SlideShare a Scribd company logo
Smart School
Online
Untuk Anak
Oleh: Tim ECPAT Indonesia
Eksploitasi Seksual Anak
di Ranah Online
Modul Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online Untuk Anak
Penulis :
ECPAT Indonesia Tim
ISBN : 978-602-50198-3-8 
Design Sampul dan Tata Letak :
Intan Nurfajri
Distributor Tunggal:
Cetakan Pertama, September 2018
Isi dari terbitan ini dapat di produksi kembali secara bebas, sepanjang pengakuan diberikan kepada
sumber dan ECPAT Indonesia.
Sekretariat ECPAT Indonesia
Komplek Kalibata Indah, Lobi-lobi U23 
Jl. Rawajati Timur, Pancoran Jakarta Selatan, 12750 Indonesia
Website : http://ecpatindonesia.org
DAFTAR ISI
Daftar Isi
Glosarium
Kontrak Belajar
Penjelasan Materi
Pelatihan Eksploitasi
Seksual Anak di Ranah Online
Sesi 1.1
Memahami Tentang
Eksploitasi Seksual
Anak di Ranah Online
9 10
Sesi 1.2
Siapa Pelaku
dan Korban
20 Sesi 1.3
Mengapa Eksploitasi
Seksual Anak di Ranah
Online Bisa Terjadi?
29
1
2
Sesi 2
Mencegah Eksploitasi
Seksual Anak
di Ranah Online
36
1
3
1. Germo dan muncikari:
Muncikari atau germo, adalah orang yang
berperan sebagai pengasuh, perantara,
dan/atau pemilik pekerja seks komersial. PSK
bisa saja tidak tinggal bersama dengan
muncikari (umpamanya di dalam suatu
bordil), namun selalu berhubungan
dengannya.
2. Literasi digital:
Ketertarikan, sikap dan kemampuan individu
dalam menggunakan teknologi digital dan
alat komunikasi untuk mengakses, mengelola,
mengintegrasikan,menganalisisdanmengevaluasi
informasi, membangun pengetahuan baru,
membuat dan berkomunikasi dengan orang
lain agar dapat berpartisipasi secara efektif
dalam masyarakat.
3. Partisipatif:
Turut berperan serta dalam suatu kegiatan;
keikutsertaan; peran serta
4. Perlindungan Anak :
Pencegahan dan penanganan kekerasan,
eksploitasi dan pelecehan terhadap anak-anak
2. termasuk eksploitasi seksual dalam semua
manifestasinya, pekerja anak dan praktik
tradisional yang berbahaya, seperti mutilasi
/pemotongan genital perempuan dan
pernikahan anak.
5. Kekerasan Seksual:
memaksa atau mendorong anak ke dalam
kegiatan seksual yang tidak sepenuhnya dia
pahami termasuk, namun tidak terbatas
pada, pemerkosaan, seks oral, penetrasi, atau
tindakan tidak penetrasi seperti masturbasi,
ciuman, gosok dan sentuhan, melibatkan
anak-anak dalam melihat, atau menghasilkan
gambar seksual, menonton aktivitas seksual
dan mendorong anak-anak untuk berperilaku
dengan cara yang tidak pantas secara seksual.
6. Eksploitasi Seksual Anak:
adalah pelanggaran dasar hak anak. Seorang
anak adalah korban eksploitasi seksual saat
dia berpartisipasi dalam aktivitas seksual
dengan imbalan sesuatu - mis. uang atau
barang (atau bahkan janji akan sesuatu) -
dari pihak ketiga, pelaku, atau oleh anak itu
sendiri (Pedoman Terminologi untuk
Perlindungan Anak dari Eksploitasi Seksual
dan Pelecehan Seksual.
GLOSARIUM
2
KONTRAK
BELAJAR
3
Pada sesi ini, peserta akan diadakan sesi perkenalan dengan fasilitator dan antar peserta. Hal
iniuntukmembangunsuasanayangcairantarapesertadandenganfasilitator.Sesiperkenalan
di mulai dengan membagi kelompok. Gambaran umum tentang materi pelatihan eksploitasi
seksual anak di ranah online juga dipaparkan.
Durasi: 15 Menit
Materi:
Perkenalan
Manajemen Kelas
Overview Materi Pelatihan Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online
PENGANTAR
Sesi ini adalah permulaan pelatihan, oleh karena itu perlu dilakukan pencairan suasana antar
sesama peserta maupun antar peserta dengan pelatih. Persepsi yang sama tentang suasana
pelatihan yang diinginkan dan kode etik bersama perlu ditetapkan dalam sesi ini sehingga
proses selanjutnya dapat lebih lancar. Begitu pula pemahaman tentang topik materi dan
dinamika pelatihan secara keseluruhan akan diperoleh para peserta dalam sesi ini.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Terciptanya suasana pelatihan yang hangat dan kondusif
Peserta dan fasilitator pelatihan saling mengenal dengan lebih baik
Diperolehnya kesepakatan bersama tentang aturan selama pelatihan dan pembagian
tugas antara peserta
Gambaran umum materi yang akan dipelajari dan proses pembelajaran selama pelatihan
dapat dipahami oleh peserta
4
PENGATURAN TEMPAT DUDUK
Kelas yang dibutuhkan adalah ruangan tanpa meja dan kursi, ruang dialasi karpet yang
nyaman untuk diduduki anak. Lingkaran atau Bentuk U (menyesuaikan tempat).
ALAT BANTU
1. Papan Tulis
2. Kertas Plano
3. Spidol kecil untuk peserta
4. Spidol papan tulis 4 warna
5. Spidol besar 3 warna
6. Sticky Notes 4 warna
7. Laptop
8. Speaker
9. Papan flip chart 2 buah
BAHAN ATAU MATERI
1. PPT Skema Materi Pelatihan Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online
5
MANAJEMEN KELAS
Fasilitator menyapa peserta dan memperkenalkan diri, bertanya apakah peserta sudah
saling mengenal?
Fasilitator membentuk 5 kelompok berdasarkan kertas yang bertuliskan nama aplikasi
sosial media (Instagram, Facebook, Twitter, Line, Whatsapp) yang akan dibagikan pada
saat registrasi. Kelompok ini akan bekerja sama dalam beberapa kegiatan diskusi dan ice
breaking;
Setelah kelompok terbentuk, masing-masing peserta memperkenalkan diri satu sama
lain didalam kelompoknya. Jika ternyata sudah saling mengenal, fasilitator akan memastikan
kualitas perkenalan mereka dengan meminta peserta untuk menjelaskan tentang dirinya,
meliputi menyebutkan nama, asal sekolah, dan kelas.
Fasilitator menjelaskan bahwa proses pelatihan ini berdasarkan pada prinsip partisipatif,
artinya peran peserta adalah kunci keberhasilan pelatihan. Tugas fasilitator hanyalah
memproses pendapat para peserta menjadi sebuah kesimpulan bersama.
PERKENALAN
LANGKAH KEGIATAN
1.
2.
3.
4.
Peserta masih berkumpul dalam kelompoknya masing-masing, kemudian fasilitator
melanjutkan sesi manajemen kelas.
Fasilitator sebelumnya telah menyiapkan kertas plano 4 buah yang di tempel ditempat
1.
2.
6
dapat dilihat peserta untuk harapan, kekhawatiran, aturan dan larangan.
Fasilitator memberikan metaplan yang terdiri dari 4 warna yang terdiri dari
1 warna untuk menuliskan harapan yang akan di capai dalam pelatihan
1 warna untuk menuliskan kekhawatiran yang akan dialami dalam pelatihan
1 warna untuk menuliskan yang boleh dilakukan selama pelatihan
1 warna untuk menuliskan yang tidak boleh dilakukan selama pelatihan
Setelah peserta selesai menuliskan harapan, kekhawatiran, yang boleh dan tidak boleh
dilakukan selama workshop. Peserta diminta untuk menempelkan masing-masing meta
plan di kertas plano sesuai dengan klasifikasinya, dan diminta kembali ketempat duduk
masing-masing
Kartu metaplan yang sejenis dikelompokkan menurut kesamaan ide, kemudian dibahas
bersama, bagaimana kesepakatan kelas agar harapan tersebut tercapai dan kekhawatiran
tidak terjadi, dengan merumuskan kesepakatan bersama. Kesepakatan bersama meliputi
apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Aturan tersebut dapat
ditulis di papan tulis / kertas plano dan disepakati secara bersama-sama.
3.
4.
5.
7
GAMBAR 1
KARTU HARAPANDAN KEKHAWATIRAN
TIDAK BOLEH
HARAPAN KEKHAWATIRAN
BOLEH
8
Merujuk pada harapan peserta, fasilitator menampilkan isi pelatihan yang akan dipelajari
selama pelatihan dalam format persentasi melalui aplikasi power point.
Fasilitator menjelaskan secara umum isi dari masing-masing sesi, hal apa saja yang
akan dipelajari oleh peserta.
Sesi Pertama adalah pemahaman umum tentang ekspoitasi seksual online, meliput:
Sesi Kedua adalah Mencegah Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online
Apa itu Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online
Siapa yang rentan menjadi pelaku dan korban eksploitasi seksual anak di ranah
online
Mengapa eksploitasi seksual anak di ranah online bisa terjadi?
1.
2.
3.
4.
What Youth Can Do?
PENJELASAN MATERI PELATIHAN EKSPLOITASI
SEKSUAL ANAK DI RANAH ONLINE
9
Pada sesi ini, peserta akan diberikan materi awal tentang eksploitasi seksual
anak online. Pemahaman umumtentanggambaranumumkasusyangterjadi
di Indonesia, definisi, dan bentuk-bentuk eksploitasi seksual anak di ranah
online menjadi materi utama pada sesi ini.
Durasi: 35 Menit
Materi:
PENGANTAR
Pada sesi ini, peserta akan dibekali tentang gambaran awal eksploitasi seksual anak di ranah
online. Materi yang diberikan adalah berkaitan tentang definisi umum dari eksploitasi seksual
anak di ranah online, gambaran kasus dan data-data yang terjadi di Indonesia, serta gambaran
regulasi yang berlaku di Indonesia dalam mengatur eksploitasi seksual anak di ranah online.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Meningkatkan pemahaman peserta tentang situasi di Indonesia tentang eksploitasi
seksual anak di ranah online
1.
Definisi Anak, Eksploitasi, Seksual, dan Online?
Definisi Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online
Gambaran situasi riil dikeseharian anak-anak tentang eksploitasi
seksual anak di ranah online di Indonesia
Bentuk-bentuk eksploitasi seksual anak di ranah online
Peraturan yang melindungi anak dari eksploitasi seksual anak di
ranah online di Indonesia
SESI 1.1
APA ITU EKSPLOITASI SEKSUAL
ANAK DI RANAH ONLINE?
hmm...
10
PENGATURAN TEMPAT DUDUK
Kelas yang dibutuhkan adalah ruangan tanpa meja dan kursi, ruang dialasi karpet yang
nyaman untuk diduduki anak. Lingkaran atau Bentuk U (menyesuaikan tempat).
ALAT BANTU
1. Papan Tulis
2. Kertas Plano
3. Spidol kecil untuk peserta
4. Spidol papan tulis 4 warna
5. Spidol besar 3 warna
6. Sticky Notes Tipe 657 (3”x4”) 4 warna
7. Laptop
8. Speaker
9. Proyektor
10. Layar Proyektor
11. Papan Flipchart
BAHAN ATAU MATERI
1. Video tentang Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online
2. PPT Skema Materi Pelatihan Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online
Meningkatkan pemahaman peserta tentang situasi di Indonesia tentang eksploitasi
seksual anak di ranah online
Meningkatkan pemahaman peserta tentang definisi dan bentuk-bentuk dari eksploitasi
seksual anak di ranah online
Meningkatkan pemahaman peserta tentang peraturan yang melindungi anak dari
eksploitasi seksual anak di ranah online
2.
3.
4.
11
Materi : Definisi Anak, Eksploitasi, Seksual, dan Online?
Definisi Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online
Fasilitator menampilkan slide “apa itu anak?” lalu menggali apa yang terlintas
dipikiran peserta mengenai anak (Minimal jawaban dari 4 anak). setiap jawaban
dituliskan dikertas plano oleh co-fasilitator.
Fasilitator menjelaskan definisi anak yaitu anak adalah seseorang yang belum berumur
18 tahun termasuk anak yang masih didalam kandungan. Definisi ini bedasarkan UU
No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
Fasilitator menampilkan slide “apa itu eksploitasi?” lalu menggali apa yang terlintas
dipikiran peserta mengenai eksploitasi (Minimal jawaban dari 4 anak). setiap jawaban
dituliskan dikertas plano oleh co-fasilitator.
Fasilitator menjelaskan definis eksploitasi yaitu pemanfaatan yang secara
sewenang-wenang atau terlalu berlebihan terhadap suatu subyek. Salah satu
contohnya adalah anak disuruh bekerja melebihi kapasitas/kemampuannya.
Fasilitator menampilkan slide “apa itu seksual?” lalu menggali apa yang terlintas
dipikiran peserta mengenai seksual (Minimal jawaban dari 4 anak). setiap jawaban
dituliskan dikertas plano oleh co-fasilitator.
LANGKAH KEGIATAN
1.
2.
3.
4.
5.
12
Fasilitator mengajak peserta melakukan brainstorming mengenai kata seks
Fasilitator menjelaskan bahwa pengertian seks adalah jenis kelamin. Maka, segala
sesuatu aktivitas yang melibatkan ketertarikan antar jenis kelamin baik laki-laki dan
perempuan maupun sesama jenis.
Kemudian Fasilitator menampilkan slide“apa itu online?”lalu menggali apa yang terlintas
dipikiran peserta mengenai online (Minimal jawaban dari 4 anak). setiap jawaban
dituliskan dikertas plano oleh co-fasilitator.
Fasilitator menjelaskan definisi online yaitu terhubung dengan internet. Seperti
contohnya melakukan komunikasi melalui media sosial (chatting, streaming, browsing
dll)
Fasilitator menyampaikan bahwa semua jawaban anak-anak adalah benar, kemudian
fasilitator menyimpulkan dan menjelaskan definisi eksploitasi seksual anak di ranah
online.
Untuk memberikan gambaran kepada peserta, fasilitator menanyangkan sebuah video
mengenai eksploitasi seksual anak di ranah online
6.
7.
8.
9.
10.
11.
13
Video tentang Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online
Sumber : The Dangers of Social Media (Child Predator Experiment (berikut link video https://www.you-
tube.com/watch?v=6jMhMVEjEQg
Setelah menayangkan video tersebut, fasilitator menanyakan kepada peserta pendapat
dari penayangan video tersebut. Setelah mendengarkan pendapat dari peserta, fasilitator
mengklarifikasi dari pendapat peserta bahwa video tersebut merupakan salah satu
contoh dari eksploitasi seksual anak di ranah online.
Kemudian fasilitator memberikan definisi apa itu eksploitasi seksual anak di ranah
online. Eksploitasi seksual anak di ranah online adalah Memanfaatkan anak untuk
melakukan aktivitas seksual (secara langsung/tidak langsung) dengan menggunakan
teknologi/internet).
12.
13.
14
Materi :
Gambaran situasi riil dikeseharian anak-anak tentang eksploitasi seksual anak online
di Indonesia
Fasilitator menggali dari peserta pengalaman peserta mengenai situasi-situasi eskploitasi
seksual anak di ranah online dalam kehidupan sehari-hari, baik yang dialami peserta
maupun di lingkungan peserta. Co-fasilitator meringkas hasil jawaban peserta dalam
kertas plano.
Kemudian fasilitator menjelaskan secara singkat tentang situasi eksploitasi seksual anak
di ranah online di Indonesia bedasarkan data yang didapatkan, untuk memberikan
pemahaman bahwa kasus eksploitasi seksual anak di ranah online itu terjadi di Indonesia.
DATA EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK DI RANAH ONLINE DI INDONESIA
1.
2.
Prostitusi Anak
Online
41%
Perdagangan anak
untuk seksual
14%
Prostitusi anak
8%
Materi yang
menampilkan
eksploitasi/kekerasan
pada anak
37%
GAMBARAN KASUS EKSPLOITASI
SEKSUAL ANAK DI RANAH ONLINE DI INDONESIA
Dari 504Korban Eska pada
Sekitar 78% terjadi dari aktivitas online
September 2016 - September 2017 504Korban Eska
206Korban Prostitusi
Anak Onliine
184Korban Materi yang
Menampilkan Ekxploitasi/
Kekerasan Seksual pada Anak
15
4.
5.
Fasilitator menjelaskan berdasarkan presentasi di atas, fasilitator menjelaskan bahwa
kasus eksploitasi seksual anak di ranah online di Indonesia semakin mengkhawatirkan.
Berdasarkan pencatatan ECPAT Indonesia, dari 504 korban ESKA, 78 persen diantaranya
terjadi dari aktivitas online.
Fasilitator menyimpulkan pentingnya bagi anak untuk memahami situasi eksploitasi
seksual anak di ranah online.
16
Dari kasus yang dipaparkan peserta, fasilitator menanyakan apa dampak eksploitasi
seksual anak di ranah online dalam jangka pendek dan jangka panjang terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak. Setelah itu Fasilitator masuk ke slide“Dampak
Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online”.
Dampak Jangka Pendek Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online :
Anak dapat menjadi pelaku
Anak mengalami trauma berkempanjangan
Anak rentan terhadap bentuk kekerasan lainnya
Kehilangan rasa percaya diri
Anak mendapatkan diskriminasi, kehamilan diusia anak.
Dikeluarkan dari sekolah
Anak dapat terjangkit Penyakit Menular Seksual seperti HIV/AIDS
Dampak Jangka Panjang Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online :
3.
Materi :
Bentuk-bentuk eksploitasi seksual anak di ranah online
Fasilitator menjelaskan apa bentuk-bentuk eksploitasi seksual anak di ranah online yang
terjadi yakni, grooming online untuk tujuan seksual, sexting, sextortion (pemerasan
seksual) dan siaran langsung kekerasan seksual pada anak.
Fasilitator menjelaskan tentang definisi dan gambaran dari grooming online sesuai
dengan paparan slide. Kemudian fasilitator menarik kesimpulan dari contoh-contoh
nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Definisi Grooming online untuk tujuan seksual adalah sebuah proses untuk menjalin
atau membangunsebuah hubungandenganseoranganakmelaluipenggunaan Internet
atau teknologi digital lain untuk memfasilitasi . Grooming bisa juga disebut dengan
PDKT atau Bujuk Rayu.
Fasilitator menjelaskan tentang definisi dan gambaran dari Sexting sesuai paparan
slide. Kemudian peserta diminta untuk memilah kasus keseharian yang mana menurut
mereka merupakan contoh dari sexting.
Definisi ’Sexting’ didefinisikan sebagai ‘pembuatan gambar seksual sendiri’, atau
penciptaan, pembagian, dan penerusan gambar telanjang atau nyaris telanjang yang
menggoda secara seksual melalui telepon genggam dan/atau internet’.
Fasilitator menjelaskan tentang definisi dan gambaran dari pemerasan seksual (sextortion)
sesuai paparan slide. Kemudian peserta diminta untuk memilah kasus keseharian yang
mana menurut mereka merupakan contoh dari pemerasan seksual.
1.
2.
3.
4.
17
Definisi Pemerasan seksual, disebut juga “pemerasan terhadap seseorang dengan
bantuan gambar orang tersebut (yang dibuat sendiri) untuk mendapatkan imbalan
seks, uang atau keuntungan lain dari orang tersebut dibawah ancaman penyebaran
materitersebuttanpapersetujuandariorangyang digambarkan(misalnya mengirimkan
gambar di media sosial).
Fasilitator menjelaskan tentang definisi dan gambaran dari siaran langsung kekerasan
seksual pada anak. Kemudian peserta diminta untuk memilah kasus keseharian yang
mana menurut mereka merupakan contoh dari siaran langsung kekerasan seksual
pada anak.
Siaran langsung kekerasan seksual terhadap anak merupakan paksaan terhadap
seorang anak untuk orang lain yang jaraknya jauh. Sering kali, orang yang menonton
dari jauh tersebut adalah orang-orang yang telah meminta dan/atau memesan
kekerasan terhadap anak tersebut, yang mendikte bagaimana bisa terjadi.
Untuk melihat pemahaman peserta, peserta diminta untuk menyebutkan aplikasi apa
yang menyediakan fitur siaran langsung
Kemudian fasilitator menampilkan fitur-fitur siaran langsung yang banyak digunakan
oleh pengguna internet.
Fasilitator menjelaskan tentang situasi yang berbahaya diluar aktivitas online yang
dilakukan :
5.
2.
6.
7.
8.
Janji bertemu dengan teman chatting yang bisa berdampak terhadap penculikan,
pemerkosaan, perdagangan, pencurian bahkan sampai pembunuhan.
Memicu kekerasan seksual kepada anak yang lain
18
Materi:
Peraturan yang melindungi anak dari eksploitasi seksual anak di ranah online di Indonesia
Fasilitator menjelaskan bahwa anak memiliki hak untuk dilindungi dari segala bentuk
kejahatan atau kekerasan. Ada beberapa undang-undang yang melindungi anak dari situasi
eksploitasi seksual anak di ranaonline.
Undang-undang yang melindungi anak dari eksploitasi seksual anak di ranah online :
UU No 44 Tahun 2008 tentang Pornografi : Pelarangan melibatkan anak dalam kegiatan
dan atau sebagai objek eksploitasi seksual di ranah online
UU No 35 Tahun 2014 Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak: pemberatan sanksi bagi pelaku kejahatan terhadap anak
terutama kepada kejahatan seksual
UU No. 44 Tahun 2008
Tentang Pornografi
UU No. 35 Tahun 2008
Tentang Perubahan Atas
Undang-undang No. 23
Tahun 2002
19
Pada sesi ini, peserta akan diberikan Pemahaman tentang siapa
yang bisa saja menjadi pelaku dan keterlibatannya, serta siapakah
korban dalam situasi eksploitasi seksual anak di ranah online.
PENGANTAR
Pada sesi ini, peserta akan diajak untuk melihat siapa saja pengguna aktif di dunia online.
Dalam situasi eksploitasi seksual anak di ranah online peserta diminta untuk melihat
siapa pengguna internet yang menjadi pelaku eksploitasi seksual anak di ranah online serta
korban dalam dunia online ini. Studi kasus juga dikemukakan untuk melihat dan menjelaskan
proses analisis peserta terhadap pemahaman profil pelaku dan korban Eksploitasi seksual
anak di ranah online.
Penjelasan tentang siapa saja pelaku eksploitasi
seksual anak di ranah online
Penjelasan tentang siapa saja korban eksploitasi
seksual anak di ranah online
Durasi: 40 Menit
Materi:
SESI 1.2 SIAPA PELAKU DAN KORBAN?
UPLOAD DOWNLOAD
20
TUJUAN PEMBELAJARAN
Meningkatkan pemahaman peserta tentang siapa pelaku kejahatan seksual anak di
ranah online dan bagaimana teknologi digunakan oleh pelaku.
Meningkatkan pemahaman peserta tentang siapa korban kejahatan seksual anak di
ranah online dan bagaimana anak bisa menjadi korban
PENGATURAN TEMPAT DUDUK
Kelas yang dibutuhkan adalah ruangan tanpa meja dan kursi, ruang dialasi karpet yang
nyaman untuk diduduki anak. Lingkaran atau Bentuk U (menyesuaikan tempat).
ALAT BANTU
1. Papan Tulis
2. Kertas Plano
3. Spidol kecil untuk peserta
4. Spidol papan tulis 4 warna
5. Spidol besar 3 warna
6. Sticky Notes 4 warna
7. Laptop
8. Speaker
9. Papan flip chart 2 buah
10. Kertas Concorde Putih 1 Pack
11. Cat warna yang mudah hilang di tangan
minimal 5 warna (kecuali putih+hitam)
12. Piring plastik 10 buah
BAHAN ATAU MATERI
PPT Skema Materi Pelatihan Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online
Video ECPAT Indonesia
21
LANGKAH KEGIATAN
Fasilitator memulai sesi dengan permainan“Berteman, Yuk!”.
Fasilitator menjelaskan cara bermain“Berteman, Yuk!”kepada peserta
Fasilitator mengajak peserta untuk membayangkan sedang bermain sosial media
bernama "Berteman, Yuk!". Cara menggunakan sosial media ini sama seperti sosial
media lainnya, terdapat fitur pertemanan, chatting, sharing foto, video, status, dll.
Fasilitator menampilkan didalam PPT, beberapa profil dari seseorang yang aktif
menggunakan sosial media "Berteman, Yuk!"
1.
2.
22
Dr. Sarah Rani
Doktor
Tulis statusmu.......
Dr. Sarah Rani
Doktor
Remaja penting untuk mengetahui pendidikan seksual mulai sejak dini. Pendidikan
seksual ini untuk memproteksi diri dari hal-hal negatif seperti pergaulan bebas yang
membuat perilaku seksual menyimpang. Hari ini saya baru saja melakukan sosialisasi di
SD 01 tentang kesehatan reproduksi
16 Pebruari 2018 , 09.00
Pekerjaan: Dokter
Lahir: Tahun 1990 (28 tahun)
Tinggal: Surabaya
Pendidikan: Fakultas Kedokteran
Hobi: Membaca buku
Dr. Sarah Rani
Fasilitator menampilkan profil akun sosial media pertama yaitu profil seorang dokter
konsultan kesehatan reproduksi
3.
23
Prasetyo Kurniawan
Mahasiswa
Tulis statusmu.......
Prasetyo Kurniawan
Mahasiswa
"Anak adalah generasi bangsa, peduli masa depan anak berarti peduli akan masa
depan bangsa. Protect them. Kami ingin anak selalu ceria dan bebas dari kekerasan
seksual."
12 Pebruari 2018 , 11.25
Pekerjaan: Mahasiswa
Lahir: Tahun 1994 (24 Tahun)
Tinggal: Kalimantan.
Pendidikan: Fakultas Sosial Politik
Hobi: Nonton Film, Menggambar,
Berorganisasi
Prasetyo Kurniawan
Selanjutnya fasilitator menampilkan profil sosial media kedua yaitu profil seorang
remaja yang pernah menjadi fasilitator organisasi anak.
Selanjutnya Fasilitator menampilkan profil sosial media ketiga yaitu profil seorang
remaja yang sangat suka main Voli.
Charlie
Pelajar
Tulis statusmu.......
Charlie
Pelajar
"Be a good man, because a woman will never forget how you treated her"
9 Januari 2018 , 15.44
Pekerjaan: Pelajar
Lahir: Tahun 2001 (17 tahun)
Tinggal: Bali
Pendidikan: SMA
Hobi: Olahraga Voli
Juara 1
Lomba Volly
Charlie
Juara 1
Lomba Volly
Juara 1
Lomba Volly
4.
5.
24
Selanjutnya Fasilitator menampilkan profil keempat yaitu profil seorang anak muda
yang suka komik
Ridwan Pradana
Mahasiswa
Tulis statusmu.......
Ridwan Pradana
Mahasiswa
"Akhirnya selesai juga baca semua komik naruto.. Abis ini gua lanjut abisin seri komik
apa ye??? Hemm.... Ada saran?"
6 Januari 2018 , 21.11
Pekerjaan: Mahasiswa
Lahir: Tahun 2000 (18 Tahun)
Tinggal: Bandung
Pendidikan: Fakultas DKV
Hobi: Baca Komik, Menggambar,
Makan
Ridwan Pradana
Selanjutnya Fasilitator menampilkan profil kelima yaitu seorang anak muda yang
gaul/kekinian
Putriani Dewi
Mahasiswa
Tulis statusmu.......
Putriani Dewi
Mahasiswa
"Akhirnya selesai juga baca semua komik naruto.. Abis ini gua lanjut abisin seri komik
apa ye??? Hemm.... Ada saran?"
6 Januari 2018 , 21.11
Pekerjaan: Mahasiswa
Lahir: Tahun 2000 (18 Tahun)
Tinggal: Jakarta
Pendidikan: Fakultas Ekonomi
Hobi: Travelling, Kuliner, Olahraga
Putriani Dewi
6.
7.
25
Setelah semua profil ditampilkan fasilitator memberitahukan bahwa semua profil tersebut
ingin berteman dengan seluruh peserta. Profil tersebut ada di kolom permintaan
pertemanan di akun sosial media peserta.
Fasilitator menyiapkan 5 kertas concorde dengan masing-masing nama profil. Kemudian
peserta diminta untuk menerima permintaan pertemanan dari profil diatas dengan
memberikan cap jempol diatas kertas concord. Peserta boleh menerima lebih dari satu
dan boleh tidak menerima sama sekali.
Setelah selasai, Fasilitator menanyakan kepada beberapa peserta alasan mereka menerima
pertemanan tersebut.
Jikasudahmendapatkanjawaban,Fasilitatormengajakpesertauntukmengetahuiinformasi
terkait profil-profil tersebut di dunia nyata.
8.
9.
10.
11.
Dr. Sarah Rani
Nama : Chandra Adi Guna
Pekerjaan : Manager Asuransi dan Doktor Gigi
Bapak ini menyamar sebagai dokter yang bisa memberikan pendidikan tentang
kesehatan reproduksi. 6 anak SD telah menjadi korban. Dia melakukan grooming
kepada anak-anak tersebut dan mempublikasikan foto dan video anak-anak terse-
but ke orang tua dan guru. Motifnya untuk mengadu domba.
26
Prasetyo Kurniawan
Nama : Prasetyo Kurniawan
Dia pernah melakukan pencabulan terhadap beberapa anak yang tergabung dalam
suatu organisasi anak.
Charlie
Nama : Eddy Robinson
Tinggal : Bali
Pekerjaan : Atlet
Usia : 40 Tahun
Dia seseorang yang sering melakukan grooming kepada anak-anak perempuan
sekitar 12-15 tahun. Memberi perhatian dan menjadikan anak tersebut pacar. Dia
pintar, dan kaya. Charlie kerap kali bepergian ke beberapa kota hanya untuk kopdar/
menemui anak. Mengajak anak tersebut kencan dan dibawa ke tempat penginapan.
Dia juga sering kali berhasil melakukan eksploitasi seksual terhadap anak tersebut,
lalu mengambil gambar dan membuat video dari anak tersebut.
27
Ridwan Pradana
Nama : Ridwan
Tinggal : Bandung
Pendidikan : Fakultas DKV
Hobi : Baca Komik, Menggambar, Makan
Dia sering kali menang perlombaan melukis dan membuat komik
Putriana Dewi
Lahir : Tahun 2000 (18 Tahun)
Tinggal : Jakarta
Pendidikan : SMA
Hobi : Travelling, Kuliner, Olahraga
Dia sering ke mall dan Cafe bersama teman-temannya, mencoba makanan yang
baru dan dia kapten basket disekolahnya. Walaupun dia anak yang gaul, dia tetap
menyeimbangi sekolahnya sehingga dia selalu menjadi juara kelas dan memiliki
teman banyak...
28
Fasilitator menanyakan kepada Peserta bagaimana perasaan mereka setelah mengetahui
informasi dibalik profil tersebut. Lalu menanyakan apakah masih ingin berteman?
Fasilitator menutup dengan menjelaskan bahwa kita boleh saja berteman di sosial
media tetapi harus berhari-hati dalam menerima pertemanan. Karena terdapat pelaku
eksploitasi seksual anak yang beredar menggunakan akun samaran di sosial media.
Lebih baik kita menerima pertemanan hanya dari orang yang kita kenal dengan baik.
Semua profil dalam permainan ini adalah ilustrasi
12.
13.
14.
Pada sesi ini, peserta akan diberikan Pemahaman tentang perubahan
teknologi yang merubah banyak hal dalam sisi kehidupan kita. baik
itu perilaku, akses dan keamanan. Perubahan ini menyebabkan
semakin rentannya anak menjadi korban eksploitasi seksual di ranah
online selain adanya faktor-faktor internal dan eksternal yang
menyebabkan anak tereksploitasi secara seksual di ranah online.
Durasi: 35 Menit
Materi:
Penjelasan bagaimana perubahan-perubahan prilaku
anak-anak pasca teknologi internet tersedia.
Penjelasan tentang faktor internal dan eksternal yang
menyebabkan anak menjadi korban eksploitasi seksual anak
di ranah online.
PENGANTAR
Pada sesi ini, peserta akan diajak untuk melihat bagaimana perubahan teknologi yang terjadi
dan bagaimana masyarakat beradaptasi dengan perkembangan tersebut.
Peserta juga di ajak untuk menganalisa faktor-faktor internal dan eksternal kerentanan
anak-anak menjadi korban eksploitasi seksual di online.
SESI 1.3
MENGAPA EKSPLOITASI
SEKSUAL ANAK DI RANAH
ONLINE BISA TERJADI?
Mengapa bisa
terjadi?
29
TUJUAN PEMBELAJARAN
PENGATURAN TEMPAT DUDUK
Kelas yang dibutuhkan adalah ruangan tanpa meja dan kursi, ruang dialasi karpet yang
nyaman untuk diduduki anak. Lingkaran atau Bentuk U (menyesuaikan tempat).
ALAT BANTU
1. Papan Tulis
2. Kertas Plano
3. Spidol kecil untuk peserta
4. Spidol papan tulis 4 warna
5. Spidol besar 3 warna
6. Sticky Notes Tipe 657 (3”x 4”) 4 warna
7. Laptop
8. Speaker
9. Proyektor
10. Layar Proyektor
BAHAN ATAU MATERI
1. PPT Materi Mengapa Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online Bisa Terjadi?
Meningkatkan pemahaman peserta tentang bagaimana perilaku yang berubah di era
internet agar bisa mendorong perubahan perilaku yang lebih baik.
Meningkatkan pemahaman peserta tentang faktor internal dan eksternal yang
menyebabkan anak menjadi korban kejahatan eksploitasi seksual anak di ranah online.
30
Materi:
Penjelasan bagaimana perubahan-perubahan prilaku anak-anak pasca teknologi
internet tersedia.
LANGKAH KEGIATAN
Fasilitator memaparkan dan menjelaskan tentang perubahan generasi dari era sebelum
tahun 1990 sampai dengan saat ini yang dipengaruhi oleh teknologi. Pada slide ini, fasilitator
akan menjelaskan perbedaan generasi dengan perkembangan teknologi saat itu.
Para orang tua kita yang lahir sebelum 1960 disebut sebagai generasi baby boomer,
mereka adalah generasi yang baru diperkenalkan teknologi internet. dengan
keterbatasan yang ada.
Generasi yang lahir Tahun 1960 – 1980, mulai mengenal internet dengan fasilitas yang
sudah mulai baik dan merasakan manfaat teknologi
Generasi yang lahir tahun 1980 – 2000, disebut generasi milenial atau generasi Y, sudah
mengenal internet dengan fasilitas lebih baik.
Generasi Z yang lahir di tahun 2000 – 2010 mengenal internet dengan lebih baik, mereka
lahir saat internet sudah diperkenalkan kepada orang tua mereka. Fasilitas Internet yang
sudah sangat baik dan langsung di nikmati generasi Z ini sejak lahir.
Generasi Alpha yang lahir setelah tahun 2010 adalah generasi paling akhir yang
merasakan manfaat teknologi yang sudah semakin canggih bahkan sejak saat anak
masih dalam kandungan. Teknologi sudah sangat akrab bagi anak-anak yang lahir di
tahun ini. Sangat sulit memisahkan teknologi internet dalam keseharian mereka.
1.
31
Umumnya generasi Z dan Alpha sangat cepat sekali mengadaptasi dan belajar teknologi
baru melalui internet, tanpa adanya pengetahuan yang baik tentang literasi digital /
melek digital maka teknologi ini akan cenderung digunakan secara negatif.
Fasilitator kemudian melanjutkan menjelaskan tentang perubahan yang terjadi karena
teknologi internet.
2.
Teknologi membuat eksploitasi seksual berkesinambungan
Perkembangan teknologi membuat peredaran pornografi dan prostitusi anak semakin
meluas dan berkesinambungan, sehingga secara terus menerus eksploitasi seksual
anak terus terjadi. (kasus pornografi dan prostitusi anak)
Teknologi membuat anak yang aktif di internet menjadi korban
Anak-anak yang berinteraksi di dunia internet sering kali dimanipulasi oleh pelaku
kejahatan seksual dan dilibatkan dalam percakapan dan interaksi seksual, sehingga
secara tidak disadari anak-anak tersebut menjadi korban. (kasus grooming online)
Tekonologi membuat anak melakukan tindakan kriminal tanpa disadari
Keterlibatan anak-anak secara aktif di internet dan kebiasaan mendokumentasikan,
mempublikasi dan membagikan foto atau video yang sangat privasi, tanpa disadari
perilaku ini beresiko saat foto ataupun video tersebut tersebar ke masyarakat melalui
internet, bahkan bisa saja foto dan video tersebut dikoleksi oleh pelaku kejahatan
seksual anak dan akhirnya anak harus berhadapan dengan hukum / pihak yang
berwenang.
32
MATERI :
Penjelasan tentang faktor internal dan eksternal yang menyebabkan anak menjadi
korban eksploitasi seksual anak di ranah online
Tekonologi membuat anak melakukan tindakan kriminal tanpa disadari
Keterlibatan anak-anak secara aktif di internet dan kebiasaan mendokumentasikan,
mempublikasi dan membagikan foto atau video yang sangat privasi, tanpa disadari
perilaku ini beresiko saat foto ataupun video tersebut tersebar ke masyarakat melalui
internet, bahkan bisa saja foto dan video tersebut dikoleksi oleh pelaku kejahatan
seksual anak dan akhirnya anak harus berhadapan dengan hukum / pihak yang
berwenang.
Dalam sesi tentang faktor internal dan eksternal yang menyebabkan anak menjadi
korban eksploitasi seksual anak online, fasilitator membagikan 2 metaplan ke setiap
masing-masing peserta untuk menuliskan apa faktor-faktor apa saja yang menyebabkan
anak menjadi korban eksploitasi seksual anak di ranah online.
Peserta diminta secara aktif untuk maju ke depan dan menempelkan faktor-faktor yang
telah mereka tuliskan ke kertas plano.
Fasilitator menjelaskan perbedaan faktor internal dan faktor eksternal, yaitu faktor internal
adalah faktor dari dalam diri dan lingkungan disekitar anak yang dapat diperbaiki,
sedangkan faktor eksternal adalah faktor dari luar kendali anak.
3.
4.
5.
33
PLANO I
FAKTOR PENDORONG/INTERNAL FAKTOR PENARIK/EKSTERNAL
PLANO II
Fasilitatorkemudianmemandupesertadarihasiljawabanpesertatersebutdanmenunjukkan
slide paparan dan menyampaikan paparan tentang faktor-faktor internal dan eksternal
yang menyebabkan si anak menjadi korban.
Faktor Internal :
Hubungan keluarga yang tidak harmonis
Pendidikan rendah
Permasalahan ekonomi keluarga
Gaya Hidup yang tinggi
6.
34
Fasilitator menutup sesi dengan menyampaikan bahwa faktor-faktor ini bisa saja saling
berkaitan dan saling mempengaruhi. Tidak ada satu faktor yang dominan, semuanya saling
terkait sehingga perlu diupayakan penanganan yang komprehensif untuk menghilangkan
faktor-faktor tersebut.
Faktor Eksternal :
Lemahnya perlindungan anak online (sistem perlindungan belum tertata dengan
baik, penegakan hukum, filtering ISP, belum adanya child helpline dan child
hotline)
Dorongan dari teman sebaya (sharing foto, sharing pengalaman)
Perilaku pelaku kejahatan seksual anak yang mencari korban
7.
35
Anak dapat melakukan perannya dalam mencegah terjadinya eksploitasi
seksual anak di ranah online. Apa saja peran yang dapat dilakukan oleh
anak.
Durasi: 60 Menit
Materi:
• WhatYouth Can Do?
PENGANTAR
Dalam sesi-sesi sebelumnya, telah dijelaskan mengenai eksploitasi seksual anak di ranah
online. Sesi ini, peserta akan membuat bentuk pencegahan yang dapat dilakukan serta
bentuk respon jika eksploitasi seksual anak di ranah online terjadi.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta memiliki pemahaman dan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mencegah
terjadinya eksploitasi seksual anak di ranah online
Peserta mengetahui bagaimana harus merespon apabila terjadi eksploitasi seksual anak
di ranah online disekitarnya
SESI 2
MENCEGAH EKSPLOITASI
SEKSUAL ANAK DI RANAH ONLINE
36
PENGATURAN TEMPAT DUDUK
Kelas yang dibutuhkan adalah ruangan tanpa meja dan kursi, ruang dialasi karpet yang
nyaman untuk diduduki anak. Lingkaran atau Bentuk U (menyesuaikan tempat).
ALAT BANTU
1. Papan Tulis
2. Kertas Plano
3. Spidol kecil untuk peserta
4. Spidol papan tulis 4 warna
5. Spidol besar 3 warna
6. Sticky Notes Tipe 657 (3”x 4”) 4 warna
BAHAN ATAU MATERI
1. PPT
2. Instruksi Permainan Coffee Shop
3. KIE sistem pelaporan Telepon Sahabat Anak (TEPSA)
7. Laptop
8. Speaker
9. Proyektor
10. Layar Proyektor
37
Peserta dibagi menjadi dua (2) kelompok dengan jumlah yang sama dan diminta
berbaris
Fasilitator menjelaskan bahwa mereka akan berlomba membentuk barisan dengan
urutan berdasarkan indikator yang diberikan, kelompok yang lebih cepat selesai
dan benar dalam urutannya akan menjadi pemenang.
Fasilitator memberikan instruksi dan indikator, misalnya: bentuklah barisan
menurut: Tinggi badan, berat badan, usia, tanggal lahir, bulan lahir, jenis gadget,
jenis media sosial yang digunakan, dll.
Pemenang diberi hadiah kecil (jika tersedia)
1.
2.
3.
4.
PERMAINAN BEBEK BARIS
LANGKAH KEGIATAN
Fasilitator menyapa peserta dan bertanya apakah peserta masih bersemangat untuk
melanjutkan sesi apa yang bisa dilakukan oleh anak dan orang muda.
Jika ternyata sudah bisa lanjut, fasilitator akan melanjutkan sesi, jika dilihat diperlukan
satu ice breaking sebelum melanjutkan sesi maka fasilitator bisa melakukan ice breaking
terlebih dahulu.
1.
2.
ayo berbaris dan
badan yang tertinggi
ke yang terendah ya
38
Langkah-Langkah permainan Coffee Shop
Menyiapkan 3 kertas plano yang ditempel di dinding dengan jarak yang agak berjauhan
Menuliskan kata“Coffee Shop I (satu)”dan pertanyaan“Apa yang bisa anak dan orang
muda lakukan untuk mencegah eksploitasi seksual anak di ranah online?”, pada kertas
plano pertama
Menuliskan kata “Coffee Shop II (dua)” dan pertanyaan “Siapa saja pihak yang dapat
membantu dan apa peran mereka dalam melindungan anak dari Eksploitasi Seksual
Komersial Anak di Ranah Online?”, pada kertas plano kedua
Menuliskan kata“Coffee Shop III (tiga)”dan pertanyaan“Apa yang dapat kamu lakukan
apabila kasus eksploitasi seksual anak di ranah online terjadi?”, pada kertas plano
ketiga
Disetiap Coffee Shop akan tinggal satu orang atau dua orang anak yang nantinya akan
menjelaskan pemaparan tentang yang sudah ditulis dikertas plano.
Peserta dibagi menjadi tiga kelompok dengan metode berhitung 1-3 secara bergilir
1.
2.
3.
4.
5.
6.
COFFEE SHOP
Fasilitator menanyakan perasaan peserta, dan refleksi atas permainan dan kesimpulannya.
Contoh pertanyaan:
3.
Menurut teman-teman, apa tujuan permainan kita tadi?
Jawaban : Permainan ini mengajak peserta untuk berpartisipasi aktif seperti tidak
malu bertanya. Permainan ini juga bertujuan untuk saling mengenal lebih dalam
antara satu sama lain.
Apakah tujuan itu tercapai?
Setelah ice breaking selesai, Fasilitator mempersiapkan permainan dengan metode
Coffee Shop untuk membahas apa yang bisa dilakukan untuk mencegah dan merespon
terhadap Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online.
4.
39
COFFEE SHOP
Peserta diminta berkumpul dalam kelompok Coffee Shop masing-masing dan diminta
menjawab pertanyaan yang ada di Coffee Shop-nya masing-masing (durasi 10 menit).
Kemudian kelompok Coffee Shop diminta untuk berpindah ke Coffee Shop yang lain
selain penjaga Coffee Shop yang akan menjelaskan diskusi sebelumnya.
Penjaga Coffee Shop menjelaskan hasil diskusi sebelumnya kepada pengunjung
Coffee Shop yang baru dan meminta pengunjung yang lain untuk menambahkan hasil
diskusi. Masing-masing pengunjung Coffee Shop berkunjung/berpindah ke Coffee
Shop. (durasi 5 menit)
Hal yang sama dilakukan untuk Coffee Shop berikutnya.
Membacakan hasil jawaban masing-masing Coffee Shop dan meminta tanggapan dari
peserta
7.
8.
9.
10.
11.
40
Setelah permainan coffee shop, fasilitator menjeleaskan tentang apa saja yang dapat
dilakukan anak dan orang muda untuk mencegah eksploitasi seksual anak di ranah
online dan merespon apabila terjadi kasus tersebut.
Anak dan orang muda juga dapat ikut serta dalam mencegah terjadinya Eksploitasi
Seksual Anak di Ranah Online dimulai dengan mencegah dirinya sendiri dan juga orang
disekitarnya. Diantaranya ada 6 hal yang dapart dilakukan oleh anak dan orang muda
untuk mencegahnya yaitu:
5.
Jangan ragu menggunakan internet bersama orang tua : Anak dihimbau untuk tidak
ragu dan terbuka untuk menggunakan internet didampingi oleh orang tua agar
terjalinya komunikasi yang baik antara orang tua dan anak.
Bertanyalah apabila kamu tidak tahu atau merasa asing dengan hal baru : anak-anak
dalam proses menggunakan internet tentu saja akan menemukan banyak hal baru
baik berupa istilah, gambar, situs, dan sejenisnya. Tidak semua yang ditemukan anak
di internet memiliki konten positif atau dimengerti oleh anak. Oleh karena itu, penting
untuk mendorong anak untuk tidak ragu dan tidak malu untuk bertanya kepada
orang tua.
Hati – hati membagikan biodata dan privasimu ke sosial media : anak dihimbau untuk
berhati – hati untuk membagikan biodata dan privasi ke orang lain terutama social
media. Dampak apabila membagikan biodata dan privasi ke sosial media adalah
pelaku dapat melacak korban dengan mudah seperti dimana korban sekolah, tinggal,
kesukaan, dan perasaan korban yang apabila hal tersebut diketahui dapat memudahkan
pelaku untuk melacak dan berbuat jahat.
41
Fasilitator selanjutnya juga menjelaskan kepada peserta bagaimana cara merespon
Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online oleh anak dan orang muda.
6.
Berani bersikap dan mengatkan tidak : Apabila anak – anak mendapatkan gejala
untuk menjadi korban maka anak – anak diajarkan untuk berani menolak dan
mengatakan “Tidak!”. Contohnya apabila ada orang asing yang meminta untuk
bertemu atau meminta foto anak maka anak tahu bahwa hal tersebut merupakan hal
yang salah dan menolak hal tersebut.
Pergi/menghindari situasi yang tidak menyenangkan : Apabila anak – anak merasa
tidak nyaman dengan kondisi dan lingkungan sekitarnya baik di dunia nyata dan
dunia maya maka anak berhak dan harus berani menjelaskan ketidak nyamanannya
dan menghindar dari situasi yang membuatnya tidak nyaman.
Jika kamu memiliki masalah, bicarakanlah masalah atau kesulitan ke orang tua : anak
dihambau untuk secara terbuka untuk membicarakan kendala dan masalah yang
mereka hadapi baik kepada orang tua ataupun ke orang yang mereka percaya sehingga
mereka tau bagaimana menyelesaikan masalah tersebut.
Bertanggung Jawablah : anak – anak diminta untuk bertanggung jawab untuk
menggunakan intrenet seperti berpikir kembali apa yang akan mereka posting di
internet, menyebarkan konten dan komentar positif, dan tetap menjaga privasi
mereka
Ingatkan temanmu : Himbau anak – anak untuk juga memberikan pengetahuan atau
sosialisasi ke anak–anak yang lain untuk mencegah Eksploitasi Seksual Anak di Ranah
Online dan bertanggung jawab di internet.
42
Menceritakan atau melaporkan situasi ini kepada orang yang dipercaya atau orang
terdekat : Apabila anak mengetahui gejala dan pelaku Eksploitasi Seksual Anak di
Ranah Online baik terhadap dirinya dan orang lain maka anak paham bagaimana
caranya meresponnya. Anak dapat memberi tahunya kepada orang terdekat dan
yang ia percaya terhadap kasus. Anak juga dapat melaporkannya ke institsusi atau
lembaga terkait seperti yang tertera dibawah.
43
Greijer, Susanna & Jaap Doek. 2016. Terminology Guidelines for the Protection of Children From
Sexual Exploitation and Sexual Abuse. Bangkok: ECPAT International
Livingston, Carol, dkk. 2000. ProtectingChildrenOnline:AnECPATGuide. Bangkok: ECPAT International
Nouwen, Yvonne. 2017. Eksploitasi Seksual pada Anak Online: Sebuah Pemahaman Bersama.
Bangkok: ECPAT International.
http://ecpatindonesia.org/uncategorized/lembar-fakta-ecpat-tentang-internet-dan-teknologi/
DAFTAR PUSTAKA
44
Modul eksploitasi seksual anak online ecpat (anak)
Modul eksploitasi seksual anak online ecpat (anak)

More Related Content

What's hot

Modul 2 - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)
Modul 2  - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)Modul 2  - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)
Modul 2 - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)
ECPAT Indonesia
 
Anti Kekerasan Sekolah
Anti Kekerasan SekolahAnti Kekerasan Sekolah
Anti Kekerasan Sekolah
pointofsocialmedia
 
Pergaulan Bebas Remaja
Pergaulan Bebas RemajaPergaulan Bebas Remaja
Pergaulan Bebas Remaja
Sasha_1912
 
Seks bebas
Seks bebasSeks bebas
Seks bebas
Alleya Hanifa
 
Kekerasan anak
Kekerasan anakKekerasan anak
Kekerasan anak
Zainal Asikin
 
Pola Asuh Anak dan Remaja dengan Penuh Cinta dan Kasih Sayang dalam Keluarga
Pola Asuh Anak dan Remaja dengan Penuh Cinta dan Kasih Sayang dalam KeluargaPola Asuh Anak dan Remaja dengan Penuh Cinta dan Kasih Sayang dalam Keluarga
Pola Asuh Anak dan Remaja dengan Penuh Cinta dan Kasih Sayang dalam Keluarga
NimahAzizah
 
CATATAN TAHUNAN 2022.pdf
CATATAN TAHUNAN 2022.pdfCATATAN TAHUNAN 2022.pdf
CATATAN TAHUNAN 2022.pdf
ECPAT Indonesia
 
Modul Pelatihan Pencegahan Eksploitasi Seksual Anak Online Untuk Organisasi P...
Modul Pelatihan Pencegahan Eksploitasi Seksual Anak Online Untuk Organisasi P...Modul Pelatihan Pencegahan Eksploitasi Seksual Anak Online Untuk Organisasi P...
Modul Pelatihan Pencegahan Eksploitasi Seksual Anak Online Untuk Organisasi P...
ECPAT Indonesia
 
Memperkuat Hukum Penanganan Eksploitasi Seksual Anak
Memperkuat Hukum Penanganan Eksploitasi Seksual AnakMemperkuat Hukum Penanganan Eksploitasi Seksual Anak
Memperkuat Hukum Penanganan Eksploitasi Seksual Anak
ECPAT Indonesia
 
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).pptSTOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
BidangPPdanPA
 
Pengasuhan anak di era digital
Pengasuhan anak di era digitalPengasuhan anak di era digital
Pengasuhan anak di era digital
Rita Pranawati
 
Kekerasan Seksual Anak Terhadap Anak
Kekerasan Seksual Anak Terhadap AnakKekerasan Seksual Anak Terhadap Anak
Kekerasan Seksual Anak Terhadap Anak
ECPAT Indonesia
 
Melawan Praktik Prostitusi Anak di Indonesia dan Tantangannya
Melawan Praktik Prostitusi Anak di Indonesia dan TantangannyaMelawan Praktik Prostitusi Anak di Indonesia dan Tantangannya
Melawan Praktik Prostitusi Anak di Indonesia dan Tantangannya
ECPAT Indonesia
 
Ppt seks bebas
Ppt seks bebasPpt seks bebas
Ppt seks bebas
zakariaye
 
Kekerasan pada anak dan aspek kuratif 2
Kekerasan pada anak dan aspek kuratif  2Kekerasan pada anak dan aspek kuratif  2
Kekerasan pada anak dan aspek kuratif 2
Rita Pranawati
 
Catatan Akhir Tahun ECPAT Indonesia - Tahun 2017
Catatan Akhir Tahun ECPAT Indonesia - Tahun 2017Catatan Akhir Tahun ECPAT Indonesia - Tahun 2017
Catatan Akhir Tahun ECPAT Indonesia - Tahun 2017
ECPAT Indonesia
 
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahan
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar PernikahanPermasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahan
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahan
ajengseptiana
 
Laporan Akhir Tahun ECPAT Indonesia 2018
Laporan Akhir Tahun ECPAT Indonesia 2018Laporan Akhir Tahun ECPAT Indonesia 2018
Laporan Akhir Tahun ECPAT Indonesia 2018
ECPAT Indonesia
 
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Afrizal Bob
 
Modul Pelatihan Perlindungan Anak dari Kekerasan dan Eksploitasi Seksual Kome...
Modul Pelatihan Perlindungan Anak dari Kekerasan dan Eksploitasi Seksual Kome...Modul Pelatihan Perlindungan Anak dari Kekerasan dan Eksploitasi Seksual Kome...
Modul Pelatihan Perlindungan Anak dari Kekerasan dan Eksploitasi Seksual Kome...
ECPAT Indonesia
 

What's hot (20)

Modul 2 - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)
Modul 2  - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)Modul 2  - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)
Modul 2 - Eksploitasi Seksual Anak (KPPPA)
 
Anti Kekerasan Sekolah
Anti Kekerasan SekolahAnti Kekerasan Sekolah
Anti Kekerasan Sekolah
 
Pergaulan Bebas Remaja
Pergaulan Bebas RemajaPergaulan Bebas Remaja
Pergaulan Bebas Remaja
 
Seks bebas
Seks bebasSeks bebas
Seks bebas
 
Kekerasan anak
Kekerasan anakKekerasan anak
Kekerasan anak
 
Pola Asuh Anak dan Remaja dengan Penuh Cinta dan Kasih Sayang dalam Keluarga
Pola Asuh Anak dan Remaja dengan Penuh Cinta dan Kasih Sayang dalam KeluargaPola Asuh Anak dan Remaja dengan Penuh Cinta dan Kasih Sayang dalam Keluarga
Pola Asuh Anak dan Remaja dengan Penuh Cinta dan Kasih Sayang dalam Keluarga
 
CATATAN TAHUNAN 2022.pdf
CATATAN TAHUNAN 2022.pdfCATATAN TAHUNAN 2022.pdf
CATATAN TAHUNAN 2022.pdf
 
Modul Pelatihan Pencegahan Eksploitasi Seksual Anak Online Untuk Organisasi P...
Modul Pelatihan Pencegahan Eksploitasi Seksual Anak Online Untuk Organisasi P...Modul Pelatihan Pencegahan Eksploitasi Seksual Anak Online Untuk Organisasi P...
Modul Pelatihan Pencegahan Eksploitasi Seksual Anak Online Untuk Organisasi P...
 
Memperkuat Hukum Penanganan Eksploitasi Seksual Anak
Memperkuat Hukum Penanganan Eksploitasi Seksual AnakMemperkuat Hukum Penanganan Eksploitasi Seksual Anak
Memperkuat Hukum Penanganan Eksploitasi Seksual Anak
 
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).pptSTOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
 
Pengasuhan anak di era digital
Pengasuhan anak di era digitalPengasuhan anak di era digital
Pengasuhan anak di era digital
 
Kekerasan Seksual Anak Terhadap Anak
Kekerasan Seksual Anak Terhadap AnakKekerasan Seksual Anak Terhadap Anak
Kekerasan Seksual Anak Terhadap Anak
 
Melawan Praktik Prostitusi Anak di Indonesia dan Tantangannya
Melawan Praktik Prostitusi Anak di Indonesia dan TantangannyaMelawan Praktik Prostitusi Anak di Indonesia dan Tantangannya
Melawan Praktik Prostitusi Anak di Indonesia dan Tantangannya
 
Ppt seks bebas
Ppt seks bebasPpt seks bebas
Ppt seks bebas
 
Kekerasan pada anak dan aspek kuratif 2
Kekerasan pada anak dan aspek kuratif  2Kekerasan pada anak dan aspek kuratif  2
Kekerasan pada anak dan aspek kuratif 2
 
Catatan Akhir Tahun ECPAT Indonesia - Tahun 2017
Catatan Akhir Tahun ECPAT Indonesia - Tahun 2017Catatan Akhir Tahun ECPAT Indonesia - Tahun 2017
Catatan Akhir Tahun ECPAT Indonesia - Tahun 2017
 
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahan
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar PernikahanPermasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahan
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahan
 
Laporan Akhir Tahun ECPAT Indonesia 2018
Laporan Akhir Tahun ECPAT Indonesia 2018Laporan Akhir Tahun ECPAT Indonesia 2018
Laporan Akhir Tahun ECPAT Indonesia 2018
 
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
 
Modul Pelatihan Perlindungan Anak dari Kekerasan dan Eksploitasi Seksual Kome...
Modul Pelatihan Perlindungan Anak dari Kekerasan dan Eksploitasi Seksual Kome...Modul Pelatihan Perlindungan Anak dari Kekerasan dan Eksploitasi Seksual Kome...
Modul Pelatihan Perlindungan Anak dari Kekerasan dan Eksploitasi Seksual Kome...
 

Similar to Modul eksploitasi seksual anak online ecpat (anak)

Rukol Modul 3.3 Diskusi Kelompok_compressed.pdf
Rukol Modul 3.3 Diskusi Kelompok_compressed.pdfRukol Modul 3.3 Diskusi Kelompok_compressed.pdf
Rukol Modul 3.3 Diskusi Kelompok_compressed.pdf
WongJowo22
 
418385910-PPT-Sex-Education.pdf
418385910-PPT-Sex-Education.pdf418385910-PPT-Sex-Education.pdf
418385910-PPT-Sex-Education.pdf
GiftiMayasari
 
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...Oyon08
 
pada guru penggerak.RUANG KOLABORASI.pptx
pada guru penggerak.RUANG KOLABORASI.pptxpada guru penggerak.RUANG KOLABORASI.pptx
pada guru penggerak.RUANG KOLABORASI.pptx
AlimSimamora
 
Contoh pembelajaran bidang pengembangan dasar
Contoh pembelajaran bidang pengembangan dasar Contoh pembelajaran bidang pengembangan dasar
Contoh pembelajaran bidang pengembangan dasar pondok TakaYama
 
Stop Anti Perundungan
Stop Anti Perundungan Stop Anti Perundungan
Stop Anti Perundungan
rikaefirianti1
 
95 Strategi Mengajar .pdf
95 Strategi Mengajar .pdf95 Strategi Mengajar .pdf
95 Strategi Mengajar .pdf
FebriAna628644
 
TABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIAL
TABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIALTABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIAL
TABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIAL
Nur Arifaizal Basri
 
Paradigma pembelajaran pai
Paradigma pembelajaran paiParadigma pembelajaran pai
Paradigma pembelajaran pai
Rusli Harby
 
Modul Projek Berdemokrasi dalam Berdiskusi.pdf
Modul Projek Berdemokrasi dalam Berdiskusi.pdfModul Projek Berdemokrasi dalam Berdiskusi.pdf
Modul Projek Berdemokrasi dalam Berdiskusi.pdf
MuhammadbahrulUla
 
02. Pembelajar Dewasa - Ver 3.pdf
02. Pembelajar Dewasa - Ver 3.pdf02. Pembelajar Dewasa - Ver 3.pdf
02. Pembelajar Dewasa - Ver 3.pdf
windaputriasari
 
Peran media you tube sebagai sarana optimalisasi perkembangan kognitif pada a...
Peran media you tube sebagai sarana optimalisasi perkembangan kognitif pada a...Peran media you tube sebagai sarana optimalisasi perkembangan kognitif pada a...
Peran media you tube sebagai sarana optimalisasi perkembangan kognitif pada a...
Achmad Baharudin Ashar
 
Training of Trainers (ToT) ORIENTASI BAGI ANGGOTA DPRD TAHUN 2024.pdf
Training of Trainers (ToT) ORIENTASI BAGI ANGGOTA DPRD TAHUN 2024.pdfTraining of Trainers (ToT) ORIENTASI BAGI ANGGOTA DPRD TAHUN 2024.pdf
Training of Trainers (ToT) ORIENTASI BAGI ANGGOTA DPRD TAHUN 2024.pdf
SittiJamilah2
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
SriayuAnisaToip
 
Tugas Pemahaman PDD peserta didik oke.docx
Tugas Pemahaman PDD peserta didik oke.docxTugas Pemahaman PDD peserta didik oke.docx
Tugas Pemahaman PDD peserta didik oke.docx
bocahjadul10
 
Karakteristik Umum Peserta Didik
Karakteristik Umum Peserta DidikKarakteristik Umum Peserta Didik
Karakteristik Umum Peserta Didik
Fitri Yusmaniah
 
Karakteristik Umum Peserta Didik
Karakteristik Umum Peserta DidikKarakteristik Umum Peserta Didik
Karakteristik Umum Peserta Didik
Rosmalia Eva
 

Similar to Modul eksploitasi seksual anak online ecpat (anak) (20)

Rukol Modul 3.3 Diskusi Kelompok_compressed.pdf
Rukol Modul 3.3 Diskusi Kelompok_compressed.pdfRukol Modul 3.3 Diskusi Kelompok_compressed.pdf
Rukol Modul 3.3 Diskusi Kelompok_compressed.pdf
 
Kti pembersih vagina
Kti pembersih vaginaKti pembersih vagina
Kti pembersih vagina
 
418385910-PPT-Sex-Education.pdf
418385910-PPT-Sex-Education.pdf418385910-PPT-Sex-Education.pdf
418385910-PPT-Sex-Education.pdf
 
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...
 
pada guru penggerak.RUANG KOLABORASI.pptx
pada guru penggerak.RUANG KOLABORASI.pptxpada guru penggerak.RUANG KOLABORASI.pptx
pada guru penggerak.RUANG KOLABORASI.pptx
 
Contoh pembelajaran bidang pengembangan dasar
Contoh pembelajaran bidang pengembangan dasar Contoh pembelajaran bidang pengembangan dasar
Contoh pembelajaran bidang pengembangan dasar
 
Stop Anti Perundungan
Stop Anti Perundungan Stop Anti Perundungan
Stop Anti Perundungan
 
95 Strategi Mengajar .pdf
95 Strategi Mengajar .pdf95 Strategi Mengajar .pdf
95 Strategi Mengajar .pdf
 
TABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIAL
TABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIALTABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIAL
TABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIAL
 
Paradigma pembelajaran pai
Paradigma pembelajaran paiParadigma pembelajaran pai
Paradigma pembelajaran pai
 
Kajian tinjauan
Kajian tinjauanKajian tinjauan
Kajian tinjauan
 
Modul Projek Berdemokrasi dalam Berdiskusi.pdf
Modul Projek Berdemokrasi dalam Berdiskusi.pdfModul Projek Berdemokrasi dalam Berdiskusi.pdf
Modul Projek Berdemokrasi dalam Berdiskusi.pdf
 
02. Pembelajar Dewasa - Ver 3.pdf
02. Pembelajar Dewasa - Ver 3.pdf02. Pembelajar Dewasa - Ver 3.pdf
02. Pembelajar Dewasa - Ver 3.pdf
 
Peran media you tube sebagai sarana optimalisasi perkembangan kognitif pada a...
Peran media you tube sebagai sarana optimalisasi perkembangan kognitif pada a...Peran media you tube sebagai sarana optimalisasi perkembangan kognitif pada a...
Peran media you tube sebagai sarana optimalisasi perkembangan kognitif pada a...
 
Training of Trainers (ToT) ORIENTASI BAGI ANGGOTA DPRD TAHUN 2024.pdf
Training of Trainers (ToT) ORIENTASI BAGI ANGGOTA DPRD TAHUN 2024.pdfTraining of Trainers (ToT) ORIENTASI BAGI ANGGOTA DPRD TAHUN 2024.pdf
Training of Trainers (ToT) ORIENTASI BAGI ANGGOTA DPRD TAHUN 2024.pdf
 
MLE.pptx
MLE.pptxMLE.pptx
MLE.pptx
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
Tugas Pemahaman PDD peserta didik oke.docx
Tugas Pemahaman PDD peserta didik oke.docxTugas Pemahaman PDD peserta didik oke.docx
Tugas Pemahaman PDD peserta didik oke.docx
 
Karakteristik Umum Peserta Didik
Karakteristik Umum Peserta DidikKarakteristik Umum Peserta Didik
Karakteristik Umum Peserta Didik
 
Karakteristik Umum Peserta Didik
Karakteristik Umum Peserta DidikKarakteristik Umum Peserta Didik
Karakteristik Umum Peserta Didik
 

More from ECPAT Indonesia

Fact Sheet - ESA dalam PJK
Fact Sheet - ESA dalam PJKFact Sheet - ESA dalam PJK
Fact Sheet - ESA dalam PJK
ECPAT Indonesia
 
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdf
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdfLaporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdf
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdf
ECPAT Indonesia
 
Laporan IWF Mengenai AI dan Kekerasan Seksual Anak
Laporan IWF Mengenai AI dan Kekerasan Seksual AnakLaporan IWF Mengenai AI dan Kekerasan Seksual Anak
Laporan IWF Mengenai AI dan Kekerasan Seksual Anak
ECPAT Indonesia
 
Foto-foto Cianjur.pptx
Foto-foto Cianjur.pptxFoto-foto Cianjur.pptx
Foto-foto Cianjur.pptx
ECPAT Indonesia
 
Foto-foto Cianjur.pptx
Foto-foto Cianjur.pptxFoto-foto Cianjur.pptx
Foto-foto Cianjur.pptx
ECPAT Indonesia
 
SESI V PENYUSUNAN PROGRAM AKSI.pdf
SESI V PENYUSUNAN PROGRAM AKSI.pdfSESI V PENYUSUNAN PROGRAM AKSI.pdf
SESI V PENYUSUNAN PROGRAM AKSI.pdf
ECPAT Indonesia
 
SESI IV PENGASUHAN ANAK DI ERA DIGITAL.pdf
SESI IV PENGASUHAN ANAK DI ERA DIGITAL.pdfSESI IV PENGASUHAN ANAK DI ERA DIGITAL.pdf
SESI IV PENGASUHAN ANAK DI ERA DIGITAL.pdf
ECPAT Indonesia
 
SESI III Internet Aman untuk Anak.pdf
SESI III Internet Aman untuk Anak.pdfSESI III Internet Aman untuk Anak.pdf
SESI III Internet Aman untuk Anak.pdf
ECPAT Indonesia
 
SESI II ATURAN INTERNASIONAL DAN NASIONAL TTG ESA ONLINE.pdf
SESI II ATURAN INTERNASIONAL DAN NASIONAL TTG ESA ONLINE.pdfSESI II ATURAN INTERNASIONAL DAN NASIONAL TTG ESA ONLINE.pdf
SESI II ATURAN INTERNASIONAL DAN NASIONAL TTG ESA ONLINE.pdf
ECPAT Indonesia
 
SESI I BENTUK EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK DI INTERNET.pdf
SESI I BENTUK EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK DI INTERNET.pdfSESI I BENTUK EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK DI INTERNET.pdf
SESI I BENTUK EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK DI INTERNET.pdf
ECPAT Indonesia
 
Modul Internet Aman untuk Anak 2018.pdf
Modul Internet Aman untuk Anak 2018.pdfModul Internet Aman untuk Anak 2018.pdf
Modul Internet Aman untuk Anak 2018.pdf
ECPAT Indonesia
 
Prosiding Paper ECPAT Indonesia.pdf
Prosiding Paper ECPAT Indonesia.pdfProsiding Paper ECPAT Indonesia.pdf
Prosiding Paper ECPAT Indonesia.pdf
ECPAT Indonesia
 
Advokasi dari Riset Disrupting Harm.pdf
Advokasi dari Riset Disrupting Harm.pdfAdvokasi dari Riset Disrupting Harm.pdf
Advokasi dari Riset Disrupting Harm.pdf
ECPAT Indonesia
 
Hasil Riset Disrupting Harm Indonesia.pdf
Hasil Riset Disrupting Harm Indonesia.pdfHasil Riset Disrupting Harm Indonesia.pdf
Hasil Riset Disrupting Harm Indonesia.pdf
ECPAT Indonesia
 
Tips JAGO Agar Privasi Anak Tetap Aman di Media Sosial
Tips JAGO Agar Privasi Anak Tetap Aman di Media Sosial Tips JAGO Agar Privasi Anak Tetap Aman di Media Sosial
Tips JAGO Agar Privasi Anak Tetap Aman di Media Sosial
ECPAT Indonesia
 
Waspada Media Sosial Menjadi Sarana Eksploitasi Seksual Anak
Waspada Media Sosial Menjadi Sarana Eksploitasi Seksual AnakWaspada Media Sosial Menjadi Sarana Eksploitasi Seksual Anak
Waspada Media Sosial Menjadi Sarana Eksploitasi Seksual Anak
ECPAT Indonesia
 
Dunia Makin Maju, Apa Peranku?
Dunia Makin Maju, Apa Peranku?Dunia Makin Maju, Apa Peranku?
Dunia Makin Maju, Apa Peranku?
ECPAT Indonesia
 
Temuan Awal ECPAT Indonesia - Internet Anak Era Pandemi.pdf
Temuan Awal ECPAT Indonesia - Internet Anak Era Pandemi.pdfTemuan Awal ECPAT Indonesia - Internet Anak Era Pandemi.pdf
Temuan Awal ECPAT Indonesia - Internet Anak Era Pandemi.pdf
ECPAT Indonesia
 
C20 - CHILD PROTECTION ONLINE
C20 - CHILD PROTECTION ONLINEC20 - CHILD PROTECTION ONLINE
C20 - CHILD PROTECTION ONLINE
ECPAT Indonesia
 
The Code to Protect Children in Travel and Tourism
The Code to Protect Children in Travel and TourismThe Code to Protect Children in Travel and Tourism
The Code to Protect Children in Travel and Tourism
ECPAT Indonesia
 

More from ECPAT Indonesia (20)

Fact Sheet - ESA dalam PJK
Fact Sheet - ESA dalam PJKFact Sheet - ESA dalam PJK
Fact Sheet - ESA dalam PJK
 
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdf
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdfLaporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdf
Laporan Hasil Pemantauan di Jabodebek 2021-2022.pdf
 
Laporan IWF Mengenai AI dan Kekerasan Seksual Anak
Laporan IWF Mengenai AI dan Kekerasan Seksual AnakLaporan IWF Mengenai AI dan Kekerasan Seksual Anak
Laporan IWF Mengenai AI dan Kekerasan Seksual Anak
 
Foto-foto Cianjur.pptx
Foto-foto Cianjur.pptxFoto-foto Cianjur.pptx
Foto-foto Cianjur.pptx
 
Foto-foto Cianjur.pptx
Foto-foto Cianjur.pptxFoto-foto Cianjur.pptx
Foto-foto Cianjur.pptx
 
SESI V PENYUSUNAN PROGRAM AKSI.pdf
SESI V PENYUSUNAN PROGRAM AKSI.pdfSESI V PENYUSUNAN PROGRAM AKSI.pdf
SESI V PENYUSUNAN PROGRAM AKSI.pdf
 
SESI IV PENGASUHAN ANAK DI ERA DIGITAL.pdf
SESI IV PENGASUHAN ANAK DI ERA DIGITAL.pdfSESI IV PENGASUHAN ANAK DI ERA DIGITAL.pdf
SESI IV PENGASUHAN ANAK DI ERA DIGITAL.pdf
 
SESI III Internet Aman untuk Anak.pdf
SESI III Internet Aman untuk Anak.pdfSESI III Internet Aman untuk Anak.pdf
SESI III Internet Aman untuk Anak.pdf
 
SESI II ATURAN INTERNASIONAL DAN NASIONAL TTG ESA ONLINE.pdf
SESI II ATURAN INTERNASIONAL DAN NASIONAL TTG ESA ONLINE.pdfSESI II ATURAN INTERNASIONAL DAN NASIONAL TTG ESA ONLINE.pdf
SESI II ATURAN INTERNASIONAL DAN NASIONAL TTG ESA ONLINE.pdf
 
SESI I BENTUK EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK DI INTERNET.pdf
SESI I BENTUK EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK DI INTERNET.pdfSESI I BENTUK EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK DI INTERNET.pdf
SESI I BENTUK EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK DI INTERNET.pdf
 
Modul Internet Aman untuk Anak 2018.pdf
Modul Internet Aman untuk Anak 2018.pdfModul Internet Aman untuk Anak 2018.pdf
Modul Internet Aman untuk Anak 2018.pdf
 
Prosiding Paper ECPAT Indonesia.pdf
Prosiding Paper ECPAT Indonesia.pdfProsiding Paper ECPAT Indonesia.pdf
Prosiding Paper ECPAT Indonesia.pdf
 
Advokasi dari Riset Disrupting Harm.pdf
Advokasi dari Riset Disrupting Harm.pdfAdvokasi dari Riset Disrupting Harm.pdf
Advokasi dari Riset Disrupting Harm.pdf
 
Hasil Riset Disrupting Harm Indonesia.pdf
Hasil Riset Disrupting Harm Indonesia.pdfHasil Riset Disrupting Harm Indonesia.pdf
Hasil Riset Disrupting Harm Indonesia.pdf
 
Tips JAGO Agar Privasi Anak Tetap Aman di Media Sosial
Tips JAGO Agar Privasi Anak Tetap Aman di Media Sosial Tips JAGO Agar Privasi Anak Tetap Aman di Media Sosial
Tips JAGO Agar Privasi Anak Tetap Aman di Media Sosial
 
Waspada Media Sosial Menjadi Sarana Eksploitasi Seksual Anak
Waspada Media Sosial Menjadi Sarana Eksploitasi Seksual AnakWaspada Media Sosial Menjadi Sarana Eksploitasi Seksual Anak
Waspada Media Sosial Menjadi Sarana Eksploitasi Seksual Anak
 
Dunia Makin Maju, Apa Peranku?
Dunia Makin Maju, Apa Peranku?Dunia Makin Maju, Apa Peranku?
Dunia Makin Maju, Apa Peranku?
 
Temuan Awal ECPAT Indonesia - Internet Anak Era Pandemi.pdf
Temuan Awal ECPAT Indonesia - Internet Anak Era Pandemi.pdfTemuan Awal ECPAT Indonesia - Internet Anak Era Pandemi.pdf
Temuan Awal ECPAT Indonesia - Internet Anak Era Pandemi.pdf
 
C20 - CHILD PROTECTION ONLINE
C20 - CHILD PROTECTION ONLINEC20 - CHILD PROTECTION ONLINE
C20 - CHILD PROTECTION ONLINE
 
The Code to Protect Children in Travel and Tourism
The Code to Protect Children in Travel and TourismThe Code to Protect Children in Travel and Tourism
The Code to Protect Children in Travel and Tourism
 

Recently uploaded

Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 

Recently uploaded (20)

Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 

Modul eksploitasi seksual anak online ecpat (anak)

  • 1. Smart School Online Untuk Anak Oleh: Tim ECPAT Indonesia Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online
  • 2. Modul Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online Untuk Anak Penulis : ECPAT Indonesia Tim ISBN : 978-602-50198-3-8  Design Sampul dan Tata Letak : Intan Nurfajri Distributor Tunggal: Cetakan Pertama, September 2018 Isi dari terbitan ini dapat di produksi kembali secara bebas, sepanjang pengakuan diberikan kepada sumber dan ECPAT Indonesia. Sekretariat ECPAT Indonesia Komplek Kalibata Indah, Lobi-lobi U23  Jl. Rawajati Timur, Pancoran Jakarta Selatan, 12750 Indonesia Website : http://ecpatindonesia.org
  • 3. DAFTAR ISI Daftar Isi Glosarium Kontrak Belajar Penjelasan Materi Pelatihan Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online Sesi 1.1 Memahami Tentang Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online 9 10 Sesi 1.2 Siapa Pelaku dan Korban 20 Sesi 1.3 Mengapa Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online Bisa Terjadi? 29 1 2 Sesi 2 Mencegah Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online 36 1 3
  • 4. 1. Germo dan muncikari: Muncikari atau germo, adalah orang yang berperan sebagai pengasuh, perantara, dan/atau pemilik pekerja seks komersial. PSK bisa saja tidak tinggal bersama dengan muncikari (umpamanya di dalam suatu bordil), namun selalu berhubungan dengannya. 2. Literasi digital: Ketertarikan, sikap dan kemampuan individu dalam menggunakan teknologi digital dan alat komunikasi untuk mengakses, mengelola, mengintegrasikan,menganalisisdanmengevaluasi informasi, membangun pengetahuan baru, membuat dan berkomunikasi dengan orang lain agar dapat berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat. 3. Partisipatif: Turut berperan serta dalam suatu kegiatan; keikutsertaan; peran serta 4. Perlindungan Anak : Pencegahan dan penanganan kekerasan, eksploitasi dan pelecehan terhadap anak-anak 2. termasuk eksploitasi seksual dalam semua manifestasinya, pekerja anak dan praktik tradisional yang berbahaya, seperti mutilasi /pemotongan genital perempuan dan pernikahan anak. 5. Kekerasan Seksual: memaksa atau mendorong anak ke dalam kegiatan seksual yang tidak sepenuhnya dia pahami termasuk, namun tidak terbatas pada, pemerkosaan, seks oral, penetrasi, atau tindakan tidak penetrasi seperti masturbasi, ciuman, gosok dan sentuhan, melibatkan anak-anak dalam melihat, atau menghasilkan gambar seksual, menonton aktivitas seksual dan mendorong anak-anak untuk berperilaku dengan cara yang tidak pantas secara seksual. 6. Eksploitasi Seksual Anak: adalah pelanggaran dasar hak anak. Seorang anak adalah korban eksploitasi seksual saat dia berpartisipasi dalam aktivitas seksual dengan imbalan sesuatu - mis. uang atau barang (atau bahkan janji akan sesuatu) - dari pihak ketiga, pelaku, atau oleh anak itu sendiri (Pedoman Terminologi untuk Perlindungan Anak dari Eksploitasi Seksual dan Pelecehan Seksual. GLOSARIUM 2
  • 6. Pada sesi ini, peserta akan diadakan sesi perkenalan dengan fasilitator dan antar peserta. Hal iniuntukmembangunsuasanayangcairantarapesertadandenganfasilitator.Sesiperkenalan di mulai dengan membagi kelompok. Gambaran umum tentang materi pelatihan eksploitasi seksual anak di ranah online juga dipaparkan. Durasi: 15 Menit Materi: Perkenalan Manajemen Kelas Overview Materi Pelatihan Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online PENGANTAR Sesi ini adalah permulaan pelatihan, oleh karena itu perlu dilakukan pencairan suasana antar sesama peserta maupun antar peserta dengan pelatih. Persepsi yang sama tentang suasana pelatihan yang diinginkan dan kode etik bersama perlu ditetapkan dalam sesi ini sehingga proses selanjutnya dapat lebih lancar. Begitu pula pemahaman tentang topik materi dan dinamika pelatihan secara keseluruhan akan diperoleh para peserta dalam sesi ini. TUJUAN PEMBELAJARAN Terciptanya suasana pelatihan yang hangat dan kondusif Peserta dan fasilitator pelatihan saling mengenal dengan lebih baik Diperolehnya kesepakatan bersama tentang aturan selama pelatihan dan pembagian tugas antara peserta Gambaran umum materi yang akan dipelajari dan proses pembelajaran selama pelatihan dapat dipahami oleh peserta 4
  • 7. PENGATURAN TEMPAT DUDUK Kelas yang dibutuhkan adalah ruangan tanpa meja dan kursi, ruang dialasi karpet yang nyaman untuk diduduki anak. Lingkaran atau Bentuk U (menyesuaikan tempat). ALAT BANTU 1. Papan Tulis 2. Kertas Plano 3. Spidol kecil untuk peserta 4. Spidol papan tulis 4 warna 5. Spidol besar 3 warna 6. Sticky Notes 4 warna 7. Laptop 8. Speaker 9. Papan flip chart 2 buah BAHAN ATAU MATERI 1. PPT Skema Materi Pelatihan Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online 5
  • 8. MANAJEMEN KELAS Fasilitator menyapa peserta dan memperkenalkan diri, bertanya apakah peserta sudah saling mengenal? Fasilitator membentuk 5 kelompok berdasarkan kertas yang bertuliskan nama aplikasi sosial media (Instagram, Facebook, Twitter, Line, Whatsapp) yang akan dibagikan pada saat registrasi. Kelompok ini akan bekerja sama dalam beberapa kegiatan diskusi dan ice breaking; Setelah kelompok terbentuk, masing-masing peserta memperkenalkan diri satu sama lain didalam kelompoknya. Jika ternyata sudah saling mengenal, fasilitator akan memastikan kualitas perkenalan mereka dengan meminta peserta untuk menjelaskan tentang dirinya, meliputi menyebutkan nama, asal sekolah, dan kelas. Fasilitator menjelaskan bahwa proses pelatihan ini berdasarkan pada prinsip partisipatif, artinya peran peserta adalah kunci keberhasilan pelatihan. Tugas fasilitator hanyalah memproses pendapat para peserta menjadi sebuah kesimpulan bersama. PERKENALAN LANGKAH KEGIATAN 1. 2. 3. 4. Peserta masih berkumpul dalam kelompoknya masing-masing, kemudian fasilitator melanjutkan sesi manajemen kelas. Fasilitator sebelumnya telah menyiapkan kertas plano 4 buah yang di tempel ditempat 1. 2. 6
  • 9. dapat dilihat peserta untuk harapan, kekhawatiran, aturan dan larangan. Fasilitator memberikan metaplan yang terdiri dari 4 warna yang terdiri dari 1 warna untuk menuliskan harapan yang akan di capai dalam pelatihan 1 warna untuk menuliskan kekhawatiran yang akan dialami dalam pelatihan 1 warna untuk menuliskan yang boleh dilakukan selama pelatihan 1 warna untuk menuliskan yang tidak boleh dilakukan selama pelatihan Setelah peserta selesai menuliskan harapan, kekhawatiran, yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama workshop. Peserta diminta untuk menempelkan masing-masing meta plan di kertas plano sesuai dengan klasifikasinya, dan diminta kembali ketempat duduk masing-masing Kartu metaplan yang sejenis dikelompokkan menurut kesamaan ide, kemudian dibahas bersama, bagaimana kesepakatan kelas agar harapan tersebut tercapai dan kekhawatiran tidak terjadi, dengan merumuskan kesepakatan bersama. Kesepakatan bersama meliputi apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Aturan tersebut dapat ditulis di papan tulis / kertas plano dan disepakati secara bersama-sama. 3. 4. 5. 7
  • 10. GAMBAR 1 KARTU HARAPANDAN KEKHAWATIRAN TIDAK BOLEH HARAPAN KEKHAWATIRAN BOLEH 8
  • 11. Merujuk pada harapan peserta, fasilitator menampilkan isi pelatihan yang akan dipelajari selama pelatihan dalam format persentasi melalui aplikasi power point. Fasilitator menjelaskan secara umum isi dari masing-masing sesi, hal apa saja yang akan dipelajari oleh peserta. Sesi Pertama adalah pemahaman umum tentang ekspoitasi seksual online, meliput: Sesi Kedua adalah Mencegah Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online Apa itu Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online Siapa yang rentan menjadi pelaku dan korban eksploitasi seksual anak di ranah online Mengapa eksploitasi seksual anak di ranah online bisa terjadi? 1. 2. 3. 4. What Youth Can Do? PENJELASAN MATERI PELATIHAN EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK DI RANAH ONLINE 9
  • 12. Pada sesi ini, peserta akan diberikan materi awal tentang eksploitasi seksual anak online. Pemahaman umumtentanggambaranumumkasusyangterjadi di Indonesia, definisi, dan bentuk-bentuk eksploitasi seksual anak di ranah online menjadi materi utama pada sesi ini. Durasi: 35 Menit Materi: PENGANTAR Pada sesi ini, peserta akan dibekali tentang gambaran awal eksploitasi seksual anak di ranah online. Materi yang diberikan adalah berkaitan tentang definisi umum dari eksploitasi seksual anak di ranah online, gambaran kasus dan data-data yang terjadi di Indonesia, serta gambaran regulasi yang berlaku di Indonesia dalam mengatur eksploitasi seksual anak di ranah online. TUJUAN PEMBELAJARAN Meningkatkan pemahaman peserta tentang situasi di Indonesia tentang eksploitasi seksual anak di ranah online 1. Definisi Anak, Eksploitasi, Seksual, dan Online? Definisi Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online Gambaran situasi riil dikeseharian anak-anak tentang eksploitasi seksual anak di ranah online di Indonesia Bentuk-bentuk eksploitasi seksual anak di ranah online Peraturan yang melindungi anak dari eksploitasi seksual anak di ranah online di Indonesia SESI 1.1 APA ITU EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK DI RANAH ONLINE? hmm... 10
  • 13. PENGATURAN TEMPAT DUDUK Kelas yang dibutuhkan adalah ruangan tanpa meja dan kursi, ruang dialasi karpet yang nyaman untuk diduduki anak. Lingkaran atau Bentuk U (menyesuaikan tempat). ALAT BANTU 1. Papan Tulis 2. Kertas Plano 3. Spidol kecil untuk peserta 4. Spidol papan tulis 4 warna 5. Spidol besar 3 warna 6. Sticky Notes Tipe 657 (3”x4”) 4 warna 7. Laptop 8. Speaker 9. Proyektor 10. Layar Proyektor 11. Papan Flipchart BAHAN ATAU MATERI 1. Video tentang Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online 2. PPT Skema Materi Pelatihan Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online Meningkatkan pemahaman peserta tentang situasi di Indonesia tentang eksploitasi seksual anak di ranah online Meningkatkan pemahaman peserta tentang definisi dan bentuk-bentuk dari eksploitasi seksual anak di ranah online Meningkatkan pemahaman peserta tentang peraturan yang melindungi anak dari eksploitasi seksual anak di ranah online 2. 3. 4. 11
  • 14. Materi : Definisi Anak, Eksploitasi, Seksual, dan Online? Definisi Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online Fasilitator menampilkan slide “apa itu anak?” lalu menggali apa yang terlintas dipikiran peserta mengenai anak (Minimal jawaban dari 4 anak). setiap jawaban dituliskan dikertas plano oleh co-fasilitator. Fasilitator menjelaskan definisi anak yaitu anak adalah seseorang yang belum berumur 18 tahun termasuk anak yang masih didalam kandungan. Definisi ini bedasarkan UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Fasilitator menampilkan slide “apa itu eksploitasi?” lalu menggali apa yang terlintas dipikiran peserta mengenai eksploitasi (Minimal jawaban dari 4 anak). setiap jawaban dituliskan dikertas plano oleh co-fasilitator. Fasilitator menjelaskan definis eksploitasi yaitu pemanfaatan yang secara sewenang-wenang atau terlalu berlebihan terhadap suatu subyek. Salah satu contohnya adalah anak disuruh bekerja melebihi kapasitas/kemampuannya. Fasilitator menampilkan slide “apa itu seksual?” lalu menggali apa yang terlintas dipikiran peserta mengenai seksual (Minimal jawaban dari 4 anak). setiap jawaban dituliskan dikertas plano oleh co-fasilitator. LANGKAH KEGIATAN 1. 2. 3. 4. 5. 12
  • 15. Fasilitator mengajak peserta melakukan brainstorming mengenai kata seks Fasilitator menjelaskan bahwa pengertian seks adalah jenis kelamin. Maka, segala sesuatu aktivitas yang melibatkan ketertarikan antar jenis kelamin baik laki-laki dan perempuan maupun sesama jenis. Kemudian Fasilitator menampilkan slide“apa itu online?”lalu menggali apa yang terlintas dipikiran peserta mengenai online (Minimal jawaban dari 4 anak). setiap jawaban dituliskan dikertas plano oleh co-fasilitator. Fasilitator menjelaskan definisi online yaitu terhubung dengan internet. Seperti contohnya melakukan komunikasi melalui media sosial (chatting, streaming, browsing dll) Fasilitator menyampaikan bahwa semua jawaban anak-anak adalah benar, kemudian fasilitator menyimpulkan dan menjelaskan definisi eksploitasi seksual anak di ranah online. Untuk memberikan gambaran kepada peserta, fasilitator menanyangkan sebuah video mengenai eksploitasi seksual anak di ranah online 6. 7. 8. 9. 10. 11. 13
  • 16. Video tentang Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online Sumber : The Dangers of Social Media (Child Predator Experiment (berikut link video https://www.you- tube.com/watch?v=6jMhMVEjEQg Setelah menayangkan video tersebut, fasilitator menanyakan kepada peserta pendapat dari penayangan video tersebut. Setelah mendengarkan pendapat dari peserta, fasilitator mengklarifikasi dari pendapat peserta bahwa video tersebut merupakan salah satu contoh dari eksploitasi seksual anak di ranah online. Kemudian fasilitator memberikan definisi apa itu eksploitasi seksual anak di ranah online. Eksploitasi seksual anak di ranah online adalah Memanfaatkan anak untuk melakukan aktivitas seksual (secara langsung/tidak langsung) dengan menggunakan teknologi/internet). 12. 13. 14
  • 17. Materi : Gambaran situasi riil dikeseharian anak-anak tentang eksploitasi seksual anak online di Indonesia Fasilitator menggali dari peserta pengalaman peserta mengenai situasi-situasi eskploitasi seksual anak di ranah online dalam kehidupan sehari-hari, baik yang dialami peserta maupun di lingkungan peserta. Co-fasilitator meringkas hasil jawaban peserta dalam kertas plano. Kemudian fasilitator menjelaskan secara singkat tentang situasi eksploitasi seksual anak di ranah online di Indonesia bedasarkan data yang didapatkan, untuk memberikan pemahaman bahwa kasus eksploitasi seksual anak di ranah online itu terjadi di Indonesia. DATA EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK DI RANAH ONLINE DI INDONESIA 1. 2. Prostitusi Anak Online 41% Perdagangan anak untuk seksual 14% Prostitusi anak 8% Materi yang menampilkan eksploitasi/kekerasan pada anak 37% GAMBARAN KASUS EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK DI RANAH ONLINE DI INDONESIA Dari 504Korban Eska pada Sekitar 78% terjadi dari aktivitas online September 2016 - September 2017 504Korban Eska 206Korban Prostitusi Anak Onliine 184Korban Materi yang Menampilkan Ekxploitasi/ Kekerasan Seksual pada Anak 15
  • 18. 4. 5. Fasilitator menjelaskan berdasarkan presentasi di atas, fasilitator menjelaskan bahwa kasus eksploitasi seksual anak di ranah online di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan pencatatan ECPAT Indonesia, dari 504 korban ESKA, 78 persen diantaranya terjadi dari aktivitas online. Fasilitator menyimpulkan pentingnya bagi anak untuk memahami situasi eksploitasi seksual anak di ranah online. 16 Dari kasus yang dipaparkan peserta, fasilitator menanyakan apa dampak eksploitasi seksual anak di ranah online dalam jangka pendek dan jangka panjang terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Setelah itu Fasilitator masuk ke slide“Dampak Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online”. Dampak Jangka Pendek Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online : Anak dapat menjadi pelaku Anak mengalami trauma berkempanjangan Anak rentan terhadap bentuk kekerasan lainnya Kehilangan rasa percaya diri Anak mendapatkan diskriminasi, kehamilan diusia anak. Dikeluarkan dari sekolah Anak dapat terjangkit Penyakit Menular Seksual seperti HIV/AIDS Dampak Jangka Panjang Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online : 3.
  • 19. Materi : Bentuk-bentuk eksploitasi seksual anak di ranah online Fasilitator menjelaskan apa bentuk-bentuk eksploitasi seksual anak di ranah online yang terjadi yakni, grooming online untuk tujuan seksual, sexting, sextortion (pemerasan seksual) dan siaran langsung kekerasan seksual pada anak. Fasilitator menjelaskan tentang definisi dan gambaran dari grooming online sesuai dengan paparan slide. Kemudian fasilitator menarik kesimpulan dari contoh-contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Definisi Grooming online untuk tujuan seksual adalah sebuah proses untuk menjalin atau membangunsebuah hubungandenganseoranganakmelaluipenggunaan Internet atau teknologi digital lain untuk memfasilitasi . Grooming bisa juga disebut dengan PDKT atau Bujuk Rayu. Fasilitator menjelaskan tentang definisi dan gambaran dari Sexting sesuai paparan slide. Kemudian peserta diminta untuk memilah kasus keseharian yang mana menurut mereka merupakan contoh dari sexting. Definisi ’Sexting’ didefinisikan sebagai ‘pembuatan gambar seksual sendiri’, atau penciptaan, pembagian, dan penerusan gambar telanjang atau nyaris telanjang yang menggoda secara seksual melalui telepon genggam dan/atau internet’. Fasilitator menjelaskan tentang definisi dan gambaran dari pemerasan seksual (sextortion) sesuai paparan slide. Kemudian peserta diminta untuk memilah kasus keseharian yang mana menurut mereka merupakan contoh dari pemerasan seksual. 1. 2. 3. 4. 17
  • 20. Definisi Pemerasan seksual, disebut juga “pemerasan terhadap seseorang dengan bantuan gambar orang tersebut (yang dibuat sendiri) untuk mendapatkan imbalan seks, uang atau keuntungan lain dari orang tersebut dibawah ancaman penyebaran materitersebuttanpapersetujuandariorangyang digambarkan(misalnya mengirimkan gambar di media sosial). Fasilitator menjelaskan tentang definisi dan gambaran dari siaran langsung kekerasan seksual pada anak. Kemudian peserta diminta untuk memilah kasus keseharian yang mana menurut mereka merupakan contoh dari siaran langsung kekerasan seksual pada anak. Siaran langsung kekerasan seksual terhadap anak merupakan paksaan terhadap seorang anak untuk orang lain yang jaraknya jauh. Sering kali, orang yang menonton dari jauh tersebut adalah orang-orang yang telah meminta dan/atau memesan kekerasan terhadap anak tersebut, yang mendikte bagaimana bisa terjadi. Untuk melihat pemahaman peserta, peserta diminta untuk menyebutkan aplikasi apa yang menyediakan fitur siaran langsung Kemudian fasilitator menampilkan fitur-fitur siaran langsung yang banyak digunakan oleh pengguna internet. Fasilitator menjelaskan tentang situasi yang berbahaya diluar aktivitas online yang dilakukan : 5. 2. 6. 7. 8. Janji bertemu dengan teman chatting yang bisa berdampak terhadap penculikan, pemerkosaan, perdagangan, pencurian bahkan sampai pembunuhan. Memicu kekerasan seksual kepada anak yang lain 18
  • 21. Materi: Peraturan yang melindungi anak dari eksploitasi seksual anak di ranah online di Indonesia Fasilitator menjelaskan bahwa anak memiliki hak untuk dilindungi dari segala bentuk kejahatan atau kekerasan. Ada beberapa undang-undang yang melindungi anak dari situasi eksploitasi seksual anak di ranaonline. Undang-undang yang melindungi anak dari eksploitasi seksual anak di ranah online : UU No 44 Tahun 2008 tentang Pornografi : Pelarangan melibatkan anak dalam kegiatan dan atau sebagai objek eksploitasi seksual di ranah online UU No 35 Tahun 2014 Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak: pemberatan sanksi bagi pelaku kejahatan terhadap anak terutama kepada kejahatan seksual UU No. 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi UU No. 35 Tahun 2008 Tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 23 Tahun 2002 19
  • 22. Pada sesi ini, peserta akan diberikan Pemahaman tentang siapa yang bisa saja menjadi pelaku dan keterlibatannya, serta siapakah korban dalam situasi eksploitasi seksual anak di ranah online. PENGANTAR Pada sesi ini, peserta akan diajak untuk melihat siapa saja pengguna aktif di dunia online. Dalam situasi eksploitasi seksual anak di ranah online peserta diminta untuk melihat siapa pengguna internet yang menjadi pelaku eksploitasi seksual anak di ranah online serta korban dalam dunia online ini. Studi kasus juga dikemukakan untuk melihat dan menjelaskan proses analisis peserta terhadap pemahaman profil pelaku dan korban Eksploitasi seksual anak di ranah online. Penjelasan tentang siapa saja pelaku eksploitasi seksual anak di ranah online Penjelasan tentang siapa saja korban eksploitasi seksual anak di ranah online Durasi: 40 Menit Materi: SESI 1.2 SIAPA PELAKU DAN KORBAN? UPLOAD DOWNLOAD 20
  • 23. TUJUAN PEMBELAJARAN Meningkatkan pemahaman peserta tentang siapa pelaku kejahatan seksual anak di ranah online dan bagaimana teknologi digunakan oleh pelaku. Meningkatkan pemahaman peserta tentang siapa korban kejahatan seksual anak di ranah online dan bagaimana anak bisa menjadi korban PENGATURAN TEMPAT DUDUK Kelas yang dibutuhkan adalah ruangan tanpa meja dan kursi, ruang dialasi karpet yang nyaman untuk diduduki anak. Lingkaran atau Bentuk U (menyesuaikan tempat). ALAT BANTU 1. Papan Tulis 2. Kertas Plano 3. Spidol kecil untuk peserta 4. Spidol papan tulis 4 warna 5. Spidol besar 3 warna 6. Sticky Notes 4 warna 7. Laptop 8. Speaker 9. Papan flip chart 2 buah 10. Kertas Concorde Putih 1 Pack 11. Cat warna yang mudah hilang di tangan minimal 5 warna (kecuali putih+hitam) 12. Piring plastik 10 buah BAHAN ATAU MATERI PPT Skema Materi Pelatihan Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online Video ECPAT Indonesia 21
  • 24. LANGKAH KEGIATAN Fasilitator memulai sesi dengan permainan“Berteman, Yuk!”. Fasilitator menjelaskan cara bermain“Berteman, Yuk!”kepada peserta Fasilitator mengajak peserta untuk membayangkan sedang bermain sosial media bernama "Berteman, Yuk!". Cara menggunakan sosial media ini sama seperti sosial media lainnya, terdapat fitur pertemanan, chatting, sharing foto, video, status, dll. Fasilitator menampilkan didalam PPT, beberapa profil dari seseorang yang aktif menggunakan sosial media "Berteman, Yuk!" 1. 2. 22 Dr. Sarah Rani Doktor Tulis statusmu....... Dr. Sarah Rani Doktor Remaja penting untuk mengetahui pendidikan seksual mulai sejak dini. Pendidikan seksual ini untuk memproteksi diri dari hal-hal negatif seperti pergaulan bebas yang membuat perilaku seksual menyimpang. Hari ini saya baru saja melakukan sosialisasi di SD 01 tentang kesehatan reproduksi 16 Pebruari 2018 , 09.00 Pekerjaan: Dokter Lahir: Tahun 1990 (28 tahun) Tinggal: Surabaya Pendidikan: Fakultas Kedokteran Hobi: Membaca buku Dr. Sarah Rani Fasilitator menampilkan profil akun sosial media pertama yaitu profil seorang dokter konsultan kesehatan reproduksi 3.
  • 25. 23 Prasetyo Kurniawan Mahasiswa Tulis statusmu....... Prasetyo Kurniawan Mahasiswa "Anak adalah generasi bangsa, peduli masa depan anak berarti peduli akan masa depan bangsa. Protect them. Kami ingin anak selalu ceria dan bebas dari kekerasan seksual." 12 Pebruari 2018 , 11.25 Pekerjaan: Mahasiswa Lahir: Tahun 1994 (24 Tahun) Tinggal: Kalimantan. Pendidikan: Fakultas Sosial Politik Hobi: Nonton Film, Menggambar, Berorganisasi Prasetyo Kurniawan Selanjutnya fasilitator menampilkan profil sosial media kedua yaitu profil seorang remaja yang pernah menjadi fasilitator organisasi anak. Selanjutnya Fasilitator menampilkan profil sosial media ketiga yaitu profil seorang remaja yang sangat suka main Voli. Charlie Pelajar Tulis statusmu....... Charlie Pelajar "Be a good man, because a woman will never forget how you treated her" 9 Januari 2018 , 15.44 Pekerjaan: Pelajar Lahir: Tahun 2001 (17 tahun) Tinggal: Bali Pendidikan: SMA Hobi: Olahraga Voli Juara 1 Lomba Volly Charlie Juara 1 Lomba Volly Juara 1 Lomba Volly 4. 5.
  • 26. 24 Selanjutnya Fasilitator menampilkan profil keempat yaitu profil seorang anak muda yang suka komik Ridwan Pradana Mahasiswa Tulis statusmu....... Ridwan Pradana Mahasiswa "Akhirnya selesai juga baca semua komik naruto.. Abis ini gua lanjut abisin seri komik apa ye??? Hemm.... Ada saran?" 6 Januari 2018 , 21.11 Pekerjaan: Mahasiswa Lahir: Tahun 2000 (18 Tahun) Tinggal: Bandung Pendidikan: Fakultas DKV Hobi: Baca Komik, Menggambar, Makan Ridwan Pradana Selanjutnya Fasilitator menampilkan profil kelima yaitu seorang anak muda yang gaul/kekinian Putriani Dewi Mahasiswa Tulis statusmu....... Putriani Dewi Mahasiswa "Akhirnya selesai juga baca semua komik naruto.. Abis ini gua lanjut abisin seri komik apa ye??? Hemm.... Ada saran?" 6 Januari 2018 , 21.11 Pekerjaan: Mahasiswa Lahir: Tahun 2000 (18 Tahun) Tinggal: Jakarta Pendidikan: Fakultas Ekonomi Hobi: Travelling, Kuliner, Olahraga Putriani Dewi 6. 7.
  • 27. 25 Setelah semua profil ditampilkan fasilitator memberitahukan bahwa semua profil tersebut ingin berteman dengan seluruh peserta. Profil tersebut ada di kolom permintaan pertemanan di akun sosial media peserta. Fasilitator menyiapkan 5 kertas concorde dengan masing-masing nama profil. Kemudian peserta diminta untuk menerima permintaan pertemanan dari profil diatas dengan memberikan cap jempol diatas kertas concord. Peserta boleh menerima lebih dari satu dan boleh tidak menerima sama sekali. Setelah selasai, Fasilitator menanyakan kepada beberapa peserta alasan mereka menerima pertemanan tersebut. Jikasudahmendapatkanjawaban,Fasilitatormengajakpesertauntukmengetahuiinformasi terkait profil-profil tersebut di dunia nyata. 8. 9. 10. 11. Dr. Sarah Rani Nama : Chandra Adi Guna Pekerjaan : Manager Asuransi dan Doktor Gigi Bapak ini menyamar sebagai dokter yang bisa memberikan pendidikan tentang kesehatan reproduksi. 6 anak SD telah menjadi korban. Dia melakukan grooming kepada anak-anak tersebut dan mempublikasikan foto dan video anak-anak terse- but ke orang tua dan guru. Motifnya untuk mengadu domba.
  • 28. 26 Prasetyo Kurniawan Nama : Prasetyo Kurniawan Dia pernah melakukan pencabulan terhadap beberapa anak yang tergabung dalam suatu organisasi anak. Charlie Nama : Eddy Robinson Tinggal : Bali Pekerjaan : Atlet Usia : 40 Tahun Dia seseorang yang sering melakukan grooming kepada anak-anak perempuan sekitar 12-15 tahun. Memberi perhatian dan menjadikan anak tersebut pacar. Dia pintar, dan kaya. Charlie kerap kali bepergian ke beberapa kota hanya untuk kopdar/ menemui anak. Mengajak anak tersebut kencan dan dibawa ke tempat penginapan. Dia juga sering kali berhasil melakukan eksploitasi seksual terhadap anak tersebut, lalu mengambil gambar dan membuat video dari anak tersebut.
  • 29. 27 Ridwan Pradana Nama : Ridwan Tinggal : Bandung Pendidikan : Fakultas DKV Hobi : Baca Komik, Menggambar, Makan Dia sering kali menang perlombaan melukis dan membuat komik Putriana Dewi Lahir : Tahun 2000 (18 Tahun) Tinggal : Jakarta Pendidikan : SMA Hobi : Travelling, Kuliner, Olahraga Dia sering ke mall dan Cafe bersama teman-temannya, mencoba makanan yang baru dan dia kapten basket disekolahnya. Walaupun dia anak yang gaul, dia tetap menyeimbangi sekolahnya sehingga dia selalu menjadi juara kelas dan memiliki teman banyak...
  • 30. 28 Fasilitator menanyakan kepada Peserta bagaimana perasaan mereka setelah mengetahui informasi dibalik profil tersebut. Lalu menanyakan apakah masih ingin berteman? Fasilitator menutup dengan menjelaskan bahwa kita boleh saja berteman di sosial media tetapi harus berhari-hati dalam menerima pertemanan. Karena terdapat pelaku eksploitasi seksual anak yang beredar menggunakan akun samaran di sosial media. Lebih baik kita menerima pertemanan hanya dari orang yang kita kenal dengan baik. Semua profil dalam permainan ini adalah ilustrasi 12. 13. 14.
  • 31. Pada sesi ini, peserta akan diberikan Pemahaman tentang perubahan teknologi yang merubah banyak hal dalam sisi kehidupan kita. baik itu perilaku, akses dan keamanan. Perubahan ini menyebabkan semakin rentannya anak menjadi korban eksploitasi seksual di ranah online selain adanya faktor-faktor internal dan eksternal yang menyebabkan anak tereksploitasi secara seksual di ranah online. Durasi: 35 Menit Materi: Penjelasan bagaimana perubahan-perubahan prilaku anak-anak pasca teknologi internet tersedia. Penjelasan tentang faktor internal dan eksternal yang menyebabkan anak menjadi korban eksploitasi seksual anak di ranah online. PENGANTAR Pada sesi ini, peserta akan diajak untuk melihat bagaimana perubahan teknologi yang terjadi dan bagaimana masyarakat beradaptasi dengan perkembangan tersebut. Peserta juga di ajak untuk menganalisa faktor-faktor internal dan eksternal kerentanan anak-anak menjadi korban eksploitasi seksual di online. SESI 1.3 MENGAPA EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK DI RANAH ONLINE BISA TERJADI? Mengapa bisa terjadi? 29
  • 32. TUJUAN PEMBELAJARAN PENGATURAN TEMPAT DUDUK Kelas yang dibutuhkan adalah ruangan tanpa meja dan kursi, ruang dialasi karpet yang nyaman untuk diduduki anak. Lingkaran atau Bentuk U (menyesuaikan tempat). ALAT BANTU 1. Papan Tulis 2. Kertas Plano 3. Spidol kecil untuk peserta 4. Spidol papan tulis 4 warna 5. Spidol besar 3 warna 6. Sticky Notes Tipe 657 (3”x 4”) 4 warna 7. Laptop 8. Speaker 9. Proyektor 10. Layar Proyektor BAHAN ATAU MATERI 1. PPT Materi Mengapa Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online Bisa Terjadi? Meningkatkan pemahaman peserta tentang bagaimana perilaku yang berubah di era internet agar bisa mendorong perubahan perilaku yang lebih baik. Meningkatkan pemahaman peserta tentang faktor internal dan eksternal yang menyebabkan anak menjadi korban kejahatan eksploitasi seksual anak di ranah online. 30
  • 33. Materi: Penjelasan bagaimana perubahan-perubahan prilaku anak-anak pasca teknologi internet tersedia. LANGKAH KEGIATAN Fasilitator memaparkan dan menjelaskan tentang perubahan generasi dari era sebelum tahun 1990 sampai dengan saat ini yang dipengaruhi oleh teknologi. Pada slide ini, fasilitator akan menjelaskan perbedaan generasi dengan perkembangan teknologi saat itu. Para orang tua kita yang lahir sebelum 1960 disebut sebagai generasi baby boomer, mereka adalah generasi yang baru diperkenalkan teknologi internet. dengan keterbatasan yang ada. Generasi yang lahir Tahun 1960 – 1980, mulai mengenal internet dengan fasilitas yang sudah mulai baik dan merasakan manfaat teknologi Generasi yang lahir tahun 1980 – 2000, disebut generasi milenial atau generasi Y, sudah mengenal internet dengan fasilitas lebih baik. Generasi Z yang lahir di tahun 2000 – 2010 mengenal internet dengan lebih baik, mereka lahir saat internet sudah diperkenalkan kepada orang tua mereka. Fasilitas Internet yang sudah sangat baik dan langsung di nikmati generasi Z ini sejak lahir. Generasi Alpha yang lahir setelah tahun 2010 adalah generasi paling akhir yang merasakan manfaat teknologi yang sudah semakin canggih bahkan sejak saat anak masih dalam kandungan. Teknologi sudah sangat akrab bagi anak-anak yang lahir di tahun ini. Sangat sulit memisahkan teknologi internet dalam keseharian mereka. 1. 31
  • 34. Umumnya generasi Z dan Alpha sangat cepat sekali mengadaptasi dan belajar teknologi baru melalui internet, tanpa adanya pengetahuan yang baik tentang literasi digital / melek digital maka teknologi ini akan cenderung digunakan secara negatif. Fasilitator kemudian melanjutkan menjelaskan tentang perubahan yang terjadi karena teknologi internet. 2. Teknologi membuat eksploitasi seksual berkesinambungan Perkembangan teknologi membuat peredaran pornografi dan prostitusi anak semakin meluas dan berkesinambungan, sehingga secara terus menerus eksploitasi seksual anak terus terjadi. (kasus pornografi dan prostitusi anak) Teknologi membuat anak yang aktif di internet menjadi korban Anak-anak yang berinteraksi di dunia internet sering kali dimanipulasi oleh pelaku kejahatan seksual dan dilibatkan dalam percakapan dan interaksi seksual, sehingga secara tidak disadari anak-anak tersebut menjadi korban. (kasus grooming online) Tekonologi membuat anak melakukan tindakan kriminal tanpa disadari Keterlibatan anak-anak secara aktif di internet dan kebiasaan mendokumentasikan, mempublikasi dan membagikan foto atau video yang sangat privasi, tanpa disadari perilaku ini beresiko saat foto ataupun video tersebut tersebar ke masyarakat melalui internet, bahkan bisa saja foto dan video tersebut dikoleksi oleh pelaku kejahatan seksual anak dan akhirnya anak harus berhadapan dengan hukum / pihak yang berwenang. 32
  • 35. MATERI : Penjelasan tentang faktor internal dan eksternal yang menyebabkan anak menjadi korban eksploitasi seksual anak di ranah online Tekonologi membuat anak melakukan tindakan kriminal tanpa disadari Keterlibatan anak-anak secara aktif di internet dan kebiasaan mendokumentasikan, mempublikasi dan membagikan foto atau video yang sangat privasi, tanpa disadari perilaku ini beresiko saat foto ataupun video tersebut tersebar ke masyarakat melalui internet, bahkan bisa saja foto dan video tersebut dikoleksi oleh pelaku kejahatan seksual anak dan akhirnya anak harus berhadapan dengan hukum / pihak yang berwenang. Dalam sesi tentang faktor internal dan eksternal yang menyebabkan anak menjadi korban eksploitasi seksual anak online, fasilitator membagikan 2 metaplan ke setiap masing-masing peserta untuk menuliskan apa faktor-faktor apa saja yang menyebabkan anak menjadi korban eksploitasi seksual anak di ranah online. Peserta diminta secara aktif untuk maju ke depan dan menempelkan faktor-faktor yang telah mereka tuliskan ke kertas plano. Fasilitator menjelaskan perbedaan faktor internal dan faktor eksternal, yaitu faktor internal adalah faktor dari dalam diri dan lingkungan disekitar anak yang dapat diperbaiki, sedangkan faktor eksternal adalah faktor dari luar kendali anak. 3. 4. 5. 33
  • 36. PLANO I FAKTOR PENDORONG/INTERNAL FAKTOR PENARIK/EKSTERNAL PLANO II Fasilitatorkemudianmemandupesertadarihasiljawabanpesertatersebutdanmenunjukkan slide paparan dan menyampaikan paparan tentang faktor-faktor internal dan eksternal yang menyebabkan si anak menjadi korban. Faktor Internal : Hubungan keluarga yang tidak harmonis Pendidikan rendah Permasalahan ekonomi keluarga Gaya Hidup yang tinggi 6. 34
  • 37. Fasilitator menutup sesi dengan menyampaikan bahwa faktor-faktor ini bisa saja saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Tidak ada satu faktor yang dominan, semuanya saling terkait sehingga perlu diupayakan penanganan yang komprehensif untuk menghilangkan faktor-faktor tersebut. Faktor Eksternal : Lemahnya perlindungan anak online (sistem perlindungan belum tertata dengan baik, penegakan hukum, filtering ISP, belum adanya child helpline dan child hotline) Dorongan dari teman sebaya (sharing foto, sharing pengalaman) Perilaku pelaku kejahatan seksual anak yang mencari korban 7. 35
  • 38. Anak dapat melakukan perannya dalam mencegah terjadinya eksploitasi seksual anak di ranah online. Apa saja peran yang dapat dilakukan oleh anak. Durasi: 60 Menit Materi: • WhatYouth Can Do? PENGANTAR Dalam sesi-sesi sebelumnya, telah dijelaskan mengenai eksploitasi seksual anak di ranah online. Sesi ini, peserta akan membuat bentuk pencegahan yang dapat dilakukan serta bentuk respon jika eksploitasi seksual anak di ranah online terjadi. TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta memiliki pemahaman dan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya eksploitasi seksual anak di ranah online Peserta mengetahui bagaimana harus merespon apabila terjadi eksploitasi seksual anak di ranah online disekitarnya SESI 2 MENCEGAH EKSPLOITASI SEKSUAL ANAK DI RANAH ONLINE 36
  • 39. PENGATURAN TEMPAT DUDUK Kelas yang dibutuhkan adalah ruangan tanpa meja dan kursi, ruang dialasi karpet yang nyaman untuk diduduki anak. Lingkaran atau Bentuk U (menyesuaikan tempat). ALAT BANTU 1. Papan Tulis 2. Kertas Plano 3. Spidol kecil untuk peserta 4. Spidol papan tulis 4 warna 5. Spidol besar 3 warna 6. Sticky Notes Tipe 657 (3”x 4”) 4 warna BAHAN ATAU MATERI 1. PPT 2. Instruksi Permainan Coffee Shop 3. KIE sistem pelaporan Telepon Sahabat Anak (TEPSA) 7. Laptop 8. Speaker 9. Proyektor 10. Layar Proyektor 37
  • 40. Peserta dibagi menjadi dua (2) kelompok dengan jumlah yang sama dan diminta berbaris Fasilitator menjelaskan bahwa mereka akan berlomba membentuk barisan dengan urutan berdasarkan indikator yang diberikan, kelompok yang lebih cepat selesai dan benar dalam urutannya akan menjadi pemenang. Fasilitator memberikan instruksi dan indikator, misalnya: bentuklah barisan menurut: Tinggi badan, berat badan, usia, tanggal lahir, bulan lahir, jenis gadget, jenis media sosial yang digunakan, dll. Pemenang diberi hadiah kecil (jika tersedia) 1. 2. 3. 4. PERMAINAN BEBEK BARIS LANGKAH KEGIATAN Fasilitator menyapa peserta dan bertanya apakah peserta masih bersemangat untuk melanjutkan sesi apa yang bisa dilakukan oleh anak dan orang muda. Jika ternyata sudah bisa lanjut, fasilitator akan melanjutkan sesi, jika dilihat diperlukan satu ice breaking sebelum melanjutkan sesi maka fasilitator bisa melakukan ice breaking terlebih dahulu. 1. 2. ayo berbaris dan badan yang tertinggi ke yang terendah ya 38
  • 41. Langkah-Langkah permainan Coffee Shop Menyiapkan 3 kertas plano yang ditempel di dinding dengan jarak yang agak berjauhan Menuliskan kata“Coffee Shop I (satu)”dan pertanyaan“Apa yang bisa anak dan orang muda lakukan untuk mencegah eksploitasi seksual anak di ranah online?”, pada kertas plano pertama Menuliskan kata “Coffee Shop II (dua)” dan pertanyaan “Siapa saja pihak yang dapat membantu dan apa peran mereka dalam melindungan anak dari Eksploitasi Seksual Komersial Anak di Ranah Online?”, pada kertas plano kedua Menuliskan kata“Coffee Shop III (tiga)”dan pertanyaan“Apa yang dapat kamu lakukan apabila kasus eksploitasi seksual anak di ranah online terjadi?”, pada kertas plano ketiga Disetiap Coffee Shop akan tinggal satu orang atau dua orang anak yang nantinya akan menjelaskan pemaparan tentang yang sudah ditulis dikertas plano. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok dengan metode berhitung 1-3 secara bergilir 1. 2. 3. 4. 5. 6. COFFEE SHOP Fasilitator menanyakan perasaan peserta, dan refleksi atas permainan dan kesimpulannya. Contoh pertanyaan: 3. Menurut teman-teman, apa tujuan permainan kita tadi? Jawaban : Permainan ini mengajak peserta untuk berpartisipasi aktif seperti tidak malu bertanya. Permainan ini juga bertujuan untuk saling mengenal lebih dalam antara satu sama lain. Apakah tujuan itu tercapai? Setelah ice breaking selesai, Fasilitator mempersiapkan permainan dengan metode Coffee Shop untuk membahas apa yang bisa dilakukan untuk mencegah dan merespon terhadap Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online. 4. 39
  • 42. COFFEE SHOP Peserta diminta berkumpul dalam kelompok Coffee Shop masing-masing dan diminta menjawab pertanyaan yang ada di Coffee Shop-nya masing-masing (durasi 10 menit). Kemudian kelompok Coffee Shop diminta untuk berpindah ke Coffee Shop yang lain selain penjaga Coffee Shop yang akan menjelaskan diskusi sebelumnya. Penjaga Coffee Shop menjelaskan hasil diskusi sebelumnya kepada pengunjung Coffee Shop yang baru dan meminta pengunjung yang lain untuk menambahkan hasil diskusi. Masing-masing pengunjung Coffee Shop berkunjung/berpindah ke Coffee Shop. (durasi 5 menit) Hal yang sama dilakukan untuk Coffee Shop berikutnya. Membacakan hasil jawaban masing-masing Coffee Shop dan meminta tanggapan dari peserta 7. 8. 9. 10. 11. 40
  • 43. Setelah permainan coffee shop, fasilitator menjeleaskan tentang apa saja yang dapat dilakukan anak dan orang muda untuk mencegah eksploitasi seksual anak di ranah online dan merespon apabila terjadi kasus tersebut. Anak dan orang muda juga dapat ikut serta dalam mencegah terjadinya Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online dimulai dengan mencegah dirinya sendiri dan juga orang disekitarnya. Diantaranya ada 6 hal yang dapart dilakukan oleh anak dan orang muda untuk mencegahnya yaitu: 5. Jangan ragu menggunakan internet bersama orang tua : Anak dihimbau untuk tidak ragu dan terbuka untuk menggunakan internet didampingi oleh orang tua agar terjalinya komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Bertanyalah apabila kamu tidak tahu atau merasa asing dengan hal baru : anak-anak dalam proses menggunakan internet tentu saja akan menemukan banyak hal baru baik berupa istilah, gambar, situs, dan sejenisnya. Tidak semua yang ditemukan anak di internet memiliki konten positif atau dimengerti oleh anak. Oleh karena itu, penting untuk mendorong anak untuk tidak ragu dan tidak malu untuk bertanya kepada orang tua. Hati – hati membagikan biodata dan privasimu ke sosial media : anak dihimbau untuk berhati – hati untuk membagikan biodata dan privasi ke orang lain terutama social media. Dampak apabila membagikan biodata dan privasi ke sosial media adalah pelaku dapat melacak korban dengan mudah seperti dimana korban sekolah, tinggal, kesukaan, dan perasaan korban yang apabila hal tersebut diketahui dapat memudahkan pelaku untuk melacak dan berbuat jahat. 41
  • 44. Fasilitator selanjutnya juga menjelaskan kepada peserta bagaimana cara merespon Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online oleh anak dan orang muda. 6. Berani bersikap dan mengatkan tidak : Apabila anak – anak mendapatkan gejala untuk menjadi korban maka anak – anak diajarkan untuk berani menolak dan mengatakan “Tidak!”. Contohnya apabila ada orang asing yang meminta untuk bertemu atau meminta foto anak maka anak tahu bahwa hal tersebut merupakan hal yang salah dan menolak hal tersebut. Pergi/menghindari situasi yang tidak menyenangkan : Apabila anak – anak merasa tidak nyaman dengan kondisi dan lingkungan sekitarnya baik di dunia nyata dan dunia maya maka anak berhak dan harus berani menjelaskan ketidak nyamanannya dan menghindar dari situasi yang membuatnya tidak nyaman. Jika kamu memiliki masalah, bicarakanlah masalah atau kesulitan ke orang tua : anak dihambau untuk secara terbuka untuk membicarakan kendala dan masalah yang mereka hadapi baik kepada orang tua ataupun ke orang yang mereka percaya sehingga mereka tau bagaimana menyelesaikan masalah tersebut. Bertanggung Jawablah : anak – anak diminta untuk bertanggung jawab untuk menggunakan intrenet seperti berpikir kembali apa yang akan mereka posting di internet, menyebarkan konten dan komentar positif, dan tetap menjaga privasi mereka Ingatkan temanmu : Himbau anak – anak untuk juga memberikan pengetahuan atau sosialisasi ke anak–anak yang lain untuk mencegah Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online dan bertanggung jawab di internet. 42
  • 45. Menceritakan atau melaporkan situasi ini kepada orang yang dipercaya atau orang terdekat : Apabila anak mengetahui gejala dan pelaku Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online baik terhadap dirinya dan orang lain maka anak paham bagaimana caranya meresponnya. Anak dapat memberi tahunya kepada orang terdekat dan yang ia percaya terhadap kasus. Anak juga dapat melaporkannya ke institsusi atau lembaga terkait seperti yang tertera dibawah. 43
  • 46. Greijer, Susanna & Jaap Doek. 2016. Terminology Guidelines for the Protection of Children From Sexual Exploitation and Sexual Abuse. Bangkok: ECPAT International Livingston, Carol, dkk. 2000. ProtectingChildrenOnline:AnECPATGuide. Bangkok: ECPAT International Nouwen, Yvonne. 2017. Eksploitasi Seksual pada Anak Online: Sebuah Pemahaman Bersama. Bangkok: ECPAT International. http://ecpatindonesia.org/uncategorized/lembar-fakta-ecpat-tentang-internet-dan-teknologi/ DAFTAR PUSTAKA 44