Menkes Lantik dr. Achmad Yurianto Sebagai Dirjen P2P
Menkes melantik dr. Achmad Yurianto sebagai Dirjen P2P menggantikan dr. Anung Sugihantono. Dr. Yurianto saat ini juga menjabat sebagai juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19.
1. Edisi I Tahun 2020
DAFTAR ISI
TIM REDAKSI
Salam Redaksi
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT dengan terbitnya Newsletter Edisi I Tahun 2020 ini. Edisi kali ini menyajikan berbagai berita terkait
dengan kegiatan Program P2P dengan headline news “Menkes RI Lantik dr. Achmad Yurianto Sebagai Dirjen P2P”. Kami selaku redaksi
mengucapkan terima kasih atas masukan dan sumbang pikiran dari semua pihak demi terselesaikannya Newsletter ini. Semoga Newsletter Edisi I ini
dapat memberikan motivasi dan bermanfaat bagi pembaca. Kritik dan saran kami harapkan demi kesempurnaan Newsletter ini.
GERMASKEMENKES RI
Menkes RI Lantik dr. Achmad Yurianto Sebagai Dirjen P2P
Menteri Kesehatan Republik Indone-
sia, dr. Terawan Agus Putranto
melantik secara resmi dr. Achmad
Yurianto sebagai Direktur Jenderal Pencega-
han dan Pengendalian Penyakit (P2P) meng-
gantikan dr. Anung Sugihantono, M.Kes, dan
Pimpinan Tinggi Pratama, serta Pejabat
Fungsional di Lingkungan Kementerian
Kesehatan RI, pada (9/3) di Kantor Kemen-
kes Jakarta.
Menkes, dr. Terawan mengucapkan
selamat atas pelantikan dr. Achmad Yurianto
sebagai Dirjen P2P yang baru. Menkes ber-
harap agar dapat melaksanakan amanah dan mengemban kepercayaan yang diberikan untuk
menjadi motor penggerak dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat indonesia yang
setinggi-tingginya dan kualitas hidup rakyat indonesia yang sebaik-baiknya.
dr. Achmad Yurianto dulunya menjabat sebagai Sesditjen P2P, dan saat ini menjabat
sebagai Dirjen P2P yang baru. Saat ini beliau juga ditunjuk oleh Presiden RI sebagai Juru
Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19. Kita patut bersyukur atas kepercayaan yang diberi-
kan Presiden kepada kita Kementerian Kesehatan untuk bisa memberitakan dan menginfor-
masikannya dengan benar dan tepat sesuai dengan kaidah-kaidahnya, ungkap Menkes. Secara
khusus untuk saudara dr. Anung Sugihantono, M.Kes, Menkes mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya atas tenaga, pengabdian dan dedikasinya yang telah di berikan kepada Ke-
menterian Kesehatan khususnya juga atas dukungan keluarga. Mudah-mudahan bisa menjadi
keteladanan kita semua dalam menjalankan amanah ini.
Dalam sambutannya, Menkes menyampaikan bahwa diperlukan pakta integritas bagi
kita semua dalam mengemban jabatan masing-masing di dalam amanah yang telah diberikan
oleh Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT. Bahwa sangat penting bagi saudara-saudara untuk ter-
us berkomitmen terhadap pakta integritas yang telah ditandatangani yaitu untuk tidak
melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme. “Saya yakin dan percaya kepada saudara-saudara
benar-benar akan mewujudkan tekad dan janji tersebut”, ujar Menkes.
Isu mengenai Covid-19 yang sudah melanda
kita semua di Indonesia, Menkes berkata bahwa kita
patut salut atas kepemimpinan Dirjen P2P, dr. Anung
Sugihantono, M.Kes selama ini yang sekarang dilanjut-
kan oleh dr. Achmad Yurianto. Dimana Covid-19 ini
bila kita lihat yang terjadi di negara-negara lain yang
begitu mengerikannya, kita di Indonesia saat ini san-
gat bersyukur masih bisa tetap tenang dan percaya
bahwa Tuhan Yang Maha Esa masih melindungi kita
semua.
“Yang terpenting bagi kita semua agar tetap menjaga
imunitas tubuh kita semua agar penyebaran Covid-19 tidak semakin meluas”, ujar Menkes.
Diakhir sambutannya Menkes juga turut berpesan kepada dr. Anung Sugihantono,
M.Kes yang sudah menyelesaikan tugas di Ditjen P2P, agar ilmu-ilmu beliau jangan hilang be-
gitu saja dalam menghadapi berbagai penyakit, dan menghadapi perkembangan penyakit
menular, namun harus diberikan kepada teman-teman di lingkungan Kementerian Kesehatan
agar bisa menyerap keilmuan yang telah dimiliki oleh beliau selama menjabat di Kementerian
Kesehatan.
Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Jabatan Dirjen P2P dari dr. Anung
Sugihantono, M.Kes kepada dr. Achmad Yurianto di Hadapan Menkes RI
Menkes Lantik dr. Achmad
Yurianto Sebagai Dirjen P2P
JEMM on TB and HIV 2020
Diklat Jiwa Korsa Bagi Pejabat
Karantina Kesehatan Tingkat
Dasar T.A 2020
Pertemuan Monev dan
Perencanaan Program Malaria
Tahun2020
Dukungan Kesehatan Jiwa dan
Psikososial Korban Bencana
Lebak Banten
238 WNI di Evakuasi dari
Wuhan Wilayah Terjangkit
Virus Corona
Gerakan Sehat Pendengaran
Arah dan Kebijakan Program
P2P Tahun 2020-2024
Pertemuan Rekonsiliasi dan
Reviu Laporan Keuangan
UAPPA/BE-1 Ditjen P2P TA
2019
Sekilas Info Mata Kamera
Penasihat: Dirjen P2P. Pengarah:
Sekretaris Ditjen P2P. Penanggung
Jawab: Kepala Bagian Hukum, Organisasi
dan Hubungan Masyarakat. Redaktur:
Kepala Subbagian Advokasi Hukum dan
Humas, Kepala Subbagian Peraturan
Perundang-undangan. Penyunting/
Editor: Kepala Subbagian Organisasi dan
Tatalaksana, Sri Sukarsih, AMD, Feirus
Rizki Andayani, SKM, MH. Design Grafis:
Bukhari Iskandar, SKM, Indar Ratri
Probo Arum, SH, Sri Sulastriningsih,
Amd. Fotografer: Juni Purnomowati, SH,
M.Si, Sitti Ara Usman, SE, Mariyani, P.Si.
Sekretariat : Nur Safitri, SP, MM, Bella
Agustina Noor Artiriani, SKM, Emy Sazali,
SKM, Winda Yulianti, S.AP, Dr.
Fatchanuraliyah, MKM, Firman Septiadi,
SKM, MAP, Ratih Wulandari, SH.
Alamat Redaksi: Bagian Hukormas
Ditjen P2P, Gedung Adhyatma Lt.9
Jl. H.R Rasuna Said Blok X-5 Kavling
4-9 Jakarta 12950 Telepon/Faks:
(021) 4247608
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
www.p2p.kemkes..go.id
Ditjen PdanPPDitjen P2P
Ditjen P2P
Ditjen P2P
email: humasp2p@gmail.com
Pengambilan Sumpah Jabatan dr. Achmad Yurianto sebagai
Dirjen P2P Kemenkes RI
2. JEMM on TB and HIV 2020
Diklat Jiwa Korsa Bagi Pejabat Karantina Kesehatan Tingkat Dasar T.A 2020
Jakarta (21/1) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr.
Anung Sugihantono, M.Kes membuka acara pertemuan Joint External Mon-
itoring Mission (JEMM) On TB and HIV-AIDS Program 2020 di Hotel
Ayana Jakarta, didampingi Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular Langsung dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes. Turut hadir dalam per-
temuan Dr. Jamie Uhrig JEMM for AIDS program; Dr. Paul Nunn JEMM for TB
program; Para Pejabat Eselon-2 dan 3 dari jajaran K/L; Pakar dan Perwakilan
LSM/Komunitas.
Pertemuan JEMM 2020 dimaksudkan untuk melakukan analisis secara inde-
penden, komprehensif dan mendalam tentang situasi serta upaya pengendalian
TB dan HIV-AIDS, termasuk tinjauan kebijakan dan perencanaan, kemajuan dan
tantangannya. Dengan demikian, diharapkan JEMM 2020 ini dapat memberikan
rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan Program TB dan HIV-
AIDS. Selain itu, rekomendasi juga diperlukan agar ada peningkatan perhatian
pada upaya pengendalian TB dan HIV-AIDS oleh semua sektor dengan komitmen politis yang tinggi.
Pemerintah bersama seluruh masyarakat Indonesia berkomitmen kuat untuk mencapai eliminasi TB dan Ending HIV-AIDS tahun
2030 dengan pendekatan multi-sektoral. Komitmen ini juga telah dinyatakan oleh Delegasi Indonesia pada berbagai pertemuan re-
gional dan global di dunia. Sasaran-sasaran program TB dan HIV-AIDS juga tercantum pada dokumen-dokumen perencanaan seperti
RPJMN dan Renstra Kemenkes 2020-2024. Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Dalam Negeri mengundang dan men-
dorong seluruh Kepala Pemerintah Daerah agar mencapai semua sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dalam Standar Pelayanan Min-
imal terkait Pengendalian TB dan Pengendalian HIV-AIDS.
Saat ini, Pengendalian TB telah dilaksanakan di 9.700 Puskesmas dan 1.404 Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta di seluruh In-
donesia. Sedangkan Pengendalian HIV-AIDS dilaksanakan di 34 provinsi dan di 453 kabupaten/kota. Semua pasien TB dan HIV-
AIDS dapat memperoleh layanan pengobatan dan rujukannya. Untuk TB disediakan obat TB sampai sembuh dengan obat yang dise-
diakan Pemerintah. Alat diagnosis dan logistik untuk pemeriksaan TB juga tersedia di semua fasilitas pelayanan kesehatan. Untuk
mengkoordinasikan dan mengkonsolidasikan peran dan dukungan masyarakat dalam pengendalian TB diterapkan pendekatan Public
Private Mix.
Sedangkan untuk ODHA, Pemerintah menyediakan obat ART gratis untuk seterusnya, untuk HIV-AIDS, telah dilaksanakan pro-
gram Test and Treat All. Upaya lain adalah (1) Semua kasus positif HIV-AIDS segera diobati pada hari ditemukan, (2) Hasil
pemeriksaan CD-4 tidak menjadi kriteria pengobatan, (3) Dilakukan notifikasi pasangan, dan (4) Pemeriksaan viral load dilakukan
setiap 6 bulan untuk menentukan efektivitas pengobatan, dan (5) Dilakukan pula Akselerasi Pengobatan HIV-AIDS agar cakupan pen-
gobatan ART dapat meningkat dari 18% tahun 2018 dan meningkat menjadi 20% pada September 2020.
Sebagai upaya dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
tangguh baik secara fisik, mental maupun kompetensi untuk menjadi
garda terdepan di pintu masuk negara dalam rangka cegah tangkal
penyakit serta faktor risiko kesehatan yang berpotensi terjadinya
kedaruratan kesehatan masyarakat, maka Direktorat Jenderal Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P), Kementerian Kesehatan RI menye-
lenggarakan Diklat Jiwa Korsa Bagi Pejabat Karantina Kesehatan Tingkat
Dasar T.A 2020 yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata
(Buperta) Cibubur dan dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Pencega-
han dan Pengendalian Penyakit, dr. Anung Sugihantono, M.Kes, pada (20/1).
Dalam sambutan pembukaan, Direktur Jenderal P2P, dr. Anung Sugi-
hantono, M.Kes sangat mengapresiasi kegiatan Diklat yang diadakan ini un-
tuk meningkatkan kedisiplinan, ketahanan fisik, ketangkasan, kerjasama
tim, serta menumbuhkan jiwa kepemimpinan dengan dedikasi dan integri-
tas yang tinggi kepada bangsa Indonesia yang kita cintai.
Dewasa ini tantangan di pintu masuk negara semakin besar. Meningkatnya jumlah pelaku perjalanan baik dalam rang-
ka Umrah maupun perjalanan lainnya ke negara-negara endimis penyakit potensi KKM/PHEIC memerlukan pengawasan yang
ketat serta koordinasi dengan para pihak terkait. Adanya KLB di beberapa negara seperti Polio di Malaysia, Filipina; dan baru-
baru ini kasus Pneumonia di Wuhan – RRT serta adanya kasus rombongan umrah dan harus mendarat darurat di Colombo Sri
Langka oleh karena adanya 4 Jamaah umrah yang sakit, dan 2 diantaranya meninggal dunia dan telah dilakukan tatalaksana
oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan pihak terkait.
Hal ini, kata dr. Anung merupakan gambaran nyata bahwa KKP sebagai lini terdepan harus senantiasa siap, dan hadir
sebagai representatif bangsa dalam menjaga pintu masuk negara. Oleh karenanya para peserta Diklat Karantina Kesehatan
Tingkat Dasar ini adalah bagian dari hadirnya pemerintah dalam menyiapkan SDM unggul di pintu masuk negara.
Dirjen P2P, dr. Anung Sugihantono, M.Kes Bersama Para Peserta Pertemuan Joint
External Monitoring Mission (JEMM) On TB and HIV-AIDS Program 2020
Dirjen P2P, dr. Anung Sugihantono, M.Kes Melakukan Pemeriksaan Kesiapan
Barisan Para Peserta Diklat Jiwa Korsa Karantina Kesehatan Tingkat Dasar T.A
2020
2
3. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Anung Sugihantono,
M.Kes, pada (16/1) membuka acara Pertemuan Monitoring dan Eval-
uasi (Monev) Program Malaria Tahun 2019 Serta Perencanaan Pro-
gram Tahun 2020. Acara ini berlangsung selama 4 hari mulai tanggal 15 -19
Januari 2020 di Yogyakarta, pertemuan ini dihadiri oleh Kepala BTKLPP,
KKP, pengelola Program Malaria dari seluruh Indonesia, Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, Ketua Komisi Penilaian Eliminasi Malaria dan
perwakilan WHO, serta stakeholder terkait.
Tujuan dari pertemuan ini adalah mengevaluasi kegiatan dan
capaian program pengendalian malaria pada tahun 2019, menyusun
perencanaan kegiatan pengendalian malaria pada tahun 2020, serta berbagi
pengalaman, pengetahuan, dan pembelajaran dalam pengendalian malaria,
dan memperbaharui informasi terkini dari berbagai pemangku kepentingan terkait.
Reviu program malaria tahun 2019, menghasilkan beberapa rekomendasi kegiatan prioritas sebagai berikut; penga-
lokasian penganggaran untuk mencapai dan mempertahankan status bebas malaria di semua kabupaten/kota; kampanye pen-
ingkatan kesadaran dan dukungan bebas malaria secara masif dan berkesinambungan; perluasan pelayanan malaria melalui
pemberdayaan kader di daerah endemis malaria; penjangkauan dan intervensi pada populasi khusus penambang ilegal, per-
ambah hutan dan komunitas adat terpencil; penyediaan logistik malaria yang terstandar pada semua fasilitas pelayanan; dan
penyusunan Peraturan Presiden terkait penanggulangan malaria.
Pertemuan ini menghasilkan Rencana Tindak Lanjut diantaranya : 1) Melaporkan hasil kegiatan monev ini kepada
Kadinkes provinsi, kabupaten/kota dan pimpinan daerah terkait; 2) Memberikan umpan balik data capaian Semester II kepa-
da setiap kabupaten/kota dan mendorong peningkatan capaian indikator yang masih kurang dari 90% sebelum tanggal 15
Februari 2020; 3) Provinsi memperbaiki dan melengkapi dokumen perencanaan (Work Plan, TOR, RAB, Matriks
Perencanaan), dan Laporan Tahunan Program Malaria, serta melengkapi dengan tingkat prioritas kegiatan dalam Work Plan
(tinggi/sedang/rendah); 4)Pusat akan mengirimkan Work Plan yang telah direview dan disetujui seminggu setelah daerah
mengirimkan perbaikan Work Plan; 5) Meningkatkan kelengkapan SISMAL untuk provinsi yang capaiannya masih kurang dari
80% dan melakukan validasi data malaria; 6) Mempersiapkan rangkaian kegiatan distribusi kelambu massal dan massal fokus
sesuai dengan pedoman dan menginformasikan jadwal rencana pelaksanaan distribusi; 7) Membentuk dan meningkatkan
peran Tim Penilaian Eliminasi Malaria Tingkat Provinsi.
Dirjen P2P, dr. Anung Sugihantono, M.Kes Bersama Panitia dan Peserta Per-
temuan Monev Program Malaria Tahun 2019 serta Perencanaan Program 2020
3
Dengan beranggotakan 10 orang Tim DKJPS (Dukungan Kesehatan
Jiwa dan Psikososial) yang terdiri dari Tim Pusat yaitu Direktorat
Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza
(P2 Makeswa dan NAPZA) yang diketuai oleh Kasubdit Makeswa Dewasa
Lansia, Drs. Rahbudi Helmi, MKM, Apt, dan Tim Provinsi Banten yang diketu-
ai oleh Kasi PTM Keswa Provinsi Banten, Heni, MKM, pada (12/1) meninjau
lokasi pengungsian Banjir Bandang dan Tanah Longsor yang ditempatkan di
GOR Futsal Ds. Banjaririgasi Lebak Gedong, Banten.
Selama 3 (tiga) hari tempat tersebut diubah sebagai tempat
pengungsian dikarenakan terkait bencana alam yang terjadi yaitu banjir ban-
dang dan tanah longsor diawal tahun. DKJPS sendiri diartikan Penanganan
awal masalah kesehatan jiwa dan psikososial sangat diperlukan bagi
masyarakat yang terdampak bencana, hal ini guna mengidentifikasi masalah-
masalah kesehatan jiwa sedini mungkin agar segera dapat dilakukan upaya
tindak lanjut untuk mengatasinya.
Pengungsi terdiri dari perempuan dan anak-anak pada siang hari, sedangkan untuk pengungsi pria karena mayoritas
petani lebih banyak melihat kondisi sawah dan kebunnya, sehingga kembali ke pengungsian di sore hari. Didapatkan data
pengungsi sampai dengan tanggal 13 Januari 2020 sebanyak 1.818 dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 505, komposisi
940 laki-laki dan 878 perempuan.
Tim melakukan Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikosial kepada pengungsi di GOR Futsal kepada 32 orang anak-anak
dan 38 orang dewasa. Kegiatan dilakukan oleh Psikiater, Psikolog dan Perawat. Kegiatan DKJPS dilakukan melalui permainan
dan terapi bagi anak-anak, managemen stress dan relaksasi bagi dewasa. Dibutuhkan sarana hiburan seperti televisi untuk
membantu mengurangi kebosanan dan trauma psikologis bagi pengungsi.
Selain itu tim mengunjungi posko pengungsian Dodiklatpur TNI AD di desa Ciuyah, berkoordinasi dengan dokter dan petu-
gas kesehatan TNI yang menangani kesehatan pengungsi di asrama TNI.
10 orang Tim DKJPS (Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial) Melakukan
Penyuluhan Kepada Para Pengungsi Banjir Bandang dan Tanah Longsor di GOR
Futsal Ds. Banjaririgasi Lebak Gedong, Banten
DUKUNGAN KESEHATAN JIWA DAN PSIKOSOSIAL KORBAN BENCANA LEBAK BANTEN
4. Gerakan Sehat Pendengaran
Hari Pendengaran Sedunia diperingati setiap tahunnya, dalam me-
meriahkan Hari Pendengaran Sedunia Tahun 2020, Kementerian
Kesehatan RI melalui Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Pen-
yakit Tidak Menular (P2PTM) Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengen-
dalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, pada (13/3) menyelenggarakan
kegiatan “Gerakan Sehat Pendengaran” yang diintegrasikan dengan kegiatan
Olah Raga setiap Jum’at Pagi di Kementerian Kesehatan RI.
Tahun ini tema yang diangkat adalah “Don’t Let Your Hearing Loss
Limit You”, atau “Tetap Berprestasi walau Tanpa Pendengaran”. Tema ini
memberi makna bahwa kehilangan pendengaran tidak membatasi kualitas
hidup seseorang.
Dalam sambutan dan arahan Menteri Kesehatan yang dibacakan oleh
Dirjen P2P, dr. Achmad Yurianto. Menkes mengajak agar pada momentum
Hari Pendengaran Sedunia kali ini seluruh masyarakat maupun penggiat un-
tuk dapat lebih meningkatkan kesadaran dan kepeduliannya terhadap kesehatan pendengaran.
Mari Kita bersama-sama menciptakan kondisi lingkungan yang ramah teman tuli dengan pemberian hak dan kewajiban
tanpa diskriminatif dan memperbanyak tempat yang menggunakan bahasa isyarat ataupun literasi lain yang dapat diakses
secara optimal, ucap Menkes
Selain itu, kata Menkes perlu menjadi perhatian bagi kita bersama terhadap penerapan standar kebisingan di sarana
hiburan, sarana pendidikan yang menggunakan alat bersuara keras dan lain-lain dalam rangka mencegah terjadinya gangguan
pendengaran. Lakukanlah deteksi sedini mungkin gangguan pendengaran agar penanganan dapat dicapai seoptimal mungkin
dalam kualitas pendengaran.
Di kesempatan yang sama pada kegiatan tersebut Dirjen P2P mewakili Menkes RI memberikan secara simbolis Piagam
Penghargaan Apresiasi kepada Role Model dari Komnas PGPKT kepada Teman Tuli Berprestasi yang dilanjutkan dengan pem-
berian Buku Katalog Role Model dari Teman Tuli kepada Dirjen P2P. Pada kegiatan tersebut dilakukan juga Pameran, Senam,
dan Flashmob Sadar Bising, Pemeriksaan Deteksi Dini Gangguan Pendengaran dengan Metode Audio Meter, Bersih-Bersih Tel-
inga, serta Demo Akupresur Penanganan Batuk Pilek (Flu) oleh Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional.
Dirjen P2P, dr. Achmad Yurianto mewakili Menkes RI memberikan secara
simbolis Piagam Penghargaan Apresiasi kepada Role Model dari Komnas PGPKT
kepada Teman Tuli Berprestasi Pada Peringatan Hari Pendengaran Sedunia
Tahun 2020 di Kantor Kemenkes RI Jakarta
4
238 WNI di Evakuasi dari Wuhan Wilayah Terjangkit Corona
Pada, (2/2) Kementerian Kesehatan RI bersama dengan Kementerian
Luar Negeri, TNI, Imigrasi, BNPB, Ditjen P2P, KKP Kelas I Batam, dan
perwakilan Maskapai Batik Air telah melaksanakan persiapan dalam
rangka penerimaan WNI yang dievakuasi dari Wuhan Provinsi Hubei,
Tiongkok yang wilayahnya terjangkit Virus Corona. Sebanyak 238 Warga
Negara Indonesia (WNI) dan tim rencananya akan tiba sekitar pukul 08.38
WIB dengan menggunakan Maskapai Batik Air di Bandara Hang Nadim,
Batam, Kepulauan Riau.
Pesawat yang disiapkan untuk mengevakuasi para WNI yaitu 2 Boeing
dan 1 Hercules milik TNI, dengan skenario yang telah ditetapkan bersama.
Untuk pesawat hercules diperuntukan untuk rombongan laki-laki dan Boeing
untuk perempuan dan anak-anak demi kenyamanan yang sudah disepakati
bersama TNI.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam Ditjen P2P Kemenkes RI, dr. Achmad Farhani juga
menyampaikan terkait evakuasi ini. Tim kesehatan kita akan mengurus ke karantinaannya, jadi ketika pesawat tiba akan
dilakukan prosedur ke karantinaan di dalam pesawat, melakukan cek terakhir kondisi kesehatan WNI, jika sudah clear akan
langsung secara cepat melakukan evakuasi ke Pesawat yang telah disiapkan. Selain evakuasi, telah disiapkan logistik yang lebih
difokuskan untuk disinfeksi, dan pemeriksaan suhu tubuh secara cepat. Peralatannya berupa 6 alat disinfektan, thermometer
mobile, APD Lengkap yang menjadi syarat mutlak. Dimana semua alat tersebut ditempatkan didekat lokasi pesawat berada.
“Setiap petugas TNI, Karantina, KKP yang masuk ke dalam pesawat itu wajib menggunakan APD yang lengkap,” tutur
dr. Achmad Farhani.
Untuk kesiapan tenaga kesehatan yang berada di dalam pesawat terdapat 4 dokter dari KKP, 5 perawat, 1 epidemiolog.
Sedangkan untuk tim disinfeksi dikerahkan 10 orang bersama dengan TNI.
“Tim disinfeksi siap di luar pesawat, yang diskenariokan adalah ketika penumpang turun, disemprot disinfektan
secara cepat lalu ditransfer ke pesawat milik TNI sehingga tidak menghambat laju keluarnya penumpang ke pesawat
berikutnya, setelah semua penumpang didalam pesawat Batik Air kosong, maka kita langsung semprot disenfeksi ke Pesawat
yang dari mengangkut penumpang dari Wuhan,” jelas dr. Achmad Farhani.
Persiapan Tim Evakuasi di Landasan Udara Bandara Hang Nadim, Batam Kepu-
lauan Riau Menyambut Kedatangan 238 WNI dari Wuhan Wilayah Terjangkit
Virus Corona
5. Arah dan Kebijakan Program P2P Tahun 2020-2024
Pertemuan Rekonsiliasi dan Reviu Laporan Keuangan UAPPA/BE-1 Ditjen P2P TA 2019
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Anung Sugi-
hantono, M.Kes, pada Rabu (19/2) menyampaikan keynote speechnya da-
lam Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) Tahun 2020 terkait
Arah dan Kebijakan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Ta-
hun 2020-2024.
Dalam presentasinya Dirjen Anung menyampaikan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dalam Peningkatan Pengendalian
Penyakit dimana perhatian khusus adalah pada penyakit jantung, stroke,
hipertensi, diabetes, kanker, tuberkulosis, malaria, HIV/AIDS, emerging diseases,
penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa, penyakit tropis tera-
baikan (kusta, filariasis, schistosomiasis), gangguan jiwa, cedera, gangguan
penglihatan, dan penyakit gigi dan mulut, mencakup: 1) Pencegahan dan pengen-
dalian faktor risiko penyakit termasuk perluasan cakupan deteksi dini, penguatan
surveilanrseal time , pengendalian vektor dan perluasan layanan berhenti merokok; 2) Penguatan health security terutama pen-
ingkatan kapasitas untuk pencegahan, deteksi, dan respon cepat terhadap ancaman penyakit termasuk penguatan alert system
kejadian luar biasa dan karantina kesehatan; 3) peningkatan cakupan penemuan kasus dan pengobatan serta penguatan tata
laksana penanganan penyakit dan cedera; 4) Pengendalian resistensi antimikroba; 5) Pemberdayaan masyarakat dalam pen-
gendalian penyakit dan penguatan sanitasi total berbasis masyarakat.
Dimana, kata Anung yang saat ini menjadi Prioritas Nasional adalah pada penyakit seperti Penyakit Menular (HIV, TB,
Malaria, Kecacingan, ISPA, Diare, Pneumonia), Kematian Ibu dan Bayi serta Stunting, dan Penyakit Tidak Menular (Hipertensi,
Diabetes Militus, Cardio Vasculer, Ginjal, Kanker) dengan lokus di 120 kabupaten/kota dan 260 kabupaten/kota yang dil-
aksanakan secara holistik dan integratif.
Menurut Anung dalam kesimpulannya Pembangunan Kesehatan merupakan fondasi terwujudnya Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berkualitas dan berdaya saing untuk menjadikan Indonesia Unggul. Selain itu kata beliau pencegahan dan pengen-
dalian penyakit menjadi bagian integral dalam pelaksanaan pembangunan nasional dan pembangunan daerah.
Selain itu, kebijakan operasional pencegahan dan pengendalian penyakit diarahkan untuk penyelesaian persoalan ke-
matian ibu, kematian bayi dan stunting disamping penyakit menular dan tidak menular dengan pendekatan Promotif dan Pre-
ventif disetiap jenjang pelaksanaan pemerintahan.
Telah dilakukan berbagai pendekatan promotif dan preventif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit
yang menjadi prioritas nasional, diantaranya Tuberkulosis, pendekatan promotif dan preventif yang dilakukan antara lain : 1)
Perbaikan Perumahan; 2) Imunisasi BCG tepat waktu; 3) Monitoring pertumbuhan dan Perkembangan; 4) Skrining pada ke-
lompok beresiko; 5) Pendidikan dan literasi kesehatan. Malaria, pendekatan promotif dan preventif yang dilakukan antara lain :
1) Pembagian kelambu berinsektisida; 2) Pendidikan kesehatan dan health literacy; 3) Perbaikan perumahan dan jamban
keluarga; 4) Pemanfaatan teknologi dan TOGA. Program Imunisasi, pendekatan promotif dan preventif yang dilakukan antara
lain : 1) Penyadaran masyarakat dan health literacy; 2) Perwujudan vaksin halal; 3) Pelayanan yang bermutu dan terjangkau.
Sedangkan untuk Penyakit Tidak Menular, pendekatan promotif dan preventif yang dilakukan antara lain : 1) Pe-
nanganan Faktor Resiko (rokok, alcohol, kurang aktivitas, gula-garam lemak, unhealthy food); 2) Penyediaan fasilitas aktivitas
fisik atau olahraga; 3) Skrining dan penyuluhan serta Promosi Kesehatan yang berkelanjutan.
Dirjen P2P, dr. Anung Sugihantono, M.Kes Saat Menyampaikan Keynote
Speech Dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) Tahun 2020
Dalam upaya meningkatkan kualitas Laporan Keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pen-
dapatan dan Belanja Negara serta mempertahankan opini WTP berkelanjutan atas Laporan Keuangan Kementerian
Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) Kementerian Kesehatan RI me-
lalui Sekretariat Ditjen P2P menyelenggarakan Pertemuan Rekonsiliasi dan Reviu Laporan Keuangan Tahun UAPPA/BE-1
Ditjen P2P TA 2019 pada tanggal 20 – 25 Januari 2020 di Bekasi.
Peserta pertemuan adalah para pelaksana SAIBA dan SIMAK-BMN sebagai penyusun Laporan Keuangan satuan kerja di
lingkungan Ditjen P2P berjumlah 99 satker yang mendapat alokasi DIPA TA 2019. Sedangkan narasumber pada pertemuan ini
berasal dari Biro Keuangan dan BMN, Inspektorat Jenderal Kemenkes, Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (DAPK),
Kementerian Keuangan dan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan. Pada pertemuan ini juga di
berikan apresiasi/penghargaan dari Inspektorat Jenderal Kemenkes RI kepada Satker Pusat UPT dan Dekonsentrasi di ling-
kungan Ditjen P2P berprestasi dalam Laporan Keuangan.
Kepala Bagian Keuangan dan BMN, Drs. Warmo Sudrajat, M.Kes., MH dalam laporan pelaksana pertemuan mengatakan
tujuan umum diselenggarakannya pertemuan ini adalah agar para peserta mampu menyusun Laporan Keuangan Tahun 2019
sekaligus di Reviu oleh tim APIP Kemenkes secara tepat waktu, akurat, transparan, paripurna dan akuntabel. Sedangkan tujuan
khususnya antara lain agar para peserta dapat menyusun Laporan Keuangan Tahun 2019, melaksanakan reviu Laporan Keu-
angan Tahun 2019 oleh tim APIP Kemenkes, memahami konsep penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Akrual (SAIBA), me-
5
6. SEKILAS INFO MATA KAMERA
SAMBUNGAN HAL - 5.
Penyematan Lencana oleh Direktur Surveilans dan Karantina
Kesehatan, drg. R. Vensya Sitohang, M.Epid Kepada Perwakilan
Peserta Diklat Jiwa Korsa Karantina Kesehatan Tingkat Mahir,
Lanjutan dan Wilayah T.A 2020, Pada (21/2) di Buperta Cibubur
Pengambilan Sumpah Jabatan Para Pejabat Struktural Eselon III
dan IV serta Pejabat Fungsional di Lingkungan Ditjen P2P Kemen-
kes RI oleh Rohaniawan, Pada (27/1) di Kantor Kemenkes RI
Pemeriksaan Deteksi Dini Gangguan Pendengaran dengan Metode
Audio Meter, dan Bersih-Bersih Telinga Pada Peringatan Hari Pen-
dengaran Sedunia Tahun 2020, (13/3) di Kantor Kemenkes RI
Dirjen P2P, dr. Achmad Yurianto Menjadi Narasumber, pada
(27/3) di Program Coffee Break TV One dengan Pembahasan
Topik “Ayo Lawan Covid-19”
Penampilan Ketangguhan Jiwa Korsa Para Peserta Pelatihan Diklat
Karantina Kesehatan Tingkat Dasar, Mahir, Lanjutan dan Wilayah
T.A 2020, pada Penutupan Pelatihan (28/2) di Buperta Cibubur
mahami dan mengetahui peraturan-peraturan terkait penyusunan Laporan
Keuangan TA 2019, dan para peserta mampu mengimplementasikan aplikasi
e-Rekon LK di lingkungan Ditjen P2P. Sehingga output yang diharapkan
setelah pertemuan ini adalah tersusunnya laporan keuangan tahun 2019
dengan motto “Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan WTP Berkelanju-
tan”, ujar Drs. Warmo dalam laporannya.
Dalam pemeriksaan Laporan Keuangan Tahun 2018 oleh BPK, Kemen-
terian Kesehatan kembali memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP). Perolehan opini WTP tersebut menunjukan bahwa Kementerian
Kesehatan dalam menyusun Laporan Keuangan telah sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintah dan berdasarkan pengendalian intern yang memadai
serta kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam pemerintahan.
Sehingga sebagai perwujudan apresiasi dalam Rakernas Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2019 yang lalu, Menteri Keuangan
menyerahkan penghargaan kepada Kementerian Kesehatan atas keberhasilan
memperoleh opini WTP selama enam kali berturut-turut pada Laporan Keuangan tahun 2013 s.d 2018.
“Oleh karena itu, mari sama-sama kita kuatkan lagi bahwa modalitas kita dengan memperoleh opini WTP sejak tahun
2013 s.d 2018 ini menjadi modal kita dan ini yang akan kita pertahankan serta ini akan kita lanjutkan dan akan kita tingkat-
kan,”ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, dr. Achmad
Yurianto dalam sambutannya saat membuka Pertemuan Laporan Keuangan Tahun UAPPA/BE-1 Ditjen P2P TA 2019, pada
Senin malam (20/1).
Gambaran memperoleh opini WTP sejak tahun 2013 s.d 2018 ini, kata dr. Achmad adalah gambaran yang nyata bahwa
kita mampu mengalihkan cara berpikir yang benar yang tertanam pada setiap tahapan mulai dari perencanaan, penganggaran,
persamaan sampai pada pertanggungjawaban. Inilah yang saya katakan dari tanggung jawab kita kepada rakyat, hakekatnya
uang rakyat yang diamanahkan kepada kita untuk mensejahterakan rakyat akan diapresiasi sebagai sebuah kepercayaan rakyat
kepada kita, keyakinan rakyat kepada kita bahwa memang kita berniat baik kerja keras untuk mensejahterakan rakyat. Oleh
karena itu, saya kabarkan dalam bentuk modalitas tantangan ini tidak menjadi semakin ringan ada tantangan yang sifatnya ala-
miah di dalam kaitannya dengan literasi. Sehingga diharapkan manfaat yang dirasakan oleh rakyat indonesia pun semakin be-
sar, dan dampak positifnya bisa dinikmati lebih luas.
Sesditjen P2P, dr. Achmad Yurianto Bersama Inspektur III Itjen Kemenkes RI,
Heri Radison, SKM, MKM dan Para Penerima Apresiasi/Penghargaan Dari
Inspektorat Jenderal Kemenkes RI Kepada Satker Pusat UPT dan Dekonsentrasi
di Lingkungan Ditjen P2P Berprestasi Dalam Laporan Keuangan
6
Paparan Narasumber dari Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat Pada Pertemuan Implementasi dan Evaluasi
Keterbukaan Informasi Publik Ditjen P2P Tahun 2020 di Mataram
(31/1)