The current research is conduced to investigate the effect of circuit training on the level of physical fitness and accuracy of shooting of children at 10-12 years old. The research is quasi experimental using two-group pre-test post- test design. The population of the current research is 20 students of SDN Puro Pakualaman Yogyakarta. The data are collected by implementing TKJI test for children and shooting test to measure the accuracy of shooting. The data are taken prior to and after the circuit training with the intensity of 70% - 80%, the frequency of training is three times a week. The trainings are done during 12 -14 times with the duration of 25-30 minutes. The data are analyzed by using t-test. The findings reveal that (1) there is no significant different of the students’ physical fitness, (2) there is significant different of the students’ accuracy of shooting, (3) there is an increase of physical fitness and accuracy of shooting of the students who do circuit training. In conclusion, circuit training is effective in improving the accuracy in shooting for children at the age of 10-12 years old.
Laporan ini mengkaji kaedah "6KT2+D" untuk meningkatkan pencapaian pasukan bola baling sekolah melalui keseimbangan kecergasan fizikal dan kemahiran. Kaedah ini terdiri daripada enam aktiviti kecergasan, dua aktiviti teknikal dan taktikal, ditambah disiplin. Hasil kajian menunjukkan kaedah ini berjaya meningkatkan kecergasan, kekuatan, kelajuan, koordinasi dan penguasaan teknikal
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian olahraga kesehatan dan sasarannya. Olahraga kesehatan bertujuan untuk mencapai kesejahteraan jasmani, rohani, dan sosial sesuai dengan konsep kesehatan WHO, bukan hanya bebas dari penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pelatihan komponen motor ability bagi pelatih karate di Dojo Angkasa Lanud Padang. Motor ability merupakan faktor penting dalam mengembangkan teknik dan prestasi atlet. Namun, banyak pelatih yang belum memahami cara mengetahui dan mengevaluasi tingkat motor ability atletnya. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan untuk pelatih agar dapat mengukur dan meningkatkan motor ability atlet secara
Dokumen tersebut membahas tentang kajian pengaruh latihan memanaskan badan terhadap ketepatan menjaring bola baling di kalangan murid sekolah. Kajian ini bertujuan untuk meningkatkan kemahiran menjaring melalui latihan memanaskan badan yang tepat sebelum bermain, dengan melakukan ujian pra dan pas untuk menilai kesannya.
Kursus Sains Sukan Tahap I memberikan pengenalan kepada konsep asas kejurulatihan dan sains sukan. Ia merangkumi 10 unit yang membincangkan falsafah sukan, sejarah sukan di Malaysia, anatomi dan fisiologi, biomekanik, kesihatan dan pemakanan, kemahiran kejurulatihan, psikologi, tingkah laku motor, dan perubatan sukan. Kursus ini diadakan selama 5 hari dan melibatkan ujian objektif dan tugasan untuk pen
Laporan ini mengkaji kaedah "6KT2+D" untuk meningkatkan pencapaian pasukan bola baling sekolah melalui keseimbangan kecergasan fizikal dan kemahiran. Kaedah ini terdiri daripada enam aktiviti kecergasan, dua aktiviti teknikal dan taktikal, ditambah disiplin. Hasil kajian menunjukkan kaedah ini berjaya meningkatkan kecergasan, kekuatan, kelajuan, koordinasi dan penguasaan teknikal
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian olahraga kesehatan dan sasarannya. Olahraga kesehatan bertujuan untuk mencapai kesejahteraan jasmani, rohani, dan sosial sesuai dengan konsep kesehatan WHO, bukan hanya bebas dari penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pelatihan komponen motor ability bagi pelatih karate di Dojo Angkasa Lanud Padang. Motor ability merupakan faktor penting dalam mengembangkan teknik dan prestasi atlet. Namun, banyak pelatih yang belum memahami cara mengetahui dan mengevaluasi tingkat motor ability atletnya. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan untuk pelatih agar dapat mengukur dan meningkatkan motor ability atlet secara
Dokumen tersebut membahas tentang kajian pengaruh latihan memanaskan badan terhadap ketepatan menjaring bola baling di kalangan murid sekolah. Kajian ini bertujuan untuk meningkatkan kemahiran menjaring melalui latihan memanaskan badan yang tepat sebelum bermain, dengan melakukan ujian pra dan pas untuk menilai kesannya.
Kursus Sains Sukan Tahap I memberikan pengenalan kepada konsep asas kejurulatihan dan sains sukan. Ia merangkumi 10 unit yang membincangkan falsafah sukan, sejarah sukan di Malaysia, anatomi dan fisiologi, biomekanik, kesihatan dan pemakanan, kemahiran kejurulatihan, psikologi, tingkah laku motor, dan perubatan sukan. Kursus ini diadakan selama 5 hari dan melibatkan ujian objektif dan tugasan untuk pen
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kondisi fisik dan motivasi berprestasi atlet bola voli putri Kota Binjai tahun 2014. Hasilnya menunjukkan bahwa kondisi fisik atlet berada pada kategori sedang sedangkan motivasi berprestasinya berada pada kategori cukup. Saran penelitian adalah meningkatkan kondisi fisik dan motivasi berprestasi melalui program latihan yang tepat.
Pendekatan latihan massed practice dan distributed practice terhadap ketepa...ArieAsnaldi
Pada pertandingan terakhir, seperti: Kejuaraan Bulutangkis Cina Open, Indonesian Open, India Open, Malaysia Open, Japan open, Korea open, Denmark open, maupun pada olimpiade terakhir dimana Indonesia tanpa gelar satupun yang diraihnya. Penurunan prestasi bulutangkis Indonesia menjadi keprihatinan bersama bagi pemerintah, pengurus, pelatih serta masyarakat
Dokumen tersebut membahas pengaruh kebugaran jasmani terhadap prestasi belajar IPS dan MIPA siswa sekolah dasar. Penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dengan kebugaran jasmani yang lebih baik mengalami peningkatan prestasi belajar yang signifikan dibandingkan siswa dengan kebugaran jasmani yang kurang. Dokumen ini merekomendasikan pentingnya meningkatkan kebugaran jasmani siswa untuk mendukung prestasi belaj
Rancangan Pelajaran Tahunan Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 1 2013 memberikan ringkasan aktiviti dan subjek yang akan diajar sepanjang tahun termasuk kecergasan fizikal, kemahiran sukan, gimnastik, kesihatan diri dan ujian kecergasan fizikal. Program ini menyasar pencapaian objektif pembelajaran kognitif, psikomotorik dan afektif melalui aktiviti praktikal dan teori serta penekanan kesel
Pppmpendidikanjasmanidankesihatan tingkatan2Nas Lin
1. Dokumen tersebut memberikan panduan pembangunan pembelajaran murid untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 2 yang meliputi objektif kurikulum, standar pencapaian, dan bidang-bidang pelajaran seperti kecergasan, kemahiran, kesukanan, dan gaya hidup sihat.
Hakikat olahraga mencakup Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Pr...Ervi Irwati
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat olahraga yang mencakup olahraga untuk pendidikan, rekreasi, dan prestasi. Olahraga untuk pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kondisi fisik, keterampilan motorik, dan perkembangan kognitif siswa. Olahraga rekreasi dilakukan untuk penyegaran jasmani dan rohani pada waktu senggang. Sementara olahraga prestasi bertujuan untuk pencapaian prest
Sains sukan Tingkatan 4 Bab 1 - Bidang bidang ilmu sains sukanAbam Izz
Ilmu Sains Sukan meliputi bidang-bidang seperti anatomi, fisiologi, biomekanik, kesihatan dan pemakanan sukan, psikologi sukan, sosiologi sukan, dan kaedah latihan untuk meningkatkan prestasi atlet melalui pengetahuan sains. Bidang-bidang ini membantu memahami tubuh manusia dan mekanisme kawalan motorik, serta merancang program latihan dan pemulihan yang lebih berkesan.
Kajian ini bertujuan untuk meningkatkan kemahiran menjaring bola baling murid-murid melalui latihan sasaran dalam aktiviti memanaskan badan. Kajian ini akan mengumpul data sebelum dan selepas intervensi melalui pemerhatian, ujian pra dan pos, serta temubual untuk menilai kesan kaedah tersebut. Hasil kajian diharap dapat meningkatkan minat dan prestasi murid dalam sukan bola baling.
Olahraga rekreasi adalah aktivitas olahraga yang dilakukan pada waktu luang untuk mendapatkan kesenangan, kebugaran jasmani, dan memperkuat hubungan sosial.
Dokumen tersebut merangkum latar belakang, rumusan masalah, tujuan, kerangka berpikir, hipotesis, dan metode penelitian mengenai pengaruh latihan vertical jump terhadap kemampuan blok dalam permainan bola voli di SMA Negeri 1 Babakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan vertical jump dan blok terhadap prestasi siswa dalam memblok.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kondisi fisik dan motivasi berprestasi atlet bola voli putri Kota Binjai tahun 2014. Hasilnya menunjukkan bahwa kondisi fisik atlet berada pada kategori sedang sedangkan motivasi berprestasinya berada pada kategori cukup. Saran penelitian adalah meningkatkan kondisi fisik dan motivasi berprestasi melalui program latihan yang tepat.
Pendekatan latihan massed practice dan distributed practice terhadap ketepa...ArieAsnaldi
Pada pertandingan terakhir, seperti: Kejuaraan Bulutangkis Cina Open, Indonesian Open, India Open, Malaysia Open, Japan open, Korea open, Denmark open, maupun pada olimpiade terakhir dimana Indonesia tanpa gelar satupun yang diraihnya. Penurunan prestasi bulutangkis Indonesia menjadi keprihatinan bersama bagi pemerintah, pengurus, pelatih serta masyarakat
Dokumen tersebut membahas pengaruh kebugaran jasmani terhadap prestasi belajar IPS dan MIPA siswa sekolah dasar. Penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dengan kebugaran jasmani yang lebih baik mengalami peningkatan prestasi belajar yang signifikan dibandingkan siswa dengan kebugaran jasmani yang kurang. Dokumen ini merekomendasikan pentingnya meningkatkan kebugaran jasmani siswa untuk mendukung prestasi belaj
Rancangan Pelajaran Tahunan Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 1 2013 memberikan ringkasan aktiviti dan subjek yang akan diajar sepanjang tahun termasuk kecergasan fizikal, kemahiran sukan, gimnastik, kesihatan diri dan ujian kecergasan fizikal. Program ini menyasar pencapaian objektif pembelajaran kognitif, psikomotorik dan afektif melalui aktiviti praktikal dan teori serta penekanan kesel
Pppmpendidikanjasmanidankesihatan tingkatan2Nas Lin
1. Dokumen tersebut memberikan panduan pembangunan pembelajaran murid untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 2 yang meliputi objektif kurikulum, standar pencapaian, dan bidang-bidang pelajaran seperti kecergasan, kemahiran, kesukanan, dan gaya hidup sihat.
Hakikat olahraga mencakup Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Pr...Ervi Irwati
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat olahraga yang mencakup olahraga untuk pendidikan, rekreasi, dan prestasi. Olahraga untuk pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kondisi fisik, keterampilan motorik, dan perkembangan kognitif siswa. Olahraga rekreasi dilakukan untuk penyegaran jasmani dan rohani pada waktu senggang. Sementara olahraga prestasi bertujuan untuk pencapaian prest
Sains sukan Tingkatan 4 Bab 1 - Bidang bidang ilmu sains sukanAbam Izz
Ilmu Sains Sukan meliputi bidang-bidang seperti anatomi, fisiologi, biomekanik, kesihatan dan pemakanan sukan, psikologi sukan, sosiologi sukan, dan kaedah latihan untuk meningkatkan prestasi atlet melalui pengetahuan sains. Bidang-bidang ini membantu memahami tubuh manusia dan mekanisme kawalan motorik, serta merancang program latihan dan pemulihan yang lebih berkesan.
Kajian ini bertujuan untuk meningkatkan kemahiran menjaring bola baling murid-murid melalui latihan sasaran dalam aktiviti memanaskan badan. Kajian ini akan mengumpul data sebelum dan selepas intervensi melalui pemerhatian, ujian pra dan pos, serta temubual untuk menilai kesan kaedah tersebut. Hasil kajian diharap dapat meningkatkan minat dan prestasi murid dalam sukan bola baling.
Olahraga rekreasi adalah aktivitas olahraga yang dilakukan pada waktu luang untuk mendapatkan kesenangan, kebugaran jasmani, dan memperkuat hubungan sosial.
Dokumen tersebut merangkum latar belakang, rumusan masalah, tujuan, kerangka berpikir, hipotesis, dan metode penelitian mengenai pengaruh latihan vertical jump terhadap kemampuan blok dalam permainan bola voli di SMA Negeri 1 Babakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan vertical jump dan blok terhadap prestasi siswa dalam memblok.
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebugaran jasmani, sarana prasarana, dan hasil kompetisi bulu tangkis pada siswa SMP Negeri 2 kec. Guguak.
2. Permainan bulu tangkis membutuhkan kebugaran fisik dan keterampilan yang tinggi namun sekolah kurang memiliki fasilitas yang mendukung seperti lapangan indoor.
3. Rendahnya kebugaran, minimnya waktu lati
Makalah ini membahas beberapa topik terkait olahraga dan filsafat, termasuk panduan pelatih untuk mengidentifikasi dan membantu atlet dengan gangguan makan, terapi fisik dalam olahraga, dan efek intervensi citra pada sikap latihan implisit dan eksplisit. Salah satu penelitian meneliti efek pelatihan ergometer terhadap tendinopati patela kronis dan menemukan peningkatan fungsi otot dan pengurangan n
Berdasarkan pemerhatian selama seminggu di Sekolah Kebangsaan Duyong, terdapat beberapa saranan untuk penambahbaikan pengajaran Pendidikan Jasmani. Pertama, padang sekolah perlu diperbesarkan kerana hanya sebesar gelanggang bola tampar sahaja. Kedua, peralatan sukan perlu ditambah bagi meningkatkan kualiti pengajaran. Ketiga, guru perlu mendapat latihan berterusan untuk meningkatkan kaedah pen
Berdasarkan pemerhatian selama seminggu di Sekolah Kebangsaan Duyong, terdapat beberapa saranan untuk penambahbaikan pengajaran Pendidikan Jasmani. Pertama, padang sekolah perlu diperbesarkan kerana saiznya yang kecil hanya sesuai untuk bola tampar. Kedua, peralatan sukan perlu ditambah bagi meningkatkan pilihan aktiviti. Ketiga, guru boleh memperkenalkan aktiviti baru untuk meningkatkan minat murid
Penelitian ini bertujuan mengembangkan model pemanasan dalam bentuk permainan untuk pembelajaran sepakbola siswa sekolah dasar. Model pengembangan menggunakan lima langkah yaitu analisis produk, pengembangan produk awal, validasi ahli dan uji reliabilitas, uji coba skala kecil dan luas, serta revisi produk. Hasilnya delapan model pemanasan dalam bentuk permainan untuk meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran sep
Paragraf tersebut membahas tentang kondisi fisik dan pengidentifikasian bakat atlet. Secara ringkas, kondisi fisik merupakan faktor penting dalam olahraga dan terdiri dari berbagai komponen seperti kekuatan dan daya tahan. Pengidentifikasian bakat bertujuan menemukan atlet berbakat sejak dini untuk dikembangkan dan dicapai melalui berbagai tes dan penilaian terhadap faktor-faktor seperti tinggi badan dan kece
1) Dokumen tersebut membahas tentang kesegaran jasmani dan pendidikan jasmani, termasuk definisi, komponen, dan bentuk latihan kesegaran jasmani.
2) Faktor-faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani antara lain umur, jenis kelamin, genetik, aktivitas fisik dan latihan.
3) Komponen kesegaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan meliputi kekuatan, daya tahan, daya otot
Teks tersebut membahas tentang latihan kelincahan dan keterampilan menggiring bola dalam sepak bola. Latihan kelincahan diperlukan untuk meningkatkan koordinasi gerakan dan menjaga keseimbangan tubuh agar dapat menguasai teknik sepak bola seperti menggiring bola. Keterampilan menggiring bola merupakan kemampuan individu dalam mengendalikan bola sambil berlari untuk melewati lawan. Penelitian ini bertujuan unt
Similar to PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN KETEPATAN MEMBIDIK PANAHAN PADA ANAK USIA DINI (20)
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengembangan penelitian bagi pengawas pendidikan agama Islam untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pengawas perlu memiliki kompetensi penelitian dan pengembangan serta mampu membantu guru melakukan penelitian tindakan kelas. Studi kasus dilakukan di Kabupaten Trenggalek untuk mengembangkan model penelitian bagi pengawas."
Konsep pendidikan Islam menurut ayat 12-19 surat Luqman menekankan pada tiga hal: (1) ketauhidan, (2) larangan syirik, dan (3) perlakuan yang baik terhadap orang tua meskipun tidak diikuti jika memaksa berbuat syirik. Luqman al-Hakim mengajarkan konsep-konsep ini kepada anaknya dengan metode nasihat yang menyentuh hati.
Supervisors always improve their competence through either self-taught or continue studies S-2 or S-3 to be more professional in carrying out their duties as superintendent of education, namely from control to help teacher or school’s Headmaster. Supervisors in terms of supervision of the teachers need to understand the teachers prototype so that it can carry out supervision with the approach of the directive, non-directive and collaborative.Supervisors must have a strong personality in performing their duties so that teachers and principals respect him.
Dokumen tersebut membahas tentang penjaminan mutu di Raudhatul Athfal. Penjaminan mutu diperlukan untuk menjamin dan meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan agar dapat memenuhi harapan pemangku kepentingan melalui pelaksanaan tridharma perguruan tinggi. Implementasi penjaminan mutu di Raudhatul Athfal menggunakan sistem PDCA yang berorientasi pada pencapaian standar mutu yang telah ditetapkan.
Organizations must be seen as an open system today. With the open-ended nature of leaders and leadership is a strategic factor in an organization. The process of leadership in organizations occurs because of the element leader. Leaders are human individuals. Meanwhile, the leadership is inherent to him as a leader. In this case, there are many theories about leadership styles are offered, all have strengths and weaknesses. Theories that are considered effective or superior are the theory of transformational leadership. Namely, a leadership approach to doing business alters consciousness, to excite and inspire subordinates or members of the organization to expend extra effort in achieving organizational goals without feeling pressured or stressed. From the description, assessment of transformative leadership is necessary, including development of leadership transformative with the focus of discussion: 1) the origin of transformative leadership, 2) development of the concept of transformative leadership, 3) the development of the definition of transformative leadership, 4) development of the implementation of transformative leadership in educational institution.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan layanan perpustakaan. Ia menjelaskan bahwa layanan perpustakaan merupakan faktor penting dalam keberhasilan perpustakaan dan harus memberikan layanan yang baik kepada pengguna. Dokumen ini juga membahas tentang jenis layanan yang dapat diberikan perpustakaan, seperti layanan sirkulasi, referensi, dan lainnya.
Here are various virtues of learning the description text for the seventh grade students, especially students of VII-C SMPN 1 Trowulan. First, an understanding of the description text is required so that students do not consider that the same description text with the text of the report on the observation. Second, learning compose the text of fiction in the novel, the structure of the text descriptions into one filler. Therefore, preparation of the text descriptions into something that must be understood by the students of VII-C SMPN 1 Trowulan. In addition to learning the primacy of the text, there is a map technique causes life with photo media should be applied in the preparation of instructional text description. First, psychologically, individuals experiencing different events that can be captured through photos. These events may be applied to various text, one text description. Second, map the life of the photo media is one way to visualize events that never happened clearly in your mind quickly. Based on the significance and cause of the research aimed to assess the accuracy of the activities of teachers and students as well as the thoroughness of learning outcomes on student learning preparation of the text description VII-C SMPN 1 Trowulan the academic year 2016/2017. This research uses experimental research design with quantitative descriptive method. Therefore, the data presentation in the form of pemerian or breakdown with numbers as supporting data. In addition, the data in this study were collected by the teacher activity assessment sheets, assessment sheets student activities, and student learning test result sheet. The results of this study as follows. First, the activity of teacher in the preparation of the text descriptions in class VII-C SMPN 1 Trowulan very appropriate because the activity score of 87. Second, the activities of students in the preparation of the description text in class VII-C SMPN 1 Trowulan appropriate because the activity score of 80. Third learning outcomes preparation of the text description of class VII-C SMPN 1 Trowulan complete because the average value of students was 74,81.
The characteristics of the Prophet Yusuf leadership among other things: 1) A leader of professional, honest and provide exemplary; 2) Have the ability and high intelligence and wisdom; 3) The leader of a fair; 4) Thorough leader and mandate; 5) Leaders are consistent; 6) Ability to work hard to create a climate of tolerance; 7) Be confident (optimistic). The concept of leadership is understandable based on the story of Prophet Yusuf, a proactive leader, and have a clear objective of improving the welfare of its people. Yusuf is a multi social leader, knows no ethnic differences, so keep nurturing it all.
During this time, there are still many teachers who likens the learning process with students as blank paper and still found a teacher who suppress learning through rote formulas and specific strategies to solve specific problems so that the knowledge gained survive only in short-term memory of the child. Learning through the use of props at SDN 1 Sukowetan encourage students to make observations on an object independently, to train students to learn to find new ideas and their relationships with the concepts that have been known, and can increase the concentration of learning and student learning outcomes. It can be seen from the observation of students in learning activities changes in the shapes of objects through the use of props that have increased as well as the completeness achieved from 60% in the first cycle increased to 90% in the second cycle.
Teks tersebut membahas kontribusi matematika dalam konteks fiqih. Matematika dapat membantu mempermudah penyelesaian masalah-masalah fiqih melalui formulasi instruksi atau rumus sederhana. Matematika juga telah digunakan dalam Alquran untuk menjelaskan ketelitian dan ketertiban penciptaan alam semesta oleh Allah. Demikian pula, beberapa konsep matematika seperti ketelitian perhitungan sudah diungkap ole
Education is a medium to change the characteristic of human beings to reach their perfection. In Islam, the ultimate goal of education is to uphold humanistic values thare embedded in every individual. This article attempts to analyse the application of Islamic concept of education by putting emphasis on the process of humanization. It is argued that the function of education is not only to provide cognitive knowledge for students, but also
to introduce to the students humanistic values and principles. Humanitzation in Islamic education means that students are taught how to develop good character and personality. This is the challenge of development and progress in all lines of life that produces some of the social changes are large and comprehensive on human life and lead to social change. Education is charged on the human values of self learners Humanistic values that are embedded in Islamic education include: religious values, togetherness, and partnership.
The curriculum is an important element in education. Derived from the Latin word curir which means runners; and curere which means the place encouraged. Technically, the curriculum means that the distance that must be taken by the runner. In the context of education, the curriculum is an ‘arena’ learn to master certain subjects. Textbooks are one of the means to reach the finish line set curriculum. Quality curriculum and textbooks are good and supported by competent teachers will produce a quality education. This short article containing criticism of kurikulun and textbooks Arabic Class VI SD / MI.
Penulisan artikel ini bertujuan untuk memberikan format pengembangan intrumen penilaian keterampilan proses sains SD yang masih menjadi problematika untuk menentukan pengembangan instrumen. Di samping itu, artikel ini ditulis untuk mengetahui karakteristik dan beberpa prosedur pelaksanaan penilaian proses sains SD dengan memberikan format pengembangan instrumen penialaian proses sains yang meliputi penyusunan rencana penelitian, penyusunan kisi-kisi, pembuatan soal sampai pada penganalisian butir soal. Konsep dasar penilaian yang perlu ditekankan adalah keefektivan instrumen penilaian, yang terdiri dari tiga unsur utama yakni valid (validity), reliabel (reliability), dan praktis (practicality). Berdasarkan tujuan dan perbedaan waktu pelaksanaanya, terdapat tiga jenis bentuk penilaian proses sains pada siswa Sekolah Dasar: Penilaian Diagnostik, Penilaian formatif dan Penilaian sumatif. Tes akan dianalisis secara kualitatif baik dari segi materi, konstruksi maupun bahasa. Analisis secara kuantitatif dengan pendekatan teori tes klasik yakni dengan Iteman dan analisis secara kuantitatif menggunakan pendekatan teori tes modern yakni program Bigstep.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan manajemen spiritual di sekolah. Ia menjelaskan konsep dasar spiritualitas dan beberapa contoh penerapan prinsip-prinsip spiritualitas dalam manajemen bisnis perusahaan seperti Kyocera dan Bank Muamalat. Artikel ini berargumen bahwa pengembangan manajemen spiritual perlu dilakukan juga di sekolah atau lembaga pendidikan."
Problem solving is a high level of mental activity, where every student has the ability or cognitive styles vary, so the ability to solve problems will also be different. Cognitive styles one can explain the success of individual differences in learning. In evaluating the achievement of learning outcomes currently only gives emphasis on the cognitive goals without regard to the dimensions of cognitive processes, particularly metacognitive knowledge and metacognitive skills. As a result, efforts to introduce metacognition in solving mathematical problems to students is very less. Metacognition is the students ‘knowledge of cognition involving awareness of their own thinking in terms of the ability of planning, monitoring and evaluation process of thinking. The purpose of this article to describe a strategy to build students’ metacognition when solving math problems. With the development of metacognition awareness, students are expected to get used to monitor, control and evaluate what has been and will be done, so that students know and realize the strengths and the weaknesses in solving mathematical problems.
Antusisame world Islamic education in carrying Tahfidz Quran needs to get a positive response and a serious concern, especially related strategies to develop it. This is because there are still some difficulties were experienced by some Islamic educational institutions, among others: poor management of Tahfidz, less active role of the teacher / instructor Tahfidz in guiding and motivating students penghafal Koran, mechanisms and methods applied by teachers Tahfidz , lack of parental support, and lack of control and motivation superiors. To overcome these weaknesses is necessary strategies include: mamanej Tahfidz well, activating the role of teachers and motivate students Tahfidz, perfecting mechanisms and methods Tahfidz, optimize parental support, and optimize control and motivation superiors.
Dokumen tersebut membahas tentang inovasi kurikulum yang dilakukan di MTsN Watulimo untuk meningkatkan mutu pendidikan. Beberapa inovasi kurikulum yang dilakukan antara lain pembukaan jurusan IPA, IPS dan Bahasa mulai kelas 2, program pengembangan potensi akademik dan keterampilan, serta penambahan mata pelajaran seperti bahasa asing dan pengembangan minat baca. Tujuan dari inovasi kurikulum ini adalah
Tiga kalimat ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran matematika realistik untuk mengoptimalkan kecerdasan logika matematika siswa SD/MI dengan menggunakan konteks yang relevan dengan tahap perkembangan berpikir siswa. Model pembelajaran realistik memiliki lima karakteristik yaitu menggunakan konteks, model, kontribusi siswa, interaktif, dan penyatuan.
Teks tersebut membahas tentang pentingnya pengembangan budaya religius dalam meningkatkan mutu pendidikan. Budaya religius perlu ditanamkan kepada siswa melalui pembiasaan untuk membentuk karakter yang kuat secara religius meskipun prestasinya tinggi. Lembaga pendidikan dituntut meningkatkan mutu dengan menginternalisasikan nilai-nilai agama.
The purpose of this study is to describe the planning, process, strategy, supporting and inhibiting aspects, and evaluation to improve the quality of learning through the development of arts and culture-based creativity Methods This study used a qualitative approach with multiple types of cases, its location in the SMP 2 Ngunut and MTsN Ariyojeding Rejotangan, the data in this study are primary and secondary data, engineering data collection by observation or participant observation, in-depth interviews, and documentation. From these results the authors concluded that: (1) Syllabus and lesson plans, which are prepared each semester by the subject teachers of art and culture. (2) Processes in the two institutions are also equally divided into two, with the delivery of content and practice, which in this case were similarly associated with the environment, in order to increase students’ interest and creativity. (3) Pay attention to the material compliance strategy, timing and conditions of the students at that time. (4) Supporting aspects (proper purpose, teachers are creative, active students and spirit, facilities and infrastructure adequate, and the environmental conditions that support time), and the inhibiting aspects (related to the students’ attitude sometimes crowded during the learning process and disturb her during the learning process). (5) Evaluation used in these two institutions, namely: evaluation practice, writing and oral.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN KETEPATAN MEMBIDIK PANAHAN PADA ANAK USIA DINI
1. TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 ж 185
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP
PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN
KETEPATAN MEMBIDIK PANAHAN PADAANAK USIA
DINI
Susanto
IAIN Tulungagung, Jl. Mayor Soejadi No. 46 Tulungagung
susanto.susan@gmail.com
ABSTRAK
The current research is conduced to investigate the effect of circuit training
on the level of physical fitness and accuracy of shooting of children at 10-
12 years old. The research is quasi experimental using two-group pre-test
post- test design. The population of the current research is 20 students of
SDN Puro Pakualaman Yogyakarta. The data are collected by implementing
TKJI test for children and shooting test to measure the accuracy of shooting.
The data are taken prior to and after the circuit training with the intensity of
70% - 80%, the frequency of training is three times a week. The trainings are
done during 12 -14 times with the duration of 25-30 minutes. The data are
analyzed by using t-test. The findings reveal that (1) there is no significant
different of the students’ physical fitness, (2) there is significant different of
the students’accuracy of shooting, (3) there is an increase of physical fitness
and accuracy of shooting of the students who do circuit training. In conclusion,
circuit training is effective in improving the accuracy in shooting for children
at the age of 10-12 years old. Kata kunci: latihan sirkuit, kebugaran jasmani,
dan ketepatan membidik panahan.
Kata kunci: Latihan sirkuit, Ketepatan membidik, peningkatan kebugaran
dan anak usia dini.
Pendahuluan
Olahraga adalah salah satu bidang kajian yang menarik untuk
dikaji lebih mendalam, sehingga banyak kalangan ilmuan dan peneliti
2. 186 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
yang mempunyai perhatian khususnya terhadap upaya-upaya peningkatan
kebugaran prestasi olahraga. Dari hasil survey yang dilakukan oleh pusat
kesegaran jasmani Depdiknas, bahwa hasil pembelajaran jasmani di sekolah-
sekolah secara umum hanya mampu memberikan efek kebugaran jasmani
kurang lebih sebesar 15% dari keseluruhan populasi siswa. Pembinaan
melalui pembibitan, pelatihan dan penelitian perlu dilakukan agar mampu
bersaing dalam segala aspek seperti sportivitas dalam setiap kejuaraan dan
mampu menghasilkan prestasi yang optimal.
Panahan merupakan salah satu cabang olahraga statis yang
membutuhkan kondisi fisik yang baik diantaranya kekuatan dan daya
tahan khususnya pada otot tubuh bagian atas. Pada saat melakukan teknik
memanah terutama saat menarik tali busur otot akan mengalami kotraksi
isotonis, terutama pada tarikan awalan (primary draw). Pada tarikan penuh,
lengan yang menarik tali busur jari-jari tangan harus sampai menyentuh dagu
dan jari tangan tersebut menempel di bawah dagu (anchoring) dan lengan
yang menahan busur harus benar-benar terkunci begitu juga lengan penarik
sehingga terjadi kontraksi isometrik.
Dengan demikian otot-otot yang terlibat dalam menarik busur harus
mendapat perhatian khusus pada cabang olahraga panahan, karena otot-otot
tersebut bekerja sangat ekstra dalam menarik dan menahan beban dari busur
yang cukup berat dan berlangsung secara berulang-ulang dalam rangkaian
gerakan memanah. Oleh karena itu, otot-otot tersebut harus mempunyai
kekuatan dan daya tahan agar mampu melakukan gerakan menarik tali
busur, agar tetap konsisten dan ajeg sesuai dengan poros gerak. Otot-otot
yang perlu dilatih dan dikembangkan dalam olahraga panahan yaitu otot
leher, otot bahu, otot trisep, otot lengan bawah, otot pergelangan tangan,
otot perut dan otot tungkai.
Disamping itu, cabang olahraga panahan aktivitas ketepatan yang
memerlukan ketelitian dan konsentrasi. Pemanah harus mampu melakukan
tindakan-tindakan yang tepat pada setiap panah yang dilepaskan atau
ditembakan. Dari pendapat tersebut, gerakan memanah melibatkan segi
3. TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 ж 187
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
anatomis terutama pada struktur lengan yang harus lurus, agar beban dari
busur ditopang oleh lengan penahan busur otot-otot lengan tidak bekerja
tidak terlalu berat dan menguraingi terjadinya cidera.
Apabila dalam sikap memanah lengan panahan busur sudah terbentuk
dalam satu garis lurus, gerakan memanah akan lebih efisien artinya tenaga
yang dikeluarkan pada saat menahan akan berkoordinasi dengan baik.
Gerak efisen akan membentuk gerak proposional artinya melakukan dengan
ekonomis dan adanya otomatisasi. Sebaliknya gerakan yang tidak efisien
menimbulkan pemborosan tenaga dan ketegangan yang berlebihan, akibatnya
akan terjadi kelelahan fisik lebih cepat, kelelahan psikis, rasa nyeri dan
frustasi.
Kondisi fisik merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan
dalam pelaksanaan memanah, semakin baik kondisi fisik maka konsentrasipun
akan lebih baik dan semakin tepat pula dalam membidik target. Dalam
melakukan konsentrasi pada olahraga panahan merupakan kemampuan
untuk membidik sasaran secara akurat. Integrasi ini sangat penting dalam
olahraga panahan. Dalam hal ini kedua mata akan memberitahukan di mana
kapan saat akan melepaskan anak panah.
Salah satu indikator kondisi fisik yang baik dapat dilihat dari tingkat
kebugaran jasmani. Pada anak usia dini umur 10-12 tahun sudah mulai dalam
pembinaan fisik, maka dari itu menu latihan perlu disesuaikan dengan usia
seseorang. Bagi anak usia dini program latihan yang diberikan, menggunakan
beban latihan yang paling baik yaitu dengan beban badannya sendiri, karena
pada usia tersebut masih dalam tumbuh kembang anak.
Berdasarkan permasalahan tersebut, jelas bahwa kondisi fisik
khusunya bagi atlet pemula sangat penting. Dengan demikian peneliti perlu
melakukan model latihan fisik yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani
yang meliputi komponen, kekuatan, daya tahan otot lengan, daya tahan
otot tungkai, daya tahan otot jari agar berpengaruh pada ketepatan dalam
membidik pada olahraga panahan.
Fokus penelitian ini dibatasi pada pengaruh latihan sirkuit terhadap
4. 188 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
peningkatan kebugaran jasmani dan ketepatan membidik panahan pada anak
usia 10-12 tahun. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam dua
aspek. Pertama, secara teoritis penelitian ini digunakan sebagai masukan
dalam penyusunan program latihan cabang panahan pada atlet usia dini;
Sebagai wawasan keilmuan di bidang olahraga khususnya pada olahraga
bagi anak usia dini; dan sebagai masukan untuk penelitian selanjutnya
khususnya penelitian tentang latihan fisik pada olahraga panahan. Kedua,
secara praktis, penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam
penyusunan program latihan, unsur penilaian efektifitas latihan fisik dan
kebugaran jasmani pada pemanah usia 10-12 tahun.
Olahraga Panahan
Panahan adalah olahraga ketepatan sasaran, karena tujuannya
menembak anak panah ke sasaran setepat mungkin.1
Olahraga panahan
merupakan suatu olahraga yang mempunyai karakteristik tersendiri
dalam kelasnya, meskipun dalam perkembangannya kurang diminati
oleh masyarakat, akan tetapi olahraga ini cukup mampu berbicara dan
diperhitungkan oleh Negara lain di dunia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya bidikan atau ketepatan yaitu
kondisi fisik, konsentrasi dan teknik. Teknik memanah yang tepat dan benar
sangat menunjang pencapaian prestasi panahan yang optimal. Dengan
dikuasainya teknik memanah yang tepat dan benar akan memungkinkan
keajegan (consistency) gerakan memanah baik dalam latihan maupun
kompetisi. Kemampuan teknik yang tinggi sangat membantu dalam
membidik sasaran target pada olahraga panahan.
Teknik memanah bagi pemula pada dasarnya ada sembilan langkah,
yaitu: (1) cara berdiri (stance), (2) memasang ekor panah (nocking), (3)
posisi setengah tarikan (set up), (4) menarik tali (drawing), (5) penjangkaran
(anchoring), (6) menahan sikap memanah (holding), (7) membidik (aiming),
(8) melepaskan anak panah (release), dan (9) gerak lanjut (follow through).
1
Adhi Purnomo, Keterampilan Memanah, (Jakarta: Iptek Olahraga, 2005),
hal. 203-220.
5. TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 ж 189
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya bidikan atau ketepatan yaitu
kondisi fisik, konsentrasi dan teknik. Teknik memanah yang tepat dan benar
sangat menunjang pencapaian prestasi panahan yang optimal. Dengan
dikuasainya teknik memanah yang tepat dan benar akan memungkinkan
keajegan (consistency) gerakan memanah baik dalam latihan maupun
kompetisi. Kemampuan teknik yang tinggi sangat membantu dalam
membidik sasaran target pada olahraga panahan2
. Selain teknik memanah
yang benar, biomekanika teknik memanah juga penting untuk diperhatikan
karena gerakan memanah yang efektif, efisien dan untuk mengurangi cedera
peran biomekanika sangat diperlukan dalam teknik memanah.
Komponen fisik yang diperlukan dalam olahraga panahan antara lain:
(1) kondisi fisik, (2) daya tahan otot, (3) kekuatan otot. Selain itu ada beberapa
komponen lain yang mempengaruhi olahraga panahan yaitu: konsentrasi,
dan visualisasi. Hal ini berdasarkan dari karakteristik olahraga panaha itu
sendiri. Dari berbagai komponen fisik tersebut perlu dilatih agar pada saat
melepaskan anak panah dapat tepat pada sasaran target yang telah ditentukan.
Latihan
Pengertian Latihan.
Latihan adalah suatu proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja
yang dilakukan secara berulang-ulang, sehingga semakin hari jumlah beban
latihannya semakin bertambah. Sistematis adalah terencana dan terprogram
menurut jadwal, pola dari yang paling mudah ke yang paling sukar atau
latihan secara teratur. Berulang-ulang maksud dan tujuannya agar gerakan-
gerakan yang pada awal mulanya sukar dilakukan menjadi semakin mudah.
Dosis latihan.
Guna menentukan dosis latihan yaitu menetapkan tentang ukuran
beban latihan yang harus dilakukan oleh atlet untuk jangka panjang tertentu.
Ada dua jenis bentuk dosis latihan adalah dosis eksternal dan dosis internal.
2
Jean Barret, Olahraga Panahan, (Semarang: DaharaPrize, 1997), hal. 43.
6. 190 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
Dosis eksternal adalah jumlah beban kerja yang dirancang bagi seorang atlet
yang menyusun kerangka sesi dari suatu program latihan. Untuk menyusun
program latihan yang baik, pelatih perlu mengenal karakteristik dosis
eksternal. Komponen dosis eksternal adalah volume, yaitu jumlah kerja yang
ditampilkan selama satu sesi latihan atau suatu fase latihan. Volume latihan
dapat berupa durasi, jarak tempuh dan jumlah pengulangan atau repetisi.3
Prinsip Dasar Latihan
Prinsip beban lebih atau overload principle adalah prinsip latihan
yang menekankan pada pembebanan latihan yang semakin meningkat.
Program latihan hendaknya menerapkan prinsip-prinsip dasar latihan guna
mencapai kinerja fisik yang maksimal bagi seseorang. Prinsip-prinsip dasar
latihan secara umum harus diperhatikan adalah: (1) prinsip beban berlebihan,
(2) prinsip kekhususan, (3) prinsip individual, (4) prinsip beban latihan
meningkat bertahap, (5) prinsip kembali asal.4
Takaran Latihan.
Keberhasilan mencapai latihan yang optimal ditentukan oleh kualitas
latihan yang meliputi: tujuan latihan, model latihan, penggunaan sarana
latihan, dan yang lebih utama adalah takaran atau dosis latihan yang
dijabarkan dalam konsep FIT (Frequency, Intencity, dan Time).5
Frequency adalah banyaknya unit latihan dalam perminggu. Untuk
meningkatkan kebugaran perlu melakukan latihan 3 – 5 kali dalam satu
minggu dan sebaiknya dilakukan berselang.
Intencity adalah kualitas yang menujukkan berat ringannya latihan.
Besarnya intensitas tergantung pada jenis dan tujuan latihan. Latihan aerobik
menggunakan patokan kenaikan detak jantung (Training Heart Rate = THR).
Secara umum intensitas latihan adalah 60% – 90% detak jantung maksimal
3
Tudor O. Bompa, Theory and Methodology of Training, The Key to Athletic
Performance, (Harrisburg: HumanKinetics, 1999), hal. 47.
4
Harsono, Manusia dan Olahraga, (Bandung: ITB, 2005), hal. 47.
5
Djoko Pekik Irianto, Panduan Latihan Kebugaran yang Efektif dan Aman,
(Yogyakarta: LukmanOffset, 2000), hal. 13-18.
7. TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 ж 191
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
dan secara khusus besarnya intensitas latihan tergantung pada tujuan latihan.
Time adalah waktu atau durasi ayang diberikan setiap kali berlatih.
Untuk meningkatkan kebugaran paru jantung dan penurunan berat badan
diperlukan waktu untuk berlatih 20-60 menit setiap latihan. Hasil latihan
akan tampak nyata setelah berlatih selama 8 sampai 12 minggu akan stabil
selama 20 minggu berlatih.
Beberapa istilah yang sering digunakan untuk menentukan takaran
latihan antara lain:
1. Repetisi adalah banyaknya ulangan dalam satu rangkaian gerak,
misal mengangkat dambel berulang-ulang sebanyak 10 kali, lari
sejauh 30 m sebanyak 3 kali.
2. Set adalah kumpulan ulangan gerak, missal latihan kekuatan
dengan mengangkat dambel sebanyak 3 set, masing-masing set
dilakukan 8 repetisi.
3. Recovery adalah waktu selang antar perangsangan gerak, misal
recovery antara set satu artinya setelah mengangkat berbel 8 kali
pada set 1, kemudian istirahat 1 menit, selanjutnya melakukan
angkatan set ke 2 dan seterusnya.
Sasaran dan Tujuan Latihan.
Sasaran dan tujuan perlu ditetapkan dalam rencana latihan. Sasaran
dan tujuan latihan tersebut memberikan arah dan tujuan sasaran penyusunan
latihan ke arah peningkatan hasil-hasil olahraga. Sasaran dan tujuan jangka
pajang merupakan hakikat perspektif untuk satu tahun atau lebih secara terus
menerus. Sasaran dan tujuan latihan biasanya dirumuskan menurut jenis
cabang olahraga, seperti olahraga permainan atau olahraga pertandingan.
Tujuan serta sasaran utama dari latihan atau training adalah untuk
membantu atlet untuk meningkatkan keterampilan dan prestasinya
semaksimal mungkin. Agar tercapainya semua itu, ada empat aspek latihan
yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet adalah: (1)
latihan fisik, (2) latihan teknik, (3) latihan taktik, dan (4) latihan mental.
8. 192 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
1. Latihan fisik.
Perkembangan fisik yang menyeluruh amatlah penting, oleh karena
itu kondisi fisik yang kurang baik atlet tidak dapat mengikuti latihan-latihan
dengan sempurna. Beberapa komponen fisik yang perlu diperhatikan untuk
dikembangkan adalah daya tahan kardiovaskuler, daya tahan kekuatan,
kekuatan otot, kelentukan, kecepatan stamina, kelincahan dan power.
Komponen-komponen tersebut adalah yang utama yang harus dilatih dan
dikembangkan oleh atlet. Sedangkan pada olahraga panahan komponen fisik
yang perlu dilatih yaitu: daya tahan otot lengan dan daya tahan otot tungkai.
2. Latihan teknik.
Latihan teknik adalah latihan untuk mempermahir teknik-teknik
gerakan yang diperlukan untuk mampu melakukan cabang olahraga yang
dilakukan atlet, misal teknik menedang, teknik melempar, teknik menggiring
bola dan sebagainya.Latihan teknik adalah latihan khusus dimaksudkan guna
membentuk dan mengembangkan kebiasaan motorik atau perkembangan
neuromasculer. Kesempurnaan gerakan-gerkan penting oleh karena itu akan
menentukan gerak keseluruhan. Pada olahraga panahan latihan teknik penting
dilakukan karena semakin sering melakukan teknik maka berpengaruh pada
ketepatan dalam membidik panahan.
3. Latihan taktik.
Tujuan dari latihan teknik adalah untuk menumbuhkan perkembangan
interpretive atau daya tafsir pada atlet. Teknik-teknik gerakan yang telah
dikuasai dengan baik. Latihan teknik perlu dilakukan di setiap sesi latihan
agar kemampuan atlet semakin hari semakin meningkat dan target latihan
tercapai dengan baik serata timbul kepercayaan pada atlet itu sendiri ketika
saat menjelang pertandingan berlangsung.
4. Latihan mental.
Dari ketiga faktor tersebut, Latihan mental merupakan aspek yang
cukup penting, sebab betapa sempurnanya perkembangan fisik, teknik, dan
taktik atlet, apabila mentalnya tidak turut dikembangkan prestasi tidak akan
mungkin tercapai yang diharapkan. Kondisi mental yang kurang baik akan
9. TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 ж 193
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
mengakibatkan atlet tidak dapat menanggung beban mental, baik datang
dari lawan bertanding atau dari penonton, sehingga permainannya kurang
maksimal atau tidak terkontrol dengan baik.6
Program latihan sirkuit dilakukan dengan 8 stasiun tempat latihan.
Setiap stasiun latihan terdiri dari suatu latihan yang dilakukan selama 45
detik, dan repetisi latihan antara 15-20 kali, waktu istirahat dalam satu
stasiun, sebelum berpindah ke stasiun berikutnya adalah 1 menit atau kurang.
Sedangkan program latihan sirkuit dilakukan dengan 6-15 kali stasiun
latihan. Satu latihan dalam stasiun diselesaikan dalam 30 detik. Satu sirkuit
diselesaikan antara 5-20 menit,dengan waktu istirahat tiap stasiun adalah
15-20 detik.7
Latihan sirkuit adalah suatu progam latihan yang terdiri dari
beberapa stasiun dan di setiap stasiun seorang atlet melakukan jenis latihan
yang telah ditentukan. Satu sirkuit dikatakan selesai apabila seorang atlet telah
menyelesaikan latihan di semua stasiun sesuai dengan dosis latihan dan waktu
yang telah ditentukan. Latihan sirkuit biasanya dengan pendekatan beban
individu, karena setiap individu mempunyai kemampuan yang berbeda-beda
tidak bisa disamakan.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen semu.
Tujuan penelitian eksperimen semu adalah untuk memperoleh informasi yang
merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan ekperimen
sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau
memanupulasikan semua variabel yang relevan.8
Desain dalam penelitian
ini adalah menggunakan the one-group pretest-posttest design.
the one group pretest- posttest desingn is a type of experiment where
a single group pretest- posttest design is a type of experiment where
6
Sudibyo Setyobroto, Psikologi Olahraga, (Jakarta: Unit Percetakan
Universitas Negeri Jakarta, 2002), hal. 92.
7
Sajoto M., Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga, (Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1988), hal. 163.
8
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2012), hal. 92.
10. 194 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
a single group has (1) a pre- experimental evaluation, than (2) the
influence of the variable, and finally,(3) a post-experimental evaluation.9
Dari pendapat tersebut diatas dapat dikatakan bahwa the one pretest-
posttest design ialah sebuah bentuk penelitian eksperimen dimana satu
kelompok tersebut menjadi sebuah evaluasi sebelum eksperimen, kemudian
memberikan pengaruh pada variabel dan terakhir memberikan sebuah
evaluasi setelah eksperimen. Jadi dapat dikatakan bahwa hasil pretest
merupakan control dari penelitian ini.
Sampel penelitian ini adalah siswa sekolah dasar Negeri Puro
Pakualaman yang mengikuti kegiatan ekstakurikuler Panahan sejumlah 20
anak 10 anak putra dan 10 anak putri. Variabel terikat dalam penelitian ini
yaitu latihan sirkuit. Program latihan sirkuit untuk atlet pemula panahan
dilakukan dengan 5 stasiun atau bentuk latihan yang meliputi antara lain: (1)
gerobak dorong bertujuan untuk melatih daya tahan otot lengan, (2) lempar
bola bertujuan untuk melatih konsentrasi, (3) lompat jongkok bertujuan untuk
melatih daya tahan otot tunggkai, (4) tarik busur bertujuan untuk melatih
kekuatan otot lengan, dan (5) lari bolak-balik bertujuan untuk melatih daya
tahan kardio respirasi. Untuk menentukan dosis latihan terlebih dahulu diukur
kemampuan maksimal pada setiap item selama 30 detik, setelah itu dalam
pelaksanaannya diambil dosis sebesar 70% dan ditingkatkan menjadi 80%
setelah melakukan latihan selama 12 kali. Latihan sirkuit ini dipilih karena
sesuai dengan karakteristik dari olahraga panahan yang membutuhkan
kondisi fisik, daya tahan otot lengan, daya tahan otot tungkai, kekuatan,
dankonsentrasi.
Sedangkan variabel tidak terikat ialah Kebugaran jasmani. Kebugaran
jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang dalam melakukan aktifitas
jasmani dalam waktu tertentu. Kebugaran jasmani terdiri dari komponen yang
dikelompokan menjadi kelompok yang dihubungkan dengan kesehatan dan
kelompok yang berhubungan dengan keterampilan. Kebugaran jasmani
9
P.D. Leedy, Practical Research, (New York: Macmillan Publishing.Co.Inc.,
1980), hal. 169.
11. TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 ж 195
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
sangat dipengaruhi oleh fakto-faktor antara lain: umur, jenis kelamin, genetik,
makanan dan lainya. Untuk mengukur kebugaran jasmani dilakukan tes
yang berupa Tes Kesegaran Jasmani (TKJ) kelompok umur 10 – 12 tahun,
diantaranya adalah lari 40 meter, gantung siku tekuk, baring duduk 30 detik,
loncat tegak dan lari 600 meter.10
Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Ada pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan kebugaran
jasmani pada anak putra usia 10-12tahun.
Berdasarkan hasil uji t mengenai pengaruh latihan sirkuit terhadap
peningkatan kebugaran jasmani pada anak putra usia 10- 12 tahun, secara
keseluruhan dapat ditunjukan pada tabel 19 di atas. Hasil analisis terhadap
peningkatan kebugaran jasmani menujukkan bahwa t hitung 2,236 < t tabel
2,262 dengan taraf signifikan p= 0,052 > 0,05. Ternyata harga t hitung
berada pada penerimaan Ho, karena t hitung lebih kecil dari t tabel. Dengan
demikian hipotesis nol (HO) diterima dan Ha yang menyatakan ada perbedaan
tingkat kebugaran jasmani antara pretest dan posttest ditolak. Dengan kata
lain dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
pretest dan posttest. Berdasarkan hasil analisis tersebut ternyata tingkat
kebugaran jasmani posttest tidak lebih baik dari pretest, hal ini berarti
bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan ada pengaruh latihan sirkuit
terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada anak putra usia 10-12 tahun
tidak terbukti. Dari uji hipotesis diatas disimpulkan bahwa latihan sirkuit
tidak berpengaruh terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada anak putra
usia 10-12tahun.
2. Ada pengaruh latihan sirkuit dapat terhadap peningkatan kebugaran
jasmani pada anak putri usia 10-12 tahun.
Berdasarkan hasil uji t tentang pengaruh latihan sirkuit terhadap
peningkatan kebugaran jasmani pada anak putri usia 10- 12 tahun, secara
10
Depdiknas, Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, (Jakarta: Pusat Kesegaran
Jasmani Indonesia, 2003), hal. 3.
12. 196 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
keseluruhan dapat ditunjukkan pada tabel 20 di atas. Hasil analisis terhadap
peningkatan kebugaran jasmani menujukan bahwa t hitung 2,167 < t tabel
2,262 dengan taraf signifikan p= 0,058 > 0,05. Ternyata harga t hitung
berada pada penerimaan Ho, karena t hitung lebih kecil dari t tabel.Dengan
demikian hipotesis nol (HO) diterima dan Ha yang menyatakan ada perbedaan
tingkat kebugaran jasmani antara pretest dan posttest ditolak. Dengan kata
lain dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan antara pretest dan
posttest. Berdasarkan hasil analisis tersebut ternyata tingkat kebugaran
jasmani posttest tidak lebih baik dari pada pretest, hal ini berarti bahwa
hipotesis penelitian yang menyatakan ada pengaruh latihan sirkuit terhadap
peningkatan kebugaran jasmani pada anak putri usia 10-12 tahun tidak
terbukti. Dari uji hipotesis diatas disimpulkan bahwa latihan sirkuit tidak
ada pengaruh terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada anak putri usia
10-12 tahun.
3. Ada pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan ketepatan
membidik panahan pada anak putra usia 10-12 tahun.
Berdasarkan hasil uji t tentang pengaruh latihan sirkuit terhadap
peningkatan ketepatan membidik panahan pada anak putra usia 10-12 tahun,
secara keseluruhan dapat ditunjukkan pada tabel 19 di atas. Hasil analisis
terhadap peningkatan ketepatan membidik panahan bahwa t hitung 3,739 > t
tabel 2,262 dengan taraf signifikan p= 0,005 > 0,05. Ternyata harga t hitung
berada diluar penerimaan HO, karena t hitung lebih besar dari t tabel.Dengan
demikian hipotesis Ho ditolak Ha diterima, jadi pernyataan yang menyatakan
ada perbedaan tingkat ketepatan membidik panahan antara pretest dan posttest
diterima. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antarapretest dan posttest. Berdasarkan hasil analisis tersebut
ternyata tingkat ketepatan membidik panahan posttest lebih baik dari pada
pretest, hal ini berarti bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan ada
pengaruh latihan sirkuit terhadap ketepatan membidik panahan pada anak
putra usia 10-12 tahun terbukti. Dari uji hipotesis diatas disimpulkan bahwa
latihan sirkuit ada pengaruh terhadap peningkatan ketepatan membidik
13. TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 ж 197
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
panahan pada anak putra usia 10- 12 tahun.
4. Ada pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan ketepatan
membidik panahan pada anak putri usia 10-12 tahun.
Berdasarkan hasil uji t mengenai perbedaan pengaruh latihan sirkuit
terhadap peningkatan ketepatan membidik panahan pada anak putri usia
10-12 tahun, secara keseluruhan dapat ditunjukkan pada tabel 20 di atas.
Hasil analisis terhadap peningkatan ketepatan membidik panahan menujukan
bahwa t hitung 3,075 > t tabel 2,262 dengan taraf signifikan p= 0,013 > 0,05.
Ternyata harga t hitung berada di luar penerimaan Ho, karena t hitung lebih
besar dari t tabel.Dengan demikian hipotesis Ho ditolak Ha diterima, jadi
pernyataan yang menyatakan ada perbedaan tingkat ketepatan membidik
panahan antara middletest dan posttest diterima. Dengan kata lain dapat
dinyatakan bahwa terdapat perbedaan antara middletest dan posttest.
Berdasarkan hasil analisis tersebut ternyata tingkat ketepatan membidik
panahan posttest lebih baik dari pada middletest, hal ini berarti bahwa
hipotesis penelitian yang menyatakan ada pengaruh latihan sirkuit terhadap
ketepatan membidik panahan pada anak putri usia 10-12 tahun terbukti. Dari
uji hipotesis diatas disimpulkan bahwa latihan sirkuit ada pengaruh terhadap
peningkatan ketepatan membidik panahan pada anak putri usia 10-12 tahun.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan maka
dapat ditarik kesimpulan sebagaiberikut:
1. Tidak terdapat pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan
kebugaran jasmani pada anak putra usia 10-12tahun.
2. Tidak terdapat pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan
kebugaran jasmani pada anak putri usia 10-12tahun.
3. Terdapat pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan ketepatan
membidik panahan pada anak putra usia 10-12tahun.
4. Terdapat pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan ketepatan
membidik panahan pada anak putri usia 10-12tahun.
14. 198 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
Implikasi dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka implikasi penelitian dapat
ditemukan sebagaiberikut:
1. Pada anak usia 10-12 tahun memiliki ketepatan membidik panahan
yang meningkat setelah melakukan latihan sirkuit. Dengan
demikian penelitian ini dapat memberikan petunjuk dan masukan
dengan melakukan latihan sirkuit dengan kemampuan 70% sampai
80% dari kemampuan maksimal dengan 3 kali seminggu latihan
selama 2bulan.
2. Latihan sirkuit yang diberikan sebagai bentuk latihan yang efektif
terhadap peningkatan ketepatan membidik panahan pada anak
usia 10-12 tahun.
3. Bedasarkan simpulan penelitian di atas, maka peneliti memberikan
beberapa saran yang dapat disampaikanyaitu:
4. Melakukan latihan sirkuit dengan beban 70 dan 80% dari
kemampuan maksimal dapat meningkatkan ketepatan membidik
panahan, serta dapat meningkatkan rerata nilai TKJI, sehingga
dengan menggunakan metode latihan sirkuit dapat digunakan
untuk membina kondisi fisik bagi anak usia dini.
5. Masukan bagi para pelatih, dan pembina atlet pemula, khususnya
pembina siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
panahan,agar dapat memperhatikan dan meningkatkan pola
latihan sehingga dapat bermanfaat terhadap anak usia dini yang
mengalami kelemahan fisik.
6. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan lebih lanjut dapat
dilakukan penelitian mengenai tingkat kebugaran jasmani anak
usia dini dengan melihat peningkatan secara fisiologis.
15. TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 ж 199
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
DAFTARPUSTAKA
Barret, A. Jean, Olahraga panahan, Semarang: DaharaPrize, 1977.
Bompa, Tudor O., Theory and Methodology of Training, The Key to Athletic
Performance, Harrisburg: HumanKinetics, 1999.
Depdiknas, Tes Kesegaran jasmani Indonesia, Jakarta: Pusat Kesegaran
Jasmani Indonesia, 2010.
Harsono, Manusia dan Olahraga. Bandung: ITB, 2005.
Irianto, Djoko Pekik, Panduan Latihan Kebugaran yang Efektif dan Aman,
Yogyakarta: LukmanOffset, 2000.
Leedy, P.D., Practical research, New York: Macmillan Publishing Co.Inc.,
1980.
Purnomo, Adhi, Keterampilan Memanah, Jakarta: Iptek Olahraga, 2005.
Sajoto, M., Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta, PT. Raja
Grafindo Persada, 1988.
Setyobroto, Sudibyo, Psikologi Olahraga, Jakarta: Unit Percetakan
Universitas Negeri Jakarta, 2002.
Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2012.