Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan dan Keterkaitan Antara Masalah-Masalah Pe...Nurrahmah Fitria
Pendidikan merupakan sebuah proses penting dalam kehidupan setiap manusia, karena melalui proses ini manusia dibentuk dan dilahirkan sebagai seorang manusia yang utuh dan sebenarnya. Oleh karena itulah sistem pendidikan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial budaya dan juga masyarakat.
Membangun suatu sistem pendidikan memeng tidaklah mudah, karena dalam membangun sistem pendidikan haruslah dibarengi dangan pembangunan nasional. Dalam derap langkah pembangunan selalu diupayakan sejalan dengan perkembangan zaman. Dan perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Kaitan erat antara sistem pendidikan dan pembangunan nasional, terutama dalam bidang sosial dan budaya juga ekonomi membuktikan bahwa permasalahan dalam sistem pendidikan selalu bekaitan dengan permasalahan yang datang dari luar sistem pendidikan itu sendiri. Misalnya, kondisi sosial budaya serta ekonomi suatu masyarakat pasti akan mempengaruhi mutu hasil belajar suatu sekolah. Selain itu, masih banyak faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi mutu hasil belajar tersebut.
Mengenai masalah pedidikan, perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragam masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten.
Pendidikan di Indonesia juga semakin hari kualitasnya makin rendah. Berdasarkan Survey United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia Pacific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, kulitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang.
Berdasarkan kenyataan ini, penanggulangan permasalahan pendidikan menjadi sangat rumit karena masalah ini menyangkut banyak komponen juga melibatkan banyak pihak. Dan pada dasarnya terdapat dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan kita, yaitu :
1. Bagaimana semua warga negara Indonesia dapat menikmati bangku sekolah atau pendidikan yang layak.
2. Bagaimana pendidikan negara kita dapat membekali para peserta didik dengan kemampuan serta keterampilan kerja yang berkualitas agar dapat terjun ke dunia kerja dalam kehidupan bermasyarakat.
Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan dan Keterkaitan Antara Masalah-Masalah Pe...Nurrahmah Fitria
Pendidikan merupakan sebuah proses penting dalam kehidupan setiap manusia, karena melalui proses ini manusia dibentuk dan dilahirkan sebagai seorang manusia yang utuh dan sebenarnya. Oleh karena itulah sistem pendidikan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial budaya dan juga masyarakat.
Membangun suatu sistem pendidikan memeng tidaklah mudah, karena dalam membangun sistem pendidikan haruslah dibarengi dangan pembangunan nasional. Dalam derap langkah pembangunan selalu diupayakan sejalan dengan perkembangan zaman. Dan perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Kaitan erat antara sistem pendidikan dan pembangunan nasional, terutama dalam bidang sosial dan budaya juga ekonomi membuktikan bahwa permasalahan dalam sistem pendidikan selalu bekaitan dengan permasalahan yang datang dari luar sistem pendidikan itu sendiri. Misalnya, kondisi sosial budaya serta ekonomi suatu masyarakat pasti akan mempengaruhi mutu hasil belajar suatu sekolah. Selain itu, masih banyak faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi mutu hasil belajar tersebut.
Mengenai masalah pedidikan, perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragam masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten.
Pendidikan di Indonesia juga semakin hari kualitasnya makin rendah. Berdasarkan Survey United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia Pacific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, kulitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang.
Berdasarkan kenyataan ini, penanggulangan permasalahan pendidikan menjadi sangat rumit karena masalah ini menyangkut banyak komponen juga melibatkan banyak pihak. Dan pada dasarnya terdapat dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan kita, yaitu :
1. Bagaimana semua warga negara Indonesia dapat menikmati bangku sekolah atau pendidikan yang layak.
2. Bagaimana pendidikan negara kita dapat membekali para peserta didik dengan kemampuan serta keterampilan kerja yang berkualitas agar dapat terjun ke dunia kerja dalam kehidupan bermasyarakat.
Pro dan Kontra Ujian Nasional, PISA, dan TIMSSNi wulie
Makalah ini berisi tentang hasil evaluasi pendidikan di Indonesia ditinjau dari pelaksanaan Ujian Nasional (UN), Programme for International Student Assessment (PISA), dan Trends International Mathematics and Science Study (TIMSS).
Dampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesiaEman Syukur
Merupakan salah satu contoh makalah pendidikan tentang Dampak Globalisasi Terhadap Pendidikan di Indonesia.
Dihimpun dari berbagai sumber untuk pengembangan kreativitas menulis.
Pro dan Kontra Ujian Nasional, PISA, dan TIMSSNi wulie
Makalah ini berisi tentang hasil evaluasi pendidikan di Indonesia ditinjau dari pelaksanaan Ujian Nasional (UN), Programme for International Student Assessment (PISA), dan Trends International Mathematics and Science Study (TIMSS).
Dampak globalisasi terhadap pendidikan di indonesiaEman Syukur
Merupakan salah satu contoh makalah pendidikan tentang Dampak Globalisasi Terhadap Pendidikan di Indonesia.
Dihimpun dari berbagai sumber untuk pengembangan kreativitas menulis.
ILMP Technologies is a Global IT & software services organization with Top industry certifications like SEICMM,ISO & NASSCOM.We are experts in software technology and have global long-term customers from various industry verticals like Education, Technology, IT services, Travel , Healthcare, Hospitality etc.
Local SEO - How Small Businesses can CompeteJared Banz
This is my presentation at WordCamp Dayton 2016. In this presentation, I walk through what local SEO is, why it's important, and how businesses can optimize locally.
Skylark Ithaca Bangalore is a new project developed by Skylark Ithaca Developer located at KR Puram Road. Skylark Ithaca offers 1,2, 3 BHK luxury apartments with the floor area of 605 to 2790 Sqft.
Nurse Practitioners are an important and ever-growing part of healthcare in the U.S. and in other parts of the world. The professional titles and designations, however, can be quite confusing to nurses and the public alike. Herewith, let the dissection of NP titles begin!
Supertech Micasa Bangalore is a new project developed by Supertech Developer located at Thanisandra Road. Supertech Micasa offers 2, 3 BHK luxury apartments with the floor area of 1100 to 1775 Sqft.
Local SEO Basics: WordCamp Cincinnati 2016Jared Banz
This is my presentation from WordCamp Cincinnati 2016 on how local businesses can compete in Google with local SEO. In this presentation, I covered local SEO basics including:
1). On-page SEO
2). Local Link Building
3). Citations
4). Local SEO Tools
To learn more, please visit SumoLeap.com/blog.
Pendidikan adalah suatu proses belajar-mengajar yang dilakukan dengan sengaja, sadar dan berencana yang membiasakan para warga masyarakat sedini mungkin untuk menggali, mengenal, memahami, menyadari, menguasai, menghayati serta mengamalkan nilai-nilai yang disepakati bersama sebagai terpuji, dikehendaki serta berguna bagi kehidupan dan perkembangan pribadi masyarakat, bangsa dan negara.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia dari zaman ke zaman selalu mengalami dinamika, baik
yang disebabkan oleh faktor ekstern maupun intern. Kita juga menyadari
bahwasannya pendidikan sangatlah berperan atau memegang alih yang sangat
penting untuk masa depan bangsa Indonesia kedepannya. Terlepas dari semua itu,
pemerintah tentunya telah mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia
pendidikan baik dari sistem pendidikan serta standar-standar yang harus diikuti oleh
seluruh intansi pendidikan di negara kita. Sistem pedidikan nasional menurut UU
No. 20 Tahun 2003 Pasal 2 menyatakan “Pendidikan nasional berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.”
Serta Pasal 3 “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Dari pernyataan pasal-pasal di
atas kita dapat menarik nilai bahwa segala bentuk pendidikan yang di
selenggarakan di negara kita harus sesuai dan mengikuti aturan dasar Negara kita
Pancasila dan UUD RI 1945, pendidikan juga dinyatakan sebagai cara untuk
mencapai tujuan bangsa untuk menjadi lebih baik dan penentu kualitas atau
keberhasilan yang akan dicapai oleh bangsa kita.
Dari setiap tujuan yang direncanakan tentunya pasti akan mengalami kendala-
kendala dalam proses pencapaiannya. Tapi untuk mengatasi kendala-kendala yang
kemungkinan dihadapi, tidak bisa diatasi oleh satu pihak saja. Semua elemen
masyarakat juga harus terlibat, mulai dari pihak pemerintah, intansi pendidkan, para
peserta didik, serta lingkungan masyarakat. Kenapa demikian, karena seperti yang
sudah disampaikan sebelumnya bahwa pendidikan berpengaruh sangat besar
terhadap keberlangsungan bangsa dan negara, secara otomatis semua aspek
masyarakt juga akan ikut terpengaruh. Pernyataan ini juga di tuangkan dalam UU
2. 2
No. 20 Tahun 2003 Pasal 6 (2) “Setiap warga negara bertanggung jawab terhadap
keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan.”
Pendidikan yang merupakan dalil penting suatu negara, hendaknya
diselenggarakan dengan kesungguhan. Hal ini merupakan kunci dalam proses
pendidikan untuk mengoptimalkannya. Proses yang dimaksud adalah yang sesuai
dengan prinsip kita diawal. Pendidikan itu harus menganut nilai-nilai yang ada
dalam makna Pancasiala dan UUD RI 1945, yang tetap berasaskan kepribadian
bangsa. Ini juga terkait dengan Pasal 4 yang menjelaskan (1) “Pendidikan
diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan
menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan
kemajemukan bangsa.” (3) “Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.”
(4) “Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun
kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran.” Semua isi dri Pasal 4 ayat (1), (3), dan (4) merupakan nilai-nilai
yang sangat mendasar pada dasar negara dan kepribadian bangsa.
Selain adanya sistem yang mengatur proses berjalannya suatu pendidikan, juga
terdapat standarisasi mengenai proses serta pencapaiannya. Pemerintah tentunya
telah menyusun dan menyediakan standarisasi itu. Menurut Peraturan Pemerintah
nomor 19 tahun 2005 bab 1 pasal 1 ayat (1), pengertian Standar Nasional
Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan kata lain, setiap lembaga
pendidikan dituntut untuk memenuhi kriteria minimum yang telah ditentukan. Guna
tercapainya tujuan pemerataan pendidikan di wilayah hukum Negara Kesatuan
republik Indonesia. Dan untuk menyelaraskan dengan dinamika perkembangan
masyarakat, lokal, nasional, dan global guna mewujudkan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional maka pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP)
terbaru sebagai perubahan atas PP No. 19 Tahun 2005. PP tersebut adalah PP No.
32 Tahun 2013.
Dalam pelaksanaan peningkatan mutu pendidikan, haruslah ada yang menjamin
dan mengendalikan mutu pendidikan sehingga sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan. Dalam hal ini pemerintah melakukan evaluasi, akreditasi, dan
3. 3
sertifikasi. Ketiga proses ini dilaksanakan untuk menentukan layak tidaknya
lembaga pendidikan yang berstandar nasional.
Standar Nasional Pendidikan bertujuan bukan hanya untuk memeratakan
standar mutu pendidikan di Negara Kesatuan Republik Indonesi, tetapi juga untuk
memenuhi tuntutan perubahan lokal, nasional dan, global. Dikarenakan mutu
pendidikan di Indonesia telah jauh tertinggal dari negara ASEAN yang lain, maka
peningkatan-peningkatan di segi pendidikan akan terus terjadi. Sehingga mutu
pendidikan di Indonesia bisa bersaing dengan negara lain.
Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi (PP 32/2013 pasal 2 ayat 1):
a. standar isi;
b. standar proses;
c. standar kompetensi lulusan;
d. standar pendidik dan tenaga kependidikan;
e. standar sarana dan prasarana;
f. standar pengelolaan;
g. standar pembiayaan; dan
h. standar penilaian pendidikan.
Standar yang akan saya acu mengenai problematika yang saya angkat dari
delapan standar adalah Standar Kompetensi Lulusan-- kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
(Permendikbud no. 54 Tahun 2013) serta Standar Proses--kriteria mengenai
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan (Permendikbud no. 65 Tahun 2013).
Permasalahan yang akan saya bahas dan mengacu pada standar-standar di atas
adalah mengenai dilema yang sering kita temui ataupun yang pernah kita alami
bersama yaitu mengenai Ujian Nasional di negara kita. Banyak permasalah ataupun
kontroversi mengenai proses serta visi Ujian Nasional itu sendiri. Jadi, saya rasa
tema ini cukup menarik untuk digali dan ditelaah bersama.
4. 4
Dari makalah ini diharapakan dapat membuka mata serta memperluas
wawasan kita mengenai dan untuk menghadapi permasalahan seperti yang sering
mengiringi penyelenggaran Ujian Nasional di negara kita. Dan sebagai mahasiswa,
generasi muda Indonesia, hendaknya kita dapat berpikir dan bersikap bijak
mengenai masalah-masalah yang timbul dalam dunia pendidikan. Khususnya kita
sebagai calon pendidik generasi muda nantinya, harus bersungguh-sungguh untuk
mengilhami segala bentuk permasalahan yang ada serta mampu untuk
merealisasikan solusi yang telah menjadi visi sebagai tenaga pendidik yang mampu
merubah keadaan bangsa dan negara kearah yang lebih baik.
1.2 Rumusan Masalah
Ujian Nasional yang sering diiringi oleh dilema dan kasus-kasus yang mungkin
seluruh masyarakat juga sering mendengar hal tersebut tiap penyelenggaraannya.
Masalah yang akan saya ambil ini juga relevan dengan standar nasional pendidikan.
Standar tersebut ialah Standar Kompetensi Lulusan--kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
(Permendikbud no. 54 Tahun 2013) serta Standar Proses--kriteria mengenai
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan (Permendikbud no. 65 Tahun 2013). Mengapa itu menurut
saya relevan? Ya karena Standar Kompetensi Lulusan berkaitan dengan
kemampuan peserta didik yang mengikuti Ujian Nasional itu sendiri. Kelulusan
seorang peserta didik yang mengikuti ujian haruslah ada ketentuannya. Nah,
disinilah yang saya maksud standar lulusan yang menjadi ketentuan serta tolak ukur
terhadap hasil atau perolehan yang didapat setelah mengikuti ujian.
Dan mengapa saya mengambil poin Standar Proses pula? Dari pengertian
Standar Proses itu sendiri dapat ditarik makna bahwa dalam berlangsungnya
pelaksanaan pembelajaran terdapat kriteria-kriteria yang menjadi acuan dalam
proses belajar. Proses belajar keseharian peserta didik merupakan pengambil andil
dan sangat menentukan bagaimana Standar Kompetensi Lulusan dapat dicapai.
Masalah-masalah yang saya ambil adalah mengenai Ujian Nasional. Banyak
kasus atau isu-isu yang menerpa penyelenggaraan UN. Salah satu isu yang saya
ambil adalah berjudul: Mendikbud: Jangan Percaya Isu Bocoran Ujian Nasional.
5. 5
Isu ini amat relevan dengan dua poin standar nasional pendidikan yang saya
sampaikan di atas, yaitu Standar Proses dan Standar Kompetensi Lulusan.
Rumusan masalah yang akan di jawab dan dibahas pada Bab II Pembahasan
pada makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana isu Bocoran UN bisa muncul?
2. Bagaimana isu Bocoran UN mempengaruhi proses berjalannya UJian Nasional?
3. Apa saja dampak atau akibat dari isu Bocoran UN terhadap pendidikan di
Indonesia?
4. Bagaimana cara atau kiat-kiat mencegah terjadinya isu Bocoran UN tersebut?
1.3 Tujuan
Dari sekian banyak problematika yang menerpa dunia pendididkan di
Indonesia, tidak memungkiri untuk kita bahwa masalah yang datang tetap
membawa hikmah yang besar untuk seluruh masyarakat Indonesia. Tidak hanya
mempengaruhi bagaimana situasi pendidikan di waktu yang sama, tetapi juga
mempengaruhi bagaimana bangsa ini kedepannya.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk membangun kesadaran seluruh elemen
masyarakat Indonesia untuk menyikapi permasalahan-permasalahn yang
mengiringi pendidikan kita. Kita harus meyadari betul, betapa pentingnya
keberlangsungan pendidikan untuk bangsa dan Negara ini. Pendidikan adalah
pengambil alih untuk menciptakan kualitas bangsa yang lebih baik dari waktu-
waktu sebelumnya. Kualitas bangsa yang membaik inilah yang akan menjadi pilar
beton yang tak akan bisa terkikis zaman untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang kitai cintai. Dan tentunya sebelum menjadi pilar beton yang utuh, sangat
diharapkan adonan semennya juga dicampuri bahan perekat anti runtuh, yang
dinamai karakter bangsa. Tanpa karakter, pilar beton yang susah-susah kita bangun
tidak akan memiliki identitas yang jelas, sehingga pilar beton yang kita bangun akan
dikalahkan atau bahkan terinjak-injak oleh produsen pilar beton lain. Itu bisa
menjadi gambaran, betapa pentingnya peningkatan pendidikan serta kualitas bangsa
kita berasaskan karakter bangsa. Serta tujuan penulisan adalah untuk mengetahui
6. 6
masalah-masalah apa saja yang terjadi pada pendidikan di Indoensia yang dillihat
dari kualitas pendidikannya semakin hari semakin menurun.
1.4 Manfaat
Dari penulisan ini diharapkan mendatangkan manfaat berupa penambahan
pengetahuan serta wawasan penulis kepada pembaca tentang permasalahan
pendidikan sekarang ini sehingga kita dapat mencari solusinya bersama agar
pendidikan di masa yang akan dapat menjadi lebih baik dari segi kualitas maupun
kuantitas yang diberikan.
7. 7
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Munculnya Isu Bocoran Ujian Nasional
Isu-isu miring kerap kali bermunculan di setiap waktu mengenai dunia
pendidikan di Negara kita. Tampaknya setiap isu yang muncul merupakan suatu
tradisi yang tahun ke tahun cenderung semakin menuju kearah negatif. Banyak
orang yang semakin memandang rendah kinerja pedndidikan jika dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah tentunya sudah melakukan berbagai
upaya untuk mengatasi hal ini, mulai dari peningkatan sarana prasarana,
memberikan bantuan, beasiswa, serta memberlakukan aturan-aturan baru yang di
rasa lebih efisien dibanding dengan peraturan-peraturan sebelumnya. Keinginan
pemerintah untuk membangun pendidikan harus kita acungi jempol dan hargai,
bukannya malah kita menyalahkan atau menitik beratkan kepada pemerintah jika
misalnya terjadi kegagalan visi misi yang telah direncanakan sebelumnya.
Munculnya isu-isu mengenai kebocoran soal Ujian Nasional menjadi berita
hangat dikalangan peserta ujian pada hari-hari menjelang ujian. Penyebab
munculnya isu-isu ini belum pernah ada yang menelaahnya dengan jelas. Tapi
menurut saya , penyebab munculnya isu kebocoran soal Ujian Nasional bukanlah
karena kelalaian pemerintah untuk menjaga kerahasiaan soal UN itu sendiri. Tetapi
karena adanya oknum-oknum tertentu yang ingin menghambat jalannya
penyelenggaraan ujian nasional. Mereka sengaja menciptakan isu tertentu
dimasyarakat untuk menjalankan tujuan pribadi mereka. Bahkan, mungkin di latar
belakangi isu ini, mereka berkeinginan mengambil kesempatan untuk mencari
keuntungan. Sepertinya, masyarakat sudah tidak heran lagi jika unsur politik telah
menyusup ke dalam dunia pendidikan di Indonesia. Bagi peserta ujian yang tidak
memiliki kualitas diri atau intelektual yang cukup, akan mudah termakan oleh isu-
isu seperti ini.
Isu seperti ini bisa muncul karena kurangnya kepercayaan diri yang dimiliki
oleh para peserta didik untuk mengikuti ujian. Kurangnya pendidikan dan
penanaman karakter sejak dini pada setiap individunya mengakibatkan hal-hal
negatif mudah masuk. Dan sering dikatakan bahwa kebanyakan generasi muda
8. 8
zaman sekarang sangatlah priyayi, mereka kurang siap untuk menghadapi
kenyataan mengenai apa dan bagaimana diri mereka secara psikis. Rendahnya
kemandirian yang mereka miliki menjadi salah satu kunci penting penyebab
munculnya isu-isu semacam ini. Kebiasaan buruk seperti mencotek yang dilakukan
oleh para peserta didik akan semakin mempertebal efek buruk dari isu-isu negatif
yang lain. Misalnya kita dapat mengambil contoh, seorang siswa bernama Doni
kesehariannya adalah siswa yang mandiri. Setiap tugas yang ia dapat selalu ia
berusaha mengerjakannya sendiri. Doni dalah anak yang rajin dan tekun, sehingga
ia selalu dapat menyelesaikan permasalahan dengan lancar. Namun berbeda dengan
Andre, Andre adalah anak yang pemalas dan tidak disiplin. Dia selalu menganggap
remeh apa yang ia dapatkan disekolah. Dan ia malas berusaha untuk mengerjakan
tugas sendiri yang ia dapat dari sekolah,. Dia selalu meminta temannya untuk
mengerjakan tuagsnya dengan imbalan uang.
2.2 Isu Bocoran UN yang Mempengaruhi Proses Berjalannya Ujian Nasional
Seperti yang sudah digambarkan pada sub bab di atas, isu bocoran Ujian
Nasioanl memiliki penyebab yang sebagian besar disebabkan oleh faktor interen.
Banyak siswa yang termakan oleh isu-isu yang belum tentu kebenarannya, mereka
tidak pernah berpikir panjang dan tidak mau menyaring informasi yang ada. Hari-
hari menjelang Ujian Nasional, berbagai upaya telah dilakukan telah dilakukan
oleh para siswa. Mulai dari giat belajar, mengatur waktu belajar, mengurangi untuk
bersenang-senang dengan teman sepermainan, mengikuti les privat dan bimbingan
belajar, banyak berbuat amal, bahkan parahnya ada yang sampai mengganti
handphone seluler dengan yang lebih canggih. Entah apa yang terlintas di benak
mereka sampai-sampai hal ini mampu mereka lakukan.
Mereka berupaya untuk memanfaatkan teknologi yang ada, tapi kita tidak bisa
menyalahkan teknologi dan perkembangan zaman saat ini. Memang kemajuan
teknologi membawa banyak kemudahan dan manfaat untuk kehidupan kita, namun
teknologi juga membawa sisi buruk jika kita memanfaatkan teknologi dengan
benar. Kemajuan teknologi zaman sekarang bagai pisau bermata dua, jika kita tidak
berhati-hati sewaktu mempergunakannya, kita dapat melukai diri kita sendiri
dengan itu.
9. 9
Isu bocornya soal Ujian Nasional dimanfaatkan oleh para peserta ujian untuk
mencari informasi melalui teknologi yang mereka punyai. Sehingga mereka merasa
enggan untuk belajar karena sudah mengandalkan teknologi yang ada. Karena
inilah, banyak peserta ujian yang tidak sungguh-sungguh menyiapkan diri saat
mengikuti ujian. Mereka merasa bahwa ujian nasional hanyalah hal yang sepele tapi
sejatinya jika mereka mengikuti ujian dengan baik dan sungguh-sungguh, mereka
sendiri yang akan menuai manfaat baik dari bekerja jujur.
Aturan-aturan dalam mengikuti Ujian Nasional, tentunya semua juga telah
mengetahui. Setiap lembar soal yang dibagikan kepada para peserta ujian juga
diterakan aturan-aturan selama mengikuti ujian. Tapi, mengapa masih ada saja yang
tidak mematuhinya? Hal ini karena kebisaan buruk bangsa kita yang sudah
mengakar, memng sulit untuk menghapuskan sesuatu hal yang sudah menjadi
kebiasaan. Tertera disana bahwa salah satu aturan menyatakan pelarangan bagi para
peserta ujian untuk membawa alat-alat elektronik dalam bentuk apapun selama
mengikuti ujian. Tetapi pada kenyataannya banyak sekali siswa-siswa yang
membawa alat elektronik(alat komunikasi) pada saat mengikuti ujian. Mereka
mempergunakan media tersebut sebagai sarana bertukar informasi(jawaban)
dengan teman sepenanggungan karena mereka terpengaruh oleh isu mengenai
bocornya soal UN.
Fakta-fakta seperti inilah yang mempengaruhi proses berjalannya Ujian
Nasional. Yang tadinya diharapkan bahwa proses yang akan ditempuh dapat
meningkatkan kualitas bangsa, malahan terjadi degradasi karakter pada akhirnya.
Sungguh disayangkan sekali, jika kerja keras pemerintah dan semua elemen tenaga
pendidikan yang bertujuan untuk membuat bangsa ini menjadi lebih baik, malah
dirusak oleh oknum-oknum tertentu dan bodohnya generasi muda kita mudah
percaya akan segala isu yang ada.
2.3 Dampak atau Akibat dari Isu Bocoran UN Terhadap Pendidikan di Indonesia
Kebiasaan buruk yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi segala kinerja
yang ia lakukan dalam kesehariannya. Hal ini juga bernilai sama dengan para
peserta ujian jika mereka memiliki kebiasaan atau karkter yang buruk, maka bisa
jadi saat mereka mengikuti ujian melakukan kecurangan atau usaha-usaha buruk
10. 10
lain yang dapat merugikan diri mereka sendiri dan orang lain. Mengapa saya
mengatakan orang lain juga dapat dirugikan oleh tindakan tersebut? Ya, mungkin
Anda juga pernah mendengar isu mengenai salah satu siswi SMP dari salah satu
SMP negeri di Tabanan. Siswi ini diduga melakukan bunuh diri karena frustasi
mengikuti Ujian Nasional. Dari artikel berita yang saya baca bahwa alasan siswi
tersebut melakukan bunuh diri adalah karena ia mengalami kesulitan untuk
mengerjakan soal ujian Matematika. Disamping alasan itu masih ada alsana lain
yang diduga menjadi penyebab hilangnya nyawa seorang siswi SMP yang bernama
Leony Alvionita ini.
Alasan lain yang dimaksud adalah ia mengalami tekanan batin saat mengetahui
teman-temannya berbuat curang saat mengikuti ujian. Leony dikenal sebagai gadis
yang ulet rajin dan siswi yang baik dalam kesehariannya di sekolah. Leony yang
tidak terima kecurangan teman-temannya merasa tidak puas akan proses yang
mereka lalui. Teman-temannya diketahuinya mendapatkan bocoran jawaban lewat
handphone sementara ia mengerjakan soal ujian dengan jujur dan usaha keras. Ia
khawatir bahwa hasil ujiannya nanti akan tidak memuaskan jika dibanding tema-
temannya yang mendapat bocoran jawaban.
Dari peristiwa diatas, dampak atau akibat dari isu bocornya soal Ujian Nasional
bisa memberikan dampak yang buruk bagi eksistensi pendidikan di Indonesia. Hal-
hal yang dianggap remeh seperti menggunakan handphone untuk memperoleh
bocoran jawaban bisa menjadi awal munculnya bibit-bibit penipuan bahkan sebagai
awal mula tumbuhnya bibit koruptor. Bagaimana tidak, selain isu ini dapat merusak
karakter peserta didik juga dapat berimbas pada mental siswa. Sangat disayangkan
jika hal-hal seperti ini kembali terjadi di penyelenggaraan Ujian Nasional yang akan
datang.
Jika isu kebocoran Ujian Nasional kembali menjadi topik hangat di hari-hari
menjelang UN di waktu yang akan datang, maka para siswa yang akan mengikuti
ujian tidak akan termotivasi untuk belajar. Mereka akan semakin berpikir priyayi
dan meremehkan keberadaan ujian nasional. Kalau hal ini terus terjadi, kapan
Indonesia bisa menjadi selangkah lebih maju? Pilar-pilar bangsa saja sudah
dicekoki dengan hal-hal yang dapat membuat runtuh pilar itu sendiri, bagaimana
bangsa Indonesia dapat berdiri tegak dan kokoh. Kita dapat membayangkan akibat-
11. 11
akibat yang lain yang akan terjadi jikalau isu-isu semacam ini merusak mental para
generasi muda.
2.4 Cara atau Kiat-kiat Mencegah Terjadinya Isu Bocoran UN
Kita semua sebagai generasi muda dan mungkin seluruh masyarakat Indonesia,
tentunya tidak mau hal-hal buruk menimpa Negara kita. Baik dari bidang
pendidikan, ekonomi, sosial, dan lain-lain. Semua elemen masyarakat tentu ingin
berkehidupan sejahtera damai dan makmur. Isu-isu negatif seperti bocornya Ujian
Nasional yang menyangkut dalam bidang pendididkan merupakan salah satu
problematika yang menarik perhatian kita. Hal ini sejatinya dapat kita cegah dari
awal. Kiat-kiat tersebut dapat berupa sebagai berikut.
1. Peran keluarga dan orang tua
Peran orang tua sebagai Negara terkecil sangatlah penting. Rendahnya
moral (degradasi moral) yang dimiliki sebagian besar generasi muda di
Indonesia mengakibatbatkan mudahnya pengaruh-pengaruh negatif masuk
dalam diri generasi muda. Di zaman era globalisasi seperti sekarang,
menyebabkan tak adanya batasan mengenai tingkah laku manusia. Budaya-
budaya luar yang masuk datang tidak terkontrol. Nah disinilah peran
keluarga sangat berperan penting untuk membangun benteng pertahanan
dalam diri tiap individu generasi muda. Keluarga merupakan pondasi dasar
untuk membentuk suatu individu. Benteng pertahanan ini haruslah
dibangun sejak dini, jika tidak atau terlambat maka apa yang diusahakan
akan menjadi sia-sia. Benteng yang dimaksud adalah seperti penanaman
moral spiritual, tata karma, kesopanan, pembentukan mental, dan
pembentukan karakter. Semua ini sejatinya di mulai dari keluarga.
2. Mendapatkan pendidikan yang tepat di luar lingkungan keluarga
Pendidikan sangatlah berperan penting selain keluarga dan datang setelah
peran keluarga. Pendidikan ini bisa didapat dilingkungan sekolah. Jika
pendidikan yang didapatkan seorang anak adalah tepat maka pendidikan itu
sendiri akan menjadi senjata yang sangat ampuh untuk memerangi segala
hal yang dapat merusak bangsa kita. Disekolah lah, pendidikan karakter itu
diperdalam dan diperjelas disertai pemikiran kritis yang berdasarkan
12. 12
ketentuan yang ada. Dan disekolah pula, wawasan seseorang dapat
diperluas. Tidak hanya berpikir salah atau benar, tetapi juga bagaimana
sesuatu itu bisa menjadi salah atau benar. Dari dinilah bahwa kualitas
pendidikan harus ditingkatkan lagi, terutama kualitas tenaga pendidik dan
pengajar. Karena aspek inilah yang paling memegang kendali atau tolak
ukur berkualitas atau tidaknya suatu pendidikan itu sendiri.
13. 13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ujian Nasional yang sering diiringi oleh dilema dan kasus-kasus yang mungkin
seluruh masyarakat juga sering mendengar hal tersebut tiap penyelenggaraannya.
Masalah yang akan saya ambil ini juga relevan dengan standar nasional pendidikan.
Standar tesebut ialah Standar Kompetensi Lulusan--kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
(Permendikbud no. 54 Tahun 2013) serta Standar Proses--kriteria mengenai
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan (Permendikbud no. 65 Tahun 2013). Salah satu isu yang saya
ambil adalah berjudul: Mendikbud: Jangan Percaya Isu Bocoran Ujian Nasional.
Isu seperti ini bisa muncul karena kurangnya kepercayaan diri yang dimiliki oleh
para peserta didik untuk mengikuti ujian. Kurangnya pendidikan dan penanaman
karakter sejak dini pada setiap individunya mengakibatkan hal-hal negatif mudah
masuk.
3.2 Saran
Untuk mewujudkan pendidikan yang sesuai harapan tentunya harus didukung
oleh semua elemen masyarakat. Tidak hanya pemerintah yang gencar-gencar
membangun bangsa ini, tapi seluruh masyarakat juga harus ikut berpartisipasi untuk
mewujudkannya. Pemikiran yang negatif terhadap suatu hal adalah penyebab awal
terhambatnya pembangunan nasional. Marilah mulai sekarang untuk selalu berpikir
positif namun kritis terhadap segala sesuatu yang kita hadapi.