Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan tour dan tanggung jawab tour planner. Terdapat penjelasan tentang tugas tour leader, tour guide, dan tour planner. Juga dijelaskan mengenai objek wisata, atraksi wisata, karakteristik wisatawan berdasarkan kebangsaan seperti Prancis dan Jerman.
Banyak Biro Perjalanan Wisata di Provinsi Jawa Tengah yang telah membuat paket wisata dan mendistribusikannya melalui berbagai media. Tak bisa dipungkiri, hanya beberapa Biro Perjalanan Wisata yang berhasil menjual ke pasar domestik maupun internasional dan mengoperasikan paket wisata tersebut secara profesional.
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran WisatawanAde Ela Pratiwi
Menjelaskan tentang motivasi tujuan perjalanan, jenis-jenis wisatawan , karakteristik wisatawan dan pola pengeluaran wisatawan di suatu destinasi wisata
Banyak Biro Perjalanan Wisata di Provinsi Jawa Tengah yang telah membuat paket wisata dan mendistribusikannya melalui berbagai media. Tak bisa dipungkiri, hanya beberapa Biro Perjalanan Wisata yang berhasil menjual ke pasar domestik maupun internasional dan mengoperasikan paket wisata tersebut secara profesional.
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran WisatawanAde Ela Pratiwi
Menjelaskan tentang motivasi tujuan perjalanan, jenis-jenis wisatawan , karakteristik wisatawan dan pola pengeluaran wisatawan di suatu destinasi wisata
o Keadaan alam, flora dan fauna, sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa, serta peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, serta seni dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber daya dan modal pembangunan kepariwisataan untuk peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat sebagaimana terkandung dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tuhan 1945.
Mewujudkan tatanan masyarakat yang adil dan beradap, melalui pembangunan jiwa dan raga yang berbudaya dimulai dari diri pribadi yang berbudaya hingga Pemimpin yang berbudaya, dimulai dari Kampung Budaya hingga dengan Negara yang ber budaya.Dari sini akan tercipta Peradaban INDONESIA yang Beradab.
Para pelaku pariwisata Indonesia seyogyanya melakukan perencanaan yang matang dan terarah untuk menjawab tantangan sekaligus menangkap peluang yang akan “ bersliweran ” atau lalu lalang di kawasan kita. Pemanfaatan peluang harus dilakukan melalui pendekatan “ re-positioning ” keberadaan masing-masing kegiatan pariwisata dimulai dari sejak investasi, promosi, pembuatan produk pariwisata, penyiapan jaringan pemasaran internasional, dan penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas. Kesemuanya ini harus disiapkan untuk memenuhi standar internasional sehingga dapat lebih kompetitif dan menarik, dibandingkan dengan kegiatan yang serupa dari negara-negara disekitar Indonesia.
o Keadaan alam, flora dan fauna, sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa, serta peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, serta seni dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber daya dan modal pembangunan kepariwisataan untuk peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat sebagaimana terkandung dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tuhan 1945.
Mewujudkan tatanan masyarakat yang adil dan beradap, melalui pembangunan jiwa dan raga yang berbudaya dimulai dari diri pribadi yang berbudaya hingga Pemimpin yang berbudaya, dimulai dari Kampung Budaya hingga dengan Negara yang ber budaya.Dari sini akan tercipta Peradaban INDONESIA yang Beradab.
Para pelaku pariwisata Indonesia seyogyanya melakukan perencanaan yang matang dan terarah untuk menjawab tantangan sekaligus menangkap peluang yang akan “ bersliweran ” atau lalu lalang di kawasan kita. Pemanfaatan peluang harus dilakukan melalui pendekatan “ re-positioning ” keberadaan masing-masing kegiatan pariwisata dimulai dari sejak investasi, promosi, pembuatan produk pariwisata, penyiapan jaringan pemasaran internasional, dan penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas. Kesemuanya ini harus disiapkan untuk memenuhi standar internasional sehingga dapat lebih kompetitif dan menarik, dibandingkan dengan kegiatan yang serupa dari negara-negara disekitar Indonesia.
Attrition Rate in Organization Yesh Lami Print Pvt LtdNeha Jain
“A STUDY
ON FACTORS AFFECTING TURNOVER INTENTIONS
OF EMPLOYEES IN PACKAGING INDUSTRIES
YESH LAMI PRINT PVT LTD
WITH A VIEW OF HERZBERG THEORY OF MOTIVATION.”
How RGB Broadcasting Competes with Other Brand Players in Over the Top (OTT) ...Alvin Thomas
The Over the Content (OTT) & IPTV market is highly competitive with both international and domestic companies trying to outdo each other. The international players are taking advantage of economies of scale to set up their footprint in various regions across the globe. As a result, domestic OTT vendors are experiencing great difficulties in competing with them in terms of services, quality, prices, etc. However, a few domestic vendors have overcome these challenges to prove their presence in the fiercely competitive market. RGB Broadcasting is one of them. How? The answer is through its broad spectrum of OTT service. The company supports its clients through its services.
Organisasi ini merupakan organisasi yang sudah berdiri selama 33 tahun dalam bentuk Keluarga Asrama Mahasiswa Bumi Ganesha (KAM Bumi Ganesha ITB). Pada dasarnya KAM Bumi Ganesha ITB adalah pengelola asrama mahasiswa ITB yang beranggotakan mahasiswa-mahasiswa ITB. Namun tidak hanya mengelola, KAM Bumi Ganesha ITB juga menjadi wadah penting bagi mahasiswa ITB untuk berkembang dan berkontribusi kepada masyarakat lewat berbagai kegiatan yang ada. Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan visi KAM Bumi Ganesha ITB yaitu:
“Menjadikan Asrama Bumi Ganesha ITB sebagai wadah untuk beaktivitas, berkreativitas, belajar, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi anggotanya”
Dari segi kewirausahaan, KAM Bumi Ganesha ITB menerapkan strategi praktis pengelolaan sedemikian rupa sehingga pengeluaran asrama (ex: gaji karyawan, biaya kegiatan sosial, maintenance, depresiasi, ekspansi usaha, air, listrik dll) dapat tertutupi oleh pendapatan asrama. Salah satu strategi praktis yaitu melalui pembentukan berbagai unit usaha yang konsepnya kurang lebih mirip BUMN negara. Saat ini KAM Bumi Ganesha ITB telah memiliki 6 unit usaha yaitu: Tropical Laundry, Toko BG, BGSC, Pusat Jajanan Serba Ada, BG Sewa Lahan, dan BG Cell. Semua unit tersebut dikelola langsung oleh mahasiswa dengan penerapan sistem transparansi keuangan yang nantinya akan dipertanggungjawabkan pada rapat Laporan Pertanggungjawaban ke semua elemen KAM Bumi Ganesha ITB.
Dari segi sosial, KAM Bumi Ganesha ITB juga membuat program kerja sosial sebagai wadah kontribusi kami kepada masyarakat. Beberapa acara besar yang telah diadakan yaitu: Dream Building, BG 17-an, Sunatan Massal, Bimbingan Belajar Sosial Masyarakat (gratis), Donor Darah, Kunjungan Tokoh Masyarakat, Kerja Bakti, BG Bangun Musholla dll.
Kemandirian dalam pengelolaan menjadi salah satu prinsip yang utama dalam organisasi ini. Hal ini dikarenakan tidak adanya anggaran dari ITB yang masuk ke pengelolaan. Berlatar belakang tuntutan kemandirian itu dan prinsip pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi) KAM Bumi Ganesha ITB berkembang pesat menjadi organisasi berbasis kewirausahaan dan sosial yang berkontribusi kepada masyarakat.
Ready, Set, Go! The 100% Solution to Change that Sticks Linkageinc
To stay relevant, leading organizations know to make change a strategic priority. Developing solid change and transition skills are equally important to ensure the success of your next change initiative. Join this webinar to learn a powerful team-based change process as well as proven transitions tools to help engage your workforce in successful implementation.
In this webinar, learn:
• The difference between change and transition and how they complement each other
• Tools and techniques to accelerate change within your organization
• Linkage’s proven change and transition roadmap
• Powerful techniques to countering resistance and removing obstacles within your change initiative
Usaha Jasa Pariwisata Berbasis Kompetensi Lusan (skl)Noersal Samad
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pemerintah dan Pemerintah Daerah melaksanakan pembinaan dan pengawasan dalam rangka penerapan Standar, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Similar to Part II, menyusun menjual paket wisata (14)
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
Part II, menyusun menjual paket wisata
1. PART II
“PERENCANAAN TOUR/ TOUR PLANNER”
1. Tugas dan Tanggung Jawab Tour Planner.
2. Daerah Tujuan dan Atraksi Wisata
3. Karakteristik Wisatawan
oleh :
Moh. Hatta Alwi, SE., M.Si
3. 1. TOUR LEADER
Tour Leader : Pimpinan Tour /
ketua rombongan (perwakilan
dari BPW)
Bertanggung jawab atas tour
yang dipimpinnya
Mempersiapkan kebutuhan
peserta tour yang telah di
buat oleh tour planner
Bekerjasama dengan tim
(sopir, ketua rombongan dan
tour guide).
4. Syarat – syarat yang harus di penuhi oleh
seorang tour leader, adalah:
• Profesional
• Berpenampilan menarik
• Mengusai bahasa asing dan tehnologi
• Ramah
• Mempunyai networking yang luas
• Menguasai Objek Wisata / Atraksi Wisata
5. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam teknik operasional
pemanduan atau Tour Leader (T/L)
1. Sebelum Berangkat (dalam bus)
Mengetahui sekilas tentang obyek wisata yang akan dikunjungi
termasuk peta lokasi dan pintu masuk obyek wisata untuk
rombongan atau individu.(dipersiapkan di kantor)
Mengetahui nama driver dan asistennya (setiba di lokasi stand by
bus)
Nomor-nomor polisi bus yang akan digunakan (dipersiapkan di
kantor)
Mengecek perlengkapan di bus dan keamanannya (MIC, P3K dll)
setiba dilokasi stand by bus.
Sudah mempunyai daftar peserta setiap busnya (khususnya yang
akan di pandu / dipersiapkan di kantor)
Jelaskan program perjalanan tour kepada setiap driver (Berikan
program atau itinerary perjalanannya bila perlu / setiba di lokasi
stand by bus)
6. ....lanjutan
2. SEBELUM BERANGKAT (DI DALAM BUS)
Greeting (selamat pagi, assalamualikum dsb), ingatkan
apakah peserta sudah lengkap atau masuk ke dalam
bus semua.
Perkenalan nama anda sebagi T/L selaku perwakilan
dari perusahaan BPW………,nama driver dan asisten
driver pada seluruh peserta di busnya masing-masing.
Jelaskan program perjalanan tour dan jam-jamnya
Mempersilahkan pimpinan rombongan atau yang
mewakili dari peserta untuk memimpin doa menurut
agama masing-masing (Basmalah bersama)
7. ... lanjutan
3. DALAM PERJALANAN
Persiapkan biaya toll bila sudah mendekati gerbang
toll pertama berikan 50 % terlebih dahulu dari total
biaya toll kepada driver (Ambil bukti pembayaran
setiap pembayaran toll), bila ada kurang biaya
tool, driver akan minta kepada T/L.
Beritahukan kepada peserta bahwa perjalanan akan
istirahat sejenak di salah satu tempat istirahat (Bila
ada keperluan ke toilet) dan informasikan waktu ke
toilet hanya 10 menit.
Menjelaskan objek wisatayang akan di tuju.
8. ...lanjutan
4. SETIBA DI LOKASI OBYEK WISATA SEBELUM MASUK
Jelaskan kepada tamu jangan turun dari busnya sebelum
diberikan tiket masuk (sebelumnya pada saat dikantor cari
informasi peraturan masuk obyek wisata yang akan dikunjungi
untuk rombongan apakah setiap orang diwajibkan memegang
tiket masing-masing atau tidak menggunakan tiket)
Jelaskan kepada peserta waktu berkumpul kembali di busnya,
dan ingatkan untuk tidak lupa tempat parkir bus supaya tidak
mencari-cari pada saat kembali ke bus.
Salah satu T/L (Koordinator) diikuti T/L yang lain bila bus lebih
dari 1 unit, pada saat di gerbang masuk obyek wisata turun dari
bus untuk mengurus/mengambil tiket masuk bila menggunakan
sistem tiket masuk per orang.
Setelah peserta turun dari bus semua dan pastikan semua sudah
mendapat tiket, sebelum anda sbg T/L akan meninggalkan bus
pastikan mengetahui tempat parkirnya terlebih dahulu untuk
memudahkan anda dan juga perhatikan driver dan co driver
tentang biaya makan siang. (koordinasi dg pimpinan T/L)
9. ... Lanjutan
5. PERSIAPAN PERJALANAN KEMBALI KE TEMPAT ASAL
T/L harus sudah berada 1 jam sebelumnya di bus sebelum
peserta kembali dari tempat kunjungan sesuai dengan waktu
yang telah diinformasikan.
Membantu ketua rombongan dari peserta dalam mengecek
kelengkapan peserta yang sudah kembali ke bus (T/L tidak
perlu ikut mencari-cari peserta yang belum kembali ke bus
karena tidak hafal dengan setiap wajah peserta)
Sebelum bus berangkat kembali ingatkan ke ketua
rombongan apakah peserta benar-benar sudah lengkap,
selanjutnya pimpin doa untuk keselamatan perjalanan
pulang.
Persiapkan biaya toll. (jika lewat toll)
10. ... lanjutan
6. SETIBA DI TEMPAT ASAL (10 MENIT KETIKA TIBA DI TEMPAT
ASAL)
Menyampaikan beberapa hal kepada tamu A.L
Telah tibanya di ............ (nama kota, daerah asal)
Permohonan maaf a/n : Guide,Driver & asistennya selama
pelayanannya
Bila ada kekurangan-kekurangannya .
Mengingatkan peserta untuk barang-barang bawaanya
Greeting (kata-kata penutup atas namai PT………….
mengucapkan terima kasih atas kepercayaan para peserta
untuk dapat membantu pelaksanaan program)
Sebelum meninggalkan bus berikan driver fee-nya dan
ucapan terima kasih atas bantuannya.
11. 2. Tour Guide / Pemandu Wisata
Tour Guide atau pemandu
wisata bertugas memberikan
informasi terkait objek wisata /
atraksi wisata.
Tugas dan tanggung jawab tour
guide hampir sama dengan Tour
Leader, namun tour guide lebih
menitik beratkan pekerjaannya
ke pemberian informasi tentang
daerah tujuan wisata.
12. 3. Tour Planner /
Perencana Tour
Adalah orang yang merencanakan tour atau mendesign suatu
perjalanan termaksud komponen komponen tour.
Tugasnya adalah:
1. Menguasai aspek2 perjalanan / pariwisata (even wisata,
atraksi dan objek wisata serta fasilitas yg di gunakan).
2. Menyusun “Itinerary” jadwal perjalanan.
3. Mengkalkulasi dan Menentukan harga paket wisata.
4. Bertanggung jawab atas tour dan harga yg di laksanakannya.
13. PROCEDURE TOUR PLANNING ACTIVITIES
Inventory of tour component
Tour Program & Distribution of time
Tour Itinerary
Tour Quotation (Fixed and un fixed
Participant/Colective)
Tour Brochure & Sales
Tour Administration
a. Tour Booking (to clients and internal management)
b. Tour Payment (to clients and internal management)
c.. Tour Reservation (to principals/component)
Tour Operation
14. AD. 1. OBJEK WISATA
Untuk menghindari kebosanan rombongan tour
selama dalam perjalanan, maka perlu di ketahui:
1. objek2 yang akan di kunjungi sesuai durasi
waktunya.
2. Mencari kombinasi yang terbaik antara Tourist
Objects dan Tourist Attraction, di samping
memberikan entertainment yg mungkin dapat di
berikan.
3. Objek Wisata meliputi : wisata alam , budaya
dan bahari.
15. Dalam tersebut di atas, maka ada 3 faktor yg perlu di
perhatikan pada suatu tempat atau daerah yg akan di
kunjungi, yaitu:
1. Adanya faktor “something to see”
2. Adanya Faktor “something to do”
3. Adanya Faktor “something to Buy”
Ke 3 faktor tersebut di atas apabila diperhitungkan
akan dapat saling mengisi sehinggga memungkinkan
suksesnya suatu tour yg diselenggarakan.
“kata kuncinya adalah seorang “Tour Planner” perlu
mengetahui tentang Ilmu Bumi Pariwisata (Tourism
Geography) baik dalam negeri maupun luar negeri
16. AD. 2. KEJADIAN (EVEN)
dalam suatu perencanaan tour “suatu even”
sangat penting untuk menambah daya tarik
bagi calon peserta tour.
1. Karapan sapi di Madura, Rambu tuka dan
rambu solo di Toraja, maudu lompoa di
Gowa, DLL
2. Snow Festifal di Philipina, DLL
17. ATRAKSI WISATA
Yang dimaksud dengan atraksi wisata adalah kegiatan-
kegiatan wisata yang menarik untuk disaksikan atau
ditonton.
antara lain adalah:
• Atraksi wisata seni, budaya, warisan sejarah, tradisi,
kekayaan alam, hiburan, jasa, dll hal yang merupakan
daya tarik wisata di daerah tujuan wisata.
• Atraksi wisata dapat berupa kejadian-kejadian
tradisional, kejadian-kejadian yg tidak tetap, dan
pembuatan kramik di kasongan. Beberapa atraksi
wisata di Indonesia yg sering dikunjungi.
19. Langkah - langkah dalam opr. tersebut tidak lepas dari
faktor-faktor AIDAS yaitu : ( Attention, Interest, Desire,
Action, Satisfaction ). Adapun langkah-langkah tersebut
antara lain :
penelitian / survey : ( produk dan konsumen )
penyusunan ( ITY + Quatation ) : organising / pemasaran
pemasaran tour / p. wisata : organising / pemasaran
pelaksanaan tour / p. wisata : activiting / tour operation
evaluasi ( produk + pasar ) : controling / administrasi tour
20. B P W AKOMODASITRANPORTASI
OBJEK
WISATA
ATRAKSI
WISATA
RESTORAN
GUIDE TOUR
MONEY
CHANGER
CENDERA
MATA
BPW NETWORKING
21. Faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan sebagai
langkaH Proses penyusunan ITY (intnerary) yaitu :
• Route Perjalanan : sebaiknya circle route, sedangkan untuk
jarak dekat dapat Dilakukan round trip.
• Variasi dari Tour ITY
• Obyek wisata yang dikunjungi
• Jenis transport yang digunakan
• Evaluasi dari DOT (distribusi of time)
• Pemilihan tempat dan waktu dalam menikmati obyek wisata
yang telah ditetapkan
• Kadar berat / ruangannya program ( Tour ITY ) yang disusun. :
(TIME)
• Analisa Tour ITY apakah menguntungkan atau tidak.
22. Tambahan : Rumus perhitungan lama / Durasi / Jarak tempuh
dari perjalanan dari suatu origin ke Destinatian dengan
menggunakan menggunakan :
T = S /V x 60 Menit
Dimana:
T: lama tempuh ( dalam jam atau Menit)
S: jarak ( dalam km )
V: kecepatan rata-rata dari transportasi ( bis )
Contoh :
Makassar – Bantingmurung :30 km
Kecepatan Bis rata – rata : 45 km / jam
JADI , T = 30 / 45 = 0,66 x 60 menit = 39,6 menit
23.
24. Berdasarkan sifat perjalanan dan lokasi, maka
wisatawan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Wisatawan Asing (foreign Tourist)
org asing yg melakukan perjalanan wisata yg datang ke
suatu negara, atau biasa disebut wisatawan
mancanegara.
2. Domestic Foreign Tourist
Org asing yg berdiam disuatu negara karena tugas dan
melakukan perjalanan wisata di wilayah negara dimana
ia tinggal. Misalnya, staff kedutaan yg mendapatkan
cuti dan ia melakukan perjalanan di Bali.
3. Domestic Tourist (wisnus)
Seorang yg melakukan perjalanan di dalam negaranya
sendiri. Wisatawan ini disebut wisatawan nusantara.
25. 4. Indigenous Foreign Tourist
warga negara disuatu negara tertentu karena tugas atau
jabatannya berada diluar negeri, pulang ke negara
asalnya dan melakukan perjalanan (berwisata) di
negaranya sendiri. (wisata mudik)
5. Transit Touris
wisatawan yang sedang melakukan perjalanan kesuatu
negara tertentu, yg terpaksa mampir atau singgah pada
suatu pelabuhan/ airport/ stasiun bukan atas
kemauannya sendiri.
6. Bussiness Tourist
Org yang melakukan perjalanan dengan tujuan utamanya
(primer) berbisnis, setelah berbisnis baru akan
melakukan perjalanan wisata (skunder)
26. Profile Wisatawan
Profile wisatawan merupakan karakteristik
spesifik dari jenis-jenis wisatawan yg berbeda dan
berhubungan erat dengan kebiasaan,
permintaaan dan kebutuhan mereka dalam
melakukan perjalanan.
Penting mengetahui profile wisatawan
dengan tujuan untuk menyediakan kebutuhan
perjalanan mereka dan untuk menyusun promosi
yg efektif. berdasarkan karakteristiknya,
27. MENURUT KEBANGSAAN
1. PRANCIS
- Sangat tertarik dengan kebudayaan tradisional, cara hidup masyarakat ,
tarian drama, musik dan seni, upacara keagamaan dan desa tradisional
yang masih murni.
- Tertarik untuk mempelajari dan mengunjungi atraksi wisata.
- Suka berpetualangan (adventure)
- dlm berbelanja, suka barang antik & kerajingan tangan
- biasanya lambat memilih restoran & brg yg akan dibeli.
- Bersahabat, disiplin dan mematuhi regulasi daerah dan mudah kecewa apa
bila tdk menyukai sesuatu
- Lebih menyukai bahasanya walaupun mahir bhs inggirs
- Cebderung berpakaian sgt individualis & kadang berpakaian yg sangat tdk
biasa.
- Mereka sangat sulit ditangani krn mempunyai minat yg spesifik
Kesimpulannya adalah:
“org Prancis adalah org yg berorientasi pd kebudayaan, individualis,
bangga dan romantis dgn disiplin intelekstual tradisonal yg kuat”
28. 2. JERMAN
- Tertarik dgn kebudayaan tradisonal, upacara keagamaan, tari-tarian
dan tempat bersejarah, pemandangan yg indah dan suka
memandingkan kebudayaan tradisonal.
- Suka mengunjungi daerah yg masih murni serta menyaksikan atraksi
hingga tuntas
- Ingin mengetahui segala sesuatu sampai mendetail
- dlm berbelanja lebih menyukai benda yg terbuat dari kayu dan batu.
- Toleransi pada fasilitas dan pelayanan berbeda
- Sopan, tingkah laku yg baik, dan mengomentari langsung
pengalaman mereka.
- Lebih menyukai perjalanan dengan sesama bangsanya terkadang bla
mereka digabung dgn bangsa lain dpt menimbulkan masalah
kesimpulannya adalah
“orang Jerman dianggap lebih disiplin dan organisasi yg baik, sesuai
dgn tradisi intelektual dan teliti dalam memperhatikan sesuatu”
29. 3. INGGRIS
- Tertarik kebudayaan tradisional dan karakteristiknya, lebih
menyenangi pantai.
- Sopan, dan menjaga hubungan persahabatan dgn bangsa lain
namun mereka kurang terbuka.
- Individualistis dan mandiri, lebih menyukai perjalanan sendiri.
- Teliti dalam mengeluarkan uang dan biasanya tidak tinggal di
hotel yg mewah.
Kesimpulannya adalah:
“Orang inggris itu disiplin, sombong egois, secara psikologi
melayani orang dengan bersahabat tetapi menpunyai
kepribadian yang ingin dilayani”.
30. 4. ITALY
- Menyukai kebudayaan tradisional dan seni, pemandangan yg
romantis seperti pantai yg indah dan pemandangan pohon
palem.
- Terbuka, Komunikatif, Romantis, ekspresif, dan agak cerewet,
khususnya org sebangsanya.
- Kurang disiplin dan sulit ditangani namun mereka mudah
beradaptasi dgn daerah setempat.
- Menyukai tempat dan hotel yg mewah tapi juga hemat.
- sering membutuhkan pemandu wisata yg dapat ber-bahasa Italy.
Kesimpulannya adalah:
“org Italy sangat terbuka, bersahabat, tetapi kurang disiplin
dengan sejarah tradisional yg kuat”
31. 5. BELANDA
- Merasa mempunyai sejarah yg kuat dgn Indonesia dan suka
mengunjungi tempat dahulu mereka tinggal dan bekerja.
- Sangat tertarik dengan bentuk-bentuk kebudayaan dan
pemandangan alam yg indah serta perkembangan-perkembangan
yg terjadi.
- Membutuhkan informasi yg spesifik dan akurat, kecewa apabila
informasi itu tidak benar.
- Bersahabat dan suka humor tetapi tidak selalu terbuka dan terus
terang dalam memberikan komentar dan reaksi.
- Memperhatikan kesehatan dan sanitasi, khususnya makanan dan
minuman.
Kesimpulannya adalah:
“ Orang Belanda adalah orang yg disiplin dan terorganisasi
dengan sedikit minat dari pada wisatawan lainnya dikarenakan
asosiasi sejarahnya dgn bangsa Indonesia”
32. 6. AMERIKA
- Menyukai aspek kebudayaan tradisional seperti tari-tarian dan
upacara adat istiadat tetapi tdk tertarik secara mendalam pada
bentuk kebudayaan, menyukai pemandangan.
- Menyukai hotel mewah dgn pelayanan yg baik & transportasi yg
nyaman termaksud taksi dan bus yg memakai pendingin.
- Mementingkan kebersihan dan sanitasi makanan & minuman
- Tdk menyukai perjalanan yg panjang dan berpindah-pindah.
- terbuka dan jujur dalam mengekspresikan pendapat dan reaksi
tentang atraksi, fasilitas dan pelayanan.
Kesimpilannya adalah:
“Orang Amerika lebih diketahui minat dan apresiasinyapada
budaya daripada org-org Eropa; terbuka, jujur, dn bersahabat,
tetapi mengharapkan pekayanan & fasilitas yg berkualitas tinggi”
33. 7. AUSTRALIA
- Menyukai kebudayaan desa-desa dan aktivitas pantai yg
tradisional tetapi tdk menaruh minat pada kebudayaan
- Bersahabat, terusterang, humoris dan tidak formal serta suka
berasosiasi dgn penduduk setempat.
- Menyukai perjalanan sendiri, apabila dgn kelompok mereka
mengormati informasi yg diberikan oleh pemandu wisata,
walupun yg tidak profesional.
- Menerima dan menyukai fasilitas dan pelayanan yg seserhana dan
sering kali berpindah-pindah hotel apabila melakukan perjalanan
sendiri.
Kesimpunanya Adalah:
“Orang Autralia terbuka, bershabat dan individualistik, yg lebih
suka mengeluarkan pendapat sewaktu-waktu tetapi toleran dan
beradaptasi dgn situasi karena dekat dengan Indonesia”
34. 8. JEPANG
- Tdk tertarik pada kebudayaan dan atraksi tetapi melakukan
perjalanan dgn melihat daerah yg biasa saja, perjalanannya relatif
singkat. dan lebih menyukai pantai, laut
- Melakukan perjalanan dgn kelompok yg dibuat oleh Agen Perja.
- Terorganisasi dan memiliki disiplin yg baik, mudah ditangani
kadang-kadang cerewet dan kasar kepada org-org disekitar
mereka
- lebih menyukai masakan jepang (seafood) dan eropa
- senang membeli berbagai barang lokal & berbelanja tanpa batas.
- menyenangi hotel yg mewah dan pelayanan yg berkulitas tinggi.
- Menyukai kehidupan malam dan wanita
Kesimpulannya adalah:
“org jepang tertutup, hanya mudah ditangani oleh salah satu
anggota kelompok mereka”
35. 9. SINGAPURA
- Tertarik dgn atraksi alam dan pekembnagan yg terjadi dan tdk
tertarik begitu pada kebudayaan.
- Minat khusus org singapura adalah berjudi dan senang menikmati
kehidupan malam.
- suka membeli semua jenis barang lokal termaksud makanan
- menerima akomodasi dan pelayanan yg sederhana
- Suka makanan Laut (seafood)
- biasanya mudah ditangani karena sangat mengetahui tentang
indonesia.
Kesimpulannya adalah:
“Org Singapura mempunyai adat istiadat Tiongkok (cina) yg
dianggap sebagai pengaruh dari Eropa, tidak mementingkan
failitas dan pelayanan serta suka berbelanja”
36. 10. MALAYSIA
- Tertarik pd keindahan alam termaksud pantai, tdk tertarik pd seni
& kebudayaan krn mempunyai kebudayaan sama dgn Indonesia.
- menerima akomodasi yg sederhana dan makanan lokal
- mudah ditangani dalam perjalanan tetapi harus disiplin
- Tidak terlalu tertarik berbelanja
Kesimpulannya adalah:
“orang Malaysia sangat tertarik dgn alam dan pantai serta
menerima fasilitas yg sederhana karena kebudayaan hampir sama
dgn indonesia dan jaraknya yg berdekatan”
37. 11. WISATAWAN DOMESTIK/ NUSANTARA
- Kebanyakan melakukan perjalanan sendiri-sendiri dgn menggunakan
organisasi wisata lokal. apabila mereka berkelompok, mereka
menggunakan jasa agen perjalanan.
- Wisnus mempunyai minat tersendiri pd upacara dan tempat – tempat
keagamaan.
- berbelanja merupakan aktivitas yg paling populer
- Menyukai kebudayaan, keindahan alam serta atraksi setempat.
- tdk disiplin dan membutuhkan pengananan khusus bila berkelompok.
- Kebutuhan akan fasilitas dan pelayanan sangat fleksibel.
- Dalam perencanaan tour, dibutuhkan pedekatan pribadi yg
meggunakan pendekatan dengan cara indonesia
Kesimpulannya adalah:
“Wisatawan Domestic tdk banyak menuntut dan fleksibel tetapi
kadang-ladang sulit ditangani, haus menggunakan pendekatan secara
Indonesia”
39. CIRI-CIRI PRODUK INDUSTRI PARIWISATA
• TDK DAPAT DI PINDAHKAN/ DITRANSFER
• TIDAK DPT DITIMBUN
• TDK ADA STANDARD UKURAN YG OBYEKTIF
• TDK DPT DI COBA/ DICICIPI
• PERMINTAAN (DEMAND) TERHADAP HASIL ATAU PRODUK
INDUSTRI TIDAK TETAP DAN SANGAT DIPENGARUHI OLEH
FAKTOR-FAKTOR NON EKONOMIS
• PROSES PRODUKSI TERJADI BERSAMAAN DENGAN
KOMSUMSI
• BANYAK TERGANTUNG PADA TENAGA MANUSIA.
• DARI SEGI PEMILIK USAHA, PENYEDIA PRODUK INDUSTRI
PARIWISATA MEMERLUKAN BIAYA BESAR, RESIKO TINGGI,
DAN ELASTIS PERMINTAAN SANGAT PEKA.
40. Hal-hal yg dapat menarik orang untuk berkunjung ke
suatu DTW antara lain dapat dirincikan sebagai berikut:
1. Benda-benda yg tersedia dan terdapat di Alam
semesta (Natural Amenities) :
a. Iklim
b. Bentuk Tanah dan
c. Hutan belukar
d. Flora dan fauna
e. pusat-pusat kesehatan (healt center)
(sumber air mineral, air panas, lumpur, dll)
41. 2. Hasil Ciptaan Manusia (man made supply)
a. monumen bersejarah dan sisa peradaban masa lalu.
b. museum, art galery, perpustakaan kesenian rakyat,
dan handicraft.
c. Acara tradisional, pameran, festival, upacara
perkawinan dan khitanan.
d. Rumah beribadah, seperti; mesjid, gereja, candi
maupun pura.
42. 3. Tata Cara Hidup Masyarakat
Kebiasaan hidup, adat istiadat, dan tata cara masyarakat
merupakan daya tari wisatawan, seperti contoh;
a. pembakaran mayat (ngaben) di Bali
b. Upacara pemakaman mayat di Tanah Toraja.
c. Upacara khitanan di daerah Parahiyangan
d. Tea ceremony di Jepang
e. Upacara Waisak di Candi Mendut dan Borobudur.
f. Dan Sebagainya.
Diatas menerangkan bahwa seorang yg datang ke DTW
dengan tujuan untuk memperoleh manfaan (benefit) dan
kepuasan (satisfactions). Manfaat tersebut dapat diperoleh
apabila suatu DTW mempunyai daya tarik tersendiri.
44. Untuk Bertahan, Bukan Orang Pintar yang
Dibutuhkan, tetapi Orang Mampu
Menyesuaikan Diri dengan “Perubahan”
Perubahan adalah Satu-satunya yang
Tetap di Dalam Kehidupan
45. KENAPA TIDAK BERUBAH
• 1. Kita tidak Sadar telah terjadi Perubahan
• 2. Resistensi
• 3. Ego
• 4. Zona Nyaman
• 5. Tidak Ada yang Memelopori
• 6. Salah Meng_artikan Kata Syukur
47. Herbal
• Tahun !970-an Industri Jamu Dikuasai Pemain
lama: Jamu Jago dan Nyonya Meneer
• Tahun 1980-an Diambil-alih Air Mancur
• Tahun 1990-2000-an Dikusai Sido Muncul
dengan berbagai produk, kemasan baru ikon-ikon
iklan popular, seperti Mbah Marijan
- Wings Food dan Garudafood
48. Mobile
• Dulu, Motorola yang Tangguh Guncang
Menghadapi Nokia dan Ericsson
• Sekarang, Blackberry sebagai Penguasa baru
yang mengalahkan Nokia dan Ericsson harus
rela Tergusur oleh Android – Samsung dan
Apple.
49. Semua Berubah
• Orde Lama, Orde Baru, Reformasi
• Birokrasi dituntut menjadi Bersikap Pelayanan
• Guru dan murid Demo
• Kebebasan Informasi
• Acara-acara TV
50. MAU KI BERUBAH...?
Untuk Bertahan, Bukan Orang Pintar
yang Dibutuhkan, tetapi Orang Mampu
Menyesuaikan Diri dengan “Perubahan”
51. PAKAI RUMUS “E R O”
RUMUS :
E + R = O
Keterangan:
E = Even (kejadian) uncontroling
R = Response (tanggapan) action
O = Out Come (hasil) result
Dalam bahasa Makassar ERO = MAU
53. Sumber Data
• Oka A Yoety, Tours and Travel
• Soekarjo, R.G. 1996. Anatomi Pariwisata
(Memahami Pariwisata sebagai “Sistemic
Linkage). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama