2. Perjalanan diskusi
Fakta konkret pelayanan
Apa kata orang tentang pelayanan?
Apa kata Kitab Suci tentang pelayanan
Spiritualitas Fransiskan tentang pelayanan
12. Apa Kata Orang Tentang
Melayani
Albert Schweitzer
“Tujuan hidup
manusia
adalah untuk
melayani dan
menunjukkan
belas kasihan
dan kehendak
untuk
menolong
orang lain”
13. Albert Schweitzer
“Aku tidak tahu
nasibmu akan seperti
apa, tetapi satu hal
aku sungguh tahu: di
antara kalian yang
akan sungguh
merasa bahagia
adalah mereka yang
telah mencari dan
menemukan
bagaimana harus
melayani”
15. Melayani
tidak pernah
mati
Apa yang kita
lakukan untuk diri
kita sendiri mati
bersama dengan
kita
-----------------------------------
Apa yang kita
lakukan untuk
orang lain dan
dunia tidak
pernah mati
16. Mahatma Gandhi
Cara yang terbaik
untuk
menemukan
dirimu sendiri
adalah
kehilangan
dirimu sendiri
dalam melayani
orang lain
17. Martin
Luther King
“Setiap orang dapat
menjadi besar…sebab
siapapun dapat
melayani. Kalian tidak
harus memiliki gelar
dari sebuah universitas
untuk melayani. Kalian
tidak harus membuat
subyek dan dan kata
kerja kalian selaras
untuk melayani. Kaliah
hanya membutuhkan
sebuah hati yang penuh
rahmat. Sebuah jiwa
dilahirkan dari CINTA
24. Hidup sebagai Abdi
Perjanjian Lama
melayani berkaitan
dengan mengabdi
Tindakan seorang
hamba.
‘abad’ (mengabdi)
Ebed (abdi) --
Hamba
Hamba: bekerja untuk
orang lain
“Orang lain” = mereka
yang mempunyai
kedudukan lebih
tinggi, seperti majikan
atau tuan, TUHAN
Didominasi unsur
ketakutan
25. hidup sebagai pelayan
Diakon = diakonos
Bertugas untuk melayani
meja (Kis 6:2) = melayani
kebutuhan sehari-hari
jemaat yang
berkekurangan.
Seorang diakon melayani
dengan sukarela, penuh
kasih, iman, dan
kesabaran.
Melayani setiap orang.
29. Misi Pelayanan Mesias
"Roh Tuhan ada pada-Ku,
oleh sebab Ia telah
mengurapi Aku, untuk
menyampaikan kabar baik
kepada orang-orang
miskin; dan Ia telah
mengutus Aku untuk
memberitakan pembebasan
kepada orang-orang
tawanan, dan penglihatan
bagi orang-orang buta,
untuk membebaskan orang-
orang yang tertindas, untuk
memberitakan tahun rahmat
Tuhan telah datang.“ (Luk
4:18-19 ITB)
30. Bukan dilayani, tetapi
Melayani
Mat 20:26-28
Konteks: Permintaan Yakobus dan Yohanes tempat
untuk duduk di sisi kanan dan kiri Yesus
Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu,
hendaklah ia menjadi pelayanmu, 27 dan barangsiapa
ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah
ia menjadi hambamu; 28 sama seperti Anak Manusia
datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya
menjadi tebusan bagi banyak orang."
31. Melayani adalah Pengorbanan
Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke
dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika
ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. 25
Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan
kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak
mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan
memeliharanya untuk hidup yang kekal. 26
Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku
dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan
berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan
dihormati Bapa. (Joh 12:24-26 ITB)
32. Membasuh Kaki
Jadi jikalau Aku membasuh kakimu,
Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu,
maka kamupun wajib saling
membasuh kakimu; 15 sebab Aku telah
memberikan suatu teladan kepada
kamu, supaya kamu juga berbuat sama
seperti yang telah Kuperbuat
kepadamu. (Joh 13:14-15 ITB)
33. Ajakan Paulus untuk Melayani
Saudara-saudara, memang
kamu telah dipanggil untuk
merdeka. Tetapi janganlah
kamu mempergunakan
kemerdekaan itu sebagai
kesempatan untuk
kehidupan dalam dosa,
melainkan layanilah
seorang akan yang lain
oleh kasih. Sebab seluruh
hukum Taurat tercakup
dalam satu firman ini, yaitu:
"Kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu
sendiri!“ (Gal 5:13-14)
34. Tidak berpikir diri sendiri:
fondasi pelayanan
hendaklah dengan rendah
hati yang seorang
menganggap yang lain
lebih utama dari pada
dirinya sendiri; dan
janganlah tiap-tiap
orang hanya
memperhatikan
kepentingannya sendiri,
tetapi kepentingan
orang lain juga. (Phi 2:3-
4 ITB)
35. demi kebaikan orang lain
Kita, yang kuat, wajib
menanggung kelemahan
orang yang tidak kuat dan
jangan kita mencari
kesenangan kita sendiri. 2
Setiap orang di antara kita
harus mencari kesenangan
sesama kita demi
kebaikannya untuk
membangunnya. 3 Karena
Kristus juga tidak mencari
kesenangan-Nya sendiri,
(Rom 15:1-3 ITB)
36. Melayani sesama : melayani Allah
Maka orang-orang benar itu
akan menjawab Dia, katanya:
Tuhan, bilamanakah kami
melihat Engkau lapar dan kami
memberi Engkau makan, atau
haus dan kami memberi
Engkau minum? 38
Bilamanakah kami melihat
Engkau sebagai orang asing,
dan kami memberi Engkau
tumpangan, atau telanjang dan
kami memberi Engkau pakaian?
39 Bilamanakah kami melihat
Engkau sakit atau dalam
penjara dan kami mengunjungi
Engkau?
40 Dan Raja itu akan
menjawab mereka: Aku
berkata kepadamu,
sesungguhnya segala
sesuatu yang kamu
lakukan untuk salah
seorang dari saudara-Ku
yang paling hina ini,
kamu telah
melakukannya untuk
Aku. (Mat 25:37-40 ITB)
39. PELAYANAN BIBLIS
Seorang pelayan harus
mendasarkan
pelayanannya pada relasi
yang dekat dengan
Allah. Relasi ini juga
menjadi aspek penting
dalam hidup dan
pelayanan.
Ada hubungan timbal
balik antara melayani
Allah dan melayani
sesama. Melayani Allah
menjadi konkret dalam
pelayanan terhadap
sesama. Melayani
sesama menjadi lebih
berarti jika pelayanan itu
disadari sebagai
pelayanan terhadap
Allah.
40.
41. SPIRITUALITAS FRANSISKAN
1. Spiritualitas Fransiskan
berakar pada tradisi
Yudeo-Kristiani, Katolik
Roma, dan Biblis; dan
teologi Trinitarian Gereja.
2. Spiritualitas Fransiskan
bersifat Kristo-Sentris,
yang berfokus pertama-
tama pada Yesus yang
berinkarnasi.
42. Spiritualitas Fransiskan
3. Kerendahan hati dan
kemiskinan dari Yesus
yang berinkarnasi
merupakan pola dan
model hidup Fransiskan,
teologi, dan pendekatan
terhadan ciptaan.
Gerakan Fransiskan
adalah Minoritas.
43. SPIRITUALITAS FRANSISKAN
5. Minoritas
diungkapkan dalam
Kemiskinan dan
Kerendahan Hati.
Kemiskinan adalah
ungkapan eksternal dari
Minoritas.
Kerendahan hati adalah
ungkapan internal dari
hidup Minoritas.
6. Sejalan dengan
Minoritas,
Persaudaraaan
merupakan hal yang
esensial dalam hidup
Fransiskan. Minoritas
menjadi penjaga
Persaudaraan
44. SPIRITUALITAS FRANSISKAN
7. Hidup penitensial
adalah pertobatan
yang terus-
menerus.
8.Buah-buah dari
semuanya ini adalah
kesempurnaan
cinta dalam damai
dan sukacita
45. Melayani dengan kerendahan hati
Petuah Pasal IV
Aku datang bukan untuk
dilayani, melainkan untuk
melayani, firman Tuhan
Mereka yang ditetapkan
sebagai atasa bagi yang
lain, tidak boleh lebih
berbangga atas tugas
pimpinan itu daripada
kalau mereka diberi tugas
membasuh kaki saudara-
saudaranya.
Semakin mereka lebih
gelisah karena kehilangan
tugas pimpinan daripada
karena kehilangan tugas
mencuci kaki, semakin
mereka mengumpulkan
bagi dirinya kekayaan yang
membahayakan jiwa.
Berani melepaskan diri.
Menghindari bahaya post
power syndrom, tidak
tahan hidup tanpa jabatan
atau kuasa.
46. Seperti apa kemiskinan Fransiskan?
1. Motivasi utama adalah mengikuti Kristus yang
miskin.
2. Tidak memiliki apapun meskipun bisa
menggunakannya.
3. Menggunakannya untuk melayani Allah dan
sesama.
4. Memiliki semangat lepas bebas dan murah hati
kepada semuanya.
47. Seperti apa kemiskinan Fransiskan?
5. Percaya kepada Penyelenggaran Ilahi dalam semua
kebutuhannya.
6. Mempraktekkan disiplin dan ugahari sehingga tidak
terlalu tergantung pada barang-barang atau hiburan.
Tidak berarti menolak hal yang baik dari tubuh atau
dunia jasmaniah. Tetapi mempergunakannya secara
bertanggung jawab.
7. Mencintai orang miskin dan rendah dan ingin
melayani mereka. Solider terhadap orang miskin
dan mendukung mereka.
48. PERSAUDARAAN
Dalam artikel pertama Konstitusi OFM dikatakan:
Ordo saudara Dina, yang didirikan oleh Fransiskus
Assisi adalah sebuah persaudaraan. Tujuan dari
persaudaraan ini adalah mengikuti Kristus secara
lebih dekat.
Konsep persaudaraan Fransiskan berdasar pada nilai
Injili. Ini bukan persekutuan untuk memfasilitasi
sebuah karya pelayanan secara lebih efektif. Sekalipun
benar, ini bukan persaudaraan Fransiskan.
49. PERSAUDARAAN
Persaudaraan mirip dengan jemaat perdana: disatukan
dalam iman akan Kristus,; hidup bersama dan saling
berbagi dalam Roh Kudus.
Di mana ada Roh Kudus, di situ ada kesatuan dan
persaudaraan
50. Melayani dalam Persaudaraan
Tradisi Monastik: Ora et
Labora
Bekerja untuk Komunitas
= wujud konkret pelayanan
untuk orang lain
Bekerja = karunia,
menurut Fransiskus,
seperti karisma berdoa dan
berkotbah (AngBul V:1)
Bekerja = tanda syukur atas
rahmat Allah
Fransiskus: siapa yang
sungguh-sungguh mau
berbakti kepada Allah,
harus bekerja dengan setia
dan bakti
Bekerja adalah kebaktian
kepada Allah
Orang yang tidak terikat
dengan pekerjaan (SK),
tidak bisa melayani.
Menjadi soal dalam
komunitas, karena
menjadi saudara lalat saja
alias parasit.
52. Melayani sebagai
wujud konkret pertobatan
Metanoia (Yunani);
Latin paenitentiam agite
Bukan sebuah pengakuan
dosa, tetapi perubahan
akal budi dan hati
Diungkapkan dalam
tindakan konkret
Melayani adalah sikap
untuk tidak memikirkan
diri sendiri, tetapi untuk
kebaikan bersama dan
orang lain.
53. Sukacita dan Damai:
Buah-Buah Pelayanan
Fransiskus sangat mencintai orang miskin. Sebab, mereka
sangat mencerminkan baginya Kristus yang miskin dan
rendah. Cintanya kepada mereka sangat praktis dengan
melayani mereka.
Tentang orang kusta, termiskin dari yang termiskin dia
mengungkapkan demikian: Beginilah Tuhan
menganugerahkan kepadaku, Saudara Fransiskus, untuk
mulai melakukan pertobatan. Ketika aku dalam dosa, aku
merasa amat muak melihat orang kusta. Akan tetapi Tuhan
sendiri menghantar aku ke tengah mereka dan aku
merawat mereka penuh kasihan. Setelah aku
meninggalkan mereka, apa yang tadinya terasa
memuakkan, berubah bagiku menjadi kemanisan jiwa dan
badan (Was 1-3).
54. Melayani dalam semangat Fransiskus
Melayani seperti Kristus
melayani
Melayani dengan
kerendahan hati dan
kemiskinan
Melayani dengan cara
bekerja dengan setia dan
bakti
Melayani orang-orang
miskin sebab orang miskin
adalah cermin Kristus yang
miskin
Melayani orang miskin
supaya menjadi bagian
dari mereka dan
menemukan Kristus dalam
diri mereka
Melayani memberikan
damai dan sukacita
MELAYANI ADALAH
UNGKAPAN KONKRET
DARI MENCINTAI
55. Mungkin ketika kita
berhadapan muka
dengan Pencipta kita,
kita tidak akan
ditanya, ‘berapa
jabatan yang telah
kamu pegang”, tetapi
“berapa orang yang
telah kamu bantu?”
Dalam kenyatannya,
engkau tidak dapat
mencintai Allah
sampai engkau
melayani dia dengan
cara melayani umat-
Nya”