Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman mangga, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat tumbuh, pedoman budidaya mencakup pembibitan, pengolahan media tanam, teknik penanaman, pemeliharaan tanaman, dan hama serta penyakit yang menyerang mangga.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai budidaya tanaman pala, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat tumbuh, dan pedoman budidaya pala. Tanaman pala berasal dari Maluku dan menyebar ke pulau Jawa pada abad 13. Jenis pala yang banyak dibudidayakan adalah Myristica fragrans karena nilai ekonomisnya tinggi. Pala memiliki berbagai manfaat sebagai rempah-rempah dan sumber min
Laporan ini membahas praktikum budidaya tanaman kangkung darat. Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari cara budidaya kangkung darat dengan baik. Mahasiswa belajar cara menanam kangkung darat di lahan perladangan dengan melakukan persiapan lahan, penanaman, pemupukan, dan pemeliharaan tanaman hingga panen. Sifat tanaman yang diamati antara lain tinggi tanaman dan jumlah daun.
Dokumen tersebut membahas tentang ketela pohon, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat tumbuh, budidaya, hama penyakit dan gulmanya. Ketela pohon berasal dari Amerika dan telah ditanam di berbagai negara termasuk Indonesia. Budidaya ketela pohon memerlukan iklim tropis dan curah hujan tinggi.
Laporan praktikum ini membahas budidaya kangkung darat (Ipomoea reptans Poir). Praktikum dilakukan untuk mempelajari pertumbuhan dan perkembangan kangkung. Metode yang digunakan adalah percobaan lapangan dengan variasi kedalaman lubang tanam dan kerapatan tanam. Hasil pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan bobot tanaman.
Tugas akhir semester ini membahas budidaya tanaman gambir (Uncaria gambir) yang meliputi morfologi, teknis budidaya, dan proses pasca panen gambir. Tanaman gambir memiliki potensi ekonomi tinggi sebagai bahan campuran menyirih dan bahan baku industri, namun produktivitasnya masih rendah. Tugas akhir ini bertujuan untuk memenuhi syarat mata kuliah dengan meningkatkan pemahaman tentang budidaya tanaman gambir.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman mangga, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat tumbuh, pedoman budidaya mencakup pembibitan, pengolahan media tanam, teknik penanaman, pemeliharaan tanaman, dan hama serta penyakit yang menyerang mangga.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai budidaya tanaman pala, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat tumbuh, dan pedoman budidaya pala. Tanaman pala berasal dari Maluku dan menyebar ke pulau Jawa pada abad 13. Jenis pala yang banyak dibudidayakan adalah Myristica fragrans karena nilai ekonomisnya tinggi. Pala memiliki berbagai manfaat sebagai rempah-rempah dan sumber min
Laporan ini membahas praktikum budidaya tanaman kangkung darat. Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari cara budidaya kangkung darat dengan baik. Mahasiswa belajar cara menanam kangkung darat di lahan perladangan dengan melakukan persiapan lahan, penanaman, pemupukan, dan pemeliharaan tanaman hingga panen. Sifat tanaman yang diamati antara lain tinggi tanaman dan jumlah daun.
Dokumen tersebut membahas tentang ketela pohon, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat tumbuh, budidaya, hama penyakit dan gulmanya. Ketela pohon berasal dari Amerika dan telah ditanam di berbagai negara termasuk Indonesia. Budidaya ketela pohon memerlukan iklim tropis dan curah hujan tinggi.
Laporan praktikum ini membahas budidaya kangkung darat (Ipomoea reptans Poir). Praktikum dilakukan untuk mempelajari pertumbuhan dan perkembangan kangkung. Metode yang digunakan adalah percobaan lapangan dengan variasi kedalaman lubang tanam dan kerapatan tanam. Hasil pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan bobot tanaman.
Tugas akhir semester ini membahas budidaya tanaman gambir (Uncaria gambir) yang meliputi morfologi, teknis budidaya, dan proses pasca panen gambir. Tanaman gambir memiliki potensi ekonomi tinggi sebagai bahan campuran menyirih dan bahan baku industri, namun produktivitasnya masih rendah. Tugas akhir ini bertujuan untuk memenuhi syarat mata kuliah dengan meningkatkan pemahaman tentang budidaya tanaman gambir.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman nangka, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat tumbuh, dan pedoman budidaya nangka seperti pembibitan, persiapan bibit, teknik penyemaian, pemeliharaan pembibitan, dan pemindahan bibit.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya padi di Indonesia. Padi merupakan tanaman pangan utama di Asia yang telah dibudidayakan sejak 3000 SM di Cina. Ada dua jenis padi yaitu padi sawah yang dibudidayakan di lahan basah dan padi gogo di lahan kering. Sentra utama budidaya padi di Indonesia adalah Pulau Jawa, Bali, dan Sulawesi.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang budidaya nanas, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra produksi, syarat tumbuh, dan pedoman budidaya. Nanas berasal dari Amerika Selatan dan telah dibudidayakan di berbagai negara tropis dan subtropis termasuk Indonesia. Budidaya nanas memerlukan persiapan yang tepat, mulai dari pembibitan, persiapan media tanam dan kondisi lingkungan yang mendukung.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya sayuran organik secara hydroponik dalam pot atau polybag. Ia menjelaskan tentang tanaman bayam, kangkung, dan sawi sebagai komoditas sayuran yang dibudidayakan. Dokumen juga menjelaskan tahapan penanaman, perawatan, dan pemanenan ketiga tanaman tersebut agar dapat tumbuh dengan baik di dalam pot atau polybag.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman singkong, mulai dari persyaratan tumbuh, persyaratan bibit, pengolahan tanah, cara penanaman, pemeliharaan tanaman termasuk pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, hingga tahap panen. Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk budidaya tanaman singkong bagi petani.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik budidaya tanaman pangan, perkebunan, dan hortikultura. Terdapat informasi mengenai profil tanah, tekstur tanah, klasifikasi tanah pertanian, teknik budidaya tanaman pangan, perkebunan, dan hortikultura meliputi pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai budidaya tanaman talas, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat pertumbuhan, pedoman budidaya meliputi pembibitan, pengolahan lahan, teknik penanaman, dan lain sebagainya."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai budidaya semangka, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra produksi, syarat tumbuh, pedoman budidaya mencakup pembibitan, persiapan lahan, teknik penanaman, dan lain-lain.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai budidaya tanaman jambu air, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, daerah sentra, syarat tumbuh, pedoman budidaya meliputi pembibitan, pengolahan media tanam, teknik penanaman, dan pemeliharaan tanaman. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang budidaya jambu air sebagai tanaman buah potensial yang belum banyak dikembangkan secara komersial.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai budidaya tanaman pala, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat tumbuh, dan pedoman budidaya pala. Tanaman pala berasal dari Maluku dan menyebar ke pulau Jawa pada abad 13. Jenis pala yang banyak dibudidayakan adalah Myristica fragrans karena nilai ekonomisnya tinggi. Pala memiliki manfaat sebagai rempah dan sumber minyak atsiri untuk
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai budidaya tanaman pisang, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra produksi, syarat tumbuh, pedoman budidaya seperti pembibitan, pengolahan lahan, teknik penanaman, dan pemeliharaan tanaman. Pisang berasal dari Asia Tenggara dan telah menyebar ke berbagai belahan dunia. Ada beberapa jenis pisang yang dibedakan berdasarkan cara pemakaiannya. Budidaya pisang memerluk
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman nangka, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat tumbuh, dan pedoman budidaya nangka seperti pembibitan, persiapan bibit, teknik penyemaian, pemeliharaan pembibitan, dan pemindahan bibit.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya padi di Indonesia. Padi merupakan tanaman pangan utama di Asia yang telah dibudidayakan sejak 3000 SM di Cina. Ada dua jenis padi yaitu padi sawah yang dibudidayakan di lahan basah dan padi gogo di lahan kering. Sentra utama budidaya padi di Indonesia adalah Pulau Jawa, Bali, dan Sulawesi.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang budidaya nanas, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra produksi, syarat tumbuh, dan pedoman budidaya. Nanas berasal dari Amerika Selatan dan telah dibudidayakan di berbagai negara tropis dan subtropis termasuk Indonesia. Budidaya nanas memerlukan persiapan yang tepat, mulai dari pembibitan, persiapan media tanam dan kondisi lingkungan yang mendukung.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya sayuran organik secara hydroponik dalam pot atau polybag. Ia menjelaskan tentang tanaman bayam, kangkung, dan sawi sebagai komoditas sayuran yang dibudidayakan. Dokumen juga menjelaskan tahapan penanaman, perawatan, dan pemanenan ketiga tanaman tersebut agar dapat tumbuh dengan baik di dalam pot atau polybag.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman singkong, mulai dari persyaratan tumbuh, persyaratan bibit, pengolahan tanah, cara penanaman, pemeliharaan tanaman termasuk pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, hingga tahap panen. Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk budidaya tanaman singkong bagi petani.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik budidaya tanaman pangan, perkebunan, dan hortikultura. Terdapat informasi mengenai profil tanah, tekstur tanah, klasifikasi tanah pertanian, teknik budidaya tanaman pangan, perkebunan, dan hortikultura meliputi pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai budidaya tanaman talas, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat pertumbuhan, pedoman budidaya meliputi pembibitan, pengolahan lahan, teknik penanaman, dan lain sebagainya."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai budidaya semangka, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra produksi, syarat tumbuh, pedoman budidaya mencakup pembibitan, persiapan lahan, teknik penanaman, dan lain-lain.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai budidaya tanaman jambu air, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, daerah sentra, syarat tumbuh, pedoman budidaya meliputi pembibitan, pengolahan media tanam, teknik penanaman, dan pemeliharaan tanaman. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang budidaya jambu air sebagai tanaman buah potensial yang belum banyak dikembangkan secara komersial.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai budidaya tanaman pala, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat tumbuh, dan pedoman budidaya pala. Tanaman pala berasal dari Maluku dan menyebar ke pulau Jawa pada abad 13. Jenis pala yang banyak dibudidayakan adalah Myristica fragrans karena nilai ekonomisnya tinggi. Pala memiliki manfaat sebagai rempah dan sumber minyak atsiri untuk
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai budidaya tanaman pisang, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra produksi, syarat tumbuh, pedoman budidaya seperti pembibitan, pengolahan lahan, teknik penanaman, dan pemeliharaan tanaman. Pisang berasal dari Asia Tenggara dan telah menyebar ke berbagai belahan dunia. Ada beberapa jenis pisang yang dibedakan berdasarkan cara pemakaiannya. Budidaya pisang memerluk
Dokumen tersebut membahas budidaya tanaman salak, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat pertumbuhan, pedoman budidaya mencakup pembibitan, pengolahan lahan, teknik penanaman, dan pemeliharaan tanaman salak.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, dan syarat tumbuh ketela pohon. Ketela pohon berasal dari Amerika dan telah menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, ketela pohon menjadi makanan pokok setelah beras dan jagung. Sentra utamanya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Syarat tumbuh yang optimal adalah curah hujan 1500-2500 mm/tahun, suhu 10°C, kelembaban 60-65%, dan sinar
Dokumen tersebut merangkum tentang Kumis kucing (Orthosiphon spp.), termasuk sejarah, klasifikasi, deskripsi tanaman, manfaat, syarat pertumbuhan, budidaya, hama dan penyakit, serta cara panen. Tanaman ini berasal dari Afrika dan Asia, memiliki daun yang bermanfaat sebagai obat batuk, masuk angin, dan penyakit ginjal. Budidaya Kumis kucing memerlukan iklim hujan dan sinar matahari, tanah
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya stroberi, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat pertumbuhan, pedoman budidaya seperti pembibitan, pengolahan media tanam, teknik penanaman, dan pemeliharaan tanaman stroberi.
Dokumen tersebut membahas budidaya tanaman cabai dan tomat. Secara ringkas, cabai dapat tumbuh di berbagai jenis tanah asalkan subur dan memiliki kelembaban 70-80%. Tomat tumbuh baik pada suhu 18-29 derajat Celcius, kelembaban 25%, dan sinar matahari 12-14 jam per hari. Kedua tanaman dapat dibudidayakan di lahan sawah, tegal, atau polybag dengan media tanah yang kaya bahan organik.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman melon. Melon berasal dari Lembah Panas Persia dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai daerah tropis dan subtropis termasuk Indonesia. Dokumen ini menjelaskan jenis, manfaat, sentra produksi, syarat tumbuh, pedoman budidaya termasuk pembibitan, pemeliharaan bibit, dan cara penanaman melon.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman pepaya, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat tumbuh, pedoman budidaya meliputi pembibitan, pengolahan media tanam, teknik penanaman, dan pemeliharaan tanaman. Pepaya berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat, memiliki berbagai manfaat seperti buah, obat tradisional, dan bahan baku industri. Budidaya pepaya memerlukan persiapan
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi budidaya cabai merah, mulai dari persyaratan tumbuh, teknologi persemaian, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, hingga pemanenan. Teknologi budidaya cabai merah ini bertujuan untuk meningkatkan produksi cabai secara lebih efisien dan berkelanjutan.
Analisis bisnis peternakan ayam Bangkok selama satu tahun menunjukkan total investasi Rp19,75 juta dan biaya operasional Rp8,75 juta. Omset diperkirakan Rp15,75 juta dari penjualan 210 anak ayam yang dihasilkan oleh 5 induk betina. Agar produktif, ayam diberi pakan bergizi dan suplemen protein serta sering dimandikan.
Dokumen ini memberikan analisis budidaya jahe merah dengan menggunakan 2 box selama 10-11 bulan. Biaya produksinya sebesar Rp570.000 dan dihasilkan 400 kg jahe merah dengan keuntungan bersih Rp2.630.000. Jahe merah ditanam di bawah pohon naungan dan disiram setiap hari atau dua hari sekali serta dipupuk organik mingguan.
Budidaya kakao merupakan usaha yang menjanjikan karena tiap hari bisa memanen buahnya setelah 3 tahun. Pohon kakao cocok dibudidayakan di perbukitan dengan sistem tumpangsari. Kendala utama adalah serangan hama lalat buah yang mengurangi hasil panen.
Pemerintah Indonesia berencana mengembangkan industri halal untuk meningkatkan ekspor dan pariwisata. Beberapa langkah yang akan dilakukan antara lain mempromosikan produk halal ke pasar global, meningkatkan sertifikasi produk halal, serta melatih SDM agar dapat bersaing di industri halal.
Pemerintah mengumumkan rencana untuk membangun pusat perbelanjaan baru di pusat kota untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Rencana ini mendapat dukungan dari kalangan bisnis tetapi ditentang oleh kelompok lingkungan karena khawatir akan mengganggu ekosistem setempat. Perdebatan masih berlanjut mengenai dampak sosial ekonomi dan lingkungan dari rencana pembangunan tersebut.
Program kerjasama kemitraan dalam bidang agrobisnis dan peternakan ditawarkan oleh wartawirausaha.com untuk membantu masyarakat berwirausaha. Beberapa produk programnya adalah budidaya cacing lumbricus, jeruk purut, lebah madu, dan ternak perkutut putih. Kerjasama dilakukan dengan sistem bagi hasil yang saling menguntungkan antara investor dan tim ahli pertanian dan peternakan.
Program kerjasama kemitraan dalam agrobisnis dan peternakan yang ditawarkan oleh wartawirausaha.com dengan menjalin kerjasama investasi untuk budidaya cacing lumbricus, jeruk purut, lebah madu, dan ternak perkutut putih dengan sistem bagi hasil. Program ini ditujukan untuk memberikan solusi berinvestasi bagi masyarakat tanpa terkendala kesibukan sehari-hari.
Dokumen tersebut membahas pedoman teknis penanggulangan penyakit ikan budidaya laut. Ia menjelaskan berbagai jenis penyakit pada ikan budidaya laut seperti penyakit kulit, insang, dan organ dalam. Dokumen ini juga menjelaskan penyebab penyakit seperti faktor non-parasit dan parasit serta cara pengobatan untuk masing-masing jenis penyakit tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya ikan patin (Pangasius pangasius) mulai dari sejarah, jenis, manfaat, persyaratan lokasi, pedoman teknis budidaya termasuk pembibitan, dan pembesaran ikan patin.
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan GurameWarta Wirausaha
Teks tersebut membahas budidaya ikan gurame, termasuk sejarah singkat, sentra perikanan, jenis, manfaat, persyaratan lokasi, dan pedoman teknis budidaya seperti penyiapan sarana dan peralatan, pembibitan, pemeliharaan induk, pembenihan, dan pemeliharaan bibit. Teks ini memberikan panduan lengkap tentang proses budidaya ikan gurame mulai dari persiapan, pembenihan, hingga pemeliharaan benih.
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Tiram Warta Wirausaha
Tiga metode utama budidaya tiram adalah pengumpulan spat, pembesaran, dan penanggulangan hama. Spat dikumpulkan pada kolektor yang digantung atau ditancapkan di ladang tiram selama musim berkembang biak. Setelah mencapai ukuran tertentu, spat dipindahkan ke metode pembesaran seperti cagak, dulang, atau rakit. Hama utama tiram adalah bintang laut, siput pengebor, dan kerang hijau yang d
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya MujairWarta Wirausaha
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya ikan mujair (Tilapia mossambica), mulai dari sejarah singkatnya, sentra perikanan, jenisnya, manfaatnya, persyaratan lokasi budidaya, pedoman teknis budidayanya seperti penyiapan sarana dan peralatan, persiapan media, pembibitan, sistem pembenihan, dan pemberian pakan.
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...perusahaan704
Info Perusahaan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Pendaftaran PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Tempat PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Lokasi PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Jadwal PKL Jurusan TKJ Temanggung
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...unikbetslotbankmaybank
Pada hari ini 07 Juni 2024, Link Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Bank Aceh Syariah Promo Bonus Terbesar Banyak Promo Spektakuler di provider Pragmatic Play adalah Unikbet karena berlicensi resmi internasional. Maka dari itu, Untuk anda para pemain slot online yang berada di kota Cikampek, bisa bermain dengan tenang dan aman. Berikut rekomendasi daftar situs slot bisa deposit pakai Bank Aceh Syariah khusus untuk anda yang berlokasi di Kota Cikampek:
1. Slot Gates of Gatot Kaca 1000
2. Slot Sugar Rush 1000
3. Slot Aztec Gems
4. Slot Way of Ninja
5. Slot Joker's Jewels
6. Nexus Gates of Olympus™
Kepada anda para warga kota Cikampek, jangan menunggu terlalu lama lagi. Buruan daftar akun slot Bank Aceh Syariah resmi anda hanya di unikbet sekarang juga.
Hubungi kontak resmi kami :
» Telegram : 0813 7044 7146
» Link Daftar : unikbet . link / daftar
» Whatsapp : 0813 7044 7146
Atau Langsung ketik di Google : " UNIKBET "
#Cikampek #slotBankAcehSyariah #slotviaBankAcehSyariah #daftarslotBankAcehSyariah #unikbet
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxFORTRESS
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng, Pintu Aluminium Kaca di Kuta Selatan, Pintu Aluminium Minimalis di Bangli, Daun Pintu Aluminium di Jembrana, Pintu Kamar Aluminium di Pekutatan.
ALUMINOS FORTRESS adalah produk Pintu Baja Motif Kayu Sebuah terobosan inovasi terbaru sebagai alternatif pengganti pintu rumah konvensional yang mengunakan material baja sebagai bahan baku utamanya.
Tingkatkan Keamanan Rumah Anda dengan 13 Keunggulan Fortress Pintu Baja!
- Material Baja Berkualitas Tinggi.
- Finishing dengan Pola Serat Kayu Alami.
- Kusen Baja dengan Detail Architrave yang Anggun.
- Engsel Baja Tersembunyi dalam 4 Set.
- Sistem Penguncian 5 Titik dengan Kunci Utama.
- Sistem Keamanan A-B Lock dengan 7 Kunci Elektronik.
- Dilengkapi dengan Slot/Grendel untuk Penguncian Tambahan.
- Terdapat Lubang Pengintip.
- Pelindung Karet pada Kusen dan Daun Pintu.
- Lapisan Honeycomb Paper sebagai Penyerap Suara.
- Lapisan PE-Film untuk Perlindungan Tambahan.
- Dilengkapi dengan 6 Set Baut Pemasangan.
- Memiliki Ambang Pintu yang Kokoh.
Dapatkan keamanan yang tak tertandingi dengan Fortress Pintu Baja, solusi pintu yang kuat dan tahan lama untuk melindungi rumah Anda.
Hubungi Kami Segera (0821-7001-0763)
Head Office (Kantor Pusat) :
Jl. Raya Binong Jl. Kp. Cijengir No. 99, Rt.005/Rw.003, Binong, Kec. Curug, Kabupaten Tangerang, Banten 15810
Kantor Cabang JBS : (Solo, Pekanbaru, Surabaya, Lampung, Palembang, Kendari, Makassar, Balikpapan, Medan, Dan Kota Lainnya Menyusul)
Provinsi Bali Meliputi : Kab Badung-Mangupura, Kab Bangli, Kab Buleleng-Singaraja, Kab Gianyar, Kab Jembrana-Negara, Kab Karangasem-Amlapura, Kab Klungkung-Semarapura, Kab Tabanan, Kota Denpasar Dan Seluruh Kota Se-Indonesia.
#pintukacaaluminiumdibuleleng #pintualuminiumkacadikutaselatan #pintualuminiumminimalisdibangli #daunpintualuminiumdijembrana #pintukamaraluminiumdipekutatan
Pintu Kaca Aluminium di Buleleng, Toko Pintu Aluminium Terdekat di Kuta Utara, Pintu Kusen Aluminium di Kintamani, Pintu Wc Aluminium di Melaya, Kusen Dan Pintu Aluminium di Blahbatuh.
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025Redis Manik
Buku administrasi guru kelas SD adalah serangkaian dokumen dan catatan yang digunakan oleh guru untuk mengelola kegiatan pembelajaran dan administrasi kelas secara efektif. Buku-buku ini membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran serta memastikan kelancaran operasional kelas. Berikut adalah beberapa jenis buku administrasi yang umumnya digunakan oleh guru kelas SD:
Buku Induk Siswa: Berisi data pribadi siswa, seperti nama, tanggal lahir, alamat, nomor induk siswa, dan informasi penting lainnya.
Buku Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Dokumen perencanaan yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru setiap hari atau setiap minggu.
Buku Program Tahunan (Prota): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ajaran.
Buku Program Semester (Promes): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu semester.
Buku Agenda Harian: Catatan harian tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan setiap hari, termasuk materi yang diajarkan dan kegiatan siswa.
Buku Absensi Siswa: Catatan kehadiran siswa setiap hari, termasuk alasan ketidakhadiran jika ada.
Buku Nilai: Catatan penilaian hasil belajar siswa, termasuk nilai ulangan harian, tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
Buku Catatan Prestasi dan Pelanggaran Siswa: Berisi catatan tentang prestasi yang diraih siswa serta pelanggaran yang dilakukan dan tindakan yang diambil.
Buku Inventaris Kelas: Catatan inventaris barang-barang yang ada di kelas, seperti peralatan belajar, alat peraga, dan buku-buku.
Buku Kas Kelas: Catatan tentang keuangan kelas, termasuk pemasukan dan pengeluaran dana kelas.
Buku Laporan Harian dan Bulanan: Laporan tentang kegiatan dan perkembangan siswa serta kondisi kelas yang dibuat setiap hari atau setiap bulan.
Buku Piket Guru: Catatan tentang tugas piket harian guru untuk mengawasi kegiatan di sekolah dan kelas.
Buku administrasi ini membantu guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih terorganisir dan efisien, serta memudahkan dalam pelaporan dan evaluasi kegiatan pembelajaran.
2. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 1/ 13
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
D U K U
( Lansium domesticum Corr. )
1. SEJARAH
Duku (Lansium domesticum Corr) merupakan tanaman buah berupa pohon yang
berasal dari Indonesia. Sekarang populasi duku sudah tersebar secara luas di
seluruh pelosok nusantara. Selain itu ada yang menyebutkan duku berasal dari Asia
Tenggara bagian Barat, Semenanjung Thailand di sebelah Barat sampai Kalimantan
di sebelah Timur. Jenis ini masih dijumpai tumbuh liar/meliar kembali di wilayah
tersebut dan merupakan salah satu buah-buahan budidaya utama.
2. JENIS TANAMAN
Jenis duku yang banyak ditanam di Indonesia adalah jenis duku unggul seperti duku
komering, duku metesih dan duku condet.
3. MANFAAT TANAMAN
Manfaat utama tanaman duku sebagai makanan buah segar atau makanan olahan
lainnya. Bagian lain yang bermanfaat adalah kayunya yang berwarna coklat muda
keras dan tahan lama, digunakan untuk tiang rumah, gagang perabotan dan
sebagainya. Kulit buah dan bijinya dapat pula dimanfaatkan sebagai obat anti diare
dan obat menyembuhkan demam. Sedangkan kulit kayunya yang rasanya sepet
3. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 2/ 13
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
digunakan untuk mengobati disentri, sedangkan tepung kulit kayu digunakan untuk
menyembuhkan bekas gigitan kalajengking.
4. SENTRA PENANAMAN
Di Indonesia duku terutama ditanam di daerah Jawa (Surakarta), Sumatera
(Komering, Sumatera Selatan) dan Jakarta (Condet).
5. SYARAT TUMBUH
5.1. Iklim
1) Angin tidak terlalu mempengaruhi pertumbuhan dari tanaman duku tetapi tidak
dapat tumbuh optimal di daerah yang kecepatan anginnya tinggi.
2) Tanaman duku umumnya dapat tumbuh di daerah yang curah hujannya tinggi dan
merata sepanjang tahun. Tanaman duku tumbuh secara optimal di daerah dengan
iklim basah sampai agak basah yang bercurah hujan antara 1500-2500 mm/tahun.
3) Tanaman duku tumbuh optimal pada intensitas cahaya matahari tinggi.
4) Tanaman duku dapat tumbuh subur jika terletak di suatu daerah dengan suhu
rata-rata 19 derajat C.
5) Kelembaban udara yang tinggi juga dapat mempercepat pertumbuhan tanaman
duku, sebaliknya jika kelembaban udara rendah dapat menghambat pertumbuhan
tanaman duku.
5.2. Media Tanam
1) Tanaman duku dapat tumbuh baik sekali pada tanah yang banyak mengandung
bahan organik, subur dan mempunyai aerasi tanah yang baik. Sebaliknya pada
tanah yang agak sarang/tanah yang banyak mengandung pasir, tanaman duku
tidak akan berproduksi dengan baik apabila tidak disertai dengan pengairan yang
cukup.
2) Derajat keasaman tanah (pH) yang baik untuk tanaman duku adalah 6–7,
walaupun tanaman duku relatif lebih toleran terhadap keadaan tanah masam.
3) Di daerah yang agak basah, tanaman duku akan tumbuh dan berproduksi dengan
baik asalkan keadaan keadaan air tanahnya kurang dari 150 m di bawah
permukaan tanah (air tanah tipe a dan tipe b). Tetapi tanaman duku tidak
menghendaki air tanah yang menggenang karena dapat menghambat
pertumbuhan dan produksi tanaman.
4) Tanaman duku lebih menyukai tempat yang agak lereng karena tanaman duku
tidak dapat tumbuh optimal pada kondisi air yang tergenang. Sehingga jika
tempatnya agak lereng, air hujan akan terus mengalir dan tidak membentuk suatu
genangan air.
4. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 3/ 13
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
5.3. Ketinggian Tempat
Umumnya tanaman duku menghendaki lahan yang memiliki ketinggian tidak lebih
dari 650 m dpl.
6. PEDOMAN BUDIDAYA
6.1. Pembibitan
1) Persyaratan Benih
Kualitas bibit tanaman duku yang akan ditanam sangat menentukan produksi
duku. Oleh sebab itu bibit duku harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a) Bebas dari hama dan penyakit
b) Bibit mempunyai sifat genjah
c) Tingkat keseragaman penampakan fisik seperti warna, bentuk dan ukuran lebih
seragam dari bibit lain yang sejenis
d) Bibit cepat tumbuh.
2) Penyiapan Benih
Perbanyakan dan penanaman duku umumnya masih diperbanyak dengan benih
atau dari semai yang tumbuh spontan di bawah pohonnya, kemudian dipelihara
dalam pot sampai tinggi hampir 1 meter dan sudah dapat ditanam di lapangan.
Sehingga tingkat keberhasilan perbanyakan generatif cukup tinggi walaupun
memerlukan waktu yang relatif lama. Daya perkecambahan dan daya tahan semai
akan lebih baik sejalan dengan ukuran benih dan hanya benih-benih yang
berukuran besar yang hendaknya digunakan dalam usaha pembibitan.
Pertumbuhan awal semai itu lambat sekali, dengan pemilihan yang intensif
diperlukan waktu 10–18 bulan agar batang duku berdiameter sebesar pensil, yaitu
ukuran yang cocok untuk usaha penyambungan atau penanaman di lapangan,
tetapi di kebanyakan pembibitan untuk sampai pada ukuran tersebut diperlukan
waktu 2 kali lebih lama. Perbanyakan dengan stek dimungkinkan dengan
menggunakan kayu yang masih hijau, namun memerlukan perawatan yang teliti.
Terkadang cabang yang besar dicangkok, sebab pohon ynag diperbanyak dengan
cangkokan ini dapat berbuah setelah beberapa tahun saja, tetapi kematian setelah
cangkokan dipisahkan dari pohon induknya cenderung tinggi presentasenya.
3) Teknik Penyemaian Benih
Waktu penyemaian benih sebaiknya pada musim hujan agar diperoleh keadaan
yang selalu lembab dan basah.
5. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 4/ 13
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
Cara pembuatan media penyemaian dapat berupa tanah yang subur/campuran
tanah dan pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) dengan perbandingan
sama (1:1). Jika perlu media tanam dapat ditambahkan sedikit pasir. Tempat
persemaian bisa berupa bedengan, keranjang/kantong plastik atau polybag.
Tetapi sebaiknya tempat untuk persemaian menggunakan kantong plastik agar
mempermudah dalam proses pemindahan bibit.
4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Bibit duku tidak memerlukan perawatan khusus kecuali pemberian air yang cukup
terutama pada musim kemarau. Selama 2 atau 3 minggu sejak bibit duku ditanam
perlu dilakukan penyiraman dua kali setiap hari yaitu pagi dan sore hari, terutama
pada saat tidak turun hujan. Selanjutnya cukup disiram satu kali setiap hari. Kalau
pertumbuhannya sudah benar-benar kokoh, penyiraman cukup dilakukan
penyiraman secukupnya jika media penyemaian kering.
Penyulaman pada bibit diperlukan jika ada bibit yang mati maupun bibit yang
pertumbuhannya terhambat. Rumput liar yang mengganggu pertumbuhan bibit
juga hrus dihilangkan. Untuk meningkatkan pertumbuhan bibit perlu diberi pupuk
baik pupuk organik berupa pupuk kandang dan kompos maupun pupuk anorganik
berupa pupuk TSP dan ZK sesuai dengan dosis dan kadar yang dianjurkan.
5) Pemindahan Bibit
Umur bibit yang siap tanam adalah sekitar 2-3 bulan dengan tinggi bibit 30-40 cm.
Kegiatan pemindahan bibit harus memperhatikan kondisi fisik bibit waktu yang
tepat
6.2. Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan
Sebelum dilakukan pengolahan lahan perlu diketahui terlebih dahulu tingkat pH
tanah yang sesuai untuk tanaman duku, yaitu sebesar 6-7. Selain itu kondisi tanah
yang akan diolah juga harus sesuai dengan persyaratan tumbuh tanaman duku
yaitu tanah yang mengandung banyak bahan organik serta airase tanah yang
baik.
2) Pembukaan Lahan
Kegiatan pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu
seperti traktor maupun cangkul. Pembukaan laahan sebaiknya dilakukan pada
waktu musim kering agar pada awal waktu musim hujan kegiatan penanaman
dapat dilakukan segera.
6. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 5/ 13
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
3) Pembentukan Bedengan
Pembentukan bedengan tidak terlalu diperlukan delam pengolahan lahan untuk
tanaman duku, sehingga bedengan jarang dijumpai pada lahan tanaman duku.
4) Pengapuran
Kegiatan pengapuran sangat diperlukan jika kondisi pH tanah tidak sesuai dengan
persyaratan pH tanah untuk tanaman duku. Cara pengapuran dapat dilakukan
dengan penyiraman di sekitar tanaman duku. Jumlah dan dosis pengapuran harus
sesuai dengan kadar yang dianjurkan.
6.3. Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanam
Pohon duku umumnya di tanam di pekarangan, tetapi sering pula ditanam
tumpang sari di bawah pohon kelapa (di Filipina) atau ditumpang sarikan dengan
tanaman lain seperti pohon manggis dan durian (di Indonesia dan Thailand). Jarak
tanam yang dianjurkan sangat bervariasi dari jarak 8x8 m (kira-kira 150 pohon/ha,
di Philipina) sampai jarak 12x12 m untuk tipe longkong yang tajuknya memencar
di Thailand bagian selatan (50-60 pohon/hektar). Jarak tanam ini ditentukan
dengan memperhatikan adanya pohon-pohon pendampingnya.
Variasi jarak tanam yang lain adalah ukuran 7x8 m, 8x9 m, 9x9 m, 9x10 m.
Namun hal yang perlu diperhatikan adalah jarak tanam harus cukup lebar, karena
jika tanamannya sudah dewasa tajuknya membutuhkan ruangan yang cukup luas.
Salah satu variasi tersebut dapat diterapkan tergantung kondisi tanah terutama
tingkat kesuburannya. Seandainya diterapkan jarak tanam 10x10 m, berarti untuk
lahan yang luasnya satu hektar akan dapat ditanami bibit duku sebanyak 100
pohon.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Setelah jarak tanam ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan
lubang tanam. Waktu yang terbaik untuk membuat lubang tanam adalah sekitar 1-
2 bulan sebelum penanaman bibit. Lubang tanam minimal yang dibuat adalah
berukuran 0,6 x 0,6 x 0,6 meter. Namun akan lebih baik apabila ukurannya lebih
besar yaitu 0,8 x 0,8 x 0,7 meter. Jika bibit duku yang akan ditanam berakar
panjang (bibit dari biji), maka lubang yang dibuat harus lebih dalam. Tetapi jika
bibit duku berakar pendek (bibit hasil cangkok), penggalian lubang diusahakan
lebih lebar dan lebih luas.
3) Cara Penanaman
Penanaman bibit duku sebaiknya menunggu sampai tanah galian memadat atau
tampak turun dari permukaan tanah sekitarnya. Sebelum penanaman dilakukan,
7. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 6/ 13
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
maka tanah pada lubang tanam digali terlebih dahulu dengan ukuran kira-kira
sebesar kantung yang dibuat untuk membungkus bibit. Setelah itu pembungkus
bibit dibuka dan tanaman dimasukkan dlam lubang tanam. Hal yang perlu
diperhatikan adalah posisi akar tidak boleh terbelit sehingga nantinya tidak
mengganggu proses pertumbuhan. Pada saat penanaman bibit, kondisi tanah
harus basah/disiram dahulu.
Penanaman bibit duku jangan terlalu dangkal. Selain itu permukaan tanah yang
dibawa oleh bibit dari kantung pembungkus harus tetap terlihat. Setelah bibit
tanam, maka tanah yang ada disekitarnya dipadatkan dan disiram dengan air
secukupnya. Disekitar permukaan atas lubang tanam dapat diberi bonggol pisang,
jerami, atau rumput-rumputan kering untuk menjaga kelembaban dan menghindari
pengerasan tanah.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan dan Penyulaman
Kegiatan penjarangan pada dasarnya adalah untuk mengurangi persaingan antara
tanaman pokok (tanaman duku) dan tanaman lain (tanaman pelindung).
Persaingan yang terjadi adalah untuk mendapatkan unsur hara, air, sinar
matahari, dan ruang tumbuh. Tanaman selain duku yang dijarangi sebaiknya
merupakan tanaman yang memang tidak dikehendaki dan menggangu
pertumbuhan tanaman duku.
Penyulaman tanaman duku juga perlu dilakukan jika ada tanaman duku yang mati.
Tumbuhan liar atau gulma juga harus dibersihkan secara rutin. Radius 1-2 meter
dari tanaman duku harus bersih.
2) Penyiangan
Kegiatan penyiangan diperlukan untuk menghilangkan rumput dan herba kecil
yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman duku. Penyiangan dapat
dilakukan dengan tangan maupun dengan bantuan beberapa alat pertaniannya
lainnya.
3) Pemupukan
Pemupukan sangat diperlukan untuk meningkatkan ketersediaan hara tanah.
Meskipun tidak ada pedoman baku untuk pemupukan duku, tetapi agar tidak
membingungkan dapat menggunakan patokan sebagai berikut:
a) Tahun kedua dan ketiga untuk setiap pohon duku bisa diberikan pupuk 15-30
kg pupuk organik, urea 100 gram, TSP 50 gram dan ZK 20 gram.
b) Tahun keempat, kelima dan keenam, dosis pupuk dinaikan menjadi 25-40 kg
pupuk organik, urea 150 gram, TSP 60 gram dan juga pupuk ZK sebanyak 40
gram.
8. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 7/ 13
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
c) Tahun-tahun berikutnya dosis pupuk dinaikkan lagi. Namun pemberian pupuk
sebaiknya disesuaikan pula dengan tingkat pertumbuhan tanaman duku dan
kesuburan tanah.
Pemupukan duku dilakukan dengan cara menggali tanah di sekitar tanaman duku
sedalam 30-50 cm dengan lebar yang sama. Lubang pupuk tersebut dibuat
melingkar yang letaknya tepat disekeliling tajuk tanaman.
4) Pengairan dan Penyiraman
Tanaman duku hanya memerlukan pemberian air yang cukup terutama pada
musim kemarau. Selain itu juga tanaman duku sudah cukup kuat dan kokoh maka
penyiraman dilakukan seperlunya saja. Di sekitar lubang tanam sebaiknya dibuat
saluran air untuk mencegah air yang tergenang baik yang berasal dari hujan
maupun air penyiraman.
7. HAMA DAN PENYAKIT
7.1. Hama
1) Kelelawar
Buah duku yang diincar kelelawar adalah buah duku yang matang dan siap
dipanen. Pengendalian: untuk mencegah gangguan kelelawar ini adalah dengan
membungkus buah duku sejak buah itu berukuran kecil. Bahan pembungkus
dapat berupa ijuk tanaman aren, kain bekas, bongsang yang terbuat dari anyaman
bambu.
2) Kutu perisai (Asterolecantium sp.)
Hama ini menyerang daun dan batang duku. Pengendalian: (1) dengan cara
pemeliharaan dan perawatan tanaman sebaik mungkin; (2) menggunakan
insektisida yang sesuai dengan jenis hama yang mengganggunya.
3) Kumbang penggerak buah (Curculio sp.)
Gejala: menyerang buah duku yang sudah matang, sehingga buah duku
berlubang dan busuk bila air hujan masuk ke dalamnya. Pengendalian: sama kutu
perisai.
4) Kutu putih (Psedococcus lepelleyi)
Hama yang menutupi kuncup daun dan daun muda buah duku. Pengendalian:
sama kutu perisai.
9. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 8/ 13
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
7.2. Penyakit
1) Penyakit busuk akar
Merupakan penyakit yang berbahaya karena menyerang pohon dan buah duku.
Pengendalian: (1) dengan pemeliharaan tanaman yang baik; (2) disemprot
dengan fungisida sesuai dengan peruntukannya masing-masing obat.
2) Penyakit antraknosa (Colletotrichum gloeosporiods)
Gejala: adanya bintik kecoklatan pada rangkaian buah, serangan ini
menyebabkan buah berguguran lebih awal dan juga menyebabkan kerugian
pasca panen. Pengendalian: (1) dengan pemeliharaan tanaman yang baik; (2)
disemprot dengan fungisida sesuai dengan peruntukannya masing-masing obat.
3) Penyakit mati pucuk
Penyebab: cendawan Gloeosporium sp. menyerang ujung cabang dan ranting
yang nampak kering. Pengendalian: (1) dengan pemeliharaan tanaman yang
baik; (2) dilakukan dengan disemprot dengan fungisida seperti Manzate, Zerlate,
Fermate, Dithane D-14 atau pestisida lain. Dosis untuk obat pemberantasan
penyakit ini harus disesuaikan dengan anjuran pada label masing-masing obat.
7.3. Gulma
Adanya gulma seperti rumput liar dan alang-alang dapat menghambat pertumbuhan
tanaman duku. Gulma ini harus dihilangkan dengan cara penyiangan dan untuk
mencegah gulma ini dapat digunakan obat-obatan kimia.
8. PANEN
8.1. Ciri dan Umur Panen
Umur tanaman duku dapat mencapai 300 tahun atau lebih, tergantung dari sifat atau
jenisnya, cara pemeliharaan dan kondisi lingkungan tempat tumbuh. Produktivitas
buahnya yang siap panen juga sangat dipengaruhi oleh ketiga faktor tersebut. Buah
duku yang siap dipanen biasanya kulit buah berwarna kuning kehijau-hijauan bersih
dan bahkan telah menjadi kuning keputih-putihan serta buah agak lunak. Tanda-
tanda lainnya adalah getah pada kulit buahnya sudah tampak berkurang atau tidak
ada getah sama sekali pada kulit buah duku, jika buah masih berwarna hijau berarti
buah belum matang dan tidak siap dipanen.
Tanaman duku yang diperbanyak dengan biji, biasanya mulai berbunga sekaligus
berbuah pada umur tanaman 12 tahun bahkan lebih. Sedangkan untuk tanaman
10. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 9/ 13
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
duku yang pembibitannya secara vegetatif seperti pencangkokkan atau sambungan
dapat berbuah lebih cepat yaitu pada umur 8 tahun.
8.2. Cara Panen
Buah duku biasanya dipanen dengan cara dipanjat pohonnya dan dipotongi tandan–
tandan buahnya yang matang dengan pisau atau gunting pangkas. Hendaklah
berhati-hati agar tidak melukai bagian batang tempat menempelnya gagang tandan,
sebab perbungaan berikutnya juga akan muncul disitu juga.
Kenyataannya, daripada memanjat pohonnya lebih baik menggunakan tangga,
sebab tindakan demikian akan mengurangi kerusakan kuncup-kuncup bunga yang
masih dominan. Diperlukan 4 atau 5 kali pemanenan sampai semua buah habis
dipetik dari pohon. Hanya pemetikan buah yang matang, yang ditaksir dari
perubahan warna, yang akan sangat memperbaiki kualitas buah. Umumnya buah
yang berada dalam satu tandan akan matang hampir bersamaan, tetapi jika proses
pematangan tidak bersamaan, akan sangat menyulitkan pemanenan. Buah duku
harus dipanen dalam kondisi kering, sebab buah yang basah akan berjamur jika
dikemas.
8.3. Periode Panen
Pada umumnya, tanaman duku mulai berbunga sekitar bulan September dan
Oktober setiap tahunnya dan buahnya yang masak mulai dapat dipungut setelah 6
bulan kemudian sejak keluarnya bunga, yaitu sekitar bulan Februari atau Maret.
Penyerbukan bunga duku biasanya terjadi secara silang oleh perantaraan serangga
seperti lebah madu, walupun penyerbukan sendiri sering pula terjadi. Masa
keluarnya bunga duku yang pertama tergantung pada kondisi lingkungan dan
sifat/jenis dari tanaman duku tersebut.
Musim panen duku pendek sekali, buah langsat matang sedikit lebih awal dari buah
duku. Di daerah tertentu tipe buah duku-langsat menghasilkan 2 kali panen pertahun
(walupun tidak jelas apakah masing-masing pohon berbuah lebih dari sekali setiap
tahunnya), dan waktu panen itu juga bervariasi untuk berbagai daerah, sehingga di
pasar-pasar induk buah duku dapat diperoleh selama 4 bulan (di Thailand dan
Filiphina pada bulan Juli sampai Oktober) sampai 8 bulan (di Semenanjung Malaysia
pada bulan Juni sampai Februari).
8.4. Prakiraan Produksi
Hasil Panen buah duku agak bervariasi. Suatu kecenderungan adanya 2 kali
berbuah telah dilaporkan di Filiphina. Pohon duku yang berumur 10 tahun dapat
menghasilkan 40-50 kg, buah duku meningkat menjadi 80–150 kg pada umur pohon
30 tahun, hasil maksimumnya menurut laporan yang ada mencapai 300 kg per
pohon. Angka-angka mengenai luasan lahan dan produksi tersebut di atas jika
dihitung menjadi hasil rata-rata akan diperoleh angka 2,5 ton per hektar untuk negara
11. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 10/ 13
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
Filiphina dibandingkan dengan 3,6 ton per hektar untuk langsat dan 5,6 ton per
hektar untuk duku di Thailand.
9. PASCAPANEN
9.1. Pengumpulan
Setelah buah dipanen, maka buah duku tersebut dikumpulkan disuatu tempat yang
kering dan tidak berair.
9.2. Penyortiran dan Penggolongan
Dalam skala usaha komersial, buah duku yang sudah dipanen sudah barang tentu
harus disortir terlebih dahulu. Sortasi terutama dilakukan berdasarkan ukuran besar
kecilnya buah duku, sekaligus membuang buah yang busuk atau cacat dan
menyingkirkan tandannya. Buah duku tidak biasa dijual bersama dengan tandannya,
karena ada orang yang senang membeli buah duku tanpa disertai tandannya.
9.3. Penyimpanan
Duku merupakan buah yang sangat mudah rusak karena kulit buahnya akan
berubah menjadi coklat dalam 4 atau 5 hari setelah dipanen. Buah dapat dibiarkan
dipohonnya selama beberapa hari menunggu sampai tandan-tandan lainnya juga
matang, tetapi walau masih berada dipohonnya buah-buah itu tetap berubah menjadi
coklat dan dalam waktu yang pendek tidak akan laku dijual di pasar. Sehingga
diperlukan adanya proses penyimpanan dalam kamar pendingin dengan suhu 150
C
dan kelembaban nisbi 85-90 % dapat memungkinkan buah bertahan sampai 2
minggu, jika buah-buah itu direndam dulu dalam larutan Benomil.
9.4. Pengemasan dan Pengangkutan
Buah duku mudah sekali mengalami kerusakan yang tidak berbeda dengan buah-
buahan lain pada umumnya. Untuk mengatasi kemungkinan adanya kerusakan pada
buah duku, terutama kerusakan pada waktu perjalanan, maka buah duku itu harus
dikemas sedemikian rupa dengan menggunakan kemasan yang kuat. Jenis kemasan
yang paling baik untuk buah duku adalah peti kayu. Ukuran kemasan jangan terlalu
kecil atau besar, tetapi sebaiknya berukuran lebih kurang 30 x 30 x 50 cm yang
dapat memuat buah duku sekitar 20 kg per peti. Setelah buah duku dikemas dalam
kemasan yang baik maka kemasan itu dikumpulkan pada suatu tempat atau gudang
untuk kemudian diangkut dengan alat transportasi.
12. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 11/ 13
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
10.1.Analisis Usaha Budidaya
…
10.2.Gambaran Peluang Agribisnis
Prospek agrobisnis tanaman duku masih sangat cerah. Untuk pasaran dalam negeri
biasanya para pedagang musiman yang menjajakan buah duku bermunculan di kota-
kota besar pada musim panen hanya terjadi sekali setahun. Hal ini membuktikan
bahwa duku sangat digemari oleh masyarakat yang tentu saja mengundang minat
banyak orang untuk menjadi penjualnya. Selain itu penjualan buah duku dapat
mendatangkan keuntungan lumayan sekaligus dapat menjadi sumber usaha bagi
pedagang musiman yang sifatnya hanya sementara itu. Tingginya minat masyarakat
untuk membeli buah duku merupakan indikasi bahwa masa depan buah duku
mempunyai peluang pasar yang prospektif. Oleh karena itu pemasran buah duku
bisa menjadi salah satu andalan sebagai sumber lapangan kerja bagi mereka yang
berjiwa bisnis tetapi tidak memiliki jenis usaha yang tetap, yaitu menjadi pedagang
musiman.
11. STANDAR PRODUKSI
11.1.Ruang Lingkup
Standar produksi ini meliputi: syarat mutu, cara pengujian mutu, cara pengambilan
contoh dan cara pengemasan.
11.2.Diskripsi
…
11.3.Klasifikasi dan Standar Mutu
…
11.4.Pengambilan Contoh
Setiap kemasan diambil contohnya sebanyak 3 kg dari bagian atas, tengah dan
bawah. Contoh tersebut dicampur merata tanpa menimbulkan kerusakan, kemudian
dibagi 4 dan dua bagian diambil secara diagonal. Cara ini dilakukan beberapa kali
sampai contoh mencapai 3 kg untuk dianalisa.
1) Jumlah kemasan dalam partai: 1 sampai 100, minimum jumlah contoh yang
diambil 5.
13. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 12/ 13
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
2) Jumlah kemasan dalam partai: 101 sampai 300, minimum jumlah contoh yang
diambil 7.
3) Jumlah kemasan dalam partai: 301 sampai 500, minimum jumlah contoh yang
diambil 9.
4) Jumlah kemasan dalam partai: 501 sampai 1000, minimum jumlah contoh yang
diambil 10.
5) Jumlah kemasan dalam partai: lebih dari 1000, minimum jumlah contoh yang
diambil 15.
Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat yaitu orang yang
berpengalaman/dilatih lebih dahulu dan mempunyai ikatan dengan suatu badan
hukum.
11.5.Pengemasan
Buah alpukat disajikan dalam bentuk utuh dan segar, dikemas dalam keranjang
bambu/bahan lain yang sesuai dengan/tanpa bahan penyekat, ditutup dengan
anyaman bambu/bahan lain, kemudian diikat dengan tali bambu/bahan lain. Isi
kemasan tidak melebihi permukaan kemasan dengan berat bersih maksimum 20 kg.
Di bagian luar kemasan diberi label yang bertuliskan antara lain: nama barang,
golongan ukuran, jenis mutu, daerah asal, nama/kode perusahaan/eksportir, berat
bersih, hasil Indonesia dan tempat/negara tujuan.
14. TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 13/ 13
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
12. DAFTAR PUSTAKA
1) AAK. 1991. Bertanam Pohon Buah-buahan 2. Kanisius. Yogyakarta
2) Badan Agribisnis Departemen Pertanian. 1991. Invertasi Agribisnis Komoditas
Unggulan Tanaman Pangan dan Holtikultura. Kanisius. Yogyakarta.
3) Daryanto. 1985. Bercocok Tanam Buah-buahan. Aneka Ilmu. Semarang.
4) Lutony, Tony Luqman. 1993. Duku Potensi dan Peluangnya, kanisius.
5) , 1990. Tanamn Duku Menunggu Pengembangan, Dalam Rubrik
Informasi Wiraswasta harian umum Pikiran Rakyat Granesia. Bandung.
6) Majalah Salera, 1991. Mengenal Duku yang Sedang Laku, Edisi Februari 1991.
Sarana Vida Widya. Jakarta.
7) Natawidjaja, P. Suparman. 1983. Mengenal Buah-buahan Yang Bergizi. Pustaka
Dian. Jakarta
8) Tohir, A.K. 1983. Pedoman Bercocok Tanamn Buah-buahan. Pradyaoaramita.
Jakarta.
Jakarta, Februari 2000
Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS
Editor : Kemal Prihatman
KEMBALI KE MENU
15. Program Kerjasama Wirausaha
disajikan oleh team wartawirausaha.com
wartawirausaha.com adalah sebuah situs yang membahas tentang kewirausahaan. Sebagai bagian dari
masyarakat menyambut baik program pemerintah dalam upaya memberdayakan masyarakat secara
lebih maksimal demi peningkatan kualitas dan taraf hidup masyarakat sendiri melalui dunia wirausaha,
kami yang sejak lama bergerak dalam bidang kewirausahaan mencoba ber-inovasi dengan membuka
kesempatan bagi siapa saja yang tertarik dalam bidang Agrobisnis, Budidaya, Peternakan dan
perkebunan dengan untuk menjalin kerjasama kemitraan dalam bentuk Swakelola dan Investasi.
Kami memiliki team peternak dan lahan siap pakai, membutuhkan mitra investor untuk bekerjasama
dalam usaha agrobisnis dan peternakan dengan sistem bagi hasil yang saling menguntungkan.
Produk Program Kerjasama Kemitraan
Beberapa Produk Program Kemitraan yang kami kembangkan adalah:
Ternak Kelinci Pedaging
Budidaya Cacing Lumbricus
Budidaya Jeruk Purut
Budidaya Lebah Madu
Ternak Perkutut Putih
Kerjasama Kemitraan yang kami tawarkan adalah sebuah solusi bagi anda untuk mulai merintis bisnis
investasi dalam bidang agro, peternakan dan perkebunan. Dengan konsep ini kiranya program-program
kami dapat menjadi solusi anda dalam berinvestasi tanpa terkendala dengan rutinitas kesibukan anda
sehari-hari.
Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut dan permintaan Proposal Kerjasama:
Website: www.wartawirausaha.com
Email: mailto:info@wartawirausaha.com
mailto:wartawirausaha@gmail.com
Contact Person:
1. Achmad Cahyanto
Telp. 0812-2735-2007, Pin 2983.61D9, WA 0896-6259-4077
2. Harry Budiarto
Telp. 0857-1857-0095