SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
MODUL I: TEORI EKONOMI
KONSEP, ALIRAN DAN
SEJARAH KOPERASI
Oleh:
Melinda Rahma Arullia, SE
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2014
Universitas Gunadarma Jakarta | Modul I Ekonomi Koperasi 1
A. KONSEP KOPERASI
Dengan dilatar belakangi oleh pemikiran bahwa pada dasarnya
perkembangan konsep-konsep yang berasal dari negara-negara barat dan
negara-negara berpaham sosialis, sedang konsep yang berkembang di negara
dunia ketiga merupakan perpaduan dari kedua konsep tersebut. Munker dari
University of Marburg, Jerman Barat membedakan konsep koperasi menjadi dua
yaitu kosep koperasi barat dan konsep koperasi sosialis.
1. Konsep Koperasi Barat
Konsep koperasi sosialis menyatakan bahwa koperasi merupakan
organisasi swasta yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang
yang mempunyai kesamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi
kepentingan anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik
bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.
Jika dinyatakan secara negatif, maka koperasi dalam pengertian
tersebut dapat dinyatakan sebagai organisasi bagi egoism kelompok.
Namun unsure egoism tersebut diimbangi dengan unsure positif
berikut:
a. Keinginan individual dapat dipuaskan dengan cara bekerjasama
antar sesama anggota dengan saling membantu dan
menguntungkan
b. Setiap individu dengan tujuan yang sama dapat berpartisipasi
untuk mendapatkan keuntungan dan menanggung resiko bersama
c. Hasil berupa surplus/keuntungan didistribusikan kepada anggota
sesuai dengan metode yang telah disepakati.
d. Keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukkan kepada
cadangan koperasi
Universitas Gunadarma Jakarta | Modul I Ekonomi Koperasi 2
Dampak langsung koperasi terhadap anggotanya adalah:
a. Promosi kegiatan ekonomi anggota
b. Pengembangan usaha perusahaan koperasi dalam hal inveastasi,
formasi permodalan, pengembangan SDM, pengembangan
keahlian untuk bertindak sebagai wirausahawan dan kerjasama
antar koperasi secara vertikal dan horizontal.
Dampak tidak langsung koperasi terhadap anggota hanya dapat
dicapai bila dampak langsungnya dapat diraih, yaitu:
a. Pengembangan kondisi sosial ekonomi sejumlah produsen skala
kecil maupun pelanggan
b. Mengembangkan inovasi pada perusahaan skala kecil, misalnya
inovasi teknik dan metode produksi.
c. Memberikan distribusi pendapatan yang lebih seimbang dengan
pemberian harga yang wajar antara produsen dengan pelanggan,
serta pemberian kesempatan yang sama pada koperasi dan
perusahaan kecil.
2. Konsep Koperasi Sosialis
Konsep koperasi sosialis menyatakan bahwa koperasi direncanakan
dan dikendaalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan
merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional.
Sebagai alat pelaksana dari perencanaan yang ditetapkan secara
sentral, maka koperasi merupakan bagian sentral dari suatu tata
administrasi yang menyeluruh, berfungsi sebagai badan yang turut
menentukan kebijakan public, serta merupakan pengawasan dari
pendidikan.
Peran penting lain koperasi adalah sebagai wahana untuk
mewujudkan kepemilikan kolektif sarana produksi dan untuk
mencapai tujuan sosial politik. Menurut konsep ini, koperasi tidak
Universitas Gunadarma Jakarta | Modul I Ekonomi Koperasi 3
berdiri sendiri tetapi merupakan sub sistem dari sistem sosialisme
untuk mencapai tujuan-tujuan sistem sosial-komunis.
3. Konsep Koperasi Negara Berkembang
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, Munker hanya membedakan
koperasi berdasar konsep barat dan konsep sosialis. Sementara itu, di
dunia ketiga, walaupun masih mengacu pada kedua konsep tersebut,
namun koperasinya sudah berkembang dengan cirri sendiri, yaitu
dominasi campur tangan dengan pemerintah dalam pembinaan dan
pengembangannya. Campur tangan ini memang dapat dimaklumi karena
apabila masyarakat dengan kemampuan sumber daya manusia dan
modalnya yang terbatas dibiarkan dengan inisiatif sendiri untuk
membentuk koperasi, maka koperasi tidak akan pernah tumbuh dan
berkembang. Sehingga pengembangan koperasi seperti di Indonesia
dengan top down approach pada awal pembangunannya dapat diterima,
sepanjang polanya selalu disesuaikan dengan perkembangan
pembangunan di negara tersebut. dengan kata lain, penerapan top down
harus diubah secara bertahap menjadi bottop up approach. Hal ini
dimaksudkan agar rasa memiliki (sense of belonging) terhadap koperasi
oleh anggota semakin tumbuh , sehingga para anggotanya secara sukarela
berpartisipasi aktif. Apabila hal seperti tersebut dikembangkan, maka
koperasi yang benar-benar mengakar dari bawah akan tercipta, tumbuh
dan berkembang.
Adanya campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan
pengambangan koperasi di Indonesia membuatnya mirip dengan konsep
sosialis. Perbedaannya adalah, tujuan koperasi dalam konsep sosialis
dalah untuk merasionalkan faktor produksi dari kepemilikan pribadi ke
pemilikan kolektif, sedangkan koperasi di negara berkembang seperti di
Universitas Gunadarma Jakarta | Modul I Ekonomi Koperasi 4
Indonesia, tujuannya adalah meningkatkan kondisi sosial ekonomi
anggotanya.
B. LATAR BELAKANG TIMBULNYA KOPERASI BARAT
Perbedaan aliran dalam koperasi berkaitan erat dengan faktor ideology
dan pandangan hidup (way of life) yang di anut oleh negara dan masyarakat
yang bersangkutan. Secara garis besar, ideology negara-negara di dunia ini
dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu liberalism/kapitalisme, sosialisme
dan yang tidak termasuk liberalism daan sosialisme.
Implementasi dari masing-masing ideologi ini melahirkan sistem
perekonomian yang berbeda-beda. Pada gilirannya, suatu sistem
perekonomian tertentu akan saling menjiwai dengan koperasi sebagai sub
sistemnya. misalnya ideology pancasila dan sistem perekonomian yang
termaktub dalam pasal 33 UUD 1945 akan mewarnai peran dan misi koperasi
Indonesia. sehingga dapat disimpulkan bahwa, aliran koperasi dalam suatu
negara tidak dapat dipisahkan dari sistem perekonomian yang dianut oleh
negara yang bersangkutan.
1. Keterkaitan, Ideologi, Sistem Perekonomian dan Aliran koperasi
Keterkaitan ideologi, sistem perekonomian dan aliran koperasi yang dianut
oleh beberapa negara dapat digambarkan sebagai berikut:
Ideologi
Aliran
Koperasi
Sistem
Perekonomian
Universitas Gunadarma Jakarta | Modul I Ekonomi Koperasi 5
Perbedaan ideologi suatu bangsa akan mengakibatkan perbedaan sistem
perekonomiannya dan tentunya aliran koperasi yang dianutpun akan
berbeda. Sebaliknya setiap sistem perekonomian suatu bangsa juga akan
menjiwai sistem perekonomian dan ideology bangsa tersebut. hubungan
masig-masing ideology, sistem perekonomian dengan aliran koperasi
dapat dilihat sebagai berikut:
Ideologi Sistem
Perekonomian
Aliran Koperasi
Liberalisme/Kapitalisme Sistem Ekonomi
bebas/Liberal
Yardicts
Komunisme/Sosialisme Sistem ekonomi
sosialis
Sosialis
Tidak termasuk
Liberalisme dan
Sosialisme
Sistem ekonomi
campuran
Persemakmuran
(Commonwelath)
2. Aliran Koperasi
Dengan mengacu pada keterkaitan ideologi dan sistem perekonomian di
suatu negara, maka secara umum aliran koperasi yang dianut oleh berbagai
negara di dunia dapat dikelompokkan berdasarkan peran gerakan koperasi
dalam sistem perekonomian dan hubungannya dengan pemerintah. Paul
Hubert Casselman membaginya menjadi 3 aliran yaitu aliran Yardstick,
aliran sosialis dan aliran persemakmuran (commonwealth).
Aliran Koperasi Peran Koperasi Hubungan dengan
Pemerintah
Yardstick
Dijumpai pada
negara-negara
berideologi
kapitalis/bersistem
ekonomi liberal.
Koperasi berperan sebagai
suatu alat pengukur,
penyeimbang, penetral dan
pengoreksi dampak negatif
yang ditimbulkan oleh
sistem ekonomi liberal
(kapitalisme)
Hubungan gerakan
koperasi dengan
pemerintah bersifat
netral, dimana
pemerintah tidak campur
tangan terhadap jatuh
bangunnya organisasi
koperasi di masyarakat.
Universitas Gunadarma Jakarta | Modul I Ekonomi Koperasi 6
Aliran Koperasi Peran Koperasi Hubungan dengan
Pemerintah
Sosialis
Aliran ini banyak
dijumpai di
negara eropa
timur dan rusia.
Koperasi berperan sebagai
alat dalam mencapai
masyarakat yang sosialis
yang bercoral kolektif
Koperasi merupakan alat
pemerintah dan menjadi
bawahan pemerintah.
Dengan
demikian,koperasi tidak
mempunyai otonomi.
Persemakmuran
(Commonwealth)
Koperasi berperan untuk
mencapai kemakmuran
masyarakat yang adil dan
merata dimana koperasi
memegang peranan yang
utama dalam struktur
perekonomian masyarakat.
Hubungan koperasi
dengan pemerintah
bersifat kemitraan.
Koperasi tetap
mempunyai otonomi dan
pemerintah mempunyai
tanggung jawab untuk
ikut mengembangkan
koperasi di tengah-tengah
masyarakat.
C. SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI
1. Sejarah Lahirnya Koperasi
a. Tahun 1844, koperasi modern lahir di kota Rochdale Inggris yang
pada awalnya berdiri dengan usaha penyediaan barang-barang
konsumsi kebutuhan sehari-hari. seiring dengan terjadinya
penumpukan modal koperasi, barang mulai diproduksi sendiri hingga
mampu memberikan kesempatan kerja bagi anggota.
b. Tahun 1851 koperasi mampu mendirikan sebuah pabrik dan
mendirikan perumahan bagi anggota.
c. Tahun 1876 koperasi ini melakukan ekspansi usaha di bidang
transportasi, perbankan dan asuransi.
d. Tahun 1870 koperasi tersebut membuka usaha bidang penerbitan surat
kabar Cooperative News.
Universitas Gunadarma Jakarta | Modul I Ekonomi Koperasi 7
e. The Women Cooperative Guild (1833) yang memperjuangkan hak
wanita sebagai ibu rumah tangga, warga negara dan sebagai
konsumen
f. Tahun 1919 mendirikan cooperative college (lembaga koperasi
pendidikan tinggi koperasi pertama) di Manchester
g. Revolusi industri juga mendorong pertumbuhan berdirinya koperasi
seperti Charles Fourier dan Louis Blanc. Untuk mampu menghadapi
serangan revolusi Inggris, Perancis berusaha mengganti mesin-mesin
yang digunakan dengan mesin-mesin modern yang mengakibatkan
pengangguran.
Disamping di negara-negara tersebut,koperasi juga berkembang di jerman
yang dipelopori oleh Ferdinand Lasalle, Friederich W Raiffesen (1818-
1888) dan Herman Sculze (1808-1883) di Denmark dan sebagainya.
Koperasi tumbuh dan berkembang ke seluruh dunia disamping badan
usahanya. Setengah abad setelah pendirian koperasi Rochdale dan seiring
dengan berkembangnya koperasi di berbagai negara, para pelopor
koperasi sepakat untuk membentuk ICA ( International Cooperative
Alliance) dalam Kongres Koperasi Internasional (1896) di London yang
menjadikan koperasi menjadi sebuah gerakan internasional.
2. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia
Tahun Peristiwa Penting
16 Des 1895. Indonesia telah mendirikan mendirikan bank simpan
pinjam para “priyayi” (para pegawai pemerintah
colonial Belanda) Purwokerto bernama “De
Purwokertosche Hulp-en Spaarbank der inlandche
Hoofden” yang berbadan hukum koperasi di
Leuwiliang oleh Raden Ngabei Ariawiriatmaja, Patih
Purwokerto dkk yang mendapat dukungan penuh
dari Asisten Residen Purwokerto E Sieburg.
1896 Setelah Sieburg digantikan WPD de Wolf Van
Universitas Gunadarma Jakarta | Modul I Ekonomi Koperasi 8
Tahun Peristiwa Penting
Westerode menyediakan koperasi kredit bagi petani
dengan konsep koperasi Raiffeisen dengan nama “De
Purwokertoes Hulp, Spaar en Landbouw Creditbank”
hingga mampu mendirikan lumbung-lumbung desa
di pedesaan Purwokerto yang merupakan lembaga
simpan pinjam petani dalam bentuk bukan uang.
1915 Indonesia mengenal undang-undang koperasi
dengan diterbitkannya “Verordening op de
Cooperative Vereninging”.
1920 Diadakan Cooperative Commisie yang diketuai oleh
Dr. JH Boeke untuk menyelidiki apakah koperasi
bermanfaat di Indonesia.
1921 Pada bulan September hasil penyedilikan diserahkan
pemerintah dengan hasil bahwa koperasi dibutuhkan
untuk memperbaiki perekonomian rakyat
1927 Dikeluarkannya Regeling Inlandsche Cooperatieve
Vereenigingen yaitu sebuah peraturan tentang
koperasi yang khusus berlaku bagi golongan
bumiputera.
1930 Didirikan Jawatan Koperasi yang dipimpin Prof. JH
Boeke
1947 Diselenggarakan kongres gerakan koperasi se Jawa di
Tasikmalaya dan dibentuknya Sentral Organisasi
Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) dan menjadikan
12 Juli sebagai hari koperasi, serta menganjurkan di
adakan pendidikan koperasi di kalangan pengurus,
pegawai dan masyarakat.
1960 Pemerintah mengeluarkan PP No. 140 tentang
penyaluran Bahan Pokok dan menugaskan koperasi
sebagai pelaksananya.
1961 Diselenggarakan Munaskop (Musyawarah Nasional
Koperasi) I di Surabaya untuk melaksanakan prinsip
demokrasi terpimpin dan ekonomi terpimpin.
1965 Pemerintah mengeluarkan UU No.14 Tahun 1965,
Universitas Gunadarma Jakarta | Modul I Ekonomi Koperasi 9
Tahun Peristiwa Penting
dimana prinsip NASAKOM diterapkan pada
koperasi dan pada saat ini dilaksanakan Munaskop II
di Jakarta yang merupakan pengambilalihan koperasi
oleh kekuatan-kekuatan politik sebagai pelaksanaan
UU baru
1967 Dikeluarkannya UU No. 12 tahun 1967 tentang
pokok-pokok pengkoperasian yang diberlakukan
pada 1 Desember 1967
1992 Dikeluarkannya UU No. 12 tahun 1967
diesmpurnakan dan diganti menjadi UU No. 25
tahun 1992 tentang Perkoperasian.
1995 Dikeluarkannya PP No. 9 tahun 1995 tentang
kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi dan juga
memperjelas kedudukan koperasi dalam usaha jasa
keuangan, yang membedakan koperasi bergerak di
sektor moneter dan disektor riil.
----Selesai ---

More Related Content

What's hot

Tugas softskill koperasi 1
Tugas softskill koperasi 1Tugas softskill koperasi 1
Tugas softskill koperasi 1dwirasmiati
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasiAmelianaAyu
 
Universitas gunadarma ekonomi koperasi
Universitas gunadarma ekonomi koperasiUniversitas gunadarma ekonomi koperasi
Universitas gunadarma ekonomi koperasinani_nurhayati
 
Tugas softskill 1
Tugas softskill 1Tugas softskill 1
Tugas softskill 1dwirasmiati
 
Tugas soft skill wahyu muchri prabowo
Tugas soft skill wahyu muchri prabowoTugas soft skill wahyu muchri prabowo
Tugas soft skill wahyu muchri prabowoWahyu Prabowo
 
Tulisan Ekonomi Koperasi 1
Tulisan Ekonomi Koperasi 1Tulisan Ekonomi Koperasi 1
Tulisan Ekonomi Koperasi 1daud5
 
Teori koperasi TM1 & TM2
Teori koperasi TM1 & TM2Teori koperasi TM1 & TM2
Teori koperasi TM1 & TM2nurulliaalf
 

What's hot (16)

Tugas softskill koperasi 1
Tugas softskill koperasi 1Tugas softskill koperasi 1
Tugas softskill koperasi 1
 
Mentahan
MentahanMentahan
Mentahan
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasi
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Universitas gunadarma ekonomi koperasi
Universitas gunadarma ekonomi koperasiUniversitas gunadarma ekonomi koperasi
Universitas gunadarma ekonomi koperasi
 
Softskill
SoftskillSoftskill
Softskill
 
Tugas softskill 1
Tugas softskill 1Tugas softskill 1
Tugas softskill 1
 
Tugas soft skill wahyu muchri prabowo
Tugas soft skill wahyu muchri prabowoTugas soft skill wahyu muchri prabowo
Tugas soft skill wahyu muchri prabowo
 
Bab I dewi
Bab I dewiBab I dewi
Bab I dewi
 
Tulisan Ekonomi Koperasi 1
Tulisan Ekonomi Koperasi 1Tulisan Ekonomi Koperasi 1
Tulisan Ekonomi Koperasi 1
 
Teori koperasi TM1 & TM2
Teori koperasi TM1 & TM2Teori koperasi TM1 & TM2
Teori koperasi TM1 & TM2
 
Ekonomi Koperasi
Ekonomi KoperasiEkonomi Koperasi
Ekonomi Koperasi
 
Tugas ekonomi koperasi
Tugas ekonomi koperasiTugas ekonomi koperasi
Tugas ekonomi koperasi
 
Koperasi 2
Koperasi 2Koperasi 2
Koperasi 2
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasi
 
Koperasi indonesia
Koperasi indonesiaKoperasi indonesia
Koperasi indonesia
 

Similar to Modul i ekonomi koperasi#

Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskillevilawati
 
Tugas soft skill wahyu muchri prabowo
Tugas soft skill wahyu muchri prabowoTugas soft skill wahyu muchri prabowo
Tugas soft skill wahyu muchri prabowoWahyu Prabowo
 
Konsep koperasi
Konsep koperasiKonsep koperasi
Konsep koperasiadi120
 
15213768 - Ekonomi Koperasi 12 BAB
15213768 - Ekonomi Koperasi 12 BAB15213768 - Ekonomi Koperasi 12 BAB
15213768 - Ekonomi Koperasi 12 BABRisky Saputra
 
Power poin ekonomi koperasi
Power poin   ekonomi koperasiPower poin   ekonomi koperasi
Power poin ekonomi koperasiwijitricahyani
 
Konsep koperasi
Konsep koperasiKonsep koperasi
Konsep koperasiadi223
 
Konsep koperasi
Konsep koperasiKonsep koperasi
Konsep koperasiadisumardi
 
Konsep koperasi
Konsep koperasiKonsep koperasi
Konsep koperasiadi120
 
Konsep koperasi
Konsep koperasiKonsep koperasi
Konsep koperasiyoggi123
 
Makalah perkoperasian di indonesia
Makalah perkoperasian di indonesiaMakalah perkoperasian di indonesia
Makalah perkoperasian di indonesiaReyy193
 
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaKonsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaChaeraniirma
 
Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi
Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasiBab 1 & bab 2 ekonomi koperasi
Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasiMerryCristyn
 

Similar to Modul i ekonomi koperasi# (20)

Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Bab I
Bab IBab I
Bab I
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Tugas soft skill wahyu muchri prabowo
Tugas soft skill wahyu muchri prabowoTugas soft skill wahyu muchri prabowo
Tugas soft skill wahyu muchri prabowo
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasi
 
Konsep koperasi
Konsep koperasiKonsep koperasi
Konsep koperasi
 
15213768 - Ekonomi Koperasi 12 BAB
15213768 - Ekonomi Koperasi 12 BAB15213768 - Ekonomi Koperasi 12 BAB
15213768 - Ekonomi Koperasi 12 BAB
 
Power poin ekonomi koperasi
Power poin   ekonomi koperasiPower poin   ekonomi koperasi
Power poin ekonomi koperasi
 
Konsep koperasi
Konsep koperasiKonsep koperasi
Konsep koperasi
 
Konsep koperasi
Konsep koperasiKonsep koperasi
Konsep koperasi
 
Konsep koperasi
Konsep koperasiKonsep koperasi
Konsep koperasi
 
Konsep koperasi
Konsep koperasiKonsep koperasi
Konsep koperasi
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Makalah perkoperasian di indonesia
Makalah perkoperasian di indonesiaMakalah perkoperasian di indonesia
Makalah perkoperasian di indonesia
 
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaKonsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
 
Denisah
DenisahDenisah
Denisah
 
Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi
Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasiBab 1 & bab 2 ekonomi koperasi
Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi
 
Ppt Ekonomi Koperasi
Ppt Ekonomi KoperasiPpt Ekonomi Koperasi
Ppt Ekonomi Koperasi
 

Recently uploaded

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

Modul i ekonomi koperasi#

  • 1. MODUL I: TEORI EKONOMI KONSEP, ALIRAN DAN SEJARAH KOPERASI Oleh: Melinda Rahma Arullia, SE UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2014
  • 2. Universitas Gunadarma Jakarta | Modul I Ekonomi Koperasi 1 A. KONSEP KOPERASI Dengan dilatar belakangi oleh pemikiran bahwa pada dasarnya perkembangan konsep-konsep yang berasal dari negara-negara barat dan negara-negara berpaham sosialis, sedang konsep yang berkembang di negara dunia ketiga merupakan perpaduan dari kedua konsep tersebut. Munker dari University of Marburg, Jerman Barat membedakan konsep koperasi menjadi dua yaitu kosep koperasi barat dan konsep koperasi sosialis. 1. Konsep Koperasi Barat Konsep koperasi sosialis menyatakan bahwa koperasi merupakan organisasi swasta yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai kesamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi. Jika dinyatakan secara negatif, maka koperasi dalam pengertian tersebut dapat dinyatakan sebagai organisasi bagi egoism kelompok. Namun unsure egoism tersebut diimbangi dengan unsure positif berikut: a. Keinginan individual dapat dipuaskan dengan cara bekerjasama antar sesama anggota dengan saling membantu dan menguntungkan b. Setiap individu dengan tujuan yang sama dapat berpartisipasi untuk mendapatkan keuntungan dan menanggung resiko bersama c. Hasil berupa surplus/keuntungan didistribusikan kepada anggota sesuai dengan metode yang telah disepakati. d. Keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukkan kepada cadangan koperasi
  • 3. Universitas Gunadarma Jakarta | Modul I Ekonomi Koperasi 2 Dampak langsung koperasi terhadap anggotanya adalah: a. Promosi kegiatan ekonomi anggota b. Pengembangan usaha perusahaan koperasi dalam hal inveastasi, formasi permodalan, pengembangan SDM, pengembangan keahlian untuk bertindak sebagai wirausahawan dan kerjasama antar koperasi secara vertikal dan horizontal. Dampak tidak langsung koperasi terhadap anggota hanya dapat dicapai bila dampak langsungnya dapat diraih, yaitu: a. Pengembangan kondisi sosial ekonomi sejumlah produsen skala kecil maupun pelanggan b. Mengembangkan inovasi pada perusahaan skala kecil, misalnya inovasi teknik dan metode produksi. c. Memberikan distribusi pendapatan yang lebih seimbang dengan pemberian harga yang wajar antara produsen dengan pelanggan, serta pemberian kesempatan yang sama pada koperasi dan perusahaan kecil. 2. Konsep Koperasi Sosialis Konsep koperasi sosialis menyatakan bahwa koperasi direncanakan dan dikendaalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional. Sebagai alat pelaksana dari perencanaan yang ditetapkan secara sentral, maka koperasi merupakan bagian sentral dari suatu tata administrasi yang menyeluruh, berfungsi sebagai badan yang turut menentukan kebijakan public, serta merupakan pengawasan dari pendidikan. Peran penting lain koperasi adalah sebagai wahana untuk mewujudkan kepemilikan kolektif sarana produksi dan untuk mencapai tujuan sosial politik. Menurut konsep ini, koperasi tidak
  • 4. Universitas Gunadarma Jakarta | Modul I Ekonomi Koperasi 3 berdiri sendiri tetapi merupakan sub sistem dari sistem sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan sistem sosial-komunis. 3. Konsep Koperasi Negara Berkembang Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, Munker hanya membedakan koperasi berdasar konsep barat dan konsep sosialis. Sementara itu, di dunia ketiga, walaupun masih mengacu pada kedua konsep tersebut, namun koperasinya sudah berkembang dengan cirri sendiri, yaitu dominasi campur tangan dengan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya. Campur tangan ini memang dapat dimaklumi karena apabila masyarakat dengan kemampuan sumber daya manusia dan modalnya yang terbatas dibiarkan dengan inisiatif sendiri untuk membentuk koperasi, maka koperasi tidak akan pernah tumbuh dan berkembang. Sehingga pengembangan koperasi seperti di Indonesia dengan top down approach pada awal pembangunannya dapat diterima, sepanjang polanya selalu disesuaikan dengan perkembangan pembangunan di negara tersebut. dengan kata lain, penerapan top down harus diubah secara bertahap menjadi bottop up approach. Hal ini dimaksudkan agar rasa memiliki (sense of belonging) terhadap koperasi oleh anggota semakin tumbuh , sehingga para anggotanya secara sukarela berpartisipasi aktif. Apabila hal seperti tersebut dikembangkan, maka koperasi yang benar-benar mengakar dari bawah akan tercipta, tumbuh dan berkembang. Adanya campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengambangan koperasi di Indonesia membuatnya mirip dengan konsep sosialis. Perbedaannya adalah, tujuan koperasi dalam konsep sosialis dalah untuk merasionalkan faktor produksi dari kepemilikan pribadi ke pemilikan kolektif, sedangkan koperasi di negara berkembang seperti di
  • 5. Universitas Gunadarma Jakarta | Modul I Ekonomi Koperasi 4 Indonesia, tujuannya adalah meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya. B. LATAR BELAKANG TIMBULNYA KOPERASI BARAT Perbedaan aliran dalam koperasi berkaitan erat dengan faktor ideology dan pandangan hidup (way of life) yang di anut oleh negara dan masyarakat yang bersangkutan. Secara garis besar, ideology negara-negara di dunia ini dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu liberalism/kapitalisme, sosialisme dan yang tidak termasuk liberalism daan sosialisme. Implementasi dari masing-masing ideologi ini melahirkan sistem perekonomian yang berbeda-beda. Pada gilirannya, suatu sistem perekonomian tertentu akan saling menjiwai dengan koperasi sebagai sub sistemnya. misalnya ideology pancasila dan sistem perekonomian yang termaktub dalam pasal 33 UUD 1945 akan mewarnai peran dan misi koperasi Indonesia. sehingga dapat disimpulkan bahwa, aliran koperasi dalam suatu negara tidak dapat dipisahkan dari sistem perekonomian yang dianut oleh negara yang bersangkutan. 1. Keterkaitan, Ideologi, Sistem Perekonomian dan Aliran koperasi Keterkaitan ideologi, sistem perekonomian dan aliran koperasi yang dianut oleh beberapa negara dapat digambarkan sebagai berikut: Ideologi Aliran Koperasi Sistem Perekonomian
  • 6. Universitas Gunadarma Jakarta | Modul I Ekonomi Koperasi 5 Perbedaan ideologi suatu bangsa akan mengakibatkan perbedaan sistem perekonomiannya dan tentunya aliran koperasi yang dianutpun akan berbeda. Sebaliknya setiap sistem perekonomian suatu bangsa juga akan menjiwai sistem perekonomian dan ideology bangsa tersebut. hubungan masig-masing ideology, sistem perekonomian dengan aliran koperasi dapat dilihat sebagai berikut: Ideologi Sistem Perekonomian Aliran Koperasi Liberalisme/Kapitalisme Sistem Ekonomi bebas/Liberal Yardicts Komunisme/Sosialisme Sistem ekonomi sosialis Sosialis Tidak termasuk Liberalisme dan Sosialisme Sistem ekonomi campuran Persemakmuran (Commonwelath) 2. Aliran Koperasi Dengan mengacu pada keterkaitan ideologi dan sistem perekonomian di suatu negara, maka secara umum aliran koperasi yang dianut oleh berbagai negara di dunia dapat dikelompokkan berdasarkan peran gerakan koperasi dalam sistem perekonomian dan hubungannya dengan pemerintah. Paul Hubert Casselman membaginya menjadi 3 aliran yaitu aliran Yardstick, aliran sosialis dan aliran persemakmuran (commonwealth). Aliran Koperasi Peran Koperasi Hubungan dengan Pemerintah Yardstick Dijumpai pada negara-negara berideologi kapitalis/bersistem ekonomi liberal. Koperasi berperan sebagai suatu alat pengukur, penyeimbang, penetral dan pengoreksi dampak negatif yang ditimbulkan oleh sistem ekonomi liberal (kapitalisme) Hubungan gerakan koperasi dengan pemerintah bersifat netral, dimana pemerintah tidak campur tangan terhadap jatuh bangunnya organisasi koperasi di masyarakat.
  • 7. Universitas Gunadarma Jakarta | Modul I Ekonomi Koperasi 6 Aliran Koperasi Peran Koperasi Hubungan dengan Pemerintah Sosialis Aliran ini banyak dijumpai di negara eropa timur dan rusia. Koperasi berperan sebagai alat dalam mencapai masyarakat yang sosialis yang bercoral kolektif Koperasi merupakan alat pemerintah dan menjadi bawahan pemerintah. Dengan demikian,koperasi tidak mempunyai otonomi. Persemakmuran (Commonwealth) Koperasi berperan untuk mencapai kemakmuran masyarakat yang adil dan merata dimana koperasi memegang peranan yang utama dalam struktur perekonomian masyarakat. Hubungan koperasi dengan pemerintah bersifat kemitraan. Koperasi tetap mempunyai otonomi dan pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk ikut mengembangkan koperasi di tengah-tengah masyarakat. C. SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI 1. Sejarah Lahirnya Koperasi a. Tahun 1844, koperasi modern lahir di kota Rochdale Inggris yang pada awalnya berdiri dengan usaha penyediaan barang-barang konsumsi kebutuhan sehari-hari. seiring dengan terjadinya penumpukan modal koperasi, barang mulai diproduksi sendiri hingga mampu memberikan kesempatan kerja bagi anggota. b. Tahun 1851 koperasi mampu mendirikan sebuah pabrik dan mendirikan perumahan bagi anggota. c. Tahun 1876 koperasi ini melakukan ekspansi usaha di bidang transportasi, perbankan dan asuransi. d. Tahun 1870 koperasi tersebut membuka usaha bidang penerbitan surat kabar Cooperative News.
  • 8. Universitas Gunadarma Jakarta | Modul I Ekonomi Koperasi 7 e. The Women Cooperative Guild (1833) yang memperjuangkan hak wanita sebagai ibu rumah tangga, warga negara dan sebagai konsumen f. Tahun 1919 mendirikan cooperative college (lembaga koperasi pendidikan tinggi koperasi pertama) di Manchester g. Revolusi industri juga mendorong pertumbuhan berdirinya koperasi seperti Charles Fourier dan Louis Blanc. Untuk mampu menghadapi serangan revolusi Inggris, Perancis berusaha mengganti mesin-mesin yang digunakan dengan mesin-mesin modern yang mengakibatkan pengangguran. Disamping di negara-negara tersebut,koperasi juga berkembang di jerman yang dipelopori oleh Ferdinand Lasalle, Friederich W Raiffesen (1818- 1888) dan Herman Sculze (1808-1883) di Denmark dan sebagainya. Koperasi tumbuh dan berkembang ke seluruh dunia disamping badan usahanya. Setengah abad setelah pendirian koperasi Rochdale dan seiring dengan berkembangnya koperasi di berbagai negara, para pelopor koperasi sepakat untuk membentuk ICA ( International Cooperative Alliance) dalam Kongres Koperasi Internasional (1896) di London yang menjadikan koperasi menjadi sebuah gerakan internasional. 2. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia Tahun Peristiwa Penting 16 Des 1895. Indonesia telah mendirikan mendirikan bank simpan pinjam para “priyayi” (para pegawai pemerintah colonial Belanda) Purwokerto bernama “De Purwokertosche Hulp-en Spaarbank der inlandche Hoofden” yang berbadan hukum koperasi di Leuwiliang oleh Raden Ngabei Ariawiriatmaja, Patih Purwokerto dkk yang mendapat dukungan penuh dari Asisten Residen Purwokerto E Sieburg. 1896 Setelah Sieburg digantikan WPD de Wolf Van
  • 9. Universitas Gunadarma Jakarta | Modul I Ekonomi Koperasi 8 Tahun Peristiwa Penting Westerode menyediakan koperasi kredit bagi petani dengan konsep koperasi Raiffeisen dengan nama “De Purwokertoes Hulp, Spaar en Landbouw Creditbank” hingga mampu mendirikan lumbung-lumbung desa di pedesaan Purwokerto yang merupakan lembaga simpan pinjam petani dalam bentuk bukan uang. 1915 Indonesia mengenal undang-undang koperasi dengan diterbitkannya “Verordening op de Cooperative Vereninging”. 1920 Diadakan Cooperative Commisie yang diketuai oleh Dr. JH Boeke untuk menyelidiki apakah koperasi bermanfaat di Indonesia. 1921 Pada bulan September hasil penyedilikan diserahkan pemerintah dengan hasil bahwa koperasi dibutuhkan untuk memperbaiki perekonomian rakyat 1927 Dikeluarkannya Regeling Inlandsche Cooperatieve Vereenigingen yaitu sebuah peraturan tentang koperasi yang khusus berlaku bagi golongan bumiputera. 1930 Didirikan Jawatan Koperasi yang dipimpin Prof. JH Boeke 1947 Diselenggarakan kongres gerakan koperasi se Jawa di Tasikmalaya dan dibentuknya Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) dan menjadikan 12 Juli sebagai hari koperasi, serta menganjurkan di adakan pendidikan koperasi di kalangan pengurus, pegawai dan masyarakat. 1960 Pemerintah mengeluarkan PP No. 140 tentang penyaluran Bahan Pokok dan menugaskan koperasi sebagai pelaksananya. 1961 Diselenggarakan Munaskop (Musyawarah Nasional Koperasi) I di Surabaya untuk melaksanakan prinsip demokrasi terpimpin dan ekonomi terpimpin. 1965 Pemerintah mengeluarkan UU No.14 Tahun 1965,
  • 10. Universitas Gunadarma Jakarta | Modul I Ekonomi Koperasi 9 Tahun Peristiwa Penting dimana prinsip NASAKOM diterapkan pada koperasi dan pada saat ini dilaksanakan Munaskop II di Jakarta yang merupakan pengambilalihan koperasi oleh kekuatan-kekuatan politik sebagai pelaksanaan UU baru 1967 Dikeluarkannya UU No. 12 tahun 1967 tentang pokok-pokok pengkoperasian yang diberlakukan pada 1 Desember 1967 1992 Dikeluarkannya UU No. 12 tahun 1967 diesmpurnakan dan diganti menjadi UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. 1995 Dikeluarkannya PP No. 9 tahun 1995 tentang kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi dan juga memperjelas kedudukan koperasi dalam usaha jasa keuangan, yang membedakan koperasi bergerak di sektor moneter dan disektor riil. ----Selesai ---