Dokumen tersebut membahas tentang ancaman hedonisme bagi kaum muda. Hedonisme adalah pandangan yang hanya mementingkan kenikmatan duniawi tanpa memperhatikan larangan agama. Gaya hidup hedonis seperti seks bebas, geng motor, dan pesta minuman keras telah melanda generasi muda dan menggerus harapan masa mudanya. Oleh karena itu, generasi muda perlu memanfaatkan masa mudanya untuk berkiprah positif bagi lingkungan, bu
1. Nurul Ilmi Sani/ Prodi Ilmu Qur'an Dan Tafsir
Fakultas Ushuluddin Universitas Darussalam Gontor
Hedonisme Ancaman Bagi Kaum Muda
Hedonisme itu ringkasnya adalah faham yang mementingkan kesukaan dan kemewahan
dalam kehidupan tanpa menghiraukan larangan agama dan tatasusila. Paham yang berakar dari tradisi
filsafat Yunani ini, telah melanda generasi muda pada taraf yang mengkhawatirkan. Banyak pemuda
yang akan menjadi pewaris ‘tahta’ peradaban, larut dan terjebak dalam arus budaya hedonis. “Kalau
pada saya diberikan seribu orang tua, saya hanya dapat memindahkan gunung Semeru. Tapi kalau
sepuluh pemuda bersemangat diberikan kepada saya, maka seluruh dunia dapat saya
goncangkan!!……”
Tentunya kita sudah tak asing lagi dengan kata-kata tersebut. oekarno, sang proklamator
bangsa ini pastinya tidak bermaksud beretorika semata. Ada pesan yang ingin ia sampaikan bahwa
generasi muda adalah aset yang tak terperikan bagi peradaban. Pada mereka tersimpan kemampuan
luar biasa untuk mengubah mimpi dan asa menjadi sesuatu yang nyata.
Pernyataan ini bisa dicari alasannya karena generasi muda memiliki kecenderungan untuk
bersikap antusias dalam menghadapi berbagai isu, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung
dengan kehidupan mereka sehari-hari. Selain itu, idealisme yang terkandung dalam jiwa dan pikiran
generasi muda memungkinkan mereka untuk memainkan peranan penting dalam kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara.
Pada dasarnya, generasi muda adalah manusia yang berusia antara lima belas hingga tiga
puluh tahun. Demikian pula dalam hal semangat dan idealisme, generasi muda dikenal sebagai
kelompok masyarakat yang memiliki kreativitas dan gagasan-gagasan baru dalam memandang suatu
permasalahan. Mereka tidak terjebak dalam kejumudan berpikir dan tradisi yang seringkali menjadi
belenggu dalam kemajuan suatu bangsa. Karenanya tak pelak bila sejarah awal berdirinya bangsa ini
dihiasi oleh nama-nama tokoh muda. Mulai dari Soekarno, Bung Hatta, Tan Malaka, Soepomo, Sutan
Syahrir, M.Natsir dan sederet nama lainnya yang telah menorehkan tinta emas selama rentang hidup
mereka.
Dalam dunia Islam pun, seorang Usamah bin Zaid telah menjadi teladan bagi generasi muda.
Pada usia 18 tahum, ia dipercaya Rasulullah untuk menjadi pemimpin pasukan besar yang
membawahi sahabat-sahabat Rasul yang berusia jauh di atasnya. Namun, seiring dengan jaman
postmo yang kini melanda dunia, ada bahaya yang mengintai generasi muda. Bahaya yang tidak lagi
bersifat laten, karena ia telah mewujud dalam keseharian. Hedonisme, demikian ’makhluk’ itu
dikenal. Di antaranya, bagaimana budaya free sex menjadi mazhab baru dalam pergaulan, keikut
sertaan dalam geng motor menjadi sebuah kebanggaan, pesta minuman keras yang seringkali berujung
pada kematian, dan berbagai contoh lainnya. Semuanya itu semakin menggerus akan harapan
kecemerlangan masa muda.
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada sebuah kesempatan menyampaikan
tentang perkembangan kehidupan masyarakat yang membahayakan, sebagai dampak dari globalisasi.
Di samping membawa kebaikan, di sisi lain juga membawa serta nilai dan perilaku yang kurang baik.
Dampak negatif itu adalah budaya hedonisme atau keinginan untuk mengejar kesenangan duniawi,
menerapkan kebebasan tanpa batas, mencari jalan pintas untuk mencapai tujuan. Mantan Kepala
Negara itu menambahkan, budaya hedonisme itu dekat dengan kejahatan dan narkoba karena
2. menganggap uang, materi dan kesenangan hidup di atas segalanya. Sedangkan menerapkan kebebasan
tanpa batas, merupakan tindakan yang jauh dari nilai, kultur dan agama manapun, karena
mengganggu hak orang lain.
Mari, sejenak kita bertafakur. Sejauh mana masa muda dioptimalkan untuk berkiprah positif bagi
lingkungan atau ia hanya dihamburkan bagi pemuasan instink semata. Ini tentunya menjadi tantangan
bagi generasi muda. Sebagaimana ungkapan dari Goenawan Mohamad bahwa hanya yang mudalah
yang berani menantang gelombang. Dan gelombang tersebut saat ini berupa budaya hedonis yang
makin menggila.
Karenanya, jangan cemarkan masa muda dengan terbuai lezatnya budaya hedonis, tapi akhirnya
menjadi seorang pecundang yang tak mampu mengguncangkan dunia. Wassalam