Dokumen tersebut membahas perhitungan pelat lantai kendaraan untuk konstruksi trotoar yang meliputi perhitungan tebal pelat, kontrol ketebalan terhadap geser dua arah, pembebanan pelat oleh beban mati, beban hidup, dan kombinasi pembebanan. Hasil perhitungan menunjukkan momen maksimum sebesar 34,79 kN pada lapangan dan 30,83 kN pada tumpuan untuk kombinasi pembebanan 5 dan 6.
Dokumen tersebut membahas perhitungan struktur atap bangunan yang menggunakan sistem truss dengan bahan baja. Terdapat perhitungan panjang dan tegangan gording, dimensi trekstang penyangga, serta perhitungan ikatan untuk mengamankan atap dari angin.
The document provides calculations for determining the required reinforcement of a concrete beam (balok) with the following information:
- Concrete compressive strength is 20 MPa
- Steel yield strength is 400 MPa
- Beam dimensions are 25cm x 40cm
- Loads include wall weight, floor finish weight, and live loads from balconies
Bending moments are calculated at different points along the beam due to the varying loads. Required steel reinforcement is then determined based on the bending moment values and reinforcement ratios from code tables. Reinforcement amounts are provided for three sections of the beam labeled A-B, B-C, and C-D.
Dokumen tersebut membahas perhitungan struktur atap bangunan yang menggunakan sistem truss dengan bahan baja. Terdapat perhitungan panjang dan tegangan gording, dimensi trekstang penyangga, serta perhitungan ikatan untuk mengamankan atap dari angin.
The document provides calculations for determining the required reinforcement of a concrete beam (balok) with the following information:
- Concrete compressive strength is 20 MPa
- Steel yield strength is 400 MPa
- Beam dimensions are 25cm x 40cm
- Loads include wall weight, floor finish weight, and live loads from balconies
Bending moments are calculated at different points along the beam due to the varying loads. Required steel reinforcement is then determined based on the bending moment values and reinforcement ratios from code tables. Reinforcement amounts are provided for three sections of the beam labeled A-B, B-C, and C-D.
1. Terdapat tiga jenis keruntuhan pondasi yaitu geser umum, geser lokal, dan penetrasi. 2. Teori Terzaghi menjelaskan rumus perhitungan daya dukung tanah dan pondasi. 3. Beberapa faktor mempengaruhi daya dukung tanah seperti beban, kedalaman air tanah, dan lebar pondasi.
Modul kuliah membahas tentang elemen batang tekan dalam struktur baja, termasuk tekuk elastis, panjang tekuk, batas kelangsingan, dan pengaruh tegangan sisa."
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan alinyemen horizontal untuk jalan kelas III. Terdapat tiga tikungan horizontal yaitu PI1, PI2, dan PI3. Dokumen menjelaskan perhitungan komponen geometrik setiap tikungan seperti jari-jari minimum, panjang lengkung, superelevasi, dan stationing.
Analisa Struktur Metode Matriks (ASMM) menggunakan matriks kekakuan, perpindahan, dan gaya untuk menganalisis struktur. Metode Kekakuan menyelesaikan persamaan kesetimbangan gaya dengan menentukan perpindahan simpul yang tidak diketahui. ASMM diterapkan untuk berbagai jenis elemen struktur dengan menghitung derajat kebebasan dan matriks kekakuan masing-masing elemen.
Dokumen tersebut membahas perencanaan struktur gording atap bangunan. Pertama, dilakukan perhitungan beban mati, hidup, air hujan dan angin yang bekerja pada dua potongan atap dengan kemiringan berbeda. Kemudian, dilakukan kombinasi pembebanan berdasarkan standar untuk mendapatkan beban terbesar yang akan digunakan dalam perencanaan. Profil baja CNP16 dipilih untuk menopang gording berdasarkan kontrol bent
1. Dokumen tersebut membahas perancangan balok beton bertulang untuk menopang beban hidup dan mati pada bentangan 7 meter.
2. Pembahasan meliputi penentuan momen lentur maksimum, luas penampang tulangan, dan ukuran balok yang memenuhi syarat tegangan.
3. Diberikan contoh soal perhitungan balok dan sketsa rencana balok untuk bentangan 7,5 meter dengan beban dan mutu material tertentu.
soal dan pembahasan buku braja m.das hal 59-60Radi Yosra
Dokumen tersebut berisi ringkasan penyelesaian soal-soal mekanika tanah dari buku Braja M. Das Jilid 1. Terdapat 9 soal yang membahas berbagai konsep seperti berat jenis tanah basah dan kering, porositas, derajat kejenuhan, dan angka pori untuk berbagai kasus. Pembahasan menggunakan rumus-rumus dasar mekanika tanah seperti hubungan antara berat jenis tanah basah, kering, dan air, serta defin
The document is a structural design project for the concrete foundation of a mosque floor plan. It includes the preliminary design, load calculations, structural analysis, and design of reinforced concrete beams. Key details include:
- Floor plan dimensions and material properties
- Dead and live load calculations
- Maximum bending moments and shear forces for different beam spans
- Design of beams for the span with the highest bending moment, checking capacity, ductility, and reinforcement spacing
This document summarizes the planning and design calculations for a pre-stressed concrete beam with the following parameters:
1. The required bending moment (Mt) is 350 ton-meters. The concrete compressive strength (f'c) is 47 MPa.
2. The initial dimensions of the beam are calculated as 200 cm height (h) and 4339.6 cm^2 cross-sectional area (Ab).
3. The final design meets the required bending moment of 350 ton-meters with a uniform prestress force (q) of 2285.71 kg/m distributed over the beam length. Stresses in the concrete are calculated to remain below the allowable limits.
This document provides details on the structural design of a building, including load assumptions, member dimensions, and seismic load calculations according to SNI 1726:2012. It summarizes the seismic load calculations for two orthogonal directions and evaluates the structure's capacity through pushover analysis. Plastic hinges form at various displacement steps. The document concludes with a redesign of the structure according to SRPMK seismic provisions.
Dokumen ini membahas tentang detail penulangan beton bertulang sesuai standar SNI 03-2847-2002. Terdapat penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi lekatan antara tulangan dan beton, panjang penyaluran minimum, dan rumus untuk menentukan panjang penyaluran untuk tulangan yang mengalami tekan dan tarik.
Tugas besar ini membahas perencanaan geometrik jalan raya yang mencakup perhitungan awal, alinyemen horizontal, diagram super elevasi, dan alinyemen vertikal untuk merancang jalan yang aman dan nyaman bagi pengguna.
1. Terdapat tiga jenis keruntuhan pondasi yaitu geser umum, geser lokal, dan penetrasi. 2. Teori Terzaghi menjelaskan rumus perhitungan daya dukung tanah dan pondasi. 3. Beberapa faktor mempengaruhi daya dukung tanah seperti beban, kedalaman air tanah, dan lebar pondasi.
Modul kuliah membahas tentang elemen batang tekan dalam struktur baja, termasuk tekuk elastis, panjang tekuk, batas kelangsingan, dan pengaruh tegangan sisa."
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan alinyemen horizontal untuk jalan kelas III. Terdapat tiga tikungan horizontal yaitu PI1, PI2, dan PI3. Dokumen menjelaskan perhitungan komponen geometrik setiap tikungan seperti jari-jari minimum, panjang lengkung, superelevasi, dan stationing.
Analisa Struktur Metode Matriks (ASMM) menggunakan matriks kekakuan, perpindahan, dan gaya untuk menganalisis struktur. Metode Kekakuan menyelesaikan persamaan kesetimbangan gaya dengan menentukan perpindahan simpul yang tidak diketahui. ASMM diterapkan untuk berbagai jenis elemen struktur dengan menghitung derajat kebebasan dan matriks kekakuan masing-masing elemen.
Dokumen tersebut membahas perencanaan struktur gording atap bangunan. Pertama, dilakukan perhitungan beban mati, hidup, air hujan dan angin yang bekerja pada dua potongan atap dengan kemiringan berbeda. Kemudian, dilakukan kombinasi pembebanan berdasarkan standar untuk mendapatkan beban terbesar yang akan digunakan dalam perencanaan. Profil baja CNP16 dipilih untuk menopang gording berdasarkan kontrol bent
1. Dokumen tersebut membahas perancangan balok beton bertulang untuk menopang beban hidup dan mati pada bentangan 7 meter.
2. Pembahasan meliputi penentuan momen lentur maksimum, luas penampang tulangan, dan ukuran balok yang memenuhi syarat tegangan.
3. Diberikan contoh soal perhitungan balok dan sketsa rencana balok untuk bentangan 7,5 meter dengan beban dan mutu material tertentu.
soal dan pembahasan buku braja m.das hal 59-60Radi Yosra
Dokumen tersebut berisi ringkasan penyelesaian soal-soal mekanika tanah dari buku Braja M. Das Jilid 1. Terdapat 9 soal yang membahas berbagai konsep seperti berat jenis tanah basah dan kering, porositas, derajat kejenuhan, dan angka pori untuk berbagai kasus. Pembahasan menggunakan rumus-rumus dasar mekanika tanah seperti hubungan antara berat jenis tanah basah, kering, dan air, serta defin
The document is a structural design project for the concrete foundation of a mosque floor plan. It includes the preliminary design, load calculations, structural analysis, and design of reinforced concrete beams. Key details include:
- Floor plan dimensions and material properties
- Dead and live load calculations
- Maximum bending moments and shear forces for different beam spans
- Design of beams for the span with the highest bending moment, checking capacity, ductility, and reinforcement spacing
This document summarizes the planning and design calculations for a pre-stressed concrete beam with the following parameters:
1. The required bending moment (Mt) is 350 ton-meters. The concrete compressive strength (f'c) is 47 MPa.
2. The initial dimensions of the beam are calculated as 200 cm height (h) and 4339.6 cm^2 cross-sectional area (Ab).
3. The final design meets the required bending moment of 350 ton-meters with a uniform prestress force (q) of 2285.71 kg/m distributed over the beam length. Stresses in the concrete are calculated to remain below the allowable limits.
This document provides details on the structural design of a building, including load assumptions, member dimensions, and seismic load calculations according to SNI 1726:2012. It summarizes the seismic load calculations for two orthogonal directions and evaluates the structure's capacity through pushover analysis. Plastic hinges form at various displacement steps. The document concludes with a redesign of the structure according to SRPMK seismic provisions.
Dokumen ini membahas tentang detail penulangan beton bertulang sesuai standar SNI 03-2847-2002. Terdapat penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi lekatan antara tulangan dan beton, panjang penyaluran minimum, dan rumus untuk menentukan panjang penyaluran untuk tulangan yang mengalami tekan dan tarik.
Tugas besar ini membahas perencanaan geometrik jalan raya yang mencakup perhitungan awal, alinyemen horizontal, diagram super elevasi, dan alinyemen vertikal untuk merancang jalan yang aman dan nyaman bagi pengguna.
Dokumen tersebut merupakan analisis struktur under pass di Gejayan Fly Over Yogyakarta tahun 2008. Analisis mencakup perhitungan beban yang meliputi berat sendiri, beban mati tambahan, beban truk, dan tekanan tanah. Dilakukan analisis mekanika struktur menggunakan program SAP2000 untuk menentukan gaya aksial, momen, dan gaya geser ultimit. Hasil analisis digunakan untuk merancang pembebanan plat atas dan plat dinding under pass.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan perhitungan void slab untuk jembatan fly over di Yogyakarta. Terdapat 7 jenis beban yang dipertimbangkan dalam perhitungan, yaitu: 1) berat sendiri, 2) beban mati tambahan, 3) beban lalu lintas, 4) beban pejalan kaki, 5) gaya rem, 6) beban angin, 7) pengaruh temperatur. Dokumen ini menjelaskan rumus dan asumsi yang digunakan dalam menghitung besaran momen dan
Dokumen ini berisi perhitungan struktur slab lantai jembatan di Yogyakarta. Termasuk perhitungan berat sendiri, beban tambahan, beban truk, beban angin, dan pengaruh temperatur untuk mendapatkan momen pada slab. Kemudian dilakukan pemilihan tulangan lentur positif dan negatif berdasarkan momen tersebut dengan mempertimbangkan mutu beton dan baja serta tebal slab.
Analisis beban jembatan Sarjito II Yogyakarta meliputi berat sendiri, beban mati tambahan, beban lalu lintas, gaya rem, beban pejalan kaki, pengaruh temperatur, dan beban angin. Jembatan dirancang untuk menanggung berat beton, aspal, air hujan, serta beban tambahan seperti penerangan dan pemeliharaan. Beban lalu lintas terdiri atas beban merata dan garis yang mempengaruhi balok lantai. Gaya rem didistribusikan
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai data geometri, profil baja, pembebanan, dan perhitungan gempa untuk analisis jembatan rangka baja. Data geometri mencakup jenis, lebar, dan tinggi jembatan serta profil baja yang digunakan. Pembebanan meliputi beban mati, hidup, angin, serta gempa yang dihitung berdasarkan standar nasional.
Pondasi harus dirancang untuk memikul beban bangunan secara aman dengan mempertimbangkan daya dukung tanah. Dokumen menjelaskan perhitungan pondasi dangkal untuk memastikan tegangan pada tanah dan geser satu arah dan dua arah sesuai dengan daya dukung tanah yang diijinkan.
Pelabuhan merupakan tempat pemberhentian (terminal) kapal setelah melakukan berbagai kegiatan seperti menaikkan dan menurunkan penumpang, bongkar muat barang, pengisian bahan bakar dan air tawar, melakukan reparasi, mengadakan pembekalan dan sebagainya.Untuk bisa melaksanakan berbagai kegiatan tersebut pelabuhan harus dilengkapi dengan fasilitas seperti pemecah gelombang, dermaga, peralatan tambatan, peralatan bongkar muat barang, gudang-gudang, halaman untuk menimbun barang, perkantoran baik untuk pengelolaan pelabuhan maupun untuk maskapai pelayaran, ruang tunggu bagi penumpang, perlengkapan pengisian bahan bakar dan penyediaan air bersih. Dan lain sebagainya.
Dokumen tersebut merangkum perhitungan struktur portal gable yang mencakup perhitungan dimensi gording, kombinasi beban yang meliputi beban mati, beban hidup, beban angin dan hujan, serta kontrol tegangan dan lendutan gording untuk memastikan struktur memenuhi syarat kuat lentur dan kokoh.
Dokumen tersebut memberikan data teknis tentang perencanaan jembatan rangka baja dengan panjang 25 m. Terdapat perhitungan struktur atas seperti lantai kendaraan, trotoar, dan gelagar melintang. Juga dijelaskan perhitungan pembebanan dan penulangan untuk masing-masing bagian.
Dokumen tersebut memberikan analisis perencanaan tiang pancang untuk menahan abutmen jembatan. Terdapat perhitungan kapasitas tiang berdasarkan uji kerucut statis, perhitungan jumlah dan susunan tiang, serta stabilitas abutmen dan gaya pada tiang-tiang. Hasilnya menunjukkan perlu penambahan jumlah tiang karena gaya yang terjadi melebihi kapasitas tiang.
Perencanaan pondasi telapak persegi beton bertulangAfret Nobel
Pondasi telapak digunakan untuk bangunan 1-3 tingkat dengan daya dukung tanah lebih dari 2 kg/cm2. Terdiri dari tulangan lentur dan susut, serta dihitung untuk kuat geser dan beban. Ukuran pondasi ditentukan melalui coba-coba agar memenuhi syarat tegangan tanah dan geser.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mendetail tentang perhitungan tebal lapis ulang jalan dengan menggunakan metode lendutan balik Benkelman Beam. Terdapat beberapa langkah perhitungan yang dilakukan meliputi penentuan lendutan terkoreksi, keseragaman lendutan, lendutan wakil, faktor koreksi tebal lapis ulang, dan perhitungan tebal lapis ulang yang dibutuhkan.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
Pelat lantai kendaraan
1. PELAT LANTAI KENDARAAN
Kontruksi Trotoar
Untuk kontruksi trotoar, digunakan material dari beton tumbuk dengan tebal 20 cm.
Beban yang bekerja pada trotoar yang akan dipikul oleh pelat lantai kendaraan:
- Beban mati
- Beban hidup
Perhitungan Pelat Lantai Kendaraan
A. Perhitungan Tebal Pelat Lantai Kendaraan
Berdasarkan BMS 1992 bagian 5, tebal pelat lantai beton harus memenuhi :
D ≥ 200 mm
D ≥ 100 + 0.04L (mm) ; dimana L = 1750 mm
= 100 + 0.04 x 1750
= 170 mm
Dipakai tebal pelat lantai kendaraan = 200 mm (digunakan yang lebih besar)
Tebal lapisan aspal = 100 mm
Tebal lapisan air hujan = 50 mm
B. Kontrol Ketebalan Pelat Terhadap Geser Dua Arah
Vc = Gaya geser yang disediakan penampang
dbfVc oc
c
⋅⋅
+= '
6
12
1
β
Vu = 2 x 100 kN = 200 kN
200 ½ d½ d
½ d
½ d
500 Beban roda 100 KN
Tampang kritis geser
2 arah
2. Dimana :
βc = rasio dari sisi panjang terhadap sisi pendek dari beban terpusat
d = tebal efektif pelat = 200 – 30 – 8 = 162 mm
bo = keliling tampang geser pelat 2 arah
= 2 x (200 + d + 500 + d) = 2 x (200 + 162 + 500 + 162) = 2048 mm
497664162204825
6
1
5.2
2
1 =⋅⋅
+=Vc N
Ø Vc = 0.6 x 497664 N = 298598.4 N = 298.598 kN
Vu = 200 kN ≤ Ø Vc = 298.598 kN (oke)
Ketebalan pelat memenuhi syarat kuat geser yang harus dipenuhi.
C. Perhitungan Pembebanan Pelat Lantai Kendaraan
1. Aksi Tetap (Akibat Beban Mati)
a. Beban mati nominal
Berat sendiri pelat lantai kendaraan = 0.2 x 24 x 1 = 4.80 kN/m
Berat lapisan aspal = 0.1 x 22 x 1 = 2.20 kN/m
Beban air hujan = 0.05 x 10 x 1= 0.5 kN/m
Total q = 7.50 kN/m
b. Beban mati trotoar
Berat sendiri beton tumbuk 20 cm = 0.2 x 24 x 1 = 4.80 kN/m
Faktor beban = 1.3
c. Beban mati akibat sandaran
Berat tiang = 0.1 x 0.15 x 0.55 x 24 = 0.198 kN/m
= (0.15 + 0.2)/2 x 0.65 x 0.1 x 24 = 0.273 kN/m
Berat pipa = 2 x (1/4 x π x (0.05082
– 0.04082
) x 40.33 = 0.058 kN/m
Total P = 0.529 kN/m
Faktor beban = 1.3
3. d. Beban mati tambahan
Beban mati tambahan yaitu beban tambahan berupa aspal untuk pelapisan
dikemudian hari.
Berat lapisan aspal tambahan = 0.05 x 22 = 1.10 kN/m
Faktor beban = 2.0
2. Aksi Transien (Akibat Beban Hidup)
a. Beban Truk “T”
Faktor beban dinamis untuk beban truk “T” DLA = 0.3
Beban Truk “T” = 100 + (0.3 x 100) = 130 kN
b. Beban hidup trotoar
Beban pejalan kaki = 2 kN/m (A > 100 m2
)
Faktor beban = 1.2
c. Beban angin
Beban angin akibat kendaraan di atas jembatan sesuai rumus berikut :
TEW = 0.0012 x CW x (VW)2
Dimana : Cw = 1.2
Vw = 30 m/dt (keadaan batas beban ultimate, lokasi > 5 km
dari pantai
TEW
1.4 m
1.75 m 1.75 m
PEW
2.5 m
4. Jadi, TEW = 0.0012 x CW x (VW)2
= 0.0012 x 1.2 x 302
= 1.296 kN/m
Gaya yang bekerja pada pelat lantai kendaraan yang disebabkan oleh beban
angin (PEW)
PEW = (1.296 x 2.5 x 1.4)/1.75 = 2.592 kN
Yang dipakai dalam perhitungan adalah beban akibat angin dalam arah gaya
vertical ke bawah PEW = 2.592 kN (↓)
D. Perhitungan Statika Pelat lantai Kendaraan
Dalam perencanaan ini pelat lantai kendaraan direncanakan sebagai pelat
menerus di atas 5 tumpuan (analisa pelat searah, pelat diasumsikan sebagai balok),
dengan panjang bentang masing-masing 1.7 m. Perhitungan gaya-gaya dalam (momen
dan gaya lintang) yang terjadi pada pelat lantai kendaraan akibat beban-beban luar
digunakan program SAP2000.
Kondisi Pembebanan
1. Pembebanan Akibat Beban Mati
Data perhitungan :
P = gaya vertikal akibat berat tiang sandaran = 0.582 kN
q1 = beban mati nominal = 7.50 kN/m
q2 = berat sendiri pelat lantai + berat beton tumbuk + beban air hujan
= 4.8 + 4.8 + 0.5 = 9.70 kN/m
2. Pembebanan Akibat Beban Mati Tambahan
Data perhitungan :
q3 = beban mati tambahan = 1.10 kN/m
3. Pembebanan Akibat Pejalan Kaki
Data perhitungan :
q4 = beban akibat pejalan kaki = 1.80 kN/m
4. Perhitungan Statika Akibat Truk “T”
Berdasarkan gambar garis pengaruh, maka penempatan beban truk “T” diambil
seperti di bawah ini :
5. Data perhitungan :
Beban Truk “T” = P + DLA P
= 100 + (0.3 x 100)
= 130 kN
5. Perhitungan Statika Akibat Beban Angin
Beban angin akibat kendaraan di atas jembatan, PEW = 2.592 kN
Kombinasi Pembebanan
Kombinasi pembebanan berdasarkan ketentuan dalam RSNI 3 RSNI T-02-
2005 Pembebanan Untuk Jembatan yaitu kombinasi beban pada keadaan batas
ultimate. Kombinasi pembebanan disajikan pada table berikut :
Kombinasi Pembebanan Pada Keadaan Batas Ultimate
1 2 3 4 5 6
Aksi Tetap
Beban Berat Sendiri x x x x x x
Beban Mati Tambahan x x x x x x
Aksi Transient
Beban Truk "T" x x o o o
Beban Pejalan Kaki o o o
Beban Angin o o x
Aksi
Kombinasi Beban
Keterangan : (x) berarti memasukkan faktor beban ultimate penuh
(o) berarti memasukkan harga yang sama dengan beban layan
Perhitungan kombinasi momen yang terjadi baik di lapangan maupun di tumpuan dari
hasil perhitungan SAP2000 dengan hasil analisis terlampir.