SlideShare a Scribd company logo
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 
JURUSAN TEKNIK SIPIL 
MODUL 1 
KELOMPOK DAN SIFAT DASAR BAHAN BANGUNAN 
Kegiatan Belajar 1 
Tujuan Instruksional Khusus 
Setelah akhir pelajaran diharapkan siswa: 
- Mampu menjelaskan pengelompokan bahan bangunan 
- Mampu menjelaskan sifat-sifat bahan bangunan 
1.1. Pendahuluan 
Suatu bahan akan bermanfaat bila bahan tersebut memiliki sifat 
yang cocok untuk penggunaan/pemakaian tertentu. Kemampuan suatu 
bahan dapat diperkirakan bila sifat-sifat bahan tersebut sudah diketahui. 
Pada umumnya bahan memiliki 4 sifat dasar yaitu : sifat mekanis, 
sifat termal, sifat listrik dan sifat kimia. Keempat sifat tersebut sangat 
bergantung pada struktur dan atau susunan bahan pembentuknya. 
Suatu bahan terbentuk oleh 3 unsur dasar alamiah yaitu : atom, ion 
dan molekul. Unsur dasar tersebut terikat satu sama lainnya karena ikatan 
kimia. 
Terdapat ±100 macam zat kimia yang masing-masing tidak dapat 
dipecah menjadi zat lain, yang disebut ”unsur dasar”. Unsur-unsur kimia 
tersebut adalah : 
Oksigen : 49,7 % Natrium : 2,3 % 
Silicon : 26,0 % Kalium : 2,3 % 
Aluminium : 7, 3 % Magnesium : 2,1 % 
Besi : 4,1 % Lainnya : 2,8 % 
Calsium : 3,2 % 
Unsur dapat dibagi menjadi bagian yang sangat kecil. Bagian yang 
terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat yang sama dengan 
unsur induknya disebut atom. 
1.2. Kelompok Bahan 
Bahan-bahan yang dijumpai terutama untuk keperluan teknik dibagi 
menjadi 4 kelompok : 
Modul 1 Kegiatan Belajar 1 1
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 
JURUSAN TEKNIK SIPIL 
1. Kelompok Bahan Keramik 
Ikatan kimianya : ikatan ion 
Ciri dan sifatnya : Ikatannya kuat sukar dipecah. Titik leleh tinggi tetapi 
regas. Daya hantar listrik dan panas buruk sekali. Tahan 
kimia dan tahan korosi. 
Contoh bahan : batu alam, gelas, bahan leramik 
2. Kelompok Bahan Logam 
Ikatan kimianya : ikatan logam 
Ciri dan sifatnya : Ikatannya kuat tetapi lebih rendah dari ikatan 
keramik. Titik leleh tinggi (lebih rendah i keramik). 
Bahan liat tetapi keras. Daya hantar listrik dan 
panas baik. Kurang tahan terhadap kimia dan 
korosi. 
Contoh bahan : logam-logam untuk keperluan teknik (besi, 
aluminium, seng, temabag, dll). 
3. Kelompok Bahan Polimer 
Ikatan kimianya : unsur dasar ikatan kovalen, membentuk molekul 
dasar. Molukel dasar ini dapat bergabung lagi 
dengan yang lainnya, biasa disebut Poly molekul 
atau polimer. 
Ciri dan sifatnya : Ikatannya agak kuat tetapi lebih rendah dari 
keramik. Keras sampai lunak, rengas sampai liat. 
Titik lembek rendah. Tidak menghantar listrik dan 
panas. Tahan kimia kurang tahan sinar ultraviolet. 
Contoh bahan : benda organik, plastik, kayu, karet, aspal dll. 
4. Kelompok Bahan Campuran 
Kelompok bahan campuran/komposit sebagian besar adalah buatan 
manusia (bukan alami). Dibuat untuk memenuhi kebutuhan bahan yang 
diperlukan. Terbuat dari 2 atau 3 bahan dasar. 
Ikatan kimianya : ikatan antar molekul 
Ciri dan sifatnya :Tergantung dari bahan dasarnya, jumlah sifatnya 
bahan mana yang terbanyak dari bahan penyusunnya. 
Modul 1 Kegiatan Belajar 1 2
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 
JURUSAN TEKNIK SIPIL 
Contoh bahan : 
 Beton biasa/adukan : bahan keramik + keramik (semen+pasir atau 
batu + air) sifatnya keras dan rengas. 
 Beton bertulang : keras tapi tahan lentur, karena adanya keramik dan 
logam (baja beton) 
 Aspal beton : aspalnya bahan polimer + betonnya bahan keramik 
sehingga sifatnya liat 
 Karet virodo (rem) : campuran karet (polimer) + serbuk logam (logam) 
+ asbes serat (keramik) 
1.3. Sifat Dasar Bahan 
Secara umum unsur-unsur atau bahan yang membentuk bangunan 
adalah stabil. Suatu benda yang terkena pengaruh gaya luar atau energi 
dari luar akan memberikan reaksi, untuk menahan gaya luar tersebut. 
Terjadinya reaksi dari bahan ini akan menimbulkan sifat-sifat tertentu. 
Pada umumnya bahan memiliki sifat-sifat : 
1. Mekanis 
2. Thermal 
3. Listrik 
4. Kimia 
1.3.1. Sifat Mekanis 
Suatu bahan atau benda bila mendapat gaya luar akan memberikan 
suatu reaksi akibat gaya tersebut. Akibat adanya gaya luar, benda atau 
bahan dapat berubah bentuknya (deformasi) atau akan timbul tegangan. 
Besarnya deformasi dibandingkan dengan ukuran benda semula disebut 
regangan (strain). 
a. Tegangan 
Tegangan adalah beban dibagi luas bidang. 
P 
( / , / , ) 2 2 kg cm t m MPa 
A 
  
Arah tegangan pada suatu bahan dapat terbagi 3 arah, tergantung arah 
beban yang bekerja. 
1. Tegangan axial, terjadi dalam satu arah misalnya pada pembebanan 
tarik atau tekan 
Modul 1 Kegiatan Belajar 1 3
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 
JURUSAN TEKNIK SIPIL 
2. Tegangan bi atau tri axial, terjadi dua atau tiga arah pembebanan 
dimana arah axial yang dua arah lainnya arahnya tegak lurus sumbu 
axial. 
b. Deformasi 
Suatu bahan bila mendapat beban akan mengalami perubahan 
bentuk (deformasi). Perlawanan reaksi suatu benda atau bahan akibat 
pembebenan dapat menimbulkan 3 macam deformasi : 
1. Deformasi Elastis : suatu deformasi yang dapat hilanglagi jika beban 
yang diberikan pada bahan tersebut dihilangkan. 
Besarnya regangan yang terjadi berbanding lurus dengan besarnya 
tegangan. Perbandingan antara tegangan dengan regangan disebut 
modulus elastisitas (modulus young) 
2 kg cm MPa 
( / , ) 
Tegangan 
   
Re 
gangan 
 
 
Regangan dinyatakan dalam persen 
2. Deformasi Plastis : deformasi akibat pembebanan yang melampaui 
beban elastis. Disini bahan yang dibebani akan mencapai kondisi plastis, 
sehingga meskipun beban dihilangkan, bahan akan berubah bentuk 
(deformasi / regangannya tidak hilang). 
3. Deformasi Viscous/Patah : merupakan kelanjutan dari deformasi 
plastis, dimana terjadi gejala mengalir. 
Untuk bahan yang bersifat liat, gejala mengalir ini dapat terjadi, dimana 
meskipun beban yang diberikan pada bahan tersebut dihentikan, bahan 
akan terus berubah bentuknya sampai patah/putus atau hancur. Bagi 
bahan yang bersifat regas, gejala ini tidak terlihat sebaliknya pada logam 
gejala ini dapat terlihat. 
Dari pengertian diatas, hendaknya pemberian beban pada suatu 
benda/bahan tidak melebihi sifat elastisitanya agar bahan tersebut awet 
dan aman. 
Modul 1 Kegiatan Belajar 1 4
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 
JURUSAN TEKNIK SIPIL 
c. Regangan 
Suatu benda bila diberi beban yang relatif rendah dan pembebanan 
itu masih dalam batas elastis, besarnya beban yang timbul akan sebanding 
dengan tegangan yang diberikan, serta konstan sifatnya. Dalam keadaan 
demikian berlaku hukum Hooke: 
  x   atau 
 
 
  
Beberapa jenis modulus elastis bahan : 
 Ketangguhan (toughness) diartikan sebagai kemempuan suatu bahan 
untuk menyerap energi sampai patah. 
 Kelentingan merupakan ukuran kemampuan suatu bahan melenting 
tanpa merubah sifatnya. Ini ditandai dengan tingginya tegangan 
regangan pada batas elastis. 
 Keuletan (ductility) merupakan ukuran besarnya regangan suatu bahan 
sebelum patah. 
 Kekersan (hardeness) yaitu kemampuan bahan untuk menahan beban 
yang masuk dari permukaan. Cara pengujian yaitu dengan memberikan 
beban dari permukaan, lalu diukur berapa dalam masuknya beban 
tersebut. 
Cara uji ini dilakukan terhadap bahan yang bersifat ulet (liat), 
misalnya: logam, karet, plastik. Untuk bahan yang sifatnya regas, bahan 
keramik atau beton diuji dengan cara goresan/gesekan/geseran. 
Cara uji kekerasan lain yaitu goresan dengan alat pembanding 
kekerasan yang diketahui. Cara ini diciptakan oleh Fredirch Mohs (1882), 
yang menyusun skala kekerasan berdasarkan kristal mineral yang disebut 
Skala Kekerasan (Mohs Scale Hardeness) mulai dari 1 s/d 10. 
Talk : 1 Osthoklas : 6 
Gips : 2 Quartz : 7 
Kalsit : 3 Topaz : 8 
Flourit : 4 Korundum : 9 
Apatit : 5 Intan : 10 
1.3.2. Sifat Thermal 
Suatu bahan bila terpengaruh panas dapat dapat berubah 
keadaanya, dari keadaan padat misalnya menjadi cair dan kemudian 
Modul 1 Kegiatan Belajar 1 5
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 
JURUSAN TEKNIK SIPIL 
menguap. Perubahan dari keadaan padat ke cair dan menjadi uap disertai 
dengan pemuaian. Secara umum bahan yang terbentuk oleh ikatan ion 
yang kuat, memiliki titik leleh yang tinggi. 
a. Daya Hantar Panas 
Daya hantar panas adalah kemampuan bahan menghantar panas 
dari daerah panas tinggi kedaerah panas rendah. 
Kelompok bahan logam merupakan bahan yang baik untuk 
menghantar panas. Kelompok bahan keramik lebih buruk (rendah) daya 
hantar panasnya. Kelompok bahan polimer memiliki daya hantar panas 
yang buruk. 
Daya hantar panas diukur dengan BTU (British Thermal Unit), 
perjam penyaluran, per 1 ft persegi dari bahan setebal 1 inchi tiap 
perbedaan suhu 1oF atau ditulis : BTU/hr/sqft/in/oF 
Tabel 1.1. Pengembangan thermal beberapa bahan 
Kelompok 
Bahan 
Jenis Bahan Titik Leleh 
(oF) 
Daya 
Hantar 
Panas 
(BTU) 
Koef. 
Muai 
Thermal 
Logam Baja karbon 
Baja 
Stainless 
Aluminium 
Tembaga 
2700-2800 
2700-2800 
1100-1200 
1800-2000 
300–500 
100–150 
500-1500 
500-2500 
0.5 
7 
9 
12,5 
Keramik Bata Merah 
Beton 
Plat Kaca 
500-2000 
3000 
1500 
3-6 
5-10 
5-6 
Bahan 
Molukuler 
Kayu 
Plastik ABS 
400 
200-300 
1-2 
1-2 
10-30 
50 
Polimer Plastik Acrylik 
Plastik Vinyl 
Silicon 
200-300 
200-300 
400-600 
1 
0.5-1 
1 
30-50 
50 
1-100 
1.3.3. Sifat Listrik 
Gerakan elektron pada bahan logam memunkinkan panas atau 
tenaga listrik disalurkan. Daya hantar listrik suatu bahan disebabkan oleh 
adanya gerakan elektron bebas. 
Pada bahan yang daya hantar listriknya rendah tetapi didalamnya 
terselip bahan logam atau zat pelarut yang memungkinkan terbentuknya 
ion-ion dimana akan ada gerakan elektro, misalnya pada kayu basah, kayu 
Modul 1 Kegiatan Belajar 1 6
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 
JURUSAN TEKNIK SIPIL 
tersebut dapat menghantar listrik sebaliknya bila kayu itu kering kayu 
tersebut tidak dapat menghantar listrik. 
Logam memiliki tahanan listrik rendah tetapi daya hantar listrik 
tinggi. Keramikmemiliki tahanan listrik tinggi tetapi daya hantar listrik 
rendah. 
Tahanan listrik dinayatakan dalam ohm/sqft. 
Tabel 1.2. Tahanan listrik beberapa bahan 
Kelompok Jenis Bahan Tahanan Listrik 
(Ohm/sqft) 
Logam Baja Karbon 
Baja Stainless 
Paduan Aluminium 
Paduan Tembaga 
6.10-4 
2.10-3 
10-6 
5.10-3 
Keramik Bata Merah 
Beton 
Plat Kaca 
4.106 
4.106 
10.1012 
Polymer Plastik ABS 
Plastik Acrylik 
Plastik Vinyl 
Silicon 
10.1012-0,1 .1015 
100. 1012 
100. 109 
1012 
1.3.4. Sifat Kimia 
Bahan bangunan dipengaruhi oleh udara dan kelembaban, karena 
mengandung bahan kimia aktif. Pada keadaan tertentu bahan kimia 
tersebut bahamkimia tersebut dapat bereaksi dengan bahan bangunan dan 
merusak. 
Kelompok bahan keramik dalam keadaan normal dapat tahan 
terhadap pengaruh ini. Untuk bahan kelompok logam, lebih rumit karena 
logam pada logam dapat terjadi korosi, akibat terjadi sejumlah kecil tenaga 
listrik dari salah satu daerah yang disebut anoda kedaerah lainnya yang 
disebut katoda. 
Unsur utama yang terjadi dalam sistem korosi adalah anoda, katoda 
dan aliran yang menjadi media (elektrolit) yangmenghubungkan anoda dan 
katoda tadi. 
Modul 1 Kegiatan Belajar 1 7
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 
JURUSAN TEKNIK SIPIL 
Tabel1.3. Tabel galvani untuk menduga kemungkinan terjadinya korosi 
pada logam 
Kecenderungan Elektrolit Bahan Logam atau Paduan 
Bersifat anodik (naik)  Paduan Magnesium 
Seng(Zn) 
Bersifat Katodik (turun)  Paduan Aluminium 
Baja Karbon 
Baja Stainless Aktive 
Timah Hitam Pb 
Timah Putih Sn 
Kuningan 
Temabaga 
Perunggu 
Baja Stainless Passive 
Emas 
R A N G K U M A N 
Bahan-bahan keperluan teknik dibagi menjadi 4 kelompok yaitu : 
1. Kelompok Bahan Keramik 
2. Kelompok Bahan Logam 
3. Kelompok Bahan Polymer 
4. Kelompok Bahan Campuran 
Bahan umumnya memiliki sifat mekanis, thermal, listrik dan kimia. 
Sifat mekanis bahan yaitu : tegangan, deformasi dan regangan 
Sifat termal bahan yaitu : daya hantar panas dan pengembangan thermal 
Sifat listrik bahan yaitu : daya hantar listrik dan tahanan listrik 
Sifat kimia bahan yaitu : bersifat anodik dan katodik 
S O A L L A T I H A N 
1. Mengapa kita perlu mengetahui sifat-sifat dasar bahan? 
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sifat mekanis dari suatu bahan ? 
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tegangan? 
4. Sepotong kayu memiliki ukuran 5 x 5 x 5 cm, mampu menahan beban 
vertikal sebesar 100 kg. Berapakah tegangan yang terjadi pada kayu 
tersebut ? 
Modul 1 Kegiatan Belajar 1 8
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 
JURUSAN TEKNIK SIPIL 
Sumber Pustaka 
Beni TR, Hand Out Bahan Bangunan, Pusditek PU – Badan 
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bandung. 
PEDC, 1983, Teknologi Bahan 1, Bandung 
Modul 1 Kegiatan Belajar 1 9

More Related Content

What's hot

Korelasi struktur mikro dan sifat mekanik
Korelasi struktur mikro dan sifat mekanikKorelasi struktur mikro dan sifat mekanik
Korelasi struktur mikro dan sifat mekanik
Abrianto Akuan
 
Korosi
KorosiKorosi
Laju korosi
Laju korosiLaju korosi
Laju korosi
Dwi Andriyanto
 
Teknologi bahan elektrik
Teknologi bahan elektrikTeknologi bahan elektrik
Teknologi bahan elektrik
Banu Yuditya
 
jenis-jenis korosi by rafi dwi rachmani
jenis-jenis korosi by rafi dwi rachmanijenis-jenis korosi by rafi dwi rachmani
jenis-jenis korosi by rafi dwi rachmani
Rafi Dwi Rachmani
 
Korosi
KorosiKorosi
Korosi
Suhendra
 
Material teknik
Material teknikMaterial teknik
Material teknik
Endang Hastutiningsih
 
Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...
Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...
Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...
Adolvin Mahadiputra
 

What's hot (8)

Korelasi struktur mikro dan sifat mekanik
Korelasi struktur mikro dan sifat mekanikKorelasi struktur mikro dan sifat mekanik
Korelasi struktur mikro dan sifat mekanik
 
Korosi
KorosiKorosi
Korosi
 
Laju korosi
Laju korosiLaju korosi
Laju korosi
 
Teknologi bahan elektrik
Teknologi bahan elektrikTeknologi bahan elektrik
Teknologi bahan elektrik
 
jenis-jenis korosi by rafi dwi rachmani
jenis-jenis korosi by rafi dwi rachmanijenis-jenis korosi by rafi dwi rachmani
jenis-jenis korosi by rafi dwi rachmani
 
Korosi
KorosiKorosi
Korosi
 
Material teknik
Material teknikMaterial teknik
Material teknik
 
Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...
Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...
Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...
 

Viewers also liked

Document ctrl table
Document ctrl tableDocument ctrl table
Document ctrl table
ecromma
 
Hidrolika dua
Hidrolika duaHidrolika dua
Hidrolika dua
Indaru Meinika Adnin
 
Klasifikasi profil aliran
Klasifikasi profil aliranKlasifikasi profil aliran
Klasifikasi profil alirannanangoz
 
[10] shear force diagram & bending moment diagram
[10] shear force diagram & bending moment diagram[10] shear force diagram & bending moment diagram
[10] shear force diagram & bending moment diagramSyahrir Qoim
 
Minggu3 pid
Minggu3 pidMinggu3 pid
Minggu3 pid
naufal rilanda
 
Uninterrupted power supply
Uninterrupted power supplyUninterrupted power supply
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
Yosep Fredianto
 
Types of excavating tools and machine
Types of excavating tools and machineTypes of excavating tools and machine
Types of excavating tools and machine
Practicing In Some Infra Company
 
5. construction equipment Building Construction
5. construction equipment Building Construction5. construction equipment Building Construction
5. construction equipment Building ConstructionHamdija Velagic
 

Viewers also liked (11)

Document ctrl table
Document ctrl tableDocument ctrl table
Document ctrl table
 
Hidrolika dua
Hidrolika duaHidrolika dua
Hidrolika dua
 
27 Yrs.Exp EPC- Piping & Pipelines Projects.Pdf
27 Yrs.Exp EPC- Piping & Pipelines Projects.Pdf27 Yrs.Exp EPC- Piping & Pipelines Projects.Pdf
27 Yrs.Exp EPC- Piping & Pipelines Projects.Pdf
 
Klasifikasi profil aliran
Klasifikasi profil aliranKlasifikasi profil aliran
Klasifikasi profil aliran
 
Laporan Pengujian Bahan 2013/2014
Laporan Pengujian Bahan 2013/2014Laporan Pengujian Bahan 2013/2014
Laporan Pengujian Bahan 2013/2014
 
[10] shear force diagram & bending moment diagram
[10] shear force diagram & bending moment diagram[10] shear force diagram & bending moment diagram
[10] shear force diagram & bending moment diagram
 
Minggu3 pid
Minggu3 pidMinggu3 pid
Minggu3 pid
 
Uninterrupted power supply
Uninterrupted power supplyUninterrupted power supply
Uninterrupted power supply
 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
 
Types of excavating tools and machine
Types of excavating tools and machineTypes of excavating tools and machine
Types of excavating tools and machine
 
5. construction equipment Building Construction
5. construction equipment Building Construction5. construction equipment Building Construction
5. construction equipment Building Construction
 

Similar to Modul 1

Kuliah bahan listrik_1[1]
Kuliah bahan listrik_1[1]Kuliah bahan listrik_1[1]
Kuliah bahan listrik_1[1]
Ajir Aja
 
Pengujian impak dan fenomena
Pengujian impak dan fenomenaPengujian impak dan fenomena
Pengujian impak dan fenomenaaambrey
 
Bahan penghantar listrik
Bahan penghantar listrikBahan penghantar listrik
Bahan penghantar listrik
Agus Tri
 
KLASIFIKASI DAN SIFAT MATERIAL TEKNIK SERTA PENGUJIAN MATERIAL.pdf
KLASIFIKASI DAN SIFAT MATERIAL TEKNIK SERTA PENGUJIAN MATERIAL.pdfKLASIFIKASI DAN SIFAT MATERIAL TEKNIK SERTA PENGUJIAN MATERIAL.pdf
KLASIFIKASI DAN SIFAT MATERIAL TEKNIK SERTA PENGUJIAN MATERIAL.pdf
ggyubeom228
 
Pertemuan 1 KLASIFIKASI MATERIAL(1).pptx
Pertemuan 1 KLASIFIKASI MATERIAL(1).pptxPertemuan 1 KLASIFIKASI MATERIAL(1).pptx
Pertemuan 1 KLASIFIKASI MATERIAL(1).pptx
Myasepsetiawan
 
Dasar-Dasar ilmu logam.ppt
Dasar-Dasar ilmu logam.pptDasar-Dasar ilmu logam.ppt
Dasar-Dasar ilmu logam.ppt
DiniJuliaa
 
Keramik
KeramikKeramik
Sifat listrik bahan
Sifat listrik bahanSifat listrik bahan
Sifat listrik bahan
mansen3
 
Presentasi keramik
Presentasi keramikPresentasi keramik
Presentasi keramikAgam Real
 
Pengenalan material
Pengenalan materialPengenalan material
Pengenalan material
Natalino Fonseca
 
03. apa itu bahan
03. apa itu bahan03. apa itu bahan
03. apa itu bahan
Apri Nurrohmat
 
Tugas makalah isolator
Tugas makalah isolatorTugas makalah isolator
Tugas makalah isolatorRenha2jk
 
Penghantar listrik
Penghantar listrikPenghantar listrik
Penghantar listrik
Agus Tri
 
Laporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarikLaporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarik
Badrul Qomar
 
Kuliah materials failure
Kuliah materials failureKuliah materials failure
Kuliah materials failureJaywanroy
 
Makalah baja
Makalah bajaMakalah baja
Makalah baja
SeptianHidayat8
 
pdfslide.net_komposit-material.ppt
pdfslide.net_komposit-material.pptpdfslide.net_komposit-material.ppt
pdfslide.net_komposit-material.ppt
MuhammadFadli772622
 
Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahan
ichsan_madya
 

Similar to Modul 1 (20)

Kuliah bahan listrik_1[1]
Kuliah bahan listrik_1[1]Kuliah bahan listrik_1[1]
Kuliah bahan listrik_1[1]
 
Pengujian impak dan fenomena
Pengujian impak dan fenomenaPengujian impak dan fenomena
Pengujian impak dan fenomena
 
Pengenalan Bahan
Pengenalan BahanPengenalan Bahan
Pengenalan Bahan
 
Bahan penghantar listrik
Bahan penghantar listrikBahan penghantar listrik
Bahan penghantar listrik
 
KLASIFIKASI DAN SIFAT MATERIAL TEKNIK SERTA PENGUJIAN MATERIAL.pdf
KLASIFIKASI DAN SIFAT MATERIAL TEKNIK SERTA PENGUJIAN MATERIAL.pdfKLASIFIKASI DAN SIFAT MATERIAL TEKNIK SERTA PENGUJIAN MATERIAL.pdf
KLASIFIKASI DAN SIFAT MATERIAL TEKNIK SERTA PENGUJIAN MATERIAL.pdf
 
Pertemuan 1 KLASIFIKASI MATERIAL(1).pptx
Pertemuan 1 KLASIFIKASI MATERIAL(1).pptxPertemuan 1 KLASIFIKASI MATERIAL(1).pptx
Pertemuan 1 KLASIFIKASI MATERIAL(1).pptx
 
Dasar-Dasar ilmu logam.ppt
Dasar-Dasar ilmu logam.pptDasar-Dasar ilmu logam.ppt
Dasar-Dasar ilmu logam.ppt
 
Keramik
KeramikKeramik
Keramik
 
Sifat listrik bahan
Sifat listrik bahanSifat listrik bahan
Sifat listrik bahan
 
Presentasi keramik
Presentasi keramikPresentasi keramik
Presentasi keramik
 
Pengenalan material
Pengenalan materialPengenalan material
Pengenalan material
 
03. apa itu bahan
03. apa itu bahan03. apa itu bahan
03. apa itu bahan
 
Tugas makalah isolator
Tugas makalah isolatorTugas makalah isolator
Tugas makalah isolator
 
Penghantar listrik
Penghantar listrikPenghantar listrik
Penghantar listrik
 
Laporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarikLaporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarik
 
Kuliah materials failure
Kuliah materials failureKuliah materials failure
Kuliah materials failure
 
Kuliah 1
Kuliah 1Kuliah 1
Kuliah 1
 
Makalah baja
Makalah bajaMakalah baja
Makalah baja
 
pdfslide.net_komposit-material.ppt
pdfslide.net_komposit-material.pptpdfslide.net_komposit-material.ppt
pdfslide.net_komposit-material.ppt
 
Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahan
 

Recently uploaded

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 

Recently uploaded (20)

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 

Modul 1

  • 1. POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL MODUL 1 KELOMPOK DAN SIFAT DASAR BAHAN BANGUNAN Kegiatan Belajar 1 Tujuan Instruksional Khusus Setelah akhir pelajaran diharapkan siswa: - Mampu menjelaskan pengelompokan bahan bangunan - Mampu menjelaskan sifat-sifat bahan bangunan 1.1. Pendahuluan Suatu bahan akan bermanfaat bila bahan tersebut memiliki sifat yang cocok untuk penggunaan/pemakaian tertentu. Kemampuan suatu bahan dapat diperkirakan bila sifat-sifat bahan tersebut sudah diketahui. Pada umumnya bahan memiliki 4 sifat dasar yaitu : sifat mekanis, sifat termal, sifat listrik dan sifat kimia. Keempat sifat tersebut sangat bergantung pada struktur dan atau susunan bahan pembentuknya. Suatu bahan terbentuk oleh 3 unsur dasar alamiah yaitu : atom, ion dan molekul. Unsur dasar tersebut terikat satu sama lainnya karena ikatan kimia. Terdapat ±100 macam zat kimia yang masing-masing tidak dapat dipecah menjadi zat lain, yang disebut ”unsur dasar”. Unsur-unsur kimia tersebut adalah : Oksigen : 49,7 % Natrium : 2,3 % Silicon : 26,0 % Kalium : 2,3 % Aluminium : 7, 3 % Magnesium : 2,1 % Besi : 4,1 % Lainnya : 2,8 % Calsium : 3,2 % Unsur dapat dibagi menjadi bagian yang sangat kecil. Bagian yang terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat yang sama dengan unsur induknya disebut atom. 1.2. Kelompok Bahan Bahan-bahan yang dijumpai terutama untuk keperluan teknik dibagi menjadi 4 kelompok : Modul 1 Kegiatan Belajar 1 1
  • 2. POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL 1. Kelompok Bahan Keramik Ikatan kimianya : ikatan ion Ciri dan sifatnya : Ikatannya kuat sukar dipecah. Titik leleh tinggi tetapi regas. Daya hantar listrik dan panas buruk sekali. Tahan kimia dan tahan korosi. Contoh bahan : batu alam, gelas, bahan leramik 2. Kelompok Bahan Logam Ikatan kimianya : ikatan logam Ciri dan sifatnya : Ikatannya kuat tetapi lebih rendah dari ikatan keramik. Titik leleh tinggi (lebih rendah i keramik). Bahan liat tetapi keras. Daya hantar listrik dan panas baik. Kurang tahan terhadap kimia dan korosi. Contoh bahan : logam-logam untuk keperluan teknik (besi, aluminium, seng, temabag, dll). 3. Kelompok Bahan Polimer Ikatan kimianya : unsur dasar ikatan kovalen, membentuk molekul dasar. Molukel dasar ini dapat bergabung lagi dengan yang lainnya, biasa disebut Poly molekul atau polimer. Ciri dan sifatnya : Ikatannya agak kuat tetapi lebih rendah dari keramik. Keras sampai lunak, rengas sampai liat. Titik lembek rendah. Tidak menghantar listrik dan panas. Tahan kimia kurang tahan sinar ultraviolet. Contoh bahan : benda organik, plastik, kayu, karet, aspal dll. 4. Kelompok Bahan Campuran Kelompok bahan campuran/komposit sebagian besar adalah buatan manusia (bukan alami). Dibuat untuk memenuhi kebutuhan bahan yang diperlukan. Terbuat dari 2 atau 3 bahan dasar. Ikatan kimianya : ikatan antar molekul Ciri dan sifatnya :Tergantung dari bahan dasarnya, jumlah sifatnya bahan mana yang terbanyak dari bahan penyusunnya. Modul 1 Kegiatan Belajar 1 2
  • 3. POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Contoh bahan :  Beton biasa/adukan : bahan keramik + keramik (semen+pasir atau batu + air) sifatnya keras dan rengas.  Beton bertulang : keras tapi tahan lentur, karena adanya keramik dan logam (baja beton)  Aspal beton : aspalnya bahan polimer + betonnya bahan keramik sehingga sifatnya liat  Karet virodo (rem) : campuran karet (polimer) + serbuk logam (logam) + asbes serat (keramik) 1.3. Sifat Dasar Bahan Secara umum unsur-unsur atau bahan yang membentuk bangunan adalah stabil. Suatu benda yang terkena pengaruh gaya luar atau energi dari luar akan memberikan reaksi, untuk menahan gaya luar tersebut. Terjadinya reaksi dari bahan ini akan menimbulkan sifat-sifat tertentu. Pada umumnya bahan memiliki sifat-sifat : 1. Mekanis 2. Thermal 3. Listrik 4. Kimia 1.3.1. Sifat Mekanis Suatu bahan atau benda bila mendapat gaya luar akan memberikan suatu reaksi akibat gaya tersebut. Akibat adanya gaya luar, benda atau bahan dapat berubah bentuknya (deformasi) atau akan timbul tegangan. Besarnya deformasi dibandingkan dengan ukuran benda semula disebut regangan (strain). a. Tegangan Tegangan adalah beban dibagi luas bidang. P ( / , / , ) 2 2 kg cm t m MPa A   Arah tegangan pada suatu bahan dapat terbagi 3 arah, tergantung arah beban yang bekerja. 1. Tegangan axial, terjadi dalam satu arah misalnya pada pembebanan tarik atau tekan Modul 1 Kegiatan Belajar 1 3
  • 4. POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL 2. Tegangan bi atau tri axial, terjadi dua atau tiga arah pembebanan dimana arah axial yang dua arah lainnya arahnya tegak lurus sumbu axial. b. Deformasi Suatu bahan bila mendapat beban akan mengalami perubahan bentuk (deformasi). Perlawanan reaksi suatu benda atau bahan akibat pembebenan dapat menimbulkan 3 macam deformasi : 1. Deformasi Elastis : suatu deformasi yang dapat hilanglagi jika beban yang diberikan pada bahan tersebut dihilangkan. Besarnya regangan yang terjadi berbanding lurus dengan besarnya tegangan. Perbandingan antara tegangan dengan regangan disebut modulus elastisitas (modulus young) 2 kg cm MPa ( / , ) Tegangan    Re gangan   Regangan dinyatakan dalam persen 2. Deformasi Plastis : deformasi akibat pembebanan yang melampaui beban elastis. Disini bahan yang dibebani akan mencapai kondisi plastis, sehingga meskipun beban dihilangkan, bahan akan berubah bentuk (deformasi / regangannya tidak hilang). 3. Deformasi Viscous/Patah : merupakan kelanjutan dari deformasi plastis, dimana terjadi gejala mengalir. Untuk bahan yang bersifat liat, gejala mengalir ini dapat terjadi, dimana meskipun beban yang diberikan pada bahan tersebut dihentikan, bahan akan terus berubah bentuknya sampai patah/putus atau hancur. Bagi bahan yang bersifat regas, gejala ini tidak terlihat sebaliknya pada logam gejala ini dapat terlihat. Dari pengertian diatas, hendaknya pemberian beban pada suatu benda/bahan tidak melebihi sifat elastisitanya agar bahan tersebut awet dan aman. Modul 1 Kegiatan Belajar 1 4
  • 5. POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL c. Regangan Suatu benda bila diberi beban yang relatif rendah dan pembebanan itu masih dalam batas elastis, besarnya beban yang timbul akan sebanding dengan tegangan yang diberikan, serta konstan sifatnya. Dalam keadaan demikian berlaku hukum Hooke:   x   atau     Beberapa jenis modulus elastis bahan :  Ketangguhan (toughness) diartikan sebagai kemempuan suatu bahan untuk menyerap energi sampai patah.  Kelentingan merupakan ukuran kemampuan suatu bahan melenting tanpa merubah sifatnya. Ini ditandai dengan tingginya tegangan regangan pada batas elastis.  Keuletan (ductility) merupakan ukuran besarnya regangan suatu bahan sebelum patah.  Kekersan (hardeness) yaitu kemampuan bahan untuk menahan beban yang masuk dari permukaan. Cara pengujian yaitu dengan memberikan beban dari permukaan, lalu diukur berapa dalam masuknya beban tersebut. Cara uji ini dilakukan terhadap bahan yang bersifat ulet (liat), misalnya: logam, karet, plastik. Untuk bahan yang sifatnya regas, bahan keramik atau beton diuji dengan cara goresan/gesekan/geseran. Cara uji kekerasan lain yaitu goresan dengan alat pembanding kekerasan yang diketahui. Cara ini diciptakan oleh Fredirch Mohs (1882), yang menyusun skala kekerasan berdasarkan kristal mineral yang disebut Skala Kekerasan (Mohs Scale Hardeness) mulai dari 1 s/d 10. Talk : 1 Osthoklas : 6 Gips : 2 Quartz : 7 Kalsit : 3 Topaz : 8 Flourit : 4 Korundum : 9 Apatit : 5 Intan : 10 1.3.2. Sifat Thermal Suatu bahan bila terpengaruh panas dapat dapat berubah keadaanya, dari keadaan padat misalnya menjadi cair dan kemudian Modul 1 Kegiatan Belajar 1 5
  • 6. POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL menguap. Perubahan dari keadaan padat ke cair dan menjadi uap disertai dengan pemuaian. Secara umum bahan yang terbentuk oleh ikatan ion yang kuat, memiliki titik leleh yang tinggi. a. Daya Hantar Panas Daya hantar panas adalah kemampuan bahan menghantar panas dari daerah panas tinggi kedaerah panas rendah. Kelompok bahan logam merupakan bahan yang baik untuk menghantar panas. Kelompok bahan keramik lebih buruk (rendah) daya hantar panasnya. Kelompok bahan polimer memiliki daya hantar panas yang buruk. Daya hantar panas diukur dengan BTU (British Thermal Unit), perjam penyaluran, per 1 ft persegi dari bahan setebal 1 inchi tiap perbedaan suhu 1oF atau ditulis : BTU/hr/sqft/in/oF Tabel 1.1. Pengembangan thermal beberapa bahan Kelompok Bahan Jenis Bahan Titik Leleh (oF) Daya Hantar Panas (BTU) Koef. Muai Thermal Logam Baja karbon Baja Stainless Aluminium Tembaga 2700-2800 2700-2800 1100-1200 1800-2000 300–500 100–150 500-1500 500-2500 0.5 7 9 12,5 Keramik Bata Merah Beton Plat Kaca 500-2000 3000 1500 3-6 5-10 5-6 Bahan Molukuler Kayu Plastik ABS 400 200-300 1-2 1-2 10-30 50 Polimer Plastik Acrylik Plastik Vinyl Silicon 200-300 200-300 400-600 1 0.5-1 1 30-50 50 1-100 1.3.3. Sifat Listrik Gerakan elektron pada bahan logam memunkinkan panas atau tenaga listrik disalurkan. Daya hantar listrik suatu bahan disebabkan oleh adanya gerakan elektron bebas. Pada bahan yang daya hantar listriknya rendah tetapi didalamnya terselip bahan logam atau zat pelarut yang memungkinkan terbentuknya ion-ion dimana akan ada gerakan elektro, misalnya pada kayu basah, kayu Modul 1 Kegiatan Belajar 1 6
  • 7. POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL tersebut dapat menghantar listrik sebaliknya bila kayu itu kering kayu tersebut tidak dapat menghantar listrik. Logam memiliki tahanan listrik rendah tetapi daya hantar listrik tinggi. Keramikmemiliki tahanan listrik tinggi tetapi daya hantar listrik rendah. Tahanan listrik dinayatakan dalam ohm/sqft. Tabel 1.2. Tahanan listrik beberapa bahan Kelompok Jenis Bahan Tahanan Listrik (Ohm/sqft) Logam Baja Karbon Baja Stainless Paduan Aluminium Paduan Tembaga 6.10-4 2.10-3 10-6 5.10-3 Keramik Bata Merah Beton Plat Kaca 4.106 4.106 10.1012 Polymer Plastik ABS Plastik Acrylik Plastik Vinyl Silicon 10.1012-0,1 .1015 100. 1012 100. 109 1012 1.3.4. Sifat Kimia Bahan bangunan dipengaruhi oleh udara dan kelembaban, karena mengandung bahan kimia aktif. Pada keadaan tertentu bahan kimia tersebut bahamkimia tersebut dapat bereaksi dengan bahan bangunan dan merusak. Kelompok bahan keramik dalam keadaan normal dapat tahan terhadap pengaruh ini. Untuk bahan kelompok logam, lebih rumit karena logam pada logam dapat terjadi korosi, akibat terjadi sejumlah kecil tenaga listrik dari salah satu daerah yang disebut anoda kedaerah lainnya yang disebut katoda. Unsur utama yang terjadi dalam sistem korosi adalah anoda, katoda dan aliran yang menjadi media (elektrolit) yangmenghubungkan anoda dan katoda tadi. Modul 1 Kegiatan Belajar 1 7
  • 8. POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Tabel1.3. Tabel galvani untuk menduga kemungkinan terjadinya korosi pada logam Kecenderungan Elektrolit Bahan Logam atau Paduan Bersifat anodik (naik)  Paduan Magnesium Seng(Zn) Bersifat Katodik (turun)  Paduan Aluminium Baja Karbon Baja Stainless Aktive Timah Hitam Pb Timah Putih Sn Kuningan Temabaga Perunggu Baja Stainless Passive Emas R A N G K U M A N Bahan-bahan keperluan teknik dibagi menjadi 4 kelompok yaitu : 1. Kelompok Bahan Keramik 2. Kelompok Bahan Logam 3. Kelompok Bahan Polymer 4. Kelompok Bahan Campuran Bahan umumnya memiliki sifat mekanis, thermal, listrik dan kimia. Sifat mekanis bahan yaitu : tegangan, deformasi dan regangan Sifat termal bahan yaitu : daya hantar panas dan pengembangan thermal Sifat listrik bahan yaitu : daya hantar listrik dan tahanan listrik Sifat kimia bahan yaitu : bersifat anodik dan katodik S O A L L A T I H A N 1. Mengapa kita perlu mengetahui sifat-sifat dasar bahan? 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sifat mekanis dari suatu bahan ? 3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tegangan? 4. Sepotong kayu memiliki ukuran 5 x 5 x 5 cm, mampu menahan beban vertikal sebesar 100 kg. Berapakah tegangan yang terjadi pada kayu tersebut ? Modul 1 Kegiatan Belajar 1 8
  • 9. POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Sumber Pustaka Beni TR, Hand Out Bahan Bangunan, Pusditek PU – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bandung. PEDC, 1983, Teknologi Bahan 1, Bandung Modul 1 Kegiatan Belajar 1 9