SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
MACAM-MACAM PENYAKIT PADA SISTEM PERNAPASAN
1. Renitis
Renitis merupakan peradangan pada rongga hidung sehingga
hidung menjadi bengkak dan banyak mengeluarkan lendir.
Gejala-gejala yang timbul pada seseorang yang menderita renitis
antara lain bersin-bersin, hidung gatal, hidung tersumbat, dan
berair (ingus encer). Renitis bisa timbul karena alergi atau faktor
lain.
PENYEBAB
Serbuk sari di dalam udara yang menyebabkan rinitis alergika bervariasi, tergantung kepada
daerah dan individu. Serbuk yang terbawa oleh lebah dari satu pohon ke pohon lainnya jarang
menyebabkan rinitis alergika karena butirannya besar dan dilapisi oleh bahan seperti lilin.
Serbuk yang terbawa oleh angin butirannya lebih kecil dan lebih sering menyebabkan rinitis
alergika. Tanaman yang sering menyebabkan rinitis alergika adalah pohon-pohonan, rumput,
bunga dan rumput liar.
PENGOBATAN
Pengobatan awal untuk rinitis alergika musiman adalah antihistamin. Pemberian antihistamin
kadang disertai dengan dekongestan (misalnya pseudoephedrine atau fenilpropanolamin)
untuk melegakan hidung tersumbat. Pemakaian dekongestan pada penderita tekanan darah
tinggi harus diawasi secara ketat. Bisa juga diberikan obat semprot hidung natrium kromolin;
efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang.
Jika pemberian antihistamin dan kromolin tidak dapat mengendalikan gejala-gejala, maka
diberikan obat semprot kortikosteroid. Jika obat semprot kortikosteroid masih juga tidak
mampu meringankan gejala, maka diberikan kortikosteroid per-oral selama kurang dari 10
hari.
2. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Upper Respiratory tract Infection (URI) merupakan penyakit yang menyerang sistem
pernapasan manusia bagian atas, yaitu hidung, laring (tekak), dan tenggorokan. Penyakit ini
sering dijumpai pada masa peralihan cuaca. Penyebab munculnya ISPA hampir sama dengan
influenza, yaitu karena kekebalan tubuh yang menurun.
Faktor Penyebab Penyakit ISPA
Secara umum, pencemaran udara memiliki peranan penting dalam menimbulkan infeksi
saluran peranfasan dan dapat menyebabkan pergerakan silia hidung menjadi lambat dan kaku
bahkan dapat berhenti sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernafasan akibat iritasi
oleh bahan pencemar. Prosuksi lendir akan meningkat sehingga menyebabkan penyempitan
daluran pernafasan dan rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan. Akibatnya,
penderita akan mengalami kesulitan untuk bernafas sehingga benda asing tertarik dan bakteri
juga tidak dapat dikeluarkan dari saluran pernafasan tersebut, hal ini akan mempermudah
terjadinya infeksi saluran peranfasan.
PENGOBATAN
 Banyak istirahat.
 Makan makanan bergizi untuk memperbaiki daya tahan tubuh.
 Jika terjadi demam, berikan kompres hangat dan banyak minum. Untuk bayi tetap
diberikan ASI, pilih pakaian yang longgar / tipis, dan jika perlu diberikan parasetamol
untuk bayi.
 Untuk bayi, bila hidung tersumbat (pilek) bersihkan lubang hidung dari lendir.
 Untuk disertai batuk, berikan obat batuk yang aman ramuan tradisional misalnya
perasan jeruk nipis di tambahkan 2 sendok makan madu. Bisa juga dengan belimbing
wuluh dihaluskan, lalu tambahkan air masak dan sedikit garam, saring airnya,
diminum 2 kali sehari.
3. Kanker Paru-Paru
Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel
kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini
lamakelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu
kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat
memicu terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan paru-paru.
Penyebab Kanker Paru-Paru
Asap rokok adalah penyebab utama pada mayoritas kasus kanker paru-paru. Tetapi tanpa
terkena asap rokok pun seseorang dapat terkena kanker paru-paru. Pada kasus seperti ini tidak
jelas apa yang menyebabkan kanker paru-paru.
Dokter meyakini bahwa asap menyebabkan kerusakan pada sel di dalam paru-paru. Seiring
dengan berjalannya waktu kerusakan ini juga memicu sel bekerja tidak seperti seharusnya
kemudian mengalami mutasi sehingga timbul kanker.
PENGOBATAN
Tehnik pengobatan yang dilakukan sangat bergantung dengan tingkat keparahan kanker
tersebut. Beberapa langkah pengobatan yang mungkin diambil dokter di antaranya:
 Pembedahan, biasanya dilakukan oleh dokter apabila sel kanker tersebut belum menyebar
ke kelenjar getah bening yang ada di dekatnya
 Komeoterapi, dilakukan ketika sel kanker telah menyebar ke bagian lain (stadium 4).
Langkah ini diambil guna mematikan sel tersebut dan menghentikan pertumbuhannya.
 Terapi radiasi dengan menggunakan X-ray guna menghancurkan sel kanker jika memang
tehnik operasi tidak mungkin dilakukan. Terapi ini biasanya dibarengi dengan
komeoterapi.
4. SARS
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah sebuah penyakit pernapasan yang
disebabkan oleh virus Coronavirus dari ordo Coronaviridae. Virus ini menginfeksi saluran
pernapasan. Gejalanya berbedabeda pada tiap penderita, misalnya pusing, muntah-muntah,
disertai panas tinggi dan batuk. Sementara itu, gangguan yang tidak disebabkan oleh infeksi
antara lain rinitis, yaitu peradangan pada membran lendir (mukosa) rongga hidung.
Banyaknya lendir yang disekresikan, mengakibatkan peradangan. Biasanya, terjadi karena
alergi terhadap suatu benda, seperti debu atau bulu hewan.
PENYEBAB
SARS tampaknya disebabkan oleh jenis baru dari coronavirus. Coronavirus lainnya
menyebabkan flu biasa atau menulari berbagai binatang. SARS menyebar dari hubungan tatap
muka, kemungkinan dengan menghirup tetesan bersin atau batuk orang yang tertular. Hal
tersebut bisa juga menyebar dengan terkena ludah orang yang tertular dan kemudian
memegang hidung, mulut, atau mata. Kebanyakan yang tertular adalah orang yang
berhubungan dekat dengan orang yang tertular: perawat kesehatan, anggota keluarga, atau
orang yang berada di sekitar penderita ketika duduk di pesawat atau tempat tidur di rumah
sakit. Meskipun begitu, beberapa orang yang menderita SARS bisa belum pernah
berhubungan dekat dengan orang yang tertular, dan banyak orang yang berhubungan dekat
dengan orang yang tertular tidak terkena. Virus juga terdapat di tinja, dan beberapa orang
tampak telah tertular setelah terkena langsung dengan persediaan air yang tercemari oleh
kotoran.
PENGOBATAN
Dokter berusaha mengobati SARS dengan obat-obatan anti virus, seperti oseltamivir dan
ribavirin, dan kortikosteroid. Meskipun begitu, tidak terdapat bukti obat ini atau obat-obatan
lainnya efektif. Virus tersebut hilang dengan cepat. Orang dengan gejala ringan tidak
membutuhkan pengobatan khusus. Orang yang menderita kesulitan bernafas sederhana
mungkin perlu diberikan oksigen melalui pipa nafas plastic melalui hidung atau masker
wajah. Mereka yang menderita kesulitan bernafas akut bisa memerlukan ventilasi mekanik
untuk membantu pernafasan. Pemeriksaan difokuskan pada membuat sebuah tes untuk
diagnosa cepat, pengobatan efektif, dan vaksin pencegahan.
5. Rinitis
Rinitis adalah radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal virus influenza.
Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan
debu. Produksi lendir meningkat.
PENYEBAB
Serbuk sari di dalam udara yang menyebabkan rinitis alergika bervariasi, tergantung kepada
daerah dan individu. Serbuk yang terbawa oleh lebah dari satu pohon ke pohon lainnya jarang
menyebabkan rinitis alergika karena butirannya besar dan dilapisi oleh bahan seperti lilin.
Serbuk yang terbawa oleh angin butirannya lebih kecil dan lebih sering menyebabkan rinitis
alergika. Tanaman yang sering menyebabkan rinitis alergika adalah pohon-pohonan, rumput,
bunga dan rumput liar.
PENGOBATAN
Pengobatan awal untuk rinitis alergika musiman adalah antihistamin. Pemberian antihistamin
kadang disertai dengan dekongestan (misalnya pseudoephedrine atau fenilpropanolamin)
untuk melegakan hidung tersumbat. Pemakaian dekongestan pada penderita tekanan darah
tinggi harus diawasi secara ketat. Bisa juga diberikan obat semprot hidung natrium kromolin;
efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang.
Jika pemberian antihistamin dan kromolin tidak dapat mengendalikan gejala-gejala, maka
diberikan obat semprot kortikosteroid. Jika obat semprot kortikosteroid masih juga tidak
mampu meringankan gejala, maka diberikan kortikosteroid per-oral selama kurang dari 10
hari.
6. Laringitis
Laringitis adalah radang pada laring. Penderita serak
atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena
infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan
terlalu banyak serak.
PENYEBAB
 Terjadi peregangan vokal yang disebabkan oleh
penggunaan suara yang berlebihan, misalnya menyanyi
dan berteriak
 Laring terinfeksi oleh bakteri, seperti difteri, meskipun hal ini jarang terjadi
 Laringitis kronis - See more at: http://health.liputan6.com/read/649679/laringitis-
peradangan-laring-akibat-berlebihan-gunakan-suara#sthash.s7xccOQe.dpuf
PENGOBATAN
Bila Anda mengalami gangguan pada tenggorokan, Anda dapat melakukan perawatan dini
yang dapat Anda lakukan dengan mudah, seperti mengistirahatkan pita suara Anda dengan
cara mengurangi berbicara atau kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan suara, dan
banyak minum air putih. Namun, apabila Anda merasa suara Anda sudah semakin hilang dan
kondisinya sudah cukup parah, lebih baik Anda melakukan pemeriksaan ke dokter. - See more
7. Legionnaries
Legionnaries adalah penyakit paru-paru yang disebabkan bakteri legionella pneumophilia.
Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia.
PENYEBAB
Penyakit Legionnaires bisa didapatkan setelah orang menghirup kabut larutan yang berasal
dari sumber air dan dicemari Legionella pneumophila umpamanya menara pendinginan AC,
spa air pusar, air pancur atau kadang-kadang dari tanah, bahkan ramuan tanah pot yang
dicemari kuman Legionella longbaechae. Orang bisa terkena di rumah, tempat kerja maupun
tempat umum. Penyakit ini tidak tersebar di antara sesama manusia.
PENGOBATAN
Kalau cuma dari gejalanya penyakit Legionnaires sulit dibedakan dari jenis radang paru-paru
lainnya. Pada potret sinar X sering terlihat radang paru-parunya tetapi untuk diagnosa
diperlukan ujicoba khusus.
8. Tonsilitis
Tonsillitis adalah peradangan pada tonsil (amandel) sehingga tampak membengkak, berwarna
kemerahan, terasa lunak dan timbul bintik-bintik putih pada permukaannya. Tonsilitis
umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Jika terjadi infeksi melalui mulut atau
saluran pernapasan, tonsil akan membengkak (radang) yang dapat menyebabkan penyempitan
saluran pernapasan.
PENYEBAB
Kebanyakan radang amandel yang terjadi pada anak-anak usia sekolah dasar adalah karena
infeksi virus. Kemungkinan virus yang menyebabkannya adalah virus influenza (flu), dan
virus Epstein-Barr (EBV), yang juga menyebabkan mononucleosis, atau "mono." Beberapa
jenis bakteri juga bisa menyebabkan radang amandel. Bakteri yang paling umum
menyebabkannya adalah organisme yang sama yang menyebabkan radang tenggorokan.
Radang amandel yang disebabkan karena radang tenggorokan pada anak-anak hanya terjadi
sekitar 30%, dan kurang terjadi pada orang dewasa.
PENGOBATAN
Pengobatan radang amandel akut yang dialami pada anak yaitu dengan pemberian antibiotik
golongan penisilin atau sulfonamide selama 5 hari, obat penurun panas dan obat kumur.
Apabila anak mengalami radang amandel yang berulang (lebih dari 3 kali dalam setahun)
maka merupakan indikasi untuk dilakukan operasi tonsilektomi (pengangkatan tonsil).
9. Asfiksi
Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan jaringan
toksigen ke jaringan yang disebabkan oleh terganggunya
fungsi paru-paru, pembuluh darah, atau jaringan tubuh.
Asfiksi disebababkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi
air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan
cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem
sitokrom (enzim pernapasan).
PENYEBAB
Asfiksi disebababkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi
air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan
HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan).
PENGOBATAN
Dan pengobatan didasarkan pada gejala yang terjadi, apakah gejalanya ringan atau berat.
Pengobatannya menggunakan pemberian oksigen, obat-obatan, dan bisa juga operasi untuk
meredakan gejala dan mencegah komplikasi
10. Hipoksia
Hipoksia yaitu gangguan pernapasan dimana kondisi sindrom kekurangan oksigen pada pada
jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian.Pada kasus yang fatal dapat
menyebabkan kematian pada sel-sel. Namun pada tingkat yang lebih ringan dapat
menimbulkan penekanan aktivitas mental (kadang-kadang memuncak sampai koma), dan
menurunkan kapasitas kerja otot.
PENYEBAB
 Kondisi di mana kadar oksigen berkurang seperti: daerah ketinggian, fungsi paru-paru
yang sudah berkurang, hubungan yang tidak selaras antara oksigen yang masuk ke
paru dan oksigen yang dapat dialirkan oleh darah ke seluruh tubuh, beberapa tipe
penyakit jantung bawaan;
 Hemoglobin dengan afinitas (ketertarikan) yang rendah terhadap oksigen;
 Kelainan dari hemoglobin seperti: methemoglobinemia, sulfhemoglobinemia,
karboksihemoglobinemia.
PENGOBATAN
Pencegahan merupakan pengobatan terbaik. Evaluasi pasien secara lengkap merupakan hal
yang penting. Hipoksia merupakan hal yang perlu dihindari pada pasien dalam keadaan sakit
berat, keracunan, dan anemia / kurang darah.
11. Faringitis
Faringitis adalah radang pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa nyeri pada waktu
menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi
bakteri atau virus. Bakteri yang biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus
pharyngitis. Peradangan juga dapat terjadi karena terlalu banyak merokok, ditandai dengan
rasa sakit saat menelan dan rasa kering di kerongkongan.
Penyebab Faringitis atau Penyakit Radang Tenggorokan,
1. Virus, hampir 80% Penyakit Radang Tenggorokan disebabkan oleh virus, dapat
menyebabkan demam
2. Batuk dan pilek. Dimana batuk dan lendir (ingus) dapat membuat tenggorokan teriritasi
3. Virus coxsackie (hand, foot, and mouth disease)
4. Alergi. Alergi dapat menyebabkan iritasi tenggorokan ringan yang bersifat menetap
5. Bakteri streptokokus, dipastikan dengan Kultur tenggorok. Tes ini umumnya dilakukan di
laboratorium menggunakan hasil usap tenggorok pasien. Dapat ditemukan gejala klasik
dari kuman streptokokus seperti nyeri hebat saat menelan, terlihat bintik-bintik putih,
muntah dan bernanah pada kelenjar amandelnya, disertai pembesaran kelenjar amandel
6. Merokok.
PENGOBATAN
Pengobatan gejala penyakit faringitis dilakukan sesuia dengan penyebab dari penyakit ini,
jika disebabkan oleh bakteri maka doter akan memberikan antibiotk untuk membunuh bakteri
dan melakukan pencegahan penularan pada organ lain. Namun jika penyakit ini disebabkan
oleh virus, maka pengobatan dirumah dapat membantu menyembuhkan gejala pada penyakit
ini. Misalnya dengan cara meminum obat anti nyeri, minum banyak cairan untuk mencegah
dehidrasi, berkumur dengan air garam hangat, menggunakan pelega tenggorokan, beristirahat
dengan cukup sampai merasa lebih baik. Terapkan pola hidup sehat untuk menjaduhkan
berbagai penyakit yang akan menyerang tubuh.
12. Asma
Asma adalah kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang
disebabkan oleh alergi seperti debu, bulu, ataupun rambut. Global
Initiative for Asthma, sebuah lembaga nirlaba internasional untu
penanggulangan asma, mendefinisikan asma sebagai gangguan
pada selaput pipa udara yang menyalurkan udara ke dalam paru-
paru. Pada penyakit asma, paru-paru tidak dapat menyerap
oksigen secara optimal. Asma ditandai dengan kontraksi yang
kaku dari bronkiolus yang menyebabkan kesukaran bernapas. Asma dikenal dengan bengek
yang disebabkan oleh hipersensitivas bronkiolus (disebut asma bronkiale) terhadap benda-
benda asing di udara. Asma merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-
paru.
PENYEBAB
Jika di dalam sebuah keluarga ada yang mengindap penyakit asma, maka kemungkinan besar
keturunannya akan berakibat juga. Dan penyakit ini tidak menular, melainkan melalui
keturunan.
Udara Dingin
Suhu yang dingin akan mengakibatkan timbulnya penyakit asma. Sperti cuaca hujan,
penggunaan AC dengan suhu yang tinggi dan di daerah-daerah pegunungan.
Makanan
Makanan yang mengandung kadar MSG dan pengawet tinggi sangatlah untuk di jauhi, salah
satunya seperti kacang-kacangan, minuman es atau dingin, dan coklat.
Faktor Linkungan
Lingkungan penuh debu, kotor, dan asap merupakan tempat awalnya timbul penyakit asma.
Karena hal tersebut sangat mengganggu dan sensi sekali dengan paru-paru. Oleh sebab itu
kami sarankan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan anda dari kotor-kotor dan
tentunya menjaga pola hidup yang sehat dan bersih.
PENGOBATAN
Gejala-gejala asma tidak hanya bisa diobati dengan resep dokter, namun juga dengan
pengobatan herbal secara tradisional. Berikut ini beberapa rsep tradisional untuk mengobati
gejala penyakit asma:
1. Bunga Kenanga
Bahan: 15-30 gram bunga kenanga, 2 sendok teh gula pasir, dan air 200 cc.
Cara pengobatan: Bunga kenanga direbus dalam 200cc air hingga tersisa setengahnya.
Tambahkan gula pasir dan aduk rata, kemudian disaring. Airnya diminum sekaligus satu kali
sehari.
2. Bunga Matahari
Bahan: 1 kuntum bunga matahari, gula batu secukupnya, dan 500cc air.
Cara pengobatan: Bunga matahari segar dan gula batu direbus dalam 500cc air hingga tersisa
250cc. Kemudian disaring dan airnya diminum. Bagian bunga matahari yang digunakan
hanya bagian tengahnya saja.
13. Influenza (Flu)
Influenza merupakan penyakit yang dapat menjalar dengan cepat di masyarakat. Walaupun
ringan tetapi penyakit ini dapat berbahaya bagi usia sangat muda dan usia tua dimana terdapat
keterbatasan fungsi pernafasan. Penyakit ini terutama terjadi pada musin dingin di negara
bermusim dingin dan di musim hujan pada negara-negara tropis.Mahluk hidup tempat
berkembang dan menyebarkan influenza ini adalah manusia sendiri. Diduga bahwa hewan
lain seperti burung, babi, dan kuda memegang peranan dalam menciptakan jenis virus
influenza dengan jenis yang berbeda akibat adanya mutasi di hewan-hewan tersebut.
Penyebaran virus influenza ini melalui tetesan air liur pada saat batuk dan melalui partikel
yang berasal dari sel hidung yang melayang di udara terutama di ruangan tertutup.
PENYEBAB
Penyakit influenza disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek,
hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal. Influenza merupakan suatu
penyakit infeksi akut saluran pernafasan terutama ditandai oleh demam, gigil, sakit otot, sakit
kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk yang tidak berdahak. Lama sakit
berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri.
Penyebab influenza adalah virus yang menginfeksi jaringan saluran nafas bagian atas.
Terdapat 3 jenis virus yang di kenal yaitu A,B, dan C. Virus tipe A akan menyebabkan gejala
yang berat, menyebar secara cepat dan dapat menyebabkan infeksi di suatu negara atau
wilayah (pandemi). Virus tipe B akan menyebabkan gejala yang lebih ringan dan
penyebarannya tidak secepat virus tipe A. Virus tipe C hanya memberikan gejala yang ringan
saja. Perbedaan dari virus ini dapat diketahui melalui pemeriksaan dari cairan ludah dengan
mempergunakan test secara genetik.
PENGOBATAN
Pengobatan terbaik flu adalah istirahat karena flu lebih sering diakibatkan menurunnya daya
tahan tubuh karena kelelahan. Minum air yang banyak dan hangat dapat membantu
meringankan gejala flu. Vitamin C dosis tinggi (500 mg) dapat diberikan untuk membantu
tubuh meningkatkan kekebalan tubuh.
Obat analgesik dan asetaminofen bisa diberikan agar flu cepat hilang. Flu yang biasa
menyerang orang dewasa dan anak kecil sekalipun tidak terlalu berbahaya. Hanya saja kini
ketakutan akan flu menjadi lebih tinggi, terutama sejak mencuatnya kasus flu burung mulai
awal tahun 2000-an, dan ternyata lebih menyebabkan kerusakan parah daripada flu Spanyol
yang pernah menjadi epidemi di tahun 1980-an.
14. Emfisema
Emfisema adalah penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan pembengkakan pada paru-
paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara. Emfisema disebabkan hilangnya elastisitas
alveolus. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan
sesak napas. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan
elastisitas pada paru-paru ini.
PENYEBAB
kebanyakan orang dengan menderita penyakit ini adalah pria yang sudah berumur >50 tahun,
yang telah menjadi perokok berat untuk sebagian besar hidup mereka. Namun, sekarang yang
merokok bukanlah hanya para pria saja, wanita juga sudah banyak yang merokok.
PEGOBATAN
Berhenti merokok adalah pengobatan yang paling penting dan efektif untuk menangani gejala
penyakit emfisema. Hanya dengan berhenti merokok dapat menghentikan perkembangan
kerusakan paru-paru penyebab rokok yang dapat menimbulkan penyakit ini. Yang pastinya
harus disertai dengan melakukan cek ke dokter terhadap jenis pengobatan pada penyakit ini,
karena jika pengobatan tanpa dilakukan dengan tuntas (sampai sembuh), maka penyakit yang
sebelumnya diderita akan semakin parah.
15. Bronkitis
Bronkitis berupa peradangan pada selaput lendir dari saluran
bronkial. Sementara itu, pleuritis adalah peradangan pada pleura,
lapisan pelindung yang membungkus paru-paru. Laringitis adalah
pembengkakan di laring, sedangkan sinusitis adalah pembengkakan
pada sinus atau rongga hidung.
PENYEBAB
Peradangan-peradangan tersebut dapat terjadi karena berbagai hal, di antaranya karena infeksi
oleh mikroorganisme. Peradangan juga dapat terjadi karena tubuh merespons terhadap zat
atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh sehingga terjadi reaksi alergik. Gejala-gejala
peradangan tersebut secara umum adalah batuk-batuk, demam, sulit menelan, dan sakit di
dada.
PENGOBATAN
Pengobatan penyakit bronkitis dilakukan untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak
badan. Untuk penderita dewasa bisa diberikan aspirin atau asetaminofen. Untuk anak-anak,
sebaiknya hanya diberikan asetaminofen.
Penderita dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan. Antibiotik diberikan
kepada penderita yang gejalanya menunjukkan bahwa penyebabnya adalah infeksi bakteri
(dahaknya berwarna kuning atau hijau dan demamnya tetap tinggi) dan penderita yang
sebelumnya memiliki penyakit paru-paru.
Kepada penderita dewasa diberikan trimetoprimsulfametoksazol, tetracyclin, atau ampisilin.
Erythromycin diberikan walaupun dicurigai penyebabnya adalah mycoplasma penumoniae.
16. Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat
asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat
silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap
di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan
penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
PENYEBAB
Seseorang yang terpapar debu asbes dalam jangka panjang rentan terhadap asbestosis.
Sebagian serat asbes dapat bersarang di dalam alveoli atau kantung-kantung kecil di dalam
paru-paru di mana oksigen ditukar dengan karbon dioksida.
Serat asbes akan mengiritasi dan menimbulkan jaringan parut di paru-paru sehingga
mengganggu kemampuannya untuk memberikan oksigen ke darah dan seluruh tubuh.
Seiring asbestosis bertambah parah, semakin banyak terbentuk jaringan parut pada paru-paru
yang membuat organ ini kehilangan fleksibilitas dan kemampuan kontraksinya.
Merokok diduga meningkatkan retensi serat asbes di paru-paru dan berpotensi mempercapat
memburuknya asbestosis.
PENGOBATAN
Untuk mengatasi gejalanya bisa dilakukan pengobatan dengan membersihkan lendir dari
paru-paru dengan cara postural drainase, perkusi dada, dan vibrasi. Pasien akan diberikan obat
pengencer lendir, jika perlu diberi oksigen, baik melalui selang plastik atau sungkup muka.
Bila diperlukan akan dilakukan pencangkokan paru-paru. Mesotelioma bisa sangat fatal,
bahkan kemoterapi tidak banyak bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak menyembuhkan
kanker.
17. Sinusitis
Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga
hidung atau sinus paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh
infeksi bakteri, jamur, virus, menurunnya kekebalan tubuh, flu,
stress, kecanduan rokok, dan infeksi pada gigi.
PENYEBAB
memang telah mengidap alergi akan lebih mudah terkena radang
sinus ini.
 Hidung tersumbat antara lain disebabkan oleh infeksi virus flu di saat tubuh kurang fit.
Infeksi yang menyerang di sekitar hidung dan tenggorokan ini tak jarang menjalar ke
sinus (rongga di sekitar hidung yang mengalirkan lendir).
 Radang pada rongga hidung ini bisa juga disebabkan oleh cara kita membuang ingus
yang salah. Ingus yang seharusnya keluar malah tersedot masuk ke rongga sehingga
susah dikeluarkan.dapat disebabkan oleh virus ,bakteri atau jamur.
PENGOBATAN
 Pemberian antibiotik, untuk mengobati infeksi yang terjadi.
 Kompres hangat dengan memakai handuk untuk mengurangi nyeri di sekitar wajah.
 Tinggal di lingkungan udara yang bersih.
 Mencegah lebih baik daripada mengobati. Banyaklah mengkonsumsi vitamin C
apabila dirasa tubuh kurang fit dan rajinlah berolahraga untuk mempertebal daya tahan
tubuh kita. Apabila terkena penyakit pilek yang membandel atau serangan flu lebih
dari seminggu.
 Manfaatkan dengan air panas. Saat mandi, gunakan shower air hangat, usap dahi,
hidung
18. Tuberculosis (TBC)
TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini
dapat menyerang seluruh organ tubuh manusia, namun yang paling sering diserang adalah
paru-paru (maka secara umum sering disebut sebagai penyakit paru-paru / TB Paru-paru).
Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil.
Penyakit ini menyebabkan proses difusi oksigen yang terganggu karena adanya bintik-bintik
kecil pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan
paru-paru mengecil.
PENYEBAB
TBC dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh bakteri
tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini disebut latent tuberculosis.
Apabila penderita latent tuberculosis tidak menerima pengobatan maka akan berkembang
manjadi active tuberculosis. Active tuberculosis adalah kondisi di mana sistem kekebalan
tubuh tidak mampu untuk melawan bakteri tuberculosis yang terdapat dalam tubuh, sehingga
menimbulkan infeksi terutama pada bagian paru-paru.
PENGOBATAN
TBC dapat di atasi dengan terapi. Terapi TBC yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Pengguna vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin). Vaksin BCG diberikan mulai dari
bayi. Perlindungan yang diberikan oleh vaksin BCG dapat bertahan untuk 10 – 15
tahun, sehingga pada usia 12 – 15 tahun dapat dilakukan vaksinasi ulang.
2. Pengobatan pada pasien latent tuberculosis.
3. Pengobatan pada active tuberculosis dengan menggunakan antibiotik selama kurang
lebih 6 bulan tidak boleh putus.
19. Pneumonia
Pneumonia atau Logensteking yaitu penyakit radang pari-paru yang disebabkan oleh
Diplococcus pneumoniae. Akibat peradangan alveolus dipenuhi oleh nanah dan lender
sehingga oksigen sulit berdifusi mencapai darah. Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi
atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun
parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari
atmosfer menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh
iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker
paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol.Namun penyebab yang paling sering ialah
serangan bakteria streptococcus pneumoniae, atau pneumokokus.
PENYEBAB
Terjadinya penyakit pneumonia yaitu gejala yang berhubungan dengan pneumonia termasuk
batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas.Sedangkan tanda-tanda menderita
Pneumonia dapat diketahui setelah menjalani pemeriksaan X-ray (Rongent) dan pemeriksaan
sputum.
PENGOBATAN
Penanganan dan pengobatan pada penderita Pneumonia tergantung dari tingkat keparahan
gejala yang timbul dan type dari penyebab Pneumonia itu sendiri, antara lain:
1. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri akan diberikan pengobatan antibiotik.
Pengobatan haruslah benar-benar komplite sampai benar-benar tidak lagi adanya
gejala atau hasil pemeriksaan X-ray dan sputum tidak lagi menampakkan adanya
bakteri Pneumonia, jika tidak maka suatu saat Pneumonia akan kembali diderita.
2. Pneumonia yang disebabkan oleh virus akan diberikan pengobatan yang hampir sama
dengan penderita flu, namun lebih ditekankan dengan istirahat yang cukup dan
pemberian intake cairan yang cukup banyak serta gizi yang baik untuk membantu
pemulihan daya tahan tubuh.
3. Pneumonia yang disebabkan oleh jamur akan mendapatkan pengobatan dengan
pemberian antijamur.
20. Dipteri
Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada umumnya, disebabkan oleh
Corynebacterium diphterial. Pada tingkat lanjut, penderitanya dapat mengalami kerusakan
selaput jantung, demam, lumpuh, bahkan meninggal dunia.
PENYEBAB
Difteri/ Diphteria adalah penyakit infeksi bakteri yang disebabkan oleh Corynebacterium
diphteriae, yang umumnya menyerang membran mukosa yang melapisi hidung dan
tenggorokan serta tonsil. Akibatnya tenggorokan menjadi terinflamasi dan inflamasi ini dapat
menyebar ke kotak suara ( larynx) sehingga mempersempit saluran pernafasan.
PENGOBATAN
 Eritromisin (oral atau dengan suntikan) selama 14 hari (40 mg / kg per hari dengan
maksimum 2 g / d), atau
 Prokain penisilin G diberikan intramuskuler selama 14 hari (300.000 U / hari untuk
pasien dengan berat <10 kg dan 600.000 U / hari untuk orang dengan berat> 10 kg).
Pasien dengan alergi terhadap penisilin G atau eritromisin dapat menggunakan
rifampisin atau klindamisin.

More Related Content

What's hot

macam-macam kelainan pada sistem pernafasan
macam-macam kelainan pada sistem pernafasanmacam-macam kelainan pada sistem pernafasan
macam-macam kelainan pada sistem pernafasanSion Lidya
 
SISTEM PERNAFASAN "LARINGITIS"
SISTEM PERNAFASAN "LARINGITIS"SISTEM PERNAFASAN "LARINGITIS"
SISTEM PERNAFASAN "LARINGITIS"ChaCha Rosalena
 
1. definisi dan klasifikasi batuk (lidya mar'athus sholihah)
1. definisi dan klasifikasi batuk (lidya mar'athus sholihah)1. definisi dan klasifikasi batuk (lidya mar'athus sholihah)
1. definisi dan klasifikasi batuk (lidya mar'athus sholihah)Lidya Dalovya
 
Sistem pernafasan manusia gangguan pernapasan kelas 8
Sistem pernafasan manusia gangguan pernapasan kelas 8Sistem pernafasan manusia gangguan pernapasan kelas 8
Sistem pernafasan manusia gangguan pernapasan kelas 8IrwanPadangsahara2
 
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasanKelainan dan penyakit pada sistem pernapasan
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasanRyan Widjayana
 
Gangguan pada Sistem Pernapasan
Gangguan pada Sistem PernapasanGangguan pada Sistem Pernapasan
Gangguan pada Sistem Pernapasanmilaram
 
Epiglotitis, Faringitis, Laringitis & Trakeitis
Epiglotitis, Faringitis, Laringitis & TrakeitisEpiglotitis, Faringitis, Laringitis & Trakeitis
Epiglotitis, Faringitis, Laringitis & TrakeitisMuhammad Nasrullah
 
Epiglotitis, Trakeitis, Faringitis dan Laryngitis
Epiglotitis, Trakeitis, Faringitis dan LaryngitisEpiglotitis, Trakeitis, Faringitis dan Laryngitis
Epiglotitis, Trakeitis, Faringitis dan LaryngitisMuhammad Nasrullah
 

What's hot (20)

L aringitis 4 AKPER PEMKAB MUNA
L aringitis 4 AKPER PEMKAB MUNA L aringitis 4 AKPER PEMKAB MUNA
L aringitis 4 AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep tonsilitis) AKPER PEMKAB MUNA
Askep tonsilitis) AKPER PEMKAB MUNA Askep tonsilitis) AKPER PEMKAB MUNA
Askep tonsilitis) AKPER PEMKAB MUNA
 
macam-macam kelainan pada sistem pernafasan
macam-macam kelainan pada sistem pernafasanmacam-macam kelainan pada sistem pernafasan
macam-macam kelainan pada sistem pernafasan
 
Present ispa
Present ispaPresent ispa
Present ispa
 
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 2
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 2Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 2
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 2
 
Rhinitis alergi
Rhinitis alergi Rhinitis alergi
Rhinitis alergi
 
SISTEM PERNAFASAN "LARINGITIS"
SISTEM PERNAFASAN "LARINGITIS"SISTEM PERNAFASAN "LARINGITIS"
SISTEM PERNAFASAN "LARINGITIS"
 
Batuk
BatukBatuk
Batuk
 
1. definisi dan klasifikasi batuk (lidya mar'athus sholihah)
1. definisi dan klasifikasi batuk (lidya mar'athus sholihah)1. definisi dan klasifikasi batuk (lidya mar'athus sholihah)
1. definisi dan klasifikasi batuk (lidya mar'athus sholihah)
 
Sinusitis
SinusitisSinusitis
Sinusitis
 
Sistem pernafasan manusia gangguan pernapasan kelas 8
Sistem pernafasan manusia gangguan pernapasan kelas 8Sistem pernafasan manusia gangguan pernapasan kelas 8
Sistem pernafasan manusia gangguan pernapasan kelas 8
 
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasanMacam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan
 
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasanKelainan dan penyakit pada sistem pernapasan
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan
 
Gangguan pada Sistem Pernapasan
Gangguan pada Sistem PernapasanGangguan pada Sistem Pernapasan
Gangguan pada Sistem Pernapasan
 
Epiglotitis, Faringitis, Laringitis & Trakeitis
Epiglotitis, Faringitis, Laringitis & TrakeitisEpiglotitis, Faringitis, Laringitis & Trakeitis
Epiglotitis, Faringitis, Laringitis & Trakeitis
 
Epiglotitis, Trakeitis, Faringitis dan Laryngitis
Epiglotitis, Trakeitis, Faringitis dan LaryngitisEpiglotitis, Trakeitis, Faringitis dan Laryngitis
Epiglotitis, Trakeitis, Faringitis dan Laryngitis
 
Rinitis
RinitisRinitis
Rinitis
 
Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Nafas
Bakteri Penyebab Infeksi Saluran NafasBakteri Penyebab Infeksi Saluran Nafas
Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Nafas
 
Rinitis akut
Rinitis akutRinitis akut
Rinitis akut
 
Askep pneumonia
Askep pneumoniaAskep pneumonia
Askep pneumonia
 

Similar to PENYAKIT SISTEM PERNAPASAN

Kelainan & penyakit sistem pernapasan
Kelainan & penyakit sistem pernapasanKelainan & penyakit sistem pernapasan
Kelainan & penyakit sistem pernapasanMil Samawati
 
Penyakit pada sistem pernapasan manusia
Penyakit pada sistem pernapasan manusiaPenyakit pada sistem pernapasan manusia
Penyakit pada sistem pernapasan manusiaRosyida Wongso
 
Pendahulua nrrr
Pendahulua nrrrPendahulua nrrr
Pendahulua nrrrFajri Eka
 
PPT Sistem Ekskresi Pertemuan 3 dan ke 4.pptx
PPT Sistem Ekskresi Pertemuan 3 dan ke 4.pptxPPT Sistem Ekskresi Pertemuan 3 dan ke 4.pptx
PPT Sistem Ekskresi Pertemuan 3 dan ke 4.pptxSiskaPane
 
BAHAN AJAR KELAS V SD
BAHAN AJAR KELAS V SD BAHAN AJAR KELAS V SD
BAHAN AJAR KELAS V SD utiamoye
 
PPT FARMAKOTERAPI KELOMPOK 1 INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS (1).ppt
PPT FARMAKOTERAPI KELOMPOK 1 INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS (1).pptPPT FARMAKOTERAPI KELOMPOK 1 INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS (1).ppt
PPT FARMAKOTERAPI KELOMPOK 1 INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS (1).pptfarmasipkcpesanggrah
 
LO Difteri.pptx
LO Difteri.pptxLO Difteri.pptx
LO Difteri.pptxdwirs1
 
9. OBAT SISTEM RESPIRASI.pptx
9. OBAT SISTEM RESPIRASI.pptx9. OBAT SISTEM RESPIRASI.pptx
9. OBAT SISTEM RESPIRASI.pptxNFebrian
 

Similar to PENYAKIT SISTEM PERNAPASAN (20)

Kelainan & penyakit sistem pernapasan
Kelainan & penyakit sistem pernapasanKelainan & penyakit sistem pernapasan
Kelainan & penyakit sistem pernapasan
 
Gangguan pada organ pernapasan manusia 2
Gangguan pada organ pernapasan manusia 2Gangguan pada organ pernapasan manusia 2
Gangguan pada organ pernapasan manusia 2
 
INFEKSI ASAL UDARA
INFEKSI ASAL UDARAINFEKSI ASAL UDARA
INFEKSI ASAL UDARA
 
Gangguan pada organ pernapasan manusia
Gangguan pada organ pernapasan manusiaGangguan pada organ pernapasan manusia
Gangguan pada organ pernapasan manusia
 
Penyakit pada sistem pernapasan manusia
Penyakit pada sistem pernapasan manusiaPenyakit pada sistem pernapasan manusia
Penyakit pada sistem pernapasan manusia
 
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
 
Askep kmb 1(musriani) AKPER PEMKAB MUNA
Askep kmb 1(musriani) AKPER PEMKAB MUNA Askep kmb 1(musriani) AKPER PEMKAB MUNA
Askep kmb 1(musriani) AKPER PEMKAB MUNA
 
Laringitis 2 AKPER PEMKAB MUNA
Laringitis 2 AKPER PEMKAB MUNA Laringitis 2 AKPER PEMKAB MUNA
Laringitis 2 AKPER PEMKAB MUNA
 
Laringitis 2 AKPER PEMKAB MUNA
Laringitis 2 AKPER PEMKAB MUNA Laringitis 2 AKPER PEMKAB MUNA
Laringitis 2 AKPER PEMKAB MUNA
 
L aringitis 4 AKPER PEMKAB MUNA
L aringitis 4 AKPER PEMKAB MUNA L aringitis 4 AKPER PEMKAB MUNA
L aringitis 4 AKPER PEMKAB MUNA
 
Pendahulua nrrr
Pendahulua nrrrPendahulua nrrr
Pendahulua nrrr
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
PPT Sistem Ekskresi Pertemuan 3 dan ke 4.pptx
PPT Sistem Ekskresi Pertemuan 3 dan ke 4.pptxPPT Sistem Ekskresi Pertemuan 3 dan ke 4.pptx
PPT Sistem Ekskresi Pertemuan 3 dan ke 4.pptx
 
BAHAN AJAR KELAS V SD
BAHAN AJAR KELAS V SD BAHAN AJAR KELAS V SD
BAHAN AJAR KELAS V SD
 
PPT FARMAKOTERAPI KELOMPOK 1 INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS (1).ppt
PPT FARMAKOTERAPI KELOMPOK 1 INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS (1).pptPPT FARMAKOTERAPI KELOMPOK 1 INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS (1).ppt
PPT FARMAKOTERAPI KELOMPOK 1 INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS (1).ppt
 
LO Difteri.pptx
LO Difteri.pptxLO Difteri.pptx
LO Difteri.pptx
 
Kliping penyakit sistem pernafasan 2
Kliping penyakit sistem pernafasan 2Kliping penyakit sistem pernafasan 2
Kliping penyakit sistem pernafasan 2
 
Materi dr. rosdiana
Materi dr. rosdianaMateri dr. rosdiana
Materi dr. rosdiana
 
PPT AKSI 2 RPP 2.pptx
PPT AKSI 2 RPP 2.pptxPPT AKSI 2 RPP 2.pptx
PPT AKSI 2 RPP 2.pptx
 
9. OBAT SISTEM RESPIRASI.pptx
9. OBAT SISTEM RESPIRASI.pptx9. OBAT SISTEM RESPIRASI.pptx
9. OBAT SISTEM RESPIRASI.pptx
 

Recently uploaded

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 

Recently uploaded (19)

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 

PENYAKIT SISTEM PERNAPASAN

  • 1. MACAM-MACAM PENYAKIT PADA SISTEM PERNAPASAN 1. Renitis Renitis merupakan peradangan pada rongga hidung sehingga hidung menjadi bengkak dan banyak mengeluarkan lendir. Gejala-gejala yang timbul pada seseorang yang menderita renitis antara lain bersin-bersin, hidung gatal, hidung tersumbat, dan berair (ingus encer). Renitis bisa timbul karena alergi atau faktor lain. PENYEBAB Serbuk sari di dalam udara yang menyebabkan rinitis alergika bervariasi, tergantung kepada daerah dan individu. Serbuk yang terbawa oleh lebah dari satu pohon ke pohon lainnya jarang menyebabkan rinitis alergika karena butirannya besar dan dilapisi oleh bahan seperti lilin. Serbuk yang terbawa oleh angin butirannya lebih kecil dan lebih sering menyebabkan rinitis alergika. Tanaman yang sering menyebabkan rinitis alergika adalah pohon-pohonan, rumput, bunga dan rumput liar. PENGOBATAN Pengobatan awal untuk rinitis alergika musiman adalah antihistamin. Pemberian antihistamin kadang disertai dengan dekongestan (misalnya pseudoephedrine atau fenilpropanolamin) untuk melegakan hidung tersumbat. Pemakaian dekongestan pada penderita tekanan darah tinggi harus diawasi secara ketat. Bisa juga diberikan obat semprot hidung natrium kromolin; efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang. Jika pemberian antihistamin dan kromolin tidak dapat mengendalikan gejala-gejala, maka diberikan obat semprot kortikosteroid. Jika obat semprot kortikosteroid masih juga tidak mampu meringankan gejala, maka diberikan kortikosteroid per-oral selama kurang dari 10 hari. 2. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) Upper Respiratory tract Infection (URI) merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia bagian atas, yaitu hidung, laring (tekak), dan tenggorokan. Penyakit ini sering dijumpai pada masa peralihan cuaca. Penyebab munculnya ISPA hampir sama dengan influenza, yaitu karena kekebalan tubuh yang menurun. Faktor Penyebab Penyakit ISPA Secara umum, pencemaran udara memiliki peranan penting dalam menimbulkan infeksi saluran peranfasan dan dapat menyebabkan pergerakan silia hidung menjadi lambat dan kaku bahkan dapat berhenti sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernafasan akibat iritasi oleh bahan pencemar. Prosuksi lendir akan meningkat sehingga menyebabkan penyempitan daluran pernafasan dan rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan. Akibatnya, penderita akan mengalami kesulitan untuk bernafas sehingga benda asing tertarik dan bakteri juga tidak dapat dikeluarkan dari saluran pernafasan tersebut, hal ini akan mempermudah terjadinya infeksi saluran peranfasan.
  • 2. PENGOBATAN  Banyak istirahat.  Makan makanan bergizi untuk memperbaiki daya tahan tubuh.  Jika terjadi demam, berikan kompres hangat dan banyak minum. Untuk bayi tetap diberikan ASI, pilih pakaian yang longgar / tipis, dan jika perlu diberikan parasetamol untuk bayi.  Untuk bayi, bila hidung tersumbat (pilek) bersihkan lubang hidung dari lendir.  Untuk disertai batuk, berikan obat batuk yang aman ramuan tradisional misalnya perasan jeruk nipis di tambahkan 2 sendok makan madu. Bisa juga dengan belimbing wuluh dihaluskan, lalu tambahkan air masak dan sedikit garam, saring airnya, diminum 2 kali sehari. 3. Kanker Paru-Paru Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan paru-paru. Penyebab Kanker Paru-Paru Asap rokok adalah penyebab utama pada mayoritas kasus kanker paru-paru. Tetapi tanpa terkena asap rokok pun seseorang dapat terkena kanker paru-paru. Pada kasus seperti ini tidak jelas apa yang menyebabkan kanker paru-paru. Dokter meyakini bahwa asap menyebabkan kerusakan pada sel di dalam paru-paru. Seiring dengan berjalannya waktu kerusakan ini juga memicu sel bekerja tidak seperti seharusnya kemudian mengalami mutasi sehingga timbul kanker. PENGOBATAN Tehnik pengobatan yang dilakukan sangat bergantung dengan tingkat keparahan kanker tersebut. Beberapa langkah pengobatan yang mungkin diambil dokter di antaranya:  Pembedahan, biasanya dilakukan oleh dokter apabila sel kanker tersebut belum menyebar ke kelenjar getah bening yang ada di dekatnya  Komeoterapi, dilakukan ketika sel kanker telah menyebar ke bagian lain (stadium 4). Langkah ini diambil guna mematikan sel tersebut dan menghentikan pertumbuhannya.  Terapi radiasi dengan menggunakan X-ray guna menghancurkan sel kanker jika memang tehnik operasi tidak mungkin dilakukan. Terapi ini biasanya dibarengi dengan komeoterapi. 4. SARS SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah sebuah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus Coronavirus dari ordo Coronaviridae. Virus ini menginfeksi saluran pernapasan. Gejalanya berbedabeda pada tiap penderita, misalnya pusing, muntah-muntah, disertai panas tinggi dan batuk. Sementara itu, gangguan yang tidak disebabkan oleh infeksi antara lain rinitis, yaitu peradangan pada membran lendir (mukosa) rongga hidung. Banyaknya lendir yang disekresikan, mengakibatkan peradangan. Biasanya, terjadi karena alergi terhadap suatu benda, seperti debu atau bulu hewan.
  • 3. PENYEBAB SARS tampaknya disebabkan oleh jenis baru dari coronavirus. Coronavirus lainnya menyebabkan flu biasa atau menulari berbagai binatang. SARS menyebar dari hubungan tatap muka, kemungkinan dengan menghirup tetesan bersin atau batuk orang yang tertular. Hal tersebut bisa juga menyebar dengan terkena ludah orang yang tertular dan kemudian memegang hidung, mulut, atau mata. Kebanyakan yang tertular adalah orang yang berhubungan dekat dengan orang yang tertular: perawat kesehatan, anggota keluarga, atau orang yang berada di sekitar penderita ketika duduk di pesawat atau tempat tidur di rumah sakit. Meskipun begitu, beberapa orang yang menderita SARS bisa belum pernah berhubungan dekat dengan orang yang tertular, dan banyak orang yang berhubungan dekat dengan orang yang tertular tidak terkena. Virus juga terdapat di tinja, dan beberapa orang tampak telah tertular setelah terkena langsung dengan persediaan air yang tercemari oleh kotoran. PENGOBATAN Dokter berusaha mengobati SARS dengan obat-obatan anti virus, seperti oseltamivir dan ribavirin, dan kortikosteroid. Meskipun begitu, tidak terdapat bukti obat ini atau obat-obatan lainnya efektif. Virus tersebut hilang dengan cepat. Orang dengan gejala ringan tidak membutuhkan pengobatan khusus. Orang yang menderita kesulitan bernafas sederhana mungkin perlu diberikan oksigen melalui pipa nafas plastic melalui hidung atau masker wajah. Mereka yang menderita kesulitan bernafas akut bisa memerlukan ventilasi mekanik untuk membantu pernafasan. Pemeriksaan difokuskan pada membuat sebuah tes untuk diagnosa cepat, pengobatan efektif, dan vaksin pencegahan. 5. Rinitis Rinitis adalah radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir meningkat. PENYEBAB Serbuk sari di dalam udara yang menyebabkan rinitis alergika bervariasi, tergantung kepada daerah dan individu. Serbuk yang terbawa oleh lebah dari satu pohon ke pohon lainnya jarang menyebabkan rinitis alergika karena butirannya besar dan dilapisi oleh bahan seperti lilin. Serbuk yang terbawa oleh angin butirannya lebih kecil dan lebih sering menyebabkan rinitis alergika. Tanaman yang sering menyebabkan rinitis alergika adalah pohon-pohonan, rumput, bunga dan rumput liar. PENGOBATAN Pengobatan awal untuk rinitis alergika musiman adalah antihistamin. Pemberian antihistamin kadang disertai dengan dekongestan (misalnya pseudoephedrine atau fenilpropanolamin) untuk melegakan hidung tersumbat. Pemakaian dekongestan pada penderita tekanan darah tinggi harus diawasi secara ketat. Bisa juga diberikan obat semprot hidung natrium kromolin; efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan bagian belakang. Jika pemberian antihistamin dan kromolin tidak dapat mengendalikan gejala-gejala, maka diberikan obat semprot kortikosteroid. Jika obat semprot kortikosteroid masih juga tidak mampu meringankan gejala, maka diberikan kortikosteroid per-oral selama kurang dari 10 hari.
  • 4. 6. Laringitis Laringitis adalah radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak. PENYEBAB  Terjadi peregangan vokal yang disebabkan oleh penggunaan suara yang berlebihan, misalnya menyanyi dan berteriak  Laring terinfeksi oleh bakteri, seperti difteri, meskipun hal ini jarang terjadi  Laringitis kronis - See more at: http://health.liputan6.com/read/649679/laringitis- peradangan-laring-akibat-berlebihan-gunakan-suara#sthash.s7xccOQe.dpuf PENGOBATAN Bila Anda mengalami gangguan pada tenggorokan, Anda dapat melakukan perawatan dini yang dapat Anda lakukan dengan mudah, seperti mengistirahatkan pita suara Anda dengan cara mengurangi berbicara atau kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan suara, dan banyak minum air putih. Namun, apabila Anda merasa suara Anda sudah semakin hilang dan kondisinya sudah cukup parah, lebih baik Anda melakukan pemeriksaan ke dokter. - See more 7. Legionnaries Legionnaries adalah penyakit paru-paru yang disebabkan bakteri legionella pneumophilia. Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia. PENYEBAB Penyakit Legionnaires bisa didapatkan setelah orang menghirup kabut larutan yang berasal dari sumber air dan dicemari Legionella pneumophila umpamanya menara pendinginan AC, spa air pusar, air pancur atau kadang-kadang dari tanah, bahkan ramuan tanah pot yang dicemari kuman Legionella longbaechae. Orang bisa terkena di rumah, tempat kerja maupun tempat umum. Penyakit ini tidak tersebar di antara sesama manusia. PENGOBATAN Kalau cuma dari gejalanya penyakit Legionnaires sulit dibedakan dari jenis radang paru-paru lainnya. Pada potret sinar X sering terlihat radang paru-parunya tetapi untuk diagnosa diperlukan ujicoba khusus. 8. Tonsilitis Tonsillitis adalah peradangan pada tonsil (amandel) sehingga tampak membengkak, berwarna kemerahan, terasa lunak dan timbul bintik-bintik putih pada permukaannya. Tonsilitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Jika terjadi infeksi melalui mulut atau saluran pernapasan, tonsil akan membengkak (radang) yang dapat menyebabkan penyempitan saluran pernapasan. PENYEBAB Kebanyakan radang amandel yang terjadi pada anak-anak usia sekolah dasar adalah karena infeksi virus. Kemungkinan virus yang menyebabkannya adalah virus influenza (flu), dan
  • 5. virus Epstein-Barr (EBV), yang juga menyebabkan mononucleosis, atau "mono." Beberapa jenis bakteri juga bisa menyebabkan radang amandel. Bakteri yang paling umum menyebabkannya adalah organisme yang sama yang menyebabkan radang tenggorokan. Radang amandel yang disebabkan karena radang tenggorokan pada anak-anak hanya terjadi sekitar 30%, dan kurang terjadi pada orang dewasa. PENGOBATAN Pengobatan radang amandel akut yang dialami pada anak yaitu dengan pemberian antibiotik golongan penisilin atau sulfonamide selama 5 hari, obat penurun panas dan obat kumur. Apabila anak mengalami radang amandel yang berulang (lebih dari 3 kali dalam setahun) maka merupakan indikasi untuk dilakukan operasi tonsilektomi (pengangkatan tonsil). 9. Asfiksi Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan jaringan toksigen ke jaringan yang disebabkan oleh terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, atau jaringan tubuh. Asfiksi disebababkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan). PENYEBAB Asfiksi disebababkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan). PENGOBATAN Dan pengobatan didasarkan pada gejala yang terjadi, apakah gejalanya ringan atau berat. Pengobatannya menggunakan pemberian oksigen, obat-obatan, dan bisa juga operasi untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi 10. Hipoksia Hipoksia yaitu gangguan pernapasan dimana kondisi sindrom kekurangan oksigen pada pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian.Pada kasus yang fatal dapat menyebabkan kematian pada sel-sel. Namun pada tingkat yang lebih ringan dapat menimbulkan penekanan aktivitas mental (kadang-kadang memuncak sampai koma), dan menurunkan kapasitas kerja otot. PENYEBAB  Kondisi di mana kadar oksigen berkurang seperti: daerah ketinggian, fungsi paru-paru yang sudah berkurang, hubungan yang tidak selaras antara oksigen yang masuk ke paru dan oksigen yang dapat dialirkan oleh darah ke seluruh tubuh, beberapa tipe penyakit jantung bawaan;  Hemoglobin dengan afinitas (ketertarikan) yang rendah terhadap oksigen;  Kelainan dari hemoglobin seperti: methemoglobinemia, sulfhemoglobinemia, karboksihemoglobinemia.
  • 6. PENGOBATAN Pencegahan merupakan pengobatan terbaik. Evaluasi pasien secara lengkap merupakan hal yang penting. Hipoksia merupakan hal yang perlu dihindari pada pasien dalam keadaan sakit berat, keracunan, dan anemia / kurang darah. 11. Faringitis Faringitis adalah radang pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa nyeri pada waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Bakteri yang biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis. Peradangan juga dapat terjadi karena terlalu banyak merokok, ditandai dengan rasa sakit saat menelan dan rasa kering di kerongkongan. Penyebab Faringitis atau Penyakit Radang Tenggorokan, 1. Virus, hampir 80% Penyakit Radang Tenggorokan disebabkan oleh virus, dapat menyebabkan demam 2. Batuk dan pilek. Dimana batuk dan lendir (ingus) dapat membuat tenggorokan teriritasi 3. Virus coxsackie (hand, foot, and mouth disease) 4. Alergi. Alergi dapat menyebabkan iritasi tenggorokan ringan yang bersifat menetap 5. Bakteri streptokokus, dipastikan dengan Kultur tenggorok. Tes ini umumnya dilakukan di laboratorium menggunakan hasil usap tenggorok pasien. Dapat ditemukan gejala klasik dari kuman streptokokus seperti nyeri hebat saat menelan, terlihat bintik-bintik putih, muntah dan bernanah pada kelenjar amandelnya, disertai pembesaran kelenjar amandel 6. Merokok. PENGOBATAN Pengobatan gejala penyakit faringitis dilakukan sesuia dengan penyebab dari penyakit ini, jika disebabkan oleh bakteri maka doter akan memberikan antibiotk untuk membunuh bakteri dan melakukan pencegahan penularan pada organ lain. Namun jika penyakit ini disebabkan oleh virus, maka pengobatan dirumah dapat membantu menyembuhkan gejala pada penyakit ini. Misalnya dengan cara meminum obat anti nyeri, minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi, berkumur dengan air garam hangat, menggunakan pelega tenggorokan, beristirahat dengan cukup sampai merasa lebih baik. Terapkan pola hidup sehat untuk menjaduhkan berbagai penyakit yang akan menyerang tubuh. 12. Asma Asma adalah kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi seperti debu, bulu, ataupun rambut. Global Initiative for Asthma, sebuah lembaga nirlaba internasional untu penanggulangan asma, mendefinisikan asma sebagai gangguan pada selaput pipa udara yang menyalurkan udara ke dalam paru- paru. Pada penyakit asma, paru-paru tidak dapat menyerap oksigen secara optimal. Asma ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus yang menyebabkan kesukaran bernapas. Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan oleh hipersensitivas bronkiolus (disebut asma bronkiale) terhadap benda- benda asing di udara. Asma merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada paru- paru. PENYEBAB Jika di dalam sebuah keluarga ada yang mengindap penyakit asma, maka kemungkinan besar keturunannya akan berakibat juga. Dan penyakit ini tidak menular, melainkan melalui keturunan.
  • 7. Udara Dingin Suhu yang dingin akan mengakibatkan timbulnya penyakit asma. Sperti cuaca hujan, penggunaan AC dengan suhu yang tinggi dan di daerah-daerah pegunungan. Makanan Makanan yang mengandung kadar MSG dan pengawet tinggi sangatlah untuk di jauhi, salah satunya seperti kacang-kacangan, minuman es atau dingin, dan coklat. Faktor Linkungan Lingkungan penuh debu, kotor, dan asap merupakan tempat awalnya timbul penyakit asma. Karena hal tersebut sangat mengganggu dan sensi sekali dengan paru-paru. Oleh sebab itu kami sarankan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan anda dari kotor-kotor dan tentunya menjaga pola hidup yang sehat dan bersih. PENGOBATAN Gejala-gejala asma tidak hanya bisa diobati dengan resep dokter, namun juga dengan pengobatan herbal secara tradisional. Berikut ini beberapa rsep tradisional untuk mengobati gejala penyakit asma: 1. Bunga Kenanga Bahan: 15-30 gram bunga kenanga, 2 sendok teh gula pasir, dan air 200 cc. Cara pengobatan: Bunga kenanga direbus dalam 200cc air hingga tersisa setengahnya. Tambahkan gula pasir dan aduk rata, kemudian disaring. Airnya diminum sekaligus satu kali sehari. 2. Bunga Matahari Bahan: 1 kuntum bunga matahari, gula batu secukupnya, dan 500cc air. Cara pengobatan: Bunga matahari segar dan gula batu direbus dalam 500cc air hingga tersisa 250cc. Kemudian disaring dan airnya diminum. Bagian bunga matahari yang digunakan hanya bagian tengahnya saja. 13. Influenza (Flu) Influenza merupakan penyakit yang dapat menjalar dengan cepat di masyarakat. Walaupun ringan tetapi penyakit ini dapat berbahaya bagi usia sangat muda dan usia tua dimana terdapat keterbatasan fungsi pernafasan. Penyakit ini terutama terjadi pada musin dingin di negara bermusim dingin dan di musim hujan pada negara-negara tropis.Mahluk hidup tempat berkembang dan menyebarkan influenza ini adalah manusia sendiri. Diduga bahwa hewan lain seperti burung, babi, dan kuda memegang peranan dalam menciptakan jenis virus influenza dengan jenis yang berbeda akibat adanya mutasi di hewan-hewan tersebut. Penyebaran virus influenza ini melalui tetesan air liur pada saat batuk dan melalui partikel yang berasal dari sel hidung yang melayang di udara terutama di ruangan tertutup. PENYEBAB Penyakit influenza disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal. Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernafasan terutama ditandai oleh demam, gigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk yang tidak berdahak. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri.
  • 8. Penyebab influenza adalah virus yang menginfeksi jaringan saluran nafas bagian atas. Terdapat 3 jenis virus yang di kenal yaitu A,B, dan C. Virus tipe A akan menyebabkan gejala yang berat, menyebar secara cepat dan dapat menyebabkan infeksi di suatu negara atau wilayah (pandemi). Virus tipe B akan menyebabkan gejala yang lebih ringan dan penyebarannya tidak secepat virus tipe A. Virus tipe C hanya memberikan gejala yang ringan saja. Perbedaan dari virus ini dapat diketahui melalui pemeriksaan dari cairan ludah dengan mempergunakan test secara genetik. PENGOBATAN Pengobatan terbaik flu adalah istirahat karena flu lebih sering diakibatkan menurunnya daya tahan tubuh karena kelelahan. Minum air yang banyak dan hangat dapat membantu meringankan gejala flu. Vitamin C dosis tinggi (500 mg) dapat diberikan untuk membantu tubuh meningkatkan kekebalan tubuh. Obat analgesik dan asetaminofen bisa diberikan agar flu cepat hilang. Flu yang biasa menyerang orang dewasa dan anak kecil sekalipun tidak terlalu berbahaya. Hanya saja kini ketakutan akan flu menjadi lebih tinggi, terutama sejak mencuatnya kasus flu burung mulai awal tahun 2000-an, dan ternyata lebih menyebabkan kerusakan parah daripada flu Spanyol yang pernah menjadi epidemi di tahun 1980-an. 14. Emfisema Emfisema adalah penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan pembengkakan pada paru- paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara. Emfisema disebabkan hilangnya elastisitas alveolus. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini. PENYEBAB kebanyakan orang dengan menderita penyakit ini adalah pria yang sudah berumur >50 tahun, yang telah menjadi perokok berat untuk sebagian besar hidup mereka. Namun, sekarang yang merokok bukanlah hanya para pria saja, wanita juga sudah banyak yang merokok. PEGOBATAN Berhenti merokok adalah pengobatan yang paling penting dan efektif untuk menangani gejala penyakit emfisema. Hanya dengan berhenti merokok dapat menghentikan perkembangan kerusakan paru-paru penyebab rokok yang dapat menimbulkan penyakit ini. Yang pastinya harus disertai dengan melakukan cek ke dokter terhadap jenis pengobatan pada penyakit ini, karena jika pengobatan tanpa dilakukan dengan tuntas (sampai sembuh), maka penyakit yang sebelumnya diderita akan semakin parah. 15. Bronkitis Bronkitis berupa peradangan pada selaput lendir dari saluran bronkial. Sementara itu, pleuritis adalah peradangan pada pleura, lapisan pelindung yang membungkus paru-paru. Laringitis adalah pembengkakan di laring, sedangkan sinusitis adalah pembengkakan pada sinus atau rongga hidung. PENYEBAB
  • 9. Peradangan-peradangan tersebut dapat terjadi karena berbagai hal, di antaranya karena infeksi oleh mikroorganisme. Peradangan juga dapat terjadi karena tubuh merespons terhadap zat atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh sehingga terjadi reaksi alergik. Gejala-gejala peradangan tersebut secara umum adalah batuk-batuk, demam, sulit menelan, dan sakit di dada. PENGOBATAN Pengobatan penyakit bronkitis dilakukan untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak badan. Untuk penderita dewasa bisa diberikan aspirin atau asetaminofen. Untuk anak-anak, sebaiknya hanya diberikan asetaminofen. Penderita dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan. Antibiotik diberikan kepada penderita yang gejalanya menunjukkan bahwa penyebabnya adalah infeksi bakteri (dahaknya berwarna kuning atau hijau dan demamnya tetap tinggi) dan penderita yang sebelumnya memiliki penyakit paru-paru. Kepada penderita dewasa diberikan trimetoprimsulfametoksazol, tetracyclin, atau ampisilin. Erythromycin diberikan walaupun dicurigai penyebabnya adalah mycoplasma penumoniae. 16. Asbestosis Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru). PENYEBAB Seseorang yang terpapar debu asbes dalam jangka panjang rentan terhadap asbestosis. Sebagian serat asbes dapat bersarang di dalam alveoli atau kantung-kantung kecil di dalam paru-paru di mana oksigen ditukar dengan karbon dioksida. Serat asbes akan mengiritasi dan menimbulkan jaringan parut di paru-paru sehingga mengganggu kemampuannya untuk memberikan oksigen ke darah dan seluruh tubuh. Seiring asbestosis bertambah parah, semakin banyak terbentuk jaringan parut pada paru-paru yang membuat organ ini kehilangan fleksibilitas dan kemampuan kontraksinya. Merokok diduga meningkatkan retensi serat asbes di paru-paru dan berpotensi mempercapat memburuknya asbestosis. PENGOBATAN Untuk mengatasi gejalanya bisa dilakukan pengobatan dengan membersihkan lendir dari paru-paru dengan cara postural drainase, perkusi dada, dan vibrasi. Pasien akan diberikan obat pengencer lendir, jika perlu diberi oksigen, baik melalui selang plastik atau sungkup muka. Bila diperlukan akan dilakukan pencangkokan paru-paru. Mesotelioma bisa sangat fatal, bahkan kemoterapi tidak banyak bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak menyembuhkan kanker.
  • 10. 17. Sinusitis Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau sinus paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus, menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi pada gigi. PENYEBAB memang telah mengidap alergi akan lebih mudah terkena radang sinus ini.  Hidung tersumbat antara lain disebabkan oleh infeksi virus flu di saat tubuh kurang fit. Infeksi yang menyerang di sekitar hidung dan tenggorokan ini tak jarang menjalar ke sinus (rongga di sekitar hidung yang mengalirkan lendir).  Radang pada rongga hidung ini bisa juga disebabkan oleh cara kita membuang ingus yang salah. Ingus yang seharusnya keluar malah tersedot masuk ke rongga sehingga susah dikeluarkan.dapat disebabkan oleh virus ,bakteri atau jamur. PENGOBATAN  Pemberian antibiotik, untuk mengobati infeksi yang terjadi.  Kompres hangat dengan memakai handuk untuk mengurangi nyeri di sekitar wajah.  Tinggal di lingkungan udara yang bersih.  Mencegah lebih baik daripada mengobati. Banyaklah mengkonsumsi vitamin C apabila dirasa tubuh kurang fit dan rajinlah berolahraga untuk mempertebal daya tahan tubuh kita. Apabila terkena penyakit pilek yang membandel atau serangan flu lebih dari seminggu.  Manfaatkan dengan air panas. Saat mandi, gunakan shower air hangat, usap dahi, hidung 18. Tuberculosis (TBC) TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini dapat menyerang seluruh organ tubuh manusia, namun yang paling sering diserang adalah paru-paru (maka secara umum sering disebut sebagai penyakit paru-paru / TB Paru-paru). Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. Penyakit ini menyebabkan proses difusi oksigen yang terganggu karena adanya bintik-bintik kecil pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan paru-paru mengecil. PENYEBAB TBC dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh bakteri tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini disebut latent tuberculosis. Apabila penderita latent tuberculosis tidak menerima pengobatan maka akan berkembang manjadi active tuberculosis. Active tuberculosis adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh tidak mampu untuk melawan bakteri tuberculosis yang terdapat dalam tubuh, sehingga menimbulkan infeksi terutama pada bagian paru-paru. PENGOBATAN TBC dapat di atasi dengan terapi. Terapi TBC yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Pengguna vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin). Vaksin BCG diberikan mulai dari bayi. Perlindungan yang diberikan oleh vaksin BCG dapat bertahan untuk 10 – 15 tahun, sehingga pada usia 12 – 15 tahun dapat dilakukan vaksinasi ulang. 2. Pengobatan pada pasien latent tuberculosis.
  • 11. 3. Pengobatan pada active tuberculosis dengan menggunakan antibiotik selama kurang lebih 6 bulan tidak boleh putus. 19. Pneumonia Pneumonia atau Logensteking yaitu penyakit radang pari-paru yang disebabkan oleh Diplococcus pneumoniae. Akibat peradangan alveolus dipenuhi oleh nanah dan lender sehingga oksigen sulit berdifusi mencapai darah. Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol.Namun penyebab yang paling sering ialah serangan bakteria streptococcus pneumoniae, atau pneumokokus. PENYEBAB Terjadinya penyakit pneumonia yaitu gejala yang berhubungan dengan pneumonia termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas.Sedangkan tanda-tanda menderita Pneumonia dapat diketahui setelah menjalani pemeriksaan X-ray (Rongent) dan pemeriksaan sputum. PENGOBATAN Penanganan dan pengobatan pada penderita Pneumonia tergantung dari tingkat keparahan gejala yang timbul dan type dari penyebab Pneumonia itu sendiri, antara lain: 1. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri akan diberikan pengobatan antibiotik. Pengobatan haruslah benar-benar komplite sampai benar-benar tidak lagi adanya gejala atau hasil pemeriksaan X-ray dan sputum tidak lagi menampakkan adanya bakteri Pneumonia, jika tidak maka suatu saat Pneumonia akan kembali diderita. 2. Pneumonia yang disebabkan oleh virus akan diberikan pengobatan yang hampir sama dengan penderita flu, namun lebih ditekankan dengan istirahat yang cukup dan pemberian intake cairan yang cukup banyak serta gizi yang baik untuk membantu pemulihan daya tahan tubuh. 3. Pneumonia yang disebabkan oleh jamur akan mendapatkan pengobatan dengan pemberian antijamur. 20. Dipteri Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada umumnya, disebabkan oleh Corynebacterium diphterial. Pada tingkat lanjut, penderitanya dapat mengalami kerusakan selaput jantung, demam, lumpuh, bahkan meninggal dunia. PENYEBAB Difteri/ Diphteria adalah penyakit infeksi bakteri yang disebabkan oleh Corynebacterium diphteriae, yang umumnya menyerang membran mukosa yang melapisi hidung dan tenggorokan serta tonsil. Akibatnya tenggorokan menjadi terinflamasi dan inflamasi ini dapat menyebar ke kotak suara ( larynx) sehingga mempersempit saluran pernafasan. PENGOBATAN  Eritromisin (oral atau dengan suntikan) selama 14 hari (40 mg / kg per hari dengan maksimum 2 g / d), atau  Prokain penisilin G diberikan intramuskuler selama 14 hari (300.000 U / hari untuk pasien dengan berat <10 kg dan 600.000 U / hari untuk orang dengan berat> 10 kg).
  • 12. Pasien dengan alergi terhadap penisilin G atau eritromisin dapat menggunakan rifampisin atau klindamisin.