Kompos ibarat multi vitamin bagi tanah dan tanaman Memiliki kandungan hara yang lengkap Dapat menghemat penggunaan pupuk kimia Memperbaiki sifat fisik tanah ( tanah men jadi lebih gembur , Memperbaiki sifat kimia tanah ( meningkatkan nilai KTK / kapasitas.
Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas
Kompos ibarat multi vitamin bagi tanah dan tanaman Memiliki kandungan hara yang lengkap Dapat menghemat penggunaan pupuk kimia Memperbaiki sifat fisik tanah ( tanah men jadi lebih gembur , Memperbaiki sifat kimia tanah ( meningkatkan nilai KTK / kapasitas.
Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas
KAMI MENJUAL: Bermacam Benih Semangka Hibrida.
Produk Unggulan:
New TOLU F1 1 pack isi 300 seed.
Karakteristik Buah :
Bentuk buah bulat lonjong / oval.
Kulit buah berwarna hijau bergaris hijau tua.
Daging buah berwarna merah segar, bertekstur padat.
Rasa buah sangat manis.
Berat buah mencapai 6 – 11 kg.
Cocok untuk pengiriman buah jarak jauh.
Karakteristik Tanaman :
Cocok ditanam di ketinggian 400 m dpl
Dapat dipanen dalam usia 55 – 60 hari setelah pindah tanam.
Tahan terhadap serangan penyakit.
Struktur tanaman kokoh dan tumbuh subur.
Jaminan kualitas benih F1 (STOK TERBATAS)
Harga bersaing, silakan hubungi kami (SMS/WA only) di 082231782859
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. Bahan dasar yang diperlukan untuk
pengomposan adalah; campuran residu
tanaman, kotoran ternak, kencing
ternak, abu bakaran kayu, dan air. Semua
bahan yang berasal dari tumbuhan yaitu;
gulma, batang jagung, daun yang
rontok, pangkasan daun, sisa pakan
ternak, pupuk hijau dikumpulkan dan
ditimbun di lubang yang sudah disiapkan.
Bahan-bahan yang tersedia kemudian
disusun menurut lapisan-lapisan dengan
ketebalan 15 cm, total ketebalan timbunan
dapat dibuat sampai 1,2 — 1,5 m. Apabila
bahan yang dibuat kompos beraneka maka
proses pengomposan berjalan lebih baik.
Lokasi pembuatan kompos dipilih tempat
yang agak tinggi sehingga terbebas
kemungkinan tergenang selama proses
pengomposan berlangsung. Lubang galian
dibuat dengan kedalaman 1 m, dan lebar
antara 1,5 — 2 m, dengan panjang bervariasi
tergantung ketersediaan bahan. Untuk
melindungi lubang, pengomposan maka di
1. INDORE HEAP METHOD
2. Bahan yang dikomposkan merupakan
campuran bahan organik kaya selulosa
(2 bagian) dan bahan organik kaya nitrogen (1
bagian). Setelah dicapai suhu termofilik kurang
lebih selama 2 — 3 hari, pada hari keempat
timbunan bahan kompos dibalik. Pembalikan
dilakukan lagi pada hari ke-7 dan ke-10.
Keunggulan: proses
pengomposannya terjadi dengan cepat dan
dalam waktu yang relatif singkat telah siap
dimanfaatkan.
2. METODE BERKELEY
3. Sebagai pengganti lubang galian
digunakan bak penampung yang terbuat dari
anyaman kawat atau bambu, ban mobil bekas
yang disusun bertingkat, atau bahan lain yang
tersedia setempat. Dinding bak dirancang
sedemikian rupa sehingga aerasi berjalan
dengan lancar. Bagian dasar dari bak ditutup
rapat dengan tujuan untuk menghindarkan
terjadinya pelindian unsur hara ke tanah yang
ada di bawahnya.
Bahan dasar kompos yang cocok
untuk metode Jepang adalah: kotoran sapi dan
kotoran ayam, rumput, daun segar dan kering,
limbah tanaman dan gulma limbah
agroindustri (belotong, limbah pabrik
pengalengan sayuran dan buah), bahan
mineral (batuan fosfat), sampah kota dan
rumah tangga serta Iimbah padat dan cair
yang berasal dari instalasi penyehatan.
3. METODE JEPANG