SlideShare a Scribd company logo
Katekisasi, 18 September 2016
Disampaikan oleh : Mas Wawan – GKJ Depok
GKJ DI JAKARTA
Sebab kepelbagaian :
Kita memahami kenyataan bahwa dari
penyelamatan Allah yang satu, lahir
pelbagai macam gereja.
Hal itu tidak bisa dipisahkan dari
”WATAK KEMANUSIAWIAN
GEREJA DENGAN SEGALA
CEDERANYA”
Sebab kepelbagaian :
1). Pemahaman Alkitab yang berbeda
karena penafsiran yang berbeda.
2). Tantangan-tantangan khas yang
berbeda yang dihadapi oleh gereja-
gereja pada waktu kelahirannya
dan atau pada pertumbuhannya.
3). Sengketa di dalam tubuh gereja
karena banyak sebab yang
bermuara pada perpisahan,
sehingga melahirkan gereja baru.
1. PENAFSIRAN ALKITAB
1). Orang-orang percaya menafsirkan
Alkitab dengan cara yang berbeda-beda,
sehingga menghasilkan pemahaman yang
berbeda-beda, atau bahkan mungkin
saling bertentangan.
2). Berdasarkan pemahaman yang berbeda-
beda itu orang-orang percaya menyusun
ajaran yang berbeda-beda.
PENAFSIRAN ALKITAB
3). Ajaran yang berbeda-beda itu dijabarkan
ke dalam tatanan ibadat, hukum, dan
keumatan yang berbeda-beda.
4). Melalui praktek kehdupan bergereja
dengan tatanan yang berbeda-beda itu
lahirlah tradisi yang berbeda-beda.
2. TANTANGAN YANG KHAS
1). Dalam situasi tertentu, baik pada saat
kelahirannya maupun pada saat
pertumbuhannya, suatu gereja mungkin
menghadapi tantangan iman tertentu
yang serius.
2). Untuk mengatasi tantangan, gereja
mencari dan mengangkat dari Alkitab
suatu pokok ajaran tertentu sebagai
pegangan utamanya.
2. TANTANGAN YANG KHAS
3). Pokok ajaran itu menjadi dasar seluruh
tatanan, bahkan diangkat menjadi norma
teologis untuk menafsirkan Alkitab.
4). Dengan demikian maka sebuah gereja
dapat menjadi gereja dengan
kekhasannya sendiri.
3. SENGKETA
1). Karena sesuatu sebab, terjadilah di
dalam suatu gereja sengketa yang
sedemikian, sehingga tidak dapat dicapai
kesepakatan di antara pihak-pihak yang
bersengketa untuk mengakhiri dan
menyelesaikan sengketa.
2). Lazimnya pihak yang terdesak, walaupun
tidak harus berarti pihak yang salah,
lebih suka mengambil langkah
memisahkan diri untuk berdiri sebagai
gereja yang baru.
SIKAP
TERHADAP KEPELBAGAIAN
Adanya kepelbagaian gereja
jelas tidak memancarkan dengan
baik penyelamatan
yang dikerjakan oleh
Allah yang satu dan sama
yang dipercaya oleh orang-orang
percaya dan gereja.
SIKAP
TERHADAP KEPELBAGAIAN
Apalagi jika kemudian
setiap gereja menganggap bahwa ajaran
beserta seluruh tatanannya adalah yang
paling benar,
sehingga atas dasar itu menghakimi
gereja lain sebagai tidak benar, bukan
gereja Tuhan atau lebih parah lagi buah
pekerjaan setan [Ef.4:1-6]
SIKAP
TERHADAP KEPELBAGAIAN
Tetapi kita dapat mengatakan bahwa
suatu gereja adalah buah
penyelamatan Allah dan gereja Allah
HANYA APABILA gereja itu
menampakkan tanda-tanda
penyelamatan Allah di dalam
pengakuan, sikap dan tingkah laku
hidupnya.
[Rm.10:9,10; 1Yoh.4:2,3; hubungkan dengan Mat.16:16-
18; dan band. Ef.2:19-20; 4:20-24 (baca ayat 17-24)].
.
SIKAP
TERHADAP KEPELBAGAIAN
Tanda-tanda penyelamatan itu ialah
gereja dengan seluruh tatanan dan
praktek kehidupan religiusnya
menyatakan jawab “YA” terhadap
penyelamatan Allah dan menyatakan
serta menghayati hubungannya dengan
Allah atas dasar karya penyelamatan-
Nya..
SIKAP
TERHADAP KEPELBAGAIAN
TANDA PENYELAMATAN ALLAH :
1). Seluruh tatanan, baik pengakuan, ibadat,
hukum maupun keumatan, disusun
sedemikian sehingga intinya adalah
menyatakan sikap menerima
penyelamatan Allah atas dasar Alkitab.
2). Praktek kehidupannya diatur sedemikian,
sehingga intinya adalah menyatakan
ketaatan kepada tuntutan-tuntutan Allah,
sebagai konsekuensi dari penyelamatan
yang telah dialaminya atas dasar Alkitab
SIKAP
TERHADAP KEPELBAGAIAN
TANDA PENYELAMATAN ALLAH :
3). Memeteraikan sikap percaya dengan
sakramen baptisan atas nama Allah
Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
4). Melaksanakan sakramen perjamuan yang
diamanatkan oleh Tuhan, sebagai alat
pemeliharaan iman.
[Mat.26:26-28; 28:19; Kis.2:38; 10:34-43; Rm.6:11-13
(baca ayat 1-14); 10;9,10; 1Kor.11:23-26]
SIKAP
YANG PALING TEPAT :
1). Dengan rendah hati mengakui bahwa di
dalam setiap gereja terdapat cedera
manusiawi yang terwujud dalam
kesalahan atau bahkan dosa.
2). Dengan tulus mengakui bahwa setiap
gereja dengan segala cedera
manusiawinya adalah buah penyelamatan
Allah sepanjang menampakkan tanda-
tanda penyelamatan Allah di dalam
seluruh tatanan dan praktek
kehidupannya.
SIKAP
YANG PALING TEPAT :
3). Dengan rendah hati mengakui bahwa
setiap gereja dengan segala cedera
manusiawinya memiliki baik kelemahan
maupun kekuatannya sendiri-sendiri.
4). Dengan tulus membuka diri untuk
bekerja sama dengan gereja-gereja lain
berusaha menampakkan keesaan gereja
sebagai buah penyelamatan yang
dikerjakan oleh Allah yang satu dan
sama.
SIKAP
MEMBUKA DIRI  KEESAAN GEREJA :
1). Mau belajar dari gereja-gereja lain,
terutama dari kelebihan yang dimilikinya.
2). Mau mengakui dan menghormati gereja-
gereja lain sebagai gereja yang adalah
buah penyelamatan Allah.
3). Mau bekerja sama dengan gereja-gereja
lain di dalam melaksanakan tugas
panggilan gereja di dalam dunia.
4). Mau mengusahakan pengakuan bersama
sebagai kesaksian bersama terhadap
dunia tentang penyelamatan Allah dan
tentang dirinya sebagai buah
penyelamatan Allah.
KEESAAN GEREJA
Keesaan gereja
TIDAK TERLETAK di dalam atau ditentukan
oleh kesatuan kelembagaan gereja,
MELAINKAN terletak di dalam hal bahwa
keberadaan gereja yang adalah keberadaan
di dalam lingkup pekerjaan penyelamatan
Allah
[Yoh.17:23; Kis.4:12; 15:6-11; Rm.16:27; 1Tim.2:3-6].
KEESAAN GEREJA
1). Keesaan gereja adalah bukan keesaan karena
kehendak manusia, melainkan karena
keberadaannya. Itu berarti keesaan karena
hakikatnya.
2). Yang dapat dilakukan oleh gereja dengan
segala cedera manusiawinya ialah
menampakkan keesaan hakiki itu di dalam
kehidupannya.
3). Keesaan hakiki itu akan terwujud secara
sempurna di dalam kemuliaan Tuhan di sorga
yang merupakan tujuan bersama perjalanan
semua gereja.
[Tercermin dalam salah satu pokok Pengakuan
Iman Rasuli; Rm.16:24; 2Kor.8:1-15, 9:1-15; Ef.4:3-
6,13; 5:27]
SELESAI

More Related Content

What's hot

Pribadi yesus kristus
Pribadi yesus kristusPribadi yesus kristus
Pribadi yesus kristus
PENDIDIKANADALAHPENT
 
Bahan natalia
Bahan nataliaBahan natalia
Bahan natalia
Rahma L
 
Dewan paroki by rm anton konseng pr
Dewan paroki by rm anton konseng prDewan paroki by rm anton konseng pr
Dewan paroki by rm anton konseng pr
Paroki St Paulus Pekanbaru
 
Ppt 3 gereja
Ppt 3   gerejaPpt 3   gereja
Ppt 3 gereja
PENDIDIKANADALAHPENT
 
Kompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIKompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIGiovanni Promesso
 
Oikumenika GEREJA
Oikumenika GEREJAOikumenika GEREJA
Oikumenika GEREJA
Nada Ridhoi Silitonga
 
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam GerejaRevitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam GerejaGiovanni Promesso
 
tantangan eksternal dalam gereja
tantangan eksternal dalam gerejatantangan eksternal dalam gereja
tantangan eksternal dalam gereja
Brigitha Galilea Adu
 
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa MiskinMenjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
Giovanni Promesso
 
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHKSakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
Giovanni Promesso
 
Pel. 13 Sakramen Pada Umumnya
Pel. 13 Sakramen Pada UmumnyaPel. 13 Sakramen Pada Umumnya
Pel. 13 Sakramen Pada Umumnya
Kornelis Ruben
 
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)Giovanni Promesso
 
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Giovanni Promesso
 
Pel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai PersekutuanPel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Kornelis Ruben
 
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernKristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernGiovanni Promesso
 
Konstitusi tentang liturgi suci
Konstitusi tentang liturgi suciKonstitusi tentang liturgi suci
Konstitusi tentang liturgi suci
QLang Project
 

What's hot (20)

Ppt 3 gereja
Ppt 3   gerejaPpt 3   gereja
Ppt 3 gereja
 
Pribadi yesus kristus
Pribadi yesus kristusPribadi yesus kristus
Pribadi yesus kristus
 
Bahan natalia
Bahan nataliaBahan natalia
Bahan natalia
 
Dewan paroki by rm anton konseng pr
Dewan paroki by rm anton konseng prDewan paroki by rm anton konseng pr
Dewan paroki by rm anton konseng pr
 
Nabi dan dogma
Nabi dan dogmaNabi dan dogma
Nabi dan dogma
 
Ppt 3 gereja
Ppt 3   gerejaPpt 3   gereja
Ppt 3 gereja
 
Kompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIKompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan II
 
Oikumenika GEREJA
Oikumenika GEREJAOikumenika GEREJA
Oikumenika GEREJA
 
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam GerejaRevitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
 
tantangan eksternal dalam gereja
tantangan eksternal dalam gerejatantangan eksternal dalam gereja
tantangan eksternal dalam gereja
 
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa MiskinMenjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
 
Sejarah Doktrin Gereja
Sejarah Doktrin GerejaSejarah Doktrin Gereja
Sejarah Doktrin Gereja
 
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHKSakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
 
Pel. 13 Sakramen Pada Umumnya
Pel. 13 Sakramen Pada UmumnyaPel. 13 Sakramen Pada Umumnya
Pel. 13 Sakramen Pada Umumnya
 
Pertemuan VII
Pertemuan VIIPertemuan VII
Pertemuan VII
 
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
 
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
 
Pel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai PersekutuanPel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
 
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernKristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
 
Konstitusi tentang liturgi suci
Konstitusi tentang liturgi suciKonstitusi tentang liturgi suci
Konstitusi tentang liturgi suci
 

Similar to Pandangan Gkj Terhadap Gereja Lain - 2016

Makalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IVMakalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IV
abaskalolik
 
Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Dearest Rome
 
SIFAT sifat gereja ubah ok.pdf
SIFAT sifat gereja ubah ok.pdfSIFAT sifat gereja ubah ok.pdf
SIFAT sifat gereja ubah ok.pdf
ELASONIARTI
 
Gereja dan sakramen
Gereja dan sakramenGereja dan sakramen
Gereja dan sakramen
Aperius T.
 
PERANAN GEREJA DALAM JEMAAT MASA KINI
PERANAN GEREJA DALAM  JEMAAT  MASA KINI PERANAN GEREJA DALAM  JEMAAT  MASA KINI
PERANAN GEREJA DALAM JEMAAT MASA KINI
lokobaltenius
 
Makalah Dogmatika IV
Makalah Dogmatika IVMakalah Dogmatika IV
Makalah Dogmatika IV
yaniussoop
 
KEESAAN GEREJA (OIKUMENE).pptx
KEESAAN GEREJA (OIKUMENE).pptxKEESAAN GEREJA (OIKUMENE).pptx
KEESAAN GEREJA (OIKUMENE).pptx
HansTobing
 
JURNAL TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG GEREJA.pdf
JURNAL TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG GEREJA.pdfJURNAL TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG GEREJA.pdf
JURNAL TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG GEREJA.pdf
Dethanmalimou
 
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gerejaMakalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
Yakub Unsula
 
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gerejaMakalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
Yakub Unsula
 
Makalah pandangan surat yohanes terhadap gereja
Makalah pandangan surat yohanes terhadap gerejaMakalah pandangan surat yohanes terhadap gereja
Makalah pandangan surat yohanes terhadap gereja
franciskussalabbaet
 
Panduan dan Doktrin Ringkas Jemaat Kristus Alkitabiah
Panduan dan Doktrin Ringkas Jemaat Kristus AlkitabiahPanduan dan Doktrin Ringkas Jemaat Kristus Alkitabiah
Panduan dan Doktrin Ringkas Jemaat Kristus Alkitabiah
alkitabiah
 
3277742.ppt
3277742.ppt3277742.ppt
3277742.ppt
DinarDorotea
 
KULIAH - 01 - KATEKIS & KITAB SUCI.pptx
KULIAH - 01 - KATEKIS & KITAB SUCI.pptxKULIAH - 01 - KATEKIS & KITAB SUCI.pptx
KULIAH - 01 - KATEKIS & KITAB SUCI.pptx
wid211
 
Gereja dalam dokumen fabc 2013
Gereja dalam dokumen fabc 2013Gereja dalam dokumen fabc 2013
Gereja dalam dokumen fabc 2013karangpanas
 
Percobaan Upload Slideshare
Percobaan Upload SlidesharePercobaan Upload Slideshare
Percobaan Upload Slidesharekarangpanas
 
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
anandasesilia
 
Bahan sosialisasi bkl 2015
Bahan sosialisasi bkl 2015Bahan sosialisasi bkl 2015
Bahan sosialisasi bkl 2015karangpanas
 
Dogma iv....paper peran Roh Kudus dalam Gereja
Dogma iv....paper peran Roh Kudus dalam GerejaDogma iv....paper peran Roh Kudus dalam Gereja
Dogma iv....paper peran Roh Kudus dalam Gereja
KalebOM
 

Similar to Pandangan Gkj Terhadap Gereja Lain - 2016 (20)

Makalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IVMakalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IV
 
Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)
 
SIFAT sifat gereja ubah ok.pdf
SIFAT sifat gereja ubah ok.pdfSIFAT sifat gereja ubah ok.pdf
SIFAT sifat gereja ubah ok.pdf
 
Gereja dan sakramen
Gereja dan sakramenGereja dan sakramen
Gereja dan sakramen
 
PERANAN GEREJA DALAM JEMAAT MASA KINI
PERANAN GEREJA DALAM  JEMAAT  MASA KINI PERANAN GEREJA DALAM  JEMAAT  MASA KINI
PERANAN GEREJA DALAM JEMAAT MASA KINI
 
Makalah Dogmatika IV
Makalah Dogmatika IVMakalah Dogmatika IV
Makalah Dogmatika IV
 
KEESAAN GEREJA (OIKUMENE).pptx
KEESAAN GEREJA (OIKUMENE).pptxKEESAAN GEREJA (OIKUMENE).pptx
KEESAAN GEREJA (OIKUMENE).pptx
 
JURNAL TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG GEREJA.pdf
JURNAL TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG GEREJA.pdfJURNAL TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG GEREJA.pdf
JURNAL TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG GEREJA.pdf
 
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gerejaMakalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
 
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gerejaMakalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
 
Makalah pandangan surat yohanes terhadap gereja
Makalah pandangan surat yohanes terhadap gerejaMakalah pandangan surat yohanes terhadap gereja
Makalah pandangan surat yohanes terhadap gereja
 
Panduan dan Doktrin Ringkas Jemaat Kristus Alkitabiah
Panduan dan Doktrin Ringkas Jemaat Kristus AlkitabiahPanduan dan Doktrin Ringkas Jemaat Kristus Alkitabiah
Panduan dan Doktrin Ringkas Jemaat Kristus Alkitabiah
 
3277742.ppt
3277742.ppt3277742.ppt
3277742.ppt
 
KULIAH - 01 - KATEKIS & KITAB SUCI.pptx
KULIAH - 01 - KATEKIS & KITAB SUCI.pptxKULIAH - 01 - KATEKIS & KITAB SUCI.pptx
KULIAH - 01 - KATEKIS & KITAB SUCI.pptx
 
Evaluasi vii
Evaluasi viiEvaluasi vii
Evaluasi vii
 
Gereja dalam dokumen fabc 2013
Gereja dalam dokumen fabc 2013Gereja dalam dokumen fabc 2013
Gereja dalam dokumen fabc 2013
 
Percobaan Upload Slideshare
Percobaan Upload SlidesharePercobaan Upload Slideshare
Percobaan Upload Slideshare
 
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
Mpk katolik 4c gereja dan agama lain (UAS)
 
Bahan sosialisasi bkl 2015
Bahan sosialisasi bkl 2015Bahan sosialisasi bkl 2015
Bahan sosialisasi bkl 2015
 
Dogma iv....paper peran Roh Kudus dalam Gereja
Dogma iv....paper peran Roh Kudus dalam GerejaDogma iv....paper peran Roh Kudus dalam Gereja
Dogma iv....paper peran Roh Kudus dalam Gereja
 

Pandangan Gkj Terhadap Gereja Lain - 2016

  • 1. Katekisasi, 18 September 2016 Disampaikan oleh : Mas Wawan – GKJ Depok
  • 3.
  • 4.
  • 5. Sebab kepelbagaian : Kita memahami kenyataan bahwa dari penyelamatan Allah yang satu, lahir pelbagai macam gereja. Hal itu tidak bisa dipisahkan dari ”WATAK KEMANUSIAWIAN GEREJA DENGAN SEGALA CEDERANYA”
  • 6. Sebab kepelbagaian : 1). Pemahaman Alkitab yang berbeda karena penafsiran yang berbeda. 2). Tantangan-tantangan khas yang berbeda yang dihadapi oleh gereja- gereja pada waktu kelahirannya dan atau pada pertumbuhannya. 3). Sengketa di dalam tubuh gereja karena banyak sebab yang bermuara pada perpisahan, sehingga melahirkan gereja baru.
  • 7. 1. PENAFSIRAN ALKITAB 1). Orang-orang percaya menafsirkan Alkitab dengan cara yang berbeda-beda, sehingga menghasilkan pemahaman yang berbeda-beda, atau bahkan mungkin saling bertentangan. 2). Berdasarkan pemahaman yang berbeda- beda itu orang-orang percaya menyusun ajaran yang berbeda-beda.
  • 8. PENAFSIRAN ALKITAB 3). Ajaran yang berbeda-beda itu dijabarkan ke dalam tatanan ibadat, hukum, dan keumatan yang berbeda-beda. 4). Melalui praktek kehdupan bergereja dengan tatanan yang berbeda-beda itu lahirlah tradisi yang berbeda-beda.
  • 9. 2. TANTANGAN YANG KHAS 1). Dalam situasi tertentu, baik pada saat kelahirannya maupun pada saat pertumbuhannya, suatu gereja mungkin menghadapi tantangan iman tertentu yang serius. 2). Untuk mengatasi tantangan, gereja mencari dan mengangkat dari Alkitab suatu pokok ajaran tertentu sebagai pegangan utamanya.
  • 10. 2. TANTANGAN YANG KHAS 3). Pokok ajaran itu menjadi dasar seluruh tatanan, bahkan diangkat menjadi norma teologis untuk menafsirkan Alkitab. 4). Dengan demikian maka sebuah gereja dapat menjadi gereja dengan kekhasannya sendiri.
  • 11. 3. SENGKETA 1). Karena sesuatu sebab, terjadilah di dalam suatu gereja sengketa yang sedemikian, sehingga tidak dapat dicapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang bersengketa untuk mengakhiri dan menyelesaikan sengketa. 2). Lazimnya pihak yang terdesak, walaupun tidak harus berarti pihak yang salah, lebih suka mengambil langkah memisahkan diri untuk berdiri sebagai gereja yang baru.
  • 12. SIKAP TERHADAP KEPELBAGAIAN Adanya kepelbagaian gereja jelas tidak memancarkan dengan baik penyelamatan yang dikerjakan oleh Allah yang satu dan sama yang dipercaya oleh orang-orang percaya dan gereja.
  • 13. SIKAP TERHADAP KEPELBAGAIAN Apalagi jika kemudian setiap gereja menganggap bahwa ajaran beserta seluruh tatanannya adalah yang paling benar, sehingga atas dasar itu menghakimi gereja lain sebagai tidak benar, bukan gereja Tuhan atau lebih parah lagi buah pekerjaan setan [Ef.4:1-6]
  • 14. SIKAP TERHADAP KEPELBAGAIAN Tetapi kita dapat mengatakan bahwa suatu gereja adalah buah penyelamatan Allah dan gereja Allah HANYA APABILA gereja itu menampakkan tanda-tanda penyelamatan Allah di dalam pengakuan, sikap dan tingkah laku hidupnya. [Rm.10:9,10; 1Yoh.4:2,3; hubungkan dengan Mat.16:16- 18; dan band. Ef.2:19-20; 4:20-24 (baca ayat 17-24)]. .
  • 15. SIKAP TERHADAP KEPELBAGAIAN Tanda-tanda penyelamatan itu ialah gereja dengan seluruh tatanan dan praktek kehidupan religiusnya menyatakan jawab “YA” terhadap penyelamatan Allah dan menyatakan serta menghayati hubungannya dengan Allah atas dasar karya penyelamatan- Nya..
  • 16. SIKAP TERHADAP KEPELBAGAIAN TANDA PENYELAMATAN ALLAH : 1). Seluruh tatanan, baik pengakuan, ibadat, hukum maupun keumatan, disusun sedemikian sehingga intinya adalah menyatakan sikap menerima penyelamatan Allah atas dasar Alkitab. 2). Praktek kehidupannya diatur sedemikian, sehingga intinya adalah menyatakan ketaatan kepada tuntutan-tuntutan Allah, sebagai konsekuensi dari penyelamatan yang telah dialaminya atas dasar Alkitab
  • 17. SIKAP TERHADAP KEPELBAGAIAN TANDA PENYELAMATAN ALLAH : 3). Memeteraikan sikap percaya dengan sakramen baptisan atas nama Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus. 4). Melaksanakan sakramen perjamuan yang diamanatkan oleh Tuhan, sebagai alat pemeliharaan iman. [Mat.26:26-28; 28:19; Kis.2:38; 10:34-43; Rm.6:11-13 (baca ayat 1-14); 10;9,10; 1Kor.11:23-26]
  • 18. SIKAP YANG PALING TEPAT : 1). Dengan rendah hati mengakui bahwa di dalam setiap gereja terdapat cedera manusiawi yang terwujud dalam kesalahan atau bahkan dosa. 2). Dengan tulus mengakui bahwa setiap gereja dengan segala cedera manusiawinya adalah buah penyelamatan Allah sepanjang menampakkan tanda- tanda penyelamatan Allah di dalam seluruh tatanan dan praktek kehidupannya.
  • 19. SIKAP YANG PALING TEPAT : 3). Dengan rendah hati mengakui bahwa setiap gereja dengan segala cedera manusiawinya memiliki baik kelemahan maupun kekuatannya sendiri-sendiri. 4). Dengan tulus membuka diri untuk bekerja sama dengan gereja-gereja lain berusaha menampakkan keesaan gereja sebagai buah penyelamatan yang dikerjakan oleh Allah yang satu dan sama.
  • 20. SIKAP MEMBUKA DIRI  KEESAAN GEREJA : 1). Mau belajar dari gereja-gereja lain, terutama dari kelebihan yang dimilikinya. 2). Mau mengakui dan menghormati gereja- gereja lain sebagai gereja yang adalah buah penyelamatan Allah. 3). Mau bekerja sama dengan gereja-gereja lain di dalam melaksanakan tugas panggilan gereja di dalam dunia. 4). Mau mengusahakan pengakuan bersama sebagai kesaksian bersama terhadap dunia tentang penyelamatan Allah dan tentang dirinya sebagai buah penyelamatan Allah.
  • 21. KEESAAN GEREJA Keesaan gereja TIDAK TERLETAK di dalam atau ditentukan oleh kesatuan kelembagaan gereja, MELAINKAN terletak di dalam hal bahwa keberadaan gereja yang adalah keberadaan di dalam lingkup pekerjaan penyelamatan Allah [Yoh.17:23; Kis.4:12; 15:6-11; Rm.16:27; 1Tim.2:3-6].
  • 22. KEESAAN GEREJA 1). Keesaan gereja adalah bukan keesaan karena kehendak manusia, melainkan karena keberadaannya. Itu berarti keesaan karena hakikatnya. 2). Yang dapat dilakukan oleh gereja dengan segala cedera manusiawinya ialah menampakkan keesaan hakiki itu di dalam kehidupannya. 3). Keesaan hakiki itu akan terwujud secara sempurna di dalam kemuliaan Tuhan di sorga yang merupakan tujuan bersama perjalanan semua gereja. [Tercermin dalam salah satu pokok Pengakuan Iman Rasuli; Rm.16:24; 2Kor.8:1-15, 9:1-15; Ef.4:3- 6,13; 5:27]