SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
SIMULASI ALAT PENGKONVERSI KERTAS A3 ke A4
(LANTIP PUJIONO & FRANKY YOHANSA SITOMPUL) 15
Simulasi Alat Pengkonversi Kertas A3 ke A4 Otomatis
Lantip Pujiono (5223080287 )
Frangky Yohansa Sitompul (5223084051)
Alumni D3, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektronika,
Universitas Negeri Jakarta
Dosen Pembimbing
Irzan Zakir
Dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta
Bigar Rakhmat Firdaus (5223 12 5020)
Mahasiswa Program D3, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektronika,
Universitas Negeri Jakarta
Lantip Pujiono, Frangky Yohansa Sitompul,Simulasi Alat Pengkonversi Kertas A3 ke A4
Otomatis, Tugas Akhir DIII Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Jakarta, Januari 2012.
Pembuatan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memenuhi syarat kelulusan DIII Teknik
Elektronika. Proses pembuatan, pengujian simulasi alat dilakukan di ruang bengkel listrik dan
laboratorium PLC, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta dan
direncanakan pengerjaannya dari bulan Juli 2011 s.d. Desember 2011.
Sistem mekanisme pengoperasian Simulasi Alat Pengkonversi Kertas A3 ke A4 Otomatis
dimulai dengan mengaktifkan Push Button Start. Kemudian Motor Konveyor 1 dan Motor Konveyor
2 berjalan, Mal Kertas beserta kertas A3 diletakkan diatas Konveyor, saat Sensor Pemotong 1
mendeteksi pertengahan kertas A3, lalu Motor Konveyor 1 berhenti, kemudian Motor Penahan 1 dan
Motor Penahan 2 bergerak turun menahan kertas tersebut, kemudian Motor Pemotong 1 memulai
proses pemotongan secara bolak balik.
Apabila proses pemotongan pertama belum berhasil, Motor Penahan 1 dan Motor Penahan 2
akan bergerak naik dan Motor Konveyor 2 berjalan menggerakan Mal Kertas A3 tersebut, saat Sensor
pemotong 2 mendeteksi pertengahan kertas A3 tersebut, maka Motor Penahan 2 dan Motor Penahan 3
bergerak turun menahan kertas, kemudian Motor Pemotong 2 memulai proses pemotongan. Untuk
menyempurnakan proses pemotongan, Motor Pemotong 2 bergerak bolak-balik.
Setelah proses pemotongan kedua selesai maka Motor Penahan 2 dan Motor Penahan 3
bergerak naik, lalu motor konveyor 2 berjalan untuk mengeluarkan Mal Kertas A3 yang telah
dimasukkan sehingga menghasilkan kertas A4 sesuai ukuran. Push Button stop digunakan untuk
menghentikan mekanisme kerja alat.
HAD3ELKA, Vol: 098, No: 1 April 2013: 15-2916
Simulasi Alat Pengkonversi Kertas A3 ke A4 Otomatis dikendalikan menggunakan PLC
OMRON CQM1 dan pemrograman menggunakan ladder diagram CX-One Programmer Versi 6.0.
Pembuat an alat telah melalui beberapa proses diantaranya dengan melakukan
pembuatan pada mekanik dan elektronik, serta pemrograman pada alat, selanjutnya dilakukan
pengukuran pada rangkaian yang telah dibuat. Dari hasil percobaan diperoleh bahwa alat dapat
bekerja sesuai deskripsi kerja yang dikendalikan menggunakan PLC OMRON CQM1.
Kata kunci: Simulasi Alat Pengkonversi A3 ke A4 Otomatis, Motor, PLC, Sensor.
LatarBelakangMasalah
Dalam berkembangnya modernisasi banyak peralihan berbagai mesin ataupun alat
konvensional dialihkan menjadi otomatis, sebab didukung oleh kebutuhan yang harus dipenuhi
setiap harinya. Oleh karena itu mesin ataupun alat otomatis harus memenuhi proses produksi
bahan sesuai standar kualitas dan kuantitas. Dalam pembuatan alat tersebut mempunyai
pertimbangan-petimbangan seperti, bentuk yang komplek dan terstruktur, mudah
pengoperasiannya, serta murah pada materialnya.
Pada proses perancangan komponen pada bidang mekanik dan elektronik kita sering
dihadapi oleh keterbatasan suatu alat atau mesin yang kita inginkan. Contohnya pada bidang
mekanik proses pembentukan suatu benda kerja yang diinginkan harus mensuplai ke bengkel
bubut, sedangkan dalam bidang elektronik proses pencetakan layout ke PCB dikerjakan secara
manual dan dilakukan dengan tenaga manusia dapat dikatakan bahwa pengerjaan ini masih
kurang efisien.
TujuanPelaksanaanTugasAkhir
Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu syarat kelulusan Program Studi Diploma III Teknik Elektronika
Universitas Negeri Jakarta.
2. Sebagai sarana dalam pengaplikasian mata kuliah yang telah dipelajari.
3. Pembiasaan diri untuk mengembangkan sesuatu ide yang kreatif dan inovatif.
SIMULASI ALAT PENGKONVERSI KERTAS A3 ke A4
(LANTIP PUJIONO & FRANKY YOHANSA SITOMPUL)
1717
4. Membuat unit Alat Pengkonversi Kertas A3 ke A4 Otomatis yang dikendalikan menggunakan
PLC.
5. Membuat alat yang bermanfaat untuk kepentingan umum, baik di aplikasikan ke dalam dunia
Industri maupun dunia pendidikan.
ManfaatPelaksanaanTugasAkhir
Pembuatan Tugas akhir ini diharapkan dapat digunakan untuk :
1. Sebagai pengaplikasian di dalam dunia industri yang menuntut sistem otomasi.
2. Memberikan motivasi kepada mahasiswa teknik untuk membuat dan mengembangkan alat
yang belum ad maupun yang sudah ada.
3. Sebagai bahan referensi bagi siapa saja yang membutuhkan tulisan ini.
4. Memberi pengetahuan tentang aplikasi PLC yang berhubungan dengan mekanik dan elektrik
dalam dunia industri.
HAD3ELKA, Vol: 098, No: 1 April 2013: 15-2918
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Programmable Logic Control (PLC)
2.1.1 Prinsip Kerja PLC
Pada prinsipnya PLC bekerjadengan
cara menerima data-data
dariperalataninputluarsepertiterlihat pada
gambar 2.1 berikutini.
Gambar 2.1. Arsitektur PLC
Seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.1,
peralatan input dapatberupasaklar, tombol dan
sensor. Data-data yang masukdariperalatan
input berupasinyaldiskritatauanalog. Modul
input
akanmengidentifikasikansertamengubahsinyal
yang masukkedalambentuktegangan yang
sesuaioleh CPU sehinggamenjadisinyal-sinyal
digital. Kemudianoleh CPU yang ada di dalam
PLC, sinyal-sinyal digital
akandiolahberdasarkanprogram yang telah di
simpan dalammemori dan
selanjutnyasinyaldikirimkemodul output.
Bentuksinyal digital akandiubaholehmodul
output menjadisinyal yang
dapatdigunakanuntukmenjalankanperalatan
output yang dapatberupalampu, katup, motor,
kontaktorataupunrelay. Peralatan output akan
mengoperasikan sistem atau proses yang akan
di kontrol1
.
2.1.2 Bagian-Bagian PLC
Bagian PLC pada prinsipnya tidak jauh
berbeda dari perangkat keras yang dimiliki
oleh komputer, yaitu terdiri dari Central
Processing Unit atau CPU, Modul Input,
Modul Output, Alat Pemrograman dan Catu
Daya.
1. CPU (Central Processing
Unit)
CPU berfungsi untuk
mengambil instruksi dari
memori, mendekodenya dan
kemudian mengeksekusi
instruksi tersebut. Selama
proses tersebut, CPU akan
menghasilkan sinyal kontrol,
memindahkan data ke I/O port
atau sebaliknya, melakukan
fungsi aritmatika dan logika
juga mendeteksi sinyal dari luar
CPU. CPU bertugas
menghubungkan peralatan input
dan output. CPU pada umumnya
terdiri dari 3 unsur utama, yaitu
processor, sistem memori dan
catu daya. Arsitektur CPU dapat
berbeda untuk setiap merek,
misalnya saja catu dayanya
diluar CPU.
Alat
Pemrograma
n
CPU (Central
Processing Unit)
Peralatan
Output
Power
Supply
Peralatan
Input
Modul
Output
Modul
Input
SIMULASI ALAT PENGKONVERSI KERTAS A3 ke A4
(LANTIP PUJIONO & FRANKY YOHANSA SITOMPUL)
1919
Gambar 2.2 Bentuk PLC OMRON
CQM1
a. Processor
Seluruh operasi data handling, aritmatik, dan
diagnosa dilakukan oleh microprocessor.
Tugas pokok microprocessor adalah memberi
komando dan mengatur aktifitas seluruh
sistem. Dalam melaksanakan fungsinya,
microprocessor menginterpretasi dan
mengeksekusi sekumpulan sistem program
yang tersimpan secara permanen, berada
didalam controller dan merupakan bagian dari
controller itu sendiri.
b. Memori
Memori adalah bagian yang penting dalam
PLC, deretan instruksi atau program, dan data
disimpan didalam system memori. Dua
pertimbangan pokok yang melandasi
pemakaian memori untuk menyimpan program
terapan adalah kemampuan menyimpan
program (secara permanen atau tidak), dan
fasilitas untuk perubahan. Dalam uraian
berikut ini dibahas dua jenis memori yaitu
Read Only Memory (ROM) dan Random
Access Memory (RAM).
Read Only Memory (ROM)
ROM dirancang untuk menyimpan secara
permanen suatu program yang sudah pasti.
Dalam kondisi biasa program ini tidak dapat
diubah, sesuai dengan namanya program ini
hanya bisa dibaca. ROM umumnya sangat
kebal terhadap noise listrik maupun
kehilangan catu daya listrik.
Random Access Memory (RAM)
RAM dikenal pula Read/Write memori,
dirancang agar informasi data dapat
dimasukkan kedalam memori dan dapat
dipanggil kembali setiap saat.
2.Modul Input dan Output
Modul input dan modul output merupakan
suatu peralatan atau perangkat elektronik yang
berfungsi sebagai perantara atau penghubung
antara CPU dengan peralatan input dan output
luar.
a. Modul Digital I/O
Standar modul digital input memiliki
kemampuan menerima sinyal berupa tegangan
AC/DC yang cukup tinggi misalnya 110VAC,
220VAC, 24VDC dan sinyal yang berasal dari
sensor serta saklar. Sinyal-sinyal ini dirubah
menjadi tegangan rendah oleh modul input
agar dapat digunakan oleh processor.
Gambar 2.3 Rangkaian modul Input PLC
Gambar 2.4 Rangkaian modul Output PLC
b. Modul Analog I/O
Modul Analog berfungsi untuk mendeteksi
sinyal analog yang berasal dari tranduser
dengan range tegangan sebesar -10 V s/d 10 V
dan 0 V s/d 10 V, serta range arusnya sebesar
0 s/d 20 mA dan 4 s/d 20 mA.
HAD3ELKA, Vol: 098, No: 1 April 2013: 15-2920
3. Catu Daya
Catu daya listrik digunakan untuk
memberikan pasokan catu daya ke seluruh
bagian PLC (termasuk CPU, memori dan lain -
lain). Kebanyakan PLC bekerja pada catu daya
24 VDC atau 220 VAC2
.
2.1.3 Instruksi Dasar
1. LOAD
LOAD merupakan instruksi untuk memulai
program garis atau blok pada rangkaian logic
yang dimulai dengan kontak NO (Normally
Open)
Gambar 2.5 Simbol LOAD
2. LOAD NOT
Instruksi dasar LOADNOT berfungsi untuk
membentuk suatu kontak NC (Normally
Close). Simbol LOAD NOT dapat dilihat pada
gambar 2.6.
Gambar 2.6 Simbol LOADNOT
3. OUT
OUT merupakan instruksi untuk memasukkan
program koil output. Kontak-kontak dari
masing-masing koil output dapat digunakan
beberapa kali sesuai dengan yang diinginkan.
Simbol Out dapat dilihat pada gambar 2.7.
Gambar 2.7 Simbol OUT
4. AND
Instruksi AND digunakan untuk
menghubungkan dua atau lebih kontak-kontak
input output secara seri. Kondisi instruksi
AND mirip dengan kontak relay NO, jika
disulut maka rangkaian baru akan bekerja.
Simbol And dapat dilihat pada gambar 2.8.
Gambar 2.8 Simbol AND
5. AND NOT
Instruksi AND NOT digunakan untuk
menghungkan dua atau lebih kontak input
output secara seri, kondisi instruksi AND NOT
mirip dengan kontak relay NC. Jika disulut
maka rangkaian tidak akan bekerja. Simbol
AND NOT dapat dilihat pada gambar 2.9.
Gambar 2.9 Simbol AND NOT
6. OR
Instruksi OR digunakan untuk
menghubungkan dua atau lebih kontak-kontak
input output secara paralel. Kondisi instruksi
OR mirip dengan kontak relay NO. Simbol OR
dapat dilihat pada gambar 2.10.
Gambar 2.10 Simbol OR
7. OR NOT
Instruksi OR NOT digunakan untuk
menghubungkan dua atau lebih kontak-kontak
input output secara paralel, dimana kondisi
instruksi OR NOT mirip dengan kontak relay
NC, yang dihubungkan paralel. Simbol
ORNOT dapat dilihat pada gambar 2.11.
Gambar 2.11 Simbol OR NOT
8. END
Instruksi dasar END untuk menyatakan
rangkaian kontrol yang dibuat telah berakhir.
Instruksi END harus selalu dimasukkan dalam
penulisan program, karena apabila akhir
rangkaian kontrol tidak dilengkapi dengan
instruksi END, maka program tidak akan
dieksekusi oleh CPU3
. Simbol END dapat
dilihat pada gambar 2.12.
SIMULASI ALAT PENGKONVERSI KERTAS A3 ke A4
(LANTIP PUJIONO & FRANKY YOHANSA SITOMPUL)
2121
Gambar 2.12 Simbol END
2.2 LED
LED ( diodapemancarcahaya ),
menghasilkancahayaketikaarusmengalir
melewatinya. LED
digunakansebagailampuindikatordanpe
mancarcahayauntuk sensor
karenahanyamembutuhkanaruslistrik
yang
relatifkecildibandingkandenganlampufi
lamen.
LED
hanyamampubertahanterhadaptegangan
bias mundursebesarbeberapa volt.
Sebagianbesar LED dapatmenerima
bias mundurhingga 5 volt. Hal
inisangatberbedadengandiodapadaumu
mnya, yang dapatbetahanterhadap bias
mundurhinggabeberaparatus volt4
. LED
terbuatdaribahansemikonduktor yang
hanyaakanmengizinkanaruslistrikmengalir
kesatuarahdantidakkearahsebaliknya. Bila
LED diberikanarusterbalik,
hanyaakanadasedikitarus yang melewati
LED, inimenyebabkan LED
tidakakanmengeluarkanemisicahaya.
.
Gambar 2.13 (a) Simbol LED; (b) Bentuk
LED
2.3 Photodioda
Photodioda dibuat dari semikonduktor
dengan bahan yang populer adalah silicon ( Si)
atau galium arsenida ( GaAs), dan yang lain
meliputi InSb, InAs, PbSe. Material ini
menyerap cahaya dengan karakteristik panjang
gelombang mencakup: 2500 Å - 11000 Å
untuk silicon, 8000 Å – 20,000 Å untuk GaAs.
Ketika sebuah photon (satu satuan energi
dalam cahaya) dari sumber cahaya diserap, hal
tersebut membangkitkan suatu elektron dan
menghasilkan sepasang pembawa muatan
tunggal, sebuah elektron dan sebuah hole, di
mana suatu hole adalah bagian dari kisi-kisi
semikonduktor yang kehilangan elektron. Arah
Arus yang melalui sebuah semikonduktor
adalah kebalikan dengan gerak muatan
pembawa. cara tersebut didalam sebuah
photodioda digunakan untuk mengumpulkan
photon, menyebabkan pembawa muatan
(seperti arus atau tegangan) mengalir/terbentuk
di bagian-bagian elektroda.
Photodioda digunakan sebagai penangkap
gelombang cahaya yang dipancarkan oleh
infrared. Besarnya tegangan atau arus listrik
yang dihasilkan oleh photodioda tergantung
besar kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh
infrared5
.
Gambar 2.14 (a) Bentuk dan simbol
Photodioda ; (b) Panjang gelombang yang
dihasilkan oleh bahan photodioda yang
berbeda terhadap penglihatan mata.
2.4 Dioda
END
HAD3ELKA, Vol: 098, No: 1 April 2013: 15-2922
Dioda termasuk komponen elektronika
yang terbuat dari bahan semikonduktor. Dioda
memiliki fungsi yang unik yaitu hanya dapat
mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda
tidak lain adalah sambungan semikonduktor P
dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan
tipe P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N.
Dengan struktur demikian arus hanya akan
dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.
Dioda hanya dapat mengalirkan arus
satu arah saja, dengan tegangan bias maju
yang kecil saja dioda sudah menjadi
konduktor. Tidak serta merta diatas 0 volt,
tetapi memang tegangan beberapa volt diatas
nol baru bisa terjadi konduksi. Ini disebabkan
karena adanya dinding deplesi (deplesion
layer). Untuk dioda yang terbuat dari bahan
Silikon tegangan konduksi adalah diatas 0.7
volt. Kira-kira 0.2 volt batas minimum untuk
dioda yang terbuat dari bahan Germanium,
sebaliknya untuk bias negatif dioda tidak dapat
mengalirkan arus, namun memang ada
batasnya. Sampai beberapa puluh bahkan
ratusan volt baru terjadi breakdown, dimana
dioda tidak lagi dapat menahan aliran elektron
yang terbentuk di lapisan deplesi6
.
Gambar 2.15 (a) Simbol dioda ; (b) Bentuk
Dioda
2.5 Transistor
Transistor adalah komponen
semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung
(switching), stabilisasi tegangan, modulasi
sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Pada
umumnya, transistor memiliki 3 terminal,
yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C).
Tegangan yang di satu terminalnya misalnya
Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan
tegangan yang lebih besar daripada arus
inputBasis, yaitu pada keluaran tegangan dan
arus output Kolektor.
Transistor bekerja bila arus akan
mengalir dari kolektor menuju emitor apabila
kaki basis diberikan arus atau tegangan.
Sedikit saja arus atau tegangan kita berikan ke
kaki basis, maka arus yang besar akan
mengalir dari kolektor ke emitor.
Perbandingan arus kolektor yang mengalir ke
emitor dan arus basis yang diberikan
dinamakan penguatan atau Gain. Variasi arus
basis yang diberikan juga akan mengakibatkan
variasi besarnya arus yang mengalir di
kolektor ke emitor7
.
Gambar 2.16 (a) Simbol Transistor ; (b)
Bentuk Transistor
2.6 IC OP-AMP LM 324
Op-Amp merupakan suatu penguat
diferensial dengan penguatan tak terhingga.
Penguat diferensial adalah suatu penguat yang
mempunyai dua masukan dan voltase pada
keluaran tergantung dari perbedaan potensial
antara kedua masukannya. Berikut grafik
hubungan antara masukan dan keluaran pada
Op-Amp ideal.
SIMULASI ALAT PENGKONVERSI KERTAS A3 ke A4
(LANTIP PUJIONO & FRANKY YOHANSA SITOMPUL)
2323
Gambar 2.17 Hubungan antara masukan dan
keluaran pada Op-Amp
Simbol penguat operasional pada
rangkaian seperti pada gambar di samping, di
mana:
: masukan non-pembalik (non
inverting)
: masukan pembalik
(inverting)
: keluaran
: catu daya positif
: catu daya negatif
Gambar 2.18 Simbol Op-Amp
Ketika input tak membalik (V+) lebih
besar daripada input membalik (V-), voltase
output sebesar Vmaks dan ketika input tak
membalik lebih kecil daripada input
membalik, voltase input sebesar Vmin.
Besarnya voltase supply yang dipakai dalam
suatu Op-Amp LM324 dapat dilihat pada
datasheet Op-Amp.Voltase output maksimal
sedikit dibawah supply positif dan voltase
minimal pada keluaran Op-Amp sedikit di atas
supply negatif8
.
Gambar 2.19 Gerbang Op-Amp pada IC
LM324
2.7 Relay
Relay adalah alat yang bekerja atas dasar
penggunaan energi yang kecil untuk
menghubungkan atau memutuskan arus listrik
yang besar9
. Secara sederhana berikut ini
prinsip kerja dari relay : ketika koilmendapat
energi listrik (energized), akan timbul gaya
elektromagnet yang akan menarik armature
yang berpegas, dan kontakakan menutup.
Relay yang paling sederhana ialah relay
elektromekanis yang memberikan pergerakan
mekanis saat mendapatkan energi listrik.
Secara sederhana relayelektromekanis ini
didefinisikan sebagai berikut :
 Alat yang menggunakan gaya
elektromagnetik untuk menutup (atau
membuka) kontak saklar.
 Saklar yang digerakkan (secara mekanis)
oleh daya/energi listrik.
Gambar 2.20 Skema relay elektromekanik
2.8 Motor DC
Prinsip kerja motor DC didasarkan atas
perputaran kumparan yang berarus listrik yang
berada di dalam medan magnet. Hubungan
HAD3ELKA, Vol: 098, No: 1 April 2013: 15-2924
antara arus listrik dan arah gerakan kumparan
dapat ditentukan dengan aturan tangan kiri10
.
Kaidah tangan kiri menunjukkan bahwa
telunjuk tangan kiri menunjukkan arah yang
sama dengan arah garis gaya, maka jari tengah
menunjukkan arah arus, tetapi ibu jari
menunjuk kea rah gerakan kumparan. Bagian-
bagian dari Motor DC terdiri dari komutator,
sikat, angker dinamo, dan magnet permanen.
Skema Motor DC dapat diperlihatkan pada
gambar 2.34.
Gambar 2.21 Bagian Motor D.C Sederhana
Catu tegangan dc dari baterai menuju ke
lilitan melalui sikat yang menyentuh
komutator, dua segmen yang terhubung
dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu lilitan
pada gambar di atas disebut angker dinamo.
Angker dinamo adalah sebutan untuk
komponen yang berputar di antara medan
magnet.
Gambar 2.22 Bentuk fisik Motor DC
2.9 Limitswitch
Limitswitch atau dikenal juga Microswitch
digunakan untuk mengoperasikan objek yang
hanya bergeser dengan jarak perpindahan yang
sangat kecil. Limitswitch memiliki kontak jenis
SPDT sehingga saklar ini dapat digunakan
untuk menyambungkan atau memutuskan
aliran listrik.
Kontak sebuah limitswitch dilengkapi
dengan pegas sehingga dalam keadaan normal,
kontak jalur bersama tersambung ke kontak
yang disebut NC (Normally Close). Kontak
ketiga adalah kontak NO (Normally Open)11
.
Gambar 2.23 Bentuk fisik Limit Switch
SIMULASI ALAT PENGKONVERSI KERTAS A3 ke A4
(LANTIP PUJIONO & FRANKY YOHANSA SITOMPUL)
2525
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengujian Alat
Pengujian alat dilakukan untuk
mengukur keluaran dari catu daya, sensor,
inputdriver motor, dan output driver motor.
Pada pengujian dilakukan dengan
menggunakan multimeter digital (APPA 91).
4.1.1 Pengujian Catu Daya
Catu daya dalam rangkaian ini
berfungsi untuk mensuplai tegangan pada
sensor, dan driver motor. Sumber tegangan
menggunakan Transformator 3A CT dengan
tegangan sekunder 25 VAC dan 12 VAC
digunakan untuk mensupplai regulator 24
VDC, 12 VDC, dan 5 VDC. Untuk
pengukuran catu daya dapat dilihat pada table
di bawah ini.
Tabel 4.1 Pengukuran Tegangan Regulator
4.1.2 Pengujian Sensor 1 dan 2
Sensor 1 dan 2 mendapat tegangan dari
output catu daya sebesar 4,8 VDC.
Pengukuran sensor 1 dan 2 dilakukan dengan
dua keadaan yang berbeda yaitu ketika sensor
terhalang oleh objek dan sensor tak terhalang
pada outputsensor. Hasil pengukuran sensor 1
dan 2 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.2 Pengukuran Sensor 1 dan 2
4.1.3 Pengujian Driver Motor
Konveyor 1 dan 2
Driver motor Konveyor memperoleh
tegangan dari regulator 24 VDC. Pengujian
dilakukan dengan dua keadaan yang berbeda
yaitu pada saat motor tersulut oleh ground dan
motor dalam keadaan tak tersulut. Hasil
pengujian dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.3 Pengukuran Driver Motor
Konveyor 1 dan 2
4.1.4 Pengujian Driver Motor Penahan 1,2,
dan 3
Driver motor Penahan memperoleh
tegangan dari regulator 12,2 VDC. Pengujian
dilakukan dengan dua keadaan yang berbeda
yaitu pada saat motor tersulut oleh ground dan
motor dalam keadaan tak tersulut. Hasil
pengujian dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Vc
c
Sens
or
Saat sensor tidak
terhalang objek
Vout
Saat sensor terhalang
objek
Vout
Vref Vin Vref Vin
4,8
V
1 3,45 V 2,83 V 3,40 V 3,45 V 4,78 V 0,63 V
2 3,60 V 2,95 V 3,39 V 3,60 V 4,80 V 0,63 V
Vcc
Motor
Konveyor
Tidak
tersulut
Tersulut
24 V
1 0 V 23,8 V
2 0 V 21,7 V
Tegangan Sekunder Trafo
25 VAC & 12 VAC
Regulator
24 VDC
Regulator
12 VDC
Regulator
5 VDC
24 VDC
12,2
VDC
4,8 VDC
HAD3ELKA, Vol: 098, No: 1 April 2013: 15-2926
Tabel 4.4 Pengukuran Driver Motor Penahan
1,2, dan 3
4.1.5 Pengujian Driver Motor Pemotong 1
dan 2
Driver Motor Pemotong memperoleh tegangan
dari regulator 24 VDC. Pengujian dilakukan
dengan dua keadaan yang berbeda yaitu pada
saat motor tersulut oleh ground dan motor
dalam keadaan tak tersulut. Hasil pengujian
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.5 Pengukuran Driver Motor
Pemotong 1 dan 2
Vcc Motor
Pemotong
Tidak
tersulut
Tersulut
24
V
1 0 V 23,6 V
2 0 V 23,9 V
4.2 Hasil Pembahasan
4.2.1 Hasil Pembahasan Catu Daya
Dari hasil pengukuran pada rangkaian
regulator catu daya diatas dapat disimpulkan
bahwa tegangan yang dihasilkan oleh Trafo
3A CT yaitu 25 VAC dan 12 VAC harus
disearahkan terlebih dahulu untuk mendapat
keluaran DC yaitu dengan cara memberikan
Dioda 1N5004 yang berkapasitas 3A. Masing-
masing keluaran dari dioda tersebut harus di
filter dahulu menggunakan Kapasitor sebab
keluaran dari dioda tersebut masih terdapat
gelombang ripple nya, setelah di filter
gelombang searah tersebut masuk pada IC
regulator 7824, 7812, dan 7805. Keluaran dari
masing-masing IC tersebut masuk pada kaki
basis transistor 2N3055 jenis NPN sebagai
penguat arus. Kaki emitor sebagai keluaran
masing-masing tegangan berupa tegangan 24
VDC
untuk
supply
teganga
n
Motor
Konve
yor 1
dan 2,
serta Motor Penahan 1 dan 2, lalu 12,2 VDC
untuk supply tegangan Motor Penekan 1,2, dan
3, kemudian 4,8 VDC untuk supply tegangan
Sensor 1 dan 2.
4.2.2 Hasil Pembahasan Sensor 1 dan 2
Sensor 1 dan 2 yang digunakan adalah
Photodioda dan LED. Sensor ini memperoleh
tegangan dari catu daya sebesar 4,8 VDC.
Photodioda bekerja tergantung pada cahaya
yang dikelurkan oleh LED yang berupa
pancaran warna putih menyebabkan perubahan
resistansi. Apabila Photodioda terkena cahaya
maka resistansinya akan besar dan tegangan
keluaran sensor menjadi besar bahkan sampai
mendekati tegangan sumber sedangkan apabila
Photodioda tidak terkena cahaya maka
tegangan keluaran akan menjadi kecil.
4.2.3 Hasil Pembahasan Driver Motor
Konveyor 1 dan 2
Driver motor konveyor yang digunakan
adalah relay 1 kutub untuk konveyor 1 dan 2.
Relay 1 kutub memperoleh tegangan dari catu
daya 24 VDC. Relay bekerja apabila salah satu
kaki koilnya mendapatkan ground karena kaki
yang satu telah dihubungkan pada tegangan 24
VDC sehingga relay tidak akan bekerja
apabila diberikan tegangan atau berlogika
high.
Vcc Motor
Penahan
Tidak
tersulut
Tersulut
12,2
V
1 0 V 11,8 V
2 0 V 10,9 V
3 0 V 11,3 V
SIMULASI ALAT PENGKONVERSI KERTAS A3 ke A4
(LANTIP PUJIONO & FRANKY YOHANSA SITOMPUL)
2727
4.2.4 Hasil Pembahasan Driver Motor
Penahan 1, 2, dan 3
Driver motor penahan yang digunakan
adalah relay 1 kutub untuk motor penahan 1,
2, dan 3. Relay 1 kutub memperoleh tegangan
dari catu daya 12,2 VDC. Relay bekerja
apabila salah satu kaki koilnya mendapatkan
ground karena kaki yang satu telah
dihubungkan pada tegangan 12,2 VDC
sehingga relay tidak akan bekerja apabila
diberikan tegangan atau berlogika high.
4.2.5 Hasil Pembahasan Driver Motor Pemotong 1 dan 2
Driver motor pemotong yang digunakan adalah relay 1 kutub untuk motor pemotong 1 dan 2.
Relay 1 kutub memperoleh tegangan dari catu daya 24 VDC. Relay bekerja apabila salah satu kaki
koilnya mendapatkan groud
karena kaki yang satu telah dihubungkan pada tegangan 24 VDC sehingga relay tidak akan bekerja
apabila diberikan tegangan atau berlogika high
HAD3ELKA, Vol: 098, No: 1 April 2013: 15-2928
4.3 Pemrogramanmenggunakan CX-Programmer
CX-programmer merupakan salah satu bentuk perangkat lunak versi terbaru saat ini yang digunakan
untuk memasukkan program ke dalam PLC Omron. Berikut ini langkah-langkah yang harus di
ketahui dalam membuat program PLC melalui CX-Programmer
PENUTUP
Kesimpulan
Selamapelaksanaan dariSimulasi Alat Pengkonversi Kertas A3 ke A4 Otomatis ini
banyak pengalaman yang menambah wawasan kami yang merupakan bekal untuk di masa
mendatang. Dalam perancangan alat tak jarang ide awal yang semula akan dikerjakan ternyata
kurang memenuhi syarat ekonomi, kreasi, inovasi, improvisasi, dan spekulasi yang telah kami
rancang sedemikian rupa. Ada kalanya kami dihadapkan dengan masalah teknis maupun non
teknis sehingga menjadi dinding terjal yang kami lalui.
Keterbatasan peralatan dan fasilitas juga yang membuat kami terhambat sejenak, namun
kami tidak habis fikir untuk terus berusaha dan mengupayakan untuk tetap optimis membuat
tugas akhir ini, dan tidak jarang kami melahirkan ide-ide kreatif. Mungkin itu realita yang kami
hadapi namun kami harus tetap fokus melaksanakan tugas akhir ini, kami hanya bisa berencana
dan yang menentukan hanyalah Tuhan Yang Maha Esa.
Mungkin ini adalah hasil jerih payah kami selama melaksanakan tugas akhir yang anda
baca dan anda lihat. Kami sangat mengharapkan ada manfaat yang dapat diambil dalam project
Simulasi Alat Pengkonversi Kertas A3 ke A4 Otomatis yang kami buat ini :
1. Project akhir ini adalah pengembangan wawasan dan keterampilan juga menumbuhkan rasa
solidaritas sesama rekan-rekan kelompok tugas akhir dan diluar rekan-rekan kelompok tugas
akhir.
2. Merupakan jembatan penghubung antara dunia luar dan dunia akademis, yang merupakan
ilmu pengetahuan yang belum kami dapat dan kami aplikasikan selama melaksanakan tugas
akhir.
3. Kami sangat menghargai ide-ide dan pemikiran kreatif yang telah kami dapat selama
melaksanakan tugas akhir.
4. Simulasi Alat Pengkonversi Kertas A3 ke A4 Otomatis yang kami buat merupakan simulasi
alat yang digunakan untuk memotong pertengahan kertas A3 sehingga menjadi kertas A4
secara sederhana.
5. Simulasi Alat ini merupakan aplikasi dari seluruh teori dan pratikum yang kami peroleh
selama mengikuti perkuliahan di Universitas Negeri Jakarta.
Saran
Selain kesimpulan kami juga memberikan saran – saran yang sangat berguna untuk
membantu pembaca dan demi kemajuan kampus, yaitu sebagai berikut :
6. Untuk menghasilkan project yang berkualitas haruslah ditunjang sarana dan prasarana yang
menunjang baik segi teori maupun praktikum
7. Jangan terpaku dengan sarana dan prasarana yang ada dikampus, tetapi kita harus mencari
informasi dari luar dan mempertimbangkannya.
8. Jangan pernah ada rasa takut untuk mencoba
9. Berikan kebebasan berkreasi dalam hal aktualisasi diri mulai dari dalam kelas dan diluar
kampus.
SIMULASI ALAT PENGKONVERSI KERTAS A3 ke A4
(LANTIP PUJIONO & FRANKY YOHANSA SITOMPUL)
2929
10.Buatlah sesuatu alat yang sederhana, namun terkesan
DAFTAR PUSTAKA
Syufrijal. 2010. Konsep Aplikasi dan Komunikasi Jaringan PLC. Jakarta: Ridamulia.
Bishop, Owen. 2004. Dasar-dasar Elektronika. Jakarta: Erlangga.
Blocher, Richard. 2004. Dasar Elektronika. Yogyakarta: Andi.
Suryana, D. 2002. Belajar Aktif Fisika untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Kelas 3. Jakarta:
Pusat perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
http://vurcanelectronic.blogspot.com/2008_10_13_archive.htmldiunduh pada hari Rabu tanggal 23-
11-2011 pukul 16.37 WIB
http://nolsatunolsatu.wordpress.com/2010/12/20/prinsip-kerja-dioda/ diunduh pada hari Rabu tanggal
23-11-2011 pukul 23.27 WIB
http://nolsatunolsatu.wordpress.com/2011/01/03/prinsip-kerja-transistor/ diunduh pada hari Kamis
tanggal 24-11-2011 pukul 00.03 WIB

More Related Content

What's hot

Alat penyortir botol minum berbasis plc
Alat penyortir botol minum berbasis plcAlat penyortir botol minum berbasis plc
Alat penyortir botol minum berbasis plcDeva Saputra
 
Perancangan Sistem Kontrol Otomatis Mesin Perontok Bulu Ayam Berbasis PLC
Perancangan Sistem Kontrol Otomatis Mesin Perontok Bulu Ayam Berbasis PLCPerancangan Sistem Kontrol Otomatis Mesin Perontok Bulu Ayam Berbasis PLC
Perancangan Sistem Kontrol Otomatis Mesin Perontok Bulu Ayam Berbasis PLCPoliteknik Negeri Banjarmasin
 
Pengenalan pada plc
Pengenalan pada plcPengenalan pada plc
Pengenalan pada plcAmri Laksono
 
alat pemindah barang microcontroler berbasis PLC
alat pemindah barang microcontroler berbasis PLCalat pemindah barang microcontroler berbasis PLC
alat pemindah barang microcontroler berbasis PLCarsenalid
 
Tugas jurnal 094 riyad maulana
Tugas jurnal 094 riyad maulanaTugas jurnal 094 riyad maulana
Tugas jurnal 094 riyad maulana5223127199
 
Tugas jurnal kelompok 5
Tugas jurnal kelompok 5Tugas jurnal kelompok 5
Tugas jurnal kelompok 55223127199
 
Artikel plc
Artikel plcArtikel plc
Artikel plcHulski
 
Pengertian plc
Pengertian plcPengertian plc
Pengertian plcHuda Messy
 
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)University Of Polytechnic Malang
 
Sistem input output
Sistem input outputSistem input output
Sistem input outputAngling_seto
 
INPUT - PROSES - OUTPUT
INPUT - PROSES - OUTPUTINPUT - PROSES - OUTPUT
INPUT - PROSES - OUTPUTCholifatur R
 
8. modul input & output
8. modul input & output8. modul input & output
8. modul input & outputWandi Parlente
 
Schneider twido suite training
Schneider twido suite training Schneider twido suite training
Schneider twido suite training Deny Rifai
 

What's hot (20)

Alat penyortir botol minum berbasis plc
Alat penyortir botol minum berbasis plcAlat penyortir botol minum berbasis plc
Alat penyortir botol minum berbasis plc
 
Perancangan Sistem Kontrol Otomatis Mesin Perontok Bulu Ayam Berbasis PLC
Perancangan Sistem Kontrol Otomatis Mesin Perontok Bulu Ayam Berbasis PLCPerancangan Sistem Kontrol Otomatis Mesin Perontok Bulu Ayam Berbasis PLC
Perancangan Sistem Kontrol Otomatis Mesin Perontok Bulu Ayam Berbasis PLC
 
Pengenalan pada plc
Pengenalan pada plcPengenalan pada plc
Pengenalan pada plc
 
alat pemindah barang microcontroler berbasis PLC
alat pemindah barang microcontroler berbasis PLCalat pemindah barang microcontroler berbasis PLC
alat pemindah barang microcontroler berbasis PLC
 
5 peralatan otomasi industri
5 peralatan otomasi industri5 peralatan otomasi industri
5 peralatan otomasi industri
 
K14. mikrokontroler
K14. mikrokontrolerK14. mikrokontroler
K14. mikrokontroler
 
PLC Hardware
PLC HardwarePLC Hardware
PLC Hardware
 
Tugas jurnal 094 riyad maulana
Tugas jurnal 094 riyad maulanaTugas jurnal 094 riyad maulana
Tugas jurnal 094 riyad maulana
 
Tugas jurnal kelompok 5
Tugas jurnal kelompok 5Tugas jurnal kelompok 5
Tugas jurnal kelompok 5
 
Jurnal 094
Jurnal 094Jurnal 094
Jurnal 094
 
Kurikulum plc
Kurikulum plc Kurikulum plc
Kurikulum plc
 
Artikel plc
Artikel plcArtikel plc
Artikel plc
 
Pengertian plc
Pengertian plcPengertian plc
Pengertian plc
 
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
Sistem Kontrol (Distributed Control System dan Programable Logic Controller)
 
Sistem input output
Sistem input outputSistem input output
Sistem input output
 
INPUT - PROSES - OUTPUT
INPUT - PROSES - OUTPUTINPUT - PROSES - OUTPUT
INPUT - PROSES - OUTPUT
 
8. modul input & output
8. modul input & output8. modul input & output
8. modul input & output
 
Schneider twido suite training
Schneider twido suite training Schneider twido suite training
Schneider twido suite training
 
A
AA
A
 
Materi 1
Materi 1Materi 1
Materi 1
 

Viewers also liked

Tugas tata tulis laporan rion
Tugas tata tulis laporan rionTugas tata tulis laporan rion
Tugas tata tulis laporan rion5223127190
 
Plant miniatur conveyor penimbang buah melon berbasis plc
Plant miniatur conveyor penimbang buah melon berbasis plcPlant miniatur conveyor penimbang buah melon berbasis plc
Plant miniatur conveyor penimbang buah melon berbasis plc5223127190
 
Alat pembengkok plat berbasis plc
Alat pembengkok plat berbasis plcAlat pembengkok plat berbasis plc
Alat pembengkok plat berbasis plc5223127190
 
Alat pembengkok plat berbasis plc
Alat pembengkok plat berbasis plcAlat pembengkok plat berbasis plc
Alat pembengkok plat berbasis plc5223127190
 
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatisSimulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis5223127190
 
Buku referensi dan tugas 1 & 2
Buku referensi dan tugas 1 & 2Buku referensi dan tugas 1 & 2
Buku referensi dan tugas 1 & 25223127190
 
Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535
Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535
Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 85355223127190
 
Plant miniatur conveyor penimbang buah melon berbasis plc
Plant miniatur conveyor penimbang buah melon berbasis plcPlant miniatur conveyor penimbang buah melon berbasis plc
Plant miniatur conveyor penimbang buah melon berbasis plc5223127190
 
Tugas tata tulis laporan muhammad riyansyah
Tugas tata tulis laporan muhammad riyansyahTugas tata tulis laporan muhammad riyansyah
Tugas tata tulis laporan muhammad riyansyah5223127190
 
Communicatieplan arel akpinar 1mmc3
Communicatieplan arel akpinar 1mmc3Communicatieplan arel akpinar 1mmc3
Communicatieplan arel akpinar 1mmc3Arel Akpinar
 
Enrique xavier hernandez unda
Enrique xavier hernandez undaEnrique xavier hernandez unda
Enrique xavier hernandez undaEnrique Hernandez
 

Viewers also liked (16)

Pevote2
Pevote2Pevote2
Pevote2
 
Tugas tata tulis laporan rion
Tugas tata tulis laporan rionTugas tata tulis laporan rion
Tugas tata tulis laporan rion
 
Plant miniatur conveyor penimbang buah melon berbasis plc
Plant miniatur conveyor penimbang buah melon berbasis plcPlant miniatur conveyor penimbang buah melon berbasis plc
Plant miniatur conveyor penimbang buah melon berbasis plc
 
Alat pembengkok plat berbasis plc
Alat pembengkok plat berbasis plcAlat pembengkok plat berbasis plc
Alat pembengkok plat berbasis plc
 
Alat pembengkok plat berbasis plc
Alat pembengkok plat berbasis plcAlat pembengkok plat berbasis plc
Alat pembengkok plat berbasis plc
 
Laporan jetro
Laporan jetroLaporan jetro
Laporan jetro
 
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatisSimulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis
 
Buku referensi dan tugas 1 & 2
Buku referensi dan tugas 1 & 2Buku referensi dan tugas 1 & 2
Buku referensi dan tugas 1 & 2
 
Pevote2
Pevote2Pevote2
Pevote2
 
Untitled presentation
Untitled presentationUntitled presentation
Untitled presentation
 
Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535
Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535
Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535
 
Plant miniatur conveyor penimbang buah melon berbasis plc
Plant miniatur conveyor penimbang buah melon berbasis plcPlant miniatur conveyor penimbang buah melon berbasis plc
Plant miniatur conveyor penimbang buah melon berbasis plc
 
Tugas tata tulis laporan muhammad riyansyah
Tugas tata tulis laporan muhammad riyansyahTugas tata tulis laporan muhammad riyansyah
Tugas tata tulis laporan muhammad riyansyah
 
Communicatieplan arel akpinar 1mmc3
Communicatieplan arel akpinar 1mmc3Communicatieplan arel akpinar 1mmc3
Communicatieplan arel akpinar 1mmc3
 
Laporan jetro
Laporan jetroLaporan jetro
Laporan jetro
 
Enrique xavier hernandez unda
Enrique xavier hernandez undaEnrique xavier hernandez unda
Enrique xavier hernandez unda
 

Similar to Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis

Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino Uno
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino UnoRangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino Uno
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino UnoRianaDS
 
PLC DASAR1-Day1.pptx
PLC DASAR1-Day1.pptxPLC DASAR1-Day1.pptx
PLC DASAR1-Day1.pptxssuser52deb21
 
Alat pembengkok plat berbasis plc
Alat pembengkok plat berbasis plcAlat pembengkok plat berbasis plc
Alat pembengkok plat berbasis plcMuhammad Riyansyah
 
Jurnal bahasa indonesia
Jurnal bahasa indonesiaJurnal bahasa indonesia
Jurnal bahasa indonesiaMuhamad Iqbal
 
Aplikasi kendali smart relay pada motor 3 fasa.pptx
Aplikasi kendali smart relay pada motor 3 fasa.pptxAplikasi kendali smart relay pada motor 3 fasa.pptx
Aplikasi kendali smart relay pada motor 3 fasa.pptxArifHendrawan9
 
Simulatorantarmukakomputermenggunakanppi8255danbahasapemrogramanvisualbasic6 ...
Simulatorantarmukakomputermenggunakanppi8255danbahasapemrogramanvisualbasic6 ...Simulatorantarmukakomputermenggunakanppi8255danbahasapemrogramanvisualbasic6 ...
Simulatorantarmukakomputermenggunakanppi8255danbahasapemrogramanvisualbasic6 ...hanummutia
 
Traffic Light Berbasis ATMega32A
Traffic Light Berbasis ATMega32ATraffic Light Berbasis ATMega32A
Traffic Light Berbasis ATMega32AAmmazizzaky Tarigan
 
Proposal tugas akhir jadi
Proposal tugas akhir jadiProposal tugas akhir jadi
Proposal tugas akhir jadichamidun_majid
 
12362 34780-1-pb
12362 34780-1-pb12362 34780-1-pb
12362 34780-1-pbAbdul Gumbs
 
PID Implementation on Octave
PID Implementation on OctavePID Implementation on Octave
PID Implementation on OctaveLusiana Diyan
 
Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535
Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535
Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535Muhammad Riyansyah
 
Tugas jurnal basindo rian
Tugas jurnal basindo rianTugas jurnal basindo rian
Tugas jurnal basindo rianMuhamad Iqbal
 
Jurnal gue
Jurnal gueJurnal gue
Jurnal gueunjd3
 
Jurnal prototype pembayaran tol berbasis mikrokontroler dengan input data ha...
Jurnal prototype pembayaran tol berbasis mikrokontroler dengan  input data ha...Jurnal prototype pembayaran tol berbasis mikrokontroler dengan  input data ha...
Jurnal prototype pembayaran tol berbasis mikrokontroler dengan input data ha...chiby77
 

Similar to Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis (17)

Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino Uno
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino UnoRangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino Uno
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino Uno
 
PLC DASAR1-Day1.pptx
PLC DASAR1-Day1.pptxPLC DASAR1-Day1.pptx
PLC DASAR1-Day1.pptx
 
Alat pembengkok plat berbasis plc
Alat pembengkok plat berbasis plcAlat pembengkok plat berbasis plc
Alat pembengkok plat berbasis plc
 
Jurnal bahasa indonesia
Jurnal bahasa indonesiaJurnal bahasa indonesia
Jurnal bahasa indonesia
 
Muhammad Riyansyah
Muhammad RiyansyahMuhammad Riyansyah
Muhammad Riyansyah
 
Aplikasi kendali smart relay pada motor 3 fasa.pptx
Aplikasi kendali smart relay pada motor 3 fasa.pptxAplikasi kendali smart relay pada motor 3 fasa.pptx
Aplikasi kendali smart relay pada motor 3 fasa.pptx
 
Simulatorantarmukakomputermenggunakanppi8255danbahasapemrogramanvisualbasic6 ...
Simulatorantarmukakomputermenggunakanppi8255danbahasapemrogramanvisualbasic6 ...Simulatorantarmukakomputermenggunakanppi8255danbahasapemrogramanvisualbasic6 ...
Simulatorantarmukakomputermenggunakanppi8255danbahasapemrogramanvisualbasic6 ...
 
Tp.plc
Tp.plcTp.plc
Tp.plc
 
Traffic Light Berbasis ATMega32A
Traffic Light Berbasis ATMega32ATraffic Light Berbasis ATMega32A
Traffic Light Berbasis ATMega32A
 
Proposal tugas akhir jadi
Proposal tugas akhir jadiProposal tugas akhir jadi
Proposal tugas akhir jadi
 
12362 34780-1-pb
12362 34780-1-pb12362 34780-1-pb
12362 34780-1-pb
 
ppt-plc.ppt
ppt-plc.pptppt-plc.ppt
ppt-plc.ppt
 
PID Implementation on Octave
PID Implementation on OctavePID Implementation on Octave
PID Implementation on Octave
 
Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535
Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535
Kursi roda elektrik menggunakan joystik berbasis mikrokontroler atmega 8535
 
Tugas jurnal basindo rian
Tugas jurnal basindo rianTugas jurnal basindo rian
Tugas jurnal basindo rian
 
Jurnal gue
Jurnal gueJurnal gue
Jurnal gue
 
Jurnal prototype pembayaran tol berbasis mikrokontroler dengan input data ha...
Jurnal prototype pembayaran tol berbasis mikrokontroler dengan  input data ha...Jurnal prototype pembayaran tol berbasis mikrokontroler dengan  input data ha...
Jurnal prototype pembayaran tol berbasis mikrokontroler dengan input data ha...
 

Simulasi alat pengkonversi kertas a3 ke a4 otomatis

  • 1. SIMULASI ALAT PENGKONVERSI KERTAS A3 ke A4 (LANTIP PUJIONO & FRANKY YOHANSA SITOMPUL) 15 Simulasi Alat Pengkonversi Kertas A3 ke A4 Otomatis Lantip Pujiono (5223080287 ) Frangky Yohansa Sitompul (5223084051) Alumni D3, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektronika, Universitas Negeri Jakarta Dosen Pembimbing Irzan Zakir Dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta Bigar Rakhmat Firdaus (5223 12 5020) Mahasiswa Program D3, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektronika, Universitas Negeri Jakarta Lantip Pujiono, Frangky Yohansa Sitompul,Simulasi Alat Pengkonversi Kertas A3 ke A4 Otomatis, Tugas Akhir DIII Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta, Januari 2012. Pembuatan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memenuhi syarat kelulusan DIII Teknik Elektronika. Proses pembuatan, pengujian simulasi alat dilakukan di ruang bengkel listrik dan laboratorium PLC, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta dan direncanakan pengerjaannya dari bulan Juli 2011 s.d. Desember 2011. Sistem mekanisme pengoperasian Simulasi Alat Pengkonversi Kertas A3 ke A4 Otomatis dimulai dengan mengaktifkan Push Button Start. Kemudian Motor Konveyor 1 dan Motor Konveyor 2 berjalan, Mal Kertas beserta kertas A3 diletakkan diatas Konveyor, saat Sensor Pemotong 1 mendeteksi pertengahan kertas A3, lalu Motor Konveyor 1 berhenti, kemudian Motor Penahan 1 dan Motor Penahan 2 bergerak turun menahan kertas tersebut, kemudian Motor Pemotong 1 memulai proses pemotongan secara bolak balik. Apabila proses pemotongan pertama belum berhasil, Motor Penahan 1 dan Motor Penahan 2 akan bergerak naik dan Motor Konveyor 2 berjalan menggerakan Mal Kertas A3 tersebut, saat Sensor pemotong 2 mendeteksi pertengahan kertas A3 tersebut, maka Motor Penahan 2 dan Motor Penahan 3 bergerak turun menahan kertas, kemudian Motor Pemotong 2 memulai proses pemotongan. Untuk menyempurnakan proses pemotongan, Motor Pemotong 2 bergerak bolak-balik. Setelah proses pemotongan kedua selesai maka Motor Penahan 2 dan Motor Penahan 3 bergerak naik, lalu motor konveyor 2 berjalan untuk mengeluarkan Mal Kertas A3 yang telah dimasukkan sehingga menghasilkan kertas A4 sesuai ukuran. Push Button stop digunakan untuk menghentikan mekanisme kerja alat.
  • 2. HAD3ELKA, Vol: 098, No: 1 April 2013: 15-2916 Simulasi Alat Pengkonversi Kertas A3 ke A4 Otomatis dikendalikan menggunakan PLC OMRON CQM1 dan pemrograman menggunakan ladder diagram CX-One Programmer Versi 6.0. Pembuat an alat telah melalui beberapa proses diantaranya dengan melakukan pembuatan pada mekanik dan elektronik, serta pemrograman pada alat, selanjutnya dilakukan pengukuran pada rangkaian yang telah dibuat. Dari hasil percobaan diperoleh bahwa alat dapat bekerja sesuai deskripsi kerja yang dikendalikan menggunakan PLC OMRON CQM1. Kata kunci: Simulasi Alat Pengkonversi A3 ke A4 Otomatis, Motor, PLC, Sensor. LatarBelakangMasalah Dalam berkembangnya modernisasi banyak peralihan berbagai mesin ataupun alat konvensional dialihkan menjadi otomatis, sebab didukung oleh kebutuhan yang harus dipenuhi setiap harinya. Oleh karena itu mesin ataupun alat otomatis harus memenuhi proses produksi bahan sesuai standar kualitas dan kuantitas. Dalam pembuatan alat tersebut mempunyai pertimbangan-petimbangan seperti, bentuk yang komplek dan terstruktur, mudah pengoperasiannya, serta murah pada materialnya. Pada proses perancangan komponen pada bidang mekanik dan elektronik kita sering dihadapi oleh keterbatasan suatu alat atau mesin yang kita inginkan. Contohnya pada bidang mekanik proses pembentukan suatu benda kerja yang diinginkan harus mensuplai ke bengkel bubut, sedangkan dalam bidang elektronik proses pencetakan layout ke PCB dikerjakan secara manual dan dilakukan dengan tenaga manusia dapat dikatakan bahwa pengerjaan ini masih kurang efisien. TujuanPelaksanaanTugasAkhir Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai salah satu syarat kelulusan Program Studi Diploma III Teknik Elektronika Universitas Negeri Jakarta. 2. Sebagai sarana dalam pengaplikasian mata kuliah yang telah dipelajari. 3. Pembiasaan diri untuk mengembangkan sesuatu ide yang kreatif dan inovatif.
  • 3. SIMULASI ALAT PENGKONVERSI KERTAS A3 ke A4 (LANTIP PUJIONO & FRANKY YOHANSA SITOMPUL) 1717 4. Membuat unit Alat Pengkonversi Kertas A3 ke A4 Otomatis yang dikendalikan menggunakan PLC. 5. Membuat alat yang bermanfaat untuk kepentingan umum, baik di aplikasikan ke dalam dunia Industri maupun dunia pendidikan. ManfaatPelaksanaanTugasAkhir Pembuatan Tugas akhir ini diharapkan dapat digunakan untuk : 1. Sebagai pengaplikasian di dalam dunia industri yang menuntut sistem otomasi. 2. Memberikan motivasi kepada mahasiswa teknik untuk membuat dan mengembangkan alat yang belum ad maupun yang sudah ada. 3. Sebagai bahan referensi bagi siapa saja yang membutuhkan tulisan ini. 4. Memberi pengetahuan tentang aplikasi PLC yang berhubungan dengan mekanik dan elektrik dalam dunia industri.
  • 4. HAD3ELKA, Vol: 098, No: 1 April 2013: 15-2918 BAB II DASAR TEORI 2.1 Programmable Logic Control (PLC) 2.1.1 Prinsip Kerja PLC Pada prinsipnya PLC bekerjadengan cara menerima data-data dariperalataninputluarsepertiterlihat pada gambar 2.1 berikutini. Gambar 2.1. Arsitektur PLC Seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.1, peralatan input dapatberupasaklar, tombol dan sensor. Data-data yang masukdariperalatan input berupasinyaldiskritatauanalog. Modul input akanmengidentifikasikansertamengubahsinyal yang masukkedalambentuktegangan yang sesuaioleh CPU sehinggamenjadisinyal-sinyal digital. Kemudianoleh CPU yang ada di dalam PLC, sinyal-sinyal digital akandiolahberdasarkanprogram yang telah di simpan dalammemori dan selanjutnyasinyaldikirimkemodul output. Bentuksinyal digital akandiubaholehmodul output menjadisinyal yang dapatdigunakanuntukmenjalankanperalatan output yang dapatberupalampu, katup, motor, kontaktorataupunrelay. Peralatan output akan mengoperasikan sistem atau proses yang akan di kontrol1 . 2.1.2 Bagian-Bagian PLC Bagian PLC pada prinsipnya tidak jauh berbeda dari perangkat keras yang dimiliki oleh komputer, yaitu terdiri dari Central Processing Unit atau CPU, Modul Input, Modul Output, Alat Pemrograman dan Catu Daya. 1. CPU (Central Processing Unit) CPU berfungsi untuk mengambil instruksi dari memori, mendekodenya dan kemudian mengeksekusi instruksi tersebut. Selama proses tersebut, CPU akan menghasilkan sinyal kontrol, memindahkan data ke I/O port atau sebaliknya, melakukan fungsi aritmatika dan logika juga mendeteksi sinyal dari luar CPU. CPU bertugas menghubungkan peralatan input dan output. CPU pada umumnya terdiri dari 3 unsur utama, yaitu processor, sistem memori dan catu daya. Arsitektur CPU dapat berbeda untuk setiap merek, misalnya saja catu dayanya diluar CPU. Alat Pemrograma n CPU (Central Processing Unit) Peralatan Output Power Supply Peralatan Input Modul Output Modul Input
  • 5. SIMULASI ALAT PENGKONVERSI KERTAS A3 ke A4 (LANTIP PUJIONO & FRANKY YOHANSA SITOMPUL) 1919 Gambar 2.2 Bentuk PLC OMRON CQM1 a. Processor Seluruh operasi data handling, aritmatik, dan diagnosa dilakukan oleh microprocessor. Tugas pokok microprocessor adalah memberi komando dan mengatur aktifitas seluruh sistem. Dalam melaksanakan fungsinya, microprocessor menginterpretasi dan mengeksekusi sekumpulan sistem program yang tersimpan secara permanen, berada didalam controller dan merupakan bagian dari controller itu sendiri. b. Memori Memori adalah bagian yang penting dalam PLC, deretan instruksi atau program, dan data disimpan didalam system memori. Dua pertimbangan pokok yang melandasi pemakaian memori untuk menyimpan program terapan adalah kemampuan menyimpan program (secara permanen atau tidak), dan fasilitas untuk perubahan. Dalam uraian berikut ini dibahas dua jenis memori yaitu Read Only Memory (ROM) dan Random Access Memory (RAM). Read Only Memory (ROM) ROM dirancang untuk menyimpan secara permanen suatu program yang sudah pasti. Dalam kondisi biasa program ini tidak dapat diubah, sesuai dengan namanya program ini hanya bisa dibaca. ROM umumnya sangat kebal terhadap noise listrik maupun kehilangan catu daya listrik. Random Access Memory (RAM) RAM dikenal pula Read/Write memori, dirancang agar informasi data dapat dimasukkan kedalam memori dan dapat dipanggil kembali setiap saat. 2.Modul Input dan Output Modul input dan modul output merupakan suatu peralatan atau perangkat elektronik yang berfungsi sebagai perantara atau penghubung antara CPU dengan peralatan input dan output luar. a. Modul Digital I/O Standar modul digital input memiliki kemampuan menerima sinyal berupa tegangan AC/DC yang cukup tinggi misalnya 110VAC, 220VAC, 24VDC dan sinyal yang berasal dari sensor serta saklar. Sinyal-sinyal ini dirubah menjadi tegangan rendah oleh modul input agar dapat digunakan oleh processor. Gambar 2.3 Rangkaian modul Input PLC Gambar 2.4 Rangkaian modul Output PLC b. Modul Analog I/O Modul Analog berfungsi untuk mendeteksi sinyal analog yang berasal dari tranduser dengan range tegangan sebesar -10 V s/d 10 V dan 0 V s/d 10 V, serta range arusnya sebesar 0 s/d 20 mA dan 4 s/d 20 mA.
  • 6. HAD3ELKA, Vol: 098, No: 1 April 2013: 15-2920 3. Catu Daya Catu daya listrik digunakan untuk memberikan pasokan catu daya ke seluruh bagian PLC (termasuk CPU, memori dan lain - lain). Kebanyakan PLC bekerja pada catu daya 24 VDC atau 220 VAC2 . 2.1.3 Instruksi Dasar 1. LOAD LOAD merupakan instruksi untuk memulai program garis atau blok pada rangkaian logic yang dimulai dengan kontak NO (Normally Open) Gambar 2.5 Simbol LOAD 2. LOAD NOT Instruksi dasar LOADNOT berfungsi untuk membentuk suatu kontak NC (Normally Close). Simbol LOAD NOT dapat dilihat pada gambar 2.6. Gambar 2.6 Simbol LOADNOT 3. OUT OUT merupakan instruksi untuk memasukkan program koil output. Kontak-kontak dari masing-masing koil output dapat digunakan beberapa kali sesuai dengan yang diinginkan. Simbol Out dapat dilihat pada gambar 2.7. Gambar 2.7 Simbol OUT 4. AND Instruksi AND digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih kontak-kontak input output secara seri. Kondisi instruksi AND mirip dengan kontak relay NO, jika disulut maka rangkaian baru akan bekerja. Simbol And dapat dilihat pada gambar 2.8. Gambar 2.8 Simbol AND 5. AND NOT Instruksi AND NOT digunakan untuk menghungkan dua atau lebih kontak input output secara seri, kondisi instruksi AND NOT mirip dengan kontak relay NC. Jika disulut maka rangkaian tidak akan bekerja. Simbol AND NOT dapat dilihat pada gambar 2.9. Gambar 2.9 Simbol AND NOT 6. OR Instruksi OR digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih kontak-kontak input output secara paralel. Kondisi instruksi OR mirip dengan kontak relay NO. Simbol OR dapat dilihat pada gambar 2.10. Gambar 2.10 Simbol OR 7. OR NOT Instruksi OR NOT digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih kontak-kontak input output secara paralel, dimana kondisi instruksi OR NOT mirip dengan kontak relay NC, yang dihubungkan paralel. Simbol ORNOT dapat dilihat pada gambar 2.11. Gambar 2.11 Simbol OR NOT 8. END Instruksi dasar END untuk menyatakan rangkaian kontrol yang dibuat telah berakhir. Instruksi END harus selalu dimasukkan dalam penulisan program, karena apabila akhir rangkaian kontrol tidak dilengkapi dengan instruksi END, maka program tidak akan dieksekusi oleh CPU3 . Simbol END dapat dilihat pada gambar 2.12.
  • 7. SIMULASI ALAT PENGKONVERSI KERTAS A3 ke A4 (LANTIP PUJIONO & FRANKY YOHANSA SITOMPUL) 2121 Gambar 2.12 Simbol END 2.2 LED LED ( diodapemancarcahaya ), menghasilkancahayaketikaarusmengalir melewatinya. LED digunakansebagailampuindikatordanpe mancarcahayauntuk sensor karenahanyamembutuhkanaruslistrik yang relatifkecildibandingkandenganlampufi lamen. LED hanyamampubertahanterhadaptegangan bias mundursebesarbeberapa volt. Sebagianbesar LED dapatmenerima bias mundurhingga 5 volt. Hal inisangatberbedadengandiodapadaumu mnya, yang dapatbetahanterhadap bias mundurhinggabeberaparatus volt4 . LED terbuatdaribahansemikonduktor yang hanyaakanmengizinkanaruslistrikmengalir kesatuarahdantidakkearahsebaliknya. Bila LED diberikanarusterbalik, hanyaakanadasedikitarus yang melewati LED, inimenyebabkan LED tidakakanmengeluarkanemisicahaya. . Gambar 2.13 (a) Simbol LED; (b) Bentuk LED 2.3 Photodioda Photodioda dibuat dari semikonduktor dengan bahan yang populer adalah silicon ( Si) atau galium arsenida ( GaAs), dan yang lain meliputi InSb, InAs, PbSe. Material ini menyerap cahaya dengan karakteristik panjang gelombang mencakup: 2500 Å - 11000 Å untuk silicon, 8000 Å – 20,000 Å untuk GaAs. Ketika sebuah photon (satu satuan energi dalam cahaya) dari sumber cahaya diserap, hal tersebut membangkitkan suatu elektron dan menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal, sebuah elektron dan sebuah hole, di mana suatu hole adalah bagian dari kisi-kisi semikonduktor yang kehilangan elektron. Arah Arus yang melalui sebuah semikonduktor adalah kebalikan dengan gerak muatan pembawa. cara tersebut didalam sebuah photodioda digunakan untuk mengumpulkan photon, menyebabkan pembawa muatan (seperti arus atau tegangan) mengalir/terbentuk di bagian-bagian elektroda. Photodioda digunakan sebagai penangkap gelombang cahaya yang dipancarkan oleh infrared. Besarnya tegangan atau arus listrik yang dihasilkan oleh photodioda tergantung besar kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh infrared5 . Gambar 2.14 (a) Bentuk dan simbol Photodioda ; (b) Panjang gelombang yang dihasilkan oleh bahan photodioda yang berbeda terhadap penglihatan mata. 2.4 Dioda END
  • 8. HAD3ELKA, Vol: 098, No: 1 April 2013: 15-2922 Dioda termasuk komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor. Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda tidak lain adalah sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N. Dioda hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja, dengan tegangan bias maju yang kecil saja dioda sudah menjadi konduktor. Tidak serta merta diatas 0 volt, tetapi memang tegangan beberapa volt diatas nol baru bisa terjadi konduksi. Ini disebabkan karena adanya dinding deplesi (deplesion layer). Untuk dioda yang terbuat dari bahan Silikon tegangan konduksi adalah diatas 0.7 volt. Kira-kira 0.2 volt batas minimum untuk dioda yang terbuat dari bahan Germanium, sebaliknya untuk bias negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus, namun memang ada batasnya. Sampai beberapa puluh bahkan ratusan volt baru terjadi breakdown, dimana dioda tidak lagi dapat menahan aliran elektron yang terbentuk di lapisan deplesi6 . Gambar 2.15 (a) Simbol dioda ; (b) Bentuk Dioda 2.5 Transistor Transistor adalah komponen semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus inputBasis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor. Transistor bekerja bila arus akan mengalir dari kolektor menuju emitor apabila kaki basis diberikan arus atau tegangan. Sedikit saja arus atau tegangan kita berikan ke kaki basis, maka arus yang besar akan mengalir dari kolektor ke emitor. Perbandingan arus kolektor yang mengalir ke emitor dan arus basis yang diberikan dinamakan penguatan atau Gain. Variasi arus basis yang diberikan juga akan mengakibatkan variasi besarnya arus yang mengalir di kolektor ke emitor7 . Gambar 2.16 (a) Simbol Transistor ; (b) Bentuk Transistor 2.6 IC OP-AMP LM 324 Op-Amp merupakan suatu penguat diferensial dengan penguatan tak terhingga. Penguat diferensial adalah suatu penguat yang mempunyai dua masukan dan voltase pada keluaran tergantung dari perbedaan potensial antara kedua masukannya. Berikut grafik hubungan antara masukan dan keluaran pada Op-Amp ideal.
  • 9. SIMULASI ALAT PENGKONVERSI KERTAS A3 ke A4 (LANTIP PUJIONO & FRANKY YOHANSA SITOMPUL) 2323 Gambar 2.17 Hubungan antara masukan dan keluaran pada Op-Amp Simbol penguat operasional pada rangkaian seperti pada gambar di samping, di mana: : masukan non-pembalik (non inverting) : masukan pembalik (inverting) : keluaran : catu daya positif : catu daya negatif Gambar 2.18 Simbol Op-Amp Ketika input tak membalik (V+) lebih besar daripada input membalik (V-), voltase output sebesar Vmaks dan ketika input tak membalik lebih kecil daripada input membalik, voltase input sebesar Vmin. Besarnya voltase supply yang dipakai dalam suatu Op-Amp LM324 dapat dilihat pada datasheet Op-Amp.Voltase output maksimal sedikit dibawah supply positif dan voltase minimal pada keluaran Op-Amp sedikit di atas supply negatif8 . Gambar 2.19 Gerbang Op-Amp pada IC LM324 2.7 Relay Relay adalah alat yang bekerja atas dasar penggunaan energi yang kecil untuk menghubungkan atau memutuskan arus listrik yang besar9 . Secara sederhana berikut ini prinsip kerja dari relay : ketika koilmendapat energi listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan kontakakan menutup. Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik. Secara sederhana relayelektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut :  Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup (atau membuka) kontak saklar.  Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik. Gambar 2.20 Skema relay elektromekanik 2.8 Motor DC Prinsip kerja motor DC didasarkan atas perputaran kumparan yang berarus listrik yang berada di dalam medan magnet. Hubungan
  • 10. HAD3ELKA, Vol: 098, No: 1 April 2013: 15-2924 antara arus listrik dan arah gerakan kumparan dapat ditentukan dengan aturan tangan kiri10 . Kaidah tangan kiri menunjukkan bahwa telunjuk tangan kiri menunjukkan arah yang sama dengan arah garis gaya, maka jari tengah menunjukkan arah arus, tetapi ibu jari menunjuk kea rah gerakan kumparan. Bagian- bagian dari Motor DC terdiri dari komutator, sikat, angker dinamo, dan magnet permanen. Skema Motor DC dapat diperlihatkan pada gambar 2.34. Gambar 2.21 Bagian Motor D.C Sederhana Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang menyentuh komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu lilitan pada gambar di atas disebut angker dinamo. Angker dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara medan magnet. Gambar 2.22 Bentuk fisik Motor DC 2.9 Limitswitch Limitswitch atau dikenal juga Microswitch digunakan untuk mengoperasikan objek yang hanya bergeser dengan jarak perpindahan yang sangat kecil. Limitswitch memiliki kontak jenis SPDT sehingga saklar ini dapat digunakan untuk menyambungkan atau memutuskan aliran listrik. Kontak sebuah limitswitch dilengkapi dengan pegas sehingga dalam keadaan normal, kontak jalur bersama tersambung ke kontak yang disebut NC (Normally Close). Kontak ketiga adalah kontak NO (Normally Open)11 . Gambar 2.23 Bentuk fisik Limit Switch
  • 11. SIMULASI ALAT PENGKONVERSI KERTAS A3 ke A4 (LANTIP PUJIONO & FRANKY YOHANSA SITOMPUL) 2525 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengujian Alat Pengujian alat dilakukan untuk mengukur keluaran dari catu daya, sensor, inputdriver motor, dan output driver motor. Pada pengujian dilakukan dengan menggunakan multimeter digital (APPA 91). 4.1.1 Pengujian Catu Daya Catu daya dalam rangkaian ini berfungsi untuk mensuplai tegangan pada sensor, dan driver motor. Sumber tegangan menggunakan Transformator 3A CT dengan tegangan sekunder 25 VAC dan 12 VAC digunakan untuk mensupplai regulator 24 VDC, 12 VDC, dan 5 VDC. Untuk pengukuran catu daya dapat dilihat pada table di bawah ini. Tabel 4.1 Pengukuran Tegangan Regulator 4.1.2 Pengujian Sensor 1 dan 2 Sensor 1 dan 2 mendapat tegangan dari output catu daya sebesar 4,8 VDC. Pengukuran sensor 1 dan 2 dilakukan dengan dua keadaan yang berbeda yaitu ketika sensor terhalang oleh objek dan sensor tak terhalang pada outputsensor. Hasil pengukuran sensor 1 dan 2 dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.2 Pengukuran Sensor 1 dan 2 4.1.3 Pengujian Driver Motor Konveyor 1 dan 2 Driver motor Konveyor memperoleh tegangan dari regulator 24 VDC. Pengujian dilakukan dengan dua keadaan yang berbeda yaitu pada saat motor tersulut oleh ground dan motor dalam keadaan tak tersulut. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.3 Pengukuran Driver Motor Konveyor 1 dan 2 4.1.4 Pengujian Driver Motor Penahan 1,2, dan 3 Driver motor Penahan memperoleh tegangan dari regulator 12,2 VDC. Pengujian dilakukan dengan dua keadaan yang berbeda yaitu pada saat motor tersulut oleh ground dan motor dalam keadaan tak tersulut. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Vc c Sens or Saat sensor tidak terhalang objek Vout Saat sensor terhalang objek Vout Vref Vin Vref Vin 4,8 V 1 3,45 V 2,83 V 3,40 V 3,45 V 4,78 V 0,63 V 2 3,60 V 2,95 V 3,39 V 3,60 V 4,80 V 0,63 V Vcc Motor Konveyor Tidak tersulut Tersulut 24 V 1 0 V 23,8 V 2 0 V 21,7 V Tegangan Sekunder Trafo 25 VAC & 12 VAC Regulator 24 VDC Regulator 12 VDC Regulator 5 VDC 24 VDC 12,2 VDC 4,8 VDC
  • 12. HAD3ELKA, Vol: 098, No: 1 April 2013: 15-2926 Tabel 4.4 Pengukuran Driver Motor Penahan 1,2, dan 3 4.1.5 Pengujian Driver Motor Pemotong 1 dan 2 Driver Motor Pemotong memperoleh tegangan dari regulator 24 VDC. Pengujian dilakukan dengan dua keadaan yang berbeda yaitu pada saat motor tersulut oleh ground dan motor dalam keadaan tak tersulut. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.5 Pengukuran Driver Motor Pemotong 1 dan 2 Vcc Motor Pemotong Tidak tersulut Tersulut 24 V 1 0 V 23,6 V 2 0 V 23,9 V 4.2 Hasil Pembahasan 4.2.1 Hasil Pembahasan Catu Daya Dari hasil pengukuran pada rangkaian regulator catu daya diatas dapat disimpulkan bahwa tegangan yang dihasilkan oleh Trafo 3A CT yaitu 25 VAC dan 12 VAC harus disearahkan terlebih dahulu untuk mendapat keluaran DC yaitu dengan cara memberikan Dioda 1N5004 yang berkapasitas 3A. Masing- masing keluaran dari dioda tersebut harus di filter dahulu menggunakan Kapasitor sebab keluaran dari dioda tersebut masih terdapat gelombang ripple nya, setelah di filter gelombang searah tersebut masuk pada IC regulator 7824, 7812, dan 7805. Keluaran dari masing-masing IC tersebut masuk pada kaki basis transistor 2N3055 jenis NPN sebagai penguat arus. Kaki emitor sebagai keluaran masing-masing tegangan berupa tegangan 24 VDC untuk supply teganga n Motor Konve yor 1 dan 2, serta Motor Penahan 1 dan 2, lalu 12,2 VDC untuk supply tegangan Motor Penekan 1,2, dan 3, kemudian 4,8 VDC untuk supply tegangan Sensor 1 dan 2. 4.2.2 Hasil Pembahasan Sensor 1 dan 2 Sensor 1 dan 2 yang digunakan adalah Photodioda dan LED. Sensor ini memperoleh tegangan dari catu daya sebesar 4,8 VDC. Photodioda bekerja tergantung pada cahaya yang dikelurkan oleh LED yang berupa pancaran warna putih menyebabkan perubahan resistansi. Apabila Photodioda terkena cahaya maka resistansinya akan besar dan tegangan keluaran sensor menjadi besar bahkan sampai mendekati tegangan sumber sedangkan apabila Photodioda tidak terkena cahaya maka tegangan keluaran akan menjadi kecil. 4.2.3 Hasil Pembahasan Driver Motor Konveyor 1 dan 2 Driver motor konveyor yang digunakan adalah relay 1 kutub untuk konveyor 1 dan 2. Relay 1 kutub memperoleh tegangan dari catu daya 24 VDC. Relay bekerja apabila salah satu kaki koilnya mendapatkan ground karena kaki yang satu telah dihubungkan pada tegangan 24 VDC sehingga relay tidak akan bekerja apabila diberikan tegangan atau berlogika high. Vcc Motor Penahan Tidak tersulut Tersulut 12,2 V 1 0 V 11,8 V 2 0 V 10,9 V 3 0 V 11,3 V
  • 13. SIMULASI ALAT PENGKONVERSI KERTAS A3 ke A4 (LANTIP PUJIONO & FRANKY YOHANSA SITOMPUL) 2727 4.2.4 Hasil Pembahasan Driver Motor Penahan 1, 2, dan 3 Driver motor penahan yang digunakan adalah relay 1 kutub untuk motor penahan 1, 2, dan 3. Relay 1 kutub memperoleh tegangan dari catu daya 12,2 VDC. Relay bekerja apabila salah satu kaki koilnya mendapatkan ground karena kaki yang satu telah dihubungkan pada tegangan 12,2 VDC sehingga relay tidak akan bekerja apabila diberikan tegangan atau berlogika high. 4.2.5 Hasil Pembahasan Driver Motor Pemotong 1 dan 2 Driver motor pemotong yang digunakan adalah relay 1 kutub untuk motor pemotong 1 dan 2. Relay 1 kutub memperoleh tegangan dari catu daya 24 VDC. Relay bekerja apabila salah satu kaki koilnya mendapatkan groud karena kaki yang satu telah dihubungkan pada tegangan 24 VDC sehingga relay tidak akan bekerja apabila diberikan tegangan atau berlogika high
  • 14. HAD3ELKA, Vol: 098, No: 1 April 2013: 15-2928 4.3 Pemrogramanmenggunakan CX-Programmer CX-programmer merupakan salah satu bentuk perangkat lunak versi terbaru saat ini yang digunakan untuk memasukkan program ke dalam PLC Omron. Berikut ini langkah-langkah yang harus di ketahui dalam membuat program PLC melalui CX-Programmer PENUTUP Kesimpulan Selamapelaksanaan dariSimulasi Alat Pengkonversi Kertas A3 ke A4 Otomatis ini banyak pengalaman yang menambah wawasan kami yang merupakan bekal untuk di masa mendatang. Dalam perancangan alat tak jarang ide awal yang semula akan dikerjakan ternyata kurang memenuhi syarat ekonomi, kreasi, inovasi, improvisasi, dan spekulasi yang telah kami rancang sedemikian rupa. Ada kalanya kami dihadapkan dengan masalah teknis maupun non teknis sehingga menjadi dinding terjal yang kami lalui. Keterbatasan peralatan dan fasilitas juga yang membuat kami terhambat sejenak, namun kami tidak habis fikir untuk terus berusaha dan mengupayakan untuk tetap optimis membuat tugas akhir ini, dan tidak jarang kami melahirkan ide-ide kreatif. Mungkin itu realita yang kami hadapi namun kami harus tetap fokus melaksanakan tugas akhir ini, kami hanya bisa berencana dan yang menentukan hanyalah Tuhan Yang Maha Esa. Mungkin ini adalah hasil jerih payah kami selama melaksanakan tugas akhir yang anda baca dan anda lihat. Kami sangat mengharapkan ada manfaat yang dapat diambil dalam project Simulasi Alat Pengkonversi Kertas A3 ke A4 Otomatis yang kami buat ini : 1. Project akhir ini adalah pengembangan wawasan dan keterampilan juga menumbuhkan rasa solidaritas sesama rekan-rekan kelompok tugas akhir dan diluar rekan-rekan kelompok tugas akhir. 2. Merupakan jembatan penghubung antara dunia luar dan dunia akademis, yang merupakan ilmu pengetahuan yang belum kami dapat dan kami aplikasikan selama melaksanakan tugas akhir. 3. Kami sangat menghargai ide-ide dan pemikiran kreatif yang telah kami dapat selama melaksanakan tugas akhir. 4. Simulasi Alat Pengkonversi Kertas A3 ke A4 Otomatis yang kami buat merupakan simulasi alat yang digunakan untuk memotong pertengahan kertas A3 sehingga menjadi kertas A4 secara sederhana. 5. Simulasi Alat ini merupakan aplikasi dari seluruh teori dan pratikum yang kami peroleh selama mengikuti perkuliahan di Universitas Negeri Jakarta. Saran Selain kesimpulan kami juga memberikan saran – saran yang sangat berguna untuk membantu pembaca dan demi kemajuan kampus, yaitu sebagai berikut : 6. Untuk menghasilkan project yang berkualitas haruslah ditunjang sarana dan prasarana yang menunjang baik segi teori maupun praktikum 7. Jangan terpaku dengan sarana dan prasarana yang ada dikampus, tetapi kita harus mencari informasi dari luar dan mempertimbangkannya. 8. Jangan pernah ada rasa takut untuk mencoba 9. Berikan kebebasan berkreasi dalam hal aktualisasi diri mulai dari dalam kelas dan diluar kampus.
  • 15. SIMULASI ALAT PENGKONVERSI KERTAS A3 ke A4 (LANTIP PUJIONO & FRANKY YOHANSA SITOMPUL) 2929 10.Buatlah sesuatu alat yang sederhana, namun terkesan DAFTAR PUSTAKA Syufrijal. 2010. Konsep Aplikasi dan Komunikasi Jaringan PLC. Jakarta: Ridamulia. Bishop, Owen. 2004. Dasar-dasar Elektronika. Jakarta: Erlangga. Blocher, Richard. 2004. Dasar Elektronika. Yogyakarta: Andi. Suryana, D. 2002. Belajar Aktif Fisika untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Kelas 3. Jakarta: Pusat perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. http://vurcanelectronic.blogspot.com/2008_10_13_archive.htmldiunduh pada hari Rabu tanggal 23- 11-2011 pukul 16.37 WIB http://nolsatunolsatu.wordpress.com/2010/12/20/prinsip-kerja-dioda/ diunduh pada hari Rabu tanggal 23-11-2011 pukul 23.27 WIB http://nolsatunolsatu.wordpress.com/2011/01/03/prinsip-kerja-transistor/ diunduh pada hari Kamis tanggal 24-11-2011 pukul 00.03 WIB