2. PUSKESMAS
Tahun 1968 Ditetapkan Puskesmas
sebagai sistem pelayanan kesehatan
terpadu (preventif dan kuratif), mengacu
pada Konsep Bandung dan Bekasi.
Mula-mula Puskesmas hanya
meyelenggarakan 5 pelayanan dasar,
yakni:
Pengobatan (BP)
Kesehatan Ibu dan Anak/Keluarga Brencana
Sanitasi lingkungan
Penyuluhan kesehatan
Pemberantasan penyakit menular
Tetapi akhirnya berkembang menjadi 7, 12, dan sampai
sekarang telah menjadi 21 pelayanan
3. PUSLING DAN PUSTU
Untuk meluaskan jangkauan Puskesmas
dibentuklah: Pusling (Puskesmas Keliling) dan
Pustu (Puskesmas Pembantu)
Balkesmas (Balai Kesehatan Masyarakat)
adalah Puskesmas yang diselenggarakan
oleh Swasta.
Untuk penilaian kerja Puskesmas digunakan
standar yang dikenal “stratifikasi”
Strata I : Puskesmas dengan prestasi sangat baik
Strata II : Puskkesmas dengan prestasi rata-rata
Strata III: Puskesmas dengan prestasi dibawah rata-rata
4. PKMD
(PEMBANGUNAN KESEHATAN
MASYARAKAT DESA)
Tahun 1976 PKMD ditetapkan sebagai
pendekatan yang strategis untuk meningkatkan
cakupan pelayanan kesehatan.
Tahun 1977 ditingkatkan, bukan hanya
dikembangkan dipedesaan, tetapi juga di
perktaan, maka muncul istilah PKMD perkotaan.
Sasaran utama PKMD adalah agar masyarakat
mampu memelihara dan meningkatkan
kehidupan yang sehat dan sejahtera
5. PKMD DAN
PRIMARY HEALTH CARE
(PHC)
Sebagai komitmen Indonesia terhadap deklarasi
Alma Ata, maka PKMD dinyatakan sebagi
bentuk operasional PHC di Indonesia dalam
rangka mencapai “helth for all by the year 2000”
Tahun 1982 ditetapkan SKN (Sistem Kesehatan
Nasional) merupakan suatu sisten dari supra
sistem pembangunan Nasional.
PKMD adalah merupkan salah satu bentuk
pelayanan kesehatan masyarakat yang
diselenggarakan oleh masyarakat dan dibina
oleh petugas kesehatan.
6. POSYANDU
Tahun 1984 Dibentuk Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu) sebagai
perpanjangan tangan Puskesmas.
Posyandu adalah perpaduan
pelayanan kesehatan yang
diselenggrakan oleh petugas
kesehatan dan masyarakat (kader)
Pelayanan Posyandu terdiri dari 5
(meja)
Meja 1 : Pendaftaran
Meja 2 : Penimbangan
Meja 3 : Pengisian KMS
Meja 4 : Penyuluhan, termasuk PMT
Meja 5 : imunisasi, pemeriksaan,dsb oleh tenaga
medis/para medis.
Oleh Kader
Kesehatan
7. PERKEMBANGAN
POSYANDU
Tingkat Perk.Posyandu:
Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri
1. Jumlah kader <5 5 atau lebih
2. Frek.penimb. <8x/th 8 kali atau lebih/th.
3. Cakupan KIA <50% > 50%
4. Cakupan KB <50% >50%
5. Cakupan imun. <50% >50%
6. Rerata D/S <50% >50%
7. Cakupan Dana Seh. <50% >50%
8. Progam tambahan (-) (+)
8. DESA SIAGA (2007/2008)
Adalah desa yang penduduknya
memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk
mencegah dan mengatasi masalah-
masalah kesehatan, bencana dan
kegawat daruratan kesehatan secara
mandiri
Desa disini dapat diartikan sebagai
Kelurahan atau Nagari atau kesatuan
masyarakat hukum/administrasi
pemerintahan.
9. TUJUAN DESA SIAGA
Umum:
Terwujudnya masyarakat desa/kelurahan yang
sehat, serta peduli dan tanggap terhadap
permasalahan kesehatan di wilayahnya.
Khusus:
Meningkatnya pengetahuan masyarakat tetang
kesehatan.
Meningkatnya kewaspadaan masyarakat
terhadap risiko dan gangguan kesehatan
Meningkatnya keluarga berperilaku hidup sehat
Meningkatnya kesehatan lingkungan
Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk
menolong diri sendiri dalam bidang kesehatan.
10. SASARAN PENGEMBANGAN
DESA SIAGA
Primer:
Individu dan keluarga, agar mampu
melaksanakan hidup sehat
Sekunder:
Pihak-pihak yang mempunyai pengaruh
terhadap individu atau keluarga (tokoh
masyarakat dan agama)
Tertier:
Pihak-pihak yang deiharapkan
memberikan dukungan kebijakan, dan
sumber daya (dana, sarana dan
prasarana).
11. KRITERIA DESA SIAGA
Kriteria utama Desa Siaga adalah
sekurangkurangnya mempunyai “Pos
kesehatan Desa” (POSKESDES).
Poskesdes adalah Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
yang dibentuk di desa/kelurahan
dalam rangka mendekatkan
pelayanan kesehatan bagi
masyarakat.
Pelayanan Poskesdes
mencakup:kuratif, preventif dan
promotif yang dilaksanakan oleh
nakes (terutama bidan) dengan
melibatkan kader kesehatan.
12. KEGIATAN POSKESDES
Pengamatan epidemiologis
sederhana terhadap penyakit,
terutama penyakit menular yang
berpotensi menimbulkan KLB, dan
faktor-faktor risikonya.
Penanggulangan penyakit, terutama
penyakit menular dan penyakit yang
berpotensi menimbulkan KLB.
Kesiap siagaan dan penaggulangan
bencana dan kegawat daruratan
kesehatan
Pelayanan medis dasar, sesuai
dengan kompetensinya.
13. INSTITUSI PENDIDIKAN ILMU
KESEHATAN MASYARAKAT
Tahun 1965 didirikan Fakultas Kesehatan
Masyarakat UI.
Tahun 1982-1987 dirintis adanya program studi
Kesehatan di Fakultas Kedokteran: USU, UNDIP,
UNAIR, dan Unhas
Tahun 1988-1990 berdiri FKM di USU, UNDIP, UNAIR,
dan Unhas
Sekarang sudah lebih dari 50 FKM atau Prodi IKM
di seluruh Indonesia, baik negeri maupun swasta.