SlideShare a Scribd company logo
PEMBUNUHAN BERENCANA
Disusun oleh:
Fardha Syavriliand
P07133215014
DIV Kesehatan Lingkungan
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik
serta hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Pendidikan
Kewarganegaraan dengan judul “Pembunuhan Berencana” dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dwi
Tjahjono selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, serta
kepada semua rekan-rekan yang turut serta dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurnya, untuk
itu kritik dan saran senantiasa dibutuhkan demi kesempurnaan makalah yang akan
datang. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya, Aamiin.
Yogyakarta, 26 November 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan ........................................................................... 2
1.4 Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2
1.5 Metode Penelitian ............................................................................................ 2
BAB II
PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Pembunuhan Berencana ................................................................ 3
2.2 Unsur-Unsur Pembunuhan Berencana ............................................................. 4
2.3 Hukum Pidana Pembunuhan Berencana .......................................................... 4
2.4 Contoh Kasus Pembunuhan Berencana............................................................ 5
BAB III
PENUTUP.................................................................................................................. 16
3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 16
3.2 Saran............................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang berdasarkan
Pancasia dan Undang Undang Dasar 1945 yang benar-benar menjunjung
tinggi hak asasi manusia serta menjamin warga negara bersama kedudukannya
dalam hukum dan pemerintahan yang tidak ada kecualinya, sedangkan untuk
menjamin kataatan dan kepatuhan terhadap hukum adalah di tangan semua
warga negara. Kejahatan tindak pidana merupakan salah satu bentuk “
perilaku menyimpang “ yang selalu ada melekat pada masyarakat, tidak ada
masyarakat yang sepi dari kejahatan.
KUHP Indonesia, dalam pidana pokoknya mencantumkan pidana mati
dalam urutan pertama. Pidana mati di Indoensia merupakan warisan koonial
Belanda, yyang sampai saat ini masih tetap ada. Sementara praktik pidana
mati masih diberlakukan di Indonesia, Belanda telah menghapus praktik
pidana mati sejak tahun 1870 kecuali untuk kejahatan militer. Kemudian pada
tanggal 17 Februari 1983, pidana mati dihapuskan untuk semua kejahatan.
Tentu saja hal ini merupakan hal yang sangat menarik, karena pada saat
diberlakukan di Indonesia melalui asas konkordansi, di negara asalnya
Belanda ancaman pidana mati sudah dihapuskan.
Pembunuhan berencana dalam KUHP diatur dalam pasal 340 adalah
“Barang siapa sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa
orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana (moord), dengan
pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu,
paling lama dua puluh tahun”. Pembunuhan berencana itu dimaksudkan oleh
pembentuk undang-undang sebagai pembunuhan bentuk khusus yang
memberatkan, yang rumusannya dapat berupa “pembunuhan yang dilakukan
dengan rencana terlebih dahulu dipidana karena pembunuhan dengan
rencana”. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik membuat
makalah ini dengan judul “Makalah Pembunuhan Berencana”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pembunuhan berencana?
2. Bagaimanakah contoh kasus pembunuhan berencana?
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan
Dalam makalah ini, penulis membatasi ruang lingkup pembahasan
masalah hanya pada pembunuhan berencana dan contoh kasusnya, agar dalam
pembahasan permasalahan akan lebih terarah dan tidak terjadi penyimpangan.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang pembunuhan berencana.
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang contoh kasus pembunuhan
berencana.
1.5 Metode Penelitian
Data penulisan makalah ini diperoleh dari berbagai artikel tentang
pembunuhan berencana di internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pembunuhan Berencana
Istilah "pembunuhan terencana" pertama kali dipakai dalam pengadilan
pada tahun 1963, pada sidang Mark Richardson, yang dituduh membunuh
istrinya. Pada sidang itu diketahui bahwa Richardson berencana membunuh
istrinya selama tiga tahun. Ia terbukti bersalah dan dipenjara seumur hidup.
Pembunuhan berencana adalah kejahatan merampas nyawa manusia
lain, atau membunuh, setelah dilakukan perencanaan mengenai waktu atau
metode, dengan tujuan memastikan keberhasilan pembunuhan atau untuk
menghindari penangkapan. Pembunuhan terencana dalam hukum umumnya
merupakan tipe pembunuhan yang paling serius, dan pelakunya dapat dijatuhi
hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Pembunuhan berencana merupakan suatu pembunuhan biasa seperti
pasal 338 KUHP, akan tetapi dilakukan dengan direncanakan terdahulu.
Direncanakan lebih dahulu (voorbedachte rade) sama dengan antara timbul
maksud untuk membunuh dengan pelaksanaannya itu masih ada tempo bagi si
pembuat untuk dengan tenang memikirkan misalnya dengan cara
bagaimanakah pembunuhan itu akan dilakukan.
Perbedaan antara pembunuhan dan pembunuhan direncanakan yaitu
kalau pelaksanaan pembunuhan yang dimaksud pasal 338 itu dilakukan
seketika pada waktu timbul niat, sedang pembunuhan berencana pelaksanan
itu ditangguhkan setelah niat itu timbul, untuk mengatur rencana, cara
bagaimana pembunuhan itu akan dilaksanakan. Jarak waktu antara timbulnya
niat untuk membunuh dan pelaksanaan pembunuhan itu masih demikian
luang, sehingga pelaku masih dapat berfikir, apakah pembunuhan itu
diteruskan atau dibatalkan, atau pula nmerencana dengan cara bagaimana ia
melakukan pembunuhan itu.
Perbedaan lain terletak dalam apa yang terjadi didalam diri si pelaku
sebelum pelaksanaan menghilangkan jiwa seseorang (kondisi pelaku). Untuk
pembunuhan direncanakan terlebih dulu diperlukan berfikir secara tenang
bagi pelaku. Didalam pembunuhan biasa, pengambilan putusan untuk
menghilangkan jiwa seseorang dan pelaksanaannya merupakan suatu
kesatuan, sedangkan pada pembunuhan direncanakan terlebih dulu kedua hal
itu terpisah oleh suatu jangka waktu yang diperlukan guna berfikir secara
tenang tentang pelaksanaannya, juga waktu untuk memberi kesempatan guna
membatalkan pelaksanaannya. Direncanakan terlebih dulu memang terjadi
pada seseorang dalam suatu keadaan dimana mengambil putusan untuk
menghilangkan jiwa seseorang ditimbulkan oleh hawa nafsunya dan di bawah
pengaruh hawa nafsu itu juga dipersiapkan pelaksanaannya.
2.2 Unsur-unsur Pembunuhan Berencana
Pembunuhan berencana mempunyai unsur-unsur sebagai berikut:
1. Unsur Subyektif:
a) Dengan sengaja
b) Dengan rencana terlebih dahulu
2. Unsur Obyektif
a) Perbuatan : menghilangkan nyawa.
b) Obyeknya : nyawa orang lain
2.3 Hukum Pidana Pembunuhan Berencana
Kitab Undang-undang Hukum Pidana yang dimiliki Indonesia telah
mengatur mengenai pembunuhan berencana. Pasal 340 KUHP menjelaskan
sebagai berikut: "Barang siapa sengaja dan dengan rencana lebih dahulu
merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana
(moord), dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama
waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun."
Pembentuk undang-undang memberikan pengertian dan hukuman
berbeda dengan pembunuhan biasa sebagaimana diatur Pasal 338 KUHP. Hal
demikian dikarenakan bobot kejahatan dan adanya niat untuk melakukan
pidana menjadi hal yang memberatkan jika dibanding pembunuhan biasa. Jadi
jika dilihat definisi yang diberikan oleh KUHP, pembunuhan berencana
sebenarnya suatu pembunuhan biasa (seperti Pasal 338 KUHP), namun
dilakukan dengan direncanakan terlebih dahulu (voorbedachte rade).
Dalam menentukan apakah ada rencana atau tidak, para penegak hukum
melihat apakah ada niat dalam perencanaan pembunuhan dengan perbuatan
membunuhnya terdapat jeda diantaranya untuk memikirkan, misalnya, dengan
cara bagaimanakah pembunuhan akan dilakukan. Membedakan pembunuhan
(338 KUHP) dan pembunuhan direncanakan, dapat dilihat: jika pembunuhan
biasa itu dilakukan seketika, sedangkan pembunuhan berencana, perbuatan
menghilangkan nyawa orang lain itu dilakukan setelah ada niat, kemudian
mengatur rencana bagaimana pembunuhan itu akan dilaksanakan dalam waktu
luang yang dapat diperkirakan si pelaku dapat berpikir dengan tenang.
Ancaman pidana pada pembunuhan berencana ini lebih berat dari pada
pembunuhan yang ada pada Pasal 338 dan 339 KUHP bahkan merupakan
pembunuhan dengan ancaman pidana paling berat, yaitu pidana mati, di mana
sanksi pidana mati ini tidak tertera pada kejahatan terhadap nyawa lainnya,
yang menjadi dasar beratnya hukuman ini adalah adanya perencanaan terlebih
dahulu. Selain diancam dengan pidana mati, pelaku tindak pidana
pembunuhan berencana juga dapat dipidana penjara seumur hidup atau selama
waktu tertentu paling lama dua puluh tahun.
2.4 Contoh Kasus Pembunuhan Berencana
Contoh Kasus 1
Anak SD Melakukan Pembunuhan Berencana Terhadap Temannya
Seorang bocah SD di Cinere, Depok, umur 12 tahun – mungkin kelas 6
SD – melakukan penusukan pada teman sekolahnya hanya gara-gara HP.
Korbannya bernama Syaiful, juga berumur 12 tahun, berhasil diselamatkan
nyawanya karena tubuhnya diitemukan seorang tukang sampah di selokan,
lalu segera dilaporkan dan dibawa ke rumah sakit. Sampai saat ini Syaiful
masih dirawat karena luka di tubuhnya cukup parah. Setelah berhasil
diselamatkan, Syaiful mengaku siapa yang berusaha membunuh dirinya.
Kejadiannya berawal ketika Syaiful kehilangan sebuah HP. Entah
bagaimana ceritanya, diduga pencuri HP adalah si “X”, sebut saja demikian,
sebab di Metro TV juga tak disebutkan nama anak pelaku percobaan
pembunuhan itu. Syaiful kemudian melaporkan perbuatan X kepada gurunya.
Guru berusaha untuk menengahi kasus pencurian itu dan berencana untuk
memanggil keduanya. Sebelumnya si X ini memang dikenal sering mencuri
barang milik temannya dan sering meminta uang kepada teman-temannya
termasuk kepada Syaifulyang dikenal sebagai anak baik.
Sayangnya, maksud baik sang guru belum terlaksana, si X sudah keburu
mengajak Syaiful ke suatu tempat yang sepi yang memang sudah
direncanakannya. Di tempat itulah, katanya, si X mengakui “Emang gue yang
ambil HP lu. Tapi HP itu sekarang sudah gue jual”. Kemudian, tanpa
didahului pertengkaran, si X yang memang sudah membawa pisau belati besar
di dalam tas sekolahnya, menusuk Syaiful. Ada sejumlah 8 tusukan keji
dihunjamkan ke tubuh Syaiful di bagian perut, paha betis, tangan. Semua
tusukan itu tembus bahkan usus Syaiful sampai terburai.
Setelah yakin Syaiful mati, si X kemudian menyeret tubuhnya ke
selokan dan membuangnya ke dalam selokan agar tak mudah ditemukan. Jika
saja tak segera ditemukan tukang sampah yang membersihkan selokan,
mungkin saja Syaiful menemui ajalnya. Pihak RS menyatakan sedikit saja
terlambat diselamatkan, nyawa Syaiful melayang. Saat ini kondisinya masih
cukup kritis di RS Fatmawati.
Jelas, apa yang dilakukan bocah X adalah perilaku kriminal murni. Ini
bukanlah pembunuhan tak disengaja, sebab X sudah menyiapkan pisau dari
rumah, sengaja mengajak Syaiful ke jalanan sepi, menusuknya berkali-kali
sampai ia yakin tusukan itu cukup membunuh korban, lalu dengan sengaja
membuang tubuh korban ke selokan agar tak ditemukan orang lain. Ini kasus
pembunuhan yang direncanakan secara rapi. Apalagi mengingat riwayat si X
yang dikenal sudah seringkali mencuri dan meminta uang pada temannya,
patut diduga si X memang berjiwa kriminal.
Entah apa yang terjadi pada bocah X ini. Saat ini ia sudah diperiksa
pihak yang berwajib didampingi kakaknya. Dalam berita itu, tak disinggung
mengenai orang tua si X. Pelaku maupun korban memang sama-sama masih
anak-anak, tapi mengingat betapa kejinya si X menghabisi temannya dan
betapa detil perencanaannya atas uapaya pembunuhan ini, sulit dipercaya
bahwa ini hanya kenakalan anak-anak semata, yang cukup diselesaikan
dengan upaya damai keluarga kedua belah pihak.
Beberapa bulan lalu, saya pun melihat tayangan berita di TV, mengenai
2 anak SMP, usia 14 tahun yang membunuh temannya gara-gara saling ejek
saat bermain game online di sebuah warnet. Semula mereka bercanda,
kemudian berlanjut saling ejek sampai salah satu anak marah, lalu bertengkar
dan akhirnya anak yang marah menusuk temannya sampai meninggal. Saya
tak tahu apa yang terjadi pada anak-anak jaman sekarang, yang kemarahannya
mudah meledak hanya karena hal sepele. Jika anak 30 – 20 tahun lalu
biasanya berantem dengan tangan kosong, anak sekolah sekarang sudah
mempersenjatai dirinya dengan senjata tajam, ada atau tidak ada bahaya yang
mengancam.
Maraknya tayangan kekerasan di televisi, kebiasaan menonton game
online yang membuat anak terbiasa dengan darah muncrat kemana-mana, otak
mereka distimulasi untuk menyeranglebih dulu sebelum diserang, semua itu
memicu perilaku kriminal dalam diri anak. Pantas saja jika psikolog Elly
Risman menyebut bahwa dengan membiarkan anak-anak bermain game
online, berarti kita sedang mendidik teroris-teroris masa depan.
Tentu saja tayangan televisi dan game online memang bukan satu-
satunya faktor penyebab. Ada peran keluarga dan lingkungan terdekat yang
mempengaruhi pembentukan karakter dan perilaku anak. Karena itu, untuk
kasus kriminal semacam yang terjadi di Depok, mengembalikan anak kepada
orang tua/keluarga bukanlah solusi yang tepat. Sebab selama ini orang
tua/keluarganya lah yang telah lalai memberikan pendidikan dan kasih sayang
sehingga perilaku kriminal tumbuh subur dalam diri si anak.
Anak yang menjadi pelaku tindakan kriminal berat semacam itu perlu
mendapat hukuman yang setimpal sekaligus pembinaan yang intensif untuk
memulihkan penyimpangan perilakunya. Ini bukanlah sekedar pencurian
sepasang sandal jepit butut yang tak direncanakan, atau pencurian mangga di
halaman rumah dengan cara dilempar batu kerikil. Tetapi seorang anak yang
memang sudah mempersiapkan senjata tajam, memilih tempat kejadian yang
tepat serta ada upaya menghilangkan jejak dan menyingkirkan korban.
Entah apa nanti argument para pembela hak anak. Apakah dalam kasus
seperti ini mereka tetap akan menyarankan agar diselesaikan secara
kekeluargaan? Beberapa waktu lalu, saat ramai dibahas soal pencurian yang
dilakukan anak, seorang aktivis Komnas Perlindungan Anak di daerah dengan
bangga menyebut Komnas Anak berhasil memediasi seorang anak yang
melakukan perkosaan terhadap temannya. Alasannya, pelaku masih di bawah
umur (belasan tahun).
Kenapa yang jadi pertimbangan hanya usia pelaku? Bukankah usia
korban pun masih anak? Kenapa yang dibela hanya HAM pelaku, sedangkan
korban telah direnggut HAM-nya terlebih dulu. Bukankah gadis cilik yang
mengalami kekerasan seksual berupa perkosaan dampaknya bukan sekedar
robeknya selaput dara? Dampaknya bisa terbawa sampai ia dewasa dan
meninggalkan trauma psikologis. Lalu siapa yang akan membela HAM
korban? Tidakkah si korban dan keluarganya kemudian akan merasa
dikorbankan 2 kali? Pertama ketika dia jadi sasaran perkosaan, kedua ketika
diminta untuk mengalah dan membiarkan pelaku bebas begitu saja tanpa
mendapat hukuman apapun.
Menghadapi kasus yang melibatkan anak memang tidak boleh sama
perlakuannya dengan orang dewasa. Tapi bukan berarti kemudian memaklumi
anak yang sudah jelas memiliki otak kriminal apalagi jika ternyata sudah
terbiasa dengan perbuatan mencuri dan memalak. Hukum tetap harus
ditegakkan, siapapun pelakunya. HAM memang harus dihormati, termasuk
HAM korban. Semoga saja alasan pelaku masih anak-anak tidak dijadikan
alasan untuk membenarkan perilaku itu dan membebaskan pelaku dari jeratan
hukum.
Contoh Kasus 2
Kasus Pembunuhan Berencana di Petandakan, Burik Divonis 18
Tahun Penjara
Wayan Sri Karya alias Burik yang diduga sebagai otak kasus
pembunuhan berencana terhadap warga Desa Suwug, Nyoman Budeyase alias
Temble, akhirnya divonis 18 tahun penjara. Vonis tersebut mengemuka dalam
persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Singaraja Selasa (8/1) siang
kemarin. Ketua Majelis Hakim, Ketut Sudirta, menjatuhkan vonis kepada tiga
terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana di Desa Petandakan yang
diduga diotaki oleh Wayan Sri Karya alias Burik. Dalam putusan nomor
219/Pid. B/2012/PN. SGR itu, Majelis Hakim berkeyakinan bahwa terdakwa
terbukti secara sah melakukan tindak pidana pembunuhan sebagaimana diatur
dalam Pasal 340 KUHP juncto pasal 56 ayat ke-1 KUHP.
Hakim menilai perbuatan terdakwa yang memberatkan antara lain telah
menghilangkan nyawa orang lain, berbelit-belit dalam proses persidangan dan
tidak mengakui serta tidak menyesali perbuatannya. Hal meringankan yang
ditemukan majelis hakim yakni terdakwa belum pernah dihukum dan
memiliki keluarga yang harus diberikan nafkah. Majelis hakim memberikan
waktu satu hari kepada kuasa hukum terdakwa dan jaksa penuntut umum
(JPU) untuk mengajukan banding. Sedangkan terdakwa Made Pande Yasa
alias Pande yang diyakini turut serta membantu pembunuhan terhadap
Temble, divonis 14 tahun penjara sesuai dengan putusan nomor 218/Pid.
B/2012/PN. SGR. Vonis yang dijatuhkan terhadap terdakwa Pande tersebut
sesuai dengan tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) I Gede Wiryasa dan I
Gede Astawa. Demikian pula dengan vonis terhadap terdakwa Burik yang
juga sesuai dengan tuntutan JPU, yakni 18 tahun penjara.
Sementara satu terdakwa lainnya, yakni Ni Wayan Ngarba alias Jro
Wayan Ngarba alias Ayu divonis lebih ringan dari tuntutan JPU. Dalam
putusan nomor 220/Pid. B/2012/PN. SGR, Ayu divonis 10 tahun penjara atau
lebih ringan dua tahun dari tuntutan JPU. Ayu mendapat keringanan karena
dirinya yang membuka jalan untuk menuntaskan penyelidikan terhadap kasus
tersebut, meski dirinya ikut sebagai terdakwa karena terbukti membuang
mayat Temble di Desa Jagaraga. Vonis yang dijatuhkan majelis hakim pun
langsung disambut tepuk tangan oleh warga Desa Suwug yang memadati
ruang persidangan. Dalam kawalan ketat personil kepolisian, warga tidak
sampai membuat kericuhan seperti yang sempat terjadi dalam sidang dengan
agenda tuntutan beberapa pekan lalu.
Yang menarik, Jro Wayan Ngarba alias Ayu, tampak menangis
sesenggukan saat keluar sidang. Polisi pun langsung membawa ketiga
terdakwa masuk ke mobil tahanan yang sudah menunggu di depan
pengadilan. JPU I Gede Wiryasa usai sidang mengaku bernapas lega karena
majelis hakim menjatuhkan vonis sesuai dengan tuntutan jaksa. ''Satu
terdakwa memang tidak sesuai tuntutan. Tapi kami bisa menerima vonis itu,''
ujar Wiryasa.
Seperti diberitakan sebelumnya, Temble diduga dibunuh Burik dengan
cara disetrum di sebuah areal penggilingan padi di Desa Petandakan pada
pertengahan Mei lalu. Belakangan mayat Temble dibuang di Desa Jagaraga
oleh Jro Wayan Ngarba alias Ayu dan Pande. Dalam menjalankan aksinya,
Burik dibantu oleh dua orang yakni Ayu dan Pande.
Contoh Kasus 3
Detik-detik Pembunuhan Suami Istri di Bandung
Liputan6.com, Bandung- Raga Mulya Kusuma Raharja (25), Weda,
Teuku Samsul Abadi (44), Saimudin Alias Udin Botak (42) dan Dedi Murdani
(28) alias Epong, berhasil ditangkap pihak kepolisian karena melakukan
pembunuhan berencana kepada pasangan suami istri Didi Harsoadi (59) dan
Anita Anggraeni (51). Dari hasil pemeriksaan, para tersangka merencanakan
aksi tersebut pada Senin 7 April 2014 dan membeli beberapa alat untuk
membunuh Didi dan Anita seperti pisau dapur, sangkur dan alat kejut untuk
aksi pembunuhan di kediaman korban pada Selasa 8 April 2014.
"Aksi ini diotaki oleh R (Raga) dan W (Weda) sedangkan T (Teuku)
perannya mencari eksekutor dan didapat S (Saimudin) dan D (D). Keduanya
dijanjikan bayaran Rp 50 juta," kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol
Mashudi di Bandung, Sabtu (19/4/2014). Namun aksi tersebut batal dan
direncanakan ulang pada Kamis 10 April sekitar pukul 08.00 WIB, di salah
satu hotel di Jalan Cijagra. Eksekusi dilakukan siang harinya. Selain itu dalam
perencanaan dipilih tempat pembuangan korban. Kamis itu, sekitar pukul
11.00 WIB, Raga datang terlebih dahulu dengan pembicaraan penjualan
rumah seharga Rp 3,5 Miliar di Jalan Batu Indah Raya No 46 A RT 05/03,
Keluruhan Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung dan
memastikan korban berada di rumah.
Tidak lama berselang datang Weda, Teuku, Samiudin dan Dedi dengan
dalih sebagai pegawai Bank untuk melihat rumah sendiri. Pada pukul 12.30,
Dedi dan Saimudin mengajak korban Didi ke lantai 2 dan memukul kemudian
menyetrum serta menusuk Didi hingga tewas. Anita yang mendengar
keributan dan mengecek ke lantai 2 ikut dihabisi oleh kedua eksekutor. Dari
pukul 13.00 WIB hingga 16.00 WIB, kelima tersangka membersihkan darah
di lokasi kejadian dan membungkus mayat dengan bed cover dan mengambil
barang berharga seperti ponsel, sertifikat rumah dan mobil Grand Livina
mililk korban kemudian dibuang ke daerah Pandeglang. Mayat suami istri itu
dibuang oleh tersangka Weda, Teuku, Saimudin dan Dedi di Pandeglang
sekitar pukul 23.00 WIB dan kabur ke daerah Jakarta. Sedangkan Raga berada
di kediaman korban menghilangkan jejak pembunuhan.w
Keesokan harinya, Jumat 11 April, Weda, Teuku, Saimudin dan Dedi
kembali ke Bandung menagih uang pembunuhan. Namun karena tidak
dibayar, Weda membawa sertifikat rumah korban, Teuku membawa mobil
Grand Livina korban, Saimudin dan Dedi membawa mobil Toyota Avanza
Veloz milik Raga. Saimudi dan Dedi ditangkap di Lampung pada Minggu 13
April. Dari hasil pemeriksaan, Teuku berhasil ditangkap di Jakarta dan Raga
di Bandung, sedangkan Weda ditangkap diperbatasan Garut - Tasikmalaya
Kamis 17 April.
Dalam kasus pembunuhan berencana ini, Raga dan Weda berperan
sebagai perencana, sedangkan Teuku berperan sebagai perekrut Saimudin dan
Dedi yang berperan sebagai eksekutor. Akibat perbuatannya keempat pelaku
yang kini mendekam di balik jeruji besi Mapolrestabes Bandung terancam
dikenakan pasal 340 tentang Pembunuhan Berencana jo pasal 338 tentang
Pembunuhan jo 365 tentang Pencurian dengan Kekerasan dengan ancaman
penjara seumur hidup.
Contoh Kasus 4
Kasus Pembunuhan Ade Sara
Sara berpamitan pada orangtuanya menginap di rumah teman (Senin 3
Maret 2014). Sara bertemu dengan Assifa di kafe daerah Gondangdia.Saat
bertemu ,Syifa mengajak Sara bertemu Hafiz yang menunggu di mobil Kia
Visto.(Selasa 4 Maret 2014 ,pukul 21.00). Terjadi cekcok mulut antara Hafiz
dan Ade Sara.Cekcok ini berlanjut dengan penganiayaan Sara hingga tewas
yang dilakukan oleh Hafiz dengan dibantu oleh Assifa.(Selasa 4 Maret 2014
,pukul 21.00 – 22.00)
Hafiz dan Assifa berputar – putar dengan menggunakan mobil mulai
dari Rawangmaun lalu ke Jakarta Selatan mencari lokasi pembungang mayat
hingga akhirnya mobil Hafiz mogok karena aki soak.(Selsa 4 Maret 2014,
pukul 22.00 – 23.00). Hafiz dan Assifa membuang mayat Ade di ruas Tol
Lingkar Luar Jakarta KM.49Cikunir,Bekasi,Jawa Barat.(Rabu, 5 Maret 2014
pukul 04.00) Mayat Sara ditemukan petugas Jasa Marga Didin Hermansyah
(Rabu , 5 Maret pukul 06.30 )
Hafiz ditangkap di RSCM pada saat melayat korban.(Kamis 6 Maret
2014 pukul 16.00). Polisi mengkap Assifa di kampusnya di kawasan Pulomas,
Jakarta Timur. Sara ditemakamkan di TPU Pondok Kelapa ,Duren
Sawit,Jakarta Timur.
Contoh Kasus 5
Kasus Pembunuhan Berencana Di Desa Telang Kecamatan Kamal
Tindak pidana pembunuhan berencana yang terjadi di desa telang kec
kamal tepatnya di jalan raya masuk kampus universitas tunojoyo dengan
tersangka sahri 41, warga Desa Buluh Kec.Socah dengan di temani teman
tersangka yang mengakibatkan terbunuhnya Ahmad Hefi 38, pegawai
administrasi Universitas Trunojoyo.
Pembunuhan ini terjadi sekitar pukul 05.30.WIB sesaat sebelum buka
puasa, kebetulan pada saat kejadian adalah bertepatan dengan bulan puasa,
maka pada tempat kejadian banyak orang yang sedang bersantai sore hari di
depan rumah menunggu waktunya berbuka puasa. sehingga banyak warga
yang melihat kejadian ini sehingga tersangka dapat segera di tanggkap.
Korban yang bernama Ahmad Hefi yang pada sore itu ia sedang
melintas di jalan Raya Telang mengendarai sepeda motor jenis supra fit akan
menuju rumahnya di Desa Telang Dalam, setelah ia pulang dari kerja di
Universitas Trunojoyo, pada saat yang bersamaan tersangka dengan
mengendarai mobil jenis carry telah bersiap-siap untuk membunuh tersangka
tengah menunggu korban di tepi Jalan Raya Telang, beserta temannya yang
bertugas menyetir mobil, pada saat korban terlihat melintas sendirian maka
korban langsung dihadang dengan mobil dan tersangka Sahri turun dari mobil
dan langsung menyabetkan cluritnya 2 kali kepada korban mengenai lengan
dan perut sehingga korban mengalami luka parah, namun setelah itu korban
masih sempat kabur namun ahirnya ia terjatuh tepat di depan pos polisi
Telang dan langsung dibawa kerumah sakit umum Kabupaten Bangkalan.
Korban yang telah beristri dan punya 3 orang anak, oleh tersangka
dituding telah menyelingkuhi istrinya Ham 35 warga kamal, hal inilah yang
membuat korban nekat untuk membunuh korban.
Tersangka telah merencanakan pembunuhan ini, dengan terlebih dahulu
mengincar serta mengancam korban, dan hal ini diketahui korban sekitar 2
bulan sebelum tindak pidana tersebut terjadi, sehingga korbanpun telah
berusaha menyuruh istrinya untuk minta maaf kepada tersangka namun hal ini
dihiraukan tersangka hingga peristiwa naas itu terjadi.
Tersangka amat dendam terhadap korban karena ulah korban
menyelingkuhi istrinya berakibat pada retaknya rumah tangga tersangka,
Ham istri tersangka beberapa hari sebelum puasa telah meminta cerai darinya.
Korban meninggal di RSUD bangkalan, akibat luka parah setelah
bacokan clurit tersangka mengenai lengan kanan serta punggung korban
hingga tembus ke jantung korban. (Radar Madura, Sabtu 14 Oktober 2006).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pembunuhan berencana merupakan salah satu perbuatan yang
diancam dengan pidana mati, selain itu juga ancaman hukumannya
adalah pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu,
paling lama dua puluh tahun.
2. Ancaman pidana bagi pelaku pembunuhan
berencana yaitu hukuman mati atau penjara seumur hidup atau
penjara sementara selama-lamanya dua puluh tahun.
3.2 Saran
Hukum di Indonesia harus lebih di tegakkan agar permasalahan kasus-
kasus pidana di Indonesia bias diatur lebih baik lagi dan yang melanggar
hukum harus diberi hukuman yang setimpal sesuai Undang-undang.
Aparat penegak hukum dalam hal ini Kepolisian Negara Republik
Indonesia agar lebih teliti dan cermat dalam melakukan pemeriksaan sehingga
ketika Jaksa Penuntut Umum menyusun dakwaan, tidak keliru dalam
menentukan pasal yang sesuai dengan kesalahan tersangka.
Agar dalam tahap pembuktian khususnya perkara tindak pidana
pembunuhan berencana, ketentuan pasal 183 dan 184 KUHAP benar – benar
di perhatikan.
Jaksa Penuntut Umum harus teliti dan cermat dalam menyusun surat
dakwaan, mengingat surat dakwaan merupakan dasar bagi hakim untuk
menjatuhkan atau tidak menjatuhkan pidana terhadap pelaku yang dihadapkan
di muka persidangan. Selain itu, juga harus mempunyai pengetahuan atau
ilmu hukum dengan baik, bukan hanya hukum secara formil tetapi juga
hukum secara materil agar tidak salah dalam menentukan mana perbuatan
yang sesuai dengan unsur yang didakwakan.
Hakim tidak serta merta berdasar pada tuntutan Jaksa Penuntut Umum
dalam menjatuhkan pidana, melainkan pada dua alat bukti yang sah ditambah
dengan keyakinan hakim. Hakim harus lebih peka untuk melihat fakta-fakta
apa yang timbul pada saat persidangan, sehingga dari fakta yang timbul
tersebut, menimbulkan keyakinan hakim bahwa terdakwa benar dapat atau
tidak dipidana. Selain itu dalam menjatuhkan putusan juga harus bisa
memberikan hukuman yang sesuai untuk terdakwa berdasar faktor yang
memberatkan atau meringankan sehingga menciptakan keadilan di dalam
masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
http://saifulanamlaw.blogspot.com/2013/02/pendapat-hukum-tentang-kasus-
pembunuhan.html?m=1 , diakses Februari 2013. Kasus Pembunuhan
Berencana Di Desa Telang Kecamatan Kamal.
http://m.denpostnews.com/?page=detail&alias=kasus-pembunuhan-
berencana-di-petandakan-burik-divonis-18-tahun-penjara. Kasus Pembunuhan
Berencana di Petandakan, Burik Divonis 18 Tahun Penjara.
http://m.liputan6.com/news/read/2039017/detik-detik-pembunuhan-suami-
istri-di-bandung, diakses April 2014. Detik-detik Pembunuhan Suami Istri di
Bandung.
http://www.gresnews.com/mobile/berita/tips/77286-hukum-pidana-
pembunuhan-berencana/, diakses Juni 2014. Hukum Pidana Pembunuhan
Berencana.
http://m.kompasiana.com/post/read/440124/2/anak-sd-melakukan-
pembunuhan-berencana-terhadap-temannya.html, diakses Februari 2012.
Anak SD Melakukan Pembunuhan Berencana Terhadap Temannya
http://jiwoagung.blogspot.com/2011/11/tindak-pidana-pembunuhan-
berencana.html?m=1, diakses November 2011. Tindak Pidana Pembunuhan
Berantai
Pembunuhan Berencana. (digilib.unila.ac.id/5420/8/BAB%20II.pdf).
http://www.referensimakalah.com/2013/03/pembunuhan-menurut-
kuhp.html?m=1, diakses Maret 2013. Pembunuhan Menurut KUHP.
http://trisnasunawar.blogspot.com/2014/04/analisis-kasus-pembunuhan-ade-
sara.html?m=1, diakses April 2014. Analisis Kasus Pembunuhan Ade
Sara.
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Pembunuhan_berencana.Pembunuhan
Berencana.

More Related Content

What's hot

8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
nurul khaiva
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Idik Saeful Bahri
 
Makalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesiaMakalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesia
Rahmanzie Share
 
Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2
villa kuta indah
 
Materi kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi HukumMateri kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi Hukum
Nur Fitrianna Damayanti
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Idik Saeful Bahri
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
Tri Widodo W. UTOMO
 
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalYurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Nuelnuel11
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Kardoman Tumangger
 
Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
Dedy Wiranto
 
Penyelesaian sengketa pemilu di mahkamah konstitusi
Penyelesaian sengketa pemilu di mahkamah konstitusiPenyelesaian sengketa pemilu di mahkamah konstitusi
Penyelesaian sengketa pemilu di mahkamah konstitusi
indra wijaya
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
Dian Oktavia
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusussesukakita
 
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Annisa Fitria SH MH M.kn
 
Penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotika
Penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotikaPenyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotika
Penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotikaArif Kurniawan
 
Hukum Waris Perdata BW
Hukum Waris Perdata BWHukum Waris Perdata BW
Hukum Waris Perdata BW
University of North Sumatera
 
Ajaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerahAjaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerah
Brandal Loka Jaya
 
Jawaban gugatan
Jawaban gugatanJawaban gugatan
Jawaban gugatan
ardi hansa
 
hukum Adat
hukum Adathukum Adat
hukum Adat
Sigit Riono
 

What's hot (20)

8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Makalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesiaMakalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesia
 
Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2
 
Materi kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi HukumMateri kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi Hukum
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
 
Antropologi Hukum 2, UNDIP
Antropologi Hukum 2, UNDIPAntropologi Hukum 2, UNDIP
Antropologi Hukum 2, UNDIP
 
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalYurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
 
Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
 
Penyelesaian sengketa pemilu di mahkamah konstitusi
Penyelesaian sengketa pemilu di mahkamah konstitusiPenyelesaian sengketa pemilu di mahkamah konstitusi
Penyelesaian sengketa pemilu di mahkamah konstitusi
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusus
 
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
 
Penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotika
Penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotikaPenyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotika
Penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotika
 
Hukum Waris Perdata BW
Hukum Waris Perdata BWHukum Waris Perdata BW
Hukum Waris Perdata BW
 
Ajaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerahAjaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerah
 
Jawaban gugatan
Jawaban gugatanJawaban gugatan
Jawaban gugatan
 
hukum Adat
hukum Adathukum Adat
hukum Adat
 

Viewers also liked

Tutorial Powerpoint
Tutorial PowerpointTutorial Powerpoint
Tutorial Powerpoint
Niky Kurniasari
 
Residivisme Bab 3
Residivisme Bab 3Residivisme Bab 3
Residivisme Bab 3
langkawiable
 
Devian Di Sekolah (9)
Devian Di Sekolah (9)Devian Di Sekolah (9)
Devian Di Sekolah (9)
cikguyatie_uum
 
Devian
DevianDevian
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Tingkah laku devian )_Tugasan Kumpulan Sem ...
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Tingkah laku devian )_Tugasan Kumpulan Sem ...Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Tingkah laku devian )_Tugasan Kumpulan Sem ...
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Tingkah laku devian )_Tugasan Kumpulan Sem ...Rosdi Ramli
 
Peranan komunikasi dalam kehidupan manusia
Peranan komunikasi dalam kehidupan manusiaPeranan komunikasi dalam kehidupan manusia
Peranan komunikasi dalam kehidupan manusia
pramithasari27
 
Pengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah lakuPengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah lakuskke1
 

Viewers also liked (7)

Tutorial Powerpoint
Tutorial PowerpointTutorial Powerpoint
Tutorial Powerpoint
 
Residivisme Bab 3
Residivisme Bab 3Residivisme Bab 3
Residivisme Bab 3
 
Devian Di Sekolah (9)
Devian Di Sekolah (9)Devian Di Sekolah (9)
Devian Di Sekolah (9)
 
Devian
DevianDevian
Devian
 
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Tingkah laku devian )_Tugasan Kumpulan Sem ...
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Tingkah laku devian )_Tugasan Kumpulan Sem ...Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Tingkah laku devian )_Tugasan Kumpulan Sem ...
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Tingkah laku devian )_Tugasan Kumpulan Sem ...
 
Peranan komunikasi dalam kehidupan manusia
Peranan komunikasi dalam kehidupan manusiaPeranan komunikasi dalam kehidupan manusia
Peranan komunikasi dalam kehidupan manusia
 
Pengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah lakuPengurusan tingkah laku
Pengurusan tingkah laku
 

Similar to Pembunuhan berencana

Pidana mati menurut rkuhp nasional
Pidana mati menurut rkuhp nasionalPidana mati menurut rkuhp nasional
Pidana mati menurut rkuhp nasional
Dison Leuwalang
 
Kejahatan Terhadap Nyawa
Kejahatan Terhadap NyawaKejahatan Terhadap Nyawa
Kejahatan Terhadap Nyawa
Karisha Riandianti
 
Kasus ham mata kuliah hukum dan ham oleh dr amir
Kasus ham mata kuliah hukum dan ham oleh dr amirKasus ham mata kuliah hukum dan ham oleh dr amir
Kasus ham mata kuliah hukum dan ham oleh dr amir
baim hukum
 
PENEGAKAN HUKUM KASUS PEMBUNUHAN
PENEGAKAN HUKUM KASUS PEMBUNUHANPENEGAKAN HUKUM KASUS PEMBUNUHAN
PENEGAKAN HUKUM KASUS PEMBUNUHAN
Paul SinlaEloE
 
Makalah PPKN
Makalah PPKNMakalah PPKN
Makalah PPKN
MuhammadAmarRahman
 
Hukum Pidana (Pengantar)
Hukum Pidana (Pengantar)Hukum Pidana (Pengantar)
Hukum Pidana (Pengantar)
Andrie Irawan
 
Peran Intelijen Kepolisian Dalam Pengungkapan Tindak Pidana Pembunuhan di Wil...
Peran Intelijen Kepolisian Dalam Pengungkapan Tindak Pidana Pembunuhan di Wil...Peran Intelijen Kepolisian Dalam Pengungkapan Tindak Pidana Pembunuhan di Wil...
Peran Intelijen Kepolisian Dalam Pengungkapan Tindak Pidana Pembunuhan di Wil...
AlfirdausDaus
 
Maqhasid as syariah dan qishas pemikiran
Maqhasid as syariah dan qishas pemikiranMaqhasid as syariah dan qishas pemikiran
Maqhasid as syariah dan qishas pemikiran
FAI Unmuh Ponorogo
 
Makalah pidana
Makalah pidanaMakalah pidana
Makalah pidana
hasbullah alfarisy
 
Makalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusiaMakalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusia
Warnet Raha
 
Makalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusiaMakalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusia
Warnet Raha
 
Tugas mama ferdi
Tugas mama ferdiTugas mama ferdi
Tugas mama ferdi
Operator Warnet Vast Raha
 
jinayat.pptx
jinayat.pptxjinayat.pptx
jinayat.pptx
huseinsyafara
 
Politik hukum pidana dalam sistem hukum nasional
Politik hukum pidana dalam sistem hukum nasionalPolitik hukum pidana dalam sistem hukum nasional
Politik hukum pidana dalam sistem hukum nasional
Syukri Nst
 
Makalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusiaMakalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusia
Septian Muna Barakati
 
K.2 PEMBUNUHAN. FIQH JINAYAH.pptx
K.2 PEMBUNUHAN. FIQH JINAYAH.pptxK.2 PEMBUNUHAN. FIQH JINAYAH.pptx
K.2 PEMBUNUHAN. FIQH JINAYAH.pptx
RINIRISDAYANTI0125
 
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
RINIRISDAYANTI0125
 
2. POWER POINT PHI (1).ppt
2. POWER POINT PHI (1).ppt2. POWER POINT PHI (1).ppt
2. POWER POINT PHI (1).ppt
Rizky113654
 
TUGAS PPT HUKUM PIDANA_RUDI HADI SUWARNO.pptx
TUGAS PPT HUKUM PIDANA_RUDI HADI SUWARNO.pptxTUGAS PPT HUKUM PIDANA_RUDI HADI SUWARNO.pptx
TUGAS PPT HUKUM PIDANA_RUDI HADI SUWARNO.pptx
UdaiiiKageyama
 

Similar to Pembunuhan berencana (20)

Pidana mati menurut rkuhp nasional
Pidana mati menurut rkuhp nasionalPidana mati menurut rkuhp nasional
Pidana mati menurut rkuhp nasional
 
Kejahatan Terhadap Nyawa
Kejahatan Terhadap NyawaKejahatan Terhadap Nyawa
Kejahatan Terhadap Nyawa
 
Kasus ham mata kuliah hukum dan ham oleh dr amir
Kasus ham mata kuliah hukum dan ham oleh dr amirKasus ham mata kuliah hukum dan ham oleh dr amir
Kasus ham mata kuliah hukum dan ham oleh dr amir
 
PENEGAKAN HUKUM KASUS PEMBUNUHAN
PENEGAKAN HUKUM KASUS PEMBUNUHANPENEGAKAN HUKUM KASUS PEMBUNUHAN
PENEGAKAN HUKUM KASUS PEMBUNUHAN
 
Makalah PPKN
Makalah PPKNMakalah PPKN
Makalah PPKN
 
Hukum Pidana (Pengantar)
Hukum Pidana (Pengantar)Hukum Pidana (Pengantar)
Hukum Pidana (Pengantar)
 
Peran Intelijen Kepolisian Dalam Pengungkapan Tindak Pidana Pembunuhan di Wil...
Peran Intelijen Kepolisian Dalam Pengungkapan Tindak Pidana Pembunuhan di Wil...Peran Intelijen Kepolisian Dalam Pengungkapan Tindak Pidana Pembunuhan di Wil...
Peran Intelijen Kepolisian Dalam Pengungkapan Tindak Pidana Pembunuhan di Wil...
 
Maqhasid as syariah dan qishas pemikiran
Maqhasid as syariah dan qishas pemikiranMaqhasid as syariah dan qishas pemikiran
Maqhasid as syariah dan qishas pemikiran
 
Makalah pidana
Makalah pidanaMakalah pidana
Makalah pidana
 
Makalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusiaMakalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusia
 
Makalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusiaMakalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusia
 
Makalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusiaMakalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusia
 
Tugas mama ferdi
Tugas mama ferdiTugas mama ferdi
Tugas mama ferdi
 
jinayat.pptx
jinayat.pptxjinayat.pptx
jinayat.pptx
 
Politik hukum pidana dalam sistem hukum nasional
Politik hukum pidana dalam sistem hukum nasionalPolitik hukum pidana dalam sistem hukum nasional
Politik hukum pidana dalam sistem hukum nasional
 
Makalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusiaMakalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusia
 
K.2 PEMBUNUHAN. FIQH JINAYAH.pptx
K.2 PEMBUNUHAN. FIQH JINAYAH.pptxK.2 PEMBUNUHAN. FIQH JINAYAH.pptx
K.2 PEMBUNUHAN. FIQH JINAYAH.pptx
 
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
28. 33020210156_Adam Ibnu Pratama .pdf
 
2. POWER POINT PHI (1).ppt
2. POWER POINT PHI (1).ppt2. POWER POINT PHI (1).ppt
2. POWER POINT PHI (1).ppt
 
TUGAS PPT HUKUM PIDANA_RUDI HADI SUWARNO.pptx
TUGAS PPT HUKUM PIDANA_RUDI HADI SUWARNO.pptxTUGAS PPT HUKUM PIDANA_RUDI HADI SUWARNO.pptx
TUGAS PPT HUKUM PIDANA_RUDI HADI SUWARNO.pptx
 

More from fardhasyavril

Toksoplasmosis
ToksoplasmosisToksoplasmosis
Toksoplasmosis
fardhasyavril
 
Toxoplasmosis1
Toxoplasmosis1Toxoplasmosis1
Toxoplasmosis1
fardhasyavril
 
New sulfida oksidan
New sulfida oksidanNew sulfida oksidan
New sulfida oksidan
fardhasyavril
 
Geografi
GeografiGeografi
Geografi
fardhasyavril
 
Softball
SoftballSoftball
Softball
fardhasyavril
 
Tali temali
Tali temaliTali temali
Tali temali
fardhasyavril
 
Pengaruh Pendidikan bagi Kehidupan Manusia
Pengaruh Pendidikan bagi Kehidupan ManusiaPengaruh Pendidikan bagi Kehidupan Manusia
Pengaruh Pendidikan bagi Kehidupan Manusia
fardhasyavril
 
Khitan untuk Perempuan
Khitan untuk PerempuanKhitan untuk Perempuan
Khitan untuk Perempuan
fardhasyavril
 

More from fardhasyavril (8)

Toksoplasmosis
ToksoplasmosisToksoplasmosis
Toksoplasmosis
 
Toxoplasmosis1
Toxoplasmosis1Toxoplasmosis1
Toxoplasmosis1
 
New sulfida oksidan
New sulfida oksidanNew sulfida oksidan
New sulfida oksidan
 
Geografi
GeografiGeografi
Geografi
 
Softball
SoftballSoftball
Softball
 
Tali temali
Tali temaliTali temali
Tali temali
 
Pengaruh Pendidikan bagi Kehidupan Manusia
Pengaruh Pendidikan bagi Kehidupan ManusiaPengaruh Pendidikan bagi Kehidupan Manusia
Pengaruh Pendidikan bagi Kehidupan Manusia
 
Khitan untuk Perempuan
Khitan untuk PerempuanKhitan untuk Perempuan
Khitan untuk Perempuan
 

Pembunuhan berencana

  • 1. PEMBUNUHAN BERENCANA Disusun oleh: Fardha Syavriliand P07133215014 DIV Kesehatan Lingkungan POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA 2015/2016
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Kewarganegaraan dengan judul “Pembunuhan Berencana” dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dwi Tjahjono selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, serta kepada semua rekan-rekan yang turut serta dalam penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurnya, untuk itu kritik dan saran senantiasa dibutuhkan demi kesempurnaan makalah yang akan datang. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, Aamiin. Yogyakarta, 26 November 2015 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................................ii DAFTAR ISI................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan ........................................................................... 2 1.4 Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2 1.5 Metode Penelitian ............................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3 2.1 Pengertian Pembunuhan Berencana ................................................................ 3 2.2 Unsur-Unsur Pembunuhan Berencana ............................................................. 4 2.3 Hukum Pidana Pembunuhan Berencana .......................................................... 4 2.4 Contoh Kasus Pembunuhan Berencana............................................................ 5 BAB III PENUTUP.................................................................................................................. 16 3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 16 3.2 Saran............................................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 18
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang berdasarkan Pancasia dan Undang Undang Dasar 1945 yang benar-benar menjunjung tinggi hak asasi manusia serta menjamin warga negara bersama kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan yang tidak ada kecualinya, sedangkan untuk menjamin kataatan dan kepatuhan terhadap hukum adalah di tangan semua warga negara. Kejahatan tindak pidana merupakan salah satu bentuk “ perilaku menyimpang “ yang selalu ada melekat pada masyarakat, tidak ada masyarakat yang sepi dari kejahatan. KUHP Indonesia, dalam pidana pokoknya mencantumkan pidana mati dalam urutan pertama. Pidana mati di Indoensia merupakan warisan koonial Belanda, yyang sampai saat ini masih tetap ada. Sementara praktik pidana mati masih diberlakukan di Indonesia, Belanda telah menghapus praktik pidana mati sejak tahun 1870 kecuali untuk kejahatan militer. Kemudian pada tanggal 17 Februari 1983, pidana mati dihapuskan untuk semua kejahatan. Tentu saja hal ini merupakan hal yang sangat menarik, karena pada saat diberlakukan di Indonesia melalui asas konkordansi, di negara asalnya Belanda ancaman pidana mati sudah dihapuskan. Pembunuhan berencana dalam KUHP diatur dalam pasal 340 adalah “Barang siapa sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana (moord), dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun”. Pembunuhan berencana itu dimaksudkan oleh pembentuk undang-undang sebagai pembunuhan bentuk khusus yang memberatkan, yang rumusannya dapat berupa “pembunuhan yang dilakukan
  • 5. dengan rencana terlebih dahulu dipidana karena pembunuhan dengan rencana”. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik membuat makalah ini dengan judul “Makalah Pembunuhan Berencana”. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan pembunuhan berencana? 2. Bagaimanakah contoh kasus pembunuhan berencana? 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Dalam makalah ini, penulis membatasi ruang lingkup pembahasan masalah hanya pada pembunuhan berencana dan contoh kasusnya, agar dalam pembahasan permasalahan akan lebih terarah dan tidak terjadi penyimpangan. 1.4 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan memahami tentang pembunuhan berencana. 2. Untuk mengetahui dan memahami tentang contoh kasus pembunuhan berencana. 1.5 Metode Penelitian Data penulisan makalah ini diperoleh dari berbagai artikel tentang pembunuhan berencana di internet.
  • 6. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pembunuhan Berencana Istilah "pembunuhan terencana" pertama kali dipakai dalam pengadilan pada tahun 1963, pada sidang Mark Richardson, yang dituduh membunuh istrinya. Pada sidang itu diketahui bahwa Richardson berencana membunuh istrinya selama tiga tahun. Ia terbukti bersalah dan dipenjara seumur hidup. Pembunuhan berencana adalah kejahatan merampas nyawa manusia lain, atau membunuh, setelah dilakukan perencanaan mengenai waktu atau metode, dengan tujuan memastikan keberhasilan pembunuhan atau untuk menghindari penangkapan. Pembunuhan terencana dalam hukum umumnya merupakan tipe pembunuhan yang paling serius, dan pelakunya dapat dijatuhi hukuman mati atau penjara seumur hidup. Pembunuhan berencana merupakan suatu pembunuhan biasa seperti pasal 338 KUHP, akan tetapi dilakukan dengan direncanakan terdahulu. Direncanakan lebih dahulu (voorbedachte rade) sama dengan antara timbul maksud untuk membunuh dengan pelaksanaannya itu masih ada tempo bagi si pembuat untuk dengan tenang memikirkan misalnya dengan cara bagaimanakah pembunuhan itu akan dilakukan. Perbedaan antara pembunuhan dan pembunuhan direncanakan yaitu kalau pelaksanaan pembunuhan yang dimaksud pasal 338 itu dilakukan seketika pada waktu timbul niat, sedang pembunuhan berencana pelaksanan itu ditangguhkan setelah niat itu timbul, untuk mengatur rencana, cara bagaimana pembunuhan itu akan dilaksanakan. Jarak waktu antara timbulnya niat untuk membunuh dan pelaksanaan pembunuhan itu masih demikian luang, sehingga pelaku masih dapat berfikir, apakah pembunuhan itu
  • 7. diteruskan atau dibatalkan, atau pula nmerencana dengan cara bagaimana ia melakukan pembunuhan itu. Perbedaan lain terletak dalam apa yang terjadi didalam diri si pelaku sebelum pelaksanaan menghilangkan jiwa seseorang (kondisi pelaku). Untuk pembunuhan direncanakan terlebih dulu diperlukan berfikir secara tenang bagi pelaku. Didalam pembunuhan biasa, pengambilan putusan untuk menghilangkan jiwa seseorang dan pelaksanaannya merupakan suatu kesatuan, sedangkan pada pembunuhan direncanakan terlebih dulu kedua hal itu terpisah oleh suatu jangka waktu yang diperlukan guna berfikir secara tenang tentang pelaksanaannya, juga waktu untuk memberi kesempatan guna membatalkan pelaksanaannya. Direncanakan terlebih dulu memang terjadi pada seseorang dalam suatu keadaan dimana mengambil putusan untuk menghilangkan jiwa seseorang ditimbulkan oleh hawa nafsunya dan di bawah pengaruh hawa nafsu itu juga dipersiapkan pelaksanaannya. 2.2 Unsur-unsur Pembunuhan Berencana Pembunuhan berencana mempunyai unsur-unsur sebagai berikut: 1. Unsur Subyektif: a) Dengan sengaja b) Dengan rencana terlebih dahulu 2. Unsur Obyektif a) Perbuatan : menghilangkan nyawa. b) Obyeknya : nyawa orang lain 2.3 Hukum Pidana Pembunuhan Berencana Kitab Undang-undang Hukum Pidana yang dimiliki Indonesia telah mengatur mengenai pembunuhan berencana. Pasal 340 KUHP menjelaskan sebagai berikut: "Barang siapa sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana
  • 8. (moord), dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun." Pembentuk undang-undang memberikan pengertian dan hukuman berbeda dengan pembunuhan biasa sebagaimana diatur Pasal 338 KUHP. Hal demikian dikarenakan bobot kejahatan dan adanya niat untuk melakukan pidana menjadi hal yang memberatkan jika dibanding pembunuhan biasa. Jadi jika dilihat definisi yang diberikan oleh KUHP, pembunuhan berencana sebenarnya suatu pembunuhan biasa (seperti Pasal 338 KUHP), namun dilakukan dengan direncanakan terlebih dahulu (voorbedachte rade). Dalam menentukan apakah ada rencana atau tidak, para penegak hukum melihat apakah ada niat dalam perencanaan pembunuhan dengan perbuatan membunuhnya terdapat jeda diantaranya untuk memikirkan, misalnya, dengan cara bagaimanakah pembunuhan akan dilakukan. Membedakan pembunuhan (338 KUHP) dan pembunuhan direncanakan, dapat dilihat: jika pembunuhan biasa itu dilakukan seketika, sedangkan pembunuhan berencana, perbuatan menghilangkan nyawa orang lain itu dilakukan setelah ada niat, kemudian mengatur rencana bagaimana pembunuhan itu akan dilaksanakan dalam waktu luang yang dapat diperkirakan si pelaku dapat berpikir dengan tenang. Ancaman pidana pada pembunuhan berencana ini lebih berat dari pada pembunuhan yang ada pada Pasal 338 dan 339 KUHP bahkan merupakan pembunuhan dengan ancaman pidana paling berat, yaitu pidana mati, di mana sanksi pidana mati ini tidak tertera pada kejahatan terhadap nyawa lainnya, yang menjadi dasar beratnya hukuman ini adalah adanya perencanaan terlebih dahulu. Selain diancam dengan pidana mati, pelaku tindak pidana pembunuhan berencana juga dapat dipidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun. 2.4 Contoh Kasus Pembunuhan Berencana Contoh Kasus 1
  • 9. Anak SD Melakukan Pembunuhan Berencana Terhadap Temannya Seorang bocah SD di Cinere, Depok, umur 12 tahun – mungkin kelas 6 SD – melakukan penusukan pada teman sekolahnya hanya gara-gara HP. Korbannya bernama Syaiful, juga berumur 12 tahun, berhasil diselamatkan nyawanya karena tubuhnya diitemukan seorang tukang sampah di selokan, lalu segera dilaporkan dan dibawa ke rumah sakit. Sampai saat ini Syaiful masih dirawat karena luka di tubuhnya cukup parah. Setelah berhasil diselamatkan, Syaiful mengaku siapa yang berusaha membunuh dirinya. Kejadiannya berawal ketika Syaiful kehilangan sebuah HP. Entah bagaimana ceritanya, diduga pencuri HP adalah si “X”, sebut saja demikian, sebab di Metro TV juga tak disebutkan nama anak pelaku percobaan pembunuhan itu. Syaiful kemudian melaporkan perbuatan X kepada gurunya. Guru berusaha untuk menengahi kasus pencurian itu dan berencana untuk memanggil keduanya. Sebelumnya si X ini memang dikenal sering mencuri barang milik temannya dan sering meminta uang kepada teman-temannya termasuk kepada Syaifulyang dikenal sebagai anak baik. Sayangnya, maksud baik sang guru belum terlaksana, si X sudah keburu mengajak Syaiful ke suatu tempat yang sepi yang memang sudah direncanakannya. Di tempat itulah, katanya, si X mengakui “Emang gue yang ambil HP lu. Tapi HP itu sekarang sudah gue jual”. Kemudian, tanpa didahului pertengkaran, si X yang memang sudah membawa pisau belati besar di dalam tas sekolahnya, menusuk Syaiful. Ada sejumlah 8 tusukan keji dihunjamkan ke tubuh Syaiful di bagian perut, paha betis, tangan. Semua tusukan itu tembus bahkan usus Syaiful sampai terburai. Setelah yakin Syaiful mati, si X kemudian menyeret tubuhnya ke selokan dan membuangnya ke dalam selokan agar tak mudah ditemukan. Jika saja tak segera ditemukan tukang sampah yang membersihkan selokan, mungkin saja Syaiful menemui ajalnya. Pihak RS menyatakan sedikit saja
  • 10. terlambat diselamatkan, nyawa Syaiful melayang. Saat ini kondisinya masih cukup kritis di RS Fatmawati. Jelas, apa yang dilakukan bocah X adalah perilaku kriminal murni. Ini bukanlah pembunuhan tak disengaja, sebab X sudah menyiapkan pisau dari rumah, sengaja mengajak Syaiful ke jalanan sepi, menusuknya berkali-kali sampai ia yakin tusukan itu cukup membunuh korban, lalu dengan sengaja membuang tubuh korban ke selokan agar tak ditemukan orang lain. Ini kasus pembunuhan yang direncanakan secara rapi. Apalagi mengingat riwayat si X yang dikenal sudah seringkali mencuri dan meminta uang pada temannya, patut diduga si X memang berjiwa kriminal. Entah apa yang terjadi pada bocah X ini. Saat ini ia sudah diperiksa pihak yang berwajib didampingi kakaknya. Dalam berita itu, tak disinggung mengenai orang tua si X. Pelaku maupun korban memang sama-sama masih anak-anak, tapi mengingat betapa kejinya si X menghabisi temannya dan betapa detil perencanaannya atas uapaya pembunuhan ini, sulit dipercaya bahwa ini hanya kenakalan anak-anak semata, yang cukup diselesaikan dengan upaya damai keluarga kedua belah pihak. Beberapa bulan lalu, saya pun melihat tayangan berita di TV, mengenai 2 anak SMP, usia 14 tahun yang membunuh temannya gara-gara saling ejek saat bermain game online di sebuah warnet. Semula mereka bercanda, kemudian berlanjut saling ejek sampai salah satu anak marah, lalu bertengkar dan akhirnya anak yang marah menusuk temannya sampai meninggal. Saya tak tahu apa yang terjadi pada anak-anak jaman sekarang, yang kemarahannya mudah meledak hanya karena hal sepele. Jika anak 30 – 20 tahun lalu biasanya berantem dengan tangan kosong, anak sekolah sekarang sudah mempersenjatai dirinya dengan senjata tajam, ada atau tidak ada bahaya yang mengancam. Maraknya tayangan kekerasan di televisi, kebiasaan menonton game online yang membuat anak terbiasa dengan darah muncrat kemana-mana, otak
  • 11. mereka distimulasi untuk menyeranglebih dulu sebelum diserang, semua itu memicu perilaku kriminal dalam diri anak. Pantas saja jika psikolog Elly Risman menyebut bahwa dengan membiarkan anak-anak bermain game online, berarti kita sedang mendidik teroris-teroris masa depan. Tentu saja tayangan televisi dan game online memang bukan satu- satunya faktor penyebab. Ada peran keluarga dan lingkungan terdekat yang mempengaruhi pembentukan karakter dan perilaku anak. Karena itu, untuk kasus kriminal semacam yang terjadi di Depok, mengembalikan anak kepada orang tua/keluarga bukanlah solusi yang tepat. Sebab selama ini orang tua/keluarganya lah yang telah lalai memberikan pendidikan dan kasih sayang sehingga perilaku kriminal tumbuh subur dalam diri si anak. Anak yang menjadi pelaku tindakan kriminal berat semacam itu perlu mendapat hukuman yang setimpal sekaligus pembinaan yang intensif untuk memulihkan penyimpangan perilakunya. Ini bukanlah sekedar pencurian sepasang sandal jepit butut yang tak direncanakan, atau pencurian mangga di halaman rumah dengan cara dilempar batu kerikil. Tetapi seorang anak yang memang sudah mempersiapkan senjata tajam, memilih tempat kejadian yang tepat serta ada upaya menghilangkan jejak dan menyingkirkan korban. Entah apa nanti argument para pembela hak anak. Apakah dalam kasus seperti ini mereka tetap akan menyarankan agar diselesaikan secara kekeluargaan? Beberapa waktu lalu, saat ramai dibahas soal pencurian yang dilakukan anak, seorang aktivis Komnas Perlindungan Anak di daerah dengan bangga menyebut Komnas Anak berhasil memediasi seorang anak yang melakukan perkosaan terhadap temannya. Alasannya, pelaku masih di bawah umur (belasan tahun). Kenapa yang jadi pertimbangan hanya usia pelaku? Bukankah usia korban pun masih anak? Kenapa yang dibela hanya HAM pelaku, sedangkan korban telah direnggut HAM-nya terlebih dulu. Bukankah gadis cilik yang mengalami kekerasan seksual berupa perkosaan dampaknya bukan sekedar
  • 12. robeknya selaput dara? Dampaknya bisa terbawa sampai ia dewasa dan meninggalkan trauma psikologis. Lalu siapa yang akan membela HAM korban? Tidakkah si korban dan keluarganya kemudian akan merasa dikorbankan 2 kali? Pertama ketika dia jadi sasaran perkosaan, kedua ketika diminta untuk mengalah dan membiarkan pelaku bebas begitu saja tanpa mendapat hukuman apapun. Menghadapi kasus yang melibatkan anak memang tidak boleh sama perlakuannya dengan orang dewasa. Tapi bukan berarti kemudian memaklumi anak yang sudah jelas memiliki otak kriminal apalagi jika ternyata sudah terbiasa dengan perbuatan mencuri dan memalak. Hukum tetap harus ditegakkan, siapapun pelakunya. HAM memang harus dihormati, termasuk HAM korban. Semoga saja alasan pelaku masih anak-anak tidak dijadikan alasan untuk membenarkan perilaku itu dan membebaskan pelaku dari jeratan hukum. Contoh Kasus 2 Kasus Pembunuhan Berencana di Petandakan, Burik Divonis 18 Tahun Penjara Wayan Sri Karya alias Burik yang diduga sebagai otak kasus pembunuhan berencana terhadap warga Desa Suwug, Nyoman Budeyase alias Temble, akhirnya divonis 18 tahun penjara. Vonis tersebut mengemuka dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Singaraja Selasa (8/1) siang kemarin. Ketua Majelis Hakim, Ketut Sudirta, menjatuhkan vonis kepada tiga terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana di Desa Petandakan yang diduga diotaki oleh Wayan Sri Karya alias Burik. Dalam putusan nomor 219/Pid. B/2012/PN. SGR itu, Majelis Hakim berkeyakinan bahwa terdakwa
  • 13. terbukti secara sah melakukan tindak pidana pembunuhan sebagaimana diatur dalam Pasal 340 KUHP juncto pasal 56 ayat ke-1 KUHP. Hakim menilai perbuatan terdakwa yang memberatkan antara lain telah menghilangkan nyawa orang lain, berbelit-belit dalam proses persidangan dan tidak mengakui serta tidak menyesali perbuatannya. Hal meringankan yang ditemukan majelis hakim yakni terdakwa belum pernah dihukum dan memiliki keluarga yang harus diberikan nafkah. Majelis hakim memberikan waktu satu hari kepada kuasa hukum terdakwa dan jaksa penuntut umum (JPU) untuk mengajukan banding. Sedangkan terdakwa Made Pande Yasa alias Pande yang diyakini turut serta membantu pembunuhan terhadap Temble, divonis 14 tahun penjara sesuai dengan putusan nomor 218/Pid. B/2012/PN. SGR. Vonis yang dijatuhkan terhadap terdakwa Pande tersebut sesuai dengan tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) I Gede Wiryasa dan I Gede Astawa. Demikian pula dengan vonis terhadap terdakwa Burik yang juga sesuai dengan tuntutan JPU, yakni 18 tahun penjara. Sementara satu terdakwa lainnya, yakni Ni Wayan Ngarba alias Jro Wayan Ngarba alias Ayu divonis lebih ringan dari tuntutan JPU. Dalam putusan nomor 220/Pid. B/2012/PN. SGR, Ayu divonis 10 tahun penjara atau lebih ringan dua tahun dari tuntutan JPU. Ayu mendapat keringanan karena dirinya yang membuka jalan untuk menuntaskan penyelidikan terhadap kasus tersebut, meski dirinya ikut sebagai terdakwa karena terbukti membuang mayat Temble di Desa Jagaraga. Vonis yang dijatuhkan majelis hakim pun langsung disambut tepuk tangan oleh warga Desa Suwug yang memadati ruang persidangan. Dalam kawalan ketat personil kepolisian, warga tidak sampai membuat kericuhan seperti yang sempat terjadi dalam sidang dengan agenda tuntutan beberapa pekan lalu. Yang menarik, Jro Wayan Ngarba alias Ayu, tampak menangis sesenggukan saat keluar sidang. Polisi pun langsung membawa ketiga terdakwa masuk ke mobil tahanan yang sudah menunggu di depan
  • 14. pengadilan. JPU I Gede Wiryasa usai sidang mengaku bernapas lega karena majelis hakim menjatuhkan vonis sesuai dengan tuntutan jaksa. ''Satu terdakwa memang tidak sesuai tuntutan. Tapi kami bisa menerima vonis itu,'' ujar Wiryasa. Seperti diberitakan sebelumnya, Temble diduga dibunuh Burik dengan cara disetrum di sebuah areal penggilingan padi di Desa Petandakan pada pertengahan Mei lalu. Belakangan mayat Temble dibuang di Desa Jagaraga oleh Jro Wayan Ngarba alias Ayu dan Pande. Dalam menjalankan aksinya, Burik dibantu oleh dua orang yakni Ayu dan Pande. Contoh Kasus 3 Detik-detik Pembunuhan Suami Istri di Bandung Liputan6.com, Bandung- Raga Mulya Kusuma Raharja (25), Weda, Teuku Samsul Abadi (44), Saimudin Alias Udin Botak (42) dan Dedi Murdani (28) alias Epong, berhasil ditangkap pihak kepolisian karena melakukan pembunuhan berencana kepada pasangan suami istri Didi Harsoadi (59) dan Anita Anggraeni (51). Dari hasil pemeriksaan, para tersangka merencanakan aksi tersebut pada Senin 7 April 2014 dan membeli beberapa alat untuk membunuh Didi dan Anita seperti pisau dapur, sangkur dan alat kejut untuk aksi pembunuhan di kediaman korban pada Selasa 8 April 2014. "Aksi ini diotaki oleh R (Raga) dan W (Weda) sedangkan T (Teuku) perannya mencari eksekutor dan didapat S (Saimudin) dan D (D). Keduanya dijanjikan bayaran Rp 50 juta," kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Mashudi di Bandung, Sabtu (19/4/2014). Namun aksi tersebut batal dan direncanakan ulang pada Kamis 10 April sekitar pukul 08.00 WIB, di salah satu hotel di Jalan Cijagra. Eksekusi dilakukan siang harinya. Selain itu dalam perencanaan dipilih tempat pembuangan korban. Kamis itu, sekitar pukul
  • 15. 11.00 WIB, Raga datang terlebih dahulu dengan pembicaraan penjualan rumah seharga Rp 3,5 Miliar di Jalan Batu Indah Raya No 46 A RT 05/03, Keluruhan Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung dan memastikan korban berada di rumah. Tidak lama berselang datang Weda, Teuku, Samiudin dan Dedi dengan dalih sebagai pegawai Bank untuk melihat rumah sendiri. Pada pukul 12.30, Dedi dan Saimudin mengajak korban Didi ke lantai 2 dan memukul kemudian menyetrum serta menusuk Didi hingga tewas. Anita yang mendengar keributan dan mengecek ke lantai 2 ikut dihabisi oleh kedua eksekutor. Dari pukul 13.00 WIB hingga 16.00 WIB, kelima tersangka membersihkan darah di lokasi kejadian dan membungkus mayat dengan bed cover dan mengambil barang berharga seperti ponsel, sertifikat rumah dan mobil Grand Livina mililk korban kemudian dibuang ke daerah Pandeglang. Mayat suami istri itu dibuang oleh tersangka Weda, Teuku, Saimudin dan Dedi di Pandeglang sekitar pukul 23.00 WIB dan kabur ke daerah Jakarta. Sedangkan Raga berada di kediaman korban menghilangkan jejak pembunuhan.w Keesokan harinya, Jumat 11 April, Weda, Teuku, Saimudin dan Dedi kembali ke Bandung menagih uang pembunuhan. Namun karena tidak dibayar, Weda membawa sertifikat rumah korban, Teuku membawa mobil Grand Livina korban, Saimudin dan Dedi membawa mobil Toyota Avanza Veloz milik Raga. Saimudi dan Dedi ditangkap di Lampung pada Minggu 13 April. Dari hasil pemeriksaan, Teuku berhasil ditangkap di Jakarta dan Raga di Bandung, sedangkan Weda ditangkap diperbatasan Garut - Tasikmalaya Kamis 17 April. Dalam kasus pembunuhan berencana ini, Raga dan Weda berperan sebagai perencana, sedangkan Teuku berperan sebagai perekrut Saimudin dan Dedi yang berperan sebagai eksekutor. Akibat perbuatannya keempat pelaku yang kini mendekam di balik jeruji besi Mapolrestabes Bandung terancam dikenakan pasal 340 tentang Pembunuhan Berencana jo pasal 338 tentang
  • 16. Pembunuhan jo 365 tentang Pencurian dengan Kekerasan dengan ancaman penjara seumur hidup. Contoh Kasus 4 Kasus Pembunuhan Ade Sara Sara berpamitan pada orangtuanya menginap di rumah teman (Senin 3 Maret 2014). Sara bertemu dengan Assifa di kafe daerah Gondangdia.Saat bertemu ,Syifa mengajak Sara bertemu Hafiz yang menunggu di mobil Kia Visto.(Selasa 4 Maret 2014 ,pukul 21.00). Terjadi cekcok mulut antara Hafiz dan Ade Sara.Cekcok ini berlanjut dengan penganiayaan Sara hingga tewas yang dilakukan oleh Hafiz dengan dibantu oleh Assifa.(Selasa 4 Maret 2014 ,pukul 21.00 – 22.00) Hafiz dan Assifa berputar – putar dengan menggunakan mobil mulai dari Rawangmaun lalu ke Jakarta Selatan mencari lokasi pembungang mayat hingga akhirnya mobil Hafiz mogok karena aki soak.(Selsa 4 Maret 2014, pukul 22.00 – 23.00). Hafiz dan Assifa membuang mayat Ade di ruas Tol Lingkar Luar Jakarta KM.49Cikunir,Bekasi,Jawa Barat.(Rabu, 5 Maret 2014 pukul 04.00) Mayat Sara ditemukan petugas Jasa Marga Didin Hermansyah (Rabu , 5 Maret pukul 06.30 ) Hafiz ditangkap di RSCM pada saat melayat korban.(Kamis 6 Maret 2014 pukul 16.00). Polisi mengkap Assifa di kampusnya di kawasan Pulomas, Jakarta Timur. Sara ditemakamkan di TPU Pondok Kelapa ,Duren Sawit,Jakarta Timur.
  • 17. Contoh Kasus 5 Kasus Pembunuhan Berencana Di Desa Telang Kecamatan Kamal Tindak pidana pembunuhan berencana yang terjadi di desa telang kec kamal tepatnya di jalan raya masuk kampus universitas tunojoyo dengan tersangka sahri 41, warga Desa Buluh Kec.Socah dengan di temani teman tersangka yang mengakibatkan terbunuhnya Ahmad Hefi 38, pegawai administrasi Universitas Trunojoyo. Pembunuhan ini terjadi sekitar pukul 05.30.WIB sesaat sebelum buka puasa, kebetulan pada saat kejadian adalah bertepatan dengan bulan puasa, maka pada tempat kejadian banyak orang yang sedang bersantai sore hari di depan rumah menunggu waktunya berbuka puasa. sehingga banyak warga yang melihat kejadian ini sehingga tersangka dapat segera di tanggkap. Korban yang bernama Ahmad Hefi yang pada sore itu ia sedang melintas di jalan Raya Telang mengendarai sepeda motor jenis supra fit akan menuju rumahnya di Desa Telang Dalam, setelah ia pulang dari kerja di Universitas Trunojoyo, pada saat yang bersamaan tersangka dengan mengendarai mobil jenis carry telah bersiap-siap untuk membunuh tersangka tengah menunggu korban di tepi Jalan Raya Telang, beserta temannya yang bertugas menyetir mobil, pada saat korban terlihat melintas sendirian maka korban langsung dihadang dengan mobil dan tersangka Sahri turun dari mobil dan langsung menyabetkan cluritnya 2 kali kepada korban mengenai lengan dan perut sehingga korban mengalami luka parah, namun setelah itu korban masih sempat kabur namun ahirnya ia terjatuh tepat di depan pos polisi Telang dan langsung dibawa kerumah sakit umum Kabupaten Bangkalan. Korban yang telah beristri dan punya 3 orang anak, oleh tersangka dituding telah menyelingkuhi istrinya Ham 35 warga kamal, hal inilah yang membuat korban nekat untuk membunuh korban.
  • 18. Tersangka telah merencanakan pembunuhan ini, dengan terlebih dahulu mengincar serta mengancam korban, dan hal ini diketahui korban sekitar 2 bulan sebelum tindak pidana tersebut terjadi, sehingga korbanpun telah berusaha menyuruh istrinya untuk minta maaf kepada tersangka namun hal ini dihiraukan tersangka hingga peristiwa naas itu terjadi. Tersangka amat dendam terhadap korban karena ulah korban menyelingkuhi istrinya berakibat pada retaknya rumah tangga tersangka, Ham istri tersangka beberapa hari sebelum puasa telah meminta cerai darinya. Korban meninggal di RSUD bangkalan, akibat luka parah setelah bacokan clurit tersangka mengenai lengan kanan serta punggung korban hingga tembus ke jantung korban. (Radar Madura, Sabtu 14 Oktober 2006).
  • 19. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1. Pembunuhan berencana merupakan salah satu perbuatan yang diancam dengan pidana mati, selain itu juga ancaman hukumannya adalah pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun. 2. Ancaman pidana bagi pelaku pembunuhan berencana yaitu hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya dua puluh tahun. 3.2 Saran Hukum di Indonesia harus lebih di tegakkan agar permasalahan kasus- kasus pidana di Indonesia bias diatur lebih baik lagi dan yang melanggar hukum harus diberi hukuman yang setimpal sesuai Undang-undang. Aparat penegak hukum dalam hal ini Kepolisian Negara Republik Indonesia agar lebih teliti dan cermat dalam melakukan pemeriksaan sehingga ketika Jaksa Penuntut Umum menyusun dakwaan, tidak keliru dalam menentukan pasal yang sesuai dengan kesalahan tersangka. Agar dalam tahap pembuktian khususnya perkara tindak pidana pembunuhan berencana, ketentuan pasal 183 dan 184 KUHAP benar – benar di perhatikan. Jaksa Penuntut Umum harus teliti dan cermat dalam menyusun surat dakwaan, mengingat surat dakwaan merupakan dasar bagi hakim untuk menjatuhkan atau tidak menjatuhkan pidana terhadap pelaku yang dihadapkan di muka persidangan. Selain itu, juga harus mempunyai pengetahuan atau
  • 20. ilmu hukum dengan baik, bukan hanya hukum secara formil tetapi juga hukum secara materil agar tidak salah dalam menentukan mana perbuatan yang sesuai dengan unsur yang didakwakan. Hakim tidak serta merta berdasar pada tuntutan Jaksa Penuntut Umum dalam menjatuhkan pidana, melainkan pada dua alat bukti yang sah ditambah dengan keyakinan hakim. Hakim harus lebih peka untuk melihat fakta-fakta apa yang timbul pada saat persidangan, sehingga dari fakta yang timbul tersebut, menimbulkan keyakinan hakim bahwa terdakwa benar dapat atau tidak dipidana. Selain itu dalam menjatuhkan putusan juga harus bisa memberikan hukuman yang sesuai untuk terdakwa berdasar faktor yang memberatkan atau meringankan sehingga menciptakan keadilan di dalam masyarakat
  • 21. DAFTAR PUSTAKA http://saifulanamlaw.blogspot.com/2013/02/pendapat-hukum-tentang-kasus- pembunuhan.html?m=1 , diakses Februari 2013. Kasus Pembunuhan Berencana Di Desa Telang Kecamatan Kamal. http://m.denpostnews.com/?page=detail&alias=kasus-pembunuhan- berencana-di-petandakan-burik-divonis-18-tahun-penjara. Kasus Pembunuhan Berencana di Petandakan, Burik Divonis 18 Tahun Penjara. http://m.liputan6.com/news/read/2039017/detik-detik-pembunuhan-suami- istri-di-bandung, diakses April 2014. Detik-detik Pembunuhan Suami Istri di Bandung. http://www.gresnews.com/mobile/berita/tips/77286-hukum-pidana- pembunuhan-berencana/, diakses Juni 2014. Hukum Pidana Pembunuhan Berencana. http://m.kompasiana.com/post/read/440124/2/anak-sd-melakukan- pembunuhan-berencana-terhadap-temannya.html, diakses Februari 2012. Anak SD Melakukan Pembunuhan Berencana Terhadap Temannya http://jiwoagung.blogspot.com/2011/11/tindak-pidana-pembunuhan- berencana.html?m=1, diakses November 2011. Tindak Pidana Pembunuhan Berantai Pembunuhan Berencana. (digilib.unila.ac.id/5420/8/BAB%20II.pdf). http://www.referensimakalah.com/2013/03/pembunuhan-menurut- kuhp.html?m=1, diakses Maret 2013. Pembunuhan Menurut KUHP. http://trisnasunawar.blogspot.com/2014/04/analisis-kasus-pembunuhan-ade- sara.html?m=1, diakses April 2014. Analisis Kasus Pembunuhan Ade Sara. http://id.m.wikipedia.org/wiki/Pembunuhan_berencana.Pembunuhan Berencana.