Pendekatan merupakan titik tolak dalam memandang sesuatu, suatu filsafat atau keyakinan yang tidak selalu mudah membuktikannya. Jadi, pendekatan bersifat aksiomatis.
Pendekatan merupakan titik tolak dalam memandang sesuatu, suatu filsafat atau keyakinan yang tidak selalu mudah membuktikannya. Jadi, pendekatan bersifat aksiomatis.
Menjabarkan tentang bagaimana sebuah pesan yang baik dapat tersampaikan. Khususnya melalui ini, powerpoint atau electronic visual. Dilengkapi dengan beberapa contoh penggunaan pesan yang konkrit.
Selamat menyaksikan dan Selamat terinspirasi,
Athaya
Menjabarkan tentang bagaimana sebuah pesan yang baik dapat tersampaikan. Khususnya melalui ini, powerpoint atau electronic visual. Dilengkapi dengan beberapa contoh penggunaan pesan yang konkrit.
Selamat menyaksikan dan Selamat terinspirasi,
Athaya
Similar to PENERAPAN MODEL GUIDE READING PROCEDURE (GRP) DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA KONSEP KERJA SAMA DI LINGKUNGAN TETANGGA KELAS II (DUA) SEKOLAH DASAR
Similar to PENERAPAN MODEL GUIDE READING PROCEDURE (GRP) DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA KONSEP KERJA SAMA DI LINGKUNGAN TETANGGA KELAS II (DUA) SEKOLAH DASAR (20)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
PENERAPAN MODEL GUIDE READING PROCEDURE (GRP) DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA KONSEP KERJA SAMA DI LINGKUNGAN TETANGGA KELAS II (DUA) SEKOLAH DASAR
1. 1
PENERAPAN MODEL GUIDE READING PROCEDURE (GRP) DALAM
PEMBELAJARAN IPS PADA KONSEP KERJA SAMA DI LINGKUNGAN
TETANGGA KELAS II (DUA) SEKOLAH DASAR
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia
Dosen : Drs. Widjojoko, M.Pd.
Oleh :
Siti Sischa Lusiana (1203394)
Kelas/Semester : IPS/6 (Enam)
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SERANG
2014
2. 2
BAB I
Pendahuluan
A. Judul : Penerapan Model Guide Reading Procedure (GRP) dalam Pembelajaran
IPS Pada Konsep Kerja Sama di Lingkungan Tetangga Kelas II (Dua) Sekolah
Dasar
B. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa terlepas dari kegiatan
Keterampilan berbahasa, karena sebagai makhluk sosial manusia dituntut untuk bisa
melakukan keterampilan berbahasa. Menyimak, membaca, berbicara dan menulis,
merupakan keterampilan berbahasa yang diperlukan oleh manusia untuk melakukan
interkasi dengan sesamanya. Kata membaca bukanlah hal yang asing lagi di telinga
masyarakat. Setiap orang mempunyai kewajiban untuk melaksanakan kegiatan yang
bernama membaca, khususnya bagi pelajar dan mahasiswa. Hal ini dikarenakan, dari
kegiatan membacalah seseorang akan mendapatkan bermacam-macam informasi,
mengembangkan ilmu pengetahuan, serta menemukan beragam ide-ide yang dapat
dikembangkan. Membaca memang terlihat mudah dilakukan, namun jika diterapkan
kegiatan meluangkan waktu satu jam saja untuk membaca, pasti tidak semua orang
sanggup melakukannya.
Pada kenyataannya dilapangan, tidak seluruh orang yang membaca dapat benar-
benar membaca, dalam artian disini adalah memahami dan menghayati apa yang
dibacanya. Terutama untuk siswa Sekolah Dasar kelas rendah, membaca mungkin
bukanlah hal yang menyenangkan. Kebanyakan dari siswa kelas rendah hanya
membaca saja, tanpa mengetahui apa maksud yang ingin disampaikan dari sebuah
bacaan. Membaca merupakan aktivitas (kegiatan) memahami bahasa tulis (teks). Ada
2 (dua) aktivitas yang dilakukan oleh pembaca,yakni: (1) membaca sebagai proses
dan (2) membaca sebagai produk. Membaca sebagai proses mengacu pada kegiatan
fisik dan mental. Adapun membaca sebagai produk mengacu pada konsekuensi dari
kegiatan yang dilakukan pada saat proses membaca. Tujuan pembelajaran membaca
di Sekolah Dasar adalh agar siswa nmemiliki keterampilan berinteraksi dengan bahasa
yang dialihkan dalam tulisan.
3. 3
Pendidikan sejak dulunya tak pernah lepas dari pentingnya tradisi membaca.
Menurut pendapat UPI (Universitas Pendidikan Indonesia Bandung) menyatakan
dalam http repository. upi. eduoperatoruploadt_ pd_ 0808204_ chapter1.pdf:
Membaca merupakan kegiatan komunikasi antara penulis dan pembaca sehingga
pembaca memahami maksud dari penulis melalui bacaan. Sedangkan menurut
Tarigan (1984:7), membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media bahasa
tulis. Tidak jauh berbeda halnya dengan Tampubolon (1987:6), membaca adalah suatu
kegiatan atau cara dalam mengupayakan pembinaan daya nalar. Jadi kesimpulannya
membaca adalah suatu aktivitas (kegiatan) komunikasi yang dilakukan oleh pembaca
untuk memahami sebuah bacaan dari penulis.
Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang dapat memfasilitasi dan
mempromotori anak didik yang pembelajarannya kurang baik atau tidak baik menjadi
baik. Pendidik yang baik adalah pendidik yang dapat mendidik, membimbing,
melatih, mendorong, memotivasi, memfasilitasi, menghantarkan, dan mempromotori
anak didik yang pendidikan kurang baik atau tidak baik menjadi baik (E. Ginawi SP.,
WI PPPG Kesenian Yogyakarta).
Pada kenyataannya pembelajaran membaca di Sekolah Dasar terutama di kelas
rendah tidak seluruhnya dapat melibatkan siswa secara aktif dapat berpartisipasi
dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Pembelajaran membaca yang diharapkan
adalah siswa-siswa mampun untuk memahami isi atau maksud dari bacaannya.
Lalu bagaimana agar guru dapat mengimplementasikan sebuah proses
pembelajaran yang dapat memotivasi dan mendorong para peserta didik untuk mau
berpartisipasi aktif membelajarkan dirinya? Untuk mencapai tujuan pembelajaran
membaca seperti yang diharapkan penulis menawarkan suatu model pembelajaran
yang bisa diambil sebagai alternative solusi atas kurangnya pemahaman siswa dalam
membaca, yakni model pembelajran Guide Reading Procedure (GRP) atau yang lebih
dikenal dengan kegiatan membaca terbimbing.
GRP adalah strategi pembelajran membaca yang dikembangkan oleh Manzo
(1975). Secara etimologis, reading guide berasal dari bahasa Inggris, yang
berarti panduan membaca. Sedangkan secara terminologis reading guide adalah
merupakan sebuah metode pembelajaran yang memandu peserta didik dengan
membaca sebuah bahan bacaan (sebagai panduan) yang disiapkan oleh guru yang
isinya disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. Di samping itu guru juga
4. 4
menyiapkan kisi-kisinya yang berupa pertanyaan-pertanyaan atau bisa juga bagan
atau skema yang dapat dijawab oleh peserta didik dari bahan bacaan yang telah
mereka baca dan pelajari sebelumnya.
Sejalan dengan tujuan tersebt, model GRP dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan siswa, dalam (1) membuat rumusan informasi khusus berdasarkan
bacaan, (2) membuat rumusan pertanyaan terhadap hasil pembaca, (3)
menghubungkan hal-hal yang dipandang penting dari bacaan, dan (4)
mengorganisasikan informasi dari hasil membaca dengan kebutuhan siswa (konteks
sosial). Untuk itu, guru menyiapkan langkah-langkah pembelajran dan membantu
siswa dalam memilih, memilah, dan menyusun apa yang perlu dipersiapkan oleh
siswa (skemata), mengenalkan kosakata dan merumuskan tujuan membaca (setting
purpose for reading). Tujuan itu, harus dirumuskan secara rinci, menurut Eanes
(1997), “to remember as many details as possible, read to remember everything you
can”
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Dalam pelaksanaannya kegiatan
pembelajaran ini menggunakan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
sehingga diharapkan seluruh siswa dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Guru hanya sebagai pembimbing dan fasilitator dalam kegiatan
pembajaran, sehingga siswa sendirilah yang dapat menemukan pemahamannya pada
kegiatan membaca.
Sehubungan dengan hal diatas, peneliti akan mengkaji suatu penelitian tindakan
kelas dengan judul: Penerapan Model Guide Reading Procedure (GRP) dalam
Pembelajaran IPS Pada Konsep Kerja Sama di Lingkungan Tetangga Kelas II (Dua)
Sekolah Dasar. Dengan harapan dapat mengatasi permasalah membaca yang ada pada
kegiatan belajar mengajar.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang diatas, penulis menyimpulkan rumusan masalah
dari penelitian ini adalah: Bagaimana langkah-langkah model pembelajaran Guide
Reading Procedure (GRP) dalam pembelajaran IPS pada konsep kerja sama di
lingkungan tetangga kelas 2 (dua) sekolah dasar.
5. 5
D. Tujuan Penelitian
Dilaksanakannya penelitian ini adalah dengan tujuan untuk mengetahui:
Bagaimana langkah-langkah model pembelajaran Guide Reading Procedure (GRP)
dalam pembelajaran IPS pada konsep kerja sama di lingkungan tetangga kelas 2 (dua)
sekolah dasar.
E. Manfaat
1. Bagi Guru
Memberikan masukan untuk menciptakan suasana belajar yang efektif dalam
kegiatan membaca pada pembelajaran IPS maupun yang lainnya dengan
menggunakan model pembejaran Guide Reading Procedure (GRP).
2. Bagi Peniliti Lain
Dapat menambah wawasan mengenai penggunaan model pembelajaran Guide
Reading Procedure (GRP) dalam kegiatan membaca pada pembelajaran IPS
maupun yang lainnya .
F. Batasan Istilah
1. Model Pembelajaran Guide Reading Procedure (GRP) adalah sebuah metode
pembelajaran yang memandu peserta didik dengan membaca sebuah bahan bacaan
(sebagai panduan) yang disiapkan oleh guru yang isinya disesuaikan dengan
materi yang akan diajarkan
2. Pembelajran IPS adalah adalah pembelajaran yang berkaitan dengan ilmu-ilmu
social dan di dalam pembelajaran IPS terdapat mata pelajaran, sejarah dan
geografi serta sosiologinya di Sekolah Dasar.
3. Kerja sama di lingkungan tetangga adalah konsep pembelajaran yang membahas
mengenai kerja sama yang terjadi di lingkungan tetangga.
6. 6
BAB II
Lembar Observasi
Adapun observasi atau pengamatan yang akan dilakukan di dalam kelas pada
pembelajaran IPS yaitu:
1. Mengamati Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan kegiatan
pembelajaran yang sebenarnya di kelas. Dalam hal ini, dilihat apakah sudah
sesuai antara RPP yang dibuat dengan kegiatan pembelajaran yang berlangsung.
2. Mangamati Media pembelajran yang digunakan guru maupun siswa dalam
kegiatan pembelajaran apakah sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan model
pembejaran atau tidak.
3. Mengamati Langkah-langkah pembelajaran yang digunakan dalam pproses
kegiatan pembelajaran. Disini mengamati apakah langkah-langkah pembelajaran
yang digunkan dalam proses pembelajran sesuai dengan langkah-langkah model
pembelajaran Guide Reading Procedure (GRP).
4. Mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Mengamati aplikasi
model pembelajaran Guide Reading Procedure (GRP) pada aktivitas siswa
apakah telah sesuai dengan harapan, yakni dapat membuat siswa aktif dalam
kegiatan pembelajaran atau tidak.
5. Mengamati hasil belajar siswa, pada akhirnya tentu saja yang diharapkan adalah
siswa mampu mengembangkan kemampuan membaca dengan baik. Disini
diamati apakah model pembelajaran Guide Reading Procedure (GRP) mampu
meningkatkan hasil belajar siswa atau tidak.
7. 7
BAB III
Aspek yang Dinilai dalam Menyampaikan Materi
Aspek yang dinilai dalam menyampaikan materi antara lain adalah:
1. Aspek kognitif
Aspek kognitif adalah kemampuan yang berkenaan dengan hasil belajar
intelektual mulai dari tingkat sederhana sampai ketingkat yang kompleks. Aspek
kognitif ini yang akan di nilai yaitu :
a. Ingatan (K1)
Dalam kategori ini aspek yang di nilai yaitu mengenai daya ingat siswa
dalam pembelajaran yang telah dijelaskan oleh guru.
b. Pemahaman (K2)
Aspek yang akan di nilai yaitu mengenai pemahaman siswa dalam
menyerap, memahami dan mengerti materi yang dipelajari.
c. Penerapan (K3)
Kemampuan kognitif pada tahap ini menuntut siswa untuk dapat
menerapkan suatu kaidah atau metode kerja pada suatu masalah yang konkrit
dan baru.
d. Analisis (K4)
Tahap ini menuntut siswa untuk merinci kesatuan ke dalam bagian-
bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik.
e. Penilaian (K6)
Tahap ini menuntut kemampuan siswa untuk membentuk suatu
pendapat mengenai sesuatu dengan pertanggungjawaban pendapat tersebut
berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.
2. Aspek Afektif
Aspek afektif adalah sikap dan minat siswa terhadap mata pelajaran dan proses
mata pelajaran. Adapun aspek yang akan dinilai dalam aspek afektif ini adalah:
a. Respon atau reaksi siswa terhadap nilai-nilai yang dihadapkan kepadanya
b. Menikmati dan menerima nilai atau norma serta objek yang mempunyai nilai
etika atau estetika
c. Penilaian ditinjau dari segi baik buruk, adil tidak adil dalam pembelajaran
8. 8
3. Aspek Psikomotor
Aspek psikomotor adalah kompetensi yang dicapai meliputi tingkatan gerakan
awal, gerakan rutin. Adapun aspek penilaiannya yaitu, kemampuan siswa dalam
melakukan atau menirukan gerakan anggota badan, seperti siswa mengangkat
tangannya untuk maju kedepan dan sangat aktif dalam pembelajaran.
9. 9
Daftar Pustaka
Resmini, Novi. Dkk. (2006). Diktat Perkuliahan Pembinaan dan Pengembangan
Pembelajarab Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung:UPI Press
(2014). Pengertian dan Hakikat Membaca. [Online]. Tersedia : Sumber :
http://www.kajianpustaka.com/2014/01/pengertian-dan-hakikat-membaca.html
(2014). Teknik Guide Reading Procedure. [Online]. Tersedia : Sumber :
http://bdkjakarta.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=843
(2013). Kesulitan dalam Membaca Siswa SD. [Online]. Tersedia : Sumber :
http://mariatululfa5.blogspot.com/2013/07/kesulitan-dalam-membaca-siswa-sd-kelas.html