SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF
KENDARAAN RINGAN
ELECTRICAL
KONSTRUKSI DAN OPERASI
BATERAI
OTO.KR05.001.01
MODUL 1 DARI 3
BUKU
INFORMASI
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Daftar Isi Halaman
Bagian - 1 2
Pendahuluan 2
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan 2
Disain Modul 2
Isi Modul 3
Pelaksanaan Modul 3
Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI)
4
Hasil Pelatihan 5
Pengenalan 5
Prasyarat 5
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) 5
Keselamatan Kerja 6
Bagian - 2 7
Prosedur Konstruksi dan Operasi Baterai 7
• Konstruksi dan Operasi Baterai 7
• Daftar Istilah 16
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) OTO.KR05.001.01
Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 2/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Bagian - 1
Pendahuluan
Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku
Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul
Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi.
Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai
pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja.
Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang
harus dimilki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan
bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan.
Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI). Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah
pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui secara nasional yang
diperlukan untuk penanganan perbaikan disektor otomotif.
Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) OTO.KR05.001.01
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan
Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih
dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat
pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing
atau sebutan lainnya.
Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai
kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusi-
institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan
siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya.
Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun
Balai Latihan Kerja.
Disain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual/mandiri :
• Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih.
• Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.
Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 3/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Isi Modul
Buku Informasi
Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi :
• informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan
praktek kerja.
Buku Kerja
Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan
Individual/mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:
• kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan
memahami informasi
• kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
• kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan
• kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktek kerja.
Buku Penilaian
Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
• kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan
• metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan
• sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan
• semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja
• petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek
• catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan modul
Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan :
• menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan
• menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan
• menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan
• memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan
menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja
• menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil
peserta pelatihan pada Buku Kerja.
Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 4/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan :
• menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan
• menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja
• memberikan jawaban pada Buku Kerja
• mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja
• memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih.
Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI)
Prasyarat
Kompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu.
Elemen Kompetensi
Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan.
Kriteria Unjuk Kerja
Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada
setiap elemen.
Batasan Variabel
Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang
ditetapkan.
Panduan Penilaian
Merupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk
kerja.
Konteks
Merupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa
yang seharusnya digunakan.
Aspek-aspek yang diperlukan
Menentukan kegiatan inti yang harus dinilai.
Persyaratan Level Literasi dan Numerasi
Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1
Level Literasi
1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar.
2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan
memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan.
3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks.
Level Numerasi
1 Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah
secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat
mengkomunikasikan secara matematik.
2 Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep
matematik yang kompleks pada batasan konteks.
Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 5/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
3 Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan
simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks.
Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 6/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Hasil Pelatihan
Setelah menyelesaikan materi yang disajikan pada pelatihan ini, peserta tanpa
bantuan, harus dapat mengerjakan:
Peserta Pelatihan dapat menjelaskan konstruksi dan operati baterai otomotif
termasuk didalamnya:
• Mendefinisikan sel primer dan sekunder
• Menjelaskan konstruksi dan identifikasi bahan yang digunakan baterai otomotif
• Menjelaskan proses kimia yang terjadi pada baterai otomotif selama sel
melakukan proses pengisisan dan pengaliran
• Memperagakan bagaimana tegangan dan kapasitas baterai dapat berubah
adanya varisi metode pennggabungan
Peserta latihan dapat mendefinisikan beberapa istilah yang terkumpul dalam baterai
otomotif antara lain:
• Cold Crank current.
• Reserve Capacity.
• Ampere Hour Capacity.
• Relative density.
• Batterey Voltage & Capacity.
Pengenalan
Memahami konstruksi dan operasi baterai otomotif dan beberapa istilah yang
terkumpul akan membantu prosedur diagnosa dan servis.
Modul ini akan membantu anda untuk mengembangkan ketrampilan yang dibutuhkan
sehingga dapat lebih terbiasa untuk mengoperasikan baterai dan bagiannya.
Prasyarat
Sebelum mengawali pemakaian modul ini, anda harus telah selesai melengkapi
modul yang menyertainya
• OTO.KR10.016.01 - Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC)
Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugas-
tugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan
kemampuannya kepada pelatih.
Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 7/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Keselamatan Kerja
Umum
OTO.KR10.016.01 Occupational Health and Safety menyediakan beberapa
pandangan dan pengetahuan yang berhubungan dengan keselamatan pemindahan
barang.
informasi ini mudah didapat.
mohon dibaca dan mematuhi/menuruti undang-undang tentang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja yang diberlakukan oleh pemerintah dan tempat kerja.
Pribadi
Ikuti hal-hal yang perlu pada keselamatan pencegahan awal pada NAE003
Sebagai rangkuman adalah sebagai berikut.
• Keselamatan dan kesehatan kerja pada Industri otomotif
• Pencegahan kecelakaan
• Alat pemadam kebakaran
• Mencatat peralatan/kerkakas tangan dan tenaga.
• perawatan dan pemakaian peralatan tangan dan tenaga
kenakan baju pelindung dan alat pelindung termasuk memakai kaca mata pengaman
ketika bekerja disekitar baterai dan zat asam baterai. Fasilitas untuk bersihkan mata
dan membasuh harus mudah dijangkau.
Peserta harus menggunakan alat-alat pelindung yang sesuai dengan ketentuan
pemerintah dan kebijakan di tempat kerja.
Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 8/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Bagian - 2
Prosedur Konstruksi dan Operasi Baterai
Konstruksi dan Operasi Baterai
1. Pengamanan awal
Baterai banyak digunakan pada.
• Penyedia tenaga listrik untuk menstater motor.
• Menyimpan tenaga listrik untuk pemakaian berikutnya.
• Menyediakan tenaga listrk pada bebepara komponen saat mesin tidak bekerja.
Gambar 1. Komponen kelistrikan
Baterai pada umumnya berukuran besar dan berisi larutanasam sulfat. saat berkerja
dengan baterai, perlu diperhatikan keamanan awal yang diperlukan untuk
menghindari pemakai atau kerusakan alat elektronik.
• Semua alat pelindung atau alat pengaman, termasuk pemakaian alas kaki yang
sesuai dan pelindung mata, selalu dikenakan saat mengerjakan atau berada di
sekeliling baterai dan lingkungan cairan asam baterai. Putuslah hubungan kabel
baterai pada saat anda kan memperbaiki beberpa bagian dari suatu sistem
rangkaian kelistrikan.
• Lepas hubungan terminal baterai ke ground terlebih dahulu, biasanya adalah
terminal negatif, tetapi beberapa mobil model lama memakai terminal positif
Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 9/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
untuk sistim groundnya. Mulailah melepas terminal negatif akan mengurangi
akibat hubungan pendek pada saat anda mempergunakan peralatan reparasi.
Gambar 2. Pemutusan terminal ground baterai.
• Ingatlah baterai mudah menimbulkan arus energi listrik pada tenggang tinggi,
sehingga jam tangan logam perhiasan dan gelang sebaiknya tidak dikenakan
pada saat anda bekerja dengan baterai.
• Gunakan selalu campuran asam sulfat dan air, bukan vice versa atau asam
lainnya yang dapat mengakibatkan cairan asam tumpah (pada kasus tertentu
mengakibatkan ledakan).
• Gas yang keluar dari bagian atas sel baterai selama proses pengisisan bersifat
mudah meledak, jangan menyalakan korek atau merokok dekat lokasi pengisian
baterai.
• Sebelum menghubungkan pengisisan baterai, kedua terminal baterai positif dan
negatif harus dilepaskan dari sistem rangkaian elektronik.
• Pada saat melakukan pengisian baterai, anda membutuhkan udara yang bersih
dan ventilasi udara yang bebas dari bunga api atau kemungkinan terjadi
kebakaran.
• Apabila baterai anda memiliki lubang ventilasi pengaman jangan buka tutup
penyumbatnya ketika melakukan proses pengisian. bila baterai anda tidak
memiliki lubang pengaman, bukalah tutup penyumbatnya agar gas hodrogen
yang dihasilkan pada saat proses pengisian dapat keluar.
• Jangan melepas atau menghubungkan terminal baterai saat alat pengisian
bekerja. ini akan menyebabkan munculnya bunga api dan
menyalakan/membakar gas hidrogen yang ada dalam baterai.
Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 10/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Gambar 3 lokasi pengisian harus berventilasi yang baik
catatan:
Informasi lebih lanjut tentang pengisian baterai dapat di muat dalam tujuan belajar
NAE024-5.
• Jangan meniup baterai dengan aliran udara, compresor udara dapat membuka
tutup sel dan menyebarkan larutan elektrolit ke tubuh anda.
• Untuk mencegah yang aman, jangan salah memasang posisi terminal baterai, ini
akan membalik polarisasi dan mengakibatkan rusaknya alternator dan sistem
elektronik yang mempergunakan semikonduktor.
• Untuk pencegahan, jangan salah memasang posisi terminal baterai, ini akan
membalik polarisasi arus yang akan merusak alternator dan sistem kelistrikan
yang menggunakan semi konduktor
2. Pertolongan Pertama
Asam sulfat, merupakan bahan elektrolite aktif pada baterai, yang bersifata sanagt
korosif/merusak. ini dapat menyebabkan kerusakan pada semua bahan yang
dikenainya. ini akan menyebabkan keracunan atau luka bakar yang serius bila
terkena kulit, dapat juga mengebabkan kebutaan bila mengenai mata.
Bila cairan asam baterai mengenai kulit anda:
• Basuhlah kulit anda denga air yang bersih
• Basuhlah berulang-ulang kurang lebih 5 menit, ini akan melarutkan asam pada
air tersebut.
• Bila Cairan asam mengenai mata anda, basuhlah mata anda dengan air
berulang-ulang, segera pergi ke dokter.
• Larutan elektrolit juga berbahaya pada cat kendaraan, pada kasus lain larutan
elektrolit dapat menetesi cat, usaplah dengan air yang banyak.
Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 11/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Gambar 4 membersihkan asam yang mengenai mata
3. Type Baterai
Ada 2 tipe baterai yaitu baterai primer dan sekunder. Baterai primer adalah baterai
yang mempergunakan satu kali penghancuran bahan melalui proses kimia untuk
menciptakan energi listrtik.
Ketika tegangan baterai telah dialirkan semua keluar untuk dipergunakan, maka
baterai harus diganti seluruhnya.
Baterai primer banyak digunakan pada Torches dan radio.
Baterai sekunder adalah baterai yang mempergunakan proses kimia yang dapat
dibalik. Baterai sekunder dapat diisi kembali sehingga dapat menyediakan tegangan
secara tetap tanpa harus mengganti Baterai sekunder banyak digunakan pada
otomotif dan peralatan perkapalan.
4. Konstruksi Baterai
Konstruksi plat baterai terdiri
Plat Positif
(i) Lead grid
(ii) Lead peroxida (grid filling)
plat negatif
(i) Lead grid
(ii) Lead sulfat (grid filling)
Ingtlah, hal-hal utama dalam konstruksi baterai
• Plat positif terbuat dari lead peroxida
• Plat negatif terbuat dari spongy lead
• Biasanya plat negatif satu lebih banyak dari plat positif, meskipun beberapa
baterai memiliki jumlah kedua plat yang sama.
• Plat pembatas, terbat dari bahan isolasi dipasang antara plat positif dan negatif
• Kemasan baterai dibuat dari bahan plastik atau bahan lain yang tahan terhadap
asam.
• Cairan didalam baterai disebut sebagai elektrolit. Cairan mengandung kira-kira
60% air dan 40% asam sulfat.
Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 12/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
5. Aplikasi Baterai
Baterai dibuat dalam berbagai variasi bentuk, ukuran, tengangan, dan kapasitas
untuk pemakaian yang berbeda-beda
Baterai yang sesungguhnya adalah baterai yang telah dirancang dengan perawtan
yang rendah atau tanpa perawatan yang telah dirancang dan dibentuk untuk
mengurangi sekecil mungkin kelehilangan air. Pengurangan sekecil mungkin
kekurangan air dapat dicapai dengan mempergunakan bahan seperti calcium,
cadmium dan stontium, sebagai bahan plat grid dalam baterai. Bahan ini mampu
menyediakan kekuatan secara mekanik yang dibutuhkan, selain itu kemampuannya
mereduksi gas dan pengaliran arus.
Baterai sepeda motor lebih kecil secara ukuran dan memiliki tegangan awal yang
rendah.
baterai ini mungkin hanya 6 samapai 12 Volt dan umumnya memiliki lubang
pengisian yang berada diatas tutup kemasan dan pasang dibagian bawah rangka.
Lubang pengisian ini ditutup untuk mengurangi keluarnya larutan elektrolit bila
sepeda motor rebah. ini juga menjaga agar gas baterai tidak keluar didalam rangka
sepeda motor yang dapat menyebabkan karat pada jog/tempat duduk.
baterai dikapal dibuat agak berbeda dengan baterai kendaraan bermotor.
baterai kapal memiliki kemasan yang lebih kuat, memiliki plat pendukung untuk
menambah keamanan bagian dalam dan biasanya memiliki kapasitas yang lebih
besar.
kebanyakan baterai kapal dibuat sedemikian rupa karena harus menahan getaran
dan goncangan akibat gerakan kapal.
Gambar 5 pemakaian dikapal
Baterai deep cycle dirancang untuk rusak/mati dengan kemampuan aliran tenaga
yang tetap/konstan lalu diisi kembali. Bateri ini dipakai pada kursi roda, kereta golf
dan beberapa ditemukan pada caravan atau rumah perahu untuk menyediakan
sumber tenaga penerangan dan sistem pendingin.
Baterai "deep cycle' menerima beban pengaliran arus yang lebih lama diatas 70%
dari kapasitasnya. Penyebab kerusakan utama pada baterai ini adalah kelunakan
dan hilangnya bahan dari plat positif. Untuk menanggulangi ini, bahan plat dengan
kepadatan yang tinggi mengurangi kehilangan bahan aktif plat.
Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 13/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
6. Operasi Baterai
Ketika baterai diberi beban dan ulai mengalirkan arus, maka reaksi kimia
bekerja/terjadi, larutan elektrolit dengan bahan plat mulai bergabung.
Plat positif (lead peroxida) berubah menjadi lead sulfat. plat negatif (lead spongy)
juga berubah menjadi Lead sulfat. Larutan elektrolit sebagian besar berubah menjadi
air karena larutan asamnya diikat oleh bahan plat.
kesimpulan proses pengaliran arus (discharger)
plat positif (lead peroxida) lead sulfat
plat negatif (spongy lead) lead sulfat
Elektrolit (asam dan air) air
ketika bateri diisi ulang dengan alternator atau pengisi baterai,
bahan plat positif diubah dari lead Sulfat kembali menjadi lead peroxida
bahan plat negatif diubah dari lead sulfat kembali menjadi lead spongy
Asam sulfat dibentuk kembali dalam larutan elektrolit dan dicampurkan dengan air
kira-kira terjadi 40% asam sulfat dan 60% air.
kesimpulan proses pengisian arus (charger)
plat positif (Lead sulfat) Lead peroxida
plat negatif (lead sulfat) spongy lead
Elektrolit (sebagian besar air) air dan asam
7. Cara Penyambungan
• Sambungan parallel
•
Gambar 6 sambungan baterai parallel
Sambungan dua baterai 12 volt secara parallel akan menghasilkan besar tegangan
yang tetap tetapi penambahan kapasitas.
Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 14/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Baterai pada gambar 6 akan memberikan total tegangan 12 volt dan 480 CCA
• Sambungan seri
Gambar 7 Sambungan baterai seri
Sambungan dua baterai 12 volt secara seri akan menghasilkan besar tegangan yang
digandakan dan kapasitasnya tetap.
Baterai pada gambar 7 akan memberikan total tegangan 24 volt dan 240 CCA
• Sambungan seri/parallel
Gambar 8 Sambungan baterai seri-parallel
Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 15/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Pada gambar 8 dua baterai 6 volt disambung dengan cara seri untuk mendapatkan
teganan 12 volt
Pada sambungan paralel baterai 12 volt disambung dengan 12 volt hasil sambungan
seri untuk mendapatkan tegangan tetap sebesar 12 volt dari seluruh baterai. Total
kapasitas baterai adaalh 360 cca.
8. Kumpulan Definisi Istilah Pada Baterai Otomotif
Batery Capacity
Kapasitas baterai adalah kemampuan untuk memasok banyaknya arus tertentu dan
dalam waktu tertentu.
Kapasitas baterai tergantung pada bahan plat yang bersinggungan denga larutan
elektrolit. bukan hanya jumlah plat tetapi besar ukuran (luas permukaan singggung)
pada plat yang akan menentukan kapasitasnya.
The Internasional standart memberikan nilai untuk capasitas baterai dengan SAE
Cranking Current atau yang umum diketahui, Cold Cranking Current (CCA Cold
Cranking Ampere).
Cold Cranking Current (CCA)
nilai CCA dari suatu baterai adalah arus (dalam ampere) dari baterai yang diisi
penuh sehingga dapat memberikan arus untuk 30 detik pada 18 derajat Celsius
selama itu tetap menjaga tegangan setiap sel 1.2 volt atau lebih.
Reserve Capacity
Kapasitas layanan adalah banyaknya waktu dalam menit pada baterai yang diisi
penuh dapat memberikan arus sebesar 25 ampere pada 27 derajat Celsius setelah
sistim pengisian dilepas.
Tegangan tidak boleh turun dibawah 1.75 volt per sel (10.5 volt total untuk baterai 12
volt).
Ampere Hour Capacity (AH)
Nilai ini adalah banyaknya arus pada baterai yang diisi penuh dapat menyediakan
arus selama 20 jam pada 27 derajat Celsius, tanpa penurunan teganngan tiap sel
dibawah 1.75 volt. Sebagai contoh: Sebuah Baterai yang secara terus menerus
mengalirkan 3 ampere untuk 20 jam dinilai memiliki 60 ampere hour baterai
Memilih baterai yang benar pada kendaraan merupakan inti untuk memberikan
kenyamanan. Baterai pada kendaraan membutuhkan nilai kapasitas yang tepat
untuk menstater mesin. Bila baterai dengan kapasitas yang rendah digunakan pada
kendaraan maka akan berakibat:
a. Baterai tidak dpaat memberikan arus yang cukup pada kondisi start yang berat
(misalnya : starter pada waktu pagi hari)
b. Ada penurunan jangka waktu pemakaian baterai (umur pemakaian menurun)
Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 16/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
9. Stiker Spesifikasi Baterai
Baterai otomotif yang baru memiliki striker yang ditempelkan untuk memberikan
informasi tentang spesifikasi baterai tersebut. salah satu model stiker baterai seperti
tampak dibawah ini
Gambar 9 Spesifikasi baterai
Pada stiker di gambar 9 menunjukkan nomer kode area yaitu N57. Batera tersebut
memiliki 11 plat per sel dengan nilai 380 Cold Cranking Ampere. dan tegangan
baterai yang dihasilkan adalah 12 volt.
10. Relative Density/Specifie Gravity - Kepadatan Relatif/Spesifikasi Grafitasi
Relative density pada larutan elektrolit baterai pada umumnya disebut sebagai
spesifikasi Grafitasi. Spesifikasi grafitasi adalah perbandingan antara kepadatan
larutan elektrolit dengan kepadatan air. Air memiliki spesifikasi grafitasi 1.000 dan
asam sulfat memiliki spesifikasi grafitsi kira-kira 1.800.
Ingat larutan elektrolit baterai adalah campuran yang terdiri kira-kira 60% air dan
40% asam sulfat.
Gambar 10. Menggunakan hydrometer.
Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 17/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Larutan elektrolit pada saat pengisian baterai memiliki nilai spesifikasi grafitasi yang
lebih tinggi dibanding pada saat baterai melakukan pengaliran arus.
Gunakan hydrometer untuk mengukur spesifikasi grafitasi larutan elektrolit, pada
tiap-tiap sel bateri memerlukan pemeriksaan untuk diukur pada setiap tahap proses
pengisian.
Spesifikasi Grafitasi pada baterai yang diisi penuh dengan suhu 27 derajat Celsius
kira-kira memiliki nilai 1.260-1.270.
Daftar istilah
Ampere Hour Capacity
nilai ini adalah banyaknya arus pada baterai yang diisi penuh dapat menyediakan
arus selama 20 jam pada 27 derajat Celsius, tanpa penurunan teganngan tiap sel
dibawah 1.75 volt
Baterai
Dua atau lebih sel elektrik yang dihubungkan, biasanya secara seri, dan bekerja
serempak sebagai satu unit sumber tenaga.
Alat Pengisisan Baterai (Batery Charger)
salah satu alat dalam bengkel yang dipergunakan untuk memperbaharui energy
dalam baterai dengan cara mengalirkan arus ke dalam baterai dengan arah
berlawanan dari saat dipakai.
Cold Cranking Current (CCA)
nilai CCA dari suatu baterai adalah arus (dalam ampere) dari baterai yang diisi
penuh sehingga dapat memberikan arus untuk 30 detik pada 18 derajat Celsius
selama itu tetap menjaga tegangan setiap sel 1.2 volt atau lebih.
Circuit
rangkaian jalur konduktor tertutup yang dapat dialiri arus
Reaksi Kimia
perubahan yang terjadi pada pplat positif dan negatif dalam larutan elektrolit yang
menghasilkan energi listrik pada saat baterai mendapatkan bebanpengeluaran arus
listrik.
Pengaliran arus (Discharge)
Saat baterai mengalirkan arus listrik, itu disebut Discharge
Energi listrik
lihat rekasi kimia
Elektrolit
pada baterai otomotif, yang disebut elektrolit adalah larutan antara asam sulfat dan
air
Hydrometer
Alat dengan palampung yang dipakai untuk menentukan spesifikasi grafitasi larutan
elektrolit pada baterai, ini akan menentukan seberapa besar pengisian yang harus
dilakukan.
Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 18/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Sambungan Parallel
cara unutk menggabungkan dua atau lebih baterai untuk mendapatkan beda
potensial yang sama setelah menghubungkannya
Plat
Lempengan logam dengan paduan lead oxida, acam sulfat dan air, ditempatkan
didalam baterai, biasanya jumlah plat negatif satu lebih banyak daripada plat positif.
Baterai Primer
tipe baterai yang dapat disimpan dan menghasilkan energi listrik, tetapi tidak dapat
diisi kembali
Kepadatan Relatif (Relative Density)
Rasio massa antara larutan yang dibandingan dengan volume air
Reserve Capacity
Kapasitas layanan adalah banyaknya waktu dalam menit pada baterai yang diisi
penuh dapat memberikan arus sebesar 25 ampere pada 27 derajat Clsius setelah
sistim pengisian dilepas.
Baterai Sekunder
Baterai yang dapat disimpan dan menyakurkan energi listrik dan dapat diisi kembali
dengan memberikan arus dengan arah berlawanan pada saat baterai mengalirkan
arusnya.
Separator
Pembatas antara plat positif dan negatif tetapi yang memungkin aliran ion dapat
melewatinya.
Sambungan Seri
cara menggabungkan dua atau lebih yang dapat menyediakan satu jalur tunggal
arus keluaran.
Spesifikasi Grafitasi (Specify Grafity)
lihat Relative Density
Voltase
Nilai Tegangan listrik yang dilambangkan dengan Volt
Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 19/17

More Related Content

What's hot

50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)Eko Supriyadi
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)Eko Supriyadi
 
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)Eko Supriyadi
 
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)Eko Supriyadi
 
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)Eko Supriyadi
 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 

What's hot (20)

50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)
 
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
 
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
 
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 

Viewers also liked

50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)Eko Supriyadi
 
Soal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik MesinSoal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik MesinAlen Pepa
 
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (1)Eko Supriyadi
 
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
20 010-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 010-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 010-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 010-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)Eko Supriyadi
 
Soal dan jawaban No 6™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 6™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik MesinSoal dan jawaban No 6™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 6™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik MesinAlen Pepa
 

Viewers also liked (10)

50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)
 
Soal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik MesinSoal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 4™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
 
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
20 010-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 010-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 010-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 010-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
 
Soal dan jawaban No 6™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 6™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik MesinSoal dan jawaban No 6™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
Soal dan jawaban No 6™ Tugas Pendahuluan Motor Bensin Teknik Mesin
 

Similar to 05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)

20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)Eko Supriyadi
 
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (1)Eko Supriyadi
 
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)Eko Supriyadi
 
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)Eko Supriyadi
 
40 001-6-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-6-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 001-6-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-6-pelatihan cbt otomotif chasis (3)Eko Supriyadi
 
40 001-3-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-3-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 001-3-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-3-pelatihan cbt otomotif chasis (3)Eko Supriyadi
 
40 001-4-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-4-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 001-4-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-4-pelatihan cbt otomotif chasis (3)Eko Supriyadi
 
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)Eko Supriyadi
 
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)Eko Supriyadi
 
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 

Similar to 05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3) (15)

20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
 
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
 
40 001-6-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-6-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 001-6-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-6-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
40 001-3-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-3-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 001-3-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-3-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
40 001-4-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-4-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 001-4-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-4-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 

More from Eko Supriyadi

Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabKamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabEko Supriyadi
 
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Eko Supriyadi
 
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomKata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomEko Supriyadi
 
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019   salinanPermendikbud nomor 16 tahun 2019   salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinanEko Supriyadi
 
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaBuku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaEko Supriyadi
 
1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didikEko Supriyadi
 
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaJabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaEko Supriyadi
 
Ppt penyusunan soal hots
Ppt  penyusunan soal  hotsPpt  penyusunan soal  hots
Ppt penyusunan soal hotsEko Supriyadi
 
Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Eko Supriyadi
 
Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifikPendekatan saintifik
Pendekatan saintifikEko Supriyadi
 
Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Eko Supriyadi
 
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Eko Supriyadi
 
Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Eko Supriyadi
 
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdLk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdEko Supriyadi
 

More from Eko Supriyadi (20)

Metode pembelajaran
Metode pembelajaranMetode pembelajaran
Metode pembelajaran
 
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabKamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
 
Hots templates 2019
Hots templates  2019Hots templates  2019
Hots templates 2019
 
Buku penilaian hots
Buku penilaian hotsBuku penilaian hots
Buku penilaian hots
 
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
 
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomKata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
 
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019   salinanPermendikbud nomor 16 tahun 2019   salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
 
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaBuku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
 
1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik
 
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaJabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
 
Teori x y
Teori   x yTeori   x y
Teori x y
 
Ppt penyusunan soal hots
Ppt  penyusunan soal  hotsPpt  penyusunan soal  hots
Ppt penyusunan soal hots
 
Personality plus
Personality plusPersonality plus
Personality plus
 
Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2
 
Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifikPendekatan saintifik
Pendekatan saintifik
 
Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016
 
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013
 
Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017
 
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdLk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
 
Literacy mh
Literacy mhLiteracy mh
Literacy mh
 

05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)

  • 1. BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF KENDARAAN RINGAN ELECTRICAL KONSTRUKSI DAN OPERASI BATERAI OTO.KR05.001.01 MODUL 1 DARI 3 BUKU INFORMASI
  • 2. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Daftar Isi Halaman Bagian - 1 2 Pendahuluan 2 Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan 2 Disain Modul 2 Isi Modul 3 Pelaksanaan Modul 3 Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) 4 Hasil Pelatihan 5 Pengenalan 5 Prasyarat 5 Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) 5 Keselamatan Kerja 6 Bagian - 2 7 Prosedur Konstruksi dan Operasi Baterai 7 • Konstruksi dan Operasi Baterai 7 • Daftar Istilah 16 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) OTO.KR05.001.01 Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 2/17
  • 3. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Bagian - 1 Pendahuluan Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi. Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja. Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang harus dimilki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan. Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui secara nasional yang diperlukan untuk penanganan perbaikan disektor otomotif. Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) OTO.KR05.001.01 Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing atau sebutan lainnya. Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusi- institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya. Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun Balai Latihan Kerja. Disain Modul Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri : • Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih. • Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih. Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 3/17
  • 4. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Isi Modul Buku Informasi Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi : • informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan praktek kerja. Buku Kerja Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual/mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi: • kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi • kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan. • kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan • kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktek kerja. Buku Penilaian Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : • kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan • metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan • sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan • semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja • petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek • catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan. Pelaksanaan modul Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan : • menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan • menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan • menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan • memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja • menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil peserta pelatihan pada Buku Kerja. Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 4/17
  • 5. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan : • menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan • menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja • memberikan jawaban pada Buku Kerja • mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja • memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Prasyarat Kompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu. Elemen Kompetensi Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan. Kriteria Unjuk Kerja Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada setiap elemen. Batasan Variabel Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang ditetapkan. Panduan Penilaian Merupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk kerja. Konteks Merupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa yang seharusnya digunakan. Aspek-aspek yang diperlukan Menentukan kegiatan inti yang harus dinilai. Persyaratan Level Literasi dan Numerasi Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1 Level Literasi 1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar. 2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan. 3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks. Level Numerasi 1 Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat mengkomunikasikan secara matematik. 2 Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep matematik yang kompleks pada batasan konteks. Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 5/17
  • 6. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical 3 Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks. Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 6/17
  • 7. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Hasil Pelatihan Setelah menyelesaikan materi yang disajikan pada pelatihan ini, peserta tanpa bantuan, harus dapat mengerjakan: Peserta Pelatihan dapat menjelaskan konstruksi dan operati baterai otomotif termasuk didalamnya: • Mendefinisikan sel primer dan sekunder • Menjelaskan konstruksi dan identifikasi bahan yang digunakan baterai otomotif • Menjelaskan proses kimia yang terjadi pada baterai otomotif selama sel melakukan proses pengisisan dan pengaliran • Memperagakan bagaimana tegangan dan kapasitas baterai dapat berubah adanya varisi metode pennggabungan Peserta latihan dapat mendefinisikan beberapa istilah yang terkumpul dalam baterai otomotif antara lain: • Cold Crank current. • Reserve Capacity. • Ampere Hour Capacity. • Relative density. • Batterey Voltage & Capacity. Pengenalan Memahami konstruksi dan operasi baterai otomotif dan beberapa istilah yang terkumpul akan membantu prosedur diagnosa dan servis. Modul ini akan membantu anda untuk mengembangkan ketrampilan yang dibutuhkan sehingga dapat lebih terbiasa untuk mengoperasikan baterai dan bagiannya. Prasyarat Sebelum mengawali pemakaian modul ini, anda harus telah selesai melengkapi modul yang menyertainya • OTO.KR10.016.01 - Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugas- tugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan kemampuannya kepada pelatih. Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 7/17
  • 8. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Keselamatan Kerja Umum OTO.KR10.016.01 Occupational Health and Safety menyediakan beberapa pandangan dan pengetahuan yang berhubungan dengan keselamatan pemindahan barang. informasi ini mudah didapat. mohon dibaca dan mematuhi/menuruti undang-undang tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang diberlakukan oleh pemerintah dan tempat kerja. Pribadi Ikuti hal-hal yang perlu pada keselamatan pencegahan awal pada NAE003 Sebagai rangkuman adalah sebagai berikut. • Keselamatan dan kesehatan kerja pada Industri otomotif • Pencegahan kecelakaan • Alat pemadam kebakaran • Mencatat peralatan/kerkakas tangan dan tenaga. • perawatan dan pemakaian peralatan tangan dan tenaga kenakan baju pelindung dan alat pelindung termasuk memakai kaca mata pengaman ketika bekerja disekitar baterai dan zat asam baterai. Fasilitas untuk bersihkan mata dan membasuh harus mudah dijangkau. Peserta harus menggunakan alat-alat pelindung yang sesuai dengan ketentuan pemerintah dan kebijakan di tempat kerja. Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 8/17
  • 9. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Bagian - 2 Prosedur Konstruksi dan Operasi Baterai Konstruksi dan Operasi Baterai 1. Pengamanan awal Baterai banyak digunakan pada. • Penyedia tenaga listrik untuk menstater motor. • Menyimpan tenaga listrik untuk pemakaian berikutnya. • Menyediakan tenaga listrk pada bebepara komponen saat mesin tidak bekerja. Gambar 1. Komponen kelistrikan Baterai pada umumnya berukuran besar dan berisi larutanasam sulfat. saat berkerja dengan baterai, perlu diperhatikan keamanan awal yang diperlukan untuk menghindari pemakai atau kerusakan alat elektronik. • Semua alat pelindung atau alat pengaman, termasuk pemakaian alas kaki yang sesuai dan pelindung mata, selalu dikenakan saat mengerjakan atau berada di sekeliling baterai dan lingkungan cairan asam baterai. Putuslah hubungan kabel baterai pada saat anda kan memperbaiki beberpa bagian dari suatu sistem rangkaian kelistrikan. • Lepas hubungan terminal baterai ke ground terlebih dahulu, biasanya adalah terminal negatif, tetapi beberapa mobil model lama memakai terminal positif Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 9/17
  • 10. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical untuk sistim groundnya. Mulailah melepas terminal negatif akan mengurangi akibat hubungan pendek pada saat anda mempergunakan peralatan reparasi. Gambar 2. Pemutusan terminal ground baterai. • Ingatlah baterai mudah menimbulkan arus energi listrik pada tenggang tinggi, sehingga jam tangan logam perhiasan dan gelang sebaiknya tidak dikenakan pada saat anda bekerja dengan baterai. • Gunakan selalu campuran asam sulfat dan air, bukan vice versa atau asam lainnya yang dapat mengakibatkan cairan asam tumpah (pada kasus tertentu mengakibatkan ledakan). • Gas yang keluar dari bagian atas sel baterai selama proses pengisisan bersifat mudah meledak, jangan menyalakan korek atau merokok dekat lokasi pengisian baterai. • Sebelum menghubungkan pengisisan baterai, kedua terminal baterai positif dan negatif harus dilepaskan dari sistem rangkaian elektronik. • Pada saat melakukan pengisian baterai, anda membutuhkan udara yang bersih dan ventilasi udara yang bebas dari bunga api atau kemungkinan terjadi kebakaran. • Apabila baterai anda memiliki lubang ventilasi pengaman jangan buka tutup penyumbatnya ketika melakukan proses pengisian. bila baterai anda tidak memiliki lubang pengaman, bukalah tutup penyumbatnya agar gas hodrogen yang dihasilkan pada saat proses pengisian dapat keluar. • Jangan melepas atau menghubungkan terminal baterai saat alat pengisian bekerja. ini akan menyebabkan munculnya bunga api dan menyalakan/membakar gas hidrogen yang ada dalam baterai. Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 10/17
  • 11. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Gambar 3 lokasi pengisian harus berventilasi yang baik catatan: Informasi lebih lanjut tentang pengisian baterai dapat di muat dalam tujuan belajar NAE024-5. • Jangan meniup baterai dengan aliran udara, compresor udara dapat membuka tutup sel dan menyebarkan larutan elektrolit ke tubuh anda. • Untuk mencegah yang aman, jangan salah memasang posisi terminal baterai, ini akan membalik polarisasi dan mengakibatkan rusaknya alternator dan sistem elektronik yang mempergunakan semikonduktor. • Untuk pencegahan, jangan salah memasang posisi terminal baterai, ini akan membalik polarisasi arus yang akan merusak alternator dan sistem kelistrikan yang menggunakan semi konduktor 2. Pertolongan Pertama Asam sulfat, merupakan bahan elektrolite aktif pada baterai, yang bersifata sanagt korosif/merusak. ini dapat menyebabkan kerusakan pada semua bahan yang dikenainya. ini akan menyebabkan keracunan atau luka bakar yang serius bila terkena kulit, dapat juga mengebabkan kebutaan bila mengenai mata. Bila cairan asam baterai mengenai kulit anda: • Basuhlah kulit anda denga air yang bersih • Basuhlah berulang-ulang kurang lebih 5 menit, ini akan melarutkan asam pada air tersebut. • Bila Cairan asam mengenai mata anda, basuhlah mata anda dengan air berulang-ulang, segera pergi ke dokter. • Larutan elektrolit juga berbahaya pada cat kendaraan, pada kasus lain larutan elektrolit dapat menetesi cat, usaplah dengan air yang banyak. Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 11/17
  • 12. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Gambar 4 membersihkan asam yang mengenai mata 3. Type Baterai Ada 2 tipe baterai yaitu baterai primer dan sekunder. Baterai primer adalah baterai yang mempergunakan satu kali penghancuran bahan melalui proses kimia untuk menciptakan energi listrtik. Ketika tegangan baterai telah dialirkan semua keluar untuk dipergunakan, maka baterai harus diganti seluruhnya. Baterai primer banyak digunakan pada Torches dan radio. Baterai sekunder adalah baterai yang mempergunakan proses kimia yang dapat dibalik. Baterai sekunder dapat diisi kembali sehingga dapat menyediakan tegangan secara tetap tanpa harus mengganti Baterai sekunder banyak digunakan pada otomotif dan peralatan perkapalan. 4. Konstruksi Baterai Konstruksi plat baterai terdiri Plat Positif (i) Lead grid (ii) Lead peroxida (grid filling) plat negatif (i) Lead grid (ii) Lead sulfat (grid filling) Ingtlah, hal-hal utama dalam konstruksi baterai • Plat positif terbuat dari lead peroxida • Plat negatif terbuat dari spongy lead • Biasanya plat negatif satu lebih banyak dari plat positif, meskipun beberapa baterai memiliki jumlah kedua plat yang sama. • Plat pembatas, terbat dari bahan isolasi dipasang antara plat positif dan negatif • Kemasan baterai dibuat dari bahan plastik atau bahan lain yang tahan terhadap asam. • Cairan didalam baterai disebut sebagai elektrolit. Cairan mengandung kira-kira 60% air dan 40% asam sulfat. Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 12/17
  • 13. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical 5. Aplikasi Baterai Baterai dibuat dalam berbagai variasi bentuk, ukuran, tengangan, dan kapasitas untuk pemakaian yang berbeda-beda Baterai yang sesungguhnya adalah baterai yang telah dirancang dengan perawtan yang rendah atau tanpa perawatan yang telah dirancang dan dibentuk untuk mengurangi sekecil mungkin kelehilangan air. Pengurangan sekecil mungkin kekurangan air dapat dicapai dengan mempergunakan bahan seperti calcium, cadmium dan stontium, sebagai bahan plat grid dalam baterai. Bahan ini mampu menyediakan kekuatan secara mekanik yang dibutuhkan, selain itu kemampuannya mereduksi gas dan pengaliran arus. Baterai sepeda motor lebih kecil secara ukuran dan memiliki tegangan awal yang rendah. baterai ini mungkin hanya 6 samapai 12 Volt dan umumnya memiliki lubang pengisian yang berada diatas tutup kemasan dan pasang dibagian bawah rangka. Lubang pengisian ini ditutup untuk mengurangi keluarnya larutan elektrolit bila sepeda motor rebah. ini juga menjaga agar gas baterai tidak keluar didalam rangka sepeda motor yang dapat menyebabkan karat pada jog/tempat duduk. baterai dikapal dibuat agak berbeda dengan baterai kendaraan bermotor. baterai kapal memiliki kemasan yang lebih kuat, memiliki plat pendukung untuk menambah keamanan bagian dalam dan biasanya memiliki kapasitas yang lebih besar. kebanyakan baterai kapal dibuat sedemikian rupa karena harus menahan getaran dan goncangan akibat gerakan kapal. Gambar 5 pemakaian dikapal Baterai deep cycle dirancang untuk rusak/mati dengan kemampuan aliran tenaga yang tetap/konstan lalu diisi kembali. Bateri ini dipakai pada kursi roda, kereta golf dan beberapa ditemukan pada caravan atau rumah perahu untuk menyediakan sumber tenaga penerangan dan sistem pendingin. Baterai "deep cycle' menerima beban pengaliran arus yang lebih lama diatas 70% dari kapasitasnya. Penyebab kerusakan utama pada baterai ini adalah kelunakan dan hilangnya bahan dari plat positif. Untuk menanggulangi ini, bahan plat dengan kepadatan yang tinggi mengurangi kehilangan bahan aktif plat. Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 13/17
  • 14. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical 6. Operasi Baterai Ketika baterai diberi beban dan ulai mengalirkan arus, maka reaksi kimia bekerja/terjadi, larutan elektrolit dengan bahan plat mulai bergabung. Plat positif (lead peroxida) berubah menjadi lead sulfat. plat negatif (lead spongy) juga berubah menjadi Lead sulfat. Larutan elektrolit sebagian besar berubah menjadi air karena larutan asamnya diikat oleh bahan plat. kesimpulan proses pengaliran arus (discharger) plat positif (lead peroxida) lead sulfat plat negatif (spongy lead) lead sulfat Elektrolit (asam dan air) air ketika bateri diisi ulang dengan alternator atau pengisi baterai, bahan plat positif diubah dari lead Sulfat kembali menjadi lead peroxida bahan plat negatif diubah dari lead sulfat kembali menjadi lead spongy Asam sulfat dibentuk kembali dalam larutan elektrolit dan dicampurkan dengan air kira-kira terjadi 40% asam sulfat dan 60% air. kesimpulan proses pengisian arus (charger) plat positif (Lead sulfat) Lead peroxida plat negatif (lead sulfat) spongy lead Elektrolit (sebagian besar air) air dan asam 7. Cara Penyambungan • Sambungan parallel • Gambar 6 sambungan baterai parallel Sambungan dua baterai 12 volt secara parallel akan menghasilkan besar tegangan yang tetap tetapi penambahan kapasitas. Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 14/17
  • 15. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Baterai pada gambar 6 akan memberikan total tegangan 12 volt dan 480 CCA • Sambungan seri Gambar 7 Sambungan baterai seri Sambungan dua baterai 12 volt secara seri akan menghasilkan besar tegangan yang digandakan dan kapasitasnya tetap. Baterai pada gambar 7 akan memberikan total tegangan 24 volt dan 240 CCA • Sambungan seri/parallel Gambar 8 Sambungan baterai seri-parallel Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 15/17
  • 16. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Pada gambar 8 dua baterai 6 volt disambung dengan cara seri untuk mendapatkan teganan 12 volt Pada sambungan paralel baterai 12 volt disambung dengan 12 volt hasil sambungan seri untuk mendapatkan tegangan tetap sebesar 12 volt dari seluruh baterai. Total kapasitas baterai adaalh 360 cca. 8. Kumpulan Definisi Istilah Pada Baterai Otomotif Batery Capacity Kapasitas baterai adalah kemampuan untuk memasok banyaknya arus tertentu dan dalam waktu tertentu. Kapasitas baterai tergantung pada bahan plat yang bersinggungan denga larutan elektrolit. bukan hanya jumlah plat tetapi besar ukuran (luas permukaan singggung) pada plat yang akan menentukan kapasitasnya. The Internasional standart memberikan nilai untuk capasitas baterai dengan SAE Cranking Current atau yang umum diketahui, Cold Cranking Current (CCA Cold Cranking Ampere). Cold Cranking Current (CCA) nilai CCA dari suatu baterai adalah arus (dalam ampere) dari baterai yang diisi penuh sehingga dapat memberikan arus untuk 30 detik pada 18 derajat Celsius selama itu tetap menjaga tegangan setiap sel 1.2 volt atau lebih. Reserve Capacity Kapasitas layanan adalah banyaknya waktu dalam menit pada baterai yang diisi penuh dapat memberikan arus sebesar 25 ampere pada 27 derajat Celsius setelah sistim pengisian dilepas. Tegangan tidak boleh turun dibawah 1.75 volt per sel (10.5 volt total untuk baterai 12 volt). Ampere Hour Capacity (AH) Nilai ini adalah banyaknya arus pada baterai yang diisi penuh dapat menyediakan arus selama 20 jam pada 27 derajat Celsius, tanpa penurunan teganngan tiap sel dibawah 1.75 volt. Sebagai contoh: Sebuah Baterai yang secara terus menerus mengalirkan 3 ampere untuk 20 jam dinilai memiliki 60 ampere hour baterai Memilih baterai yang benar pada kendaraan merupakan inti untuk memberikan kenyamanan. Baterai pada kendaraan membutuhkan nilai kapasitas yang tepat untuk menstater mesin. Bila baterai dengan kapasitas yang rendah digunakan pada kendaraan maka akan berakibat: a. Baterai tidak dpaat memberikan arus yang cukup pada kondisi start yang berat (misalnya : starter pada waktu pagi hari) b. Ada penurunan jangka waktu pemakaian baterai (umur pemakaian menurun) Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 16/17
  • 17. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical 9. Stiker Spesifikasi Baterai Baterai otomotif yang baru memiliki striker yang ditempelkan untuk memberikan informasi tentang spesifikasi baterai tersebut. salah satu model stiker baterai seperti tampak dibawah ini Gambar 9 Spesifikasi baterai Pada stiker di gambar 9 menunjukkan nomer kode area yaitu N57. Batera tersebut memiliki 11 plat per sel dengan nilai 380 Cold Cranking Ampere. dan tegangan baterai yang dihasilkan adalah 12 volt. 10. Relative Density/Specifie Gravity - Kepadatan Relatif/Spesifikasi Grafitasi Relative density pada larutan elektrolit baterai pada umumnya disebut sebagai spesifikasi Grafitasi. Spesifikasi grafitasi adalah perbandingan antara kepadatan larutan elektrolit dengan kepadatan air. Air memiliki spesifikasi grafitasi 1.000 dan asam sulfat memiliki spesifikasi grafitsi kira-kira 1.800. Ingat larutan elektrolit baterai adalah campuran yang terdiri kira-kira 60% air dan 40% asam sulfat. Gambar 10. Menggunakan hydrometer. Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 17/17
  • 18. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Larutan elektrolit pada saat pengisian baterai memiliki nilai spesifikasi grafitasi yang lebih tinggi dibanding pada saat baterai melakukan pengaliran arus. Gunakan hydrometer untuk mengukur spesifikasi grafitasi larutan elektrolit, pada tiap-tiap sel bateri memerlukan pemeriksaan untuk diukur pada setiap tahap proses pengisian. Spesifikasi Grafitasi pada baterai yang diisi penuh dengan suhu 27 derajat Celsius kira-kira memiliki nilai 1.260-1.270. Daftar istilah Ampere Hour Capacity nilai ini adalah banyaknya arus pada baterai yang diisi penuh dapat menyediakan arus selama 20 jam pada 27 derajat Celsius, tanpa penurunan teganngan tiap sel dibawah 1.75 volt Baterai Dua atau lebih sel elektrik yang dihubungkan, biasanya secara seri, dan bekerja serempak sebagai satu unit sumber tenaga. Alat Pengisisan Baterai (Batery Charger) salah satu alat dalam bengkel yang dipergunakan untuk memperbaharui energy dalam baterai dengan cara mengalirkan arus ke dalam baterai dengan arah berlawanan dari saat dipakai. Cold Cranking Current (CCA) nilai CCA dari suatu baterai adalah arus (dalam ampere) dari baterai yang diisi penuh sehingga dapat memberikan arus untuk 30 detik pada 18 derajat Celsius selama itu tetap menjaga tegangan setiap sel 1.2 volt atau lebih. Circuit rangkaian jalur konduktor tertutup yang dapat dialiri arus Reaksi Kimia perubahan yang terjadi pada pplat positif dan negatif dalam larutan elektrolit yang menghasilkan energi listrik pada saat baterai mendapatkan bebanpengeluaran arus listrik. Pengaliran arus (Discharge) Saat baterai mengalirkan arus listrik, itu disebut Discharge Energi listrik lihat rekasi kimia Elektrolit pada baterai otomotif, yang disebut elektrolit adalah larutan antara asam sulfat dan air Hydrometer Alat dengan palampung yang dipakai untuk menentukan spesifikasi grafitasi larutan elektrolit pada baterai, ini akan menentukan seberapa besar pengisian yang harus dilakukan. Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 18/17
  • 19. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Sambungan Parallel cara unutk menggabungkan dua atau lebih baterai untuk mendapatkan beda potensial yang sama setelah menghubungkannya Plat Lempengan logam dengan paduan lead oxida, acam sulfat dan air, ditempatkan didalam baterai, biasanya jumlah plat negatif satu lebih banyak daripada plat positif. Baterai Primer tipe baterai yang dapat disimpan dan menghasilkan energi listrik, tetapi tidak dapat diisi kembali Kepadatan Relatif (Relative Density) Rasio massa antara larutan yang dibandingan dengan volume air Reserve Capacity Kapasitas layanan adalah banyaknya waktu dalam menit pada baterai yang diisi penuh dapat memberikan arus sebesar 25 ampere pada 27 derajat Clsius setelah sistim pengisian dilepas. Baterai Sekunder Baterai yang dapat disimpan dan menyakurkan energi listrik dan dapat diisi kembali dengan memberikan arus dengan arah berlawanan pada saat baterai mengalirkan arusnya. Separator Pembatas antara plat positif dan negatif tetapi yang memungkin aliran ion dapat melewatinya. Sambungan Seri cara menggabungkan dua atau lebih yang dapat menyediakan satu jalur tunggal arus keluaran. Spesifikasi Grafitasi (Specify Grafity) lihat Relative Density Voltase Nilai Tegangan listrik yang dilambangkan dengan Volt Konstruksi dan Operasi Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 19/17