SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
NonParametrik
Uji statistika parametrik adalah suatu uji yang modelnya menetapkan
adanya syarat-syarat tentang parameter populasi yang merupakan sumber
sampel penelitiannya (Siegel, 1994: 38). Penggunaan analisis statistika
parametrik, tergantung dari asumsiasumsi dasar berkaitan dengan distribusi
dan jenis skala data yang diperoleh dari populasi maupun sampel
penelitiannya. Ada beberapa persyaratan asumsi dasar untuk menggunakan
statistik parametrik, yaitu:
1. Data yang diperoleh dari observasi harus bersifat independent,
dimana pemilihan salah satu kasus tidak tergantung pada pemilihan
kasus lainnya.
2. Sampel yang diperoleh dari populasi berdistribusi normal, dan
diambil secara random.
3. Sampel-sampelnya memiliki varians yang sama atau mendekati sama,
terutama jika sampelnya kecil.
4. Variabel-variabel yang digambarkan berupa skala interval atau rasio.
Data yang berskala nominal dan atau ordinal tidak memenuhi syarat
untuk diolah dengan statistik parametrik. Berbeda dengan statistik
parametrik, statistik nonparametrik adalah prosedur statistik yang tidak
mengacu pada parameter tertentu. Itulah sebabnya, statistik nonparametrik
sering disebut sebagai prosedur yang bebas distribusi (freedistibution
procedures). Banyak orang berpendapat, jika data yang dikumpulkan terlalu
kecil maka prosedur statistik nonparametrik lebih baik digunakan. Pendapat
ini bisa benar dan bisa pula salah. Masalahnya adalah, bagaimana
mendefinisikan besar-kecilnya suatu data? Bukankah hal ini sangat relatif?
Yang jelas, kita pasti menggunakan statistik nonparametrik bila kita tidak
mengetahui dengan pasti distribusi dari data yang kita amati. Namun jika kita
yakin data yang diamati berdistribusi normal, misalkan dibuktikan dengan
memakai uji statistik, maka kita bisa memakai prosedur statistik parametrik
untuk distribusi normal. Sebaliknya, walaupun data yang dikumpukan
berjumlah besar, tetapi tidak dapat dipastikan distribusinya, maka sebaiknya
dipakai prosedur statistik nonparametrik. Statistik nonparametrik
mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain
adalah:
1. Tingkat kesalahan penggunaan prosedur statistik nonparametrik
relatif kecil karena statistik jenis ini tidak memerlukan banyak asumsi.
2. Perhitungan yang harus dilakukan pada umumnya sederhana dan
mudah, khususnya untuk data yang kecil.
3. Konsep dalam statistik nonparametrik mudah untuk dimengerti.
4. Dapat digunakan untuk menganalisa data yang berbentuk hitungan
maupun peringkat (rank).
Sebaliknya, kekurangan statistik non parametrik yang paling utama
adalah hasil tidak selalu sesuai dengan yang diharapkan karena
kesederhanaan perhitungannya. Namun, walaupun perhitungan dalam
statistik nonparametrik sangat sederhana, bila jumlah datanya sangat besar
maka dibutuhkan perhitungan yang sangat lama. Untuk kasus yang demikian,
prosedur statistik parametrik lebih tepat untuk digunakan.
Uji Parametrik (menggunakan asumsi distribusi Normal) Uji non-
parametrik yang bersesuaian tujuan Uji - t untuk sample bebas Uji Mann-
Whitney U; Uji Wilcoxon jumlah peringkat Membandingkan dua sample
bebas Uji - t berpasangan Uji Wilcoxon pasangan dengan peringkat yang
cocok Meneliti perbedaan dalam suatu grup Koefisien korelasi Pearson
Koefisien korelasi peringkat Spearman Mengetahui hubungan korelasi linier
antara dua peubah Analisa varians satu arah (Uji F) Analisa varians dengan
menggunakan peringkat Kruskal-Wallis Membandingkan tiga grup atau lebih
Analisa varians dua arah Analisa varians dua arah Friedman membandingkan
tiga grup atau lebih dengan menggunakan dua faktor yang berbeda. Jadi
dapat disumpulkan bahwa penggunaan statistik non-parametrik lebih
diutamakan jika hipotetis yang akan diuji tidak melibatkan parameter dari
populasi. Data yang diambil tidak memenuhi syarat yang ditetapkan oleh
statistik parametrik dan asumsi-asumsinya ditolak, atau bila kita
membutuhkan hasil yang cepat sebelum melakukan penelitian berikutnya.
Keunggulan-keunggulan uji statistika non-parametrik antara lain:
1. Jika sampel terlalu kecil, maka tidak ada alternatif lain menggunakan
uji statistika non-parametrik, kecuali distribusi populasi diketahui
dengan pasti.
2. Uji non-parametrik ini memiliki asumsi yang lebih sedikit berkaitan
dengan data dan mungkin lebih relevan pada situasi tertentu.
Hipotesis yang diuji dengan non-parametrik ini mungkin lebih sesuai
dengan tujuan penelitian.
3. Uji non-parametrik dapat digunakan untuk menganalisis data yang
pada dasarnya adalah data dalam bentuk ranking. Jadi peneliti hanya
dapat mengatakan terhadap subyek penelitian bahwa yang satu
memiliki lebih atau kurang karakteristik dibandingkan lainnya, tanpa
dapat mengatakan seberapa besar lebih atau kurang itu.
2.1. VARIABEL DAN DATA STATISTIKA
Variabel merupakan konsep yang mempunyai variasi nilai dengan
minimal ada dua variasi. Dalam statistika, nilai-nilai dari variabel tersebut
merupakan data yang akan diolah dengan prosedur statistika.
Ukuran-ukuran dari variabel dapat dibedakan dalam empat tingkatan ,
yaitu :
2.1.1. Ukuran Nominal
Ukuran nominal hanya mendasarkan diri pada konsep
penggolongan kategori yang tidak tumpang tindih (mutually
exclusive) dan tuntas (exhaustive). Angka yang diberikan tidak
merefleksikan kedudukan dan tingkatan satu kategori terhadap
kategori yang lain. Di sini tidak berlaku operasi matematis.
Contoh :
Jenis Kelamin diberi nilai 1 untuk wanita dan 2 untuk pria.
Agama diberi nilai 1 untuk Islam, 2 untuk Nasrani, 3 untuk Yahudi, 4
untuk Hindu dan 5 untuk Budha.
2.1.2. Ukuran Ordinal
Ukuran odinal mendasarkan diri pada pengurutan (order) yang
merupakan tingkatan-tingkatan dimulai dari yang terendah sampai
yang tertinggi. Urutan ini tidak mencerminkan suatu proses operasi
matematis.
Contoh :
Variabel kelas ekonomi, 1 untuk miskin, 2 untuk menengah dan 3
untuk kaya.
Tingkat penghasilan penduduk, 1 rendah, 2 sedang dan 3 tinggi.
2.1.3. Ukuran Interval
Ukuran interval merupakan ukuran yang tidak hanya
mengurutkan obyek berdasarkan suatu atribut saja tetapi juga
memberi informasi tentang interval antara satu obyek dengan obyek
yang lain. Dalam ukuran ini, operasi matematis dapat dilakukan.
Tetapi informasi absolut suatu obyek tidak dapat diperoleh.
Contoh :
Berat balita yang diukur dari berat bayi minimal atau berat rata-
ratanya dan bukan dari titik nol yang sesungguhnya.
2.1.4. Ukuran Ratio
Ukuran rasio diperoleh apabila selain informasi tentang urutan
dan interval antara obyek, dipunyai juga informasi tambahan
tentang jumlah absolut atribut yang dimiliki oleh salah satu dari
obyek tersebut. Jadi ukuran ratio mirip dengan ukuran interval
hanya jaraknya diukur tidak dari angka rata-rata atau angka
minimal tetapi dari titik nol yang sesungguhnya.
Contoh :
Hasil panen yang diukur dari nol sejati.
Banyaknya hasil produksi yang diukur dari nol sejati juga.
Data merupakan bagian yang sangat penting. Sebab, apa yang
akan dikumpulkan, apa yang akan disajikan, apa yang akan diolah,
disimpulkan, diuji dan diinterpretasikan adalah kumpulan data.
Sehingga keberadaan data menjadi mutlak. Beberapa pengertian
berkaitan dengan data adalah sebagai berikut :
1. Data Intern dan Ekstern
Yang dimaksud dengan data intern adalah data yang
dikumpulkan oleh badan-badan tentang aktifitas dirinya dan
hasilnya dipakai untuknya juga. Sedangkan data ekstern
adalah data yang diambil oleh badan-badan dari luar dirinya.
2. Data Primer dan Sekunder
Data primer merupakan data yang diambil oleh badan-
badan / orang-orang secara langsung dari sumbernya.
Sedangkan data sekunder adalah data yang diambil oleh
badan / orang-orang tidak langsung dari sumbernya, dapat
dari data yang sudah ada maupun mengutip dari literatur.
3. Data diskrit dan Kontinu
Data diskrit merupakan data yang diperoleh dengan
jalan menghitung data yang ada. Sedangkan data kontinu
merupakan data yang mempunyai nilai hanya jika berada
dalam interval.
2.2. Uji Kruskal-Wallis
Uji ini umumnya digunakan jika skala pengukuran datanya ordinal
dan skala interval maupun rasional yang tidak memenuhi syarta untuk uji
t atau uji f. kategori/perlakuan yang diteliti lebih besar dari dua (P>2)
dan termasuk klasifikasi satu arah (tidak ada peubah lain selain
perlakuan ) atau tidak berpasangan atau dalam rancangan
percobaan/lingkungan terkenal dengan nama Rancangan Acal Lengkap
(RAL).
Rumus uji Kuskal-Wallis adalah sebagai berikut :
)1(3
)1(
12 2
1


 
N
ni
Ri
NN
K
k
i
Keterangan:
K; Nilai Kruskal-Wallis dari hasil perhitungan.
Ri: Jumlah rank dari kategori/perlakuan ke i.
Ni: Banyaknya ulangan pada kategori/perlakuan ke-i.
k: Banyaknya kategori/perlakuan (i=1,2,3,…..,k).
N: Jumlah seluruh data (N=n1+n2+n3+………..+nk).
Hipotesis:
Ho : r1 =r2=r3=……=rk
H1 : ri≠ri’,untuk suatu pasangan ri ( i≠i)
Disini ri adalah rata-rata rangking ke-I dalam hal ini dugaan untuk ri
adalah
ni
Ri
Kriteria penerimaan Ho adalah sebagai berikut :
Jika K<X2(0,05:db=(k-1),maka Ho diterima (P>0,05)
Jika K>X2(0,05:db=(k-1),maka Ho diterima (P<0,05)
Jika K>X2(0,01:db=(k-1),maka Ho diterima (P<0,01)
Jika Ho ditolak berarti ada pasangan rata-rata rangking yang berbeda
untuk mencari pasangan rata-rata rangking yang berbeda, untuk mencari
pasangan mana yang berbeda maka kita harus malakukan uji lanjutan
yaitu uji rata-rata rangking dengan rumus sebagai berikut :
ii
H
nnkN
KN
SkNdbtt
'
11
()
1
(;2/ 2



 
12
)1(2 

NN
S
Jika Htriri  ' pada α=0,05, maka Ho diterma berarti pasangan rata-rata
rangking perlakuan tersebut tidakberbeda nyata (P>0,05) sedangkan jika
Htriri  ' pada α=0,05, maka Ho ditolak berarti pasangan rata-rata
rangking perlakuan tersebut berbeda nyata (P<0,05) dan jika Htriri  '
pada α=0,01, maka Ho ditolak berarti pasangan rata-rata rangking
perlakuan tersebut berbeda sangat nyata (P>0,01).
2.3. Uji Tanda
Uji tanda dipakai untuk data yang berpasangan dengan
kategori/perlakuan dua (P=2) dan terbaik jika digunakan pada data
dengan skala pengukuran nominal (ada/tidak, mati/hidup,
sakit/sehat dan sebagainya).
Hipotesis:
Ho : p 1 = p 2 lawan H1 : p1≠p2
Disini p1 adalah jumlah pasangan positip dan p2 adalah jumlah
pasangan negative. Dalam hal ini pi diperoleh jika Xi1>Xi2 dan p2
diperoleh jika Xi1<Xi2 jika Xi1 =Xi2 maka pasangan data tersebut
tidak dipakai sehingga n= p1+p2
Jika p1=p2 maka p1/n=p2/n-0,5 jadi jika p1/n=p2/n=0,5 maka
Ho diterima dan jika p1/n atau p2 dekat dengan 0,5 maka Ho
mungkin diterima, sedangkan jika p1/n atau p2/n jauh lebih besar
atau lebih kecil dari dari 0,5 maka Ho kemungkinan ditolak untuk
membuat kriteria penerimaan Ho(diterimaatau ditolak) maka telah
dibuat tabel (tabel uji tanda) sehingga :
Jika p1 atau p2 berada di dalam daerah peneriman Ho pada
tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) maka Ho diterima (P>0,05)
sedangkan jika berada di luar daerah penerimaan α=0,05 maka Ho
ditolak (p<0,05) dan jika berada di luar daerah penerimaan untuk
α=0,01 maka Ho ditolak (P<0,01).
2.4. Uji Validitas
Secara umum adalah mengukur apa yang seharusnya diukur.
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam
melakukan fungsi ukurnya (Sudjana, 1996).
Suatu tes dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika tes
tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur
yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes
tersebut. Suatu tes yang menghasilkan data yang tidak relevan
dengan tujuan diadakannya pengukuran dikatakan sebagai tes yang
memiliki validitas rendah. Sisi lain yang berkaitan dengan konsep
validitas adalah masalah kecermatan. Suatu tes yang validitasnya
tinggi selain dapat menjalankan fungsi ukurnya dengan tepat, juga
memiliki kecermatan tinggi. Artinya kecermatan didalam mendeteksi
perbedaan-perbedaan kecil yang ada pada atribut yang diukurnya.
Validitas pengukuran dalam ilmu sosial dikelompokkan dalam
dua bentuk, yaitu validitas eksternal dan validitas internal. Validitas
eksternal menunjukkan kemampuan pengukuran untuk diterapkan
secara umum pada berbagai obyek, tempat, dan waktu pengukuran.
Sedangkan validitas eksternal berkaitan dengan kemampuan
instrumen penelitian untuk mengukur apa yang ingin kita ukur.
Sementara itu menurut Sudjana (1996), validitas dibagi aatas
validitas isi, validitas kontruk, dan validitas berdasar kriteria.
Validitas pada umumnya dipermasalahkan berkaitan dengan
hasil pengukuran psikologis atau non fisik. Berkaitan dengan
karakteristik psikologis, hasil pengukuran yang diperoleh
sebenarnya diharapkan dapat menggambarkan atau memberikan
nilai suatu karakteristik lain yang menjadi perhatian utama. Macam
validitas umumnya digolongkan dalam tiga katageri besar yaitu :
1. Validitas Isi (Content Validity)
Validitas isi merupakan validitas yang menyangkut tingkatan
item-item skala yang mencerminkan domain konsep yang
diteliti.
2. Validitas berdasarkan kriteria (Criterion-Related Validity)
Validitas berdasarkan kriteria merupakan validitas yang
menyangkut masalah tingkatan dimana skala yang digunakan
mampu memprediksi atau variabel yang dirancang sebagai
kriteria.
3. Validitas Konstruk (Construct Validity)
Validitas konstruk merupakan validitas yang berkaitan dengan
tingkatan dimana skala mencerminkan dan berperan sebagai
konsep yang sedang diukur. Dua aspek pokok dalam validitas
konstruk secara alamiah bersifat teoritis dan statistik.
Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara
variabel dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas
konstruk yaitu dengan mencari korelasi antara masing-masing
pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi
product moment sebagai berikut:
Dimana :
r : Koefisien korelasi product moment
X : Skor tiap pertanyaan
Y : Skor Total
N : Jumlah Responden
2.5. Uji Reliabilitas
Reliabilitas diterjemahkan dari kata reliability. Pengukuran
yang memiliki reliabilitas yang tinggi maksudnya adalah pengukuran
yang dapat menghasilkan dataa yang reliabel. Walaupun reliabilitas
mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan,
keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan, dan sebagainya,
namu ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil
suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil ukur dapat dipercaya
apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subjek
yang sama diperoleh hasil relatif yang sama, kalau aspek yang diukur
dalam diri subjek memang belum berubah. Pengertian relatif
menunjukkan bahwa ada toleransi terhadap perbedaan-perbedaan
kecil diantara hasil pengukuran. Bila perbedaan itu besar dari waktu
ke waktu, maka hasil pengukuran itu tidak dapat dipercaya atau tidak
variabel.
Validitas juga dapat menunjukkan konsistensi pengukuran
yang dilakukan yang meliputi stabilitas, ekivalen, dan konsistensi
internaal. Reliabilitas ini sangat erat kaitannya dengan ketepatan dan
ketelitian pengukuran. Pengukuran dikatakan stabil jika pengukuran
pada sebuah objek dilakukan berulan-ulang pada waktu yang
berbeda, menunjukkan hasil yang sama, dikatakan ekibalen jika
pengukuran menunjukkan hasil pengukuran yang sama jika
dilakukan peneliti lain atau memakai contoh item lain, serta
dikatakan konsisten internal jika item-item atau indikator yang
digunakan adlaah konsisten satu sama lain.
Ada beberapa metode atau teknik untuk mengukur reliabilitas
instrument, dan pada praktikum ini dititikberatkan dengan
menggunakan metode Cronbach Alpha, dengan rumus :
Dimana :
k = Jumlah butir dalam skala pengukuran
S2i = Ragam/ Varian dari butir ke-i
S2p = Ragam/ Varian dari skor total

More Related Content

What's hot

Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasiReview tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasiDewi Arofah
 
Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpointRobert Lakka
 
skala-pengukuran.ppt
skala-pengukuran.pptskala-pengukuran.ppt
skala-pengukuran.pptadi4015
 
Analisa data dan interpretasi
Analisa data dan interpretasiAnalisa data dan interpretasi
Analisa data dan interpretasiFitri Ciptosari
 
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Wulandari Rima Kumari
 
Penelitian kuantitatif dan kualitatif
Penelitian kuantitatif dan kualitatifPenelitian kuantitatif dan kualitatif
Penelitian kuantitatif dan kualitatifputralaksana
 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Aisyah Turidho
 
Ppt hipotesis benar
Ppt hipotesis benarPpt hipotesis benar
Ppt hipotesis benardiamarsella
 
METODE Parametrik & non parametrik
METODE Parametrik & non parametrikMETODE Parametrik & non parametrik
METODE Parametrik & non parametrikIr Manto
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampelzmeffendi
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalAgus Martha
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)eyepaste
 
Analisis & interpretasi
Analisis & interpretasiAnalisis & interpretasi
Analisis & interpretasiJoni Iswanto
 

What's hot (20)

Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasiReview tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
Review tentang statistik untuk uji beda dan uji korelasi
 
Pengolahan data
Pengolahan dataPengolahan data
Pengolahan data
 
Uji kolmogorov & chi square
Uji kolmogorov & chi squareUji kolmogorov & chi square
Uji kolmogorov & chi square
 
PPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptxPPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptx
 
Variabel penelitian
Variabel penelitianVariabel penelitian
Variabel penelitian
 
Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpoint
 
skala-pengukuran.ppt
skala-pengukuran.pptskala-pengukuran.ppt
skala-pengukuran.ppt
 
Analisa data dan interpretasi
Analisa data dan interpretasiAnalisa data dan interpretasi
Analisa data dan interpretasi
 
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
 
Penelitian kuantitatif dan kualitatif
Penelitian kuantitatif dan kualitatifPenelitian kuantitatif dan kualitatif
Penelitian kuantitatif dan kualitatif
 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
 
Ppt hipotesis benar
Ppt hipotesis benarPpt hipotesis benar
Ppt hipotesis benar
 
METODE Parametrik & non parametrik
METODE Parametrik & non parametrikMETODE Parametrik & non parametrik
METODE Parametrik & non parametrik
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnal
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
 
PENGENALAN STATISTIK
PENGENALAN STATISTIKPENGENALAN STATISTIK
PENGENALAN STATISTIK
 
Analisis & interpretasi
Analisis & interpretasiAnalisis & interpretasi
Analisis & interpretasi
 
Konsep dan variabel
Konsep dan variabelKonsep dan variabel
Konsep dan variabel
 

Similar to Modul non parametrik

Analisis+Kuantitatif.pdf
Analisis+Kuantitatif.pdfAnalisis+Kuantitatif.pdf
Analisis+Kuantitatif.pdfRuriAlca
 
Analisis data statistik oleh sudibyo supardi
Analisis data statistik oleh sudibyo supardiAnalisis data statistik oleh sudibyo supardi
Analisis data statistik oleh sudibyo supardiDedi Mukhlas
 
Materi 8 - Teknik Sampling 2.pdf
Materi 8 - Teknik Sampling 2.pdfMateri 8 - Teknik Sampling 2.pdf
Materi 8 - Teknik Sampling 2.pdfMahesaRioAditya
 
Analisis Statistik
Analisis StatistikAnalisis Statistik
Analisis Statistikrianjuanda
 
ANALISA DATA PENELITIAN.ppt
ANALISA DATA PENELITIAN.pptANALISA DATA PENELITIAN.ppt
ANALISA DATA PENELITIAN.pptNurulLaili25
 
Statistik Parametrik.pptx
Statistik Parametrik.pptxStatistik Parametrik.pptx
Statistik Parametrik.pptxamalfathullah7
 
Statistik Non-Par.pptx
Statistik Non-Par.pptxStatistik Non-Par.pptx
Statistik Non-Par.pptxfitrianadewi20
 
Bahan_Kuliah_Statistik_Non_Parametrik.ppt
Bahan_Kuliah_Statistik_Non_Parametrik.pptBahan_Kuliah_Statistik_Non_Parametrik.ppt
Bahan_Kuliah_Statistik_Non_Parametrik.pptssuser1fe126
 
PERTEMUAN 1-3.pot.pptx
PERTEMUAN 1-3.pot.pptxPERTEMUAN 1-3.pot.pptx
PERTEMUAN 1-3.pot.pptxSuryaFahrozi2
 
The Nature and Logic of Hypothesis Testing
The Nature and Logic of Hypothesis TestingThe Nature and Logic of Hypothesis Testing
The Nature and Logic of Hypothesis TestingAditya sujarminto
 
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.pptBanjarMasin4
 
Uji Normalitas Penelitian
Uji Normalitas PenelitianUji Normalitas Penelitian
Uji Normalitas PenelitianSansanikhs
 
Kuliah 1.STATISTIKA TERAPAN (kontrak Kuliah dan Pendahuluan).ppt
Kuliah 1.STATISTIKA TERAPAN (kontrak Kuliah dan Pendahuluan).pptKuliah 1.STATISTIKA TERAPAN (kontrak Kuliah dan Pendahuluan).ppt
Kuliah 1.STATISTIKA TERAPAN (kontrak Kuliah dan Pendahuluan).pptCardovaislami1
 
4. analisis kuantitatif dan kualitatif
4.  analisis kuantitatif dan kualitatif4.  analisis kuantitatif dan kualitatif
4. analisis kuantitatif dan kualitatifFamous3_
 
09-analisis-data.ppt
09-analisis-data.ppt09-analisis-data.ppt
09-analisis-data.ppttugaskampus3
 

Similar to Modul non parametrik (20)

Tugas bu ifana
Tugas bu ifanaTugas bu ifana
Tugas bu ifana
 
Analisis+kuantitatif
Analisis+kuantitatifAnalisis+kuantitatif
Analisis+kuantitatif
 
Analisis+Kuantitatif.pdf
Analisis+Kuantitatif.pdfAnalisis+Kuantitatif.pdf
Analisis+Kuantitatif.pdf
 
Analisis data statistik oleh sudibyo supardi
Analisis data statistik oleh sudibyo supardiAnalisis data statistik oleh sudibyo supardi
Analisis data statistik oleh sudibyo supardi
 
Materi 8 - Teknik Sampling 2.pdf
Materi 8 - Teknik Sampling 2.pdfMateri 8 - Teknik Sampling 2.pdf
Materi 8 - Teknik Sampling 2.pdf
 
Analisis Statistik
Analisis StatistikAnalisis Statistik
Analisis Statistik
 
ANALISA DATA PENELITIAN.ppt
ANALISA DATA PENELITIAN.pptANALISA DATA PENELITIAN.ppt
ANALISA DATA PENELITIAN.ppt
 
Statistik Parametrik.pptx
Statistik Parametrik.pptxStatistik Parametrik.pptx
Statistik Parametrik.pptx
 
Analisis data dan interpretasi 2
Analisis data dan interpretasi 2Analisis data dan interpretasi 2
Analisis data dan interpretasi 2
 
Statistik Non-Par.pptx
Statistik Non-Par.pptxStatistik Non-Par.pptx
Statistik Non-Par.pptx
 
Bahan_Kuliah_Statistik_Non_Parametrik.ppt
Bahan_Kuliah_Statistik_Non_Parametrik.pptBahan_Kuliah_Statistik_Non_Parametrik.ppt
Bahan_Kuliah_Statistik_Non_Parametrik.ppt
 
Skala.ppt
Skala.pptSkala.ppt
Skala.ppt
 
Makalah statistik
Makalah statistikMakalah statistik
Makalah statistik
 
PERTEMUAN 1-3.pot.pptx
PERTEMUAN 1-3.pot.pptxPERTEMUAN 1-3.pot.pptx
PERTEMUAN 1-3.pot.pptx
 
The Nature and Logic of Hypothesis Testing
The Nature and Logic of Hypothesis TestingThe Nature and Logic of Hypothesis Testing
The Nature and Logic of Hypothesis Testing
 
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
 
Uji Normalitas Penelitian
Uji Normalitas PenelitianUji Normalitas Penelitian
Uji Normalitas Penelitian
 
Kuliah 1.STATISTIKA TERAPAN (kontrak Kuliah dan Pendahuluan).ppt
Kuliah 1.STATISTIKA TERAPAN (kontrak Kuliah dan Pendahuluan).pptKuliah 1.STATISTIKA TERAPAN (kontrak Kuliah dan Pendahuluan).ppt
Kuliah 1.STATISTIKA TERAPAN (kontrak Kuliah dan Pendahuluan).ppt
 
4. analisis kuantitatif dan kualitatif
4.  analisis kuantitatif dan kualitatif4.  analisis kuantitatif dan kualitatif
4. analisis kuantitatif dan kualitatif
 
09-analisis-data.ppt
09-analisis-data.ppt09-analisis-data.ppt
09-analisis-data.ppt
 

Recently uploaded

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 

Recently uploaded (6)

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 

Modul non parametrik

  • 1. NonParametrik Uji statistika parametrik adalah suatu uji yang modelnya menetapkan adanya syarat-syarat tentang parameter populasi yang merupakan sumber sampel penelitiannya (Siegel, 1994: 38). Penggunaan analisis statistika parametrik, tergantung dari asumsiasumsi dasar berkaitan dengan distribusi dan jenis skala data yang diperoleh dari populasi maupun sampel penelitiannya. Ada beberapa persyaratan asumsi dasar untuk menggunakan statistik parametrik, yaitu: 1. Data yang diperoleh dari observasi harus bersifat independent, dimana pemilihan salah satu kasus tidak tergantung pada pemilihan kasus lainnya. 2. Sampel yang diperoleh dari populasi berdistribusi normal, dan diambil secara random. 3. Sampel-sampelnya memiliki varians yang sama atau mendekati sama, terutama jika sampelnya kecil. 4. Variabel-variabel yang digambarkan berupa skala interval atau rasio. Data yang berskala nominal dan atau ordinal tidak memenuhi syarat untuk diolah dengan statistik parametrik. Berbeda dengan statistik parametrik, statistik nonparametrik adalah prosedur statistik yang tidak mengacu pada parameter tertentu. Itulah sebabnya, statistik nonparametrik sering disebut sebagai prosedur yang bebas distribusi (freedistibution procedures). Banyak orang berpendapat, jika data yang dikumpulkan terlalu kecil maka prosedur statistik nonparametrik lebih baik digunakan. Pendapat ini bisa benar dan bisa pula salah. Masalahnya adalah, bagaimana mendefinisikan besar-kecilnya suatu data? Bukankah hal ini sangat relatif? Yang jelas, kita pasti menggunakan statistik nonparametrik bila kita tidak mengetahui dengan pasti distribusi dari data yang kita amati. Namun jika kita yakin data yang diamati berdistribusi normal, misalkan dibuktikan dengan memakai uji statistik, maka kita bisa memakai prosedur statistik parametrik untuk distribusi normal. Sebaliknya, walaupun data yang dikumpukan berjumlah besar, tetapi tidak dapat dipastikan distribusinya, maka sebaiknya
  • 2. dipakai prosedur statistik nonparametrik. Statistik nonparametrik mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain adalah: 1. Tingkat kesalahan penggunaan prosedur statistik nonparametrik relatif kecil karena statistik jenis ini tidak memerlukan banyak asumsi. 2. Perhitungan yang harus dilakukan pada umumnya sederhana dan mudah, khususnya untuk data yang kecil. 3. Konsep dalam statistik nonparametrik mudah untuk dimengerti. 4. Dapat digunakan untuk menganalisa data yang berbentuk hitungan maupun peringkat (rank). Sebaliknya, kekurangan statistik non parametrik yang paling utama adalah hasil tidak selalu sesuai dengan yang diharapkan karena kesederhanaan perhitungannya. Namun, walaupun perhitungan dalam statistik nonparametrik sangat sederhana, bila jumlah datanya sangat besar maka dibutuhkan perhitungan yang sangat lama. Untuk kasus yang demikian, prosedur statistik parametrik lebih tepat untuk digunakan. Uji Parametrik (menggunakan asumsi distribusi Normal) Uji non- parametrik yang bersesuaian tujuan Uji - t untuk sample bebas Uji Mann- Whitney U; Uji Wilcoxon jumlah peringkat Membandingkan dua sample bebas Uji - t berpasangan Uji Wilcoxon pasangan dengan peringkat yang cocok Meneliti perbedaan dalam suatu grup Koefisien korelasi Pearson Koefisien korelasi peringkat Spearman Mengetahui hubungan korelasi linier antara dua peubah Analisa varians satu arah (Uji F) Analisa varians dengan menggunakan peringkat Kruskal-Wallis Membandingkan tiga grup atau lebih Analisa varians dua arah Analisa varians dua arah Friedman membandingkan tiga grup atau lebih dengan menggunakan dua faktor yang berbeda. Jadi dapat disumpulkan bahwa penggunaan statistik non-parametrik lebih diutamakan jika hipotetis yang akan diuji tidak melibatkan parameter dari populasi. Data yang diambil tidak memenuhi syarat yang ditetapkan oleh statistik parametrik dan asumsi-asumsinya ditolak, atau bila kita membutuhkan hasil yang cepat sebelum melakukan penelitian berikutnya. Keunggulan-keunggulan uji statistika non-parametrik antara lain:
  • 3. 1. Jika sampel terlalu kecil, maka tidak ada alternatif lain menggunakan uji statistika non-parametrik, kecuali distribusi populasi diketahui dengan pasti. 2. Uji non-parametrik ini memiliki asumsi yang lebih sedikit berkaitan dengan data dan mungkin lebih relevan pada situasi tertentu. Hipotesis yang diuji dengan non-parametrik ini mungkin lebih sesuai dengan tujuan penelitian. 3. Uji non-parametrik dapat digunakan untuk menganalisis data yang pada dasarnya adalah data dalam bentuk ranking. Jadi peneliti hanya dapat mengatakan terhadap subyek penelitian bahwa yang satu memiliki lebih atau kurang karakteristik dibandingkan lainnya, tanpa dapat mengatakan seberapa besar lebih atau kurang itu. 2.1. VARIABEL DAN DATA STATISTIKA Variabel merupakan konsep yang mempunyai variasi nilai dengan minimal ada dua variasi. Dalam statistika, nilai-nilai dari variabel tersebut merupakan data yang akan diolah dengan prosedur statistika. Ukuran-ukuran dari variabel dapat dibedakan dalam empat tingkatan , yaitu : 2.1.1. Ukuran Nominal Ukuran nominal hanya mendasarkan diri pada konsep penggolongan kategori yang tidak tumpang tindih (mutually exclusive) dan tuntas (exhaustive). Angka yang diberikan tidak merefleksikan kedudukan dan tingkatan satu kategori terhadap kategori yang lain. Di sini tidak berlaku operasi matematis. Contoh : Jenis Kelamin diberi nilai 1 untuk wanita dan 2 untuk pria. Agama diberi nilai 1 untuk Islam, 2 untuk Nasrani, 3 untuk Yahudi, 4 untuk Hindu dan 5 untuk Budha. 2.1.2. Ukuran Ordinal Ukuran odinal mendasarkan diri pada pengurutan (order) yang merupakan tingkatan-tingkatan dimulai dari yang terendah sampai
  • 4. yang tertinggi. Urutan ini tidak mencerminkan suatu proses operasi matematis. Contoh : Variabel kelas ekonomi, 1 untuk miskin, 2 untuk menengah dan 3 untuk kaya. Tingkat penghasilan penduduk, 1 rendah, 2 sedang dan 3 tinggi. 2.1.3. Ukuran Interval Ukuran interval merupakan ukuran yang tidak hanya mengurutkan obyek berdasarkan suatu atribut saja tetapi juga memberi informasi tentang interval antara satu obyek dengan obyek yang lain. Dalam ukuran ini, operasi matematis dapat dilakukan. Tetapi informasi absolut suatu obyek tidak dapat diperoleh. Contoh : Berat balita yang diukur dari berat bayi minimal atau berat rata- ratanya dan bukan dari titik nol yang sesungguhnya. 2.1.4. Ukuran Ratio Ukuran rasio diperoleh apabila selain informasi tentang urutan dan interval antara obyek, dipunyai juga informasi tambahan tentang jumlah absolut atribut yang dimiliki oleh salah satu dari obyek tersebut. Jadi ukuran ratio mirip dengan ukuran interval hanya jaraknya diukur tidak dari angka rata-rata atau angka minimal tetapi dari titik nol yang sesungguhnya. Contoh : Hasil panen yang diukur dari nol sejati. Banyaknya hasil produksi yang diukur dari nol sejati juga. Data merupakan bagian yang sangat penting. Sebab, apa yang akan dikumpulkan, apa yang akan disajikan, apa yang akan diolah, disimpulkan, diuji dan diinterpretasikan adalah kumpulan data. Sehingga keberadaan data menjadi mutlak. Beberapa pengertian berkaitan dengan data adalah sebagai berikut :
  • 5. 1. Data Intern dan Ekstern Yang dimaksud dengan data intern adalah data yang dikumpulkan oleh badan-badan tentang aktifitas dirinya dan hasilnya dipakai untuknya juga. Sedangkan data ekstern adalah data yang diambil oleh badan-badan dari luar dirinya. 2. Data Primer dan Sekunder Data primer merupakan data yang diambil oleh badan- badan / orang-orang secara langsung dari sumbernya. Sedangkan data sekunder adalah data yang diambil oleh badan / orang-orang tidak langsung dari sumbernya, dapat dari data yang sudah ada maupun mengutip dari literatur. 3. Data diskrit dan Kontinu Data diskrit merupakan data yang diperoleh dengan jalan menghitung data yang ada. Sedangkan data kontinu merupakan data yang mempunyai nilai hanya jika berada dalam interval. 2.2. Uji Kruskal-Wallis Uji ini umumnya digunakan jika skala pengukuran datanya ordinal dan skala interval maupun rasional yang tidak memenuhi syarta untuk uji t atau uji f. kategori/perlakuan yang diteliti lebih besar dari dua (P>2) dan termasuk klasifikasi satu arah (tidak ada peubah lain selain perlakuan ) atau tidak berpasangan atau dalam rancangan percobaan/lingkungan terkenal dengan nama Rancangan Acal Lengkap (RAL). Rumus uji Kuskal-Wallis adalah sebagai berikut : )1(3 )1( 12 2 1     N ni Ri NN K k i Keterangan: K; Nilai Kruskal-Wallis dari hasil perhitungan. Ri: Jumlah rank dari kategori/perlakuan ke i. Ni: Banyaknya ulangan pada kategori/perlakuan ke-i.
  • 6. k: Banyaknya kategori/perlakuan (i=1,2,3,…..,k). N: Jumlah seluruh data (N=n1+n2+n3+………..+nk). Hipotesis: Ho : r1 =r2=r3=……=rk H1 : ri≠ri’,untuk suatu pasangan ri ( i≠i) Disini ri adalah rata-rata rangking ke-I dalam hal ini dugaan untuk ri adalah ni Ri Kriteria penerimaan Ho adalah sebagai berikut : Jika K<X2(0,05:db=(k-1),maka Ho diterima (P>0,05) Jika K>X2(0,05:db=(k-1),maka Ho diterima (P<0,05) Jika K>X2(0,01:db=(k-1),maka Ho diterima (P<0,01) Jika Ho ditolak berarti ada pasangan rata-rata rangking yang berbeda untuk mencari pasangan rata-rata rangking yang berbeda, untuk mencari pasangan mana yang berbeda maka kita harus malakukan uji lanjutan yaitu uji rata-rata rangking dengan rumus sebagai berikut : ii H nnkN KN SkNdbtt ' 11 () 1 (;2/ 2      12 )1(2   NN S Jika Htriri  ' pada α=0,05, maka Ho diterma berarti pasangan rata-rata rangking perlakuan tersebut tidakberbeda nyata (P>0,05) sedangkan jika Htriri  ' pada α=0,05, maka Ho ditolak berarti pasangan rata-rata rangking perlakuan tersebut berbeda nyata (P<0,05) dan jika Htriri  ' pada α=0,01, maka Ho ditolak berarti pasangan rata-rata rangking perlakuan tersebut berbeda sangat nyata (P>0,01). 2.3. Uji Tanda Uji tanda dipakai untuk data yang berpasangan dengan kategori/perlakuan dua (P=2) dan terbaik jika digunakan pada data
  • 7. dengan skala pengukuran nominal (ada/tidak, mati/hidup, sakit/sehat dan sebagainya). Hipotesis: Ho : p 1 = p 2 lawan H1 : p1≠p2 Disini p1 adalah jumlah pasangan positip dan p2 adalah jumlah pasangan negative. Dalam hal ini pi diperoleh jika Xi1>Xi2 dan p2 diperoleh jika Xi1<Xi2 jika Xi1 =Xi2 maka pasangan data tersebut tidak dipakai sehingga n= p1+p2 Jika p1=p2 maka p1/n=p2/n-0,5 jadi jika p1/n=p2/n=0,5 maka Ho diterima dan jika p1/n atau p2 dekat dengan 0,5 maka Ho mungkin diterima, sedangkan jika p1/n atau p2/n jauh lebih besar atau lebih kecil dari dari 0,5 maka Ho kemungkinan ditolak untuk membuat kriteria penerimaan Ho(diterimaatau ditolak) maka telah dibuat tabel (tabel uji tanda) sehingga : Jika p1 atau p2 berada di dalam daerah peneriman Ho pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) maka Ho diterima (P>0,05) sedangkan jika berada di luar daerah penerimaan α=0,05 maka Ho ditolak (p<0,05) dan jika berada di luar daerah penerimaan untuk α=0,01 maka Ho ditolak (P<0,01). 2.4. Uji Validitas Secara umum adalah mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya (Sudjana, 1996). Suatu tes dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. Suatu tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan diadakannya pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah. Sisi lain yang berkaitan dengan konsep validitas adalah masalah kecermatan. Suatu tes yang validitasnya
  • 8. tinggi selain dapat menjalankan fungsi ukurnya dengan tepat, juga memiliki kecermatan tinggi. Artinya kecermatan didalam mendeteksi perbedaan-perbedaan kecil yang ada pada atribut yang diukurnya. Validitas pengukuran dalam ilmu sosial dikelompokkan dalam dua bentuk, yaitu validitas eksternal dan validitas internal. Validitas eksternal menunjukkan kemampuan pengukuran untuk diterapkan secara umum pada berbagai obyek, tempat, dan waktu pengukuran. Sedangkan validitas eksternal berkaitan dengan kemampuan instrumen penelitian untuk mengukur apa yang ingin kita ukur. Sementara itu menurut Sudjana (1996), validitas dibagi aatas validitas isi, validitas kontruk, dan validitas berdasar kriteria. Validitas pada umumnya dipermasalahkan berkaitan dengan hasil pengukuran psikologis atau non fisik. Berkaitan dengan karakteristik psikologis, hasil pengukuran yang diperoleh sebenarnya diharapkan dapat menggambarkan atau memberikan nilai suatu karakteristik lain yang menjadi perhatian utama. Macam validitas umumnya digolongkan dalam tiga katageri besar yaitu : 1. Validitas Isi (Content Validity) Validitas isi merupakan validitas yang menyangkut tingkatan item-item skala yang mencerminkan domain konsep yang diteliti. 2. Validitas berdasarkan kriteria (Criterion-Related Validity) Validitas berdasarkan kriteria merupakan validitas yang menyangkut masalah tingkatan dimana skala yang digunakan mampu memprediksi atau variabel yang dirancang sebagai kriteria. 3. Validitas Konstruk (Construct Validity) Validitas konstruk merupakan validitas yang berkaitan dengan tingkatan dimana skala mencerminkan dan berperan sebagai konsep yang sedang diukur. Dua aspek pokok dalam validitas konstruk secara alamiah bersifat teoritis dan statistik.
  • 9. Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas konstruk yaitu dengan mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment sebagai berikut: Dimana : r : Koefisien korelasi product moment X : Skor tiap pertanyaan Y : Skor Total N : Jumlah Responden 2.5. Uji Reliabilitas Reliabilitas diterjemahkan dari kata reliability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi maksudnya adalah pengukuran yang dapat menghasilkan dataa yang reliabel. Walaupun reliabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan, dan sebagainya, namu ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil ukur dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil relatif yang sama, kalau aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Pengertian relatif menunjukkan bahwa ada toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil pengukuran. Bila perbedaan itu besar dari waktu ke waktu, maka hasil pengukuran itu tidak dapat dipercaya atau tidak variabel. Validitas juga dapat menunjukkan konsistensi pengukuran yang dilakukan yang meliputi stabilitas, ekivalen, dan konsistensi internaal. Reliabilitas ini sangat erat kaitannya dengan ketepatan dan
  • 10. ketelitian pengukuran. Pengukuran dikatakan stabil jika pengukuran pada sebuah objek dilakukan berulan-ulang pada waktu yang berbeda, menunjukkan hasil yang sama, dikatakan ekibalen jika pengukuran menunjukkan hasil pengukuran yang sama jika dilakukan peneliti lain atau memakai contoh item lain, serta dikatakan konsisten internal jika item-item atau indikator yang digunakan adlaah konsisten satu sama lain. Ada beberapa metode atau teknik untuk mengukur reliabilitas instrument, dan pada praktikum ini dititikberatkan dengan menggunakan metode Cronbach Alpha, dengan rumus : Dimana : k = Jumlah butir dalam skala pengukuran S2i = Ragam/ Varian dari butir ke-i S2p = Ragam/ Varian dari skor total