Dokumen tersebut membahas pemikiran filsafat pendidikan Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara memandang pendidikan sebagai sarana untuk membentuk kepribadian dan kemerdekaan bangsa serta mengembangkan karakter kemanusiaan yang cerdas dan beradab. Tujuan pendidikan adalah memajukan kesempurnaan hidup bangsa sesuai perkembangan zaman tanpa meninggalkan jiwa kebangsaan.
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar DewantaraIwan Syahril
Ki Hajar Dewantara memandang bahwa pendidikan harus mendidik sisi lahir dan batin manusia secara seimbang. Pendidikan tidak boleh hanya berfokus pada pengajaran intelektual semata, tetapi juga harus mendidik nilai-nilai kebudayaan dan nasional. Kritik Ki Hajar terhadap sistem pendidikan Belanda dan Barat adalah kurangnya penekanan pada pendidikan sosial dan budaya. Pendidikan pasca-kemerdekaan juga per
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikPutriMeka
Perkembangan peserta didik dipengaruhi oleh kondisi-kondisi seperti pengaruh keluarga, pengaruh gizi, kematangan, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, keshatan,dan stimulasi lingkungan.
Perkembangan fisik peserta didik akan mempengaruhi proses belajar peserta didik, sehingga sangat penting bagi pendidik untuk memahami karakteristik perkembangan fisik peserta didiknya.
6. Pembelajaran Sosial Emosional (PSE).pptxHeniritaSusila
Pembelajaran sosial emosional saat ini menjadi salah satu materi yang sangat perlu untuk dipelajari dan diterapkan dalam upaya menghilangkan perundungan di lingkungan sekolah
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar DewantaraIwan Syahril
Ki Hajar Dewantara memandang bahwa pendidikan harus mendidik sisi lahir dan batin manusia secara seimbang. Pendidikan tidak boleh hanya berfokus pada pengajaran intelektual semata, tetapi juga harus mendidik nilai-nilai kebudayaan dan nasional. Kritik Ki Hajar terhadap sistem pendidikan Belanda dan Barat adalah kurangnya penekanan pada pendidikan sosial dan budaya. Pendidikan pasca-kemerdekaan juga per
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikPutriMeka
Perkembangan peserta didik dipengaruhi oleh kondisi-kondisi seperti pengaruh keluarga, pengaruh gizi, kematangan, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, keshatan,dan stimulasi lingkungan.
Perkembangan fisik peserta didik akan mempengaruhi proses belajar peserta didik, sehingga sangat penting bagi pendidik untuk memahami karakteristik perkembangan fisik peserta didiknya.
6. Pembelajaran Sosial Emosional (PSE).pptxHeniritaSusila
Pembelajaran sosial emosional saat ini menjadi salah satu materi yang sangat perlu untuk dipelajari dan diterapkan dalam upaya menghilangkan perundungan di lingkungan sekolah
Kelompok 2 Prakarsa Perubahan dengan Kanvas BAGJA (1).pptxSikuloSikulo
Program Taman Merdeka bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila melalui kegiatan di taman sekolah yang dapat mengembangkan karakter baik siswa. Program ini melibatkan guru, siswa, petani dan dinas pertanian untuk memberikan pelatihan bertani secara praktis di sekolah.
Beberapa model pengembangan kurikulum dijelaskan dalam dokumen tersebut, masing-masing memiliki karakteristik dan arahannya sendiri-sendiri. Pemilihan model sebaiknya disesuaikan dengan sistem pendidikan yang dianut serta mempertimbangkan model mana yang paling sesuai dengan harapan. Model-model kurikulum akan terus berkembang seiring perkembangan kebutuhan kurikulum.
Demonstrasi kontekstual CGP Modul 1.1.pptxSartanaSartana
Dokumen tersebut membahas dasar-dasar pendidikan yang menuntun perkembangan anak, yaitu kodrat alam dan kodrat zaman. Pendidikan bertujuan untuk mengarahkan potensi alami anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Guru berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi kebutuhan belajar murid yang beragam melalui pembelajaran yang berdiferensiasi dan pembiasaan budaya positif.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat pendidikan, meliputi pengertian filsafat pendidikan, ruang lingkupnya, hubungannya dengan filsafat umum, epistemologi dan ontologi, serta beberapa alirannya. Filsafat pendidikan didefinisikan sebagai ilmu yang menggunakan filsafat untuk mengatur proses pendidikan dan mencapai tujuannya. Ruang lingkupnya meliputi hakikat manusia dan pendidikan, serta hubungannya
Makalah profesi kependidikan kelompok 1indrakumbara1
Makalah ini membahas tentang konsep profesi keguruan. Profesi didefinisikan sebagai pekerjaan yang memerlukan pendidikan tinggi dan berfokus pada pekerjaan mental. Profesi keguruan adalah keahlian khusus dalam bidang pendidikan. Perkembangan profesi keguruan dimulai dari zaman kolonial hingga berdirinya lembaga pendidikan tenaga kependidikan. Kode etik profesi erat kaitannya dengan pedoman sik
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docxYanaeri1990
(1) Islamophobia di Amerika meningkat setelah serangan 11 September 2001, yang menyebabkan diskriminasi terhadap umat Muslim. (2) Banyak orang non-Muslim mengasosiasikan Islam dengan terorisme meskipun itu tidak benar karena Islam adalah agama damai. (3) Untuk menanggapi Islamophobia, umat Islam perlu mempertahankan ajaran Islam yang benar serta berinteraksi dengan non-Muslim dengan baik.
Dokumen tersebut membahas definisi dari beberapa ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi, dan pendidikan. Sosiologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan antara individu dengan individu, individu dengan masyarakat, dan masyarakat dengan masyarakat. Antropologi dijelaskan sebagai ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari kebudayaan dan keanekaragaman man
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...Istna Zakia Iriana
Dokumen tersebut membahas perkembangan fisik dan psikomotorik peserta didik, meliputi pengertian, karakteristik, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada berbagai tingkatan usia, serta implikasinya dalam pembelajaran."
2.1.a.4.2. Unggah Tugas Eksplorasi Konsep - Modul 2.1YosiOktafianti1
Pembelajaran terdeferensiasi memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan potensi mereka sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar masing-masing siswa. Pembelajaran ini tidak hanya fokus pada hasil belajar tetapi juga pada proses dan materi pembelajaran, dengan menyesuaikan pendekatan, proses, dan hasil belajar untuk setiap siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang komponen evaluasi kurikulum yang mencakup tujuan pendidikan, pemilihan bahan pelajaran, penyajian bahan pelajaran, dan penilaian efektivitas pembelajaran. Beberapa model evaluasi kurikulum yang disebutkan meliputi model diskrepansi, model kontingensi-kongruensi, dan model CIPP.
Paradigma baru dalam asesmen kurikulum merdeka mencakup asesmen formatif, sumatif, dan diagnostik. Asesmen diagnostik bertujuan mengetahui kondisi awal siswa, baik non-kognitif maupun kognitif. Hasil asesmen digunakan untuk menyesuaikan pembelajaran, misalnya memberikan remedial bagi siswa yang kompetensinya di bawah rata-rata.
Teks tersebut membahas tentang pengertian ilmu, agama, dan hubungan antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan agama. Secara ringkas, teks tersebut menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi harus dikembangkan secara berhati-hati agar tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama dan tidak merusak lingkungan, serta dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
Dokumen tersebut membahas landasan-landasan pengembangan kurikulum yang terdiri atas landasan filosofis, psikologis, sosial-budaya, dan ilmu pengetahuan & teknologi. Landasan-landasan tersebut digunakan sebagai acuan dalam merancang kurikulum agar sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran dan perkembangan peserta didik.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang pentingnya pendidikan Islam di Indonesia, khususnya pendidikan Pondok Pesantren Tradisional. Tulisan menjelaskan bahwa pendidikan pesantren telah memberikan kontribusi besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa meskipun sempat dianggap sebagai lembaga kuno. Tulisan juga menyoroti pentingnya mempelajari pendidikan pesantren dalam perspektif pendidikan Islam Indonesia untuk memahami nilai-
Kelompok 2 Prakarsa Perubahan dengan Kanvas BAGJA (1).pptxSikuloSikulo
Program Taman Merdeka bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila melalui kegiatan di taman sekolah yang dapat mengembangkan karakter baik siswa. Program ini melibatkan guru, siswa, petani dan dinas pertanian untuk memberikan pelatihan bertani secara praktis di sekolah.
Beberapa model pengembangan kurikulum dijelaskan dalam dokumen tersebut, masing-masing memiliki karakteristik dan arahannya sendiri-sendiri. Pemilihan model sebaiknya disesuaikan dengan sistem pendidikan yang dianut serta mempertimbangkan model mana yang paling sesuai dengan harapan. Model-model kurikulum akan terus berkembang seiring perkembangan kebutuhan kurikulum.
Demonstrasi kontekstual CGP Modul 1.1.pptxSartanaSartana
Dokumen tersebut membahas dasar-dasar pendidikan yang menuntun perkembangan anak, yaitu kodrat alam dan kodrat zaman. Pendidikan bertujuan untuk mengarahkan potensi alami anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Guru berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi kebutuhan belajar murid yang beragam melalui pembelajaran yang berdiferensiasi dan pembiasaan budaya positif.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat pendidikan, meliputi pengertian filsafat pendidikan, ruang lingkupnya, hubungannya dengan filsafat umum, epistemologi dan ontologi, serta beberapa alirannya. Filsafat pendidikan didefinisikan sebagai ilmu yang menggunakan filsafat untuk mengatur proses pendidikan dan mencapai tujuannya. Ruang lingkupnya meliputi hakikat manusia dan pendidikan, serta hubungannya
Makalah profesi kependidikan kelompok 1indrakumbara1
Makalah ini membahas tentang konsep profesi keguruan. Profesi didefinisikan sebagai pekerjaan yang memerlukan pendidikan tinggi dan berfokus pada pekerjaan mental. Profesi keguruan adalah keahlian khusus dalam bidang pendidikan. Perkembangan profesi keguruan dimulai dari zaman kolonial hingga berdirinya lembaga pendidikan tenaga kependidikan. Kode etik profesi erat kaitannya dengan pedoman sik
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docxYanaeri1990
(1) Islamophobia di Amerika meningkat setelah serangan 11 September 2001, yang menyebabkan diskriminasi terhadap umat Muslim. (2) Banyak orang non-Muslim mengasosiasikan Islam dengan terorisme meskipun itu tidak benar karena Islam adalah agama damai. (3) Untuk menanggapi Islamophobia, umat Islam perlu mempertahankan ajaran Islam yang benar serta berinteraksi dengan non-Muslim dengan baik.
Dokumen tersebut membahas definisi dari beberapa ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi, dan pendidikan. Sosiologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan antara individu dengan individu, individu dengan masyarakat, dan masyarakat dengan masyarakat. Antropologi dijelaskan sebagai ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari kebudayaan dan keanekaragaman man
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...Istna Zakia Iriana
Dokumen tersebut membahas perkembangan fisik dan psikomotorik peserta didik, meliputi pengertian, karakteristik, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada berbagai tingkatan usia, serta implikasinya dalam pembelajaran."
2.1.a.4.2. Unggah Tugas Eksplorasi Konsep - Modul 2.1YosiOktafianti1
Pembelajaran terdeferensiasi memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan potensi mereka sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar masing-masing siswa. Pembelajaran ini tidak hanya fokus pada hasil belajar tetapi juga pada proses dan materi pembelajaran, dengan menyesuaikan pendekatan, proses, dan hasil belajar untuk setiap siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang komponen evaluasi kurikulum yang mencakup tujuan pendidikan, pemilihan bahan pelajaran, penyajian bahan pelajaran, dan penilaian efektivitas pembelajaran. Beberapa model evaluasi kurikulum yang disebutkan meliputi model diskrepansi, model kontingensi-kongruensi, dan model CIPP.
Paradigma baru dalam asesmen kurikulum merdeka mencakup asesmen formatif, sumatif, dan diagnostik. Asesmen diagnostik bertujuan mengetahui kondisi awal siswa, baik non-kognitif maupun kognitif. Hasil asesmen digunakan untuk menyesuaikan pembelajaran, misalnya memberikan remedial bagi siswa yang kompetensinya di bawah rata-rata.
Teks tersebut membahas tentang pengertian ilmu, agama, dan hubungan antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan agama. Secara ringkas, teks tersebut menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi harus dikembangkan secara berhati-hati agar tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama dan tidak merusak lingkungan, serta dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
Dokumen tersebut membahas landasan-landasan pengembangan kurikulum yang terdiri atas landasan filosofis, psikologis, sosial-budaya, dan ilmu pengetahuan & teknologi. Landasan-landasan tersebut digunakan sebagai acuan dalam merancang kurikulum agar sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran dan perkembangan peserta didik.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang pentingnya pendidikan Islam di Indonesia, khususnya pendidikan Pondok Pesantren Tradisional. Tulisan menjelaskan bahwa pendidikan pesantren telah memberikan kontribusi besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa meskipun sempat dianggap sebagai lembaga kuno. Tulisan juga menyoroti pentingnya mempelajari pendidikan pesantren dalam perspektif pendidikan Islam Indonesia untuk memahami nilai-
Pendidikan memainkan peran penting dalam membentuk masyarakat madani di Indonesia. Pendidikan bertujuan membentuk manusia beriman, berakhlak mulia, berilmu, dan bertanggung jawab sebagai warga negara demokratis. Bentuk pendidikan yang dibutuhkan untuk menciptakan masyarakat madani di masa depan meliputi pendidikan integralistik, humanistik, pragmatik, dan berakar budaya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang sifat hakikat manusia, konsep dasar pendidikan, hakikat dan tujuan pendidikan, serta aliran-aliran pendidikan. Dibahas pula dimensi-dimensi hakikat manusia dan potensi yang ada pada manusia.
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata kuliah pengembangan kepribadian ditetapkan melalui peraturan pemerintah untuk membentuk mahasiswa menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Tulisan ini membahas latar belakang dan tujuan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam rangka menghadapi tantangan zaman dan dinamika bangsa Indonesia saat ini.
Pendidikan karakter bangsa memiliki tujuan untuk membentuk karakter bangsa Indonesia yang berakhlak mulia, bermartabat, dan berbudaya. Membangun karakter bangsa dilakukan melalui pendidikan yang melibatkan seluruh unsur masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada peserta didik. Pendidikan karakter penting untuk menghadapi tantangan masa depan dan memperkuat identitas bangsa.
Makalah ini membahas pentingnya pendidikan karakter untuk membangun keberadaban bangsa Indonesia. Pendidikan karakter bertujuan membentuk siswa menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan bertanggung jawab. Upaya meningkatkan mutu pendidikan karakter meliputi pengembangan grand design, optimalisasi peran pendidikan informal, dan pengembangan program pendidikan karakter di SMP.
Modul ini membahas tentang peran guru dalam mengenali diri dan murid, mendidik dan mengajar, serta menciptakan lingkungan pembelajaran yang optimal untuk murid. Guru bertanggung jawab membimbing pertumbuhan fisik dan spiritual murid, serta menghubungkan pembelajaran dengan konteks nyata kehidupan murid. Kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat diperlukan dalam mendidik murid.
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA SEBAGAI STRATEGI DERADIKALISASI.docxQoniahHilya
Tiga kalimat:
Dokumen ini membahas strategi pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Ahlus Sunnah Wal Jamaah (ASWAJA) sebagai upaya deradikalisasi. Pendidikan karakter ASWAJA diharapkan dapat menanamkan pemahaman keagamaan yang moderat serta mencetak warga negara yang baik dan menghargai perbedaan demi kesatuan NKRI.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Pemikiran filsuf KI HAJAR DEWANTARA
1. P E M I K I R A N F I L S U F
K I H A J A R D E W A N T A R A
O L E H
N A D Y A R I S T A M I D A A . M
2 0 1 7 I K O R A / 1 7 0 6 0 4 8 4 0 4 2
U N I V E R S I T A S N E G E R I S U R A B A Y A
3. PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA
Aliran Filsafat Ki Hajar Dewantara termasuk aliran filsafat
pendidikan yang menganut definisi pendidikan, apabila dilihat
dari sudut aliran filsafat pendidikan evolusionistis yang lebih
menekankan tangga-tangga psikologis perkembangan
manusia. Suatu konsep pendidikan yang lebih mengarahkan
orientasinya pada aspek-aspek kehidupan modern yang
kompleks dan rumit kaitannya, yang lebih individualisis
sehingga menuntut kemampuan individual masing-masing
pribadi dalam mengadakan penyesuaian kehidupan
psikologsnya.
4. Sebagai contoh dalam sejarah pemikiran filsafat pendidikan
Indonesia, kita dikenalkan dengan salah satu rumusan tujuan
pendidikan sebagai berikut: “Membentuk manusia susila yang
cakap dan warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab atas kesejahteraan Negara dan tanah air.” Dalam
rumusan ini hakekat manusia sebagai suatu aspek yang
bernilai martabat yang sama, sehinga yang satu tidak boleh
mencaplok atau menghisap yang lain, artinya manusia dihisap
warga negara sehingga mengarah ke terhisapnya kepentingan
individu demi kepentingan dan kejayaan Negara, dan
sebaliknya hilangnya aspek warganegara dan mengarah ke
individualisme yang otomistis
5. Suatu ilustrasi tujuan pendidikan yang mengarah ke
penghisapan individualitas manusia ke dalam konsep
warganegara adalah definisi pendidikan “Pendidikan adalah
kegiatan atau proses dengan mana individual dibina agar loyal
setia tanpa sarat dan penyesuaian membuka pada kelompok
atau lembaga sosial.” Definisi pendidikan ini disamping berlaku
pada Negara totaliter yang dengan monisme kebudayaan, juga
berlaku pada masyarakat yang ketat berpegang teguh
mempertahankan tradisi kebudayaannya, yaitu pada
masyarakat yang tradisioal konservatif.
6. Filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara menempatkan
kemerdekaan sebagai syarat dan juga tujuan membentuk
kepribadian dan kemerdekaan batin bangsa Indonesia agar
peserta didik selalu kokoh berdiri membela perjuangan
bangsanya. Karena kemerdekaan menjadi tujuan pelaksanaan
pendidikan, maka sistim pengajaran haruslah berfaedah bagi
pembangunan jiwa dan raga bangsa. Untuk itu, di mata Ki
Hajar Dewantara, bahan-bahan pengajaran harus disesuaikan
dengan kebutuhan hidup rakyat.
7. Bagi Ki Hajar Dewantara, pendidikan tidak boleh dimaknai sebagai paksaan;
kita harus mengunakan dasar tertib dan damai, tata tentram dan
kelangsungan kehidupan batin, kecintaan pada tanah air menjadi
prioritas. Karena ketetapan pikiran dan batin itulah yang akan menentukan
kualitas seseorang. Memajukan pertumbuhan budi pekerti- pikiran
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan, agar pendidikan
dapat memajukan kesempurnaan hidup. Yakni: kehidupan yang selaras
dengan perkembangan dunia. Tanpa meninggalkan jiwa kebangsaan.
8. Dunia terus mengalami perkembangan, pergaulan hidup antar
satu bangsa dengan bangsa lainnya tidak dapat terhindarkan.
Pengaruh kebudayaan dari luar semakin mungkin untuk
masuk berakulturasi dengan kebudayaan nasional. Oleh
karena itu, seperti dianjurkan Ki Hajar Dewantara, haruslah kita
memilih mana yang baik untuk menambah kemulian hidup
dan mana kebudayaan luar yang akan merusak jiwa rakyat
Indonesia dengan selalu mengingat: semua kemajuan
dilapangan ilmu pengetahuan harus terorientasikan dalam
pembangunan martabat bangsa.
9. Dalam menyelenggarakan pengajaran dan didikan kepada
rakyat, Ki Hajar menganjurkan agar kita tetap memperhatikan
ilmu jiwa (psyhologie), ilmu jasmani, ilmu keadaban dan
kesopanan (etika dan moral), ilmu estetika, dan menerapkan
cara-cara pendidikan yang membangun karakter. Seorang
pendidik yang baik, kata Ki Hajar Dewantara, harus tahu
bagaimana cara mengajar, memahami karakter peserta didik
dan mengerti tujuan pengajaran. Agar dapat mewujudkan hasil
didikan yang mempunyai pengetahuan yang mumpuni secara
intelektuil maupun budi pekerti serta semangat membangun
bangsa.
10. Pendidikan nasional saat ini memiliki segudang persoalan, mulai dari
wajah pendidikan yang berwatak pasar yang menyebabkan hilangnya daya
kritis tenaga didik terhadap persoalan bangsanya hingga pemosisian lembaga
pendidikan sebagai sarana menaikan starata sosial dan ajang mencari ijazah
belaka.
Peranan pendidikan, yang sejatinya untuk pembangunan bangsa, telah
didisorientasikan oleh kekuasaan guna kepentingan kapital semata. Di sini,
pendidikan tak lebih dari alat akumulasi keuntungan.
Disamping itu, kandungan pendidikan dan pengajaran sekarang ini tidak
memuat nilai-nilai kebangsaan. Pendidikan sekarang hanya melahirkan Sikap
individualisme, hedonisme dan hilangnya jiwa merdeka. Hasil pendidikan
seperti ini tidak dapat diharapkan membangunan kehidupan bangsa dan
negara bermartabat.Di sinilah relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara di bidang
pendidikan: mencerdaskan kehidupan bangsa hanya mungkin diwujudkan
dengan pendidikan yang memerdekakan dan membentuk karakter kemanusian
yang cerdas dan beradab.
11. Banyak karya beliau yang menjadi landasan rakyat Indonesia dalam
mengembangkan pendidikan, khususnya kalimat filosofis seperti ING NGARSO
SUNTOLODO, ING MADYO MANGUN KARSO, TUT WURI HANDAYANI (Di
depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi
dorongan). Semboyannya yang paling terkenal yaitu “tut wuri handayani” yang
selalu tertempel di topi, dasi, dan tidak jarang juga di dada setiap siswa siswi
Indonesia dari SD sampai SMU.
Dengan jelas semboyan yang menjadi kalimat filosofi pendidikan ini
mampu mengantarkan Indonesia mencapai kemerdekaan. Kemerdekaan yang
mampu menunjukkan dimana jati diri dengan tujuan dan arah yang akan
dicapai atau diperoleh oleh setiap manusia yang berdiri tegak ditanah
Indonesia. Semboyan yang mengantarkan nama baik pendidikan diIndonesia
didepan umum. Pendidikan pun menjadi kenginan warga Indonesia untuk
mengenal dirinya sendiri. Hal ini sesuai dengan persepsi filsafat bagaimana
seorang manusia memanusiakan manusia. Dengan begitu dapat
terwujud melalui pendidikan.