Materi pengendalian kegiatan pelatihan kepemimpinan pengawasFatihElluqmani
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Bapak dan Ibu diharapkan mampu mengendalikan pelaksanaan kegiatan dalam menjalankan tugas dan fungsi jabatannya dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai pemimpin jenjang pengawas sehingga mampu memberikan pelayanan yang optimal.
Materi pengendalian kegiatan pelatihan kepemimpinan pengawasFatihElluqmani
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Bapak dan Ibu diharapkan mampu mengendalikan pelaksanaan kegiatan dalam menjalankan tugas dan fungsi jabatannya dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai pemimpin jenjang pengawas sehingga mampu memberikan pelayanan yang optimal.
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Bapak dan Ibu diharapkan mampu mewujudkan pelayanan yang berkepemimpinan berorientasi pelayanan yang optimal dalam menjalankan tugas dan fungsi jabatannya dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai pemimpin jenjang pengawas sehingga mampu memberikan pelayanan yang optimal.
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Bapak dan Ibu diharapkan mampu memiliki best practices dalam menjalankan tugas dan fungsi jabatannya dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai pemimpin jenjang pengawas sehingga mampu memberikan pelayanan yang optimal.
membangun Tim efektif pelatihan kepemimpinan pengawas BBPK CIlotoLuqmanSuyanto
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Bapak dan Ibu diharapkan mampu membangun tim efektif dan menghasilkan rancangan strategi inovasi pelayanan publik pada unit organisasi instansinya.
kepemimpinan dalam pelaksanaan pekerjaan pelatihan kepemimpinan pengawasLuqmanSuyanto
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Bapak dan Ibu diharapkan mampu memimpin dalam pelaksanaan pekerjaan dan menghasilkan rancangan strategi inovasi pelayanan publik pada unit organisasi instansinya.
Perencanaan adalah susunan (rumusan) sistematik mengenai langkah (tindakan-tindakan) yang akan dilakukan di masa depan, dengan didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang seksama atas potensi, faktor-faktor eksternal dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Bapak dan Ibu diharapkan mampu mewujudkan pelayanan yang berkepemimpinan berorientasi pelayanan yang optimal dalam menjalankan tugas dan fungsi jabatannya dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai pemimpin jenjang pengawas sehingga mampu memberikan pelayanan yang optimal.
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Bapak dan Ibu diharapkan mampu memiliki best practices dalam menjalankan tugas dan fungsi jabatannya dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai pemimpin jenjang pengawas sehingga mampu memberikan pelayanan yang optimal.
membangun Tim efektif pelatihan kepemimpinan pengawas BBPK CIlotoLuqmanSuyanto
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Bapak dan Ibu diharapkan mampu membangun tim efektif dan menghasilkan rancangan strategi inovasi pelayanan publik pada unit organisasi instansinya.
kepemimpinan dalam pelaksanaan pekerjaan pelatihan kepemimpinan pengawasLuqmanSuyanto
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Bapak dan Ibu diharapkan mampu memimpin dalam pelaksanaan pekerjaan dan menghasilkan rancangan strategi inovasi pelayanan publik pada unit organisasi instansinya.
Perencanaan adalah susunan (rumusan) sistematik mengenai langkah (tindakan-tindakan) yang akan dilakukan di masa depan, dengan didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang seksama atas potensi, faktor-faktor eksternal dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
Berikut Ini adalah Paparan Bahan tayang materi penyusunan kebijakan program kesehatan pada pelatihan jabatan fungsional Adminkes Jenjang Ahli di BBPK Ciloto
Credit : dr. Yan Bani Luza, MKM (Widyaiswara BBPK Ciloto)
2. LATAR BELAKANG
• Pendidikan dan pelatihan (diklat) merupakan
salah satu kunci keberhasilan dalam
manajemen organisasi (pemerintahan di
tingkat daerah), diklat merupakan salah satu
tugas dan tanggung jawab yang tidak boleh
dilaksanakan secara sembarangan.
• Rumusan masalah; Bagaimana tahapan
diklat pim.tingkat 4 Pola baru diterapkan ?
21/09/2017 BYTIM 2
3. Temuan pada tahap diagnosa
organisasi.
• Perumusan kebijakan pada tahap ini berbentuk
penyiapan bahan-bahan fasilitasi peserta diklat
untuk mendiagnosa organisasinya dalam rangka
menentukan masalah yang akan menjadi proyek
perubahan. Peneliti memenukan fakta bahwa
fasilitator diklat yang diberi tugas pada diklat ini
(kopy penugasan ada di lampiran a.1.)menyediakan
bahan pembelajaran berupa bahan tayang (slides)
yang akan dipresentasikan di tempat pembelajaran.
Peneliti mendapatkan bahan pembelajaran (kopy di
lampiran a.2 ) berisi bahan metode analisis USG
atau dikenal dengan analisis tingkat prioritas.
21/09/2017 BYTIM 3
4. Continued,
• implementasi Metode USG ( analysis
Urgency, Seriousness, Growth) dilakukan
dengan penentuan tingkat kegawatan secara
rasional berdasarkan pemgamatan
pelakunya. Metode ini yang dipergunakan
untuk mendiagnosa organisasi guna
menemukan garapan proyek perubahan.
21/09/2017 BYTIM 4
5. Continued,
• Kinerja; Sesuai dengan karakter metode ini
( metode analisis USG ) maka yang
didapatkan adalah permasalahan prioritas
yang harus didahulukan penyelesaianya.
Dengan menggunakan metode USG ini
pimpinan organisasi diharapkan dapat
menangani masalah organisasi secara
efektif dan efisien.
21/09/2017 BYTIM 5
6. A.1. Analisis lingkungan kebijakan temuan
pada tahap diagnosa organisasi.
• Konsep dasar diklat pimpinan pola baru yang
penerapanya di mulai tahun 2015 yang lalu
berlandaskan konsepsi Adaptive Leadership. Yang
dikembangkan oleh Ronald Heifetz dan kawan-kawan
sejak awal tahun 1990an.
• Konsep kepemimpinan organisasi ini mengadopsi
prilaku adaptif mahluk hidup selain manusia yang
berhasil mempertahankan hidupnya ketika
menghadapi bahaya yang mematikan. Demikian juga
dalam konsep adaptive leadership, aplikasinya
dikhususkan pada penyelesaian masalah yang
“adaptive”. Atau dalam penjelasan Ronald Heifetz
(2002) disebutkan istilah “adaptive challenge”.
21/09/2017 BYTIM 6
7. DISTINGUISHING TECHNICAL PROBLEM AND
ADAPTIVE CHALLENGES
• .
21/09/2017 BYTIM 7
Kind of
Challenge
Problem
definition
Solution Locus of work
Technical Clear Clear Authority
Technical and
Adaptive
Clear Requires
learning
Authority and
stakeholder
Adaptive Requires
learning
Requires
learning
Stakeholder
8. Continued,
• Ronald heifetz membedakan masalah
organisasi menjadi dua kelompok, yaitu
masalah tehnikal (technical problems) , dan
masalah adaptive (adaptive challenges).
Untuk menyebut masalah adaptive Heifezt
menggunakan istilah “tantangan” atau
challenge. Barangkali karena karakter
masalahnya khas, yaitu belum jelas
masalahnya,
21/09/2017 BYTIM 8
9. Continued,
• Kekeliruan dalam menetapkan masalah yang
akan diselesaikan secara khusus dalam
organisasinya, akan berakibat tidak
bergunanya upaya-upaya yang dilakukan.
Begitu juga seorang dokter, bila keliru dalam
menetapkan penyakit pasienya, maka upaya
penyembuhan tidak berguna.
21/09/2017 BYTIM 9
10. Continued,
• Dalam konsepsi diklat pimpinan pola baru,
keberhasilan seorang pemimpin organisasi
(peserta diklat pimpinan) dalam menetapkan
tantangan yang dijadikan garapan dalam
proses diklatnya, akan mengakibatkan
ditemukanya cara-cara baru, model kerja
baru, dan inovasi-inovasi lainya sehingga
terjadi perubahan – perubahan besar dalam
organisasinya.
21/09/2017 BYTIM 10
11. Continued,
• Ekspektasi perubahan besar inilah yang
kemudian dijadikan jargon diklat pimpinan pola
baru dengan istilah “proyek perubahan”.
• Proyek perubahan akan menjadi pemicu
perubahan organisasi bila pelaku kepemimpinan
membuat terobosan-terobosan dan inovasi-
inovasi.
• Hal ini hanya dimungkinkan bila sang pemimpin
mengahadapi “the adaptive challenge” atau
masalah yang sangat sulit, berbahaya, tidak ada
solusinya dan menjadi beban organisasi (Heifetz,
2009).
21/09/2017 BYTIM 11
12. Continued,
• Petetapan tantangan organisasi yang bersifat
adaptive dalam konsepsi Adaptive Leadership
(Ronald Heifetz, 2009) dilakukan dengan “get on
balcony”, yaitu melihat organisasinya dari
tempat yang lebih tinggi (lebih jelas), dan
mengkonfirmasi fakta-fakta yang ditemukan
dengan turun ke lapangan (dance on the floor).
• Selama mendiagnosa organisasi pertanyaan
utama yang harus dijawab adalah ; “what is
going on here ? “ ( apa yang sebenarnya terjadi
dalam organisasi sekarang ).
21/09/2017 BYTIM 12
13. Continued,
• Peneliti menemukan fakta-fakta pada tahap
mendiagnosa organisasi, peserta diklat
pimpinan tingkat 4 angkatan 6 tahun 2016 tidak
melakukan proses diagnosa organisasi yang
mengarah pada pengungkapan “adaptive
problem”.
• peserta diklat menggunakan metoda USG yang
perutukanya menentukan masalah yang paling
urgen sebagai prioritas untuk ditangani.
• Metode ini tidak membedakan mana masalah
teknikal, dan yang mana masalah adaptive.
Contoh masalah yang ditetapkan oleh peserta
berikut ini dapat dilihat dari Judul kertas kerja
(proyek perubahan) peserta;
21/09/2017 BYTIM 13
14. Continued,
• Contoh masalah yang ditetapkan oleh peserta
berikut ini dapat dilihat dari Judul kertas kerja
(proyek perubahan) peserta;
• Menentukan legalitas lokasi calon cetak sawah,
kabupaten Mesuji.
• Membangun partisipasi aktif aparatur sipil
negara dalam penyusunan rencana kerja
SKPD yang efektif dan efisien
• Pelayanan Pengusulan Kenaikan Gaji Berkala
dan Pangkat Berbasis IT di Bappeda Kabupaten
Mesuji.
21/09/2017 BYTIM 14
15. Temuan Tahap Menbangun
Komitmen Bersama.
• Perumusan kebijakan publik pada tahap ini
peserta diklat pimpinan berada di
“laboratorium kepemimpinan”, yaitu di
tempat peserta memimpin organisasi (di
tempat kerja).
• Para peserta diklat pimpinan seharusnya
sudah mendapatkan “fokus” masalah yang
akan dijadikan proyek perubahanya (masalah
adaptive).
21/09/2017 BYTIM 15
16. Continued,
• Pada tahap tahap ini peserta diklat pimpinan
melakukan pendekatan-pendekatan ke pihak-
pihak yang berpotensi resisten.
• Heifetz (2009) menyarankan pimpinan organiasi,
dalam hal ini, melakukan tindakan bagaikan
para politisi melakukan lobi-lobi (act politically).
Jadi peserta diklat pimpinan tinggal meyakinkan
atasan (mentor) kolega, dan pihak-pihak yang
akan terkait bahwa apa yang akan dilakukan
bermanfaat bagi semua pihak.
21/09/2017 BYTIM 16
17. ACT POLITICALLY
Increase
In your
Informal authority
Scope of
Authority
1. Allies: How can this ally best
help you sucessfully implement
your intervention?
2. Opponents: How might you
neutralize their opposition or
get them on your side?
3. Senior authorities: What might
you say or do to secure their
support as you initiative is being
implemented ?
18. Continued,
• Pada implementasi kebijakan peneliti
menemukan fakta bahwa para peserta diklat
pimpinan tingkat 4 angkatan 6 dalam tahap
membangun komitmen bersama bukanya
melakukan lobi-lobi untuk menciptakan
komitmen dukungan calon bidang garapan
(proyek perubahan) mereka, tetapi mereka
masih sibuk menghubungi
coach/pembimbing nya untuk menentukan
calon garapan proyek perubahanya.
21/09/2017 BYTIM 18
19. Continued,
• Kinerja kebijakan publiknya adalah; dari 10
peserta bimbingan peneliti ada 6 orang yang
masih sibuk dengan penentuan “area organisasi
yang menjadi area perubahan”.
• Sedangkan 4 orang yang lain sudah menetapkan
area nya dengan menggunakan metode USG.
• Ke 4 orang tersebut menetapkan calon bidang
garapan dengan menentukan prioritas ( USG)
masalah yang ada di organisasinya.
• Ditemukan fakta tidak ada upaya membedakan
(menganalisis) masalah teknikal dan masalah
adaptive.
21/09/2017 BYTIM 19
20. Analisis temuan pada tahap
membangun komitmen bersama
• Pada tahap perumusan kebijakan peneliti
menemukan fakta bahwa peserta
menggunaan alat analisis USG untuk
menentukan bidang garapan proyek
perubahan telah menghasilkan prioritas
masalah yang ada di organisasinya..
21/09/2017 BYTIM 20
21. Continued
• Pada tahap imlementasi kebijakan peneliti
menemukan fakta ; peserta diklat pimpinan
mencantumkan hasil analisis USG nya di Form
satu (1) yaitu (form membangun komitmen
bersama yang ditandatangani/disetujui
mentornya/atasan.)
21/09/2017 BYTIM 21
22. Continued
• Kinerja kebijakannya adalah; dari 10 peserta
yang peneliti bimbing, 4 orang mengusulkan
penggantian “area yang disepakati”.
• Sedangkan 6 orang yang lain sudah
menetapkan “judul” proyek perubahanya
(calon bidang garapan) dan 4 orang yang
mengusulkan penggantian “area” dan 6 orang
sudah menentukan judul final proyek
perubahanya,
21/09/2017 BYTIM 22
23. analisis lingkungan kebijakan.
• Lingkungan kebijakan yang mempengruhi antara
lain; (1) ketersediaan bahan pembelajaran.
Bahan pembelajaran disediakan/diadakan oleh
fasilitator/widyaiswara. Bahan ajar terlampir di
lampiran A.2. (2) penjelasan
fasilitator/widyaiswara.
• Penjelasan materi oleh fasilitator menyesuaikan
dengan bahan ajar yang disusun. (3)
pengalaman peserta diklat. Peserta diklat
berasal dari berbagai disiplin ilmu secara
akademik, dan telah berpengalaman
menyelenggarakan pemerintahan.
21/09/2017 BYTIM 23
24. Continued
• Perpaduan ke tiga lingkungan kebijakan di atas
berpengaruh pada kinerja kebijakan. Pada
tataran ini peneliti menemukan konfidence
yang cukup baik pada diri peserta.
• Di sisi lain peneliti menemukan fakta bahwa
peserta terjebak pada pilihan :technical
problems”. Hal ini dapat dilihat dari penetapan
fokus / pemilihan judul proyek perubahan di
mana tahap rancangan proyek perubahan
belum dilalui.
21/09/2017 BYTIM 24
25. Analisis Temuan Tahap Merancang Perubahan
• Rumusan kebijakan pada tahap ini adalah lanjutan dari
tahap sebelumnya. Peserta diklat difasilitasi oleh
fasilitator pengampu mata diklat agenda “proyek
Perubahan”.
• Fasilitator (WI) pada tahap merancang proyek
perubahan (kertas kerja peserta diklat) seharusnya
berpedoman dengan konsep dasar the adaptive
leadership seperti yang digariskan oleh perancang
diklat pimpinan (LAN-RI) dan kurikulum diklat
(PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI
NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN
PENYELENGGARJAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KEPEMIMPINAN TINGKAT IV).
21/09/2017 BYTIM 25
26. Continued,
• Pada tataran implementasi kebijakan terjadi
peristiwa sebagai berikut;
• Ketika fasilitator (WI) mengemukakan materi
proyek perubahan terjadi perbedaan konsep
dasar yang melandasi penyusunan kertas
kerja (rancangan proyek perubahan) .
• Fasilitator/WI berusaha mengarahkan pada
konsep adaptive challenge. Di sisi lain
peserta sudah menetapkan fokus garapan
proyek perubahanya.
21/09/2017 BYTIM 26
27. Continued,
• Kinerja kebijakan yang peneliti temukan
adalah, Fokus proyek perubahan (yang juga
sudah ditetapkan menjadi judul proyek
perubahan oleh peserta) seperti yang peneliti
kutip Di atas adalah pekerjaan rutin peserta
di organisasinya.
• Yang berarti secara konsep fokus tersebut
adalah masuk dalam katagori technical
problems. Fokus yang tidak boleh menjadi
pilihan proyek perubahan pada diklat
pimpinan pola baru.
21/09/2017 BYTIM 27
28. C.1. Analisis lingkungan tahap
merancang proyek perubahan
• Lingkungan kebijakan yang mempengaruhi
kinerja kebijakan antara lain;
(1) bahan pembelajaran yang diterima oleh
peserta diklat. Bahan pembelajaran disusun
oleh fasilitator yang diberi tugas memfasilitasi
agenda pembelajaran proyek perubahan.
Fasilitator pada tataran ini menggunakan
konsep dasar Adaptive Leadership yang
dikembangkan oleh Ronald Heifetz, Linsky,
Glashow dan kawan-kawan (2009) yang
berpusat di CLA (Cambridge Leadership
Associate).
21/09/2017 BYTIM 28
29. .
(2) pengalaman belajar peserta diklat pada agenda mata
diklat sebelumnya.
(3) fasilitator yang diberi tugas mengampu mata diklat
agenda proyek .
>Peneliti menemukan fakta bahwa peserta diklat pimpinan
menemui kesulitan menyusun rancangan dengan format
yang sudah disediakan penyelenggara / fasilitator.
>Penyebab kesulitan terutama adalah telah ditentukanya
judul proyek perubahan sebelum melakukan
“breakthrough 1 “.
>Di mana form 1 yang mereka miliki sudah ditetapkan judul.
>Para peserta diklat ketika berdiskusi dengan mentor nya,
topik utama yang dibahas adalah tentang persetujuan
judul.
• Ketika peserta menyusun rasional / latar belakang
masalah ada kesulitan memaparkan fakta masalah ketika
dihubungkan dengan judul yang sudah ditetapkan..
21/09/2017 BYTIM 29
30. Temuan pada tahap Laboratorium
kepemimpinan.(Bt 2)
• Perumusan kebijakan pada tahap ini hampir
sepenuhnya dilakukan oleh peserta diklat
pimpinan.
• Mereka sudah memiliki road map jangka
pendek untuk dieksekusi di tempat kerjanya
(laboraorium kepemimpinan).
• Road map yang mereka jadikan patokan
melakukan kegiatan tertera di dokumen
rancangan proyek perubahan yang sudah
dibahas dalam seminar yang dihadiri oleh
mentor dan coach nya.
21/09/2017 BYTIM 30
31. Continued,
• Mereka mengimplementasikan kebijakan
bedasarkan dokumen rancangan yang sudah
dibahas di seminar sebelumnya.
• temuan peneliti dalam tataran implementasi
kebijakan adalah, 6 dari 10 peserta yang peneliti
bimbing tidak cukup waktu mengeksekusi
milestones proyek perubahanya.
• Mereka melaporkan kesibukan mengerjakan
kegiatan lain, sehingga tidak cukup waktu
mengeksekusi milestones yang sudah disusun.
21/09/2017 BYTIM 31
32. Continued,
• Kinerja kebijakannya adalah laporan
implementasi rancangan yang sudah dimiliki
oleh masing-masing peserta.
• Karena kesibukan melaksanakan tugas-tugas
di kantornya, ketika kembali ke kampus diklat
untuk mempersiapkan laporan akhir 9 dari
10 peserta yang peneliti bimbing belum
mempersiapkan laporan akhirnya.
21/09/2017 BYTIM 32
33. KESIMPULAN DAN SARAN
• KESIMPULAN;
1. Perumusan kebijakan diklat pimpinan pola
baru dibuat oleh pelaksana berdasarkan Perka
LAN-RI no. 20 tahun 2015 tentang pedoman
diklat pimpinan tingkat 4, dan konsep dasar
diklat pimpinan pola baru yang telah
dirumuskan oleh LAN-RI (Adaptive
leaderships).
2. Perumusan kebijakan diklat pada agenda
diagnostik reading belum berlandaskan pada
dua hal di atas (konsep dasar dan regulasi).
21/09/2017 BYTIM 33
34. KESIMPULAN DAN SARAN
3. implementasi kebijakanan diklat pimpinan pola
baru dilakukan oleh peserta yang difasilitasi
oleh widyaiswara, penyelenggara, mentor, dan
stakeholder peserta.
4. Implementasi diklat pimpinan pola baru
sebagian besar mengikuti regulasi yang ada
(perka LAN no 20/2015), dan sebagian tidak
berlandaskan konsep dasar diklat pimpinan pola
baru yang menjadi rujukan diklat Pim. Pola Baru
( The Adaptive Leaderships).
21/09/2017 BYTIM 34
35. KESIMPULAN DAN SARAN
5. kinerja kebijakan diklat pimpinan pola baru
berupa laporan capaian road map/milestones
jangka pendek (2 bulan). Laporan capaian
sangat tergantung dengan rumusan dan
implementasi kebijakan.
6. Milestones jangka menengah dan panjang
merupakan suplemen milestones jangka
pendek. Dan tidak dibuat komitmen bersama
untuk melanjutkan implementasinya.
21/09/2017 BYTIM 35
36. SARAN
• 1. kepada fasilitator, agar peserta diklat pim pola
baru difasilitasi sesuai dengan regulasi dan
konsep dasar diklat pimpinan pola baru yang
dikeluarkan dan dirujukm oleh LAN-RI.
• 2. kepada penyelenggara, agar rumusan ,
implementasi, kinerja, dan lingkungan kebijakan
diklat pim. pola baru disesuaikan dengan arah
kebijakan yang dikeluarkan oleh LAN-RI.
• 3. kepada peserta diklat, agar tidak bergantung
sepenuhnya kepada fasilitator dalam hal konsep
dasar diklat pim. Pola baru.
21/09/2017 BYTIM 36