Dokumen tersebut membahas evaluasi program promosi kesehatan, termasuk jenis-jenis evaluasi seperti evaluasi proses, dampak, dan hasil serta cara melakukan pengukuran terhadap komponen-komponen program promosi kesehatan seperti capaian target, kepuasan peserta, dan implementasi aktivitas program.
Dokumen tersebut membahas evaluasi program promosi kesehatan, termasuk jenis-jenis evaluasi seperti evaluasi proses, dampak, dan hasil serta cara melakukan pengukuran terhadap komponen-komponen program promosi kesehatan seperti capaian target, kepuasan peserta, dan implementasi aktivitas program.
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) memberikan gambaran rinci mengenai rencana pelaksanaan penyuluhan kesehatan, mencakup tujuan, pokok bahasan, estimasi waktu, tahapan kegiatan (pendahuluan, penyajian, penutup), dan evaluasi. SAP bertujuan menjadikan penyuluhan lebih terstruktur dan terarah.
Monitoring dan evaluasi penerapan promkesVinaAnnisa2
Pengertian
Monitoring merupakan upaya supervisi dan review kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis oleh pengelola program untuk melihat apakah pelaksanaan program sudah sesuai dengan yang direncanakan. Monitoring seringkali disebut juga evaluasi proses.
Tujuan Monitoring
Bagaimana strategi yang tidak berfungsi
Mekanisme program mana yang tidak sesuai
Apakah program sudah berjalan sesuai rencana
Apakah ada masalah baru dalam pelaksanaannya
Model PRECEDE-PROCEED adalah model perencanaan program promosi kesehatan yang terdiri atas 9 fase, dimulai dari diagnosis sosial hingga evaluasi hasil. Model ini menekankan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku. Pendidikan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan perilaku sehat masyarakat dengan mempengaruhi faktor predisposisi, pemungkin, dan penguat melalui berbagai sarana seperti keluarga, sekolah, tempat kerja, dan fasilitas kesehatan. Perilaku dipengaruhi oleh lingkungan, gaya hidup, pelayanan kesehatan, dan faktor genetik.
Etika dalam Promosi Kesehatan - di sampaikan oleh Yayi S P(1).pdfpromkesseyegan
Dokumen tersebut membahas etika dalam promosi kesehatan. Ia menjelaskan perbedaan antara etika biomedis dan etika dalam promosi kesehatan, serta tantangan khusus dalam promosi kesehatan seperti lingkup yang lebih luas pada tingkat populasi. Dokumen tersebut juga menganalisis permasalahan etika dalam promosi kesehatan dan mencontohkan penerapan prinsip-prinsip etika dalam program berhenti merokok di Indonesia.
Uraian materi memberikan panduan lengkap tentang perencanaan program promosi kesehatan khususnya pendidikan kesehatan, mulai dari pengertian perencanaan, tahapan membuat perencanaan meliputi menentukan sasaran, tujuan pembelajaran, isi materi, strategi pembelajaran dan evaluasi. Perencanaan ini berupa Satuan Acara Penyuluhan yang harus memenuhi unsur tujuan, materi, kegiatan dan evaluasi.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, tujuan, landasan hukum, klasifikasi, jenis, komponen dan proses penegakan diagnosis keperawatan menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Dokumen tersebut membahas tentang definisi media promosi kesehatan, tujuan penggunaan media promosi kesehatan, keuntungan media promosi kesehatan, penggolongan media promosi kesehatan, dan langkah-langkah merancang pengembangan media promosi kesehatan seperti menetapkan tujuan, segmentasi sasaran, mengembangkan posisioning pesan, dan memilih media komunikasi yang tepat.
Sistem informasi kesehatan adalah sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan secara terintegrasi untuk mendukung pengambilan keputusan di berbagai tingkatan administrasi kesehatan. Sistem ini telah berkembang dari era manual, transisi, hingga kini mulai dikomputerisasi berdasarkan peraturan dan tujuan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan, yaitu SOR, POR, catatan perkembangan, dan flowsheet. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dengan empat komponen utama: data dasar, daftar masalah, rencana tindakan, dan catatan perkembangan.
Balita di desa Y menghadapi masalah gizi dan penyakit akibat lingkungan yang kurang hygienis serta pengetahuan ibu tentang gizi yang kurang memadai. Perawat berperan sebagai pendidik untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi balita dan sanitasi lingkungan.
Perawat terdakwa kasus aborsi ilegal terancam hukuman penjara 5,5 tahun karena membantu dokter melakukan aborsi pada tiga pasien dengan mempersiapkan peralatan. Tindakannya melanggar etika keperawatan dan undang-undang kesehatan karena aborsi dapat membahayakan kesehatan pasien dan janin.
Ruang Lingkup Dan Prinsip Promosi Kesehatanpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup dan prinsip-prinsip promosi kesehatan. Ruang lingkup promosi kesehatan meliputi lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan faktor genetik. Prinsip-prinsipnya mencakup faktor predisposisi, pemungkin, dan penguat perilaku kesehatan.
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)Amee Hidayat
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan infark miokardium akut. Infark miokardium akut didefinisikan sebagai nekrosis otot jantung akibat penyumbatan arteri koroner yang memasok jantung. Makalah ini menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan, dan pengobatan infark miokardium akut."
KB 3 Aplikasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi & Seni dalam Kaitannya dalam Prakti...pjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang aplikasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam praktik kebidanan. Bidan perlu meningkatkan kualitas dengan mengikuti perkembangan terkini melalui pendidikan lanjutan, pelatihan, dan pencarian informasi. Pendidikan dan pelatihan penting untuk meningkatkan kompetensi dan pengembangan karir bidan. Bidan dapat membuka praktik mandiri dengan menguasai kewirausahaan dan jejaring untuk promosi
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) memberikan gambaran rinci mengenai rencana pelaksanaan penyuluhan kesehatan, mencakup tujuan, pokok bahasan, estimasi waktu, tahapan kegiatan (pendahuluan, penyajian, penutup), dan evaluasi. SAP bertujuan menjadikan penyuluhan lebih terstruktur dan terarah.
Monitoring dan evaluasi penerapan promkesVinaAnnisa2
Pengertian
Monitoring merupakan upaya supervisi dan review kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis oleh pengelola program untuk melihat apakah pelaksanaan program sudah sesuai dengan yang direncanakan. Monitoring seringkali disebut juga evaluasi proses.
Tujuan Monitoring
Bagaimana strategi yang tidak berfungsi
Mekanisme program mana yang tidak sesuai
Apakah program sudah berjalan sesuai rencana
Apakah ada masalah baru dalam pelaksanaannya
Model PRECEDE-PROCEED adalah model perencanaan program promosi kesehatan yang terdiri atas 9 fase, dimulai dari diagnosis sosial hingga evaluasi hasil. Model ini menekankan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku. Pendidikan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan perilaku sehat masyarakat dengan mempengaruhi faktor predisposisi, pemungkin, dan penguat melalui berbagai sarana seperti keluarga, sekolah, tempat kerja, dan fasilitas kesehatan. Perilaku dipengaruhi oleh lingkungan, gaya hidup, pelayanan kesehatan, dan faktor genetik.
Etika dalam Promosi Kesehatan - di sampaikan oleh Yayi S P(1).pdfpromkesseyegan
Dokumen tersebut membahas etika dalam promosi kesehatan. Ia menjelaskan perbedaan antara etika biomedis dan etika dalam promosi kesehatan, serta tantangan khusus dalam promosi kesehatan seperti lingkup yang lebih luas pada tingkat populasi. Dokumen tersebut juga menganalisis permasalahan etika dalam promosi kesehatan dan mencontohkan penerapan prinsip-prinsip etika dalam program berhenti merokok di Indonesia.
Uraian materi memberikan panduan lengkap tentang perencanaan program promosi kesehatan khususnya pendidikan kesehatan, mulai dari pengertian perencanaan, tahapan membuat perencanaan meliputi menentukan sasaran, tujuan pembelajaran, isi materi, strategi pembelajaran dan evaluasi. Perencanaan ini berupa Satuan Acara Penyuluhan yang harus memenuhi unsur tujuan, materi, kegiatan dan evaluasi.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, tujuan, landasan hukum, klasifikasi, jenis, komponen dan proses penegakan diagnosis keperawatan menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Dokumen tersebut membahas tentang definisi media promosi kesehatan, tujuan penggunaan media promosi kesehatan, keuntungan media promosi kesehatan, penggolongan media promosi kesehatan, dan langkah-langkah merancang pengembangan media promosi kesehatan seperti menetapkan tujuan, segmentasi sasaran, mengembangkan posisioning pesan, dan memilih media komunikasi yang tepat.
Sistem informasi kesehatan adalah sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan secara terintegrasi untuk mendukung pengambilan keputusan di berbagai tingkatan administrasi kesehatan. Sistem ini telah berkembang dari era manual, transisi, hingga kini mulai dikomputerisasi berdasarkan peraturan dan tujuan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan, yaitu SOR, POR, catatan perkembangan, dan flowsheet. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dengan empat komponen utama: data dasar, daftar masalah, rencana tindakan, dan catatan perkembangan.
Balita di desa Y menghadapi masalah gizi dan penyakit akibat lingkungan yang kurang hygienis serta pengetahuan ibu tentang gizi yang kurang memadai. Perawat berperan sebagai pendidik untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi balita dan sanitasi lingkungan.
Perawat terdakwa kasus aborsi ilegal terancam hukuman penjara 5,5 tahun karena membantu dokter melakukan aborsi pada tiga pasien dengan mempersiapkan peralatan. Tindakannya melanggar etika keperawatan dan undang-undang kesehatan karena aborsi dapat membahayakan kesehatan pasien dan janin.
Ruang Lingkup Dan Prinsip Promosi Kesehatanpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup dan prinsip-prinsip promosi kesehatan. Ruang lingkup promosi kesehatan meliputi lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan faktor genetik. Prinsip-prinsipnya mencakup faktor predisposisi, pemungkin, dan penguat perilaku kesehatan.
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)Amee Hidayat
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan infark miokardium akut. Infark miokardium akut didefinisikan sebagai nekrosis otot jantung akibat penyumbatan arteri koroner yang memasok jantung. Makalah ini menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan, dan pengobatan infark miokardium akut."
KB 3 Aplikasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi & Seni dalam Kaitannya dalam Prakti...pjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang aplikasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam praktik kebidanan. Bidan perlu meningkatkan kualitas dengan mengikuti perkembangan terkini melalui pendidikan lanjutan, pelatihan, dan pencarian informasi. Pendidikan dan pelatihan penting untuk meningkatkan kompetensi dan pengembangan karir bidan. Bidan dapat membuka praktik mandiri dengan menguasai kewirausahaan dan jejaring untuk promosi
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan program promosi kesehatan, meliputi definisi, hakekat, dan tahapan pembuatan perencanaan SAP (satuan acara pendidikan). Tahapan tersebut adalah menentukan sasaran, menyusun jadwal, menentukan prioritas topik, menetapkan tujuan pembelajaran, menentukan isi materi, memilih strategi dan media pembelajaran, merancang pelaksanaan kegiatan, serta menyusun rencana evaluasi.
Modul 2 kb 3 perencanaan program promosi kesehatanUwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan program promosi kesehatan, meliputi definisi, hakekat, dan tahapan pembuatan perencanaan SAP (satuan acara pendidikan). Tahapan tersebut adalah menentukan sasaran, menyusun jadwal, menentukan prioritas topik, menetapkan tujuan pembelajaran, menentukan isi materi, memilih strategi dan media pembelajaran, merancang pelaksanaan kegiatan, serta menyusun rencana evaluasi.
Manajemen dan Kepemimpinan Dalam Keperawatan pjj_kemenkes
Manajer keperawatan dapat menciptakan iklim motivasi yang kondusif dengan memberikan pujian dan reward secara tulus, melakukan doa bersama, berkomunikasi intensif untuk memahami masalah staf, mengembangkan karir dan kompetensi staf, memberikan reward sesuai kinerja, serta memberikan harapan dan tantangan kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang motivasi dalam keperawatan dan tips untuk menciptakan iklim motivasi yang kondusif di tempat kerja. Motivasi dapat berupa insentif finansial maupun non-finansial seperti pujian. Manajer perlu memberikan harapan dan tantangan kerja serta melibatkan staf dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan motivasi.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan media dalam promosi kesehatan. Media dapat mempermudah penyampaian informasi kesehatan, mencegah kesalahpahaman, dan meningkatkan pemahaman masyarakat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan perilaku kesehatan. Dokumen ini juga membahas jenis-jenis media promosi kesehatan, pengembangan pesan yang efektif, serta uji coba media sebelum penerapan.
Tindakan keperawatan pada keluarga terdiri dari 3 tahap, yaitu persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan. Persiapan meliputi review rencana keperawatan, mempersiapkan peralatan, dan mengidentifikasi aspek hukum. Perencanaan membantu memenuhi kebutuhan fisik dan emosional keluarga. Tindakan keperawatan dibedakan menjadi independen, interdependen, dan dependen berdasarkan kewenangan perawat.
Tindakan keperawatan pada keluarga terdiri dari tiga tahap yaitu persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan. Persiapan meliputi review rencana keperawatan, mempersiapkan peralatan dan lingkungan. Perencanaan fokus pada pelaksanaan rencana untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional. Tindakan keperawatan dibedakan menjadi independen, interdependen, dan dependen berdasarkan kewenangan perawat.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien. Terdapat penjelasan mengenai pengkajian status nutrisi meliputi ukuran antropometri, data biokimia, tanda-tanda klinis, dan riwayat diet. Diagnosa gangguan nutrisi dibedakan menjadi intake kurang dan berlebihan dari kebutuhan tubuh. Pemberian diet yang tepat merupakan salah satu upaya penanganan gangguan nutrisi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien melalui pengukuran antropometri, data biokimia, tanda-tanda klinis, dan riwayat diet. Diagnosa gangguan nutrisi dibedakan menjadi intake kurang dan berlebihan dari kebutuhan tubuh. Pengendalian gangguan nutrisi dapat dilakukan dengan modifikasi diet.
Dokumen tersebut membahas tentang tindakan keperawatan keluarga yang meliputi tujuan, definisi, dan tahapannya. Tindakan keperawatan bertujuan untuk meningkatkan kesehatan klien dengan melaksanakan rencana perawatan secara independen, interdependen, atau dependen. Tahapannya meliputi persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan sesuai standar praktek keperawatan.
Perencanaan pelatihan diawali dengan analisis kebutuhan pelatihan untuk mengidentifikasi kesenjangan kompetensi. Aspek-aspek perencanaan meliputi menentukan tujuan, materi, metode dan media pelatihan, serta menyusun kurikulum dan silabus. Monitoring pelaksanaan pelatihan diperlukan untuk memastikan proses berjalan dengan baik dan hasilnya dapat dievaluasi.
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
Modul ini membahas tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang meliputi profil, jenis, cara kerja, keuntungan dan kerugian AKDR. AKDR yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Cu T-380A yang terbuat dari kawat tembaga dan berbentuk huruf T. AKDR bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan ovum. Keuntungan AKDR antara lain efektif jangka panjang dan tidak mempengaruhi hubungan se
Ya, saya menuliskan beberapa metode KB sederhana tanpa alat yang saya ketahui yaitu:
- Metode Amenore Laktasi (MAL)
- Metode Safe Period
- Metode Billings
- Metode Kalender
Uraian di bawah ini sesuai dengan penjelasan saya mengenai MAL sebagai salah satu metode KB sederhana tanpa alat. Terima kasih atas penjelasannya.
Benang merah utama dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah:
1. Membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data yang dikumpulkan
2. Memberikan asuhan yang menghargai budaya dan keinginan ibu (asuhan sayang ibu dan bayi)
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Memantau kemajuan persalinan secara berkala
5. Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pemeriksaan
Bagaimana uraianku
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang mencakup asuhan bayi baru lahir normal, asuhan bayi baru lahir bermasalah, asuhan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, dan sistem rujukan bayi baru lahir. Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kebidanan III.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang konsep dan sejarah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan fisik dan emosional sepanjang siklus hidup. Sejarahnya dimulai dari konferensi PBB tahun 1960-an yang membahas pertumbuhan penduduk, kemudian diikuti oleh konferensi-konferensi internasional lainnya seperti ICPD Kairo 1994 yang meletakkan dasar baru tentang kese
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi hukum dan etika dalam dokumentasi keperawatan serta strategi manajemen risiko. Undang-undang dan peraturan mewajibkan tenaga kesehatan termasuk perawat untuk mendokumentasikan hasil kerjanya dalam rekam medis pasien. Dokumentasi yang baik dan sesuai standar dapat menjadi alat bukti hukum penting dan mencerminkan kualitas pelayanan. Manajemen risiko bertujuan mencegah c
Dokumen tersebut membahas manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, yang mencakup aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, akreditasi, dan sarana evaluasi. Dokumentasi keperawatan memberikan dasar hukum untuk tindakan perawat dan penting untuk menjamin kualitas pelayanan serta komunikasi antar tenaga kesehatan.
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan seperti perawatan akut, jangka panjang, dan di rumah. Pada perawatan akut, dokumentasi dilakukan secara ringkas dan fokus pada masalah, tindakan, dan respon. Sedangkan pada perawatan jangka panjang dan rumah, dokumentasi mencakup pengkajian lengkap, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memast
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
1. Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
Semester 04
Kegiatan Belajar III
Promosi Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Prodi Keperawatan
Dwi Susilowati, M.Kes
4. 2
Kebutuhan yang dirasakan
Kebutuhan yang diidentifikasi sebagai apa yang mereka
inginkan. Tergantung pada kesadaran dan pengetahuannya
http://3.bp.blogspot.com/-XpVygygUNsg/UcKt3Pd2ojI/AAAAAAAAASQ/ZedRFMqj0HA/s1600/imagination.jpg
5. 3
Kebutuhan yang dinyatakan
Kebutuhan yang dirasakan yang telah diubah menjadi permintaan
yang terungkap (demand), biasanya berupa keinginan
http://venivi.com/wp-content/uploads/2013/02/IDEA.jpg
6. 4
Kebutuhan Komparatif
Kebutuhan dengan membandingkan diantara kelompok
yang sama
http://1.bp.blogspot.com/-bW25e098K7A/UjUk126S3QI/AAAAAAAAAWE/mNnFK1LwS5Y/s1600/18.jpg
16. 3
Fase 3: Diagnosis Perilaku dan Lingkungan
Pada fase ini selain diidentifikasi masalah perilaku yang mempengaruhi
masalah kesehatan, juga diidentifikasi masalah lingkungan fisik dan
sosial yang mempengaruhi perilaku, status kesehatan dan kualitas
hidup seseorang atau masyarakat
http://www.terasjakarta.com/portal/foto_berita/72SAMPAH.JPG
17. 4
Fase 4: Diagnosis Pendidikan dan Organisasional
Pada fase ini dilakukan identifikasi determinan perilaku yang
mempengaruhi status kesehatan
http://3.bp.blogspot.com/-8f2Dk-UbTGs/UcZ21nl8E3I/AAAAAAAAA54/ZewmX-69Qxw/s1600/IMG_3207.JPG
18. 5
Fase 5: Diagnosis Administratif dan Kebijakan
Pada fase ini dilakukan analisis kebijakan, sumber daya dan
peraturan yang berlaku, yang dapat memfasilitasi atau
menghambat pengembangan program promosi kesehatan
http://2.bp.blogspot.com/-ytZJBAFG6QI/T2KxlJpEmfI/AAAAAAAAAPU/au0jKTP31S8/s1600/my_diary_by_yed77-d2zlmtw.jpg
20. 1Pengkajian riwayat keperawatan
Kepercayaan klien tentang kesehatan, kepercayaan tentang agama yang dianut,
dan peran gender merupakan faktor penting dalam mengembangkan rencana
promosi kesehatan. Kepercayaan yang penting digali pada klien
http://3.bp.blogspot.com/-bsTplql19cc/USpN4YYE_ZI/AAAAAAAABtI/7bY3XCyzIZo/s1600/MTUC+Phg+%2
21. 2Pengkajian fisik
Pengkajian fisik secara umum dapat memberikan petunjuk terhadap
kebutuhan belajar klien. Kemampuan melihat dan mendengar memberi
pengaruh besar terhadap pemilihan substansi
http://www.yapthiamhien.org/images/news/3b6f220a435d495805fbcdec357bb0c9_anak-anak%20papua.jpg
22. 3
Pengkajian kesiapan klien untuk belajar
Klien yang siap untuk belajar sering dapat dibedakan dengan klien yang
tidak siap. Seorang klien yang siap belajar mungkin mencari informasi
http://arnellis.files.wordpress.com/2011/11/dsc07151.jpg
23. 4Pengkajian motivasi
Motivasi dan memberi rangsangan atau jalan untuk belajar merupakan
faktor penentu yang sangat kuat untuk kesuksesan dalam mendidik klien
dan berhubungan erat dengan pemenuhan kebutuhan klien
http://motivasiindonesia.com/wp-content/uploads/2011/05/MOTIVATOR-INDONESIA-GREAT-3.jpg
25. Faktor pemungkin
mencakup keterampilan
serta sumber daya yang
penting untuk
menampilkan perilaku yang
sehat. Sumber daya
dimaksud meliputi fasilitas
yang ada, personalia yang
tersedia, ruangan yang
ada, atau sumber-sumber
lain yang serupa.
http://1.bp.blogspot.com/-5tYqLb_xfvE/TuHUGQU10wI/AAAAAAAAAHc/bSQHhthIgUs/s1600/ruang-kosong.gif
27. Faktor penguat
adalah faktor yang menentukan apakah tindakan kesehatan memperoleh
dukungan atau tidak. Sumber penguat tersebut bergantung kepada tujuan dan
jenis program. Di dalam pendidikan kesehatan klien di rumah sakit, misalnya,
penguat diberikan oleh perawat, dokter, ahli gizi, atau klien lain dan keluarga
http://1.bp.blogspot.com/-I4HhJ0dhKN0/TaOCoyGwGQI/AAAAAAAABro/PrAs8U0GgLM/s1600/16.jpg
29. 1Diagnosa keperawatan Aktual
Pada diagnosa keperawatan ini “kurang pengetahuan“ atau
“ketidakmampuan“ yang menjadi pokok masalahnya.
Contoh: Kurang pengetahuan tentang efek pengobatan berhubungan
dengan adanya perbedaan bahasa dan kesalahan penafsiran informasi
http://4.bp.blogspot.com/-K58pIkpccwo/TXrql1bUfzI/AAAAAAAAATg/8550aq7oK_A/s1600/DSC07833.JPG
30. 2Diagnosa keperawatan Resiko
Hal ini biasanya tergantung kondisi klien, “kurang pengetahuan” bisa
dijadikan sebagai etiologi. Contoh: Resiko gizi buruk berhubungan
dengan kurang pengetahuan tentang gizi pada anak balita
http://4.bp.blogspot.com/-K58pIkpccwo/TXrql1bUfzI/AAAAAAAAATg/8550aq7oK_A/s1600/DSC07833.JPG
33. Menetapkan pola pelayanan
kesehatan masyarakat yang
ada
2
http://m6.flexmedia.co.id/wp-content/uploads/2013/08/Tips-Ampuh-Menjaga-Telinga-Tetap-Sehat.jpg
34. Menetapkan hubungan antara
status kesehatan dengan
pelayanan kesehatan di
masyarakat
3
http://m6.flexmedia.co.id/wp-content/uploads/2013/08/Tips-Ampuh-Menjaga-Telinga-Tetap-Sehat.jpg