SlideShare a Scribd company logo
PACKET SWITCHING
Pengenalan Paket Switching

Packet swicthing telah menjadi solusi yang diminati masyarakat
yang sedang berusaha mengembangkan traffic data di dalam
jaringan komputernya. Besarnya minat ini telah mempercepat
evolusi internetwork dari bentuk “shared internetwork” menjadi
bentuk “switching internetwork” sehingga penggunaan menjadi
lebih berkembang.
PENGERTIAN PAKET
                SWITCHING
        Paket    switching   dirancang    sedemikian     rupa      untuk
menyediakan fasilitas yang lebih efisien dibanding circuit switching
untuk lalu lintas data yang sangat banyak. Station mentransmisikan
data dalam bentuk block-block kecil yang disebut packet.        Fungsi
routing dari jaringan packet switching berupaya untuk menekan rute
yang paling sedikit memakan biaya sepanjang jaringan, dengan
perhitungan biaya yang didasarkan atas jumlah lompatan, penundaan
yang diharapkan, atau hal-hal lainnya. X.25 adalah protocol standar
untuk interface di antara suatu ujung dengan jaringan switching.
Data yang akan ditransmisikan dibagi menjadi bagian-bagian
kecil (paket)lalu ditransmisikan dan diubah kembali menjadi
data semula.

Dapat mentransmisikan ribuan bahkan jutaan paket perdetik

Memungkinkan untuk pemakaian kanal transmisi secara
bersamaan oleh pengguna lain

Transmisi melalui PLMN (Public Land Mobile Network) dengan
menggunakan IP backbone
PRINSIP-PRINSIP PACKET SWITCHING



Karakteristik dasar dari jaringan circuit switching adalah sumber daya
yang berada di dalam jaringan yang dimaksudkan untuk panggilan
tertentu.
   Untuk beberapa koneksi data pemakai / host (misalnya, komputer
      pribadi pemakai yang dihubungkan ke server database) sebagian
besar waktunya berada pada saluran di dalam status idle. Sehingga
dengan koneksi data, pendekatan circuit switching menjadi tidak efisien.
   Dalam jaringan circuit switching, koneksi yang terjadi memungkinkan
dilakukannya transmisi pada rate data yang konstan. Jadi masing-masing
dari dua perangkat yang dihubungkan harus saling mentransmisikan dan
menerima pada rate data yang sama. Hal ini membatasi kegunaan
jaringan dalam interkoneksi berbagai jenis komputer host dan workstation.
Perancangan Jaringan Switch


Implementasi dari perangkat share ke perangkat switch mengalami
evolusi   selama    beberapa   tahun.   Perancang   jaringan    awalnya
mempunyai     keterbatasan     dalam    pemilihan   perangkat     untuk
membangun sebuah jaringan kampus atau jaringan antar LAN.
Pesatnya perkembangan PC dan kebutuhan aplikasi klien-server
membutuhkan pipa jaringan yang lebar dan cepat, terutama untuk
aplikasi multimedia. Pemenuhan kebutuhan ini berevolusi dari
pemakaian perangkat share-hub ke switch.
Gambar     di   atas    menunjukkan      sebuah     strategi   untuk
mempertahankan infrastruktur kabel dengan pemakaian perangkat
yang baru. Bermula dari pemakaian hub, digantikan dengan switch
layer 2, switch layer 3, ATM, CDDI (Copper Data Distributed
Interface) dan FDDI (Fiber Data Distributed Interface).
Packet switching memiliki kelebihan dibanding circuit-switching, yakni :
             Packet switching                         Sirkuit switching
  Jalur efisiensi yang lebih besar, karena Waktu pada jalur simpul ke simpul
  jalur simpul ke simpul tunggal dapat dibagi dialokasikan     menggunakan     Time
  secara dinamik oleh packet sebanyak- Division Multiplexing synchronous.
  banyaknya sepanjang waktu.                  Jalur seperti itu berada dalam kondisi
                                              idle karena sebagian waktunya
                                              dihabiskan untuk koneksi yang
  Mampu menampilkan konversi rate data        statusnya juga idle.




  Saat lalu lintas mulai penuh, packet-
  packet masih bisa diterima, namun terjadi
  peningkatan penundaan pengiriman.


                                              Jaringan     menolak       menerima
                                              permintaan koneksi tambahan sampai
  Diberlakukan skala prioritas.               muatan pada jaringan berkurang.
Ukuran Packet

Terdapat keterkaitan yang signifikan antara ukuran packet dan waktu
transmisi. Dengan memecah pesan, setiap simpul dapat mulai
melakukan transmisi lebih cepat. Proses yang memerlukan packet
yang lebih banyak dan lebih kecil, akan menimbulkan banyak
penundaan. Semakin banyak packet berarti semakin banyak
headernya. Penundaan juga semakin besar jika lebih banyak packet
yang harus ditangani untuk sebuah pesan tunggal
1-packet message                         2-packet message                     5-packet message           10-packet message
                    Header


                                                                                             1                               1


                                                  DATA                                                                       2       1
                                                     1
                                                                                             2          1
                    DATA
                                                                                                                             3       2    1


                                                                                             3          2   1                        3    2
                                                                                                                             4
                                                  DATA             DATA
                                                     2                1                                                      5       4    3
                                                                                             4          3   2
                             Header
                                                                                                                             6       5    4
Time
                                                                                             5          4   3
                                                                                                                             7            5
                                                                                                                                     6
                                                                    DATA
                                                                             DATA
                                                                        2
                                                                                 1
                                                                                                                             8       7
                                                                                                        5   4                             6
                             DATA



                                                                                                                             9       8    7

                                                                                                            5
                                                                            DATA                                           10        9    8
                                                                               2

                                       Header                                                                                       10    9


                                                                                                                                         10




                                       DATA




                                      Gbr. Perbedaan Ukuran-Ukuran Paket
Perbandingan antara Circuit-Switching dan Packet-
                          Switching
     Circuit-Switching           Packet-switching       Packet-switching sirkuit
                                    datagram                    virtual
Jalur yang disediakan untuk   Tidak tersedia jalur     Tidak tersedia jalur
transmisi
Transmisi data yang           Pentransmisian packet-   Pentransmisian packet-
berlangsung terus-menerus     packet                   packet
Cukup cepat untuk saling      Cukup cepat untuk saling Cukup cepat untuk saling
mengaktifkan                  mengaktifkan             mengaktifkan

Pesan-pesan tidak disimpan    Packet dapat disimpan    Packet dapat disimpan
                              sampai saat dikirim      sampai saat dikirim
Jalur ditetapkan untuk        Rute ditetapkan untuk    Rute ditetapkan untuk
seluruh percakapan            masing-masing packet     seluruh percakapan
Penundaan setup panggilan,    Penundaan transmisi      Penundaan setiap
penundaan transmisi bisa      packet                   panggilan ; penundaan
diabaikan                                              transmisi packet
Sinyal sibuk bila pihak yang   Pengirim diberitahu bila   Pengirim diberitahu bila
dipanggil sedang sibuk         packet tidak terkirim      ada penolakan koneksi

Overload dapat memblok setup Overload menyebabkan         Overload dapat memblok
panggilan; tanpa penundaan   terjadinya penundaan         setup panggilan;
untuk panggilan yang sudah   packet                       meningkatkan
ditetapkan                                                penundaan packet


Switching terkomputerisasi     Simpul switching kecil     Simpul switching kecil
atau mekanikal

Pemakai bertanggung jawab      Jaringan bertanggung       Jaringan bertanggung
untukperlindungan terhadap     jawab untuk packet         jawab untuk urutan
pesan agar tidak hilang        individu                   packet

Biasanya tidak ada perubahan   Perubahan kode dan         Perubahan kode dan
kode atau kecepatan            kecepatan                  kecepatan
Bandwidth tertentu             Penggunaan bandwidth       Penggunaan bandwidth
                               secara dinamis             secara dinamis
Tidak ada bit-bit overhead     Bit-bit overhead dalam     Bit-bit overhead dalam
setelah setup panggilan        setiap packet              setiap packet
ROUTING
Fungsi utama jaringan packet switching adalah menerima packet-packet
dari station sumber dan mengirimkannya ke station tujuan. Jalur atau
rute sepanjang jaringan harus ditentukan terlebih dahulu. Persyaratan
untuk fungsi ini adalah sebagai berikut :
     • Pembetulan
     • Kesederhanaan
     • Kekokohan
     • Stabilitas
     • Kejelasan
     • Optimal
     • Efisiensi
Unsur-unsur Teknik Routing untuk Jaringan Packet
                        Switching :
1.Kriteria kinerja
   Meliputi jumlah lompatan, biaya, penundaan, dan laju penyelesaian.Kriteria
   yang paling sederhana adalah memilih rute lompatan minimum (yang
   melintasi jumlah simpul yang paling sedikit sepanjang jaringan.
2.Keputusan waktu dan tempat
   Keputusan waktu meliputi Packet (datagram) dan Sesi (sirkuit virtual).
   Keputusan tempat meliputi setiap simpul, simpul pusat, dan simpul awal.
   Keputusan waktu ditetapkan lewat apakah keputusan routing dibuat atas
   dasar sirkuit virtual atau packet. Bila berupa datagram, keputusan routing
   dibuat secara terpisah untuk tiap packet. Sedangkan operasi sirkuit virtual
   internal , keputusan routing dibuat pada saat sirkuit virtual dibangun.
   Keputusan tempat menunjuk pada simpul atau simpul-simpul yang mana di
   dalam jaringan bertanggung jawab untuk memutuskan routing. Yang paling
   umum adalah routing terdistribusi, di mana setiap simpul memiliki tanggung
   jawab memilih suatu jalur output untuk mengarahkan packet-packet saat
   mereka datang. Untuk routing terpusat, keputusan dibuat oleh beberapa
   simpul yang ditandai, seperti pusat control jaringan. Keputusan routing
   sebenarnya lebih banyak dilakukan oleh station sumber dan bukannya oleh
   simpul jaringan.
   Keputusan waktu dan tempat merupakan variable rancangan bebas.
3.Sumber Informasi Jaringan dan Pewaktuan Perbaruan
     Sebagian besar strategi routing memerlukan keputusan-keputusan yang
     didasarkan atas pengetahuan topologi jaringan,muatan lalu lintas, serta
     biaya jalur. Dengan routing terdistribusi, keputusan routing dibuat oleh
     masing-masing simpul, simpul individu bisa hanya menggunakan
     informasi local saja, seperti biaya dari setiap jalur untuk keluar. Routing
     terpusat, simpul pusat biasanya menggunakan yang diperoleh dari
     seluruh simpul.
     Pewaktuan perbaruan informasi, yang merupakan fungsi dari sumber
     informasi serta strategi routing. Bila tidak ada informasi yang digunakan
     ,berarti tidak akan ada informasi yang diperbarui. Semakin banyak
     informasi yang tersedia, serta semakin sering diperbarui, semakin baik
     keputusan routing yang diambil jaringan. Di lain pihak, dilakukannya
     transmisi informasi berarti semakin menghabiskan sumber daya jaringan
STRATEGI ROUTING


                            Routing Tetap


     Untuk routing tetap, sebuah rute tunggal dan permanent dibentuk
untuk setiap pasangan sumber-tujuan dari simpul-simpul di dalam jaringan.
Biaya jalur yang dipergunakan untuk merancang rute hanya didasarkan atas
lalu lintas yang diharapkan atau kapasitas saja. Dengan routing tetap, tidak
terdapat perbedaan antara routing untuk diagram dan sirkuit virtual.
Kelebijan dari routing tetap ini adalah kesederhanaannya, serta bisa bekerja
dengan baik pada jaringan yang andal dengan muatan yang cukup stabil.
Kekurangannya adalah kurangnya fleksibilitas, karena tidak bereaksi
terhadap kegagalan atau kemacetan jaringan.
Kebanjiran
Teknik ini tidak memerlukan informasi apapun. Sebuah packet dikirim
oleh suatu simpul sumber kepada setiap simpul yang berdekatan. Pada
tiap simpul, packet yang datang tersebut ditransmisikan pada semua jalur
keluar kecuali untuk jalur dimana packet-packet tersebut tiba.
Teknik kebanjiran memiliki 3 sifat :
1.    Seluruh rute di antara sumber dan tujuan akan dicoba untuk dilalui
      dengan syarat minimal terdapat 1 jalur lintasan.
2.    Karena seluruh rute dicoba, sedikitnya terdapat satu tiruan packet
      yang tiba pada tujuan menggunakan rute lompatan-minimum.
3.    Seluruh simpul yang secara langsung atau tidak langsung
      terhubung ke simpul sumber telah dikunjungi.

Teknik kebanjiran mengandung tingkat kekokohan yang cukup tinggi
     serta
dapat dipergunakan untuk mengirim pesan darurat. Kebanjiran sangat
berguna untuk menyebarkan informasi penting ke seluruh simpul.

Kerugian dari teknik kebanjiran adalah tingginya muatan lalu lintas yang
dibangkitkan, yang secara langsung menkadi tidak seimbang dengan
konektifitas jaringan.
Random Routing

         Dengan random routing, simpul hanya memilih satu jalur untuk
keluar yang dpergunakan untuk mentransmisikan kembali packet yang
datang. Random routing tidak memerlukan penggunaan informasi
jaringan. Jaringan harus lebih banyak membawa muatan lalu lintas
yang lebih tinggi disbanding muatan lalu lintas optimum, meskipun
tidak setinggi dalam kebanjiran.
Adaptif Routing


Seluruh jaringan packet switching secara virtual dipergunakan beberapa
teknik adaptif routing. Maksudnya keputusan routing yang dibuat dapat
berubah bila kondis i jaringan berubah. Kondisi utama yang
mempengaruhi keputusan routing adalah :

1.   Kegagalan : bila sebuah simpul atau trunk mengalami kegagalan,
     maka jalurnya tidak dapat dipergunakan sebagai bagian dari rute.
2.   Kemacetan : bila bagian tertentu dari jaringan mengalami kemacetan
     yang sanga t parah , diharapkan packet-packet diarahkan di
     sekelilingnya dan bukan melintasi area kemacetan itu.

Untuk adaptif routing, informasi mengenai status jaringan harus
dipindahkan di antara simpul. Adaptif routing merupakan teknik yang
paling umum digunakan karena :
1. Strategi adaptif routing mampu meningkatkan kinerja
2. Mampu membantu pengontrolan kemacetan. Adaptif routing
     cenderung menyeimbangkan muatan.``
X.25
Standar protocol yang paling sering digunakan adalahX.25. Standar ini
memiliki 3 level :
1.   Level fisik : X.25 mengakibatkan penggunaan spesifikasi lapisan
     fisik dalam standar disebut sebagai X.21.
2.   Level jalur : Dimaksudkan agar transfer data yang melintasi jalur
     fisik cukup handal, dengan cara mentransmisikan data sebagai
     rantaian frame.
3.   Level packet : menyediakan layanan sirkuit virtual eksternal.
     Layanan ini memungkinkan pesawat ujung untuk jaringan mampu
     menyusun logika koneksi, yang disebut sirkuit virtual, menuju
     pesawat ujung lainnya.

Standar menyatakan mesin-mesin pemakai sebagai Data Terminal
Equipment (DTE) dan simpul paket-switching dimana DTE terhubung
     ke
sana sebagai Data Circuit-terminating Equipment (DCE).
Layanan Sirkuit Virtual
Layanan sirkuit virtual X.25 menyediakan 2 jenis sirkuit virtual yaitu :
1. Panggilan virtual : adalah sirkuit virtual yang ditetapkan secara
   dinamis     menggunakan      set-up    panggilan      dan     prosedur
   penghapusan panggilan.
2. Sirkuit virtual permanent : yakni sirkuit virtual yang ditetapkan
   jaringan, di mana transfer data terjadi sama seperti panggilan
   virtual, namun tanpa set-up panggilan dan penghapusan panggilan.
Format Packet

         Untuk data pemakai, data dipecah dalam bentuk blok-blok
berukuran maksimum, serta header 24-bit, 32-bit, atau 56-bit dilampirkan
ke setiap blok untuk membentuk packet data. Dalam mentransmisikan
data pemakai, X.25 harus mentransmisikan informasi control yang
berkaitan dengan penghubungan, pemeliharaan, dan penghentian sirkuit
virtual. Informasi control ditransmisikan dalam sebuah packet control.
Setiap packet control berisikan nomor sirkuit virtual dan jenis packet.
Sebuah STE bisa mengirim packet interrupt yang melalui prosedur control
aliran untuk packet-packet data. Fungsi dari packet interrupt adalah
pentransmisian     karakter    pemutus    terminal.  Packet     diagnosa
menyediakan suatu cara untuk menandai kondisi kesalahan tertentu yang
tidak memerlukan reinisialisasi. Packet registrasi digunakan untuk
meminta dan mengkonfirmasikan fasilitas X.25.
KESIMPULA
                         N
      Switch adalah perangkat jaringan yang bekerja dilapisan data link,mirip dengan
bridge,berfungsi menghubungkan banyak segment LAN kedalam satu jaringan yang
lebih besar.
       Jenis switch yang sering dipake adalah LAN switch,ATM switch,dan gabungan
switch dengan teknologi routing
       Fungsi utama jaringan packet switching adalah menerima packet-packet dari
station sumber dan mengirimkannya ke station tujuan. Jalur atau rute
sepanjang jaringan harus ditentukan terlebih dahulu
Dalam teknik switching terdapat dua pendekatan tentang bagaimana jaringan
manangani rantaian data (pecahan packet), menyalurkan sepanjang jaringan, dan
mengirim ke tujuan, yakni dengan Pendekatan Datagram dan Pendekatan Virtual
Circuit
Ingkang enten kiranganipun saking makalah kawulo nyuwun
pendapatipun
Ingkang sampun cekap semonten presentasi saking kawulo,
kawulo Haturaken maturnuwun…..HATURNUHUN…..
TARARENGKYU….

                      See you again
                         Sayonara
                        Wis disit ya
              Wassalamm’uallaikum wr.wb.
SELESAI

More Related Content

What's hot

Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Kelinci Coklat
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automata
ahmad haidaroh
 
Multiprosesor dan multikomputer
Multiprosesor dan multikomputerMultiprosesor dan multikomputer
Multiprosesor dan multikomputer
smiledianita
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Kelinci Coklat
 
Model Matematis untuk Rangkaian Elektrik
Model Matematis untuk Rangkaian ElektrikModel Matematis untuk Rangkaian Elektrik
Model Matematis untuk Rangkaian ElektrikRumah Belajar
 
[PBO] Pertemuan 3 - Pengenalan Pemrograman Berbasis Objek
[PBO] Pertemuan 3 - Pengenalan Pemrograman Berbasis Objek[PBO] Pertemuan 3 - Pengenalan Pemrograman Berbasis Objek
[PBO] Pertemuan 3 - Pengenalan Pemrograman Berbasis Objek
rizki adam kurniawan
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Fahrul Usman
 
Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galat
Kelinci Coklat
 
Transformasi linear
Transformasi linear Transformasi linear
Transformasi linear
unna_ahmad
 
Bab 2 sistem kontrol
Bab 2 sistem kontrolBab 2 sistem kontrol
Bab 2 sistem kontrol
Nyong Joanaharjo
 
Kelompok 8 analisis struktur (metode gauss jordan) powerpoint
Kelompok 8 analisis struktur (metode gauss jordan) powerpointKelompok 8 analisis struktur (metode gauss jordan) powerpoint
Kelompok 8 analisis struktur (metode gauss jordan) powerpoint
Debora Elluisa Manurung
 
Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]Bogor
 
Scheduling - Penjadwalan Sistem Operasi
Scheduling - Penjadwalan Sistem OperasiScheduling - Penjadwalan Sistem Operasi
Scheduling - Penjadwalan Sistem Operasi
raenigalih
 
Modul Pemrograman Bahasa Assembly
Modul Pemrograman Bahasa AssemblyModul Pemrograman Bahasa Assembly
Modul Pemrograman Bahasa Assembly
Universitas Merdeka Pasuruan
 
Pertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatanPertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatan
Buhori Muslim
 
Gerbang logika dasar
Gerbang logika dasarGerbang logika dasar
Gerbang logika dasar
Yusuf Tiar
 
Penjelasan tentang sistem infromasi akademik
Penjelasan tentang sistem infromasi akademikPenjelasan tentang sistem infromasi akademik
Penjelasan tentang sistem infromasi akademik
erlan efarda
 
metode euler
metode eulermetode euler
metode euler
Ruth Dian
 
02 struktur-sistem-operasi
02 struktur-sistem-operasi02 struktur-sistem-operasi
02 struktur-sistem-operasi
Trabalistra Bagaz
 

What's hot (20)

Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automata
 
Multiprosesor dan multikomputer
Multiprosesor dan multikomputerMultiprosesor dan multikomputer
Multiprosesor dan multikomputer
 
Modul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensiModul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensi
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
 
Model Matematis untuk Rangkaian Elektrik
Model Matematis untuk Rangkaian ElektrikModel Matematis untuk Rangkaian Elektrik
Model Matematis untuk Rangkaian Elektrik
 
[PBO] Pertemuan 3 - Pengenalan Pemrograman Berbasis Objek
[PBO] Pertemuan 3 - Pengenalan Pemrograman Berbasis Objek[PBO] Pertemuan 3 - Pengenalan Pemrograman Berbasis Objek
[PBO] Pertemuan 3 - Pengenalan Pemrograman Berbasis Objek
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 
Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galat
 
Transformasi linear
Transformasi linear Transformasi linear
Transformasi linear
 
Bab 2 sistem kontrol
Bab 2 sistem kontrolBab 2 sistem kontrol
Bab 2 sistem kontrol
 
Kelompok 8 analisis struktur (metode gauss jordan) powerpoint
Kelompok 8 analisis struktur (metode gauss jordan) powerpointKelompok 8 analisis struktur (metode gauss jordan) powerpoint
Kelompok 8 analisis struktur (metode gauss jordan) powerpoint
 
Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]
 
Scheduling - Penjadwalan Sistem Operasi
Scheduling - Penjadwalan Sistem OperasiScheduling - Penjadwalan Sistem Operasi
Scheduling - Penjadwalan Sistem Operasi
 
Modul Pemrograman Bahasa Assembly
Modul Pemrograman Bahasa AssemblyModul Pemrograman Bahasa Assembly
Modul Pemrograman Bahasa Assembly
 
Pertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatanPertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatan
 
Gerbang logika dasar
Gerbang logika dasarGerbang logika dasar
Gerbang logika dasar
 
Penjelasan tentang sistem infromasi akademik
Penjelasan tentang sistem infromasi akademikPenjelasan tentang sistem infromasi akademik
Penjelasan tentang sistem infromasi akademik
 
metode euler
metode eulermetode euler
metode euler
 
02 struktur-sistem-operasi
02 struktur-sistem-operasi02 struktur-sistem-operasi
02 struktur-sistem-operasi
 

More from munir09

Multiplexing
MultiplexingMultiplexing
Multiplexing
munir09
 
Data link-control1
Data link-control1Data link-control1
Data link-control1
munir09
 
Data link-control1
Data link-control1Data link-control1
Data link-control1
munir09
 
Teknik komunikasi-data-digital
Teknik komunikasi-data-digitalTeknik komunikasi-data-digital
Teknik komunikasi-data-digital
munir09
 
Encoding1
Encoding1Encoding1
Encoding1
munir09
 
Trans misidata
Trans misidataTrans misidata
Trans misidata
munir09
 
Trans misidata
Trans misidataTrans misidata
Trans misidata
munir09
 
Trans misidata
Trans misidataTrans misidata
Trans misidatamunir09
 
Transmisi data
Transmisi dataTransmisi data
Transmisi data
munir09
 

More from munir09 (10)

Circuit
CircuitCircuit
Circuit
 
Multiplexing
MultiplexingMultiplexing
Multiplexing
 
Data link-control1
Data link-control1Data link-control1
Data link-control1
 
Data link-control1
Data link-control1Data link-control1
Data link-control1
 
Teknik komunikasi-data-digital
Teknik komunikasi-data-digitalTeknik komunikasi-data-digital
Teknik komunikasi-data-digital
 
Encoding1
Encoding1Encoding1
Encoding1
 
Trans misidata
Trans misidataTrans misidata
Trans misidata
 
Trans misidata
Trans misidataTrans misidata
Trans misidata
 
Trans misidata
Trans misidataTrans misidata
Trans misidata
 
Transmisi data
Transmisi dataTransmisi data
Transmisi data
 

Packet switching dan routing

  • 2. Pengenalan Paket Switching Packet swicthing telah menjadi solusi yang diminati masyarakat yang sedang berusaha mengembangkan traffic data di dalam jaringan komputernya. Besarnya minat ini telah mempercepat evolusi internetwork dari bentuk “shared internetwork” menjadi bentuk “switching internetwork” sehingga penggunaan menjadi lebih berkembang.
  • 3. PENGERTIAN PAKET SWITCHING Paket switching dirancang sedemikian rupa untuk menyediakan fasilitas yang lebih efisien dibanding circuit switching untuk lalu lintas data yang sangat banyak. Station mentransmisikan data dalam bentuk block-block kecil yang disebut packet. Fungsi routing dari jaringan packet switching berupaya untuk menekan rute yang paling sedikit memakan biaya sepanjang jaringan, dengan perhitungan biaya yang didasarkan atas jumlah lompatan, penundaan yang diharapkan, atau hal-hal lainnya. X.25 adalah protocol standar untuk interface di antara suatu ujung dengan jaringan switching.
  • 4. Data yang akan ditransmisikan dibagi menjadi bagian-bagian kecil (paket)lalu ditransmisikan dan diubah kembali menjadi data semula. Dapat mentransmisikan ribuan bahkan jutaan paket perdetik Memungkinkan untuk pemakaian kanal transmisi secara bersamaan oleh pengguna lain Transmisi melalui PLMN (Public Land Mobile Network) dengan menggunakan IP backbone
  • 5. PRINSIP-PRINSIP PACKET SWITCHING Karakteristik dasar dari jaringan circuit switching adalah sumber daya yang berada di dalam jaringan yang dimaksudkan untuk panggilan tertentu. Untuk beberapa koneksi data pemakai / host (misalnya, komputer pribadi pemakai yang dihubungkan ke server database) sebagian besar waktunya berada pada saluran di dalam status idle. Sehingga dengan koneksi data, pendekatan circuit switching menjadi tidak efisien. Dalam jaringan circuit switching, koneksi yang terjadi memungkinkan dilakukannya transmisi pada rate data yang konstan. Jadi masing-masing dari dua perangkat yang dihubungkan harus saling mentransmisikan dan menerima pada rate data yang sama. Hal ini membatasi kegunaan jaringan dalam interkoneksi berbagai jenis komputer host dan workstation.
  • 6. Perancangan Jaringan Switch Implementasi dari perangkat share ke perangkat switch mengalami evolusi selama beberapa tahun. Perancang jaringan awalnya mempunyai keterbatasan dalam pemilihan perangkat untuk membangun sebuah jaringan kampus atau jaringan antar LAN. Pesatnya perkembangan PC dan kebutuhan aplikasi klien-server membutuhkan pipa jaringan yang lebar dan cepat, terutama untuk aplikasi multimedia. Pemenuhan kebutuhan ini berevolusi dari pemakaian perangkat share-hub ke switch.
  • 7. Gambar di atas menunjukkan sebuah strategi untuk mempertahankan infrastruktur kabel dengan pemakaian perangkat yang baru. Bermula dari pemakaian hub, digantikan dengan switch layer 2, switch layer 3, ATM, CDDI (Copper Data Distributed Interface) dan FDDI (Fiber Data Distributed Interface).
  • 8. Packet switching memiliki kelebihan dibanding circuit-switching, yakni : Packet switching Sirkuit switching Jalur efisiensi yang lebih besar, karena Waktu pada jalur simpul ke simpul jalur simpul ke simpul tunggal dapat dibagi dialokasikan menggunakan Time secara dinamik oleh packet sebanyak- Division Multiplexing synchronous. banyaknya sepanjang waktu. Jalur seperti itu berada dalam kondisi idle karena sebagian waktunya dihabiskan untuk koneksi yang Mampu menampilkan konversi rate data statusnya juga idle. Saat lalu lintas mulai penuh, packet- packet masih bisa diterima, namun terjadi peningkatan penundaan pengiriman. Jaringan menolak menerima permintaan koneksi tambahan sampai Diberlakukan skala prioritas. muatan pada jaringan berkurang.
  • 9. Ukuran Packet Terdapat keterkaitan yang signifikan antara ukuran packet dan waktu transmisi. Dengan memecah pesan, setiap simpul dapat mulai melakukan transmisi lebih cepat. Proses yang memerlukan packet yang lebih banyak dan lebih kecil, akan menimbulkan banyak penundaan. Semakin banyak packet berarti semakin banyak headernya. Penundaan juga semakin besar jika lebih banyak packet yang harus ditangani untuk sebuah pesan tunggal
  • 10. 1-packet message 2-packet message 5-packet message 10-packet message Header 1 1 DATA 2 1 1 2 1 DATA 3 2 1 3 2 1 3 2 4 DATA DATA 2 1 5 4 3 4 3 2 Header 6 5 4 Time 5 4 3 7 5 6 DATA DATA 2 1 8 7 5 4 6 DATA 9 8 7 5 DATA 10 9 8 2 Header 10 9 10 DATA Gbr. Perbedaan Ukuran-Ukuran Paket
  • 11. Perbandingan antara Circuit-Switching dan Packet- Switching Circuit-Switching Packet-switching Packet-switching sirkuit datagram virtual Jalur yang disediakan untuk Tidak tersedia jalur Tidak tersedia jalur transmisi Transmisi data yang Pentransmisian packet- Pentransmisian packet- berlangsung terus-menerus packet packet Cukup cepat untuk saling Cukup cepat untuk saling Cukup cepat untuk saling mengaktifkan mengaktifkan mengaktifkan Pesan-pesan tidak disimpan Packet dapat disimpan Packet dapat disimpan sampai saat dikirim sampai saat dikirim Jalur ditetapkan untuk Rute ditetapkan untuk Rute ditetapkan untuk seluruh percakapan masing-masing packet seluruh percakapan Penundaan setup panggilan, Penundaan transmisi Penundaan setiap penundaan transmisi bisa packet panggilan ; penundaan diabaikan transmisi packet
  • 12. Sinyal sibuk bila pihak yang Pengirim diberitahu bila Pengirim diberitahu bila dipanggil sedang sibuk packet tidak terkirim ada penolakan koneksi Overload dapat memblok setup Overload menyebabkan Overload dapat memblok panggilan; tanpa penundaan terjadinya penundaan setup panggilan; untuk panggilan yang sudah packet meningkatkan ditetapkan penundaan packet Switching terkomputerisasi Simpul switching kecil Simpul switching kecil atau mekanikal Pemakai bertanggung jawab Jaringan bertanggung Jaringan bertanggung untukperlindungan terhadap jawab untuk packet jawab untuk urutan pesan agar tidak hilang individu packet Biasanya tidak ada perubahan Perubahan kode dan Perubahan kode dan kode atau kecepatan kecepatan kecepatan Bandwidth tertentu Penggunaan bandwidth Penggunaan bandwidth secara dinamis secara dinamis Tidak ada bit-bit overhead Bit-bit overhead dalam Bit-bit overhead dalam setelah setup panggilan setiap packet setiap packet
  • 13. ROUTING Fungsi utama jaringan packet switching adalah menerima packet-packet dari station sumber dan mengirimkannya ke station tujuan. Jalur atau rute sepanjang jaringan harus ditentukan terlebih dahulu. Persyaratan untuk fungsi ini adalah sebagai berikut : • Pembetulan • Kesederhanaan • Kekokohan • Stabilitas • Kejelasan • Optimal • Efisiensi
  • 14. Unsur-unsur Teknik Routing untuk Jaringan Packet Switching : 1.Kriteria kinerja Meliputi jumlah lompatan, biaya, penundaan, dan laju penyelesaian.Kriteria yang paling sederhana adalah memilih rute lompatan minimum (yang melintasi jumlah simpul yang paling sedikit sepanjang jaringan. 2.Keputusan waktu dan tempat Keputusan waktu meliputi Packet (datagram) dan Sesi (sirkuit virtual). Keputusan tempat meliputi setiap simpul, simpul pusat, dan simpul awal. Keputusan waktu ditetapkan lewat apakah keputusan routing dibuat atas dasar sirkuit virtual atau packet. Bila berupa datagram, keputusan routing dibuat secara terpisah untuk tiap packet. Sedangkan operasi sirkuit virtual internal , keputusan routing dibuat pada saat sirkuit virtual dibangun. Keputusan tempat menunjuk pada simpul atau simpul-simpul yang mana di dalam jaringan bertanggung jawab untuk memutuskan routing. Yang paling umum adalah routing terdistribusi, di mana setiap simpul memiliki tanggung jawab memilih suatu jalur output untuk mengarahkan packet-packet saat mereka datang. Untuk routing terpusat, keputusan dibuat oleh beberapa simpul yang ditandai, seperti pusat control jaringan. Keputusan routing sebenarnya lebih banyak dilakukan oleh station sumber dan bukannya oleh simpul jaringan. Keputusan waktu dan tempat merupakan variable rancangan bebas.
  • 15. 3.Sumber Informasi Jaringan dan Pewaktuan Perbaruan Sebagian besar strategi routing memerlukan keputusan-keputusan yang didasarkan atas pengetahuan topologi jaringan,muatan lalu lintas, serta biaya jalur. Dengan routing terdistribusi, keputusan routing dibuat oleh masing-masing simpul, simpul individu bisa hanya menggunakan informasi local saja, seperti biaya dari setiap jalur untuk keluar. Routing terpusat, simpul pusat biasanya menggunakan yang diperoleh dari seluruh simpul. Pewaktuan perbaruan informasi, yang merupakan fungsi dari sumber informasi serta strategi routing. Bila tidak ada informasi yang digunakan ,berarti tidak akan ada informasi yang diperbarui. Semakin banyak informasi yang tersedia, serta semakin sering diperbarui, semakin baik keputusan routing yang diambil jaringan. Di lain pihak, dilakukannya transmisi informasi berarti semakin menghabiskan sumber daya jaringan
  • 16. STRATEGI ROUTING Routing Tetap Untuk routing tetap, sebuah rute tunggal dan permanent dibentuk untuk setiap pasangan sumber-tujuan dari simpul-simpul di dalam jaringan. Biaya jalur yang dipergunakan untuk merancang rute hanya didasarkan atas lalu lintas yang diharapkan atau kapasitas saja. Dengan routing tetap, tidak terdapat perbedaan antara routing untuk diagram dan sirkuit virtual. Kelebijan dari routing tetap ini adalah kesederhanaannya, serta bisa bekerja dengan baik pada jaringan yang andal dengan muatan yang cukup stabil. Kekurangannya adalah kurangnya fleksibilitas, karena tidak bereaksi terhadap kegagalan atau kemacetan jaringan.
  • 17. Kebanjiran Teknik ini tidak memerlukan informasi apapun. Sebuah packet dikirim oleh suatu simpul sumber kepada setiap simpul yang berdekatan. Pada tiap simpul, packet yang datang tersebut ditransmisikan pada semua jalur keluar kecuali untuk jalur dimana packet-packet tersebut tiba. Teknik kebanjiran memiliki 3 sifat : 1. Seluruh rute di antara sumber dan tujuan akan dicoba untuk dilalui dengan syarat minimal terdapat 1 jalur lintasan. 2. Karena seluruh rute dicoba, sedikitnya terdapat satu tiruan packet yang tiba pada tujuan menggunakan rute lompatan-minimum. 3. Seluruh simpul yang secara langsung atau tidak langsung terhubung ke simpul sumber telah dikunjungi. Teknik kebanjiran mengandung tingkat kekokohan yang cukup tinggi serta dapat dipergunakan untuk mengirim pesan darurat. Kebanjiran sangat berguna untuk menyebarkan informasi penting ke seluruh simpul. Kerugian dari teknik kebanjiran adalah tingginya muatan lalu lintas yang dibangkitkan, yang secara langsung menkadi tidak seimbang dengan konektifitas jaringan.
  • 18. Random Routing Dengan random routing, simpul hanya memilih satu jalur untuk keluar yang dpergunakan untuk mentransmisikan kembali packet yang datang. Random routing tidak memerlukan penggunaan informasi jaringan. Jaringan harus lebih banyak membawa muatan lalu lintas yang lebih tinggi disbanding muatan lalu lintas optimum, meskipun tidak setinggi dalam kebanjiran.
  • 19. Adaptif Routing Seluruh jaringan packet switching secara virtual dipergunakan beberapa teknik adaptif routing. Maksudnya keputusan routing yang dibuat dapat berubah bila kondis i jaringan berubah. Kondisi utama yang mempengaruhi keputusan routing adalah : 1. Kegagalan : bila sebuah simpul atau trunk mengalami kegagalan, maka jalurnya tidak dapat dipergunakan sebagai bagian dari rute. 2. Kemacetan : bila bagian tertentu dari jaringan mengalami kemacetan yang sanga t parah , diharapkan packet-packet diarahkan di sekelilingnya dan bukan melintasi area kemacetan itu. Untuk adaptif routing, informasi mengenai status jaringan harus dipindahkan di antara simpul. Adaptif routing merupakan teknik yang paling umum digunakan karena : 1. Strategi adaptif routing mampu meningkatkan kinerja 2. Mampu membantu pengontrolan kemacetan. Adaptif routing cenderung menyeimbangkan muatan.``
  • 20. X.25 Standar protocol yang paling sering digunakan adalahX.25. Standar ini memiliki 3 level : 1. Level fisik : X.25 mengakibatkan penggunaan spesifikasi lapisan fisik dalam standar disebut sebagai X.21. 2. Level jalur : Dimaksudkan agar transfer data yang melintasi jalur fisik cukup handal, dengan cara mentransmisikan data sebagai rantaian frame. 3. Level packet : menyediakan layanan sirkuit virtual eksternal. Layanan ini memungkinkan pesawat ujung untuk jaringan mampu menyusun logika koneksi, yang disebut sirkuit virtual, menuju pesawat ujung lainnya. Standar menyatakan mesin-mesin pemakai sebagai Data Terminal Equipment (DTE) dan simpul paket-switching dimana DTE terhubung ke sana sebagai Data Circuit-terminating Equipment (DCE).
  • 21. Layanan Sirkuit Virtual Layanan sirkuit virtual X.25 menyediakan 2 jenis sirkuit virtual yaitu : 1. Panggilan virtual : adalah sirkuit virtual yang ditetapkan secara dinamis menggunakan set-up panggilan dan prosedur penghapusan panggilan. 2. Sirkuit virtual permanent : yakni sirkuit virtual yang ditetapkan jaringan, di mana transfer data terjadi sama seperti panggilan virtual, namun tanpa set-up panggilan dan penghapusan panggilan.
  • 22. Format Packet Untuk data pemakai, data dipecah dalam bentuk blok-blok berukuran maksimum, serta header 24-bit, 32-bit, atau 56-bit dilampirkan ke setiap blok untuk membentuk packet data. Dalam mentransmisikan data pemakai, X.25 harus mentransmisikan informasi control yang berkaitan dengan penghubungan, pemeliharaan, dan penghentian sirkuit virtual. Informasi control ditransmisikan dalam sebuah packet control. Setiap packet control berisikan nomor sirkuit virtual dan jenis packet. Sebuah STE bisa mengirim packet interrupt yang melalui prosedur control aliran untuk packet-packet data. Fungsi dari packet interrupt adalah pentransmisian karakter pemutus terminal. Packet diagnosa menyediakan suatu cara untuk menandai kondisi kesalahan tertentu yang tidak memerlukan reinisialisasi. Packet registrasi digunakan untuk meminta dan mengkonfirmasikan fasilitas X.25.
  • 23. KESIMPULA N Switch adalah perangkat jaringan yang bekerja dilapisan data link,mirip dengan bridge,berfungsi menghubungkan banyak segment LAN kedalam satu jaringan yang lebih besar. Jenis switch yang sering dipake adalah LAN switch,ATM switch,dan gabungan switch dengan teknologi routing Fungsi utama jaringan packet switching adalah menerima packet-packet dari station sumber dan mengirimkannya ke station tujuan. Jalur atau rute sepanjang jaringan harus ditentukan terlebih dahulu Dalam teknik switching terdapat dua pendekatan tentang bagaimana jaringan manangani rantaian data (pecahan packet), menyalurkan sepanjang jaringan, dan mengirim ke tujuan, yakni dengan Pendekatan Datagram dan Pendekatan Virtual Circuit
  • 24. Ingkang enten kiranganipun saking makalah kawulo nyuwun pendapatipun Ingkang sampun cekap semonten presentasi saking kawulo, kawulo Haturaken maturnuwun…..HATURNUHUN….. TARARENGKYU…. See you again Sayonara Wis disit ya Wassalamm’uallaikum wr.wb.