Dokumen tersebut membahas tentang Tugas Pendamping & Tim Pangan Desa dalam mencapai Desa Mandiri Pangan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) Desa Mandiri Pangan bertujuan meningkatkan kemandirian masyarakat pedesaan dalam memenuhi kebutuhan pangannya, (2) hal ini dicapai melalui pemberdayaan masyarakat, penguatan kelembagaan, dan peningkatan sarana prasarana, serta (3
1. TUGAS PENDAMPING & TIM PANGAN
DESA
DESA MANDIRI PANGAN
Pusat Ketersediaan dan Kerawanan
Pangan
Badan Ketahanan Pangan
Kementerian Pertanian
2. 22
1) PANGAN DAN KETAHANAN PANGAN ADALAH AWAL MULA PERADABAN
2) MERUPAKAN INVESTASI SOSIAL DAN EKONOMI. Pemenuhan kecukupan
pangan bukan hanya merupakan kewajiban, baik secara moral, sosial
maupun hukum (termasuk pemenuhan HAM), tetapi juga merupakan
investasi dalam pembentukan SDM yang lebih baik dimasa datang
3) MERUPAKAN PEMENUHAN HAK YANG PALING AZASI. Pemenuhan
kecukupan pangan merupakan prasyarat bagi pemenuhan hak-hak dasar
lainnya (pendidikan, pekerjaan, dsb)
a) Bagamaina dapat mencapai hasil pendidikan yang maksimal apabila
anak-anak kesekolah dengan perut lapar?
b) Bagaimana dapat menghasilkan produktivitas kerja yang maksimal
apabila para pkerja berangkat kerja dengan perut yng lapar?
PERAN PENTING:
URUSAN WAJIB PEMERINTAH:
Dapat dituntut apabila tidak melaksanakan urusan wajib
A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN
3. 333
KETAHANAN PANGAN:
Kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap RUMAH TANGGA, yang
tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah
maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau (UU No. 7/1996)
IMPLEMENTASI UU No. 7/1996 tentang Pangan:
harus diartikan dalam arti seluruh wilayah/rumah tangga dan
sepanjang waktu.
pasal 50: Perwujudan ketahanan pangan merupakan tanggung
jawab pemerintah bersama-sama MASYARAKAT
DESA MANDIRI PANGAN untuk:
1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan
(masyarakat/kelompok) dalam memenuhi baik
kepentingan kelompok masyarakat maupun
kepentingan individual anggota2nya
2. Pemenuhan, penghargaan dan perlindungan budaya
lokal
4. 44
B. Tujuan Proksi Desa Mapan
adalah meningkatkan keberdayaan masyarakat pedesaan
dengan memanfaatkan secara optimal sumber daya yang
dimiliki atau dikuasainya untuk mencapai kemandirian
pangan rumah tangga dan masyarakat.
C. Sasaran
Rumah tangga miskin di desa rawan pangan untuk
mewujudkan kemandirian pangan masyarakat.
Dasar pelaksanaan kegiatan Desa Mapan :Dasar pelaksanaan kegiatan Desa Mapan :
•FIA 2005/FSVA 2009FIA 2005/FSVA 2009
•Listing Data Dasar Rumah Tangga (DDRT)Listing Data Dasar Rumah Tangga (DDRT)
5. Output :Output :
• Peningkatan usaha produktif berbasis sumber daya lokal yang
dimiliki kelompok dan perorangan;
• Peningkatan kemampuan daya beli dan akses pangan
rumahtangga;
• Perkembangan ketersediaan pangan masyarakat.
5
D. Indikator KeberhasilanD. Indikator Keberhasilan
Outcome :Outcome :
•Perkembangan pengelolaan dana dan pelayanan oleh LembagaPerkembangan pengelolaan dana dan pelayanan oleh Lembaga
Keuangan Desa (LKD);Keuangan Desa (LKD);
•Perubahan pola konsumsi pangan beragam, bergizi, berimbangPerubahan pola konsumsi pangan beragam, bergizi, berimbang
dan aman;dan aman;
•Penambahan jumlah penerima manfaat kegiatan di perdesaanPenambahan jumlah penerima manfaat kegiatan di perdesaan;;
•Penurunan jumlah rumah tangga penerima Beras untukPenurunan jumlah rumah tangga penerima Beras untuk
Masyarakat Miskin (Raskin)Masyarakat Miskin (Raskin)..
6. 66
E. Pengertian Desa Mandiri Pangan
adalah desa yang masyarakatnya mempunyai kemampuan untuk
mewujudkan ketahanan pangan dan gizi melalui pengembangan
subsistem ketersediaan, subsistem distribusi, dan subsistem
konsumsi dengan memanfaatkan sumberdaya setempat secara
berkelanjutan.
F. KRITERIA SELEKSI DESA PELAKSANA :
a. Desa rawan pangan, dengan jumlah Keluarga miskin
lebih dari 30 % dari jumlah Rumah Tangga di desa.
7. 77
b. Kriteria Penetapan Rumah Tangga Miskin (RTM)
Indikator 1: Status Sosial
1. Tingkat Pendidikan
2. Jenis Pekerjaan dan Tingkat Pendapatan
Indikator 2: Pengeluaran Rumahtangga
3. Konsumsi Pangan
4. Konsumsi Non pangan
Indikator 3: Kepemilikan Aset
5. Modal (lahan, tabungan, hewan ternak)
6. Sarana Transportasi
7. Perabotan rumahtangga
Indikator 4: Kondisi Lingkungan Tempat Tinggal
8. Luas tempat tinggal
9. Kondisi tempat tinggal
10.Sumber air minum
11.Sumber penerangan
Indikator 5: Pola Konsumsi Pangan
12. Asupan gizi
13. Porsi pangan antar anggota rumahtangga
Penetapan KK miskin dilakukan melalui Survei Data Dasar
Rumahtangga
8. II. KERANGKA PIKIR DESA MAPANII. KERANGKA PIKIR DESA MAPAN
PELATIHAN dan PENDAMPINGAN
• Pengembangan kerjasama dan partisipasi inklusif
• Pengembangan kapasitas individu
• Pengembangan kapasitas kelembagaan masyarakat
• Pengembangan sosial dan ekonomi
• Pengembangan ketahanan pangan
DUKUNGAN PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA
- ekonomi (jalan desa, irigasi desa, air bersih, listrik,
transportasi, dll)
- kesehatan
- pendidikan
- Kemasyarakatan
Integrasi dengan Program Pemberdayaan lain
(PNPM, PUAP, Desa Siaga, dll)
OUTPUT
1. Berkembangnya
usaha produktif
berbasis sumber daya
lokal.
2. Meningkatnya
ketersediaan dan
produksi pangan.
3. Meningkatnya daya
beli rumah tangga
4. Meningkatnya akses
pangan rumah
tangga.
OUTCOME :
Berkurangnya kerawanan
pangan dan gizi tingkat
rumah tangga
8
A
B
C
D
8
9. 9
A. Pendekatan KegiatanA. Pendekatan Kegiatan
1. Pemberdayaan Masyarakat sebagai :1. Pemberdayaan Masyarakat sebagai :
(1) partisipasi; (2) demokratisasi; (3) pengembangan kapasitas;
(4) perbaikan ekonomi ; dan (5) pengembangan individu.
2. Penguatan Kelembagaan pangan :2. Penguatan Kelembagaan pangan :
3. Penguatan Sistem Ketahanan Pangan3. Penguatan Sistem Ketahanan Pangan
didasarkan pada : (1) kebutuhan masyarakat sebagai pelaku;
(2) perkembangan sistem pemerintahan desa; (3) upaya merevitalisasi
kelembagaan tani; (4) sebagai sarana belajar bagi petani, (5) upaya
pengembangan kapasitas kerjasama/kemitraan.
Pembangunan ketahanan pangan memerlukan harmonisasi
dari pembangunan ketiga subsistem tersebut dan didukung oleh sarana,
prasarana, kelembagaan yang menangani kegiatan produksi, distribusi,
pemasaran, pengolahan dan didukung oleh kebijakan, peraturan,
pembinaan,dan pengawasan.
lanjutan kerangkalanjutan kerangka
pikir ...pikir ...
4. D4. Dukunganukungan pengembanganpengembangan sarana dan prasarana perdesaaansarana dan prasarana perdesaaan
diarahkan untuk peningkatan aksessibilitas masyarakat dalam
mendukung ketahanan pangan.
10. 10
1.1. Pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kapasitasPemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kapasitas
dan kemandirian masyarakat;dan kemandirian masyarakat;
2.2. Menjalin kemitraan;Menjalin kemitraan;
3.3. Mengembangkan kelembagaan masyarakat;Mengembangkan kelembagaan masyarakat;
4.4. Menerapkan konsep pembangunan partisipatif dan inklusifMenerapkan konsep pembangunan partisipatif dan inklusif
secara konsisten, dinamis, dan berkelanjutan;secara konsisten, dinamis, dan berkelanjutan;
5.5. Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lokal;Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lokal;
6.6. MengembangkanMengembangkan sinergitas antar stakeholder melalui DKsinergitas antar stakeholder melalui DKPP
Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota;Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota;
7.7. Mengaktifkan fungsi koordinasi di tingkat kecamatan.Mengaktifkan fungsi koordinasi di tingkat kecamatan.
B. Strategi Pencapaian TujuanB. Strategi Pencapaian Tujuan::
11. 11
Desa-desa mandiri pangan memiliki kekhasan kegiatan
ekonomi sebagai pengungkit kemandirian sesuai dengan
kondisi sosial dan sumberdaya alam yang dikuasainya:
• Garut : simpan pinjam dan peranan leader lokal
• Ciamis : pengolahan pangan dan peranan pemuda
• Magelang : partisipasi masyarakat dan peranan birokrasi provinsi
dan kabupaten
• Bantul : modernisasi tradisi dan pemanfaatan pangan lokal
• Malang : Pemanfaatan SDA dan peranan swasta/koperasi
• Bukittinggi : pemupukan modal masyarakat.
Kelompok masyarakat (kelompok afinitas) mampu
berkembang dengan baik dalam pengelolaan organisasi
dan manajemen.
Perhatian, perlindungan, dan keberpihakan pemerintah
(provinsi, kab, desa) kepada masyarakat rawan pangan
dan miskin cukup tinggi.
12. 1. Kelompok afinitas menjadi (Gapoktan) untuk
meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha;
2. TPD sebagai koordinator dan penggerak pembangunan
ketahanan pangan tingkat desa;
3. LKD menjadi lemabaga Keuangan mikro pedesaan yang
ditumbuhkan oleh kelompok-kelompok afinitas untuk
mengelola keuangan sebagai modal usaha produktif
perdesaan menjadi lembaga pelayanan usaha produktif
masyarakat desa;
4. Desa Mapan yang telah mandiri akan menjadi laboratorium
lapangan, dan kelembagaan yang ada di dalamnya sebagai
pemandu sekolah lapangan bagi desa sekitarnya dalam
Gerakan Kemandirian Pangan (Gema Pangan).
12
C. Strategis Keberlanjutan Desa MapanC. Strategis Keberlanjutan Desa Mapan
(Exit Strategy)(Exit Strategy)::
13. 131313
Tahap
Persiapan
Tahap
Penumbuhan
Tahap
Kemandirian
Tahap
Pengembangan
Seleksi Lokasi & pendamping/penyuluh, Sosialisasi Program,
Pendampingan, Penyusunan Data Dasar Desa, Pelatihan, Penumbuhan &
Pemberdayaan kelpk afinitas, TPD, LKD, Penyusunan Rencana
Pembangunan Desa Mapan Partisipatif
1. Penumbuhan kelpk lumbung pangan, Penguatan Kelembagaan Masyarakat
(Pemberdayaan kelompok afinitas, Pemberdayaan Lembaga Usaha Ekonomi
perdesaan), Pemberdayaan Kelembagaan Pelayanan
2. Pemanfaatan dana bansos sesuai RUK
3. Pelatihan administrasi & teknis
TAHAPAN
KEGIATAN
III. TAHAPAN KEGIATAN
1. Pengembangan Lembaga Masyarakat (Pengembangan dan pemeliharaan
prasarana, Pengembangan dan penerapan teknologi untuk perbaikan
produksi, Pengembangan usaha menuju skala yang mampu memberikan
pendapatan yang layak secara ekonomi, Pengembangan diversifikasi usaha
untuk meningkatkan pendapatan)
2. Pengembangan Lembaga pelayanan Masyarakat (Gerakan konsumsi
beragam, bergizi, berimbang dan aman, Pengembangan sistem pemantauan,
deteksi dan respon dini kerawanan pangan)
3. Pelatihan teknis & magang
1. Peningkatan peran masyarakat dalam ketersediaan & distribusi pangan
2. Berkembangnya usaha yang mapan,
3. Mantapnya organisasi/kelembagaan yang ada
4. Pembentukan jaringan usaha/kemitraan, pemupukan sumber permodalan
masyarakat
5. Exit strategi pendamping kepada TPD
6. Koordinasi & kerjasama lintas sektor utk dukungan sarana prasarana
13
Gerakan
Kemandirian Pangan
1. Sub Gerakan Penguatan Sumberdaya Sosial (GPS)
2. Sub Gerakan Optimasi Pemanfaatan Sumberdaya Alam (GOA)
3. Sub Gerakan Menabung Mandiri (GMM)
4. Sub Gerakan Aplikasi Teknologi Tepat Guna (GAT
5. Sub Gerakan Penyebaran Manfaat (GPM)
13
14. 14
IV. PENGORGANISASIANIV. PENGORGANISASIAN
DESA MANDIRI PANGANDESA MANDIRI PANGAN
1.1. Dewan Ketahanan Pangan di tingkat pusat, propinsi dan kabupatenDewan Ketahanan Pangan di tingkat pusat, propinsi dan kabupaten
bertindak sebagai koordinator pelaksana program.bertindak sebagai koordinator pelaksana program.
2. Badan/Dinas/Kantor/Unit Kerja Ketahanan Pangan di tingkat pusat,2. Badan/Dinas/Kantor/Unit Kerja Ketahanan Pangan di tingkat pusat,
propinsi dan kabupaten bertindak sebagai penanggung jawab kegiatan.propinsi dan kabupaten bertindak sebagai penanggung jawab kegiatan.
3. Pokja Desa Mapan di tingkat Pusat, Propinsi, Kabupaten3. Pokja Desa Mapan di tingkat Pusat, Propinsi, Kabupaten
bertindak sebagai pelaksana kegiatan desa mapan.bertindak sebagai pelaksana kegiatan desa mapan.
Pokja ini berada dalam Dewan Ketahanan Pangan.Pokja ini berada dalam Dewan Ketahanan Pangan.
4. Camat bertindak sebagai koordinator desa pelaksana4. Camat bertindak sebagai koordinator desa pelaksana
kegiatan Desa Mandiri Pangan di wilayah kerjanya.kegiatan Desa Mandiri Pangan di wilayah kerjanya.
5. Kepala Desa bertindak sebagai penanggung jawab operasional5. Kepala Desa bertindak sebagai penanggung jawab operasional
kegiaatan Desa Mapan di tingkat desa .kegiaatan Desa Mapan di tingkat desa .
6. Tim Pangan Desa bertindak sebagai penggerak pembangunan6. Tim Pangan Desa bertindak sebagai penggerak pembangunan
ketahanan pangan di desaketahanan pangan di desa
15. 15
Penerima Manfaat
1.Kelompok Afinitas
2Kelompok Wanita
3Kelompok Lumbung
4Lembaga Keuangan Desa
Kepala BKP
Kepala Badan/Kantor/
Dinas/Unit Kerja Ketahanan
Pangan Tingkat Provinsi
Menteri
Pertanian
Gubernur
Bupati/
Walikota
Kepala Badan/Kantor/
Dinas/Unit Kerja Ketahanan
Pangan Tingkat
Kabupaten/Kota
Pokja
Camat :
BPP ; KCD/POPT ; TPDDesa
Mapan + Kades;LKD desa
sasaran ; Pengelola Lumbung
; Pengelola P2KP
Tim Pangan DesaPendampin
g
Pokja
Pokja
BAGAN PENGORGANISASIAN DESA MANDIRI PANGAN
PELAKSANA
KEGIATAN
PENANGGUNG
JAWAB KEGIATAN KOMANDO
Keterangan :
Hubungan koordinasi
Hubungan integrasi dari
instansi terkait
Hubungan komando
Hubungan Pembinaan
17. 1717
A. Kriteria Desa :
Termasuk desa rawan pangan (minimal 30 persen
penduduknya termasuk KK miskin) berdasarkan Survei
DDRT
Memiliki potensi (SDA dan SDM) yang belum
dikembangkan
Aparat desa dan masyarakat memiliki respon yang
tinggi terhadap pembangunan ketahanan pangan.
Waktu : Februari – Maret
18. 181818
B. Pelaksanaan :
Membuat nominasi 5 (dua) desa rawan pangan yang
dipilih oleh Badan/Dinas/Kantor/Unit Kerja yang
menangani ketahanan pangan ditingkat Kabupaten
berdasarkan FSVA 2009, SKPG atau BLT dan diverifikasi
oleh Propinsi.
Melakukan identifikasi ulang pada dua desa yang
sudah terpilih dengan survei DDRT untuk mengetahui
jumlah KK miskin.
Dari Hasil DDRT dipilih 2 desa yang memiliki jumlah
Rumah Tangga Miskin (RTM) minimal 30 persen dari KK
total sebagai lokasi pelaksana Kegiatan Desa Mandiri
Pangan.
Kelompok afinitas binaan, semua RTM hasil DDRT.
Dua Desa yang telah dipilih ditetapkan dengan Surat
Keputusan Bupati/Ketua Dewan Ketahanan
Seleksi Desa (Lanjutan)
19. 191919
C. Data dikumpulkan :
Profil desa
Situasi ketahanan pangan dan gizi
Kelembagaan perdesaan : organisasi dan fungsi
pemerintahan desa, organisasi kelembagaan dalam
masyarakat, penyedia saprodi, penyedia jasa
alsintan, penyedia modal, pasar, penyuluh, Koptan,
KUD, Kelompoktani, dll.
Sarana dan prasarana pendukung : kondisi jalan
desa, sarana irigasi, transportasi, komunikasi, jumlah
lumbung pangan, dan lain-lain.
Potensi dan permasalahan wilayah : SDA, demografi,
sosial ekonomi, budaya masyarakat
Penyusunan Data Dasar Desa
(Lanjutan)
20. 202020
D. Tugas Pendamping :
Mengumpulkan data dasar kondisi sosial – ekonomi
masyarakat setempat
Menumbuhkan kelompok-kelompok afinitas.
Membimbing kelompok dalam mengembangkan
usaha produktif
Membimbing dan bekerjasama dengan Tim Pangan
Desa (TPD) agar dapat berperan sebagai penggerak
pembangunan ketahanan pangan di tingkat desa
Bersama TPD dan kelompok-kelompok afinitas
menumbuhkan Lembaga Keuangan Desa (LKD)
Menumbuhkan kader pangan desa.
21. 21
No Kegiatan Output
1 Identifikasi kondisi sarana dan prasarana,
SDA, SDM, kelembagaan, permasalahan
ketahanan pangan di wilayahnya
Tersedianya data KK miskin, data potensi desa,
profil desa
2 Sosialisasi Program pemahaman kegiatan Desa Mapan, pelaksanaan
pendampingan kepada kelompok afinitas.
3 Memfasilitasi penumbuhan kelompok KK
miskin menjadi kelompok afinitas
Terbentuknya kelompok afinitas
4 Memfasilitasi dalam menumbuhkan
kelompok afinitas & pembentukan Lembaga
Keuangan Desa (LKD)
Terbentuknya organisasi dan kepengurusan
kelompok afinitas & LKD
5 Mendampingi kelompok dalam
memantapkan organisasi.
• Kemimpinan dan komunikasi
• Penyusunan AD/ART organisasi
• Manajemen Administrasi
• Pengelolaan Keuangan
• pengembangan SDM RT
6 Memfasilitasi kelompok membuat rencana
kerja kelompok afinitas (spesifik, terukur,
dapat dicapai, relevan, tepat waktu)
• Rencana Kegiatan Kelompok
• Rencana Usaha Kelompok
7 Memfasilitasi kelompok dalam pencairan
dana bantuan sosial (bansos)
Kelengkapan administrasi untuk pencairan dana
bansos sudah dilengkapi oleh kelompok.
8 Memantau pencairan dana untuk kelompok
afinitas
Dana bansos dari KPKN masuk ke rekening
kelompok
9 Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
Kinerja Kelompok
Laporan pelaksanaan kegiatan pendampingan
dan kinerja kelompok.
D.1. Tugas Tenaga Pendamping Tahap Persiapan
22. 22
D.2. Tugas Pendamping Tahap Penumbuhan
No Kegiatan Output
1 Menyiapkan data statistik
kelompok binaan.
Data statistik kelompok mandiri pangan
(organisasi, juml angt & gender, jenis usaha,
simpanan/modal)
2 Mendampingi kelompok &
LKD dalam membuat
pembukuan dan administrasi
kelompok.
pembukuan & pencatatan yang dibuat kelompok :
Buku pertemuan kelompok, Daftar kehadiran
anggota, Agenda pertemuan, Hasil pertemuan
Administrasi keuangan kelompok, Buku kas, Buku
kas harian, Buku pas anggota
(buku simpan pinjam anggota), Arsip tanda bukti,
Buku simpan pinjam, Kwitansi penerimaan,
Kwitansi pembayaran, Perjanjian pembayaran.
3 Memantau dan melaksanakan
kegiatan sesuai program kerja
pendamping
Laporan perkembangan dan pelaksanaan kegiatan
desa mapan .
4 Mendampingi kelompok
dalam menyalurkan &
mengembangkan dana bansos
Laporan perkembangan dan pemanfaatan dana
bansos.
23. 23
No Kegiatan Output
5 Mendampingi kelompok dalam
menyusun laporan keuangan.
Laporan keuangan kelompok
6 Pendampingan dan pemberdayaan
masyarakat kelompok afinitas,
kelompok wanita, kelompok lumbung.
- Perubahan perilaku dan
perkembangan organisasi
kelompok.
- Peningkatan pendapatan.
- Peningkatan ketrampilan on
farm/off farm/non farm)
7 Mengembangkan sistem ketahanan
pangan (ketersediaan – distribusi –
konsumsi) dalam lingkup kelompok
rumahtangga miskin dan masyarakat
desa sasaran.
Kegiatan dan laporan pengembangan
cadangan pangan, pemantauan dan
pengembangan sistem distribusi dan
harga pangan, perilaku konsumsi
pangan yang sehat, beragam, bergizi
dan seimbang.
8 Bersama Tim Pangan dan Aparat
desa merancang program kerja di
desa berdasarkan perencanaan desa
partisipatif.
Rencana kerja dan
time schedule pengembangan sarana
prasarana pendukung desa mandiri
pangan.
9 Membuat evaluasi kegiatan dari
aspek sosial/budaya, ekonomi dan
lingkungan.
Hasil evaluasi apek sosial/budaya,
kegiatan perekonomian,
pengelelolaan lingkungan dan
pemanfaatan SDA.
10 Bersama Tim Penggerak PKK Pemanfaatan pekarangan untuk
24. 24
No Kegiatan Output
11 Bersama penyuluh & aparat
meningkatkan teknologi budi daya
produksi pangan
Hasil pengembangan teknologi budi
daya atau produksi pangan wilayah
12 Memantau ketersediaan saprodi &
permodalan usaha.
Jalur distribusi saprodi dan alternatif
sumber permodalan.
13 Bersama aparat melakukan pemantauan
SKPG
Laporan kondisi pangan dan gizi.
14 Bersama aparat mengembangkan pasar Pasar komoditas unggulan spesifik
lokasi
15 Memantau dan memutus rantai distribusi
pangan & pedagang pengepul yang
merugikan petani.
Koordinasi pedagang perantara dan
petani produsen.
16 Mengembangkan jaringan pemasaran. Jaringan pasar antar wilayah
17 Mengembangkan produk pangan lokal
dan pangan olahan kerjasama dengan
pihak terkait (perindustrian, pabrikan,
Perguruan Tinggi, dll)
Pangan olahan yang aman, berkualitas
dan bergizi.
18 Merencanakan perbaikan sarana
transportasi yang dibutuhkan.
Laporan pelaksanaan perbaikan sarana
transportasi
19 Bersama Tim Pangan Desa memperkuat Optimalisasi peran Lembaga
25. 25
D.3 Tugas Pendamping Tahap Pengembangan
No Kegiatan Output
1 Pendampingan dalam rangka penguatan
kapasitas anggota kelompok:
- Penyuluhan tentang pangan dan gizi
- Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan
- Pengembangan kelembagaan dan jaringan
usaha
- penerapan teknologi tepat guna
- Pengetahuan bidang
pangan dan gizi &
perubahan perilaku
- Pengetahuan &
perilaku sehat
- Perluasan jaringan
usaha
- Penggunaan teknologi
tepat guna
2 Pendampingan dalam rangka pengembangan
usaha produktif kelompok yang meliputi usaha
on farm, off farm, maupun non farm, melalui
langkah-langkah :
-Memperluas jaringan pemasaran
-Membangun kemitraan dengan lembaga,
instansi atau stakeholders lain yang terkait
-Memperluas jaringan akses permodalah untuk
mengembangkan usaha.
Berkembangnya usaha
produktif kelompok yang
meliputi usaha on farm,
off farm, maupun non
farm
26. 26
D.4.Tugas Pendamping Tahap Kemandirian
No Kegiatan Output
1 Pendampingan dan pemberdayaan
masyarakat.
- Perubahan perilaku dan perkembangan
organisasi kelompok.
- Peningkatan pendapatan.
- Peningkatan ketrampilan on farm/off
farm/non farm)
2 Evaluasi pelaksanaan pendampingan dari
aspek pemberdayaan, pengembangan
sistem ketahanan pangan dan
pengembangan sarana prasarana fisik serta
dampaknya bagi kelompok afiitas pada
khususnya dan masyarakat desa pada
umumnya.
- Hasil evalusi pelaksanaan pendampingan.
- Perkembangan kegiatan usaha produktif
anggota kelompok afinitas.
- Evaluasi pelaksanaan kegiatan dari aspek
ketersediaan, distribusi dan konsumsi.
- Tingkat pelaksanaan pembangunan
sarana prasarana pedesaan.
3 Melakukan phase out (serah terima)
kegiatan pendampingan masyarakat kepada
Tim Pangan Desa (TPD) dengan menyusun
rencana kerja yang masih perlu dilanjutkan.
- Program Kerja Pendampingan dan
rencana kerja berdasarkan hasil evaluasi
pelaksanaan kegiatan.
4 Membuat rancangan strategi peningkatan
kemandirian kelompok berdasarkan
evaluasi pendampingan yang telah
dilakukan.
Strategi kegiatan pemberdayaan dan
pendampingan masyarakat lanjutan.
27. 272727
E. Tim Pangan Desa
Tim Pangan Desa terdiri dari 5 orang yaitu aparat
desa (1 orang), tokoh masyarakat (1 orang), ketua
tim penggerak PKK (1 orang), dan perwakilan dari
masyarakat khususnya masyarakat miskin (2 orang).
Kelembagaan TPD ditetapkan dengan SK. Bupati,
namun keanggotaan dapat berubah apabila tidak
sesuai dengan kinerja yang diharapkan.
TPD menggantikan peran pendamping, setelah
tahapan Program Aksi Desa Mandiri Pangan berakhir
(tahap kemandirian).
28. 28
Tugas Tim Pangan Desa
Menemukenali kondisi, potensi dan masalah ketersediaan pangan,
distribusi, konsumsi, akses dan pemanfaatan pangan
Mengintegrasikan berbagai program pembangunan di perdesaan.
Bersama pendamping, Tomas, perwakilan masyarakat, Badan
permusyawaratan desa, menyusun rencana pembangunan
wilayah pedesaan (RPWD)
Bersama pendamping, memverifikasi usulan RUK untuk
pemanfaatan dana bansos
Bersama pendamping menumbuhkan LKD.
Menjalankan fungsi pelaporan situasi pangan dan gizi
Bersama pendamping melaporkan perkembangan proksi mapan.
Bersama pendamping mendampingi kelompok dalam menjalankan
dan mengembangkan usaha kelompok.
Bersama pendamping memperkuat dan meningkatkan peran
kelembagaan masyarakat.
Melanjutkan kegiatan pendampingan masyarakat.
29. 29
No Kegiatan Output
1 a. Mengenali kondisi, potensi dan
masalah ketersediaan pangan,
distribusi, konsumsi, akses dan
pemanfaatan pangan maupun situasi
dan kondisi gizi masyarakat.
b. Menjalankan fungsi pelaporan situasi
pangan dan gizi serta perkembangan
pelaksanaan proksi mandiri pangan.
c. Mengintegrasikan berbagai program
pembangunan di perdesaan dalam
mewujudkan ketahanan pangan.
d. Bersama pendamping menumbuhkan
LKD
a. Data potensi desa
b. Laporan situasi
pangan dan gizi serta
perkembangan
pelaksanaan proksi
mandiri pangan.
c. Integrasi program
pembangunan di
perdesaan dalam
mewujudkan
ketahanan pangan.
d. Tumbuhnya LKD
E.1. Tugas Tim Pangan Desa Tahap Persiapan
30. 30
No Kegiatan Output
2 a. Mengumpulkan data-data potensi dan
permasalahan ketersediaan pangan,
distribusi, konsumsi, akses dan
pemanfaatan pangan maupun situasi
dan kondisi gizi masyarakat.
b. Menyusun rencana pembangunan
ketahanan pangan di tingkat desa
bersama-sama dengan kelompok
afinitas dan pendamping.
c. Memverifikasi usulan rencana usaha
yang diajukan oleh kelompok dalam
kaitannya dengan pemanfaatan dana
bansos
a. Laporan Situasi
Pangan dan Gizi
di desa tersebut
b. Rencana
pembangunan
ketahanan
pangan
ditingkat desa
c. Hasil Verifikasi
usulan rencana
usaha
kelompok
E.2. Tugas Tim Pangan Desa Tahap Penumbuhan
31. 31
E.3. Tugas Tim Pangan Desa Tahap Pengembangan
No Kegiatan Output
3 a. Bersama pendamping
mendampingi kelompok dalam
menjalankan dan
mengembangkan usaha kelompok
b. Bersama pendamping
memperkuat dan meningkatkan
peran kelembagaan masyarakat
a. Terjadinya diversifikasi usaha
b. Terjadinya peningkatan
pendapatan usaha
c. Peningkatan peran
kelembagaan masyarakat
E.4. Tugas Tim Pangan Desa Tahap Kemandirian
No Kegiatan Output
4 a. Melanjutkan kegiatan
pendampingan terhadap masyarakat
b. Memantau dan melaporkan masalah
pangan kepada aparat desa/pokja
menyusun rencana tindak lanjut
c. Memantau dan melanjutkan
kegiatan proksi mapan dalam rangka
mewujudkan ketahanan pangan
a. Lahirnya kader pangan desa
b. Tumbuhnya usaha produktif
di masyarakat
c. Terwujudnya cadangan
pangan tingkat rumahtangga
dan masyrakat
32. 32
1. Menerima dan mengelola dana bansos (APBN dan
APBD) atau dana yang disalurkan kepada kelompok-
kelompok afinitas untuk kegiatan usaha ekonomi
produktif.
2. Menerima pengembalian dana PMUK dari kelompok
afinitas.
3. Menyalurkan kembali dana penguatan modal kepada
kelompok yang lama atau kelompok baru atas
rekomendasi tim pangan desa dan pendamping.
4. Pengajuan dana oleh kelompok afinitas didasarkan RUK
dan kelengkapan organisasi, tertib administrasi, dan
tabungan kelompok.
5. Ketua LKD memberikan laporan perkembangan
keuangan kepada badan/kantor/dinas/unit ketahanan
pangan setiap bulan sekali kepada kabupaten.
F. TUGAS LEMBAGA KEUANGAN DESA (LKD)
33. 333333
G. Pemberdayaan Kelompok Afinitas
Kelompok afinitas adalah keanggotaan kelompok yang diikat
dengan rasa kesatuan dan kebersamaan oleh jaringan
persahabatan dan memungkinkan mereka mampu untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan .
Pembentukan kelompok melibatkan seluruh masyarakat desa
setempat terutama RTM hasil survei DDRT, RTM tersebut kemudian
diverifikasi melalui musyawarah di tingkat desa.
Pembentukan kelompok afinitas yang perekatnya didasarkan atas
saling memberikan kepercayaan, kepatuhan dan dukungan untuk
mencapai tujuan bersama.
Pengorganisasian kelompok dengan menetapkan ketua,
sekretaris, bendahara dan penanggung jawab bidang.
Pembinaan manajemen kelompok (penetapan visi, misi, tertib
administrasi dan aturan kelompok).
Pemberdayaan kelompok afinitas dilakukan melalui kegiatan
pertemuan kelompok, pendampingan dan pelatihan.
34. 343434
H. Penyusunan Rencana Pembangunan Desa Mapan
(RPWD)
Penyusunan RPWD dilakukan di tingkat desa dengan
melibatkan wakil-wakil kelompok , tokoh masyarakat
formal maupun non formal desa (BPD dan LKMD) sebagai
perencana kegiatan.
Peserta lain dalam proses penyusunan RPWD : (i) TPD (ii)
Penyuluh, (ii) Pokja Kabupaten, (iii) Pendamping (iv)
kelompok-kelompok afinitas (vii) Kepala Desa dan Kaur
Pembangunan.
Rencana kegiatan dan anggaran yang ditampung dalam
RPWD diarahkan pada kegiatan dan anggaran yang
mampu diakomodir oleh Pelaksanaan Program Aksi Desa
Mapan.
RPWD disusun pada tahap persiapan yang digunakan
sebagai bahan musrenbangdes (musyawarah
perencanaan pembangunan desa)
35. 353535
Penyusunan RPWD Desa Mapan
(Lanjutan)
Penyusunan Rencana Pembangunan Desa dilakukan di tingkat
desa Ragam usulan kegiatan yang dibahas dalam Rencana
Kegiatan dan Anggaran Tahunan ini merupakan usulan kelompok
yang disusun secara partisipatif yang dituangkan dalam Rencana
Kegiatan Kelompok yang mencakup 3 (tiga) kegiatan pokok,
yaitu (i) Penguatan kelembagaan/ Pengembangan Masyarakat
dan Gender, (ii) Pengembangan usaha on farm, off farm dan non
farm, (iii) Infrastruktur Desa.
Untuk setiap kegiatan dibahas kembali mengenai keluaran,
tujuan, target, sasaran, volume, indikator, lokasi, waktu, anggaran
dan penanggungjawab. Alasan untuk setiap kegiatan yang
dimunculkan juga diuraikan, termasuk kontribusi masyarakat
dalam pembangunan desa.
36. 363636
I. Penguatan Modal Usaha Kelompok
Dana PMUK sebesar RP 100 juta/desa
Dana stimulan yang diberikan ini dimaksudkan untuk membantu
meningkatkan kemampuan kelompok, baik dalam pengelolaan
usaha produktif kelompok maupun kegiatan lain yang diperlukan.
Semua kegiatan tersebut dikelola langsung oleh kelompok dan
penentuan penggunaannya didasarkan pada keputusan bersama
seluruh anggota kelompok.
Pencairan PMUK TA. 2011 dari KPPN ke rekening kelompok
dilaksanakan paling lambat bulan Agustus 2011 Dana tersebut
belum dapat dimanfaatkan kelompok .
Syarat pemanfaatan : kelp.sudah diberdayakan untuk mempunyai
kelengkapan organisasi, administrasi dan keuangan yang baik,
rencana usaha kelompok, tabungan kelompok.
Pemanfaataan dana penguatan modal usaha untuk usaha
kelompok dan dilakukan secara langsung bulan November/ sesuai
kinerja & kesiapan kelompok berdasarkan rekomendasi TPD dan
pendamping.
37. 37
Bendaharawan
Pengeluaran
KPPN
Kabupaten
Pendamping
Tim Pangan Desa dan
Kepala Desa
Menteri Pertanian
Pejabat Penguji Perintah
Pembayaran (P4)
Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK)
Kepala Badan/ Kantor/ Dinas/Unit
Kerja yang menangani ketahanan
pangan Kabupaten/Kota selaku KPA
Gubernur/Bupati/Walikota
Kelompok Afinitas
Kelompok afinitas
Kelompok afinitas
Kelompok afinitas
Subkelompok
afinitas
Rekening
Bank
LKD
1
2
4
3
5
9
11
14
10
6
7
12
134
12
8
Mekanisme Pengusulan dan Pencairan
Dana Bansos
38. 38
Pemanfaatan Dana Bansos
• Usaha on-farm : budidaya
pertanian, peternakan, dan
perikanan;
• Usaha off-farm : pengolahan
hasil-hasil pertanian;
• Usaha non-farm : usaha lainnya
diluar pertanian.
Dana Bansos Desa Mapan
Bersumber dari APBN, yang dialokasi sebesar :
- Rp. 100 juta/desa untuk Desa Mapan Reguler
- Rp. 25 juta/desa untuk Desa Replikasi Baru (TA.2011)
- Rp. 10 juta/desa untuk Desa Replikasi TA.2010
39. (GEMA PANGAN)
3939
adalah upaya bersama berbagai komponen
masyarakat dan pemerintah dalam mencerdaskan
kehidupan masyarakat untuk memobilisasi,
memanfaatkan dan mengelola aset setempat (yang
meliputi sumberdaya alam, sumberdaya manusia,
sumberdaya finansial, sumberdaya fisik/teknologi,
serta sumberdaya sosial) untuk meningkatkan
ketahanan pangan rumah tangga dan masyarakat
39
40. 40
(NASIONAL): Kemampuan suatu bangsa untuk
menjamin seluruh penduduknya memperoleh pangan
yang dalam jumlah yog cukup, kualitas yang layak,
aman yang didasarkan pada optimasi pemanfaatan
dan berbasis pada keragaman sumberdaya domestik.
(RUMAH TANGGA): Kemampuan rumah tangga
memenuhi kebutuhan pangannya, dengan jumlah,
mutu, keragaman, gizi, dan aman; baik dari hasil
produksi sendiri ataupun membeli dari pasar, sesuai
dengan ketentuan-ketentuan hukum yang ada.
1. KEMANDIRIAN PANGAN:
41. 41
2. CIRI-CIRI KEMANDIRIAN
1. kapasitas masyarakat/manusia;
2. pandangan terhadap sumberdaya yang dimiliki/yang
ada;
3. proses-proses kemasyarakatan;
4. pengelolaan organisasi/kelompok masyarakat.
Keempat dimensi ini tidak bisa dilihat secara parsial,
tetapi keempatnya secara menyeluruh.
Ada empat dimensi dalam melihat ciri-ciri
kemandirian, yaitu :
42. 42
4. Sasaran dari GEMA PANGAN :
Kelompok inti berasal dari Desa mapan yang telah mandiri kualifikasi
tinggi.
Satu desa inti, membina 3 desa di sekitarnya
Kemandirian kelompok inti berkembang secara berkelanjutan
Kelompok inti mampu menularkan kemampuannya kepada kelompok
masyarakat lain, baik di dalam desanya maupun di luar desa (desa
tetangganya).
Memobilisasi dan membangun partisipasi seluruh komponen
masyarakat, baik pemerintah (pusat dan daerah) dan masyarakat untuk
memanfaatkan dan mengelola aset secara cerdas guna meningkatkan
ketahanan pangan dan gizi dan sekaligus mengurangi kerawanan
pangan dan gizi masyarakat sesuai dengan kelembagaan dan budaya
lokal.
3. TUJUAN3. TUJUAN
44. 1. SUB GERAKAN PENGUATAN SUMBER DAYA SOSIAL
(GPS)
memupuk dan mengembangkan modal sosial masyarakat serta
membangun jaringan antar kelompok masyarakat
2. SUB GERAKAN OPTIMASI PEMANFAATAN SUMBER
DAYA ALAM (GOA)
memanfaatkan kekayaan dan kelimpahan sumberdaya alam yang ada
di sekitarnya
3. SUB GERAKAN MENABUNG MANDIRI (GMM)
memobilisasi sumberdaya finansial masyarakat yang ada di wilayah
lokal serta membangun jaringan antara kelompok-kelompok
masyarakat
4. SUB GERAKAN APLIKASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA
(GAT)
diversifikasi produk maupun penetrasi pasar domestik dan
peningkatan nilai tambah
5. SUB GERAKAN PENEBARAN MANFAAT (GPM)
mendampingi kelompok-kelompok lain, baik di desanya maupun di
1. OPERASIONALISASI GEMA PANGAN1. OPERASIONALISASI GEMA PANGAN
Dilakukan melalui 5 Sub Gema Pangan :
44
45. 45
Menyebarkan manfaat bagi
kel. Masy lainnyaIndustri pengolahan dan
perlindungan pasar
Lembaga Keuangan
Desa/Koperasi
2
3
1
KELEMBAGAAN
MASYARAKAT/ PETANI
Pemanfaatan SDA
dan Pendampingan
Low cost agric
Rumahtangga petani
Rumahtangga petani
Rumahtangga petani
Semua anggota masyarakat sasaran mampu
menyatakan:
"Kita telah menyelesaikan sendiri
ketahanan pangan kita"
(Lao Tsu)
FOKUS :FOKUS : MEMBANGUN KEMANDIRIAN KELOMPOK (MASYARAKAT) UNTUK
MEMANFAATKAN KELIMPAHAN ALAM SECARA KONSISTEN
46. 46
Sapi 4 ekor
Sapi 4 ekor Sapi 4 ekor
Sapi 4 ekor Sapi 4 ekor
Kelompok 5
Transportasi
listrik
Alat2 listrik
Banyak kegiatan individual yang akan memberikan manfaat lebih
banyak apabila dilakukan secara bersama-sama (Kelompok)
48. salah satu pendekatan pemberdayaan
masyarakat yang dilakukan melalui
proses berlatih melatih orang dewasa
dengan berbagi pengalaman antara
pemandu dan peserta SL-DMP (desa
replikasi) untuk menemukan dan
mengembangkan sendiri ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam rangka
mewujudkan kemandirian pangan.
4. SEKOLAH LAPANGAN DESA MAPAN (SL-DMP) :
48
49. a. Peningkatan Kewaspadaan Pangan dan Gizi
b. Pemecahan permasalahan ketahanan pangan wilayah
c. Pengembangan potensi wilayah spesifik
lokasi secara berkelanjutan.
d. Pengembangan Kelembagaan Ketahanan
Pangan Masyarakat
e. Pemberdayaan dan pendampingan masyarakat
f. Peningkatan perbaikan pola konsumsi pangan
masyarakat.
g. Peningkatan pendapatan masyarakat desa rawan
pangan pada rumah tangga miskin khususnya melalui
pengembangan usaha produktif.
49
5. PRINSIP – PRINSIP SL DMP :
50. Langkah – Langkah :
50
Melaksanakan kegiatan pendampingan selama 3 tahun
(penumbuhan – pengembangan – kemandirian)
Pelaksanaan kegiatan desa replikasi mengikuti model Desa
Mandiri (inti).
Pemandu Lapangan (Tim Desa Inti) bersama peserta melakukan
pemahaman masalah dan peluang (PMP) atau kajian kebutuhan
dan peluang (KKP).
Membahas peluang mengatasi masalah rawan pangan.
Merumuskan komponen penanganan masalah rawan pangan
berdasarkan kesepakatan peserta untuk diterapkan di desa
replikasinya.
Menyusun prioritas penanganan masalah rawan pangan.
Merencanakan pembangunan desa partisipatif.
Menerapkan strategi SL-DMP melalui koordinasi program lintas
sektor dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia.
Menyebarkan informasi penanganan rawan pangan ke desa
sekitar.
51. Pemandu SL-DMP terdiri dari :
Penyuluh Lapangan, Tim Pangan Desa, Pengelola LKD,
Pengurus/anggota kelompok afinitas dari desa rawan
pangan yang telah mandiri dan nara sumber lainnya.
Peserta SL-DMP :
merupakan kelompok afinitas yang terdiri dari Rumah
Tangga Miskin, pengurus LKD dan anggota TPD pada
desa replikasi.
51
52. Tahap Pertama : Penumbuhan
• Penumbuhan kelembagaan masyarakat .
• Pendampingan kelompok-kelompok afinitas & penyusunan
Rencana Usaha Kelompok (RUK), penertiban administrasi
dan keuangan.
• Pelatihan melalui sekolah lapangan atau demplot dalam
memanfaatkan sumberdaya (SDA dan SDM) untuk
dikembangkan sesuai potensi dan ketrampilan masyarakat
dan sesuai potensi wilayah desa setempat.
• Penumbuhan dan pengembangan usaha-usaha produktif
masyarakat.
• Pemanfaatan dana bansos untu menambah permodalan
usaha.
• Perencanaan dasar pembangunan wilayah pedesaan secara
partisipatif.
52
53. Tahap Kedua : Pengembangan
• Pengembangan LKD & Gerakan Menabung Mandiri untuk
meningkatkan permodalan LKD.
• Pengembangan diversifikasi pangan dan gizi melalui
pemanfaatan pekarangan.
• Aplikasi teknologi tepat guna bagi pedesaan,
pengembangan industri pengolahan pangan dan
pemasaran.
• Peningkatan kewaspadaan pangan dan gizi melalui
pengembangan sistem ketahanan pangan, yang meliputi :
ketersediaan pangan masyarakat, pengembangan
distribusi dan akses pangan serta pemenuhan konsumsi
pangan yang beragam, bergizi, berimbang dan aman.
53
54. Tahap Ketiga : Kemandirian
• Gerakan Penebaran Manfaat (GPM), dalam
rangka penanganan kerawananan pangan
dan peningkatan pendapatan masyarakat.
• Penyebarluasan informasi harga melalui
media elektronik dan non elektronik.
• Membangun jaringan kerjasama dan
kemitraaan antar pelaku usaha, antar desa.
• Koordinasi dan kerjasama program kerja
lintas sektor untuk dukungan pembangunan
sarana prasarana pedesaan.
54
55. VIII.VIII. MONITORING, EVALUASI, PENGENDALIAN,MONITORING, EVALUASI, PENGENDALIAN,
PENGAWASANPENGAWASAN,, DAN PELAPORANDAN PELAPORAN
55
1. Monitoring dan Evaluasi1. Monitoring dan Evaluasi
• Pemantauan, adalahPemantauan, adalah penilaian yang sistematis dan terus meneruspenilaian yang sistematis dan terus menerus
terhadap perkembangan suatu pekerjaan dalam suatu jangka waktu.terhadap perkembangan suatu pekerjaan dalam suatu jangka waktu.
• EvaluasiEvaluasi untuk mengetahui secara langsung perkembanganuntuk mengetahui secara langsung perkembangan
pelaksanaan program dan mendeteksi secara dini permasalahan yangpelaksanaan program dan mendeteksi secara dini permasalahan yang
muncul di lapangan sehingga upaya penyelesaian dapat segeramuncul di lapangan sehingga upaya penyelesaian dapat segera
dilaksanakan serta perbaikan dan penyempurnaan kegiatan yangdilaksanakan serta perbaikan dan penyempurnaan kegiatan yang
akan datang.akan datang.
• Pelaksanaan Evaluasi :Pelaksanaan Evaluasi :
a. Per Tahapan Kegiatan (Persiapan, Penumbuhan, Pengembangan,a. Per Tahapan Kegiatan (Persiapan, Penumbuhan, Pengembangan,
Kemandirian)Kemandirian) dilakukan tiap akhir tahun kegiatan (bln Nov)dilakukan tiap akhir tahun kegiatan (bln Nov)
b. Kemandirianb. Kemandirian dilakukan akhir kegiatan Mapan pada Th Vdilakukan akhir kegiatan Mapan pada Th V
• Kualifikasi PenilaianKualifikasi Penilaian : Rendah ; Sedang ; Tinggi: Rendah ; Sedang ; Tinggi
• Ruang Lingkup EvaluasiRuang Lingkup Evaluasi : Dinamika usaha kelp.afinitas, kinerja: Dinamika usaha kelp.afinitas, kinerja
TPD, LKD, pendampingTPD, LKD, pendamping
56. Evaluasi Per Tahapan :Evaluasi Per Tahapan :
(1)(1) Pemberdayaan Masyarakat;Pemberdayaan Masyarakat;
(2)(2) Pengembangan Sistem Ketahanan Pangan;Pengembangan Sistem Ketahanan Pangan;
(3)(3) Dukungan Pengembangan Sarana Prasarana.Dukungan Pengembangan Sarana Prasarana.
56
a. Bertujuan untuk : menilai tingkat capaian
pelaksanaan kegiatan Desa Mapan Per Tahapan
b. Fungsi : menilai kinerja tiap indikator kegiatan
yang digunakan sebagai bahan masukan untuk
perbaikan pelaksaan tahun mendatang
IndikatorIndikator Evaluasi Setiap Tahapan, meEvaluasi Setiap Tahapan, me liputiliputi ::
57. 57
3. Pelaporan3. Pelaporan
• Tujuan pelaporan : mengetahui perkembangan pelaksanaan
kegiatan.
• Mekanisme pelaksanaan : berjenjang dari tingkat desa,
kabupaten/kota, propinsi & pusat secara berkala,
berkelanjutan dan tepat waktu.
• Periode : bulanan, triwulanan, semesteran dan akhir tahun.
Sifat Pelaporan : dapat dimengerti, relevan,
dipercaya, dan tepat waktu, tentang:
apa yang telah terjadi (what); dimana kejadiannya
(where); kapan terjadinya (when); mengapa hal
itu terjadi (why); siapa yang terlibat dalam
kejadian (who); bagaimana hal tersebut terjadi
(how).
58. 58
a. Pelaporan Tingkat Desaa. Pelaporan Tingkat Desa
• Pendamping melaporkan aktivitasnya dan kegiatan kelompokPendamping melaporkan aktivitasnya dan kegiatan kelompok
setiap bulan kepada kabupaten.setiap bulan kepada kabupaten.
• TPD melaporkan aktivitasnya setiap 4 bulan kepadaTPD melaporkan aktivitasnya setiap 4 bulan kepada
kabupaten.kabupaten.
• LKD melaporkan kegiatannya setiap semester.LKD melaporkan kegiatannya setiap semester.
• Kepala Desa melaporkan perkembangan pelaksanaan DesaKepala Desa melaporkan perkembangan pelaksanaan Desa
Mapan kepada bupati setiap semester.Mapan kepada bupati setiap semester.
b. Pelaporan di Tingkat Kabupatenb. Pelaporan di Tingkat Kabupaten
• Kab. melaporkan hasil kegiatan di tingkat desa dan kabupatenKab. melaporkan hasil kegiatan di tingkat desa dan kabupaten
setiap 3 bulan sekali kepada propinsi.setiap 3 bulan sekali kepada propinsi.
• Kab. membuat laporan evaluasi akhir kegiatan Desa MapanKab. membuat laporan evaluasi akhir kegiatan Desa Mapan
setiap tahun kepada propinsi dan pusat.setiap tahun kepada propinsi dan pusat.
• Kabupaten melaporkan realisasi keuanganKabupaten melaporkan realisasi keuangan
(Dana Tugas Pembantuan) ke pusat setiap bulan(Dana Tugas Pembantuan) ke pusat setiap bulan
menggunakan format SAI dan Simonev.menggunakan format SAI dan Simonev.
lanjutan Pemantauan, Evaluasi, & Pelaporanlanjutan Pemantauan, Evaluasi, & Pelaporan
......
59. 595959
Melalui Program Aksi Desa Mandiri Pangan
diharapkan masyarakat desa mempunyai kemampuan
untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi
sehingga dapat menjalani hidup sehat dan produktif
dari hari ke hari, secara berkelanjutan, melalui
optimalisasi pemanfaatan sumber daya setempat
untuk memproduksi bahan pangan dan meningkatkan
daya beli, dengan wujud dan cara yang dipilihnya
sendiri sesuai dengan nilai-nilai sosial budaya dan
agama
IX. PENUTUP