SlideShare a Scribd company logo
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
N A M A K E L O M P O K :
C O R N E L I U S A N G G A W . P
Y U S U F Y E H E S K I E L P A N E
J O S H E D I O N I S I O
E X E L A J H A
R I VA L D O
Pertanyaan :
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
Pengertian Politik Luar Negeri Menurut
Definisi Para pakar
 Hudson : Menurut definisi Hudson yang menyatakan bahwa
pengertian politik luar negeri adalah sub-disiplin dari hubungan
internasional tentang politik luar negeri untuk menjadi panduan bagi
negara-negara lain yang ingin bersahabat dan bermusuhan dengan
negara tersebut.
 JR. Childs : Pengertian politik luar negeri menurut pendapat JR.
Childs adalah pokok-pokok hubungan luar negeri dari suatu negara
 Goldstein : Menurut Goldstein, pengertian politik luar negeri adalah
strategi yang digunakan pemerintah sebagai pedoman dikancah
internasional.
 Plano dan Olton : Menurut pendapat Plano dan Olton mengenai
pengertian politik luar negeri yang menegaskan bahwa politik luar
negeri adalah strategi atau rencana tindakan yang dibuat oleh para
pembuat keputusan negara dalam menghadapi negara lain atau unik
politik internasional yang lainnya untuk mencapai tujuan nasional.
Secara terminoligi, pengertian politik luar negeri dibagi dalam dua hal
yaitu Teori Hubungan Internasional (THI) dan Politik Luar Negeri
(PLN), Teori hubungan internasional adalah membahas tentang
pemahan-pemahaman ideologi yang ada didunia dan kerja sama
negara-negara dalam suatu organisasi internasional. Menurut buku
"Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia (1984-1988),
yang mengartikan bahwa pengertian politik luar negeri adalah suatu
kebijaksanaan pemerintah dalam berhubungan dengan dunia
internasional untuk mencapai tujuan nasional". Politik luar negeri
dalam terjadi hubungan dengan negara lain tidak dipengaruhi oleh
negara-negara berkuasa dan juga organisasi-organisasi internasional.
Jika kita memerhatikan pembukaan UUD 1945, tujuan politik luar negeri
Indonesia antara lain tercermin dalam alenia pertama dan keempat.
Adapun uraian tentang tujuan politik luar negeri Indonesia dalam alinea tersebut
kurang lebihnya sebagai berikut:
1. Indonesia mengupayakan agar setiap manusia di muka bumi bergaul dengan
damai antara satu dengan yang lain, menghormati hak asasi manusia, juga
menghormati kedaulatan negara masing-masing.
2. Indonesia menghendaki pergaulan internasional tertib tanpa pertikaian,
perang, atau penjajahan oleh satu bangsa kepada bangsa lain.
3. Indonesia mengupayakan agar tidak terjadi kesenjangan ekonomi, sosial, dan
politik antara negara satu dengan yang lain.
4. Indonesia berusaha agar hasil-hasil pembangunan tidak hanya dinikmati oleh
bangsa Indonesia sendiri, tetapi juga disumbangkan kepada masyarakat di
negara lain.
5. Indonesia berusaha memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan
berpartisipasi aktif dalam organisasi internasional untuk mewujudkan
perdamaian dunia yang abadi.
Landasan Politik Luar Negeri Indonesia
Landasan politik luar negeri Indonesia adalah:
1) Pancasila sebagai Landasan idiil
Pancasila merupakan Ideologi bangsa dan negara Indonesia. Karena itu, Pancasila
menjadi landasan yang menjiwai politik luar negeri Indonesia.
2) UUD 1945 (hasil amandemen) sebagai Landasan konstitusional
UUD 1945 (dan hasil amandemennya) merupakan konstitusi bangsa Indonesia. Yang
menjadi landasan konstitusional politik luar negeri Indonesia dalam hal ini meliputi:
 Pembukaan (alenia ke IV)
 Batang tubuh: pasal 11 dan 13 ayat 1, 2, dan 3.
3) Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Nasional 2004-2009 Sebagai Landasan Operasional. Dalam pasal
2 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 Tentang Hubungan Luar
Back to Menu
Potensi yang dihadapi NKRI dari dalam negeri, antara lain :
1. Disintegrasi bangsa, melalui gerakan-gerakan separatis
berdasarkan sentimen kesukuan atau pemberontakan akibat
ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat.
2. Keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan
pelanggaran Hak Azasi Manusia yang pada gilirannya dapat
menyebabkan huru hara/kerusuhan massa.
3. Upaya penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang
ekstrim atau tidak sesuai dengan jiwa dan semangat perjuangan
bangsa Indonesia.
4. Potensi konflik antar kelompok/golongan baik perbedaan pendapat
dalam masalah politik, maupun akibat masalah SARA.
Potensi ancaman dari luar negri tampaknya akan lebih berbentuk
upaya menghancurkan moral dan budaya bangsa melalui
disinformasi, propaganda, peredaran narkoba, film-film porno
atau berbagai kegiatan kebudayaan asing yang mempengaruhi
bangsa Indonesia, terutama generasi muda, dan merusak budaya
bangsa. Potensi ancaman lainnya adalah dalam bentuk
”penjarahan” sumber daya alam melalui eksploitasi sumber daya
alam yang tidak terkontrol sehingga merusak lingkungan, seperti
illegal loging, illegal fishing, dan sebagainya.
Back to Menu
Bentuk negara
Istilah bentuk negara berasal dari bahasa Belanda, yaitu ”staatvormen”.
Menurut para ahli ilmu negara istilah staatvormen diterjemahkan ke
dalam bentuk negara yang meliputi negara kesatuan, federasi, dan
konfederasi. Jika dilihat dari bentuk negara yang berlaku umum di
dunia maka bentuk negara secara umum dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Negara kesatuan, merupakan bentuk negara yang sifatnya tunggal
dan tidak tersusun dari beberapa negara yang memiliki kedaulatan,
tidak terbagi, dan kewenangannya berada pada pemerintah pusat.
Conroh negara yang berbentuk kesatuan adalah Indonesia,
Filipina, Thailand, Kamboja dan Jepang
2. Negara federasi atau serikat, adalah negara bersusunan jamak,
terdiri atas beberapa negara bagian yang masing-masing tidak
berdaulat. Conroh negara yang berbentuk federasi adalah Amerika
Serikat, Malaysia, Australia, Kanada, Meksiko, Irlandia, New
Zealand, India.
Bentuk pemerintahan adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujuk pada
rangkaian institusi politik yang digunakan untuk mengorganisasikan suatu
negara guna menegakan kekuasaannya atas suatu komunitas politik. Adapun
beberapa bentuk pemerintahan dibagi menjadi dua yaitu:
1. Ajaran klasik yang terdiri dari pendapat aristoteles, plato dan polybius
2. Modern yang terdiri dari republik dan monarki
Monarki dibedakan lagi menjadi tiga yaitu
1. Monarki absolut
2. Monarki konstitusonal
3. Monarki parlementer
Sedangkan republik dibagi lagi menjadi tiga yaitu:
1. Republik absolut
2. Republik konstitusonal
3. Republik parlementer
• Bentuk pemerintahan Indonesia yang sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945
Back to Menu
Secara teoritis adalah cara dalam mengetahui asal mula terjadinya negara
menurut/berdasarkan kajian teoritis yang dikenal dengan teori terbentuknya
negara. Teori-Teori Terbentuknya Negara adalah sebagai berikut:
1. Teori Ketuhanan, adalah teori yang didasarkan pada kepercayaan dari
segala sesuatu terjadi atas kehendak Tuhan. Negara dengan sendirinya
juga terjadi atas kehendak Tuhan. Teori ini mendapat dukungan dari
tokoh Kranenburg, Thomas Auinas, dan Agustinus.
2. Teori Kekuasaan, adalah teori terbentuk negara yang berdasar dalam
dasar kekuasaan dimana kekuasaan adalah ciptaan orang yag paling kuat
dan berkuasa. Teori mendapat dukungan dari Karl Marx, Leon Duguit,
dan Harold J. Laski
3. Teori Pernajian Masyarakat (Kontrak Sosial), adalah teori yang
didasarkan karena adanya perjanjian masyarakat. Teori ini juga didukung
oleh Monstequieu, Thomas Hobbes, John Locke, J.J.Rousseau.
4. Teori Hukum Alam, adalah teori yang didasarkan pada hukum alam
bukan buatan negara, melainkan kekuasaan alam yang berlaku dalam
setiap waktu dan tempat, serta bersifat universal dan tidak berubah.

Secara faktual adalah cara mengetahui asal mula terjadinya negara berdasarkan
dari fakta nyata yang diketahui menurut sejarah lahirnya suatu negara. Dalam
terjadinya suatu negara digolongkan dalam berbagai istilah antara lain sebagai
berikut:
1. Occupatie (pendudukan) adalah suatu daerah atau wilayah yang tidak
bertuan dan belum dikuasai oleh suku atau kelompok tertentu.
2. Cessie (penyerahan) adalah suatu wilayah diserahkan pada negara lain
berdasarkan atas suatu perjanjian tertentu.
3. Accesie (penaikan) adalah suatu wilayah akibat penaikan lumpur sungai
atau timbul dari dasar laut (delta). Wilayah yang dihuni oleh sekelompok
orang sehingga terbentuklah sebuah negara.
4. Fusi (peleburan), Beberapa negara mengadakan peleburan (fusi) dan
membentuk satu negara baru..
5. Innovatioan (pembentukan baru) adalah munculnya suatu negara baru
diatas wilayah suatu negara yang pecah dan lenyap karena atas suatu hal.
6. Anexatie (pencaplokan/penguasaan) adalah suatu negara dapat berdiri di
suatu wilayah yang dikuasai (dicaplok) oleh bangsa lain tanpa reaksi
berarti.
Terjadinya negara dimulai dari masyarakat hukum yang paling
sederhana yang kemudian berevolusi ke tingkat yang lebih maju Tahap-
tahap pertumbuhannya adalah sebagai berikut:
1. Suku/persekutuan masyarakat (genootschaft) adalah kehidupan
manusia yang diawali dari keluarga, kemudian kelompok-
kelompok masyarakat hukum (sukum).
2. Kerajaan (rijk) adalah tahap yang dimulai dari kepala suku yang
semula berkuasa di masyarakat hukumnya mengadakan ekspansi
dengan melakukan penaklukan-penaklukan kepada daerah lain.
3. Negara rasional adalah tahap yang dimulai dari negara nasional
yang diperintah oleh raja yang absolut dengan sistem pemerintahan
tersentralisasi.
4. Negara demokrasi adalah tahap dimana adanya kekuasaan raja
yang absolut dengan menimbulkan keinginan rakyat untuk
memegang pemerintahan sendiri.
Teori terjadinya negara secara sekunder yang didasarkan bahwa
negara telah ada sebelumnya. Namun karena adanya revolusi,
intervensi, dan penaklukan, timbullah negara yang menggantikan
negara yang telah ada tersebut. Karena revolusi di Uni Soviet.
Cheechnya, dan Uzbekistan menjadi sebuah negara yang
merdeka. Indonesia merdeka dari Jepang setelah Proklamasi
Kemerdekaan 17Agustus1945.
Pemahaman PKN

More Related Content

What's hot

Wawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkriWawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkri
hadiarnowo
 
menjaga keutuhan negara dalam naungan negara kesatuan republik indonesia
menjaga keutuhan negara dalam naungan negara kesatuan republik indonesiamenjaga keutuhan negara dalam naungan negara kesatuan republik indonesia
menjaga keutuhan negara dalam naungan negara kesatuan republik indonesia
aryoADS
 
OTONOMI DAERAH
OTONOMI DAERAHOTONOMI DAERAH
OTONOMI DAERAH
Nizar Aulia
 
Pengertian, unsur, fungsi, dan tujuan negara
Pengertian, unsur, fungsi, dan tujuan negaraPengertian, unsur, fungsi, dan tujuan negara
Pengertian, unsur, fungsi, dan tujuan negara
Muhammad Adnan Novanda
 
Hakikat Negara
Hakikat NegaraHakikat Negara
Hakikat Negara
Hajar Acintya Farah
 
Presentasi pkn kelompok 2
Presentasi pkn kelompok 2Presentasi pkn kelompok 2
Presentasi pkn kelompok 2
Sanur Hadiningrat
 
BAB 1 Hakikat Bangsa dan Negara
BAB 1 Hakikat Bangsa dan NegaraBAB 1 Hakikat Bangsa dan Negara
BAB 1 Hakikat Bangsa dan Negara
Riska Wikant
 
Bab 1 dan bab 2 kwn kelas x
Bab 1 dan bab 2 kwn kelas xBab 1 dan bab 2 kwn kelas x
Bab 1 dan bab 2 kwn kelas x
farahfarahna
 
DInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DInamika Kehidupan Berbangsa dan BernegaraDInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Aldi Aldinar
 
Pkn bab 3
Pkn bab 3Pkn bab 3
Pkn bab 3
alifiayoh
 
Konstitusi
KonstitusiKonstitusi
Konstitusi
dionteguhpratomo
 
Bab i kelas x hakikat bangsa dan negara
Bab i kelas x hakikat bangsa dan negaraBab i kelas x hakikat bangsa dan negara
Bab i kelas x hakikat bangsa dan negara
Hendrastuti Retno
 
Hakikat bangsa dan negara kesatuan republik indonesia
Hakikat bangsa dan negara kesatuan republik indonesiaHakikat bangsa dan negara kesatuan republik indonesia
Hakikat bangsa dan negara kesatuan republik indonesia
XAMPRED
 
Hakekat bangsa dan_negara_kd1
Hakekat bangsa dan_negara_kd1Hakekat bangsa dan_negara_kd1
Hakekat bangsa dan_negara_kd1
Sma Negeri Satu Gombong
 
Hakikat negara kesatuan republik indonesia
Hakikat negara kesatuan republik indonesiaHakikat negara kesatuan republik indonesia
Hakikat negara kesatuan republik indonesia
Bonadea Visakha
 
PKn Kelas X
PKn Kelas XPKn Kelas X
PKn Kelas X
Muhamad Yogi
 
Ppt kewarganegaraan
Ppt kewarganegaraanPpt kewarganegaraan
Ppt kewarganegaraan
Lheeaa Rahmah
 
PKn Bab 1 bangsa dan negara
PKn Bab 1 bangsa dan negaraPKn Bab 1 bangsa dan negara
PKn Bab 1 bangsa dan negara
Abyan Juang
 

What's hot (19)

Wawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkriWawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkri
 
menjaga keutuhan negara dalam naungan negara kesatuan republik indonesia
menjaga keutuhan negara dalam naungan negara kesatuan republik indonesiamenjaga keutuhan negara dalam naungan negara kesatuan republik indonesia
menjaga keutuhan negara dalam naungan negara kesatuan republik indonesia
 
OTONOMI DAERAH
OTONOMI DAERAHOTONOMI DAERAH
OTONOMI DAERAH
 
Pengertian, unsur, fungsi, dan tujuan negara
Pengertian, unsur, fungsi, dan tujuan negaraPengertian, unsur, fungsi, dan tujuan negara
Pengertian, unsur, fungsi, dan tujuan negara
 
Hakikat Negara
Hakikat NegaraHakikat Negara
Hakikat Negara
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 
Presentasi pkn kelompok 2
Presentasi pkn kelompok 2Presentasi pkn kelompok 2
Presentasi pkn kelompok 2
 
BAB 1 Hakikat Bangsa dan Negara
BAB 1 Hakikat Bangsa dan NegaraBAB 1 Hakikat Bangsa dan Negara
BAB 1 Hakikat Bangsa dan Negara
 
Bab 1 dan bab 2 kwn kelas x
Bab 1 dan bab 2 kwn kelas xBab 1 dan bab 2 kwn kelas x
Bab 1 dan bab 2 kwn kelas x
 
DInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DInamika Kehidupan Berbangsa dan BernegaraDInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
 
Pkn bab 3
Pkn bab 3Pkn bab 3
Pkn bab 3
 
Konstitusi
KonstitusiKonstitusi
Konstitusi
 
Bab i kelas x hakikat bangsa dan negara
Bab i kelas x hakikat bangsa dan negaraBab i kelas x hakikat bangsa dan negara
Bab i kelas x hakikat bangsa dan negara
 
Hakikat bangsa dan negara kesatuan republik indonesia
Hakikat bangsa dan negara kesatuan republik indonesiaHakikat bangsa dan negara kesatuan republik indonesia
Hakikat bangsa dan negara kesatuan republik indonesia
 
Hakekat bangsa dan_negara_kd1
Hakekat bangsa dan_negara_kd1Hakekat bangsa dan_negara_kd1
Hakekat bangsa dan_negara_kd1
 
Hakikat negara kesatuan republik indonesia
Hakikat negara kesatuan republik indonesiaHakikat negara kesatuan republik indonesia
Hakikat negara kesatuan republik indonesia
 
PKn Kelas X
PKn Kelas XPKn Kelas X
PKn Kelas X
 
Ppt kewarganegaraan
Ppt kewarganegaraanPpt kewarganegaraan
Ppt kewarganegaraan
 
PKn Bab 1 bangsa dan negara
PKn Bab 1 bangsa dan negaraPKn Bab 1 bangsa dan negara
PKn Bab 1 bangsa dan negara
 

Viewers also liked

Politik luar negri indonesia kls. 9 smt 2 smp
Politik luar negri indonesia kls. 9 smt 2 smpPolitik luar negri indonesia kls. 9 smt 2 smp
Politik luar negri indonesia kls. 9 smt 2 smp
kuncungsupono
 
Regulamento Fase II CNL
Regulamento Fase II CNLRegulamento Fase II CNL
Best Entrepreneur
Best EntrepreneurBest Entrepreneur
Best Entrepreneur
Liat Bornstein
 
20 claves esp
20 claves esp20 claves esp
Chocolate sexo
Chocolate sexoChocolate sexo
Chocolate sexo
MIGUEL LIMA
 
Prova tcnico-tipo-005-120321154242-phpapp02
Prova tcnico-tipo-005-120321154242-phpapp02Prova tcnico-tipo-005-120321154242-phpapp02
Prova tcnico-tipo-005-120321154242-phpapp02
Glaucio Babo Lopes
 
ScrumCertificate_86675_Pravash
ScrumCertificate_86675_PravashScrumCertificate_86675_Pravash
ScrumCertificate_86675_Pravashpravashranjan
 
Digital Techniques
Digital TechniquesDigital Techniques
Digital Techniques
EmilySeekings
 
ЕСИА Polozhenie 107
ЕСИА Polozhenie 107ЕСИА Polozhenie 107
ЕСИА Polozhenie 107Victor Gridnev
 
Trissomia 21
Trissomia 21Trissomia 21
Trissomia 21
Ana Lúcia Pereira
 
Проект концепции Региональной информатизации от МКС 08_05_2014
Проект концепции Региональной информатизации от МКС 08_05_2014Проект концепции Региональной информатизации от МКС 08_05_2014
Проект концепции Региональной информатизации от МКС 08_05_2014Victor Gridnev
 

Viewers also liked (20)

Politik luar negri indonesia kls. 9 smt 2 smp
Politik luar negri indonesia kls. 9 smt 2 smpPolitik luar negri indonesia kls. 9 smt 2 smp
Politik luar negri indonesia kls. 9 smt 2 smp
 
201512220839
201512220839201512220839
201512220839
 
Regulamento Fase II CNL
Regulamento Fase II CNLRegulamento Fase II CNL
Regulamento Fase II CNL
 
Amid peaceful arms
Amid peaceful armsAmid peaceful arms
Amid peaceful arms
 
sam
samsam
sam
 
Strategical sales
Strategical salesStrategical sales
Strategical sales
 
Flash
FlashFlash
Flash
 
Best Entrepreneur
Best EntrepreneurBest Entrepreneur
Best Entrepreneur
 
20 claves esp
20 claves esp20 claves esp
20 claves esp
 
Chocolate sexo
Chocolate sexoChocolate sexo
Chocolate sexo
 
Prova tcnico-tipo-005-120321154242-phpapp02
Prova tcnico-tipo-005-120321154242-phpapp02Prova tcnico-tipo-005-120321154242-phpapp02
Prova tcnico-tipo-005-120321154242-phpapp02
 
ScrumCertificate_86675_Pravash
ScrumCertificate_86675_PravashScrumCertificate_86675_Pravash
ScrumCertificate_86675_Pravash
 
JMSDF COA 2012
JMSDF COA 2012JMSDF COA 2012
JMSDF COA 2012
 
Pedestrain
PedestrainPedestrain
Pedestrain
 
Mohamed Elsawaf (3)
Mohamed Elsawaf (3)Mohamed Elsawaf (3)
Mohamed Elsawaf (3)
 
Digital Techniques
Digital TechniquesDigital Techniques
Digital Techniques
 
ЕСИА Polozhenie 107
ЕСИА Polozhenie 107ЕСИА Polozhenie 107
ЕСИА Polozhenie 107
 
Trissomia 21
Trissomia 21Trissomia 21
Trissomia 21
 
Проект концепции Региональной информатизации от МКС 08_05_2014
Проект концепции Региональной информатизации от МКС 08_05_2014Проект концепции Региональной информатизации от МКС 08_05_2014
Проект концепции Региональной информатизации от МКС 08_05_2014
 
Tiramisu-Review
Tiramisu-ReviewTiramisu-Review
Tiramisu-Review
 

Similar to Pemahaman PKN

Bab i materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab i  materi pengantar pendidikan kewarganegaraanBab i  materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab i materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
ArdhiYahya1
 
Politik dan Strategi Nasional
Politik dan Strategi NasionalPolitik dan Strategi Nasional
Politik dan Strategi Nasional
Emirita Reta
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
lusianazaskiameca
 
Makna Kedaulatan Rakyat
Makna Kedaulatan RakyatMakna Kedaulatan Rakyat
Makna Kedaulatan Rakyat
KITO DUTA
 
BMP MKDU4111
BMP MKDU4111BMP MKDU4111
BMP MKDU4111
Mang Engkus
 
Softskill ppt
Softskill pptSoftskill ppt
Softskill ppt
Syanila Arfiah
 
kewarga_negaraan
kewarga_negaraankewarga_negaraan
kewarga_negaraanfebastream
 
Kita Harus Bisa
Kita Harus  BisaKita Harus  Bisa
Kita Harus Bisa
Laringitis Adit
 
Rangkuman mpkta
Rangkuman mpktaRangkuman mpkta
Rangkuman mpkta
erinmentari
 
Wasbang nkri
Wasbang nkriWasbang nkri
Wasbang nkri
Sirod Judin
 
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan KapitalismePerbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Rajabul Gufron
 
Makalah ilmu politik
Makalah ilmu politikMakalah ilmu politik
Makalah ilmu politik
Septian Muna Barakati
 
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanPengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Atikadewilestari
 
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasional
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasionalMakalah hubungan internasional dengan organisasi internasional
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasionalAbdillah Arief
 
Makalah ilmu politik 3
Makalah ilmu politik  3Makalah ilmu politik  3
Makalah ilmu politik 3
Septian Muna Barakati
 
Integrasi nasional
Integrasi nasionalIntegrasi nasional
Integrasi nasional
Sherly Anggraini
 
Makalah hubungan internasional di indonesia (2)
Makalah hubungan internasional di indonesia (2)Makalah hubungan internasional di indonesia (2)
Makalah hubungan internasional di indonesia (2)
Septian Muna Barakati
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesia
Septian Muna Barakati
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesia
Warnet Raha
 

Similar to Pemahaman PKN (20)

Bab i materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab i  materi pengantar pendidikan kewarganegaraanBab i  materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab i materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
 
Politik dan Strategi Nasional
Politik dan Strategi NasionalPolitik dan Strategi Nasional
Politik dan Strategi Nasional
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 
Makna Kedaulatan Rakyat
Makna Kedaulatan RakyatMakna Kedaulatan Rakyat
Makna Kedaulatan Rakyat
 
BMP MKDU4111
BMP MKDU4111BMP MKDU4111
BMP MKDU4111
 
Softskill ppt
Softskill pptSoftskill ppt
Softskill ppt
 
kewarga_negaraan
kewarga_negaraankewarga_negaraan
kewarga_negaraan
 
Kita Harus Bisa
Kita Harus  BisaKita Harus  Bisa
Kita Harus Bisa
 
Rangkuman mpkta
Rangkuman mpktaRangkuman mpkta
Rangkuman mpkta
 
Wasbang nkri
Wasbang nkriWasbang nkri
Wasbang nkri
 
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan KapitalismePerbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
 
Makalah ilmu politik
Makalah ilmu politikMakalah ilmu politik
Makalah ilmu politik
 
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanPengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
 
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasional
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasionalMakalah hubungan internasional dengan organisasi internasional
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasional
 
Makalah ilmu politik 3
Makalah ilmu politik  3Makalah ilmu politik  3
Makalah ilmu politik 3
 
Integrasi nasional
Integrasi nasionalIntegrasi nasional
Integrasi nasional
 
Makalah hubungan internasional di indonesia (2)
Makalah hubungan internasional di indonesia (2)Makalah hubungan internasional di indonesia (2)
Makalah hubungan internasional di indonesia (2)
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesia
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesia
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesia
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdfPERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
MunirLuvNaAin
 
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.pptKIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
WAYANDARSANA1
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
TitisNindiasariAnggr
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdfCP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
andimagfirahwati1
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptxPAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
xtemplat
 
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptxPEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
dwiwahyuningsih74
 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
denny404455
 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
Kanaidi ken
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
juliafnita47
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdfPERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
 
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.pptKIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdfCP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptxPAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
 
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptxPEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
 
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
 

Pemahaman PKN

  • 1. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN N A M A K E L O M P O K : C O R N E L I U S A N G G A W . P Y U S U F Y E H E S K I E L P A N E J O S H E D I O N I S I O E X E L A J H A R I VA L D O
  • 2. Pertanyaan : Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 Pertanyaan 4
  • 3.
  • 4. Pengertian Politik Luar Negeri Menurut Definisi Para pakar  Hudson : Menurut definisi Hudson yang menyatakan bahwa pengertian politik luar negeri adalah sub-disiplin dari hubungan internasional tentang politik luar negeri untuk menjadi panduan bagi negara-negara lain yang ingin bersahabat dan bermusuhan dengan negara tersebut.  JR. Childs : Pengertian politik luar negeri menurut pendapat JR. Childs adalah pokok-pokok hubungan luar negeri dari suatu negara  Goldstein : Menurut Goldstein, pengertian politik luar negeri adalah strategi yang digunakan pemerintah sebagai pedoman dikancah internasional.  Plano dan Olton : Menurut pendapat Plano dan Olton mengenai pengertian politik luar negeri yang menegaskan bahwa politik luar negeri adalah strategi atau rencana tindakan yang dibuat oleh para pembuat keputusan negara dalam menghadapi negara lain atau unik politik internasional yang lainnya untuk mencapai tujuan nasional.
  • 5. Secara terminoligi, pengertian politik luar negeri dibagi dalam dua hal yaitu Teori Hubungan Internasional (THI) dan Politik Luar Negeri (PLN), Teori hubungan internasional adalah membahas tentang pemahan-pemahaman ideologi yang ada didunia dan kerja sama negara-negara dalam suatu organisasi internasional. Menurut buku "Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia (1984-1988), yang mengartikan bahwa pengertian politik luar negeri adalah suatu kebijaksanaan pemerintah dalam berhubungan dengan dunia internasional untuk mencapai tujuan nasional". Politik luar negeri dalam terjadi hubungan dengan negara lain tidak dipengaruhi oleh negara-negara berkuasa dan juga organisasi-organisasi internasional.
  • 6. Jika kita memerhatikan pembukaan UUD 1945, tujuan politik luar negeri Indonesia antara lain tercermin dalam alenia pertama dan keempat. Adapun uraian tentang tujuan politik luar negeri Indonesia dalam alinea tersebut kurang lebihnya sebagai berikut: 1. Indonesia mengupayakan agar setiap manusia di muka bumi bergaul dengan damai antara satu dengan yang lain, menghormati hak asasi manusia, juga menghormati kedaulatan negara masing-masing. 2. Indonesia menghendaki pergaulan internasional tertib tanpa pertikaian, perang, atau penjajahan oleh satu bangsa kepada bangsa lain. 3. Indonesia mengupayakan agar tidak terjadi kesenjangan ekonomi, sosial, dan politik antara negara satu dengan yang lain. 4. Indonesia berusaha agar hasil-hasil pembangunan tidak hanya dinikmati oleh bangsa Indonesia sendiri, tetapi juga disumbangkan kepada masyarakat di negara lain. 5. Indonesia berusaha memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan berpartisipasi aktif dalam organisasi internasional untuk mewujudkan perdamaian dunia yang abadi.
  • 7. Landasan Politik Luar Negeri Indonesia Landasan politik luar negeri Indonesia adalah: 1) Pancasila sebagai Landasan idiil Pancasila merupakan Ideologi bangsa dan negara Indonesia. Karena itu, Pancasila menjadi landasan yang menjiwai politik luar negeri Indonesia. 2) UUD 1945 (hasil amandemen) sebagai Landasan konstitusional UUD 1945 (dan hasil amandemennya) merupakan konstitusi bangsa Indonesia. Yang menjadi landasan konstitusional politik luar negeri Indonesia dalam hal ini meliputi:  Pembukaan (alenia ke IV)  Batang tubuh: pasal 11 dan 13 ayat 1, 2, dan 3. 3) Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional 2004-2009 Sebagai Landasan Operasional. Dalam pasal 2 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 Tentang Hubungan Luar Back to Menu
  • 8.
  • 9. Potensi yang dihadapi NKRI dari dalam negeri, antara lain : 1. Disintegrasi bangsa, melalui gerakan-gerakan separatis berdasarkan sentimen kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat. 2. Keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran Hak Azasi Manusia yang pada gilirannya dapat menyebabkan huru hara/kerusuhan massa. 3. Upaya penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang ekstrim atau tidak sesuai dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa Indonesia. 4. Potensi konflik antar kelompok/golongan baik perbedaan pendapat dalam masalah politik, maupun akibat masalah SARA.
  • 10. Potensi ancaman dari luar negri tampaknya akan lebih berbentuk upaya menghancurkan moral dan budaya bangsa melalui disinformasi, propaganda, peredaran narkoba, film-film porno atau berbagai kegiatan kebudayaan asing yang mempengaruhi bangsa Indonesia, terutama generasi muda, dan merusak budaya bangsa. Potensi ancaman lainnya adalah dalam bentuk ”penjarahan” sumber daya alam melalui eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkontrol sehingga merusak lingkungan, seperti illegal loging, illegal fishing, dan sebagainya. Back to Menu
  • 11.
  • 12. Bentuk negara Istilah bentuk negara berasal dari bahasa Belanda, yaitu ”staatvormen”. Menurut para ahli ilmu negara istilah staatvormen diterjemahkan ke dalam bentuk negara yang meliputi negara kesatuan, federasi, dan konfederasi. Jika dilihat dari bentuk negara yang berlaku umum di dunia maka bentuk negara secara umum dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Negara kesatuan, merupakan bentuk negara yang sifatnya tunggal dan tidak tersusun dari beberapa negara yang memiliki kedaulatan, tidak terbagi, dan kewenangannya berada pada pemerintah pusat. Conroh negara yang berbentuk kesatuan adalah Indonesia, Filipina, Thailand, Kamboja dan Jepang 2. Negara federasi atau serikat, adalah negara bersusunan jamak, terdiri atas beberapa negara bagian yang masing-masing tidak berdaulat. Conroh negara yang berbentuk federasi adalah Amerika Serikat, Malaysia, Australia, Kanada, Meksiko, Irlandia, New Zealand, India.
  • 13. Bentuk pemerintahan adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujuk pada rangkaian institusi politik yang digunakan untuk mengorganisasikan suatu negara guna menegakan kekuasaannya atas suatu komunitas politik. Adapun beberapa bentuk pemerintahan dibagi menjadi dua yaitu: 1. Ajaran klasik yang terdiri dari pendapat aristoteles, plato dan polybius 2. Modern yang terdiri dari republik dan monarki Monarki dibedakan lagi menjadi tiga yaitu 1. Monarki absolut 2. Monarki konstitusonal 3. Monarki parlementer Sedangkan republik dibagi lagi menjadi tiga yaitu: 1. Republik absolut 2. Republik konstitusonal 3. Republik parlementer • Bentuk pemerintahan Indonesia yang sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945 Back to Menu
  • 14.
  • 15. Secara teoritis adalah cara dalam mengetahui asal mula terjadinya negara menurut/berdasarkan kajian teoritis yang dikenal dengan teori terbentuknya negara. Teori-Teori Terbentuknya Negara adalah sebagai berikut: 1. Teori Ketuhanan, adalah teori yang didasarkan pada kepercayaan dari segala sesuatu terjadi atas kehendak Tuhan. Negara dengan sendirinya juga terjadi atas kehendak Tuhan. Teori ini mendapat dukungan dari tokoh Kranenburg, Thomas Auinas, dan Agustinus. 2. Teori Kekuasaan, adalah teori terbentuk negara yang berdasar dalam dasar kekuasaan dimana kekuasaan adalah ciptaan orang yag paling kuat dan berkuasa. Teori mendapat dukungan dari Karl Marx, Leon Duguit, dan Harold J. Laski 3. Teori Pernajian Masyarakat (Kontrak Sosial), adalah teori yang didasarkan karena adanya perjanjian masyarakat. Teori ini juga didukung oleh Monstequieu, Thomas Hobbes, John Locke, J.J.Rousseau. 4. Teori Hukum Alam, adalah teori yang didasarkan pada hukum alam bukan buatan negara, melainkan kekuasaan alam yang berlaku dalam setiap waktu dan tempat, serta bersifat universal dan tidak berubah.
  • 16.  Secara faktual adalah cara mengetahui asal mula terjadinya negara berdasarkan dari fakta nyata yang diketahui menurut sejarah lahirnya suatu negara. Dalam terjadinya suatu negara digolongkan dalam berbagai istilah antara lain sebagai berikut: 1. Occupatie (pendudukan) adalah suatu daerah atau wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai oleh suku atau kelompok tertentu. 2. Cessie (penyerahan) adalah suatu wilayah diserahkan pada negara lain berdasarkan atas suatu perjanjian tertentu. 3. Accesie (penaikan) adalah suatu wilayah akibat penaikan lumpur sungai atau timbul dari dasar laut (delta). Wilayah yang dihuni oleh sekelompok orang sehingga terbentuklah sebuah negara. 4. Fusi (peleburan), Beberapa negara mengadakan peleburan (fusi) dan membentuk satu negara baru.. 5. Innovatioan (pembentukan baru) adalah munculnya suatu negara baru diatas wilayah suatu negara yang pecah dan lenyap karena atas suatu hal. 6. Anexatie (pencaplokan/penguasaan) adalah suatu negara dapat berdiri di suatu wilayah yang dikuasai (dicaplok) oleh bangsa lain tanpa reaksi berarti.
  • 17.
  • 18. Terjadinya negara dimulai dari masyarakat hukum yang paling sederhana yang kemudian berevolusi ke tingkat yang lebih maju Tahap- tahap pertumbuhannya adalah sebagai berikut: 1. Suku/persekutuan masyarakat (genootschaft) adalah kehidupan manusia yang diawali dari keluarga, kemudian kelompok- kelompok masyarakat hukum (sukum). 2. Kerajaan (rijk) adalah tahap yang dimulai dari kepala suku yang semula berkuasa di masyarakat hukumnya mengadakan ekspansi dengan melakukan penaklukan-penaklukan kepada daerah lain. 3. Negara rasional adalah tahap yang dimulai dari negara nasional yang diperintah oleh raja yang absolut dengan sistem pemerintahan tersentralisasi. 4. Negara demokrasi adalah tahap dimana adanya kekuasaan raja yang absolut dengan menimbulkan keinginan rakyat untuk memegang pemerintahan sendiri.
  • 19. Teori terjadinya negara secara sekunder yang didasarkan bahwa negara telah ada sebelumnya. Namun karena adanya revolusi, intervensi, dan penaklukan, timbullah negara yang menggantikan negara yang telah ada tersebut. Karena revolusi di Uni Soviet. Cheechnya, dan Uzbekistan menjadi sebuah negara yang merdeka. Indonesia merdeka dari Jepang setelah Proklamasi Kemerdekaan 17Agustus1945.