SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
REHABILITASI SOSIAL
PENYANDANG DISABILITAS
PERAN PUSAT & DAERAH
JFT. Analis Kebijakan Madya
BIRO PERENCANAAN KEMENTERIAN SOSIAL
KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA
Pelayanan Rehabilitasi Sosial Penyandang
Disabilitas
• Center of excelent social sefvice & soscial rehabilitation
• Rehabsos Tingkat lanjut
• Integratif
• Komprehensif
• Continum of intervention and therapies
Pemerintah
Pusat
• Layanan Dalam Panti PD
• Rehabsos PD Dasar
Pemerintah
Provinsi
• Layanan Luar Panti
• Rehabsos PD Dasar
Pemerintah
Kab / kota
Kewenangan
Pusat
•Permensos Progres PD, Permensos Akreditasi Lembaga PD, Sertifikasi SDM.
•Standar Teknis Balai Besar, ST Balai, ST Loka.
Penyusunan NSPK
•Pekerja sosial PD, Pendamping, TKS PD.
•Tenaga teknis lainnya (psikolog, perawat, instruktur, …)
Bimtek
• Internal, Lintas dan Multi Sektor
Koordinasi
•Balai Besar, balai, dan Loka.
Supervisi
• Program rehabsos PD, Kelembagaan, dan SDM
Monitoring dan Evaluasi
Balai as
Centre of
Social
Services
Respon Kasus
Temporary
Shelter
Model/Best
Practices
Program
Coordinator
Regional
Kewenangan
Balai
Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas
Koordinator program
regional progres PD
•19 UPT disabilitas
•3 balai besar;
•15 Balai
•1 loka
Pusat Penjangkauan PD
lintas wilayah dan nasional
•PD lintas Provinsi yang membutuhkan
layanan
•PD lintas negara yang berada di
Indonesia dan membutuhkan layanan
Pusat Respon Kasus dan
intervensi krisis
•Layanan Sementara pada rumah aman ,
untuk jangka waktu tertentu.
•Rujukan PD ke institusi lain jika
diperlukan
Lembaga Percontohan,
dengan berbagai Metode,
antara lain
•Terapi PD individu
•Terapi kelompok PD
•Terapi Keluarga PD
•Terapi komuinitas
Pusat Penguatan
Kelembagaan dan kapasitas
pelayanan PD.
•Rakor
•Bimtek
•Bimtap
Pusat Pengembangan Model
layanan Penyandang
disabilitas
•Standarisasi layanan sosial / NSPK/ SPM
/pedoman lainnya
•Sistem monev, supervisi,
Struktur Baru
Rehabilitasi Sosial
vokasional / Lanjut
• Penerimaan
• Pengasramaan
• Orientasi
• Assesmen
• Rencana Intervensi
• Pelaksanaan Program
Rehabilitasi Sosial
• Pelaksanaan Program
Kewirausahaan dan
Penempatan Kerja
• Prothese dan Orthese
(khusus PD Fisik)
Rehabsos dan
Perlindungan
• Pemetaan dan Analisis
Pengembangan Model
• Kemitraan dan Instalasi
Produksi
Rumah Perlindungan
Sementara & Respon Kasus
• Assesment
• PD yang mendapatkan
Respon Kasus
• PD yang dilayani melalui
Rumah Perlindungan
Sementara
Layanan reguler
dan perkantoran
• Koordinator
Program
Regional
• Penguatan
Kelembagaan
dan Kapasitas
• Pengawasan
/
pemantauan
pelaksanaan
• Bimbingan
(ke level di
bawahnya)
Wilayah Jangkauan Kerja Rehabsos Per jenis Disabilitas
Balai Besar
dan BLBI
•Seluruh Indonesia
BRSPDF
“Budi
Perkasa” di
Palembang
•DKI Jakarta
•Jawa Barat
•Jawa Tengah
•Di Yogyakarta
•Jawa Timur
•Lampung
•Banten
•Kep. Bangka Belitung
•Sumatera Selatan,
•Bengkulu,
•Jambi,
•Sumatera Barat,
•Aceh,
•Sumatera Utara,
•Riau,
•Kepulauan Riau.
•Bali
BRSPDF
“Wirajaya” di
Makasar.
• Kalimantan Barat
• Kalimantan Tengah
• Kalimantan Selatan
• Kalimantan Utara
• Kalimantan Timur
• Nusa Tenggara Barat
• Nusa tenggara Timur
• Sulawesi Utara
• Sulawesi Tenggara
• Sulawesi Selatan
• Sulawesi Barat
• Sulawesi Tengah
• Gorontalo
• Maluku
• Maluku Utara
• Papua
• Papua Barat
• Dst.....
wilayah
Pusat Penjangkauan PD lintas
wilayah dan nasional
•PD lintas Provinsi yang membutuhkan
layanan
•PD lintas negara yang berada di Indonesia
dan membutuhkan layanan
Pembagian Fungsi Koordinator Program
Nasional-Regional Balai Rehabilitasi Sosial
Penyandang Disabilitas
Dinas Sosial Provinsi
Balai & Balai Besar Berkoordinasi
dalam pelaksanaan program
dekonsentrasi (1 balai berkoordinasi
dengan 2 provinsi; kecuali loka 1)
Pusat
Direktorat
Rehabilitasi Sosial
Penyandang
Disabilitas
Balai dan Balai
Besar Rehabilitasi
Sosial
Unit Pelayanan
Sosial keliling
Verifikasi usulan
calon penerima
manfaat (termasuk
bansos)
Monev
pelaksanaan
rehabsos PD
Balai Literasi Braille
Indonesia
Fokus pada
pengembangan
literasi informasi
Koordinator wilayah
Koordinator program
regional progres PD
Kemensos harus memantau panti Rehabsos bagi
PD
Model Pengembangan Layanan
Model
Layanan
Day care
Home care
Rehabsos
berbasis
Keluarga
(RSBK)
Pelatihan
Ketrampila
n PD
Kemitraan
dan
Ketenaga
kerjaan
Alat bantu/
Prothese/
Orthese
Instalasi
Produksi
Provinsi Jawa
Barat /
Sumatera
Barat
BRSPDM
Phalamartha
Mitra kerja
LSM/ NGO
Puskesmas /
RSD
Unit
Informasi
Layanan
Sosial (UILS)
Contoh Pengembangan
model Layanan Daycare (di
kelola UPT dan dinsos
Provinsi)
UPT yang melayani Disabilitas
No. Provinsi Jumlah
1 ACEH 14
2 SUMATERA UTARA 27
3 SUMATERA BARAT 29
4 RIAU 6
5 JAMBI 4
6 SUMATERA SELATAN 5
7 BENGKULU 2
8 LAMPUNG 41
9 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 7
10 KEPULAUAN RIAU 3
11 DKI JAKARTA 14
12 JAWA BARAT 35
13 JAWA TENGAH 124
14 DI YOGYAKARTA 26
15 JAWA TIMUR 59
16 BANTEN 12
17 BALI 22
18 NUSA TENGGARA BARAT 79
No. Provinsi Jumlah
19 NUSA TENGGARA TIMUR 37
20 KALIMANTAN BARAT 8
21 KALIMANTAN TENGAH 5
22 KALIMANTAN SELATAN 8
23 KALIMANTAN TIMUR 3
24 KALIMANTAN UTARA 1
25 SULAWESI UTARA 9
26 SULAWESI TENGAH 3
27 SULAWESI SELATAN 21
28 SULAWESI TENGGARA 14
29 GORONTALO 2
30 SULAWESI BARAT 8
31 MALUKU 18
32 MALUKU UTARA 4
33 PAPUA BARAT 0
34 PAPUA 19
669
Pembagian Koordinator Program Wilayah
UPT Disabilitas Provinsi UPT Disabilitas Provinsi
BRSPDI Nipotowe SULAWESI TENGAH BRSPDSRW Efata NUSA TENGGARA TIMUR
SUMATERA UTARA KALIMANTAN BARAT
BRSPDM Phalamartha SUMATERA BARAT BRSPDM Budi Luhur KALIMANTAN TENGAH
JAWA BARAT KALIMANTAN SELATAN
BRSPDF Budi Perkasa
JAMBI BRSPDSN Wyata Guna KALIMANTAN TIMUR
SUMATERA SELATAN KALIMANTAN UTARA
BRSPDM Dharmaguna
BENGKULU BRSPDF Wirajaya SULAWESI SELATAN
LAMPUNG SULAWESI BARAT
BRSPDSN Tan Miyat
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
BBRSPDI Kartini Temanggung
BANTEN
KEPULAUAN RIAU MALUKU
BRSPDSRW Melati DKI JAKARTA BBRSPDF Soeharso GORONTALO
RIAU JAWA TIMUR
BBRVPDF Cibinong NUSA TENGGARA BARAT BRSPDSN Tu Mou To Manado PAPUA BARAT
DI YOGYAKARTA SULAWESI UTARA
BRSPPDI Ciung Wanara ACEH BRSPDM Margo Laras MALUKU UTARA
JAWA BARAT JAWA TENGAH
BRSPDSN Mahatmiya
BALI
LOKA REHABSOS PDSRW
MEOHAI
SULAWESI TENGGARA
Kegiatan Rehabsos 2020
No Komponen Kegiatan Peran Pusat Peran Balai / Loka Peran Dinsos Prov
1 Penyusunan Pedoman dan
perumusan Kebijakan tingkat
nasional
Sosialisasi Regulasi / kebijakan
secara nasional
Sosialisasi Regulasi /
kebijakan regional /
wilayah
Sosialisasi Regulasi /
kebijakan di prov ybs
2 Asistensi Sosial Penyandang
Disabilitas ASPD
Asistensi Sosial Penyandang
Disabilitas ASPD
Penyedia Informasi
terkait ASPD
Pengusulan calon
penerima bantuan
ASPD
3 Kartu Penyandang Disabilitas Koordinasi lintas sektor;
pembuatan kartu, mendorong
konsesi
Penyedia Informasi dan
layanan PD
Pengusulan data
4 Uji Coba Penguatan Penyandang
disabilitas dalam Keluarga
Kajian pengembangan model
layanan; Pembinaan dan
pengawasan; evaluasi
pemodelan
Pemetaan dan Analisis
Pengembangan Model;
pelaksanaan
pengembangan model
layanan pada wilayah
tertentu
Pelaksanaan Kegiatan
uji coba
Kegiatan UPT 2020
No Komponen Kegiatan Peran Pusat Peran Balai / Loka Peran Dinsos Prov
1 Rehabilitasi Sosial vokasional / Lanjut Perumusan Kebijakan Pelaksanaan Kegiatan Melakukan Rujukan
terhadap Balai besar
/ balai / loka
Kemensos
2 Penyandang Disabilitas Yang
Mendapatkan Respon Kasus
Perumusan Kebijakan Pelaksanaan Kegiatan Melakukan tindak
lanjut / reunifikasi
keluarga (SPM)
3 Penyandang Disabilitas Yang Dilayani
melalui Rumah Perlindungan Sementara
(Temporary Shelter)
Perumusan Kebijakan Pelaksanaan Kegiatan Melakukan tindak
lanjut/ fasilitasi hasil
rujukan
4 Literasi PD Perumusan
Kebijakan, Evaluasi
Pelaksanaan
peningkatan Literasi
Peningkatan akses
Literasi Informasi
5 Pemodelan Perumusan Kebijakan Pelaksanaan Kegiatan Pemberian data/
input
Pelayanan Rehabilitasi Sosial Penyandang
Disabilitas
• Center of excelent social sefvice & soscial rehabilitation
• Rehabsos Tingkat lanjut
• Integratif
• Komprehensif
• Continum of intervention and therapies
Pemerintah
Pusat
• Layanan Dalam Panti PD
• Rehabsos PD Dasar
Pemerintah
Provinsi
• Layanan Luar Panti
• Rehabsos PD Dasar
Pemerintah
Kab / kota
Pembagian Urusan Bidang Sosial :
1. Pusat
2. Provinsi
3. Kota/Kabupaten
Pemberdayaan Sosial
Penanganan Warga
Negara Migran Korban
Tindak Kekerasan
Rehabilitasi Sosial
Perlindungan dan
Jaminan Sosial
Penanganan Bencana
Taman Makam
Pahlawan
SPM Sosial
Daerah Provinsi
SPM Sosial
Daerah
Kab/Kota
Urusan Pemerintahan
Wajib terkait
Pelayanan Dasar
Bidang Sosial
Rehabilitasi Sosial Dasar Terlantar
Dalam Panti :
1. Anak
2. Disabilitas
3. Lanjut Usia
4. Gelandangan dan Pengemis
Perlindungan dan Jaminan Sosial
pada saat dan pasca Darurat
Bencana bagi Korban Bencana
Provinsi
Rehabilitasi Sosial Dasar Terlantar
Luar Panti :
1. Anak
2. Disabilitas
3. Lanjut Usia
4. Gelandangan dan Pengemis
Perlindungan dan Jaminan Sosial
pada saat dan pasca Darurat
Bencana bagi Korban Bencana
Kota/Kabupaten
Pembagian Kewenangan
Urusan Bidang Sosial
Standar Pelayanan Minimal
(SPM)
Bidang Sosial
Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Pemenuhan Kebutuhan Dasar
PEMBAGIAN KEWENANGAN URUSAN
SOSIAL
UU 23/2014 PEMDA PP 2/2018 SPM
Ketentuan lebih lanjut
mengenai standar teknis
sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) diatur dengan
Peraturan Menteri yang
menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang
sosial
PP 2/2018 SPM
Pasal 10 ayat 6
PP 2/2018 SPM
Pasal 10 ayat 4
Mutu Pelayanan Dasar
untuk setiap Jenis
Pelayanan Dasar, sekurang-
kurangnya memuat:
a. standar jumlah dan
kualitas barang
dan/atau jasa;
b. standar jumlah dan
kualitas sumber daya
manusia kesejahteraan
sosial; dan
c. petunjuk teknis atau
tata cara pemenuhan
standar.
DUKUNGAN Sumber Daya Penyelenggara Kesejahteraan
Sosial dalam Pelaksanaan Mutu Pelayanan Dasar SPM
Bidang Sosial
Pasal 32
Sumber Daya Manuasia
Pasal 35
Sarana dan Prasarana
Pasal 36
Sumber Pendanaan
Seluruh Warga Negara berhak
mendapatkan pelayanan dasar pada
SPM bidang sosial di daerah
provinsi dan daerah kabupaten/kota
Sumber Daya Penyelenggara Kesejahteraan Sosial
Mutu Pelayanan Dasar SPM Bidang
Sosial
• Undang – Undang Nomor . 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
• Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018
tentang Standar Pelayanan Minimal
• Permensos Nomor 9 Tahun 2018 tentang Standar
Teknis Mutu dan Jenis Pelayanan Dasar pada
Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial di
Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota.
a. tenaga kesejahteraan sosial;
b. pekerja sosial profesional;
c. relawan sosial; dan
d. penyuluh sosial
a. panti sosial;
b. pusat rehabilitasi sosial;
c. pusat pendidikan dan pelatihan;
d. pusat kesejahteraan sosial;
e. rumah singgah;
f. rumah perlindungan sosial.
a. APBN
b. APBD
c. sumbangan masyarakat;
d. dana yang disisihkan dari badan usaha sebagai kewajiban dan
tanggung jawab sosial dan lingkungan;
e. bantuan asing sesuai dengan kebijakan Pemerintah dan peraturan
perundangundangan; serta
f. sumber pendanaan yang sah berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
UU 14 / 2019
Pekerja sosial
UU 12 /
2011
Sistim
Peradilan
Pidana Anak
UU 8/ 2016
Penyandang
Disabilitas
UU 23/
2014
Pemerintah
Daerah
UU 13 /
2011
Penanganan
Fakir Miskin
UU 9/ 2009
Kesejateraan
Sosial
UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemda
Lampiran Bidang Sosial
Pemberdayaan Sosial
Pemerintah Pusat:
Pembinaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS).
Pemerintah Daerah Provinsi:
Pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS).
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota:
Pengembangan Potensis Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS).
UU 18 /2014
Kesehatan
Jiwa
UU No.12 Tahun 2011 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak
(SPPA). Definisi
Pekerja Sosial Profesional adalah seseorang yang bekerja, baik di
lembaga pemerintah maupun swasta, yang memiliki kompetensi
dan profesi pekerjaan sosial serta kepedulian dalam pekerjaan
sosial yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan/atau
pengalaman praktik pekerjaan sosial untuk melaksanakan tugas
pelayanan dan penanganan masalah sosial Anak.
Pasal 8
Proses Diversi dilakukan melalui musyawarah dengan
melibatkan Anak dan orang tua/Walinya, korban dan/atau orang
tua/Walinya, Pembimbing Kemasyarakatan, dan Pekerja Sosial
Profesional berdasarkan pendekatan Keadilan Restoratif.
Pasal 63, Petugas kemasyarakatan terdiri atas: a. Pembimbing
Kemasyarakatan; b. Pekerja Sosial Profesional; dan c. Tenaga
Kesejahteraan Sosial.
Pasal 67, Syarat untuk dapat diangkat sebagai Tenaga
Kesejahteraan Sosial sebagai berikut:
a. berijazah paling rendah sekolah menengah atas pekerjaan
sosial atau kesejahteraan sosial atau sarjana nonpekerja
sosial atau kesejahteraan sosial;
b. mendapatkan pelatihan bidang pekerjaan sosial;
c. berpengalaman kerja paling singkat 3 (tiga) tahun di bidang
praktik pekerjaan sosial dan penyelenggaraan kesejahteraan
sosial; dan
d. mempunyai keahlian atau keterampilan khusus dalam
bidang pekerjaan sosial dan minat untuk membina,
membimbing, dan membantu Anak demi kelangsungan
hidup, perkembangan fisik, mental, sosial, dan pelindungan
terhadap Anak.
Pasal 68
Pekerja Sosial Profesional dan Tenaga Kesejahteraan Sosial
bertugas:
a. membimbing, membantu, melindungi, dan mendampingi
Anak dengan melakukan konsultasi sosial dan
mengembalikan kepercayaan diri Anak;
b. memberikan pendampingan dan advokasi sosial;
c. menjadi sahabat Anak dengan mendengarkan pendapat
Anak dan menciptakan suasana kondusif;
d. membantu proses pemulihan dan perubahan perilaku
Anak;.
UU No.18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa
Pasal 55
Fasilitas pelayanan di luar sektor kesehatan dan fasilitas
pelayanan berbasis masyarakat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 45 huruf b meliputi:
a. praktik psikolog;
b. praktik pekerja sosial;
c. panti sosial;
d. pusat kesejahteraan sosial;
e. pusat rehabilitasi sosial;
f. rumah pelindungan sosial;
g. pesantren/institusi berbasis keagamaan;
h. rumah singgah; dan
i. lembaga kesejahteraan sosial.
UU No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial
Pasal 33
Sumber daya manusia shuruf a terdiri atas: a. tenaga kesejahteraan sosial; b. pekerja sosial profesional;
c. relawan sosial; dan d. penyuluh sosial
UU No. 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin
Pasal 33
Sumber daya manusia penyelenggaraan penanganan fakir miskin dilakukan oleh tenaga penanganan fakir miskin yang
terdiri atas: a. tenaga kesejahteraan sosial; b. Pekerja Sosial Profesional; c. relawan sosial; d. penyuluh sosial;a
pendamping.
PEKERJA SOSIAL
Syauqi-JFT. Analis Kebijakan-Madya-Biro-Perencanaan-Kemensos
UU 8 / 2016
Penyandang
Disabilitas
UU 13 / 1998
Kesejahteraan
Lanjut Usia
UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas
Pasal 30 Penjelasan
Yang dimaksud dengan “penundaan hingga waktu tertentu” adalah penundaan
pemeriksaan untuk
pengambilan keterangan yang waktunya ditentukan oleh aparat penegak hukum
berdasarkan
pertimbangan dokter atau tenaga kesehatan lainnya, psikolog atau psikiater,
dan/atau Pekerja Sosial.
UU No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, menyatakan
bahwa lanjut usia mempunyai hak yang sama dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; sebagai penghormatan dan
penghargaan kepada lanjut usia diberikan hak untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial.
- Dukungan
layanan/pendampi
ngan pada
penerima manfaat
dalam keluarga
dan masyarakat
- Bimbingan kepada
keluarga dan
masyarakat
Bencana daerah Kab/Kota
Bencana daerah Provinsi
Amanat Permensos Nomor 9 Tahun 2018
Perlindungan dan Jamsos saat dan
setelah tanggap darurat bencana
Rehabilitasi Sosial Gelandangan
Pengemis
Rehabilitasi Sosial Lansia
telantar
Rehabilitasi Sosial Anak telantar
Rehabilitasi Sosial Disabilitas
telantar
Provinsi
Dalam Panti
Kabupaten
/Kota
Keluarga dan
Masyarakat
(Luar Panti)
Dinas Sosial
Kabupaten/Kota
Lembaga yang
ditetapkan Dinas Sosial
(kedudukan di Kecamatan
atau Kab/Kota)
Puskesos
(kedudukan di
Desa/Kelurahan)
Jenis Layanan Dasar
SPM bidang Sosial
Data dan Pengaduan
Kedaruratan
Pemenuhan Kebutuhan
Dasar
Sesuai pengertian dalam Permensos nomor 9 tahun 2018 :
Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) adalah tempat yang berfungsi untuk
melakukan kegiatan pelayanan sosial bersama secara sinergis dan terpadu antara
kelompok masyarakat dalam komunitas yang ada di desa/kelurahan/nama lain dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
Bentuk Pelayanan Minimal Kab/Kota
17
Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa yang harus diterima
di dalam panti dan Korban Bencana Provinsi merupakan KEBUTUHAN DASAR
Kebutuhan Dasar
Penyandang Disabilitas
terlantar :
1) permakanan;
2) sandang;
3) asrama yang mudah
diakses;
4) alat bantu;
5) perbekalan kesehatan;
6) bimbingan fisik, mental
spiritual, dan sosial;
7) bimbingan keterampilan
hidup sehari-hari;
8) pembuatan nomor induk
kependudukan;
9) akses ke layanan
pendidikan dan
kesehatan dasar;
10) pelayanan penelusuran
keluarga; dan/atau
11) pelayanan reunifikasi
Pasal 11 ayat 2
Kebutuhan Dasar Anak terlantar:
1) Pengasuhan
2) permakanan;
3) sandang;
4) asrama yang mudah diakses;
5) perbekalan kesehatan;
6) bimbingan fisik, mental
spiritual, dan sosial;
7) bimbingan keterampilan
hidup sehari-hari;
8) pembuatan akta kelahiran,
nomor induk kependudukan,
dan kartu identitas anak;
9) akses ke layanan pendidikan
dan kesehatan dasar;
10) pelayanan penelusuran
keluarga;
11) pelayanan reunifikasi
keluarga; dan/atau
12) akses layanan pengasuhan
kepada keluarga pengganti.
Pasal 12 ayat 2
Kebutuhan Dasar Lanjut Usia
terlantar :
1) permakanan;
2) sandang;
3) asrama yang mudah
diakses;
4) alat bantu;
5) perbekalan kesehatan;
6) bimbingan fisik, mental
spiritual, dan sosial;
7) bimbingan keterampilan
hidup sehari-hari;
8) fasilitasi pembuatan
nomor induk
kependudukan;
9) akses ke layanan
kesehatan dasar;
10) pelayanan penelusuran
keluarga;
11) pelayanan reunifikasi
keluarga; dan/atau
Pasal 13 ayat 2
Kebutuhan Dasar Gepeng :
1) permakanan;
2) sandang;
3) asrama/cottage yang
mudah di akses;
4) perbekalan kesehatan;
5) bimbingan fisik, mental
spiritual, dan sosial;
6) bimbingan keterampilan
dasar;
7) fasilitasi pembuatan
nomor induk
kependudukan, akta
kelahiran, surat nikah,
dan/atau kartu identitas
anak;
8) akses ke layanan
kesehatan dasar;
dan/atau
9) pemulangan ke daerah
asal
Pasal 14 ayat 2
Kebutuhan Korban
Bencana Provinsi saat
tanggap darurat:
1) permakanan;
2) sandang;
3) tempat
penampungan
pengungsi;
4) penanganan
khusus bagi
kelompok rentan;
dan
5) dukungan
psikososial
Pasal 15 ayat 2
Hasil asesmen Pekerja Sosial Profesional, Tenaga Kesejahteraan Sosial, dan/atau Relawan Sosial
Rehabilitasi Sosial Dasardi Dalam Panti dan
Perlindungan dan Jaminan Sosial Korban Bencana di
Daerah Provinsi
1. Rehabilitasi Sosial Dasar
Penyandang Disabilitas
Terlantar di dalam panti
2. Rehabilitasi Sosial dasar
Anak terlantar di dalam
panti
3. Rehabilitasi Sosial dasar
Lanjut usia terlantar di
dalam Panti
4. Rehabilitasi Sosial dasar
Gelandangan pengemis di
dalam panti
5. Perlindungan dan
Jaminan Sosial Korban
Bencana di Daerah
Provinsi
1. Persentase (%) Penyandang
Disabilitas Telantar yang terpenuhi
kebutuhan dasarnya di dalam panti
2. Persentase (%) Anak Telantar yang
terpenuhi kebutuhan dasarnya di
dalam panti
3. Persentase (%) Lanjut usia Telantar
yang terpenuhi kebutuhan
dasarnya di dalam panti
4. Persentase (%) Gelandangan
Pengemis yang terpenuhi
kebutuhan dasarnya di dalam panti
5. Persentase (%) korban bencana
alam dan sosial yang terpenuhi
kebutuhan dasarnya pada saat dan
setelah tanggap darurat bencana
provinsi
1. Jumlah Penyandang Disabilitas Telantar di dalam panti yang terpenuhi
kebutuhan dasarnya selama satu tahun anggaran dibagi populasi Penyandang
Disabilitas Telantar di daerah provinsi yang membutuhkan rehabilitasi sosial
dasar di dalam panti dikali 100% (seratus persen).
2. Jumlah Anak Telantar di dalam panti yang terpenuhi kebutuhan dasarnya selama
satu tahun anggaran dibagi populasi Anak Telantar di daerah provinsi yang
membutuhkan rehabilitasi sosial dasar di dalam panti dikali 100% (seratus
persen).
3. Jumlah Lanjut Usia Telantar di dalam panti yang terpenuhi kebutuhan dasarnya
selama satu tahun anggaran dibagi populasi Lanjut Usia Telantar di daerah
provinsi yang membutuhkan rehabilitasi sosial dasar di dalam panti dikali 100%
(seratus persen).
4. Jumlah gelandangan pengemis di dalam panti yang terpenuhi kebutuhan
dasarnya selama satu tahun anggaran dibagi populasi gelandanhan pengemis di
daerah provinsi yang membutuhkan rehabilitasi sosial dasar di dalam panti dikali
100% (seratus persen).
5. Jumlah korban bencana alamdan sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya
selama satu tahun anggaran dibagi populasi korban bencana alamdan sosial di
daerah provinsi yang membutuhkan perlindungan dan jaminan sosial pada saat
dan setelah tanggap darurat bencana provinsi dikali 100% (seratus persen).
Kegiatan Indikator Cara Menghitung
Standar minimum sarana dan prasarana
pelayanan Rehabilitasi Sosial dasar di dalam
panti sosial milik pemerintah daerah provinsi
dan masyarakat dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
(UU 11 /2009 tentang Kesejahteraan Sosial
dan PP 39/2012 tentang Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial)
1. tidak ada lagi perseorangan, keluarga,
dan/atau masyarakat yang mengurus
2. rentan mengalami tindak kekerasan dari
lingkungannya; dan/atau
3. masih memiliki keluarga, tetapi berpotensi
mengalami tindak kekerasan, perlakuan
salah, eksploitasi, dan penelantaran.
1. kepala keluarga berusia 19 (sembilan
belas) tahun sampai dengan 60 (enam
puluh) tahun
2. tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya,
tidak terpelihara, tidak terawat, dan tidak
terurus
3. tidak memiliki tempat tinggal tetap
4. tidak ada lagi perseorangan, keluarga,
dan/atau masyarakat yang peduli
pengungsi/penyintas sebanyak 51 (lima puluh
satu) orang sampai dengan 100 (seratus) orang
Sumber daya manusia kesejahteraan sosial
terdiri atas :
a. Tenaga Kesejahteraan Sosial;
b. Pekerja Sosial Profesional;
c. Penyuluh Sosial; dan
d. Relawan Sosial
 Setiap panti sosial harus memiliki paling
sedikit 1 (satu) orang Pekerja Sosial
Profesional.
 Pemerintah Daerah mendorong dan
memfasilitasi sertifikasi Pekerja Sosial
Professional.
 Sertifikasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dilakukan oleh lembaga sertifikasi
profesi pekerjaan sosial.
 Untuk perlindungan dan jaminan sosial
pada saat dan setelah tanggap darurat
bencana Pemerintah Daerah provinsi
harus menyiapkan paling sedikit 1 (satu)
orang Pekerja Sosial Profesional, Tenaga
Kesejahteraan Sosial, dan Relawan Sosial
Lanjutan …
Kriteria
Penyandang Disabilitas Telantar, Lanjut Usia
Telantar, dan Anak Telantar di dalam panti
Gelandangan dan Pengemis di dalam panti
Korban bencana daerah provinsi
SDM Sarpras
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
Pasal 25
Kegiatan Rehabilitasi Sosial Dasar (SPM) di dalam Panti
1. Ketersediaan Data valid (hasil very vali kab/kota dan asesmen peksos provinsi dan kab/kota
untuk PPKS / PMKS di dalam panti)
2. Penyediaan permakanan;
3. Penyediaan Sandang;
4. Penyediaan asrama yang mudah diakses;
5. Penyediaan alat bantu/Pelaksanaan Pengasuhan bagi anak/Keterampilan dasar bagi Gepeng;
6. Penyediaan perbekalan kesehatan (obat);
7. Penyediaan tenaga perawat;
8. Penyediaan peralatan kesehatan;
9. Penyediaan tenaga kesehatan ((dokter, psikiater, dll);
10. Pelaksanaan bimbingan fisik, mental, dan sosial;
11. Pelaksanaan bimbingan aktivitas sehari-hari;
12. Penyediaan Pekerja Sosial Profesional /Tenaga Kesejahteraan Sosial;
13. Fasilitasi pemberian NIK dan adminduk lainnya;
14. Fasilitasi akses layanan pendidikan dan kesehatan dasar;
15. Pelayanan pelayanan penelusuran keluarga;
16. Pelayanan reunifikasi keluarga; dan
17. Layanan pemulasaraan bagi lansia
Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa yang harus diterima di luar
panti dan Korban Bencana Kabupaten/Kota merupakan kebutuhan dasar
Kebutuhan Dasar Penyandang Disabilitas terlantar, Anak terlantar,
Lanjut Usia terlantar, Gepeng : :
1) Permakanan diberikan paling lama 7 (tujuh) hari;
2) sandang;
3) alat bantu;
4) perbekalan kesehatan;
5) bimbingan fisik, mental spiritual, dan sosial kepada Penyandang
Disabilitas terlantar, Anak terlantar, Lanjut Usia terlantar, Gepeng ;
6) bimbingan sosial kepada keluarga Penyandang Disabilitas terlantar,
Anak terlantar, Lanjut Usia terlantar, Gepeng dan masyarakat;
7) Fasilitasi pembuatan nomor induk kependudukan, akta kelahiran,
surat nikah dan kartu identitas anak;
8) akses ke layanan pendidikan dan kesehatan dasar;
9) penelusuran keluarga;
10) reunifikasi dan atau/ reintegrasi sosial; dan
11) rujukan
Pasal 34 ayat 1
Kebutuhan Korban Bencana
Kabupaten/Kota saat tanggap darurat:
1) permakanan;
2) sandang;
3) tempat penampungan pengungsi;
4) penanganan khusus bagi kelompok
rentan; dan
5) dukungan psikososial
Pasal 35 ayat 1
Hasil Asesmen Pekerja Sosial Profesional, Tenaga Kesejahteraan Sosial, dan/atau Relawan Sosial
Rehabilitasi Sosial Dasardi Luar Panti dan
Perlindungan dan Jaminan Sosial Korban Bencana di
Daerah Kabupaten/Kota
1. Rehabilitasi Sosial Dasar
Penyandang Disabilitas
Telantar, anak terlantar,
lanjut usia terlantar
serta gelandangan
pengemis di dalam panti
2. Perlindungan dan
Jaminan Sosial Korban
Bencana di Daerah
Kabupaten/Kota
1. Persentase (%) Penyandang
Disabilitas Telantar, Anak
terlantar, Lanjut usia Terlantar
serta Gelandangan Pengemis yang
terpenuhi kebutuhan dasarnya di
luar panti
2. Persentase (%) korban bencana
alam dan sosial yang terpenuhi
kebutuhan dasarnya pada saat dan
setelah tanggap darurat bencana
Kabupaten/Kota
1. Jumlah Penyandang Disabilitas Telantar,Anak Telantar, Lanjut Usia Telantar ,
Gelandangan dan Pengemis yang terpenuhi kebutuhan dasarnya selama
satu tahun anggaran dibagi populasi Penyandang Disabilitas Telantar,Anak
Telantar, Lanjut Usia Telantar , Gelandangan dan Pengemisdi daerah
kabupaten/kota yang berdasarkan hasil assesment membutuhkan
rehabilitasi sosial dasar di luar panti dikali 100% (seratus persen).
2. Jumlah korban bencana alamdan sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya
selama satu tahun anggaran dibagi populasi korban bencana alam dan sosial di
daerah kabupaten/kota yang membutuhkan perlindungan dan jaminan sosial
pada saat dan setelah tanggap darurat bencana kabupaten/kota dikali 100%
(seratus persen).
Kegiatan Indikator Cara Menghitung
Standar minimum sarana dan prasarana
pelayanan Rehabilitasi Sosial dasar di pusat
kesejahteraan sosial dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan (UU 11 /2009 tentang
Kesejahteraan Sosial dan PP 39/2012
tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan
Sosial)
1. tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya,
tidak terpelihara, tidak terawat, dan tidak
terurus; dan
2. masih ada perseorangan, keluarga,
dan/atau masyarakat yang mengurus..
1. Perseorangan atau kepala keluarga
berusia 19 (sembilan belas) tahun sampai
dengan 60 (enam puluh) tahun
2. tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya,
tidak terpelihara, tidak terawat, dan tidak
terurus
3. tidak memiliki tempat tinggal tetap
4. Masih ada perseorangan, keluarga,
dan/atau masyarakat yang peduli
pengungsi/penyintas sebanyak 1 (satu) orang
sampai dengan 50 (lima puluh) orang
Sumber daya manusia kesejahteraan sosial
terdiri atas :
a. Tenaga Kesejahteraan Sosial;
b. Pekerja Sosial Profesional;
c. Penyuluh Sosial; dan
d. Relawan Sosial
 Setiap Pusat Kesejahteraan Sosial memiliki
paling sedikit 1 (satu) orang Relawan Sosial
 Relawan Sosial sebagaimana dimaksud harus
tersertifikasi
 Sertifikasi sebagaimana dimaksud dilakukan
oleh lembaga sertifikasi tenaga kesejahteraan
sosial dan relawan sosial
 Untuk perlindungan dan jaminan sosial pada
saat dan setelah tanggap darurat bencana
pemerintah daerah kabupaten/kota harus
menyiapkan paling sedikit 1 (satu) orang
Tenaga
Lanjutan …
Kriteria
Penyandang Disabilitas Telantar, Lanjut Usia
Telantar, dan Anak Telantar di luar panti
Gelandangan dan Pengemis di luar panti
Korban bencana daerah kabupaten/kota
SDM Sarpras
Pasal 27
Pasal 28
Pasal 29
Pasal 39
Pasal 40
Pasal 41
Pasal 42
Kegiatan Rehabilitasi Sosial Dasar (SPM) di luar Panti
1. Penyediaan Data Valid dan hasil asesmen peksos untuk PMKS luar panti
2. Penyediaan layanan data dan pengaduan (Call Center);
3. Pengusulan data kedalam BDT;
4. Penjangkauan (layanan kedaruratan);
5. Penyediaan TRC;
6. Penyediaan Kendaraan akses khusus kedaruratan;
7. Penyediaan Shelter/Rumah Singgah/Rumah Aman/nama lain serta Puskessos;
8. Penyediaan permakanan dan sandang di shelter/puskesos/dinsos;
9. Penyediaan tenaga kesehatan di shelter/rumah singgah;
10. Penyediaan alat bantu;
11. Pelaksanaan bimbingan sosial di keluarga/masyarakat/shelter/keliling;
12. Penyediaan Peksos Profesional dan/atau TKS/Relawan;
13. Fasilitasi akses pembuatan administrasi kependudukan;
14. Layanan penelusuran keluarg;a
15. Layanan reunifikasi dan/atau reintegrasi sosial, dan
16. Layanan RUJUKAN
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK BIDANG SOSIAL
Surat Sekjen Kemensos No. 1081/1/PR.01.01/04/2019, Tanggal 30 April 2019
1. Surat Menteri Keuangan No. S-
13/MK.7/2019 Tanggal 21 April 2019,
Hal: Pedoman Penyusunan dan
Penyampaian Dana Alokasi Khusus (DAK)
Fisik Tahun 2020.
2. Pedoman Penyusunan dan Penyampaian
Usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik
Bidang Sosial Tahun 2020.
3. Surat ditujukan kepada Dinas Sosial
Provinsi dan Kab/Kota Seluruh Indonesia.
4. Dasar Surat Ditjen Perimbangan
Keuangan S-13/MK.7/2019 Tanggal 24
April 2019.
1. Usulan kegiatan sesuai Prioritas Nasional dan
Prioritas Daerah.
2. Target Output Kegiatan yang akan dicapai
untuk penerapan Standar Pelayanan Minimal
(SPM).
3. Lokasi pelaksanaan kegiatan .
4. Satuan masing2 biaya kegiatan
5. Meng-Upload Proposal Usulan Kegiatan
dengan menyertakan Penerima Manfaat By
Name By Address (BNBA).
1. Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Penunjang dalam
Panti Rehabilitasi Sosial yang dimiliki oleh Pemerintah
bagi kelompok rentan khususnya Penyandang
Disabilitas, Lanjut Usia, Anak.
2. Pengadaan alat bantu penerima layanan di Panti
Rehabilitasi Sosial Provinsi dan Luar Panti di Kab/Kota
bagi kelompok rentan khususnya Penyandang
Disabilitas, Lanjut Usia dan Anak.
3. Rehabilitasi Prasarana dan Sarana untuk mendukung
layanan Pusat Kesejahteraan Sosial (PUSKESOS)
sebagai tempat dukungan pelayanan/pendampingan
serta rujukan bagi Penyandang Disabilitas, Lanjut Usia
dan Anak di desa.
4. Pengadaan Perangkat Pengelolaan Pengolah Data di
Daerah dan layanan pemanfaatan Basis Data Terpadu
(BDT) Kesejahteraan Sosial.
DASAR TARGET
KRISNA DAK
1. Mendorong pemenuhan
pelayanan publik dasar di
daerah
2. Tematik sesuai dengan Prioritas
Nasional
3. Mendorong pemerataan
pembangunan antar wilayah
4. Kesesuaian dengan kewenangan
daerah sesuai dengan lampiran
UU No. 23/2014
5. Refocusing berdasarkan
efektifitas menu & kegiatan DAK
6. Kinerja fisik dan anggaran
masing-masing bidang
7. Memperhatikan Ketersediaan
data
• Reguler (R) – Untuk mendukung pemenuhan sarana dan
prasarana dasar yang mendukung pelayanan publik dan
dimensi pembangunan RPJMN 2020-2024 (Pendidikan,
Kesehatan dan KB, Air Minum, Sanitasi, Perumahan
Permukiman, Jalan);
• Afirmasi (A) – Untuk mendukung pemerataan pelayanan dan
mendorong percepatan pembangunan di daerah yang
memiliki karakteristik tertentu seperti derah tertinggal, terluar,
perbatasan, kepulauan,dan transmigrasi (terdapat dasar hukum
yang berlaku);
• Penugasan (P) – Dapat dialokasikan dalam tema tertentu guna
mendukung capaian Prioritas Nasional (PN) tertentu dan
Arahan Bapak Presiden
Arah Kebijakan
Dana Transfer Khusus Tahun 2020
Arah Kebijakan DAK Fisik Tahun 2020
Mendukung Tema
prioritas nasional serta
Arahan Bapak Presiden
lainnya.
Keterangan:
• DAK Sosial (Reguler) dan DAK Transportasi Laut (Penugasan dan Afirmasi) sebagai bidang baru DAK Fisik tahun 2020
• Subbidang Keselamatan Jalan sebagai subbidang baru di DAK Fisik bidang Jalan (Penugasan)
• Subbidang Perpustakaan di bidang Pendidikan
• Subbidang KB di bidang Kesehatan
• Subbidang GOR di bidang Pendidikan/Kesehatan
• Penyesuaian bidang per-jenis (misalnya Pertanian, KKP dan IKM berubah dari jenis reguler ke Penugasan)
*Merupakan Bidang Baru DAK Fisik
IRIGASI
PERTANIAN
KELAUTAN
PERIKANAN KEHUTANAN &
LINGKUNGAN
Ketahanan Pangan & Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Ekonomi Lokal dan Kreatif
KESEHATAN AIR MINUM SANITASI PERKIM
Penurunan Stunting
Mendukung pemenuhan sarana dan prasarana
dasar, yang mendukung pelayanan publik.
Mendukung pemerataan pelayanan dan mendorong
percepatan pembangunan di daerah yang memiliki
karekteristik tertentu seperti derah tertinggal, terluar,
perbatasan, kepulauan,dan transmigrasi.
SOSIAL
KESEHATAN AIR MINUM
SANITASI JALAN
PENDIDIKAN PERKIM
KESEHATAN AIR MINUM
SANITASI
PENDIDIKAN PERKIM TRANSPORTASI
PERDESAAN
TRANSPORTASI
LAUT
JALAN
PASAR
PENDIDIKAN
PARIWISATA
IKM
TRANSPORTASI
LAUT
REPUBLIK INDONESIA
• Timeline Perencanaan-Penganggaran
• DAK Tahun 2020
Mei Juni Juli
M4 Juni – M4 Juli :
Penilaian Pusat
25-31 Mei : Verifikasi
Provinsi dan Pusat
(untuk usulan Provinsi)
24-30 April : Sosialisasi
Aplikasi Krisna DAK
01 Mei – M2 Juni :
Pengusulan DAK Fisik
M1-2 Juni :
Sidang Kabinet dan Penetapan Perpres
RKP
M3-M4 Juni :
Verifikasi untuk usulan Kab/Kota
6 Maret : Rapim penetapan
bidang DAK
21 Maret : MM DAK Fisik
22 Maret : MM DAK Non Fisik
April
Maret
Oktober September
September-Oktober
Pembahasan dengan
DPR-& penetapan pagu
alokasi DAK per-daerah
Penyusunan Rencana
Kegiatan (RK)
M1-M2 September
TM IV Penilaian Final oleh Pusat
Penyusunan Rencana
Kegiatan (RK)
Agustus
November
Desember
M1-M3 Agustus
Sinkronisasi Online Usulan DAK
M4 Agustus
Finalisasi Hasil Penilaian oleh
Pusat
Terima Kasi
h
30

More Related Content

Similar to PD-REHABSOS-PERAN-PUSAT-DAERAH.pptx

Posdaya prop sumbar penyajian 3.
Posdaya prop sumbar penyajian  3.Posdaya prop sumbar penyajian  3.
Posdaya prop sumbar penyajian 3.Afrizal Bob
 
2KAMPUNGKB_2016ADV.pptx
2KAMPUNGKB_2016ADV.pptx2KAMPUNGKB_2016ADV.pptx
2KAMPUNGKB_2016ADV.pptxDarusSam
 
juknis Sipetik.ppt
juknis Sipetik.pptjuknis Sipetik.ppt
juknis Sipetik.pptAerSondari1
 
Bahan Tayang Pengelolaan Posyandu okeedit1.pptx
Bahan Tayang Pengelolaan Posyandu okeedit1.pptxBahan Tayang Pengelolaan Posyandu okeedit1.pptx
Bahan Tayang Pengelolaan Posyandu okeedit1.pptxnina427443
 
PAPARAN KETUA PKK.ppt
PAPARAN KETUA PKK.pptPAPARAN KETUA PKK.ppt
PAPARAN KETUA PKK.pptDanyepIdris
 
PERKEMBANGAN_DESA_SIAGA.ppt
PERKEMBANGAN_DESA_SIAGA.pptPERKEMBANGAN_DESA_SIAGA.ppt
PERKEMBANGAN_DESA_SIAGA.pptnurnautami1
 
SK POSYANDU Kampung Lama.docx
SK POSYANDU Kampung Lama.docxSK POSYANDU Kampung Lama.docx
SK POSYANDU Kampung Lama.docxKampungLama
 
Materi pelatihan siga daerah des 17
Materi pelatihan siga daerah des 17Materi pelatihan siga daerah des 17
Materi pelatihan siga daerah des 17verdalena
 
bimtek pokja posyandu desa.pptx
bimtek pokja posyandu desa.pptxbimtek pokja posyandu desa.pptx
bimtek pokja posyandu desa.pptxdhiyan01792
 
laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015
laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015
laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015Musdalifah yusuf
 
Peningkatan Kapasitas Kader IMP.pptx
Peningkatan Kapasitas Kader IMP.pptxPeningkatan Kapasitas Kader IMP.pptx
Peningkatan Kapasitas Kader IMP.pptxChallengerBaru
 
Pembinaan dan MonevTim Pembina UKSM.pptx
Pembinaan dan MonevTim Pembina UKSM.pptxPembinaan dan MonevTim Pembina UKSM.pptx
Pembinaan dan MonevTim Pembina UKSM.pptxHendraFitriadi3
 
Pemaparan Hasil KKN ALT II Gel 2 B UNNES 2014 Kel. Bongsari 1_Manunggal Sejah...
Pemaparan Hasil KKN ALT II Gel 2 B UNNES 2014 Kel. Bongsari 1_Manunggal Sejah...Pemaparan Hasil KKN ALT II Gel 2 B UNNES 2014 Kel. Bongsari 1_Manunggal Sejah...
Pemaparan Hasil KKN ALT II Gel 2 B UNNES 2014 Kel. Bongsari 1_Manunggal Sejah...dewisetiyana52
 
Surat Pengumuman Hasil Evaluasi Ormas POP dan Lampiran
Surat Pengumuman Hasil Evaluasi Ormas POP dan LampiranSurat Pengumuman Hasil Evaluasi Ormas POP dan Lampiran
Surat Pengumuman Hasil Evaluasi Ormas POP dan LampiranCIkumparan
 
2314 surat pengumuman_hasil_evaluasi_ormas_pop_dan_lampiran
2314 surat pengumuman_hasil_evaluasi_ormas_pop_dan_lampiran2314 surat pengumuman_hasil_evaluasi_ormas_pop_dan_lampiran
2314 surat pengumuman_hasil_evaluasi_ormas_pop_dan_lampiranIndahMutiaraKami
 
Pengumuman evaluasi pop ormas penggerak
Pengumuman evaluasi pop ormas penggerakPengumuman evaluasi pop ormas penggerak
Pengumuman evaluasi pop ormas penggerakRepublikaDigital
 
2314 surat pengumuman_hasil_evaluasi_ormas_pop_dan_lampiran
2314 surat pengumuman_hasil_evaluasi_ormas_pop_dan_lampiran2314 surat pengumuman_hasil_evaluasi_ormas_pop_dan_lampiran
2314 surat pengumuman_hasil_evaluasi_ormas_pop_dan_lampiranmerdekacom
 
Pengantar Pelatihan Relawan SID (Sistem Informasi Desa)
Pengantar Pelatihan Relawan SID (Sistem Informasi Desa)Pengantar Pelatihan Relawan SID (Sistem Informasi Desa)
Pengantar Pelatihan Relawan SID (Sistem Informasi Desa)Formasi Org
 
Buku pedoman Posyandu Prima.pdf
Buku pedoman Posyandu Prima.pdfBuku pedoman Posyandu Prima.pdf
Buku pedoman Posyandu Prima.pdfSaptoSutardi2
 

Similar to PD-REHABSOS-PERAN-PUSAT-DAERAH.pptx (20)

Posdaya prop sumbar penyajian 3.
Posdaya prop sumbar penyajian  3.Posdaya prop sumbar penyajian  3.
Posdaya prop sumbar penyajian 3.
 
2KAMPUNGKB_2016ADV.pptx
2KAMPUNGKB_2016ADV.pptx2KAMPUNGKB_2016ADV.pptx
2KAMPUNGKB_2016ADV.pptx
 
juknis Sipetik.ppt
juknis Sipetik.pptjuknis Sipetik.ppt
juknis Sipetik.ppt
 
Bahan Tayang Pengelolaan Posyandu okeedit1.pptx
Bahan Tayang Pengelolaan Posyandu okeedit1.pptxBahan Tayang Pengelolaan Posyandu okeedit1.pptx
Bahan Tayang Pengelolaan Posyandu okeedit1.pptx
 
PAPARAN KETUA PKK.ppt
PAPARAN KETUA PKK.pptPAPARAN KETUA PKK.ppt
PAPARAN KETUA PKK.ppt
 
PERKEMBANGAN_DESA_SIAGA.ppt
PERKEMBANGAN_DESA_SIAGA.pptPERKEMBANGAN_DESA_SIAGA.ppt
PERKEMBANGAN_DESA_SIAGA.ppt
 
SK POSYANDU Kampung Lama.docx
SK POSYANDU Kampung Lama.docxSK POSYANDU Kampung Lama.docx
SK POSYANDU Kampung Lama.docx
 
Materi pelatihan siga daerah des 17
Materi pelatihan siga daerah des 17Materi pelatihan siga daerah des 17
Materi pelatihan siga daerah des 17
 
bimtek pokja posyandu desa.pptx
bimtek pokja posyandu desa.pptxbimtek pokja posyandu desa.pptx
bimtek pokja posyandu desa.pptx
 
laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015
laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015
laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015
 
Peningkatan Kapasitas Kader IMP.pptx
Peningkatan Kapasitas Kader IMP.pptxPeningkatan Kapasitas Kader IMP.pptx
Peningkatan Kapasitas Kader IMP.pptx
 
Kebijakan
KebijakanKebijakan
Kebijakan
 
Pembinaan dan MonevTim Pembina UKSM.pptx
Pembinaan dan MonevTim Pembina UKSM.pptxPembinaan dan MonevTim Pembina UKSM.pptx
Pembinaan dan MonevTim Pembina UKSM.pptx
 
Pemaparan Hasil KKN ALT II Gel 2 B UNNES 2014 Kel. Bongsari 1_Manunggal Sejah...
Pemaparan Hasil KKN ALT II Gel 2 B UNNES 2014 Kel. Bongsari 1_Manunggal Sejah...Pemaparan Hasil KKN ALT II Gel 2 B UNNES 2014 Kel. Bongsari 1_Manunggal Sejah...
Pemaparan Hasil KKN ALT II Gel 2 B UNNES 2014 Kel. Bongsari 1_Manunggal Sejah...
 
Surat Pengumuman Hasil Evaluasi Ormas POP dan Lampiran
Surat Pengumuman Hasil Evaluasi Ormas POP dan LampiranSurat Pengumuman Hasil Evaluasi Ormas POP dan Lampiran
Surat Pengumuman Hasil Evaluasi Ormas POP dan Lampiran
 
2314 surat pengumuman_hasil_evaluasi_ormas_pop_dan_lampiran
2314 surat pengumuman_hasil_evaluasi_ormas_pop_dan_lampiran2314 surat pengumuman_hasil_evaluasi_ormas_pop_dan_lampiran
2314 surat pengumuman_hasil_evaluasi_ormas_pop_dan_lampiran
 
Pengumuman evaluasi pop ormas penggerak
Pengumuman evaluasi pop ormas penggerakPengumuman evaluasi pop ormas penggerak
Pengumuman evaluasi pop ormas penggerak
 
2314 surat pengumuman_hasil_evaluasi_ormas_pop_dan_lampiran
2314 surat pengumuman_hasil_evaluasi_ormas_pop_dan_lampiran2314 surat pengumuman_hasil_evaluasi_ormas_pop_dan_lampiran
2314 surat pengumuman_hasil_evaluasi_ormas_pop_dan_lampiran
 
Pengantar Pelatihan Relawan SID (Sistem Informasi Desa)
Pengantar Pelatihan Relawan SID (Sistem Informasi Desa)Pengantar Pelatihan Relawan SID (Sistem Informasi Desa)
Pengantar Pelatihan Relawan SID (Sistem Informasi Desa)
 
Buku pedoman Posyandu Prima.pdf
Buku pedoman Posyandu Prima.pdfBuku pedoman Posyandu Prima.pdf
Buku pedoman Posyandu Prima.pdf
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdfAfriYani29
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 

PD-REHABSOS-PERAN-PUSAT-DAERAH.pptx

  • 1. REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS PERAN PUSAT & DAERAH JFT. Analis Kebijakan Madya BIRO PERENCANAAN KEMENTERIAN SOSIAL KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
  • 2. Pelayanan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas • Center of excelent social sefvice & soscial rehabilitation • Rehabsos Tingkat lanjut • Integratif • Komprehensif • Continum of intervention and therapies Pemerintah Pusat • Layanan Dalam Panti PD • Rehabsos PD Dasar Pemerintah Provinsi • Layanan Luar Panti • Rehabsos PD Dasar Pemerintah Kab / kota
  • 3. Kewenangan Pusat •Permensos Progres PD, Permensos Akreditasi Lembaga PD, Sertifikasi SDM. •Standar Teknis Balai Besar, ST Balai, ST Loka. Penyusunan NSPK •Pekerja sosial PD, Pendamping, TKS PD. •Tenaga teknis lainnya (psikolog, perawat, instruktur, …) Bimtek • Internal, Lintas dan Multi Sektor Koordinasi •Balai Besar, balai, dan Loka. Supervisi • Program rehabsos PD, Kelembagaan, dan SDM Monitoring dan Evaluasi Balai as Centre of Social Services Respon Kasus Temporary Shelter Model/Best Practices Program Coordinator Regional Kewenangan Balai
  • 4. Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Koordinator program regional progres PD •19 UPT disabilitas •3 balai besar; •15 Balai •1 loka Pusat Penjangkauan PD lintas wilayah dan nasional •PD lintas Provinsi yang membutuhkan layanan •PD lintas negara yang berada di Indonesia dan membutuhkan layanan Pusat Respon Kasus dan intervensi krisis •Layanan Sementara pada rumah aman , untuk jangka waktu tertentu. •Rujukan PD ke institusi lain jika diperlukan Lembaga Percontohan, dengan berbagai Metode, antara lain •Terapi PD individu •Terapi kelompok PD •Terapi Keluarga PD •Terapi komuinitas Pusat Penguatan Kelembagaan dan kapasitas pelayanan PD. •Rakor •Bimtek •Bimtap Pusat Pengembangan Model layanan Penyandang disabilitas •Standarisasi layanan sosial / NSPK/ SPM /pedoman lainnya •Sistem monev, supervisi,
  • 5. Struktur Baru Rehabilitasi Sosial vokasional / Lanjut • Penerimaan • Pengasramaan • Orientasi • Assesmen • Rencana Intervensi • Pelaksanaan Program Rehabilitasi Sosial • Pelaksanaan Program Kewirausahaan dan Penempatan Kerja • Prothese dan Orthese (khusus PD Fisik) Rehabsos dan Perlindungan • Pemetaan dan Analisis Pengembangan Model • Kemitraan dan Instalasi Produksi Rumah Perlindungan Sementara & Respon Kasus • Assesment • PD yang mendapatkan Respon Kasus • PD yang dilayani melalui Rumah Perlindungan Sementara Layanan reguler dan perkantoran • Koordinator Program Regional • Penguatan Kelembagaan dan Kapasitas • Pengawasan / pemantauan pelaksanaan • Bimbingan (ke level di bawahnya)
  • 6. Wilayah Jangkauan Kerja Rehabsos Per jenis Disabilitas Balai Besar dan BLBI •Seluruh Indonesia BRSPDF “Budi Perkasa” di Palembang •DKI Jakarta •Jawa Barat •Jawa Tengah •Di Yogyakarta •Jawa Timur •Lampung •Banten •Kep. Bangka Belitung •Sumatera Selatan, •Bengkulu, •Jambi, •Sumatera Barat, •Aceh, •Sumatera Utara, •Riau, •Kepulauan Riau. •Bali BRSPDF “Wirajaya” di Makasar. • Kalimantan Barat • Kalimantan Tengah • Kalimantan Selatan • Kalimantan Utara • Kalimantan Timur • Nusa Tenggara Barat • Nusa tenggara Timur • Sulawesi Utara • Sulawesi Tenggara • Sulawesi Selatan • Sulawesi Barat • Sulawesi Tengah • Gorontalo • Maluku • Maluku Utara • Papua • Papua Barat • Dst..... wilayah Pusat Penjangkauan PD lintas wilayah dan nasional •PD lintas Provinsi yang membutuhkan layanan •PD lintas negara yang berada di Indonesia dan membutuhkan layanan
  • 7. Pembagian Fungsi Koordinator Program Nasional-Regional Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Dinas Sosial Provinsi Balai & Balai Besar Berkoordinasi dalam pelaksanaan program dekonsentrasi (1 balai berkoordinasi dengan 2 provinsi; kecuali loka 1) Pusat Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Balai dan Balai Besar Rehabilitasi Sosial Unit Pelayanan Sosial keliling Verifikasi usulan calon penerima manfaat (termasuk bansos) Monev pelaksanaan rehabsos PD Balai Literasi Braille Indonesia Fokus pada pengembangan literasi informasi Koordinator wilayah Koordinator program regional progres PD Kemensos harus memantau panti Rehabsos bagi PD
  • 8. Model Pengembangan Layanan Model Layanan Day care Home care Rehabsos berbasis Keluarga (RSBK) Pelatihan Ketrampila n PD Kemitraan dan Ketenaga kerjaan Alat bantu/ Prothese/ Orthese Instalasi Produksi Provinsi Jawa Barat / Sumatera Barat BRSPDM Phalamartha Mitra kerja LSM/ NGO Puskesmas / RSD Unit Informasi Layanan Sosial (UILS) Contoh Pengembangan model Layanan Daycare (di kelola UPT dan dinsos Provinsi)
  • 9. UPT yang melayani Disabilitas No. Provinsi Jumlah 1 ACEH 14 2 SUMATERA UTARA 27 3 SUMATERA BARAT 29 4 RIAU 6 5 JAMBI 4 6 SUMATERA SELATAN 5 7 BENGKULU 2 8 LAMPUNG 41 9 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 7 10 KEPULAUAN RIAU 3 11 DKI JAKARTA 14 12 JAWA BARAT 35 13 JAWA TENGAH 124 14 DI YOGYAKARTA 26 15 JAWA TIMUR 59 16 BANTEN 12 17 BALI 22 18 NUSA TENGGARA BARAT 79 No. Provinsi Jumlah 19 NUSA TENGGARA TIMUR 37 20 KALIMANTAN BARAT 8 21 KALIMANTAN TENGAH 5 22 KALIMANTAN SELATAN 8 23 KALIMANTAN TIMUR 3 24 KALIMANTAN UTARA 1 25 SULAWESI UTARA 9 26 SULAWESI TENGAH 3 27 SULAWESI SELATAN 21 28 SULAWESI TENGGARA 14 29 GORONTALO 2 30 SULAWESI BARAT 8 31 MALUKU 18 32 MALUKU UTARA 4 33 PAPUA BARAT 0 34 PAPUA 19 669
  • 10. Pembagian Koordinator Program Wilayah UPT Disabilitas Provinsi UPT Disabilitas Provinsi BRSPDI Nipotowe SULAWESI TENGAH BRSPDSRW Efata NUSA TENGGARA TIMUR SUMATERA UTARA KALIMANTAN BARAT BRSPDM Phalamartha SUMATERA BARAT BRSPDM Budi Luhur KALIMANTAN TENGAH JAWA BARAT KALIMANTAN SELATAN BRSPDF Budi Perkasa JAMBI BRSPDSN Wyata Guna KALIMANTAN TIMUR SUMATERA SELATAN KALIMANTAN UTARA BRSPDM Dharmaguna BENGKULU BRSPDF Wirajaya SULAWESI SELATAN LAMPUNG SULAWESI BARAT BRSPDSN Tan Miyat KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BBRSPDI Kartini Temanggung BANTEN KEPULAUAN RIAU MALUKU BRSPDSRW Melati DKI JAKARTA BBRSPDF Soeharso GORONTALO RIAU JAWA TIMUR BBRVPDF Cibinong NUSA TENGGARA BARAT BRSPDSN Tu Mou To Manado PAPUA BARAT DI YOGYAKARTA SULAWESI UTARA BRSPPDI Ciung Wanara ACEH BRSPDM Margo Laras MALUKU UTARA JAWA BARAT JAWA TENGAH BRSPDSN Mahatmiya BALI LOKA REHABSOS PDSRW MEOHAI SULAWESI TENGGARA
  • 11. Kegiatan Rehabsos 2020 No Komponen Kegiatan Peran Pusat Peran Balai / Loka Peran Dinsos Prov 1 Penyusunan Pedoman dan perumusan Kebijakan tingkat nasional Sosialisasi Regulasi / kebijakan secara nasional Sosialisasi Regulasi / kebijakan regional / wilayah Sosialisasi Regulasi / kebijakan di prov ybs 2 Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas ASPD Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas ASPD Penyedia Informasi terkait ASPD Pengusulan calon penerima bantuan ASPD 3 Kartu Penyandang Disabilitas Koordinasi lintas sektor; pembuatan kartu, mendorong konsesi Penyedia Informasi dan layanan PD Pengusulan data 4 Uji Coba Penguatan Penyandang disabilitas dalam Keluarga Kajian pengembangan model layanan; Pembinaan dan pengawasan; evaluasi pemodelan Pemetaan dan Analisis Pengembangan Model; pelaksanaan pengembangan model layanan pada wilayah tertentu Pelaksanaan Kegiatan uji coba
  • 12. Kegiatan UPT 2020 No Komponen Kegiatan Peran Pusat Peran Balai / Loka Peran Dinsos Prov 1 Rehabilitasi Sosial vokasional / Lanjut Perumusan Kebijakan Pelaksanaan Kegiatan Melakukan Rujukan terhadap Balai besar / balai / loka Kemensos 2 Penyandang Disabilitas Yang Mendapatkan Respon Kasus Perumusan Kebijakan Pelaksanaan Kegiatan Melakukan tindak lanjut / reunifikasi keluarga (SPM) 3 Penyandang Disabilitas Yang Dilayani melalui Rumah Perlindungan Sementara (Temporary Shelter) Perumusan Kebijakan Pelaksanaan Kegiatan Melakukan tindak lanjut/ fasilitasi hasil rujukan 4 Literasi PD Perumusan Kebijakan, Evaluasi Pelaksanaan peningkatan Literasi Peningkatan akses Literasi Informasi 5 Pemodelan Perumusan Kebijakan Pelaksanaan Kegiatan Pemberian data/ input
  • 13. Pelayanan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas • Center of excelent social sefvice & soscial rehabilitation • Rehabsos Tingkat lanjut • Integratif • Komprehensif • Continum of intervention and therapies Pemerintah Pusat • Layanan Dalam Panti PD • Rehabsos PD Dasar Pemerintah Provinsi • Layanan Luar Panti • Rehabsos PD Dasar Pemerintah Kab / kota
  • 14. Pembagian Urusan Bidang Sosial : 1. Pusat 2. Provinsi 3. Kota/Kabupaten Pemberdayaan Sosial Penanganan Warga Negara Migran Korban Tindak Kekerasan Rehabilitasi Sosial Perlindungan dan Jaminan Sosial Penanganan Bencana Taman Makam Pahlawan SPM Sosial Daerah Provinsi SPM Sosial Daerah Kab/Kota Urusan Pemerintahan Wajib terkait Pelayanan Dasar Bidang Sosial Rehabilitasi Sosial Dasar Terlantar Dalam Panti : 1. Anak 2. Disabilitas 3. Lanjut Usia 4. Gelandangan dan Pengemis Perlindungan dan Jaminan Sosial pada saat dan pasca Darurat Bencana bagi Korban Bencana Provinsi Rehabilitasi Sosial Dasar Terlantar Luar Panti : 1. Anak 2. Disabilitas 3. Lanjut Usia 4. Gelandangan dan Pengemis Perlindungan dan Jaminan Sosial pada saat dan pasca Darurat Bencana bagi Korban Bencana Kota/Kabupaten Pembagian Kewenangan Urusan Bidang Sosial Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Pemenuhan Kebutuhan Dasar Pemenuhan Kebutuhan Dasar PEMBAGIAN KEWENANGAN URUSAN SOSIAL UU 23/2014 PEMDA PP 2/2018 SPM Ketentuan lebih lanjut mengenai standar teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dengan Peraturan Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sosial PP 2/2018 SPM Pasal 10 ayat 6 PP 2/2018 SPM Pasal 10 ayat 4 Mutu Pelayanan Dasar untuk setiap Jenis Pelayanan Dasar, sekurang- kurangnya memuat: a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa; b. standar jumlah dan kualitas sumber daya manusia kesejahteraan sosial; dan c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar.
  • 15. DUKUNGAN Sumber Daya Penyelenggara Kesejahteraan Sosial dalam Pelaksanaan Mutu Pelayanan Dasar SPM Bidang Sosial Pasal 32 Sumber Daya Manuasia Pasal 35 Sarana dan Prasarana Pasal 36 Sumber Pendanaan Seluruh Warga Negara berhak mendapatkan pelayanan dasar pada SPM bidang sosial di daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota Sumber Daya Penyelenggara Kesejahteraan Sosial Mutu Pelayanan Dasar SPM Bidang Sosial • Undang – Undang Nomor . 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah • Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal • Permensos Nomor 9 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Mutu dan Jenis Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial di Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota. a. tenaga kesejahteraan sosial; b. pekerja sosial profesional; c. relawan sosial; dan d. penyuluh sosial a. panti sosial; b. pusat rehabilitasi sosial; c. pusat pendidikan dan pelatihan; d. pusat kesejahteraan sosial; e. rumah singgah; f. rumah perlindungan sosial. a. APBN b. APBD c. sumbangan masyarakat; d. dana yang disisihkan dari badan usaha sebagai kewajiban dan tanggung jawab sosial dan lingkungan; e. bantuan asing sesuai dengan kebijakan Pemerintah dan peraturan perundangundangan; serta f. sumber pendanaan yang sah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 16. UU 14 / 2019 Pekerja sosial UU 12 / 2011 Sistim Peradilan Pidana Anak UU 8/ 2016 Penyandang Disabilitas UU 23/ 2014 Pemerintah Daerah UU 13 / 2011 Penanganan Fakir Miskin UU 9/ 2009 Kesejateraan Sosial UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemda Lampiran Bidang Sosial Pemberdayaan Sosial Pemerintah Pusat: Pembinaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). Pemerintah Daerah Provinsi: Pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota: Pengembangan Potensis Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). UU 18 /2014 Kesehatan Jiwa UU No.12 Tahun 2011 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA). Definisi Pekerja Sosial Profesional adalah seseorang yang bekerja, baik di lembaga pemerintah maupun swasta, yang memiliki kompetensi dan profesi pekerjaan sosial serta kepedulian dalam pekerjaan sosial yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan/atau pengalaman praktik pekerjaan sosial untuk melaksanakan tugas pelayanan dan penanganan masalah sosial Anak. Pasal 8 Proses Diversi dilakukan melalui musyawarah dengan melibatkan Anak dan orang tua/Walinya, korban dan/atau orang tua/Walinya, Pembimbing Kemasyarakatan, dan Pekerja Sosial Profesional berdasarkan pendekatan Keadilan Restoratif. Pasal 63, Petugas kemasyarakatan terdiri atas: a. Pembimbing Kemasyarakatan; b. Pekerja Sosial Profesional; dan c. Tenaga Kesejahteraan Sosial. Pasal 67, Syarat untuk dapat diangkat sebagai Tenaga Kesejahteraan Sosial sebagai berikut: a. berijazah paling rendah sekolah menengah atas pekerjaan sosial atau kesejahteraan sosial atau sarjana nonpekerja sosial atau kesejahteraan sosial; b. mendapatkan pelatihan bidang pekerjaan sosial; c. berpengalaman kerja paling singkat 3 (tiga) tahun di bidang praktik pekerjaan sosial dan penyelenggaraan kesejahteraan sosial; dan d. mempunyai keahlian atau keterampilan khusus dalam bidang pekerjaan sosial dan minat untuk membina, membimbing, dan membantu Anak demi kelangsungan hidup, perkembangan fisik, mental, sosial, dan pelindungan terhadap Anak. Pasal 68 Pekerja Sosial Profesional dan Tenaga Kesejahteraan Sosial bertugas: a. membimbing, membantu, melindungi, dan mendampingi Anak dengan melakukan konsultasi sosial dan mengembalikan kepercayaan diri Anak; b. memberikan pendampingan dan advokasi sosial; c. menjadi sahabat Anak dengan mendengarkan pendapat Anak dan menciptakan suasana kondusif; d. membantu proses pemulihan dan perubahan perilaku Anak;. UU No.18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa Pasal 55 Fasilitas pelayanan di luar sektor kesehatan dan fasilitas pelayanan berbasis masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 huruf b meliputi: a. praktik psikolog; b. praktik pekerja sosial; c. panti sosial; d. pusat kesejahteraan sosial; e. pusat rehabilitasi sosial; f. rumah pelindungan sosial; g. pesantren/institusi berbasis keagamaan; h. rumah singgah; dan i. lembaga kesejahteraan sosial. UU No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial Pasal 33 Sumber daya manusia shuruf a terdiri atas: a. tenaga kesejahteraan sosial; b. pekerja sosial profesional; c. relawan sosial; dan d. penyuluh sosial UU No. 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin Pasal 33 Sumber daya manusia penyelenggaraan penanganan fakir miskin dilakukan oleh tenaga penanganan fakir miskin yang terdiri atas: a. tenaga kesejahteraan sosial; b. Pekerja Sosial Profesional; c. relawan sosial; d. penyuluh sosial;a pendamping. PEKERJA SOSIAL Syauqi-JFT. Analis Kebijakan-Madya-Biro-Perencanaan-Kemensos UU 8 / 2016 Penyandang Disabilitas UU 13 / 1998 Kesejahteraan Lanjut Usia UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas Pasal 30 Penjelasan Yang dimaksud dengan “penundaan hingga waktu tertentu” adalah penundaan pemeriksaan untuk pengambilan keterangan yang waktunya ditentukan oleh aparat penegak hukum berdasarkan pertimbangan dokter atau tenaga kesehatan lainnya, psikolog atau psikiater, dan/atau Pekerja Sosial. UU No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, menyatakan bahwa lanjut usia mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; sebagai penghormatan dan penghargaan kepada lanjut usia diberikan hak untuk meningkatkan kesejahteraan sosial.
  • 17. - Dukungan layanan/pendampi ngan pada penerima manfaat dalam keluarga dan masyarakat - Bimbingan kepada keluarga dan masyarakat Bencana daerah Kab/Kota Bencana daerah Provinsi Amanat Permensos Nomor 9 Tahun 2018 Perlindungan dan Jamsos saat dan setelah tanggap darurat bencana Rehabilitasi Sosial Gelandangan Pengemis Rehabilitasi Sosial Lansia telantar Rehabilitasi Sosial Anak telantar Rehabilitasi Sosial Disabilitas telantar Provinsi Dalam Panti Kabupaten /Kota Keluarga dan Masyarakat (Luar Panti) Dinas Sosial Kabupaten/Kota Lembaga yang ditetapkan Dinas Sosial (kedudukan di Kecamatan atau Kab/Kota) Puskesos (kedudukan di Desa/Kelurahan) Jenis Layanan Dasar SPM bidang Sosial Data dan Pengaduan Kedaruratan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Sesuai pengertian dalam Permensos nomor 9 tahun 2018 : Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) adalah tempat yang berfungsi untuk melakukan kegiatan pelayanan sosial bersama secara sinergis dan terpadu antara kelompok masyarakat dalam komunitas yang ada di desa/kelurahan/nama lain dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Bentuk Pelayanan Minimal Kab/Kota 17
  • 18. Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa yang harus diterima di dalam panti dan Korban Bencana Provinsi merupakan KEBUTUHAN DASAR Kebutuhan Dasar Penyandang Disabilitas terlantar : 1) permakanan; 2) sandang; 3) asrama yang mudah diakses; 4) alat bantu; 5) perbekalan kesehatan; 6) bimbingan fisik, mental spiritual, dan sosial; 7) bimbingan keterampilan hidup sehari-hari; 8) pembuatan nomor induk kependudukan; 9) akses ke layanan pendidikan dan kesehatan dasar; 10) pelayanan penelusuran keluarga; dan/atau 11) pelayanan reunifikasi Pasal 11 ayat 2 Kebutuhan Dasar Anak terlantar: 1) Pengasuhan 2) permakanan; 3) sandang; 4) asrama yang mudah diakses; 5) perbekalan kesehatan; 6) bimbingan fisik, mental spiritual, dan sosial; 7) bimbingan keterampilan hidup sehari-hari; 8) pembuatan akta kelahiran, nomor induk kependudukan, dan kartu identitas anak; 9) akses ke layanan pendidikan dan kesehatan dasar; 10) pelayanan penelusuran keluarga; 11) pelayanan reunifikasi keluarga; dan/atau 12) akses layanan pengasuhan kepada keluarga pengganti. Pasal 12 ayat 2 Kebutuhan Dasar Lanjut Usia terlantar : 1) permakanan; 2) sandang; 3) asrama yang mudah diakses; 4) alat bantu; 5) perbekalan kesehatan; 6) bimbingan fisik, mental spiritual, dan sosial; 7) bimbingan keterampilan hidup sehari-hari; 8) fasilitasi pembuatan nomor induk kependudukan; 9) akses ke layanan kesehatan dasar; 10) pelayanan penelusuran keluarga; 11) pelayanan reunifikasi keluarga; dan/atau Pasal 13 ayat 2 Kebutuhan Dasar Gepeng : 1) permakanan; 2) sandang; 3) asrama/cottage yang mudah di akses; 4) perbekalan kesehatan; 5) bimbingan fisik, mental spiritual, dan sosial; 6) bimbingan keterampilan dasar; 7) fasilitasi pembuatan nomor induk kependudukan, akta kelahiran, surat nikah, dan/atau kartu identitas anak; 8) akses ke layanan kesehatan dasar; dan/atau 9) pemulangan ke daerah asal Pasal 14 ayat 2 Kebutuhan Korban Bencana Provinsi saat tanggap darurat: 1) permakanan; 2) sandang; 3) tempat penampungan pengungsi; 4) penanganan khusus bagi kelompok rentan; dan 5) dukungan psikososial Pasal 15 ayat 2 Hasil asesmen Pekerja Sosial Profesional, Tenaga Kesejahteraan Sosial, dan/atau Relawan Sosial
  • 19. Rehabilitasi Sosial Dasardi Dalam Panti dan Perlindungan dan Jaminan Sosial Korban Bencana di Daerah Provinsi 1. Rehabilitasi Sosial Dasar Penyandang Disabilitas Terlantar di dalam panti 2. Rehabilitasi Sosial dasar Anak terlantar di dalam panti 3. Rehabilitasi Sosial dasar Lanjut usia terlantar di dalam Panti 4. Rehabilitasi Sosial dasar Gelandangan pengemis di dalam panti 5. Perlindungan dan Jaminan Sosial Korban Bencana di Daerah Provinsi 1. Persentase (%) Penyandang Disabilitas Telantar yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di dalam panti 2. Persentase (%) Anak Telantar yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di dalam panti 3. Persentase (%) Lanjut usia Telantar yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di dalam panti 4. Persentase (%) Gelandangan Pengemis yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di dalam panti 5. Persentase (%) korban bencana alam dan sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya pada saat dan setelah tanggap darurat bencana provinsi 1. Jumlah Penyandang Disabilitas Telantar di dalam panti yang terpenuhi kebutuhan dasarnya selama satu tahun anggaran dibagi populasi Penyandang Disabilitas Telantar di daerah provinsi yang membutuhkan rehabilitasi sosial dasar di dalam panti dikali 100% (seratus persen). 2. Jumlah Anak Telantar di dalam panti yang terpenuhi kebutuhan dasarnya selama satu tahun anggaran dibagi populasi Anak Telantar di daerah provinsi yang membutuhkan rehabilitasi sosial dasar di dalam panti dikali 100% (seratus persen). 3. Jumlah Lanjut Usia Telantar di dalam panti yang terpenuhi kebutuhan dasarnya selama satu tahun anggaran dibagi populasi Lanjut Usia Telantar di daerah provinsi yang membutuhkan rehabilitasi sosial dasar di dalam panti dikali 100% (seratus persen). 4. Jumlah gelandangan pengemis di dalam panti yang terpenuhi kebutuhan dasarnya selama satu tahun anggaran dibagi populasi gelandanhan pengemis di daerah provinsi yang membutuhkan rehabilitasi sosial dasar di dalam panti dikali 100% (seratus persen). 5. Jumlah korban bencana alamdan sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya selama satu tahun anggaran dibagi populasi korban bencana alamdan sosial di daerah provinsi yang membutuhkan perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana provinsi dikali 100% (seratus persen). Kegiatan Indikator Cara Menghitung
  • 20. Standar minimum sarana dan prasarana pelayanan Rehabilitasi Sosial dasar di dalam panti sosial milik pemerintah daerah provinsi dan masyarakat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (UU 11 /2009 tentang Kesejahteraan Sosial dan PP 39/2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial) 1. tidak ada lagi perseorangan, keluarga, dan/atau masyarakat yang mengurus 2. rentan mengalami tindak kekerasan dari lingkungannya; dan/atau 3. masih memiliki keluarga, tetapi berpotensi mengalami tindak kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi, dan penelantaran. 1. kepala keluarga berusia 19 (sembilan belas) tahun sampai dengan 60 (enam puluh) tahun 2. tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya, tidak terpelihara, tidak terawat, dan tidak terurus 3. tidak memiliki tempat tinggal tetap 4. tidak ada lagi perseorangan, keluarga, dan/atau masyarakat yang peduli pengungsi/penyintas sebanyak 51 (lima puluh satu) orang sampai dengan 100 (seratus) orang Sumber daya manusia kesejahteraan sosial terdiri atas : a. Tenaga Kesejahteraan Sosial; b. Pekerja Sosial Profesional; c. Penyuluh Sosial; dan d. Relawan Sosial  Setiap panti sosial harus memiliki paling sedikit 1 (satu) orang Pekerja Sosial Profesional.  Pemerintah Daerah mendorong dan memfasilitasi sertifikasi Pekerja Sosial Professional.  Sertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh lembaga sertifikasi profesi pekerjaan sosial.  Untuk perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana Pemerintah Daerah provinsi harus menyiapkan paling sedikit 1 (satu) orang Pekerja Sosial Profesional, Tenaga Kesejahteraan Sosial, dan Relawan Sosial Lanjutan … Kriteria Penyandang Disabilitas Telantar, Lanjut Usia Telantar, dan Anak Telantar di dalam panti Gelandangan dan Pengemis di dalam panti Korban bencana daerah provinsi SDM Sarpras Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25
  • 21. Kegiatan Rehabilitasi Sosial Dasar (SPM) di dalam Panti 1. Ketersediaan Data valid (hasil very vali kab/kota dan asesmen peksos provinsi dan kab/kota untuk PPKS / PMKS di dalam panti) 2. Penyediaan permakanan; 3. Penyediaan Sandang; 4. Penyediaan asrama yang mudah diakses; 5. Penyediaan alat bantu/Pelaksanaan Pengasuhan bagi anak/Keterampilan dasar bagi Gepeng; 6. Penyediaan perbekalan kesehatan (obat); 7. Penyediaan tenaga perawat; 8. Penyediaan peralatan kesehatan; 9. Penyediaan tenaga kesehatan ((dokter, psikiater, dll); 10. Pelaksanaan bimbingan fisik, mental, dan sosial; 11. Pelaksanaan bimbingan aktivitas sehari-hari; 12. Penyediaan Pekerja Sosial Profesional /Tenaga Kesejahteraan Sosial; 13. Fasilitasi pemberian NIK dan adminduk lainnya; 14. Fasilitasi akses layanan pendidikan dan kesehatan dasar; 15. Pelayanan pelayanan penelusuran keluarga; 16. Pelayanan reunifikasi keluarga; dan 17. Layanan pemulasaraan bagi lansia
  • 22. Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa yang harus diterima di luar panti dan Korban Bencana Kabupaten/Kota merupakan kebutuhan dasar Kebutuhan Dasar Penyandang Disabilitas terlantar, Anak terlantar, Lanjut Usia terlantar, Gepeng : : 1) Permakanan diberikan paling lama 7 (tujuh) hari; 2) sandang; 3) alat bantu; 4) perbekalan kesehatan; 5) bimbingan fisik, mental spiritual, dan sosial kepada Penyandang Disabilitas terlantar, Anak terlantar, Lanjut Usia terlantar, Gepeng ; 6) bimbingan sosial kepada keluarga Penyandang Disabilitas terlantar, Anak terlantar, Lanjut Usia terlantar, Gepeng dan masyarakat; 7) Fasilitasi pembuatan nomor induk kependudukan, akta kelahiran, surat nikah dan kartu identitas anak; 8) akses ke layanan pendidikan dan kesehatan dasar; 9) penelusuran keluarga; 10) reunifikasi dan atau/ reintegrasi sosial; dan 11) rujukan Pasal 34 ayat 1 Kebutuhan Korban Bencana Kabupaten/Kota saat tanggap darurat: 1) permakanan; 2) sandang; 3) tempat penampungan pengungsi; 4) penanganan khusus bagi kelompok rentan; dan 5) dukungan psikososial Pasal 35 ayat 1 Hasil Asesmen Pekerja Sosial Profesional, Tenaga Kesejahteraan Sosial, dan/atau Relawan Sosial
  • 23. Rehabilitasi Sosial Dasardi Luar Panti dan Perlindungan dan Jaminan Sosial Korban Bencana di Daerah Kabupaten/Kota 1. Rehabilitasi Sosial Dasar Penyandang Disabilitas Telantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar serta gelandangan pengemis di dalam panti 2. Perlindungan dan Jaminan Sosial Korban Bencana di Daerah Kabupaten/Kota 1. Persentase (%) Penyandang Disabilitas Telantar, Anak terlantar, Lanjut usia Terlantar serta Gelandangan Pengemis yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di luar panti 2. Persentase (%) korban bencana alam dan sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya pada saat dan setelah tanggap darurat bencana Kabupaten/Kota 1. Jumlah Penyandang Disabilitas Telantar,Anak Telantar, Lanjut Usia Telantar , Gelandangan dan Pengemis yang terpenuhi kebutuhan dasarnya selama satu tahun anggaran dibagi populasi Penyandang Disabilitas Telantar,Anak Telantar, Lanjut Usia Telantar , Gelandangan dan Pengemisdi daerah kabupaten/kota yang berdasarkan hasil assesment membutuhkan rehabilitasi sosial dasar di luar panti dikali 100% (seratus persen). 2. Jumlah korban bencana alamdan sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya selama satu tahun anggaran dibagi populasi korban bencana alam dan sosial di daerah kabupaten/kota yang membutuhkan perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana kabupaten/kota dikali 100% (seratus persen). Kegiatan Indikator Cara Menghitung
  • 24. Standar minimum sarana dan prasarana pelayanan Rehabilitasi Sosial dasar di pusat kesejahteraan sosial dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan (UU 11 /2009 tentang Kesejahteraan Sosial dan PP 39/2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial) 1. tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya, tidak terpelihara, tidak terawat, dan tidak terurus; dan 2. masih ada perseorangan, keluarga, dan/atau masyarakat yang mengurus.. 1. Perseorangan atau kepala keluarga berusia 19 (sembilan belas) tahun sampai dengan 60 (enam puluh) tahun 2. tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya, tidak terpelihara, tidak terawat, dan tidak terurus 3. tidak memiliki tempat tinggal tetap 4. Masih ada perseorangan, keluarga, dan/atau masyarakat yang peduli pengungsi/penyintas sebanyak 1 (satu) orang sampai dengan 50 (lima puluh) orang Sumber daya manusia kesejahteraan sosial terdiri atas : a. Tenaga Kesejahteraan Sosial; b. Pekerja Sosial Profesional; c. Penyuluh Sosial; dan d. Relawan Sosial  Setiap Pusat Kesejahteraan Sosial memiliki paling sedikit 1 (satu) orang Relawan Sosial  Relawan Sosial sebagaimana dimaksud harus tersertifikasi  Sertifikasi sebagaimana dimaksud dilakukan oleh lembaga sertifikasi tenaga kesejahteraan sosial dan relawan sosial  Untuk perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana pemerintah daerah kabupaten/kota harus menyiapkan paling sedikit 1 (satu) orang Tenaga Lanjutan … Kriteria Penyandang Disabilitas Telantar, Lanjut Usia Telantar, dan Anak Telantar di luar panti Gelandangan dan Pengemis di luar panti Korban bencana daerah kabupaten/kota SDM Sarpras Pasal 27 Pasal 28 Pasal 29 Pasal 39 Pasal 40 Pasal 41 Pasal 42
  • 25. Kegiatan Rehabilitasi Sosial Dasar (SPM) di luar Panti 1. Penyediaan Data Valid dan hasil asesmen peksos untuk PMKS luar panti 2. Penyediaan layanan data dan pengaduan (Call Center); 3. Pengusulan data kedalam BDT; 4. Penjangkauan (layanan kedaruratan); 5. Penyediaan TRC; 6. Penyediaan Kendaraan akses khusus kedaruratan; 7. Penyediaan Shelter/Rumah Singgah/Rumah Aman/nama lain serta Puskessos; 8. Penyediaan permakanan dan sandang di shelter/puskesos/dinsos; 9. Penyediaan tenaga kesehatan di shelter/rumah singgah; 10. Penyediaan alat bantu; 11. Pelaksanaan bimbingan sosial di keluarga/masyarakat/shelter/keliling; 12. Penyediaan Peksos Profesional dan/atau TKS/Relawan; 13. Fasilitasi akses pembuatan administrasi kependudukan; 14. Layanan penelusuran keluarg;a 15. Layanan reunifikasi dan/atau reintegrasi sosial, dan 16. Layanan RUJUKAN
  • 26. DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK BIDANG SOSIAL Surat Sekjen Kemensos No. 1081/1/PR.01.01/04/2019, Tanggal 30 April 2019 1. Surat Menteri Keuangan No. S- 13/MK.7/2019 Tanggal 21 April 2019, Hal: Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun 2020. 2. Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Sosial Tahun 2020. 3. Surat ditujukan kepada Dinas Sosial Provinsi dan Kab/Kota Seluruh Indonesia. 4. Dasar Surat Ditjen Perimbangan Keuangan S-13/MK.7/2019 Tanggal 24 April 2019. 1. Usulan kegiatan sesuai Prioritas Nasional dan Prioritas Daerah. 2. Target Output Kegiatan yang akan dicapai untuk penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM). 3. Lokasi pelaksanaan kegiatan . 4. Satuan masing2 biaya kegiatan 5. Meng-Upload Proposal Usulan Kegiatan dengan menyertakan Penerima Manfaat By Name By Address (BNBA). 1. Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Penunjang dalam Panti Rehabilitasi Sosial yang dimiliki oleh Pemerintah bagi kelompok rentan khususnya Penyandang Disabilitas, Lanjut Usia, Anak. 2. Pengadaan alat bantu penerima layanan di Panti Rehabilitasi Sosial Provinsi dan Luar Panti di Kab/Kota bagi kelompok rentan khususnya Penyandang Disabilitas, Lanjut Usia dan Anak. 3. Rehabilitasi Prasarana dan Sarana untuk mendukung layanan Pusat Kesejahteraan Sosial (PUSKESOS) sebagai tempat dukungan pelayanan/pendampingan serta rujukan bagi Penyandang Disabilitas, Lanjut Usia dan Anak di desa. 4. Pengadaan Perangkat Pengelolaan Pengolah Data di Daerah dan layanan pemanfaatan Basis Data Terpadu (BDT) Kesejahteraan Sosial. DASAR TARGET KRISNA DAK
  • 27. 1. Mendorong pemenuhan pelayanan publik dasar di daerah 2. Tematik sesuai dengan Prioritas Nasional 3. Mendorong pemerataan pembangunan antar wilayah 4. Kesesuaian dengan kewenangan daerah sesuai dengan lampiran UU No. 23/2014 5. Refocusing berdasarkan efektifitas menu & kegiatan DAK 6. Kinerja fisik dan anggaran masing-masing bidang 7. Memperhatikan Ketersediaan data • Reguler (R) – Untuk mendukung pemenuhan sarana dan prasarana dasar yang mendukung pelayanan publik dan dimensi pembangunan RPJMN 2020-2024 (Pendidikan, Kesehatan dan KB, Air Minum, Sanitasi, Perumahan Permukiman, Jalan); • Afirmasi (A) – Untuk mendukung pemerataan pelayanan dan mendorong percepatan pembangunan di daerah yang memiliki karakteristik tertentu seperti derah tertinggal, terluar, perbatasan, kepulauan,dan transmigrasi (terdapat dasar hukum yang berlaku); • Penugasan (P) – Dapat dialokasikan dalam tema tertentu guna mendukung capaian Prioritas Nasional (PN) tertentu dan Arahan Bapak Presiden Arah Kebijakan Dana Transfer Khusus Tahun 2020
  • 28. Arah Kebijakan DAK Fisik Tahun 2020 Mendukung Tema prioritas nasional serta Arahan Bapak Presiden lainnya. Keterangan: • DAK Sosial (Reguler) dan DAK Transportasi Laut (Penugasan dan Afirmasi) sebagai bidang baru DAK Fisik tahun 2020 • Subbidang Keselamatan Jalan sebagai subbidang baru di DAK Fisik bidang Jalan (Penugasan) • Subbidang Perpustakaan di bidang Pendidikan • Subbidang KB di bidang Kesehatan • Subbidang GOR di bidang Pendidikan/Kesehatan • Penyesuaian bidang per-jenis (misalnya Pertanian, KKP dan IKM berubah dari jenis reguler ke Penugasan) *Merupakan Bidang Baru DAK Fisik IRIGASI PERTANIAN KELAUTAN PERIKANAN KEHUTANAN & LINGKUNGAN Ketahanan Pangan & Pembangunan Berkelanjutan Pengembangan Ekonomi Lokal dan Kreatif KESEHATAN AIR MINUM SANITASI PERKIM Penurunan Stunting Mendukung pemenuhan sarana dan prasarana dasar, yang mendukung pelayanan publik. Mendukung pemerataan pelayanan dan mendorong percepatan pembangunan di daerah yang memiliki karekteristik tertentu seperti derah tertinggal, terluar, perbatasan, kepulauan,dan transmigrasi. SOSIAL KESEHATAN AIR MINUM SANITASI JALAN PENDIDIKAN PERKIM KESEHATAN AIR MINUM SANITASI PENDIDIKAN PERKIM TRANSPORTASI PERDESAAN TRANSPORTASI LAUT JALAN PASAR PENDIDIKAN PARIWISATA IKM TRANSPORTASI LAUT
  • 29. REPUBLIK INDONESIA • Timeline Perencanaan-Penganggaran • DAK Tahun 2020 Mei Juni Juli M4 Juni – M4 Juli : Penilaian Pusat 25-31 Mei : Verifikasi Provinsi dan Pusat (untuk usulan Provinsi) 24-30 April : Sosialisasi Aplikasi Krisna DAK 01 Mei – M2 Juni : Pengusulan DAK Fisik M1-2 Juni : Sidang Kabinet dan Penetapan Perpres RKP M3-M4 Juni : Verifikasi untuk usulan Kab/Kota 6 Maret : Rapim penetapan bidang DAK 21 Maret : MM DAK Fisik 22 Maret : MM DAK Non Fisik April Maret Oktober September September-Oktober Pembahasan dengan DPR-& penetapan pagu alokasi DAK per-daerah Penyusunan Rencana Kegiatan (RK) M1-M2 September TM IV Penilaian Final oleh Pusat Penyusunan Rencana Kegiatan (RK) Agustus November Desember M1-M3 Agustus Sinkronisasi Online Usulan DAK M4 Agustus Finalisasi Hasil Penilaian oleh Pusat

Editor's Notes

  1. UU No. 23 tahun 2014 UU No. 8 tahun 2016
  2. Perbedaan Supervisi di balai dan Pusat : Pusat pada kelembagaan dan SDM, sedangkan di UPT lebih teknis dan klinis.
  3. 1. Pendekatan awal 2. Asesmen dan Analisis masalah 3. Rencana Intervensi dan Terapi 4. Intervensi dan Terapi 5. Terminasi dan After care
  4. UU No. 23 tahun 2014 UU No. 8 tahun 2016