Projek ini bertujuan untuk melestarikan budaya lokal Makassar khususnya kelong melalui serangkaian aktivitas peserta didik. Aktivitas tersebut meliputi pengenalan kelong, pemetaan masalah yang dihadapi, penciptaan kelong baru, hingga kampanye melestarikan kelong. Projek ini diharapkan dapat membantu peserta didik mengenal dan melestarikan budaya lokal serta mengembangkan karakter seperti kebhinekaan global,
3. Kerangka Projek
Penjelasan Ruang Lingkup Tema
1) Kelong adalah salah satu jenis sastra Bugis Makassar yang berbentuk puisi. Dilihat dari segi bentuknya kelong, terutama
kelong tradisional memiliki kemiripan dengan pantun dalam sastra Indonesia, seperti empat baris dalam sebait, memiliki
persajakan, serta tidak mempunyai judul.
2) Ciri – ciri khusus kelong tradisional
3) Jenis-jenis kelong
4) Fungsi Kelong
5) Makna yang tekandung dalam kelong
6) Produk kelong
7) Kampanye melestarikan kelong.
Tujuan Kerangka
1) Membantu peserta didik untuk mengenal kearifan lokal budaya Makassar terkhusus kelong
2) Membantu peserta didik untuk menganalisis nilai-nilai yang terkandung dalam kelong
3) Peserta didik menciptakan kelong
4) Peserta didik memainkan kelong
5) Peserta didik mengkampanyekan kelong
Dimensi Terkait :
a) Dimensi 1: Kebhinnekaan Global
• Represenatsi budaya luhur
• Wawasan budaya daerah, nasional,dan global
• Keterbukaan tentang eksistensi ragam budaya daerah
Menunjukan dirinya sebagai representasi budaya luhur bangsanya,sekaligus memiliki wawasan serta
keterbukaan tentang eksistensi ragam budaya daerah, nasional, dan global
4. b) Dimensi 2 : Gotong royong
• Kolaborasi.
• Kepedulian.
Memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan
suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan berbagi.
c) Dimensi 3: Kreatif
• Gagasan yang orisinal.
• Karya dan tindakan yang orisinal.
• Alternatif solusi permasalahan.
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan
berdampak
5. Pengantar
Relevansi Projek Bagi Sekolah
Salah satu tema projek dalam kurikulum merdeka
adalah kearifan lokal dan ppp sebagai ruh merdeka
belajar memicu ide dari tim dari pemngembangan
proyek untuk mengangkat dan melestarikan tema
budaya lokal khususnya pada budaya kelong.
Diharapakan dengan pelaksanan projek ini dapat
menumbungkan karekater kebhinekaan global ,
bergotong royong dan kreatif.
Dengan memahami budaya lokal diharapkan
tumbuh karakter bagi pelajar untuk mengenal dan
mencintai budaya lokal terkhusus kelong.
Kelong merupakan karya sastra sejenis puisi atau pantun Makassar. Kelong
menjadi salah satu bentuk karya sastra klasik yang paling populer di kalangan
masyarakat, terutama mereka yang berlatar belakang bahasa dan sastra
Makassar. Jenis sastra ini mengalami perkembangan yang cukup pesat, baik
menyangkut bentuk maupun pengungkapan isinya.
Dilihat dari sudut sosial budaya, eksistensi Kelong dan kegemaran masyarakat
terhadap jenis sastra Makassar yang lain tidak terlepas dari fungsi umumnya
sebagai produk sekaligus sebagai perekam budaya. Dalam kapasitasnya sebagai
produk dan perekam budaya, Kelong sarat dengan nilai-nilai budaya, seperti
nilai pendidikan dan keagamaan. Di samping itu, Kelong memiliki peranan atau
fungsi yang sangat penting di dalam kehidupan masyarakat. Seperti halnya
dengan karya sastra yang lain, Kelong juga memiliki peranan dalam
membudayakan manusia.
Kelong dalam pengertian umum sekarang ini sering diartikan sama dengan
nyanyian. Seperti kata akkelong yang artinya (sedang) menyanyi.
Kelong sebagai sebuah karya sastra daerah saat ini sudah tidak dikenal lagi atau
jarang didengar oleh generasi muda. Ini disebabkan oleh beberapa hal di
antaranya istilah iti sudah tidak familiar lagi, jarang digunakan di acara-acara
adat, sudah tergerus oleh perkembangan teknologi, bahkan yang paling
menyedihkan generasi muda saat ini lebih mengenal budaya dari asing.
Hal inilah yang melatarbelakangi untuk mengangkat tema kearifan lokal dengan
tujuan melestarikan budaya daeral terutama kelong.
6. Tahapan Dalam Projek “Kearifan Lokal Kelong”
Tahap Pengenalan Tema 13 JP
Dulu dan Sekarang Lacak Jejak Presentasi Hasil Oleh-oleh Tamu
Tradisi Kelong Lacak Jejak Istimewa
1 2 3 4
Tahap Pemetaan Masalah 17 JP
Olah Oleh-Oleh Menggali Kelong Menyusun Kelong Mempraktikkan Kelong
5 6 7 8
Tahap Solusi dan Aksi 27 JP
Tahap Evaluasi, Refleksi dan Tindak Lanjut 12 JP
Evaluasi dan Refleksi Rencana Langkah ke Depan Gelaran Penutup Kisah pun Berlanjut
13 14 15 16
Curah Ide Persiapan
Kampanye
I
9 10 11 12
Kiat-Kiat
Cemerlang
Pelaksanaan Kampanye
7. Dimensi dan Elemen
Profil Pelajar Pancasila yang berkaitan
Dimensi Sub-elemen Target Pencapaian di Fase D Aktivitas terkait
Berkebinekaa
n Global
Aktif membangun
masyarakat
yang inklusif, adil
dan
berkelanjutan
Mengidentifikasi masalah yang ada di sekitarnya sebagai akibat
dari pilihan yang dilakukan oleh manusia, serta dampak
masalah tersebut terhadap sistem ekonomi,sosial dan
lingkungan, serta mencari solusi yang memperhatikan prinsip-
prinsip keadilan terhadap manusia, alam dan masyarakat
1, 2, 4, 5,6, 7, 8
Berpartisipasi dalam
proses pengambilan
keputusan bersama
Berpartisipasi dalam menentukan kriteria dan metode yang
disepakati bersama untuk menentukan pilihan dan keputusan
untuk kepentingan bersama melalui proses bertukar pikiran
secara cermat dan terbuka dengan panduan pendidik
5, 6,7,8
Akhlak kepada ma
Memahami peran
individu dalam
demokrasinusia
Memahami konsep hak dan kewajiban serta implikasinya
terhadap ekspresi dan perilakunya. Mulai aktif mengambil sikap
dan langkah untuk melindungi hak orang/kelompok lain. 3, 5,
6,
9,10,11, 12
Gotong
Royong Tanggap terhadap
lingkungan sosial
Tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan tuntutan
peran sosialnya dan berkontribusi sesuai dengan kebutuhan
6,7,8,9.11.12
Persepsi sosial Menggunakan pengetahuan tentang sebab dan alasan orang
lain menampilkan reaksi tertentu untuk menentukan tindakan
yang tepat agar orang lain menampilkan respon yang
diharapkan.
13,14,15,16
8. Kreatif Menghasilkan
gagasan yang orisinal
Menghubungkan gagasan yang ia miliki dengan informasi atau
gagasan baru untuk menghasilkan kombinasi gagasan baru dan
imajinatif untuk mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya.
9,
10, 11,
12
Menghasilkan
tindakan dan karya
yang orisinal
Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau
perasaannya dalam
bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan
mempertimbangkan dampaknya bagi orang lain
7, 8,
9, 10,
11, 12
Memiliki keluwesan
berpikir dalam
mencari alternatif
solusi
permasalahan
Menghasilkan solusi alternatif dengan mengadaptasi berbagai
gagasan dan
umpan balik untuk menghadapi situasi dan permasalahan 5, 6, 13, 14, 15,
16
9. Referensi - Perkembangan Sub-Elemen Antarfase
Berkebhinekaan Global
Sub elemen Belum Berkembang Mulai Berkembang Berkembang Sesuai
Harapan
Sangat Berkembang
Aktif membangun
masyarakat yang
inklusif, adil dan
berkelanjutan
Berinisiatif melakukan
suatu
tindakan berdasarkan
identifikasi masalah
untuk
mempromosikan
keadilan,
keamanan ekonomi,
menopang ekologi dan
demokrasi sambil
menghindari
kerugian jangka panjang
terhadap manusia, alam
ataupun masyarakat.
Mengidentifikasi masalah yang
ada di sekitarnya sebagai
akibat dari pilihan yang
dilakukan oleh manusia, serta
dampak masalah tersebut
terhadap sistem ekonomi,
sosial dan lingkungan, serta
mencari solusi yang
memperhatikan prinsip-prinsip
keadilan terhadap manusia,
alam dan masyarakat
Membandingkan beberapa
tindakan dan praktik
perbaikan
lingkungan sekolah yang
inklusif, adil, dan
berkelanjutan, dengan
mempertimbangkan
dampaknya secara jangka
panjang terhadap manusia,
alam, dan
masyarakat
Mengidentifikasi cara
berkontribusi terhadap
lingkungan sekolah, rumah
dan lingkungan sekitarnya
yang inklusif, adil dan
berkelanjutan
10. Berpartisipasi
dalam proses
pengambilan
keputusan
bersama
Berpartisipasi
menentukan pilihan dan
keputusan untuk
kepentingan bersama
melalui proses bertukar
pikiran secara cermat
dan terbuka secara
mandiri
Berpartisipasi menentukan
pilihan dan keputusan untuk
kepentingan bersama melalui
proses bertukar pikiran secara
cermat dan terbuka secara
mandiri
Berpartisipasi dalam
menentukan kriteria yang
disepakati bersama
untuk menentukan pilihan
dan keputusan untuk
kepentingan bersama
Berpartisipasi menentukan
beberapa pilihan untuk
keperluan bersama
berdasarkan kriteria
sederhana
Memahami peran
individu dalam
demokrasi
Memahami konsep hak
dan kewajiban, serta
implikasinya terhadap
ekspresi dan perilakunya.
Mulai mencari solusi
untuk dilema terkait
konsep hak dan
kewajibannya.
Memahami konsep hak dan
kewajiban serta implikasinya
terhadap ekspresi dan
perilakunya. Mulai aktif
mengambil sikap dan langkah
untuk melindungi hak
orang/kelompok lain.
Memahami konsep hak dan
kewajiban, serta
implikasinya terhadap
perilakunya.
Menggunakan konsep ini
untuk menjelaskan perilaku
diri dan orang sekitarnya
Memahami konsep hak dan
kewajiban, serta implikasinya
terhadap perilakunya.
11. Referensi - perkembangan sub-elemen antarfase
Bergotong Royong
Sub Elemen Belum Berkembang Mulai Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Berkembang
Tanggap terhadap
lingkungan sosial
Tanggap terhadap
lingkungan sosial sesuai
dengan tuntutan peran
sosialnya dan
berkontribusi sesuai
dengan kebutuhan
masyarakat untuk
menghasilkan keadaan
yang lebih baik.
Tanggap terhadap
lingkungan sosial sesuai
dengan tuntutan peran
sosialnya dan berkontribusi
sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
Tanggap terhadap lingkungan
sosial sesuai dengan tuntutan
peran sosialnya dan menjaga
keselarasan dalam berelasi
dengan orang lain.
Peka dan mengapresiasi
orang-orang di lingkungan
sekitar, kemudian melakukan
tindakan untuk menjaga
keselarasan dalam
berelasi dengan orang lain.
Persepsi sosial
Melakukan tindakan yang
tepat agar orang lain
merespon sesuai dengan
yang diharapkan dalam
rangka
penyelesaian pekerjaan
dan pencapaian tujuan.
Menggunakan
pengetahuan tentang
sebab dan alasan orang
lain menampilkan reaksi
tertentu untuk
menentukan tindakan
yang tepat agar orang lain
menampilkan respon yang
diharapkan.
Menerapkan pengetahuan
mengenai berbagai reaksi orang
lain dan penyebabnya dalam
konteks keluarga, sekolah, serta
pertemanan dengan sebaya.
Memahami berbagai alasan
orang lain menampilkan
respon tertentu
12. Referensi - Perkembangan Sub-Elemen Antarfase
Kreatif
Sub elemen Belum Berkembang Mulai Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Berkembang
Gagasan yang
Orisinal
Memunculkan gagasan
imajinatif baru yang
bermakna dari beberapa
gagasan yang berbeda
sebagai ekspresi pikiran
dan/atau perasaannya.
Mengembangkan gagasan
yang ia miliki untuk
membuat kombinasi hal
yang baru dan imajinatif
untuk mengekspresikan
pikiran dan/atau
perasaannya.
Menghubungkan gagasan yang
ia miliki dengan informasi atau
gagasan baru untuk
menghasilkan
kombinasi gagasan baru dan
imajinatif untuk
mengekspresikan
pikiran dan/atau perasaannya.
Menghasilkan gagasan yang
beragam untuk
mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya,
menilai gagasannya, serta
memikirkan segala risikonya
dengan mempertimbangkan
banyak perspektif sepert
etika dan nilai kemanusiaan
ketika gagasannya
direalisasikan.
Karya dan
Tindakan yang
orisinal
Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya
sesuai dengan minat dan
kesukaannya dalam
bentuk karya dan/atau
tindakan serta
mengapresiasi karya dan
tindakan yang dihasilkan
Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya
sesuai
dengan minat dan
kesukaannya dalam bentuk
karya dan/atau tindakan
serta
mengapresiasi dan
mengkritik karya dan
tindakan yang
dihasilkan
Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran
dan/atau
perasaannya dalam bentuk karya
dan/atau tindakan, serta
mengevaluasinya dan
mempertimbangkan dampaknya
bagi orang lain
Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya dalam
bentuk karya dan/atau
tindakan, serta
mengevaluasinya
dan mempertimbangkan
dampak dan risikonya bagi
diri dan lingkungannya
dengan
menggunakan berbagai
perspektif.
Alternatif solusi
permasalahan
Membandingkan
gagasan-gagasan kreatif
untuk menghadapi
situasi dan
permasalahan.
berupaya mencari solusi
alternatif saat pendekatan
yang diambil tidak berhasil
berdasarkan identifikasi
terhadap situasi
Menghasilkan solusi alternatif
dengan mengadaptasi berbagai
gagasan dan umpan balik untuk
menghadapi situasi dan
permasalahan
Bereksperimen dengan
berbagai pilihan secara
kreatif untuk memodifikasi
gagasan sesuai dengan
perubahan situasi.
13. Cara Penggunaan.
Perangkat ajar (toolkit) ini dirancang untuk membantu guru
SMP (Fase D) yang berada di sekolah penggerak untuk melaksanakan
kegiatan ko-kurikuler yang mengusung tema Kearifan Lokal dengan
judul projek yang diusung adalah “Budaya makassar Kelong” yang
berisikan aktivitas yang saling berkaitan.
Tim penyusun menyarankan agar projek ini dilakukan di Akhir
semester kelas 7 SMP, dikarenakan di dalam projek ini dirancang
dengan cara yang sistematis dan berkesinambungan dengan tujuan
untuk memberikan teori dan praktek yang harus dilakukan dan
dikerjakan oleh anak-anak terkait Pelestarian budaya Makassar yaitu
Kelong. Projek yang dilakukan sangat ringan dan tetap
mengedepankan nilai edukasi sehingga tidak memberatkan anak-
anak dalam proses pembelajaran lainnya seperti persiapan ujian
sekolah dan lain-lain.
Namun demikian, penyusun sangat memahami kondisi dari
setiap sekolah berbeda-beda apalagi terkait projek Kearifan local
ini sangat berbeda untuk budaya daerah lain. Oleh karena itu,
terkait isi dari modul ini dirancang agar dapat disesuaikan pada
kondisi sekolah masing-masing Tim Penyusun memberikan
kewenangan penuh kepada pihak sekolah untuk mempunyai
kebebasan dan kewenangan untuk menyesuaikan jumlah aktivitas,
alokasi waktu per aktivitas. Tim penyusun juga bersedia jika
diperlukan adanya masukkan, saran maupun alternatif terkait tema
projek ini.
1. Komitmen seluruh warga sekolah untuk menjalankan aksi
yang disepakati.
2. Apakah sekolah menyiapkan sarana dan prasarana
dalam kampanye pelestarian budaya lokal ?
3. Apakah seluruh warga sekolah memilki kepedulian yang
sama akan pentingnya melestarikan budaya local yaitu
kelong?
4. Kolaborasi dengan instansi lain misalnya instansi
kebudayaan maupun komunitas pendidikan diluar
sekolah untuk sharing session bersama peserta didik
(Kunjungan studi).
Sebelum Memulai Projek
Hal yang Perlu Diperhatikan
14. Tahapan Dalam Projek
Dulu dan Sekarang
Lacak Jejak Tradisi Kelong
Presentasi dan Oleh-Oleh
Tamu
Olah Oleh-Oelh
Menggali kelong
Menyusun Kelong
Mampraktikkan Kelong
Belajar dari TOYOTA
Curah Ide
Kiat-Kiat Cemerlang,
Persiapan Kampanye
Pelaksanaan Kampanye
Evaluasi dan Refleksi
Rencana Langkah ke Depan
Gelaran Penutup
1
TAHAP PENGENALAN
2
TAHAP
Pemetaan MAsalah
3
TAHAP Solusi dan AKSI
4
TAHAP Evaluasi, REFLEKSI &
TINDAK LANJUT
15. Persiapan :
1. Guru menyiapkan foto yang menggambarkan tradisi kelong dalam masyarakat
2. Guru memilih cara diskusi yang paling tepat untuk kelasnya.
3. Guru menyiapkan pertanyaan pemantik untuk menggulirkan diskusi
4. Guru menyiapkan satu contoh kelong
Pelaksanaan :
1. Guru menunjukkan dua foto yang sudah disiapkan dan membuka diskusi untuk mengawali proyek
2. Siswa didorong untuk membahas fenomena globalisasi dan modernisasi yang saat ini banyak mempengaruhi
kehidupan sehari-hari. Pertanyaan pemantik dapat digunakan untuk menggulirkan diskusi:
a. Perubahan apa saja yang kamu rasakan dari masa kecil terkait dengan bentuk komunikasi?
b. Cara berkomunikasi atau alat komunikasinya yang berbeda? Bagaimana pendapatmu tentang hal tersebut?
c. Apakah dalam keseharianmu atau dalam keluargamu masih ada tradisi lisan? Mengapa demikian?
3. Pertanyaan-pertanyaan berikutnya lebih mengarahkan pada pendapat-pendapat siswa tentang tradisi lisan berupa
penuturan cerita rakyat yang membahwa pesan-pesan kearifanlokal:
a. Bagaimana pendapatmu dengan bentuk tradisi lisan yang berkaitan dengan penyampaian pesan-pesan kearifan lokal?
b. Menurutmu mengapa dan bagaimana tradisi lisan bias berkembang sebagai bentuk penyampaian pesan-pesan kearifan
local di masa lalu?
1. Dulu dan Sekarang
Waktu : 2 JP Bahan/Bahan : Foto-foto terkait pokok bahasan, LK Peran Guru : Fasilitator / Pendamping
16. 4. Kesimpulan dari hasil diskusi disampaikan kembali sebagai penutup (dari forum besar atau pun dari kelompok).
5. Kegiatan ditutup dengan satu bentuk kelong dari guru
Tugas :
1. Siswa mengisi refleksi pribadi tentang pengalaman tradisi lisan terutama yang berkaitan dengan penuturan cerita rakyat
yang membawa pesan-pesan kearifan lokal.
2. Lakukan inquiri di rumah atau lingkungan sekitar terhadap tradisi lisan penuturan.
3. Kumpulkan paling sedikit dua jenis kelong yang pernah Kalian dengarkan di lingkungan masyarakat.
18. Persiapan :
1. Lembar pencatatan hasil inkuiri
Pelaksanaan :
1. Siswa diminta untuk melaporkan hasil inkuiri yang sudah berhasil dilakukan
2. Diskusi dilakukan untuk kendala dan pencapaian yang dialami dalam prose pengerjaan tugas. Guru dan siswa lain bisa
memberikan masukan sebagai solusi.
3. Siswa diminta untuk membuat strategi langkah-langkah lanjutan utnuk penuntasan tugas.
4. Siswa berbagi pengalaman menarik dan hal-hal penting yang mereka temukan selama pengerjaan tugas.
Tugas :
Jenis kelong yang berhasil dikumpulkan dituliskan kembali dalam bentuk digital agar bisa dibaca siswa lain.
Tujuan :
Membangun kesadarn tentang keterlibatan diri dan keluarga dalam pelestarian budaya
2. Lacak Jejak Tradisi Kelong
Waktu : 5 JP Bahan : Lembar Pencatatan Hasil inkuiri Peran Guru : Fasilitator
Pendamping
19. Waktu : 3 JP Alat Bahan : Materi Presentasi Peran Guru : Fasilitator
Persiapan
1. Guru mengaturkan waktu pertemuan dan mengingatkan tata cara pertemuan yang baik.
2. Guru menyiapkan lembar refleksi tugas
3. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-4 orang untuk proses pengolahan data
Pelaksanaan
1. Setiap siswa mendapatkan waktu untuk melakukan presentasi singkat tentang hasil inquiri yang sudah
dilakukannya di rumah, masing-masing mendapatkan 5 menit.
2. Beri kesempatan untuk tanya jawab antarsiswa.
3. Guru menjelaskan tentang pengolahan, pengorganisasian, dan penyajian data sehingga bisa digunakan
untuk mendapatkan kesimpulan. Hasil ini kemudian menjadi bahan presentasi yang dikumpulkan oleh
setiap kelompok dan diolah sehingga bisa menjadi kesimpulan kelas.
3. Presentasi Hasil Jejak
20. Tugas
1. Kesimpulan umum dibuat perkelompok berdasarkan data yang diperoleh dari inkuiri seluruh siswa satu
kelas. Bentuknya bisa berbagai jenis diagram yang menggambarkan persentase data yang berhasil
dikumpulkan siswa. Dari data kelompok jadi data kelas
2. Setiap siswa membuat pemetaan pengetahuan diri tentang tradisi kelong mengacu pada pertanyaan
berikut:
• Apa yang aku sudah tahu?
• Apa yang aku ingin tahu?
• Bagaimana aku mencari tahu tentang hal itu?
• Apa yang aku pelajari dalam prosesnya?
TUJUAN:
Berbagi hasil inkuiri untuk menambah sudut pandang rekan peserta didik terkait tema.
21. Waktu : 2 JP Bahan : Lembar Pemetaan Peran Guru : Fasilitator /Pendamping
Persiapan :
1. Guru mengundang narasumber yang mempunyai kapasitas dalam menuturkan kelong dan narasumber yang
berkompeten menjelaskan tentang warisan budaya tersebut.
2. Penataan kelas dilakukan untuk memfasilitasi pertemuan interaktif antara narasumber dan para siswa.
Peralatan yang diperlukan untuk presentasi para narasumber diupayakan untuk penyediaannya.
Pelaksanaan :
1. Pemaparan materi oleh narasumber tentang warisan budaya sebagai penyampaian pesan-pesan kearifan lokal
2. Siswa melakukan tanya jawab terhadap materi, pengalaman, dan pendapat narasumber, siswa dapat
menggunakan lembar pemetaan pengetahuan diri yang telah mereka buat sebelumnya
3. Narasumber menuturkan satu jenis kelong
4. Siswa mengajukan tanggapan, pendapat, dan pertanyaan seputar penuturan kelong dan pengalaman
narasumber.
Tugas :
Siswa menuliskan refleksi terhadap pengalamannya bersama narasumber. Pertanyaan pemantik:
1. Bagaimana pengalamanmu menyimak penuturan para narasumber?
2. Hal baru, hal menarik, dan hal penting apa saja yang kamu dapatkan dari penuturan para narasumber?
4. Oleh-oleh Tamu Istimewa
22. 3. Pertanyaan lanjutan apa saja yang muncul dalam dirimu setelah menyimak penuturan para narasumber?
4. Kamu terdorong untuk melakukan hal apa, terkait dengan pelestarian tradisi kelong berdasarkan pengalaman hari ini?
Tujuan :
Memberikan pengalaman tradisi kelong & menambah wawasan tentang kelong sebagai warisan budaya
23. 5. Olah Oleh-oleh
Waktu : 2 JP Bahan : Kertas Peran Guru : Fasilitator
Persiapan :
1. Guru memilihkan cara diskusi yang paling tepat untuk kelasnya.
2. Guru menyiapkan pertanyaan pemantik untuk menggulirkan diskusi
Pelaksanaan :
1. Para siswa berkelompok dan mendiskusikan pengalaman dan pemahaman mereka terhadap tradisi lisan penuturan
cerita rakyat setelah menyimak pemaparan narasumber di kegiatan sebelumnya. Pertanyaan pemantik untuk
menggulirkan diskusi:
• Hal baru, menarik, dan penting apa saja yang kamu dapatkan terkait budaya Makassar terutama kelong
• Mengapa kelong dikategorikan sebagai warisan budaya. Benarkah menurutmu perlu dilestarikan?
• Bagaimana sebenarnya minat generasi saat ini terhadap kelong?
• Pernahkah kamu menyaksikan salah satu jenis kelong di lingkungan masyarakat.Lalu apa yang kamu lakukan?
2. Dalam kelompok, para siswa membuat kesimpulan dari hasil diskusi.
3. Setiapkelompokmempresentasikankesimpulanhasildiskusi.
4. Kelompoklain mendapatkankesempatanuntukmengajukanpendapat, pertanyaan, sanggahan, dll
24. Tugas :
Setiap siswa membuat peta pikiran (mid map) yang menyajikan informasi berikut:
• Kelong
• Kelong sebgai kearifan local
• Permasalahan yang muncul terhadap tradisi budaya setelah terjadinya kemajuan teknologi
Tujuan :
Aktifitas ini bertujuan untuk mengasah kreativitas peserta didik dalam merealisasikan apa yang dipikirkan dalam
pembuatan midmap.
25. 6. Menggali Kelong
Waktu : 5 JP Bahan : LKPD Jenis-jenis kelong Peran Guru : Fasilitator
Persiapan:
1. Guru menentukan jenis kelong yang akan dianalisis oleh murid untuk tahapan pemahaman dan olahan murid kelasnya.
2. Guru menyiapkan LKPD
3. Guru mengaturkan jadwal pelaporan hasil pekerjaan dan pengumpulan analisis jenis kelong. Bilamana guru
memberikan masukan untuk perbaikan hasil analisis
Pelaksanaan:
1. Guru menjelaskan jenis dan fungsi kelong.
2. Setiap kelompok membaca satu atau lebih jenis kelong buku digital
3. Setiap kelompok membuat dan mengumpulkan hasil analisi.
4. Siswa boleh menambahkan informasi lain yang dirasa penting, menarik, dan baru.
Tugas:
Pengumpulan hasil analisi dan pelaporan proses pengerjaannya dilakukan setiap minggu.
26. 7. Menyusun Kelong
Waktu : 6 JP Pendamping Bahan: Kertas, spidol berwarna Peran Guru ;Fasilitator/,narasumber, konsultan, supervisor
Persiapan :
1. Guru menyiapkan video atau artikel berupa jenis-jenis kelong
2. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
Pelaksanaan :
1. Melakukan refleksi kelas terkait pembelajaran yang keenam tentang menggali kelong.
2. Mengelompokkan siswa ke dalam lima kelompok
3. Masing-masing kelompok bebas menentukan jenis kelong apa yang akan disusun
4. Setiap kelompok bebas menuangkan tulisannya dalam berbagai media
5. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
6. Kelompok yang lain boleh memberikan masukan dan pendapat atau saran
Tugas :
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi untuk menghasilkan satu jenis kelong
Tujuan :
Mengembangkan kreativitas siswa dalam menuangkan ide yang berkaitan dengan budaya daerah yang perlu
dilestarikan.
27. Waktu : 4 JP Bahan/alat : perekam Peran Guru : Fasilitator / Pendamping
Persiapan :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
Pelaksanaan :
1. Melakukan praktik pembacaan kelong berdasarkan jenis kelong yang telah disusun
2. Melakukan perekaman terhadap praktik pembacaan kelong
3. Mengaploud ke media massa hasil rekaman pembacaan kelong
4. Menonton bersama terkait video yang sudah dibuat atau dishare
Tugas :
Membuat rekaman video terhadap kelong yang telah disusun.
Tujuan :
Mengembangkan kreativitas siswa dalam menuangkan ide yang berkaitan dengan budaya daerah yang perlu
dilestarikan terutama dalam pembuatan video.
8. Mempraktikkan Kelong
28. 9. Curah Ide
Waktu : 4 JP Bahan : Alat Tulis Peran Guru : Fasilitator,konsultan, supervisor
Persiapan :
1. Guru mengumpulkan 1-2 artikel yang membahas tentang terkikisnya tradisi kelong dalam masyarakat modern sebagai
pemantik diskusi dan curah ide.
2. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok beranggota 4-5 orang. Komposisi anggota kelompok dipastikan
memungkinkan dinamika yang saling mendukung, membangun, dan menguatkan dalam mengerjakan projek jangka panjang.
Pelaksanaan :
1. Guru memberikan artikel tentang terkikisnya tradisi kelong dalam masyarakat modern untuk ditelaah oleh setiap
kelompok. Siswa diminta untuk menemukan poin-poin sebab akibat dari permasalahan dalam artikel tersebut.
2. Guru mendorong siswa untuk mengaitkan hal-hal berikut:
• Pemetaan masalah dari artikel
• Hasiil survey yang dilakukan para siswa
• Pemaparan narasumber tentang pelestarian kelong sebagai warisan budaya Makassar.
3. Guru memberi penjelasan tentang projek berupa kampanye sebagai alternative solusi dari permasalahan yang telah
dibahas dalam poin sebelumnya. Projek ini bertujuan untuk mengenalkan kembal itradisi kelong dan menumbuhkan
29. minat para siswa terhadap kelong sehingga pesan-pesan kearifan local bias kembali diterapkan dalam keseharian.
Bentuk kampanye utama yang wajib ada berupa memperdengarkan kelong kepada kelompok kecil siswa diserrtai
dengan infografik atau poster yang kontekstual.
4. Siswa dalam kelompok melakukan curah ide untuk kampanyey ang akan dilakukan bersama, mencakup:
• Kelong pilihan yang akan dibawakan (sesuai dengan usia siswa di kelas ditentukan oleh guru).
• Cara membawakan kelong.
• Perlengkapan yang diperlukan
• Pembagian tugas dan jadwal.
Tugas :
1. Kesepakatan pembagian tugas dan jadwal dibuat tertulis dan dikumpulkan pada guru.
2. Siswa mengisi ceklis secara berkala. Guru supervise dan menanyakan kendala dan kemajuan yang dialami tiap
kelompok dalam setiap pertemuan.
30. Waktu : 8 JP Bahan : Alat Tulis Peran Guru : Fasilitator,konsultan, supervisor
Persiapan :
Guru mengundang narasumber-narasumber yang berkompetensi di bidang seni pertunjukan, desain, dan menulis. Guru
berkoordinasi tentang kebutuhan siswa dalam projek kampanye kelong di lingkup siswa sekolah dasar sehingga narasumber
dapat menyusun materi yang tepat guna bagi penuntasan projek.
Pelaksanaan :
1. Perwakilan kelompok memaparkan secara singkat kemajuan dalam projek yang sedang mereka jalankan (works in
progress) dan menyampaikan kepada narasumber, pertanyaan atau kendala yang masih mereka hadapi dalam
prosesnya.
2. Narasumber memberikan pemaparan yang bias sekaligus menjawab kebutuhan para siswa dalam proses
penuntasan projek.
10. Kiat-Kiat Cemerlang
31. 3. Siswa dalam kelompok melakukan evaluasi terhadap rencana-rencana penuntasan projek dan menyusun strategi
kedepan, dengan menyertakan poin-poin masukan dari narasumber dan guru.
Tugas :
Catatan poin-poin perbaikan atau perubahan dalam rencana penuntasan tahapan projek dari tiap kelompok siswa
dilaporkan pada Guru.
Tujuan :
Menambah wawasan dari narasumber ahli untuk realisasi perencanaan kampanye projek
32. Guru berkoordinasi dengan kelas-kelas yang bersedia bekerjasama untuk menjalankan projek kampanye tradisi kelong
Pelaksanaan :
1. Siswa dalam melakukan persiapan untuk kampanye di kelas yang ditentukan, menyiapkan
property pendukung kampanye, menentukan peralatan lain yang diperlukan).
2. Siswa beberapa kali berlatih kampanye dan mendapatkan masukan dari teman dan Guru.
3. Siswa melakukan evaluasi dan perbaikan untuk teknik kampanye.
4. Siswa melakukan gladi bersih/latihan terakhir sebelum kampanye di kelas.
5. Setiap siswa mendapatkan giliran kampanye satu kali untuk 3-4 pendengar. Anggota kelompok
yang lain menjadi tim pendukung.
6. Jika memungkinkan, latihan dan praktik direkam dalam video (bias dilakukan guru atau anggota
kelompok) untuk tujuan evaluasi dan dokumentasi
11. Persiapan Kampanye
Waktu : 12 JP Peran Guru : Fasilitator,konsultan, supervisor /
33. Tugas :
Laporan berkala
Tujuan :
Persiapan untuk proses realisasi solusi untuk masalah terkait tema yang telah dipetakan
34. Waktu : 12 JP Peran Guru : Fasilitator,konsultan, supervisor
Persiapan:
1. Guru dan siswa berkoordinasi dengan guru di kelas tempat mereka akan kampanye untuk mempersiapkan tempat/ruang
untuk kampanye beserta perlatannya.
2. Guru dan siswa meminta bantuan guru kelas tempat merekam kampanye untuk memberi masukan untuk kegiatn
tersebut. Dengan bantuan guru di kelas, siswa memberikan masukan.
Pelaksanaan:
1. Setiap siswa mendapatkan giliran satu kali untuk 3-4 pendengar. Anggota kelompok yang lain menjadi tim pendukung.
2. Jika memungkinkan, latihan dan praktik direkam dalam video (bias dilakukan guru atau anggota kelompok) untuk tujuan
evaluasi dan dokumentasi.
3. Guru dan siswa meminta masukan dari pendengar.
Tugas:
Siswa mencatat poin-poin evaluasi diri dan kelompok secara mandiri
12. Pelaksanaan
Kampanye
35. 13. Evaluasi dan Refleksi Projek
Waktu : 2 JP Bahan : Alat Tulis Peran Guru : Fasilitator
Persiapan :
Guru menyiapkan lembar refleksi
Pelaksanaan :
1. Guru melemparkan pertanyaan pemantik:
• Menurutmu, mengapa perlu dilakukan evaluasi dan refleksi setelah suatu kegiatan berakhir?
• Apa yang terjadi pada peserta didik serta proses pembelajarannya, bila tidak ada evaluasi dan refleksi?
• Cara apa yang paling tepat untuk melakukan evaluasi dan refleksi di kelas?
2. Siswa membaca masukan yang telah diberikan oleh berbagai pihak untuk kelompoknya
3. Siswa melakukan evaluasi terhadap kampanye yang telah dijalankan
4. Siswa menentukan bentuk-bentuk kegiatan tindak lanjut yang bias dilakukan secara rutin. Dengan demikian, upaya
kampanye yang telah digulirkan bias berkelanjutan dan membuahkan hasil lebih banyak.
5. Siswa melakukan refleksi pribadi terhadap keseluruhan proses yang dialami dan dijalaninya dalam projek“Kelong”
Tugas :
Laporan berkala
36. Tujuan :
Kilas balik seluruh proses kampanye yang telah dilakukan untuk menemukan poin pencapaian dan perbaikanl lalu
merefleksikan pengalaman
Lembar Refleksi
Poin yang direfleksikan
• Pengetahuan dan pengalaman berkaitan dengan tradisi kelong
• Inspirasi hal yang ingin dilakukan setelah mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tersebut
• Hal paling berkesan dari seluruh rangkaian kegiatan
• Pendapat tentang teman dan kerja kelompok yang dijalani selamaprojek
• Hal yang akan aku lakukan berbeda
• Pembelajaran yang aku dapatkan dalam rangkaian proses kaitan dengan dinamika social, skill baru/makin terasah,
karakter diri yang berkembang
• Pendapat tentang teman sekelompok
37. 14. Rencana Langkah ke Depan
Waktu : 2 JP Bahan : Peran Guru : Fasilitator
Persiapan
Guru.
Pelaksanaan :
1. Setelah merefleksikan rangkaian proses yang dijalani dalam berbagai kegiatan proyek hingga kampanye, Guru
mendorong siswa untuk memikirkan tentang keberlanjutan dari hal yang telah para siswa mulai tumbuhkan,
yaitu minat dan kecintaan terhadap tradisi kelong.
2. Guru membacakan kembali ide-ide kampanye yang pernah disampaikan dalam curah ide sebelumnya. Lalu
para siswa dalam kelompok diminta untuk mencari ide-ide kreatif yang menarik untuk digunakan sebagai
kegiatan lanjutan (setiap siswa mencari lebih dari 2 ide berbeda).
3. Setiap kelompok diharapkan memilih satu kegiatan lanjutan yang berbeda dengan kelompok lain. Lalu
mengelaborasi penjelasan untuk kegiatan pilihan mereka tersebut
• Judul kegiatan
• Penjelasan kaitan kegiatan tersebut dengan kampanye mengenalkan kembali tradisi kelong
Tugas :
Laporan berkala
Tujuan :
Membangun kesadaran tentang perubahan dalam moda komunikasi yang berdampak pada tradisi lisan
38. 15. Gelaran Penutup
Waktu : 4 JP Bahan : Perlengkapan Gelar karya Peran Guru : Fasilitator / Pendamping
Persiapan :
1. Siswa dan Guru menyiapkan ruangan dan penyajian berbagai berkas yang memberikan gambaran perjalanan
proyek“Pelestarian Kelong”
2. Siswa sudah menyiapkan penjelasan untuk para pengunjung, seputar rangkaian proyek dan berbagai informasi dan data
terkait dengan tradisi kelongdi lingkungan terdekat
Pelaksanaan :
1. Setiap kelompok siswa siap memaparkan perjalan proyek mereka, terutama menekankan pada tujuan untuk
menumbuhkan minat terhadap tradisi kelong dan melestarikan kearifan lokal.
2. Para penunjung diminta memberi masukan untuk pemaparan dan proyek para siswa. Para pengunjung juga diminta
untuk memilih satu dari sekian banyak kegiatan lanjutan yang ditawarkan oleh kelompok siswa
Tugas :
Guru sudah mempersiapkan ruangan atau tempat yang sudah di setting, agar memudahkan peserta didik
untuk memajangnya dan sudah mempersiapkan perizinan dari sekolah.
Tujuan :
Berbagi pengalaman dan informasi yang didapat dari perjalanan projek kepada lingkup yang lebih luas
39. Pameran Karya
Tips Guru :
1. Pihak sekolah dan pihak sekolah support full pameran karya ini.
2. Mengundang tokoh publik atau komunitas Praktis.
3. Dapat mencari momentum tertentu misalnya bertepatan dengan pembagian raport peserta didik..
40. 15.Kisah pun Berlanjut
Waktu : 4 JP Bahan : Peran Guru : Fasilitator / Pendamping
Persiapan:
Siswa mengumpulkan masukan dan pilihan para pengunjung gelaran penutup.
Pelaksanaan:
1. Para Siswa menghitung pilihan kegiatan lanjutan proyek“Kelong”. Dipilih tiga kegiatan yang mendapatkan suara
terbanyak.
2. Para siswa kemudian menentukan kegiatan yang menurut paling sesuai untuk dilaksanakan sebagai kegiatan lanjutan.
3. Para siswa lalu membuat perencanaan pelaksanaan. Jika perlu berkoordinasi dengan guru atau siswa kelas lain, Guru
memberikan kesempatan untuk menghubungi langsung setelah berdiskusi tentang tahapan dan cara penyampaiannya.
Tujuan:
Membuat rencana yang menjaga keberlanjutan dari hal yang sudah diupayakan sebagai solusi permaslahan terkait tema
41. ASsESSMENT PROJEK
Assessment Formatif :
Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk
guru yang diimplementasikan dari setiap aktivitas yang ada, yang
berfungsi untuk memudahkan dalam pencapaian peserta didik dan
guru. Asesmen dijadikan acuan guru dapat mengambil keputusan
terkait peserta didik dalam hal pemahaman pembelajaran. Dalam
aktifitas yang digunakan mencakup dalam assessment formatif ini
yaitu poster, refleksi dan tes tertulis.
Assessment Sumatif :
Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk
guru yang diimplementasikan di akhir proses aktivitas yang
telah dilakukan peserta didik, yang berfungsi untuk
memudahkan dalam pencapaian peserta didik dan guru.
Asesmen dijadikan acuan guru dapat mengambil keputusan
terkait peserta didik dalam hal pemahaman pembelajaran. Dalam
aktifitas yang digunakan mencakup dalam assessment sumatif
ini yaitu diskusi kelas.