Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi perpajakan dan simulasi pengisian SPT tahunan PPh tahun 2009. Dokumen menjelaskan tentang definisi pajak, jenis-jenis pajak, manfaat pajak dalam hal redistribusi, regulasi, dan anggaran negara, serta mekanisme perpajakan berdasarkan self assessment.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan penggolongan pajak daerah serta retribusi daerah. Menguraikan perbedaan keduanya berdasarkan ciri-ciri yang melekat, jenis-jenis yang berlaku saat ini, serta penggolongannya berdasarkan golongan, sifat, dan lembaga pemungut.
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi perpajakan dan simulasi pengisian SPT tahunan PPh tahun 2009. Dokumen menjelaskan tentang definisi pajak, jenis-jenis pajak, manfaat pajak dalam hal redistribusi, regulasi, dan anggaran negara, serta mekanisme perpajakan berdasarkan self assessment.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan penggolongan pajak daerah serta retribusi daerah. Menguraikan perbedaan keduanya berdasarkan ciri-ciri yang melekat, jenis-jenis yang berlaku saat ini, serta penggolongannya berdasarkan golongan, sifat, dan lembaga pemungut.
Dokumen tersebut membahas tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah di Indonesia yang terdiri dari beberapa jenis pajak dan retribusi serta subjek dan objek pajaknya. Pajak Daerah terdiri dari pajak propinsi dan kabupaten/kota yang mencakup berbagai sektor seperti kendaraan bermotor, bahan bakar, air permukaan, rokok, hotel, dan restoran. Sedangkan Retribusi Daerah dibedakan menjadi retribusi jasa um
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis pajak daerah dan retribusi daerah berdasarkan UU No. 34 Tahun 2000 dan PP No. 65 Tahun 2001 serta tarif dan proses penetapannya melalui peraturan daerah. Terdapat pajak tingkat provinsi dan kabupaten/kota dengan batasan dan ketentuannya masing-masing.
UU No. 28-2009 mengatur tentang pajak daerah dan retribusi daerah. UU ini menetapkan jenis-jenis pajak daerah dan retribusi daerah yang dapat dipungut oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. UU ini juga mengatur tentang larangan pemungutan pajak selain jenis yang ditetapkan, sanksi untuk pelanggaran, serta pengawasan dan pembatalan peraturan daerah terkait pajak dan retribusi.
Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor. Kendaraan Bermotor yang dimaksud adalah semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat besar yang dalam operasinya menggunakan roda dan motor dan tidak melekat secara permanen serta kendaraan bermotor yang dioperasikan di air. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 mengatur tentang pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor dalam Pasal 3 sampai Pasal 8.
Dokumen tersebut membahas tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) di Indonesia. Ia menjelaskan dasar hukum PDRD, tujuan UU PDRD tahun 2009, prinsip-prinsipnya, jenis-jenis pajak daerah, kriteria pajak daerah, serta penjelasan mengenai Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
Dokumen tersebut membahas tentang pajak daerah dan retribusi di Indonesia. Pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan, yang digunakan untuk keperluan daerah. Ada beberapa jenis pajak daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Dokumen ini juga menjelaskan tarif-tarif pajak daerah berdasarkan jen
Dokumen tersebut membahas tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah di Indonesia yang terdiri dari beberapa jenis pajak dan retribusi serta subjek dan objek pajaknya. Pajak Daerah terdiri dari pajak propinsi dan kabupaten/kota yang mencakup berbagai sektor seperti kendaraan bermotor, bahan bakar, air permukaan, rokok, hotel, dan restoran. Sedangkan Retribusi Daerah dibedakan menjadi retribusi jasa um
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis pajak daerah dan retribusi daerah berdasarkan UU No. 34 Tahun 2000 dan PP No. 65 Tahun 2001 serta tarif dan proses penetapannya melalui peraturan daerah. Terdapat pajak tingkat provinsi dan kabupaten/kota dengan batasan dan ketentuannya masing-masing.
UU No. 28-2009 mengatur tentang pajak daerah dan retribusi daerah. UU ini menetapkan jenis-jenis pajak daerah dan retribusi daerah yang dapat dipungut oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. UU ini juga mengatur tentang larangan pemungutan pajak selain jenis yang ditetapkan, sanksi untuk pelanggaran, serta pengawasan dan pembatalan peraturan daerah terkait pajak dan retribusi.
Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor. Kendaraan Bermotor yang dimaksud adalah semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat besar yang dalam operasinya menggunakan roda dan motor dan tidak melekat secara permanen serta kendaraan bermotor yang dioperasikan di air. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 mengatur tentang pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor dalam Pasal 3 sampai Pasal 8.
Dokumen tersebut membahas tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) di Indonesia. Ia menjelaskan dasar hukum PDRD, tujuan UU PDRD tahun 2009, prinsip-prinsipnya, jenis-jenis pajak daerah, kriteria pajak daerah, serta penjelasan mengenai Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
Dokumen tersebut membahas tentang pajak daerah dan retribusi di Indonesia. Pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan, yang digunakan untuk keperluan daerah. Ada beberapa jenis pajak daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Dokumen ini juga menjelaskan tarif-tarif pajak daerah berdasarkan jen
1. Pajak Daerah & Retribusi Daerah
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 34 TAHUN 2000
TENTANG
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1997
TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
3. PAJAK DAERAH
PAJAK PEMERINTAH
PROPINSI
PAJAK PEMERINTAH
KABUPATEN DAN KOTA
• Pajak Kendaraan Bermotor dan
Kendaraan di Atas Air;
• Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
dan Kendaraan di Atas Air;
• Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor;
• Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan
Air Bawah Tanah dan Air Permukaan.
• Pajak Hotel;
• Pajak Restoran;
• Pajak Hiburan;
• Pajak Reklame;
• Pajak Penerangan Jalan;
• Pajak Pengambilan Bahan
Galian Golongan C;
• Pajak Parkir.
4. BAGI HASIL PAJAK PROPINSI
• Pajak Kendaraan Bermotor dan
Kendaraan di Atas Air;
• Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor dan Kendaraan di Atas
Air;.
• Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor;
• Pajak Pengambilan dan
Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan
Air Permukaan.
MINIMUM 30%
MINIMUM 70%
MINIMUM 70%
BAGIAN KAB/KOTA
5. KETENTUAN TARIF MAKSIMUM
Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas
Air 5%
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan
Kendaraan di Atas Air 10%
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 5%
Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah
Tanah dan Air Permukaan 20%
PAJAK PROPINSI
6. KETENTUAN TARIF MAKSIMUM
Pajak Hotel 10%
Pajak Restoran 10%
Pajak Hiburan 35%
Pajak Reklame 25 %
Pajak Penerangan Jalan 10%
Pajak Parkir 20%
Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C 20%
PAJAK KAB/KOTA
7. RETRIBUSI DAERAH
RETRIBUSI JASA
UMUM
RETRIBUSI JASA
USAHA
RETRIBUSI PERIZINAN
TERTENTU
Retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh
Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan
kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang
pribadi Atau badan;
retribusi atas jasa yang disediakan oleh Pemerintah
Daerah dengan menganut prinsip komersial karena pada
dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta
retribusi atas kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam
rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan
yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan,
pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan
ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana,
sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi
kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.
8. Jenis-jenis Retribusi Jasa Umum
Retribusi Pelayanan Kesehatan;
Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan;
Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda
Penduduk dan Akte Catatan Sipil;
Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan
Mayat;
Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum;
Retribusi Pelayanan Pasar;
Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor;
Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran;
Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta;
Retribusi Pengujian Kapal Perikanan.
9. Jenis-jenis Retribusi Jasa Usaha
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah;
Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan;
Retribusi Tempat Pelelangan;
Retribusi Terminal;
Retribusi Tempat Khusus Parkir;
Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa;
Retribusi Penyedotan Kakus;
Retribusi Rumah Potong Hewan;
Retribusi Pelayanan Pelabuhan Kapal;
Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga;
Retribusi Penyeberangan di Atas Air;
Retribusi Pengolahan Limbah Cair;
Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah.
10. Jenis-jenis Retribusi Izin Tertentu
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan;
Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman
Beralkohol;
Retribusi Izin Gangguan;
Retribusi Izin Trayek.
11. PRINSIP DAN SASARAN
RETRIBUSI JASA
UMUM
RETRIBUSI JASA
USAHA
RETRIBUSI PERIZINAN
TERTENTU
kebijaksanaan Daerah dengan memperhatikan
biaya penyediaan jasa yang bersangkutan,
kemampuan masyarakat, dan aspek keadilan.
tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak
sebagaimana keuntungan yang pantas diterima oleh
pengusaha swasta sejenis yang beroperasi secara efisien
dan berorientasi pada harga pasar.
tujuan untuk menutup sebagian atau
seluruh biaya penyelenggaraan
pemberian izin yang bersangkutan..