Dokumen tersebut membahas tentang penjaminan kualitas dokumen Master Plan Sanitasi Sistem (MPSS) melalui pengawasan proses penyusunan, substansi isi, dukungan dan komitmen stakeholder terkait."
Teori Pencapaian Tujuan menekankan pada interaksi antara perawat dan pasien dalam mencapai tujuan kesehatan. Teori ini melihat manusia sebagai sistem yang saling berinteraksi antara sistem pribadi, interpersonal, dan sosial. Tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai melalui komunikasi dan transaksi antara perawat dan pasien untuk mengidentifikasi masalah dan menetapkan tujuan bersama.
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGSiscaAdinda
Terima kasih atas materinya. Saya mengerti perbedaan antara event sampling dan time sampling dalam melakukan observasi tingkah laku. Event sampling lebih fokus pada kejadian tertentu sedangkan time sampling lebih mengukur frekuensi tingkah laku dalam interval waktu tertentu.
Information Technology Infrastructure Library (ITIL)Dasufianti
ITIL atau Information Technology Infrastructure Library merupakan kerangka kerja manajemen layanan teknologi informasi yang terdiri dari 3 versi, memberikan panduan praktik terbaik dalam pengelolaan infrastruktur, pengembangan, dan operasi teknologi informasi serta bagaimana memberikan layanan yang terbaik dan merespon masalah pelayanan.
Teori Pencapaian Tujuan menekankan pada interaksi antara perawat dan pasien dalam mencapai tujuan kesehatan. Teori ini melihat manusia sebagai sistem yang saling berinteraksi antara sistem pribadi, interpersonal, dan sosial. Tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai melalui komunikasi dan transaksi antara perawat dan pasien untuk mengidentifikasi masalah dan menetapkan tujuan bersama.
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGSiscaAdinda
Terima kasih atas materinya. Saya mengerti perbedaan antara event sampling dan time sampling dalam melakukan observasi tingkah laku. Event sampling lebih fokus pada kejadian tertentu sedangkan time sampling lebih mengukur frekuensi tingkah laku dalam interval waktu tertentu.
Information Technology Infrastructure Library (ITIL)Dasufianti
ITIL atau Information Technology Infrastructure Library merupakan kerangka kerja manajemen layanan teknologi informasi yang terdiri dari 3 versi, memberikan panduan praktik terbaik dalam pengelolaan infrastruktur, pengembangan, dan operasi teknologi informasi serta bagaimana memberikan layanan yang terbaik dan merespon masalah pelayanan.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa dan perilaku manusia. Perilaku merupakan respons individu terhadap stimulus lingkungan yang bisa diamati dan memiliki tujuan. Faktor lingkungan, kebutuhan, dan pengalaman mempengaruhi perilaku manusia. Ada tiga pendekatan untuk memahami perilaku yaitu kognitif, penguatan, dan psikoanalitis.
Metode pengembangan sistem incremental merupakan model pengembangan perangkat lunak yang membagi persyaratan menjadi beberapa fungsi atau bagian sehingga pengembangannya dilakukan secara bertahap. Model ini memiliki tahapan requirement, spesifikasi, desain arsitektur, pengkodean, dan pengujian. Metode ini cocok untuk sistem yang terus berkembang dan proyek berukuran kecil.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen survey dan pemetaan proyek yang mencakup Work Breakdown Structure (WBS) untuk membagi proyek menjadi tahapan, Matriks Tanggung Jawab untuk menjelaskan peran setiap pihak, Gantt Chart untuk mengatur jadwal proyek, dan Network Planning untuk menggambarkan aliran kegiatan proyek.
Dokumen tersebut membahas pengantar tentang teknologi komputer yang mencakup pengenalan komputer, sistem operasi, aplikasi office, dan jaringan komputer. Topik utama yang dibahas antara lain pengertian dasar komputer, evolusi sistem operasi Windows, jenis file sistem yang digunakan, serta kelebihan dan kekurangan sistem operasi Windows.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kriteria penilaian laporan hasil penelitian tindakan kelas menurut beberapa ahli meliputi abstrak, pendahuluan, kajian teori, pelaksanaan penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan, daftar pustaka dan lampiran. Meskipun ada perbedaan kecil, standar umum yang disebutkan dapat digunakan sebagai acuan untuk menilai laporan hasil penelitian tindakan kelas
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang penulisan risalah pelaksanaan program 5K (lima K: keteraturan, kerapihan, kebersihan, kelestarian, kedisiplinan). Risalah tersebut harus memuat identitas kelompok kerja, kondisi awal dan rencana perbaikan untuk setiap unsur 5K, pelaksanaan program, analisis capaian target, serta evaluasi kinerja kelompok. Tujuannya adalah membangun budaya 5K yang berkelanjut
Testing adalah proses mengevaluasi program atau sistem untuk menemukan error dan memastikan kinerja sesuai harapan. Testing berkaitan dengan verifikasi dan validasi, yaitu memastikan program sesuai spesifikasi dan memenuhi kebutuhan pengguna. Testing penting untuk mengukur kualitas perangkat lunak dengan melihat fungsi, rekayasa, dan kemampuan beradaptasi.
Klausul 4: Contect of Organization (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEM...Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang konteks organisasi dan sistem manajemen mutu sesuai standar ISO 9001. Secara garis besar dibahas mengenai pemahaman faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi organisasi, kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan, penentuan ruang lingkup sistem manajemen mutu, serta proses yang dibutuhkan.
Aplikasi perangkat lunak klinik kecantikan Ultimate Skin Care (USC) dirancang untuk mengelola data pasien, rekam medis, obat, penyakit, dan dokter secara digital. USC dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan dengan menggantikan sistem manual di klinik kecantikan skala kecil.
Dokumen tersebut membahas tentang kerangka teori dan kerangka konsep dalam penelitian. Kerangka teori menjelaskan hubungan antar variabel utama, subvariabel, atau masalah penelitian berdasarkan teori. Kerangka konsep menghubungkan konsep-konsep studi dan menjelaskan hubungan antar variabel penelitian. Dokumen ini memberikan panduan langkah-langkah penyusunan kerangka teori dan konsep serta contoh penerapannya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang inovasi pembelajaran biologi dengan menggunakan blended learning. Blended learning adalah pendekatan pembelajaran yang mencampurkan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online. Dokumen tersebut juga membahas langkah-langkah pelaksanaan blended learning dalam pembelajaran biologi serta keuntungan dan masalah yang sering dihadapi dalam pembelajaran blended learning.
Kedudukan SSK & MPSS dalam Optimalisasi Pendanaan Pembangunan Sanitasiinfosanitasi
Dokumen ini membahas tahapan pelaksanaan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (PPSP) di Indonesia. Terdapat beberapa dokumen perencanaan sektor sanitasi seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Induk Jangka Menengah (RPIJM), dan Strategi Sanitasi Komunal (SSK). Dokumen ini juga membahas pendanaan sektor sanitasi dari berbagai sumber seperti APBD, APBN, dan donor s
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa dan perilaku manusia. Perilaku merupakan respons individu terhadap stimulus lingkungan yang bisa diamati dan memiliki tujuan. Faktor lingkungan, kebutuhan, dan pengalaman mempengaruhi perilaku manusia. Ada tiga pendekatan untuk memahami perilaku yaitu kognitif, penguatan, dan psikoanalitis.
Metode pengembangan sistem incremental merupakan model pengembangan perangkat lunak yang membagi persyaratan menjadi beberapa fungsi atau bagian sehingga pengembangannya dilakukan secara bertahap. Model ini memiliki tahapan requirement, spesifikasi, desain arsitektur, pengkodean, dan pengujian. Metode ini cocok untuk sistem yang terus berkembang dan proyek berukuran kecil.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen survey dan pemetaan proyek yang mencakup Work Breakdown Structure (WBS) untuk membagi proyek menjadi tahapan, Matriks Tanggung Jawab untuk menjelaskan peran setiap pihak, Gantt Chart untuk mengatur jadwal proyek, dan Network Planning untuk menggambarkan aliran kegiatan proyek.
Dokumen tersebut membahas pengantar tentang teknologi komputer yang mencakup pengenalan komputer, sistem operasi, aplikasi office, dan jaringan komputer. Topik utama yang dibahas antara lain pengertian dasar komputer, evolusi sistem operasi Windows, jenis file sistem yang digunakan, serta kelebihan dan kekurangan sistem operasi Windows.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kriteria penilaian laporan hasil penelitian tindakan kelas menurut beberapa ahli meliputi abstrak, pendahuluan, kajian teori, pelaksanaan penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan, daftar pustaka dan lampiran. Meskipun ada perbedaan kecil, standar umum yang disebutkan dapat digunakan sebagai acuan untuk menilai laporan hasil penelitian tindakan kelas
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang penulisan risalah pelaksanaan program 5K (lima K: keteraturan, kerapihan, kebersihan, kelestarian, kedisiplinan). Risalah tersebut harus memuat identitas kelompok kerja, kondisi awal dan rencana perbaikan untuk setiap unsur 5K, pelaksanaan program, analisis capaian target, serta evaluasi kinerja kelompok. Tujuannya adalah membangun budaya 5K yang berkelanjut
Testing adalah proses mengevaluasi program atau sistem untuk menemukan error dan memastikan kinerja sesuai harapan. Testing berkaitan dengan verifikasi dan validasi, yaitu memastikan program sesuai spesifikasi dan memenuhi kebutuhan pengguna. Testing penting untuk mengukur kualitas perangkat lunak dengan melihat fungsi, rekayasa, dan kemampuan beradaptasi.
Klausul 4: Contect of Organization (ISO 9001:2015)_ Training "SISTEM MANAJEM...Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang konteks organisasi dan sistem manajemen mutu sesuai standar ISO 9001. Secara garis besar dibahas mengenai pemahaman faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi organisasi, kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan, penentuan ruang lingkup sistem manajemen mutu, serta proses yang dibutuhkan.
Aplikasi perangkat lunak klinik kecantikan Ultimate Skin Care (USC) dirancang untuk mengelola data pasien, rekam medis, obat, penyakit, dan dokter secara digital. USC dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan dengan menggantikan sistem manual di klinik kecantikan skala kecil.
Dokumen tersebut membahas tentang kerangka teori dan kerangka konsep dalam penelitian. Kerangka teori menjelaskan hubungan antar variabel utama, subvariabel, atau masalah penelitian berdasarkan teori. Kerangka konsep menghubungkan konsep-konsep studi dan menjelaskan hubungan antar variabel penelitian. Dokumen ini memberikan panduan langkah-langkah penyusunan kerangka teori dan konsep serta contoh penerapannya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang inovasi pembelajaran biologi dengan menggunakan blended learning. Blended learning adalah pendekatan pembelajaran yang mencampurkan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online. Dokumen tersebut juga membahas langkah-langkah pelaksanaan blended learning dalam pembelajaran biologi serta keuntungan dan masalah yang sering dihadapi dalam pembelajaran blended learning.
Kedudukan SSK & MPSS dalam Optimalisasi Pendanaan Pembangunan Sanitasiinfosanitasi
Dokumen ini membahas tahapan pelaksanaan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (PPSP) di Indonesia. Terdapat beberapa dokumen perencanaan sektor sanitasi seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Induk Jangka Menengah (RPIJM), dan Strategi Sanitasi Komunal (SSK). Dokumen ini juga membahas pendanaan sektor sanitasi dari berbagai sumber seperti APBD, APBN, dan donor s
Rencana Kerja Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman 2012infosanitasi
1. Workshop ini membahas peningkatan infrastruktur sanitasi dan permukiman untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
2. Pembangunan prasarana sanitasi yang dibahas meliputi air limbah, drainase, persampahan dan fasilitasi terkait.
3. Kegiatan ini melibatkan pemerintah pusat, daerah dan masyarakat beserta peran masing-masing.
Mekanisme dan Prosedur Penetapan Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2012infosanitasi
Dokumen ini menjelaskan mekanisme dan prosedur penetapan kabupaten/kota peserta Program Pengembangan Perkotaan Berkelanjutan (PPSP) tahun 2012. Dokumen ini mencantumkan kriteria penjaringan calon peserta, alur penjaringan minat, dan update status kesiapan 150 kabupaten/kota yang menyatakan minat untuk bergabung dalam program tersebut. Dokumen ini juga menjelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi calon peserta
Aspek Pendanaan dalam Pembangunan Sanitasiinfosanitasi
Dokumen tersebut membahas sumber-sumber pendanaan untuk pembangunan sanitasi di Indonesia, termasuk APBN, APBD propinsi, APBD kota, pinjaman, hibah, dan sumber-sumber lainnya. Dokumen ini juga menyarankan peningkatan koordinasi antar pemerintah dan optimalisasi pendanaan sanitasi dari berbagai sumber untuk mencapai tujuan pembangunan sanitasi.
Dokumen ini membahas panduan penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU/Cipta Karya di tingkat Kabupaten/Kota. Terdiri dari empat bab yang membahas petunjuk umum, skenario pembangunan, ringkasan rencana program investasi infrastruktur, dan rencana kesepakatan program investasi."
Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Bad...infosanitasi
Peraturan Presiden ini mengatur kerjasama pemerintah dengan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur. Kerjasama ini dilakukan melalui perjanjian kerjasama atau izin pengusahaan yang ditetapkan lewat pelelangan umum. Proyek kerjasama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan infrastruktur secara berkelanjutan dengan melibatkan dana swasta dan meningkatkan kualitas pelayanan. Infrastruktur yang dapat dikerjasamakan
Permeneg Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkun...infosanitasi
Peraturan ini mengatur tentang upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UKL-UPL) serta surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (SPPL) untuk usaha dan kegiatan yang tidak termasuk kriteria wajib analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). Peraturan ini menetapkan pedoman penapisan jenis usaha dan kegiatan yang wajib UKL-UPL atau SPPL, format peny
Potensi pembiayaan sanitasi dir bina programinfosanitasi
Dokumen tersebut membahas alternatif pendanaan untuk sektor pengembangan penyehatan lingkungan permukiman. Secara garis besar dibahas mengenai target, permasalahan, dan kebijakan pemerintah dalam pengembangan prasarana dan sarana air limbah, persampahan, dan drainase di tingkat kabupaten/kota dengan mengoptimalkan sumber daya dan pendanaan dari pemerintah pusat, daerah, dan swasta.
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampahinfosanitasi
Dokumen ini membahas tentang rehabilitasi dan penutupan TPA secara permanen atau revitalisasi. Ia menjelaskan persyaratan umum dan teknis untuk penutupan permanen atau revitalisasi TPA, termasuk evaluasi kondisi fisik dan lingkungan TPA, perencanaan desain penutupan atau revitalisasi, dan prosedur rutin untuk pengelolaan pasca operasi. Dokumen ini bertujuan menyediakan pedoman untuk menutup atau merevitalisasi
Penilaian Kualitas Usulan Program dan Kegiatan SanitasiJoy Irman
Dokumen tersebut memberikan panduan cara yang mudah, cepat dan tepat untuk menilai kualitas program dan kegiatan pembangunan sanitasi. Penilaian dilakukan dengan melihat kerangka strategi, program dan pendanaan, serta komitmen stakeholder. Kerangka strategi dinilai meliputi tujuan, sasaran dan prioritas pembangunan. Program dan pendanaan dinilai berdasarkan kesesuaian program dan kegiatan untuk mencapai tujuan, serta sumber pendanaan. Komitmen stake
Pengantar Memorandum Program Sektor Sanitasiinfosanitasi
Dokumen ini membahas program percepatan pembangunan sanitasi permukiman (PPSP) yang bertujuan untuk meningkatkan sanitasi di Indonesia. PPSP melibatkan penyusunan beberapa dokumen seperti buku putih, strategi sanitasi kota, dan rencana program sektor sanitasi untuk mengatasi masalah sanitasi di tingkat kabupaten/kota. Dokumen ini juga menjelaskan proses penilaian dan uji kesiapan pelaksanaan kegiatan sanit
Tahapan Program PPSP - Penyusunan Rencana Strategis BPS dan SSKJoy Irman
Rangkuman dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tahapan program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) di daerah, termasuk penyusunan rencana strategis Badan Pengelola Sanitasi (BPS) dan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK). (2) Dokumen tersebut juga menjelaskan tugas pokja sanitasi provinsi dan kabupaten/kota dalam penyusunan rencana strategis ter
Penggalangan Komitmen atas Program dan Kegiatan SanitasiJoy Irman
Penggalangan Komitmen Bersama atas Program dan Kegiatan Sanitasi, yaitu kesepakatan multi-pihak (Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota), multi-sektor (air limbah, persampahan, drainase, dan kesehatan), dan multi-tahun.
Tahapan Program PPSP, Tahap Pemantauan dan EvaluasiJoy Irman
Tugas pokja provinsi dan kabupaten/kota dalam pemantauan dan evaluasi program PPSP meliputi memantau pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi capaian hasil, melaporkan kemajuan pelaksanaan secara berkala, dan menyiapkan laporan triwulanan.
Dokumen tersebut membahas sumber-sumber pendanaan untuk pembangunan sanitasi permukiman, khususnya dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan swasta. Dokumen tersebut menjelaskan skema pendanaan CSR, faktor pertimbangan alokasi dana CSR, dan potensi program sanitasi yang dapat didanai lewat CSR.
Tata Cara Penyusunan MPSS, Prioritasi dan Internalisasi Program Pembangunan S...infosanitasi
Dokumen tersebut membahas tentang proses penyusunan Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) yang mencakup tahapan review kerangka kerja logis program, konsolidasi dan integrasi program, penetapan kriteria dan prioritas program, serta internalisasi program prioritas kepada instansi terkait untuk mendapatkan masukan sebelum dituangkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Monitoring dan Evaluasi Penyusunan Dokumen MPSSinfosanitasi
Dokumen ini membahas penilaian progres dan kualitas dokumen program sanitasi kota/kabupaten dalam rangka memantau pencapaian target dan mengidentifikasi kebutuhan intervensi. Pokja dan fasilitator melakukan penilaian terhadap kemajuan penyusunan dokumen dan kelengkapan isinya.
10 Langkah Praktis Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS)infosanitasi
Memorandum Program Sanitasi (MPS) meringkas 4 proses penyusunan MPS, dimulai dari persiapan
melalui pengecekan status Pokja dan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota, pelatihan untuk Pokja, dan
penyusunan strategi serta jadwal kerja penyusunan MPS.
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
Prosedur operasional standar unit pengelolaan mencakup 32 prosedur terkait perencanaan, pengawasan, pemeliharaan, dan pengembangan sistem penyediaan air minum, termasuk perencanaan sambungan baru, pemetaan jaringan, pengawasan kualitas air, dan pengembangan sumber daya manusia.
Peraturan Menteri ini mengatur tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum. Terdiri dari 5 jenis prosedur operasional standar untuk unit air baku, unit produksi, unit distribusi, unit pelayanan, dan unit pengelolaan. Tujuannya untuk mewujudkan pengelolaan dan pelayanan air minum yang memenuhi kualitas, kuantitas, kontinuitas dan keterjangkauan.
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019infosanitasi
Dokumen tersebut membahas peran penting penguatan kelembagaan pengelolaan sanitasi di daerah periode 2015-2019. Sanitasi buruk mengancam kualitas kehidupan secara nasional dan meningkatkan beban biaya kesehatan. Diperlukan percepatan penanganan sanitasi melalui reorientasi, re-posisi, dan revitalisasi kelembagaan serta peningkatan kapasitas provinsi dan kabupaten/kota dalam pengelolaan sanitasi. Program PPSP 2015
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasiinfosanitasi
Dokumen ini membahas program dan kegiatan sanitasi yang diusulkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk periode 2015-2019. Termasuk di dalamnya adalah peningkatan akses air minum dan sanitasi bagi masyarakat, penanganan kawasan kumuh perkotaan, serta pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan sampah. Dokumen ini juga membahas target kinerja, kebijakan, sumber pendanaan, dan strategi yang akan dilaksanak
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019infosanitasi
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015 2019. Air Limbah dan Persampahan, Penyehatan Lingkungan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehataninfosanitasi
Dokumen tersebut membahas tentang pendanaan sanitasi di Indonesia berdasarkan UU No. 36 Tahun 2009 dan PP No. 66 Tahun 2014. Saat ini, pendanaan sanitasi berasal dari APBN dan APBD, namun UU Kesehatan menetapkan alokasi minimum 5% APBN dan 10% APBD untuk kesehatan, termasuk untuk sanitasi. UU dan PP tersebut juga menetapkan hak masyarakat untuk lingkungan hidup yang sehat dan tanggung jawab pemerintah
Dokumen tersebut merupakan ringkasan dari pelaksanaan Program Pengelolaan Sampah Perdesaan dan Perkotaan (PPSP) pada tahun 2015-2019 yang bertujuan mencapai akses universal sanitasi pada tahun 2019. Roadmap tersebut memfokuskan pada peningkatan perencanaan, implementasi, dan sistem insentif serta menargetkan jumlah kabupaten/kota yang mendapatkan dukungan program setiap tahunnya. Dokumen ini juga menj
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang arahan kebijakan program sanitasi dan air minum Indonesia untuk periode 2015-2019. Target utamanya adalah tercapainya akses universal atau cakupan 100% untuk air minum dan sanitasi layak. Dokumen ini juga menjelaskan perhitungan target sanitasi per provinsi hingga tahun 2019 berdasarkan baseline tahun 2014 dan faktor-faktor seperti persentase penduduk perkotaan dan kapasitas fiskal provinsi. Dibut
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...infosanitasi
Platform Pembangunan Sanitasi 2015-2019 Strategi, Kebijakan, Tujuan, Sasaran dan Target Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan Persampahan). Selain pembangunan fisik infrastruktur sanitasi, juga aspek non-fisik seperti kelembagaan, pengaturan, PHBS, dll.
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015infosanitasi
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 648-565/Kep/Bangda/2014 tentang Penetapan Kabupaten/Kota sebagai Pelaksana Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Tahun 2015.
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
Dokumen tersebut membahas perhitungan pembiayaan untuk pencapaian Standar Pelayanan Minimal di bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang khususnya untuk sub bidang Sumber Daya Air. Terdapat rumus-rumus untuk menghitung biaya kegiatan penyediaan air baku dan air irigasi mulai dari perencanaan, pembangunan, pengoperasian hingga pemeliharaan.
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Tata Cara Monitoring dan Penjaminan Kualitas, Proses dan Produk Dokumen MPSS
1. Tata Cara Penjaminan Kualitas,
Proses dan Produk Dokumen MPSS
Dalam Rangka Penjaminan Kualitas Dokumen MPSS
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman
2. Tata Cara Penjaminan Kualitas MPSS
Memastikan bahwa proses yang
berjalan sesuai dengan desian rencana Proses
kerja yang ditetapkan dan
terdokumentasi dengan baik. Isi Substansi
Memastikan bahwa isi dari dokumen
MPSS telah sesuai dengan kebutuhan, Komitmen
baik kab/kota, provinsi, pusat maupun
donor.
Memastikan dukungan dan komitmen
dari para stakeholder dalam rangka
pelaksanaan MPSS.
3. Tata Cara Penjaminan Kualitas MPSS
Proses Substansi
Komitmen
Penyusunan Dokumen
terhadap MPSS
MPSS MPSS
Pemrograman
Penganggaran
Prosedur
4. Pendekatan dan Metode
Pendekatan Metode
Menyediakan disain rencana kerja yang Kualitatif
menjabarkan kegiatan, subkegiatan, hasil, Kuantitatif
kemajuan kegiatan, waktu, dan
Kedua-duanya
mengkomunikasikannya kepada pelaku
utama.
Memantau proses penyusunan MPSS
melalui monev berbasis web.
Melaksanakan penilaian MPSS secara
parsial dan menyeluruh serta tepat waktu
guna memastikan bahwa dokumen yang
dihasilkan tepat guna.
12. Substansi MPSS
Program
Prioritas
Penganggaran
Kesiapan
Implementasi
13. Substansi MPSS
Menerjemahkan Visi & Strategi Sanitasi Kab/Kota (SSK)
ke dalam Program dan Kegiatan (MPSS)
Siapa
melakukan
apa, dimana,
kapan,
mengapa dan
bagaimana,
serta tingkat
Pemrograman Penganggaran Prosedur kesiapannya
• Program dan • Investasi dan • Langkah-
kegiatan yang biaya yang langkah yang
dibutuhkan dibutuhkan dibutuhkan
serta
sumbernya
14. 1. Pemrograman
Program sudah sejalan dengan visi dan misi sanitasi
kab/kota 20xx
Kegiatan-kegiatan yang dirancang untuk mencapai
target pembangunan sanitasi kabupaten/kota sudah
tepat (SMART)
15. 1. Pemrograman
Masa Depan
Ke mana arah
yang ingin
kita tuju?
Saat Ini
Di mana kita
berada saat ini?
17. 1. Pemrograman
Air Limbah Persampahan Drainase Kegiatan non-Fisik
• Prasarana dan • TPA Sampah • Rehab/Peningkatan • Pengembangan
Sarana Air Limbah • Pengadaan Alat Drainase Perkotaan masyarakat
Sistem Setempat Berat di TPA • Pembangunan • Pengembangan
• Prasarana dan • TPST/ 3R Drainase Perkotaan kelembagaan dan
Sarana Air Limbah • Alat Angkut Sampah pelatihan
Sistem Komunal • Kemitraan
• Pewadahan
• Prasarana dan Pemerintah-Swasta
Sarana Air Limbah • Perbaikan sistem
Terpusat Skala Kota tarif
• Peraturan dan
produk hukum
18. 2. Penganggaran
Perhitungan cermat
Perkiraan harga satuan
Total investasi (tahunan dan jangka menengah)
Justifikasi : daya guna dan hasil guna
Penentuan sumber dana
Anggaran Pemerintah (sesuai tupoksi, NSPK)
Pendanaan melalui hibah dan pinjaman
Peran serta swasta dan masyarakat
20. 2. Penganggaran
Kegiatan Sumber Dana
Studi dan Disain Teknis APBD Kabupaten/Kota
Kegiatan Persiapan APBD Provinsi
Implementasi Fisik/ APBN
Konstruksi DAK Sanitasi
Implementasi non-Fisik Donor (Hibah, Loan)
Monitoring dan Evaluasi Swasta (CSR, Kemitraan)
Masyarakat
21. 3. Prosedur
Sekuens, tahapan atau langkah-langkah yang diperlukan
untuk melaksanakan program:
Studi dan Disain telah tersedia
Kesiapan masyarakat dan kelembagaan
Ketersediaan lahan (land acquisition)
Pelaksanaan Konstruksi fisik dan non-fisik
Pemanfaatan, operasional dan pemeliharaan
26. Penilaian Dokumen MPSS
Ringkasan Eksekutif
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Kerangka Kerja Logis
Bab 3 Konsolidasi Program dan Kegiatan
Bab 4 Kebutuhan Studi dan Disain Teknis
Bab 5 Rencana Implementasi Jangka Menengah
Bab 6 Rencana Implementasi Tahunan
Bab 7 Rencana Pengelolaan Program
Bab 8 Rekomendasi dan Tindak Lanjut
28. Penilaian Dokumen MPSS
Apakah program dan kegiatan menunjukkan keterpaduan untuk mencapai sasaran
sanitasi kota yang ditetapkan?
Apakah program dan kegiatan menunjukkan keterpaduan dan sejalan dengan
kebijakan sanitasi kota yang ditetapkan?
Apakah kegiatan-kegiatan menunjukan keterpaduan dalam sebuah program untuk
mencapai sasaran dan tujuan?
Apakah daftar program dan kegiatan spesifik, terukur, terjangkau, realistis, dan
dalam kerangka waktu yang jelas?
Apakah teridentifikasi indikasi kebutuhan biaya pelaksanaan kegiatan fisik dan non
fisik (studi/desain)?
Apakah teridentifikasi volume kegiatan?
Apakah terindikasi sumber pendanaan kegiatan?
Apakah terindikasi penanggungjawab kegiatan?
Apakah terindikasi waktu pelaksanaan kegiatan?
Apakah kegiatan prioritas sudah ditetapkan?
29. Penilaian Dokumen MPSS
Apakah area beresiko menjadi prioritas pelaksanaan program dan kegiatan?
Apakah sudah menunjukkan target tahunan yang jelas?
Apakah indikator sesuai dengan informasi yang diinginkan?
Apakah pengumpulan data dapat dikumpulkan secara cepat?
Apakah indikator berguna bagi pengambil keputusan?
Apakah indikator dipahami oleh siapa saja yang terlibat dalam program?
Apakah tersedia jabaran output yang jelas dari setiap kegiatan?
Apakah sudah tersedia kepastian pendanaan kegiatan tahun 1?
Apakah sudah tersedia komitmen pendanaan jangka menengah?
Apakah sudah tersedia informasi komitmen pendanaan tahunan?
Apakah daftar panjang kegiatan sudah mengkonsolidasikan RPIJM?
Apakah daftar panjang kegiatan sudah mengkonsolidasikan RKA KL?
31. Dukungan & Komitmen
Terselenggaranya kegiatan advokasi dan
sosialisasi Advokasi
Terselenggaranya proses internalisasi
Tercapainya kesepakatan antar pihak Internalisasi
yang berkepentingan (stakeholder):
Pemerintah Kab/Kota Komitmen
Pemerintah Provinsi
Pemerintah Pusat
Swasta dan masyarakat
Negara / Lembaga Donor
Terbinanya komunikasi, koordinasi dan
kolaborasi dalam pelaksanaan MPSS