1. PETUNJUK TEKNIS PSN - SIPETIK
(PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
Oleh
SISWA PEMANTAU JENTIK)
SEKSI PENGENDALIAN PENYAKIT
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BREBES
2. 1. Fogging
2. PSN (Abatisasi & 3 M)
PENGENDALIAN VEKTOR PENULARNYA
PENGENDALIAN PENYAKIT DB
3. Fakta Fogging
Insectisida
(golongan
organophospore
ster seperti
malation,
sumithion,
fenithrothion,
perslin, dan lain-
lain)
solar atau
minyak tanah.
• Polutif
• Resistensi
• Masalah kesehatan :
gastrointestinal, gagal ginjal,
gangguan pada bayi baru lahir,
kerusakan gen dan kromosom
pada janin, kerusakan paru, dan
penurunan sistem kekebalan
tubuh.
• bersifat karsinogenik,
mutagenik, teratogenik
Kandungan Bahaya
5. Kenapa dengan PSN – SIPETIK???
20% Penduduk
Tersebar di perkotaan/pedesaan
Perilaku PSN sedini mungkin
Lebih mudah digerakkan
Lebih murah
Mboten ngapusi lan mboten korupsi
POKJA PSN - SIPETIK
6. Butuh SK Bupati
POKJA PSN - SIPETIK
Dinas Kesehatan
Dinas Pendidikan
Kantor Kementerian
Agama
8. Peran dan tanggung jawab Pokja PSN-Sipetik
• Membentuk kegiatan PSN - Sipetik di tiap-tiap sekolah.
• Memberikan dukungan operasional
• Menjalin koordinasi antara puskesmas, sekolah dan madrasah
dalam upaya pembentukan, pembinaan, pelaksanaan dan
pengawasan kegiatan PSN Sipetik di wilayahnya.
• Melakukan pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan PSN -
Sipetik
• Melaksanakan monitoring dan
• Memberikan penghargaan terhadap sekolah dan madrasah
• Memberikan laporan pelaksanaan PSN-sipetik kepada Bupati
Brebes dengan tembusan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi.
9. Tujuan
Meningkatkan peran serta anak sekolah sebagai
Sipetik dalam pelaksanaan PSN
Sebagai salah satu upaya pembinaan PHBS sejak
usia dini.
Sebagai panduan bagi pengelola program
kesehatan/ petugas kesehatan dan tenaga
pendidik (guru) dalam membentuk/
menggerakan Sipetik
Mendukung upaya penurunan kasus DBD di
Indonesia
10. Sasaran
Pengelola program kesehatan/petugas kesehatan
Kepala sekolah dan guru-guru (Guru UKS, guru kelas,
dan wali kelas)
Para pembina gerakan pramuka
Anak sekolah dari SD/sederajat, SLTP/sederajat,
SLTA/sederajat
Pramuka
11. Tata kerja/kooordinasi…1
• 3 SKPD dalam wadah POKJA PSN Kabupaten melakukan sosialisasi,
pembinaan, dan monev pelaksanaan PSN-Sipetik
• Kepala Puskesmas bersama Camat dan Kepala UPTD Pendidikan membentuk
POKJ PSN tingkat Kecamatan
• POKJA PSN Kecamatan melakukan sosialisasi ke sekolah dan memberikan
pelatihan PSN kepada guru
• Kepala Sekolah membentuk tim kegiatan PSN – Sipetik di sekolahnya dan
menunjuk guru koordinator dan guru penanggung jawab kegiatan PSN di
sekolahnya.
• Guru koordinator dan guru penanggung jawab PSN menyusun program kerja
• Guru yang sudah dilatih agar mengajarkan PSN kepada Sipetik.
• Kegiatan PSN dilakukan secara berkelompok terdiri dari 3 -5 siswa (untuk
siswa SD/MI) dan secara perseorangan (untuk siswa SMP/MTs dan
SMA/SMK/MA).
• Puskesmas melaksanakan pembinaan/ penyuluhan teknis kepada para guru
dan siswa secara berkala.
12. • Sipetik berperan dalam kegiatan usaha kesehatan sekolah (UKS) dalam
rangka menciptakan “Sekolah Bebas Jentik” melalui PSN di tempat
tinggalnya, lingkungan sekitarnya dan sekolahnya.
• Kepala sekolah bersama dengan para guru dan petugas puskesmas
memantau dan menilai pelaksanaan PSN di sekolahnya.
• Guru penanggungjawab PSN merekap laporan rutin perbulan
• Guru koordinator mengambil rekapitulasi laporan dari guru penanggung
jawab PSN dan disampaikan kepada puskesmas dengan tembusan kepala
UPTD..
• Puskesmas melakukan rekapitulasi laporan dari sekolah dan membuat
laporan Kepada Kepala Dinas Kesehatan dengan tembusan kepada Kepala
Dinas Pendidikan dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Brebes.
• Dinas Kesehatan merekap dan menyampaikan laporan kepada Bupati
Brebes dengan tembusan Kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah.
• POKJA PSN Kecamatan melakukan pembinaan dan monev ke sekolah dlm
rangka keberlangsungan kegiatan PSN-Sipetik
Tata kerja/kooordinasi…2
13. Perekrutan Sipetik
Krietria
• Mampu membaca dan menulis
• Mau bekerja dalam bentuk tim/kelompok kerja PSN
• Mampu dan mau melaksanakan tugas dan bertanggung
jawab
• Mampu dan mau menjadi motivator bagi rekan-rekan
siswa-siswi yang lain.
• Mampu dan mau bekerjasama dengan petugas puskesmas,
guru dan petugas kebersihan sekolah lainnya.
14. Perekrutan Guru
• Mampu dan mau melaksanakan tugas dan
bertanggungjawab
• Mampu dan mau menjadi motivator bagi rekan-rekan guru
dan sipetik yang menjadi binaannya.
• Mampu dan mau bekerjasama/ berkoordinasi yang baik
dengan petugas puskesmas, tim PokjaSipetik-PSN Anak
Sekolah dan masyarakat.
15. Peran dan tanggung jawab Sipetik
• Melakukan kegiatan pemantauan jentik dan PSN di
lingkungan sekolah dan tempat tinggalnya, baik di dalam
maupun di luar
• Membuat catatan/laporan hasil pemantauan jentik dan
PSN
• Melaporkan hasil pemantauan jentik kepada Guru
Penanggung Jawab seminggu sekali .
• Melakukan sosialisasi PSN 3M dan pengenalan DBD
• Berperan sebagai penggerak dan motivator bagi siswa-
siswi, keluarga dan masyarakat
16. Peran dan tanggung jawab Guru
Penanggung jawab
• Memeriksa dan mengarahkan kegiatan PSN-Sipetik.
• Mengawasi/memberikan bimbingan teknis kepada
Sipetik.
• Membuat rekapitulasi laporan mingguan hasil
kegiatan PSN-Sipetik.
• Menyampaikan hasil rekapitulasi kepada kepala
puskesmas setempat selaku pembina UKS
wilayahnya.
17. Peran dan tanggung jawab Guru
Koordinator
• Melakukan koordinasi dengan guru penanggung
jawab, Kepala Sekolah dan Kepala Puskesmas.
18. Peran dan tanggung jawab
Puskemas
• Membina dan memantau pelaksanaan kegiatan PSN oleh
sipetik serta melaksanakan koordinasi dengan pemerintah
daerah setempat (Pokja PSN Sipetik).
• Memberikan pembinaan teknis kepada guru-guru dan
sipetik.
• Menganalisa laporan hasil pemantauan jentik oleh sipetik.
• Melaporkan rekapitulasi hasil pemantauan jentik kepada
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes
19. MEKANISME
• Dinas Kesehatan melakukan koordinasi dengan SKPD terkait
untuk membentuk Pokja PSN-Sipetik.
• Dinas Kesehatan bersama Dinas Pendidikan dan Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Brebes dalam wadah Pokja
PSN-Sipetik melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada
Camat, UPTD Pendidikan, dan Kepala Puskesmas.
• Kepala Puskesmas bersama Camat dan Kepala UPTD
Pendidikan membentuk POKJ PSN-Sipetik tingkat kecamatan.
• POKJA PSN-Sipetik tingkat kecamatan melakukan sosialisasi ke
sekolah dan memberikan pelatihan PSN kepada guru.
• Kepala Sekolah membuat tim pelaksana PSN-Sipetik dan
menunjuk seorang guru koordinator dan guru penanggung
jawab PSN (bisa berasal dari guru kelas atau wali kelas).
20. • Guru koordinator dan guru penanggungjawab menyusun
program kerja/kegiatan PSN-Sipetik.
• Guru yang sudah dilatih mengajarkan kegiatan PSN kepada
anak sekolah
• Setiap minggu siswa melakukan pemantauan jentik di sekolah
dan rumah/tempat tinggalnya masing-masing dan melakukan
pencatatan hari dan tanggal pelaksanaan, jenis tempat
perkembangbiakan nyamuk, ada tidaknya jentik dan kegiatan
PSN 3M yang dilakukan.
• Formulir pencatatan hasil pemantauan jentik mingguan di
rumah/tempat tinggal dan formulir hasil pemantauan jentik
mingguan di sekolah dilaporkan setiap minggu ke guru
penanggung jawab dan diparaf oleh guru penanggung jawab.
MEKANISME
21. MEKANISME
• Guru penanggungjawab memeriksa formulir tersebut, apabila
laporan ditemukan jentik maka guru wajib memberikan
arahan kepada siswa untuk meningkatkan kegiatan PSN 3M,
serta membuat rekapitulasi dan menyerahkannya ke guru
koordinator
• Kepala Sekolah melalui guru koordinator menyampaikan
laporan kepada Kepala Puskesmas dengan tembusan kepada
Camat dan Kepala UPTD Pendidikan.
• Kepala Puskesmas membuat rekapitulasi dan menyampaikan
laporan kepada Kepala Dinas Kesehatan/Pokja PSN-Sipetik
tingkat kabupaten.
• Kepala Dinas Kesehatan melalui puskesmas setempat
melakukan pembinaan ke sekolah dalam rangka
keberlangsungan kegiatan PSN-Sipetik.