SlideShare a Scribd company logo
BAWANG MERAH DAN BAWANG PUTIH
Jaman dahulu kala, si sebuah desa yang bernama desa “BUMBU” tinggalah sebuah
keluarga yang bahagia dan sejahtera. Keluarga tersebut adalah Ayah Bawang, Ibu bawang daun,
dan Bawang putih.
Ayah Bawang : Bu, nak, Ayah pamit kerja ya. Hati – hati di rumah.
Ibu bawang daun : Iya Yah hati – hati di jalan. Nanti bawang putih mengantarkan makan
siang untukmu ke pasar.
Bawang putih : Semoga jualan ayah laku ya.
Ayah bawang pun pergi ke pasar untuk berjualan di toko besarnya.
Bawang putih : Bu, bawang putih pergi ke sungai dulu ya bu. Asalamualaikum.
Ibu bawang daun : Ya hati – hati ya nak.
Bawang putih pun pergi ke sungai untuk menyuci. Di balik pohon bawang merah dan ibunya pun
tersenyum jahat.
Ibu bawang merah : Ini saatnya kita menjalankan rencana.
Bawang merah : Ya benar bu! ayo cepat mumpung ibu bawang daun lagi sendiri tuh!
Ibu bawang merah : Selamat pagi bu. Sendirian aja nih?
Ibu bawang daun : Eh ibu~iya nih. Kenapa bu?
Bawang merah : Ini bi, kami bawakan nasi kuning yang sangat enak!
Ibu bawang merah : Iya bu. Habiskan ya, saya khusus membuatkannya untuk ibu.
Ibu bawang daun : Wah~sepertinya enak sekali.
Terima kasih ya.
Saya pasti menghabiskannya.
Ayo makan bersama~sama
Bawang merah : Ah bi, kami sudah makan. Lebih baik bibi saja.
Ibu bawang merah : Kita pulang dulu ya. Asalamualaikum.
Ibu bawang daun : Walaikumsalam. Terima kasih ya.
Ibu bawang daun pun memakan nasi kuning itu.
Ibu bawang merah : HAHAHAHAHA rasain kamu! sebentar lagi suamimu akan
menikahkanku! dan seluruh hartanya akan menjadi milikku!
Bawang merah : rasain! Dan ini kesempatanku untuk menyiksa bawang
putih!
Pada saat itu juga Ibu bawang daun tewas di tempat.
Bawang putih : Ibu!!!! IBU!!! IBUUUUUUUUUUUUUUU!!! Bangun!!!
Ayah bawang : Istriku!!! istriku!!! bangguuun!!!
Setelah ibu bawang daun meninggal Ayah bawang menikahi ibu bawang merah.
Ayah bawang : Saya terima nikahnya Ibu bawang merah dengan mas kawin seperangkat
bumbu dapur di bayar tunai.
Penghulu : Bagaimana saksi? sah??
Saksi : Saaaaaah~alhamdulilah.
Beberapa hari kemudian..
Ibu bawang Merah : Hey kau bawang merah, sapu-sapu dong yang rajin kayak bawang putih.
Sapu sampai bersih.
Bawang merah : Ya!
Bawang putih : Biar aku bantu ya..
Bawang merah : Tidak usah!
Ibu bawang merah : Sudah sudah, bawang putih sini nak. Kamu duduk bersama ibu dan ayah.
Ayah bawang : Ah~aku harus pergi ke pasar.
Ibu bawang merah : Ah~minum teh dulu.
Bawang merah : Udah! Ayo cepet kita ke sungai!
Bawang putih : Untuk apa?
Bawang merah : Udah ayo antar aku!!
Bawang putih dan bawang merah pun pergi ke sungai lalu ayah bawang meminum teh itu dan
mati di tempat.
Ibu bawang : RASAIN KAU!! sekarang semuanya menjadi miliku! haha.
Bawang putih : AYAAAAAAAAAAAH!!! ayah bangun – bangun!!
Peri : Lihat saja. Kelak akan ada bencana yang menghampiri bawang merah dan
ibunya. Karna semua yang mereka perbuat akan mendapat balasan yang
setimpal. *triiiing.
Setelah ayah bawang putih meninggal, bawang putih selalu di jadikan pembantu di rumahnya
sendiri.
Ibu bawang : Heh heh ! tuh masih ada yang kotor! yang bener doong!!!!
Bawang merah : Kalo nyapuu itu harus sampai bersih. (sambil terus menjatuhkan tisu tisu
di lantai)
Bawang putih : Bawang merah, hentikan. Lantai tak akan bersih jika kau terus
mengotorinya seperti ini.
Ibu bawang : Berani kau!! diam! kerjakan yang benar!!
Bawang merah : Dan jangan lupa cucikan semua bajuku! nih!
Ibu bawang dan bawang merah pun pergi jalan–jalan ke pasar sedangkan bawang putih harus
membereskan pekerjaan rumah.
Cabe baik : Bawang putih–bawang putih kau tak kenapa – kenapa?
Bawang putih : Aku baik – baik saja. Ada apa cabe baik?
Cabe baik : Ini aku mengantarkan undangan pesta panen dari pangeran. Pangeran
mengundang semua warga di desa bumbu ini. Kau jangan lupa datang ya.
Kalau bisa kau jangan beritahu bawang merah dan ibu bawang! biar
mereka tau rasa.
Bawang merah : Apa kau bilang?? berikan undangan itu padaku!!
Ibu bawang : Hey bocah ingusan! berani – beraninya kau!! pergi sana!!
Cabe baik : Kalian memang benar – benar jahat..
Bawang putih : Sudah cabe baik ayo kita pergi, antarkan aku ke sungai.
Bawang putih dan cabe baik pun pergi ke sungai.
Ibu bawang : Hanya kita berdua saja yang boleh datang ke pesta panen ini. Dan biarkan
bawang putih sendirian disini!
Saat di sungai bawang putih dan cabe bertemu dengan bawang bombay, bawang bombay adalah
teman baik bawang merah.
Bawang putih : Apa kabar bawang bombay?
Bawang bombay : Tadinya baik. Karna ada kau jadi buruk!
Cabe baik : Biasa aja deh! bawang putih kan nanya baik–baik!
Bawang bombay : Diem deh kamu! heh bawang putih, itu baju milik ibu tirimu ya?
Bawang putih : Iya memangnya kenapa?
Bawang bombay : Pinjam dong.
Bawang putih : Untuk apa?
Bawang bombay : Untuk di hanyutkan. (menghanyutkan baju milik ibu bwang )
Cabe baik : Hey kau!! apa salah bawang putih!!
Bawang putih : Kenapa kau melakukannya? cabe baik bantu aku mengejar baju hanyut itu.
Bawang bombay : Maaf ya bawang putih yang malang. Ini perintah dari bawang merah.
Bawang putih dan cabe baik pun terus mengejar baju yang hanyut itu tapi sayangnya baju itu
sudah menghilang entah hanyut kemana.
Cabe baik : Kau pasti akan kena marah oleh ibu tiri mu.
Bawang putih : Bagaimana ini, aduuh ibu akan sangat marah besar padaku.
Cabe baik : Sudahlah lebih baik kita pulang dulu.
Bawang putih pun pulang ke rumah dan menceritakan kepada ibunya tentang baju yang hanyut
itu.
Ibu bawang : DASAR ANAK CEROBOH!!
Bawang putih : Maafkan saya bu!
Bawang merah : Maaf maaf! cari baju itu sampai ketemu!!
Ibu bawang : Heh! jangan pulang sampai BAJU ITU DITEMUKAN!!
Dengan sedih bawang putih terus mencari baju itu sampai larut malam.
Bawang putih : Bagaimana ini, sudah larut malah tapi baju itu belum di temukan.
Peri : Tenanglah nak~aku akan membantumu~
Bawang putih : Suara siapa itu? siapa kau?
Peri : Bawang putih. Aku adalah peri, aku akan membantumu untuk menemukan
baju ibu tirimu.
Bawang putih : Kau peri? peri? perii.. tolong bantu aku.
Peri : Pergilah ke sebuah istana. Disanalah kau akan menemukan baju itu.
Bawang putih : Istana pangeran yang akan mengadakan pesta panen itu?
Peri : Iya.
Bawang putih : Terima kasih peri.
Bawang putih pun segera pergi ke istana. Di lain tempat ibu bawang dan bawang merah sedang
bersiap–siap untuk pergi ke pesta panen.
Ibu bawang : Pasti anak itu sedang pusing mencari baju itu. Haha
Bawang merah : Iya, emangnya enak di bohongin.
Bawang merah dan ibunya pun pergi ke pesta panen yang diadakan oleh pangeran.
Bawang putih : Peri~disinikah? tapi bagaimana bisa? aku dekil, pasti tidak di boleh kan
untuk masuk.
Peri : Cobalah masuk.
Pengawal : Heh! mana undangannya? jika kau punya maka kau boleh masuk
Bawang putih : Undangan apa? aku tak punya undangan yang kalian maksud!
Pengawal : Dasar gembel! pergi kau!!
Bawang putih : Peri~bagaimana ini? aku harus menemukan baju itu dimana?
Peri : Kemarilah~pegang tanganku. Aku akan membuat pengawal–pengawal itu
mengijinkan mu masuk.
1..2..3..4..5..
Bawang putih : Bolehkah aku masuk?
Pengawal : Tentu saja, silahkan.
Bawang putih pun masuk ke istana.
Peri : Pergilah ke belakang istana tempat dimana air sungai mengalir, disana
akan ada baju orangtuamu.
Bawang putih pun pergi ke belakang istana.
Bawang merah : Halo pangeran. Apa kabar?
Pangeran : Baik~terimakasih atas kedatangan kalian.
Ibu bawang daun : Wah wah. Kau sangat tampan malam ini. Begitu pulang dengan putriku
yang cantik.
Pangeran : Terimakasih. Kudengar kau mempunyai sudara bernama bawang putih.
Dimana dia?
Bawang merah : Apa??? bawang putih?? dia bukan saudaraku lagi!!
Pangeran : Benarkah? Apa kau tak membohongiku??
Bawang merah : Sungguh! aku tak membohongimu~tanya saja pada bawang bombay.
Pangeran : Bawang bombay, benar dia tak mempunyai saudara bernama bawang
putih?
Bawang bombay : Benar. Bawang putih hanyalah pesuruh.
Di belakang istana, akhirnya bawang putih bisa mendapatkan baju yang hanyut itu.
Bawang putih : Terimakasih peri. Kau sangat baik.
Peri : Ini sudah menjadi tugasku. Ini aku punya beberapa perhiasan untukmu.
Pakailah. Jika ada orang lain yang memakainya, maka orang itu akan
mendapatkan bahaya.
Bawang putih : Terimakasih peri.
Bawang putihpun berjalan menuju gerbang istana untuk pulang. Pangeran melihat bawang putih
yang berjalan terburu–buru menuju gerbang.
Pangeran : Kau!! kau!! kau bawang putih??
Bawang putih : Pangeran?
Pangeran : Tunggu! Apa yang sedang kau lakukan?
Bawang putih : Maaf pangeran. Tadi aku mengambil baju ibu tiriku yang hanyut di aliran
sungai belakang istana ini.
Ibu bawang : Bawang putih? Kenapa kau ada di sini? seharusnya kau membersihkan
rumah!
Bawang merah : Dasar kau! malah keluyuran!
Bawang putih : Maafkan aku. Aku akan segera pulang bu.
Pangeran : Oh jadi benar bawang putih adalah saudara kalian. Kenapa kalian
memperlakukannya seperti itu?
Bawang bombay : Tidak pangeran! Sungguh dia adalah pesuruh di rumah bawang merah.
Bawang merah : Yang dikatakan bawang bombay benar! Lihatlah pengaran! Bawang putih
mencuri kota perhiasanku, berikan!!
Bawang putih : Jangan bawang merah, jangan!
Ibu bawang : Dasar kau! anak tak punya malu!!
Bawang merah : Lihat pangeran, perhiasan ini lebih cocok dipakai olehku dan ibuku.
Ibu bawang : Nih karna aku baik hati aku berikan satu perhiasan untukmu bawang
bombay!
Bawang bombay : Oh~terimakasih.
Bawang merah, ibu bawang, dan bawang bombay pun memakai perhiasan itu.
Bawang merah : Ah tidak! kenapa kulitku gatal-gatal begini perih pula!! ada apa ini.
Ibu bawang : Kulitku gatal sekali!!
Bawang bombay : Aah~kulitku..
Pangeran : Kalian pasti selalu jahat pada bawang putih. Dan itu ganjaran untuk
kalian. Sekarang cepat minta maaf pada bawang putih!!
Peri : Apa yang kalian lakukan pada bawang putih selama ini sungguh sangat
jahat. Dan sekarang kalian telah mendapatkan balasan yang setimpal.
Cepat minta maaf pada bawang putih, jika tidak keadaan kalian akan terus
seperti ini.
Pangeran : Sungguh aku tak menyangka, kalian akan sejahat itu pada bawang putih.
Bawang merah : Bawang putih! aku mohon maafkan aku. Maaf karna sikapku selalu jahat
padamu. Sungguh aku minta maaf.
Ibu bawang : Maafkan ibu nak, ibu sudah berprilaku kasar padamu. Maafkan ibu.
Bawang bombay : Maafkan aku, aku sudah menjadi teman yang sangat jahat padamu.
Bawang putih : Sudahlah. Aku sudah memaafkan kalian. Aku yakin kalian bisa berubah.
Ibu bawang dan bwang merah : Terimakasih bawang putih. Kau memang sangat baik.
Pangeran : Sekarang, maukah kalian menjadi sahabatku? Ibu bawang, bawang merah,
dan bwang putih. Tinggalah di istanaku ini. Aku ingin kalian menjadi
bagian dari keluargaku.
Akhirnya ibu bawang dan bwang putih pun bertaubat dan pangeran mengajak bawang
putih dan keluarganya untuk tinggal di istananya yang megah. Kini bawang putih hidup rukun
dengan bawang merah dan hidup bahagia.
MALIN KUNDANG
Dimas : “Lin, kamu ingin gagah dan kaya seperti aku, tidak?”
Malin Kundang : “Y mau lah”
Dimas : Makannya kamu pergi merantau seperti ku”
Malin kundang : “Ya terserah nanti saja”, soalnya pasti ibuku tidak akan mengizinkan ku”
(kesesokan harinya malin kundang meminta izin kepada ibunya)
Malin kundang : “Bu boleh kah malin pergi merantau”
Ibu : Pergi merantau kemana nak?”
Malin kundang : “Waktu malin kecil ibu sudah pernah bilang bahwa ayah akan pulang,
ternyata sampai sekarang ayah belum pulang, malin juga bermaksud untuk
menyusul ayah bu”
Ibu : “Ibu khawatir na, merantau itu sangat berbahaya”
Malin kundang : “Tapi bu, malin sudah besar”, lagi pula malin sudah bisa menjaga diri
sendiri dengan baik
Ibu : “Ya sudah terserah kamu saja, tetapi ibu ingin mengingatkan kamu saja
jangan sampai kamu melupakan ibu”
Malin kundang : “Ya bu malin berjanji tidak akan melupakan ibu”
(keesokan harinya pun malin dan dimas bercakap-cakap)
Dimas : ”Lin, bagaimana dengan tawaranku,kemarin, apakah kamu mau?”
Malin Kundang : “Ya mas, nanti siang aku akan pergi merantau bersamamu,”
Dimas : ”Apakah kamu yakin akan pergi bersama ku?”
Malin : “Ya aku sangat yakin,soalnya ibuku sudah mengizinkan”.
(Siang harinya pun malin dan dimas pergi merantau)
Saat di perjalanan tiba-tiba badai datang, kapal malin tidak bisa dikendalikan, dan malin kundang
pun terdampar di sebuah pulau yang tidak diketahui malin kundang.
Malin Kundang : ”(Malin terlihat kebingungan”, saat malin terdampar)” dimana aku?
”(memegang dayung)” sepertinya disini ada sebuah desa.
Tidak tersengaja malin terjatuh pingsan kepalanya terbentur batu dengan
suara yang sangat keras…DDDAAAG!.
Clara : “Suara apa itu!!”
Pengawal 1 : ”Biar hamba yang melihatnya tuan putri”
(pengawal 1 & 2 pergi melihat suara benturan itu)
Pengawal 2 : “Tuan putri ternyata suara itu suara seorang pemuda yang kepalanya
terbentur batu”
(Tuan putri dan kedua pengawalnya pergi melihat seorang pemuda itu)
Clara : ”Bawa dia ke istana”
Pengawal 2 : “baik tuan putri”
(Malin kundang pun di bawa kedua pengawal masuk ke istana)
Beberapa jam kemudian.
Clara : “Pengawal apakah dia sudah sadar!!”
Pengawal 1 : “Sudah tuan putri, ini dia”
Malin Kundang : “saya ada dimana!!”
Clara : “Kamu berada di istanaku”
Malin Kundang : “Istana (kebingungan)
Clara : ”Istana itu adalah rumahku”
Malin Kundang : “Saya sangat berterimakasih pada tuan putri, karena tuan putri sudah
menolong saya.”
Clara : “Ya sama-sama”
(Malin kundang beristirahat di istana itu)
Beberapa tahun kemudian.
Ibu : (Berwajah khawatir) ”mengapa anakku belum pulang juga padahal aku
sangat mengkhawatirkannya.
Keesokan harinya.datanglah sebuah kapal menuju desa. Kapal itu ternyata malin kundang yang
sudah gagah dan kaya.
Malin Kundang : “Akulah manusia yang paling kaya dimuka bumi ini”, aku datang kesini
ingin bermaksud untuk mengambil kekayaan yang berada disini, karena
aku ingin lebih kaya lagi.
Nelayan : “Pak, pak bukankah itu si malin!!!”
Para nelayan : (Berpandang-pandangan)” oh benar itu si malin.”
Malin Kundang : “Ya akulah si malin kundang tetapi bukan malin kundang yang dulu, dulu
itu miskin akan tetapi aku menjadi orang yang paling terkaya di muka
bumi ini.”
Nelayan : (Memberi tahu kepada ibunya bahwa malin kundang datang)” bu,
bu….malin kundang datang.”
Ibu : (Berhati senang)” dimana dia sekarang!!..
Nelayan : “di...di….dii…disana.bu”
(Ibu dibawa nelayan untuk menghampiri malin kundang)
Ibu : “Wahai anak ku masih engkau mengingatku??“
Malin Kundang : “siapa kamu?,, dasar kau nenek tua bangka…!!!!!, aku jijik melihatmu..
(menendang ibunya).
Ibu : (Menghampiri malin kundang)” anakku malin kundang,, aku lah yang
melahirkan dan membesarkan mu, mengapa setelah engkau kaya engkau
tidak mau mengakui aku sebagai ibumu.
Clara : “Kanda, apakah ini ibumu?”
Malin Kundang : “ Bukan, ibuku itu sudah mati, lagi pula ibuku itu tidak seperti dia,
Nelayan : “Mengapa kamu tidak mau mengakui ibumu sendiri, malin?
(Datanglah teman malin kundang)
Dimas : “Malin mengapa kamu menjadi sombong seperti itu, dan tidak mau
mengakui ibumu sendiri..?”
Malin Kundang : “Ya, aku ini menjadi sombong karena aku adalah orang yang paling
terkaya di muka bumi ini.”
Dimas : (Memukul si maling kundang)” dasar engkau anak durhaka malin…..!!!!”
Pengawal 1 : “Tuan…tuan., apakah tuan tidak apa-apa?”
(Membangunkan maling kundang)
Pengawal 2 : (Ingin membalas kepada teman maling kundang)
“kau apakan tuanku ini pemuda lemah…..!!!”
Clara : (Memotong pembicaraan mereka)” sudah…sudah.. mengapa ini menjadi
seperti ini.,
Ibu : “Oh anakku sadarlah.. aku ini benar-benar ibumu.., aku yakin engkau
anakku.”
Malin Kundang : “Sekali lagi kukatakan engkau bukan ibuku…, aku tidak punya ibu seperti
kau…, perempuan tak tau malu ayo pergi.!
Ibu : “Tak kusangka engkau sekejam itu, jika engkau benar-benar tidak mau
mengakui aku sebagai ibumu engkau akan ku kutuk maling kundang…
Malin Kundang : “Perempuan hina aku benci melihatmu., jika kau bisa kutuklah aku
sekarang juga…
Ibu : (berdoa) ”ya tuhan,,, pantaskah seorang anak mengingkari ibunya…
kuminta kepada mu…. Hukumlah anak durhaka ini.”
(Tiba-tiba terdengar suara aneh yang muncul)
Suara gaib : “Hai malin kundang mengapa kau menjadi seperti ini, jika engkau tidak
mau mengakui ibumu, engkau akan ku kutuk menjadi batu…
Malin Kundang : (Kebingungan) ”oh .. tidakkkkkkk…….!!!!
(Malin kundang pun berubah menjadi batu)
Pengawal 1 : “Oh tuan ku (terjatuh pinsan)
Pengawal 2 : “Oh tidak mengapa tuanku ini menjadi seperti ini~(pingsan juga)
Clara : “Oh kanda, mengapa kamu tidak mau mengakui ibumu, padahal itu benar-
benar ibu mu (menangis)
Tiba-tiba semuanya menjadi batu.

More Related Content

What's hot

Bawang putih bawang merah,, SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Bawang putih bawang merah,, SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Bawang putih bawang merah,, SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Bawang putih bawang merah,, SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Kliping
KlipingKliping
Bahasa inggris
Bahasa inggrisBahasa inggris
Asal usul danau toba
Asal usul danau tobaAsal usul danau toba
Asal usul danau toba
Khakha Dua
 
Hikayat Cabe Rawit
Hikayat Cabe RawitHikayat Cabe Rawit
Hikayat Cabe Rawit
Satria
 
Karena Aku Melihat
Karena Aku MelihatKarena Aku Melihat
Karena Aku Melihat
Arga Puspita Aji
 

What's hot (8)

Bawang putih bawang merah
Bawang putih bawang merahBawang putih bawang merah
Bawang putih bawang merah
 
Bawang putih bawang merah,, SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Bawang putih bawang merah,, SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Bawang putih bawang merah,, SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Bawang putih bawang merah,, SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Kliping
KlipingKliping
Kliping
 
Bahasa inggris
Bahasa inggrisBahasa inggris
Bahasa inggris
 
Asal usul danau toba
Asal usul danau tobaAsal usul danau toba
Asal usul danau toba
 
Hikayat Cabe Rawit
Hikayat Cabe RawitHikayat Cabe Rawit
Hikayat Cabe Rawit
 
The school mystery
The school mysteryThe school mystery
The school mystery
 
Karena Aku Melihat
Karena Aku MelihatKarena Aku Melihat
Karena Aku Melihat
 

Viewers also liked

Naskah Drama Malin Kundang
Naskah Drama Malin KundangNaskah Drama Malin Kundang
Naskah Drama Malin Kundang
Ry Born
 
Naskah drama
Naskah dramaNaskah drama
Naskah drama
Fadhli Syar
 
Drama malin kundang 5 orang
Drama malin kundang 5 orangDrama malin kundang 5 orang
Drama malin kundang 5 orang
Yadhi Muqsith
 
Naskah drama 7 orang
Naskah drama 7 orangNaskah drama 7 orang
Naskah drama 7 orang
Operator Warnet Vast Raha
 
Menyimpulkan Isi Berita
Menyimpulkan Isi BeritaMenyimpulkan Isi Berita
Menyimpulkan Isi Berita
oktaviadevila
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Narrative text
Narrative textNarrative text
Narrative text
Apri Munganti
 
Malin kundang story
Malin kundang storyMalin kundang story
Malin kundang story
Nurul Aini
 
Slide Drama Malin kundang
Slide Drama Malin kundangSlide Drama Malin kundang
Slide Drama Malin kundang
Khoirun Nif'an
 
Malin Kundang
Malin KundangMalin Kundang
Malin Kundang
xxxiant
 
Naskah drama 7 orang
Naskah drama 7 orangNaskah drama 7 orang
Naskah drama 7 orang
Operator Warnet Vast Raha
 
Drama (b.indonesia)
Drama (b.indonesia)Drama (b.indonesia)
Drama (b.indonesia)
alifia eri damayanti
 
Penerapan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah
Penerapan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolahPenerapan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah
Penerapan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah
Maulariz Kun
 
Contoh naskah drama malin kundang
Contoh naskah drama malin kundangContoh naskah drama malin kundang
Contoh naskah drama malin kundang
Warnet Raha
 
Malin Kundang Story
Malin Kundang StoryMalin Kundang Story
Malin Kundang Story
Aji Subekti
 
NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"
NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"
NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"
ripto atmaja
 
Ppt narrative
Ppt narrativePpt narrative
Ppt narrative
Poypoy Hanifah
 

Viewers also liked (20)

Naskah Drama Malin Kundang
Naskah Drama Malin KundangNaskah Drama Malin Kundang
Naskah Drama Malin Kundang
 
Drama malin kundang
Drama malin kundangDrama malin kundang
Drama malin kundang
 
Naskah drama
Naskah dramaNaskah drama
Naskah drama
 
Drama malin kundang 5 orang
Drama malin kundang 5 orangDrama malin kundang 5 orang
Drama malin kundang 5 orang
 
Naskah drama 7 orang
Naskah drama 7 orangNaskah drama 7 orang
Naskah drama 7 orang
 
Menyimpulkan Isi Berita
Menyimpulkan Isi BeritaMenyimpulkan Isi Berita
Menyimpulkan Isi Berita
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Narrative text
Narrative textNarrative text
Narrative text
 
Malin kundang story
Malin kundang storyMalin kundang story
Malin kundang story
 
Slide Drama Malin kundang
Slide Drama Malin kundangSlide Drama Malin kundang
Slide Drama Malin kundang
 
Malin Kundang
Malin KundangMalin Kundang
Malin Kundang
 
Naskah drama 7 orang
Naskah drama 7 orangNaskah drama 7 orang
Naskah drama 7 orang
 
Drama (b.indonesia)
Drama (b.indonesia)Drama (b.indonesia)
Drama (b.indonesia)
 
Penerapan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah
Penerapan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolahPenerapan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah
Penerapan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah
 
Contoh naskah drama malin kundang
Contoh naskah drama malin kundangContoh naskah drama malin kundang
Contoh naskah drama malin kundang
 
Drama 7 orang sunda
Drama 7 orang sundaDrama 7 orang sunda
Drama 7 orang sunda
 
Naskah drama munafik
Naskah drama munafikNaskah drama munafik
Naskah drama munafik
 
Malin Kundang Story
Malin Kundang StoryMalin Kundang Story
Malin Kundang Story
 
NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"
NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"
NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"
 
Ppt narrative
Ppt narrativePpt narrative
Ppt narrative
 

Similar to Naskah bwg mrh&pth,drama malin kundang

Naskah drama bawang merah bawan1
Naskah drama bawang merah bawan1Naskah drama bawang merah bawan1
Naskah drama bawang merah bawan1
Operator Warnet Vast Raha
 
Bawang Merah cerita rakyat.docx
Bawang Merah cerita rakyat.docxBawang Merah cerita rakyat.docx
Bawang Merah cerita rakyat.docx
TriMustikaNingtyas
 
ciri ciri hammer of thor asli
ciri ciri hammer of thor asliciri ciri hammer of thor asli
ciri ciri hammer of thor asli
samsul arifin
 
Hidup lebih bermakna
Hidup lebih bermaknaHidup lebih bermakna
Hidup lebih bermakna
yunita dewi
 
bawang merah bawang putih.docx
bawang merah bawang putih.docxbawang merah bawang putih.docx
bawang merah bawang putih.docx
chrystaviona1
 
Tugas drama bahasa indonesia (2)
Tugas drama bahasa indonesia (2)Tugas drama bahasa indonesia (2)
Tugas drama bahasa indonesia (2)
Septian Muna Barakati
 
Part 2 luka luka hidup yang telah berlalu
Part 2 luka luka hidup yang telah berlaluPart 2 luka luka hidup yang telah berlalu
Part 2 luka luka hidup yang telah berlalu
Abdul Rahman Masruhim
 
tugas drama anekdot 5 orang
tugas drama anekdot 5 orangtugas drama anekdot 5 orang
tugas drama anekdot 5 orang
Reynal Dasukma Hidayat
 
Bawang putih bawang merah
Bawang putih bawang merahBawang putih bawang merah
Bawang putih bawang merahLauriegina Giri
 

Similar to Naskah bwg mrh&pth,drama malin kundang (13)

Naskah drama bawang merah bawang
Naskah drama bawang merah bawangNaskah drama bawang merah bawang
Naskah drama bawang merah bawang
 
Naskah drama bawang merah bawan1
Naskah drama bawang merah bawan1Naskah drama bawang merah bawan1
Naskah drama bawang merah bawan1
 
Naskah drama bawang merah bawan1
Naskah drama bawang merah bawan1Naskah drama bawang merah bawan1
Naskah drama bawang merah bawan1
 
Bawang Merah cerita rakyat.docx
Bawang Merah cerita rakyat.docxBawang Merah cerita rakyat.docx
Bawang Merah cerita rakyat.docx
 
Garlic
GarlicGarlic
Garlic
 
ciri ciri hammer of thor asli
ciri ciri hammer of thor asliciri ciri hammer of thor asli
ciri ciri hammer of thor asli
 
Drama bahasa sunda
Drama bahasa sundaDrama bahasa sunda
Drama bahasa sunda
 
Hidup lebih bermakna
Hidup lebih bermaknaHidup lebih bermakna
Hidup lebih bermakna
 
bawang merah bawang putih.docx
bawang merah bawang putih.docxbawang merah bawang putih.docx
bawang merah bawang putih.docx
 
Tugas drama bahasa indonesia (2)
Tugas drama bahasa indonesia (2)Tugas drama bahasa indonesia (2)
Tugas drama bahasa indonesia (2)
 
Part 2 luka luka hidup yang telah berlalu
Part 2 luka luka hidup yang telah berlaluPart 2 luka luka hidup yang telah berlalu
Part 2 luka luka hidup yang telah berlalu
 
tugas drama anekdot 5 orang
tugas drama anekdot 5 orangtugas drama anekdot 5 orang
tugas drama anekdot 5 orang
 
Bawang putih bawang merah
Bawang putih bawang merahBawang putih bawang merah
Bawang putih bawang merah
 

More from Yasirecin Yasir

Bentuk sel hewan dan tumbuhan beserta penjelasan dan fungsinya
Bentuk sel hewan dan tumbuhan beserta penjelasan dan fungsinyaBentuk sel hewan dan tumbuhan beserta penjelasan dan fungsinya
Bentuk sel hewan dan tumbuhan beserta penjelasan dan fungsinya
Yasirecin Yasir
 
Cara menambah ram pc
Cara menambah ram pcCara menambah ram pc
Cara menambah ram pc
Yasirecin Yasir
 
Ujian konsep dasar keperawatan
Ujian konsep dasar keperawatanUjian konsep dasar keperawatan
Ujian konsep dasar keperawatan
Yasirecin Yasir
 
Tugas pemikiran bung hatta
Tugas pemikiran bung hattaTugas pemikiran bung hatta
Tugas pemikiran bung hatta
Yasirecin Yasir
 
Tugas biokimia gigi
Tugas biokimia gigiTugas biokimia gigi
Tugas biokimia gigi
Yasirecin Yasir
 
Tugas bahasa
Tugas bahasaTugas bahasa
Tugas bahasa
Yasirecin Yasir
 
Tugas bahasa indonesia
Tugas bahasa indonesiaTugas bahasa indonesia
Tugas bahasa indonesia
Yasirecin Yasir
 
Tugas apresiasi prosa dan puisi
Tugas apresiasi prosa dan puisiTugas apresiasi prosa dan puisi
Tugas apresiasi prosa dan puisi
Yasirecin Yasir
 
Tugas antropologi budaya
Tugas antropologi budayaTugas antropologi budaya
Tugas antropologi budaya
Yasirecin Yasir
 
Translate medicene
Translate mediceneTranslate medicene
Translate medicene
Yasirecin Yasir
 
Tanaman pangan pbh
Tanaman pangan pbhTanaman pangan pbh
Tanaman pangan pbh
Yasirecin Yasir
 
Rutinit as
Rutinit asRutinit as
Rutinit as
Yasirecin Yasir
 
Rrp ng vini
Rrp ng viniRrp ng vini
Rrp ng vini
Yasirecin Yasir
 

More from Yasirecin Yasir (20)

Bentuk sel hewan dan tumbuhan beserta penjelasan dan fungsinya
Bentuk sel hewan dan tumbuhan beserta penjelasan dan fungsinyaBentuk sel hewan dan tumbuhan beserta penjelasan dan fungsinya
Bentuk sel hewan dan tumbuhan beserta penjelasan dan fungsinya
 
Cara menambah ram pc
Cara menambah ram pcCara menambah ram pc
Cara menambah ram pc
 
Ujian konsep dasar keperawatan
Ujian konsep dasar keperawatanUjian konsep dasar keperawatan
Ujian konsep dasar keperawatan
 
Tugas rpp
Tugas rppTugas rpp
Tugas rpp
 
Tugas ppd
Tugas ppdTugas ppd
Tugas ppd
 
Tugas pp
Tugas ppTugas pp
Tugas pp
 
Tugas pemikiran bung hatta
Tugas pemikiran bung hattaTugas pemikiran bung hatta
Tugas pemikiran bung hatta
 
Tugas jepang
Tugas jepangTugas jepang
Tugas jepang
 
Tugas ekonomi
Tugas ekonomiTugas ekonomi
Tugas ekonomi
 
Tugas biokimia gigi
Tugas biokimia gigiTugas biokimia gigi
Tugas biokimia gigi
 
Tugas biokimia air
Tugas biokimia airTugas biokimia air
Tugas biokimia air
 
Tugas bahasa
Tugas bahasaTugas bahasa
Tugas bahasa
 
Tugas bahasa indonesia
Tugas bahasa indonesiaTugas bahasa indonesia
Tugas bahasa indonesia
 
Tugas apresiasi prosa dan puisi
Tugas apresiasi prosa dan puisiTugas apresiasi prosa dan puisi
Tugas apresiasi prosa dan puisi
 
Tugas antropologi budaya
Tugas antropologi budayaTugas antropologi budaya
Tugas antropologi budaya
 
Translate medicene
Translate mediceneTranslate medicene
Translate medicene
 
Tanaman pangan pbh
Tanaman pangan pbhTanaman pangan pbh
Tanaman pangan pbh
 
Spesies gajah
Spesies gajahSpesies gajah
Spesies gajah
 
Rutinit as
Rutinit asRutinit as
Rutinit as
 
Rrp ng vini
Rrp ng viniRrp ng vini
Rrp ng vini
 

Recently uploaded

Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Thahir9
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
TitisNindiasariAnggr
 
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptxPAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
xtemplat
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
SDNBotoputih
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Herry Prasetyo
 
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAKBAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
HUMAH KUMARASAMY
 
Saint Anthony of Padua, doctor of the church (Indonesian).pptx
Saint Anthony of Padua, doctor of the church (Indonesian).pptxSaint Anthony of Padua, doctor of the church (Indonesian).pptx
Saint Anthony of Padua, doctor of the church (Indonesian).pptx
Martin M Flynn
 
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptxpdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
vivi211570
 
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptxBab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Habibatut Tijani
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
Kanaidi ken
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Fathan Emran
 
power point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohonpower point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohon
NoegPutra1
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 

Recently uploaded (20)

Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
 
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptxPAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
 
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAKBAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
 
Saint Anthony of Padua, doctor of the church (Indonesian).pptx
Saint Anthony of Padua, doctor of the church (Indonesian).pptxSaint Anthony of Padua, doctor of the church (Indonesian).pptx
Saint Anthony of Padua, doctor of the church (Indonesian).pptx
 
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptxpdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptxBab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
 
power point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohonpower point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohon
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 

Naskah bwg mrh&pth,drama malin kundang

  • 1. BAWANG MERAH DAN BAWANG PUTIH Jaman dahulu kala, si sebuah desa yang bernama desa “BUMBU” tinggalah sebuah keluarga yang bahagia dan sejahtera. Keluarga tersebut adalah Ayah Bawang, Ibu bawang daun, dan Bawang putih. Ayah Bawang : Bu, nak, Ayah pamit kerja ya. Hati – hati di rumah. Ibu bawang daun : Iya Yah hati – hati di jalan. Nanti bawang putih mengantarkan makan siang untukmu ke pasar. Bawang putih : Semoga jualan ayah laku ya. Ayah bawang pun pergi ke pasar untuk berjualan di toko besarnya. Bawang putih : Bu, bawang putih pergi ke sungai dulu ya bu. Asalamualaikum. Ibu bawang daun : Ya hati – hati ya nak. Bawang putih pun pergi ke sungai untuk menyuci. Di balik pohon bawang merah dan ibunya pun tersenyum jahat. Ibu bawang merah : Ini saatnya kita menjalankan rencana. Bawang merah : Ya benar bu! ayo cepat mumpung ibu bawang daun lagi sendiri tuh! Ibu bawang merah : Selamat pagi bu. Sendirian aja nih? Ibu bawang daun : Eh ibu~iya nih. Kenapa bu? Bawang merah : Ini bi, kami bawakan nasi kuning yang sangat enak! Ibu bawang merah : Iya bu. Habiskan ya, saya khusus membuatkannya untuk ibu. Ibu bawang daun : Wah~sepertinya enak sekali. Terima kasih ya. Saya pasti menghabiskannya. Ayo makan bersama~sama Bawang merah : Ah bi, kami sudah makan. Lebih baik bibi saja. Ibu bawang merah : Kita pulang dulu ya. Asalamualaikum. Ibu bawang daun : Walaikumsalam. Terima kasih ya.
  • 2. Ibu bawang daun pun memakan nasi kuning itu. Ibu bawang merah : HAHAHAHAHA rasain kamu! sebentar lagi suamimu akan menikahkanku! dan seluruh hartanya akan menjadi milikku! Bawang merah : rasain! Dan ini kesempatanku untuk menyiksa bawang putih! Pada saat itu juga Ibu bawang daun tewas di tempat. Bawang putih : Ibu!!!! IBU!!! IBUUUUUUUUUUUUUUU!!! Bangun!!! Ayah bawang : Istriku!!! istriku!!! bangguuun!!! Setelah ibu bawang daun meninggal Ayah bawang menikahi ibu bawang merah. Ayah bawang : Saya terima nikahnya Ibu bawang merah dengan mas kawin seperangkat bumbu dapur di bayar tunai. Penghulu : Bagaimana saksi? sah?? Saksi : Saaaaaah~alhamdulilah. Beberapa hari kemudian.. Ibu bawang Merah : Hey kau bawang merah, sapu-sapu dong yang rajin kayak bawang putih. Sapu sampai bersih. Bawang merah : Ya! Bawang putih : Biar aku bantu ya.. Bawang merah : Tidak usah! Ibu bawang merah : Sudah sudah, bawang putih sini nak. Kamu duduk bersama ibu dan ayah. Ayah bawang : Ah~aku harus pergi ke pasar. Ibu bawang merah : Ah~minum teh dulu. Bawang merah : Udah! Ayo cepet kita ke sungai! Bawang putih : Untuk apa? Bawang merah : Udah ayo antar aku!!
  • 3. Bawang putih dan bawang merah pun pergi ke sungai lalu ayah bawang meminum teh itu dan mati di tempat. Ibu bawang : RASAIN KAU!! sekarang semuanya menjadi miliku! haha. Bawang putih : AYAAAAAAAAAAAH!!! ayah bangun – bangun!! Peri : Lihat saja. Kelak akan ada bencana yang menghampiri bawang merah dan ibunya. Karna semua yang mereka perbuat akan mendapat balasan yang setimpal. *triiiing. Setelah ayah bawang putih meninggal, bawang putih selalu di jadikan pembantu di rumahnya sendiri. Ibu bawang : Heh heh ! tuh masih ada yang kotor! yang bener doong!!!! Bawang merah : Kalo nyapuu itu harus sampai bersih. (sambil terus menjatuhkan tisu tisu di lantai) Bawang putih : Bawang merah, hentikan. Lantai tak akan bersih jika kau terus mengotorinya seperti ini. Ibu bawang : Berani kau!! diam! kerjakan yang benar!! Bawang merah : Dan jangan lupa cucikan semua bajuku! nih! Ibu bawang dan bawang merah pun pergi jalan–jalan ke pasar sedangkan bawang putih harus membereskan pekerjaan rumah. Cabe baik : Bawang putih–bawang putih kau tak kenapa – kenapa? Bawang putih : Aku baik – baik saja. Ada apa cabe baik? Cabe baik : Ini aku mengantarkan undangan pesta panen dari pangeran. Pangeran mengundang semua warga di desa bumbu ini. Kau jangan lupa datang ya. Kalau bisa kau jangan beritahu bawang merah dan ibu bawang! biar mereka tau rasa. Bawang merah : Apa kau bilang?? berikan undangan itu padaku!! Ibu bawang : Hey bocah ingusan! berani – beraninya kau!! pergi sana!! Cabe baik : Kalian memang benar – benar jahat.. Bawang putih : Sudah cabe baik ayo kita pergi, antarkan aku ke sungai.
  • 4. Bawang putih dan cabe baik pun pergi ke sungai. Ibu bawang : Hanya kita berdua saja yang boleh datang ke pesta panen ini. Dan biarkan bawang putih sendirian disini! Saat di sungai bawang putih dan cabe bertemu dengan bawang bombay, bawang bombay adalah teman baik bawang merah. Bawang putih : Apa kabar bawang bombay? Bawang bombay : Tadinya baik. Karna ada kau jadi buruk! Cabe baik : Biasa aja deh! bawang putih kan nanya baik–baik! Bawang bombay : Diem deh kamu! heh bawang putih, itu baju milik ibu tirimu ya? Bawang putih : Iya memangnya kenapa? Bawang bombay : Pinjam dong. Bawang putih : Untuk apa? Bawang bombay : Untuk di hanyutkan. (menghanyutkan baju milik ibu bwang ) Cabe baik : Hey kau!! apa salah bawang putih!! Bawang putih : Kenapa kau melakukannya? cabe baik bantu aku mengejar baju hanyut itu. Bawang bombay : Maaf ya bawang putih yang malang. Ini perintah dari bawang merah. Bawang putih dan cabe baik pun terus mengejar baju yang hanyut itu tapi sayangnya baju itu sudah menghilang entah hanyut kemana. Cabe baik : Kau pasti akan kena marah oleh ibu tiri mu. Bawang putih : Bagaimana ini, aduuh ibu akan sangat marah besar padaku. Cabe baik : Sudahlah lebih baik kita pulang dulu. Bawang putih pun pulang ke rumah dan menceritakan kepada ibunya tentang baju yang hanyut itu. Ibu bawang : DASAR ANAK CEROBOH!! Bawang putih : Maafkan saya bu! Bawang merah : Maaf maaf! cari baju itu sampai ketemu!! Ibu bawang : Heh! jangan pulang sampai BAJU ITU DITEMUKAN!!
  • 5. Dengan sedih bawang putih terus mencari baju itu sampai larut malam. Bawang putih : Bagaimana ini, sudah larut malah tapi baju itu belum di temukan. Peri : Tenanglah nak~aku akan membantumu~ Bawang putih : Suara siapa itu? siapa kau? Peri : Bawang putih. Aku adalah peri, aku akan membantumu untuk menemukan baju ibu tirimu. Bawang putih : Kau peri? peri? perii.. tolong bantu aku. Peri : Pergilah ke sebuah istana. Disanalah kau akan menemukan baju itu. Bawang putih : Istana pangeran yang akan mengadakan pesta panen itu? Peri : Iya. Bawang putih : Terima kasih peri. Bawang putih pun segera pergi ke istana. Di lain tempat ibu bawang dan bawang merah sedang bersiap–siap untuk pergi ke pesta panen. Ibu bawang : Pasti anak itu sedang pusing mencari baju itu. Haha Bawang merah : Iya, emangnya enak di bohongin. Bawang merah dan ibunya pun pergi ke pesta panen yang diadakan oleh pangeran. Bawang putih : Peri~disinikah? tapi bagaimana bisa? aku dekil, pasti tidak di boleh kan untuk masuk. Peri : Cobalah masuk. Pengawal : Heh! mana undangannya? jika kau punya maka kau boleh masuk Bawang putih : Undangan apa? aku tak punya undangan yang kalian maksud! Pengawal : Dasar gembel! pergi kau!! Bawang putih : Peri~bagaimana ini? aku harus menemukan baju itu dimana? Peri : Kemarilah~pegang tanganku. Aku akan membuat pengawal–pengawal itu mengijinkan mu masuk.
  • 6. 1..2..3..4..5.. Bawang putih : Bolehkah aku masuk? Pengawal : Tentu saja, silahkan. Bawang putih pun masuk ke istana. Peri : Pergilah ke belakang istana tempat dimana air sungai mengalir, disana akan ada baju orangtuamu. Bawang putih pun pergi ke belakang istana. Bawang merah : Halo pangeran. Apa kabar? Pangeran : Baik~terimakasih atas kedatangan kalian. Ibu bawang daun : Wah wah. Kau sangat tampan malam ini. Begitu pulang dengan putriku yang cantik. Pangeran : Terimakasih. Kudengar kau mempunyai sudara bernama bawang putih. Dimana dia? Bawang merah : Apa??? bawang putih?? dia bukan saudaraku lagi!! Pangeran : Benarkah? Apa kau tak membohongiku?? Bawang merah : Sungguh! aku tak membohongimu~tanya saja pada bawang bombay. Pangeran : Bawang bombay, benar dia tak mempunyai saudara bernama bawang putih? Bawang bombay : Benar. Bawang putih hanyalah pesuruh. Di belakang istana, akhirnya bawang putih bisa mendapatkan baju yang hanyut itu. Bawang putih : Terimakasih peri. Kau sangat baik. Peri : Ini sudah menjadi tugasku. Ini aku punya beberapa perhiasan untukmu. Pakailah. Jika ada orang lain yang memakainya, maka orang itu akan mendapatkan bahaya. Bawang putih : Terimakasih peri. Bawang putihpun berjalan menuju gerbang istana untuk pulang. Pangeran melihat bawang putih yang berjalan terburu–buru menuju gerbang.
  • 7. Pangeran : Kau!! kau!! kau bawang putih?? Bawang putih : Pangeran? Pangeran : Tunggu! Apa yang sedang kau lakukan? Bawang putih : Maaf pangeran. Tadi aku mengambil baju ibu tiriku yang hanyut di aliran sungai belakang istana ini. Ibu bawang : Bawang putih? Kenapa kau ada di sini? seharusnya kau membersihkan rumah! Bawang merah : Dasar kau! malah keluyuran! Bawang putih : Maafkan aku. Aku akan segera pulang bu. Pangeran : Oh jadi benar bawang putih adalah saudara kalian. Kenapa kalian memperlakukannya seperti itu? Bawang bombay : Tidak pangeran! Sungguh dia adalah pesuruh di rumah bawang merah. Bawang merah : Yang dikatakan bawang bombay benar! Lihatlah pengaran! Bawang putih mencuri kota perhiasanku, berikan!! Bawang putih : Jangan bawang merah, jangan! Ibu bawang : Dasar kau! anak tak punya malu!! Bawang merah : Lihat pangeran, perhiasan ini lebih cocok dipakai olehku dan ibuku. Ibu bawang : Nih karna aku baik hati aku berikan satu perhiasan untukmu bawang bombay! Bawang bombay : Oh~terimakasih. Bawang merah, ibu bawang, dan bawang bombay pun memakai perhiasan itu. Bawang merah : Ah tidak! kenapa kulitku gatal-gatal begini perih pula!! ada apa ini. Ibu bawang : Kulitku gatal sekali!! Bawang bombay : Aah~kulitku.. Pangeran : Kalian pasti selalu jahat pada bawang putih. Dan itu ganjaran untuk kalian. Sekarang cepat minta maaf pada bawang putih!! Peri : Apa yang kalian lakukan pada bawang putih selama ini sungguh sangat jahat. Dan sekarang kalian telah mendapatkan balasan yang setimpal. Cepat minta maaf pada bawang putih, jika tidak keadaan kalian akan terus seperti ini.
  • 8. Pangeran : Sungguh aku tak menyangka, kalian akan sejahat itu pada bawang putih. Bawang merah : Bawang putih! aku mohon maafkan aku. Maaf karna sikapku selalu jahat padamu. Sungguh aku minta maaf. Ibu bawang : Maafkan ibu nak, ibu sudah berprilaku kasar padamu. Maafkan ibu. Bawang bombay : Maafkan aku, aku sudah menjadi teman yang sangat jahat padamu. Bawang putih : Sudahlah. Aku sudah memaafkan kalian. Aku yakin kalian bisa berubah. Ibu bawang dan bwang merah : Terimakasih bawang putih. Kau memang sangat baik. Pangeran : Sekarang, maukah kalian menjadi sahabatku? Ibu bawang, bawang merah, dan bwang putih. Tinggalah di istanaku ini. Aku ingin kalian menjadi bagian dari keluargaku. Akhirnya ibu bawang dan bwang putih pun bertaubat dan pangeran mengajak bawang putih dan keluarganya untuk tinggal di istananya yang megah. Kini bawang putih hidup rukun dengan bawang merah dan hidup bahagia.
  • 9. MALIN KUNDANG Dimas : “Lin, kamu ingin gagah dan kaya seperti aku, tidak?” Malin Kundang : “Y mau lah” Dimas : Makannya kamu pergi merantau seperti ku” Malin kundang : “Ya terserah nanti saja”, soalnya pasti ibuku tidak akan mengizinkan ku” (kesesokan harinya malin kundang meminta izin kepada ibunya) Malin kundang : “Bu boleh kah malin pergi merantau” Ibu : Pergi merantau kemana nak?” Malin kundang : “Waktu malin kecil ibu sudah pernah bilang bahwa ayah akan pulang, ternyata sampai sekarang ayah belum pulang, malin juga bermaksud untuk menyusul ayah bu” Ibu : “Ibu khawatir na, merantau itu sangat berbahaya” Malin kundang : “Tapi bu, malin sudah besar”, lagi pula malin sudah bisa menjaga diri sendiri dengan baik Ibu : “Ya sudah terserah kamu saja, tetapi ibu ingin mengingatkan kamu saja jangan sampai kamu melupakan ibu” Malin kundang : “Ya bu malin berjanji tidak akan melupakan ibu” (keesokan harinya pun malin dan dimas bercakap-cakap) Dimas : ”Lin, bagaimana dengan tawaranku,kemarin, apakah kamu mau?” Malin Kundang : “Ya mas, nanti siang aku akan pergi merantau bersamamu,” Dimas : ”Apakah kamu yakin akan pergi bersama ku?” Malin : “Ya aku sangat yakin,soalnya ibuku sudah mengizinkan”. (Siang harinya pun malin dan dimas pergi merantau) Saat di perjalanan tiba-tiba badai datang, kapal malin tidak bisa dikendalikan, dan malin kundang pun terdampar di sebuah pulau yang tidak diketahui malin kundang. Malin Kundang : ”(Malin terlihat kebingungan”, saat malin terdampar)” dimana aku? ”(memegang dayung)” sepertinya disini ada sebuah desa. Tidak tersengaja malin terjatuh pingsan kepalanya terbentur batu dengan suara yang sangat keras…DDDAAAG!.
  • 10. Clara : “Suara apa itu!!” Pengawal 1 : ”Biar hamba yang melihatnya tuan putri” (pengawal 1 & 2 pergi melihat suara benturan itu) Pengawal 2 : “Tuan putri ternyata suara itu suara seorang pemuda yang kepalanya terbentur batu” (Tuan putri dan kedua pengawalnya pergi melihat seorang pemuda itu) Clara : ”Bawa dia ke istana” Pengawal 2 : “baik tuan putri” (Malin kundang pun di bawa kedua pengawal masuk ke istana) Beberapa jam kemudian. Clara : “Pengawal apakah dia sudah sadar!!” Pengawal 1 : “Sudah tuan putri, ini dia” Malin Kundang : “saya ada dimana!!” Clara : “Kamu berada di istanaku” Malin Kundang : “Istana (kebingungan) Clara : ”Istana itu adalah rumahku” Malin Kundang : “Saya sangat berterimakasih pada tuan putri, karena tuan putri sudah menolong saya.” Clara : “Ya sama-sama” (Malin kundang beristirahat di istana itu) Beberapa tahun kemudian. Ibu : (Berwajah khawatir) ”mengapa anakku belum pulang juga padahal aku sangat mengkhawatirkannya. Keesokan harinya.datanglah sebuah kapal menuju desa. Kapal itu ternyata malin kundang yang sudah gagah dan kaya.
  • 11. Malin Kundang : “Akulah manusia yang paling kaya dimuka bumi ini”, aku datang kesini ingin bermaksud untuk mengambil kekayaan yang berada disini, karena aku ingin lebih kaya lagi. Nelayan : “Pak, pak bukankah itu si malin!!!” Para nelayan : (Berpandang-pandangan)” oh benar itu si malin.” Malin Kundang : “Ya akulah si malin kundang tetapi bukan malin kundang yang dulu, dulu itu miskin akan tetapi aku menjadi orang yang paling terkaya di muka bumi ini.” Nelayan : (Memberi tahu kepada ibunya bahwa malin kundang datang)” bu, bu….malin kundang datang.” Ibu : (Berhati senang)” dimana dia sekarang!!.. Nelayan : “di...di….dii…disana.bu” (Ibu dibawa nelayan untuk menghampiri malin kundang) Ibu : “Wahai anak ku masih engkau mengingatku??“ Malin Kundang : “siapa kamu?,, dasar kau nenek tua bangka…!!!!!, aku jijik melihatmu.. (menendang ibunya). Ibu : (Menghampiri malin kundang)” anakku malin kundang,, aku lah yang melahirkan dan membesarkan mu, mengapa setelah engkau kaya engkau tidak mau mengakui aku sebagai ibumu. Clara : “Kanda, apakah ini ibumu?” Malin Kundang : “ Bukan, ibuku itu sudah mati, lagi pula ibuku itu tidak seperti dia, Nelayan : “Mengapa kamu tidak mau mengakui ibumu sendiri, malin? (Datanglah teman malin kundang) Dimas : “Malin mengapa kamu menjadi sombong seperti itu, dan tidak mau mengakui ibumu sendiri..?” Malin Kundang : “Ya, aku ini menjadi sombong karena aku adalah orang yang paling terkaya di muka bumi ini.” Dimas : (Memukul si maling kundang)” dasar engkau anak durhaka malin…..!!!!” Pengawal 1 : “Tuan…tuan., apakah tuan tidak apa-apa?” (Membangunkan maling kundang)
  • 12. Pengawal 2 : (Ingin membalas kepada teman maling kundang) “kau apakan tuanku ini pemuda lemah…..!!!” Clara : (Memotong pembicaraan mereka)” sudah…sudah.. mengapa ini menjadi seperti ini., Ibu : “Oh anakku sadarlah.. aku ini benar-benar ibumu.., aku yakin engkau anakku.” Malin Kundang : “Sekali lagi kukatakan engkau bukan ibuku…, aku tidak punya ibu seperti kau…, perempuan tak tau malu ayo pergi.! Ibu : “Tak kusangka engkau sekejam itu, jika engkau benar-benar tidak mau mengakui aku sebagai ibumu engkau akan ku kutuk maling kundang… Malin Kundang : “Perempuan hina aku benci melihatmu., jika kau bisa kutuklah aku sekarang juga… Ibu : (berdoa) ”ya tuhan,,, pantaskah seorang anak mengingkari ibunya… kuminta kepada mu…. Hukumlah anak durhaka ini.” (Tiba-tiba terdengar suara aneh yang muncul) Suara gaib : “Hai malin kundang mengapa kau menjadi seperti ini, jika engkau tidak mau mengakui ibumu, engkau akan ku kutuk menjadi batu… Malin Kundang : (Kebingungan) ”oh .. tidakkkkkkk…….!!!! (Malin kundang pun berubah menjadi batu) Pengawal 1 : “Oh tuan ku (terjatuh pinsan) Pengawal 2 : “Oh tidak mengapa tuanku ini menjadi seperti ini~(pingsan juga) Clara : “Oh kanda, mengapa kamu tidak mau mengakui ibumu, padahal itu benar- benar ibu mu (menangis) Tiba-tiba semuanya menjadi batu.