2. PENDAHULUAN
ISPA termasuk Flu, rinitis akut,
tonsilitis akut, dan laringitis akut
Flu atau pilek yg paling sering, rata-
rata 4 kali/tahun pd org dewasa dan
12 x/tahun pd anak-anak
Insiden tergantung musim, 50% dari
penduduk menderita pada musim
dingin dan 25% pd musim panas
3. FLU dan RINITIS AKUT
Flu disebabkan oleh rinovirus, menyerang
nasofaring dan biasanya disertai rinitis akut.
Flu paling menular 1 – 4 hari sebelum onset dan
selama 3 hari pertama penyakit ini
Transmisi melalui sentuhan pada permukaan
yang terkontaminasi dan menyentuh hidung
atau mulut daripada droplet virus ketika bersin
Gejala: rhinorea, hidung tersumbat, batuk,, dan
peningkatan sekresi mukosa. Jika terjadi
kontaminasi bakteri rinitis infeksi, sekret
hidung kental.
4. Pengobatan
Cara yang Umum
◦ Istirahat, minuman hangat (teh, gula, alkohol)
vitamin C (msh perdebatan), dan megadosis
vitamin (kontroversial)
Obat-obatan
◦ Antihistamin (HI)
◦ Dekongestan (simpatomimetik)
◦ Antitusif dan ekspektoran
Obat-obat ini dapat dipakai secara sendiri atau
kombinasi
5. ANTITUSIF
Bekerja pada pengendali batuk di
medulla untuk menekan refleks batuk
Batuk adalah cara tubuh untuk
mengeluarkan sekret atau material
lain dari saluran nafas
Bila batuk tidak produktif da
mengiritasi boleh diberikan antitusif
Dekstrometrofan (antitusif
nonnarkotik)
Morfin, codein (antitusif narkotik)
6. Dekstrometrofan
◦ Tersedia dlm bentuk sirup atau cairan, kapsul yang
dapat dikunyah, dan pelega tenggorok
◦ Nama dagang: robittusin DM, romilar, pediacare I,
Formula contac-cold, Formula batuk sucrets, dan
banyak lainnya
◦ Dimetabolisme di hati, dan eksresi urine (TD)
Farmakodinamik
◦ Depresi SSO meningkat bila ditelan bersama alkohol,
narkotik, sedatif-hipnotik, barbiturat, atau antideprsi
◦ Mula kerja 15-30 menit, Lama kerja 3-6 jam
◦ Efek trapeutik menekan batuk yang tidak produktif
◦ ESO: mual, pusing, rasa ngantuk
7. EKSPEKTORAN
Melunakkan sekret bronkus sehingga dpt
dihilangkan dengan batuk
Tabel obat antitusif dan espektoran
OBAT DOSIS INDIKASI
Antitusif Narkotik
Kodein
Hidrokodon(Hyco
don)
D:PO: 10-20 mg setiap 4-6
jam
D:PO:5-10 mg, setiap 6-8 jam
D:PO:0,6 mg/kg/hari dlm
dosis terbagi 3-4, tdk melebihi
10 mg/dosis tungga
Biasanya dicampur dg antihistamin,
dekongestan, dan espectoran
Seperti kodein
8. OBAT DOSIS INDIKASI
Antitusif
nonnarkotik
Difenhydramin
(benylin, benadryl)
Dekstrometrofan
(romilar, sucrets)
Espectoran
Guaifenesin (robittusin)
Kalium iodida
Gliserol iodin (Iophen,
Organidin)
D:PO: 25 mg, setiap 4-6 jam
D:PO:10-20 mg setiap 4-6 jam
A: (6-12 th): 5-10 mg setiap 4-6 jam
A: (2-5 th): 2,5-5 mg setiap 4-6 jam
D:PO:200-400 mg setiap 4 jam
A: (6-12 th): 100-200 mg setiap 4 jam
A: (2-5 th):50-100 mg setiap 4 jam
D:PO:0,3-0,6 ml setiap 4-6 jam
D:PO: 60 mg (tablet) q.i.d
Berefek antihistamin, dan dapat
menimbulkan rsa ngantuk, dan mulut
kering
Menekan batuk, tidak menekan
pernafasan, tidak menimbulkan
toleransi
Untuk batuk kering, tdk produktif,
dpt menyebabkan mual, muntah.
Dapat dikombinasi dg pereda flu yg
lain. Diminum dg banyak air untuk
mengencerkan lendir
Merangsang sekresi dan cairan
bronkus. Hindari jika terdapat
hiperkalemia. Dapat menimbulkan
rasa mual, dan muntah
Lanjutan Tabel obat…
9. SINUSITIS
Peradangan membran mukosa dari
satu atau lebih sinu maksillaris,
frontal, ethmoidalis, atau sfenoidalis
Pengobatan
◦ Dekongestan nasal atau sistemik
◦ Asetaminofen, cairan dan istirahat
◦ Antibiotik (sinusitis akut dan berat)
10. OBAT DOSIS INDIKASI
Efedrin
Fenilefrin (neo-
Synephrine, sinex)
Fenilpropanolamin
(propadrine, dristan,
diemtapp)
Pseudoefedrin (Actifed,
Novafed, Sudafed)
Oksimetazolin (Afrin)
D:PO: 25-50 mg, t.i.d, q.i.d
Larutan 0,25-1 %
D:PO: 25-50 mg, t.i.d, q.i.d
D: PO: 60 mg setiap 4-6 jam
Semprot 0,05%, tetes
Obat bebas dpt dipakai tersendiri
atau dalam kombinasi menyebabkan
vasokontriksi selaput lendir hidung.
Untuk rinitis. Kurang kuat
dibandingkan dengan epinefrin.
Dapat menyebabkan sakit kepala dan
hipertensi yang sementara.
Untuk rinitis bermacam-macam
kombinsi, efek pada SSP tidak
sebanyak efedrin
Untuk rinitis. Perangsangan pada SSP
dan hipertensi tidak seberat efedrin
Dekongestan dengan masa kerja
panjang. Dipakai 2 x sehari, pagi dan
sore hari. Dapat menyebabkan
kongesti rebound
Tabel obat dekongestan hidung dan sistemik (Amin simpatpmimetik)
11. FARINGITIS AKUT
Peradangan tenggorok, atau sakit leher dapat
disebabkan oleh virus atau oleh streptokokkus
beta hemolitik atau bakteri lain
Gejala: demam, batuk
Pengobatan:
◦ Obat kumur salin
◦ Tablet hisap
◦ Banyak minum
◦ Asetaminofen
◦ Bila biakan tenggorok positif thd streptokokkus
betahemolitikus antibiotik selama 10 hari
12. TONSILITIS AKUT
Peradangan tonsil yg umumnya
disebabkan oleh streptokokkus
Gejala: sakit leher, nyeri menelan,
menggigil, demam, dan sakit otot
Pengobatan
◦ Obat kumur salin
◦ Meningkatkan jumlah cairan yang masuk
◦ antibiotik
13. LARINGITIS AKUT
• Radang pd laring
• Penyebab: stres, pemakaian pita
suara yg berlebihan, atau infeksi
pernafasan
• Gejala: edema pita suara suara
serak dan kecil
• Pengobatan
–Istirahat berbicara
–Hentikan merokok
–Obat kurang membantu
14. PROSES TERAPI pada FLU
Pengkajian
Tentukan apakah penderita memiliki
tekanan darah tinggi, terutama jika
dekongestan merupakan salah satu
obatnya
Periksa vital sign, kenaikan suhu dari 37,2
– 38,3 infeksi virus
Tujuan terapi
Flu akan berlangsung selama 3-7 hari.
Infeksi sekunder oleh bakteri tdk terjadi
15. Penyuluhan Kepada Pasien
• Ajari pasien tentang penggunaan semprotan
hidung yang benar. Tarik napas dg satu
semprotan. Jangan lebih dari dari satu atau dua
semprotan, 4-6 kali sehari selama 5-7 hari. Bisa
timbul kongesti rebound bila dipakai secara
berlebihan
Anjurkan pasien untuk membaca label obat yg
dijual bebas dan periksaskan ke dokter sebelum
memakai obat-obat pereda flu
Anjurkan pasien untuk tdk mengendarai
kendaraan bila obat yg digunakan menandung
antihistamin
16. Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk mengecerkan
lendir agar mudah dibatukkan
Anjurkan pasien utk tdk menkomsumsi obat menjelang
tidur atau pada waktu tidur untuk menghindari insomnia.
Insomnia terjadi setelah komsumsi dekongestan
Anjurkan minum larutan kalium iodida jenuh yg
diencerkan dgn menggunakan sedotan agar tdk
merusak email gigi
Anjurkan istirahat yang cukup
EVALUASI
Pasien menunjukkan bebas dari gejala-gejala flu, hidrasi
yang cukup, istirahat yang cukup dan tidak demam.