Dokumen tersebut membahas tentang nematoda atau cacing gilig. Nematoda merupakan golongan hewan triploblastik pseudoselomata yang memiliki tubuh berbentuk gilig tanpa ruas. Sebagian besar bersifat parasit pada manusia, tumbuhan, dan hewan. Nematoda dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti ascariasis, trichinosis, dan elephantiasis.
Dokumen tersebut membahas tentang hewan berbuku-buku (Arthropoda) yang terdiri dari 5 kelas, yaitu Crustacea, Insecta, Diplopoda, Chilopoda, dan Arachnida. Arthropoda memiliki ciri-ciri seperti tubuh bersegmen, ekoskeleton keras, dan berbagai macam bentuk dan ukuran.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi, ciri-ciri umum, struktur tubuh, perkembangan, klasifikasi, dan peran Insekta. Insekta merupakan salah satu anggota filum Arthropoda yang tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian dan memiliki tiga pasang kaki serta mengalami perubahan bentuk selama perkembangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang hewan berbuku-buku (Arthropoda) yang terdiri dari 5 kelas, yaitu Crustacea, Insecta, Diplopoda, Chilopoda, dan Arachnida. Arthropoda memiliki ciri-ciri seperti tubuh bersegmen, ekoskeleton keras, dan berbagai macam bentuk dan ukuran.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi, ciri-ciri umum, struktur tubuh, perkembangan, klasifikasi, dan peran Insekta. Insekta merupakan salah satu anggota filum Arthropoda yang tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian dan memiliki tiga pasang kaki serta mengalami perubahan bentuk selama perkembangannya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang Insecta (serangga) yang meliputi ciri-ciri umum, sistem tubuh, dan jenis-jenis metamorfosis. Insecta memiliki tubuh terbagi menjadi tiga bagian (kepala, dada, perut) dan enam kaki. Terdapat tiga jenis metamorfosis yaitu ametabola, hemimetabola, dan holometabola.
Nematoda adalah cacing gelang yang hidup di darat, air tawar, air laut, dan daerah kutub hingga tropis. Mereka memiliki sistem pencernaan yang lengkap dan sistem saraf yang lebih baik dari platyhelminthes. Beberapa contoh nematoda adalah ascariasis, cacing tambang, cacing krem, dan cacing filaria.
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis burung dari berbagai ordo termasuk ciri-ciri, habitat, dan klasifikasinya. Jenis-jenis burung yang dijelaskan antara lain beo, burung hantu, burung pelatuk, elang, merpati, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang filum Arthropoda yang terdiri atas 4 kelas yaitu Insecta, Crustacea, Arachnida, dan Myriapoda. Setiap kelas memiliki ciri khas masing-masing seperti Insecta yang memiliki tubuh terbagi atas kepala, dada, dan perut serta mengalami metamorfosis.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai empat jenis nematoda parasit manusia yaitu Loa loa, Trichuris trichiura, Necator americanus, dan Ascaris lumbricoides. Ketiga nematoda tersebut memiliki siklus hidup yang melibatkan manusia sebagai inang definitif dan tanah atau vektor sebagai inang perantara, serta dapat menyebabkan penyakit seperti loaiasis, trikhuriasis, necatoriasis, dan askariasis.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi reptil. Terdapat tiga kelas reptil utama yaitu kura-kura, kadal, dan buaya. Dokumen menjelaskan ciri-ciri morfologi masing-masing kelas tersebut seperti struktur tubuh, sistem skeleton, ekstremitas, mata, mulut, dan kloaka. Hal ini berguna untuk melatih kemampuan mengidentifikasi jenis reptil menggunakan kunci identifikasi.
Platyhelminthes adalah filum cacing pipih yang meliputi kelas Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Mereka memiliki tubuh pipih tanpa rongga tubuh dan terdiri dari 3 lapisan. Turbellaria seperti Planaria bergerak dengan silia, Trematoda seperti cacing hati bersifat parasit, dan Cestoda seperti cacing pita memiliki rantai proglotid. Mereka memainkan peran penting sebagai sumber makanan dan beberapa spesies dap
Pengertian entomologi, hubungan serangga dengan manusia, keanekaragaman serangga, karakteristik serangga, kerugian dan keuntungan yang ditimbulkan serangga, asal mula serangga.
Dokumen tersebut membahas tentang Platyhelminthes (Cacing Pipih) yang merupakan filum hewan triploblastik yang paling sederhana. Platyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Platyhelminthes umumnya bersifat parasit pada manusia dan hewan.
Dokumen tersebut merangkum tentang filum Nemathelminthes yang meliputi tujuan belajar, indikator hasil belajar, morfologi, anatomi, kelas-kelas, dan contoh-contoh nemathelminthes beserta penjelasan tentang masing-masing.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan tentang filum Nemathelminthes yang mencakup tujuan, indikator pembelajaran, morfologi, anatomi, kelas-kelas, contoh spesies, dan penularan beberapa jenis cacing dalam filum tersebut seperti cacing tambang, cacing kremi, cacing filariasis, cacing gelang, dan cacing otot.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang Insecta (serangga) yang meliputi ciri-ciri umum, sistem tubuh, dan jenis-jenis metamorfosis. Insecta memiliki tubuh terbagi menjadi tiga bagian (kepala, dada, perut) dan enam kaki. Terdapat tiga jenis metamorfosis yaitu ametabola, hemimetabola, dan holometabola.
Nematoda adalah cacing gelang yang hidup di darat, air tawar, air laut, dan daerah kutub hingga tropis. Mereka memiliki sistem pencernaan yang lengkap dan sistem saraf yang lebih baik dari platyhelminthes. Beberapa contoh nematoda adalah ascariasis, cacing tambang, cacing krem, dan cacing filaria.
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis burung dari berbagai ordo termasuk ciri-ciri, habitat, dan klasifikasinya. Jenis-jenis burung yang dijelaskan antara lain beo, burung hantu, burung pelatuk, elang, merpati, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang filum Arthropoda yang terdiri atas 4 kelas yaitu Insecta, Crustacea, Arachnida, dan Myriapoda. Setiap kelas memiliki ciri khas masing-masing seperti Insecta yang memiliki tubuh terbagi atas kepala, dada, dan perut serta mengalami metamorfosis.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai empat jenis nematoda parasit manusia yaitu Loa loa, Trichuris trichiura, Necator americanus, dan Ascaris lumbricoides. Ketiga nematoda tersebut memiliki siklus hidup yang melibatkan manusia sebagai inang definitif dan tanah atau vektor sebagai inang perantara, serta dapat menyebabkan penyakit seperti loaiasis, trikhuriasis, necatoriasis, dan askariasis.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi reptil. Terdapat tiga kelas reptil utama yaitu kura-kura, kadal, dan buaya. Dokumen menjelaskan ciri-ciri morfologi masing-masing kelas tersebut seperti struktur tubuh, sistem skeleton, ekstremitas, mata, mulut, dan kloaka. Hal ini berguna untuk melatih kemampuan mengidentifikasi jenis reptil menggunakan kunci identifikasi.
Platyhelminthes adalah filum cacing pipih yang meliputi kelas Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Mereka memiliki tubuh pipih tanpa rongga tubuh dan terdiri dari 3 lapisan. Turbellaria seperti Planaria bergerak dengan silia, Trematoda seperti cacing hati bersifat parasit, dan Cestoda seperti cacing pita memiliki rantai proglotid. Mereka memainkan peran penting sebagai sumber makanan dan beberapa spesies dap
Pengertian entomologi, hubungan serangga dengan manusia, keanekaragaman serangga, karakteristik serangga, kerugian dan keuntungan yang ditimbulkan serangga, asal mula serangga.
Dokumen tersebut membahas tentang Platyhelminthes (Cacing Pipih) yang merupakan filum hewan triploblastik yang paling sederhana. Platyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Platyhelminthes umumnya bersifat parasit pada manusia dan hewan.
Dokumen tersebut merangkum tentang filum Nemathelminthes yang meliputi tujuan belajar, indikator hasil belajar, morfologi, anatomi, kelas-kelas, dan contoh-contoh nemathelminthes beserta penjelasan tentang masing-masing.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan tentang filum Nemathelminthes yang mencakup tujuan, indikator pembelajaran, morfologi, anatomi, kelas-kelas, contoh spesies, dan penularan beberapa jenis cacing dalam filum tersebut seperti cacing tambang, cacing kremi, cacing filariasis, cacing gelang, dan cacing otot.
Platyhelminthes adalah filum hewan cacing pipih yang memiliki tubuh pipih dan tidak bersegmen. Terdiri dari 3 kelas utama yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda. Beberapa spesiesnya dapat menyebabkan penyakit parasit seperti skistosomiasis. Nemathelminthes adalah filum cacing gilig berbentuk benang yang memiliki rongga tubuh semu. Terdiri dari Nematoda dan Nematophora, beberapa N
class nematoda(Smk duta pratama indonesia)akmallala
Nematoda adalah cacing bulat panjang yang hidup bebas maupun sebagai parasit. Terdapat berbagai jenis nematoda yang menginfeksi manusia, hewan, dan tumbuhan. Nematoda dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti askariasis, filariasis, dan gangguan pada tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang ciri-ciri umum cacing gilig/cacing tubuh bulat serta beberapa contoh spesies cacing gilig beserta deskripsi singkat mengenai karakteristik dan daur hidupnya. Dokumen tersebut juga membahas kelas-kelas cacing gelang/anelida beserta contoh spesiesnya.
Nemathelminthes adalah filum yang memiliki anggota terbanyak baik jenis maupun individunya. Jenis-jenis nematoda seperti Ascaris lumbricoides, Ancylostoma duodenale, dan Wuchereria bancrofti dapat menyebabkan penyakit seperti ascariasis, anemia, dan kaki gajah pada manusia.
Nematoda adalah hewan mikroskopis yang paling banyak dan mudah ditemukan, yang hidup di tanah, tanaman, dan jaringan hewan. Beberapa spesies nematoda menyebabkan penyakit pada tanaman inangnya. Nemathelminthes adalah filum yang tidak lagi digunakan untuk pengelompokan karena bersifat polifiletik meskipun masih dipakai untuk kemudahan, yang mencakup berbagai jenis cacing seperti nematoda. Cacing-
Dokumen tersebut membahas tentang tiga filum utama cacing, yaitu Platyhelmintes, Nemathelmintes, dan Annelida. Filum Platyhelmintes mencakup cacing pipih seperti Planaria dan cacing isap hati, sedangkan Nemathelmintes berisi cacing gilig seperti Ascaris yang menginfeksi usus manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok hewan Vermes yang terdiri dari empat filum yaitu Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, dan Nematoda. Setiap filum memiliki ciri khas tertentu dalam bentuk tubuh, sistem organ, dan cara hidupnya.
Platyhelminthes adalah filum cacing pipih yang hidup bebas maupun sebagai parasit. Mereka memiliki tubuh triploblastic tanpa rongga tubuh, dan ukurannya bervariasi dari mikroskopis hingga lebih dari 20 meter. Ada 4 kelas Platyhelminthes yaitu Turbellaria, Monogenea, Trematoda, dan Cestoda. Beberapa spesies Trematoda dan Cestoda dapat menginfeksi manusia dan hewan lain, sementara Planaria digunak
Dokumen tersebut membahas tentang Trematoda Paru bernama Paragonimus westermani. Cacing ini termasuk kelas Trematoda yang menginfeksi paru-paru manusia dan hewan, menyebabkan penyakit Paragonimiasis. Spesies P. westermani merupakan agen penyebab utama infeksi ini.
Dokumen tersebut membahas tentang parasitologi, termasuk istilah-istilah yang digunakan dalam parasitologi seperti parasitisme, hospes, vektor, zoonosis, serta menjelaskan morfologi dan daur hidup beberapa jenis nematoda (cacing) yang menginfeksi manusia seperti Ascaris lumbricoides, cacing tambang, Enterobius vermicularis, serta Trichuris trichura.
Dokumen tersebut membahas tentang anthelmintik, obat untuk mengobati cacing pada manusia. Terdapat beberapa jenis cacing yang menginfeksi tubuh manusia seperti cacing kremi, cacing gelang, cacing pita, cacing tambang, filaria, dan schistosoma. Obat-obat anthelmintik yang umum digunakan untuk mengobati berbagai jenis cacing adalah mebendazol, piperazin, levamisol, albendazol, tiabendazole, dan pra
6. kata nematoda berasal dari bahasa yunani yaitu
nema yang berarti benang dan ode yang berarti seperti. Kita
menyebutnya juga sebagai cacing gilig,karena bentuknya yang
gilig atau bulat memanjang. Berbeda dengan platyhelminthes
yang belum memiliki rongga tubuh,nematoda atau
nemathelminthes sudah memiliki rongga tubuh meskipun
bukan rongga tubuh sejati. Oleh karena memiliki rongga
tubuh semu,nematoda disebut sebagai hewan pseudoselomata
7. Klasifikasi Nematoda
• Kingdom : ANIMALIA
• Filum : Nematoda
• Kelas : Secernentea
• Ordo : Rhabditida
• Famili : Rhabditidae
• GENUS : Rhabdias
• SPESIES : ranae
8. Ciri-ciri Nematoda :
• Tubuhnya berbentuk gilig
• Tidak beruas-ruas
• Secara umum berukuran mikroskopik
• Alat pencernaan makanannya sempurna
• Kulitnya halus,licin dan dilapisi oleh kutikula
• Tubuhnya transparan
• Bersifat parasit
• Tidak memiliki silia maupun kaki
9. Next :
• Merupakan golongan triploblastik pseudoselomata
• Tidak memiliki sistem pernafasan dan peredaran
darah tetapi memiliki cairan tubuh
• Memiliki kelamin terpisah
• cacing betina umumnya berukuran lebih besar
daripada cacing jantan
10. Habitat Nematoda
Sebagian besar nematoda
hidup bebas,ada yang dilaut,di
tanah lembab, sebagian
bersifat parasit pada
manusia,tumbuhan dan hewan.
11. Cara hidup nematoda
Nematoda yang hidup bebas berperan sebagai
pengurai sampah organik,sedangkan yang parasit
memperoleh makanan berupa sari makanan dan
darah dari tubuh inangnya.
12. Reproduksi Nematoda
Reproduksi selalu dilakukan secara seksual,karena
alat kelamin jantan dan betinanya terpisah pada
individu yang berbeda. Serta fertilisasi dilakukan
secara internal. Hasil fertilisasi dapat mencapai
lebih dari 100.000 telur per hari. Saat berada di
lingkungan yang tidak menguntungkan, maka telur
dapat membentuk kista untuk perlindungan dirinya.
17. MANFAAT NEMATODA
• Caenoharbditis elegans merupakan nematoda yang
digunakan sebagai organisme model penelitian mengenai
hewan karena mudah dikembangkan dan dianalisis struktur
genetisnya.
• Nematoda juga dapat menghasilkan nutrien yang baik
untuk tanaman,seperti nematoda pemakan bakteri yang
akan menghambat kemampuan nematoda pemakan akar
untuk menemukan akar
• Nematoda patogen serangga (NPS) adalah salah satu jenis
nematoda yang baik untuk menjaga tanaman dari serangan
serangga,karena aktif mencari hama-hama disekitar
tanaman. Serta dapat mengurangi dampak negatif dari
penggunaan bahan kimia seperti pestisida yang justru akan
merusak tanaman.
18. KERUGIAN NEMATODA
• Whuchereria bancrofti yang menimbulkan
kaki gajah pada si penderita.
• Cacing kremi yang menginfeksi saluran
pencernaan.
• Jenis Pratylenchus sp menyerang tanaman
padi sehingga mengakibatkan sel sel pada
tanaman tersebut mati.
20. 1. Ascaris lumbricoides (cacing usus)
Cacing ini sering disebut cacing usus atau cacing gelang,
Panjangnya mencapai 20 cm berwarna merah muda
Dan hidup di usus halus manusia. Penyakit yang disebabkan
Adalah askaris.
2. Enterobius vermicularis (cacing kremi)
Cacing ini merupakan cacing yang sering menyebabkan rasa
Gatal pada daerah dubur terutama pada anak-anak
Jika telur cacing ini tertelan oleh orang lain,maka orang
Tersebut akan menderita cacingan.
21. 3. Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
Disebut cacing tambang karena dahulu infeksi cacing ini
Banyak diderita oleh orang yang bekerja didaerah
Pertambangan. Hidup didalam usus manusia serta dapat
Menginfeksi melalui kulit kaki
4. Trichinella spiralis (cacing otot)
Hidup di usus manusia dan hewan karnivor lainnya.penyakit
Yang di sebabkan oleh cacing ini adalah trichinosis. Manusia
Dapat terinfeksi cacing ini karena memakan daging babi
Mengandung sista yang tidak dimasak sempurna
22. 5. Whuchereria bancrofti (cacing filaria)
Berbentuk gilik memanjang seperti benang. Hidupnya
Didalam pembuluh getah bening di
Kaki yang menyebabkan penyumbatan pembuluh limfa
Sehingga kaki menjadi bengkak dan membesar. Penyakit ini
Dikenal sebagai penyakit kaki gajah atau elephantiasis.
6. Nematoda puru akar (Meloidoggyne spp)
Nematoda jenis ini menginfeksi akar tanaman.
Tanda-tanda tanaman terinfeksi nematoda jenis
Ini adalah terbentuknya puru/benjolan pada akarnya,
Serta daunnya layu dan banyak gugur.