SlideShare a Scribd company logo
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
BAB 1 
PENDAHULUAN 
1 
A. Latar Belakang 
Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi 
seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas 
tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak 
untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan 
kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi manusia, baik sebagai makhluk 
sosial maupun individu. Dalam dunia pendidikan guru sebagai tenaga pendidik 
memegang peranan yang sangat penting. Sardiman (2001: 139 dalam Susanti, 
dkk, 2012 : 3) mengungkapkan bahwa “pendidikan adalah usaha pendidik untuk 
memimpin anak didik secara umum guna mencapai perkembangannya menuju 
kedewasaan jasmani maupun rohani”. Peningkatan kualitas pendidikan di sekolah 
dapat ditempuh melalui berbagai cara salah satunya dengan meningkatkan 
kualitas pembelajaran. Sehingga dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran 
setiap guru dituntut untuk selalu menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan 
dengan program pembelajaran yang akan berlangsung agar kegiatan 
pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efesien, yaitu tujuan akhir yang 
diharapkan dapat dikuasai oleh semua siswa (Hamzah dan Nurdin, 2011: 3 dalam 
Susanti, dkk, 2012:3). 
Perubahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan masyarakat yang semakin pesat 
menuntut perubahan cara dan strategi guru dalam membelajarkan siswa tentang 
sesuatu yang harus mereka ketahui untuk masa depan mereka. Pembelajaran yang 
diperlukan tidak hanya mengulang kembali ide-ide, tetapi pembelajaran yang 
mampu mengeksplorasi ide-ide siswa. Hal ini dimaksudkan agar mereka mampu 
berkreativitas dan siap menghadapi masalah-masalah masa depan. Tujuan 
pembelajaran adalah perubahan perilaku yang positif dari siswa setelah mengikuti 
pembelajaran, seperti perubahan yang secara psikologis akan tampil dalam
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
tingkah laku (over behaviour) yang dapat diamati melalui alat indera oleh orang 
lain baik tutur katanya, motorik maupun gaya hidupnya (Masnur, 2007: 194 
dalam Susanti, dkk, 2012: 4). 
Guru atau pengajar adalah salah satu komponen penting yang menentukan 
keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Guru memiliki peranan yang 
sangat vital dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Pengelolaan kelas yang efektif 
dan efisien adalah salah satu tugas seorang guru dalam setiap kegiatan 
pembelajaran di kelas. 
Guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran memegang peranan 
penting dalam peningkatan kualitas siswa dan prestasi belajar siswa. Guru harus 
benar-benar memperhatikan, memikirkan dan sekaligus merencanakan proses 
pembelajaran yang menarik bagi siswa, agar siswa semangat dalam belajar dan 
mau terlibat dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran tersebut 
menjadi efektif. 
Fakta di lapangan sungguh berbeda. Pembelajaran di kelas sering hanya 
menggunakan metode ceramah atau penjelasan konsep yang membosankan 
sehingga siswa sering melakukan tindakan menghafal rumus atau konsep. Hal ini 
tentunya akan memberikan dampak negatif terhadap kemampuan berpikir siswa 
karena dengan belajar menghafal fakta (memorizing fact) pengetahuan yang 
tersimpan pada diri siswa adalah dalam bentuk pasif sehingga siswa hanya 
mampu menyelesaikan masalah secara hafalan atau hanya mentoleransi respon-respon 
yang bersifat konvergen (Santyasa, 2005 dalam Supadmi dan Sudria, 2013 
2 
hal: 2). 
Guru sebagai komponen penting dalam pembelajaran sains hendaknya 
berupaya berperan sebagai fasilitator dan mediator kreatif dalam mempersiapkan 
kondisi yang memungkinkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Hal ini 
dapat dilakukan dengan memberikan mediator kreatif dengan menyajikan 
pembelajaran dengan teknik-teknik yang menarik dan atau meningkatkan 
pemahaman siswa terhadap pelajaran yang diberikan. Salah satu teknik yang bisa
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
dilakukan adalah dengan mengarahkan siswa untuk membuat mind mapping yang 
terkait dengan materi yang telah disajikan. Dengan mind mapping, siswa akan 
bisa mengorganisasikan pengetahuan terstruktur dan membantu siswa untuk 
meningkatkan hasil belajarnya. Kemampuan siswa dalam membuat mind 
mapping menuntut siswa memahami materi pelajaran tersebut. Hal ini juga akan 
berpengaruh terhadap hasil belajar dari siswa yang bersangkutan (Supadmi dan 
Sudria, 2013 hal: 3). 
Seperti yang diungkapkan oleh Tony Buzan (2006: 4) pembelajaran dengan 
menggunakan metode Mind Map (peta pikiran) akan meningkatkan daya hafal 
dan motivasi belajar siswa yang kuat, serta siswa menjadi lebih kreatif. Selain 
kegiatan belajar mengajar akan lebih menarik, siswa juga akan lebih termotivasi. 
Sehingga dengan penerapan metode Mind Map (peta pikiran) dalam 
pembelajaran, diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. 
Selanjutnya menurut Tony Buzan (2008: 171) dalam bukunya yang berjudul 
“Buku Pintar Mind Map” menunjukkan bahwa pembelajaran dengan 
menggunakan metode Mind Map ini akan membantu anak: (1) Mudah mengingat 
sesuatu; (2) Mengingat fakta, Angka, dan Rumus dengan mudah; (3) 
Meningkatkan Motivasi dan Konsentrasi; (4) Mengingat dan menghafal menjadi 
lebih cepat. 
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam upaya mencapai ke arah tujuan 
penulisan ini, yaitu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam 
pembelajaran dengan “Penggunaan Mind Map (Peta Pikiran) Untuk 
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. 
3
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
4 
B. Rumusan Masalah 
1. Apa itu model pembelajaran mind mapping? 
2. Bagaimana penggunaan mind mapping? 
3. Apa manfaat dari penggunaan mind mapping? 
C. Tujuan 
1. Untuk mengetahui pengertian dari model pembelajaran mind mapp 
2. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan mind mapp 
3. Untuk mengetahui manfaat dari penggunaannya
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
BAB 2 
PEMBAHASAN 
A. Menjawab tentang “Apa” Model Pembelajaran “Mind Mapping” 
 Pengertian Mind Mapping 
Peta pikiran atau disebut dengan mind mapping merupakan salah satu metode 
belajar yang dikembangkan oleh Tony Buzan tahun 1970-an yang didasarkan 
pada cara kerja otak. Disebut metode karena peta pikiran ini berupa urutan 
langkah-langkah yang sistematis. Otak mengingat informasi dalam bentuk 
gambar, simbol, bentuk-bentuk, suara musik, dan perasaan. Otak menyimpan 
informasi dengan pola dan asosiasi seperti pohon dengan cabang dan rantingnya. 
Otak tidak menyimpan informasi menurut kata demi kata atau kolom demi kolom 
dalam kalimat baris yang rapi seperti yang kita keluarkan dalam berbahasa. 
Untuk mengingat kembali dengan cepat apa yang telah kita pelajari sebaiknya 
meniru cara kerja otak dalam bentuk peta pikiran. Dengan demikian, proses 
menyajikan dan menangkap isi pelajaran dalam peta-peta konsep mendekati 
operasi alamiah dalam berpikir (Sugiyanto, 2007: 41 dalam Hermawati, 2009). 
Peta pikiran adalah alternatif pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran 
linear. Mind mapping menggapai ke segala arah dan menangkap berbagai pikiran 
dari segala sudut (Michael Michalko dalam Tony Buzan, 2007: 2). Senada 
dengan pendapat tersebut, Tony Buzan (2007: 103) mengungkapkan bahwa mind 
mapping adalah alat berpikir kreatif yang mencerminkan cara kerja alami otak. 
Peta pikiran memungkinkan otak menggunakan semua gambar dan asosiasinya 
dalam pola radial dan jaringan sebagaiman otak dirancang seperti yang secara 
internal selalu digunakan otak, dan terhadap mana anda perlu membiasakan diri 
kembali. 
Mind mapping merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi ke 
dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak—mind mapping adalah 
cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran- 
5
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
pikiran kita (Buzan, 2007: 4). Mind mapping bisa dibandingkan dengan peta kota. 
Bagian tengah mind mapping sama halnya dengan pusat kota dan mewakili 
gagasan terpentng; jalan-jalan protokol yang memancar keluar dari pusat kota 
merupakan pikiran-pikiran utama dalam proses berpikir, jalan-jalan atau cabang-cabang 
sekunder merupakan pikiran sekunder ( Tony Buzan, 2004: 6). 
Peta pikiran yang ditemukan oleh Tony Buzan ini didasarkan pada cara kerja 
otak penyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak manusia 
tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi 
melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang bercabang-cabang. Apabila 
dilihat sekilas sel-sel saraf tersebut akan tampak seperti cabang-cabang pohon. 
Dengan demikian jika informasi disimpan seperti cara kerja otak, maka akan 
informasi tersimpan makin baik dan hasil akhirnya membuat proses belajar 
semakin mudah. 
Mind mapping merupakan salah satu keterampilan paling efektif dalam 
proses berpikir kreatif. Pemetaan pikiran mirip dengan outlining tetapi lebih 
menarik secara visual dan melibatkan kedua belahan otak (Wycoff, 2003: 64 
dalam Hermawati, 2009:78 ). Lebih lanjut, De Porter dan Hernacki (2003: 152) 
mengungkapkan bahwa peta pikiran menggunakan pengingat-pengingat visual 
dan sensorik dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan seperti peta jalan yang 
digunakan untuk belajar, mengorganisasikan, dan merencanakan. Peta ini dapat 
membangkitkan ide-ide orisinal dan memicu ingatan yang mudah. 
Metode Mind Mapping adalah metode baru untuk mencatat yang bekerjanya 
disesuaikan dengan bekerjanya dua belah otak (otak kiri dan otak kanan). Metode 
ini mengajarkan untuk mencatat tidak hanya menggunakan gambar atau warna. 
Tony Buzan mengemukakan “your brain is like a sleeping giant”, hal itu 
disebabkan 99% kehebatan otak manusia belum dimanfaatkan secara optimal.” 
Mind Mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara 
harfiah akan memetakan pikiran-pikiran Mind Mapping juga merupakan peta 
rute yang memudahkan ingatan dan memungkinkan untuk menyusun fakta 
6
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
dan pikiran, dengan demikian cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini 
berarti mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan 
daripada menggunakan teknik mencatat tradisional. Selain itu Mind Mapping 
adalah sistem penyimpanan, penarikan data dan akses yang luar biasa untuk 
perpustakaan raksasa dalam otak manusia yang menajubkan. 
Berdasar pada paparan di atas dapat dikemukakan bahwa mind mapping 
merupakan metode mencatat kreatif imajinatif dengan menggunakan citra visual 
dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan. 
 Tujuan “Mind Mapping” 
Mind Mapping bertujuan membuat materi pelajaran terpola secara visual 
dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam, memperkuat, dan 
mengingat kembali informasi yang telah dipelajari. Mind Mapping adalah 
satu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual.1 
Mind Mapping memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak 
yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua 
belahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan 
mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara 
verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya 
memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima. 
1 Buzan, Tony. Buku Pintar Mind Map untuk Anak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka 
Utama, 2007. 
7
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
8 
B. Menjawab tentang “Mengapa” 
 Teori 
Barbara Prashing mengemukakan Mind Mapping dipopulerkan oleh 
Tony Buzan pada tahun 1970-an, aslinya diciptakan oleh Gelb. Michael Gelb 
dalam Buzan (2007:179-181). Mind Mapping dapat diartikan sistem 
revolusioner dalam perencanaan dan pembuatan catatan yang telah 
mengubah hidup jutaan orang di seluruh dunia. Pembuatan Mind Mapping 
didasarkan pada cara kerja alamiah otak dan mampu menyalakan 
percikanpercikan kreatifitas dalam otak karena melibatkan kedua belahan 
otak kita. 
Menurut Porter & Hernacki (2008:152-159) Mind Mapping juga dapat 
disebut dengan peta pemikiran. Mind Mapping juga merupakan metode 
mencatat secara menyeluruh dalam satu halaman. Mind Mapping 
menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik dalam suatu pola dari 
ide-ide yang berkaitan. Peta pikiran atau Mind Mapping pada dasarnya 
menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk 
kesan pada otak. 
Metode mencatat yang baik harus membantu kita mengingat perkataan 
dan bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu 
mengorganisasi materi, dan memberikan wawasan baru. Peta pikiran (Mind 
Mapping) memnungkinkan terjadinya semua hal itu. Dikembangkan oleh 
Tony Buzan, Kepala Brain Foundation, Peta Pikiran adalah metode mencatat 
kreatif yang memudahkan kita menginngat informasi. Setelah selesai, catatan 
yang dibuat membentuk suatu pola gagasan yang saling berkaitan, dengan 
topik utama di tengah dan subtopik dan perincian menjadi cabang-cabangnya. 
Peta pikiran terbaik adalah peta pikiran warna warni dan 
menggunakan banyak gambar dan simbol; biasanya tampak seperti karya 
seni!2 
2 De Porter, Bobby., Reardon, Mark., Singer-Nouri, Sarah. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa., 2010, hal 57
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
 Manfaat “Mind Mapping” 
Menurut Wycoff ada delapan manfaat dari peta pikiran yaitu: 3 
1. Pertama dalam bidang penulisan. Pemetaan-pikiran dapat membantu seorang 
pengarang, misalnya, dalam menggali tokoh novel baru atau mendobrak 
rintangan-rintangan menulis sehingga kegiatan menulis dapat dilangsungkan 
secara cepat, mudah, dan mengalir. 
2. Kedua, di bidang manajemen projek. Pemetaan-pikiran dapat membantu 
seseorang memecah suatu projek menjadi bagian-bagian kecil yang 
kemudian dapat terawasi secara detail. 
3. Ketiga, untuk memperkaya kegiatan brainstorming. Kegiatan brainstorming, 
baik yang dilakukan secara berkelompok maupun perseorangan, cocok 
dengan teknik pemetaan-pikiran yang strukturnya mengalir bebas. 
4. Keempat, untuk mengefektifkan rapat. Bagi para manajer, ada kemungkinan 
besar waktu kerja mereka digunakan untuk menghadiri rapat. Pemetaan-pikiran 
menjadikan waktu rapat lebih efektif dan produktif. 
5. Kelima, menyusun daftar tugas. Kadang susunan daftar tugas kita tidak 
membangkitkan semangat kita untuk mengerjakannnya secara benar dan 
baik. Pemetaan-pikiran akan dapat membantu kita membuat daftar tugas 
yang memotivasi. 
6. Keenam, melakukan presentasi yang dinamis. Dengan pemetaan-pikiran, 
materi presentasi akan dapat diingat lebih mudah dan membuat para 
pendengar presentasi mendapatkan materi yang kaya dan bervariasi. 
7. Ketujuh, membuat catatan yang memberdayakan diri. Metode pencatatan 
pemetaan-pikiran yang menggabungkan teks dan gambar ini akan membantu 
seseorang dalam mengelola informasi, menambahkan kaitan dan asosiasi, 
3 Wycoff, Joyce. Menjadi Super Kreatif melalui Metode Pemetaan Pikiran. Bandung: Kaifa, 2003. 
9
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
serta menjadikan informasi lebih bertahan lama dalam ingatan. 
8. Kedelapan, untuk mengenali diri. Apabila seseorang dapat membiasakan diri 
menggunakan pemetaan-pikiran dalam bidang-bidang yang dijalaninya, dia 
akan dibawa masuk lebih dalam ke inner self-nya. Kata Michael J. Gelb, 
Kekuatan istimewa pemetaan-pikiran adalah melatih otak melihat secara 
keseluruhan sekaligus secara terperinci. Pemetaan-pikiran mampu 
mengintegrasikan logika dan daya khayal. Lewat pemetaan-pikiran, 
seseorang dapat memunculkan keunikan-keunikan dirinya secara 
bebasmengalir dan menyenangkan. 
 Keunggulan “Mind Mapping” 
Sebuah peta pikiran memiliki sejumlah keuntungan-keuntungan dibanding 
bentuk pencatatan linear. Keuntungan tersebut oleh Tony Buzan (2004: 106) 
dipaparkan antara lain: 
1). Bagian pusat dengan gagasan utama lebih jelas terdefinisikan. 
2). Nilai penting relatif dari setiap gagasan secara jelas ditunjukkan. 
3). Hubungan antara konsep-konsep Kunci dengan segera akan dapat dikenali 
karena kedekatan dan hubungannya. 
4). Sebagai hasil dari kelebihan di atas, ingatan dan kaji ulang keduanya akan 
lebih efektif dan lebih cepat. 
5). Sifat struktur itu memungkinkan penambahan informasi baru dengan mudah 
tanpa corat-coret dan menyelipkan secara carut-marut, dan sebagainya. 
6). Setiap peta yang dibuat akan tampak dan berbeda dari setiap peta lainnya. Ini 
akan membantu mengingat. 
7). Dalam pembuatan catatan yang lebih kreatif, seperti dalam persiapan menulis 
esai, dan sebagainya, sifat terbuka dari peta akan membuat otak mampu membuat 
hubungan baru jauh lebih mudah. 
10
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
11 
C. Menjawab tentang “Bagaimana” 
 Prosedur/ Tahapan kerja dari “Mind Mapping” 
Sebelum membuat sebuah peta pikiran diperlukan beberapa bahan, yaitu 
kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil warna, otak serta imajinasi. Buzan 
(2007: 15) mengemukakan tujuh langkah untuk membuat peta pikiran. Tujuh 
langkah tersebut adalah sebagai berikut: 
1) Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan 
mendatar. Mengapa? Karena memulai dari tengah memberi kebebasan kepada 
otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan 
lebih bebas dan alami. 
2) Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral. Mengapa? Karena sebuah gambar 
bermakna seribu kata dan membantu otak menggunakan imajinasi. Sebuah 
gambar sentral akan lebih menarik, membuat otak tetap terfokus, membantu otak 
berkonsentrasi, dan mengaktifkan otak. 
3) Gunakan warna. Mengapa? Karena bagi otak, warna sama menariknya dengan 
gambar. Warna membuat peta pikiran lebih hidup, menambah energi pada 
pemikiran kreatif dan menyenangkan. 
4) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang 
tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Mengapa? 
Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua (atau tiga 
atau empat) hal sekaligus. Bila cabang-cabang dihubungkan akan lebih mudah 
dimengerti dan diingat. 
5) Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Mengapa? Karena 
garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan 
organis seperti cabang-cabang pohon jauh lebih menarik bagi mata. 
6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Mengapa? Karena kata kunci 
tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada peta pikiran.
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
7) Gunakan gambar. Mengapa? Karena seperti gambar sentral, setiap gambar 
bermakna seribu kata. Berikut contoh-contoh peta pikiran: 
12
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
Gambar 1. Contoh Peta Pikiran (Mind Mapping) 
Gambar 2. Contoh Peta Pikiran (Mind Mapping) 
13
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
14
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
Gambar 3. Contoh Peta Pikiran (Mind Mapping) 
Menurut Tony Buzan (2007: 127), apabila seseorang ingin memunculkan 
15
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
kreativitas, lakukan tahap-tahap sebagai berikut: 
1). Menggunakan mind map dengan cepat tentang hal-hal yang Anda pikirkan. 
2). Menggunakan warna dalam Catatan. 
3). Melamun dan bermimpilah. Keduanya member kekuatan bagi otot-otot visual 
kreatif. Catatlah dalam bentuk mind map. 
4). Berpikir secara radial 
5). Menyimpan buku catatan mind map 
6). Menggunakan mind map sebagai alat komunikasi kreatif 
7). Menempatkan gambar atau simbol di bagian tengah mind map. 
8). Membuat mind map dengan gambar 
9). Memberi kode warna pada mind map 
10). Membuat mind map tentang semua bidang yang bisa dibantu mind map. 
Mengikuti ikhtisar pola kerja MindMaple, Mind Map terdiri dari 3 (tiga) 
komponen utama, yaitu: 
1 Topik Sentral, pokok atau fokus pikiran/isu uyang hendak 
dikembangkan, dan diletakkan sebagai “pohon”. 
2 Topik Utama, level pikiran lapis kedua sebagai bagian dari Topik Sentral 
dan diletakkan sebagai “cabang” yang melingkari “pohon”. 
16
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
3 Sub Topik, level pikiran lapis ketiga sebagai bagian dari cabang dan 
diletakkan sebagai “ranting” (dan level pikiran lapis berikutnya) 
Metode peta pikiran sangat tepat digunakan dalam pembelajaran menulis. 
(Wycoff , 2003: 84 dalam Hermawati, 2009: 72) mengemukakan bahwa 
pemetaan pikiran adalah cara yang sangat baik untuk menghasilkan dan menata 
gagasan sebelum menulis. Bagian yang paling sulit dalam menulis adalah 
mengetahui hal apa yang akan tulis, apa temanya dan bagaimana memulainya.. 
Dengan pemetaan pikiran, sebuah tema dijabarkan dalam ranting-ranting tema 
yang lain sehingga menjadi pengembang gagasan dalam menulis. 
17
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping pada Kelas 2 SD rentang 
usia 7-8 Tahun dan kelas 6 SD rentang usia 11-12 tahun 
1. Perkembangan perseptual kognitif usia 7-8 tahun 
ïŹ Memahami konsep ruang dan waktu dalam pemikiran yang logis dan 
praktis. 
ïŹ Meningkat pemahamannya mengenai sebab akibat. 
ïŹ Merencanakan masa depan. 
ïŹ Menunjukkan kekaguman yang besar pada trik sulap 
ïŹ Tidak kesulitan lagi dalam membaca, banyak anak umur 7 tahun senang 
membaca dan suka menceritakan kembali ceritanya secara mendetail. 
ïŹ Ketrampilan membacanya cenderung lebih baik daripada ktrampilan 
mengeja. 
ïŹ Mulai tertarik dengan apa yang dipikirkan orang lain 
ïŹ Menerima tantangan dan tanggung jawab dengan antusias 
ïŹ Senang membaca dan bekerja sendiri 
ïŹ Menggunakan logika yang lebih canggih dalam usahanya dalam kejadian 
sehari-hari. 
2. Perkembangan berbicara dan berbahasa 
ïŹ Senang bercerita, senang menulis cerita pendek, menceritakan dongen 
khayalan 
ïŹ Menggunakan susunan kalimat dan gaya bahasa percakapan seperti 
orang dewasa. 
ïŹ Menjadi semakin tepat dan luas dalam hal penggunaan bahasa. Semakain 
banyak menggunakan kata sifat deskriptif dan kata keterangan. 
ïŹ Menggunakan gerak tubuh untuk menggambarkan percakapan 
ïŹ Mengkritik hasil karyanya sendiri 
ïŹ Menjelaskan kejadian sesuai dengan kemauan dan kebutuhannya 
ïŹ Menggambarkan pengalamannya secara rinci 
ïŹ Memahamai dan menjalankan perintahdalam beberapa tahap. 
18
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
ïŹ Senang menulis pesan dan catatan singkat untuk temannya. 
ïŹ Berminat mempelajari kode kata rahasia dan menggunakan bahasa kode. 
ïŹ Bercakap-cakap dengan orang dewasa dengan lancar, mampu berpikir 
dan berbicara mengenai masa lampau dan masa depan. 
Dilihat dari ciri-ciri perkembangan perseptual kognitif dan bahasa maka 
siswa kelas 2 rentang usia 7-8 tahun tepat jika diajarkan dengan metode 
pembelajaran Mind Mapping. Contoh penerapan pada Mata pelajaran Bahasa 
Indonesia, yaitu menceritakan pengalaman pribadi. 
ïŹ Mulai berpikir dengan cara lebih abstrak; kemampuan memori yang 
lebih panjang memampukan anak untuk dapat mengingat kembali hal yang 
sudah lama terjadi dengan lebih baik; sekarang mampu mengingat informasi 
yang disimpan, sehingga tidak lagi harus bergantung hanya pada satu 
peristiwa untuk memahami sesuatu. 
ïŹ Berhasil mengurutkan, mengatur dan mengelompokan karena kapasitas 
memori jangka panjang yang lebih baik. 
ïŹ Menerima pemikiran bahwa masalah bisa diselesaikan dengan lebih dari 
satu solusi, sering memecahkan masalah dengan berbicara keras kepada 
dirinya sendiri. 
ïŹ Menyukai tantangan, pemecahan masalah, penelitian, dan pengujian 
yang terhadap solusi yang memungkinkan. 
19
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
Contoh penerapan dalam menulis cerpen 
Dalam menulis cerpen, kreativitas dan imajinasi sangat diperlukan untuk 
mengembangkan ide/gagasan menjadi sebuah cerita yang menarik. Imajinasi dan 
kreativitas merupakan ranah kerja otak kanan. Berdasarkan paparan sebelumnya, 
diketahui bahwa peta pikiran dengan gambar, warna serta kata kuncinya dapat 
membangkitkan fungsi kerja otak kanan sehingga memunculkan ide-ide baru 
yang kreatif dan imajinatif. Lebih jauh, bila dibandingkan dengan metode 
konvensional yang selama ini diterapkan dalam pembelajaran menulis cerpen, 
metode peta pikiran jauh lebih baik karena melibatkan kedua belahan otak untuk 
berpikir. Hal ini berbeda dengan metode konvensional yang biasanya masih 
bersifat teoretis praktis yang hanya berpotensi mengoptimalkan fungsi kerja otak 
kiri. 
Kreativitas dan imajinasi tidak terkembangkan dengan baik melalui metode 
konvensional tersebut. Oleh karena itu, metode peta pikiran sangat baik untuk 
diterapkan dalam pembelajaran menulis cerpen. Secara aplikatif, penerapan 
metode peta pikiran ini adalah sebagai berikut: 
ïŹ Pertama, siswa memilih ide cerita kemudian menuliskannya di atas selembar 
kertas kosong. Penulisan berupa kata kunci dari ide yang dipilih disertai 
dengan simbol atau gambar berwarna. 
ïŹ Kedua, siswa menuliskan unsur-unsur cerpen dalam ranting-ranting yang 
melingkupi pusat/ide cerita tersebut. 
ïŹ Ketiga, siswa membuat perencanaan dalam bentuk peta pikiran, siswa baru 
ditugaskan untuk menulis cerpen. Ide yang muncul di tengah aktivitas 
menulis dapat dituangkan dalam cabang-cabang atau ranting mana pun dalam 
peta pikiran untuk selanjutnya dituangkan dalam cerpen. 
 Penerapan model pembelajaran 
20
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
21 
melalui RPP pada:
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
22 
 Kelas SD kelas Rendah 
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 
Sekolah : SDN ......... 
Mata Pelajaran : IPA Kelas 2 semester 1 
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit 
I. Standar Kompetensi 
Mengenal bagian-bagian utama tubuh hewan dan tumbuhan, pertumbuhan 
hewan dan tumbuhan serta berbagai tempat hidup makhluk hidup 
II. Kompetensi Dasar 
Mengenal bagian-bagian utama hewan dan tumbuhan di sekitar rumah dansekolah 
melalui pengamatan 
III. Indikator 
a) menyebutkan bagian-bagian utama hewan di sekitar rumah dan sekolah 
b) menjelaskan fungsi bagian-bagian utama hewan disekitar sekolah 
IV. Tujuan Pembelajaran 
ïŹ Melalui pengamatan gambar siswa dapat menyebutkan bagian-bagian utama 
hewan dan tumbuhan di sekitar rumah dan sekolah dengan benar 
ïŹ Melalui tanya jawab dan diskusi siswa dapat menjelaskan fungsi bagian-bagian 
utama hewan dan tumbuhan disekitar sekolah dengan benar. 
3. Materi Ajar 
Bagian Tubuh Hewan dan Tumbuhan 
4. Metode dan Model Pembelajaran 
Diskusi, Tanya Jawab, Ceramah, Tugas 
Model Think Pair Share 
Mind Mapping
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
23 
5. Kegiatan Pembelajaran 
A. Pra Kegiatan (10 Menit) 
1) Salam 
2) Do’a 
3) Presensi 
Pengkondisian kelas baik secara fisik dengan merapikan tempat duduk. 
B. Kegiatan Awal (5 menit) 
a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok pembelajaran yang akan 
dibahas 
b) Guru memberikan apersepsi dengan megajak siswa menyanyikan lagu Helli 
C. Kegiatan inti 
ïŹ Eksplorasi 
a) Guru menulis judul materi di papan tulis, kemudian menunjukkan gambar-gambar 
hewan 
b) Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai gambar yang telah dipasang 
ïŹ Elaborasi 
1. Siswa menjawab pertanyaan guru sesuai dengan isi gambar dan kemudian guru 
menuliskannya di papan tulis 
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai bagian utama hewan 
3. Siswa diminta berdiskusi dengan teman sebangku untuk membahas fungsi dari 
bagian tubuh hewan tersebut. 
4. Guru memperjelas materi pembelajaran. 
ïŹ Konfirmasi 
1. siswa melaporkan hasil diskusi
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
2. guru dan siswa menarik kesimpulan 
D. Kegiatan Akhir 
a. guru memberi soal evaluasi 
b. guru mengoreksi pekerjaan siswa 
c. guru memberi motivasi kepada siswa 
6. Sumber dan Media Pembelajaran 
Media : 
ïŹ Gambar- gambar hewan 
ïŹ Gambar-gambar lingkungan alam dan lingkungan buatan 
ïŹ Papan tempel (Konsep Mind Mapping) 
Sumber belajar : 
Buku Mari Belajar IPA untuk kelas 2 Sekolah Dasar oleh Sjaeful Anwar dan Cucu 
Suhendar 
24
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
25 
7. Penilaian 
A. Prosedur Penilaian 
1. Tes dalam proses : pada saat pembelajaran 
2. Tes akhir : tes Evaluasi 
B. Jenis Penilaian 
1. Tes Lisan 
2. Tes tertulis 
C. Alat Penilaian 
1. Soal (Terlampir) 
2. Kunci Jawaban 
3. Pedoman Penilaian 
Palembang, 20 November 2014 
Wali Kelas 2 
Arnesia Indirasari,S.Pd.
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
26 
 Kelas SD kelas Tinggi 
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 
( RPP ) 
Satuan pendidikan : SDN 152 palembang 
Mata Pelajaran : IPS 
Kelas/semester : IV/ II ( Dua ) 
I. Standar Kompetensi 
Ø Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi 
dilingkungan kabupaten/ kota dan provinsi. 
II. Kompetensi Dasar 
Ø Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan 
transportasi serta pengalaman menggunakannya. 
III. Indikator 
a) Kognitif 
Produk: 
Ø Menjelaskan pengertian teknologi transportasi darat, laut dan udara. 
Proses: 
Ø Menunjukkan cara-cara penggunaan alat teknologi transportasi masa lalu 
dan masa kini. 
Ø Membandingkan jenis-jenis teknologi transportasi masa lalu ( masa 
lampau ) dan masa kini ( masa modern ). 
b) Afektif 
· Karakter: 
Ø Kerjasama 
Ø Keaktifan 
Ø Prakarsa
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
27 
Sosial : 
Ø Bertanya dengan bahasa yang baik dan benar 
Ø Menyumbangkan ide 
Ø Menjadi pendengar yang baik, dan 
Ø Membantu teman yang mengalami kesulitan 
c) Psikomotor 
Ø Menyebutkan pengertian teknologi transportasi darat, laut dan udara. 
Ø Menunjukkan cara-cara penggunaan alat teknologi transportasi masa lalu 
dan masa kini. 
Ø Membandingkan jenis-jenis teknologi transportasi masa lalu dan masa 
kini. 
IV. Tujuan Pembelajaran 
a) Kognitif: 
Proses 
Ø Setelah diberikan penjelasan tentang teknologi tansportasi(C), siswa 
dapat(A) menyebutkan pengertian(B) teknologi transportasi darat, laut 
dan udara dengan tepat (D). 
Produk 
Ø Setelah dijelaskan tentang teknologi transportasi(C) siswa dapat(A) 
membandingkan jenis-jenis teknologi transportasi masa lalu dan masa 
kini(B) dengan benar(D) 
b) Afektif: 
Karakter: 
Ø Selama proses pembelajaran, siswa memiliki kebiasaan bekerjasama
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
dengan teman dalam menyelesaikan tugas-tugas 
Ø Selama proses pembelajaran siswa memiliki inisiatif atau prakarsa 
dalam menyelesaikan tugas-tugas 
28 
Social: 
Ø Selama proses pembelajaran siswa dapat bertanya dengan bahasa yang 
baik dan benar 
Ø Selama proses pembelajaran siswa dapat menyumbangkan ide 
Ø Selama proses pembelajaran siswa dapat menjadi pendengar yang baik 
Ø Selama proses pembelajaran siswa dapat membantu teman yang 
mengalami kesulitan 
c) Psikomotor 
Ø Setelah diberikan penjelasan tentang teknologi transportasi(C) siswa 
dapat(A), menyebutkan pengertian(B) teknologi transportasi darat, laut 
dan udara didepan kelas(C) secara lisan dengan baik dan tepat(D). 
Ø Setelah diberikan penjelasan tentang teknologi transportasi (C), siswa 
dapat(A) menunjukkan penggunaan(B) alat-alat teknologi transportasi 
masa lalu dan masa kini dengan tepat (D). 
Ø Setelah proses pembelajaran diharapkan(C), siswa dapat(A) 
membandingkan jenis-jenis teknologi transportasi pada masa lalu dan 
masa kini(B) secara baik dan benar(D) 
V. Model Pembelajaran 
Ø Model Mind Mapping. 
VI. Metode Pembelajaran 
Ø Informasi. 
Ø Tanya jawab 
Ø Diskusi
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
29 
Ø Demonstrasi 
Ø Pemberian tugas. 
VII. Materi Ajar 
Ø Kelas IV IPS: Teknologi transportasi. 
MATERI 
Perkembangan Teknologi Transportasi 
Apakah kamu pernah melihat orang berdesak-desakan di terminal bus, di stasiun 
kereta api, di pelabuhan laut, dan di bandar udara. Sarana pengangkutan sangat penting 
bagi hidup manusia. Sarana pengangkutan disebut juga alat transportasi. Tahukah kamu 
bahwa alat-alat transportasi yang ada sekarang ini mengalami proses perrkembangan 
yang panjang? Dulu orang menggunakan alat transportasi yang masih sangat sederhana. 
Bahkan pada zaman dulu kalau bepergian orang hanya berjalan kaki. Sekarang orang 
sudah memakai alat transportasi modern. Coba sebutkan beberapa alat transportasi yang 
digunakan dewasa ini! Alat atau sarana transportasi yang digunakan dewasa ini terdiri 
dari transportasi darat, transportasi air, dan transportasi udara. Ketiga kelompok 
transportasi ini akan dibahas di bawah ini. 
1. Transportasi Darat 
Alat transportasi darat berkembang dari yang sederhana sampai ke yang modern. 
Pada zaman dulu orang berjalan kaki untuk pergi ke suatu tempat. Seiring perjalanan 
waktu, manusia akhirnya memanfaatkan beberapa jenis binatang seperti unta, keledai, 
kuda, gerobak yang ditarik lembu, dan kereta kuda sebagai alat transportasi. 
Sekarang, ada bermacam-macam alat transportasi. Alat transportasi dewasa ini 
antara lain sepeda, sepeda motor, bajaj, mobil, bus,truk, kereta api, dan sebagainya. 
Semua alat transportasi ini berkembang dari bentuk yang sederhana. Kita ambil contoh 
sepeda. Sepeda pertama tidak mempunyai pedal atau kayuh. Pedal atau kayuh pertama 
ditemukan seorang pandai besi dari Skotlandia. Pedal itu dipasang di roda belakang. 
Kemudian, sepeda Prancis dibuat dengan memakai pedal atau kayuh di depan. Roda 
depannya dibuat lebih besar. Sepeda pertama memakai roda besi. Setelah itu, roda besi 
diberi karet keras. Tahun 1885, sepeda sudah seperti sepeda sekarang. Sesudah tahun 
1888, ban keras diganti dengan ban yang diisi angin. Lihat gambar di bawah ini!
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
30 
2. Transportasi Air 
Lihatlah peta negara kita Indonesia! Di dalam peta itu, kita melihat bahwa 
negara kita terdiri dari banyak pulau. Pulau-pulau itu terbentang dari Sabang sampai 
Merauke. Pulau-pulau itu dipisahkan oleh selat, laut, dan lautan yang luas. Tentu saja 
untuk bepergian dari satu pulau ke pulau lain tidak dapat menggunakan angkutan darat. 
Negara kita sangat memerlukan alat transportasi air. Yang dimaksud alat transportasi air 
adalah alat transportasi yang digunakan di sungai, danau, dan laut. Jenis angkutan air 
dapat kita kelompokkan menjadi dua, yaitu alat transportasi air bermesin dan alat 
transportasi air tidak bermesin. Coba sebutkan alat-alat transportasi yang digunakan di 
sungai, danau, dan laut! Alat transportasi yang dipakai di sungai, danau, dan laut adalah 
kano, rakit, perahu, feri, kapal. 
3. Transportasi Udara 
Bagaimana kita bepergian lewat udara? Kita bisa naik pesawat terbang. Sejak 
pesawat ditemukan, orang dapat dengan cepat berpindah dari satu tempat ke tempat lain. 
Kita hanya memerlukan waktu kurang lebih 1 jam dari Jakarta ke Yogyakarta. Coba 
bandingkan dengan lamanya perjalanan dari Jakarta ke Yogyakarta kalau kita naik mobil 
atau kereta api! Ada macam-macam alat transportasi udara. Selain pesawat udara, ada 
balon udara, dan helikopter. Balon udara pertama kali dibuat pada tahun 1783. Nama 
pembuatnya adalah Montgolfier. Balon udara ini dapat terbang karena diberi udara 
panas. 
VIII. Kegiatan Pembelajaran 
§ Kegiatan awal 
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 
Siswa menemukan masalah melalui konsep yang disampaikan guru 
§ Kegiatan inti 
Eksplorasi 
Dalam kegiatan eksplorasi, guru: 
ïŹ Menyebutkan salah satu contoh transfortasi 
ïŹ Mengelompokkan jenis-jenis transfortasi
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
ïŹ Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran 
Elaborasi 
31 
Dalam kegiatan elaborasi, guru: 
1. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh 
siswa dan jawaban mempunyai alternatif jawaban 
2. Setelah itu siswa dibentuk kedalam beberapa kelompok yang anggotanya 
2-3 orang 
3. memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan 
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; 
4. memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan 
prestasi belajar; 
5. Tiap kelompok mengiventarisasi/mencatat alternatif jawaban dari hasil 
diskusi 
6. Setelah menemukan jawaban tiap kelompok(diacak kelompok tertentu) 
membaca hasil diskusinya dan guru mencatat dipapan tulis dan mengelompokkan 
sesuai kebutuhan 
7. memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan 
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik. 
Konfirmasi 
Dalam kegiatan konfirmasi, guru: 
Dari data-data yang dicatat dipapan tulis siswa diminta membuat 
kesimpulan dan guru memberi perbandingan sesuai konsep yang diterapakan 
guru 
§ Kegiatan Penutup 
Dalam kegiatan penutup, guru memberi penguatan dan menyimpulkan secara 
keseluruhan
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
32 
IX. Alat dan Sumber Belajar. 
A. Media 
Ø LKS 
B. Sumber Belajar 
Ø Buku paket IPS kelas IV SD penerbit erlangga 
X. Format Kriteria Penilaian 
PRODUK ( HASIL DISKUSI ) 
No. Aspek Kriteria Skor 
1. Konsep * semua benar 
* sebagian besar benar 
* sebagian kecil benar 
* semua salah 
4 
3 
2 
1 
PERFORMANSI 
No. Aspek Kriteria Skor 
1. 
2. 
Pengetahuan 
Sikap 
* Pengetahuan 
* kadang-kadang Pengetahuan 
* tidak Pengetahuan 
* Sikap 
* kadang-kadang Sikap 
* tidak Sikap 
4 
2 
1 
4 
2 
1 
Lembar Penilaian 
No Nama Siswa Performan Produk Jumlah Nilai
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
33 
Skor 
Pengetahuan Sikap 
1. 
2. 
3. 
4. 
5. 
6. 
CATATAN : 
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10. 
§ Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial. 
Palembang 20 November 2014 
Mengetahui 
Wali kelas IV 
Arnesia Indirasari,S.Pd.
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
34 
D. Kiat Keberhasilan 
 Kiat dan saran bagi Guru / Pihak sekolah. 
1. Melatih siswa untuk berpikir imajinatif dan kreatif. 
2. Meningkatkan keterampilan menulis pada siswa. 
3. Meningkatkan kinerja guru. 
4. Mendorong guru untuk melaksanakan pembelajaran yang inovatif 
kreatif. 
5. Bagi Sekolah 
Meningkatkan kerja sama antara pihak-pihak sekolah seperti guru, siswa, 
sekolah, dan kolaborator.
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
BAB III 
Simpulan 
Seperti yang diungkapkan oleh Tony Buzan (2006: 4) pembelajaran dengan 
menggunakan metode Mind Map (peta pikiran) akan meningkatkan daya hafal 
dan motivasi belajar siswa yang kuat, serta siswa menjadi lebih kreatif. Selain 
kegiatan belajar mengajar akan lebih menarik, siswa juga akan lebih termotivasi. 
Sehingga dengan penerapan metode Mind Map (peta pikiran) dalam 
pembelajaran, diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. 
Selanjutnya menurut Tony Buzan (2008: 171) dalam bukunya yang berjudul 
“Buku Pintar Mind Map” menunjukkan bahwa pembelajaran dengan 
menggunakan metode Mind Map ini akan membantu anak: (1) Mudah mengingat 
sesuatu; (2) Mengingat fakta, Angka, dan Rumus dengan mudah; (3) 
Meningkatkan Motivasi dan Konsentrasi; (4) Mengingat dan menghafal menjadi 
lebih cepat. 
35
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
DAFTAR PUSTAKA 
Buzan, Tony. 2007. Buku Pintar Mind Map untuk Anak. Jakarta: PT Gramedia 
36 
Pustaka Utama. 
Buzan, Tony. 2004. Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas. Jakarta: 
Gramedia Pustaka Utama. 
De Porter, Bobby., Reardon, Mark., Singer-Nouri, Sarah. 2010. Quantum 
Teaching. Bandung: Kaifa. 
Hermawati, Retno . 2009. Penerapan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) 
Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Pada Siswa 
Kelas X Sma Muhammadiyah Salatiga. “Tesis”Program Pascasarjana 
Universitas Sebelas Maret Surakarta 
Scott, Wendy A, dan Lisbeth H. Ytreberg. 1998. Teaching English to Children. 
New York : Longman. 
Supadmi, Ni Luh dan Sudria, Ida Bagus Nyoman. 2013. Korelasi 
Kemampuan Membuat Mind Mapping Dengan Hasil Belajar Kimia 
Siswa. Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Ganesha, 
Jalan Udayana Singaraja-Bali1 Dosen Jurusan Pendidikan Kimia, 
Universitas Pendidikan Ganesha, Jalan Udayana Singaraja-Bali. 
Susanti, Ni Km. Ayu ., DarsanaI Wyn., Suardika, I Wyn. Rinda. 2013 
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping Berbantuan 
Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa 
Kelas IV SD Gugus IV Kecamatan Sukawati . Jurusan Pendidikan Guru 
Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 
Wycoff, Joyce. 2003. Menjadi Super Kreatif melalui Metode Pemetaan Pikiran. 
Bandung: Kaifa.
MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 
LAMPIRAN 
37

More Related Content

What's hot

RUANG KOLABORASI PPK T.5.pptx
RUANG KOLABORASI PPK T.5.pptxRUANG KOLABORASI PPK T.5.pptx
RUANG KOLABORASI PPK T.5.pptx
SartyWahyuni
 
Hasil Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual Topik 3.pptx
Hasil Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual Topik 3.pptxHasil Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual Topik 3.pptx
Hasil Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual Topik 3.pptx
AniKartikasari2
 
Program kerja tahunan pramuka
Program kerja tahunan pramukaProgram kerja tahunan pramuka
Program kerja tahunan pramuka
Iman Nurman R
 
Manajemen dalam Dakwah
Manajemen dalam DakwahManajemen dalam Dakwah
Manajemen dalam DakwahMarlin Dwinastiti
 
Aksi Nyata Topik 2 Kurikulum Merdeka.pdf
Aksi Nyata Topik 2  Kurikulum Merdeka.pdfAksi Nyata Topik 2  Kurikulum Merdeka.pdf
Aksi Nyata Topik 2 Kurikulum Merdeka.pdf
Nur Rohmadi
 
Model-model pengembangan kurikulum
Model-model pengembangan kurikulumModel-model pengembangan kurikulum
Model-model pengembangan kurikulum
Dasrieny Pratiwi
 
PPT PEMBELAJARAN CANVA.pptx
PPT PEMBELAJARAN CANVA.pptxPPT PEMBELAJARAN CANVA.pptx
PPT PEMBELAJARAN CANVA.pptx
Yusrini Hadiyanthy
 
Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismePendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme
amoyrenyrosida
 
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikKB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
Istna Zakia Iriana
 
Konsep Pendidikan Pesantren
Konsep Pendidikan PesantrenKonsep Pendidikan Pesantren
Konsep Pendidikan Pesantren
Zaharah Fitria
 
Pengembangan kurikulum (desain kurikulum)
Pengembangan kurikulum (desain kurikulum)Pengembangan kurikulum (desain kurikulum)
Pengembangan kurikulum (desain kurikulum)
Universitas Pendidikan Indonesia
 
Ruang Kolaborasi Filosofi Pendidikan Topik 4.pdf
Ruang Kolaborasi Filosofi Pendidikan Topik 4.pdfRuang Kolaborasi Filosofi Pendidikan Topik 4.pdf
Ruang Kolaborasi Filosofi Pendidikan Topik 4.pdf
AnisaFajar3
 
Desain pembelajaran
Desain pembelajaranDesain pembelajaran
Desain pembelajaran
Muhammad Arsad
 
Aksi Nyata Profil Pelajar Pancasila Oleh Sri Wahyuni,S Pd SD.pdf
Aksi Nyata Profil Pelajar Pancasila Oleh Sri Wahyuni,S Pd SD.pdfAksi Nyata Profil Pelajar Pancasila Oleh Sri Wahyuni,S Pd SD.pdf
Aksi Nyata Profil Pelajar Pancasila Oleh Sri Wahyuni,S Pd SD.pdf
SriWahyuni909323
 
model model pengembangan media pembelajaran
 model model pengembangan media pembelajaran  model model pengembangan media pembelajaran
model model pengembangan media pembelajaran
Dwi Karyani
 
PPT P5 PAK WID.pptx
PPT P5 PAK WID.pptxPPT P5 PAK WID.pptx
PPT P5 PAK WID.pptx
SabtoWibowo4
 
Hadits manajemen
Hadits manajemenHadits manajemen
Hadits manajemenMar'ah Salamah
 
Kata kerja-operasional-bloom-revisi
Kata kerja-operasional-bloom-revisiKata kerja-operasional-bloom-revisi
Kata kerja-operasional-bloom-revisi
silvesterjhonda
 

What's hot (20)

RUANG KOLABORASI PPK T.5.pptx
RUANG KOLABORASI PPK T.5.pptxRUANG KOLABORASI PPK T.5.pptx
RUANG KOLABORASI PPK T.5.pptx
 
Hasil Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual Topik 3.pptx
Hasil Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual Topik 3.pptxHasil Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual Topik 3.pptx
Hasil Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual Topik 3.pptx
 
Program kerja tahunan pramuka
Program kerja tahunan pramukaProgram kerja tahunan pramuka
Program kerja tahunan pramuka
 
Manajemen dalam Dakwah
Manajemen dalam DakwahManajemen dalam Dakwah
Manajemen dalam Dakwah
 
Aksi Nyata Topik 2 Kurikulum Merdeka.pdf
Aksi Nyata Topik 2  Kurikulum Merdeka.pdfAksi Nyata Topik 2  Kurikulum Merdeka.pdf
Aksi Nyata Topik 2 Kurikulum Merdeka.pdf
 
Model-model pengembangan kurikulum
Model-model pengembangan kurikulumModel-model pengembangan kurikulum
Model-model pengembangan kurikulum
 
PPT PEMBELAJARAN CANVA.pptx
PPT PEMBELAJARAN CANVA.pptxPPT PEMBELAJARAN CANVA.pptx
PPT PEMBELAJARAN CANVA.pptx
 
Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismePendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme
 
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikKB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
 
Konsep Pendidikan Pesantren
Konsep Pendidikan PesantrenKonsep Pendidikan Pesantren
Konsep Pendidikan Pesantren
 
Pengembangan kurikulum (desain kurikulum)
Pengembangan kurikulum (desain kurikulum)Pengembangan kurikulum (desain kurikulum)
Pengembangan kurikulum (desain kurikulum)
 
Ruang Kolaborasi Filosofi Pendidikan Topik 4.pdf
Ruang Kolaborasi Filosofi Pendidikan Topik 4.pdfRuang Kolaborasi Filosofi Pendidikan Topik 4.pdf
Ruang Kolaborasi Filosofi Pendidikan Topik 4.pdf
 
Desain pembelajaran
Desain pembelajaranDesain pembelajaran
Desain pembelajaran
 
Aksi Nyata Profil Pelajar Pancasila Oleh Sri Wahyuni,S Pd SD.pdf
Aksi Nyata Profil Pelajar Pancasila Oleh Sri Wahyuni,S Pd SD.pdfAksi Nyata Profil Pelajar Pancasila Oleh Sri Wahyuni,S Pd SD.pdf
Aksi Nyata Profil Pelajar Pancasila Oleh Sri Wahyuni,S Pd SD.pdf
 
model model pengembangan media pembelajaran
 model model pengembangan media pembelajaran  model model pengembangan media pembelajaran
model model pengembangan media pembelajaran
 
Kepemimpinan osis
Kepemimpinan osisKepemimpinan osis
Kepemimpinan osis
 
PPT P5 PAK WID.pptx
PPT P5 PAK WID.pptxPPT P5 PAK WID.pptx
PPT P5 PAK WID.pptx
 
Hadits manajemen
Hadits manajemenHadits manajemen
Hadits manajemen
 
Keorganisasian
KeorganisasianKeorganisasian
Keorganisasian
 
Kata kerja-operasional-bloom-revisi
Kata kerja-operasional-bloom-revisiKata kerja-operasional-bloom-revisi
Kata kerja-operasional-bloom-revisi
 

Similar to Model pembelajaran MIND MAPPING dengan karakteristik anak usia Sekolah Dasar

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN KLMPK 08.docx (1).pdf
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN KLMPK 08.docx (1).pdfMODEL-MODEL PEMBELAJARAN KLMPK 08.docx (1).pdf
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN KLMPK 08.docx (1).pdf
Nurbalqis211
 
Memetakan konsep berpikir dalam pembelajaran
Memetakan konsep berpikir dalam pembelajaranMemetakan konsep berpikir dalam pembelajaran
Memetakan konsep berpikir dalam pembelajaran
Arsad Bhutokz
 
Penerapan Model Pembelajaran Guided Discovery Dengan Menggunakan Media Mindje...
Penerapan Model Pembelajaran Guided Discovery Dengan Menggunakan Media Mindje...Penerapan Model Pembelajaran Guided Discovery Dengan Menggunakan Media Mindje...
Penerapan Model Pembelajaran Guided Discovery Dengan Menggunakan Media Mindje...
Succes Zen
 
1. Peta Pikiran (Mind Mapping) materi BK
1. Peta Pikiran (Mind Mapping) materi BK1. Peta Pikiran (Mind Mapping) materi BK
1. Peta Pikiran (Mind Mapping) materi BK
IRFANFAUZI442939
 
Mind mapping
Mind mappingMind mapping
Mind mapping
Linda Rosita
 
Alat berfikir
Alat berfikirAlat berfikir
Alat berfikir
Zahari Zabri
 
Abstrak upload
Abstrak uploadAbstrak upload
Abstrak upload
bulkis vera
 
Merancang dan Mendesai Instrumen Ranah Kognitif.pdf
Merancang dan Mendesai Instrumen Ranah Kognitif.pdfMerancang dan Mendesai Instrumen Ranah Kognitif.pdf
Merancang dan Mendesai Instrumen Ranah Kognitif.pdf
FauzyOji1
 
METODE MIND MAPPING.pptx
METODE MIND MAPPING.pptxMETODE MIND MAPPING.pptx
METODE MIND MAPPING.pptx
RAUFARRASYID1
 
Pengertian peta pikiran imam
Pengertian peta pikiran imamPengertian peta pikiran imam
Pengertian peta pikiran imam
adelia_sfra
 
KEBERKESANAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERFIKIR DALAM MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN ...
KEBERKESANAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERFIKIR DALAM MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN ...KEBERKESANAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERFIKIR DALAM MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN ...
KEBERKESANAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERFIKIR DALAM MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN ...
Rasit Masrii
 
I think
I thinkI think
I thinkalhafizn9
 
Peta minda
Peta mindaPeta minda
Peta mindaEp Loh
 
Kepentingan alat alat pemikiran
Kepentingan alat alat pemikiranKepentingan alat alat pemikiran
Kepentingan alat alat pemikiranEmy Bribip
 
MInd Mapping Presentation
MInd Mapping PresentationMInd Mapping Presentation
Contoh ptk-untuk-pelajaran-agama
Contoh ptk-untuk-pelajaran-agamaContoh ptk-untuk-pelajaran-agama
Contoh ptk-untuk-pelajaran-agama
Edwien Senaen
 
Jawaban desain pesan
Jawaban desain pesanJawaban desain pesan
Jawaban desain pesanDedi Yulianto
 
KONSEP DASAR PENDEKATAN, TEORI DAN MEDIA PEMBELAJARAN
KONSEP DASAR PENDEKATAN, TEORI DAN MEDIA PEMBELAJARANKONSEP DASAR PENDEKATAN, TEORI DAN MEDIA PEMBELAJARAN
KONSEP DASAR PENDEKATAN, TEORI DAN MEDIA PEMBELAJARANkangduki
 

Similar to Model pembelajaran MIND MAPPING dengan karakteristik anak usia Sekolah Dasar (20)

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN KLMPK 08.docx (1).pdf
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN KLMPK 08.docx (1).pdfMODEL-MODEL PEMBELAJARAN KLMPK 08.docx (1).pdf
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN KLMPK 08.docx (1).pdf
 
Memetakan konsep berpikir dalam pembelajaran
Memetakan konsep berpikir dalam pembelajaranMemetakan konsep berpikir dalam pembelajaran
Memetakan konsep berpikir dalam pembelajaran
 
Penerapan Model Pembelajaran Guided Discovery Dengan Menggunakan Media Mindje...
Penerapan Model Pembelajaran Guided Discovery Dengan Menggunakan Media Mindje...Penerapan Model Pembelajaran Guided Discovery Dengan Menggunakan Media Mindje...
Penerapan Model Pembelajaran Guided Discovery Dengan Menggunakan Media Mindje...
 
1. Peta Pikiran (Mind Mapping) materi BK
1. Peta Pikiran (Mind Mapping) materi BK1. Peta Pikiran (Mind Mapping) materi BK
1. Peta Pikiran (Mind Mapping) materi BK
 
Mind mapping
Mind mappingMind mapping
Mind mapping
 
Alat berfikir
Alat berfikirAlat berfikir
Alat berfikir
 
Abstrak upload
Abstrak uploadAbstrak upload
Abstrak upload
 
Merancang dan Mendesai Instrumen Ranah Kognitif.pdf
Merancang dan Mendesai Instrumen Ranah Kognitif.pdfMerancang dan Mendesai Instrumen Ranah Kognitif.pdf
Merancang dan Mendesai Instrumen Ranah Kognitif.pdf
 
METODE MIND MAPPING.pptx
METODE MIND MAPPING.pptxMETODE MIND MAPPING.pptx
METODE MIND MAPPING.pptx
 
Pengertian peta pikiran imam
Pengertian peta pikiran imamPengertian peta pikiran imam
Pengertian peta pikiran imam
 
KEBERKESANAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERFIKIR DALAM MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN ...
KEBERKESANAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERFIKIR DALAM MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN ...KEBERKESANAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERFIKIR DALAM MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN ...
KEBERKESANAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERFIKIR DALAM MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN ...
 
I think
I thinkI think
I think
 
Peta minda
Peta mindaPeta minda
Peta minda
 
Kepentingan alat alat pemikiran
Kepentingan alat alat pemikiranKepentingan alat alat pemikiran
Kepentingan alat alat pemikiran
 
MInd Mapping Presentation
MInd Mapping PresentationMInd Mapping Presentation
MInd Mapping Presentation
 
Esei 2
Esei 2Esei 2
Esei 2
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Contoh ptk-untuk-pelajaran-agama
Contoh ptk-untuk-pelajaran-agamaContoh ptk-untuk-pelajaran-agama
Contoh ptk-untuk-pelajaran-agama
 
Jawaban desain pesan
Jawaban desain pesanJawaban desain pesan
Jawaban desain pesan
 
KONSEP DASAR PENDEKATAN, TEORI DAN MEDIA PEMBELAJARAN
KONSEP DASAR PENDEKATAN, TEORI DAN MEDIA PEMBELAJARANKONSEP DASAR PENDEKATAN, TEORI DAN MEDIA PEMBELAJARAN
KONSEP DASAR PENDEKATAN, TEORI DAN MEDIA PEMBELAJARAN
 

Recently uploaded

LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 

Model pembelajaran MIND MAPPING dengan karakteristik anak usia Sekolah Dasar

  • 1. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. BAB 1 PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi manusia, baik sebagai makhluk sosial maupun individu. Dalam dunia pendidikan guru sebagai tenaga pendidik memegang peranan yang sangat penting. Sardiman (2001: 139 dalam Susanti, dkk, 2012 : 3) mengungkapkan bahwa “pendidikan adalah usaha pendidik untuk memimpin anak didik secara umum guna mencapai perkembangannya menuju kedewasaan jasmani maupun rohani”. Peningkatan kualitas pendidikan di sekolah dapat ditempuh melalui berbagai cara salah satunya dengan meningkatkan kualitas pembelajaran. Sehingga dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran setiap guru dituntut untuk selalu menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan program pembelajaran yang akan berlangsung agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efesien, yaitu tujuan akhir yang diharapkan dapat dikuasai oleh semua siswa (Hamzah dan Nurdin, 2011: 3 dalam Susanti, dkk, 2012:3). Perubahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan masyarakat yang semakin pesat menuntut perubahan cara dan strategi guru dalam membelajarkan siswa tentang sesuatu yang harus mereka ketahui untuk masa depan mereka. Pembelajaran yang diperlukan tidak hanya mengulang kembali ide-ide, tetapi pembelajaran yang mampu mengeksplorasi ide-ide siswa. Hal ini dimaksudkan agar mereka mampu berkreativitas dan siap menghadapi masalah-masalah masa depan. Tujuan pembelajaran adalah perubahan perilaku yang positif dari siswa setelah mengikuti pembelajaran, seperti perubahan yang secara psikologis akan tampil dalam
  • 2. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. tingkah laku (over behaviour) yang dapat diamati melalui alat indera oleh orang lain baik tutur katanya, motorik maupun gaya hidupnya (Masnur, 2007: 194 dalam Susanti, dkk, 2012: 4). Guru atau pengajar adalah salah satu komponen penting yang menentukan keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Guru memiliki peranan yang sangat vital dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Pengelolaan kelas yang efektif dan efisien adalah salah satu tugas seorang guru dalam setiap kegiatan pembelajaran di kelas. Guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas siswa dan prestasi belajar siswa. Guru harus benar-benar memperhatikan, memikirkan dan sekaligus merencanakan proses pembelajaran yang menarik bagi siswa, agar siswa semangat dalam belajar dan mau terlibat dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran tersebut menjadi efektif. Fakta di lapangan sungguh berbeda. Pembelajaran di kelas sering hanya menggunakan metode ceramah atau penjelasan konsep yang membosankan sehingga siswa sering melakukan tindakan menghafal rumus atau konsep. Hal ini tentunya akan memberikan dampak negatif terhadap kemampuan berpikir siswa karena dengan belajar menghafal fakta (memorizing fact) pengetahuan yang tersimpan pada diri siswa adalah dalam bentuk pasif sehingga siswa hanya mampu menyelesaikan masalah secara hafalan atau hanya mentoleransi respon-respon yang bersifat konvergen (Santyasa, 2005 dalam Supadmi dan Sudria, 2013 2 hal: 2). Guru sebagai komponen penting dalam pembelajaran sains hendaknya berupaya berperan sebagai fasilitator dan mediator kreatif dalam mempersiapkan kondisi yang memungkinkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan mediator kreatif dengan menyajikan pembelajaran dengan teknik-teknik yang menarik dan atau meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran yang diberikan. Salah satu teknik yang bisa
  • 3. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. dilakukan adalah dengan mengarahkan siswa untuk membuat mind mapping yang terkait dengan materi yang telah disajikan. Dengan mind mapping, siswa akan bisa mengorganisasikan pengetahuan terstruktur dan membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya. Kemampuan siswa dalam membuat mind mapping menuntut siswa memahami materi pelajaran tersebut. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap hasil belajar dari siswa yang bersangkutan (Supadmi dan Sudria, 2013 hal: 3). Seperti yang diungkapkan oleh Tony Buzan (2006: 4) pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map (peta pikiran) akan meningkatkan daya hafal dan motivasi belajar siswa yang kuat, serta siswa menjadi lebih kreatif. Selain kegiatan belajar mengajar akan lebih menarik, siswa juga akan lebih termotivasi. Sehingga dengan penerapan metode Mind Map (peta pikiran) dalam pembelajaran, diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Selanjutnya menurut Tony Buzan (2008: 171) dalam bukunya yang berjudul “Buku Pintar Mind Map” menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map ini akan membantu anak: (1) Mudah mengingat sesuatu; (2) Mengingat fakta, Angka, dan Rumus dengan mudah; (3) Meningkatkan Motivasi dan Konsentrasi; (4) Mengingat dan menghafal menjadi lebih cepat. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam upaya mencapai ke arah tujuan penulisan ini, yaitu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran dengan “Penggunaan Mind Map (Peta Pikiran) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. 3
  • 4. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 4 B. Rumusan Masalah 1. Apa itu model pembelajaran mind mapping? 2. Bagaimana penggunaan mind mapping? 3. Apa manfaat dari penggunaan mind mapping? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari model pembelajaran mind mapp 2. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan mind mapp 3. Untuk mengetahui manfaat dari penggunaannya
  • 5. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. BAB 2 PEMBAHASAN A. Menjawab tentang “Apa” Model Pembelajaran “Mind Mapping”  Pengertian Mind Mapping Peta pikiran atau disebut dengan mind mapping merupakan salah satu metode belajar yang dikembangkan oleh Tony Buzan tahun 1970-an yang didasarkan pada cara kerja otak. Disebut metode karena peta pikiran ini berupa urutan langkah-langkah yang sistematis. Otak mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol, bentuk-bentuk, suara musik, dan perasaan. Otak menyimpan informasi dengan pola dan asosiasi seperti pohon dengan cabang dan rantingnya. Otak tidak menyimpan informasi menurut kata demi kata atau kolom demi kolom dalam kalimat baris yang rapi seperti yang kita keluarkan dalam berbahasa. Untuk mengingat kembali dengan cepat apa yang telah kita pelajari sebaiknya meniru cara kerja otak dalam bentuk peta pikiran. Dengan demikian, proses menyajikan dan menangkap isi pelajaran dalam peta-peta konsep mendekati operasi alamiah dalam berpikir (Sugiyanto, 2007: 41 dalam Hermawati, 2009). Peta pikiran adalah alternatif pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran linear. Mind mapping menggapai ke segala arah dan menangkap berbagai pikiran dari segala sudut (Michael Michalko dalam Tony Buzan, 2007: 2). Senada dengan pendapat tersebut, Tony Buzan (2007: 103) mengungkapkan bahwa mind mapping adalah alat berpikir kreatif yang mencerminkan cara kerja alami otak. Peta pikiran memungkinkan otak menggunakan semua gambar dan asosiasinya dalam pola radial dan jaringan sebagaiman otak dirancang seperti yang secara internal selalu digunakan otak, dan terhadap mana anda perlu membiasakan diri kembali. Mind mapping merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak—mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran- 5
  • 6. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. pikiran kita (Buzan, 2007: 4). Mind mapping bisa dibandingkan dengan peta kota. Bagian tengah mind mapping sama halnya dengan pusat kota dan mewakili gagasan terpentng; jalan-jalan protokol yang memancar keluar dari pusat kota merupakan pikiran-pikiran utama dalam proses berpikir, jalan-jalan atau cabang-cabang sekunder merupakan pikiran sekunder ( Tony Buzan, 2004: 6). Peta pikiran yang ditemukan oleh Tony Buzan ini didasarkan pada cara kerja otak penyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak manusia tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang bercabang-cabang. Apabila dilihat sekilas sel-sel saraf tersebut akan tampak seperti cabang-cabang pohon. Dengan demikian jika informasi disimpan seperti cara kerja otak, maka akan informasi tersimpan makin baik dan hasil akhirnya membuat proses belajar semakin mudah. Mind mapping merupakan salah satu keterampilan paling efektif dalam proses berpikir kreatif. Pemetaan pikiran mirip dengan outlining tetapi lebih menarik secara visual dan melibatkan kedua belahan otak (Wycoff, 2003: 64 dalam Hermawati, 2009:78 ). Lebih lanjut, De Porter dan Hernacki (2003: 152) mengungkapkan bahwa peta pikiran menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar, mengorganisasikan, dan merencanakan. Peta ini dapat membangkitkan ide-ide orisinal dan memicu ingatan yang mudah. Metode Mind Mapping adalah metode baru untuk mencatat yang bekerjanya disesuaikan dengan bekerjanya dua belah otak (otak kiri dan otak kanan). Metode ini mengajarkan untuk mencatat tidak hanya menggunakan gambar atau warna. Tony Buzan mengemukakan “your brain is like a sleeping giant”, hal itu disebabkan 99% kehebatan otak manusia belum dimanfaatkan secara optimal.” Mind Mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran Mind Mapping juga merupakan peta rute yang memudahkan ingatan dan memungkinkan untuk menyusun fakta 6
  • 7. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. dan pikiran, dengan demikian cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan daripada menggunakan teknik mencatat tradisional. Selain itu Mind Mapping adalah sistem penyimpanan, penarikan data dan akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa dalam otak manusia yang menajubkan. Berdasar pada paparan di atas dapat dikemukakan bahwa mind mapping merupakan metode mencatat kreatif imajinatif dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan.  Tujuan “Mind Mapping” Mind Mapping bertujuan membuat materi pelajaran terpola secara visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam, memperkuat, dan mengingat kembali informasi yang telah dipelajari. Mind Mapping adalah satu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual.1 Mind Mapping memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima. 1 Buzan, Tony. Buku Pintar Mind Map untuk Anak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007. 7
  • 8. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 8 B. Menjawab tentang “Mengapa”  Teori Barbara Prashing mengemukakan Mind Mapping dipopulerkan oleh Tony Buzan pada tahun 1970-an, aslinya diciptakan oleh Gelb. Michael Gelb dalam Buzan (2007:179-181). Mind Mapping dapat diartikan sistem revolusioner dalam perencanaan dan pembuatan catatan yang telah mengubah hidup jutaan orang di seluruh dunia. Pembuatan Mind Mapping didasarkan pada cara kerja alamiah otak dan mampu menyalakan percikanpercikan kreatifitas dalam otak karena melibatkan kedua belahan otak kita. Menurut Porter & Hernacki (2008:152-159) Mind Mapping juga dapat disebut dengan peta pemikiran. Mind Mapping juga merupakan metode mencatat secara menyeluruh dalam satu halaman. Mind Mapping menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan. Peta pikiran atau Mind Mapping pada dasarnya menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan pada otak. Metode mencatat yang baik harus membantu kita mengingat perkataan dan bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu mengorganisasi materi, dan memberikan wawasan baru. Peta pikiran (Mind Mapping) memnungkinkan terjadinya semua hal itu. Dikembangkan oleh Tony Buzan, Kepala Brain Foundation, Peta Pikiran adalah metode mencatat kreatif yang memudahkan kita menginngat informasi. Setelah selesai, catatan yang dibuat membentuk suatu pola gagasan yang saling berkaitan, dengan topik utama di tengah dan subtopik dan perincian menjadi cabang-cabangnya. Peta pikiran terbaik adalah peta pikiran warna warni dan menggunakan banyak gambar dan simbol; biasanya tampak seperti karya seni!2 2 De Porter, Bobby., Reardon, Mark., Singer-Nouri, Sarah. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa., 2010, hal 57
  • 9. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.  Manfaat “Mind Mapping” Menurut Wycoff ada delapan manfaat dari peta pikiran yaitu: 3 1. Pertama dalam bidang penulisan. Pemetaan-pikiran dapat membantu seorang pengarang, misalnya, dalam menggali tokoh novel baru atau mendobrak rintangan-rintangan menulis sehingga kegiatan menulis dapat dilangsungkan secara cepat, mudah, dan mengalir. 2. Kedua, di bidang manajemen projek. Pemetaan-pikiran dapat membantu seseorang memecah suatu projek menjadi bagian-bagian kecil yang kemudian dapat terawasi secara detail. 3. Ketiga, untuk memperkaya kegiatan brainstorming. Kegiatan brainstorming, baik yang dilakukan secara berkelompok maupun perseorangan, cocok dengan teknik pemetaan-pikiran yang strukturnya mengalir bebas. 4. Keempat, untuk mengefektifkan rapat. Bagi para manajer, ada kemungkinan besar waktu kerja mereka digunakan untuk menghadiri rapat. Pemetaan-pikiran menjadikan waktu rapat lebih efektif dan produktif. 5. Kelima, menyusun daftar tugas. Kadang susunan daftar tugas kita tidak membangkitkan semangat kita untuk mengerjakannnya secara benar dan baik. Pemetaan-pikiran akan dapat membantu kita membuat daftar tugas yang memotivasi. 6. Keenam, melakukan presentasi yang dinamis. Dengan pemetaan-pikiran, materi presentasi akan dapat diingat lebih mudah dan membuat para pendengar presentasi mendapatkan materi yang kaya dan bervariasi. 7. Ketujuh, membuat catatan yang memberdayakan diri. Metode pencatatan pemetaan-pikiran yang menggabungkan teks dan gambar ini akan membantu seseorang dalam mengelola informasi, menambahkan kaitan dan asosiasi, 3 Wycoff, Joyce. Menjadi Super Kreatif melalui Metode Pemetaan Pikiran. Bandung: Kaifa, 2003. 9
  • 10. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. serta menjadikan informasi lebih bertahan lama dalam ingatan. 8. Kedelapan, untuk mengenali diri. Apabila seseorang dapat membiasakan diri menggunakan pemetaan-pikiran dalam bidang-bidang yang dijalaninya, dia akan dibawa masuk lebih dalam ke inner self-nya. Kata Michael J. Gelb, Kekuatan istimewa pemetaan-pikiran adalah melatih otak melihat secara keseluruhan sekaligus secara terperinci. Pemetaan-pikiran mampu mengintegrasikan logika dan daya khayal. Lewat pemetaan-pikiran, seseorang dapat memunculkan keunikan-keunikan dirinya secara bebasmengalir dan menyenangkan.  Keunggulan “Mind Mapping” Sebuah peta pikiran memiliki sejumlah keuntungan-keuntungan dibanding bentuk pencatatan linear. Keuntungan tersebut oleh Tony Buzan (2004: 106) dipaparkan antara lain: 1). Bagian pusat dengan gagasan utama lebih jelas terdefinisikan. 2). Nilai penting relatif dari setiap gagasan secara jelas ditunjukkan. 3). Hubungan antara konsep-konsep Kunci dengan segera akan dapat dikenali karena kedekatan dan hubungannya. 4). Sebagai hasil dari kelebihan di atas, ingatan dan kaji ulang keduanya akan lebih efektif dan lebih cepat. 5). Sifat struktur itu memungkinkan penambahan informasi baru dengan mudah tanpa corat-coret dan menyelipkan secara carut-marut, dan sebagainya. 6). Setiap peta yang dibuat akan tampak dan berbeda dari setiap peta lainnya. Ini akan membantu mengingat. 7). Dalam pembuatan catatan yang lebih kreatif, seperti dalam persiapan menulis esai, dan sebagainya, sifat terbuka dari peta akan membuat otak mampu membuat hubungan baru jauh lebih mudah. 10
  • 11. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 11 C. Menjawab tentang “Bagaimana”  Prosedur/ Tahapan kerja dari “Mind Mapping” Sebelum membuat sebuah peta pikiran diperlukan beberapa bahan, yaitu kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil warna, otak serta imajinasi. Buzan (2007: 15) mengemukakan tujuh langkah untuk membuat peta pikiran. Tujuh langkah tersebut adalah sebagai berikut: 1) Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar. Mengapa? Karena memulai dari tengah memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami. 2) Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral. Mengapa? Karena sebuah gambar bermakna seribu kata dan membantu otak menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat otak tetap terfokus, membantu otak berkonsentrasi, dan mengaktifkan otak. 3) Gunakan warna. Mengapa? Karena bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat peta pikiran lebih hidup, menambah energi pada pemikiran kreatif dan menyenangkan. 4) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Mengapa? Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua (atau tiga atau empat) hal sekaligus. Bila cabang-cabang dihubungkan akan lebih mudah dimengerti dan diingat. 5) Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Mengapa? Karena garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan organis seperti cabang-cabang pohon jauh lebih menarik bagi mata. 6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Mengapa? Karena kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada peta pikiran.
  • 12. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 7) Gunakan gambar. Mengapa? Karena seperti gambar sentral, setiap gambar bermakna seribu kata. Berikut contoh-contoh peta pikiran: 12
  • 13. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. Gambar 1. Contoh Peta Pikiran (Mind Mapping) Gambar 2. Contoh Peta Pikiran (Mind Mapping) 13
  • 14. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 14
  • 15. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. Gambar 3. Contoh Peta Pikiran (Mind Mapping) Menurut Tony Buzan (2007: 127), apabila seseorang ingin memunculkan 15
  • 16. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. kreativitas, lakukan tahap-tahap sebagai berikut: 1). Menggunakan mind map dengan cepat tentang hal-hal yang Anda pikirkan. 2). Menggunakan warna dalam Catatan. 3). Melamun dan bermimpilah. Keduanya member kekuatan bagi otot-otot visual kreatif. Catatlah dalam bentuk mind map. 4). Berpikir secara radial 5). Menyimpan buku catatan mind map 6). Menggunakan mind map sebagai alat komunikasi kreatif 7). Menempatkan gambar atau simbol di bagian tengah mind map. 8). Membuat mind map dengan gambar 9). Memberi kode warna pada mind map 10). Membuat mind map tentang semua bidang yang bisa dibantu mind map. Mengikuti ikhtisar pola kerja MindMaple, Mind Map terdiri dari 3 (tiga) komponen utama, yaitu: 1 Topik Sentral, pokok atau fokus pikiran/isu uyang hendak dikembangkan, dan diletakkan sebagai “pohon”. 2 Topik Utama, level pikiran lapis kedua sebagai bagian dari Topik Sentral dan diletakkan sebagai “cabang” yang melingkari “pohon”. 16
  • 17. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 3 Sub Topik, level pikiran lapis ketiga sebagai bagian dari cabang dan diletakkan sebagai “ranting” (dan level pikiran lapis berikutnya) Metode peta pikiran sangat tepat digunakan dalam pembelajaran menulis. (Wycoff , 2003: 84 dalam Hermawati, 2009: 72) mengemukakan bahwa pemetaan pikiran adalah cara yang sangat baik untuk menghasilkan dan menata gagasan sebelum menulis. Bagian yang paling sulit dalam menulis adalah mengetahui hal apa yang akan tulis, apa temanya dan bagaimana memulainya.. Dengan pemetaan pikiran, sebuah tema dijabarkan dalam ranting-ranting tema yang lain sehingga menjadi pengembang gagasan dalam menulis. 17
  • 18. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping pada Kelas 2 SD rentang usia 7-8 Tahun dan kelas 6 SD rentang usia 11-12 tahun 1. Perkembangan perseptual kognitif usia 7-8 tahun ïŹ Memahami konsep ruang dan waktu dalam pemikiran yang logis dan praktis. ïŹ Meningkat pemahamannya mengenai sebab akibat. ïŹ Merencanakan masa depan. ïŹ Menunjukkan kekaguman yang besar pada trik sulap ïŹ Tidak kesulitan lagi dalam membaca, banyak anak umur 7 tahun senang membaca dan suka menceritakan kembali ceritanya secara mendetail. ïŹ Ketrampilan membacanya cenderung lebih baik daripada ktrampilan mengeja. ïŹ Mulai tertarik dengan apa yang dipikirkan orang lain ïŹ Menerima tantangan dan tanggung jawab dengan antusias ïŹ Senang membaca dan bekerja sendiri ïŹ Menggunakan logika yang lebih canggih dalam usahanya dalam kejadian sehari-hari. 2. Perkembangan berbicara dan berbahasa ïŹ Senang bercerita, senang menulis cerita pendek, menceritakan dongen khayalan ïŹ Menggunakan susunan kalimat dan gaya bahasa percakapan seperti orang dewasa. ïŹ Menjadi semakin tepat dan luas dalam hal penggunaan bahasa. Semakain banyak menggunakan kata sifat deskriptif dan kata keterangan. ïŹ Menggunakan gerak tubuh untuk menggambarkan percakapan ïŹ Mengkritik hasil karyanya sendiri ïŹ Menjelaskan kejadian sesuai dengan kemauan dan kebutuhannya ïŹ Menggambarkan pengalamannya secara rinci ïŹ Memahamai dan menjalankan perintahdalam beberapa tahap. 18
  • 19. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. ïŹ Senang menulis pesan dan catatan singkat untuk temannya. ïŹ Berminat mempelajari kode kata rahasia dan menggunakan bahasa kode. ïŹ Bercakap-cakap dengan orang dewasa dengan lancar, mampu berpikir dan berbicara mengenai masa lampau dan masa depan. Dilihat dari ciri-ciri perkembangan perseptual kognitif dan bahasa maka siswa kelas 2 rentang usia 7-8 tahun tepat jika diajarkan dengan metode pembelajaran Mind Mapping. Contoh penerapan pada Mata pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu menceritakan pengalaman pribadi. ïŹ Mulai berpikir dengan cara lebih abstrak; kemampuan memori yang lebih panjang memampukan anak untuk dapat mengingat kembali hal yang sudah lama terjadi dengan lebih baik; sekarang mampu mengingat informasi yang disimpan, sehingga tidak lagi harus bergantung hanya pada satu peristiwa untuk memahami sesuatu. ïŹ Berhasil mengurutkan, mengatur dan mengelompokan karena kapasitas memori jangka panjang yang lebih baik. ïŹ Menerima pemikiran bahwa masalah bisa diselesaikan dengan lebih dari satu solusi, sering memecahkan masalah dengan berbicara keras kepada dirinya sendiri. ïŹ Menyukai tantangan, pemecahan masalah, penelitian, dan pengujian yang terhadap solusi yang memungkinkan. 19
  • 20. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. Contoh penerapan dalam menulis cerpen Dalam menulis cerpen, kreativitas dan imajinasi sangat diperlukan untuk mengembangkan ide/gagasan menjadi sebuah cerita yang menarik. Imajinasi dan kreativitas merupakan ranah kerja otak kanan. Berdasarkan paparan sebelumnya, diketahui bahwa peta pikiran dengan gambar, warna serta kata kuncinya dapat membangkitkan fungsi kerja otak kanan sehingga memunculkan ide-ide baru yang kreatif dan imajinatif. Lebih jauh, bila dibandingkan dengan metode konvensional yang selama ini diterapkan dalam pembelajaran menulis cerpen, metode peta pikiran jauh lebih baik karena melibatkan kedua belahan otak untuk berpikir. Hal ini berbeda dengan metode konvensional yang biasanya masih bersifat teoretis praktis yang hanya berpotensi mengoptimalkan fungsi kerja otak kiri. Kreativitas dan imajinasi tidak terkembangkan dengan baik melalui metode konvensional tersebut. Oleh karena itu, metode peta pikiran sangat baik untuk diterapkan dalam pembelajaran menulis cerpen. Secara aplikatif, penerapan metode peta pikiran ini adalah sebagai berikut: ïŹ Pertama, siswa memilih ide cerita kemudian menuliskannya di atas selembar kertas kosong. Penulisan berupa kata kunci dari ide yang dipilih disertai dengan simbol atau gambar berwarna. ïŹ Kedua, siswa menuliskan unsur-unsur cerpen dalam ranting-ranting yang melingkupi pusat/ide cerita tersebut. ïŹ Ketiga, siswa membuat perencanaan dalam bentuk peta pikiran, siswa baru ditugaskan untuk menulis cerpen. Ide yang muncul di tengah aktivitas menulis dapat dituangkan dalam cabang-cabang atau ranting mana pun dalam peta pikiran untuk selanjutnya dituangkan dalam cerpen.  Penerapan model pembelajaran 20
  • 21. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 21 melalui RPP pada:
  • 22. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 22  Kelas SD kelas Rendah RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SDN ......... Mata Pelajaran : IPA Kelas 2 semester 1 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit I. Standar Kompetensi Mengenal bagian-bagian utama tubuh hewan dan tumbuhan, pertumbuhan hewan dan tumbuhan serta berbagai tempat hidup makhluk hidup II. Kompetensi Dasar Mengenal bagian-bagian utama hewan dan tumbuhan di sekitar rumah dansekolah melalui pengamatan III. Indikator a) menyebutkan bagian-bagian utama hewan di sekitar rumah dan sekolah b) menjelaskan fungsi bagian-bagian utama hewan disekitar sekolah IV. Tujuan Pembelajaran ïŹ Melalui pengamatan gambar siswa dapat menyebutkan bagian-bagian utama hewan dan tumbuhan di sekitar rumah dan sekolah dengan benar ïŹ Melalui tanya jawab dan diskusi siswa dapat menjelaskan fungsi bagian-bagian utama hewan dan tumbuhan disekitar sekolah dengan benar. 3. Materi Ajar Bagian Tubuh Hewan dan Tumbuhan 4. Metode dan Model Pembelajaran Diskusi, Tanya Jawab, Ceramah, Tugas Model Think Pair Share Mind Mapping
  • 23. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 23 5. Kegiatan Pembelajaran A. Pra Kegiatan (10 Menit) 1) Salam 2) Do’a 3) Presensi Pengkondisian kelas baik secara fisik dengan merapikan tempat duduk. B. Kegiatan Awal (5 menit) a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok pembelajaran yang akan dibahas b) Guru memberikan apersepsi dengan megajak siswa menyanyikan lagu Helli C. Kegiatan inti ïŹ Eksplorasi a) Guru menulis judul materi di papan tulis, kemudian menunjukkan gambar-gambar hewan b) Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai gambar yang telah dipasang ïŹ Elaborasi 1. Siswa menjawab pertanyaan guru sesuai dengan isi gambar dan kemudian guru menuliskannya di papan tulis 2. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai bagian utama hewan 3. Siswa diminta berdiskusi dengan teman sebangku untuk membahas fungsi dari bagian tubuh hewan tersebut. 4. Guru memperjelas materi pembelajaran. ïŹ Konfirmasi 1. siswa melaporkan hasil diskusi
  • 24. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 2. guru dan siswa menarik kesimpulan D. Kegiatan Akhir a. guru memberi soal evaluasi b. guru mengoreksi pekerjaan siswa c. guru memberi motivasi kepada siswa 6. Sumber dan Media Pembelajaran Media : ïŹ Gambar- gambar hewan ïŹ Gambar-gambar lingkungan alam dan lingkungan buatan ïŹ Papan tempel (Konsep Mind Mapping) Sumber belajar : Buku Mari Belajar IPA untuk kelas 2 Sekolah Dasar oleh Sjaeful Anwar dan Cucu Suhendar 24
  • 25. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 25 7. Penilaian A. Prosedur Penilaian 1. Tes dalam proses : pada saat pembelajaran 2. Tes akhir : tes Evaluasi B. Jenis Penilaian 1. Tes Lisan 2. Tes tertulis C. Alat Penilaian 1. Soal (Terlampir) 2. Kunci Jawaban 3. Pedoman Penilaian Palembang, 20 November 2014 Wali Kelas 2 Arnesia Indirasari,S.Pd.
  • 26. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 26  Kelas SD kelas Tinggi RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan pendidikan : SDN 152 palembang Mata Pelajaran : IPS Kelas/semester : IV/ II ( Dua ) I. Standar Kompetensi Ø Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi dilingkungan kabupaten/ kota dan provinsi. II. Kompetensi Dasar Ø Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. III. Indikator a) Kognitif Produk: Ø Menjelaskan pengertian teknologi transportasi darat, laut dan udara. Proses: Ø Menunjukkan cara-cara penggunaan alat teknologi transportasi masa lalu dan masa kini. Ø Membandingkan jenis-jenis teknologi transportasi masa lalu ( masa lampau ) dan masa kini ( masa modern ). b) Afektif · Karakter: Ø Kerjasama Ø Keaktifan Ø Prakarsa
  • 27. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 27 Sosial : Ø Bertanya dengan bahasa yang baik dan benar Ø Menyumbangkan ide Ø Menjadi pendengar yang baik, dan Ø Membantu teman yang mengalami kesulitan c) Psikomotor Ø Menyebutkan pengertian teknologi transportasi darat, laut dan udara. Ø Menunjukkan cara-cara penggunaan alat teknologi transportasi masa lalu dan masa kini. Ø Membandingkan jenis-jenis teknologi transportasi masa lalu dan masa kini. IV. Tujuan Pembelajaran a) Kognitif: Proses Ø Setelah diberikan penjelasan tentang teknologi tansportasi(C), siswa dapat(A) menyebutkan pengertian(B) teknologi transportasi darat, laut dan udara dengan tepat (D). Produk Ø Setelah dijelaskan tentang teknologi transportasi(C) siswa dapat(A) membandingkan jenis-jenis teknologi transportasi masa lalu dan masa kini(B) dengan benar(D) b) Afektif: Karakter: Ø Selama proses pembelajaran, siswa memiliki kebiasaan bekerjasama
  • 28. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. dengan teman dalam menyelesaikan tugas-tugas Ø Selama proses pembelajaran siswa memiliki inisiatif atau prakarsa dalam menyelesaikan tugas-tugas 28 Social: Ø Selama proses pembelajaran siswa dapat bertanya dengan bahasa yang baik dan benar Ø Selama proses pembelajaran siswa dapat menyumbangkan ide Ø Selama proses pembelajaran siswa dapat menjadi pendengar yang baik Ø Selama proses pembelajaran siswa dapat membantu teman yang mengalami kesulitan c) Psikomotor Ø Setelah diberikan penjelasan tentang teknologi transportasi(C) siswa dapat(A), menyebutkan pengertian(B) teknologi transportasi darat, laut dan udara didepan kelas(C) secara lisan dengan baik dan tepat(D). Ø Setelah diberikan penjelasan tentang teknologi transportasi (C), siswa dapat(A) menunjukkan penggunaan(B) alat-alat teknologi transportasi masa lalu dan masa kini dengan tepat (D). Ø Setelah proses pembelajaran diharapkan(C), siswa dapat(A) membandingkan jenis-jenis teknologi transportasi pada masa lalu dan masa kini(B) secara baik dan benar(D) V. Model Pembelajaran Ø Model Mind Mapping. VI. Metode Pembelajaran Ø Informasi. Ø Tanya jawab Ø Diskusi
  • 29. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 29 Ø Demonstrasi Ø Pemberian tugas. VII. Materi Ajar Ø Kelas IV IPS: Teknologi transportasi. MATERI Perkembangan Teknologi Transportasi Apakah kamu pernah melihat orang berdesak-desakan di terminal bus, di stasiun kereta api, di pelabuhan laut, dan di bandar udara. Sarana pengangkutan sangat penting bagi hidup manusia. Sarana pengangkutan disebut juga alat transportasi. Tahukah kamu bahwa alat-alat transportasi yang ada sekarang ini mengalami proses perrkembangan yang panjang? Dulu orang menggunakan alat transportasi yang masih sangat sederhana. Bahkan pada zaman dulu kalau bepergian orang hanya berjalan kaki. Sekarang orang sudah memakai alat transportasi modern. Coba sebutkan beberapa alat transportasi yang digunakan dewasa ini! Alat atau sarana transportasi yang digunakan dewasa ini terdiri dari transportasi darat, transportasi air, dan transportasi udara. Ketiga kelompok transportasi ini akan dibahas di bawah ini. 1. Transportasi Darat Alat transportasi darat berkembang dari yang sederhana sampai ke yang modern. Pada zaman dulu orang berjalan kaki untuk pergi ke suatu tempat. Seiring perjalanan waktu, manusia akhirnya memanfaatkan beberapa jenis binatang seperti unta, keledai, kuda, gerobak yang ditarik lembu, dan kereta kuda sebagai alat transportasi. Sekarang, ada bermacam-macam alat transportasi. Alat transportasi dewasa ini antara lain sepeda, sepeda motor, bajaj, mobil, bus,truk, kereta api, dan sebagainya. Semua alat transportasi ini berkembang dari bentuk yang sederhana. Kita ambil contoh sepeda. Sepeda pertama tidak mempunyai pedal atau kayuh. Pedal atau kayuh pertama ditemukan seorang pandai besi dari Skotlandia. Pedal itu dipasang di roda belakang. Kemudian, sepeda Prancis dibuat dengan memakai pedal atau kayuh di depan. Roda depannya dibuat lebih besar. Sepeda pertama memakai roda besi. Setelah itu, roda besi diberi karet keras. Tahun 1885, sepeda sudah seperti sepeda sekarang. Sesudah tahun 1888, ban keras diganti dengan ban yang diisi angin. Lihat gambar di bawah ini!
  • 30. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 30 2. Transportasi Air Lihatlah peta negara kita Indonesia! Di dalam peta itu, kita melihat bahwa negara kita terdiri dari banyak pulau. Pulau-pulau itu terbentang dari Sabang sampai Merauke. Pulau-pulau itu dipisahkan oleh selat, laut, dan lautan yang luas. Tentu saja untuk bepergian dari satu pulau ke pulau lain tidak dapat menggunakan angkutan darat. Negara kita sangat memerlukan alat transportasi air. Yang dimaksud alat transportasi air adalah alat transportasi yang digunakan di sungai, danau, dan laut. Jenis angkutan air dapat kita kelompokkan menjadi dua, yaitu alat transportasi air bermesin dan alat transportasi air tidak bermesin. Coba sebutkan alat-alat transportasi yang digunakan di sungai, danau, dan laut! Alat transportasi yang dipakai di sungai, danau, dan laut adalah kano, rakit, perahu, feri, kapal. 3. Transportasi Udara Bagaimana kita bepergian lewat udara? Kita bisa naik pesawat terbang. Sejak pesawat ditemukan, orang dapat dengan cepat berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Kita hanya memerlukan waktu kurang lebih 1 jam dari Jakarta ke Yogyakarta. Coba bandingkan dengan lamanya perjalanan dari Jakarta ke Yogyakarta kalau kita naik mobil atau kereta api! Ada macam-macam alat transportasi udara. Selain pesawat udara, ada balon udara, dan helikopter. Balon udara pertama kali dibuat pada tahun 1783. Nama pembuatnya adalah Montgolfier. Balon udara ini dapat terbang karena diberi udara panas. VIII. Kegiatan Pembelajaran § Kegiatan awal Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai Siswa menemukan masalah melalui konsep yang disampaikan guru § Kegiatan inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: ïŹ Menyebutkan salah satu contoh transfortasi ïŹ Mengelompokkan jenis-jenis transfortasi
  • 31. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. ïŹ Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran Elaborasi 31 Dalam kegiatan elaborasi, guru: 1. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan jawaban mempunyai alternatif jawaban 2. Setelah itu siswa dibentuk kedalam beberapa kelompok yang anggotanya 2-3 orang 3. memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; 4. memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; 5. Tiap kelompok mengiventarisasi/mencatat alternatif jawaban dari hasil diskusi 6. Setelah menemukan jawaban tiap kelompok(diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat dipapan tulis dan mengelompokkan sesuai kebutuhan 7. memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: Dari data-data yang dicatat dipapan tulis siswa diminta membuat kesimpulan dan guru memberi perbandingan sesuai konsep yang diterapakan guru § Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru memberi penguatan dan menyimpulkan secara keseluruhan
  • 32. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 32 IX. Alat dan Sumber Belajar. A. Media Ø LKS B. Sumber Belajar Ø Buku paket IPS kelas IV SD penerbit erlangga X. Format Kriteria Penilaian PRODUK ( HASIL DISKUSI ) No. Aspek Kriteria Skor 1. Konsep * semua benar * sebagian besar benar * sebagian kecil benar * semua salah 4 3 2 1 PERFORMANSI No. Aspek Kriteria Skor 1. 2. Pengetahuan Sikap * Pengetahuan * kadang-kadang Pengetahuan * tidak Pengetahuan * Sikap * kadang-kadang Sikap * tidak Sikap 4 2 1 4 2 1 Lembar Penilaian No Nama Siswa Performan Produk Jumlah Nilai
  • 33. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 33 Skor Pengetahuan Sikap 1. 2. 3. 4. 5. 6. CATATAN : Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10. § Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial. Palembang 20 November 2014 Mengetahui Wali kelas IV Arnesia Indirasari,S.Pd.
  • 34. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. 34 D. Kiat Keberhasilan  Kiat dan saran bagi Guru / Pihak sekolah. 1. Melatih siswa untuk berpikir imajinatif dan kreatif. 2. Meningkatkan keterampilan menulis pada siswa. 3. Meningkatkan kinerja guru. 4. Mendorong guru untuk melaksanakan pembelajaran yang inovatif kreatif. 5. Bagi Sekolah Meningkatkan kerja sama antara pihak-pihak sekolah seperti guru, siswa, sekolah, dan kolaborator.
  • 35. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. BAB III Simpulan Seperti yang diungkapkan oleh Tony Buzan (2006: 4) pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map (peta pikiran) akan meningkatkan daya hafal dan motivasi belajar siswa yang kuat, serta siswa menjadi lebih kreatif. Selain kegiatan belajar mengajar akan lebih menarik, siswa juga akan lebih termotivasi. Sehingga dengan penerapan metode Mind Map (peta pikiran) dalam pembelajaran, diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Selanjutnya menurut Tony Buzan (2008: 171) dalam bukunya yang berjudul “Buku Pintar Mind Map” menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map ini akan membantu anak: (1) Mudah mengingat sesuatu; (2) Mengingat fakta, Angka, dan Rumus dengan mudah; (3) Meningkatkan Motivasi dan Konsentrasi; (4) Mengingat dan menghafal menjadi lebih cepat. 35
  • 36. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. DAFTAR PUSTAKA Buzan, Tony. 2007. Buku Pintar Mind Map untuk Anak. Jakarta: PT Gramedia 36 Pustaka Utama. Buzan, Tony. 2004. Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. De Porter, Bobby., Reardon, Mark., Singer-Nouri, Sarah. 2010. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa. Hermawati, Retno . 2009. Penerapan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Pada Siswa Kelas X Sma Muhammadiyah Salatiga. “Tesis”Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta Scott, Wendy A, dan Lisbeth H. Ytreberg. 1998. Teaching English to Children. New York : Longman. Supadmi, Ni Luh dan Sudria, Ida Bagus Nyoman. 2013. Korelasi Kemampuan Membuat Mind Mapping Dengan Hasil Belajar Kimia Siswa. Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Ganesha, Jalan Udayana Singaraja-Bali1 Dosen Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Ganesha, Jalan Udayana Singaraja-Bali. Susanti, Ni Km. Ayu ., DarsanaI Wyn., Suardika, I Wyn. Rinda. 2013 Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping Berbantuan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas IV SD Gugus IV Kecamatan Sukawati . Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Wycoff, Joyce. 2003. Menjadi Super Kreatif melalui Metode Pemetaan Pikiran. Bandung: Kaifa.
  • 37. MODEL “MIND MAPPING” BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. LAMPIRAN 37