Mata kuliah Ulumul Qur'an dengan topik Imam Ar-Razi dan Metodologinya dalam Tafsir. Imam Ar-Razi menggunakan metode tafsir bil ra'yi (tafsir menggunakan pendekatan akal, nalar dan kontekstual). Memasukkan metode munasabah (kolerasi) ayat ke ayat lain dan surat dengan surat lain yang tidak digunakan oleh para mufassir bil al'ma'tsur.
Semoga bermanfaat ya!
Mata kuliah Ulumul Qur'an dengan topik Imam Ar-Razi dan Metodologinya dalam Tafsir. Imam Ar-Razi menggunakan metode tafsir bil ra'yi (tafsir menggunakan pendekatan akal, nalar dan kontekstual). Memasukkan metode munasabah (kolerasi) ayat ke ayat lain dan surat dengan surat lain yang tidak digunakan oleh para mufassir bil al'ma'tsur.
Semoga bermanfaat ya!
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. Metode tafsir Ibnu Katsir:
a. Menafsirkan ayat-ayat al Qur’an dengan penjelasan yang mudah, kalimat yang singkat
dan padat sehingga mudah dipahami.
b. Menafsirkan ayat al Qur’an dengan ayat al Qur’an lainnya jika ditemukan, hingga
jelaslah makna ayat itu. Ia sering menyebutkan beberapa ayat yang serupa pada
penafsiran pertama, seolah-olah ia telah mengumpulkan ayat-ayat yang sama dalam
makna dan serupa dalam tema, kemudian ia sampaikan munasabah ayat pada satu
tempat.
c. Ia sering meriwayatkan hadits dengan sanad-sanadnya saat menafsirkan ayat.
d. Ia menafsirkan ayat al Qur’an dengan pendapat para shahabat.
e. Ia juga mengambil pendapat para tabi’in dan tabi’ tabi’in serta ulama-ulama salaf,
terutama yang termasuk kedalam generasi awal Islam.
f. Ia memberi penilain tentang israiliyat yang masuk dalam tafsir.
g. Ia mengemukakan pendapat fiqihnya saat ia menafsirkan ayat-ayat hukum.
h. Ia juga bersandarkan pada dalil bahasa dan syair-syair Arab dalam memahami firman-firman
Allah.
i. Ia juga memperhatikan aspek a’lam rijal (pengetahuan tentang para perawi hadits) dalam
tafsirnya.
j. Ibnu Katsir banyak meriwayatkan hadits dengan riwayat yang banyak dan pendapat yang
bermacam-macam, akan tetapi ia tidak berhenti hanya sampai disitu, ia menunjukkan
kredibilitas dan integritas keilmuannya. Ia menjelaskan derajat hadits-hadits, ia
menegaskan kualitas hadits-hadits itu serta melemahkan beberapa riwayat, memberikan
penilaian jarh dan ta’dil terhadap beberapa perawi. Itu semua menunjukkan kedalaman
pemahamannya dalam bidan hadits dan ahwal rijal.
k. Ibnu Katsir juga bersandar pada penafsiran ulama-ulama sebelumnya dan menukil
penafsiran mereka, seperti dari Ibnu Jarir at Thabari, Ibnu Abi Hatim dan pendapat
Syaikh Ibnu Taimiyah.