SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
MATERI PELATIHAN BERBASIS
KOMPETENSI
SEKTOR OTOMOTIF
SUB SEKTOR SEPEDA MOTOR
MENGUJI, MEMELIHARA, DAN
MENGGANTI BATERAI
OTO.SM02.026.01
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
BUKU INFORMASI
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN
PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
DAFTAR ISI
Daftar Isi
1
BAB I PENGANTAR
2
1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi
2
1.2. Penjelasan Modul
2
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)
3
1.4. Pengertian-pengertian Istilah
4
BAB II STANDAR KOMPETENSI
5
2.1. Peta Paket Pelatihan
5
2.2. Pengertian Unit Standar
5
2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari
5
2.3.1. Judul Unit
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
.........................................................................................
6
2.3.2. Kode Unit
.........................................................................................
6
2.3.3. Deskripsi Unit
.........................................................................................
6
2.3.4. Elemen Kompetensi
.........................................................................................
6
2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja
.........................................................................................
6
2.3.6. Batasan Variabel
.........................................................................................
7
2.3.7. Panduan Penilaian
.........................................................................................
7
2.3.8. Kompetensi Kunci
.........................................................................................
9
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
10
3.1. Strategi Pelatihan
..........................................................................................................
10
3.2. Metode Pelatihan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
..........................................................................................................
10
BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI
12
4.1. Pendahuluan
12
4.2. Bagian-bagian Batere
12
4.3. Pemeliharaan Batere
13
4.4. Pemeriksaan pada Batere
14
4.5. Pengisian pada Batere
16
BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN
KOMPETENSI 19
5.1. Sumber Daya Manusia
..........................................................................................................
19
5.2. Sumber-sumber Perpustakaan
..........................................................................................................
19
5.3. Daftar Peralatan yang Digunakan
..........................................................................................................
21
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
BAB I
PENGANTAR
1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi
• Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?
Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat
melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria
Unjuk Kerja.
• Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?
Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan,
pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja,
sesuai dengan standar yang telah disetujui.
1.2. Penjelasan Modul
1.2.1. Desain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual/mandiri :
• Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.
• Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan
menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari
pelatih.
1.2.1. Isi Modul
a. Buku Informasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta
pelatihan.
b. Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan
Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk
mempelajari dan memahami informasi.
• Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
• Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktik kerja.
c. Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
• Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan.
• Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan.
• Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
• Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
• Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
• Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
1.2.1. Pelaksanaan Modul
Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
• Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan.
• Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
• Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan.
• Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan
menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.
Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :
• Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
• Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.
• Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
• Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
• Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)
• Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency).
Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi
terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.
• Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah :
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan
keterampilan yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama.
1.4. Pengertian-pengertian Istilah
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan,
pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi
tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu
standar tertentu.
Penilaian / Uji Kompetensi
Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui
perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta
keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan
bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.
Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta
lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada
kompetensi yang dipelajari.
Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut
ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.
Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil
serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen
kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada
seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi.
Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji
kompetensi.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
2.1. Peta Paket Pelatihan
2.2. Pengertian Unit Standar
Apakah Standar Kompetensi?
Setiap Standar Kompetensi menentukan :
a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi.
b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.
c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.
Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini?
Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk
“Menerapkan prosedur-prosedur mutu”.
Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan?
Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian
kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan
waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.
Standar
Kompetensi
Terkini
OTO.SM02.026.01
Bidang yang
digunakan pada
Pedoman Belajar
ini
Menguji,
Memelihara,
Mengganti Baterai
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi?
Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda
akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda
kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level
yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.
2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta
pelatihan atau siswa untuk dapat :
• mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
• mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
• memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
• menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja telah
dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
2.3.1. Judul Unit
Menguji, Memelihara, Mengganti Baterai
2.3.2. Kode Unit
OTO.SM02.026.01
2.3.3. Deskripsi Unit
Unit ini mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan untuk memelihara,
melepas mengganti, menguji, dan mengisi kembali baterai kendaraan.
Kemampuan ini dapat diterapkan pada baterai sepeda motor 2 langkah dan 4
langkah hingga ukuran 250 cc.
2.3.4. Elemen Kompetensi
Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja
Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada
setiap elemen
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
01 Menguji baterai 1.1 Baterai diuji tanpa menyebabkan
kerusakan terhadap komponen atau sistem
lainnya.
1.2 Informasi yang benar diakses dari
spesifikasi pabrik dan dipahami.
1.3 Pemilihan perlengkapan penguji yang
sesuai.
1.4 Pengujian dilakukan dan hasilnya
dianalisis dan disesuaikan dengan spesifikasi
pabrik.
1.5 Seluruh kegiatan pengujian dilakukan
berdasarkan SOP (Standard Operation
Procedures), peraturan K3L (Keselamatan,
Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan
prosedur/kebijakan perusahaan.
02 Melepas dan
mengganti baterai
2.1 Baterai dilepas dan diganti tanpa menyebabkan
kerusakan terhadap komponen atau sistem
lainnya.
2.2 Pemilihan dan penggunaan perlengkapan dan
peralatan yang sesuai
2.3 Tindakan dan langkah-langkah dilakukan untuk
mencegah hilangnya memori elektronik pada
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
kendaraan, jika ada.
2.4 Seluruh kegiatan melepas/mengganti dilakukan
berdasarkan SOP (Standard Operation
Procedures), peraturan K3L (Keselamatan,
Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan
prosedur/kebijakan perusahaan.
03 Memelihara dan
mengisi baterai
3.1 Baterai diisi dengan menggunakan pengisi/
battery charger yang sesuai.
3.2 Permukaan air baterai diperiksa dan ditambah
seperlunya.
3.3 Katup baterai/terminal dibersihkan.
3.4 Seluruh kegiatan pemeliharaan dan pengisian
baterai dilakukan berdasarkan SOP (Standard
Operation Procedures), peraturan K3L
(Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan
Lingkungan), dan prosedur/kebijakan
perusahaan.
04 Membantu start
kendaraan
4.1 Kendaraan dibantu start hidup tanpa
menyebabkan kerusakan terhadap komponen
atau sistem lainnya.
4.2 Kabel jamper yang sesuai dipilih, bila perlu
menggunakan pelindung.
4.3 Kabel jamper disambung/dilepas dengan
tahapan dan kutub yang benar.
4.4 Seluruh kegiatan bantuan start dilakukan
berdasarkan SOP (Standard Operation
Procedures), peraturan K3L (Keselamatan,
Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan
prosedur/ kebijakan perusahaan.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
2.3.6 BATASAN VARIABEL
1. Batasan konteks:
Standar kompetensi ini digunakan untuk jasa pelayanan pemeliharaan dan
perbaikan bidang perbengkelan.
2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk:
2.1 Spesifikasi pabrik untuk kendaraan.
2.2 SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan.
2.3 Kebutuhan pelanggan.
2.4 Kode area tempat kerja.
2.5 Undang-undang pemerintah.
2.6 Keamanan lembar data bahan.
3. Pelaksanaan K3L harus memenuhi:
3.1 Undang-undang tentang K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan
Lingkungan).
3.2 Penghargaan di bidang industri.
4. Peralatan-peralatan dapat termasuk:
4.1 Peralatan tangan/hand tools, peralatan uji termasuk penguji beban,
hidrometer, multimeter atau voltmeter, dan pengisi/charger baterai.
4.2 Peralatan khusus untuk melepas dan menyetel.
5. Kegiatan:
Kegiatan harus dilakukan pada kondisi kerja normal dan harus meliputi :
5.1 Tes beban.
5.2 Tes berat jenis.
5.3 Memahami informasi pabrik.
5.4 Pengisian cepat/singkat.
5.5 Melakukan bantuan start kendaraan.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
2.3.7 PANDUAN PENILAIAN
1 Pengetahuan dan keterampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan tidak
melalui pekerjaan.
2 Penilaian keterampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang diawasi
dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika kondisi tempat
kerja tidak memungkinkan, maka penilaian dapat dilakukan melalui simulasi.
3 Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan langsung.
4 Kompetensi harus dinilai sesuai dengan konteks kualifikasi yang sedang
diperhatikan.
5. Aspek-aspek penting:
Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan
kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang
berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut :
5.1 Melepas dan memasang baterai.
5.2 Pemeliharaan dan pengisian baterai.
5.3 Menguji dan melakukan bantuan start kendaraan.
6. Pengetahuan dasar:
6.1 Undang-undang K3L.
6.2 Cara aman mengenai air baterai (aki) dan cairan asam.
6.3 Kode area tempat kerja.
6.4 Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan pembuangan air
baterai dan cairan asam.
6.5 Prosedur pengujian mengenai beban dan berat jenis.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
6.6 Identifikasi tipe-tipe baterai.
6.7 Prosedur pemeliharaan.
6.8 Prosedur bantuan start.
6.9 Prosedur pengisian baterai.
7. Penilaian praktek:
7.1 Mengakses, memahami, dan menerapkan informasi teknik termasuk
peraturan pemerintah.
7.2 Menggunakan peralatan dan perlengkapan dengan benar dan aman.
7.3 Memelihara baterai
7.4 Menguji baterai (baik tes beban maupun berat jenis).
7.5 Melepas dan mengganti baterai.
7.6 Melakukan bantuan start/jump start kendaraan.
7.7 Mengisi baterai.
2.3.8 KOMPETENSI KUNCI :
N
O
KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKA
T
1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 1
6. Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 1
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
3.1. Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang
“diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap
belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan
Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang
telah dibuat.
Persiapan/perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan
tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.
Permulaan dari proses pembelajaran
a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada
tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan
Anda.
Pengamatan terhadap tugas praktik
a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang
telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan.
Implementasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.
3.2. Metode Pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus,
kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
Belajar secara mandiri
Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai
dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan
secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk
mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur dan
berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip
sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi
antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.
Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh
Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI
4.1 Pendahuluan
Sistim pengisian merupakan sumber bagi tersedianya listrik pada sepeda motor.
Peralatan yang dipakai pada sistim pengisian sepeda motor adalah :
1. Generator atau pembangkit listrik.
2. Rectifier atau pengatur arah listrik.
3. Battery atau tempat penyimpanan listrik.
Pada unit kompetensi ini akan dibahas mengenai battery.
Batere adalah sumber listrik arus DC yang timbul melalui suatu reaksi kimia dan
mempunyai waktu pakai yang relatif pendek. Battery adalah Suatu alat yang dapat
menyimpan tenaga listrik melalui proses kimia, dan akan mengeluarkan arus (tenaga
listrik) melalui proses kimia juga (disebut elektrokimia). Perbedaan battery (Storage
Batteiry ) dengan Battery Element Kering yang digunakan pada lampu senter atau radio
transistor ialah elemen kering tidak dapat diisi kembali (guna menyimpan tenaga listrik
sehingga sudah tidak dapat digunakan lagi sedangkan pada battery (storage battery)
dapat digunakan lagi setelah diadakan pemakaian dengan jalan mengisinya yaitu
menyimpan tenaga dalam bentuk tenaga kimia.
4.2 Bagian Batere
Kontruksi Battery terdiri dari beberapa sel dimana sel-sel ini mernbangkitkan tenaga
listrik. Tiap sel terdiri dari beberapa plat ( lempeng), pemisah ( separator) dan cairan
elektrolit.
1.1. KONTAK BATTERY
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
Kontak battery terbuat dari ebonit/damar sistetis dan bertugas memegangi
sel dan menampung cairan elektrolit. Reaksi kimia terjadi di dalam kotak battery,
sel-sel tersebut dihubungkan secara seri (kutup positip dari salah satu sel
dihubungkan dengan kutup negatip dari sel lainnva) dengan demikian tegangan
yang terbangkit sama dengan jumlah tegangan listrik tiap- tiap sel.Setiap sel
sanggup membangkitkan listrik dengan tegangan listnik sebesar 2.1 volt. Jadi
seandainya battery mempunyai 3 sel maka arus listrik yang terbangkit sama
dengan 6.3 volt, atau bila mempunvai 6 sel maka arus listrik yang terbangkit sama
dengan 12.6 volt. Setiap sel rnempunyai lubang untuk mengisikan cairan
elektrolit.
1.2. PLAT-PLAT
Terdapat 2 macam plat, yaitu plat positip dan plat negatip. plat ini
berbentuk kisi-kisi terbuat dari timah hitam, atau campuran dari timah hitam
dengan antimoni dan ditambahkan dengan bahan yang aktif, sehingga
menambah daya penyimpanan arus.
Plat positip dipasang sebelah menyebelah dipisahkan oeh separator sehingga
membentuk satu grup plat, atau disebut satu sel. Dalam satu plat (satu sel)
terdapat satu plat negatip lebih banyak sehingga kedua ujung dari kumpulan plat-
plat negatip lebih banyak sehingga kedua ujung dan kumpulan plat-pat tersebut
adalah plat negatip. Material aktif dalam plat positip tidak tahan terhadap getaran
dan sangat mudah membentuk gumpalan-gumpalan. Untuk mencegah hal
tersebut plat positip diberi tutup dan serat gelas.
1.3. Separator(Pemisah)
Separator terbuat dan bahan non konduktor dipakai untuk memisahkan plat positif
dan negatip agar tidak terjadi hubungan singkat diantara plat-plat. Pada separator
terdapat lubang-lubang dan alur yang halus untuk memberikan jalan terhadap
sirkulasi eiektrolit. Bahan separator misalnya : kayu, ebonit atau dari serat gelas.
1.4. Elektrolit
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
Elektrolit terbuat dan air sulingan (60,8%) dengan asam belerang (39,2%) dan
rnempunyai berat jenis 1,26 dengan keadaan battery terisi penuh pada suhu 200
(1,28 pada daerah dingin). Apabila plat-plat telah terendam elektrolit sendiri
mengadakan reaksi kimia sehingga mengakibatkan tenaga listrik. Battery atau
Accu mempunva fungsi yang penting dalarn instalasi. kelistrikan sepeda motor
maka battery harus dapat melayani arus-arus bagi hal-hal berikut ini (Khusus
untuk motor dengan sistim penyalaan battery) :
- Untuk penyalaan lampu-lampu pada waktu mesin dihidupkan
- Untuk keperluan tanda -tanda (Isyarat)
4.3 Pemeliharaan Batere
Untuk menjaga agar battery berada dalam keadaan yang baik (selalu memberikan hasil
yang optimal) maka harus diperhatikan hal-hal berikut
- Harus dikontrol secara teratur apakah zat cair didalam battery cukup atau
kurang.
- Bagian atas harus selalu bersih dan kering sebab kotoran dapat menyebabkan
pengosongan dini.
- Battery tidak boleh terlalu lama dikosongkan, battery yang sudah kosong
harus segera diisi kembali.
- Cairan battery tidak boleh dikotori dengan kotoran, debu atau serbuk logam.
- Battery jangan sarnpai dimuat berlebihan, apabila battery penuh dan kita muat
terus maka akan bermuatan lebih.
Umumnnya battery sepeda motor mernpunya tegangan 6 atau 12 volt dengan kapasitas
antara 4-9 Amper-jam (AH). Pada sepeda motor pengeluaran-pengeluaran arus dari
batere selalu diimbangi dengan pengisian dari spoel/dinamo, tetap apabila battery itu
tidak dipakai terlalu lama maka karena adanya pengeluaran dengan sendirinya (self
discharge) battery akan menjadi kosong, pengosongan battery ini akan semakin cepat
apabila battery itu harus mengeluarakan arus tanpa adanya pengisian. Agar battery
dapat digunakan kembali maka harus diisi kembali.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
Pemeliharaan battery mempunyai arti yang sangat penting didalam menjaga agar
battery awet dipakai. Kelupaan dalam melakukan tugas-tugas pemeliharaan dapat
mengakibatkan rusaknya battery sehingga tidak dapat. dipakai dan harus diganti dengan
yang baru.
Battery yang sudah diisi penuh dan tidak dipakai maka lama kelamaan akan
mengeluarkan isi rnuatannya dengan sendirinva, jadi berarti tidak bermuatan listrik lagi.
Oleh karena itu setelah battery diisi penuh tidak boleh disimpan begitu saja untuk waktu
yang lama. Pada pemakaian kendaraan tiap-tiap hari secara teratur haruslah tiap-tiap
seminggu sekali mengadakan pemeriksaan terhadap battery.
4.4 Pemeriksaan Batere
Cara yang umum untuk menentukan besarnya arus listrik didalam battery adalah dengan
mengukur battery berat jenis dan cairan elektrolitnya. Hydrometer berdiri dan sebuah
tabung gelas dan pelampung, dan pada pelampungnya dilengkapi dengan garis- garis
skala. Apabila e!ektrolit dimasukan dalam tabung gelas tersebut, maka pelampung akan
mengapung dan tinggi permukaan elektrolit pada pelampungan akan menunjukan garis-
garis skala. disini ditunjukkan perbandingan berat antara elektrolit dengan air, atau berat
jenis.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
Gambar 4.1 Hidrometer berdiri
Jumlah tenaga listrik yang disimpan dalam battery dapat digunakan sebagai sumber
tenaga listrik dinarnakan “Kapasitas Battery’. Untuk ini digunakan satuan Amper Jam
yang dapat dilukiskan menurut persamaan berikut :
Am per Jam = Arus Pemakaian x Waktu Pemakaian
1. Pemeriksaan berat jenis dan volume jumlah air accu.
Pada waktu battery kekurangan elektrolit separator dari plat-platnya akan keluar/tidak
terendam dalam cairan elektrolit yang umumnya ditunjukkan pada garis low/rendah.
Akibat hal tersebut diatas maka akan timbul Sulfation pada plat-plat dan melemahnya
separator. Sebaiknya bila elektrolit terlalu banyak akan tumpah akibatnya akan merusak
chasis serta bagian-bagian lain pada sepeda motor.Untuk itu harus divolume/jumlah air
accu dengan tepat. Berkurangnva cairan elektrolit tersebut dikarenakan oleh
pengubahan menjadi gas. Pada waktu akhir charge maka perlu diperhatikan apakah
ketinggian permukaan air accu selalu tepat Tambahkan cairan eiektrolit apabila cairan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
sudah menurun dan battery perlu dicharge kurang lebih 1 jam untuk bercampurnya air
accu kemudian ukuran beratnva.
2 Pengukuran berat jenis elektrolit
Pengukuran dilakukan dengan jalan menggunakan hydrometer yaitu dengan jalan
memasukkan ujung hydrometer pada lubang battere lalu tekan karet penghisap dan
lepaskan perlahan-lahan kemudian baca skala yang ada pada tabung ala tersebut.Berat
jenis air accu yang baik 1.20 - 1.280.
3. Periksa terminal-terminal battery dari endapan-endapan yang terjadi akibat reaksi
battery dan periksa kekuatan dan kekerasan baut penguat pada ujung kutub- kutubnya.
Contoh Kapasitas battery adalah 6 Volt 6 AH (Amper Hour) Artinya Battery ini dapat
memenuhi kebutuhan arus sebesar 6 Ampere selama 3 jam.Untuk Penyeteroman
battery sebaiknya dengan pengisian 7 % dan kapasitas battery.
4. Pemeriksaan
- Pada battery konvensional, periksa gravitasi spesifik cairannya.
- Isi/charge battery bila “under-charge”.
Catatan:
- Bilamana akan mengukur tegangan battery setelah dicharge, biarkan dulu minimum 30
menit agar kita mendapat ukuran yang akurat, karena tegangannya berfluktuasi bila baru
saja diisi.
- Gunakan voltmeter yang tingkat keakuratannya mencapai 0.1 V
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
Gambar 4.2 Pemeriksaan batere
4.5 Pengisian pada battery
Proses yang terjadi pada batere adalah :
- Pengisian (charging), dan Generator dan Rectificer.
- Pembangunan (discharging), untuk ke beban (lampu dan lain-lain (penyalaan busi).
Bagian-bagian busi yang terdapat pada battery adalah:
- Plat elektroda positif (perioxide/Pb 02) dengan kutub positif (+).
- Platelektroda negative (timah hitam/Pb) dengan kutub negative(-).
- Plat pemisah (separator).
- Larutan asam sulfat H2S04.
Gambar 4.3 Struktur umum dari batere
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
Battery menghantarkan listrik pada terjadi reaksi kimia asam sulfur/electrolit diantara dua
plat (lead peroxide dan lead). Sulfat dalam elektrolit berpadu dengan bahan plat,
membentuk lead sulphate (battery discharged). Dengan mengalirkan arus listrik kembali
ke battery, plat berubah kembali menjadi lead Perioxide dan lead (battery charge).
Berat jenis air battery akan berubah-ubah, saat battery sedang mengalami proses, hal ini
tergantung dari kondisi perbandingan antara berat jenis asam sulfat dan air yang terjadi
didalam elektrolit (air battery). Oleh karena itu proses pengisian battery harus dilakukan
dengan tahapan kondisi berat jenis yang terjadi pada air battery.
Gambar 4.4 Reaksi kimia pada batere
Pada saat proses mengisi asam battery, proses elektrolisa memecah air menjadi
komponen hidrogen dan oksigen, karena keduanya berbentuk gas, maka katup battery
harus dibuka pada saat pengisian battery. Battery dilengkapi dengan lubang angin yang
biasanya dirancang dalam bentuk slang untuk membuang gas yang dihasilkan selama
pemakaian normal.
Battery disebut overchanged bila arus yang disupply ke battery berlebihan, gas keluar
dari plat dan suhu elektrolit meningkat. Suhu yang semakin tinggi menyebabkan air yang
hilang semakin banyak dalam waktu cepat hal ini dapat memperpendek usia battery. Bila
ditinggalkan tanpa diperiksa lagi, menguapnya air dan elektrolit battery dan suhu yang
tinggi akan merusak dan tidak dapat diperbaiki lagi.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
Gambar 4.5 Proses pengisian batere
Karena battery sepeda motor selalu mengalami putaran siklus charging dan discharging,
air dalam elektrolitnya mendidih. Pada plat yang terus menerus kena didihan air akan
terbentuk timbunan kristal berwarna putih-proses ini disebut sulfation (lead sulfate).
Kristal putih lead sulfate ini sifatnya tidak seperti lead sulfate akibat discharging, sangat
sulit untuk mengubahnya menjadi lead peroxide dan lead lembali. Hal ini merusak dan
memperpendek usia battery dan tidak hanya terjadi bila kandungan elektrolit battery
pada level rendah, tetapi juga terjadi bila battery dalam keadaan discharged untuk waktu
yang lama.
Cara Pengisian pada Batere
- Angkat battery dan boxnya dan sambunglah battery pada “battery charger”.
-Sambung kabel (+) charger ke terminal (+) battery.
-Sambung kabel (-) charger ke terminal (-) battery.
- Battery konvensional:
- Buka katup pengisi dan masing-masing sel untuk membebaskan gas.
- Bila level elekrolitnya rendah, tambahkan air destilasi sampai mencapai UPPER
LEVEL.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
Gambar 4.6 Pengisian Batere
Perhatian:
- Battery menghasilkan gas hidrogen yang dapat menjadi sangat eksplosif. Jangan
merokok atau ada sumber api di dekat battery, terutama pada saat sedang mengisi.
- Tekanlah tombol ON/OFF pada chargernya, buka pada batterynya/terminalnya. Bila
kabel dalam keadaan tidak tersambung ataupun tersambung pada terminal battery
selagi mengisi, bunga api dapat meloncat dan membakar gas tersebut.
- Battery harus selalu dipindahkan/diangkat dan boxnya pada saat mengisi, bila tidak
elektrolitnya dapat tercecer dan meyebabkan kerangka /komponen karatan.
Battery Konvensional:
Arus pengisian (charging current) harus dibawah 1/10 dan kapasitas battery sendiri.
Misalnya : battery 12 Ah, arus pengisiarlnya harus 1 .2 A. Baterry harus diisi sampai
gravitasi spesifiknya menjadi 1.27 1.29 pada 20 derajat Celcius (68 derajat Farenhaed).
Gambar 4.7 Waktu pengisian standar
BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN
UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
5.1. Sumber Daya Manusia
Pelatih
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab
pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
Anda perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
Penilai
Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat
kerja. Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses
belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan
merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.
Teman kerja/sesama peserta pelatihan
Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan
bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini
akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan
belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.
5.2. Sumber-sumber Perpustakaan
Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses
pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :
1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis
2. Lembar kerja
3. Diagram-diagram, gambar
4. Contoh tugas kerja
5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu
peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber
yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk
menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-
sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.
Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan :
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit
Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit
Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit
Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit
Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit
Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit
Judul
Pengarang
Penerbit
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Buku Pelatihan Mekanik Tingkat 1
Astra Honda Training Centre
Astra Honda Motor
-
Buku Pelatihan Mekanik Tingkat 2
Astra Honda Training Centre
Astra Honda Motor
-
Pedoman Pelatihan Teknis Sepeda Motor Tingkat Dasar
Divisi Servis Suzuki
PT Indomobil Suzuki Internasional
-
Pedoman Pelatihan Teknis Sepeda Motor Lanjutan
Divisi Servis Suzuki
PT Indomobil Suzuki Internasional
-
Teknik Sepeda Motor
Daryanto
Yrama Widya
2006
Servis dan Teknik Reparasi Sepeda Motor
M. Suratman
Pustaka Grafika
2003
Servis Sepeda Motor
Handoko Soesilo
Karya Utama
-
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor
Kode Modul
OTO.SM02.026.01
5.3 Daftar Peralatan yang Digunakan
1. Peralatan tangan/hand tools,
2. Penguji beban,
3. Hidrometer,
4. Multimeter atau voltmeter,
5. Pengisi/charger baterai

More Related Content

What's hot

Oto.sm01.016.01 melatih kelompok kecil
Oto.sm01.016.01 melatih kelompok kecilOto.sm01.016.01 melatih kelompok kecil
Oto.sm01.016.01 melatih kelompok kecilrifa tika
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-18-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-18-i (3)Pelatihan cbt otomotif 10 001-18-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-18-i (3)Eko Supriyadi
 
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (2)Eko Supriyadi
 
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)Lukmanulhakim Almamalik
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (2)Eko Supriyadi
 
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (2)Eko Supriyadi
 
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (2)Eko Supriyadi
 
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (2)
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (2)30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (2)
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (2)Eko Supriyadi
 
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)Eko Supriyadi
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)Eko Supriyadi
 

What's hot (20)

Oto.sm01.016.01 melatih kelompok kecil
Oto.sm01.016.01 melatih kelompok kecilOto.sm01.016.01 melatih kelompok kecil
Oto.sm01.016.01 melatih kelompok kecil
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-18-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-18-i (3)Pelatihan cbt otomotif 10 001-18-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-18-i (3)
 
Tik.cs01.006.01 buku informasi
Tik.cs01.006.01 buku informasiTik.cs01.006.01 buku informasi
Tik.cs01.006.01 buku informasi
 
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (2)
 
Tik.cs03.007.01 buku informasi
Tik.cs03.007.01 buku informasiTik.cs03.007.01 buku informasi
Tik.cs03.007.01 buku informasi
 
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
Buku informasi tik.cs03.012.01 (autosaved)
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (2)
 
Tik.cs02.053.01 buku informasi
Tik.cs02.053.01 buku informasiTik.cs02.053.01 buku informasi
Tik.cs02.053.01 buku informasi
 
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (2)
 
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (2)
 
Buku informasi tik.cs03.011.01
Buku informasi tik.cs03.011.01Buku informasi tik.cs03.011.01
Buku informasi tik.cs03.011.01
 
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (2)
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (2)30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (2)
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (2)
 
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
 
Buku informasi tik.cs03.010.01
Buku informasi tik.cs03.010.01Buku informasi tik.cs03.010.01
Buku informasi tik.cs03.010.01
 
Buku informasi tik.cs03.016.01
Buku informasi tik.cs03.016.01Buku informasi tik.cs03.016.01
Buku informasi tik.cs03.016.01
 

Similar to BATERE

Buku informasi melepas,memasang, menyetel roda
Buku informasi melepas,memasang, menyetel rodaBuku informasi melepas,memasang, menyetel roda
Buku informasi melepas,memasang, menyetel rodaFranky Gepenk
 
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)Eko Supriyadi
 
materi-wireless
materi-wirelessmateri-wireless
materi-wirelessrahmat s
 
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisiBuku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisiLukmanulhakim Almamalik
 
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)Eko Supriyadi
 
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)Eko Supriyadi
 
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)Eko Supriyadi
 
20 010-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 010-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 010-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 010-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)Eko Supriyadi
 
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (1)Eko Supriyadi
 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)Eko Supriyadi
 
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (2)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (2)40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (2)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (2)Eko Supriyadi
 

Similar to BATERE (18)

Buku informasi melepas,memasang, menyetel roda
Buku informasi melepas,memasang, menyetel rodaBuku informasi melepas,memasang, menyetel roda
Buku informasi melepas,memasang, menyetel roda
 
Tik.jk02.007.01 b info
Tik.jk02.007.01 b infoTik.jk02.007.01 b info
Tik.jk02.007.01 b info
 
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
materi-wireless
materi-wirelessmateri-wireless
materi-wireless
 
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisiBuku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
Buku informasi tik.cs03.015.01 udah revisi
 
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
20 010-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 010-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 010-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 010-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
 
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
 
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (2)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (2)40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (2)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (2)
 

Recently uploaded

Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxchleotiltykeluanan
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 

Recently uploaded (9)

Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 

BATERE

  • 1. MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR SEPEDA MOTOR MENGUJI, MEMELIHARA, DAN MENGGANTI BATERAI OTO.SM02.026.01
  • 2. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
  • 3. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 DAFTAR ISI Daftar Isi 1 BAB I PENGANTAR 2 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 2 1.2. Penjelasan Modul 2 1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC) 3 1.4. Pengertian-pengertian Istilah 4 BAB II STANDAR KOMPETENSI 5 2.1. Peta Paket Pelatihan 5 2.2. Pengertian Unit Standar 5 2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari 5 2.3.1. Judul Unit
  • 4. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 ......................................................................................... 6 2.3.2. Kode Unit ......................................................................................... 6 2.3.3. Deskripsi Unit ......................................................................................... 6 2.3.4. Elemen Kompetensi ......................................................................................... 6 2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja ......................................................................................... 6 2.3.6. Batasan Variabel ......................................................................................... 7 2.3.7. Panduan Penilaian ......................................................................................... 7 2.3.8. Kompetensi Kunci ......................................................................................... 9 BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 10 3.1. Strategi Pelatihan .......................................................................................................... 10 3.2. Metode Pelatihan
  • 5. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 .......................................................................................................... 10 BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI 12 4.1. Pendahuluan 12 4.2. Bagian-bagian Batere 12 4.3. Pemeliharaan Batere 13 4.4. Pemeriksaan pada Batere 14 4.5. Pengisian pada Batere 16 BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI 19 5.1. Sumber Daya Manusia .......................................................................................................... 19 5.2. Sumber-sumber Perpustakaan .......................................................................................................... 19 5.3. Daftar Peralatan yang Digunakan .......................................................................................................... 21
  • 6. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 BAB I PENGANTAR 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi • Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi? Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja. • Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja? Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui. 1.2. Penjelasan Modul 1.2.1. Desain Modul Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri : • Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih. • Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih. 1.2.1. Isi Modul a. Buku Informasi
  • 7. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan. b. Buku Kerja Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi : Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi. • Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan. • Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja. c. Buku Penilaian Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : • Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan. • Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan. • Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan. • Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja. • Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik. • Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan. 1.2.1. Pelaksanaan Modul Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
  • 8. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 • Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan. • Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan. • Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan. • Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja. Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan : • Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan. • Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja. • Memberikan jawaban pada Buku Kerja. • Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja. • Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih. 1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC) • Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency). Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali. • Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah : a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang sama atau b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama. 1.4. Pengertian-pengertian Istilah
  • 9. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 Profesi Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan. Standardisasi Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu. Penilaian / Uji Kompetensi Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan. Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari. Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan. Standar Kompetensi Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.
  • 10. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 Sertifikat Kompetensi Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi. Sertifikasi Kompetensi Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji kompetensi.
  • 11. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 BAB II STANDAR KOMPETENSI 2.1. Peta Paket Pelatihan 2.2. Pengertian Unit Standar Apakah Standar Kompetensi? Setiap Standar Kompetensi menentukan : a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi. b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi. c. Kondisi dimana kompetensi dicapai. Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini? Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk “Menerapkan prosedur-prosedur mutu”. Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan? Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu. Standar Kompetensi Terkini OTO.SM02.026.01 Bidang yang digunakan pada Pedoman Belajar ini Menguji, Memelihara, Mengganti Baterai
  • 12. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi? Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali. 2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat : • mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. • mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan. • memeriksa kemajuan peserta pelatihan. • menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian. 2.3.1. Judul Unit Menguji, Memelihara, Mengganti Baterai 2.3.2. Kode Unit OTO.SM02.026.01 2.3.3. Deskripsi Unit Unit ini mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan untuk memelihara, melepas mengganti, menguji, dan mengisi kembali baterai kendaraan. Kemampuan ini dapat diterapkan pada baterai sepeda motor 2 langkah dan 4 langkah hingga ukuran 250 cc. 2.3.4. Elemen Kompetensi Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan.
  • 13. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada setiap elemen ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 01 Menguji baterai 1.1 Baterai diuji tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya. 1.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. 1.3 Pemilihan perlengkapan penguji yang sesuai. 1.4 Pengujian dilakukan dan hasilnya dianalisis dan disesuaikan dengan spesifikasi pabrik. 1.5 Seluruh kegiatan pengujian dilakukan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan prosedur/kebijakan perusahaan. 02 Melepas dan mengganti baterai 2.1 Baterai dilepas dan diganti tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya. 2.2 Pemilihan dan penggunaan perlengkapan dan peralatan yang sesuai 2.3 Tindakan dan langkah-langkah dilakukan untuk mencegah hilangnya memori elektronik pada
  • 14. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 kendaraan, jika ada. 2.4 Seluruh kegiatan melepas/mengganti dilakukan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan prosedur/kebijakan perusahaan. 03 Memelihara dan mengisi baterai 3.1 Baterai diisi dengan menggunakan pengisi/ battery charger yang sesuai. 3.2 Permukaan air baterai diperiksa dan ditambah seperlunya. 3.3 Katup baterai/terminal dibersihkan. 3.4 Seluruh kegiatan pemeliharaan dan pengisian baterai dilakukan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan prosedur/kebijakan perusahaan. 04 Membantu start kendaraan 4.1 Kendaraan dibantu start hidup tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya. 4.2 Kabel jamper yang sesuai dipilih, bila perlu menggunakan pelindung. 4.3 Kabel jamper disambung/dilepas dengan tahapan dan kutub yang benar. 4.4 Seluruh kegiatan bantuan start dilakukan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan prosedur/ kebijakan perusahaan.
  • 15. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 2.3.6 BATASAN VARIABEL 1. Batasan konteks: Standar kompetensi ini digunakan untuk jasa pelayanan pemeliharaan dan perbaikan bidang perbengkelan. 2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk: 2.1 Spesifikasi pabrik untuk kendaraan. 2.2 SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan. 2.3 Kebutuhan pelanggan. 2.4 Kode area tempat kerja. 2.5 Undang-undang pemerintah. 2.6 Keamanan lembar data bahan. 3. Pelaksanaan K3L harus memenuhi: 3.1 Undang-undang tentang K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan). 3.2 Penghargaan di bidang industri. 4. Peralatan-peralatan dapat termasuk: 4.1 Peralatan tangan/hand tools, peralatan uji termasuk penguji beban, hidrometer, multimeter atau voltmeter, dan pengisi/charger baterai. 4.2 Peralatan khusus untuk melepas dan menyetel. 5. Kegiatan: Kegiatan harus dilakukan pada kondisi kerja normal dan harus meliputi : 5.1 Tes beban. 5.2 Tes berat jenis. 5.3 Memahami informasi pabrik. 5.4 Pengisian cepat/singkat. 5.5 Melakukan bantuan start kendaraan.
  • 16. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 2.3.7 PANDUAN PENILAIAN 1 Pengetahuan dan keterampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan tidak melalui pekerjaan. 2 Penilaian keterampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, maka penilaian dapat dilakukan melalui simulasi. 3 Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan langsung. 4 Kompetensi harus dinilai sesuai dengan konteks kualifikasi yang sedang diperhatikan. 5. Aspek-aspek penting: Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut : 5.1 Melepas dan memasang baterai. 5.2 Pemeliharaan dan pengisian baterai. 5.3 Menguji dan melakukan bantuan start kendaraan. 6. Pengetahuan dasar: 6.1 Undang-undang K3L. 6.2 Cara aman mengenai air baterai (aki) dan cairan asam. 6.3 Kode area tempat kerja. 6.4 Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan pembuangan air baterai dan cairan asam. 6.5 Prosedur pengujian mengenai beban dan berat jenis.
  • 17. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 6.6 Identifikasi tipe-tipe baterai. 6.7 Prosedur pemeliharaan. 6.8 Prosedur bantuan start. 6.9 Prosedur pengisian baterai. 7. Penilaian praktek: 7.1 Mengakses, memahami, dan menerapkan informasi teknik termasuk peraturan pemerintah. 7.2 Menggunakan peralatan dan perlengkapan dengan benar dan aman. 7.3 Memelihara baterai 7.4 Menguji baterai (baik tes beban maupun berat jenis). 7.5 Melepas dan mengganti baterai. 7.6 Melakukan bantuan start/jump start kendaraan. 7.7 Mengisi baterai. 2.3.8 KOMPETENSI KUNCI : N O KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKA T 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan Ide dan Teknik Matematika 1 6. Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1
  • 18. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01
  • 19. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 3.1. Strategi Pelatihan Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Persiapan/perencanaan a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda. b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca. c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki. d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda. Permulaan dari proses pembelajaran a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar. b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan Anda. Pengamatan terhadap tugas praktik a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya. b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan. Implementasi
  • 20. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman. b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik. c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh. Penilaian Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda. 3.2. Metode Pelatihan Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan. Belajar secara mandiri Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar. Belajar Berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja. Belajar terstruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.
  • 21. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01
  • 22. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI 4.1 Pendahuluan Sistim pengisian merupakan sumber bagi tersedianya listrik pada sepeda motor. Peralatan yang dipakai pada sistim pengisian sepeda motor adalah : 1. Generator atau pembangkit listrik. 2. Rectifier atau pengatur arah listrik. 3. Battery atau tempat penyimpanan listrik. Pada unit kompetensi ini akan dibahas mengenai battery. Batere adalah sumber listrik arus DC yang timbul melalui suatu reaksi kimia dan mempunyai waktu pakai yang relatif pendek. Battery adalah Suatu alat yang dapat menyimpan tenaga listrik melalui proses kimia, dan akan mengeluarkan arus (tenaga listrik) melalui proses kimia juga (disebut elektrokimia). Perbedaan battery (Storage Batteiry ) dengan Battery Element Kering yang digunakan pada lampu senter atau radio transistor ialah elemen kering tidak dapat diisi kembali (guna menyimpan tenaga listrik sehingga sudah tidak dapat digunakan lagi sedangkan pada battery (storage battery) dapat digunakan lagi setelah diadakan pemakaian dengan jalan mengisinya yaitu menyimpan tenaga dalam bentuk tenaga kimia. 4.2 Bagian Batere Kontruksi Battery terdiri dari beberapa sel dimana sel-sel ini mernbangkitkan tenaga listrik. Tiap sel terdiri dari beberapa plat ( lempeng), pemisah ( separator) dan cairan elektrolit. 1.1. KONTAK BATTERY
  • 23. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 Kontak battery terbuat dari ebonit/damar sistetis dan bertugas memegangi sel dan menampung cairan elektrolit. Reaksi kimia terjadi di dalam kotak battery, sel-sel tersebut dihubungkan secara seri (kutup positip dari salah satu sel dihubungkan dengan kutup negatip dari sel lainnva) dengan demikian tegangan yang terbangkit sama dengan jumlah tegangan listrik tiap- tiap sel.Setiap sel sanggup membangkitkan listrik dengan tegangan listnik sebesar 2.1 volt. Jadi seandainya battery mempunyai 3 sel maka arus listrik yang terbangkit sama dengan 6.3 volt, atau bila mempunvai 6 sel maka arus listrik yang terbangkit sama dengan 12.6 volt. Setiap sel rnempunyai lubang untuk mengisikan cairan elektrolit. 1.2. PLAT-PLAT Terdapat 2 macam plat, yaitu plat positip dan plat negatip. plat ini berbentuk kisi-kisi terbuat dari timah hitam, atau campuran dari timah hitam dengan antimoni dan ditambahkan dengan bahan yang aktif, sehingga menambah daya penyimpanan arus. Plat positip dipasang sebelah menyebelah dipisahkan oeh separator sehingga membentuk satu grup plat, atau disebut satu sel. Dalam satu plat (satu sel) terdapat satu plat negatip lebih banyak sehingga kedua ujung dari kumpulan plat- plat negatip lebih banyak sehingga kedua ujung dan kumpulan plat-pat tersebut adalah plat negatip. Material aktif dalam plat positip tidak tahan terhadap getaran dan sangat mudah membentuk gumpalan-gumpalan. Untuk mencegah hal tersebut plat positip diberi tutup dan serat gelas. 1.3. Separator(Pemisah) Separator terbuat dan bahan non konduktor dipakai untuk memisahkan plat positif dan negatip agar tidak terjadi hubungan singkat diantara plat-plat. Pada separator terdapat lubang-lubang dan alur yang halus untuk memberikan jalan terhadap sirkulasi eiektrolit. Bahan separator misalnya : kayu, ebonit atau dari serat gelas. 1.4. Elektrolit
  • 24. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 Elektrolit terbuat dan air sulingan (60,8%) dengan asam belerang (39,2%) dan rnempunyai berat jenis 1,26 dengan keadaan battery terisi penuh pada suhu 200 (1,28 pada daerah dingin). Apabila plat-plat telah terendam elektrolit sendiri mengadakan reaksi kimia sehingga mengakibatkan tenaga listrik. Battery atau Accu mempunva fungsi yang penting dalarn instalasi. kelistrikan sepeda motor maka battery harus dapat melayani arus-arus bagi hal-hal berikut ini (Khusus untuk motor dengan sistim penyalaan battery) : - Untuk penyalaan lampu-lampu pada waktu mesin dihidupkan - Untuk keperluan tanda -tanda (Isyarat) 4.3 Pemeliharaan Batere Untuk menjaga agar battery berada dalam keadaan yang baik (selalu memberikan hasil yang optimal) maka harus diperhatikan hal-hal berikut - Harus dikontrol secara teratur apakah zat cair didalam battery cukup atau kurang. - Bagian atas harus selalu bersih dan kering sebab kotoran dapat menyebabkan pengosongan dini. - Battery tidak boleh terlalu lama dikosongkan, battery yang sudah kosong harus segera diisi kembali. - Cairan battery tidak boleh dikotori dengan kotoran, debu atau serbuk logam. - Battery jangan sarnpai dimuat berlebihan, apabila battery penuh dan kita muat terus maka akan bermuatan lebih. Umumnnya battery sepeda motor mernpunya tegangan 6 atau 12 volt dengan kapasitas antara 4-9 Amper-jam (AH). Pada sepeda motor pengeluaran-pengeluaran arus dari batere selalu diimbangi dengan pengisian dari spoel/dinamo, tetap apabila battery itu tidak dipakai terlalu lama maka karena adanya pengeluaran dengan sendirinya (self discharge) battery akan menjadi kosong, pengosongan battery ini akan semakin cepat apabila battery itu harus mengeluarakan arus tanpa adanya pengisian. Agar battery dapat digunakan kembali maka harus diisi kembali.
  • 25. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 Pemeliharaan battery mempunyai arti yang sangat penting didalam menjaga agar battery awet dipakai. Kelupaan dalam melakukan tugas-tugas pemeliharaan dapat mengakibatkan rusaknya battery sehingga tidak dapat. dipakai dan harus diganti dengan yang baru. Battery yang sudah diisi penuh dan tidak dipakai maka lama kelamaan akan mengeluarkan isi rnuatannya dengan sendirinva, jadi berarti tidak bermuatan listrik lagi. Oleh karena itu setelah battery diisi penuh tidak boleh disimpan begitu saja untuk waktu yang lama. Pada pemakaian kendaraan tiap-tiap hari secara teratur haruslah tiap-tiap seminggu sekali mengadakan pemeriksaan terhadap battery. 4.4 Pemeriksaan Batere Cara yang umum untuk menentukan besarnya arus listrik didalam battery adalah dengan mengukur battery berat jenis dan cairan elektrolitnya. Hydrometer berdiri dan sebuah tabung gelas dan pelampung, dan pada pelampungnya dilengkapi dengan garis- garis skala. Apabila e!ektrolit dimasukan dalam tabung gelas tersebut, maka pelampung akan mengapung dan tinggi permukaan elektrolit pada pelampungan akan menunjukan garis- garis skala. disini ditunjukkan perbandingan berat antara elektrolit dengan air, atau berat jenis.
  • 26. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 Gambar 4.1 Hidrometer berdiri Jumlah tenaga listrik yang disimpan dalam battery dapat digunakan sebagai sumber tenaga listrik dinarnakan “Kapasitas Battery’. Untuk ini digunakan satuan Amper Jam yang dapat dilukiskan menurut persamaan berikut : Am per Jam = Arus Pemakaian x Waktu Pemakaian 1. Pemeriksaan berat jenis dan volume jumlah air accu. Pada waktu battery kekurangan elektrolit separator dari plat-platnya akan keluar/tidak terendam dalam cairan elektrolit yang umumnya ditunjukkan pada garis low/rendah. Akibat hal tersebut diatas maka akan timbul Sulfation pada plat-plat dan melemahnya separator. Sebaiknya bila elektrolit terlalu banyak akan tumpah akibatnya akan merusak chasis serta bagian-bagian lain pada sepeda motor.Untuk itu harus divolume/jumlah air accu dengan tepat. Berkurangnva cairan elektrolit tersebut dikarenakan oleh pengubahan menjadi gas. Pada waktu akhir charge maka perlu diperhatikan apakah ketinggian permukaan air accu selalu tepat Tambahkan cairan eiektrolit apabila cairan
  • 27. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 sudah menurun dan battery perlu dicharge kurang lebih 1 jam untuk bercampurnya air accu kemudian ukuran beratnva. 2 Pengukuran berat jenis elektrolit Pengukuran dilakukan dengan jalan menggunakan hydrometer yaitu dengan jalan memasukkan ujung hydrometer pada lubang battere lalu tekan karet penghisap dan lepaskan perlahan-lahan kemudian baca skala yang ada pada tabung ala tersebut.Berat jenis air accu yang baik 1.20 - 1.280. 3. Periksa terminal-terminal battery dari endapan-endapan yang terjadi akibat reaksi battery dan periksa kekuatan dan kekerasan baut penguat pada ujung kutub- kutubnya. Contoh Kapasitas battery adalah 6 Volt 6 AH (Amper Hour) Artinya Battery ini dapat memenuhi kebutuhan arus sebesar 6 Ampere selama 3 jam.Untuk Penyeteroman battery sebaiknya dengan pengisian 7 % dan kapasitas battery. 4. Pemeriksaan - Pada battery konvensional, periksa gravitasi spesifik cairannya. - Isi/charge battery bila “under-charge”. Catatan: - Bilamana akan mengukur tegangan battery setelah dicharge, biarkan dulu minimum 30 menit agar kita mendapat ukuran yang akurat, karena tegangannya berfluktuasi bila baru saja diisi. - Gunakan voltmeter yang tingkat keakuratannya mencapai 0.1 V
  • 28. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 Gambar 4.2 Pemeriksaan batere 4.5 Pengisian pada battery Proses yang terjadi pada batere adalah : - Pengisian (charging), dan Generator dan Rectificer. - Pembangunan (discharging), untuk ke beban (lampu dan lain-lain (penyalaan busi). Bagian-bagian busi yang terdapat pada battery adalah: - Plat elektroda positif (perioxide/Pb 02) dengan kutub positif (+). - Platelektroda negative (timah hitam/Pb) dengan kutub negative(-). - Plat pemisah (separator). - Larutan asam sulfat H2S04. Gambar 4.3 Struktur umum dari batere
  • 29. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 Battery menghantarkan listrik pada terjadi reaksi kimia asam sulfur/electrolit diantara dua plat (lead peroxide dan lead). Sulfat dalam elektrolit berpadu dengan bahan plat, membentuk lead sulphate (battery discharged). Dengan mengalirkan arus listrik kembali ke battery, plat berubah kembali menjadi lead Perioxide dan lead (battery charge). Berat jenis air battery akan berubah-ubah, saat battery sedang mengalami proses, hal ini tergantung dari kondisi perbandingan antara berat jenis asam sulfat dan air yang terjadi didalam elektrolit (air battery). Oleh karena itu proses pengisian battery harus dilakukan dengan tahapan kondisi berat jenis yang terjadi pada air battery. Gambar 4.4 Reaksi kimia pada batere Pada saat proses mengisi asam battery, proses elektrolisa memecah air menjadi komponen hidrogen dan oksigen, karena keduanya berbentuk gas, maka katup battery harus dibuka pada saat pengisian battery. Battery dilengkapi dengan lubang angin yang biasanya dirancang dalam bentuk slang untuk membuang gas yang dihasilkan selama pemakaian normal. Battery disebut overchanged bila arus yang disupply ke battery berlebihan, gas keluar dari plat dan suhu elektrolit meningkat. Suhu yang semakin tinggi menyebabkan air yang hilang semakin banyak dalam waktu cepat hal ini dapat memperpendek usia battery. Bila ditinggalkan tanpa diperiksa lagi, menguapnya air dan elektrolit battery dan suhu yang tinggi akan merusak dan tidak dapat diperbaiki lagi.
  • 30. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 Gambar 4.5 Proses pengisian batere Karena battery sepeda motor selalu mengalami putaran siklus charging dan discharging, air dalam elektrolitnya mendidih. Pada plat yang terus menerus kena didihan air akan terbentuk timbunan kristal berwarna putih-proses ini disebut sulfation (lead sulfate). Kristal putih lead sulfate ini sifatnya tidak seperti lead sulfate akibat discharging, sangat sulit untuk mengubahnya menjadi lead peroxide dan lead lembali. Hal ini merusak dan memperpendek usia battery dan tidak hanya terjadi bila kandungan elektrolit battery pada level rendah, tetapi juga terjadi bila battery dalam keadaan discharged untuk waktu yang lama. Cara Pengisian pada Batere - Angkat battery dan boxnya dan sambunglah battery pada “battery charger”. -Sambung kabel (+) charger ke terminal (+) battery. -Sambung kabel (-) charger ke terminal (-) battery. - Battery konvensional: - Buka katup pengisi dan masing-masing sel untuk membebaskan gas. - Bila level elekrolitnya rendah, tambahkan air destilasi sampai mencapai UPPER LEVEL.
  • 31. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 Gambar 4.6 Pengisian Batere Perhatian: - Battery menghasilkan gas hidrogen yang dapat menjadi sangat eksplosif. Jangan merokok atau ada sumber api di dekat battery, terutama pada saat sedang mengisi. - Tekanlah tombol ON/OFF pada chargernya, buka pada batterynya/terminalnya. Bila kabel dalam keadaan tidak tersambung ataupun tersambung pada terminal battery selagi mengisi, bunga api dapat meloncat dan membakar gas tersebut. - Battery harus selalu dipindahkan/diangkat dan boxnya pada saat mengisi, bila tidak elektrolitnya dapat tercecer dan meyebabkan kerangka /komponen karatan. Battery Konvensional: Arus pengisian (charging current) harus dibawah 1/10 dan kapasitas battery sendiri. Misalnya : battery 12 Ah, arus pengisiarlnya harus 1 .2 A. Baterry harus diisi sampai gravitasi spesifiknya menjadi 1.27 1.29 pada 20 derajat Celcius (68 derajat Farenhaed). Gambar 4.7 Waktu pengisian standar BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI 5.1. Sumber Daya Manusia Pelatih
  • 32. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk : a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar. b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar. c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda. d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda. e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan. Penilai Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan : a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda. b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda. c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda. Teman kerja/sesama peserta pelatihan Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda. 5.2. Sumber-sumber Perpustakaan Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.
  • 33. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 Sumber-sumber tersebut dapat meliputi : 1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis 2. Lembar kerja 3. Diagram-diagram, gambar 4. Contoh tugas kerja 5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain. Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi. Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber- sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada. Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan :
  • 34. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 Judul Pengarang Penerbit Tahun terbit Judul Pengarang Penerbit Tahun terbit Judul Pengarang Penerbit Tahun terbit Judul Pengarang Penerbit Tahun terbit Judul Pengarang Penerbit Tahun terbit Judul Pengarang Penerbit Tahun terbit Judul Pengarang Penerbit : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : Buku Pelatihan Mekanik Tingkat 1 Astra Honda Training Centre Astra Honda Motor - Buku Pelatihan Mekanik Tingkat 2 Astra Honda Training Centre Astra Honda Motor - Pedoman Pelatihan Teknis Sepeda Motor Tingkat Dasar Divisi Servis Suzuki PT Indomobil Suzuki Internasional - Pedoman Pelatihan Teknis Sepeda Motor Lanjutan Divisi Servis Suzuki PT Indomobil Suzuki Internasional - Teknik Sepeda Motor Daryanto Yrama Widya 2006 Servis dan Teknik Reparasi Sepeda Motor M. Suratman Pustaka Grafika 2003 Servis Sepeda Motor Handoko Soesilo Karya Utama -
  • 35. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor Kode Modul OTO.SM02.026.01 5.3 Daftar Peralatan yang Digunakan 1. Peralatan tangan/hand tools, 2. Penguji beban, 3. Hidrometer, 4. Multimeter atau voltmeter, 5. Pengisi/charger baterai