Dokumen tersebut membahas tentang pasar modal syariah, termasuk pengertian, prinsip-prinsip, karakteristik, dan kriteria saham-saham yang masuk ke dalam indeks syariah. Pasar modal syariah adalah pasar modal yang sesuai dengan prinsip syariah Islam dengan larangan riba, gharar dan maysir. Saham hanya boleh diperdagangkan pada perusahaan yang tidak bergerak pada industri non-halal.
Dokumen tersebut membahas tentang pasar modal syariah, termasuk pengertian, prinsip-prinsip, karakteristik, dan kriteria saham-saham yang masuk ke dalam indeks syariah. Pasar modal syariah adalah pasar modal yang sesuai dengan prinsip syariah Islam dengan larangan riba, gharar dan maysir. Saham hanya boleh diperdagangkan pada perusahaan yang tidak bergerak pada industri yang dilarang seperti minuman keras, daging non
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip syariah dalam pasar modal Indonesia. Prinsip-prinsip tersebut mencakup larangan terhadap bisnis riba, maysir, dan gharar serta pengaturan Dewan Syariah Nasional dalam mengeluarkan fatwa dan mengawasi kepatuhan lembaga keuangan syariah. Dokumen ini juga menjelaskan produk-produk pasar modal syariah seperti reksa dana syariah, obligasi syariah, dan saham
1. Terdapat landasan fatwa yang menjadi rujukan untuk melakukan transaksi pasar modal secara syariah
2. Saham-saham syariah merupakan saham yang atraktif
3. Masih terdapat beberapa masalah syariah di pasar modal yang perlu diselesaikan
Apa yang dimaksud dengan pasar modal syariah? Pasar modal syariah merupakan kegiatan pasar modal yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di Pasar Modal.
Apa peran pasar modal syariah? Pasar modal syariah memiliki 2 (dua) peran penting, yaitu:
Sebagai sumber pendanaan bagi perusahaan untuk pengembangan usahanya melalui penerbitan efek syariah.
Sebagai sarana investasi efek syariah bagi investor Pasar modal syariah bersifat universal, dapat dimanfaatkan oleh siapapun tanpa melihat latar belakang suku, agama, dan ras tertentu.
Apakah bedanya pasar modal syariah dengan pasar modal secara umum? Pasar modal syariah merupakan bagian dari Industri Pasar Modal Indonesia. Secara umum, kegiatan pasar modal syariah sejalan dengan pasar modal pada umumnya. Namun demikian, terdapat beberapa karakteristik khusus pasar modal syariah yaitu bahwa produk dan mekanisme transaksi tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal.
Dokumen tersebut membahas tentang pasar modal syariah, termasuk pengertian, prinsip-prinsip, karakteristik, dan kriteria saham-saham yang masuk ke dalam indeks syariah. Pasar modal syariah adalah pasar modal yang sesuai dengan prinsip syariah Islam dengan larangan riba, gharar dan maysir. Saham hanya boleh diperdagangkan pada perusahaan yang tidak bergerak pada industri non-halal.
Dokumen tersebut membahas tentang pasar modal syariah, termasuk pengertian, prinsip-prinsip, karakteristik, dan kriteria saham-saham yang masuk ke dalam indeks syariah. Pasar modal syariah adalah pasar modal yang sesuai dengan prinsip syariah Islam dengan larangan riba, gharar dan maysir. Saham hanya boleh diperdagangkan pada perusahaan yang tidak bergerak pada industri yang dilarang seperti minuman keras, daging non
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip syariah dalam pasar modal Indonesia. Prinsip-prinsip tersebut mencakup larangan terhadap bisnis riba, maysir, dan gharar serta pengaturan Dewan Syariah Nasional dalam mengeluarkan fatwa dan mengawasi kepatuhan lembaga keuangan syariah. Dokumen ini juga menjelaskan produk-produk pasar modal syariah seperti reksa dana syariah, obligasi syariah, dan saham
1. Terdapat landasan fatwa yang menjadi rujukan untuk melakukan transaksi pasar modal secara syariah
2. Saham-saham syariah merupakan saham yang atraktif
3. Masih terdapat beberapa masalah syariah di pasar modal yang perlu diselesaikan
Apa yang dimaksud dengan pasar modal syariah? Pasar modal syariah merupakan kegiatan pasar modal yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di Pasar Modal.
Apa peran pasar modal syariah? Pasar modal syariah memiliki 2 (dua) peran penting, yaitu:
Sebagai sumber pendanaan bagi perusahaan untuk pengembangan usahanya melalui penerbitan efek syariah.
Sebagai sarana investasi efek syariah bagi investor Pasar modal syariah bersifat universal, dapat dimanfaatkan oleh siapapun tanpa melihat latar belakang suku, agama, dan ras tertentu.
Apakah bedanya pasar modal syariah dengan pasar modal secara umum? Pasar modal syariah merupakan bagian dari Industri Pasar Modal Indonesia. Secara umum, kegiatan pasar modal syariah sejalan dengan pasar modal pada umumnya. Namun demikian, terdapat beberapa karakteristik khusus pasar modal syariah yaitu bahwa produk dan mekanisme transaksi tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal.
Slide ini dibuat pada bulan 3 2017 dengan tujuan pembelajaran semata-mata. Sekiranya selepas tarikh tersebut, Sc, para mufti negeri serta ilmuan lain telah mengiktiraf ASB sebagai harus dan halal, maka, perbincangan berkenaan hukum ini hanya terhad untuk tarikh sebelum pengiktirafan tersebut. Harap slide ini bermanfaat untuk semua pelajar dan masyarakat di luar sana.
Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi syariah dan perbedaannya dengan sistem ekonomi konvensional. Ekonomi syariah didasarkan pada nilai-nilai Islam seperti keadilan sosial dan larangan riba serta unsur-unsur yang meragukan seperti gharar dan maysir. Ekonomi syariah bertujuan untuk mencapai kesejahteraan di dunia dan akhirat dengan menjalankan bisnis dan ekonomi sesuai prinsip-prinsip Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah. Tujuannya adalah menyediakan informasi keuangan dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah bagi penyusun standar, penyusun laporan keuangan, auditor, dan para pemakai laporan keuangan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai istilah penting seperti transaksi syariah komersial dan nonkomersial, dana syirkah
Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam BisnisSetiono Winardi
1. Mengatasi kesulitan ekonomi di dalam kehidupan sehari-hari yang berasal dari Riba, dengan merubah menjadi sistem Syari’ah
2. Mengatasi masalah hukum yang timbul dari sistem Riba yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat;
3. Memenangkan sengketa hukum dalam melawan sistem Riba, sehingga sistem Syari’ah dapat diterima oleh berbagai pihak yang bersengketa
4. Melakukan negosiasi dengan pihak yang menggunakan Riba, sehingga sistem Syari’ah dapat diterima dan diterapkan di dalam kehidupan masyarakat.
5. Menciptakan sarana Syari’ah dan memaksimalkan ketersediaan sumber daya yang belum dimanfaatkan secara optimal terutama kekayaan desa yang dapat memenuhi permintaan pasar;
6. Menyediakan sumber daya manusia yang mampu mengelola badan usaha Syari’ah sebagai aset penggerak perekonomian masyarakat;
7. Menciptakan unit-unit usaha yang merupakan kegiatan ekonomi berdasarkan Syari’ah
8. Mengembangkan sumber daya manusia un-skill yang berasal dari masyarakat untuk dapat dikelola secara parsial dan kurang terakomodasi berdasarekan Syari’ah;
9. Mendorong terciptanya peranan BUMD/BUMDesa dalam menjalankan usaha di desa dengan sistem Syari’ah.
Materi dengan judul Investasi Syariah di Pasar Modal yang dibawakan oleh Bapak Andry Wicaksono selaku Direktorat Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 14 November 2019 di Ijen Suites
Dokumen tersebut membahas tentang pasar modal syariah di Indonesia. Ia menjelaskan produk-produk investasi syariah seperti saham syariah, reksa dana syariah, dan sukuk. Dokumen juga menjelaskan peraturan dan lembaga-lembaga terkait seperti Otoritas Jasa Keuangan, Ahli Syariah Pasar Modal, serta Daftar Efek Syariah.
Penelaahan atas Ketentuan OJK Tentang Penerbitan SukukMelzatia
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap penerbitan sukuk korporasi di Indonesia.
2. OJK telah mengeluarkan berbagai peraturan sejak 2002 untuk mengatur pasar modal syariah termasuk sukuk korporasi.
3. Analisis dalam dokumen ini membahas kesesuaian sukuk korporasi dengan prinsip syariah berdasarkan ketentuan OJK.
PPT BANK SYARIAH KELOMPOK 2 MA.20.C.02.pptxNonaInnasya
Dokumen tersebut membahas sejarah, pengertian, jenis, tujuan, perbedaan, dan produk bank syariah di Indonesia. Secara singkat, bank syariah adalah bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah Islam dan menghindari bunga, dengan menggunakan akad-akad seperti bagi hasil, sewa, dan jual beli.
Slide ini dibuat pada bulan 3 2017 dengan tujuan pembelajaran semata-mata. Sekiranya selepas tarikh tersebut, Sc, para mufti negeri serta ilmuan lain telah mengiktiraf ASB sebagai harus dan halal, maka, perbincangan berkenaan hukum ini hanya terhad untuk tarikh sebelum pengiktirafan tersebut. Harap slide ini bermanfaat untuk semua pelajar dan masyarakat di luar sana.
Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi syariah dan perbedaannya dengan sistem ekonomi konvensional. Ekonomi syariah didasarkan pada nilai-nilai Islam seperti keadilan sosial dan larangan riba serta unsur-unsur yang meragukan seperti gharar dan maysir. Ekonomi syariah bertujuan untuk mencapai kesejahteraan di dunia dan akhirat dengan menjalankan bisnis dan ekonomi sesuai prinsip-prinsip Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah. Tujuannya adalah menyediakan informasi keuangan dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah bagi penyusun standar, penyusun laporan keuangan, auditor, dan para pemakai laporan keuangan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai istilah penting seperti transaksi syariah komersial dan nonkomersial, dana syirkah
Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam BisnisSetiono Winardi
1. Mengatasi kesulitan ekonomi di dalam kehidupan sehari-hari yang berasal dari Riba, dengan merubah menjadi sistem Syari’ah
2. Mengatasi masalah hukum yang timbul dari sistem Riba yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat;
3. Memenangkan sengketa hukum dalam melawan sistem Riba, sehingga sistem Syari’ah dapat diterima oleh berbagai pihak yang bersengketa
4. Melakukan negosiasi dengan pihak yang menggunakan Riba, sehingga sistem Syari’ah dapat diterima dan diterapkan di dalam kehidupan masyarakat.
5. Menciptakan sarana Syari’ah dan memaksimalkan ketersediaan sumber daya yang belum dimanfaatkan secara optimal terutama kekayaan desa yang dapat memenuhi permintaan pasar;
6. Menyediakan sumber daya manusia yang mampu mengelola badan usaha Syari’ah sebagai aset penggerak perekonomian masyarakat;
7. Menciptakan unit-unit usaha yang merupakan kegiatan ekonomi berdasarkan Syari’ah
8. Mengembangkan sumber daya manusia un-skill yang berasal dari masyarakat untuk dapat dikelola secara parsial dan kurang terakomodasi berdasarekan Syari’ah;
9. Mendorong terciptanya peranan BUMD/BUMDesa dalam menjalankan usaha di desa dengan sistem Syari’ah.
Materi dengan judul Investasi Syariah di Pasar Modal yang dibawakan oleh Bapak Andry Wicaksono selaku Direktorat Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 14 November 2019 di Ijen Suites
Dokumen tersebut membahas tentang pasar modal syariah di Indonesia. Ia menjelaskan produk-produk investasi syariah seperti saham syariah, reksa dana syariah, dan sukuk. Dokumen juga menjelaskan peraturan dan lembaga-lembaga terkait seperti Otoritas Jasa Keuangan, Ahli Syariah Pasar Modal, serta Daftar Efek Syariah.
Penelaahan atas Ketentuan OJK Tentang Penerbitan SukukMelzatia
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap penerbitan sukuk korporasi di Indonesia.
2. OJK telah mengeluarkan berbagai peraturan sejak 2002 untuk mengatur pasar modal syariah termasuk sukuk korporasi.
3. Analisis dalam dokumen ini membahas kesesuaian sukuk korporasi dengan prinsip syariah berdasarkan ketentuan OJK.
PPT BANK SYARIAH KELOMPOK 2 MA.20.C.02.pptxNonaInnasya
Dokumen tersebut membahas sejarah, pengertian, jenis, tujuan, perbedaan, dan produk bank syariah di Indonesia. Secara singkat, bank syariah adalah bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah Islam dan menghindari bunga, dengan menggunakan akad-akad seperti bagi hasil, sewa, dan jual beli.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
1. PASAR MODAL SYARIAH
OLEH
IWAN BUDHIARTA
CTA, CMT, CPM, DIPL.FP, BBA, MSI(M)
Diberikan pada:
PARAMADINAGRADUATE SCHOOLOF BUSINESS
Islamic Business and Finance
Produk & Jasa Perbankan,
Pasar Uang dan
Pasar Modal Islam
2. Pasar Modal didefinisikan sebagai pasar berbagai instrument keuangan
(sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk
hutang maupun modal sendiri, baik yg diterbitkan oleh pemerintah, public
authorities, maupun perusahaan swasta.
Manfaat Pasar Modal
Sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha.
Wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga memungkinkan untuk
melakukan diversifikasi.
Leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu negara.
Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.
Menciptakan iklim berusaha yang sehat serta mendorong pemanfaatan
manajemen profesional.
Pengertian Pasar Modal
3. Pasar Modal Syariah
Pengertian : Pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah
dalam kegiatan transaksi ekonomi dan terbebas dari hal-hal yang
dilarang seperti riba, gharar dan maysir.
Instrumen investasi pada Pasar Modal Syariah mencakup saham
memenuhi kriteria syariah dan Obligasi /MediumTerm Notes
syariah (Sukuk).
5. Saham sesuai Syariah
Pasar saham dalam syariah adalah campuran dari pembiayaan
mudharabah dan musyarakah
Tidak ada hak istimewa pada pendapatan (tidak mengakui
preferred stock)
Jenis usaha emiten tidak bertentangan dengan syariah.
Emiten berada dalam kondisi yang layak menurut syariah
Tidak ditransaksikan secara terlarang
Melewati proses investasi yang prudent termasuk diadakannya
screening dan cleansing (Purifikasi) atas pendapatan.
6. Jenis Usaha Tidak Sesuai Syariah
Mengacu pada Fatwa DSN-MUI No.20, larangan pada:
Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan
yang dilarang
Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan
asuransi konvensional
Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan
makanan dan minuman haram
Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau menyediakan barang-
barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
7. Kondisi Emiten yang Layak menurut Syariah
Hasil usaha tidak mengandung unsur Riba dan tidak bersifat
zholim
Produk/jasa yang dihasilkan tidak Haram
Memberikan informasi yg transparan serta tepat waktu sehingga
menghindari kondisi gharar
Resiko Usaha yang wajar dan memenuhi ketentuan misalnya:
rasio Hutang/Kewajiban terhadap Modal
rasio Piutang terhadap Pendapatan
Manajemen yang Islami, tidak spekulatif, menghormati HAM dan
menjaga lingkungan hidup
8. Jenis Transaksi yang Dilarang
Dilarang melakukan transaksi yang Riba (margin trading), Maysir dan
tindakan spekulatif yang didalamnya mengandung unsur Gharar.
Tindakan spekulatif itu antara lain:
Bai’ Najsy adalah melakukan penawaran palsu;
Bai’ al-ma’dum yaitu melakukan penjualan atas barang yang belum
dimiliki (short-selling);
InsiderTrading, yaitu menyebarluaskan informasi yang menyesatkan
atau memakai informasi orang dalam untuk memperoleh keuntungan
transaksi yang dilarang;
Berinvestasi pada perusahaan dengan tingkat utang yang dominan dari
modal;
10. Screening Saham & Index Saham Syariah
Screening saham bertujuan untuk memilih saham-saham yang
memenuhi kriteria untuk berinvestasi sesuai prinsip syariah.
Screening dilakukan melalui 2 tahapan yaitu:
Core BusinessActivity Screening
Financial Ratio Screening
Sebagai pedoman dalam memilih saham sesuai syariah, investor
dapat memilih saham-saham yang termasuk dalam Index saham
syariah.
Index saham syariah juga bertujuan sebagai indikator kinerja
saham-saham sesuai syariah.
Selain menggunakan Index, investor juga dapat menggunakan
daftar efek syariah yang dikeluarkan oleh otoritas pasar modal.
11. Kriteria Kualitatif : Mengacu pada Fatwa DSN-MUI
No.20 tentang larangan investasi pada
Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau
perdagangan yang dilarang
Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan
dan asuransi konvensional
Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan
makanan dan minuman haram
Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau menyediakan
barang-barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
Jakarta Islamic Index
12. Kriteria Kuantitatif
Jakarta Islamic Index
Total Hutang/Total Modal (Ekuitas) ≤ 82% (Fatwa DSN No.20)
Total Interest Income/Total Revenue ≤ 5-10%
13. Kriteria Kualitatif : Larangan investasi pada
Perusahaan yang menghasilkan, menjual dan mendistribusi minuman
alkohol dan produk lainnya;
Perusahaan yang menghasilkan, menjual dan mendistribusi atau
penyembelihan babi dan produk turunannya;
Perusahaan yang berkaitan dengan pornografi dalam berbagai
bentuk;
Perusahaan senjata;
Perusahaan tembakau dan turunannya;
Perusahaan aborsi;
Dow Jones Islamic Market Index
14. Kriteria Kualitatif (lanjutan)
Perusahaan kloning manusia;
Perusahaan perusak lingkungan;
Perusahaan dengan keadaan karyawan yang buruk;
Perbankan, asuransi dan lembaga keuangan konvensional;
Perusahaan berbagai pendapatan non halal (impure) yang
melebihi 5% dari keuntungan;
Dow Jones Islamic Market Index
15. Kriteria Kuantitatif
Acc. Receivable/Market Cap ≤ 45%
Total Debt/Market Cap≤33%
Cash Equivalent/MarketCap≤33%
Dampak dari Debt Screen : Enron (Deleted: 3Q’01), Worldcom (2Q’01)
*MarketCap = number of shares x share price
(avg 12 months)
Dow Jones Islamic Market Index
16. Kriteria Kualitatif : Larangan investasi pada saham
perusahaan dengan bisnis utama pada sektor
Perbankan konvensional dan perusahaan terkait;
Alkohol;
Tembakau;
Perjudian;
Industri persenjataan;
Asuransi jiwa konvensional;
Peternakan, pengemasan , pemprosesan dan penjualan babi
Sektor usaha lain yang bersentuhan dengan sektor terlarang diatas
FTSE Global Islamic Index
17. Kriteria Kuantitatif
Total Acc. Receivables/Total Assets ≤ 45%
Total Debt/Total Assets ≤ 33%
Cash Equivalent/Total Assets ≤ 33%
FTSE Global Islamic Index
18. Daftar Efek Syariah
Bapepam dan LK menerbitkan peraturan dalam bentuk Keputusan Ketua
Bapepam dan LK Nomor: Kep-314/BL/2007 yang dikeluarkan Jumat, 31
Agustus 2007, terkait dengan kriteria dalam menyusun Daftar Efek
Syariah (DES).
Kriteria syariah tersebut mengacu kepada ketentuan Dewan Syariah
Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Daftar efek yang dapat dimuat dalam DES adalah:
Surat Berharga Syariah Negara
Saham sesuai kriteria syariah
Obligasi Syariah
Efek Beragun Aset (EBA) syariah
Efek asing yang sesuai syariah
DES diperbarui tiap 6 (enam) bulan sekali.
19. Purifikasi Saham
Fatwa No.20 Pasal 11(2): ”Hasil investasi yang dibagikan harus bersih
dari unsur non-halal, sehingga Manajer Investasi harus melakukan
pemisahan bagian pendapatan yang mengandung unsur non halal
dari pendapatan yang diyakini halal.
Hasil dari purifikasi digunakan sebagai dana sosial untuk
kemaslahatan umat (tidak boleh dikomsumsi)
Purifikasi dapat terjadi karena:
Adanya pendapatan bunga dari rekening emiten di Bank konvensional dan
pendapatan-pendapatan lain yang tidak sesuai prinsip syariah (tidak boleh
lebih dari 10% total pendapatan).
Pendapatan dividen pada perusahaan yang merupakan perusahaan yang
mixed (seperti perusahaan konglomerasi)
20. Purifikasi Saham (Lanjutan)
Purifikasi dilakukan atas keuntungan yang diperoleh dari dividen dan
capital gain.
Purifikasi atas Dividen dapat dilakukan dengan memisahkan suatu porsi
dari dividen yang besarnya setara dengan % pendapatan non-halal
(bunga) dari total pendapatan.
Sebagian ulama menganggap purifikasi terhadap capital gain tidak perlu
dilakukan dengan alasan sulitnya menentukan secara spesifik besaran
capital gain yang diperoleh sebagai akibat dari penerimaan non-syariah
(bunga) disamping kecilnya pengaruh penerimaan ini terhadap penciptaan
asset.
Sebagian ulama lagi menganggap purifikasi terhadap capital gain perlu
dilakukan dengan cara yang sama dengan purifikasi dividen.