AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
Penelitian pengaruh viskositas oli pada motor cb 150 r
1. www.kenshinlp.blogspot.com
PENELITIAN PENGARUH VISKOSITAS OLI UNTUK MESIN
MOTOR CB 150 R
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen pengampu : Abdurrakhman Hadiyanto, S.Pd, M. Pd
Oleh :
JOKO SETYO PRABOWO
NIM : TO. 1600219
PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF
POLIEKNIK MUHAMMADIYAH PEKALONGAN
PEKALONGAN
2016
2. www.kenshinlp.blogspot.com
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi saat ini harus di akui hampir semua kalangan
masyarakat, baik kalangan atas, menengah ataupun bawah di Indonesia sudah
mengenal bahkan sudah menggunakan kendaraan bermotor roda dua.
Kendaraan – kendaraan ini juga sudah dianggap sebagai salah satu kebutuhan
yang harus dipenuhi, mengingat banyak jenis kendaraan terutama jenis
kendaraan sepeda, motor beroda dua yang menawarkan produknya dengan
harga murah sehingga dapat dijangkau oleh konsumen kalangan kelas bawah.
Maka, akibat dari persaingan harga tersebut sehingga menimbulkan
dampak yaitu banyak kita lihat dijalanan jenis – jenis ataupun berbagai merek
– merek kendaraan tersebut yang berujung pada gangguan lalu lintas dan
kemacetan lalu lintas. Hal ini menyebabkan perusahaan berusaha lebih
keras lagi agar produknya dapat diterima oleh konsumen, sehingga
perusahaan harus mampu menghasilkan produk dengan kualitas yang
dapat bersaing.
Untuk membuat mesin yang efisien dan murah maka bahan mesin
menggunakan bahan yang lebih ringan. Tetapi hal itu mengakibatkan
komponen mesin menjadi rawan denganm keausan. Karena itu untuk menjaga
kondisi mesin dewasa ini kita menggunakan sistem pelumasan. Sistem
pelumasan tersebut digunakan untuk melindungi celah komponen dari
gesekan. Dan saaat ini telah banyak macam dan produsen sistem pelumasan
yang digunakan.
Dan karena tuntutan kondisi mesin di zaman sekarang ini sistem
pelumasan menggunakan viskositas yang bermacam-macam. Dari macam-
macam viskositas pelumas yang tersedia tidak semua cocok dengan mesin
kendaraan yang kita miliki.
Mesin motor CB 150 R dibuat dengan mesin generasi terbaru berkapasitas
150cc fuel injection 4 langkah piston dan DOHC empat katup, berpendingin
cairan (liquid-cooled) dan disandingkan dengan transmisi 6 percepatan. Yang
membuat gerakan komponen mesin lebih banyak sehingga gesekan yang
3. www.kenshinlp.blogspot.com
terjadi pada komponen tersebut semakin besar maka sistem pelumasan
dengan viskositas yang kurang tepat akan membuat performa mesin motor
CB 150 R kurang maksimal.
Karena hal tersebut penulis ingin mencoba melakukan melakukan
“PENELITIAN PENGARUH VISKOSITAS OLI UNTUK PELUMASAN
PADA MESIN MOTOR CB 150 R”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana memilih oli yang cocok dengan kebutuhan kendaraan?
2. Bagaimana memilih viskositas oli?
3. Apa fungsi sistem pelumasan?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan membuat media pembelajaran sistem kelistrikan body
otomotif standar adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui cara memilih oli yang cocok dengan kebuuhan
kendaraan.
2. Untuk mengetahui cara mmemilih viskositas oli.
3. Untuk mengetahui apa fungsi sistem pelumasan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
a. Dapat mengetahui oli yang cocok untuk motor CB 150 R.
b. Dapat memahami lebih dalam tentang fungsi oli dan kekentalannya.
2. Bagi Perguruan Tinggi
Mendapat umpan balik dari mahasiswa yang berguna untuk
mengembangkan dan meningkatkan materi perkuliahan pada saat
melaksanakan praktek.
4. www.kenshinlp.blogspot.com
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN
A. Kajian Teori
PELUMASAN
Menurut ( gerubakilme.blogspot.co.id/2015/06/v-
behaviorurldefaultvmlo_11.html) Sistem Pelumasan Mesin adalah suatu
sistem yang bertujuan memberikan lapisan film (oil film) untuk mencegah
kontak langsung pada komponen-komponen yang bergesekan.
Menurut (PT. Sinar Berkah Pelumas Indonesia) Pelumas adalah zat kimia,
yang umumnya cairan, yang diberikan di antara dua benda bergerak untuk
mengurangi gaya gesek. Zat ini merupakan fraksi hasil destilasi minyak bumi
yang memiliki suhu 105-135 derajat celcius. Pelumas berfungsi sebagai
lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan.
Umumnya pelumas terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat tambahan.
Salah satu penggunaan pelumas paling utama adalah oli mesin yang dipakai
pada mesin pembakaran dalam.
Jadi pelumas adalah : zat yang berupa cairan yang digunakan untuk
mengurangi gesekan antara komponen mesin.
VISKOSITAS
Menurut (Nurizati . 2011 . Rangkuman Fisika SMA . Jakarta : Gagas Media.)
Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliaran fluida yang merupakan
gesekan antara molekul – molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis
cairan yang mudah mengalir dapat dikatakan memiliki viskositas yang
rendah, dan sebaliknya bahan – bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki
viskositas yang tinggi. Pada hukum aliran viskos, Newton menyatakan
hubungan antara gaya – gaya mekanika dari suatu aliran viskos sebagai
: Geseran dalam ( viskositas ) fluida adalah konstan sehubungan dengan
gesekannya. Hubungan tersebut berlaku untuk fluida Newtonian, dimana
perbandingan antara tegangan geser (s) dengan kecepatan geser (g) nya
konstan. Parameter inilah yang disebut dengan viskositas.
Menurut ( wiwitwidya27p.blogspot.co.id/2013/05/contoh-makalah-fisika-
viskositas-teknik.html) Kekentalan adalah sifat dari suatu zat cair (fluida)
5. www.kenshinlp.blogspot.com
disebabkan adanya gesekan antara molekul-molekul zat cair dengan gaya
kohesi pada zat cair tersebut. Gesekan-gesekan inilah yang menghambat
aliran zat cair. Besarnya kekentalan zat cair (viskositas) dinyatakan dengan
suatu bilangan yang menentukan kekentalan suatu zat cair. Hukum viskositas
Newton menyatakan bahwa untuk laju perubahan bentuk sudut fluida yang
tertentu maka tegangan geser berbanding lurus dengan viskositas.
Menurut (www.teknikotomotif.com/2015/11/cara-mudah-memilih-minyak-
pelumas-pada-mesin-yang-baik-buat-motor.html) Kekentalan adalah besarnya
tahanan dalam suatu pengaliran minyak pelumas jadi derajat kekentalan
adalah menunjukan kekentalan minyak pelumas, dan makin besar derajat
kekentalan minyak pelumas makin kental.
Menurut (motormobile.net/more.php?id=715) Kekentalan oli berkaitan dengan
kemampuan bekerja oli pada suhu yang ekstrim, oli yang baik adalah oli yang
mempunyai kekentalan stabil/ memiliki daya tahan terhadap suhu rendah
(dingin) dan suhu tinggi (panas), kemampuan ini akan sangat mendukung ke
4 fungsi oli di atas.
Jadi viskositas adalah sifat zat cair karena gesekan molekul dan merupakan
hambatan aliran zat cair.
OLI
Menurut (motormobile.net/more.php?id=715 ) Oli mesin adalah cairan/fluida di
dalam mesin yang berfungsi untuk melindungi mesin saat bekerja,
mendukung performa mesin dan menghindari kerusakan mesin saat mesin
dijalankan. Oli mesin ini digolongkan menjadi 3 dilihat dari bahan pembuat
dan proses pembuatan yakni oli mineral, oli semi sintetis dan oli sintetis.
Menurut (https://id.wikipedia.org/wiki/Oli_mesin ) Yakni sebagai bahan pelumas
agar mesin berjalan mulus dan bebas gangguan. Sekaligus berfungsi sebagai
pendingin dan penyekat. Oli mengandung lapisan-lapisan halus, berfungsi
mencegah terjadinya benturan antar logam dengan logam komponen mesin
seminimal mungkin, mencegah goresan atau keausan.
Jadi oli adalah suatu zat cair yang digunakan sebagai bahan pelumasan pada
mesin.
6. www.kenshinlp.blogspot.com
B. Penelitian Relevan
PENELITIAN ANALISA PENGARUH BAHAN DASAR PELUMAS
TERHADAP VISKOSITAS PELUMAS DAN KONSUMSI BAHAN
BAKAR OLEH : M.arisandi, Darmanto, T.Priangkoso
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 8. Grafik perbandingan viskositas pelumas mineral pada suhu
kamar dan kerja
Pada pelumas mineral pada suhu kamar dari 0 km sampai 2000 km
mengalami penurunan yang sangat siknifikan ini terlihar pada km 1500
sampai 2000, berbeda dengan suhu kerja dari 0 km sampai
2000 km penurunan vikositas pelumas setabil dimana dapat dilihat
pada gambar 8,
Gambar 9. Grafik perbandingan viskositas pelumas semi sintetik pada
7. www.kenshinlp.blogspot.com
suhu kamar dan kerja
Pada pelumas semi sintetik pada suhu kamar dari 0 km sampai 2000 km
mengalami penurunan yang cendrung setabil dan juga pada suhu kerja
dari 0 km sampai 2000 km vikositas penurunan pelumas setabil dimana
dapat dilihat pada gambar
9.
Gambat 10. Grafik Perbandingan Viskositas
Pelumas Sintetik Pada Suhu Kamar Dan Kerja
Pelumas sintetik pada suhu kamar dari 0 km sampai 2000 km
mengalami penuruna, penurunan pelumas yang cukup siknifikan pada km
0 sampai 500 , ini berbeda dengan suhu kerja dari 0 km sampai 2000
km penurunan vikositas pelumas stabil (gambar 10).
Gambar 11. Grafik penurunan viskositas pelumas mineral,semi
sintetik,sintetik pada suhu kerja
8. www.kenshinlp.blogspot.com
Gambar 11. menunjukan, pada temperature kerja, penurunan viskositas
pelumas mineral, semi sintetik dan sintetik. Viskosita pada
pelumas sintetik lebih setabil di banding pelumas lain nya .
.
Gambar 13. Grafik penurunan viskositas pelumas mineral,semi
sintetik,sintetik pada suhu kamar
Pada gambar grafik suhu kerja di atas menunjukan penurunan
viskositas pelumas mineral, semi sintetik dan sintetik yang mana viskosita
pada pelumas sintetik lebih setabil di banding pelumas lain nya ini dapat
dilihat pada gambar grafik 13.
Pada pegujian konsumsi bahan bakar diperoleh hasil pelumas sintetik
palig hemat, halini ditunjukan pada Gambar 14.
Gambar 14. Grafik Hubungan Pelumas Dan Konsumsi BBM
9. www.kenshinlp.blogspot.com
Pembahasan
Pelumas pada suhu kamar cendrung mengalami penurunan yang
cukup siknifikan sedang pada suhu kerja cendrung setabil, hal ini karena
pada temperature kamar viskositas pelumas tinggi , sehingga penurunan
viskositas yang derastis akan kelihatan. Pada suhu kerja viskositas pelumas
sudah turun, sehinga kalau terjadi penurunan viskositas tidak terlalu
signifikan..
Pelumas sintetik mempunyai kesetabilan viskositas yang lebih baik
dibanding pelumas mineral dan semi sintetik, hal ini karena pelumas
sintetik secara umum mempunyai sifat kimia yang lebih baik/setruktur
kimia nya seragam dibandingkan pelumas mineral dan semi sintetik.
Pemakaian pelumas sintetik berdampak pada penghematan konsumsi
bahan bakar, hal ini dikarenakan vikositas nya paling setabil. Pada
temperatur rendah tidak terlalu kental sehinga tidak membebani mesin,
sedangkan pada temperature tinggi viskositas tidak terlalu encer sehinga
masih bisa melumasi permukaan bidang kontak dengan sempurna.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut;
1. Pengaruh bahan dasar pelumas terhadap ketahanan viskositas pelumas
yaitu pada pelumas sintetik mempunyai kesetabilan viskositas paling baik
pada temperatur kerja dan tempertur kamar. Pada pelumas mineral paling
rendah kesetabian viskositanya baik pada suhu kerja maupun suhu kamar.
2. Kesetabilan viskositas pada temperatur kerja cendrung lebih baik jika
dibandingkan pada temperatur kamar, untuk semua jenis pelumas.
3. Konsumsi bahan bakar pada penggunaan pelumas sintetik cenderung
hemet dibandingkan pelumas semi sintetik dan mineral, sedangkan konsumsi
bahan bakar pelumas semi sintetik lebih hemat dibanding mineral.
10. www.kenshinlp.blogspot.com
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
WAKTU : Sejak tanggal 9 November 2016 sampai tanggal 2 Januari 2017
TEMPAT : Desa Bumirejo Kecamatan Ulujami Pemalang
B. Sumber Data
Data Primer (Primary Data)
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber
asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek
(orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda
(fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan
untuk mendapatkan data primer yaitu : (1) metode survei dan (2) metode
observasi.
Data Sekunder (Secindary Data)
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh
pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan
historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Sebelum proses pencarian data sekunder dilakukan, kita perlu melakukan
identifikasi kebutuhan terlebih dahulu. identifikasi dapat dilakukan dengan
cara membuat pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1) Apakah kita
memerlukan data sekunder dalam menyelesaikan masalah yang akan diteliti?
2) Data sekunder seperti apa yang kita butuhkan? Identifikasi data sekunder
yang kita butuhkan akan membantu mempercepat dalam pencarian dan
penghematan waktu serta biaya.
C. Teknik Pengambilan Data
1. Observasi
observasi adalah suatu studi yang dilakukan dengan sengaja/terencana dan
sistematis melalui penglihatan/pengamatan terhadap gejala-gejala spontan
yang terjadi saat itu.
11. www.kenshinlp.blogspot.com
2. Wawancara
merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung
antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah
untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan
pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.
3. Daftar Pertanyaan (Kuesioner)
Suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan
khusus yang memungkinkan penganalisis untuk mengumpulkan data
mengenai sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik dari orang-orang
utama di dalam organisasi serta pendapat dari responden yang dipilih.
4. Pengambilan Sample
Pengambilan sampel (sampling) adalah pemilihan sejumlah item
tertentu dari seluruh item yang ada dengan tujuan mempelajari
sebagian item tersebut untuk mewakili seluruh itemnya.
D. Teknik Analisis Data
1. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif merupakan proses kegiatan mengungkapkan secara
logis, sistematis dan empiris terhadap fenomena – fenomena social yang
terjadi di sekitar kita untuk direkonstruksi guna mengungkapkan
kebenaran, bermanfaat bagi kehidupan masyarakat dan ilmu
pengetahuan. Kebenaran dimaksud adalah keteraturan yang menciptakan
keamanan, ketertiban, keseimbangan dan kesejahteraan masyarakat
(Iskandar, 2009:1). Banyak orang menganggap penelitian yang berdasar
metode kualitatif lebih dapat memberi kejelasan yang mendalam (deeper
clearity) karena didikung dengan pertanyaan – pertanyaan (5W 1H)
seperti: apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana? Ke dalam
segala bidang yang ingin diteliti.
2. Penelitian Kuantitatif
Penelitian dengan metode kuantitatif yaitu suatu kegiatan
mengungkapkan fakta dari suatu masalah bidang penelitian tertentu
berdasarkan ukuran jumlah atau banyaknya suatu data yang didukung
dengan angka – angka tertentu dengan alat statistik dalam mengolah data.