Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis bahan yang digunakan untuk keperluan minuman, seperti logam, keramik, dan polimer. Dokumen ini juga menjelaskan sejarah pengembangan bahan dari zaman batu hingga zaman modern, serta klasifikasi dan contoh bahan lanjutan seperti semikonduktor dan bahan nano."
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiAbdul Ghofur
Dokumen tersebut membahas tiga jenis baja karbon berdasarkan kadar karbonnya yaitu baja karbon rendah, menengah, dan tinggi. Baja karbon rendah memiliki kadar karbon hingga 0,3% dan digunakan untuk konstruksi umum. Baja karbon menengah memiliki kadar karbon 0,3-0,7% dan digunakan untuk komponen mesin. Baja karbon tinggi memiliki kadar karbon di atas 0,7% dan digunakan unt
Material teknik dibedakan menjadi 5 golongan yaitu logam, keramik dan kaca, polimer, komposit, dan semikonduktor. Logam paling banyak digunakan adalah baja yang kuat dan dapat diformasi. Keramik seperti aluminium oksida tahan panas. Polimer seperti plastik murah dan ringan. Komposit campuran serat dan matriks seperti karbon memberikan kekuatan dan ringan. Semikonduktor seperti silikon berguna untuk elek
Transformasi fasa adalah perubahan struktur kristal dan komposisi suatu bahan akibat perubahan suhu atau tekanan. Terdapat tiga jenis transformasi fasa pada logam yaitu bergantung difusi, tidak bergantung difusi, dan bergantung difusi dengan perubahan komposisi. Kinetika transformasi fasa terdiri dari nukleasi dan pertumbuhan fasa baru. Mikrostruktur yang terbentuk bergantung pada laju pendinginan seperti yang ditunjukkan pada
Terima Kasih Sudah Mau Berkunjung dan Membaca Artikel Yang Kami Share ini.
Semoga Bermanfaat.
Layanan Informasi Kami.
Facebook : teacher@aprinr.id.ai
E-Mail : Hiroapriito@outlook.com
YouTube : https://www.youtube.com/channel/UCFzllPihZiwrHwyjPd6KwIw || HAI TV
1. Mekanisme penguatan pada logam meliputi pengerasan regangan, penguatan larutan padat, dan penguatan presipitasi.
2. Pengerasan presipitasi melibatkan pembentukan partikel endapan halus melalui tahapan solusi, pendinginan cepat, dan penuaan untuk meningkatkan kekuatan logam.
3. Contohnya adalah paduan aluminium seri 2xxx yang diperkuat oleh endapan CuAl2 yang dihasilkan melalui proses pen
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiAbdul Ghofur
Dokumen tersebut membahas tiga jenis baja karbon berdasarkan kadar karbonnya yaitu baja karbon rendah, menengah, dan tinggi. Baja karbon rendah memiliki kadar karbon hingga 0,3% dan digunakan untuk konstruksi umum. Baja karbon menengah memiliki kadar karbon 0,3-0,7% dan digunakan untuk komponen mesin. Baja karbon tinggi memiliki kadar karbon di atas 0,7% dan digunakan unt
Material teknik dibedakan menjadi 5 golongan yaitu logam, keramik dan kaca, polimer, komposit, dan semikonduktor. Logam paling banyak digunakan adalah baja yang kuat dan dapat diformasi. Keramik seperti aluminium oksida tahan panas. Polimer seperti plastik murah dan ringan. Komposit campuran serat dan matriks seperti karbon memberikan kekuatan dan ringan. Semikonduktor seperti silikon berguna untuk elek
Transformasi fasa adalah perubahan struktur kristal dan komposisi suatu bahan akibat perubahan suhu atau tekanan. Terdapat tiga jenis transformasi fasa pada logam yaitu bergantung difusi, tidak bergantung difusi, dan bergantung difusi dengan perubahan komposisi. Kinetika transformasi fasa terdiri dari nukleasi dan pertumbuhan fasa baru. Mikrostruktur yang terbentuk bergantung pada laju pendinginan seperti yang ditunjukkan pada
Terima Kasih Sudah Mau Berkunjung dan Membaca Artikel Yang Kami Share ini.
Semoga Bermanfaat.
Layanan Informasi Kami.
Facebook : teacher@aprinr.id.ai
E-Mail : Hiroapriito@outlook.com
YouTube : https://www.youtube.com/channel/UCFzllPihZiwrHwyjPd6KwIw || HAI TV
1. Mekanisme penguatan pada logam meliputi pengerasan regangan, penguatan larutan padat, dan penguatan presipitasi.
2. Pengerasan presipitasi melibatkan pembentukan partikel endapan halus melalui tahapan solusi, pendinginan cepat, dan penuaan untuk meningkatkan kekuatan logam.
3. Contohnya adalah paduan aluminium seri 2xxx yang diperkuat oleh endapan CuAl2 yang dihasilkan melalui proses pen
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang cacat kristal dan dislokasi pada logam.
2) Terdapat berbagai jenis cacat kristal seperti cacat titik, cacat bidang, dan cacat ruang.
3) Dislokasi adalah pergeseran atom-atom di dalam kristal logam akibat tegangan mekanik yang dapat menyebabkan deformasi plastis.
The document provides information about ceramics, including:
- Ceramics are materials made from clay that undergo a hardening process through firing at high temperatures. Common ceramics include bricks, tiles, roofing tiles, and pottery.
- Ceramic materials consist of phases made of chemical bonds between metal and non-metal elements. Most ceramic phases have a crystalline structure.
- Ceramics can be classified as traditional silicate ceramics or new non-silicate ceramics like oxides and carbides. Glasses are also discussed.
- The properties of ceramics discussed include their electrical, mechanical, thermal, optical, and chemical behaviors.
Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan materi teknik yang mencakup jenis-jenis material seperti logam, keramik, polimer, dan komposit serta struktur dan ikatan atom yang membentuk material. Dibahas pula sifat-sifat mekanik material seperti kekuatan, kekerasan, dan ketangguhan yang ditentukan oleh komposisi, struktur mikro, serta hasil uji tarik dan lainnya. Diagram fasa juga dibahas sebagai
Teks ini membahas tentang cacat kristal dan dislokasi pada bahan padat. Dijelaskan berbagai jenis cacat kristal seperti cacat titik, cacat bidang, dan cacat ruang. Dislokasi didefinisikan sebagai pergeseran atom-atom akibat tegangan mekanik yang dapat menyebabkan deformasi plastis pada logam."
Dokumen tersebut membahas tentang kelelahan logam dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara ringkas, kelelahan logam dipengaruhi oleh jenis dan besar beban, kondisi material, proses pengerjaan, temperatur operasi, dan lingkungan. Kelelahan logam diawali dengan retak mikro dan berlanjut dengan penjalaran retakan hingga terjadi patah.
Dokumen tersebut membahas tentang komposit, yaitu campuran dua atau lebih bahan yang menghasilkan bahan baru dengan sifat unik. Komposit terdiri atas matrik sebagai bahan utama dan filler sebagai penguat. Beberapa jenis komposit yang dijelaskan adalah komposit matrik logam, keramik, dan polimer. Komposit matrik logam banyak digunakan dalam otomotif.
Bab 3 membahas struktur kristal logam dan ketidaksempurnaan pada kristal sejati. Terdapat tiga struktur kristal utama pada logam yaitu BCC, FCC, dan HCP. Kristal sejati tidak pernah sempurna karena getaran atom, adanya unsur paduan, dan keberadaan cacat seperti dislokasi yang mempengaruhi sifat mekaniknya.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis logam non-fero, yaitu logam yang tidak mengandung besi. Terdapat beberapa jenis logam non-fero seperti logam berat, logam ringan, logam mulia, logam refraktori dan logam radioaktif, yang masing-masing memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda-beda.
Proses pembentukan logam meliputi pengerjaan panas dan dingin. Pengerjaan panas memiliki permukaan buruk tetapi logam tetap lunak, sedangkan pengerjaan dingin memiliki permukaan baik namun memerlukan gaya besar. Jenis-jenis proses pembentukan logam antara lain pengerolan, tempa, penekukan, penarikan, pembengkokan, pembentukan pipa, dan pelebungan tembus.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat mekanik material yang penting untuk perancangan mesin.
2. Sifat mekanik yang dijelaskan meliputi modulus elastisitas, batas elastis, kekuatan luluh, kekuatan tarik ultimat, dan lainnya.
3. Jenis-jenis uji sifat mekanik dijelaskan seperti uji tarik, tekan, tekuk, puntir, keras
Shot peening adalah proses pengerjaan permukaan logam dengan menembakkan butiran baja kecil secara berulang untuk menciptakan tegangan sisa tekan. Tujuannya adalah membuat permukaan kasar dan rata, mencegah korosi, meningkatkan daya tahan terhadap aus, dan menutup pori-pori. Terdapat dua jenis shot peening: kering menggunakan butiran berat pada udara bertekanan tinggi, dan basah menggunak
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis logam dan sifat-sifatnya, termasuk besi tuang, besi tempa, baja lunak, baja karbon sedang, baja karbon tinggi, serta logam nonferro seperti tembaga, aluminium, dan timah. Dokumen tersebut juga membahas tentang bahan nonlogam seperti asbestos dan karet.
Dokumen tersebut membahas lima jenis material teknik yaitu logam, keramik, polimer, komposit, dan semikonduktor. Logam paling umum digunakan adalah baja karena kuat dan fleksibel. Keramik seperti aluminium oksida tahan terhadap korosi dan panas. Polimer seperti plastik ringan dan murah. Komposit campuran serat dan resin seperti karbon-epoksi kuat dan ringan. Semikonduktor seperti silikon berguna untuk
Materi kuliah ini membahas tentang ilmu material dan teknik material, meliputi pengenalan berbagai jenis material seperti logam, keramik, polimer, komposit, dan material lanjutan. Kuliah juga menjelaskan hubungan antara struktur, sifat, pemrosesan, dan kinerja suatu material serta proses seleksi material yang tepat untuk suatu aplikasi berdasarkan kriteria yang diperlukan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang cacat kristal dan dislokasi pada logam.
2) Terdapat berbagai jenis cacat kristal seperti cacat titik, cacat bidang, dan cacat ruang.
3) Dislokasi adalah pergeseran atom-atom di dalam kristal logam akibat tegangan mekanik yang dapat menyebabkan deformasi plastis.
The document provides information about ceramics, including:
- Ceramics are materials made from clay that undergo a hardening process through firing at high temperatures. Common ceramics include bricks, tiles, roofing tiles, and pottery.
- Ceramic materials consist of phases made of chemical bonds between metal and non-metal elements. Most ceramic phases have a crystalline structure.
- Ceramics can be classified as traditional silicate ceramics or new non-silicate ceramics like oxides and carbides. Glasses are also discussed.
- The properties of ceramics discussed include their electrical, mechanical, thermal, optical, and chemical behaviors.
Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan materi teknik yang mencakup jenis-jenis material seperti logam, keramik, polimer, dan komposit serta struktur dan ikatan atom yang membentuk material. Dibahas pula sifat-sifat mekanik material seperti kekuatan, kekerasan, dan ketangguhan yang ditentukan oleh komposisi, struktur mikro, serta hasil uji tarik dan lainnya. Diagram fasa juga dibahas sebagai
Teks ini membahas tentang cacat kristal dan dislokasi pada bahan padat. Dijelaskan berbagai jenis cacat kristal seperti cacat titik, cacat bidang, dan cacat ruang. Dislokasi didefinisikan sebagai pergeseran atom-atom akibat tegangan mekanik yang dapat menyebabkan deformasi plastis pada logam."
Dokumen tersebut membahas tentang kelelahan logam dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara ringkas, kelelahan logam dipengaruhi oleh jenis dan besar beban, kondisi material, proses pengerjaan, temperatur operasi, dan lingkungan. Kelelahan logam diawali dengan retak mikro dan berlanjut dengan penjalaran retakan hingga terjadi patah.
Dokumen tersebut membahas tentang komposit, yaitu campuran dua atau lebih bahan yang menghasilkan bahan baru dengan sifat unik. Komposit terdiri atas matrik sebagai bahan utama dan filler sebagai penguat. Beberapa jenis komposit yang dijelaskan adalah komposit matrik logam, keramik, dan polimer. Komposit matrik logam banyak digunakan dalam otomotif.
Bab 3 membahas struktur kristal logam dan ketidaksempurnaan pada kristal sejati. Terdapat tiga struktur kristal utama pada logam yaitu BCC, FCC, dan HCP. Kristal sejati tidak pernah sempurna karena getaran atom, adanya unsur paduan, dan keberadaan cacat seperti dislokasi yang mempengaruhi sifat mekaniknya.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis logam non-fero, yaitu logam yang tidak mengandung besi. Terdapat beberapa jenis logam non-fero seperti logam berat, logam ringan, logam mulia, logam refraktori dan logam radioaktif, yang masing-masing memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda-beda.
Proses pembentukan logam meliputi pengerjaan panas dan dingin. Pengerjaan panas memiliki permukaan buruk tetapi logam tetap lunak, sedangkan pengerjaan dingin memiliki permukaan baik namun memerlukan gaya besar. Jenis-jenis proses pembentukan logam antara lain pengerolan, tempa, penekukan, penarikan, pembengkokan, pembentukan pipa, dan pelebungan tembus.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat mekanik material yang penting untuk perancangan mesin.
2. Sifat mekanik yang dijelaskan meliputi modulus elastisitas, batas elastis, kekuatan luluh, kekuatan tarik ultimat, dan lainnya.
3. Jenis-jenis uji sifat mekanik dijelaskan seperti uji tarik, tekan, tekuk, puntir, keras
Shot peening adalah proses pengerjaan permukaan logam dengan menembakkan butiran baja kecil secara berulang untuk menciptakan tegangan sisa tekan. Tujuannya adalah membuat permukaan kasar dan rata, mencegah korosi, meningkatkan daya tahan terhadap aus, dan menutup pori-pori. Terdapat dua jenis shot peening: kering menggunakan butiran berat pada udara bertekanan tinggi, dan basah menggunak
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis logam dan sifat-sifatnya, termasuk besi tuang, besi tempa, baja lunak, baja karbon sedang, baja karbon tinggi, serta logam nonferro seperti tembaga, aluminium, dan timah. Dokumen tersebut juga membahas tentang bahan nonlogam seperti asbestos dan karet.
Dokumen tersebut membahas lima jenis material teknik yaitu logam, keramik, polimer, komposit, dan semikonduktor. Logam paling umum digunakan adalah baja karena kuat dan fleksibel. Keramik seperti aluminium oksida tahan terhadap korosi dan panas. Polimer seperti plastik ringan dan murah. Komposit campuran serat dan resin seperti karbon-epoksi kuat dan ringan. Semikonduktor seperti silikon berguna untuk
Materi kuliah ini membahas tentang ilmu material dan teknik material, meliputi pengenalan berbagai jenis material seperti logam, keramik, polimer, komposit, dan material lanjutan. Kuliah juga menjelaskan hubungan antara struktur, sifat, pemrosesan, dan kinerja suatu material serta proses seleksi material yang tepat untuk suatu aplikasi berdasarkan kriteria yang diperlukan.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok dan sifat dasar bahan bangunan. Terdapat empat kelompok bahan yaitu keramik, logam, polimer, dan campuran. Kelompok tersebut memiliki ikatan kimia dan sifat yang berbeda seperti sifat mekanis, termal, listrik, dan kimia. Dokumen ini juga menjelaskan pengelompokan bahan berdasarkan sifat-sifatnya.
Dokumen tersebut membahas tentang bahan-bahan listrik dan magnetik yang diajarkan dalam mata kuliah tersebut. Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa memahami struktur, sifat-sifat, dan karakteristik dari bahan-bahan listrik dan magnetik. Materi kuliah meliputi teori dasar, konduktor, semikonduktor, isolator, magnet, superkonduktor, dan serat optik. Jenis-jenis bahan dikelompokkan menj
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan sifat material. Secara garis besar, dokumen menjelaskan hubungan antara proses, struktur, dan sifat material yang memengaruhi kinerja material. Dokumen juga menjelaskan berbagai jenis material beserta struktur ikatannya dan contoh aplikasinya.
155_20230311092318_Material Teknik PERTEMUAN KE 1.pptxYogiOktopianto
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu bahan dan material teknik. Materi pembahasan meliputi pengertian material dan material teknik, klasifikasi material yang dibagi menjadi enam golongan utama, sifat-sifat material, contoh aplikasi beberapa material, proses pengerjaan material, serta material-material masa depan yang diantisipasi akan banyak digunakan untuk pembangunan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian bahan dan jenis-jenis bahan yang digunakan dalam teknik. Ada dua golongan utama bahan yaitu bahan logam dan bukan logam, yang memiliki sifat yang berbeda seperti konduktivitas listrik dan panas serta kemampuan untuk dibentuk. Bahan-bahan tersebut dapat berwujud padat, cair atau gas tergantung suhunya. Jenis-jenis bahan khusus yang disebutkan melip
1. Ilmu material atau teknik material adalah ilmu interdisipliner yang mempelajari hubungan antara sifat, struktur, dan aplikasi bahan.
2. Ilmu ini mempelajari proses produksi bahan dan teknik analisis untuk memahami sifat fisika, kimia, dan mekanik bahan.
3. Pengetahuan ilmu material digunakan dalam berbagai bidang teknik untuk memilih dan memproses bahan sesuai kebutuhan.
Dokumen tersebut membahas tentang bahan-bahan penghantar listrik yang umum digunakan dalam teknik elektro, meliputi logam-logam seperti tembaga, aluminium, dan baja. Dokumen juga menjelaskan sifat fisika penting bagi bahan penghantar seperti konduktivitas, kekuatan mekanik, koefisien ekspansi termal, dan konduktivitas panas. Selain itu, dibahas pula bahan-bahan penghantar non-log
1. Dokumen tersebut membahas tentang berbagai unsur kimia yang berguna dalam kehidupan sehari-hari seperti besi, aluminium, dan proses pengolahan logam-logam tersebut.
Teks tersebut membahas tentang proses pembuatan lilin, masalah paip air yang membeku, dan penggunaan garam di jalan raya saat musim dingin. Juga membahas tentang sifat-sifat logam seperti dapat ditempa, fleksibel, menghantar panas dan listrik, serta struktur atomiknya.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis material dan bahan teknik yang terdiri dari logam dan non-logam. Logam dibedakan menjadi logam besi (ferrous metal) yang mengandung unsur besi, dan logam non-besi (non-ferrous metal) yang tidak mengandung unsur besi. Logam besi mencakup besi tuang, besi tempa, dan baja berdasarkan kandungan karbonnya. Sedangkan logam non-besi mencakup logam berat
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi bahan elektrik, termasuk pengelompokan bahan elektrik seperti konduktor, isolator, semikonduktor, magnetik, superkonduktor, dan nuklir. Juga dibahas sifat-sifat fisis, kimia, dan mekanis dari bahan-bahan elektrik tersebut beserta contoh aplikasinya dalam teknik elektro.
. One of the methods used to surface hardening of ductile iron is chilled cast iron. Chill as the fast cooling rate in the mold during solidification and chill thickness greatly affects the thickness of the hardness layer. The main material used is ductile iron, and the chill material is SS 304. Casting uses the sand casting method. Before pouring, the chill plate has been inserted onto the surface of the pattern that has been formed in the mold, then the chill plate is preheated at 700OC. Pouring was carried out at a melting temperature of 1400OC, and then cooled with argon and O2 sprays into the mold in solidification conditions at exactly 700OC. The results analyzed were the microstructure, hardness value, and the hardness of the thickness layer. This chill coolant will absorb heat very quickly and the Cr and Ni alloy will diffuse to the specimen surface to stabilize the ferrite and austenite phases in the final solidification. The particles on the hard surface have Ferro carbide M7C3, which is in the form of cementite and martensitic phases so that to categorized as white cast iron structure formed on the surface with an area around 1.5-3mm has a hardness of 61-65HRC. But in the center area is 31-49HRC
Investigate Temperature Preheating on the Chill Plate to Identify Surface Cha...Natalino Fonseca
1. The document describes an investigation into the effect of temperature preheating on the chill plate to characterize the surface of ductile iron castings.
2. Samples of ductile iron were cast against chill plates that were preheated to different temperatures (500°C, 700°C, 900°C, and unheated) to study the microhardness, surface layer thickness, and elemental composition on the casting surface.
3. Preliminary results found that higher preheat temperatures produced a carbide structure on the casting surface, while no preheating resulted in a fully ferritic microstructure with uniform carbide formation and a pearlite-ferrite microstructure.
1. Baja adalah logam paduan besi dan karbon dengan kandungan karbon antara 0,2-2,1% berat.
2. Baja memiliki berbagai sifat mekanik seperti keteguhan, kekuatan tarik, dan kelenturan yang dipengaruhi oleh kandungan karbon dan struktur kristalnya.
3. Terdapat berbagai jenis baja seperti baja karbon rendah, sedang, dan tinggi serta baja paduan berdasarkan kandungan karbon dan
The document discusses research on the effect of temperature on distortion during induction surface hardening of gears. Three gears were induction hardened at different temperatures (820°C, 880°C, 920°C) and analyzed. Distortion was measured on tooth thickness and addendum circle diameter. The highest distortion values were 2.404% shrinkage on tooth thickness for the 920°C gear and 0.284% expansion on addendum circle for the same gear. Microstructure analysis found deeper martensite case depths with increasing temperature. Hardness also increased with depth from the surface.
Heat treatment processes are used to change the properties of steel in gears. There are various types of heat treatments including annealing, normalizing, quenching, tempering, and surface hardening processes. For gears, common hardening processes include through hardening, case hardening using carburizing, nitriding or carbo-nitriding, and surface hardening using induction hardening or flame hardening. Case hardening produces a hard wear-resistant surface layer while keeping the core ductile, to increase pitting resistance without risk of tooth breakage. Surface hardening selectively hardens only parts of the gear like the tooth flanks, roots and tips.
The document discusses the history and workings of diesel engines. It provides details on:
1) The development of 4-stroke and 2-stroke engines from the late 1800s onward by engineers like Dr. Nicolaus Otto, Sir Dugald Clerk, and Dr. Rudolph Diesel.
2) The workings of a 4-stroke diesel engine, which completes one cycle over four strokes - intake, compression, power, and exhaust.
3) The simpler design of a 2-stroke engine, which completes a cycle in two strokes per revolution as opposed to four strokes.
4) The advantages and disadvantages of 2-stroke engines, which include being more compact but less efficient than
- Induction heating uses an alternating magnetic field generated by an induction coil to heat conductive materials through the induction of eddy currents. There are two heating mechanisms: eddy current heating which occurs in all conductive materials, and hysteresis heating which only occurs in magnetic materials.
- The key principles are that the alternating magnetic field from the coil induces voltages in the workpiece which create eddy currents, and these eddy currents generate heat. Three closed loop systems are involved: the coil current loop, the magnetic flux loop, and the eddy current loop in the workpiece.
- The reference depth is an important parameter that depends on material properties and frequency, and determines how deeply the magnetic field and heating penetrate into the
Dokumen ini membahas tentang pemilihan peralatan potong untuk mesin berdasarkan operasi pemotongan dan kendala-kendala yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan meliputi geometri alat potong, karakteristik benda kerja, tipe mesin, dan kualitas peralatan. Alat potong harus sesuai dengan operasi mesin, benda kerja, dan materialnya.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai aspek biaya dalam produksi, termasuk total biaya, biaya per unit, keuntungan, dan metode costing marginal. Total biaya adalah biaya produksi ditambah biaya overhead seperti pemasaran, administrasi, dan penelitian. Biaya per unit dihitung dengan membagi total biaya produksi dengan jumlah unit yang diproduksi. Keuntungan diperoleh dari selisih harga jual dengan total biaya. Costing marginal berguna untuk membuat keputusan
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan sistem manufaktur mulai dari zaman prasejarah hingga abad ke-19. Sistem manufaktur telah berkembang dari penggunaan alat dan bahan sederhana menjadi penggunaan mesin-mesin produksi modern. Beberapa negara maju seperti Inggris dan Amerika Serikat masih bergantung pada sektor manufaktur yang menyerap banyak tenaga kerja dan berkontribusi besar pada perekonomian nasional
This document appears to be a technical drawing or schematic with labeled sections A through D and various numbers that could represent measurements, quantities, or other specifications. It was designed by Natalino Rusnaldy, PhD and checked and approved by others on May 21st and 22nd of 2015. The document relates to something called "KOTAK CARBURIZING UNDIP" but provides little other contextual information in the 3 line document.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
1. PENDAHULUAN
Beberapa produk minuman yang dibuat dari tiga jenis bahan berbeda adalah tempat-
tempat minuman. Minuman dipasarkan dalam kaleng aluminium (logam) (Gambar 1),
gelas (keramik) botol (Gambar 2), dan botol plastik (polimer) (Gambar 3). Seperti
ditunjukan pada gambar sebagai berikut adalah produk-produk minuman yang di desain
oleh perusahaan Coca-Cola.
1 2 3
Metals:
– Strong, ductile
– High thermal &
electrical
conductivity
– Opaque,
reflective.
Polymers/plastics: Covalent
bonding sharing of e’s
– Soft, ductile, low
strength, low density
– Thermal & electrical
insulators
– Optically translucent
or transparent.
Ceramics: ionic bonding
(refractory) – compounds of
metallic & non-metallic elements
(oxides, carbides, nitrides,
sulfides)
– Brittle, glassy, elastic
– Non-conducting
(insulators)
1
16/02/2020
2. HISTORICAL PERSPECTIVE
Material secara budaya kebanyakan dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari:
transportasi, konstruksi rumah, pakaian, makanan, bidan komunikasi dan sbg.
• Material adalah sesuatu yang disusun/dibuat oleh bahan.
• Material digunakan untuk transportasi hingga makanan.
• Ilmu material/bahan merupakan pengetahuan dasar tentang struktur, sifat-sifat dan
pengolahan bahan.
Material yang kita temukan dalam sehari-hari seperti:
– Stone Age
– Bronze Age
– Iron Age
– Now?
• Silicon Age?
• Polymer Age?16/02/2020
2
3. Sejarah Stone
Sebelum menggunakan logam, manusia mengandalkan bahan-bahan seperti obsidian, rijang
/ batu api dan kuarsit untuk Penciptaan peralatan.
Dengan perkembagan moderen ini pembuatan peralatan terlihat dalam jenis alat yang
ditemukan di situs arkeologi dari berbagai usia.
Simple tools
with
a single
(unifacial)
cutting edge
Tools with
more refined and
stereotyped
shape and two
cutting (bifacial)
edges
Bifacial tools
with
maximized
cutting
surface
Sophisticated
spear and
harpoon points
16/02/2020
3
4. Iron bloom
Sejarah Iron (Diantara1,200 Sebelum Masehi)
Penemuan besi sebagai media yang berguna untuk
pembuatan alat mungkin juga terjadi secara
kebetulan.
Namun, perlu perhatian untuk mengetahui cara
memproses zat besi.
Dalam tungku primitif, besi yang dilebur tidak akan
membentuk tetesan cair karena besi memiliki titik
leleh yang lebih tinggi diantara (~1500 degrees C)
dibanding dengan Tembaga.
Sebagai gantinya, pada suhu yang relatif rendah
yang digunakan, bahan tersebut membentuk
massa padat besi dan terak yang seperti sepon
(impurites, metal oxides and remnant sulphides)
dengan istila “bloom” (dikenal sebagai “sponge
iron”).
16/02/2020
4
5. Bekerja Dengan Iron
Besi murni masih memiliki beberapa kualitas yang tidak diinginkan :
1. Lebih lembut dari perunggu
2. Terlalu lunak untuk memegang ujung yang tajam
3. Besi cenderung mudah teroksidasi (karat).
Kualitas peralatan besi meningkat melalui dua kemajuan utama dalam teknologi:
1. Steeling
2. Tempering
16/02/2020
5
6. Sejarah Bronze (Berkisar antara 3,200 Sebelum Masehi)
Kemudian diketahui bahwa penambahan kotoran
secara sengaja (terutama arsenik) dapat
mengubah sifat-sifat tembaga yang dileburkan.
Setelah itu Arsenik digantikan oleh timah
(logam), ini mengakibatkan tingginya insiden
kematian di kalangan pekerja arsenik-perunggu
yang terdahulu.
Sebagai bonus tambahan, timah menurunkan
titik leleh tembaga (digabung sebelum meleleh),
yang membuatnya lebih mudah untuk dilebur
logam ini.
Perunggu cukup menarik dan relatif mudah
dikerjakan, sehingga cocok untuk benda hias.
Bronze
statue
16/02/2020
6
8. Keramik
Keramik adalah bahan yang
terbentuk dari hasil senyawa
(compound) antara satu atau lebih
unsur-unsur logam (termasuk Si
dan Ge) dengan satu atau lebih
unsur-unsur anorganik bukan
logam; Contoh keramik : silikon
oksida, aluminium oksida,
kalsiumoksida, magnesium
oksida, kalium oksida dan natrium
oksida.
16/02/2020
8
9. Polimer
Polimer merupakan bahan yang memiliki berat molekul > 10.000 , tersusun
dari monomer yang saling berikatan kovalen. Contoh polimer : polietilen,
polipropilen, polivinilklorid dan lain-lain. Polimer yang dapat dibentuk kembali
dengan pemanasan disebut termoplastik, sedangkan yang tidak dapat
dibentuk kembali disebut termoset.
16/02/2020
9
10. Komposit
Komposit merupakan
campuran bahan yang
tersusun dari dua/lebih
bahan dasar dalam skala
makroskopis yang
sifatnya sangat berbeda
dengan sifat masing-
masing bahan
pembentuknya,
contohnya : fiberglass,
tripleks, semen-pasir,
dan lain-lain. Bahan
komposit alam
contohnya : kayu, terdiri
dari serat selulose yang
berada dalam matriks
lignin.
16/02/2020
10
11. MATERIALS SCIENCE AND ENGINEERING
Ada hubungan langsung antara sintesis dan pemrosesan
bahan (pasca-produksi), dan struktur mikro internal serta
sifat fisik yang dapat diamati dan kinerja teknik.
Terkadang berguna untuk membagi disiplin ilmu material
dan teknik menjadi ilmu material dan subdisiplin ilmu
teknik material. Sebenarnya, "ilmu material" melibatkan
penyelidikan hubungan antara struktur dan sifat material.
16/02/2020
11
12. 12
• Transmittance:
-- Aluminum oxide may be transparent, translucent, or opaque depending on
the material structure.
single crystal
polycrystal:
low porosity
polycrystal:
high porosity
OPTICAL
Struktur material selalu
berkorelasi dengan susunan
dari komponen internalnya
- Level sub atomik: elektron di
dalam individual atom dan
interaksinya dengan inti
atom.
- Level atomik: susunan atom
atau molekul relatif terhadap
sesamanya.
- Level mikroskopik:
sekumpulan besar atom
yang membentuk kelompok
dapat diobservasi
menggunakan mikroskop
- Level makroskopik: struktur
yang dapat dilihat tanpa alat
bantu.
16/02/2020
13. Bahan / material merupakan kebutuhan bagi manusia mulai zaman dahulu sampai
sekarang. Kehidupan manusia selalu berhubungan dengan kebutuhan bahan seperti
pada transportasi, rumah, pakaian, komunikasi, rekreasi, produk makanan dll.
Perkembangan peradaban manusia juga bisa diukur dari kemampuannya
memproduksi dan mengolah bahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. (jaman
batu, perunggu dsb). Pada tahap awal manusia hanya mampu mengolah bahan apa
adanya seperti yang tersedia di alam misalnya : batu, kayu, kulit, tanah dsb.
Dengan perkembangan peradaban manusia bahan - bahan alam tsb bisa diolah
sehingga bisa menghasilkan kualitas bahan yang lebih tinggi. Pada 50 tahun terakhir
para saintis menemukan hubungan sifat - sifat bahan dengan elemen struktur bahan.
Sehingga bisa diciptakan puluhan ribu jenis bahan yang mempunyai sifat - sifat yang
berbeda.
WHY STUDY MATERIALS SCIENCE AND ENGINEERING
16/02/2020
13
14. f
CLASSIFICATION OF MATERIALS
Bahan bisa diklasifikasikan sebagai berikut :
- Logam : Konduktor yang baik, tidak transparan.
- Keramik : Campuran / senyawa logam + non logam.
- Polimer : Adalah senyawa karbon dengan rantai molekul panjang,
termasuk bahan plastik dan karet.
- Komposit : Adalah campuran lebih dari satu bahan. (misal: keramik
dengan polimer)
- Semi konduktor : Adalah bahan-bahan yang mempunyai sifat setengah
menghantar. Elektronik : IC, transistor.
- Biomaterial : bahan yang digunakan pada komponen-Komponen yang
dimasukkan ketubuh manusia untuk menggantikan bagian tubuh yang sakit
atau rusak.
16/02/2020
14
15. 15
Metals
Logam besi (ferrous): logam dan paduan yang mengandung besi (Fe) sebagai
unsur utama; Contoh : besi, baja Logam non-besi (non-ferrous): logam yang
mengandung sedikit atau sama sekali tanpa kadar besi. Contoh : Al, Cu, Zn, Ni,
dan lain-lain.
Logam terutama
logam ferrous
merupakan
bahan yang
paling banyak
dipakai dalam
dunia teknik
mesin, karena
pada umumnya kuat, ulet, dan mudah dibuat dalam
berbagai bentuk praktis.16/02/2020
16. 16
Keramik adalah bahan yang terbentuk dari hasil senyawa (compound) antara
satu atau lebih unsur-unsur logam (termasuk Si dan Ge) dengan satu atau lebih
unsur-unsur anorganik bukan logam; Contoh keramik : silikon oksida,
aluminium oksida, kalsiumoksida, magnesium oksida, kalium oksida dan
natrium oksida.
Keramik
Bar-chart of
roomtemperatur
e
stiffness
(i.e., elastic
modulus)
values for
various
metals,
ceramics,
polymers, and
composite
materials.
16/02/2020
17. 17
Bar-chart of roomtemperature stiffness (i.e., elastic modulus) values for various
metals, ceramics, polymers, and composite materials.
16/02/2020
18. 18
Bar-chart of roomtemperature stiffness (i.e., elastic modulus) values for various
metals, ceramics, polymers, and composite materials.
(Reprinted from Engineering Materials 1: An Introduction to Properties,
Applications and Design, third edition, M. F. Ashby and D. R. H. Jones, pages
177 and 178, Copyright 2005, with permission from Elsevier.)
16/02/2020
19. 19
Polimer merupakan bahan yang memiliki berat molekul > 10.000 , tersusun
dari monomer yang saling berikatan kovalen. Contoh polimer : polietilen,
polipropilen, polivinilklorid dan lain-lain. Polimer yang dapat dibentuk kembali
dengan pemanasan disebut termoplastik, sedangkan yang tidak dapat
dibentuk kembali disebut termoset.
Polimer
16/02/2020
20. 20
Komposit merupakan campuran bahan yang tersusun dari dua/lebih bahan
dasar dalam skala makroskopis yang sifatnya sangat berbeda dengan sifat
masing-masing bahan pembentuknya, contohnya : fiberglass, tripleks,
semen-pasir, dan lain-lain. Bahan komposit alam contohnya : kayu, terdiri
dari serat selulose yang berada dalam matriks lignin.
Komposit
16/02/2020
21. 21
ADVANCED MATERIALS
Materials that are utilized in high-technology (or high-tech) applications are
sometimes termed advanced materials.
By high technology we mean a device or product that operates or functions
using relatively intricate and sophisticated principles;
Examples:
• Electronic equipment (camcorders, CD/DVD players, etc.),
• Computers,
• Fiber-optic systems,
• Spacecraft,
• Aircraft, and
• Military rocketry.
16/02/2020
22. 22
Advanced materials include semiconductors, biomaterials, and what we may
term “materials of the future” (that is, smart materials and nanoengineered
materials).
ADVANCED MATERIALS
The properties and applications of a number of these advanced materials.
For Example:
1. Materials that are used for lasers,
2. Integrated circuits,
3. Magnetic information storage,
4. Liquid crystal displays (LCDs), and
5. Fiber optics
16/02/2020
23. 23
Semiconductors have electrical properties that are intermediate between the
electrical conductors (viz. metals and metal alloys) and insulators (viz.
ceramics and polymers).
Semiconductors
16/02/2020
24. 24
Biomaterials
Biomaterials are employed in components implanted into the human body for
replacement of diseased or damaged body parts.
All of the above materials:
• Metals,
• Ceramics,
• Polymers,
• Composites, and
• Semiconductors.
May be used as biomaterials. For example, some of the biomaterials that are
utilized in artificial hip replacements.
16/02/2020
25. 25
Materials of the Future
Smart Materials
Smart (or intelligent) materials are a group of new and state-of-the-art materials
now being developed that will have a significant influence on many of our
technologies.
Components of a smart material (or system) include some type of sensor (that
detects an input signal), and an actuator (that performs a responsive and
adaptive function). Actuators may be called upon to change shape, position,
natural frequency, or mechanical characteristics in response to changes in
temperature, electric fields, and/or magnetic fields.
Four types of materials are commonly used for actuators: shape memory
alloys, piezoelectric ceramics, magnetostrictive materials, and
electrorheological/magnetorheological fluids.
16/02/2020
26. 26
Materials of the Future
Nanoengineered Materials
Until very recent times the general procedure utilized by scientists to understand
the chemistry and physics of materials has been to begin by studying large and
complex structures, and then to investigate the fundamental building blocks of
these structures that are smaller and simpler. This approach is sometimes
termed “topdown” science.
This ability to carefully arrange atoms provides opportunities to develop
mechanical, electrical, magnetic, and other properties that are not otherwise
possible. We call this the “bottom-up” approach, and the study of the properties
of these materials is termed “nanotechnology”; the “nano” prefix denotes that the
dimensions of these structural entities are on the order of a nanometer (109
m)—as a rule, less than 100 nanometers (equivalent to approximately 500 atom
diameters).
One example of a material of this type is the carbon nanotube,
In the future we will undoubtedly find that increasingly more of our technological
advances will utilize these nanoengineered materials.
16/02/2020
27. 27
MODERN MATERIALS’ NEEDS
In spite of the tremendous progress that has been made in the discipline of materials
science and engineering within the past few years, there still remain technological
challenges, including the development of even more sophisticated and specialized
materials, as well as consideration of the environmental impact of materials production.
Nuclear energy holds some promise, but the solutions to the many problems
that remain will necessarily involve materials, from fuels to containment structures to
facilities for the disposal of radioactive waste.
Significant quantities of energy are involved in transportation. Reducing the weight of
transportation vehicles (automobiles, aircraft, trains, etc.), as well as increasing engine
operating temperatures, will enhance fuel efficiency.
Pollution control techniques employ various materials. In addition, materials processing
and refinement methods need to be improved so that they produce less environmental
degradation—that is, less pollution and less despoilage of the landscape from the mining
of raw materials.
16/02/2020
28. 28
MODERN MATERIALS’ NEEDS
Many materials that we use are derived from resources that are
nonrenewable— that is, not capable of being regenerated. These include
polymers, for which the prime raw material is oil, and some metals.
These nonrenewable resources are gradually becoming depleted, which
necessitates:
(1) The discovery of additional reserves,
(2) The development of new materials having comparable properties with less
adverse environmental impact, and/or
(3) Increased recycling efforts and the development of new recycling
technologies. As a consequence of the economics of not only production but
also environmental impact and ecological factors, it is becoming increasingly
important to consider the “cradle-to-grave” life cycle of materials relative to
the overall manufacturing process.16/02/2020