SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
PENGANTAR
PERKEMBANGAN RISET
OPERASI:
1. ADANYA SPESIALISASI,
SPESIALISASI BERAKIBAT PADA
KOMPLEKSNYA PEKERJAAN
(ALOKASI SUMBER DAYA PERLU
LEBIH EFISIEN)
PERKEMBANGAN RISET OPERASI:
2. KEMAJUAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN
(Sosial, budaya, politik, ekonomi dll.)
DIBUTUHKAN METODE KUANTITATIF
UNTUK MEMBANTU PARA MANAJER
PERKEMBANGAN RISET OPERASI:
3. DIKEMBANGKAN PADA PERMULAAN
PERANG DUNIA KEDUA (INGGRIS, DAN
AMERIKA), UTK ALOKASI SDM YANG
TERBATAS. TERJADI KEMENANGAN
PADA PERANG DI ATLANTIK UTARA.
PERKEMBANGAN RISET OPERASI:
4. DIKEMBANGKAN DALAM DUNIA BISNIS
(INDUSTRI) YANG PERTAMA METODE
SIMPLEK OLEH GEORGE DANTZIG
(1947).
• PENGERTIAN RISET OPERASI,
1. MORSE DAN KIMBAL, RISET OPERASI
ADALAH METODE ILMIAH (SCIENTIFIC
METHOD) YANG MEMUNGKINKAN PARA
MANAJER MENGAMBIL KEPUTUSAN
MENGENAI KEGIATAN YANG MEREKA
TANGANI DENGAN DASAR KUANTITATIVE
• PENGERTIAN RISET OPERASI,
2. CHURCHMAN, ARKOFF DAN ARNOFF(1950),
APLIKASI METODE-METODE, TEHNIK-TEHNIK
DAN PERALATAN-PERALATAN ILMIAH DALAM
MENGHADAPI MASALAH-MASALAH YANG
TIMBUL DALAM OPERASI PERUSAHAAN DENGAN
TUJUAN DITEMUKAN PEMECAHAN YANG
OPTIMAL MASALAH-MASALAH TERSEBUT
• PENGERTIAN RISET OPERASI,
3. MILLER DAN MK STARR,SEBAGAI PERALATAN
MANAJEMEN YANG MENYATUKAN ILMU
PENETAHUAN, MATEMATIKA, DAN LOGIKA DALAM
KERANGKA PEMECAHAN MASALAH YANG
DIHADAPI SEHARI-HARI, SEHINGGA MASALAH
TERSEBUT DAPAT DIPECAHKAN SECARA
OPTIMAL
RINGKASAN TAHAP UMUM DALAM KAJIAN OR
1. MERUMUSKAN MASALAH
2. MEMBUAT MODEL MATEMATIS
3. MENURUNKAN PENYELESAIAN DARI MODEL
TERSEBUT
4. MENGUJI MODEL DAN PENYELESAIAN YANG
DITURUNKAN
5. MENENTUKAN KENDALI-KENDALI ATAS
PENYELESAIAN TERSEBUT
6. MENJALANKAN PENYELESAIANNYA:
PELKSANAAN
LINEAR PROGRAMMING
MERUPAKAN SUATU MODEL UMUM YANG
DAPAT DIGUNAKAN DALAM PEMECAHAN
MASALAH PENGALOKASIAN SUMBER
DAYA YANG TERBATAS SECARA OPTIMAL
MENGGUNAKAN MODEL MATEMATIKA
FUNGSI MATEMATIS YANG DISAJIKAN
BERBENTUK FUNGSI LINEAR
DIKENAL 2 MACAM FUNGSI
1. FUNGSI TUJUAN, FUNGSI YANG MENGGAMBARKAN
TUJUAN/SASARAN DALAM PERMASALAHAN LP
BERKAITAN DENGAN PENGATURAN SECARA OPTIMAL
SUMBER DAYA UNTUK MEMPEROLEH KEUNTUNGAN
MAXIMUM/ BIAYA MINIMUM
2. FUNGSI PEMBATAS, BENTUK PENYAJIAN SECARA
MATEMATIS BATASAN-BATASAN KAPASITAS YANG
TERSEDIA YANG AKAN DIALOKASIKAN SECARA OPTIMAL
KE BERBAGAI KEGIATAN.
Karakteristik Masalah Optimasi
�Keputusan (Decisions)
�Kendala (Constraints)
�Tujuan (Objectives)
BENTUK BAKU MODEL
Memaksimumkan FT Z = c1
x1
+ c2
x2
+ c3
x3
Kendala-kendala :
a11
x1
+ a12
x2
+a13
x3
+ ............ + a1n
xn
< b1
a21
x1
+ a22
x2
+a23
x3
+ ............ + a2n
xn
< b2
: : : : :
: : : : :
am1
x1
+ am2
x2
+am3
x3
+ ............ + amn
xn
< bm
x1
>0, x2
>0, x3
0, ............ , xn
> 0
Tabel data untuk model linear Programming
Kegiatan Pemakaian Sumber Perunit Kegiatan (Keluaran)
Kapasitas
Sumber
Sumber 1 2 3 ........... n
1 a11
a12
a13 ........... a1n
b1
2 a21
a22
a23 ........... a2n
b2
3 a31
a32
a33 ........... a3n
b3
. . . . ........... . .
. . . . ........... . .
. . . . ........... . .
m a11
a11
a11 ........... amn
bm
Z pertbhn per unit C1
C2
C3 ........... Cn
Tkt Kegiatan X1
X2
X3 ........... Xn
Asumsi Dasar Linear Programming
 Proportionality
Bahwa naik turunya nilai Z dan penggunaan sumber
yang tersedia akan berubah secara sebanding
(proportional) dengan perubahan tingkat kegiatan.
 Additivity
Asumsi ini berarti bahwa nilai tujuan tiap kegiatan
tidak saling mempengaruhi, atau dalam LP dianggap
bahwa kenaikan dari nilai tujuan (Z) yang
diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan dapat
ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian nilai Z
yang diperoleh dari kegiatan lain
 Divisibility
Asumsi ini menyatakan bahwa keluaran (output)
yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dapat berupa
bilangan pecahan, demikian juga dengan nilai Z.
 Deterministik
Asumsi ini menyatakan bahwa semua parameter
yang terdapat dalam model LP (a ij, bi, cj ) dapat
diperkirakan dengan pasti, meskipun jarang dengan
tepat
Asumsi Dasar Linear Programming
CONTOH KASUS PROGRAMA LINEAR
PT. Sayang Anak memproduksi dua jenis mainan anak-anak yang terbuat dari
kayu, yang berupa boneka dan kereta api. Boneka dijual dengan harga Rp
27.000/lusin yang setiap lusinnya memerlukan biaya material sebesar Rp
10.000 serta biaya tenaga kerja sebesar Rp14.000,-. Kereta api dijual dengan
harga Rp 21.000,-/ lusin memerlukan biaya material sebesar Rp 9.000,- dan
biaya tenaga kerja sebesar Rp 10.000,-. Untuk membuat boneka dan kereta
api ini diperlukan dua kelompok tenaga kerja, yaitu tukang kayu dan tukang
poles. Setiap lusin boneka memerlukan dua jam pemolesan dan satu jam
pekerjaan kayu., sedangkan setiap lusin kereta api memerlukan 1 jam
pemolesan dan 1 jam pekerjaan kayu. Meskipun pada setiap minggunnya
perusahaan ini dapat memenuhi seluruh material yang diperlukan, jam kerja
yang tersedia hanya 100 jam untuk pemolesan dan 80 jam untuk pekerjaan
kayu. Dari pengamatan pasar selama ini dapat dikatakan bahwa kebutuhan
kereta api tidak terbatas, tetapi untuk boneka tidak lebih dari 40 lusin yang
terjual setiap minggunya. Tentukan formulasi jenis mainan masing-masing yang
harus dibuat setiap minggu agar diperoleh keuntungan maksimum ?

More Related Content

Similar to Pengantar Operations Research

Similar to Pengantar Operations Research (11)

Tro 1,2,3
Tro 1,2,3Tro 1,2,3
Tro 1,2,3
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
Pertemuan 3 Program Linier.pptx
Pertemuan 3 Program Linier.pptxPertemuan 3 Program Linier.pptx
Pertemuan 3 Program Linier.pptx
 
Metode grafik.ppt
Metode grafik.pptMetode grafik.ppt
Metode grafik.ppt
 
6 A,(12)Perindustrian
6 A,(12)Perindustrian6 A,(12)Perindustrian
6 A,(12)Perindustrian
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 
Brian Raafiu Optimasi produksi
Brian Raafiu Optimasi produksiBrian Raafiu Optimasi produksi
Brian Raafiu Optimasi produksi
 

More from Yasri Purwani II

Manajemen Keuangan Lanjutan ( Distribusi kepada pemegang saham )
Manajemen Keuangan Lanjutan ( Distribusi kepada pemegang saham )Manajemen Keuangan Lanjutan ( Distribusi kepada pemegang saham )
Manajemen Keuangan Lanjutan ( Distribusi kepada pemegang saham )Yasri Purwani II
 
Persentation Investasi Pasar modal (Perusahaan go public )
Persentation Investasi Pasar modal  (Perusahaan go public )Persentation Investasi Pasar modal  (Perusahaan go public )
Persentation Investasi Pasar modal (Perusahaan go public )Yasri Purwani II
 
Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )Yasri Purwani II
 
Ekonomi pembangunan (kemiskinan)
Ekonomi pembangunan (kemiskinan)Ekonomi pembangunan (kemiskinan)
Ekonomi pembangunan (kemiskinan)Yasri Purwani II
 
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )Yasri Purwani II
 

More from Yasri Purwani II (11)

Dana pensiun
Dana pensiunDana pensiun
Dana pensiun
 
Manajemen Keuangan Lanjutan ( Distribusi kepada pemegang saham )
Manajemen Keuangan Lanjutan ( Distribusi kepada pemegang saham )Manajemen Keuangan Lanjutan ( Distribusi kepada pemegang saham )
Manajemen Keuangan Lanjutan ( Distribusi kepada pemegang saham )
 
Persentation Investasi Pasar modal (Perusahaan go public )
Persentation Investasi Pasar modal  (Perusahaan go public )Persentation Investasi Pasar modal  (Perusahaan go public )
Persentation Investasi Pasar modal (Perusahaan go public )
 
Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )
 
Ekonomi pembangunan (kemiskinan)
Ekonomi pembangunan (kemiskinan)Ekonomi pembangunan (kemiskinan)
Ekonomi pembangunan (kemiskinan)
 
Makalah Kemiskinan
Makalah Kemiskinan Makalah Kemiskinan
Makalah Kemiskinan
 
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Makalah BANK UMUM
Makalah BANK UMUMMakalah BANK UMUM
Makalah BANK UMUM
 
Analisis data
Analisis dataAnalisis data
Analisis data
 

Recently uploaded

KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxadel876203
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxArvaAthallahSusanto
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 

Recently uploaded (20)

KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 

Pengantar Operations Research

  • 1. PENGANTAR PERKEMBANGAN RISET OPERASI: 1. ADANYA SPESIALISASI, SPESIALISASI BERAKIBAT PADA KOMPLEKSNYA PEKERJAAN (ALOKASI SUMBER DAYA PERLU LEBIH EFISIEN)
  • 2. PERKEMBANGAN RISET OPERASI: 2. KEMAJUAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN (Sosial, budaya, politik, ekonomi dll.) DIBUTUHKAN METODE KUANTITATIF UNTUK MEMBANTU PARA MANAJER
  • 3. PERKEMBANGAN RISET OPERASI: 3. DIKEMBANGKAN PADA PERMULAAN PERANG DUNIA KEDUA (INGGRIS, DAN AMERIKA), UTK ALOKASI SDM YANG TERBATAS. TERJADI KEMENANGAN PADA PERANG DI ATLANTIK UTARA.
  • 4. PERKEMBANGAN RISET OPERASI: 4. DIKEMBANGKAN DALAM DUNIA BISNIS (INDUSTRI) YANG PERTAMA METODE SIMPLEK OLEH GEORGE DANTZIG (1947).
  • 5. • PENGERTIAN RISET OPERASI, 1. MORSE DAN KIMBAL, RISET OPERASI ADALAH METODE ILMIAH (SCIENTIFIC METHOD) YANG MEMUNGKINKAN PARA MANAJER MENGAMBIL KEPUTUSAN MENGENAI KEGIATAN YANG MEREKA TANGANI DENGAN DASAR KUANTITATIVE
  • 6. • PENGERTIAN RISET OPERASI, 2. CHURCHMAN, ARKOFF DAN ARNOFF(1950), APLIKASI METODE-METODE, TEHNIK-TEHNIK DAN PERALATAN-PERALATAN ILMIAH DALAM MENGHADAPI MASALAH-MASALAH YANG TIMBUL DALAM OPERASI PERUSAHAAN DENGAN TUJUAN DITEMUKAN PEMECAHAN YANG OPTIMAL MASALAH-MASALAH TERSEBUT
  • 7. • PENGERTIAN RISET OPERASI, 3. MILLER DAN MK STARR,SEBAGAI PERALATAN MANAJEMEN YANG MENYATUKAN ILMU PENETAHUAN, MATEMATIKA, DAN LOGIKA DALAM KERANGKA PEMECAHAN MASALAH YANG DIHADAPI SEHARI-HARI, SEHINGGA MASALAH TERSEBUT DAPAT DIPECAHKAN SECARA OPTIMAL
  • 8. RINGKASAN TAHAP UMUM DALAM KAJIAN OR 1. MERUMUSKAN MASALAH 2. MEMBUAT MODEL MATEMATIS 3. MENURUNKAN PENYELESAIAN DARI MODEL TERSEBUT 4. MENGUJI MODEL DAN PENYELESAIAN YANG DITURUNKAN 5. MENENTUKAN KENDALI-KENDALI ATAS PENYELESAIAN TERSEBUT 6. MENJALANKAN PENYELESAIANNYA: PELKSANAAN
  • 9. LINEAR PROGRAMMING MERUPAKAN SUATU MODEL UMUM YANG DAPAT DIGUNAKAN DALAM PEMECAHAN MASALAH PENGALOKASIAN SUMBER DAYA YANG TERBATAS SECARA OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL MATEMATIKA
  • 10. FUNGSI MATEMATIS YANG DISAJIKAN BERBENTUK FUNGSI LINEAR DIKENAL 2 MACAM FUNGSI 1. FUNGSI TUJUAN, FUNGSI YANG MENGGAMBARKAN TUJUAN/SASARAN DALAM PERMASALAHAN LP BERKAITAN DENGAN PENGATURAN SECARA OPTIMAL SUMBER DAYA UNTUK MEMPEROLEH KEUNTUNGAN MAXIMUM/ BIAYA MINIMUM 2. FUNGSI PEMBATAS, BENTUK PENYAJIAN SECARA MATEMATIS BATASAN-BATASAN KAPASITAS YANG TERSEDIA YANG AKAN DIALOKASIKAN SECARA OPTIMAL KE BERBAGAI KEGIATAN.
  • 11.
  • 12.
  • 13. Karakteristik Masalah Optimasi �Keputusan (Decisions) �Kendala (Constraints) �Tujuan (Objectives)
  • 14. BENTUK BAKU MODEL Memaksimumkan FT Z = c1 x1 + c2 x2 + c3 x3 Kendala-kendala : a11 x1 + a12 x2 +a13 x3 + ............ + a1n xn < b1 a21 x1 + a22 x2 +a23 x3 + ............ + a2n xn < b2 : : : : : : : : : : am1 x1 + am2 x2 +am3 x3 + ............ + amn xn < bm x1 >0, x2 >0, x3 0, ............ , xn > 0
  • 15. Tabel data untuk model linear Programming Kegiatan Pemakaian Sumber Perunit Kegiatan (Keluaran) Kapasitas Sumber Sumber 1 2 3 ........... n 1 a11 a12 a13 ........... a1n b1 2 a21 a22 a23 ........... a2n b2 3 a31 a32 a33 ........... a3n b3 . . . . ........... . . . . . . ........... . . . . . . ........... . . m a11 a11 a11 ........... amn bm Z pertbhn per unit C1 C2 C3 ........... Cn Tkt Kegiatan X1 X2 X3 ........... Xn
  • 16. Asumsi Dasar Linear Programming  Proportionality Bahwa naik turunya nilai Z dan penggunaan sumber yang tersedia akan berubah secara sebanding (proportional) dengan perubahan tingkat kegiatan.  Additivity Asumsi ini berarti bahwa nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi, atau dalam LP dianggap bahwa kenaikan dari nilai tujuan (Z) yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan dapat ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari kegiatan lain
  • 17.  Divisibility Asumsi ini menyatakan bahwa keluaran (output) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dapat berupa bilangan pecahan, demikian juga dengan nilai Z.  Deterministik Asumsi ini menyatakan bahwa semua parameter yang terdapat dalam model LP (a ij, bi, cj ) dapat diperkirakan dengan pasti, meskipun jarang dengan tepat Asumsi Dasar Linear Programming
  • 18. CONTOH KASUS PROGRAMA LINEAR PT. Sayang Anak memproduksi dua jenis mainan anak-anak yang terbuat dari kayu, yang berupa boneka dan kereta api. Boneka dijual dengan harga Rp 27.000/lusin yang setiap lusinnya memerlukan biaya material sebesar Rp 10.000 serta biaya tenaga kerja sebesar Rp14.000,-. Kereta api dijual dengan harga Rp 21.000,-/ lusin memerlukan biaya material sebesar Rp 9.000,- dan biaya tenaga kerja sebesar Rp 10.000,-. Untuk membuat boneka dan kereta api ini diperlukan dua kelompok tenaga kerja, yaitu tukang kayu dan tukang poles. Setiap lusin boneka memerlukan dua jam pemolesan dan satu jam pekerjaan kayu., sedangkan setiap lusin kereta api memerlukan 1 jam pemolesan dan 1 jam pekerjaan kayu. Meskipun pada setiap minggunnya perusahaan ini dapat memenuhi seluruh material yang diperlukan, jam kerja yang tersedia hanya 100 jam untuk pemolesan dan 80 jam untuk pekerjaan kayu. Dari pengamatan pasar selama ini dapat dikatakan bahwa kebutuhan kereta api tidak terbatas, tetapi untuk boneka tidak lebih dari 40 lusin yang terjual setiap minggunya. Tentukan formulasi jenis mainan masing-masing yang harus dibuat setiap minggu agar diperoleh keuntungan maksimum ?