Diskusi tentang menuntut ilmu dan pendidikan tidak terlepas dari keberadaan lembaga pendidikan yang menjadi tempat bernaung bagi penuntut ilmu untuk mempelajari ilmu-ilmu baru. Lembaga pendidikan merupakan elemen penting yang keberadaanya dapat menjadi simbol kemajuan pendidikan di suatu wilayah. Salah satu lembaga pendidikan yang dikenal di Indonesia adalah lembaga pendidikan pesantren.
Pesantren merupakan lembaga pendidikan islam yang telah berdiri sejak ratusan tahun lalu dan masih bertahan sampai sekarang di Indonesia. Keberadaan pesantren di Indonesia di perkirakan bermula pada saat masuknya ajaran islam di Indonesia yang dibawa oleh pedagang-pedagang Islam, wali, mubaligh dan sebagainya ke wilayah nusantara. Sejak saat itu, pesantren dapat di temukan di beberapa wilayah berbeda di Indonesia.
membahas mengenai desain kurikulum, sehingga pelaksanaan pengembangan kurikulum dapat sesuai dengan desai yang sudah tersedia, atau juga dapat mendesain kembali sesuai dengan yang dibutuhkan.
Diskusi tentang menuntut ilmu dan pendidikan tidak terlepas dari keberadaan lembaga pendidikan yang menjadi tempat bernaung bagi penuntut ilmu untuk mempelajari ilmu-ilmu baru. Lembaga pendidikan merupakan elemen penting yang keberadaanya dapat menjadi simbol kemajuan pendidikan di suatu wilayah. Salah satu lembaga pendidikan yang dikenal di Indonesia adalah lembaga pendidikan pesantren.
Pesantren merupakan lembaga pendidikan islam yang telah berdiri sejak ratusan tahun lalu dan masih bertahan sampai sekarang di Indonesia. Keberadaan pesantren di Indonesia di perkirakan bermula pada saat masuknya ajaran islam di Indonesia yang dibawa oleh pedagang-pedagang Islam, wali, mubaligh dan sebagainya ke wilayah nusantara. Sejak saat itu, pesantren dapat di temukan di beberapa wilayah berbeda di Indonesia.
membahas mengenai desain kurikulum, sehingga pelaksanaan pengembangan kurikulum dapat sesuai dengan desai yang sudah tersedia, atau juga dapat mendesain kembali sesuai dengan yang dibutuhkan.
Penerapan Model Pembelajaran Guided Discovery Dengan Menggunakan Media Mindje...Succes Zen
Â
Abstract: Difficulties faced by students about the chemistry lesson, causing students
to be passive and low impact on student learning outcomes. Therefore we need a
method and model of teaching, so that students are able to discover the concepts,
principles through his own mental process. The learning model used is the Guided
Discovery, -which give maximum freedom to the students to develop creative
thinking and motor power, while the role of the teacher is limited. This learning
model utilizes computer media with Mindjet program mindmanagerr 9, which is
connected to the power point and macro flash, making it easier for students to show the concepts of Chemistry abstract becomes more concrete
Merancang dan Mendesai Instrumen Ranah Kognitif.pdfFauzyOji1
Â
Penulisan ini bertujuan 1.Mengetahui Definisi Ranah Kognitif, 2. Mengetahui Tingkatan Ranah Kognitif, 3. Mengetahui Teknik dan Instrumen Ranah Kognitif
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
Â
Model pembelajaran MIND MAPPING dengan karakteristik anak usia Sekolah Dasar
1. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
BAB 1
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang
Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi
seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas
tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak
untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi manusia, baik sebagai makhluk
sosial maupun individu. Dalam dunia pendidikan guru sebagai tenaga pendidik
memegang peranan yang sangat penting. Sardiman (2001: 139 dalam Susanti,
dkk, 2012 : 3) mengungkapkan bahwa âpendidikan adalah usaha pendidik untuk
memimpin anak didik secara umum guna mencapai perkembangannya menuju
kedewasaan jasmani maupun rohaniâ. Peningkatan kualitas pendidikan di sekolah
dapat ditempuh melalui berbagai cara salah satunya dengan meningkatkan
kualitas pembelajaran. Sehingga dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
setiap guru dituntut untuk selalu menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan
dengan program pembelajaran yang akan berlangsung agar kegiatan
pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efesien, yaitu tujuan akhir yang
diharapkan dapat dikuasai oleh semua siswa (Hamzah dan Nurdin, 2011: 3 dalam
Susanti, dkk, 2012:3).
Perubahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan masyarakat yang semakin pesat
menuntut perubahan cara dan strategi guru dalam membelajarkan siswa tentang
sesuatu yang harus mereka ketahui untuk masa depan mereka. Pembelajaran yang
diperlukan tidak hanya mengulang kembali ide-ide, tetapi pembelajaran yang
mampu mengeksplorasi ide-ide siswa. Hal ini dimaksudkan agar mereka mampu
berkreativitas dan siap menghadapi masalah-masalah masa depan. Tujuan
pembelajaran adalah perubahan perilaku yang positif dari siswa setelah mengikuti
pembelajaran, seperti perubahan yang secara psikologis akan tampil dalam
2. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
tingkah laku (over behaviour) yang dapat diamati melalui alat indera oleh orang
lain baik tutur katanya, motorik maupun gaya hidupnya (Masnur, 2007: 194
dalam Susanti, dkk, 2012: 4).
Guru atau pengajar adalah salah satu komponen penting yang menentukan
keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Guru memiliki peranan yang
sangat vital dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Pengelolaan kelas yang efektif
dan efisien adalah salah satu tugas seorang guru dalam setiap kegiatan
pembelajaran di kelas.
Guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran memegang peranan
penting dalam peningkatan kualitas siswa dan prestasi belajar siswa. Guru harus
benar-benar memperhatikan, memikirkan dan sekaligus merencanakan proses
pembelajaran yang menarik bagi siswa, agar siswa semangat dalam belajar dan
mau terlibat dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran tersebut
menjadi efektif.
Fakta di lapangan sungguh berbeda. Pembelajaran di kelas sering hanya
menggunakan metode ceramah atau penjelasan konsep yang membosankan
sehingga siswa sering melakukan tindakan menghafal rumus atau konsep. Hal ini
tentunya akan memberikan dampak negatif terhadap kemampuan berpikir siswa
karena dengan belajar menghafal fakta (memorizing fact) pengetahuan yang
tersimpan pada diri siswa adalah dalam bentuk pasif sehingga siswa hanya
mampu menyelesaikan masalah secara hafalan atau hanya mentoleransi respon-respon
yang bersifat konvergen (Santyasa, 2005 dalam Supadmi dan Sudria, 2013
2
hal: 2).
Guru sebagai komponen penting dalam pembelajaran sains hendaknya
berupaya berperan sebagai fasilitator dan mediator kreatif dalam mempersiapkan
kondisi yang memungkinkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Hal ini
dapat dilakukan dengan memberikan mediator kreatif dengan menyajikan
pembelajaran dengan teknik-teknik yang menarik dan atau meningkatkan
pemahaman siswa terhadap pelajaran yang diberikan. Salah satu teknik yang bisa
3. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
dilakukan adalah dengan mengarahkan siswa untuk membuat mind mapping yang
terkait dengan materi yang telah disajikan. Dengan mind mapping, siswa akan
bisa mengorganisasikan pengetahuan terstruktur dan membantu siswa untuk
meningkatkan hasil belajarnya. Kemampuan siswa dalam membuat mind
mapping menuntut siswa memahami materi pelajaran tersebut. Hal ini juga akan
berpengaruh terhadap hasil belajar dari siswa yang bersangkutan (Supadmi dan
Sudria, 2013 hal: 3).
Seperti yang diungkapkan oleh Tony Buzan (2006: 4) pembelajaran dengan
menggunakan metode Mind Map (peta pikiran) akan meningkatkan daya hafal
dan motivasi belajar siswa yang kuat, serta siswa menjadi lebih kreatif. Selain
kegiatan belajar mengajar akan lebih menarik, siswa juga akan lebih termotivasi.
Sehingga dengan penerapan metode Mind Map (peta pikiran) dalam
pembelajaran, diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Selanjutnya menurut Tony Buzan (2008: 171) dalam bukunya yang berjudul
âBuku Pintar Mind Mapâ menunjukkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan metode Mind Map ini akan membantu anak: (1) Mudah mengingat
sesuatu; (2) Mengingat fakta, Angka, dan Rumus dengan mudah; (3)
Meningkatkan Motivasi dan Konsentrasi; (4) Mengingat dan menghafal menjadi
lebih cepat.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam upaya mencapai ke arah tujuan
penulisan ini, yaitu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran dengan âPenggunaan Mind Map (Peta Pikiran) Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa.
3
4. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu model pembelajaran mind mapping?
2. Bagaimana penggunaan mind mapping?
3. Apa manfaat dari penggunaan mind mapping?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari model pembelajaran mind mapp
2. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan mind mapp
3. Untuk mengetahui manfaat dari penggunaannya
5. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Menjawab tentang âApaâ Model Pembelajaran âMind Mappingâ
ï Pengertian Mind Mapping
Peta pikiran atau disebut dengan mind mapping merupakan salah satu metode
belajar yang dikembangkan oleh Tony Buzan tahun 1970-an yang didasarkan
pada cara kerja otak. Disebut metode karena peta pikiran ini berupa urutan
langkah-langkah yang sistematis. Otak mengingat informasi dalam bentuk
gambar, simbol, bentuk-bentuk, suara musik, dan perasaan. Otak menyimpan
informasi dengan pola dan asosiasi seperti pohon dengan cabang dan rantingnya.
Otak tidak menyimpan informasi menurut kata demi kata atau kolom demi kolom
dalam kalimat baris yang rapi seperti yang kita keluarkan dalam berbahasa.
Untuk mengingat kembali dengan cepat apa yang telah kita pelajari sebaiknya
meniru cara kerja otak dalam bentuk peta pikiran. Dengan demikian, proses
menyajikan dan menangkap isi pelajaran dalam peta-peta konsep mendekati
operasi alamiah dalam berpikir (Sugiyanto, 2007: 41 dalam Hermawati, 2009).
Peta pikiran adalah alternatif pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran
linear. Mind mapping menggapai ke segala arah dan menangkap berbagai pikiran
dari segala sudut (Michael Michalko dalam Tony Buzan, 2007: 2). Senada
dengan pendapat tersebut, Tony Buzan (2007: 103) mengungkapkan bahwa mind
mapping adalah alat berpikir kreatif yang mencerminkan cara kerja alami otak.
Peta pikiran memungkinkan otak menggunakan semua gambar dan asosiasinya
dalam pola radial dan jaringan sebagaiman otak dirancang seperti yang secara
internal selalu digunakan otak, dan terhadap mana anda perlu membiasakan diri
kembali.
Mind mapping merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi ke
dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otakâmind mapping adalah
cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan âmemetakanâ pikiran-
5
6. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
pikiran kita (Buzan, 2007: 4). Mind mapping bisa dibandingkan dengan peta kota.
Bagian tengah mind mapping sama halnya dengan pusat kota dan mewakili
gagasan terpentng; jalan-jalan protokol yang memancar keluar dari pusat kota
merupakan pikiran-pikiran utama dalam proses berpikir, jalan-jalan atau cabang-cabang
sekunder merupakan pikiran sekunder ( Tony Buzan, 2004: 6).
Peta pikiran yang ditemukan oleh Tony Buzan ini didasarkan pada cara kerja
otak penyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak manusia
tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi
melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang bercabang-cabang. Apabila
dilihat sekilas sel-sel saraf tersebut akan tampak seperti cabang-cabang pohon.
Dengan demikian jika informasi disimpan seperti cara kerja otak, maka akan
informasi tersimpan makin baik dan hasil akhirnya membuat proses belajar
semakin mudah.
Mind mapping merupakan salah satu keterampilan paling efektif dalam
proses berpikir kreatif. Pemetaan pikiran mirip dengan outlining tetapi lebih
menarik secara visual dan melibatkan kedua belahan otak (Wycoff, 2003: 64
dalam Hermawati, 2009:78 ). Lebih lanjut, De Porter dan Hernacki (2003: 152)
mengungkapkan bahwa peta pikiran menggunakan pengingat-pengingat visual
dan sensorik dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan seperti peta jalan yang
digunakan untuk belajar, mengorganisasikan, dan merencanakan. Peta ini dapat
membangkitkan ide-ide orisinal dan memicu ingatan yang mudah.
Metode Mind Mapping adalah metode baru untuk mencatat yang bekerjanya
disesuaikan dengan bekerjanya dua belah otak (otak kiri dan otak kanan). Metode
ini mengajarkan untuk mencatat tidak hanya menggunakan gambar atau warna.
Tony Buzan mengemukakan âyour brain is like a sleeping giantâ, hal itu
disebabkan 99% kehebatan otak manusia belum dimanfaatkan secara optimal.â
Mind Mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara
harfiah akan memetakan pikiran-pikiran Mind Mapping juga merupakan peta
rute yang memudahkan ingatan dan memungkinkan untuk menyusun fakta
6
7. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
dan pikiran, dengan demikian cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini
berarti mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan
daripada menggunakan teknik mencatat tradisional. Selain itu Mind Mapping
adalah sistem penyimpanan, penarikan data dan akses yang luar biasa untuk
perpustakaan raksasa dalam otak manusia yang menajubkan.
Berdasar pada paparan di atas dapat dikemukakan bahwa mind mapping
merupakan metode mencatat kreatif imajinatif dengan menggunakan citra visual
dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan.
ï Tujuan âMind Mappingâ
Mind Mapping bertujuan membuat materi pelajaran terpola secara visual
dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam, memperkuat, dan
mengingat kembali informasi yang telah dipelajari. Mind Mapping adalah
satu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual.1
Mind Mapping memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak
yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua
belahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan
mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara
verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya
memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima.
1 Buzan, Tony. Buku Pintar Mind Map untuk Anak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2007.
7
8. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
8
B. Menjawab tentang âMengapaâ
ï Teori
Barbara Prashing mengemukakan Mind Mapping dipopulerkan oleh
Tony Buzan pada tahun 1970-an, aslinya diciptakan oleh Gelb. Michael Gelb
dalam Buzan (2007:179-181). Mind Mapping dapat diartikan sistem
revolusioner dalam perencanaan dan pembuatan catatan yang telah
mengubah hidup jutaan orang di seluruh dunia. Pembuatan Mind Mapping
didasarkan pada cara kerja alamiah otak dan mampu menyalakan
percikanpercikan kreatifitas dalam otak karena melibatkan kedua belahan
otak kita.
Menurut Porter & Hernacki (2008:152-159) Mind Mapping juga dapat
disebut dengan peta pemikiran. Mind Mapping juga merupakan metode
mencatat secara menyeluruh dalam satu halaman. Mind Mapping
menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik dalam suatu pola dari
ide-ide yang berkaitan. Peta pikiran atau Mind Mapping pada dasarnya
menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk
kesan pada otak.
Metode mencatat yang baik harus membantu kita mengingat perkataan
dan bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu
mengorganisasi materi, dan memberikan wawasan baru. Peta pikiran (Mind
Mapping) memnungkinkan terjadinya semua hal itu. Dikembangkan oleh
Tony Buzan, Kepala Brain Foundation, Peta Pikiran adalah metode mencatat
kreatif yang memudahkan kita menginngat informasi. Setelah selesai, catatan
yang dibuat membentuk suatu pola gagasan yang saling berkaitan, dengan
topik utama di tengah dan subtopik dan perincian menjadi cabang-cabangnya.
Peta pikiran terbaik adalah peta pikiran warna warni dan
menggunakan banyak gambar dan simbol; biasanya tampak seperti karya
seni!2
2 De Porter, Bobby., Reardon, Mark., Singer-Nouri, Sarah. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa., 2010, hal 57
9. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
ï Manfaat âMind Mappingâ
Menurut Wycoff ada delapan manfaat dari peta pikiran yaitu: 3
1. Pertama dalam bidang penulisan. Pemetaan-pikiran dapat membantu seorang
pengarang, misalnya, dalam menggali tokoh novel baru atau mendobrak
rintangan-rintangan menulis sehingga kegiatan menulis dapat dilangsungkan
secara cepat, mudah, dan mengalir.
2. Kedua, di bidang manajemen projek. Pemetaan-pikiran dapat membantu
seseorang memecah suatu projek menjadi bagian-bagian kecil yang
kemudian dapat terawasi secara detail.
3. Ketiga, untuk memperkaya kegiatan brainstorming. Kegiatan brainstorming,
baik yang dilakukan secara berkelompok maupun perseorangan, cocok
dengan teknik pemetaan-pikiran yang strukturnya mengalir bebas.
4. Keempat, untuk mengefektifkan rapat. Bagi para manajer, ada kemungkinan
besar waktu kerja mereka digunakan untuk menghadiri rapat. Pemetaan-pikiran
menjadikan waktu rapat lebih efektif dan produktif.
5. Kelima, menyusun daftar tugas. Kadang susunan daftar tugas kita tidak
membangkitkan semangat kita untuk mengerjakannnya secara benar dan
baik. Pemetaan-pikiran akan dapat membantu kita membuat daftar tugas
yang memotivasi.
6. Keenam, melakukan presentasi yang dinamis. Dengan pemetaan-pikiran,
materi presentasi akan dapat diingat lebih mudah dan membuat para
pendengar presentasi mendapatkan materi yang kaya dan bervariasi.
7. Ketujuh, membuat catatan yang memberdayakan diri. Metode pencatatan
pemetaan-pikiran yang menggabungkan teks dan gambar ini akan membantu
seseorang dalam mengelola informasi, menambahkan kaitan dan asosiasi,
3 Wycoff, Joyce. Menjadi Super Kreatif melalui Metode Pemetaan Pikiran. Bandung: Kaifa, 2003.
9
10. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
serta menjadikan informasi lebih bertahan lama dalam ingatan.
8. Kedelapan, untuk mengenali diri. Apabila seseorang dapat membiasakan diri
menggunakan pemetaan-pikiran dalam bidang-bidang yang dijalaninya, dia
akan dibawa masuk lebih dalam ke inner self-nya. Kata Michael J. Gelb,
Kekuatan istimewa pemetaan-pikiran adalah melatih otak melihat secara
keseluruhan sekaligus secara terperinci. Pemetaan-pikiran mampu
mengintegrasikan logika dan daya khayal. Lewat pemetaan-pikiran,
seseorang dapat memunculkan keunikan-keunikan dirinya secara
bebasmengalir dan menyenangkan.
ï Keunggulan âMind Mappingâ
Sebuah peta pikiran memiliki sejumlah keuntungan-keuntungan dibanding
bentuk pencatatan linear. Keuntungan tersebut oleh Tony Buzan (2004: 106)
dipaparkan antara lain:
1). Bagian pusat dengan gagasan utama lebih jelas terdefinisikan.
2). Nilai penting relatif dari setiap gagasan secara jelas ditunjukkan.
3). Hubungan antara konsep-konsep Kunci dengan segera akan dapat dikenali
karena kedekatan dan hubungannya.
4). Sebagai hasil dari kelebihan di atas, ingatan dan kaji ulang keduanya akan
lebih efektif dan lebih cepat.
5). Sifat struktur itu memungkinkan penambahan informasi baru dengan mudah
tanpa corat-coret dan menyelipkan secara carut-marut, dan sebagainya.
6). Setiap peta yang dibuat akan tampak dan berbeda dari setiap peta lainnya. Ini
akan membantu mengingat.
7). Dalam pembuatan catatan yang lebih kreatif, seperti dalam persiapan menulis
esai, dan sebagainya, sifat terbuka dari peta akan membuat otak mampu membuat
hubungan baru jauh lebih mudah.
10
11. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
11
C. Menjawab tentang âBagaimanaâ
ï Prosedur/ Tahapan kerja dari âMind Mappingâ
Sebelum membuat sebuah peta pikiran diperlukan beberapa bahan, yaitu
kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil warna, otak serta imajinasi. Buzan
(2007: 15) mengemukakan tujuh langkah untuk membuat peta pikiran. Tujuh
langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1) Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan
mendatar. Mengapa? Karena memulai dari tengah memberi kebebasan kepada
otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan
lebih bebas dan alami.
2) Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral. Mengapa? Karena sebuah gambar
bermakna seribu kata dan membantu otak menggunakan imajinasi. Sebuah
gambar sentral akan lebih menarik, membuat otak tetap terfokus, membantu otak
berkonsentrasi, dan mengaktifkan otak.
3) Gunakan warna. Mengapa? Karena bagi otak, warna sama menariknya dengan
gambar. Warna membuat peta pikiran lebih hidup, menambah energi pada
pemikiran kreatif dan menyenangkan.
4) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang
tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Mengapa?
Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua (atau tiga
atau empat) hal sekaligus. Bila cabang-cabang dihubungkan akan lebih mudah
dimengerti dan diingat.
5) Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Mengapa? Karena
garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan
organis seperti cabang-cabang pohon jauh lebih menarik bagi mata.
6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Mengapa? Karena kata kunci
tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada peta pikiran.
12. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
7) Gunakan gambar. Mengapa? Karena seperti gambar sentral, setiap gambar
bermakna seribu kata. Berikut contoh-contoh peta pikiran:
12
13. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
Gambar 1. Contoh Peta Pikiran (Mind Mapping)
Gambar 2. Contoh Peta Pikiran (Mind Mapping)
13
15. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
Gambar 3. Contoh Peta Pikiran (Mind Mapping)
Menurut Tony Buzan (2007: 127), apabila seseorang ingin memunculkan
15
16. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
kreativitas, lakukan tahap-tahap sebagai berikut:
1). Menggunakan mind map dengan cepat tentang hal-hal yang Anda pikirkan.
2). Menggunakan warna dalam Catatan.
3). Melamun dan bermimpilah. Keduanya member kekuatan bagi otot-otot visual
kreatif. Catatlah dalam bentuk mind map.
4). Berpikir secara radial
5). Menyimpan buku catatan mind map
6). Menggunakan mind map sebagai alat komunikasi kreatif
7). Menempatkan gambar atau simbol di bagian tengah mind map.
8). Membuat mind map dengan gambar
9). Memberi kode warna pada mind map
10). Membuat mind map tentang semua bidang yang bisa dibantu mind map.
Mengikuti ikhtisar pola kerja MindMaple, Mind Map terdiri dari 3 (tiga)
komponen utama, yaitu:
1 Topik Sentral, pokok atau fokus pikiran/isu uyang hendak
dikembangkan, dan diletakkan sebagai âpohonâ.
2 Topik Utama, level pikiran lapis kedua sebagai bagian dari Topik Sentral
dan diletakkan sebagai âcabangâ yang melingkari âpohonâ.
16
17. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
3 Sub Topik, level pikiran lapis ketiga sebagai bagian dari cabang dan
diletakkan sebagai ârantingâ (dan level pikiran lapis berikutnya)
Metode peta pikiran sangat tepat digunakan dalam pembelajaran menulis.
(Wycoff , 2003: 84 dalam Hermawati, 2009: 72) mengemukakan bahwa
pemetaan pikiran adalah cara yang sangat baik untuk menghasilkan dan menata
gagasan sebelum menulis. Bagian yang paling sulit dalam menulis adalah
mengetahui hal apa yang akan tulis, apa temanya dan bagaimana memulainya..
Dengan pemetaan pikiran, sebuah tema dijabarkan dalam ranting-ranting tema
yang lain sehingga menjadi pengembang gagasan dalam menulis.
17
18. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping pada Kelas 2 SD rentang
usia 7-8 Tahun dan kelas 6 SD rentang usia 11-12 tahun
1. Perkembangan perseptual kognitif usia 7-8 tahun
ïŹ Memahami konsep ruang dan waktu dalam pemikiran yang logis dan
praktis.
ïŹ Meningkat pemahamannya mengenai sebab akibat.
ïŹ Merencanakan masa depan.
ïŹ Menunjukkan kekaguman yang besar pada trik sulap
ïŹ Tidak kesulitan lagi dalam membaca, banyak anak umur 7 tahun senang
membaca dan suka menceritakan kembali ceritanya secara mendetail.
ïŹ Ketrampilan membacanya cenderung lebih baik daripada ktrampilan
mengeja.
ïŹ Mulai tertarik dengan apa yang dipikirkan orang lain
ïŹ Menerima tantangan dan tanggung jawab dengan antusias
ïŹ Senang membaca dan bekerja sendiri
ïŹ Menggunakan logika yang lebih canggih dalam usahanya dalam kejadian
sehari-hari.
2. Perkembangan berbicara dan berbahasa
ïŹ Senang bercerita, senang menulis cerita pendek, menceritakan dongen
khayalan
ïŹ Menggunakan susunan kalimat dan gaya bahasa percakapan seperti
orang dewasa.
ïŹ Menjadi semakin tepat dan luas dalam hal penggunaan bahasa. Semakain
banyak menggunakan kata sifat deskriptif dan kata keterangan.
ïŹ Menggunakan gerak tubuh untuk menggambarkan percakapan
ïŹ Mengkritik hasil karyanya sendiri
ïŹ Menjelaskan kejadian sesuai dengan kemauan dan kebutuhannya
ïŹ Menggambarkan pengalamannya secara rinci
ïŹ Memahamai dan menjalankan perintahdalam beberapa tahap.
18
19. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
ïŹ Senang menulis pesan dan catatan singkat untuk temannya.
ïŹ Berminat mempelajari kode kata rahasia dan menggunakan bahasa kode.
ïŹ Bercakap-cakap dengan orang dewasa dengan lancar, mampu berpikir
dan berbicara mengenai masa lampau dan masa depan.
Dilihat dari ciri-ciri perkembangan perseptual kognitif dan bahasa maka
siswa kelas 2 rentang usia 7-8 tahun tepat jika diajarkan dengan metode
pembelajaran Mind Mapping. Contoh penerapan pada Mata pelajaran Bahasa
Indonesia, yaitu menceritakan pengalaman pribadi.
ïŹ Mulai berpikir dengan cara lebih abstrak; kemampuan memori yang
lebih panjang memampukan anak untuk dapat mengingat kembali hal yang
sudah lama terjadi dengan lebih baik; sekarang mampu mengingat informasi
yang disimpan, sehingga tidak lagi harus bergantung hanya pada satu
peristiwa untuk memahami sesuatu.
ïŹ Berhasil mengurutkan, mengatur dan mengelompokan karena kapasitas
memori jangka panjang yang lebih baik.
ïŹ Menerima pemikiran bahwa masalah bisa diselesaikan dengan lebih dari
satu solusi, sering memecahkan masalah dengan berbicara keras kepada
dirinya sendiri.
ïŹ Menyukai tantangan, pemecahan masalah, penelitian, dan pengujian
yang terhadap solusi yang memungkinkan.
19
20. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
Contoh penerapan dalam menulis cerpen
Dalam menulis cerpen, kreativitas dan imajinasi sangat diperlukan untuk
mengembangkan ide/gagasan menjadi sebuah cerita yang menarik. Imajinasi dan
kreativitas merupakan ranah kerja otak kanan. Berdasarkan paparan sebelumnya,
diketahui bahwa peta pikiran dengan gambar, warna serta kata kuncinya dapat
membangkitkan fungsi kerja otak kanan sehingga memunculkan ide-ide baru
yang kreatif dan imajinatif. Lebih jauh, bila dibandingkan dengan metode
konvensional yang selama ini diterapkan dalam pembelajaran menulis cerpen,
metode peta pikiran jauh lebih baik karena melibatkan kedua belahan otak untuk
berpikir. Hal ini berbeda dengan metode konvensional yang biasanya masih
bersifat teoretis praktis yang hanya berpotensi mengoptimalkan fungsi kerja otak
kiri.
Kreativitas dan imajinasi tidak terkembangkan dengan baik melalui metode
konvensional tersebut. Oleh karena itu, metode peta pikiran sangat baik untuk
diterapkan dalam pembelajaran menulis cerpen. Secara aplikatif, penerapan
metode peta pikiran ini adalah sebagai berikut:
ïŹ Pertama, siswa memilih ide cerita kemudian menuliskannya di atas selembar
kertas kosong. Penulisan berupa kata kunci dari ide yang dipilih disertai
dengan simbol atau gambar berwarna.
ïŹ Kedua, siswa menuliskan unsur-unsur cerpen dalam ranting-ranting yang
melingkupi pusat/ide cerita tersebut.
ïŹ Ketiga, siswa membuat perencanaan dalam bentuk peta pikiran, siswa baru
ditugaskan untuk menulis cerpen. Ide yang muncul di tengah aktivitas
menulis dapat dituangkan dalam cabang-cabang atau ranting mana pun dalam
peta pikiran untuk selanjutnya dituangkan dalam cerpen.
ï Penerapan model pembelajaran
20
22. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
22
ïŒ Kelas SD kelas Rendah
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SDN .........
Mata Pelajaran : IPA Kelas 2 semester 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
I. Standar Kompetensi
Mengenal bagian-bagian utama tubuh hewan dan tumbuhan, pertumbuhan
hewan dan tumbuhan serta berbagai tempat hidup makhluk hidup
II. Kompetensi Dasar
Mengenal bagian-bagian utama hewan dan tumbuhan di sekitar rumah dansekolah
melalui pengamatan
III. Indikator
a) menyebutkan bagian-bagian utama hewan di sekitar rumah dan sekolah
b) menjelaskan fungsi bagian-bagian utama hewan disekitar sekolah
IV. Tujuan Pembelajaran
ïŹ Melalui pengamatan gambar siswa dapat menyebutkan bagian-bagian utama
hewan dan tumbuhan di sekitar rumah dan sekolah dengan benar
ïŹ Melalui tanya jawab dan diskusi siswa dapat menjelaskan fungsi bagian-bagian
utama hewan dan tumbuhan disekitar sekolah dengan benar.
3. Materi Ajar
Bagian Tubuh Hewan dan Tumbuhan
4. Metode dan Model Pembelajaran
Diskusi, Tanya Jawab, Ceramah, Tugas
Model Think Pair Share
Mind Mapping
23. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
23
5. Kegiatan Pembelajaran
A. Pra Kegiatan (10 Menit)
1) Salam
2) Doâa
3) Presensi
Pengkondisian kelas baik secara fisik dengan merapikan tempat duduk.
B. Kegiatan Awal (5 menit)
a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok pembelajaran yang akan
dibahas
b) Guru memberikan apersepsi dengan megajak siswa menyanyikan lagu Helli
C. Kegiatan inti
ïŹ Eksplorasi
a) Guru menulis judul materi di papan tulis, kemudian menunjukkan gambar-gambar
hewan
b) Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai gambar yang telah dipasang
ïŹ Elaborasi
1. Siswa menjawab pertanyaan guru sesuai dengan isi gambar dan kemudian guru
menuliskannya di papan tulis
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai bagian utama hewan
3. Siswa diminta berdiskusi dengan teman sebangku untuk membahas fungsi dari
bagian tubuh hewan tersebut.
4. Guru memperjelas materi pembelajaran.
ïŹ Konfirmasi
1. siswa melaporkan hasil diskusi
24. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
2. guru dan siswa menarik kesimpulan
D. Kegiatan Akhir
a. guru memberi soal evaluasi
b. guru mengoreksi pekerjaan siswa
c. guru memberi motivasi kepada siswa
6. Sumber dan Media Pembelajaran
Media :
ïŹ Gambar- gambar hewan
ïŹ Gambar-gambar lingkungan alam dan lingkungan buatan
ïŹ Papan tempel (Konsep Mind Mapping)
Sumber belajar :
Buku Mari Belajar IPA untuk kelas 2 Sekolah Dasar oleh Sjaeful Anwar dan Cucu
Suhendar
24
25. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
25
7. Penilaian
A. Prosedur Penilaian
1. Tes dalam proses : pada saat pembelajaran
2. Tes akhir : tes Evaluasi
B. Jenis Penilaian
1. Tes Lisan
2. Tes tertulis
C. Alat Penilaian
1. Soal (Terlampir)
2. Kunci Jawaban
3. Pedoman Penilaian
Palembang, 20 November 2014
Wali Kelas 2
Arnesia Indirasari,S.Pd.
26. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
26
ïŒ Kelas SD kelas Tinggi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Satuan pendidikan : SDN 152 palembang
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/semester : IV/ II ( Dua )
I. Standar Kompetensi
Ă Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi
dilingkungan kabupaten/ kota dan provinsi.
II. Kompetensi Dasar
Ă Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan
transportasi serta pengalaman menggunakannya.
III. Indikator
a) Kognitif
Produk:
Ă Menjelaskan pengertian teknologi transportasi darat, laut dan udara.
Proses:
Ă Menunjukkan cara-cara penggunaan alat teknologi transportasi masa lalu
dan masa kini.
Ă Membandingkan jenis-jenis teknologi transportasi masa lalu ( masa
lampau ) dan masa kini ( masa modern ).
b) Afektif
· Karakter:
Ă Kerjasama
Ă Keaktifan
Ă Prakarsa
27. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
27
Sosial :
Ă Bertanya dengan bahasa yang baik dan benar
Ă Menyumbangkan ide
Ă Menjadi pendengar yang baik, dan
Ă Membantu teman yang mengalami kesulitan
c) Psikomotor
Ă Menyebutkan pengertian teknologi transportasi darat, laut dan udara.
Ă Menunjukkan cara-cara penggunaan alat teknologi transportasi masa lalu
dan masa kini.
Ă Membandingkan jenis-jenis teknologi transportasi masa lalu dan masa
kini.
IV. Tujuan Pembelajaran
a) Kognitif:
Proses
Ă Setelah diberikan penjelasan tentang teknologi tansportasi(C), siswa
dapat(A) menyebutkan pengertian(B) teknologi transportasi darat, laut
dan udara dengan tepat (D).
Produk
Ă Setelah dijelaskan tentang teknologi transportasi(C) siswa dapat(A)
membandingkan jenis-jenis teknologi transportasi masa lalu dan masa
kini(B) dengan benar(D)
b) Afektif:
Karakter:
Ă Selama proses pembelajaran, siswa memiliki kebiasaan bekerjasama
28. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
dengan teman dalam menyelesaikan tugas-tugas
Ă Selama proses pembelajaran siswa memiliki inisiatif atau prakarsa
dalam menyelesaikan tugas-tugas
28
Social:
Ă Selama proses pembelajaran siswa dapat bertanya dengan bahasa yang
baik dan benar
Ă Selama proses pembelajaran siswa dapat menyumbangkan ide
Ă Selama proses pembelajaran siswa dapat menjadi pendengar yang baik
Ă Selama proses pembelajaran siswa dapat membantu teman yang
mengalami kesulitan
c) Psikomotor
Ă Setelah diberikan penjelasan tentang teknologi transportasi(C) siswa
dapat(A), menyebutkan pengertian(B) teknologi transportasi darat, laut
dan udara didepan kelas(C) secara lisan dengan baik dan tepat(D).
Ă Setelah diberikan penjelasan tentang teknologi transportasi (C), siswa
dapat(A) menunjukkan penggunaan(B) alat-alat teknologi transportasi
masa lalu dan masa kini dengan tepat (D).
Ă Setelah proses pembelajaran diharapkan(C), siswa dapat(A)
membandingkan jenis-jenis teknologi transportasi pada masa lalu dan
masa kini(B) secara baik dan benar(D)
V. Model Pembelajaran
Ă Model Mind Mapping.
VI. Metode Pembelajaran
Ă Informasi.
Ă Tanya jawab
Ă Diskusi
29. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
29
Ă Demonstrasi
Ă Pemberian tugas.
VII. Materi Ajar
Ă Kelas IV IPS: Teknologi transportasi.
MATERI
Perkembangan Teknologi Transportasi
Apakah kamu pernah melihat orang berdesak-desakan di terminal bus, di stasiun
kereta api, di pelabuhan laut, dan di bandar udara. Sarana pengangkutan sangat penting
bagi hidup manusia. Sarana pengangkutan disebut juga alat transportasi. Tahukah kamu
bahwa alat-alat transportasi yang ada sekarang ini mengalami proses perrkembangan
yang panjang? Dulu orang menggunakan alat transportasi yang masih sangat sederhana.
Bahkan pada zaman dulu kalau bepergian orang hanya berjalan kaki. Sekarang orang
sudah memakai alat transportasi modern. Coba sebutkan beberapa alat transportasi yang
digunakan dewasa ini! Alat atau sarana transportasi yang digunakan dewasa ini terdiri
dari transportasi darat, transportasi air, dan transportasi udara. Ketiga kelompok
transportasi ini akan dibahas di bawah ini.
1. Transportasi Darat
Alat transportasi darat berkembang dari yang sederhana sampai ke yang modern.
Pada zaman dulu orang berjalan kaki untuk pergi ke suatu tempat. Seiring perjalanan
waktu, manusia akhirnya memanfaatkan beberapa jenis binatang seperti unta, keledai,
kuda, gerobak yang ditarik lembu, dan kereta kuda sebagai alat transportasi.
Sekarang, ada bermacam-macam alat transportasi. Alat transportasi dewasa ini
antara lain sepeda, sepeda motor, bajaj, mobil, bus,truk, kereta api, dan sebagainya.
Semua alat transportasi ini berkembang dari bentuk yang sederhana. Kita ambil contoh
sepeda. Sepeda pertama tidak mempunyai pedal atau kayuh. Pedal atau kayuh pertama
ditemukan seorang pandai besi dari Skotlandia. Pedal itu dipasang di roda belakang.
Kemudian, sepeda Prancis dibuat dengan memakai pedal atau kayuh di depan. Roda
depannya dibuat lebih besar. Sepeda pertama memakai roda besi. Setelah itu, roda besi
diberi karet keras. Tahun 1885, sepeda sudah seperti sepeda sekarang. Sesudah tahun
1888, ban keras diganti dengan ban yang diisi angin. Lihat gambar di bawah ini!
30. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
30
2. Transportasi Air
Lihatlah peta negara kita Indonesia! Di dalam peta itu, kita melihat bahwa
negara kita terdiri dari banyak pulau. Pulau-pulau itu terbentang dari Sabang sampai
Merauke. Pulau-pulau itu dipisahkan oleh selat, laut, dan lautan yang luas. Tentu saja
untuk bepergian dari satu pulau ke pulau lain tidak dapat menggunakan angkutan darat.
Negara kita sangat memerlukan alat transportasi air. Yang dimaksud alat transportasi air
adalah alat transportasi yang digunakan di sungai, danau, dan laut. Jenis angkutan air
dapat kita kelompokkan menjadi dua, yaitu alat transportasi air bermesin dan alat
transportasi air tidak bermesin. Coba sebutkan alat-alat transportasi yang digunakan di
sungai, danau, dan laut! Alat transportasi yang dipakai di sungai, danau, dan laut adalah
kano, rakit, perahu, feri, kapal.
3. Transportasi Udara
Bagaimana kita bepergian lewat udara? Kita bisa naik pesawat terbang. Sejak
pesawat ditemukan, orang dapat dengan cepat berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Kita hanya memerlukan waktu kurang lebih 1 jam dari Jakarta ke Yogyakarta. Coba
bandingkan dengan lamanya perjalanan dari Jakarta ke Yogyakarta kalau kita naik mobil
atau kereta api! Ada macam-macam alat transportasi udara. Selain pesawat udara, ada
balon udara, dan helikopter. Balon udara pertama kali dibuat pada tahun 1783. Nama
pembuatnya adalah Montgolfier. Balon udara ini dapat terbang karena diberi udara
panas.
VIII. Kegiatan Pembelajaran
§ Kegiatan awal
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
Siswa menemukan masalah melalui konsep yang disampaikan guru
§ Kegiatan inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
ïŹ Menyebutkan salah satu contoh transfortasi
ïŹ Mengelompokkan jenis-jenis transfortasi
31. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
ïŹ Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
Elaborasi
31
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh
siswa dan jawaban mempunyai alternatif jawaban
2. Setelah itu siswa dibentuk kedalam beberapa kelompok yang anggotanya
2-3 orang
3. memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
4. memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar;
5. Tiap kelompok mengiventarisasi/mencatat alternatif jawaban dari hasil
diskusi
6. Setelah menemukan jawaban tiap kelompok(diacak kelompok tertentu)
membaca hasil diskusinya dan guru mencatat dipapan tulis dan mengelompokkan
sesuai kebutuhan
7. memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Dari data-data yang dicatat dipapan tulis siswa diminta membuat
kesimpulan dan guru memberi perbandingan sesuai konsep yang diterapakan
guru
§ Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru memberi penguatan dan menyimpulkan secara
keseluruhan
32. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
32
IX. Alat dan Sumber Belajar.
A. Media
Ă LKS
B. Sumber Belajar
Ă Buku paket IPS kelas IV SD penerbit erlangga
X. Format Kriteria Penilaian
PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1
PERFORMANSI
No. Aspek Kriteria Skor
1.
2.
Pengetahuan
Sikap
* Pengetahuan
* kadang-kadang Pengetahuan
* tidak Pengetahuan
* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
4
2
1
4
2
1
Lembar Penilaian
No Nama Siswa Performan Produk Jumlah Nilai
33. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
33
Skor
Pengetahuan Sikap
1.
2.
3.
4.
5.
6.
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
§ Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.
Palembang 20 November 2014
Mengetahui
Wali kelas IV
Arnesia Indirasari,S.Pd.
34. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
34
D. Kiat Keberhasilan
ï Kiat dan saran bagi Guru / Pihak sekolah.
1. Melatih siswa untuk berpikir imajinatif dan kreatif.
2. Meningkatkan keterampilan menulis pada siswa.
3. Meningkatkan kinerja guru.
4. Mendorong guru untuk melaksanakan pembelajaran yang inovatif
kreatif.
5. Bagi Sekolah
Meningkatkan kerja sama antara pihak-pihak sekolah seperti guru, siswa,
sekolah, dan kolaborator.
35. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
BAB III
Simpulan
Seperti yang diungkapkan oleh Tony Buzan (2006: 4) pembelajaran dengan
menggunakan metode Mind Map (peta pikiran) akan meningkatkan daya hafal
dan motivasi belajar siswa yang kuat, serta siswa menjadi lebih kreatif. Selain
kegiatan belajar mengajar akan lebih menarik, siswa juga akan lebih termotivasi.
Sehingga dengan penerapan metode Mind Map (peta pikiran) dalam
pembelajaran, diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Selanjutnya menurut Tony Buzan (2008: 171) dalam bukunya yang berjudul
âBuku Pintar Mind Mapâ menunjukkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan metode Mind Map ini akan membantu anak: (1) Mudah mengingat
sesuatu; (2) Mengingat fakta, Angka, dan Rumus dengan mudah; (3)
Meningkatkan Motivasi dan Konsentrasi; (4) Mengingat dan menghafal menjadi
lebih cepat.
35
36. MODEL âMIND MAPPINGâ BERBASIS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
DAFTAR PUSTAKA
Buzan, Tony. 2007. Buku Pintar Mind Map untuk Anak. Jakarta: PT Gramedia
36
Pustaka Utama.
Buzan, Tony. 2004. Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
De Porter, Bobby., Reardon, Mark., Singer-Nouri, Sarah. 2010. Quantum
Teaching. Bandung: Kaifa.
Hermawati, Retno . 2009. Penerapan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping)
Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Pada Siswa
Kelas X Sma Muhammadiyah Salatiga. âTesisâProgram Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Scott, Wendy A, dan Lisbeth H. Ytreberg. 1998. Teaching English to Children.
New York : Longman.
Supadmi, Ni Luh dan Sudria, Ida Bagus Nyoman. 2013. Korelasi
Kemampuan Membuat Mind Mapping Dengan Hasil Belajar Kimia
Siswa. Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Ganesha,
Jalan Udayana Singaraja-Bali1 Dosen Jurusan Pendidikan Kimia,
Universitas Pendidikan Ganesha, Jalan Udayana Singaraja-Bali.
Susanti, Ni Km. Ayu ., DarsanaI Wyn., Suardika, I Wyn. Rinda. 2013
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping Berbantuan
Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa
Kelas IV SD Gugus IV Kecamatan Sukawati . Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.
Wycoff, Joyce. 2003. Menjadi Super Kreatif melalui Metode Pemetaan Pikiran.
Bandung: Kaifa.