laporan observasi kelompok 1.
Ketua : 1. Agita Nova Purba 131301044
Anggota : 2. Sri Hasyuni 131301016
3. Novita Sari Lubis 131301022
4. Leli Febrina Rosa 131301100
5. Ice Kristiana S. 131301124
SMP Putri Cahaya memiliki proses belajar mengajar yang aktif antara guru dan murid. Guru menggunakan berbagai metode pengajaran dan mendorong kreativitas siswa. Sekolah juga menjalin hubungan baik antara guru, orang tua, dan masyarakat melalui berbagai kegiatan.
Guru mengajar dengan baik dengan bahasa yang mudah dipahami siswa dan gerakan tubuh yang mendukung. Siswa diajak berpikir kritis melalui metode konstruktivis dan sistem studi seperti bertanya, membaca, meninjau ulang. Perencanaan pembelajaran menekankan peran guru sebagai pusat.
Observasi sekolah dilakukan untuk melihat proses pembelajaran dan fasilitas sekolah. Metode pembelajaran yang digunakan adalah presentasi, diskusi, dan teknik behavioris seperti penguatan. Sekolah berusaha mengembangkan keterampilan siswa melalui fasilitas seperti lapangan olahraga.
laporan observasi kelompok 1.
Ketua : 1. Agita Nova Purba 131301044
Anggota : 2. Sri Hasyuni 131301016
3. Novita Sari Lubis 131301022
4. Leli Febrina Rosa 131301100
5. Ice Kristiana S. 131301124
SMP Putri Cahaya memiliki proses belajar mengajar yang aktif antara guru dan murid. Guru menggunakan berbagai metode pengajaran dan mendorong kreativitas siswa. Sekolah juga menjalin hubungan baik antara guru, orang tua, dan masyarakat melalui berbagai kegiatan.
Guru mengajar dengan baik dengan bahasa yang mudah dipahami siswa dan gerakan tubuh yang mendukung. Siswa diajak berpikir kritis melalui metode konstruktivis dan sistem studi seperti bertanya, membaca, meninjau ulang. Perencanaan pembelajaran menekankan peran guru sebagai pusat.
Observasi sekolah dilakukan untuk melihat proses pembelajaran dan fasilitas sekolah. Metode pembelajaran yang digunakan adalah presentasi, diskusi, dan teknik behavioris seperti penguatan. Sekolah berusaha mengembangkan keterampilan siswa melalui fasilitas seperti lapangan olahraga.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut merangkum observasi dan penilaian aktivitas pembelajaran anak didik di TK Dharma Wanita Pajala selama satu minggu, termasuk penilaian keterampilan motorik kasar dan halus anak didik.
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Arif Winahyu
Kelas III siswa SDN 04 Jaten memiliki 30 siswa dengan 11 laki-laki dan 19 perempuan berumur 8-9 tahun. Wali kelas menyatakan siswa kelas III mengalami perkembangan pesat secara psikologi dan fisik.
Dokumen ini membincangkan model pengurusan kelas yang asertif menurut Canter. Ia menekankan hak guru dan murid, serta pendekatan guru yang asertif, agresif dan tidak asertif. Guru perlu memberi perhatian positif kepada murid, berinteraksi dengan mereka yang nakal, dan mencipta hubungan saling mempercayai dan menghormati. Murid bermasalah perlu ditangani dengan berhemah sambil memberi perhatian kepada keperluan
Laporan ini memberikan ringkasan tentang observasi kelas IV B di SD Negeri No. 064984. Kelas ini memiliki 21 siswa dan proses pembelajaran matematika di kelas ini diamati. Guru memberikan penjelasan tentang perkalian dua suku di papan tulis sebelum menyuruh siswa maju satu persatu untuk mengerjakan soal. Metode mengajar ini dinilai kurang efektif karena menyebabkan kelas menjadi tidak kondusif.
Laporan observasi kelompok 12 mengenai SMA Swasta Plus Al-Azhar Medan memberikan informasi tentang profil sekolah, fasilitas yang ada di sekolah dan kelas, aktivitas observasi di kelas X-XI Akselerasi A, analisis perilaku siswa selama pelajaran Kimia, dan kesimpulan bahwa proses pembelajaran berjalan dengan baik dan siswa aktif belajar.
Dokumen tersebut membahas tentang keberkesanan pengajaran guru dari perspektif murid berdasarkan kajian kasus di sebuah sekolah. Dokumen tersebut menyoroti pentingnya 10 ketrampilan dasar guru yang berkesan, faktor-faktor yang dinilai tinggi dan rendah oleh murid, serta cadangan-cadangan murid untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
Guru tersebut memiliki keterampilan berbicara yang baik namun kurang mampu mengontrol kelas sehingga kelas menjadi tidak kondusif. Guru juga mengajak murid untuk berbagi tanggung jawab namun belum sepenuhnya menjadi manajer kelas yang efektif.
Laporan ini merangkum hasil observasi pembelajaran di SDN 060922. Pembelajaran menggunakan metode otoritatif dimana guru memberikan tugas tanpa memberikan bimbingan lebih lanjut kepada siswa, sehingga suasana kelas tidak kondusif. Kelompok ini menganalisis bahwa pembelajaran behavioral akan berjalan dengan baik jika ada umpan balik yang memotivasi siswa dari guru.
Tutorial ini menjelaskan observasi pembuatan gambar prespektif dasar dengan mengaplikasikan teori belajar sosial. Hasilnya menunjukkan anak belajar lebih baik dengan model daripada instruksi lisan saja, sesuai prinsip utama teori belajar sosial bahwa perilaku dipengaruhi lingkungan.
Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan eprida
Kelompok 14 melakukan observasi di SMA Kemala Bhayangkari I Medan. Sekolah ini memiliki berbagai fasilitas seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, dan lapangan olahraga. Observasi dilakukan di kelas X-3 pada pelajaran Fisika. Guru mengajar dengan contoh kehidupan sehari-hari sehingga murid mudah memahami. Ada interaksi antara guru dan murid namun beberapa murid kurang fokus.
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan warna dan bentuk geometri untuk anak usia TK. Beberapa poin penting yang disebutkan adalah pentingnya mengenalkan warna dan bentuk secara bertahap dari yang paling mudah, serta dapat menggunakan berbagai metode seperti mainan, lukisan, atau puzzle untuk membantu anak memahami konsep tersebut.
Model pembelajaran ini berfokus pada meningkatkan kapasitas berpikir siswa dengan menghadapkan mereka pada situasi bermasalah dan menganalisis alasan mereka. Guru menilai tingkat perkembangan kognitif siswa secara individu untuk menentukan tugas yang sesuai dan membantu siswa maju ke tingkat berpikir lebih tinggi.
PAIKEM adalah metode pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Metode ini mendorong siswa untuk belajar secara mandiri melalui berbagai kegiatan yang menarik seperti diskusi, percobaan, dan pengamatan lingkungan. Guru perlu menciptakan suas
Guru menggunakan metode mengajar yang efektif dengan menguasai materi pelajaran, mendorong siswa untuk berpikir secara kritis, dan menerapkan pendekatan konstruktivis dan teacher-centered dalam pembelajaran.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut merangkum observasi dan penilaian aktivitas pembelajaran anak didik di TK Dharma Wanita Pajala selama satu minggu, termasuk penilaian keterampilan motorik kasar dan halus anak didik.
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Arif Winahyu
Kelas III siswa SDN 04 Jaten memiliki 30 siswa dengan 11 laki-laki dan 19 perempuan berumur 8-9 tahun. Wali kelas menyatakan siswa kelas III mengalami perkembangan pesat secara psikologi dan fisik.
Dokumen ini membincangkan model pengurusan kelas yang asertif menurut Canter. Ia menekankan hak guru dan murid, serta pendekatan guru yang asertif, agresif dan tidak asertif. Guru perlu memberi perhatian positif kepada murid, berinteraksi dengan mereka yang nakal, dan mencipta hubungan saling mempercayai dan menghormati. Murid bermasalah perlu ditangani dengan berhemah sambil memberi perhatian kepada keperluan
Laporan ini memberikan ringkasan tentang observasi kelas IV B di SD Negeri No. 064984. Kelas ini memiliki 21 siswa dan proses pembelajaran matematika di kelas ini diamati. Guru memberikan penjelasan tentang perkalian dua suku di papan tulis sebelum menyuruh siswa maju satu persatu untuk mengerjakan soal. Metode mengajar ini dinilai kurang efektif karena menyebabkan kelas menjadi tidak kondusif.
Laporan observasi kelompok 12 mengenai SMA Swasta Plus Al-Azhar Medan memberikan informasi tentang profil sekolah, fasilitas yang ada di sekolah dan kelas, aktivitas observasi di kelas X-XI Akselerasi A, analisis perilaku siswa selama pelajaran Kimia, dan kesimpulan bahwa proses pembelajaran berjalan dengan baik dan siswa aktif belajar.
Dokumen tersebut membahas tentang keberkesanan pengajaran guru dari perspektif murid berdasarkan kajian kasus di sebuah sekolah. Dokumen tersebut menyoroti pentingnya 10 ketrampilan dasar guru yang berkesan, faktor-faktor yang dinilai tinggi dan rendah oleh murid, serta cadangan-cadangan murid untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
Guru tersebut memiliki keterampilan berbicara yang baik namun kurang mampu mengontrol kelas sehingga kelas menjadi tidak kondusif. Guru juga mengajak murid untuk berbagi tanggung jawab namun belum sepenuhnya menjadi manajer kelas yang efektif.
Laporan ini merangkum hasil observasi pembelajaran di SDN 060922. Pembelajaran menggunakan metode otoritatif dimana guru memberikan tugas tanpa memberikan bimbingan lebih lanjut kepada siswa, sehingga suasana kelas tidak kondusif. Kelompok ini menganalisis bahwa pembelajaran behavioral akan berjalan dengan baik jika ada umpan balik yang memotivasi siswa dari guru.
Tutorial ini menjelaskan observasi pembuatan gambar prespektif dasar dengan mengaplikasikan teori belajar sosial. Hasilnya menunjukkan anak belajar lebih baik dengan model daripada instruksi lisan saja, sesuai prinsip utama teori belajar sosial bahwa perilaku dipengaruhi lingkungan.
Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan eprida
Kelompok 14 melakukan observasi di SMA Kemala Bhayangkari I Medan. Sekolah ini memiliki berbagai fasilitas seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, dan lapangan olahraga. Observasi dilakukan di kelas X-3 pada pelajaran Fisika. Guru mengajar dengan contoh kehidupan sehari-hari sehingga murid mudah memahami. Ada interaksi antara guru dan murid namun beberapa murid kurang fokus.
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan warna dan bentuk geometri untuk anak usia TK. Beberapa poin penting yang disebutkan adalah pentingnya mengenalkan warna dan bentuk secara bertahap dari yang paling mudah, serta dapat menggunakan berbagai metode seperti mainan, lukisan, atau puzzle untuk membantu anak memahami konsep tersebut.
Model pembelajaran ini berfokus pada meningkatkan kapasitas berpikir siswa dengan menghadapkan mereka pada situasi bermasalah dan menganalisis alasan mereka. Guru menilai tingkat perkembangan kognitif siswa secara individu untuk menentukan tugas yang sesuai dan membantu siswa maju ke tingkat berpikir lebih tinggi.
PAIKEM adalah metode pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Metode ini mendorong siswa untuk belajar secara mandiri melalui berbagai kegiatan yang menarik seperti diskusi, percobaan, dan pengamatan lingkungan. Guru perlu menciptakan suas
Guru menggunakan metode mengajar yang efektif dengan menguasai materi pelajaran, mendorong siswa untuk berpikir secara kritis, dan menerapkan pendekatan konstruktivis dan teacher-centered dalam pembelajaran.
Laporan observasi mengenai permasalahan emosi dan kognitif pada anak berusia 6 tahun bernama Ridho. Anak ini sering menangis saat ditinggal ibunya dan kesulitan belajar secara abstrak. Namun, anak ini mampu mengembangkan kecerdasan kinestetik dalam motorik halus. Solusi yang disarankan adalah pendekatan guru, pembelajaran berbasis konkret, serta pengembangan kecerdasan kinestetik anak.
Sekolah ini melakukan observasi di SMP Putri Cahaya Medan. Mereka mengamati proses pembelajaran di kelas VII 5, dan menganalisisnya berdasarkan teori Vygotsky, Erikson, Skinner, Piaget, dan Bronfenbrenner. Proses pembelajarannya aktif dan interaktif antara guru dan siswa. Sekolah ini juga sering mengadakan kegiatan untuk meningkatkan hubungan antara sekolah dan orangtua siswa.
Dokumen tersebut membahas meningkatkan kecerdasan emosional anak melalui permainan puzzle di TK Ikal Dolog Kabupaten Banggai. Permainan puzzle dapat meningkatkan kemampuan berfikir anak dan mengembangkan kecerdasan emosional mereka dalam mengendalikan emosi, tidak bersifat egois, sabar, dan mampu bekerja sama.
1. Teori perkembangan kognitif Piaget membahas tahap-tahap perkembangan kognitif anak, yaitu sensorimotor, pra-operasional, operasional konkrit, dan operasional formal.
2. Pada setiap tahap terjadi proses asimilasi dan akomodasi untuk membangun skema pemikiran.
3. Penerapan teori Piaget dalam pendidikan meliputi pendekatan konstruktivis dan fasilitasi belajar mandiri melalui pengalaman.
Dokumen tersebut membahas teori belajar Piaget dan Bruner beserta penerapannya dalam pembelajaran IPA di SD. Teori Piaget menekankan tahapan kognitif anak dan memberikan kesempatan untuk menemukan sendiri jawaban, sedangkan teori Bruner lebih menitikberatkan pada penemuan mandiri melalui contoh-contoh nyata. Guru diharapkan dapat merancang pembelajaran IPA yang sesuai dengan karakteristik perkemb
1. OBSERVASI PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
Ketua : Wicaksono Aji Winahyu 13-047
Anggota : Ibrahim Azhary Hasibuan 12-079
Devira Fadiyah R 13-031
Gianne H Situmorang 13-103
Novilda Azizi 13-125
2. Profil Sekolah
Nama Sekolah : SD. No. 060922
Alamat : Jl. Kemuning, Tj. Rejo
Didirikan Tahun : 1973
Kabupaten : Medan
Kecamatan : Medan Sunggal
3. Jumlah kelas yang ada : 12
Agama Murid
Islam : 324
Kristen (Protestan) : 105
Ruangan Lain
Kantor : Ada
UKS : Tidak ada
WC : Ada
R DKS : Tidak ada
R DPS : Tidak ada
RDG : Tidak ada
Listrik : Ada
4. Profil Guru
Kepala SD : 1 Orang
Guru Kelas : 12 Orang
(Honor 3 orang)
Guru Bahasa Inggris : 1 Orang (Honor)
Guru SBK : 1 Orang (Honor)
Guru Agama Islam : 1 Orang (Honor)
Guru Agama Protestan : 1 Orang
5. LAPORAN OBSERVASI
Profil Kelas 2 SD
Murid
Laki-laki : 9 orang
Perempuan : 12 orang
Meja : 16
Kursi : 33
Kondisi meja dan kursi:
Kayu meja dan kursi masih layak digunakan.
Lama observasi : ± 1 jam
6. Perlengkapan kelas
Papan tulis
Kapur tulis
Jam
Foto Presiden dan wakilnya
lemari kayu
peta Indonesia
poster nama-nama
(buah, sayuran, alphabet, pancasila, undang-undang,
dan hasil gambar siswa)
kondisi lantai baik (sudah berkeramik)
dinding kelas kotor.
7. LAPORAN HASIL OBSERVASI
Hasil Observasi guru dan siswa :
1. Guru hanya fokus pada siswa yang duduk
didepan, dan siswa yang didepan sangat
aktif, tapi karena gurunya tidak menguasai
sekeliling ruangan kelas, siswa yang duduk
dibelakang sangat pasif, sehingga siswa
tersebut kurang dapat perhatian dari
gurunya.
2. Lebih sering memberikan pertanyaan
terhadap keseluruhan siswa
8. 3. Guru menggunakan tipe pembelajaran
berbentuk cerita seperti narasi yang berkaitan
sehari-hari, sehingga komunikatif dalam
membangun hubungan antara guru dan murid.
4. Murid besikap positif terhadap apa yang
dijelaskan oleh guru. Misalnya, menjawab setiap
pertanyaan dari guru dengan aktif.
5. Murid semangat menjawab pertanyaan saat
diberi tahu akan diberikan reward atau hadiah.
9. ANALISIS SINGKAT DENGAN
TEORI BELAJAR
Teori Piaget
Proses kognitif : Anak usia 6 tahun sudah mulai
mengetahui bahwa 5 mainan kecil, dapat disimpan
didalam kotak yang kecil berukuran sama. Berarti
ia sudah memanfaatkan skema angka/jumlah.
Skema adalah konsep atau kerangka yang eksis
didalam pikiran individu yang dipakai untuk
mengorganisasikan dan menginterpretasikan
informasi. Piaget mengatakan bahwa ada dua
proses yang bertanggung jawab atas cara anak
menggunakan dan mengadaptasi skema mereka
yaitu asimilasi dan akomodasi.
10. Asmiliasi adalah suatu proses mental
yang terjadi ketika seorang anak
memasukkan pengetahuan baru kedalam
pengetahuan yang sudah ada. Anak
mengasimilasikan lingkungan ke dalam
skema.
11. Akomodasi adalah suatu proses mental
yang terjadi ketika anak menyesuaikan diri
dengan informasi baru. Anak
menyesuaikan skema mereka dengan
lingkungannya.
12. Adi yang berumur 7 tahun yang diberikan sebuah krayon dan
sebuah buku gambar untuk mewarnai gambar apel. Adi belum
pernah menggunakan krayon untuk mewarnai, tetapi dengan
mengamati cara gurunya menggunakan krayon tersebut, maka
Adi dapat mengerti bahwa krayon gunanya untuk memberi
warna pada gambar apel tersebut, dan cara penggunaannya
dengan mencoret gambar apel tersebut. Setelah mengetahui
hal ini Adi akan memasukkan pengetahuan ini ke dalam skema
yang sudah dimilikinya (asimilasi). Tetapi Adi menggunakan
krayon dan mewarnai gambar tersebut sangatlah tidak rapi,
coretannya membuat gambar apel tidak seperti gambar apel,
maka dari itu Adi harus sangat hati-hati dengan menggunakan
krayon dalam mewarnai apel tersebut.
Penyesuaian ini mencerminkan kemmapuannya untuk
mengubah sedikit pemahamannya tentang dunia (akomodasi).
13. MENERAPKAN TEORI PIAGET UNTUK
PENDIDIKAN ANAK
Gunakan pendekatan konstruktivis.
Piaget menekankan bahwa anak-anak akan
belajar dengan lebih baik jika mereka aktif dan
mencari solusi sendiri. Piaget menentang
metode yang memperlakukan anak sebagai
penerima pasif. Implikasi pendidikan dari
pandangan Piaget adalah bahwa untuk semua
mata pelajaran, murid lebih baik diajari untuk
membuat penemuan, dan memikirkannya,
bukan diajari menyalin apa-a[a saja yang
14. Fasilitasi mereka untuk belajar.
Guru yang efektif harus merancang situasi
yang membuat murid belajar dengan
bertindak. Situasi seperti ini akan
meningkatkan pemikiran dan penemuan
murid.
15. Jadikan ruang kelas
menjadi ruang
eksplorasi dan
penemuan.
16. PERKEMBANGAN KOGNITIF
PENDEKATAN PIAGET : ANAK OPERASIONAL
KONKRET
Operasional konkret adalah tahapan ketiga dari
perkembangan kognitif Piaget (rata-rata dari usia 7
hingga 12 tahun), dimana anak-anak berkembang
dalam hal logika, tapi bukan tentang pemikiran yang
abstrak.
Menurut Piaget, pada sekitar usia 7 tahun, anak-anak
memasuki tahap operasional konkret, dimana mereka
bisa menggunakan berbagai operasional mental,
seperti penalaran, memecahkan masalah-masalah
konkret (nyata), seperti dimana harus mencari pensil
yang hilang. Anak-anak pada usia ini sudah dapat
berpikir dengan logis karena mereka tidak terlalu
egosentris dari sebelumnya dan dapat
mempertimbangkan banyak aspek dari situasi.
Namun, pemikiran mereka masih terbatas pada
situasi-situasi nyata saat ini dan sekarang.
17. Kemajuan Kognitif
Anak-anak sudah memiliki pemahaman
yang lebih baik daripada anak-anak
praoperasional mengenai konsep spasial,
sebab-akibat, pengelompokan, penalaran
induktif dan deduktif, konservasi, serta
angka.
18. KRITIK DAN SARAN
Posisi duduk setiap
murid diubah setiap
minggu, sehingga
murid dapat aktif.
Selain memberikan
tugas, guru
seharusnya
memberikan pelajaran
berbentuk permainan
agar siswa tidak jenuh
dan pelajaran pun
lebih bervariatif.
Siswa yang duduk di
belakang harus lebih
sering dipantau dengan
memberikan perhatian
yang sama dibanding
dengan siswa yang
duduk didepan.
Kebersihan kelas
dijaga, agar proses
belajar-mengajar
berjalan dengan
nyaman.
19. KESIMPULAN
Proses belajar mengajar berjalan dengan
baik. Sebagian besar murid
mendengarkan guru dengan seksama dan
murid aktif menjawab.
Ada beberapa murid yang menjawab,
tetapi ragu mengangkat tangan. Murid
lebih semangat menjawab ketika tahu
akan diberikan reward atau hadiah.