Khutbah Jumaat – Ulama'. umara' tonggak kesatuan ummah– 05-Dec-2014MOHD ARIFF AB RAZAK
Khutbah ini membahas pentingnya kerjasama antara ulama' (cendekiawan agama) dan umara' (pemimpin) dalam menjamin kesejahteraan umat Islam. Ayat Al-Quran dan hadis menyeru umat Islam untuk taat kepada ulama' dan umara' selama mereka tidak memerintahkan dosa. Sejarah menunjukkan ulama' dihormati karena ilmunya, sementara umara' memikul tanggung jawab besar. Gandingan kedua pihak
Dokumen tersebut membahas hukum merayakan hari-hari keagamaan kaum non-Muslim dalam Islam. Ada perselisihan pendapat di antara ulama tentang hal ini. Beberapa ulama seperti al-Munajjid menganggap hal itu haram karena bisa dianggap mendukung kekufuran. Namun, ulama lain seperti al-Qaradawi mengizinkannya jika hanya membalas sapaan dan tidak menyentuh akidah. Penulis cenderung setuju den
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Iman melibatkan ketiga-tiga aspek hati, lis an dan perbuatan seseorang. Iman yang sejati harus dibuktikan melalui perbuatan-perbuatan baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan buruk. Kebersihan dan bersikap baik kepada keluarga merupakan sebahagian dari iman seseorang.
05.10.2014 khutbah aidil adha hari raya aidiladha, iktibar ibadah korbancheapweb
Khutbah Jumaat membahas ibadah korban pada hari raya Iduladha, yang meliputi tradisi menyembelih binatang korban seperti lembu dan kambing, serta manfaat spiritual yang diperoleh seperti pahala untuk setiap helai bulu binatang korban. Ibadah ini perlu dilaksanakan dengan niat ikhlas serta kerjasama masyarakat untuk memperkukuh silaturahmi.
Tidakkah bid'ah menyediakan makanan selepas kematian?R&R Darulkautsar
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Amalan membuat dan menjamu makanan selepas kematian telah menjadi adat masyarakat Melayu, namun ada pendapat yang menganggapnya sebagai bid'ah.
2) Hadis-hadis Nabi menunjukkan bahawa membuat makanan untuk ahli si mati disunatkan, tetapi menjamunya kepada orang ramai dianggap sebagai ratapan jahiliyyah.
3) Pendapat ulama berbeza sama
Khutbah Jumaat – Ulama'. umara' tonggak kesatuan ummah– 05-Dec-2014MOHD ARIFF AB RAZAK
Khutbah ini membahas pentingnya kerjasama antara ulama' (cendekiawan agama) dan umara' (pemimpin) dalam menjamin kesejahteraan umat Islam. Ayat Al-Quran dan hadis menyeru umat Islam untuk taat kepada ulama' dan umara' selama mereka tidak memerintahkan dosa. Sejarah menunjukkan ulama' dihormati karena ilmunya, sementara umara' memikul tanggung jawab besar. Gandingan kedua pihak
Dokumen tersebut membahas hukum merayakan hari-hari keagamaan kaum non-Muslim dalam Islam. Ada perselisihan pendapat di antara ulama tentang hal ini. Beberapa ulama seperti al-Munajjid menganggap hal itu haram karena bisa dianggap mendukung kekufuran. Namun, ulama lain seperti al-Qaradawi mengizinkannya jika hanya membalas sapaan dan tidak menyentuh akidah. Penulis cenderung setuju den
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Iman melibatkan ketiga-tiga aspek hati, lis an dan perbuatan seseorang. Iman yang sejati harus dibuktikan melalui perbuatan-perbuatan baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan buruk. Kebersihan dan bersikap baik kepada keluarga merupakan sebahagian dari iman seseorang.
05.10.2014 khutbah aidil adha hari raya aidiladha, iktibar ibadah korbancheapweb
Khutbah Jumaat membahas ibadah korban pada hari raya Iduladha, yang meliputi tradisi menyembelih binatang korban seperti lembu dan kambing, serta manfaat spiritual yang diperoleh seperti pahala untuk setiap helai bulu binatang korban. Ibadah ini perlu dilaksanakan dengan niat ikhlas serta kerjasama masyarakat untuk memperkukuh silaturahmi.
Tidakkah bid'ah menyediakan makanan selepas kematian?R&R Darulkautsar
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Amalan membuat dan menjamu makanan selepas kematian telah menjadi adat masyarakat Melayu, namun ada pendapat yang menganggapnya sebagai bid'ah.
2) Hadis-hadis Nabi menunjukkan bahawa membuat makanan untuk ahli si mati disunatkan, tetapi menjamunya kepada orang ramai dianggap sebagai ratapan jahiliyyah.
3) Pendapat ulama berbeza sama
Tutty Alawiyah_ Pendangkalan Akidah Islam Diduga SistematisRizky Faisal
1. Berbagai upaya pendangkalan akidah Islam seperti penundaan jilbab polwan, penolakan obat halal, dan penghapusan kolom agama di KTP dilakukan secara sistematis di Indonesia.
2. Menteri Agama dan Ketua MUI mengkhawatirkan hal ini melanggar Pancasila dan UUD 1945, serta diwarnai gerakan mirip PKI untuk menentang keagamaan.
3. Umat Islam diminta memperhatikan masalah ini dan melawan gerakan pendangk
Mendoakan si mayit atau kirim bacaan al-Quran?Rafidah Andina
1. Artikel ini membahas perdebatan tentang kebolehan membaca Al-Quran dan berdoa untuk orang yang telah meninggal. Beberapa organisasi Islam seperti Muhammadiyah dan Persis tidak mempersoalkan pandangan bahwa membaca Al-Quran untuk orang mati adalah bid'ah, namun Nahdliyin tidak setuju dengan pandangan ini.
2. Artikel ini mengutip pendapat Hamka, Quraish Shihab, dan Dewan Syariah PKS tentang isu ini. Mere
Dokumen tersebut membahas tentang Nabi Muhammad SAW, termasuk tanggal kelahirannya, ayah dan ibunya, serta cara merayakan Maulid Nabi secara Islami seperti mengadakan forum keagamaan dan membaca Al-Quran. Dokumen tersebut juga membahas larangan merayakan Maulid secara berlebihan yang dapat mengarah pada bid'ah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Ahlussunah Wal Jama'ah adalah aliran Islam yang mengikuti ajaran Al-Qur'an, Sunnah Nabi, dan ijma' para sahabat.
2. Ahlussunah Wal Jama'ah muncul untuk menengahi berbagai perbedaan pendapat yang muncul di kalangan umat Islam.
3. Prinsip-prinsip Ahlussunah Wal Jama'ah adalah tawasud, tasamuh, dan tawazun.
Dokumen tersebut membahas tentang penyegelan masjid milik jemaah Ahmadiyah di Bekasi oleh petugas Satpol PP dan polisi setelah terjadi perdebatan. Kepala Satpol PP menjelaskan tujuan penyegelan dan mengundang perwakilan Ahmadiyah untuk berdialog.
Makalah Pkn Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia (untuk kel...Mulia Fathan
Makalah ini membahas dua contoh kasus HAM di Indonesia, yaitu peristiwa Tanjung Priok 1984 yang mengakibatkan ratusan orang tewas akibat tindakan militer, dan pembredelan tiga media cetak Tempo, Detik, dan Editor pada 1994 tanpa proses pengadilan.
Peradaban Islam dahulu sangat gemilang di bawah kepemimpinan Khilafah Islamiyah, dengan banyak ilmuwan muslim dan kemajuan sains. Namun setelah runtuhnya Khilafah pada 1924, peradaban Islam merosot dan digantikan oleh peradaban Barat. Beberapa kelompok militan berusaha mengembalikan kejayaan peradaban Islam melalui penegakan syariat Islam dan kembalinya Khilafah, tetapi belum menggunakan metode yang diajark
Buku ini membahas pengaruh doktrin Zionisme dan Freemasonry terhadap penerapan Pancasila di Indonesia selama rezim Soekarno dan Soeharto. Pada masa Orde Lama, Pancasila diaplikasikan melalui Demokrasi Terpimpin yang mengurangi peran Islam dan mendukung komunisme, sehingga menimbulkan kekacauan. Pada Orde Baru, militerisme dipakai untuk mengendalikan agama dan mencegah pengaruh Zionisme, meski
[Ringkasan]
Snouck Hurgronje merumuskan strategi untuk melemahkan pengaruh Islam dan mencegah ideologi politik Islam seperti pan-Islamisme (khilafah) dan jihad di Hindia Belanda. Ia mengusulkan kebijakan sekularisasi, memberikan kebebasan ibadah tapi mengontrol lembaga-lembaganya, mendukung adat untuk melemahkan hukum Islam, serta mengawasi para haji dan gerakan tarekat. Tujuannya agar Islam di
1. Dokumen ini membahas tentang politik Islam di era Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto, dimana Islam diberikan ruang untuk berkembang namun tetap diawasi ketat oleh pemerintah.
2. Pemerintah melakukan restrukturisasi politik dengan menyederhanakan partai politik dan menetapkan Pancasila sebagai satu-satunya asas, serta memberikan dukungan terhadap perkembangan ekonomi Islam.
3. Meskipun demik
Berikut ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Penistaan agama marak karena menawarkan surga instan dan pembayaran untuk pembatalan dosa. Faktor penyebabnya adalah sanksi hukum yang ringan serta target mahasiswa dan pelajar. Upaya yang dilakukan antara lain UU pencegahan penodaan agama dan sanksi pidana berdasarkan KUHP.
Dokumen tersebut membahas tentang salah faham yang ada terhadap agama Islam. Beberapa faktor penyebab salah faham diidentifikasi seperti kurangnya pengetahuan tentang ajaran Islam dan pengaruh media. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa Islam sebenarnya tidak memaksa kekerasan dan memperkenalkan prinsip toleransi antar umat beragama.
Konsep sistem imunitas dalam penanggulangan terorisme di indonesiaDimebag Darrell
1. Dokumen tersebut membahas konsep sistem imunitas dalam penanggulangan terorisme di Indonesia dengan menggunakan pendekatan pencegahan. Konsep ini berfokus pada melindungi sistem berpikir manusia dari pengaruh input-input radikalisme agar tidak terdorong untuk melakukan tindakan terorisme.
Tutty Alawiyah_ Pendangkalan Akidah Islam Diduga SistematisRizky Faisal
1. Berbagai upaya pendangkalan akidah Islam seperti penundaan jilbab polwan, penolakan obat halal, dan penghapusan kolom agama di KTP dilakukan secara sistematis di Indonesia.
2. Menteri Agama dan Ketua MUI mengkhawatirkan hal ini melanggar Pancasila dan UUD 1945, serta diwarnai gerakan mirip PKI untuk menentang keagamaan.
3. Umat Islam diminta memperhatikan masalah ini dan melawan gerakan pendangk
Mendoakan si mayit atau kirim bacaan al-Quran?Rafidah Andina
1. Artikel ini membahas perdebatan tentang kebolehan membaca Al-Quran dan berdoa untuk orang yang telah meninggal. Beberapa organisasi Islam seperti Muhammadiyah dan Persis tidak mempersoalkan pandangan bahwa membaca Al-Quran untuk orang mati adalah bid'ah, namun Nahdliyin tidak setuju dengan pandangan ini.
2. Artikel ini mengutip pendapat Hamka, Quraish Shihab, dan Dewan Syariah PKS tentang isu ini. Mere
Dokumen tersebut membahas tentang Nabi Muhammad SAW, termasuk tanggal kelahirannya, ayah dan ibunya, serta cara merayakan Maulid Nabi secara Islami seperti mengadakan forum keagamaan dan membaca Al-Quran. Dokumen tersebut juga membahas larangan merayakan Maulid secara berlebihan yang dapat mengarah pada bid'ah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Ahlussunah Wal Jama'ah adalah aliran Islam yang mengikuti ajaran Al-Qur'an, Sunnah Nabi, dan ijma' para sahabat.
2. Ahlussunah Wal Jama'ah muncul untuk menengahi berbagai perbedaan pendapat yang muncul di kalangan umat Islam.
3. Prinsip-prinsip Ahlussunah Wal Jama'ah adalah tawasud, tasamuh, dan tawazun.
Dokumen tersebut membahas tentang penyegelan masjid milik jemaah Ahmadiyah di Bekasi oleh petugas Satpol PP dan polisi setelah terjadi perdebatan. Kepala Satpol PP menjelaskan tujuan penyegelan dan mengundang perwakilan Ahmadiyah untuk berdialog.
Makalah Pkn Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia (untuk kel...Mulia Fathan
Makalah ini membahas dua contoh kasus HAM di Indonesia, yaitu peristiwa Tanjung Priok 1984 yang mengakibatkan ratusan orang tewas akibat tindakan militer, dan pembredelan tiga media cetak Tempo, Detik, dan Editor pada 1994 tanpa proses pengadilan.
Peradaban Islam dahulu sangat gemilang di bawah kepemimpinan Khilafah Islamiyah, dengan banyak ilmuwan muslim dan kemajuan sains. Namun setelah runtuhnya Khilafah pada 1924, peradaban Islam merosot dan digantikan oleh peradaban Barat. Beberapa kelompok militan berusaha mengembalikan kejayaan peradaban Islam melalui penegakan syariat Islam dan kembalinya Khilafah, tetapi belum menggunakan metode yang diajark
Buku ini membahas pengaruh doktrin Zionisme dan Freemasonry terhadap penerapan Pancasila di Indonesia selama rezim Soekarno dan Soeharto. Pada masa Orde Lama, Pancasila diaplikasikan melalui Demokrasi Terpimpin yang mengurangi peran Islam dan mendukung komunisme, sehingga menimbulkan kekacauan. Pada Orde Baru, militerisme dipakai untuk mengendalikan agama dan mencegah pengaruh Zionisme, meski
[Ringkasan]
Snouck Hurgronje merumuskan strategi untuk melemahkan pengaruh Islam dan mencegah ideologi politik Islam seperti pan-Islamisme (khilafah) dan jihad di Hindia Belanda. Ia mengusulkan kebijakan sekularisasi, memberikan kebebasan ibadah tapi mengontrol lembaga-lembaganya, mendukung adat untuk melemahkan hukum Islam, serta mengawasi para haji dan gerakan tarekat. Tujuannya agar Islam di
1. Dokumen ini membahas tentang politik Islam di era Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto, dimana Islam diberikan ruang untuk berkembang namun tetap diawasi ketat oleh pemerintah.
2. Pemerintah melakukan restrukturisasi politik dengan menyederhanakan partai politik dan menetapkan Pancasila sebagai satu-satunya asas, serta memberikan dukungan terhadap perkembangan ekonomi Islam.
3. Meskipun demik
Berikut ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Penistaan agama marak karena menawarkan surga instan dan pembayaran untuk pembatalan dosa. Faktor penyebabnya adalah sanksi hukum yang ringan serta target mahasiswa dan pelajar. Upaya yang dilakukan antara lain UU pencegahan penodaan agama dan sanksi pidana berdasarkan KUHP.
Dokumen tersebut membahas tentang salah faham yang ada terhadap agama Islam. Beberapa faktor penyebab salah faham diidentifikasi seperti kurangnya pengetahuan tentang ajaran Islam dan pengaruh media. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa Islam sebenarnya tidak memaksa kekerasan dan memperkenalkan prinsip toleransi antar umat beragama.
Konsep sistem imunitas dalam penanggulangan terorisme di indonesiaDimebag Darrell
1. Dokumen tersebut membahas konsep sistem imunitas dalam penanggulangan terorisme di Indonesia dengan menggunakan pendekatan pencegahan. Konsep ini berfokus pada melindungi sistem berpikir manusia dari pengaruh input-input radikalisme agar tidak terdorong untuk melakukan tindakan terorisme.
Terorisme Mengancam Keamanan Nasional (B.D.O Siagian, Universitas Pertahanan ...Okt Unhan
Dokumen tersebut membahas tentang keamanan nasional dan terorisme di Indonesia. Terorisme mengancam keamanan nasional karena menimbulkan keresahan masyarakat, konflik, gangguan ekonomi, dan mengajarkan kekerasan. Ideologi radikal seperti wahabisme/salafisme merupakan akar terorisme yang bertujuan mendirikan negara Islam. Indonesia perlu melakukan deradikalisasi untuk melawan ideologi tersebut.
Latar belakang berdirinya HMI adalah untuk menjawab tantangan zaman dan mengembalikan ajaran Islam secara utuh. HMI memiliki lima pilar yang menjadi dasar berdirinya yaitu situasi dunia internasional, situasi Indonesia pasca kemerdekaan, kondisi umat Islam, kondisi perguruan tinggi, dan tuntutan modernisasi. Konstitusi HMI mengatur arah organisasi untuk mencapai tujuannya secara independen.
Tugas pokok Bhabinkamtibmas adalah melakukan pembinaan masyarakat, deteksi dini dan mediasi untuk menciptakan kondisi yang kondusif. Fungsinya meliputi kunjungan rumah ke rumah, pemecahan masalah, pengamanan kegiatan masyarakat, menerima informasi kejahatan, perlindungan korban, dan bimbingan masalah Kamtibmas.
Dokumen tersebut membahas tentang perkenalan diri siswa bernama Damara Wibowo dan berisi informasi mengenai generasi Z, penggunaan handphone, kegiatan di warnet, gaya berpacaran, merokok, dan dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap remaja. Dokumen ini juga memberikan saran hal positif yang dapat dilakukan remaja seperti semangat belajar, mengikuti ekstrakulikuler, dan menjadi siswa teladan.
Teks tersebut membahas tentang perkembangan bantuan hukum di Indonesia, terutama pada masa Orde Baru di mana lembaga-lembaga bantuan hukum seperti LBH menjadi salah satu perlawanan terhadap rezim otoriter. Teks juga membahas tentang perubahan sistem hukum Indonesia pasca runtuhnya Orde Baru pada 1998.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku prososial, termasuk pengertian, sumber, dan faktor yang mempengaruhinya. Secara khusus membahas empat hal utama yaitu pengertian perilaku prososial, sumber perilaku prososial, faktor yang mempengaruhinya, dan aspek-aspek prososial."
Ilmu kepolisian ditinjau dari filsafat ilmu meliputi tiga aspek: (1) obyek materialnya adalah manusia, kepolisian sebagai fungsi dan organisasi, serta masyarakat; (2) obyek formalnya meliputi ilmu alam, sosial, dan humaniora; (3) epistemologi ilmu kepolisian terkait dengan pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman dan akal.
1. Filsafat, ilmu pengetahuan, dan agama memiliki tujuan untuk mencari kebenaran, memahami hubungan antara peristiwa, dan memberikan penjelasan tentang realitas.
2. Mereka memiliki perbedaan dalam objek studi, pendekatan, dan sumber kebenaran. Filsafat bersifat universal tanpa batasan, ilmu pengetahuan bersifat empiris dan terfokus pada bidang tertentu, sedangkan agama mengacu pada sumber kebenaran
[Ringkasan]
1. Filsafat, ilmu pengetahuan, dan agama memiliki persamaan dalam berusaha menemukan kebenaran secara sistematis dan berdasarkan akal budi;
2. Mereka juga memiliki perbedaan dalam obyek kajian, metode pencapaian kebenaran, dan sumber kekuatan akal yang digunakan;
3. Perpaduan ilmu pengetahuan dan agama dikonsepkan oleh Al Ghazali sebagai al ma’rifah untuk mengenal Tuhan melalui
1. BAB I
PENDAHULUAN
Sepanjang kehidupan manusia senantiasa dihadapkan dan bergelut dengan konflik
baik itu secara individu maupun organisasi. Konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat
dihindarkan. Demikian halnya dengan kehidupan organisasi, setiap anggota organisasi
senantiasa dihadapkan pada konflik entah itu konflik antar individu, konflik antar kelompok
atau yang lain. Di dalam organisasai perubahan atau inovasi baru sangat rentan menimbulkan
konflik (destruktif). Dalam paradigma lama banyak orang percaya bahwa konflik akan
menghambat organisasi berkembang. Namun dalam paradigma baru ada pandangan yang
berbeda. Konflik memang bisa menghambat, jika tidak dikelola dengan baik, namun jika
dikelola dengan baik konflik bisa menjadi pemicu berkembangnya organisasi menjadi lebih
produktif.
Manajemen konflik sangat berpengaruh bagi anggota organisasi. Pemimpin organisasi
dituntut menguasai manajemen konflik agar konflik yang muncul dapat berdampak positif
untuk meningkatkan mutu organisasi.
Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar
dalam suatu konflik, termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang
mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak
luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interests) dan interpretasi. Bagi
pihak luar (di luar yang berkonflik) sebagai pihak ketiga, yang diperlukannya adalah
informasi yang akurat tentang situasi konflik. Hal ini karena komunikasi efektif di antara
pelaku dapat terjadi jika ada kepercayaan terhadap pihak ketiga.
2. LATAR BELAKANG
Pada tanggal 10 Oktober 1996, terjadi kerusuhan anti-Kristen dan anti-orang keturunan
Tionghoa di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Peristiwa itu mulai karena massa tidak puas
dengan hukuman penjara lima tahun untuk terdakwa Saleh, yaitu tuntutan maksimal yang
dapat dijatuhkan atas kasus penghinaan terhadap agama Islam. Sidang pengadilan Saleh, 28
tahun, yang dianggap menghina agama dan melanggar pasal 156 (a) KUHP dimulai di PN
Situbondo. Saleh dilaporkan oleh KH Achmad Zaini, pimpinan pondok Nurul Hikam yang
juga tetangga Saleh di Kecamatan Kapongan, Situbondo. Kepada KH Zaini, Saleh
menyatakan Allah itu mahluk biasa dan KH As’ad Syamsul Arifin, pendiri pondok pesantren
Salafiyah As’syafiiyah, Situbondo, dan ulama NU yang amat dihormati, meninggalnya tidak
sempurna, atau dalam bahasa Madura disebut mate takacer. Dalam sidang keempat kasus ini,
Saleh membantah tuduhan menodai agama Islam. “Saya datang hanya untuk musyawarah dan
saya ingin tahu tanggapan Kyai Zaini apakah pendapat saya betul atau tidak,’ kata lulusan
SMAN II Situbondo ini. Massa yang antara lain datang dari Besuki, Panarukan, dan
Asembagus yang mencapai 1000 orang itu marah.
Seusai sidang, teriakan “Bunuh Saleh” pun terdengar. Massa berusaha mengeroyok Saleh,
tetapi diamankan puluhan petugas dengan memasukkannya dalam tahanan PN Situbondo.
Massa yang sudah kalap kemudian merusak pintu dan jendela tahanan. Sekitar 10 orang
membongkar genteng, menjebol plafon, dan berhasil menghajar Saleh dalam selnya.
Tindakan ini bisa dihentikan dengan bantuan Ny.Aisyah, putri Kyai As’ad. Tapi, massa yang
ada di luar tahanan, tak mau beranjak. Mereka menuntut Saleh dihukum mati dan merekalah
yang akan mengeksekusinya. Teriakan Kapolres Situbondo Letkol Endro Agung sudah tak
didengar. Baru setelah Ny.Aisyah berteriak-teriak lewat megaphone mengajak pulang dalam
bahasa Madura, massa pun bubar. Saleh diantar ke rutan dalam satu mobil bersama
Ny.Aisyah. Sidang Saleh yang dijaga oleh 100 orang aparat dari Kodim sudah sampai pada
tuntutan jaksa. Ribuan pengunjung dari luar kota hadir. Mayoritas adalah Madura pendatang.
Selama sidang, massa tetap tenang. Jaksa menuntut Saleh hukuman 5 tahun penjara sesuai
pasal 156 A KUHP tentang penodaan agama.
Tindakan brutal baru terjadi seusai sidang. Sebagian massa yang tak puas dengan
tuntutan jaksa dan ingin Saleh dihukum mati, mulai melempari gedung pengadilan dengan
3. batu. Suasana jadi kacau. Seorang petugas Kodim terkena lemparan batu. Teriakan peringatan
Komandan Kodim Letkol Imam Prawoto tidak digubris. Batu-batu terus berjatuhan setelah
ada aparat yang membalas aksi massa ini. Karena terdesak, aparat masuk ke dalam gedung.
Massa yang sudah kalap terus merangsek. Aparat dan para hakim, termasuk Erman Tanri,
ketua PN Situbondo yang keningnya luka kena lemparan batu, melarikan diri lewat sungai di
belakang gedung PN. Saleh pun diselamatkan ke arah belakang.
Entah siapa yang menyulut, ada massa yang berteriak bahwa Saleh dilarikan ke
Gereja Bukit Sion yang terletak sekitar 200 meter sebelah barat gedung PN. Isu bahwa hakim
yang mengadili ada yang Kristen pun merebak. Padahal 3 hakim dan jaksa yang mengadili
Saleh semua beragam Islam. Massa yang marah kemudian membakar 3 mobil di depan
gedung PN milik kejaksaan dan anggota Polres serta sebuah sepeda motor. Pesawat televisi
pun dibakar. Akhirnya, gedung PN pun membara. Massa pun bergerak ke Gereja Bukit Sion.
Berbekal bensin dari pom bensin di depan gereja dan dari kendaraan-kendaraan bermotor
yang dihentikan, mereka membakar gereja setelah lebih dulu menguras isinya. Malapetaka
terjadi pada sasaran berikutnya, yaitu rumah pendeta dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya
(GPPS) “Bahtera Kasih”. Di dalam rumah itu tinggal pendeta Ishak Kristian, 71 tahun,
isterinya Ribka Lena, 68 tahun, dan anaknya Elisabeth Kristian, 23 tahun. Juga keponakannya
Nova Samuel dan Rita Karyawati yang sedang magang pendeta di sana. Mereka tak berani
keluar dan akhirnya terbakar di dalam rumah.
Pada akhirnya, 24 gereja di lima kecamatan dibakar atau dirusak, serta beberapa
sekolah Kristen dan Katolik, satu panti asuhan Kristen, dan toko-toko yang milik orang
keturunan Tionghoa. Dipikir bahwa peristiwa itu direkayasa untuk mendiskreditkan
Nahdlatul Ulama dan pemimpinnya pada saat itu, Abdurrahman Wahid. Aparat keamanan
dari lokasi seputar kerusuhan baru berdatangan ke Situbondo menjelang magrib. Malam itu
juga 120 orang ditangkap dan diseleksi menjadi 46 orang. Dari jumlah sekian, 11 diantaranya
pelajar dari STM, SMA, dan SMEA Ibrahimi yang ketua yayasannya dipegang oleh KH
Fawaid, salah satu putra KH As’ad. Selain pelajar, juga ditahan sejumlah santri dari pondok
Wali Songo, Mimba’an dan “anjal” alias anak jalanan, sebuah perkumpulan bekas preman
yang dibina oleh KH Cholil, juga salah satu putra KH As’ad.
Malam itu diadakan pertemuan antara Kasdam Brawijaya Brigjen Muchdi, kapolwil
Besuki, Danrem Malang, Muspida Situbondo, dan para ulama. Kasdam meminta ulama untuk
4. menenangkan suasana. Pertemuan serupa diadakan oleh Pangdam Imam Oetomo esok
harinya.
Dengan adanya latar belakang mengenai permasalahan ini selanjutnya akan dikaji dari
materi perkuliahaan manajemen konflik. Dimana konflik yang terjadi antara masyarakat tidak
terjadi tanpa proses yang panjang. Sehinggga permasalahan agama di masyarakat dapat
memicu konflik di masyarakat dan juga bagaimana peran serta intervensi dari pihak
kepolisian yang merupakan alat penegak hukum dalam mengatasi konflik sosial ini.
TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini,adalah:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen.
2. Sebagai media pembelajaran mengenai Manajemen Konflik.
3. Mengetahui konsep manajemen konflik, yang meliputi definisi konflik, aspek-asfek dan
faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen konflik, mode dan langkah untuk
menangani konflik dan penerapan manajemen konflik.
4. Mengetahui contoh konflik yang pernah di alami di Indonesia
RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa bisa terjadi konflik agama di masyarakatan Situbondo, Jawa Timur?
2. Bagaimana peranan POLRI dalam penanganan konflik agama tersebut?
3. Apa solusi kepolisian dan pemerintah agar konflik agama tidak akan terjadi lagi?
5. BAB II
PEMBAHASAN
Konflik yang terjadi di Kota Situbondo di dasari dari rasa tidak terima masyarakat
akan putusan pengadilan dalam kasus pencemaran nama baik salah satu tokoh agama yang
ada di kota tersebut. Dilihat dari antropologi budaya masyarakat Situbondo masih kental
sekali dalam menjujung tinggi tokoh agama yang ada. Sehingga, ketika tokoh agama tersebut
di “kata-katai” masyarakat memiliki perasaan tidak terima dan memuncul emosi di kalangan
masyarakat.
A. INTERVENSI POLRI DALAM KONFLIK SITUBONDO SEBAGAI APARAT
PENEGAK HUKUM
POLRI dalam kasus ini dapat mekalukan cara-cara pendeketan mulai dari preventif
hingga represif. Tindakan preventif dapat berupa pendekatan terhadap tokoh agama di sekitar
Kota Situbondo agar dapat meredam emosi masyarakat Situbondo, selain itu juga melakukan
pendekatan terhadap muspida dan tokoh masyarakat di sana selain itu juga aparat emerintah
juga tidak luput untuk di berikan pendekatan, pendekatan itu sendiri bertujuan agar
masyarakat dapat di redam amarahnya dan meminta masyarakat untuk menerima hasil
putusan dari pengadilan mengenai vonis yang telah di jatuhkan kepada Saleh. Sedangkan
untuk tindakan represif polri dapat menurunkan pasukan brimob dan sabhara untuk melerai
masa yang mulai membakar tempat-tempat peribadatan dan sekolah-sekolah. Selain itu polri
juga dapat menurunkan anggotanya untuk menangkap masyarakat yang menjadi provokator
dalam kerusuhan tersebut, dengan bantuan anggota intel yang akan menugmpulkan data dari
masyarakat sekitar.
6. B. SOLUSI KEPOLISIAN DAN PEMERINTAH AGAR KERUSUHAN DI SITUBONDO
TIDAK AKAN TERJADI LAGI
Upaya yang dapat dilakukan Polri agar kasus kerusuhan di Situbondo tidak terjadi lagi :
1. Kepolisian harus mampu deteksi dini pada kasus-kasus yang melibatkan agama beserta
tokoh agama atau tokoh masyarakat agar dapat mencari solusi dalam penyelesaian
masalah akibat masyarakat pengikut merasa tersinggung.
2. Melakukan pengamanan terhadap tersangka Saleh, tokoh agama dari amukan masa dan
mengamankan objek-objek vital utamanya tempat-tempat peribadatan di daerah
Situbondo dan sekitarnya
3. Mengoptimalkan strategi POLRI di bidang pemolisian masyarakat dengan melakukan
pendekatan kepada tokoh-tokoh agama dan masyarakat agar kasus ini tidak terulang lagi
dan menyakinkan kedua belah pihak bahwa solusi terbaik terhadap permasalahan
perbedaan antar suku bangsa masih bisa di fasilitasi dengan cara berkomunikasi untuk
mencari problem solving terhadap permasalahan tersebut.
4. Polri juag dapat melakukan pendeketan yang ada di manajemen konflik yaitu Pendekatan
ACES (Asses, Clarify, Evaluated, Solve)
a. Asses the Situation (Mengenali Situasi)
b. Clarify the Issues (Memperjelas Permasalahan)
c. Evaluate Alternative Approaches (Menilai Pendekatan-pendekatan Alternatif)
d. Solve the Problem (Mengurai Permasalahan)
5. Penegakan hukum terhadpat msyarakat yang emnjadi provokator dalam konflik tersebut
dapat juga menunjukkan eksistensi kepolisian dalam menjaga keamanan di lingkungan
masyarakat.
7. BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Permasalahan konflik kerusuhan di Situbondo adalah salah satu kasus yang melibatkan
tokoh agama, masyarakat pengikutnya dan masyarakat lain yang bukan pengikutnya.
Kasus ini mirip dengan kebanyakan kasus SARA yang ada di negara Indonesia.
Pelecehan dari tokoh agama yang memiliki banyak pengikut menyebabkan masa
pendukungnya emosi dan merusak fasilitas umum. Bukan masalah agama yang
menyebabkan konflik ini menjadi pecah namun karena pelecehan nama baik. Akan tetapi
karena yang di lecehkan adalah tokoh agama maka kasus ini terkesan seperti kasus
konflik agama.
B. SARAN
POLRI sebagai aparat penegak hukum harus mengoptimalkan tugas dan perannanya yang
terdapat dalam UU No.2 tahun 2002 Pasal 5 yaitu: “Polri berperan dalam memelihara
keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharannya keamanan
dalam negeri.”
Dengan demikian, peran Polri dalam hal ini difokuskan pada terpeliharannya keamanan
dalam negeri melalui upaya menjaga ketertiban masyarakat, menegakkan hukum serta
pemberian perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
8. DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. BPFE – Yogyakarta
Stoner, James A.F. 1996. Manajemen (Terjemahan). Penerbit Erlangga – Jakarta
Griffin. 2003. Pengantar Manajemen. Penerbit Erlangga – Jakarta
Dr. H.B. Siswanto, M.Si. 2011. Pengantar Manajemen. Penerbit Bumi Aksara - Jakarta
Winardi. 1994. Manajemen Konflik (Konflik Perubahan Dan
Pengembangan). Bandung. Penerbit: CV. Mandarmaju.