Lahirnya Orde Baru ditandai dengan kekosongan kekuasaan setelah G30S/PKI 1965, yang kemudian diisi oleh Soeharto. Pemerintahan Orde Baru berfokus pada stabilitas, pertumbuhan ekonomi, dan pemerataan melalui program Repelita, namun juga ditandai oleh dominasi kekuasaan eksekutif dan militerisasi politik yang menekan demokrasi. Krisis ekonomi 1997 memicu gerakan reformasi yang menuntut pengunduran diri