SlideShare a Scribd company logo
Partisipasi Etnis Tionghoa
dalam Partai Politik di Indonesia
  Sejak Masa Kolonial hingga Era Reformasi
PENDAHULUAN
                           Latar Belakang:

                        Etnis Tionghoa tersebar di seluruh
              negara, termasuk di Indonesia. Orang-orang China
              sudah ada di Indonesia bahkan sejak jaman
              kolonial Belanda, dan hingga kini masih tetap
              menjadi bagian dari bangsa Indonesia serta turut
              berpartisipasi dalam perpolitikan.

                        Untuk melihat dan mengukur seberapa
              jauh partisipasi politik etnis Tionghoa sebagai
              kaum minoritas di Indonesia dapat dilihat dari
              partai-partai politik di mana mereka bergabung
              dan terlibat.

                         Partisipasi etnis Tionghoa dalam partai
              politik Indonesia mengalami dinamika.
Landasan Konseptual:

Masyarakat Majemuk dalam Sistem Sosial-Politik

Robushka dan Shepsle (1972) menggambarkan tiga
karakteristik masyarakat majemuk:
-keragaman kultural
-berkembangnya aliansi etnis
-pengorganisasian yang dilakukan secara politik
Hipotesis:

Partisipasi etnis Tionghoa dalam partai politik di Indonesia
mengalami sebuah dinamika sesuai dengan sistem
pemerintahan yang berlaku.
PEMBAHASAN



   Pada masa memperjuangkan kemerdekaan
    Indonesia, telah muncul partai-partai yang
    berisi orang-orang Tionghoa.
   Umumnya, partai-partai tersebut lebih
    memperjuangkan kepentingan etnisnya
    daripada kepentingan umum membela tanah
    air. Contohnya Chung Hwa Hui (CHH).
   Terdapat pula partai yang turut serta dalam
    perjuangan dan bekerja sama dengan partai
    nasionalis, yaitu Partai Tionghoa Indonesia
    (PTI).
   Partai nasionalis saat itu cenderung tidak
    menerima anggota yang bukan merupakan
    keturunan Indonesia asli, sedangkan partai
    yang berhaluan kiri cenderung lebih terbuka
    untuk menerima anggota etnis China.
   Pada era ini, masyarakat Tionghoa lebih banyak
    berperan pada bidang ekonomi namun keaktifan
    dalam bidang politik tidak dibatasi.
   Tahun 1948, peranakan China yang secara politik
    berdekatan dengan Indonesia dan ingin menjadi
    orang Indonesia meskipun ia berasal dari etnis
    Tionghoa membentuk Persatuan Tionghoa (PT)          Baperki mendukung adanya
    yang pada 1950 berganti nama menjadi                 sosialisme di Indonesia karena
    Persatuan Demokrasi Tionghoa Indonesia (PDTI).       menganggap bahwa
    Pada 1954, PDTI berganti nama menjadi Baperki        diskriminasi terhadap etnis
    (Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan               Tionghoa tidak akan terhapus
    Indonesia) yang pandangan politiknya cenderung       hanya dengan adanya asimilasi
    memihak ke kiri.                                     etnis Tionghoa. Sedangkan
                                                         para pendukung adanya
                                                         asimilasi, membentuk Lembaga
                                                         Pembina Kesatuan Bangsa
                                                         (LPKB).
                                                        Pasca G30S/PKI LPKB dan
                                                         organisasi lain meminta
                                                         Presiden Soekarno untuk
                                                         membubarkan PKI dan juga
                                                         Baperki.
   Pada tahun 1966 hingga 1969, ketika Soeharto
    melaksanakan tindakan-tindakan represif pasca
    G30S, di berbagai wilayah di Indonesia juga
    bermunculan kampanye-kampanye dan aksi-
    aksi anti-Tionghoa di berbagai daerah yang
    disertai dengan berbagai tindakan penjarahan,
    pengrusakan dan pembakaran rumah-rumah,
    toko-toko dan sekolah-sekolah.
 Di masa orde baru, masyarakat etnis Tionghoa
  diperlakukan secara diskriminatif. Ruang gerak
  mereka dibatasi, baik dalam bidang politik,
  sosial dan budaya.
                                                Kebijakan pemerintah orde baru untuk
 Kebijakan pemerintah orde baru untuk           melakukan fusi bagi partai-partai politik
  melakukan fusi bagi partai-partai politik di   di Indonesia menjadi 3 partai, yaitu
  Indonesia menjadi 3 partai, yaitu Partai       Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
  Persatuan Pembangunan (PPP) yang               yang bercorakan Islam, Partai
  bercorakan Islam, Partai Demokrasi             Demokrasi Perjuangan (PDI) yang
  Perjuangan (PDI) yang berhaluan Nasionalis berhaluan Nasionalis dan satu
  dan satu Golongan Karya (GOLKAR), tanpa Golongan Karya (GOLKAR), tanpa
  adanya partai politik yang bercorakan etnis adanya partai politik yang bercorakan
  Tionghoa membuat masyarakat etnis Tionghoa     etnis Tionghoa membuat masyarakat
  kehilangan wadah untuk dapat                   etnis Tionghoa kehilangan wadah untuk
  mengaspirasikan suaranya.                      dapat mengaspirasikan suaranya.
   PEMILU 1999


 UU No. 3 Tahun 1985  UU No. 2 Tahun 1999

 3 Partai Politik yang didirikan etnis Tionghoa menjelang Pemilu 1999:
       1. Partai Bhinneka Tunggal Ika Indonesia
       2. Partai Reformasi Tionghoa Indonesia
       3. Partai Pembauran Indonesia

 Beberapa calon wakil rakyat etnis Tionghoa membaur ke dalam berbagai
  partai nasional, dimana pembauran ini jauh lebih efektif dalam mendapatkan
  dukungan masyarakat.
   PEMILU 2004




• Pada tahun 2004 terjadi signifikasi daripada Pemilu-pemilu sebelumnya
karena pada pemilu kali ini sudah tidak ada fraksi TNI-POLRI di DPR/MPR
serta pemilihan kali ini merupakan pemilu langsung pertama

• Pada pemilu ini terjadi 2 tahap yakni pemilu legislatif dan pemilu capres-
cawapres yang berlangsung selama 2 putaran semenetara pemilu legislatif
berlangsung 1 putaran

• Pemilu 2004 juga merupakan pemilu perdana pasca orde baru yang tidak lagi
memilih presiden dan wapres secara terpisah karena pada saat awal kampanye
presiden sudah melakukan konsolidasi dengan calon wakil presiden pilihannya

• Isu-isu seperti kesetaraan jumlah gender dan juga rasial seperti jumlah
repreentasi wanita di DPR/MPR sudah mulai diperbaiki dengan komposisi
Pria & wanita (70%-30%)
 Keterlibatan etnis Tionghoa dalam Pemilu 2004 mungkin kurang terlihat
  akibat “basic” dari etnis tionghoa yang umumnya berdagang sehingga
  kurang perduli dengan “percaturan politik” yang ada.
 Sekalipun ada, etnis tionghoa yang menjadi calon legislatif umumnya
  berasal dari partai-partai agamais sementara keterwakilannya di partai-
  partai besar yang umunya nasionalis terlihat jarang mungkin akibat
  perbedaan pandangan politik yang ada.
 Namun, ada beberapa tokoh tionghoa Yang masuk kabinet Kepresidenan
  seperti Kwik Kian Gie dari PDI-P (Meneg BUMN) serta Mar’I Eka
  Pangestu yang menjadi Menteri Perindsutrian dan Perdagangan
  berikutnya menjadi Menteri Perdagangan dalam era Presiden SBY.
• Kwik Kian Gie mungkin salah satu tokoh tionghoa yang paling
  mencolok akibat keterlibatannya dalam memajukan BUMN
  Indonesia yang bebasdari imperialisme asing akan tetapi, banyak
  orang yang tidak setuju sehingga mencopot Kwik Kian Gie dari
  jabatannya
• Selain dari nasionalisme Kwik Kian Gie yang sangat tinggi, Pihak
  asing yang melihat Kwik Kian Gie sebagai “ancaman” terlihat dari
  langkah-langkah IMF yang terus menekan kabinet Presiden
  Megawati saat itu.
• Pada intinya, sedikit banyak rakyat Tionghoa memajukan
  Indonesia umumnya melalui perdagangan karena dasar
  pandangan politik mereka yang kurang terlihat kecualii beberapa
  orang seperti Kwik Kian Gie dan Mar’I Eka Pangestu
   PEMILU 2009


 Dalam pemilu 2009, antusiame masyarakat Tionghoa
  dalam pemilu semakin besar.
 Kebebasan   bagi warga Tionghoa di masa ini lebih dapat
  tercapai dengan dikeluarkannya UU Kewarganegaraan
  No 12 Tahun 2006.
 Lahir   pula UU Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnik.
 Banyak diantara etnis Tionghoa yang terjun langsung di
  beberapa partai.
PENUTUP

                      Kesimpulan:


       Partisipasi etnis Tionghoa dalam Partai Politik di
Indonesia sejak Masa Kolonial hingga era Reformasi
menunjukkan bahwa sebuah sistem sosial mengalami
dinamika sesuai dengan sistem politik yang berlaku.
       Pada tiap masa, sejak zaman kolonial hingga era
reformasi, sistem politik yang berlaku memiliki perbedaan.
Interaksi dan interdependensi etnis Tionghoa dalam wadah
partai politik sebagai bagian dari kemajemukan bangsa
Indonesia tidak terlepas dari sistem pemerintahan yang
berlaku serta keadaan sosial masyarakat yang terjadi kala
itu.
Sesi Tanya Jawab

More Related Content

What's hot

Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
Helena Nalle
 
Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer
Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi ParlementerSistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer
Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer
Nesha Mutiara
 
Akar akar demokrasi indonesia
Akar akar demokrasi indonesiaAkar akar demokrasi indonesia
Akar akar demokrasi indonesia
TriDiana4
 
Bab 11 sni 6
Bab 11 sni 6Bab 11 sni 6
Bab 11 sni 6
Putra Sanubari
 
Bab 9 sni 6
Bab 9 sni 6Bab 9 sni 6
Bab 9 sni 6
Putra Sanubari
 
PKN Y4R
PKN Y4RPKN Y4R
PKN Y4R
RES_K.A
 
Bab 2 sni 6
Bab 2 sni 6Bab 2 sni 6
Bab 2 sni 6
Putra Sanubari
 
Membedah unsur kebahasaan
Membedah unsur kebahasaanMembedah unsur kebahasaan
Membedah unsur kebahasaan
Rismatus Fadila
 
Bab 5 b sni 6
Bab 5 b sni 6Bab 5 b sni 6
Bab 5 b sni 6
Putra Sanubari
 
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)Satya Hs
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
Genesa Sahari
 
Kehidupan politik indonesia awal kemerdekaan sampai terpimpin
Kehidupan politik indonesia awal kemerdekaan sampai terpimpinKehidupan politik indonesia awal kemerdekaan sampai terpimpin
Kehidupan politik indonesia awal kemerdekaan sampai terpimpin
sugay32
 
Apa itu Demokrasi parlementer
Apa itu Demokrasi parlementerApa itu Demokrasi parlementer
Apa itu Demokrasi parlementer
Ratri nia
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
Annisa Nurzalena
 
Bab 5 a sni 6
Bab 5 a sni 6Bab 5 a sni 6
Bab 5 a sni 6
Putra Sanubari
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
febri samar
 

What's hot (20)

Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
 
Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer
Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi ParlementerSistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer
Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Parlementer
 
Akar akar demokrasi indonesia
Akar akar demokrasi indonesiaAkar akar demokrasi indonesia
Akar akar demokrasi indonesia
 
Bab 11 sni 6
Bab 11 sni 6Bab 11 sni 6
Bab 11 sni 6
 
Perkembangan politik di indonesia
Perkembangan politik di indonesiaPerkembangan politik di indonesia
Perkembangan politik di indonesia
 
Bab 9 sni 6
Bab 9 sni 6Bab 9 sni 6
Bab 9 sni 6
 
PKN Y4R
PKN Y4RPKN Y4R
PKN Y4R
 
Demokrasi dan pemilu
Demokrasi dan pemiluDemokrasi dan pemilu
Demokrasi dan pemilu
 
Bab 2 sni 6
Bab 2 sni 6Bab 2 sni 6
Bab 2 sni 6
 
Membedah unsur kebahasaan
Membedah unsur kebahasaanMembedah unsur kebahasaan
Membedah unsur kebahasaan
 
File
FileFile
File
 
P kn xii ipa ips
P kn xii ipa ipsP kn xii ipa ips
P kn xii ipa ips
 
Bab 5 b sni 6
Bab 5 b sni 6Bab 5 b sni 6
Bab 5 b sni 6
 
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
Orde baru (Politik,ekonomi, dan keamanan)
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Kehidupan politik indonesia awal kemerdekaan sampai terpimpin
Kehidupan politik indonesia awal kemerdekaan sampai terpimpinKehidupan politik indonesia awal kemerdekaan sampai terpimpin
Kehidupan politik indonesia awal kemerdekaan sampai terpimpin
 
Apa itu Demokrasi parlementer
Apa itu Demokrasi parlementerApa itu Demokrasi parlementer
Apa itu Demokrasi parlementer
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 
Bab 5 a sni 6
Bab 5 a sni 6Bab 5 a sni 6
Bab 5 a sni 6
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 

Similar to Partisipasi Etnis Tionghoa dalam Partai Politik di Indonesia Sejak Masa Kolonial hingga Era Reformasi

Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Latief Ahyaluddin
 
Ciri ciri budaya politik yang berkembang di indonesia
Ciri ciri budaya politik yang berkembang di indonesiaCiri ciri budaya politik yang berkembang di indonesia
Ciri ciri budaya politik yang berkembang di indonesiaNyak Nisa Ul Khairani
 
Organisasi Pergerakan Kemerdekaan Indonesia
Organisasi Pergerakan Kemerdekaan IndonesiaOrganisasi Pergerakan Kemerdekaan Indonesia
Organisasi Pergerakan Kemerdekaan Indonesia
didid
 
Sistem Politik Indonesia PARPOL
Sistem Politik Indonesia PARPOLSistem Politik Indonesia PARPOL
Sistem Politik Indonesia PARPOL
93220872
 
sumpah pemuda dan peneguh kebangsaan bab 4 fix.pptx
sumpah pemuda dan peneguh kebangsaan bab 4  fix.pptxsumpah pemuda dan peneguh kebangsaan bab 4  fix.pptx
sumpah pemuda dan peneguh kebangsaan bab 4 fix.pptx
sigitkurniawan381
 
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
Stefanus Raditya
 
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINAT
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINATXI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINAT
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINAT
sebelasipaxxx
 
Relevankah partai islam
Relevankah partai islamRelevankah partai islam
Relevankah partai islamJoko arizal
 
PPT SEJARAH TUGAS KELOMPOK PNI BARU.pptx
PPT SEJARAH TUGAS KELOMPOK PNI BARU.pptxPPT SEJARAH TUGAS KELOMPOK PNI BARU.pptx
PPT SEJARAH TUGAS KELOMPOK PNI BARU.pptx
AditArdana
 
Materi ajar kl xi wajib
Materi ajar  kl xi wajibMateri ajar  kl xi wajib
Materi ajar kl xi wajibWarto Susastro
 
Materi ajar kl xi wajib
Materi ajar  kl xi wajibMateri ajar  kl xi wajib
Materi ajar kl xi wajibWarto Susastro
 
Tm 18 hubungan agama dan politik
Tm 18 hubungan agama dan politikTm 18 hubungan agama dan politik
Tm 18 hubungan agama dan politik
Bagus Aji
 
Partai Indonesia
Partai IndonesiaPartai Indonesia
Partai Indonesia
Alya Titania Annisaa
 
politik
politikpolitik
politik
ekieki
 
BAB II_Ringkasan_sejarah indonesia .pptx
BAB II_Ringkasan_sejarah indonesia .pptxBAB II_Ringkasan_sejarah indonesia .pptx
BAB II_Ringkasan_sejarah indonesia .pptx
TikaNovita
 
Makalah ideologi-komunis1
Makalah ideologi-komunis1Makalah ideologi-komunis1
Makalah ideologi-komunis1rizki indah
 
Pergerakan nasional
Pergerakan nasionalPergerakan nasional
Pergerakan nasional
lisa widya
 

Similar to Partisipasi Etnis Tionghoa dalam Partai Politik di Indonesia Sejak Masa Kolonial hingga Era Reformasi (20)

Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
 
Ciri ciri budaya politik yang berkembang di indonesia
Ciri ciri budaya politik yang berkembang di indonesiaCiri ciri budaya politik yang berkembang di indonesia
Ciri ciri budaya politik yang berkembang di indonesia
 
Kwn
KwnKwn
Kwn
 
Kwn
KwnKwn
Kwn
 
Organisasi Pergerakan Kemerdekaan Indonesia
Organisasi Pergerakan Kemerdekaan IndonesiaOrganisasi Pergerakan Kemerdekaan Indonesia
Organisasi Pergerakan Kemerdekaan Indonesia
 
Kwn
KwnKwn
Kwn
 
Sistem Politik Indonesia PARPOL
Sistem Politik Indonesia PARPOLSistem Politik Indonesia PARPOL
Sistem Politik Indonesia PARPOL
 
sumpah pemuda dan peneguh kebangsaan bab 4 fix.pptx
sumpah pemuda dan peneguh kebangsaan bab 4  fix.pptxsumpah pemuda dan peneguh kebangsaan bab 4  fix.pptx
sumpah pemuda dan peneguh kebangsaan bab 4 fix.pptx
 
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINAT
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINATXI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINAT
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINAT
 
Relevankah partai islam
Relevankah partai islamRelevankah partai islam
Relevankah partai islam
 
PPT SEJARAH TUGAS KELOMPOK PNI BARU.pptx
PPT SEJARAH TUGAS KELOMPOK PNI BARU.pptxPPT SEJARAH TUGAS KELOMPOK PNI BARU.pptx
PPT SEJARAH TUGAS KELOMPOK PNI BARU.pptx
 
Materi ajar kl xi wajib
Materi ajar  kl xi wajibMateri ajar  kl xi wajib
Materi ajar kl xi wajib
 
Materi ajar kl xi wajib
Materi ajar  kl xi wajibMateri ajar  kl xi wajib
Materi ajar kl xi wajib
 
Tm 18 hubungan agama dan politik
Tm 18 hubungan agama dan politikTm 18 hubungan agama dan politik
Tm 18 hubungan agama dan politik
 
Partai Indonesia
Partai IndonesiaPartai Indonesia
Partai Indonesia
 
politik
politikpolitik
politik
 
BAB II_Ringkasan_sejarah indonesia .pptx
BAB II_Ringkasan_sejarah indonesia .pptxBAB II_Ringkasan_sejarah indonesia .pptx
BAB II_Ringkasan_sejarah indonesia .pptx
 
Makalah ideologi-komunis1
Makalah ideologi-komunis1Makalah ideologi-komunis1
Makalah ideologi-komunis1
 
Pergerakan nasional
Pergerakan nasionalPergerakan nasional
Pergerakan nasional
 

More from Ulya Amaliya

Serial Komik Geo #3: POLUSI
Serial Komik Geo #3: POLUSISerial Komik Geo #3: POLUSI
Serial Komik Geo #3: POLUSI
Ulya Amaliya
 
Serial Komik Geo #2: HEMAT AIR
Serial Komik Geo #2: HEMAT AIRSerial Komik Geo #2: HEMAT AIR
Serial Komik Geo #2: HEMAT AIR
Ulya Amaliya
 
Serial Komik Geo #1: SAMPAH
Serial Komik Geo #1: SAMPAHSerial Komik Geo #1: SAMPAH
Serial Komik Geo #1: SAMPAH
Ulya Amaliya
 
Kemenangan hamas dalam_pemilu_parlemen_palestina_2006
Kemenangan hamas dalam_pemilu_parlemen_palestina_2006Kemenangan hamas dalam_pemilu_parlemen_palestina_2006
Kemenangan hamas dalam_pemilu_parlemen_palestina_2006Ulya Amaliya
 

More from Ulya Amaliya (6)

Serial Komik Geo #3: POLUSI
Serial Komik Geo #3: POLUSISerial Komik Geo #3: POLUSI
Serial Komik Geo #3: POLUSI
 
Serial Komik Geo #2: HEMAT AIR
Serial Komik Geo #2: HEMAT AIRSerial Komik Geo #2: HEMAT AIR
Serial Komik Geo #2: HEMAT AIR
 
Serial Komik Geo #1: SAMPAH
Serial Komik Geo #1: SAMPAHSerial Komik Geo #1: SAMPAH
Serial Komik Geo #1: SAMPAH
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Kemenangan hamas dalam_pemilu_parlemen_palestina_2006
Kemenangan hamas dalam_pemilu_parlemen_palestina_2006Kemenangan hamas dalam_pemilu_parlemen_palestina_2006
Kemenangan hamas dalam_pemilu_parlemen_palestina_2006
 
Slide hki
Slide hkiSlide hki
Slide hki
 

Partisipasi Etnis Tionghoa dalam Partai Politik di Indonesia Sejak Masa Kolonial hingga Era Reformasi

  • 1. Partisipasi Etnis Tionghoa dalam Partai Politik di Indonesia Sejak Masa Kolonial hingga Era Reformasi
  • 2. PENDAHULUAN Latar Belakang: Etnis Tionghoa tersebar di seluruh negara, termasuk di Indonesia. Orang-orang China sudah ada di Indonesia bahkan sejak jaman kolonial Belanda, dan hingga kini masih tetap menjadi bagian dari bangsa Indonesia serta turut berpartisipasi dalam perpolitikan. Untuk melihat dan mengukur seberapa jauh partisipasi politik etnis Tionghoa sebagai kaum minoritas di Indonesia dapat dilihat dari partai-partai politik di mana mereka bergabung dan terlibat. Partisipasi etnis Tionghoa dalam partai politik Indonesia mengalami dinamika.
  • 3. Landasan Konseptual: Masyarakat Majemuk dalam Sistem Sosial-Politik Robushka dan Shepsle (1972) menggambarkan tiga karakteristik masyarakat majemuk: -keragaman kultural -berkembangnya aliansi etnis -pengorganisasian yang dilakukan secara politik
  • 4. Hipotesis: Partisipasi etnis Tionghoa dalam partai politik di Indonesia mengalami sebuah dinamika sesuai dengan sistem pemerintahan yang berlaku.
  • 5. PEMBAHASAN  Pada masa memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, telah muncul partai-partai yang berisi orang-orang Tionghoa.  Umumnya, partai-partai tersebut lebih memperjuangkan kepentingan etnisnya daripada kepentingan umum membela tanah air. Contohnya Chung Hwa Hui (CHH).  Terdapat pula partai yang turut serta dalam perjuangan dan bekerja sama dengan partai nasionalis, yaitu Partai Tionghoa Indonesia (PTI).  Partai nasionalis saat itu cenderung tidak menerima anggota yang bukan merupakan keturunan Indonesia asli, sedangkan partai yang berhaluan kiri cenderung lebih terbuka untuk menerima anggota etnis China.
  • 6.
  • 7. Pada era ini, masyarakat Tionghoa lebih banyak berperan pada bidang ekonomi namun keaktifan dalam bidang politik tidak dibatasi.  Tahun 1948, peranakan China yang secara politik berdekatan dengan Indonesia dan ingin menjadi orang Indonesia meskipun ia berasal dari etnis Tionghoa membentuk Persatuan Tionghoa (PT)  Baperki mendukung adanya yang pada 1950 berganti nama menjadi sosialisme di Indonesia karena Persatuan Demokrasi Tionghoa Indonesia (PDTI). menganggap bahwa Pada 1954, PDTI berganti nama menjadi Baperki diskriminasi terhadap etnis (Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Tionghoa tidak akan terhapus Indonesia) yang pandangan politiknya cenderung hanya dengan adanya asimilasi memihak ke kiri. etnis Tionghoa. Sedangkan para pendukung adanya asimilasi, membentuk Lembaga Pembina Kesatuan Bangsa (LPKB).  Pasca G30S/PKI LPKB dan organisasi lain meminta Presiden Soekarno untuk membubarkan PKI dan juga Baperki.
  • 8.
  • 9. Pada tahun 1966 hingga 1969, ketika Soeharto melaksanakan tindakan-tindakan represif pasca G30S, di berbagai wilayah di Indonesia juga bermunculan kampanye-kampanye dan aksi- aksi anti-Tionghoa di berbagai daerah yang disertai dengan berbagai tindakan penjarahan, pengrusakan dan pembakaran rumah-rumah, toko-toko dan sekolah-sekolah.  Di masa orde baru, masyarakat etnis Tionghoa diperlakukan secara diskriminatif. Ruang gerak mereka dibatasi, baik dalam bidang politik, sosial dan budaya.  Kebijakan pemerintah orde baru untuk  Kebijakan pemerintah orde baru untuk melakukan fusi bagi partai-partai politik melakukan fusi bagi partai-partai politik di di Indonesia menjadi 3 partai, yaitu Indonesia menjadi 3 partai, yaitu Partai Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Persatuan Pembangunan (PPP) yang yang bercorakan Islam, Partai bercorakan Islam, Partai Demokrasi Demokrasi Perjuangan (PDI) yang Perjuangan (PDI) yang berhaluan Nasionalis berhaluan Nasionalis dan satu dan satu Golongan Karya (GOLKAR), tanpa Golongan Karya (GOLKAR), tanpa adanya partai politik yang bercorakan etnis adanya partai politik yang bercorakan Tionghoa membuat masyarakat etnis Tionghoa etnis Tionghoa membuat masyarakat kehilangan wadah untuk dapat etnis Tionghoa kehilangan wadah untuk mengaspirasikan suaranya. dapat mengaspirasikan suaranya.
  • 10.
  • 11. PEMILU 1999  UU No. 3 Tahun 1985  UU No. 2 Tahun 1999  3 Partai Politik yang didirikan etnis Tionghoa menjelang Pemilu 1999: 1. Partai Bhinneka Tunggal Ika Indonesia 2. Partai Reformasi Tionghoa Indonesia 3. Partai Pembauran Indonesia  Beberapa calon wakil rakyat etnis Tionghoa membaur ke dalam berbagai partai nasional, dimana pembauran ini jauh lebih efektif dalam mendapatkan dukungan masyarakat.
  • 12. PEMILU 2004 • Pada tahun 2004 terjadi signifikasi daripada Pemilu-pemilu sebelumnya karena pada pemilu kali ini sudah tidak ada fraksi TNI-POLRI di DPR/MPR serta pemilihan kali ini merupakan pemilu langsung pertama • Pada pemilu ini terjadi 2 tahap yakni pemilu legislatif dan pemilu capres- cawapres yang berlangsung selama 2 putaran semenetara pemilu legislatif berlangsung 1 putaran • Pemilu 2004 juga merupakan pemilu perdana pasca orde baru yang tidak lagi memilih presiden dan wapres secara terpisah karena pada saat awal kampanye presiden sudah melakukan konsolidasi dengan calon wakil presiden pilihannya • Isu-isu seperti kesetaraan jumlah gender dan juga rasial seperti jumlah repreentasi wanita di DPR/MPR sudah mulai diperbaiki dengan komposisi Pria & wanita (70%-30%)
  • 13.  Keterlibatan etnis Tionghoa dalam Pemilu 2004 mungkin kurang terlihat akibat “basic” dari etnis tionghoa yang umumnya berdagang sehingga kurang perduli dengan “percaturan politik” yang ada.  Sekalipun ada, etnis tionghoa yang menjadi calon legislatif umumnya berasal dari partai-partai agamais sementara keterwakilannya di partai- partai besar yang umunya nasionalis terlihat jarang mungkin akibat perbedaan pandangan politik yang ada.  Namun, ada beberapa tokoh tionghoa Yang masuk kabinet Kepresidenan seperti Kwik Kian Gie dari PDI-P (Meneg BUMN) serta Mar’I Eka Pangestu yang menjadi Menteri Perindsutrian dan Perdagangan berikutnya menjadi Menteri Perdagangan dalam era Presiden SBY.
  • 14. • Kwik Kian Gie mungkin salah satu tokoh tionghoa yang paling mencolok akibat keterlibatannya dalam memajukan BUMN Indonesia yang bebasdari imperialisme asing akan tetapi, banyak orang yang tidak setuju sehingga mencopot Kwik Kian Gie dari jabatannya • Selain dari nasionalisme Kwik Kian Gie yang sangat tinggi, Pihak asing yang melihat Kwik Kian Gie sebagai “ancaman” terlihat dari langkah-langkah IMF yang terus menekan kabinet Presiden Megawati saat itu. • Pada intinya, sedikit banyak rakyat Tionghoa memajukan Indonesia umumnya melalui perdagangan karena dasar pandangan politik mereka yang kurang terlihat kecualii beberapa orang seperti Kwik Kian Gie dan Mar’I Eka Pangestu
  • 15. PEMILU 2009  Dalam pemilu 2009, antusiame masyarakat Tionghoa dalam pemilu semakin besar.  Kebebasan bagi warga Tionghoa di masa ini lebih dapat tercapai dengan dikeluarkannya UU Kewarganegaraan No 12 Tahun 2006.  Lahir pula UU Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnik.  Banyak diantara etnis Tionghoa yang terjun langsung di beberapa partai.
  • 16. PENUTUP Kesimpulan: Partisipasi etnis Tionghoa dalam Partai Politik di Indonesia sejak Masa Kolonial hingga era Reformasi menunjukkan bahwa sebuah sistem sosial mengalami dinamika sesuai dengan sistem politik yang berlaku. Pada tiap masa, sejak zaman kolonial hingga era reformasi, sistem politik yang berlaku memiliki perbedaan. Interaksi dan interdependensi etnis Tionghoa dalam wadah partai politik sebagai bagian dari kemajemukan bangsa Indonesia tidak terlepas dari sistem pemerintahan yang berlaku serta keadaan sosial masyarakat yang terjadi kala itu.