BCCT (Beyond Centers and Circles Time) adalah metode pembelajaran anak usia dini yang menggunakan kegiatan bermain sesuai tahap perkembangan anak. Proses pembelajarannya meliputi penataan lingkungan belajar, kegiatan pembukaan dan penutup, serta pembelajaran inti melalui kegiatan bermain bebas selama 60 menit di bawah bimbingan guru.
Materi ini disampaikan oleh Dadang Supriatna, M.Ed pada webinar ow to to be a creative teacher or parent in a new normal life, yang diselenggarakan oleh PPPPTK TK dan PLB
Materi ini disampaikan oleh Nita Harini, narasumber pada kegiatan Webinar Boosting Your Imagination: "Menciptakan Stimulasi Fisik Anak Melalui Fun and Active Movement
Materi ini disampaikan oleh Dadang Supriatna, M.Ed pada webinar ow to to be a creative teacher or parent in a new normal life, yang diselenggarakan oleh PPPPTK TK dan PLB
Materi ini disampaikan oleh Nita Harini, narasumber pada kegiatan Webinar Boosting Your Imagination: "Menciptakan Stimulasi Fisik Anak Melalui Fun and Active Movement
Materi ini disampakan Sadiah Kusumahwati, S.Pd, M.Ed pada webinar how to to be a creative teacher or parent in a new normal life, yang diselenggarakan oleh PPPPTK TK dan PLB
Materi dari acara Kumpul-Kumpul di Rumah Dandelion, 6 Desember 2014.
Apa itu permainan sensori, dan mengapa permainan sensori penting bagi anak?
Artikel-artikel lainnya mengenai perkembangan anak dapat dilihat di http://rumahdandelion.com
PengPENGENALAN BENTUK PADA TEMA LINGKUNGAN SUB TEMA RUMAHenalan bentukMar El Qibtiyah
Dunia Anak = Dunia Bermain :
Bermain merupakan kegiatan pokok dan penting untuk anak.
Bermain bagi anak mempunyai nilai yang sama dengan bekerja dan belajar bagi orang dewasa.
Materi ini disampaikan pada
LIVE
Webinar Boosting Your Imagination: "Menciptakan Stimulasi Fisik Anak Melalui Fun and Active Movement", yang diselenggarakan oleh PPPPTK TK dan PLB.
Materi ini disampakan Sadiah Kusumahwati, S.Pd, M.Ed pada webinar how to to be a creative teacher or parent in a new normal life, yang diselenggarakan oleh PPPPTK TK dan PLB
Materi dari acara Kumpul-Kumpul di Rumah Dandelion, 6 Desember 2014.
Apa itu permainan sensori, dan mengapa permainan sensori penting bagi anak?
Artikel-artikel lainnya mengenai perkembangan anak dapat dilihat di http://rumahdandelion.com
PengPENGENALAN BENTUK PADA TEMA LINGKUNGAN SUB TEMA RUMAHenalan bentukMar El Qibtiyah
Dunia Anak = Dunia Bermain :
Bermain merupakan kegiatan pokok dan penting untuk anak.
Bermain bagi anak mempunyai nilai yang sama dengan bekerja dan belajar bagi orang dewasa.
Materi ini disampaikan pada
LIVE
Webinar Boosting Your Imagination: "Menciptakan Stimulasi Fisik Anak Melalui Fun and Active Movement", yang diselenggarakan oleh PPPPTK TK dan PLB.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS I
A.Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan anggota keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptahan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
Pembelajaran paud bcct fix
1. BCCT
“BEYOND CENTER AND CIRCLES TIME”
Sentra Yang Di Kenal Juga Dengan Sebutan
Lebih Jauh Tentang Sentra Dan Waktu Lingkaran
(Beyond Centers And Circle Time Di Singkat Bcct).
Adalah Sebuah Metode Pendidikan Anak Usia Dini
(Paud) Yang Pembelajarannya Dilakukan Melalui
Kegiatan Bermain Yang Menyenangkan Dan Sesuai
Dengan Tahapan Perkembangan Anak. Metode Ini
Juga Dirumuskan Berdasarkan Hasil Riset Dan Teori
Neurosicience, Teori Multiple Intelligence, Yang Di
Padukan Dengan Pengalaman Guru.
Bcct Ini Telah Di Pakai Di Berbagai Belahan Dunia,
Dan Oleh Kemendiknas Di Sosialisasikan Di Berbagai
Provinsi Di Indonesia.
2. Proses pembelajaran BCCT
PENATAAN LINGKUNGAN
a). Dilaksanakan sebelum anak datang
- Siapkan bahan & alat main
- Tata bahan & alat main sesuai kelompok usia
- Penataan hrs cerminkan rencana belajar
3. PENYAMBUTAN ANAK
Guru berdiri menyambut kedatangan anak
Memberi salam dan menanyakan kabar
hari ini
Anak – anak di arahkan bermain bebas
dahulu
4. MAIN PEMBUKAAN ( 15 MENIT )
Menyiapkan seluruh anak dalam lingkaran
Menyebutkan kegiatan pembuka yang
dilakukan dengan gerak,musik
5. Setelah selesai main pembukaan,
dilakukan pendinginan dengan : menyanyi
dan lingkaran serta permainan tebak –
tebakan
Anak – anak dipersilahkan untuk minum
dan ke kamar kecil
TRANSISI
( PEMBIASAN PEMBERSIHAN DIRI )
( 10 MENIT )
6. PIJAKAN PENGALAMAN SEBELUM
MAIN
( 15 MENIT )
Duduk melingkar dan memberi salam pada anak – anak,
serta menanyakan kabar anak – anak.
Meminta anak – anak untuk memperhatikan siapa saja yang
tidak hadir hari ini
Berdoa bersama, mintalah anak secara bergilir siapa yang
akan memimpin doa hari ini
Menyampaikan tema hari ini dan dikaitkan dengan
kehidupan anak
Membacakan buku yang terkait dengan tema dan
menanyakan kembali isi cerita
7. Mengaitkan isi cerita dengan kegiatan
main yang akan dilakukan anak
Mengenalkan semua tempat main dan
alat main yang sudah di siapkan
Pijakan yang di berikan harus
mengaitkan kemampuan yang di harapkan
muncul pada anak, sesuai dengan rencana
belajar yang disusun ( berbahasa, kognitif,
fisik motorik, seni dll )
Menyampaikan aturan main ( digali dari
anak
8. Memilih teman main
Memilih mainan
Cara menggunakan alat – alat
Kapan memulai dan mengakhiri main
Merapikan kembali alat yang sudah di mainkan
Setelah anak siap anak dipersilahkan untuk
mulai main dengan cara menggilir kesempatan
pada anak berdasarkan warna baju , usia anak,
huruf depan nama anak, atau cara lainnya agar
lebih teratur.
9. PIJAKAN PENGALAMAN SELAMA
MAIN
( 60 MENIT )
Kader berkeliling diantara anak – anak yang sedang
bermain
Memberi contoh main pada anak yang belum bisa
menggunakan bahan / alat ( dengan melakukan kegiatan
secara berdampingan )
Memberikan dukungan berupa pernyataan positif
tentang pekerjaan yang di lakukan anak
Memancing dengan pertanyaan terbuka untuk
memperluas cara main anak.
10. Memberikan bantuan pada anak yang
membutuhkan
Mendorong anak untuk mencoba dengan cara lain,
sehingga anak memiliki pengalaman main yang kaya (
densitas ).
Mencatat yang dilakukan anak ( jenis main, tahap
perkembangan, tahap social )
Mengumpulkan hasil kerja, anak jangan lupa
mencatat nama, tanggal dilembar kerja anak
Bila waktu tinggal 5 menit, anak – anak diberitahu
untuk bersiap – siap menyudahi kegiatan mainnya.
11. 1. Memberitahukan saatnya membereskan,
membereskan alat dan bahan yang sudah
digunakan dengan melibatkan anak – anak.
2. Bila anak – anak belum terbiasa untuk
membereskan , bisa membuat permainan yang
menarik agar anak ikut membereskan
3. Siapkan tempat yang berbeda untuk setiap
jenis alat main , sehingga anak dapat
mengelompokkan alat main sesuai tempatnya.
PIJAKAN PENGALAMAN SETELAH MAIN
( 60 MENIT )
12. 4. Bantu anak membereskan bajunya atau
menggantinya bila basah
5. Anak – anak kembali duduk melingkar,
menanyakan kegiatan main yang tadi dilakukannya
diantaranya kegiatan menanyakan kembali (
recalling ) melatih daya ingat anak dan melatih
anak mengemukakan gagasan dan pengalaman
mainnya (memperluas perbendaharaan kata anak)
13. MAKAN BEKAL BERSAMA
( 15 MENIT )
Kegiatan makan bersama harus ada pada setiap
pertemuan
Mengecek apakah ada anak yang tidak membawa
makanan, jika ada tanyakan siapa yang mau memberi
makan pada temannya ( konsep berbagi )
Memberitahukan jenis jajanan yang baik dan kurang
baik
Pembiasaan tatacara makan yang baik ( adab makan )
Libatkan anak untuk membereskan bekas makanan
dan membuang bungkus makanan ke tempat sampah
14. KEGIATAN PENUTUP ( 15 MENIT )
1. Membuat lingkaran besar
2. Anak di ajak menyanyi atau membaca puisi
3. Disampaikan rencana kegiatan untuk hari
berikutnya
4. Menganjurkan anak untuk bermain yang sama
di rumah masing- masing
5. Meminta anak secara bergiliran untuk
memimpin doa penutup
6. Untuk menghindari berebut saat pulang , di
gunakan urutan : berdasarkan warna baju,
usia, atau cara lain untuk keluar
7. Dan bersalaman terlebih dahulu