Pelajaran sekolah Sabat ke-9 Triwulan III 2016David Syahputra
Dokumen tersebut membahas bagaimana Yesus melayani mereka yang membutuhkan dengan cara mengerti gangguan, menanyakan kebutuhan mereka, dan memenuhi kebutuhan mereka secara mendalam. Dokumen tersebut juga memberikan contoh Dorkas dan gereja yang bekerja dalam melayani mereka yang membutuhkan."
Dokumen tersebut membahas peran penting Roh Kudus dalam berbagai aspek, yaitu: (1) hadir pada saat penciptaan dan memperbaharui bumi, (2) memberikan karunia kepada Bezalel untuk membangun Bait Suci, (3) berperan dalam kehidupan dan pekerjaan Yesus Kristus, serta (4) masih bekerja untuk Yesus dalam kehidupan kita saat ini.
Pelajaran Sekolah SABAT ke-11 Triwulan 1 2015David Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya hidup berpegang teguh pada hukum Allah dan mengikuti ajaran-Nya. Prinsip pertama iman adalah menerima dan menghidupkan perintah-perintah Allah dalam kehidupan sehari-hari. Hukum Allah memberi petunjuk tentang hal yang benar dan salah serta memberi contoh praktis dalam berbagai aspek kehidupan, baik bagi yang kaya maupun miskin. Kualitas moral seseorang
(1) Tulisan ini membahas surat Paulus kepada jemaat di Galatia.
(2) Paulus menjelaskan bahwa injil yang diajarkannya berasal dari wahyu Ilahi dan bukan dari manusia, karena injil yang diajarkan oleh guru-guru palsu di Galatia bukanlah injil yang sebenarnya.
(3) Paulus juga menjelaskan latar belakang panggilannya sebagai rasul untuk membuktikan bahwa injil yang diajarkannya
Pelajaran sekolah sabat ke 3 triwulan iii 2018David Syahputra
Gereja awal berkembang dengan baik dan menghadapi berbagai tantangan. Mereka berkumpul di rumah-rumah dan Bait Suci untuk belajar, berdoa, dan berbagi kepunyaan. Petrus dan rasul-rasul lain mengajar di Bait Suci dan menghadapi pertentangan, namun tetap bertekun dalam iman. Mereka juga menghadapi masalah internal seperti dosa Ananias dan Safira.
Teks tersebut membahas perjalanan spiritual Petrus dari seorang nelayan biasa menjadi pemimpin gereja perdana. Teks tersebut menggambarkan bagaimana Petrus belajar dari kesalahannya melalui interaksinya dengan Yesus, serta perannya sebagai pemimpin gereja dan koreksinya oleh Paulus."
Surat 1 Petrus membahas topik-topik seperti pemilihan umat percaya oleh Allah, peranan Bapa, Putra, dan Roh Kudus dalam keselamatan, serta pentingnya menjalani kehidupan suci dan saling mengasihi. Rasul Petrus mengajak umat percaya untuk hidup taat kepada kebenaran agar dapat menunjukkan kasih persaudaraan dan kasih sejati kepada semua orang.
Pelajaran sekolah Sabat ke-9 Triwulan III 2016David Syahputra
Dokumen tersebut membahas bagaimana Yesus melayani mereka yang membutuhkan dengan cara mengerti gangguan, menanyakan kebutuhan mereka, dan memenuhi kebutuhan mereka secara mendalam. Dokumen tersebut juga memberikan contoh Dorkas dan gereja yang bekerja dalam melayani mereka yang membutuhkan."
Dokumen tersebut membahas peran penting Roh Kudus dalam berbagai aspek, yaitu: (1) hadir pada saat penciptaan dan memperbaharui bumi, (2) memberikan karunia kepada Bezalel untuk membangun Bait Suci, (3) berperan dalam kehidupan dan pekerjaan Yesus Kristus, serta (4) masih bekerja untuk Yesus dalam kehidupan kita saat ini.
Pelajaran Sekolah SABAT ke-11 Triwulan 1 2015David Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya hidup berpegang teguh pada hukum Allah dan mengikuti ajaran-Nya. Prinsip pertama iman adalah menerima dan menghidupkan perintah-perintah Allah dalam kehidupan sehari-hari. Hukum Allah memberi petunjuk tentang hal yang benar dan salah serta memberi contoh praktis dalam berbagai aspek kehidupan, baik bagi yang kaya maupun miskin. Kualitas moral seseorang
(1) Tulisan ini membahas surat Paulus kepada jemaat di Galatia.
(2) Paulus menjelaskan bahwa injil yang diajarkannya berasal dari wahyu Ilahi dan bukan dari manusia, karena injil yang diajarkan oleh guru-guru palsu di Galatia bukanlah injil yang sebenarnya.
(3) Paulus juga menjelaskan latar belakang panggilannya sebagai rasul untuk membuktikan bahwa injil yang diajarkannya
Pelajaran sekolah sabat ke 3 triwulan iii 2018David Syahputra
Gereja awal berkembang dengan baik dan menghadapi berbagai tantangan. Mereka berkumpul di rumah-rumah dan Bait Suci untuk belajar, berdoa, dan berbagi kepunyaan. Petrus dan rasul-rasul lain mengajar di Bait Suci dan menghadapi pertentangan, namun tetap bertekun dalam iman. Mereka juga menghadapi masalah internal seperti dosa Ananias dan Safira.
Teks tersebut membahas perjalanan spiritual Petrus dari seorang nelayan biasa menjadi pemimpin gereja perdana. Teks tersebut menggambarkan bagaimana Petrus belajar dari kesalahannya melalui interaksinya dengan Yesus, serta perannya sebagai pemimpin gereja dan koreksinya oleh Paulus."
Surat 1 Petrus membahas topik-topik seperti pemilihan umat percaya oleh Allah, peranan Bapa, Putra, dan Roh Kudus dalam keselamatan, serta pentingnya menjalani kehidupan suci dan saling mengasihi. Rasul Petrus mengajak umat percaya untuk hidup taat kepada kebenaran agar dapat menunjukkan kasih persaudaraan dan kasih sejati kepada semua orang.
1) Saulus yang dahulu menganiaya umat Kristen, bertobat setelah bertemu Yesus di jalan ke Damsyik dan menjadi misionaris utama penyebar injil ke bangsa-bangsa lain. 2) Injil mulai diberitakan kepada bangsa non-Yahudi di Antiokhia dengan hasil yang luar biasa. 3) Konflik timbul mengenai apakah orang non-Yahudi perlu disunat, namun akhirnya diakui bahwa iman kepada Yesus saja
Dokumen tersebut merangkum pelajaran Alkitab tentang Yesus sebagai Tuhan atas orang Yahudi dan non-Yahudi. Yesus memberkati kedua kelompok dengan mujizat, menyembuhkan orang sakit, dan memberi makan 5000 orang Yahudi dan 4000 orang non-Yahudi. Dokumen juga menjelaskan bagaimana Yesus menunjukkan kekuasaannya atas alam semesta dengan berjalan di atas air laut.
Dokumen tersebut membahas tentang pelajaran Alkitab mengenai YESUS dan cara beliau memelihara hukum SABAT. YESUS tidak bermaksud membebaskan umat-Nya dari hukum SABAT, namun membebaskan mereka dari peraturan yang tidak bermakna yang membuat hukum SABAT menjadi beban. YESUS mengajarkan cara memelihara SABAT sesuai dengan maksud aslinya, yaitu menikmatinya sebagai hari kenikmatan dan
Pelajaran sekolah sabat ke 10 triwulan 2 2017David Syahputra
Petrus menekankan pentingnya Alkitab sebagai sumber ajaran tentang Yesus Kristus. Alkitab mengandung nubuatan tentang kedatangan dan pekerjaan Yesus, dan para murid-Nya menulis Injil untuk menyaksikan kebenaran tentang Dia. Petrus menganjurkan pembaca untuk mempelajari Alkitab seperti memperhatikan cahaya, sehingga Yesus dapat bercahaya di dalam hati mereka. Ia memperingatkan agar tidak menafsirk
Dokumen tersebut membahas penggunaan perumpamaan dan simbol-simbol dalam Alkitab untuk mengajarkan konsep-konsep spiritual yang sulit dipahami melalui bahasa biasa. Perumpamaan digunakan oleh nabi-nabi dalam Perjanjian Lama maupun para rasul dalam Perjanjian Baru untuk menyampaikan pesan-pesan Allah.
Dokumen tersebut membahas tentang karunia-karunia Roh Kudus yang diberikan Allah kepada umat percaya, termasuk karunia-karunia awal dan karunia saat ini. Dokumen juga menjelaskan bahwa semua karunia ditujukan untuk melayani sesama dan membangun jemaat, serta membedakan karunia benar dari yang palsu.
Pelajaran Sekolah SABAT ke-11 Triwulan 3 2014David Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang hari Sabat dan bagaimana Yesus dan murid-Nya memeliharanya. Beberapa poin utama yang disebutkan adalah bahwa Yesus mengajarkan bahwa hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan sebaliknya, Yesus mengizinkan tindakan-tindakan kasih seperti menyembuhkan orang pada hari Sabat, dan bahwa hari Sabat masih dihormati oleh para rasul setelah kebangkitan
Dokumen tersebut membahas tentang Roh Kudus dan perannya menurut pengajaran Yesus. Roh Kudus digambarkan sebagai penghibur dan penolong yang akan mengajari, mengingatkan, membimbing ke kebenaran, dan memuliakan Yesus. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa Roh Kudus adalah pribadi ilahi yang setara dengan Bapa dan Putra, bukan sekadar kuasa atau tenaga. Kehadiran Roh Kudus yang personal dalam kehidup
Pelajaran Sekolah Sabat ke-13 triwulan III 2016David Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang bagaimana menunggu kedatangan Kristus yang kedua menurut ajaran Yesus, Petrus, Yakobus, Paulus, dan Yohanes. Ada beberapa poin utama yang disarankan ketika menunggu, yaitu bersiap secara rohani, melaksanakan misi gereja, serta fokus pada proses pertumbuhan kerajaan Allah hingga panen akhir tiba. Penantian akan berakhir dengan kebahagiaan kekal di
Dokumen tersebut merangkum kuasa Yesus yang ditunjukkan dalam Matius 8 & 9, termasuk kuasa penyembuhan, mengampuni dosa, menaklukkan alam, dan memanggil murid-murid baru. Yesus memiliki kuasa untuk menyembuhkan segala pekerjaan setan dalam hidup kita dan mengampuni dosa kita. Ia memanggil kita untuk mengikut dan melayani-Nya.
Pelajaran Sekolah Sabat ke-7 Triwulan III 2016David Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang kasih Yesus kepada orang banyak dan teladan hidup penuh kasih-Nya. Dokumen tersebut juga membahas tentang perumpamaan Yunus dan Niniwe serta perbedaan sikap Yunus dan Yesus terhadap mereka yang hilang. Dokumen tersebut menekankan pentingnya mengasihi sesama seperti Yesus mengasihi, bahkan terhadap musuh.
Tiga kalimat ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
ALLAH menciptakan manusia dengan kebebasan berkehendak namun manusia memilih berdosa, lalu ALLAH menjadi Misionaris Pertama dengan mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan manusia, dan sekarang Ia mengutus kita sebagai misionaris-Nya untuk dunia.
Dokumen tersebut membahas tentang pelajaran Alkitab yang membahas tentang murid-murid Yesus yang berjalan ke Emaus setelah kebangkitan Yesus. Yesus menjelaskan Kitab Suci kepada mereka sehingga hati mereka berkobar-kobar. Dokumen tersebut juga membahas tentang mengikuti Yesus yang berarti meninggalkan segala sesuatu, hidup bersama Yesus, percaya kepada Yesus, menjadi hamba, dan belajar Alkitab secar
This document contains a summary of a lesson on the physical and spiritual rest that Jesus offers. It discusses the various Sabbaths and Jubilees in the Bible that provided physical rest, and explains that spiritual rest involves communion with Jesus, forgiveness of sin, and liberation from burdens. It contrasts the rest believers find in Jesus versus the unrest of the ungodly. The document then summarizes a parable about a sower and different types of soil, and explains how the devil tries to counteract the gospel being planted in people's hearts.
This document provides a summary of key points from Galatians 3:15-20 about the relationship between God's promise, covenant, and law. It explains that God's promise to Abraham preceded the later establishment of the law by 430 years, and that the law was added not to replace the promise of salvation but to reveal human sinfulness and point to its fulfillment through Christ. While the law remains important, salvation ultimately comes through faith in God's unilateral promise, not from works of the law.
1) Saulus yang dahulu menganiaya umat Kristen, bertobat setelah bertemu Yesus di jalan ke Damsyik dan menjadi misionaris utama penyebar injil ke bangsa-bangsa lain. 2) Injil mulai diberitakan kepada bangsa non-Yahudi di Antiokhia dengan hasil yang luar biasa. 3) Konflik timbul mengenai apakah orang non-Yahudi perlu disunat, namun akhirnya diakui bahwa iman kepada Yesus saja
Dokumen tersebut merangkum pelajaran Alkitab tentang Yesus sebagai Tuhan atas orang Yahudi dan non-Yahudi. Yesus memberkati kedua kelompok dengan mujizat, menyembuhkan orang sakit, dan memberi makan 5000 orang Yahudi dan 4000 orang non-Yahudi. Dokumen juga menjelaskan bagaimana Yesus menunjukkan kekuasaannya atas alam semesta dengan berjalan di atas air laut.
Dokumen tersebut membahas tentang pelajaran Alkitab mengenai YESUS dan cara beliau memelihara hukum SABAT. YESUS tidak bermaksud membebaskan umat-Nya dari hukum SABAT, namun membebaskan mereka dari peraturan yang tidak bermakna yang membuat hukum SABAT menjadi beban. YESUS mengajarkan cara memelihara SABAT sesuai dengan maksud aslinya, yaitu menikmatinya sebagai hari kenikmatan dan
Pelajaran sekolah sabat ke 10 triwulan 2 2017David Syahputra
Petrus menekankan pentingnya Alkitab sebagai sumber ajaran tentang Yesus Kristus. Alkitab mengandung nubuatan tentang kedatangan dan pekerjaan Yesus, dan para murid-Nya menulis Injil untuk menyaksikan kebenaran tentang Dia. Petrus menganjurkan pembaca untuk mempelajari Alkitab seperti memperhatikan cahaya, sehingga Yesus dapat bercahaya di dalam hati mereka. Ia memperingatkan agar tidak menafsirk
Dokumen tersebut membahas penggunaan perumpamaan dan simbol-simbol dalam Alkitab untuk mengajarkan konsep-konsep spiritual yang sulit dipahami melalui bahasa biasa. Perumpamaan digunakan oleh nabi-nabi dalam Perjanjian Lama maupun para rasul dalam Perjanjian Baru untuk menyampaikan pesan-pesan Allah.
Dokumen tersebut membahas tentang karunia-karunia Roh Kudus yang diberikan Allah kepada umat percaya, termasuk karunia-karunia awal dan karunia saat ini. Dokumen juga menjelaskan bahwa semua karunia ditujukan untuk melayani sesama dan membangun jemaat, serta membedakan karunia benar dari yang palsu.
Pelajaran Sekolah SABAT ke-11 Triwulan 3 2014David Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang hari Sabat dan bagaimana Yesus dan murid-Nya memeliharanya. Beberapa poin utama yang disebutkan adalah bahwa Yesus mengajarkan bahwa hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan sebaliknya, Yesus mengizinkan tindakan-tindakan kasih seperti menyembuhkan orang pada hari Sabat, dan bahwa hari Sabat masih dihormati oleh para rasul setelah kebangkitan
Dokumen tersebut membahas tentang Roh Kudus dan perannya menurut pengajaran Yesus. Roh Kudus digambarkan sebagai penghibur dan penolong yang akan mengajari, mengingatkan, membimbing ke kebenaran, dan memuliakan Yesus. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa Roh Kudus adalah pribadi ilahi yang setara dengan Bapa dan Putra, bukan sekadar kuasa atau tenaga. Kehadiran Roh Kudus yang personal dalam kehidup
Pelajaran Sekolah Sabat ke-13 triwulan III 2016David Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang bagaimana menunggu kedatangan Kristus yang kedua menurut ajaran Yesus, Petrus, Yakobus, Paulus, dan Yohanes. Ada beberapa poin utama yang disarankan ketika menunggu, yaitu bersiap secara rohani, melaksanakan misi gereja, serta fokus pada proses pertumbuhan kerajaan Allah hingga panen akhir tiba. Penantian akan berakhir dengan kebahagiaan kekal di
Dokumen tersebut merangkum kuasa Yesus yang ditunjukkan dalam Matius 8 & 9, termasuk kuasa penyembuhan, mengampuni dosa, menaklukkan alam, dan memanggil murid-murid baru. Yesus memiliki kuasa untuk menyembuhkan segala pekerjaan setan dalam hidup kita dan mengampuni dosa kita. Ia memanggil kita untuk mengikut dan melayani-Nya.
Pelajaran Sekolah Sabat ke-7 Triwulan III 2016David Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang kasih Yesus kepada orang banyak dan teladan hidup penuh kasih-Nya. Dokumen tersebut juga membahas tentang perumpamaan Yunus dan Niniwe serta perbedaan sikap Yunus dan Yesus terhadap mereka yang hilang. Dokumen tersebut menekankan pentingnya mengasihi sesama seperti Yesus mengasihi, bahkan terhadap musuh.
Tiga kalimat ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
ALLAH menciptakan manusia dengan kebebasan berkehendak namun manusia memilih berdosa, lalu ALLAH menjadi Misionaris Pertama dengan mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan manusia, dan sekarang Ia mengutus kita sebagai misionaris-Nya untuk dunia.
Dokumen tersebut membahas tentang pelajaran Alkitab yang membahas tentang murid-murid Yesus yang berjalan ke Emaus setelah kebangkitan Yesus. Yesus menjelaskan Kitab Suci kepada mereka sehingga hati mereka berkobar-kobar. Dokumen tersebut juga membahas tentang mengikuti Yesus yang berarti meninggalkan segala sesuatu, hidup bersama Yesus, percaya kepada Yesus, menjadi hamba, dan belajar Alkitab secar
This document contains a summary of a lesson on the physical and spiritual rest that Jesus offers. It discusses the various Sabbaths and Jubilees in the Bible that provided physical rest, and explains that spiritual rest involves communion with Jesus, forgiveness of sin, and liberation from burdens. It contrasts the rest believers find in Jesus versus the unrest of the ungodly. The document then summarizes a parable about a sower and different types of soil, and explains how the devil tries to counteract the gospel being planted in people's hearts.
This document provides a summary of key points from Galatians 3:15-20 about the relationship between God's promise, covenant, and law. It explains that God's promise to Abraham preceded the later establishment of the law by 430 years, and that the law was added not to replace the promise of salvation but to reveal human sinfulness and point to its fulfillment through Christ. While the law remains important, salvation ultimately comes through faith in God's unilateral promise, not from works of the law.
This document provides a summary of key points from Galatians 2:19-20 about justification. It discusses that justification means to be declared just or righteous, and involves being forgiven and part of God's people. Works of the law cannot save or justify, only faith in Jesus Christ can justify. True faith is a response to God's revelation of His love and sacrifice for humanity. Justification changes one's life, as they no longer live for themselves but Christ lives in them by faith. It refutes the idea that justification encourages continuing in sin.
The document discusses the nature of the Holy Spirit based on passages from the Bible. It argues that the Holy Spirit is a divine person, not just a force or power, based on several points:
1) Jesus described the Holy Spirit as another comforter like himself, implying the Spirit is a person of the same kind.
2) The Bible attributes personal characteristics to the Holy Spirit like having a will, making intercessions, speaking, and being grieved.
3) Seeing the Holy Spirit as a person rather than a power emphasizes our relationship with Him and allows Him to transform us more fully according to God's plans.
Dokumen tersebut membahas peran para penatua dalam jemaat perdana dan persyaratan untuk menjadi penatua. Tugas para penatua adalah melayani anggota jemaat dengan kerendahan hati sambil menghadapi tantangan dari musuh rohani."
Sabbath school lesson 4, 2nd quarter of 2016 okDavid Syahputra
The document summarizes key events from Matthew 8-9 that demonstrate the power of Jesus, including:
1) The power of His touch in healing a leper by reaching out and touching him, crossing the gulf between heaven and earth to touch and heal sinners.
2) The power of His word in healing the centurion's servant from a distance just by speaking.
3) The power of His authority shown when the winds and waves obeyed Him and demons were cast out of men into a herd of pigs.
4) The power of His forgiveness in telling the paralyzed man that his sins were forgiven and healing him physically to prove His authority to forgive sins.
Sabbath school lesson 12, 2nd quarter of 2016David Syahputra
1) Mary anointed Jesus with expensive oil shortly before his death, which the disciples saw as a waste but Jesus saw as an act of gratitude.
2) The passage discusses how people used their free will to relate to Jesus before his death - Mary honored him, leaders condemned him, Judas betrayed him, and Peter denied him.
3) It asks the reader to consider how they will use their free will to respond to Jesus - with a grateful heart or not.
Pelajaran ini membahas perbedaan antara janji, wasiat, dan hukum dalam Alkitab dengan menggunakan ayat Galatia 3:15-20. Ia menjelaskan bahwa janji Allah kepada Abraham bersifat unilateral dan tidak bergantung pada tindakan manusia, sedangkan hukum ditambahkan untuk menunjukkan dosa manusia dan digenapi oleh kedatangan Kristus. Hukum penting namun tidak dapat menyelamatkan, hanya janji kar
Paul explains that God has always had only one means of salvation: faith. He rebukes the foolish Galatians for forgetting this fundamental doctrine and trying to be justified by works of the law instead of by faith like Abraham was. Paul argues that anyone who clings to works of the law is cursed, but Christ redeemed believers from this curse by becoming cursed on the cross in their place. He cites Old Testament passages to show that justification by faith, not works, has always been God's plan.
Sabbath school lesson 12, 1st quarter of 2017David Syahputra
The document discusses the ministry of the Holy Spirit based on passages from the Bible. It describes three ways the Holy Spirit convicts people: of sin, because they do not believe in Jesus; of righteousness, because Jesus went to the Father and people can no longer see Him; and of judgment, because Satan has already been judged. It also discusses how the Holy Spirit gives believers assurance of salvation by sealing them and acting as a guarantee of their inheritance until redemption. Finally, it mentions how the Holy Spirit fills believers with hope through the power of God.
1) The document provides background on the apostle Paul, originally known as Saul, including his early life as a Pharisee, his persecution of Christians, his conversion experience on the road to Damascus, his ministry preaching to Gentiles, and conflicts with the Church over doctrine.
2) It describes Saul's initial zealous persecution of Christians and his dramatic conversion after encountering Jesus, which led him to preach about the crucified Messiah to others.
3) Saul's experience included staying blind for three days in Damascus after his conversion and being baptized, before embarking on missionary journeys to spread the gospel throughout the Gentile world.
1) The document discusses Jesus as Lord of the Jews, Gentiles, and all creation based on passages from Matthew. It describes Jesus feeding crowds of 5000 Jews and 4000 Gentiles with bread and fish, showing he is Lord of both.
2) Jesus is rejected by Jewish leaders for breaking traditions but accepts a Gentile woman's faith, showing he is Lord of Gentiles.
3) A story is told of Jesus walking on water and rescuing Peter from sinking, demonstrating he is Lord over all creation.
Job's tribulation came to an end, with either happy or unhappy endings for righteous people. Job experienced a partial restoration when God gave him twice as much wealth as before, but he still remembered his losses. True restoration will only come in God's eternal kingdom, when He destroys sin and its consequences forever. There will be a resurrection, and the saints will receive the kingdom and live with God for eternity.
The document summarizes key events and challenges in the early Christian church as recorded in Acts in the Bible. It discusses how the disciples initially had wrong ideas about Jesus restoring Israel's kingdom politically. It then describes how communication issues were overcome at Pentecost when people heard the gospel in their own languages. It notes both times of victory when opposition could not stop the gospel's spread, and times of defeat like Stephen's stoning. It concludes with Peter learning not to view Gentiles as unclean.
Pelajaran sekolah Sabat ke-13 Triwulan 1 2016David Syahputra
Tiga bagian terakhir kitab Wahyu menggambarkan peristiwa-peristiwa terakhir sebelum kedatangan Kedua Yesus, termasuk Setan dirantai selama 1000 tahun, penghakiman masa seribu tahun, dan penghakiman terakhir. Setelah itu, akan ada permulaan baru dengan bumi dan langit baru, Kota Suci Yerusalem turun dari surga, dan tidak ada lagi air mata atau kesengsaraan. Semua orang akan hidup
Ayub meratapi nasibnya yang berubah dari kaya menjadi miskin dan kehilangan keluarganya. Ia tidak mengerti mengapa harus menderita dan berpikir lebih baik jika tidak pernah lahir. Ayub juga mengeluhkan betapa cepatnya waktu berlalu dan hidupnya penuh penderitaan. Ia bertanya mengapa Allah begitu memerhatikannya walaupun hanya manusia biasa.
YESUS mengajar tentang prinsip-prinsip Kerajaan Allah dalam Khotbah di atas bukit. Ia menjelaskan bahwa orang Kristen sejati harus hidup dengan kasih, keadilan, dan kebenaran melebihi hukum Taurat semata. Mereka juga harus mengasihi musuh dan berbuat baik kepada mereka yang membenci.
1) The document provides summaries and analysis of stories from Genesis, including Cain and Abel, Noah, Abraham and Isaac, Jacob, and Joseph.
2) It discusses how these stories illustrate deception, broken relationships, and rebellion against God since the Fall of man.
3) A key theme is how God remained faithful to His people even when they sinned, guiding them back to Him, as seen in His promises to Abraham, His blessing of Jacob, and His protection of Joseph in Egypt.
Pelajaran Sekolah Sabat ke-13 Triwulan III 2019David Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang para pelayan dan komunitas mereka. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) para pelayan dipanggil untuk melayani dan saling melayani dalam komunitas mereka, (2) mereka dipanggil untuk menjadi contoh Kristus dalam melayani orang lain, dan (3) kerja sama antar pelayan sangat penting untuk melayani mereka yang membutuhkan.
Sekolah Sabat - Triwulan 4 2023 - Pelajaran 8Adam Hiola
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang bagaimana menangani mereka yang membutuhkan dengan meniru teladan Yesus yaitu dengan mendekati mereka, memahami kebutuhan mereka, dan membantu sesuai kemampuan. Motivasi utama dalam membantu mereka adalah karena kasih.
Dokumen tersebut membahas tujuh bidang pengaruh utama dalam masyarakat yaitu agama, keluarga, pendidikan, bisnis, pemerintahan, media, dan seni & hiburan. Dokumen tersebut menyerukan agar orang-orang percaya mempengaruhi bidang-bidang tersebut untuk kerajaan Allah dengan berdoa dan bertindak.
Sekolah Sabat - Triwulan 4 2023 - Pelajaran 11Adam Hiola
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan Yesus yang inklusif kepada semua orang terlepas dari latar belakang mereka. Yesus peduli terhadap orang banyak dan pergi ke berbagai kota untuk menyebarkan injil kepada mereka, termasuk ke daerah asing seperti Fenisia. Kita dipanggil untuk melanjutkan pelayanan yang sama dengan pergi ke kota-kota dan menjangkau mereka yang terhilang.
Dokumen tersebut membahas tentang panggilan untuk melayani Tuhan dan umat manusia. Poin utama yang disampaikan adalah bahwa kita dipanggil untuk menjadi saluran berkat dan kasih Tuhan melalui belas kasihan dan kuasa Roh Kudus, serta menjalankan visi dan misi Allah untuk menyelamatkan jiwa.
Pelajaran ss 11 qtr 3 2015 paulus latar belakang dan panggilanHaisler Vasco Layup
Misi Paulus adalah menyebarkan khabar Injil kepada bangsa Yahudi dan bangsa lain tanpa membatasi oleh adat budaya. Dia menyesuaikan diri dengan kepelbagaian budaya tetapi sentiasa memfokuskan ajarannya kepada Yesus Kristus.
Dokumen tersebut membahas tentang merefleksikan hidup beriman yang tangguh dan misioner sebagai orang Katolik. Unsur-unsur beriman yang tangguh adalah memiliki kesetiaan, kemantapan, dan mampu menghadapi godaan. Iman yang tangguh didasarkan pada Kristus sebagai keyakinan, jalan hidup dan jalan keselamatan. Umat diajak menjadi garam dan terang bagi masyarakat dengan membuat "rasa" dan "terang" yang berguna
Apakah hanya orang Kristen yang diselamatkan?
Apakah hanya denominasi Kristen tertentu yang diselamatkan?
Dapatkah seseorang diselamatkan jika ia tidak menemukan Yesus?
Pelajaran sekolah sabat ke-7 triwulan iv 2018David Syahputra
Dokumen ini membahas tiga konflik utama yang dihadapi gereja perdana yaitu perbedaan personal, tradisi, dan doktrin serta bagaimana mereka menyelesaikannya dengan bimbingan Roh Kudus dan Alkitab. Dokumen ini menyarankan agar konflik di gereja saat ini diselesaikan dengan mendengarkan semua pendapat, mencari petunjuk dari Alkitab dan Roh Kudus, serta membuat keputusan bersama.
Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan III 2016David Syahputra
Dokumen tersebut membahas metode Yesus Kristus dalam menjangkau manusia, yaitu dengan bergaul dengan masyarakat sebagai seseorang yang menginginkan kebaikan mereka, menunjukkan simpati, melayani kebutuhan mereka, dan memenangkan kepercayaan mereka sebelum memanggil mereka untuk mengikutinya. Metode ini menuntun pembaca untuk belajar bagaimana Yesus berinteraksi dengan orang-orang yang ingin diselamatkan dan mencontoh
1) Jesus became fully human so He could redeem humanity and defeat Satan who had power over death.
2) In Hebrews, Jesus is presented as both God and man - with His divine nature emphasized in chapter 1 and human nature in chapter 2.
3) As a human, Jesus is our brother, redeemer from sin, was not ashamed to be associated with humanity, took on our weaknesses though remained sinless, learned obedience through suffering, and is our role model of faith who endured the cross.
Jesus is introduced in Hebrews as our King, our Representative, and our Champion. As our High Priest and Mediator of the new covenant, Jesus fulfills the promises of the old covenant perfectly. The new covenant, which Jesus inaugurated with his blood, is superior to the old covenant because it provides access to God through the perfect heavenly sanctuary and the one-time sacrifice of Christ, rather than the imperfect earthly sanctuary and repeated animal sacrifices of the old covenant.
Deuteronomy teaches that God commands people to love strangers as a reflection of His own love. It gives three reasons why people should love strangers: 1) Because God loves them and provides for them, 2) Because the Israelites were once strangers in Egypt, and 3) To treat strangers fairly and with care, as God does. Loving strangers involves having compassion for their difficulties, identifying with them, and ensuring equal treatment under the law.
Pelajaran Sekolah Sabat ke-5 Triwulan IV 2021 David Syahputra
Dokumen tersebut membahas pentingnya mengasihi orang asing berdasarkan ajaran Alkitab. Ia menjelaskan bahwa kita harus mengasihi orang asing karena Tuhan mengasihi mereka dan karena dahulu kita juga pernah menjadi orang asing. Kita seharusnya memperlakukan orang asing dengan adil dan peduli terhadap mereka.
Pelajaran sekolah sabat ke -4 triwulan IV 2021David Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang perintah utama dalam agama Yahudi dan Kristen yaitu mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan. Motivasi utama untuk mengasihi Tuhan adalah karena Dia lebih dulu mengasihi kita. Menurut Yesus, cara terbaik untuk mengasihi Tuhan adalah dengan menaati segala perintah-Nya.
This document discusses the importance of loving God according to Deuteronomy 6:4-9. It asks who should love God, what it means to both love and fear God, why we should love God, how to show our love for God, and how we should love God. The key points are: 1) God commands each individual to love Him with all their heart, soul, and strength; 2) Fearing God means both being afraid of punishment for sin and admiring His power and justice; 3) We should love God because He loved us first by rescuing us; 4) We show love for God by obeying His commandments; 5) We should love God with our entire being - heart,
The document discusses the Sabbath and its significance in relation to creation, redemption, and rest. It notes that God blessed and sanctified the seventh day after creating the world in six days. The Sabbath reminds people that God created them and can redeem them from sin, as he redeemed Israel from slavery in Egypt. On the Sabbath, believers can rest with the blessing of their Creator and Redeemer and commune with him, resting from the busy secular world.
1) Restlessness comes from not getting what we want or due to our sinful nature, and can motivate conflict even within families.
2) Jesus taught that we must choose to follow him above all else, even our families, or it can lead to division.
3) Egoism, ambition, and hypocrisy are roots of inner restlessness, while trusting in God and focusing on others rather than ourselves can help overcome these.
4) To find peace when feeling restless, we must trust in God's promises and life to come in heaven.
Pelajaran sekolah sabat ke 12 triwulan II 2021David Syahputra
Dokumen tersebut membahas peran iman dalam keselamatan menurut Perjanjian Kekal. Ia menjelaskan bahwa (1) keselamatan hanya dapat diperoleh melalui iman dan bukan melalui patuh pada hukum, (2) iman diperhitungkan sebagai kebenaran di hadapan Allah meskipun manusia berdosa, (3) iman memungkinkan manusia untuk mengklaim kebenaran Kristus dan dibenarkan oleh Allah.
The new covenant that Jesus established through his blood transforms our lives by bringing joy, liberation from guilt, new thoughts, the hope of eternal life, and a mission. It provides an inner peace and joy that comes from believing in Jesus and having a personal relationship with God. Through the new covenant, we are freed from the burden of sin and guilt. Our thoughts are renewed as we understand God's love. We have the hope of eternal life rather than the second death. As God's chosen people, we have a mission to proclaim the good news of the gospel to others.
This document provides a lesson on finding rest from God's perspective based on biblical passages. It discusses:
- God instituted the Sabbath as a day of rest for physical, mental, and spiritual restoration.
- God is concerned about our need for rest, as shown through his response to Baruch who was overwhelmed with grief and unable to find rest.
- The Old and New Testaments describe different words for "rest" involving ceasing from work, relaxing, and finding peace and quiet.
- Without God, people like Cain try to find rest through material things and busy lives instead of accepting God's offer of spiritual rest.
- True rest is found by sitting under the shadow of
Pelajaran sekolah sabat ke- 1 triwulan III 2021David Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya istirahat dalam kehidupan kristiani berdasarkan ajaran Alkitab. Istirahat diperlukan secara fisik, mental, dan rohani seperti yang diajarkan Tuhan dalam Perjanjian Lama dan Baru. Tanpa istirahat yang sesuai dengan rencana Tuhan, seseorang dapat kehilangan perspektif dan menjauh dari Tuhan sebagai sumber istirahat yang sejati.
The document discusses the role of faith in the Everlasting Covenant between God and humanity. It summarizes that:
1) Salvation is only possible through faith in Jesus Christ, not by works, as evidenced by passages like John 3:16 and Romans 4:5.
2) Salvation had an immense cost, as Jesus willingly sacrificed His life on the cross to pay the price for humanity's sins.
3) Righteousness is imputed, or credited, to believers based on their faith rather than their works, as God accounts believers as righteous through their faith in Christ's righteousness, just as Abraham's faith was accounted as righteousness.
4) Having faith in God's promises
Pelajaran sekolah sabat ke 9 triwulan II 2021David Syahputra
Sabat adalah hari khusus yang ditentukan Allah untuk dirayakan sebagai hari istirahat dan persekutuan dengan-Nya. Sabat mengingatkan umat manusia akan ciptaan Allah dan menjadi tanda perjanjian kekal antara Allah dengan umat-Nya. Dengan memelihara Sabat, umat manusia mengakui Allah sebagai Pencipta dan menyerahkan diri kepada pengudusan-Nya.
The document discusses the Sabbath from its origins in Creation to its meaning and significance today. It provides biblical references to show that the Sabbath was established by God at Creation as a sign for all humankind, not just Israel. It discusses how God instructed the Israelites to observe the Sabbath while wandering in the desert, providing manna on the other six days but not on the Sabbath. The Sabbath signifies God's covenant with His people and serves as a sign of sanctification, remembrance of Creation and redemption, and an opportunity to strengthen one's relationship with God through communion with Him.
1. PELAYANAN PERKOTAAN DI
ZAMAN AKHIR
Pelajaran 12 untuk 17 September 2016
Adapted from www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
2. Pekabaran 3 malaikat harus dikumandangkan
pada abad ke-21 ini. Pada abad ini, Populasi
penduduk bumi terpusat di kota-kota besar.
Bagaimana kita dapat menjangkau mereka?
Mengetahui Sifat Dasar
Perkotaan.
Mendengarkan Erangan.
Menabur dan Menuai di Kota.
Membentuk Kelompok-
kelompok Kecil (Cell Group).
Menjangkau Setiap Orang.
3. SIFAT-SIFAT DASAR
PERKOTAAN
“Bagi semua orang
aku telah menjadi
segala-galanya,
supaya aku sedapat
mungkin
memenangkan
beberapa orang dari
antara mereka.”
(1 Korintus 9:22)
Kota-kota mempertemukan berbagai budaya, etnis,
Bahasa dan agama. Menurut tradisi, masing-masing
kelompok memiliki “Daerah Kota” nya atau wilayah
tertentu. Segala macam orang hidup bersebelahan satu
dengan yang lain di seluruh wilayah perkotaan semakin
bertambah.
Sifat-sifat dasar itu menimbulkan tantangan bagi
penyebaran Injil. Namun, hal itu juga membawakan
kesempatan-kesempatan yang besar.
Teladan hidup Paulus sepatutnya menggerakkan kita
untuk beradaptasi dengan setiap orang (tanpa
mengorbankan prinsip kebenaran), agar kita dapat
menyelamatkan mereka bagi Kristus.
4. “Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat
mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka.” (1 Korintus 9:22)
Sebagai contoh, mari belajar
bagaimana Paulus bekerja di Korintus
(Kisah Para Rasul 18:1-28):
1. Ia menghadiri pernikahan pasangan umat yang
beriman dan bekerja bersama mereka untuk
kebutuhan hidup.
2. Ia berkhotbah di Sinagog kepada orang-orang
Yahudi dan orang-orang yang baru bertobat .
3. Ia berkhotbah kepada orang-orang yang tidak
percaya di tempat bekerja, di jalanan dan di
rumah.
4. Ia bertemu dengan orang-orang percaya di
gereja-gereja rumah.
5. Ia mengajar orang-orang yang baru bertobat agar
mereka dapat memimpin kelompoknya.
6. Segera setelah gereja didirikan, ia pindah ke
tempat yang lain.
5. “Dari dalam kota terdengar rintihan
orang-orang yang hampir mati dan jeritan
orang-orang yang menderita luka, tetapi
Allah tidak mengindahkan doa mereka.”
(Ayub 24:12)
Dapatkah kita mengkhotbahkan
injil kepada yang sekarat, orang-
orang yang melarat dan lapar
tanpa memenuhi kebutuhan
mereka?
Orang akan siap mendengarkan pekabaran keselamatan kekal jika kita
sebagai perpanjangan tangan ALLAH menjawab doa mereka yang
membutuhkan.
Jika kita hanya mengkhotbahkan
injil tanpa menunjukkan belas
kasih yang sejati kepada
mereka, khotbah kita adalah sia-
sia. Hanya segelintir orang yang
akan bertobat oleh pekabaran
yang kita bawakan.
6. MENABUR DAN MENUAI DI KOTA
“Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang
mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia
berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam
puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.” (Matius
13:23)
Bagaimana kita dapat yakin bahwa kita sedang menuai
di tanah yang baik?
Satu-satunya cara adalah dengan menyiapkan tanah
yang akan diolah menjadi tanah yang baik.
Mempersiapkan tanah adalah landasan dasar dalam
penginjilan.
ROH KUDUS memberikan karunia-karunia kepada
setiap anggota jemaat. Kita harus menggunakan
metode-metode yang dapat membuat kita semua siap
menerima karunia tersebut bersama-sama untuk
mempersiapkan tanah yang akan diolah.
“Metode-metode baru harus diperkenalkan. Umat
ALLAH harus mengetahui keperluan-keperluan pada
zaman mereka sedang hidup.” (Ellen G. White,
“Evangelism”, pg. 70)
7. KELOMPOK
KECIL
“Bertolong-tolonganlah
menanggung bebanmu!
Demikianlah kamu
memenuhi hukum
Kristus.” (Galatia 6:2)
Orang-orang di Kota-kota besar pada umumnya duniawi
dan individualistis.
Kita perlu membangun hubungan pribadi yang lebih
kuat. Baik hubungan kasih di antara anggota jemaat
sendiri (Yohanes 15:12) maupun antara kita dengan
mereka yang akan kita jangkau.
Salah satu cara yang efektif untuk membangun
hubungan-hubungan tersebut adalah melalui Kelompok-
kelompok kecil. Kelompok tersebut akan menolong
orang-orang untuk saling mengenal dengan lebih baik
dan menciptakan persahabatan yang kuat sehingga
mereka akan lebih terbuka untuk menyampaikan
kebutuhan mereka dan menerima pertolongan dari
anggota-anggota dalam kelompoknya tersebut.
Anggota-anggota jemaat harus hadir dan mendukung kelompok-kelompok tersebut.
Para sahabat dan tetangga diundang untuk menghadiri kelompok tersebut.
9. MENJANGKAU SETIAP ORANG
“Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-
Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia?
Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika
mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana
mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang
memberitakan-Nya?” (Roma 10:14)
Panggilan untuk memberitakan injil di perkotaan
bukan suatu pilihan; itu adalah keharusan.
ALLAH sedang menantikan umat-Nya agar
menyampaikan panggilan terakhir kepada
pertobatan. Ia adalah ALLAH Pengampun, Ia ingin
setiap orang untuk memiliki kesempatan untuk
memperoleh keselamatan. (2 Petrus 3:9;
1Timotius 2:4).
Panggilan untuk menjangkau perkotaan adalah personal. Itu adalah suatu
panggilan kepada suatu pengalaman yang lebih dalam dengan Kristus sendiri
dan panggilan untuk pengantaraan yang sungguh-sungguh serta perencanaan
yang komprehensif dan pelaksanaannya. Hal ini dibangun sepenuhnya atas
dasar kebangunan dan reformasi, karena hal itu akan dicapai hanya dengan
kuasa Roh Kudus.