SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Company
            Minggu 1
LOGO




      KONSEP, ALIRAN, DAN SEJARAH KOPERASI
1. KONSEP KOPERASI

Munker dari University of Marburg, Jerman Barat membedakan konsep
koperasi menjadi dua yaitu :
• Konsep Koperasi Barat
• Konsep Koperasi Sosialis
Hal ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa pada dasarnya,
perkembangan konsep-konsep yang ada berasal dari negara-negara
   barat
dan negara-negara berpaham sosialis, sedangkan negara yang
berkembang di negara dunia ketiga merupakan perpaduan dari kedua
konsep tersebut.
Konsep Koperasi Barat
Konsep koperasi barat menyatakan bahwa koperasi merupakan organisasi
swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai
persamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para
anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi
maupun perusahaan koperasi.
Jika dinyatakan secara negatif ,maka koperasi dalam pengertian tersebut
Dapat dikatakan sebagai “Organisasi bagi egoisme kelompok”. Namun
demikian,unsur egoistik ini diimbangi dengan unsur positif sebagai berikut.
• Keinginan individual dapat dipuaskan dengan cara bekerjasama
    antarsesama anggota,dengan saling membantu dan saling
    menguntungkan.
• Setiap individu dengan tujuan yang sama dapat berpartisipasi untuk
    mendapatkan keuntungan dan menanggung resiko bersama.
• Hasil berupa surplus/keuntungan didistribusikan kepada anggota sesuai
    dengan metode yang telah disepakati.
• Keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukkan sebagai
    cadangan koperasi.
Dampak tidak langsung
                                      koperasi terhadap
                                      anggotanya hanya dapat
Dampak langsung koperasi              dicapai, bila dampak
terhadap anggotanya adalah :          langsungnya sudah
    Promosi kegiatan ekonomi          diraih. Dampak Tidak
    anggota.                          Langsung koperasi
    Pengembangan usaha                adalah:
    perusahaan koperasi dalam         • Pengembangan kondisi sosial ekonomi
    hal investasi, formasi                sejumlah produsen skala kecilnya
    permodalan,pengembangan               maupun pelanggan.
    SDM, pengembangan                 • Mengembangkan inovasi pada
    keahlian untuk bertindak              perusahaan skala kecil, misalnya
    sebagai wirausahawan dan              inovasi teknik dan metode produksi.
    kerjasama antar koperasi          • Memberikan distribusi pendapatan
    secara horizontal dan vertikal.       yang lebih seimbang dengan
                                          pemberian harga yang wajar antara
                                          produsen dengan pelanggan, serta
                                          pemberian kesempatan yang sama
                                          pada koperasi dan perusahaan kecil.
Konsep Koperasi Sosialis
Konsep koperasi sosialis menyatakan bahwa koperasi direncanakan
dan dikendalikan oleh pemerintah, dan dibentuk dengan tujuan
merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional.

Menurut Konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan
subsistem dari sistem sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan sistem
sosial-komunis.
Konsep Koperasi Negara Berkembang
 Ciri tersendiri dari konsep koperasi negara berkembang ini, yaitu
 dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan
 pengembangannya. Campur tangan ini memang dapat dimaklumi
 karena apabila masyarakat dengan kemampuan Sumber Daya Manusia
 dan modalnya yang terbatas dibiarkan dengan inisiatif sendiri untuk
 membentuk koperasi, maka koperasi tidak akan pernah tumbuh dan
 berkembang. Sehingga, pengembangan koperasi di negara berkembang
 seperti Indonesia dengan top down approach pada awal
 pembangunannya dapat diterima, sepanjang polanya selalu disesuaikan
 dengan perkembangan pembangunan di negara tersebut.
 Adanya campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan
 pengembangan koperasi di Indonesia membuatnya mirip dengan
 konsep sosialis. Perbedaannya adalah,tujuan koperasi dalam konsep
 sosialis adalah untuk merasionalkan faktor produksi dari kepemilikan
 pribadi ke pemilikan kolektif, sedangkan koperasi di negara berkembang
 seperti Indonesia ,tujuannya adalah meningkatkan kondisi sosial
 ekonomi anggotanya.
2. LATAR BELAKANG TIMBULNYA ALIRAN KOPERASI


Perbedaan aliran dalam koperasi berkaitan erat dengan faktor ideologi
dan pandangan hidup yang dianut oleh negara dan masyarakat yang
bersangkutan. Secara besar ideologi negara-negara di dunia ini dapat
di kelompokkan menjadi 3.
• Liberalisme/Kapitalisme
• Sosialisme
• Tidak termasuk liberalisme maupun sosialisme
Suatu sistem perekonomian tertentu akan saling menjiwai dengan
koperasi sebagai subsistemnya. Misalnya, ideologi pancasila dan
sistem perekonomian yang tercantum dalam pasal 33 UUD 1945 akan
mewarnai peran dan misi koperasi Indonesia. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa, aliran koperasi dalam suatu negara tidak dapat
dipisahkan dari sistem perekonomian yang dianut oleh negara yang
bersangkutan.
KETERKAITAN IDEOLOGI,SISTEM PEREKONOMIAN, DAN
ALIRAN KOPERASI

    Perbedaan ideologi suatu bangsa akan mengakibatkan perbedaan
    sistem perekonomiannya dan tentunya aliran koperasi yang dianut
    pun akan berbeda. Sebaliknya, setiap sistem perekonomian suatu
    bangsa juga akan menjiwai ideologi bangsanya dan aliran
    koperasinya pun akan menjiwai sistem perekonomian dan ideologi
    bangsa tersebut.
ALIRAN KOPERASI
Menurut Paul Hubert Casselman aliran koperasi ada 3,yaitu :
1. Aliran Yardstick
   Aliran ini pada umumnya dijumpai pada negara-negara yang
   berideologi kapitalis atau yang menganut sistem perekonomian
   liberal. Menururt aliran ini,koperasi dapat menjadi kekuatan untuk
   mengimbangi,menetralisasikan, dan mengoreksi berbagai
   kebutuhan yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme.
   Hubungan pemerintah dengan gerakan koperasi beesifat netral. Hal
   ini berarti, pemerintah tidak melakukan campurtangan terhadap
   jatuh bangunnya koperasi di tengah-tengah masyarakat. Pemerintah
   memperlakukan koperasi dengan swasta secara seimbang dalam
   pengembangan usaha. Jadi, maju tidaknya koperasi tetap terletak di
   tangan anggota koperasi itu sendiri.
   Negara-negara yang terpengaruh dengan aliran ini adalah, Amerika
   Serikat,Perancis,Swedia,Denmark,Jerman,Belanda dan lain-lain.
ALIRAN KOPERASI
2. ALIRAN SOSIALIS
   Koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai
   kesejahteraan masyarakat, disamping itu menyatukan rakyat lebih
   mudah melalui organisasi koperasi.Akan tetapi dalam
   perkembangannya, kaum sosialis kurang berhasil memanfaatkan
   koperasi bagi kepentingan mereka. Kemudian, kaum sosialis yang
   diantaranya berkembang menjadi kaum komunis mengupayakan
   gerakan koperasi sebagai alat sistem komunis itu sendiri. Koperasi
   dijadikan sebagai alat pemerintah dalam menjalankan program-
   programnya. Dalam hal ini,otonomi koperasi menjadi hilang.
   Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-negara Eropa Timur
   dan Rusia.
ALIRAN KOPERASI
3. Aliran Persemakmuran
   Aliran Persemakmuran (commonwealth) memandang koperasi
   sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas
   ekonomi masyarakat. Mereka yang menganut aliran ini berpendapat
   bahwa, untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi ekonomi rakyat
   terutama yang berskala kecil, akan lebih mudah dilakukan apabila
   melalui organisasi koperasi.Hubungan pemerintah dengan gerakan
   koperasi bersifat “kemitraan” (partnership), dimana pemerintah
   bertanggung jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi
   tercipta dengan baik. Otonomi koperasi dalam aliran ini tetap
   dipertahankan.
3. SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI
• SEJARAH LAHIRNYA KOPERASI
  Koperasi modern yang berkembang dewasa ini lahir pertama kali di
  Inggris, yaitu di kota Rochdale pada tahun 1844. Koperasi timbul pada masa
  perkembangan kapitalisme sebagai akibat revolusi industri. Pada
  awalnya, Koperasi Rochdale berdiri dengan usaha penyediaan barang-
  barang konsumsi kebutuhan sehari-hari. Akan tetapi seiring dengan
  terjadinya pemupukan modal koperasi, koperasi mulai merintis untuk
  memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Pada tahun 1851, koperasi
  tersebut akhirnya dapat mendirikan sebuah pabrik dan mendirikan peru-
  mahan bagi anggota-anggotanya yang belum mempunyai rumah.
  Pada tahun 1852, jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit. Pada
  tahun 1862, dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian dengan nama The
  Cooperative Whole Sale Society (CWS). Pada tahun 1945, CWS berhasil
  mempunyai lebih kurang 200 pabrik dengan 9000 tenaga kerja.
  Pada tahun 1876, koperasi ini telah melakukan ekspansi usaha di bidang
  transportasi, perbankan, dan asuransi. Pada tahun 1870, koperasi tersebut
  juga membuka usaha di bidang penerbitan, berupa surat kabar yang terbit
  dengan nama Cooperative News.
• The Women’s Cooperative Guild yang di bentuk pada tahun 1883,
  besar pengaruhnya terhadap perkembangan gerakan koperasi,
  disamping memperjuangkan hak-hak kaum wanita sebagai ibu rumah
  tangga, warga negara dan sebagai konsumen.
• Pada tahun 1919, didirikanlah Cooperative College di Manchester yang
  merupakan lembaga pendidikan tinggi koperasi pertama.
• Revolusi industri di Perancis juga mendorong berdirinya koperasi,
  dengan meningkatnya pengangguran, kemudian muncul pelopor-pelopor
  koperasi di perancis seperti Charles Fourier (1772-1837) yang menyusun
  suatu gagasan untuk memperbaiki hidup masyarakat dengan
  membentuk fakanteres, suatu perkumpulan yang terdiri dari 300-400
  keluarga yang bersifat komunal, yang diberikan 3 mil tanah untuk
  digunakan sebagai tempat tinggal bersama dan dikelilingi oleh tanah
  pertanian seluas kurang lebih 150 hektar ,yg di dalamnya terdapat juga
  usaha-usaha kerajinan dan usaha lain untuk memenuhi kebutuhan
  sehari-hari. Tetapi gagasan ini tidak berhasil dilaksanakan karena
  pengaruh liberalisme yang sangat besar pada waktu itu.
• Louis Blanc (1811-1880) dalam bukunya Organization Labour menyusun
  gagasannya lebih konkrit, dengan mengatakan bahwa persaingan
  merupakan sumber keburukan ekonomi, kemiskinan, kemerosotan
  moral, kejahatan , krisis industri dan pertentangan nasional. Untuk
  mengatasinya, perlu didirikan social work-shop (etelier sociaux) yang
  mirip dengan koperasi produsen dengan menyatukan para produsen
  perorangan yang mempunyai usaha yang sama. Pada tahun 1884, kaum
  buruh di perancis menuntut pemerintah untuk melaknsanakan gagasan
  Louis Blanc untuk mendirikan koperasi, tetapi koperasi ini kemudian
  bangkrut.
• Di samping negara-negara tersebut, koperasi juga berkembang di
  Jerman yang di pelopori Ferdinan Lasalle, Friedrich W. Raiffesen (1818-
  1888), dan Herman Schulze (1808-1883) di Denmark dan sebagainya.
• Dalam perjalanan sejarah, koperasi tumbuh dan berkembang di seluruh
  dunia. Seiring berkembangnya koperasi di berbagai negara, para pelopor
  koperasi sepakat untuk membentuk International Cooperative Alliance
  (ICA) atau Koperasi Internasional dalam Kongres Koperasi Internasional
  yang pertama pada tahun 1896, di London.
   SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA
Menurut Sukuco dalam bukunya “Seratus Tahun Koperasi Indonesia”, badan
hukum koperasi pertama di Indonesia adalah sebuah koperasi di Leuwiliang , yang
didirikan pada tanggal 16 Desember 1895
Pada tahun 1895,Raden Ngabei Ariawiriaatmaja, Patih Purwokerto,bersama
kawan-kawan, telah mendirikan Bank Simpan-Pinjam yang diberi nama “Bank
Priyayi” untuk menolong sejawatnya para Pegawai Negeri Pribumi melepaskan diri
dari cengkraman pelepas uang, yang di kala itu merajalela. “Gebrakan” Patih
Wiriaatmaja ini didukung penuh Asisten Residen Purwokerto E.Sieburg, atasan
sang patih.
Tidak lama kemudian, pada tahun 1896, E.Sieburg diganti oleh WPD de Wolf van
Westerode yang baru datang dari Belanda, dan ingin mewujudkan cita-citanya
menyediakan kredit bagi petani melalui konsep koperasi Raiffeisen. Koperasi
tersebut adalah koperasi kredit pertanian yang dicetuskan Friedrich Wilhelm
Raiffeisen,Jerman, dan dipelajari de Wolf van Westerrode selama ia cuti di negeri
itu. Dalam rangka pelaksanaan Bank Simpan Pinjam dan Kredit Pertanian tersebut
dan sekaligus sebagai perwujudan gagasan membangun koperasi, maka
didirikanlah Lumbung-Lumbung Desa di pedesaan Purwokerto. Lumbung Desa
adalah lembaga simpan-pinjam para petani dalam bentuk bukan uang, namun in-
natura (simpan padi,pinjam uang). Maklum,satu abad yang silam uang (tunai)
teramat langka di pedesaan.
   SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA
Indonesia baru mengenal perundang-undangan koperasi pada tahun1915, yaitu
dengan diterbitkannya “Verordening op de Cooperative Vereninging” Kononklijk
besluit 7 April 1915, Indisch Staatsblad No.431.
Seiring dengan perkembangan jaman dan tuntutan lingkungan strategis , maka pada
tahun 1927 dikeluarkanlah Regeling Inlandsche Cooperative Vereenigingen (sebuah
peraturan tentang koperasi yang khusus berlaku bagi golongan bumi putra). Pada
akhir tahun 1930 didirikanlah Jawatan Koperasi.
Pada tanggal 12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi se-Jawa yang
pertama di Tasikmalaya. Dalam kongres tersebut, diputuskan terbentuknya Sentral
Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI), menjadikan tanggal 12 Juli sebagai
Hari Koperasi.
Pada tahun 1961,diselenggarakan Musyawarah Nasional Koperasi I (Munaskop I) di
Surabaya.
Pada tahun 1965,dikeluarkan Undang-Undang No.14 tahun 1965, dimana prinsip
NASAKOM diterapkan pada koperasi.
Pada tahun 1967, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No.12 Tahun 1967
tentang Pokok-Pokok Perkoperasian yang mulai berlaku tanggal 18 Desember 1967.
Pada tahun 1992, UU No. 12 Tahun 1967 disempurnakan dan diganti menjadi UU
No. 25 Tahun 1992.
Sumber:
ARIFIN SITIO DAN HALOMOAN TAMBA, 2001, KOPERASI,
TEORI DAN PRAKTEK, PENERBIT ERLANGGA, JAKARTA

More Related Content

What's hot

Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasiAmelianaAyu
 
Konsep dan Aliran koperasi kelompok 11
Konsep dan Aliran koperasi   kelompok 11Konsep dan Aliran koperasi   kelompok 11
Konsep dan Aliran koperasi kelompok 11yoraayoraa
 
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaKonsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaChaeraniirma
 
Tugas softskill 1
Tugas softskill 1Tugas softskill 1
Tugas softskill 1dwirasmiati
 
Tugas soft skill wahyu muchri prabowo
Tugas soft skill wahyu muchri prabowoTugas soft skill wahyu muchri prabowo
Tugas soft skill wahyu muchri prabowoWahyu Prabowo
 
Konsep koperasi
Konsep koperasiKonsep koperasi
Konsep koperasiadisumardi
 
Konsep koperasi
Konsep koperasiKonsep koperasi
Konsep koperasiadi120
 
Akbarbayuperdana 2ea19 ekonomikoperasi
Akbarbayuperdana 2ea19 ekonomikoperasiAkbarbayuperdana 2ea19 ekonomikoperasi
Akbarbayuperdana 2ea19 ekonomikoperasiakbarbayuperd
 
15213768 - Ekonomi Koperasi 12 BAB
15213768 - Ekonomi Koperasi 12 BAB15213768 - Ekonomi Koperasi 12 BAB
15213768 - Ekonomi Koperasi 12 BABRisky Saputra
 

What's hot (17)

Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasi
 
Ekonomi Koperasi
Ekonomi KoperasiEkonomi Koperasi
Ekonomi Koperasi
 
Konsep dan Aliran koperasi kelompok 11
Konsep dan Aliran koperasi   kelompok 11Konsep dan Aliran koperasi   kelompok 11
Konsep dan Aliran koperasi kelompok 11
 
Konsep Koperasi
Konsep KoperasiKonsep Koperasi
Konsep Koperasi
 
Mentahan
MentahanMentahan
Mentahan
 
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaKonsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
 
Tugas softskill 1
Tugas softskill 1Tugas softskill 1
Tugas softskill 1
 
Tugas soft skill wahyu muchri prabowo
Tugas soft skill wahyu muchri prabowoTugas soft skill wahyu muchri prabowo
Tugas soft skill wahyu muchri prabowo
 
Ekonomi Koperasi Bab 1
Ekonomi Koperasi Bab 1Ekonomi Koperasi Bab 1
Ekonomi Koperasi Bab 1
 
TUGAS EKONOMI KOPERASI
TUGAS EKONOMI KOPERASITUGAS EKONOMI KOPERASI
TUGAS EKONOMI KOPERASI
 
Konsep koperasi
Konsep koperasiKonsep koperasi
Konsep koperasi
 
Koperasi indonesia
Koperasi indonesiaKoperasi indonesia
Koperasi indonesia
 
Konsep koperasi
Konsep koperasiKonsep koperasi
Konsep koperasi
 
Akbarbayuperdana 2ea19 ekonomikoperasi
Akbarbayuperdana 2ea19 ekonomikoperasiAkbarbayuperdana 2ea19 ekonomikoperasi
Akbarbayuperdana 2ea19 ekonomikoperasi
 
15213768 - Ekonomi Koperasi 12 BAB
15213768 - Ekonomi Koperasi 12 BAB15213768 - Ekonomi Koperasi 12 BAB
15213768 - Ekonomi Koperasi 12 BAB
 
Bab I dewi
Bab I dewiBab I dewi
Bab I dewi
 
Softskill mg 1&2
Softskill mg 1&2Softskill mg 1&2
Softskill mg 1&2
 

Similar to SEJARAH KOPERASI

Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskillevilawati
 
Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi
Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasiBab 1 & bab 2 ekonomi koperasi
Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasiMerryCristyn
 
Power poin ekonomi koperasi
Power poin   ekonomi koperasiPower poin   ekonomi koperasi
Power poin ekonomi koperasiwijitricahyani
 
Tulisan Ekonomi Koperasi 1
Tulisan Ekonomi Koperasi 1Tulisan Ekonomi Koperasi 1
Tulisan Ekonomi Koperasi 1daud5
 
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaKonsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaChaeraniirma
 
Tugas soft skill wahyu muchri prabowo
Tugas soft skill wahyu muchri prabowoTugas soft skill wahyu muchri prabowo
Tugas soft skill wahyu muchri prabowoWahyu Prabowo
 
Bab 1 ekonomi koperasi
Bab 1 ekonomi koperasiBab 1 ekonomi koperasi
Bab 1 ekonomi koperasianjanifanny
 
Bab 1 ekonomi koperasi
Bab 1 ekonomi koperasiBab 1 ekonomi koperasi
Bab 1 ekonomi koperasianjanifanny
 
Bab 1 ekonomi koperasi
Bab 1 ekonomi koperasiBab 1 ekonomi koperasi
Bab 1 ekonomi koperasianjanifanny
 
Tugas softskill koperasi ekonomi
Tugas softskill koperasi ekonomiTugas softskill koperasi ekonomi
Tugas softskill koperasi ekonomicinndycinthya
 
Tugas softskill koperasi ekonomi
Tugas softskill koperasi ekonomiTugas softskill koperasi ekonomi
Tugas softskill koperasi ekonomicinndycinthya
 
Konsep koperasi
Konsep koperasiKonsep koperasi
Konsep koperasiadi223
 
Universitas gunadarma ekonomi koperasi
Universitas gunadarma ekonomi koperasiUniversitas gunadarma ekonomi koperasi
Universitas gunadarma ekonomi koperasinani_nurhayati
 
Konsep koperasi
Konsep koperasiKonsep koperasi
Konsep koperasiadi120
 
Softskill mg 1&2
Softskill mg 1&2Softskill mg 1&2
Softskill mg 1&2achiz
 
MANAJEMEN KOPERASI
MANAJEMEN KOPERASIMANAJEMEN KOPERASI
MANAJEMEN KOPERASIaspriladewi
 

Similar to SEJARAH KOPERASI (20)

Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Softskill
SoftskillSoftskill
Softskill
 
Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi
Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasiBab 1 & bab 2 ekonomi koperasi
Bab 1 & bab 2 ekonomi koperasi
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasi
 
Power poin ekonomi koperasi
Power poin   ekonomi koperasiPower poin   ekonomi koperasi
Power poin ekonomi koperasi
 
Tulisan Ekonomi Koperasi 1
Tulisan Ekonomi Koperasi 1Tulisan Ekonomi Koperasi 1
Tulisan Ekonomi Koperasi 1
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasi
 
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesiaKonsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
Konsep koperasi,sejarah dan aliran koperasi indonesia
 
Tugas soft skill wahyu muchri prabowo
Tugas soft skill wahyu muchri prabowoTugas soft skill wahyu muchri prabowo
Tugas soft skill wahyu muchri prabowo
 
Bab 1 ekonomi koperasi
Bab 1 ekonomi koperasiBab 1 ekonomi koperasi
Bab 1 ekonomi koperasi
 
Bab 1 ekonomi koperasi
Bab 1 ekonomi koperasiBab 1 ekonomi koperasi
Bab 1 ekonomi koperasi
 
Bab 1 ekonomi koperasi
Bab 1 ekonomi koperasiBab 1 ekonomi koperasi
Bab 1 ekonomi koperasi
 
Tugas softskill koperasi ekonomi
Tugas softskill koperasi ekonomiTugas softskill koperasi ekonomi
Tugas softskill koperasi ekonomi
 
Tugas softskill koperasi ekonomi
Tugas softskill koperasi ekonomiTugas softskill koperasi ekonomi
Tugas softskill koperasi ekonomi
 
Konsep koperasi
Konsep koperasiKonsep koperasi
Konsep koperasi
 
Universitas gunadarma ekonomi koperasi
Universitas gunadarma ekonomi koperasiUniversitas gunadarma ekonomi koperasi
Universitas gunadarma ekonomi koperasi
 
Konsep koperasi
Konsep koperasiKonsep koperasi
Konsep koperasi
 
Softskill mg 1&2
Softskill mg 1&2Softskill mg 1&2
Softskill mg 1&2
 
Softskill mg 1&2
Softskill mg 1&2Softskill mg 1&2
Softskill mg 1&2
 
MANAJEMEN KOPERASI
MANAJEMEN KOPERASIMANAJEMEN KOPERASI
MANAJEMEN KOPERASI
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 

SEJARAH KOPERASI

  • 1. Company Minggu 1 LOGO KONSEP, ALIRAN, DAN SEJARAH KOPERASI
  • 2. 1. KONSEP KOPERASI Munker dari University of Marburg, Jerman Barat membedakan konsep koperasi menjadi dua yaitu : • Konsep Koperasi Barat • Konsep Koperasi Sosialis Hal ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa pada dasarnya, perkembangan konsep-konsep yang ada berasal dari negara-negara barat dan negara-negara berpaham sosialis, sedangkan negara yang berkembang di negara dunia ketiga merupakan perpaduan dari kedua konsep tersebut.
  • 3. Konsep Koperasi Barat Konsep koperasi barat menyatakan bahwa koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi. Jika dinyatakan secara negatif ,maka koperasi dalam pengertian tersebut Dapat dikatakan sebagai “Organisasi bagi egoisme kelompok”. Namun demikian,unsur egoistik ini diimbangi dengan unsur positif sebagai berikut. • Keinginan individual dapat dipuaskan dengan cara bekerjasama antarsesama anggota,dengan saling membantu dan saling menguntungkan. • Setiap individu dengan tujuan yang sama dapat berpartisipasi untuk mendapatkan keuntungan dan menanggung resiko bersama. • Hasil berupa surplus/keuntungan didistribusikan kepada anggota sesuai dengan metode yang telah disepakati. • Keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukkan sebagai cadangan koperasi.
  • 4. Dampak tidak langsung koperasi terhadap anggotanya hanya dapat Dampak langsung koperasi dicapai, bila dampak terhadap anggotanya adalah : langsungnya sudah Promosi kegiatan ekonomi diraih. Dampak Tidak anggota. Langsung koperasi Pengembangan usaha adalah: perusahaan koperasi dalam • Pengembangan kondisi sosial ekonomi hal investasi, formasi sejumlah produsen skala kecilnya permodalan,pengembangan maupun pelanggan. SDM, pengembangan • Mengembangkan inovasi pada keahlian untuk bertindak perusahaan skala kecil, misalnya sebagai wirausahawan dan inovasi teknik dan metode produksi. kerjasama antar koperasi • Memberikan distribusi pendapatan secara horizontal dan vertikal. yang lebih seimbang dengan pemberian harga yang wajar antara produsen dengan pelanggan, serta pemberian kesempatan yang sama pada koperasi dan perusahaan kecil.
  • 5. Konsep Koperasi Sosialis Konsep koperasi sosialis menyatakan bahwa koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah, dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional. Menurut Konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem dari sistem sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan sistem sosial-komunis.
  • 6. Konsep Koperasi Negara Berkembang Ciri tersendiri dari konsep koperasi negara berkembang ini, yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya. Campur tangan ini memang dapat dimaklumi karena apabila masyarakat dengan kemampuan Sumber Daya Manusia dan modalnya yang terbatas dibiarkan dengan inisiatif sendiri untuk membentuk koperasi, maka koperasi tidak akan pernah tumbuh dan berkembang. Sehingga, pengembangan koperasi di negara berkembang seperti Indonesia dengan top down approach pada awal pembangunannya dapat diterima, sepanjang polanya selalu disesuaikan dengan perkembangan pembangunan di negara tersebut. Adanya campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan koperasi di Indonesia membuatnya mirip dengan konsep sosialis. Perbedaannya adalah,tujuan koperasi dalam konsep sosialis adalah untuk merasionalkan faktor produksi dari kepemilikan pribadi ke pemilikan kolektif, sedangkan koperasi di negara berkembang seperti Indonesia ,tujuannya adalah meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya.
  • 7. 2. LATAR BELAKANG TIMBULNYA ALIRAN KOPERASI Perbedaan aliran dalam koperasi berkaitan erat dengan faktor ideologi dan pandangan hidup yang dianut oleh negara dan masyarakat yang bersangkutan. Secara besar ideologi negara-negara di dunia ini dapat di kelompokkan menjadi 3. • Liberalisme/Kapitalisme • Sosialisme • Tidak termasuk liberalisme maupun sosialisme Suatu sistem perekonomian tertentu akan saling menjiwai dengan koperasi sebagai subsistemnya. Misalnya, ideologi pancasila dan sistem perekonomian yang tercantum dalam pasal 33 UUD 1945 akan mewarnai peran dan misi koperasi Indonesia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, aliran koperasi dalam suatu negara tidak dapat dipisahkan dari sistem perekonomian yang dianut oleh negara yang bersangkutan.
  • 8. KETERKAITAN IDEOLOGI,SISTEM PEREKONOMIAN, DAN ALIRAN KOPERASI Perbedaan ideologi suatu bangsa akan mengakibatkan perbedaan sistem perekonomiannya dan tentunya aliran koperasi yang dianut pun akan berbeda. Sebaliknya, setiap sistem perekonomian suatu bangsa juga akan menjiwai ideologi bangsanya dan aliran koperasinya pun akan menjiwai sistem perekonomian dan ideologi bangsa tersebut.
  • 9. ALIRAN KOPERASI Menurut Paul Hubert Casselman aliran koperasi ada 3,yaitu : 1. Aliran Yardstick Aliran ini pada umumnya dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang menganut sistem perekonomian liberal. Menururt aliran ini,koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi,menetralisasikan, dan mengoreksi berbagai kebutuhan yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme. Hubungan pemerintah dengan gerakan koperasi beesifat netral. Hal ini berarti, pemerintah tidak melakukan campurtangan terhadap jatuh bangunnya koperasi di tengah-tengah masyarakat. Pemerintah memperlakukan koperasi dengan swasta secara seimbang dalam pengembangan usaha. Jadi, maju tidaknya koperasi tetap terletak di tangan anggota koperasi itu sendiri. Negara-negara yang terpengaruh dengan aliran ini adalah, Amerika Serikat,Perancis,Swedia,Denmark,Jerman,Belanda dan lain-lain.
  • 10. ALIRAN KOPERASI 2. ALIRAN SOSIALIS Koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, disamping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi.Akan tetapi dalam perkembangannya, kaum sosialis kurang berhasil memanfaatkan koperasi bagi kepentingan mereka. Kemudian, kaum sosialis yang diantaranya berkembang menjadi kaum komunis mengupayakan gerakan koperasi sebagai alat sistem komunis itu sendiri. Koperasi dijadikan sebagai alat pemerintah dalam menjalankan program- programnya. Dalam hal ini,otonomi koperasi menjadi hilang. Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-negara Eropa Timur dan Rusia.
  • 11. ALIRAN KOPERASI 3. Aliran Persemakmuran Aliran Persemakmuran (commonwealth) memandang koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat. Mereka yang menganut aliran ini berpendapat bahwa, untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi ekonomi rakyat terutama yang berskala kecil, akan lebih mudah dilakukan apabila melalui organisasi koperasi.Hubungan pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat “kemitraan” (partnership), dimana pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi tercipta dengan baik. Otonomi koperasi dalam aliran ini tetap dipertahankan.
  • 12. 3. SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI • SEJARAH LAHIRNYA KOPERASI Koperasi modern yang berkembang dewasa ini lahir pertama kali di Inggris, yaitu di kota Rochdale pada tahun 1844. Koperasi timbul pada masa perkembangan kapitalisme sebagai akibat revolusi industri. Pada awalnya, Koperasi Rochdale berdiri dengan usaha penyediaan barang- barang konsumsi kebutuhan sehari-hari. Akan tetapi seiring dengan terjadinya pemupukan modal koperasi, koperasi mulai merintis untuk memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Pada tahun 1851, koperasi tersebut akhirnya dapat mendirikan sebuah pabrik dan mendirikan peru- mahan bagi anggota-anggotanya yang belum mempunyai rumah. Pada tahun 1852, jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit. Pada tahun 1862, dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian dengan nama The Cooperative Whole Sale Society (CWS). Pada tahun 1945, CWS berhasil mempunyai lebih kurang 200 pabrik dengan 9000 tenaga kerja. Pada tahun 1876, koperasi ini telah melakukan ekspansi usaha di bidang transportasi, perbankan, dan asuransi. Pada tahun 1870, koperasi tersebut juga membuka usaha di bidang penerbitan, berupa surat kabar yang terbit dengan nama Cooperative News.
  • 13. • The Women’s Cooperative Guild yang di bentuk pada tahun 1883, besar pengaruhnya terhadap perkembangan gerakan koperasi, disamping memperjuangkan hak-hak kaum wanita sebagai ibu rumah tangga, warga negara dan sebagai konsumen. • Pada tahun 1919, didirikanlah Cooperative College di Manchester yang merupakan lembaga pendidikan tinggi koperasi pertama. • Revolusi industri di Perancis juga mendorong berdirinya koperasi, dengan meningkatnya pengangguran, kemudian muncul pelopor-pelopor koperasi di perancis seperti Charles Fourier (1772-1837) yang menyusun suatu gagasan untuk memperbaiki hidup masyarakat dengan membentuk fakanteres, suatu perkumpulan yang terdiri dari 300-400 keluarga yang bersifat komunal, yang diberikan 3 mil tanah untuk digunakan sebagai tempat tinggal bersama dan dikelilingi oleh tanah pertanian seluas kurang lebih 150 hektar ,yg di dalamnya terdapat juga usaha-usaha kerajinan dan usaha lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tetapi gagasan ini tidak berhasil dilaksanakan karena pengaruh liberalisme yang sangat besar pada waktu itu.
  • 14. • Louis Blanc (1811-1880) dalam bukunya Organization Labour menyusun gagasannya lebih konkrit, dengan mengatakan bahwa persaingan merupakan sumber keburukan ekonomi, kemiskinan, kemerosotan moral, kejahatan , krisis industri dan pertentangan nasional. Untuk mengatasinya, perlu didirikan social work-shop (etelier sociaux) yang mirip dengan koperasi produsen dengan menyatukan para produsen perorangan yang mempunyai usaha yang sama. Pada tahun 1884, kaum buruh di perancis menuntut pemerintah untuk melaknsanakan gagasan Louis Blanc untuk mendirikan koperasi, tetapi koperasi ini kemudian bangkrut. • Di samping negara-negara tersebut, koperasi juga berkembang di Jerman yang di pelopori Ferdinan Lasalle, Friedrich W. Raiffesen (1818- 1888), dan Herman Schulze (1808-1883) di Denmark dan sebagainya. • Dalam perjalanan sejarah, koperasi tumbuh dan berkembang di seluruh dunia. Seiring berkembangnya koperasi di berbagai negara, para pelopor koperasi sepakat untuk membentuk International Cooperative Alliance (ICA) atau Koperasi Internasional dalam Kongres Koperasi Internasional yang pertama pada tahun 1896, di London.
  • 15. SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA Menurut Sukuco dalam bukunya “Seratus Tahun Koperasi Indonesia”, badan hukum koperasi pertama di Indonesia adalah sebuah koperasi di Leuwiliang , yang didirikan pada tanggal 16 Desember 1895 Pada tahun 1895,Raden Ngabei Ariawiriaatmaja, Patih Purwokerto,bersama kawan-kawan, telah mendirikan Bank Simpan-Pinjam yang diberi nama “Bank Priyayi” untuk menolong sejawatnya para Pegawai Negeri Pribumi melepaskan diri dari cengkraman pelepas uang, yang di kala itu merajalela. “Gebrakan” Patih Wiriaatmaja ini didukung penuh Asisten Residen Purwokerto E.Sieburg, atasan sang patih. Tidak lama kemudian, pada tahun 1896, E.Sieburg diganti oleh WPD de Wolf van Westerode yang baru datang dari Belanda, dan ingin mewujudkan cita-citanya menyediakan kredit bagi petani melalui konsep koperasi Raiffeisen. Koperasi tersebut adalah koperasi kredit pertanian yang dicetuskan Friedrich Wilhelm Raiffeisen,Jerman, dan dipelajari de Wolf van Westerrode selama ia cuti di negeri itu. Dalam rangka pelaksanaan Bank Simpan Pinjam dan Kredit Pertanian tersebut dan sekaligus sebagai perwujudan gagasan membangun koperasi, maka didirikanlah Lumbung-Lumbung Desa di pedesaan Purwokerto. Lumbung Desa adalah lembaga simpan-pinjam para petani dalam bentuk bukan uang, namun in- natura (simpan padi,pinjam uang). Maklum,satu abad yang silam uang (tunai) teramat langka di pedesaan.
  • 16. SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA Indonesia baru mengenal perundang-undangan koperasi pada tahun1915, yaitu dengan diterbitkannya “Verordening op de Cooperative Vereninging” Kononklijk besluit 7 April 1915, Indisch Staatsblad No.431. Seiring dengan perkembangan jaman dan tuntutan lingkungan strategis , maka pada tahun 1927 dikeluarkanlah Regeling Inlandsche Cooperative Vereenigingen (sebuah peraturan tentang koperasi yang khusus berlaku bagi golongan bumi putra). Pada akhir tahun 1930 didirikanlah Jawatan Koperasi. Pada tanggal 12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi se-Jawa yang pertama di Tasikmalaya. Dalam kongres tersebut, diputuskan terbentuknya Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI), menjadikan tanggal 12 Juli sebagai Hari Koperasi. Pada tahun 1961,diselenggarakan Musyawarah Nasional Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya. Pada tahun 1965,dikeluarkan Undang-Undang No.14 tahun 1965, dimana prinsip NASAKOM diterapkan pada koperasi. Pada tahun 1967, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No.12 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian yang mulai berlaku tanggal 18 Desember 1967. Pada tahun 1992, UU No. 12 Tahun 1967 disempurnakan dan diganti menjadi UU No. 25 Tahun 1992.
  • 17. Sumber: ARIFIN SITIO DAN HALOMOAN TAMBA, 2001, KOPERASI, TEORI DAN PRAKTEK, PENERBIT ERLANGGA, JAKARTA