PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...ketutsuardanajogja
Pengembangan pariwisata berkelanjutan yang dikembangkan oleh pemerintah NTB sebagai implikasi dari otonomi daerah merupakan metode atau tehnik yang paling tepat untuk membangun pariwisata.
Kerjasama yang sinergi atara pemerintah, stakeholder dan masyarakat menjadi dasar utama dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan. Data telah menunjukkan dari tahun ke tahun kunjungan wisatawan di NTB terus meningkat, dampaknya meningkatnya PAD di NTB dan menurunnya angka pengangguran terutama masyarakat sekitar objek wisata.
PENGEMBANGAN PARIWISATA KOTA TOMOHON SEBAGAI KOTA BUNGA SULAWESI UTARAketutsuardanajogja
Along with its geographical condition, local people culture, and some other aspects, Tomohon city has some potential to develop as a leading industrial centre and flower market in Indonesia. The presence of domestic industrial embryo that develop and distribute flowers in kiosk centre exactly in Kakaskasen village can be model village that must still to develop so that it can be a pioneer of grow of other small industrial centre in the nearby villages
From potentials that owned by Tomohon town among other s natural potential that support horticulture, people’s culture that like to cultivate and domestic small industry grow. Tomohon city development focuses on the existing domestic industry in order to be able to be advanced and developed, so that it can improve its surrounding people welfare. Existing small industrial development involves for aspect: product, management, fund, and marketing. The four aspect development is expected to run synergy and simultaneously so that the result obtained can also be maximum and spread so that be able to reflect Tomohon city as a flower city. Besides, as an industrial centre and flower marketing in Indonesia is expected to spur on tourism development in Tomohon city and in Indonesia in general
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...ketutsuardanajogja
Pengembangan pariwisata berkelanjutan yang dikembangkan oleh pemerintah NTB sebagai implikasi dari otonomi daerah merupakan metode atau tehnik yang paling tepat untuk membangun pariwisata.
Kerjasama yang sinergi atara pemerintah, stakeholder dan masyarakat menjadi dasar utama dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan. Data telah menunjukkan dari tahun ke tahun kunjungan wisatawan di NTB terus meningkat, dampaknya meningkatnya PAD di NTB dan menurunnya angka pengangguran terutama masyarakat sekitar objek wisata.
PENGEMBANGAN PARIWISATA KOTA TOMOHON SEBAGAI KOTA BUNGA SULAWESI UTARAketutsuardanajogja
Along with its geographical condition, local people culture, and some other aspects, Tomohon city has some potential to develop as a leading industrial centre and flower market in Indonesia. The presence of domestic industrial embryo that develop and distribute flowers in kiosk centre exactly in Kakaskasen village can be model village that must still to develop so that it can be a pioneer of grow of other small industrial centre in the nearby villages
From potentials that owned by Tomohon town among other s natural potential that support horticulture, people’s culture that like to cultivate and domestic small industry grow. Tomohon city development focuses on the existing domestic industry in order to be able to be advanced and developed, so that it can improve its surrounding people welfare. Existing small industrial development involves for aspect: product, management, fund, and marketing. The four aspect development is expected to run synergy and simultaneously so that the result obtained can also be maximum and spread so that be able to reflect Tomohon city as a flower city. Besides, as an industrial centre and flower marketing in Indonesia is expected to spur on tourism development in Tomohon city and in Indonesia in general
Sejak ada rencana reklamasi Teluk Benoa oleh perusahaan milik Tomy Winata pada 2012, gelombang penolakan muncul di seluruh Bali—menghimpun lintas kelas sosial dan profesi yang tergabung dalam wadah ForBALI. Kendati ada intimidasi dan ancaman, suara perlawanan terus berdentang, dan tampaknya upaya pembatalan reklamsi masih panjang bahkan setelah presiden berganti.
HIU PAUS DI PANTAI BOTUBARANI, GORONTALO
Penulis: Kris Handoko, Mahardika R. Himawan, Casandra Tania, Urif Syarifuddin,Munandar Jakasukmana, Hawis Maduppa, Beginer Subhan
ISBN : 978-602-61485-0-6
Diterbitkan oleh
Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Makassar
Jl. Makmur Dg. Sitakka No. 129 Maros, 90511
Kabupaten Bengkalis adalah Salah satu kabupaten di Riau yang mempunyai APBD terbesar di Indonesia.
Dalam Pdf ini berisi tentang Profile Kabupaten Bengkalis secara singkat dan umum.
Kajian singkat mengenai potensi pengembangan wisata di patuanan Kataloka, Seram Bagian Timur. Dimana wisata diharapkan menjadis alah satu penggerak ekonomi patuanan Kataloka yang terdiri dari 4 pulau kecil di Lautan Seram yang menjadi salah satu pusat pemijahan ikan terbesar.
Tugas Kuliah PL4008 Pengantar Kepariwisataan. Eksplorasi potensi kawasan wisata berdasarkan faktor 3A: Attraction, Amenities, dan Accessibility. Oleh Larissa Rena dan Christine Adrivia.
Presentasi Mata Kuliah Pembangunan Kawasan Perbatasan
dengan judul Pulau-Pulau Kecil Terluar yang beranggota kan:
- Muhammad Hafidh
- Thasa Nadia
- Nirwanda
- Intan Permata sari
- Rizky Darmawan
Sejak ada rencana reklamasi Teluk Benoa oleh perusahaan milik Tomy Winata pada 2012, gelombang penolakan muncul di seluruh Bali—menghimpun lintas kelas sosial dan profesi yang tergabung dalam wadah ForBALI. Kendati ada intimidasi dan ancaman, suara perlawanan terus berdentang, dan tampaknya upaya pembatalan reklamsi masih panjang bahkan setelah presiden berganti.
HIU PAUS DI PANTAI BOTUBARANI, GORONTALO
Penulis: Kris Handoko, Mahardika R. Himawan, Casandra Tania, Urif Syarifuddin,Munandar Jakasukmana, Hawis Maduppa, Beginer Subhan
ISBN : 978-602-61485-0-6
Diterbitkan oleh
Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Makassar
Jl. Makmur Dg. Sitakka No. 129 Maros, 90511
Kabupaten Bengkalis adalah Salah satu kabupaten di Riau yang mempunyai APBD terbesar di Indonesia.
Dalam Pdf ini berisi tentang Profile Kabupaten Bengkalis secara singkat dan umum.
Kajian singkat mengenai potensi pengembangan wisata di patuanan Kataloka, Seram Bagian Timur. Dimana wisata diharapkan menjadis alah satu penggerak ekonomi patuanan Kataloka yang terdiri dari 4 pulau kecil di Lautan Seram yang menjadi salah satu pusat pemijahan ikan terbesar.
Tugas Kuliah PL4008 Pengantar Kepariwisataan. Eksplorasi potensi kawasan wisata berdasarkan faktor 3A: Attraction, Amenities, dan Accessibility. Oleh Larissa Rena dan Christine Adrivia.
Presentasi Mata Kuliah Pembangunan Kawasan Perbatasan
dengan judul Pulau-Pulau Kecil Terluar yang beranggota kan:
- Muhammad Hafidh
- Thasa Nadia
- Nirwanda
- Intan Permata sari
- Rizky Darmawan
Pariwisata Maritim Berbasis Masyarakat di Kabupaten BintanShahril Budiman Png
Community Based Tourism atau Pariwisata Berbasis Masyarakat menjadi primadona didalam pola pengembangan kepariwisataan didaerah. peran serta dari masyarakat didalam prose pengembangan pariwisata di daerah menjadi motor penting pergerakan.
Laut dapat menjadi salah satu alternatif tempat untuk rekreasi. Pemandangan di laut yang didominasi warna biru dengan angin semilir bisa menjadi solusi terbaik untuk menghilangkan penat dari aktivitas keseharian. Di Indonesia, banyak sekali wilayah laut Indonesia yang banyak dijadikan sebagai tempat favorit untuk diving, snorkeling atau bersantai.
Menyandang predikat sebagai negara maritim membuat negara Indonesia telah menjadi
sorotan dunia dengan kepemilikan wilayah laut yang sangat luas. Terlebih, tapak tilas historis
bangsa Indonesia sejak berdirinya kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Majapahit dan sejumlah
Kesultanan Islam di berbagai belahan nusantara menjadikan Indonesia sebagai tujuan para
pelaut asing untuk dapat melakukan aktivitas perdagangan di Indonesia. Sebagai negara
maritim, perairan Indonesia terdiri atas laut teritorial, perairan kepulauan dan perairan
pedalaman yang luasnya kurang lebih 2,7 juta km
2
atau sekitar 70% dari luas wialyahnya.
Sedangkan luas wilayah daratan kurang lebih hanya 1,9 juta km
2
Watukarung Beach Resort merupakan resort ramah lingkungan yang pertama di Watukarung, Pacitan, Jawa Timur. Resort ini dibangun di dekat Pantai Watukarung karena lokasi alam Pantai Watukarung yang masih asli, banyak lahan kosong yang luas dan belum ada akomodasi yang memadai sedangkan banyak wisatawan yang berkunjung kesana.
Kelompok 5:
1. Sabina Chinantya Anzaltha (1553010014)
2. Alfi Ramadhanti (1553010033)
S1 Hospitality & Pariwisata 2015
Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti
Ekologi dan Lingkungan
Ms. Nelza Yesaya Hehamahua, ST, MM
Pariwisata dalam dekade terakhir ini menunjukkan pertumbuhan yang mantap, ditandai dengan perkembangan perjalanan domestik oleh wisatawan nusantara, maupun per-kembangan kunjungan wisatawan mancanegara. Pariwisata nusantara, selain tumbuh dari segi jumlah pelaku perjalanannya, juga dari jumlah perjalanan yang dilakukan, sementara wisatawan mancanegara mengalami perluasan pasar.
Dari sisi sediaan, juga ditengarai munculnya berbagai destinasi baru, atas dukungan peme-rintah pusat maupun atas inisiatif daerah, selain itu juga muncul produk-produk baru menanggapi perkembangan pasar, termasuk diantaranya industri kreatif yang menjadi daya tarik wisata. Kontribusi pariwisata secara total terhadap PDB, penerimaan pajak, maupun penciptaan lapangan kerja meningkat dari tahun ke tahun. Di samping perolehan devisa, pariwisata juga menciptakan dan memperluas lapangan usaha, meningkatkan pendapatan masyarakat, mendorong pelestarian lingkungan hidup, mendorong pelestarian dan pengembangan budaya bangsa dan mendorong perkembangan daerah.
Pekerjaan pariwisata juga merupakan pekerjaan yang sangat sensitif terhadap adanya perubahan, baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal sehingga pekerjaan ini sangat membutuhkan kemampuan untuk terus menerus beradaptasi dengan kebutuhan wisatawan yang berubah. Bentuk adaptasi ini salah satunya adalah dengan perencanaan yang baik.
Namun demikian, perkembangan kepariwisataan Indonesia bukannya tidak menghadapi masalah dan kendala. Pertumbuhan masih perlu diikuti dengan persebaran karena sampai saat ini ketimpangan antar wilayah masih tinggi. Selain itu juga Kementerian Parekraf sudah mencanangkan pertumbuhan yang berkualitas untuk meningkatkan daya saing dan dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan.
Kapasitas sumber daya manusia masih menjadi kendala untuk tumbuh dan berkembang secara berkualitas, di samping hambatan klasik Koordinasi antar sektor maupun antar tingkat pemerintahan yang masih perlu ditingkatkan.
Perencanaan yang baik diharapkan dapat mengurangi hambatan-hambatan untuk melangkah ke depan menuju pariwisata Indonesia yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mengembangkan industri yang kredibel, serta perluasan pasar didukung oleh institusi yang kondusif.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Pantai pulau datok
1. Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
Volume 3 / Nomor 2 / September 2015 Hal 254
RESORT PANTAI PULAU DATOK DI KABUPATEN KAYONG UTARA
Darman
Mahasiswa, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Indonesia
darboy.2124@gmail.com
ABSTRAK
Kayong Utara sebagai salah satu Kabupaten yang ada di Kalimantan Barat cukup banyak
mempunyai potensi-potensi wisata yang dapat dikembangkan. Salah satu potensi wisata itu
adalah Pantai Pulau Datok yang terletak di Desa Sutra Kecamatan Sukadana. Dewasa ini, Resort
cukup diminati di kota-kota tujuan wisata terutama pada kota yang memiliki potensi wisata
khusus, seperti pantai. Pemanfaatan potensi Pantai Pulau Datok sebagai Resort diharapkan dapat
mewadahi aktivitas masyarakat untuk berwisata. Tujuan dari karya ilmiah ini adalah menghasilkan
perancangan Resort Pantai Pulau Datok Di Kabupaten Kayong Utara. Dilakukan tiga metode
perancangan yang terdiri dari observasi, wawancara dan pengumpulan data dari literatur untuk
mencapai tujuan tersebut. Berdasarkan potensi dan permasalahan tersebut maka perancangan
resort dilakukan dengan memperhatikan perletakan tata massa bangunan dan
mempertimbangkan karakteristik pantai pulau datok guna meningkatkan kualitas dan menarik
wisatawan untuk berwisata ke Pantai Pulau Datok di Kabupaten Kayong Utara.
Kata kunci: Resort, Pantai Pulau Datok, Kabupaten Kayong Utara
ABSTRACT
Kayong Utara is a regency in West Kalimantan which has much potentials tourism that could be
developed. One of the potential tourism is Datok Island Beach which is located in Sutra Village,
Sukadana District. These days, Resort is quite interesting for the tourism destination, especially in
a region that has a special tourism potential, such as the beach. Utilization of Datok Island’s beach
as a resort is for facilitating the tourism activities. The purpose of this journal is to design a resort
in Datok Island’s Beach. The design methods used are observation, interviews and collecting data
from the literature to achieve the goal. Based on the potencies and the problems, the resort will
be designed with noticing the building mass placement and considering the characteristic of
Datok Island’s beach to increase the quality and to attract tourists visiting Datok Island’s beach.
Keywords: Resort, Datok Island Beach, Kayong Utara Regency
1. Pendahuluan
Pariwisata merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan nasional. Peranan
pariwisata di Indonesia sangat dirasakan manfaatnya karena pembangunan dalam sektor pariwisata
serta pendayagunaan sumber potensi kepariwisataan menjadi kegiatan ekonomi yang dapat
diandalkan untuk memperbesar penerimaan negara. Sektor pariwisata juga dapat memperluas
lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha bagi masyarakat setempat, mendorong pembangunan
daerah serta memperkenalkan alam, nilai budaya dan bangsa.
Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki keunggulan-keunggulan alam tropis,
keanekaragaman budaya dan posisi geografis yang sangat strategis telah menyadari besarnya
peranan sektor pariwisata ini. Salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi kepariwisataan
adalah Kalimantan Barat. Menurut Bappeda Kabupaten Kayong Utara (2013) dalam Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan (RIPK) Kabupaten Kayong Utara Tahun 2011-2031 menyebutkan bahwa
kekuatan pariwisata Kalimantan Barat bertumpu pada pengembangan produk wisata minat khusus
(special interest tourism) yang mengandalkan pada potensi dan kekayaan alam (sungai, hutan,
gunung, danau, laut, serta berbagai jenis flora dan fauna) dan nilai-nilai budaya etnik dan spiritualitas
(kebudayaan masyarakat pedalaman, upacara adat, ritual serta event-event khusus lainnya) yang
sampai saat ini masih menjadi andalan provinsi Kalimantan Barat. Keindahan panorama alam dan
keanekaragaman etnik budaya merupakan daya tarik bagi wisatawan untuk menjadikan Kalimantan
Barat sebagai tujuan untuk berwisata.
Kabupaten Kayong Utara sebagai salah satu Kabupaten di Kalimantan Barat memiliki semua
potensi special interest tourism tersebut. Berbagai potensi tersebut antara lain seperti Taman
Nasional Gunung Palung, Kepulauan Maya-Karimata dan pantai barat yang memiliki potensi
pariwisata alam yang siap digali dan dikembangkan. Salah satu obyek wisata yang dapat
2. Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
Volume 3 / Nomor 2 / September 2015 Hal 255
dikembangkan menjadi obyek wisata adalah Pantai Pulau Datok. Saat ini Pantai Pulau Datok belum
memiliki konsep pengembangan wisata yang jelas dari pemerintah setempat. Hal ini sangat
berdampak pada rendahnya minat masyarakat atau wisatawan untuk berkunjung ke Pantai Pulau
Datok. Jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Pantai Pulau Datok mencapai 35.400 orang pada
tahun 2011 (Bappeda Kabupaten Kayong Utara, 2013). Jumlah tersebut jauh lebih rendah jika
dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2010 yang mencapai 67.753 orang.
Terdapat berbagai hal yang mempengaruhi rendahnya minat masyarakat untuk berkunjung di Pantai
Pulau Datok, salah satunya adalah minimnya sarana dan prasarana yang mendukung untuk berwisata.
Oleh karena itu diperlukan suatu wadah guna memfasilitasi pengunjung yang akan berwisata di
Pantai Pulau Datok ini.
Konsep resort pada dasarnya adalah menciptakan suasana lingkungan untuk dapat merasakan
kenyamanan dan kesenangan (amenity). Alasan utama orang mengunjungi suatu Resort adalah untuk
menghibur dan melepaskan diri dari rutinitas kesibukan sehari-hari (Bappeda Kabupaten Kayong
Utara, 2013). Jadi faktor kenyamanan dan kesenangan harus menjadi point utama dalam
pengembangan Resort. Selain fasilitas yang memadai, faktor lokasi juga memegang peranan yang
sangat penting. Menanggapi kondisi kawasan wisata Pantai Pulau Datok tersebut maka perlu adanya
suatu wadah berupa Resort untuk memfasilitasi aktivitas wisatawan yang berkunjung ke Pantai Pulau
Datok tersebut sehingga dapat menjadi daya tarik pengunjung wisatawan lokal maupun wisatawan
mancanegara yang berarti pula dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pendapatan
daerah Kabupaten Kayong Utara.
2. Kajian Literatur
Menurut Chuck (1988) resort adalah sebuah kawasan yang terencana dan tidak hanya sekedar
untuk menginap tetapi juga untuk istirahat dan rekreasi. Menurut Pendit (1999) resort adalah sebuah
tempat menginap dimana mempunyai fasilitas khusus untuk kegiatan bersantai dan berolah raga
seperti tennis, golf, spa, tracking, dan jogging, bagian concierge berpengalaman dan mengetahui
betul lingkungan resor, bila ada tamu yang mau hitch-hiking berkeliling sambil menikmati keindahan
alam sekitar resort ini. Menurut Sulaiman dalam Windyastuti (2011) Pantai adalah suatu tempat
dimana interaksi antara lautan dan daratan terjadi. Menurut Sampurno (2001) dalam Windyastuti
(2011) Pantai adalah jalur lahan dengan lebar yang tidak tertentu yang berbatasan dengan laut,
terhampar mulai dari tepi laut ke arah pedalaman sampai pada suatu tempat yang memperlihatkan
perubahan antara garis pasang dan garis surut air yang terbasahi oleh empasan gelombang air laut.
Pulau datok adalah daratan kecil yang dikelilingi air laut yang didalamnya terdapat sebuah kuburan
dari datok masyarakat sukadana, dan berhadapan dengan pantai barat sukadana (pantai pulau
datok). Kabupaten Kayong Utara merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat
dengan ibukota Sukadana, luas wilayah Kabupaten Kayong Utara adalah 4.568,26 Km2
. Dari uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa Resort Pantai Pulau Datok Di Kabupaten Kayong Utara adalah suatu
kawasan wisata yang direncanakan sebagai tempat peristirahatan untuk relaksasi dan rekreasi yang
menyediakan fasilitas berupa sarana, prasarana, jasa, produk dan fasilitas rekreasi yang terletak di
pantai barat sukadana dan berhadapan dengan pulau datok dikecamatan sukadana kabupaten
Kayong Utara.
Menurut Sastrayuda dalam Windyastuti (2011), fungsi utama resort terdiri dari fungsi
akomodasi dan fungsi rekreasi. Fungsi akomodasi merupakan segala sesuatu yang disediakan untuk
memenuhi kebutuhan menginap seperti tempat menginap sementara bagi orang yang berpergian
tersebut. Fasilitas akomodasi pada resort berupa hotel yang dilengkapi dengan restoran, cottage,
swimming pool, bar dan sebagainya. Fungsi rekreasi adalah fungsi untuk menyediakan pelayanan
rekreasi dan relaksasi yang disesuaikan dengan karakteristik lokasi dan sumber daya alam yang
tersedia yang menunjukkan karakter alamiah sebuah objek wisata. Fasilitas rekreasi resort dapat
berupa pantai, gunung, sungai, plaza, dermaga mariana, spa, sea club, hiking, surfing, dan fasilitas
rekreasi lainnya.
Menurut Natasya (2011), beragamnya daerah pariwisata yang ada di dunia ini mempengaruhi
variasi jenis resort yang ada. Berdasarkan letak orientasinya dapat diklasifikasikan yang terdiri dari:
resort yang terletak di pegunungan (mountain resort), resort yang berada di tepi danau (lake resort),
resort yang berada di puncak gunung (hill resort), resort yang berada di kawasan hutan lindung (forest
resort), resort yang berada di pinggiran pantai (beach resort), jenis resort ini mengutamakan potensi
alam pantai dan laut sebagai sumber daya tarik. Dengan pemandangan yang lepas ke arah laut,
keindahan pantai, dan fasilitas olah raga air menjadi pertimbangan utama.
Menurut Wahab (1974) sarana resort terbagi menjadi 3 (tiga) bagian yang saling berhubungan
antara yang satu dengan lainnya yakni sarana pokok, sarana pelengkap dan sarana penunjang. Sarana
pokok adalah perusahaan-perusahaan yang hidup dan kehidupannya sangat tergantung pada arus
kedatangan orang yang melakukan perjalanan wisata. Perusahaan yang termasuk dalam kelompok ini
antara lain travel agent, perusahaan angkutan wisata, hotel dan jenis akomodasi lainnya, bar dan
restoran, objek wisata dan atraksi wisata. Sarana Pelengkap adalah perusahaan-perusahaan atau
tempat-tempat yang menyediakan fasilitas-fasilitas untuk rekreasi yang fungsinya tidak hanya
melengkapi sarana pokok kepariwisataan, tetapi yang terpenting adalah untuk membuat wisatawan
dapat lebih lama tinggal pada suatu daerah tujuan wisata, yang termasuk dalam kelompok ini adalah
sarana olah raga, seperti lapangan golf, lapangan tenis, kolam renang, bowling, daerah perburuan,
berlayar dan berselancar. Sarana Penunjang yaitu perusahaan yang menunjang sarana pelengkap dan
sarana pokok seperti night club atau diskotik, steambaths, casinos.
Prasarana resort adalah semua fasilitas yang memungkinkan agar sarana resort dapat hidup dan
berkembang serta dapat memberikan pelayanan pada wisatawan untuk memenuhi kebutuhan
3. Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
Volume 3 / Nomor 2 / September 2015 Hal 256
mereka yang beraneka ragam. Prasarana yang menyangkut kebutuhan bagi kelancaran perekonomian
seperti bandara, pelabuhan, terminal, stasiun, alat-alat transportasi seperti kapal tambang (ferry),
kereta api, bus, pesawat udara dan sebagainya, jalan raya beserta rambu-rambunya dan jembatan,
pembangkit tenaga listrik, penyedia air bersih.
3. Lokasi Perancangan
Lokasi perancangan resort pantai pulau datok berada di Desa Sutra Kecamatan Sukadana
Kabupaten Kayong Utara. Lokasi pantai yang terletak dikawasan Taman Nasional Gunung Palung ini
memiliki panorama alam yang indah. Perpaduan antara pantai dan bukit serta teluk merupakan
tempat yang ideal untuk pariwisata. Secara geografis batas wilayah lokasi perancangan resort pantai
pulau datok adalah sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Simpang Hilir, sebelah selatan
berbatasan dengan Kecamatan Matan Hilir Utara, ebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Matan
Hilir Utara dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Pulau Maya Karimata.
Pantai Pulau Datok mudah dicapai karena 90% jalannya sudah beraspal. Pengunjung bisa
menggunakan mobil pribadi, motor, bis, dan perahu motor untuk sampai ke lokasi. Untuk rute
transportasi dari Kota Pontianak dapat diakses dengan rute Sukadana-Teluk Melano-Teluk Batang-
Batu Ampar-Kubu-Rasau Jaya-Pontianak dan sebaliknya.
Sumber: (BAPPEDA Kabupaten Kayong Utara, 2013)
Gambar 1: Peta Lokasi Perancangan Resort Pantai Pulau Datok di Kabupaten Kayong Utara
Sumber: (Penulis, 2013)
Gambar 2: Kondisi Eksisting Site Resort Pantai Pulau Datok Di Kabupaten Kayong Utara
4. Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
Volume 3 / Nomor 2 / September 2015 Hal 257
4. Landasan Konseptual
Fungsi utama yang direncanakan pada Resort Pantai Pulau Datok ini adalah fungsi akomodasi,
fungsi rekreasi, serta fungsi pendukung lainnya. Resort Pantai Pulau Datok ini disediakan fasilitas
akomodasi atau penginapan berupa hotel dan cottage yang dilengkapi berbagai fasilitas pendukung,
manajemen dan servis. Fungsi rekreasi yang tersedia pada Resort Pantai Pulau Datok ini antara lain,
rekreasi alam, rekreasi buatan, dan rekreasi budaya. Selain fungsi utama yang terdapat pada
perancangan Resort Pantai Pulau Datok ini, juga terdapat fungsi pendukung yang dapat memberikan
kontribusi terhadap fungsi utama.
Analisis internal dilakukan untuk menghasilkan konsep ruang pada perancangan resort pantai
pulau datok, yang meliputi analisis pelaku, kebutuhan ruang, organisasi ruang, hubungan ruang dan
persyaratan ruang. Secara umum pelaku aktivitas pada Resort Pantai Pulau Datok ini adalah
Pengunjung/wisatawan dan pengelola. Pengunjung umumnya terdiri atas pengunjung anak-anak dan
dewasa. Pengelola terdiri atas pengelola fasilitas rekreasi dan olahraga, yang terdiri dari bagian
manajerial, administrasi, operasional, dan inventarisasi. Pengelola fasilitas penginapan, yang terdiri
atas bagian manajerial, keuangan, administrasi, penerima tamu, operasional, makanan dan
minuman, keamanan, teknisi, dan personalia.
Aktivitas yang akan diwadahi pada Resort Pantai Pulau Datok ini secara umum terbagi menjadi
empat aktivitas yaitu aktivitas berekreasi, berolahraga, menginap dan mengelola. Aktivitas berekreasi
meliputi kegiatan bersenang-senang sebagai aktivitas untuk menyegarkan tubuh dan pikiran.
Aktivitas berolahraga meliputi aktivitas-aktivitas olah tubuh yang bersifat kebugaran dan
memperoleh kesenangan. Aktivitas mengelola meliputi kegiatan-kegiatan administrasi, mengatur
dan pengelola berbagai macam akomodasi yang ada baik berupa fasilitas olahraga, rekreasi dan
penginapan. Fasilitas yang mewadahi keempat aktivitas di atas dapat dikelompokkan menjadi
fasilitas utama, pengelola, pelengkap dan service. Fasilitas utama meliputi semua fasilitas rekreasi,
olahraga dan penginapan. Fasilitas pengelola meliputi seluruh fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan dan
dikelola oleh pengelola termasuk pengelola kawasan dan fasilitas-fasilitas utama. Fasilitas pelengkap
meliputi fasilitas-fasilitas meliputi fasilitas mini market, travel agent, mini bank, dan klinik. Fasilitas
service meliputi fasilitas cleaning service, genset, mee kawasan, water supply. Berdasarkan analisa
fungsi dan pelaku maka kebutuhan dan besaran ruang pada Resort Pantai Pulau Datok yang
dibutuhkan dalam perancangan dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1: Kebutuhan dan Besaran Ruang Resort Pantai Pulau Datok di Kabupaten Kayong Utara
Kebutuhan Ruang Besaran Ruang (m2
)
Luas Total Fasilitas 26.638,94
Luas Total x Sirkulasi 50 % 13.319,47
Parkir 50% x Luas Total 13.319,47
RTH 70 % x Luas Total 18.647,26
Total Keseluruhan 71.925,14
Sumber: (Penulis, 2013)
Sumber: (Penulis, 2013)
Gambar 3: Struktur Organisasi Ruang Resort Pantai Pulau Datok di Kabupaten Kayong Utara
5. Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
Volume 3 / Nomor 2 / September 2015 Hal 258
Dari hasil analisa hubungan ruang yang telah ada, maka didapat organisasi ruang pada resort
Pantai Pulau Datok. Organisasi ruang ini merupakan dasar untuk menentukan pola denah ruang.
Organisasi ruang menggambarkan hubungan antara fasilitas utama, fasilitas pengelola, dan fasilitas
pelengkap/pendukung. Fasilitas utama, meliputi semua fasilitas rekreasi, olahraga dan penginapan.
Fasilitas pengelola, meliputi seluruh fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan dan dikelola oleh pengelola
termasuk pengelola kawasan dan fasilitas-fasilitas utama. Fasilitas pelengkap, meliputi fasilitas mini
market, travel agent, mini bank, dan klinik. Fasilitas service, meliputi fasilitas cleaning service, genset,
mee kawasan, water supply.
Analisa eksternal dilakukan dengan cara menganalisa perletakan bangunan, orientasi, sirkulasi,
vegetasi, dan zoning pada kawasan. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing analisa ekternal
yang dilakukan pada perancangan Resort Pantai Pulau Datok. Analisa perletakan meliputi analisis
lokasi, adanya objek dan daya tarik wisata, potensi site (topografi, karakter pantai, gelombang,
pasang-surut air laut, sinar matahari, dan sebagainya) serta kebijakan pemerintah Kabupaten Kayong
Utara tentang kepariwisataan.
Sumber: (Penulis, 2013)
Gambar 4: Analisa Perletakan Resort Pantai Pulau Datok di Kabupaten Kayong Utara
Analisa orientasi berdasarkan analisis arsitektur dan suasana, potensi site (radiasi matahari,
temperatur dan pergerakan udara) dan daya tarik site terhadap view dari dan menuju site. Orientasi
bangunan penerima mengarah ke jalan utama masuk site, sedangkan bengunan pengelola cottage,
pengelola rekreasi,b dan gazebo mengarah ke pantai dan sirkulasi dalam site sebagai penghubung
antar massa.
Sumber: (Penulis, 2013)
Gambar 5: Analisa Orientasi Resort Pantai Pulau Datok di Kabupaten Kayong Utara
6. Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
Volume 3 / Nomor 2 / September 2015 Hal 259
Analisia sirkulasi berdasarkan analisis aksesibilitas, sarana dan prasarana dan potensi site
(bentuk pantai pada Resort pantai, area gelombang, pasang dan surut air laut). Sirkulasi tapak akan
dibedakan berdasarkan cara kedatangan pengguna bangunan, baik pengelola pengunjung lokal dan
wisatawan. Sirkulasi kendaraan hanya dilakukan pada area parkir dan entrance yang diletakkan jauh
dari zona area rekreasi sehingga tidak mengganggu aktifitas di dalamnya. Area parkir akan dibedakan
untuk pengunjung dan pengelola. Sirkulasi main entrance sebagai sirkulasi kendaraan pengunjung,
sedangkan side entrance sebagai sirkulasi kendaraan pengelola. Sistem pola sirkulasi yang
memungkinkan dalam resort pantai pulau datok ini adalah linier, hal ini dikarenakan bentuk site yang
memanjang dan kemudahan dalam akses pencapaian dari jalan utama.
Sumber: (Penulis, 2013)
Gambar 6: Analisa Sirkulasi Resort Pantai Pulau Datok di Kabupaten Kayong Utara
Zoning merupakan pembagian zonasi dalam kawasan agar tiap zona yang direncanakan memiliki
area tersendiri. Adapun zona kawasan yang direncanakan adalah zona publik, semi publik, privat dan
servis. Zona publik yaitu bangunan penerima/pengelola. Zona semi publik yaitu plaza, taman dan
pantai. Sedangkan zona privat terdiri dari cottage dan hotel.
Sumber: (Penulis, 2013)
Gambar 7: Analisa Zoning Resort Pantai Pulau Datok di Kabupaten Kayong Utara
7. Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
Volume 3 / Nomor 2 / September 2015 Hal 260
Analisis vegetasi berdasarkan analisis pola sebaran vegetasi di dalam site dan potensi site
(pengaruh vegetasi terhadap radiasi matahari, temperatur dan pergerakan udara). Penempatan dan
jenis vegetasi akan direncanakan sesuai dengan fungsi dan orientasi site. Vegetasi pengarah seperti
palm ditempatkan pada sirkulasi masuk kawasan dan sirkulasi dalm site. Sedangkan vegetasi jenis
peneduh ditempatkan pada taman dan sisi barat site.
Sumber: (Penulis, 2013)
Gambar 8: Analisa Vegetasi Resort Pantai Pulau Datok di Kabupaten Kayong Utara
5. Hasil Perancangan
Berdasarkan analisis dan pembahasan di atas, diperoleh hasil perancangan Resort Pantai Pulau
Datok Di Kabupaten Kayong Utara adalah site plan, denah, tampak dan potongan. Site plan
menggambarkan pola sirkulasi dan situasi kawasan resort pantai pulau datok. Denah menggambarkan
ruang-ruang yang dibutuhkan untuk mendukung aktifitas dalam resort. Tampak menggambarkan
ciri/citra kawasan yang ditampilkan, sedangkan potongan menunjukkan detail bangunannnya.
Sumber: (Penulis, 2013)
Gambar 9: Site Plan Resort Pantai Pulau Datok di Kabupaten Kayong Utara
8. Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
Volume 3 / Nomor 2 / September 2015 Hal 261
Sumber: (Penulis, 2013)
Gambar 10: Denah Lantai 1 Akomodasi Resort Pantai Pulau Datok di Kabupaten Kayong Utara
Sumber: (Penulis, 2013)
Gambar 11: Denah Lantai 2 dan 3 Akomodasi Resort Pantai Pulau Datok di Kabupaten Kayong Utara
Sumber: (Penulis, 2013)
Gambar 12: Denah Lantai 4 dan (5-17) Akomodasi Resort Pantai Pulau Datok di Kabupaten Kayong Utara
9. Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
Volume 3 / Nomor 2 / September 2015 Hal 262
Sumber: (Penulis, 2013)
Gambar 13: Tampak Depan dan Samping Kiri Akomodasi Resort Pantai Pulau Datok di Kabupaten Kayong Utara
Sumber: (Penulis, 2013)
Gambar 14: T. Samping Kanan dan Belakang Akomodasi Resort Pantai Pulau Datok di Kabupaten Kayong Utara
Sumber: (Penulis, 2013)
Gambar 15: Potongan A-A dan B-B Akomodasi Resort Pantai Pulau Datok di Kabupaten Kayong Utara
10. Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
Volume 3 / Nomor 2 / September 2015 Hal 263
6. Kesimpulan
Setiap lokasi yang akan dikembangkan sebagai suatu tempat wisata memiliki karakter yang
berbeda-beda sehingga memerlukan pemecahan yang khusus. Dalam merencanakan sebuah resort
perlu diperhatikan beberapa karakteristik yang dapat diaplikasikan dalam desain sebuah resort
diantaranya kebutuhan dan persyaratan individu dalam melakukan kegiatan wisata seperti suasana
yang tenang dan mendukung untuk istirahat selain fasilitas olah raga dan hiburan, kesendirian dan
privasi, tetapi juga adanya kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain dan berpartisipasi dalam
aktivitas kelompok serta berinteraksi dengan lingkungan, budaya baru, dengan standar kenyamanan
rumah sendiri. Pengalaman unik bagi wisatawan seperti ketenangan, perubahan gaya hidup dan
kesempatan untuk relaksasi, kedekatan dengan alam, dapat melakukan aktivitas yang berbeda
seperti olah raga air dan rekreasi, keakraban dalam hubungan dengan orang lain diluar lingkungan
kerja, pengalaman terhadap budaya dan cara hidup yang berbeda. Menciptakan suatu citra wisata
yang menarik, diantaranya memanfaatkan sumber daya alam dan kekhasan suatu tempat sebaik
mungkin, menyesuaikan fisik bangunan terhadap karakter lingkungan setempat, serta pengolahan
terhadap fasilitas yang sesuai dengan tapak dan iklim setempat.
Ucapan Terima Kasih
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah meluangkan waktunya
untuk membantu, membimbing, dan memberi masukan dalam penyusunan tugas akhir ini. Kepada
kedua orang tua, abang dan kakak yang selalu memberikan dorongan baik moril maupun materil
terima kasih atas perhatiannya. Kepada Bapak M.Nurhamsyah, ST, MSc selaku Ketua Prodi Arsitektur
Universitas Tanjungpura Pontianak. Kepada Ibu Emilya Kalsum, ST, MT dan Bapak Yudi Purnomo, ST,
MT selaku dosen pembimbing serta Ibu B. Jumaylinda Br. Gultom, ST, MT dan Ibu Mira Sophia Lubis,
ST, MT selaku penguji tugas akhir penulis.
Referensi
BAPPEDA Kabupaten Kayong Utara. 2013. Rencana Induk Pengembangan Kepariwisataan Kabupaten Kayong Utara 2011-
2031. Kabupaten Kayong Utara
Chuck, Y. Gee. 1988. Resort Development and Management. Watson-Guptil Publication. USA
Natasya, Fandha. 2011. Hotel dan Resort Terapung Ulee Lheue. Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Sumatera Utara. Medan
Pendit, Nyoman.S. 1999. Ilmu Pariwisata. Akademi Pariwisata Trisakti. Jakarta
Wahab, Salah. Ph.D. 1974. Manajemen Kepariwisataan. Pradnya Paramita. Jakarta
Windyastuti. 2011. Resort Pantai Pasir Panjang Kota Singkawang. Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.
Pontianak