SlideShare a Scribd company logo
one life
COOPERATE AGAINST
TAX SKIMMING
one prosperity
PEMBAGIAN HUKUM PAJAK DAN
PEMBEDAANNYA
1. Hukum Pajak Material
Memuat norma-norma yang
menerangkan
 keadaan-keadaan perbuatan-
perbuatan dan peristiwa-
peristiwa hukum yang harus
dikenakan pajak
 siapa- siapa yang harus dikenakan
pajak?
 Berapa besar pajaknya?
Segala sesuatu tentang tentang
timbulnya, besarnya, dan hapusnya
utang pajak dan pula hubungan hukum
antara pemerintah dengan wajib pajak,
termasuk didalamnya peraturan-
peraturan yang memuat kenaikan-
kenaikan, denda-denda dan hukuman-
hukuman serta cara-cara tentang
pembebasan dan pengembalian pajak,
Atau dengan kata lain
2. Hukum Pajak Formil
 Peraturan peraturan mengenai
cara-cara untuk menjelmakan
hukum pajak material menjadi
suatu kenyataan.
 Memuat cara2 penyelenggaraan
mengenai penetapan suatu
hutang pajak
 Kontrol Pemerintah terhadap
penyelenggaraan pemingutan
Pajak
 Kewajiban para wajib pajak
(sebelum dan sesudah menerima
surat ketetapan pajak)
 Prosedur pemungutan pajak
Maksud Hukum Pajak Formal
 Melindungi baik, baik Fiscus maupun
wajib Pajak
 Memberi jaminan bahwa hukum
material dapat diselenggarakan
dengan baik
PEMBEDAAN PAJAK DAN
PEMBAGIANNYA
Pajak
Berdasar
Golongan
Berdasar Wewenang
Pemungut
Berdasar Sifat
Pajak Langsung
Pajak tidak Langsung
Pajak Pusat
Pajak Daerah
Pajak Subjektif
Pajak Objektif
Berdasar golongan
 Pajak Langsung
Pajak yang bebannya harus ditanggung
sendiri oleh WP ybs dan tidak dapat
dialihkan kepada pihak lain
 Pajak Tidak langsung
Pajak yang bebannya dapat dialihkan
kepada pihak lain
ex: PPN dan PPenjBM
 Pajak Pusat
 Pajak yang wewenang
pemungutannya dilakukan oleh
Pem. Pusat dan dilakukan oleh
DepKeu melalui Dirjen pajak
 diatur oleh UU
 hasilnya akan masuk APBN
Berdasar wewenang pemungut
 Pajak Daerah
 Pajak yang wewenang
pemungutannya dilakukan oleh
Pem. Daerah dan dilakukan oleh
BPKD melalui Dispenda
 diatur oleh Perda
 hasilnya akan masuk APBD
Berdasar sifat
 Pajak Subjektif
• Pajak yang memperhatikan
kondisi/keadaan WP
• Dalam mementukan pajak harus ada
alasan2 objektif yang berhub. erat
dengan keadaaan materialnya yaitu
gaya pikul
2. Pajak objektif
 Pengenaan pajak yang hanya
memperhatikan kondisi objeknya
TARIF PAJAK
 Tarif Tetap
 Tarif Proporsional
 Tarif Progresif
 Tarif Degresif
Prinsip
Keadilan
Tarif Tetap
 Tarif Pajak yang jumlah nominalnya
tetap walaupun dasar pengenaan
Pajak berbeda/berubah, sehingga
jumlah pajak yang terutang selalu
tetap
ex.bea materai unutk cek dan bilyet
giro Rp. 3000,-
Tarif Proporsional
 Tarif pajak yang merupakan
persentase tetap, tetapi jumlah
pajak yang terutang akan terutang
akan berubah secara proporsional
sebanding dengan dasar pengenaan
pajaknya
ex. Tarif PPN 10%
Tarif Progresif
 Pajak yang persentasinya semakin
besar jika dasar pengenaan
pajaknya meningkat, shg jumlah
pajak yg terutang akan berubah
sesuai dengan perubahan tarif dan
perubahan dasar pengenaan
pajaknya
Tarif Degresif
 Tarif pajak yang persentasinya
semakin kecil jika dasar pengenaan
pajaknya meningkat, sehingga
jumlah pajak yang terutang akan
berubah sesuai dengan perubahan
tarif dan perubahan dasar
pengenaan Pajak

More Related Content

Similar to Pengertian Hukum Pajak Serta Pembagiannya

Landasan Hukum Penagihan Pajak
Landasan Hukum Penagihan PajakLandasan Hukum Penagihan Pajak
Landasan Hukum Penagihan Pajak
LamsiskaRosalina
 

Similar to Pengertian Hukum Pajak Serta Pembagiannya (20)

2. PENGANTAR PERPAJAKAN.pdf
2. PENGANTAR PERPAJAKAN.pdf2. PENGANTAR PERPAJAKAN.pdf
2. PENGANTAR PERPAJAKAN.pdf
 
Makalah perpajakan lusi manullang
Makalah perpajakan lusi manullangMakalah perpajakan lusi manullang
Makalah perpajakan lusi manullang
 
Presentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMPresentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBM
 
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
 
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBNPENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN
 
Landasan Hukum Penagihan Pajak
Landasan Hukum Penagihan PajakLandasan Hukum Penagihan Pajak
Landasan Hukum Penagihan Pajak
 
makalah NPWP
makalah NPWPmakalah NPWP
makalah NPWP
 
2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakan2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakan
 
Hukum pajak
Hukum pajakHukum pajak
Hukum pajak
 
Hukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan Pajak
Hukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan PajakHukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan Pajak
Hukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan Pajak
 
Sistematika Penyelesaian Sengketa Pajak
Sistematika Penyelesaian Sengketa PajakSistematika Penyelesaian Sengketa Pajak
Sistematika Penyelesaian Sengketa Pajak
 
pengantar perpajakan
 pengantar perpajakan pengantar perpajakan
pengantar perpajakan
 
Makalah Pajak Penghasilan (PPh)
Makalah Pajak Penghasilan (PPh)Makalah Pajak Penghasilan (PPh)
Makalah Pajak Penghasilan (PPh)
 
Intimakalah 121022010634-phpapp01
Intimakalah 121022010634-phpapp01Intimakalah 121022010634-phpapp01
Intimakalah 121022010634-phpapp01
 
Bab 1& 2 pengantar perpajakan
Bab 1& 2 pengantar perpajakanBab 1& 2 pengantar perpajakan
Bab 1& 2 pengantar perpajakan
 
Ketentuan_umum_dan_tata_cara_perpajakan.ppt
Ketentuan_umum_dan_tata_cara_perpajakan.pptKetentuan_umum_dan_tata_cara_perpajakan.ppt
Ketentuan_umum_dan_tata_cara_perpajakan.ppt
 
Hukum Pajak 10.pptx
Hukum Pajak 10.pptxHukum Pajak 10.pptx
Hukum Pajak 10.pptx
 
2. Asas dan Syarat Pemungutan Pajak.pptx
2. Asas dan Syarat Pemungutan Pajak.pptx2. Asas dan Syarat Pemungutan Pajak.pptx
2. Asas dan Syarat Pemungutan Pajak.pptx
 
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
 
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
 

Recently uploaded

Recently uploaded (10)

ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
 
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdf
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdfSalinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdf
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdf
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
 
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdf
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdfSalinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdf
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdf
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
 
Salinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdf
Salinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdfSalinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdf
Salinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdf
 
SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...
SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...
SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...
 
REKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdf
REKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdfREKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdf
REKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdf
 
Salinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdf
Salinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdfSalinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdf
Salinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdf
 

Pengertian Hukum Pajak Serta Pembagiannya

  • 1. one life COOPERATE AGAINST TAX SKIMMING one prosperity
  • 2. PEMBAGIAN HUKUM PAJAK DAN PEMBEDAANNYA 1. Hukum Pajak Material Memuat norma-norma yang menerangkan  keadaan-keadaan perbuatan- perbuatan dan peristiwa- peristiwa hukum yang harus dikenakan pajak  siapa- siapa yang harus dikenakan pajak?  Berapa besar pajaknya?
  • 3. Segala sesuatu tentang tentang timbulnya, besarnya, dan hapusnya utang pajak dan pula hubungan hukum antara pemerintah dengan wajib pajak, termasuk didalamnya peraturan- peraturan yang memuat kenaikan- kenaikan, denda-denda dan hukuman- hukuman serta cara-cara tentang pembebasan dan pengembalian pajak, Atau dengan kata lain
  • 4. 2. Hukum Pajak Formil  Peraturan peraturan mengenai cara-cara untuk menjelmakan hukum pajak material menjadi suatu kenyataan.  Memuat cara2 penyelenggaraan mengenai penetapan suatu hutang pajak
  • 5.  Kontrol Pemerintah terhadap penyelenggaraan pemingutan Pajak  Kewajiban para wajib pajak (sebelum dan sesudah menerima surat ketetapan pajak)  Prosedur pemungutan pajak
  • 6. Maksud Hukum Pajak Formal  Melindungi baik, baik Fiscus maupun wajib Pajak  Memberi jaminan bahwa hukum material dapat diselenggarakan dengan baik
  • 7. PEMBEDAAN PAJAK DAN PEMBAGIANNYA Pajak Berdasar Golongan Berdasar Wewenang Pemungut Berdasar Sifat Pajak Langsung Pajak tidak Langsung Pajak Pusat Pajak Daerah Pajak Subjektif Pajak Objektif
  • 8. Berdasar golongan  Pajak Langsung Pajak yang bebannya harus ditanggung sendiri oleh WP ybs dan tidak dapat dialihkan kepada pihak lain  Pajak Tidak langsung Pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain ex: PPN dan PPenjBM
  • 9.  Pajak Pusat  Pajak yang wewenang pemungutannya dilakukan oleh Pem. Pusat dan dilakukan oleh DepKeu melalui Dirjen pajak  diatur oleh UU  hasilnya akan masuk APBN Berdasar wewenang pemungut
  • 10.  Pajak Daerah  Pajak yang wewenang pemungutannya dilakukan oleh Pem. Daerah dan dilakukan oleh BPKD melalui Dispenda  diatur oleh Perda  hasilnya akan masuk APBD
  • 11. Berdasar sifat  Pajak Subjektif • Pajak yang memperhatikan kondisi/keadaan WP • Dalam mementukan pajak harus ada alasan2 objektif yang berhub. erat dengan keadaaan materialnya yaitu gaya pikul
  • 12. 2. Pajak objektif  Pengenaan pajak yang hanya memperhatikan kondisi objeknya
  • 13. TARIF PAJAK  Tarif Tetap  Tarif Proporsional  Tarif Progresif  Tarif Degresif Prinsip Keadilan
  • 14. Tarif Tetap  Tarif Pajak yang jumlah nominalnya tetap walaupun dasar pengenaan Pajak berbeda/berubah, sehingga jumlah pajak yang terutang selalu tetap ex.bea materai unutk cek dan bilyet giro Rp. 3000,-
  • 15. Tarif Proporsional  Tarif pajak yang merupakan persentase tetap, tetapi jumlah pajak yang terutang akan terutang akan berubah secara proporsional sebanding dengan dasar pengenaan pajaknya ex. Tarif PPN 10%
  • 16. Tarif Progresif  Pajak yang persentasinya semakin besar jika dasar pengenaan pajaknya meningkat, shg jumlah pajak yg terutang akan berubah sesuai dengan perubahan tarif dan perubahan dasar pengenaan pajaknya
  • 17. Tarif Degresif  Tarif pajak yang persentasinya semakin kecil jika dasar pengenaan pajaknya meningkat, sehingga jumlah pajak yang terutang akan berubah sesuai dengan perubahan tarif dan perubahan dasar pengenaan Pajak